dr Ivan Hardian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi dimulai hari
PENGERTIAN
kelahiran sampai dengan tali pusat lepas (puput).
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
3. Dilakukan pada bayi baru lahir sampai tali pusat lepas
1. Persiapan Alat:
a. Kasa steril
PROSEDUR b. Alkohol 70%
c. Bengkok
2. Persiapan pasien:
a. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
b. Jaga suhu ruangan sekitar
3. Pelaksanaan :
a. Bersihkan tali pusat dengan kassa alkohol
70%
b. Bila tali pusat masih basah, bersihkan dari
arah ujung ke pangkal
c. Bila tali pusat sudah kering, bersihkan dari
PROSEDUR arah pangkal ke ujung
d. Bungkus tali pusat menggunakan kasa
e. Bereskan alat
f. Lakukan cuci tangan
g. KIE orang tua untuk tidak menggunakan
gurita karena akan membuat lembab daerah
tali pusat sehingga kuman/bakteri tumbuh
subur dan akhirnya menghambat
penyembuhan.
h. dokumentasi
Dr Ivan Hardian
Membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan sabun dan
PENGERTIAN air hangat dengan suhu 38ºC dimana keadaan suhu bayi sudah
stabil.
1. Menjaga kebersihan tubuh bayi
TUJUAN
2. Menjaga bayi selalu nyaman, sehat, dan segar.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
KEBIJAKAN
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
3. Bayi baru lahir di mandikan setelah 6 jam atau bila
suhu bayi stabil.
1. Persiapan alat:
a. Pakaian bayi lengkap
b. Kapas mata
PROSEDUR
c. Kapas cebok
d. Bak bayi
e. Air hangat dengan suhu 37° - 38ºC
f. Sabun bayi
g. Waslap
h. Sisir bayi
i. Handuk
j. Tempat tidur bayi yang bersih dan aman
2. Persiapan Pasien:
a. Ukur suhu tubuh
b. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada orang
tua / keluarga
c. Jaga suhu ruangan sekitar
3. Pelaksanaan:
PROSEDUR
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
b. Bayi di posisikan membujur dan pakaian bayi di
lepas.
c. Bersihkan mata bayi dengan kapas mata dari
dalam ke arah luar.
d. Bersihkan pantat dari tinja sebelumdi mandikan
agar air mandi tetap bersih.
e. Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati.
f. Bayi di sabun mulai dari leher,dada,perut di
lanjutkan ke bagian kaki , terakhir kepala dan
lengan
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
083/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 1/3
0
dr Ivan Hardian
Suatu proses kegiatan dalam memberikan informasi kepada
PENGERTIAN pasien dan keluarga tentang proses persiapan pasien rencana
operasi.
1. Adanya suatu kesamaan prosedur dalam pemberian
informasi tentang proses persiapan pasien rencana
operasi.
TUJUAN
2. Memastikan pasien dan keluarga mengerti dan jelas
tentang prosedur yang wajib dijalani sebelum dilakukan
tindakan operasi.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Greeting
PROSEDUR
2. Persiapan :
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
084/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 2/3
0
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
084/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 3/3
0
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
085/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 1/2
0
dr Ivan Hardian
Suatu tata cara edukasi yang di sampaikan kepada
PENGERTIAN pasien/keluarga saat pertama kali masuk kamar bersalin Rs
Bunda
1. Adanya suatu kesamaan prosedur dalam pemberian
informasi pada pasien dengan inpartu
TUJUAN 2. Memastikan pasien dan keluarga mengerti dan jelas
tentang prosedur yang wajib di jalani sebelum di
lakukan suatu tindakan.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Greeting
2. Persiapan:
PROSEDUR
a. BRM pasien
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
086/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 1/2
0
dr Ivan Hardian
Suata tata cara komunikasi bidan dengan dokter SpOG yang
PENGERTIAN melibatkan dokter SpAn mengenai pengaturan jadwal pra
operasi.
1. Adanya kesamaan prosedur dalam berkoordinasi dengan
2 dokter mengenai pengaturan jadwal pra operasi.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya kesalah fahaman dalam
berkomunikasi dengan dokter.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
PROSEDUR a. BRM pasien
b. Alat tulis
2. Pelaksanaan :
a. Greeting
b. Laporkan jadwal pasien yang akan menjalani
operasi SC pada dokter DPJP
c. Read back advis dokter
PROSEDUR
d. Sampaikan kepada dokter SpOG bahwa akan
di konfirmasi ulang tentang waktu operasi
setelah menghubungi dokter SpAn.
e. Greeting penutup
f. Dokumentasikan dalam BRM pasien
dr Ivan Hardian
Suatu tata cara komunikasi antar staff di mana ada staff yang
PENGERTIAN
libur saat ada informasi yang harus di ketahui
Adanya kesamaan prosedur yang dapat dengan mudah di
TUJUAN
ketahui oleh semua staff
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Setiap ada informasi baru yang berkaitan dengan
medis maupun non medis harus di lakukan
dokumentasi secara tertulis pada ceklis/ buku non
PROSEDUR medis.
2. Lakukan sosialisasi informasi tersebut pada staff lain
atau shift berikut nya dengan melengkapi tanda tangan
RS. Bunda Surabaya CARA MENETEKI BAYI PADA IBU YANG BENAR
Jl. Raya Kandangan 23-24
Surabaya
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
088/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 1/3
01
dr Ivan Hardian
Suatu tata cara membantu ibu untuk dapat memberikan
PENGERTIAN
asupan asi pada bayi nya
1. Adanya persamaan prosedur dalam membantu ibu
dalam memberikan asi
TUJUAN
2. Membantu menggalakkan program pemerintah dalam
pemberian asi eksklusif.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
a. Mangkok berisi kapas air hangat
b. Bengkok
PROSEDUR
2. Persiapan Lingkungan:
a. Sekat Ruangan
b. Penerangan lampu yang cukup
RS. Bunda Surabaya CARA MENETEKI BAYI PADA IBU YANG BENAR
Jl. Raya Kandangan 23-24
Surabaya
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
088/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 2/3
01
3. Persiapan pasien:
a. Greeting
b. Jelaskan pada pasien rencana dan tujuan
tindakan
c. Atur tempat duduk pasien dengan nyaman
d. Lakukan cuci tangan
e. Lakukan identifikasi identitas bayi sebelum
diberikan kepada pasien
f. Ganti popok bila bayi miksi / defikasi
g. Ajari pasien untuk membersihkan puting susu
h. Dekatkan bayi pada ibu dengan memasukkan
puting susu ke mulut bayi sampai areola
PROSEDUR mammae.
i. Berikan asi dengan batas waktu ± 15-20 menit
secara bergantian antara payudara kanan dan
kiri.
j. Ajari pasien cara melepaskan puting susu
dengan jalan menekan dagu bayi atau dengan
menggeser bibir bawah bayi dari luar ke
dalam.
k. Ajari pasien cara menyendawakan bayi
l. Ajari pasien cara membersihkan mulut bayi
dengan kapas yang di basahi dengan air
masak.
RS. Bunda Surabaya CARA MENETEKI BAYI PADA IBU YANG BENAR
Jl. Raya Kandangan 23-24
Surabaya
No.
No. Dokumen: Tanggal terbit: Halaman
Revisi:
088/SPO/PK/RSB 15 Maret 2015 3/3
01
dr Ivan Hardian
Suatu tata cara menyatukan robekan perineum yang di
PENGERTIAN
akibatkan oleh proses persalinan
Untuk menyatukan kembali jaringan tubuh dan mencegah
TUJUAN
kehilangan darah
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan alat:
a. Nalvoeder
b. Gunting benang
c. Pincet chirurgie dan anatomi
PROSEDUR d. Arteri klem
e. Jarum otot dan jarum kulit
f. Benang Catgut Chromic no 2.0
g. Sarung tangan steril
h. Kassa steril
i. Bengkok
j. Cairan DTT
k. Doek alas bokong
l. Lampu sorot
2. Persiapan pasien :
a. Informed concent
b. Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
c. Atur posisi pasien secara lithotomi
3. Pelaksanaan :
a. Pasang alas bokong
PROSEDUR
b. Atur lampu sorot ke arah vulva
c. Pakai sarung tangan steril
d. Hisap lidocain
e. Nilailah luas dan dalam nya robekan
f. Masukkan lidocain sepanjang tepi luka secara
sc dengan mengaspirasi nya terlebih dahulu.
g. Tunggu reaksi obat selama 1-2 menit
h. Pasang tampon vagina bila di perlukan
i. Siapkan benang dan jarum dengan bantuan
nalvoeder
j. Lakukan penjaitan :
Buat simpul pada awal jahitan
sepanjang 1cm diatas luka.
Jahit mukosa vagina dengan jahitan
jelujur hingga tepat di belakang
hymen, lanjutkan jahitan sampai luka
jahitan paling bawah, di lanjutkan
dengan penjahitan sub cutis ke arah
atas sampai batas hymen, dan buatlah
PROSEDUR
simpul mati.
Potong benang dan sisakan kurang
lebih 1cm
k. Lakukan rektal toucher untuk mengecek
kemungkinan terjahit nya bagian rectum
l. Bersihkan daerah sekitar luka jahitan
m. Bereskan alat
n. Lakukan dokumentasi
dr Ivan Hardian
3. Pelaksanaan:
a. Dekatkan alat dengan pasien
b. Pakai sarung tangan
c. Bersihkan vulva dengan kapas DTT
d. Masukkan jari tengah tangan kanan ke dalam
vagina searah sumbu panggul, di ikuti jari
telunjuk
e. Raba dan rasakan :
Adanya tumor / oedem pada vagina
Cervix/ portio : konsistensi, efficement,
pembukaan, posisi uteri
Masuk ke dalam portio, raba presentasi
PROSEDUR
terbawah; selaput ketuban, presentasi
janin, denominator, bagian lain yang
turun di samping terendah janin,
tentukan bidang hodge
f. Lakukan pemeriksaan panggul dalam:
Promontorium teraba/ tidak
Linea inominata teraba berapa bagian
(N=2/3)
Spina ischiadica menonjol/ tidak
Sacrum cekung bikonkaf/ tidak
Arcus pubis lebih besar/¿ 90°
Distantia tuberosum¿ /¿ 1 kepal
dr Ivan Hardian
Episiotomi adalah suatu prosedur melakukan irisan bedah
PENGERTIAN
pada perineum yang di lakukan untuk memperlebar vagina
1. Untuk membant proses kelahiran bayi.
TUJUAN
2. Mencegah terjadi nya robekan yang luas
3. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
4. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
a. Bak instrument berisi:
Gunting episiotomi
PROSEDUR Spuit steril 5cc
Kasa steril
b. Lidocain 2% injeksi
c. Kapas DTT
2. Persiapan pasien:
a. Informed concent
b. Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan
3. Pelaksanaan :
a. Atur posisi pasien berbaring dengan dorsal
recumbent
b. Gunakan sarung tangan
c. Hisap lidocain 2% dalam spuit 5cc
d. Bersihkan perineum dengan kapas DTT
e. Suntikkan lidocain pada perineum secara sub
cutan dengan cara tusukkan ke arah lateral,
PROSEDUR medio lateral atau medialis sesuai kebutuhan.
f. Lakukan episiotomi dengan cara memasukkan
jari tengah dan telunjuk tangan kiri antara
kepala bayi dan dinding vagina menghadap
perineum.
g. Gunting di masukkan terbuka dengan di
lindungi jari-jari yang ada di dalam.
h. Lakukan episiotomi saat ada his dan diameter
vulva 4-5 cm
i. Lakukan penekanan pada lika robekan
perineum.
j. Lanjutkan pertoongan persalinan
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Bersalin
dr Ivan Hardian
Nst adalah suatu prosedur pemeriksaan janin dengan
menggunakan alat kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥
PENGERTIAN 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud
melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan
janin.
1. Menilai gambaran djj dalam hubungannya dengan
gerakan / aktivitas janin
TUJUAN
2. Menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal
dan apakah bayi mendapat cukup oksigen.
5. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
6. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
PROSEDUR a. BRM
b. Alat NST
2. Persiapan Pasien:
a. Informed concent
b. Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan
3. Pelaksanaan:
a. Greeting
b. Pasien ditidurkan secara santai semi fowler
45º miring kekiri
c. Tekanan darah diukur setiap 10 menit
d. Dipasang kardio dan tokodinamometer
e. Frekuensi jantung janin dicatat selama 10
menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi
PROSEDUR
f. Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
g. Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil
pemantauan selama 30 menit tidak reaktif,
pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan
dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian
(sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari
setelah 2 jam sarapan)
h. Pemeriksaan NST ulangan dilakukan
berdasarkan pertimbangan hasil NST secara
individual
dr Ivan Hardian
Kegiatan mempersiapkan alat dan pasien untuk melakukan
PENGERTIAN tindakan kuretage pada kasus kegawatan obstetri dan
ginekologi serta diagnostik.
1. Menegakkan diagnosa dan terapi
TUJUAN 2. Mencegah infeksi
3. Menghentikan perdarahan
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
a. Satu set alat kuretage yang berisi:
PROSEDUR Spekulum sim/L
Tenakulum
Tampon tang
Sonde uterus
Busi
Abortus tang
Sendok kuretage tajam atau tumpul
b. kain kasa
c. sarung tangan
d. kapas antiseptik
e. Perlak
f. Bengkok
g. Tempat untuk jaringan PA + cairan pengawet
h. Obat-obatan:
PROSEDUR
Uterotonika
Analgetik
Sedativa
Obat anastesi
Obat dan alat kesehatan untuk
mengatasi syok
i. Cairan disinfektan
j. Formulir PA dan tindakan
2. Persiapan Pasien:
a. Informed concent
b. Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan.
dr Ivan Hardian
Pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha
yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang masa antara
PENGERTIAN
kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik
seperti pada waktu sebelum hamil.
Mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan
TUJUAN
penyembuhan jaringan.
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Alat:
a. Bak instrumen berisi kasa dan pinset anatomis
PROSEDUR b. Perlak dan pengalas
c. Selimut
d. Kapas DTT
e. Bengkok
f. Hand scoon satu pasang
g. Celana dalam dan pembalut wanita
h. Pispot
i. Botol cebok berisi air bersih
2. Persiapan Pasien:
a. Informed concent
b. Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
c. Atur posisi pasien secara Dorsal recumbent
3. Pelaksanaan:
a. Pasang alas dan perlak dibawah pantat
b. Lepas celana dan pembalut kemudian Pasang
PROSEDUR
pispot sambil perhatikan loche. Celana dan
pembalut dimasukkan ke tas plastik yang
berbeda.
c. Persilahkan pasien BAK atau BAB bila ingin.
d. Gunakan sarung tangan di kiri
e. Bersihkan vulva dengan air matang
f. Ambil pispot
g. Dekatkan bengkok pada vulva
h. Gunakan sarung tangan kanan kemudian
ambil kapas basah
i. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk
kiri
dr Ivan Hardian
Perawatan yang dilakukan pada ibu pasca persalinan atau
PENGERTIAN
postpartum
Melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
TUJUAN
saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI
1. Peraturan Menteri Kesehatan
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur RS Bunda Surabaya Nomor
01/PER/01/DIR/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
RS Bunda Surabaya.
1. Persiapan Pasien:
a. Informed concent
b. Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
2. Persiapan Alat
PROSEDUR
a. Baby oil/minyak kelapa
b. Dua buah baskom yang berisi air hangat dan
air dingin
i. Pengurutan ketiga:
Satu payudara dan telapak tangan menopang
yang lainnya mengatur payudara dari pangkal
menuju ke puting susu.
Lakukanlah secara bergantian pada payudara
PROSEDUR kiri dan kanan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
j. Pengurutan keempat :
Rangsang payudara dengan mengompreskan air
hangat dan air dingin secara bergantian dengan
memakai waslap
Lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
UNIT TERKAIT Rawat Inap Bersalin