Anda di halaman 1dari 100

Rumah Sakit MENGUKUR LINGKAR BAHU BAYI

Bhayangkara DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI


Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/367/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Mengukur besar lingkar bahu bayi untuk menegakkan
PENGERTIAN
diagnose
TUJUAN Untuk mengetahui panjang lingkaran pada bahu bayi

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. A. PERSIAPAN ALAT
1. Meteran
2. Buku catatan dan pulpen alat tulis

B. B. PERSIAPAN PASIEN

PROSEDUR Bayi tidur terlentang


KERJA
C. PERSIAPAN PENOLONG
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Baju khusus
3. Masker
Rumah Sakit
Bhayangkara MENGUKUR LINGKAR BAHU BAYI
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2 dari 2
B/367/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002

D. PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan
2. Perawat memakai baju khusus dan masker bila perlu
3. Perawat memakai sarung tangan
4. Bayi disiapkan, tangan kiri memegang ujung materan
PROSEDUR
KERJA diukur dari bahu melingkar sampai kembali ke bahu
lagi
5. Lingkar perut dicatat dalam catatan medik bayi
6. Bayi dirapihkan kembali
7. Penolong mencuci tangan

1. Dep. Obstetri & Ginekologi


UNIT TERKAIT
2. Unit peristi
Rumah Sakit MENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI / ANAK
Bhayangkara
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/368/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Mengukur lingkar kepala bayi / anak adalah melilitkan pita
PENGERTIAN
pengukur di kepala bayi atau anak dan mencatat hasilnya
Untuk mengetahui perkembangan lingkar kepala sesuai
TUJUAN
dengan umur bayi / anak
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
a. Persiapan alat
alat pengukur / meteran dan alat tulis

b. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang
PROSEDUR
KERJA akan dilakukan
3. Mengatur posisi pasien duduk atau terlentang
4. Melilitkan alat pengukur ke kepala bayi atau anak yang
akan diukur
5. Menggeser-geserkan alat pengukur untuk mendapatkan
lingkar kepala yang terbesar
Rumah Sakit
Bhayangkara MENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI / ANAK
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/368/XI/2015/MDGS/RUMKIT

6. Melihat pada alat ukur dan menggulungkan kembali


7. Membaringkan pasien pada posisi semula

PROSEDUR 8. Mencatat hasil pengukuran ke dalam catatan


KERJA perawatan
9. Mengembalikan alat pengukur pada tempatnya
10. Cuci tangan

SIKAP PERAWAT Teliti, sabar, hati-hati

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI
Bhayangkara DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/369/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Suatu tindakan untuk mengetahui besar atau kecilnya bayi
PENGERTIAN

3. Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan


TUJUAN bayi
4. Membantu menentukan program pengobatan
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN ALAT
1. Meteran
2. Buku catatan dan pulpen
3. Steik laken
B. PERSIAPAN PASIEN
PROSEDUR
KERJA Bayi tidur terlentang
C. PERSIAPAN PENOLONG
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Baju khusus
3. Masker
Rumah Sakit
Bhayangkara MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/369/XI/2015/MDGS/RUMKIT

D. PELAKSANAAN :
1. Mencuci tangan
2. Perawat memakai baju khusus dan masker bila perlu
3. Perawat memakai sarung tangan

PROSEDUR 4. Bayi disiapkan, tangan kiri memegang ujung materan


KERJA diukur dari dada melingkar sampai kembali ke dada
lagi
5. Lingkar perut dicatat dalam catatan medik bayi
6. Bayi dirapihkan kembali
7. Penolong mencuci tangan
1. Dep. Obstetri & Ginekologi
UNIT TERKAIT
2. Unit peristi
Rumah Sakit
Bhayangkara
Jambi
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/370/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Menimbang berat badan bayi dan anak dibawah umur 3 tahun
adalah upaya yang dilakuakn untuk mengetahui berat badan
PENGERTIAN
bayi dan anak dibawah umur 3 tahun dengan mempergunakan
alat / timbangan bayi
1. Untuk mengetahui berat badan normal atau tidak normal
2. Untuk membantu menentukan diagnose
TUJUAN 3. Untuk menentukan dosis obat dan diet
4. Untuk mengikuti perkembangan penyakit pasien
5. Untuk mengikuti pertumbuhan anak
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan alat
1. Timbangan bayi
PROSEDUR
2. Alat tulis
KERJA
3. Kain pengalas timbangan
Rumah Sakit
Bhayangkara
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI
Jambi

Halaman:
No. Revisi
No. Dokumen 2 dari 2
002
B/370/XI/2015/MDGS/RUMKIT

B. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. Memberi timbangan kain pengalas yang siap pakai
4. Mengatur timbangan agar angka pada penunjuk
PROSEDUR menunjukan angka nol
KERJA
5. Membuka selimut dan pakaian bayi, membaringkan
bayi diatas timbangan
6. Mencatat hasil
7. Merapika bayi
8. Membereskan alat-alat
9. Mencuci tangan

SIKAP PERAWAT Teliti, sabar, hati-hati

UNIT TERKAIT Perawatan, poliklinik TKA dan anak


Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN BAYI DENGAN TINDAKAN
Jambi LUMBAL PUNGSI
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/371/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Menyiapkan dan membantu pada punksi lumbal adalah

PENGERTIAN memasukan jarumlumbal ke dalam rongga lumbal (vacuum


avacchnoide).
1. Mendapatkan liquen cerebra spinalis
2. Mengetahui tekanan dalam rongga otak dan mengurangi
TUJUAN
tekanan
3. Memasukkan alat (misalnya : obat anasthesi lumbal)
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
a. Persiapan alat :
1. Bak I berisi alat-alat steril :
- Sarung tangan
- Duk lubang
PROSEDUR
KERJA - Lidi kapas
- Kain kasa
- Kapas kering
- Jarum lumbal lengkap dengan mandirinya
- Spuit 2 cc dan 5 cc

Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN BAYI DENGAN TINDAKAN LUMBAL
Jambi PUNGSI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 3
B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT

- Manometer liquor
- Botol kecil tempat cairan liquor
2. Bak II berisi alat-alat tidak steril :
- Yodium 3%, Alcohol 70%
- Obat-obatan sesuai kebutuhaN
- Botol kecil 2 buah (untuk nonne and pandy)
- Plester
- Gunting verband
- Bengkok
PROSEDUR
b. Persiapan pasien
KERJA
1. Memberikan kepada keluarga bayi
2. Mengatur posisi bayi

c. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Daerah bokong bayi ditutup dengan popok
3. Perawat menekuk bagian tekuk lutut dan dagu hamper
ketemu
4. Dokter melaksanakan lumbal pungsi
5. Perawat menyiapkan bahan pemeriksaan liquor
Rumah Sakit MENYIAPKAN BAYI DENGAN TINDAKAN
Bhayangkara
Jambi
LUMBAL PUNGSI
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/371/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 3 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
d. Persiapan pasien
3. Memberikan kepada keluarga bayi
4. Mengatur posisi bayi

e. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Daerah bokong bayi ditutup dengan popok
PROSEDUR
KERJA 3. Perawat menekuk bagian tekuk lutut dan dagu hamper
ketemu
4. Dokter melaksanakan lumbal pungsi
5. Perawat menyiapkan bahan pemeriksaan liquor
6. Pasien dirapikan
7. Alat-alat dirapikan
8. Perawat mencuci tangan
SIKAP
Teliti, sabar, hati-hati
PERAWAT
UNIT TERKAIT rawat inap, kebidanan
Rumah Sakit MENYIAPKAN DAN MENGANTAR BAYI KELUAR
Bhayangkara
Jambi
RUMAH SAKIT
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/372/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Menyiapkan dan mengantar bayi keluar rumah sakit adalah
mempersiapkankebutuhan bayi untuk pulang dan perawat
PENGERTIAN
mengantar bayi pulang sampaikepintu rumah sakit dan
menyerahkan bayi kepada keluarganya/orang tuanya.
1. Menyerahkan kembali bayi kepada keluarga
2. Mengganti pakaian bayi dengan pakaian yang telah
TUJUAN
disiapkan keluarga,sambil memeriksa bayi.
3. Menghindari bayi tertukar
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan alat :
1. Pakaian bayi
2. Kartu bayi
PROSEDUR 3. Kartu tanda keluar (dari kantor administrasi rumah sakit)
KERJA
B. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Memakai masker
Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN DAN MENGANTAR BAYI KELUAR RUMAH
Jambi SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/372/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 2 dari 2

3. Mengidentifikasi bayi yang akan pulang


4. Menerima kartu tanda keluar dan mencocokan dengan
nomor tempat tidur dan nama orang tua
5. Mengecek orang tua bayi apakah telah mendapatkan
keterangan mengenai :
PROSEDUR keadaan bayi, makanan dan perawatan bayi,
KERJA
pengawasan bayi selanjutnya
6. Memeriksa bayi (dilakukan oleh bidan) : seluruh tubuh
bayi, jenis kelamin bayi sesuai dengan kartu bayi, pusat
bayi dan keistimewaan lain pada bayi
7. Mencuci tangan

SIKAP PERAWAT Teliti, sabar, hati-hati

UNIT TERKAIT Kebidanan, Perinatologi


Rumah Sakit MENYIAPKAN DAN MENGANTAR
Bhayangkara
Jambi BAYI MENYUSU KE IBU
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/373/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Menyiapkan dan mengantar bayi menyusu ke ibu adalah
menyiapkan bayi dan mengantarkan ke ibunya supaya ibu
PENGERTIAN
memberika ASI kepada bayi tepat pada waktunya dan sesuai
kebutuhan
1. Supaya bayi mendapat ASI tepat pada waktunya sesuai
dengan kebutuhan
2. Menjalin perasaan dekat dan kasih sayang antara ibu dan
TUJUAN
anak
3. Mencegah timbulnya kelainan-kelainan pada payudara ibu
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
a. Persiapan alat
1. Bedong bayi
PROSEDUR 2. Perlak kecil dan alasnya
KERJA
3. Popok dan baju bayi
4. Kapas yang direndam dengan air hangat dalam
5. Piala ginjal
Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN DAN MENGANTAR
Jambi BAYI MENYUSU KE IBU

Halaman :
No. Revisi
No. Dokumen 2 dari 3
002
B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT

b. Persiapan bayi
1. Kalau bayi dalam keadaan basah, pakaian harus
diganti terlebih dahulu
2. Bayi dibungkus dengan bedong yang dialasi perlak
kecil
c. Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Bayi diantar ke ibu
3. Ibu diberi tahu dan diberi sikap yang menyenangkan

PROSEDUR 4. Ibu mencuci tangan


KERJA 4. Putting dan areola mamae dibersihkan dengan kapas
yang direndam air hangat sampai bersih
5. Bayi diberikan kepada ibunya
6. Perawat mencuci tangan
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Sebelum bayi dibawa ke ibu, harus dalam keadaan
bersih dan kering
2. Identitas bayi : nama, nomor bad disesuaikan dengan
nama, nomor si ibu (untuk menghindari tertukarnya
bayi)
Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN DAN MENGANTAR
Jambi BAYI MENYUSU KE IBU

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 3 dari 3
B/373/XI/2015/MDGS/RUMKIT

3. Memperhatikan keadaan umum bayi


2 Kalau ibu belum pandai menetek maka sebelumnya
PROSEDUR harus diajarkan
KERJA
3 Harus memperhatikan kebersihan putting dan areola
mamae

SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit MENYIAPKAN DAN MERAWAT BAYI DENGAN
Bhayangkara
Jambi
TERAPI BLUE LIGHT
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/374/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Foto therapy / foto sinas adalah pengobatan / perawatan bayi
PENGERTIAN dengan sinar lampu

1. Menurunkan kadar bilirubin dalam serum

TUJUAN 2. Mencegah supaya bilirubin jangan tinggi

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan alat
1. Blue light therapy
2. Tempat tidur bayi dengan peralatannya
3. Kain kasa
4. Plester
PROSEDUR
KERJA 5. Kain penutup tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Buka dan lepas pakaia bayi
3. Tidurkan bayi ditempat tidur (incubator)
Rumah Sakit MENYIAPKAN DAN MERAWAT BAYI DENGAN
Bhayangkara
Jambi TERAPI BLUE LIGHT

No. Dokumen No. Revisi Halaman :


B/374/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 2 dari 2

4. Mata ditutup dengan kasa


5. Lampu dihidupkan dan diarahkan pada tempat tidur
bayi 75-100 cm dari tempat tidur bayi
6. Observasi respon bayi
7. Cuci tangan
8. Catat jam ./ tanggal tindakan dan hasil pengamatan
2 Hal-hal yang perlu diperhatikan
PROSEDUR 7. Suhu bayi dipertahankan sekitar 36-37oC, suhu couve
KERJA
maksimum 31-8oC
8. Intake cairan : bila perlu diberi tambahan minum untuk
mencegah dehidrasi
9. Lamanya penyinaran pada umunya 3 x 24 jam, max
100 jam
10. Lampu yang digunakan tidak lebih dari 500 jam
11. Cuci tangan

SIKAP PERAWAT Teliti, hati-hati dan bertanggung jawab

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK
Bhayangkara
Jambi
TINDAKAN EXTUBASI
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/375/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

Suatu tindakan mengangkat pipa endotrachea dari trachea


PENGERTIAN
melalui hidung ataumulut

TUJUAN Mengembalikan fungsi fisiologis pernafasan

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi


KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
1. Indikasi
Pasien yang sudah mampu bernafas spontan dan tidak
memerlukan alat bantupernafasan dengan kriteria,
pasien sudah kooperatif dan mampu untuk batukefektif,
RR per menit stabil / normal, analisa gas darah stabil,
PROSEDUR minute volume90ml/kg, inspiratory force : 20-25 cm
KERJA
H2O, vital capacity 15ml/kg, tanda vitalstabil
2. persiapan
a. Persiapan pasien
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang
tujuan tindakan yangakan dilakukan
Rumah Sakit MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN
Bhayangkara EXTUBASI
Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 2 dari 3

- Mengajarkan pasien cara batuk dan


mengeluarkan sputum yang efektif
b. Persiapan alat
- Set terapi oksigen
- Emergency trolly
- Set extubasi
- Spuit 10cc / 20 cc
- Selang, kateter dan alat hisap lendir
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan

PROSEDUR b. Terangkan pada pasien dan keluarga tentang


KERJA tindakan yang akan dilakukanCuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
c. Menghisap sekresi sebelum dilakukan tindakan
extubasi
d. Mengempis cuff ETT
e. Melepaskan fikasis ETT
f. Dokter melakukan tindakan extubasi
g. Memberikan terapi oksigen melalui sungkup muka
dengan konsentrasi tinggiMembersihkan bekas
plester dengan bensin
h. Mencuci tangan
Rumah Sakit
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN
Bhayangkara
EXTUBASI
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 3 dari 3
B/375/XI/2015/MDGS/RUMKIT

4. Kontra indikasi extubasi


a. Resiko tinggi obstruksi jalan nafas bagian atas
PROSEDUR b. Secret yang banyak
KERJA
c. Frekuensi pernafasan dan analisa gas darah yang
tidak stabil

SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI
Jambi

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/376/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 4

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

PENGERTIAN Memasukan pipa endotrakhea dalam trachea

1. Membebaskan jalan nafas


TUJUAN 2. Mempertahankan pernafasan yang adekuat pada
kegagalan pernafasan

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi


KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Indikasi
1. Gagal nafas akut dan kronis
2. Retensi sputum
3. Pasca laringektomi/pharingetomi
4. Obstruksi jalan nafas
PROSEDUR
KERJA 5. Trauma thorak
6. Cardiac arresi
Kontra indikasi
1. Fraktur servikal
2. Trauma wajah dan mulut yang parah
Rumah Sakit
Bhayangkara MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 4
B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT

1. Persiapan pasien
a. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tujuan
dan tindakan yangakan dilakukan Posisi pasien diatur
terlentang dengan kepala hiper ekstensi
b. Informed concern
2. Persiapan alat dan obat
a. Laryngoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran
dalam keadaan siap pakai
b. Xylokain spray dan jelly dalam tempatnya
c. NTT/OTT dengan berbagai ukuran
d. Magill forcep
PROSEDUR e. Spuit dan obat premedikasi
KERJA
f. Oroparyngeal Air Way (OPA) dengan berbagai ukuran
g. Arteri klem
h. Cuff inflator (spuit 20 cc)
i. Stethoscope
j. Slimzuinger atau alat penghisap lender
k. Air viva (resusitasi bag + mask) dan masker oxygen
l. Sarung tangan steril
m. Plester dan gunting
n. Bengkok
o. Monitor EKG
p. Alat terapi oxygen / ventilator lengkap
Rumah Sakit
Bhayangkara
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI
Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/376/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 3 dari 4

q. Saction kateter
r. Obat dan life saving pada trolly Emergency
3. Pelaksana
a. Mencuci tangan sebelum tindakan
b. Memasang monitor EKG
c. Memberi obat relaksan dan sedative sesuai
d. program pengobatan
e. Mengtatur posisi datar, kepala ekstensi
f. Memonitor saturasi oxygen, memberikan oksigen
100% melalui masker oksigen
PROSEDUR g. Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan
KERJA
intubasi berlangsung
h. Dokter melakukan intubasi
i. Mengisi cuff pipa endotrakhea tube sesudah dokter
melakukan intubasi
j. Melakukan pengecekan ketetapan posisi endotracheal
tube dengan cara auskultasi
k. Mengfiksasi NTT diantara bibir atas dan lubang
hidung
l. Memfiksasi OTT di pipi kiri dan kanan
m. Mencuci tangan setelah tindakan
Rumah Sakit
Bhayangkara
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 4 dari 4
B/376/XI/2015/MDGS/RUMKIT

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Letakkan punggung tangan di atas mulut untuk
menilai cuff terisi udara dengan cukup atau
mendengar adanya suara kebocoran
b. Usahakan agar tekanan cuff ETT tidak lebih dari
PROSEDUR 30cmH2O
KERJA
c. Kempiskan cuff secara berkala, minimal tiap 4 jam
selama 10 detik untukmempertahankan sirkulasi
daerah trachea
d. Ganti ETT setiap 1 minggu (Sesuai kondisi pasien)
e. Ubah letak OTT setiap pergantian fiksasi

SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT TERKAIT Kebidanan dan Perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara
Jambi
MERAWAT LUKA DECUBITUS

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/270/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Merawat luka pada pasien yang terlalu lama dalam posisi

PENGERTIAN berbaring sehingga mengakibatkan terbentuknya luka akibat


penekanan pada satu tempat.

1. Mencegah infeksi sekunder


TUJUAN 2. Meningkatkan rasa nyaman

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
1. Persiapan alat
a. 1 set ganti pembalut
b. 1 set necrotomi
c. Gunting plester
d. Kassa/tuffer steril dalam tromol
PROSEDUR
KERJA e. Korentang kecil
f. H2O2 3%, NaCl 0,9%
g. Spuit 10cc steril
h. Obat-obatan yang diperlukan
i. Kapas suntik
Rumah Sakit
Bhayangkara MERAWAT LUKA DECUBITUS
Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/270/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 2 dari 3

j. Alcohol 70%
k. Bantalan kapas
l. Kantong pembalut kotor
m. 1 pasang sarung tangan
n. Baju ruangan (skort)
o. Kapas lidi steril
2. Persiapan pasien
a. Memberi tahu dan menjelaskan kepada pasien
mengenai prosedur yang akan dilakukan

PROSEDUR b. Memasang tabir disekeliling tempat tidur dan


KERJA mengatur posisi pasien sehingga luka mudah dirawat
c. Perawat mencuci tangan
3. Langkah-langkah
a. Perawat mencuci tangan
b. Mengatur posisi tidur pasien agar mudah
membersihkan luka
c. Membuka pakaian pasien didaerah yang luka
d. Perawat memakai sarung tangan
e. Membuka set balutan dan meletakan di dekat
pasien
Rumah Sakit
Bhayangkara
MERAWAT LUKA DECUBITUS
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 3
B/270/XI/2015/MDGS/RUMKIT

f. Membuka balutan dan meletakan pada kantong


balutan kotor
g. Membersihkan bekas plester dengan bensin
h. Menyemprotkan H2O2 3% kedalam luka sampai
bersih

PROSEDUR i. Dibilas dengan NaCl 0,9%


KERJA j. Mengeringkan luka dengan tuffer
k. K/P lakukan nekrotomi dan bersihkan dengan NaCl
0,9%
l. Membersihkan alat-alat
m. Perawat mencuci tangan
n. Merapikan pakaian pasien dan lingkungan

SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit MERAWAT TALI PUSAT
Bhayangkara
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/328/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

Merawat tali pusat bayi adalah perawatan tali pusat bayi yang
PENGERTIAN dilaksanakan dengan kasa steril sampai tali pusat tidak ada
masalah dan lepas
1. Menjaga kebersihan bayi
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN 3. Mempercepat keringnya tali pusat
4. Member perasaan nyaman dan aman pada bayi
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
a. Persiapan
1. kassa steril
2. aquadest
b. pelaksanaan
1. cuci tangan
2. kasa kotor di lepaskan
3. bersihkan sekitar tali pusat balut tali pusat dengan
kassa steril
Rumah Sakit
Bhayangkara MERAWAT TALI PUSAT
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/328/XI/2015/MDGS/RUMKIT

4. observasi dan catat respon bayi


5. pasang gurita
6. cuci tangan
hal-hal yang perlu diperhatikan
1. memperhatikan keadaan umum bayi
2. menjaga agar bayi tidak sampai kedinginan
PROSEDUR 3. kalau perlu menggunakan gurita
KERJA
4. memperhatikan kulit bayi apakah alergi
5. perhatikan popok bayi jika basah maka harus segera
diganti
6. perhatikan kelainan pada tali pusat bayi
7. sebelum dan sesudah menolong / melakukan tindakan
perawat harus mencuci tangan

SIKAP PERAWAT Teliti, sabar, hati-hati

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara KEBUTUHAN OBAT DAN CAIRAN BAGI BAYI
Jambi
RESIKO TINGGI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B329/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Memberikan obat dan cairan dengan segera pada bayi resiko
PENGERTIAN
tinggi

Mampu melakukan manajemen segera pada bayi dengan


TUJUAN tanda – tanda resiko tinggi
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara
KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Mencuci tangan sebelum tindakan
Manajemen segera pada tanda bahaya :
Perdarahan
1. Hentikan perdarahan yang tampak,misalnya
perdarahan dari tali pusat, ulangi penjepitan atau
PROSEDUR pengikatan tali pusat : jika perdarahan dan tempat
KERJA
khitan/sirkumsisi,tekan tempat perdarahan dengan
kompres steril.
2. Beri vit K 1 mg IM.
3. Ambil contoh darah untuk pemeriksaan golongan dan
reaksi silang.
Rumah Sakit
Bhayangkara KEBUTUHAN OBAT DAN CAIRAN BAGI BAYI
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 3
B/329/XI/2015/MDGS/RUMKIT

4. Lakukan manajemen umum pendarahan dan kemudian


lengkapi penilaian lebih lanjut
Syok
1. Jika pendarahan sebagai penyebab syok
2. Beri segera cairan infus ringer laktat atau NaCl 0,9 %
dengan dosis 10 ml/kg BB diberikan selama 10 menit
3. Bila tanda syok masih berlanjut ulangi lagi dosis diatas
sesudah 10 menit.
Beri segera tranfusi darah golongan o, rhesus negatif
PROSEDUR (bila tersedia).
KERJA
Kemudian beri infus glukosa 10% dengan dosis
rumatan sesuai dengan umur bayi
4. Beri oksigen dengan aliran kecepatan maksimal.
5. Hangatkan bayi.
6. Setelah kondisi nya stabil ,lengkapi penilaian lanjut.
7. Jika pendarahan bukan penyebab syok :
8. Naikkan kecepatan infus cairan IV sampai 20 cc/kgbb /
jam selama 1 jam pertama.
9. Hangatkan bayi , pastikan lebih hangat.
Rumah Sakit KEBUTUHAN OBAT DAN CAIRAN BAGI BAYI
Bhayangkara
RESIKO TINGGI
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 3
B/329/XI/2015/MDGS/RUMKIT

10. Cari tanda-tanda sepsi (misalnya gangguan


napas,suhu tubuh tidak normal , muntah ) dan mulai
terapi untuk kecurigaan sepsis,jika tanda tersebut
ditemukan
11. Setelah kondisinya stabil ,lengkapi penilaian lanjut.
Kejang
1. Atasi kejang dengan Fenobarbital.
2. Bila jalur IV sudah terpasang beri injeksi fenobarbital 20
mg/kg secara IV pelan dalam waktu 5 menit.
3. Bila jalur IV belum terpasang ,beri injeksi fenobarbital 20
mg/kg berat badan dosis tunggal secara IM
PROSEDUR
4. Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumatan.
KERJA
5. Jaga saluran nafas agar tetap bersih dan terbuka Beri
oksigen bila perlu.
6. Periksa kadar glukosa darah. Bila kadar glukosa darah < 45
mg/I ,tangani untuk hipoglikemia.
Lakukan manajemen lanjut kejang.
7. Tidak sadar
8. Pasang jalur IV ,beri cairan IV dengan dosis rumatan.
9. Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka,bila perlu
beri oksigen.
10. Lakukan manajemen lanjut tidak sadar.
Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
UNIT TERKAIT Dokter anak, perinatologi
Rumah Sakit
Bhayangkara PELAYANAN PERAWATAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/330/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara
Tanggal terbit :
Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

PENGERTIAN Bayi lahir sampai usia 28 hari yang mempunyai Resiko Tinggi

TUJUAN Menertibkan alur masuk (penerimaan) Neonatus di R. Bayi


Unit Peristi

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi


KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Neonatus yang lahir di RS dan Neonatus yang lahir di luar
RS/Rujukan dengan :
1. Masa gestasi kurang dari 37 minggu atau lebih dari 42
minggu

PROSEDUR 2. Berat badan neonatus kurang dari 2500 gram atau lebih dari
KERJA 4000 gram
3. Kecil masa kehamilan atau Besar masa kehamilan
4. Nilai APGAR menit pertama 0
5. Neonatus dengan ibu Resiko Tinggi
6. Dan kehamilan ganda
Rumah Sakit
Bhayangkara PELAYANAN PERAWATAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT

7. Neonatus yang dilahirkan dengan Bedah Caesar, Forceps

PROSEDUR ekstraksi, Vacuum ekstraksi.


KERJA 8. Cacat bawaan non bedah
9. Anemia, inkompabilitas ABO/Rh
1. Kebidanan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Bedah
Rumah Sakit PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
Jambi
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
TINGGI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/331/X/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 6

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

PENGERTIAN Continuous Positive Airway Pressure

Memperbaiki Oksigenasi ketika terjadi atelektasis yang


TUJUAN signifikan

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERLENGKAPAN ALAT
1. Tutup Kepala
2. Meteran
3. Prong
4. Velco
PROSEDUR 5. Glider
KERJA
6. Strap
7. Selang nafas
8. Selang Hidung (nasal tubing)
9. Nasal tube : 6 + (1.5x Wt) cm
10. Oral tubes : 6+ Wt (kg) cm
Rumah Sakit
PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi
TINGGI
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
002 2 dari 6
B/ /XI/2015/MDGS/RUMKIT

11. CPAP
12. Bubble
13. Humadifier (alat pengatur kelembaban)
14. Sumber oksigen dan udara bertekanan
15. Pencampuran oksigen dengan flow meter
B. TINDAKAN
Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
1. Persiapan :
a. Persiapan petugas untuk pencegahan infeksi
PROSEDUR
b. Persiapan bayi
KERJA - Bayi diletakkan ditempat tidur dengan
penghangat serta pulse
- Oksimeter harus dipegang, sebaiknya
ditangan kanan.
c. Persiapan alat CPAP :
1. Hubungkan selang oksigen dan udara
bertekanan ke pencampur uintuk mengatur
FiO2.
2. Hubungkan sirkuit dengan flow meter lalu
hubungkan ke alat pengatur kelembaban,
pasang flow meter 5 – 10 liter/ menit.
Rumah Sakit
PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi
TINGGI
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
002 3 dari 6
B/331/XI/2015/MDGS/RUMKIT

3. Tempelkan satu selang ringan, lemas dan berkerut


kealat pengatur kelembaban, hubungkan probe
kelembaban dan suhu ke selang kerut yang akan
dihubungkan ke bayi.
4. Pastikan probe suhu tetap di luar inkubator atau
tidak di dekat sumber panas radian.
5. Isi pipa untuk melembabkan dengan air steril hingga
tanda yang tepat, nyalakan alat pengatur kelembaban
dan sesuaikan kelembabannya. Atur suhu pada 36ºC
6. Siapkan botol dan tempelkan selotip ke pita pengukur
PROSEDUR di samping botol asam asetat sehingga tanda 7 cm
KERJA
berada di bawah botol saat botol masih tertutup. Buka
botol asam asetat (0,25%); evakuasi asam asetat
hingga permukaan cairan ada pada tanda 0 cm di pita
pengukur. Masukkan selang kerut ekspirasi bagian
distal ke dalam botol dan ujungnya tepat berada pada
tanda 5 cm dari pita pengukur.
7. Pilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan
ujung selang kerut yang bebas
8. Tutup ujung prong nasal untuk menguji fungsi sirkuit.
Amati gelembung yang muncul di botol asam asetat
Rumah Sakit
PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi
TINGGI
No. Revisi Halaman :
No. Dokumen
002 4 dari 6
B/331/XI/2015/MDGS/RUMKIT

9.Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur


kelembaban.
10. Jaga kebersihan ujung selang kerut yang lain dan tutupi
dengan kantong plastik.
2. Cara memasang CPAP :
a. Posisikan kepala bayi lebih tinggi dengan menaikkan
bagian kepala tempat tidur 30 º dan letakkan gulungan
kecil di bawah leher/ bahu bayi untuk menjaga jalan
napas tetap terbuka.
b. Hisap lendir dari mulut, hidung dan faring dengan lembut.

PROSEDUR Gunakan kateter ukuran besar yang bisa masuk ke


KERJA hidung tanpa kesulitan yang berarti. Pastikan bahwa bayi
tidak mengalami atresia koana.
c. Lembabkan prong dengan air steril atau tetesan NaCl
0,9% sebelum memasukkannya ke lubang hidung bayi,
dengan lengkungan ke bawah. Sesuaikan sudut prong
dan kemu dian putar selang kerut hingga dicapai posisi
yang benar
 Untuk memastikan posisi yang tepat, periksa :
 Lubang hidung tertutup prong.
 Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat dari pucatnya
warna kulit di sekitar tepi lubang hidung.
Rumah Sakit
PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi
TINGGI
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
002 5 dari 6
B/331/XI/2015/MDGS/RUMKIT

 Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat dari pucatnya


warna kulit di sekitar tepi lubang hidung.
Selang kerut tidak menyentuh kulit bayi
 Tidak ada tekanan lateral pada septum.
 Ada sedikit ruang antara ujung septum dan bridge di
antara prong.
 Prong tidak bersandar pada filtrum.
d. Pasang pipa orogastrik dan lakukan aspirasi isi perut dan
fiksasi agar tetap terpasang untuk menghindari distensi
lambung.
e. Gunakan ukuran topi yang sesuai dan lipat ujungnya 2-3
cm. Pasang topi di kepala bayi sehingga ujungnya tepat
PROSEDUR di atas telinga. Atur corrugated tubing di sebelah kepala.
KERJA
Pasang peniti di tiap sisi selang. Gunakan gelang karet di
sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk mencegah
pergeseran atau berpindahnya peralatan ini.
f. Setelah bayi distabilisasi menggunakan CPAP, anda bisa
memasang ”moustache” Velcro agar prong tidak
bergeser dari posisinya. Bersihkan pipi dan bibir atas
bayi dengan air dan biarkan kering. Oleskan area ini
dengan tetes pewarna benzoin. Potong Tegaderm dan
pasang tepat diatas area yang sudah disiapkan. Potong
Velcro dan pasang melingkar area prong yang menutupi
pipi. Tekan kanula prong dengan
Rumah Sakit
PEMAKAIAN SYRING PUMP
Bhayangkara
DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi
TINGGI
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
002 6 dari 6
B/331/XI/2015/MDGS/RUMKIT

g. lembut hingga Velcro strip yang lunak menempel ke antara


bibir dan hidung.
h. Jaga jangan sampai kanula CPAP menyentuh septum
nasal.
i. Ubah posisi bayi setiap 4-6 jam untuk drainase sekresi
paru.
j. Penghisapan Lendir.
Pengisap lendir rongga hidung, mulut, faring dan perut
setiap 2-4 jam dan atau sesuai kebutuhan jika ditemukan
PROSEDUR keadaan sebagai berikut : meningkatnya upaya napas,
KERJA meningkatnya kebutuhan oksigen dan hidrogen dan
insiden apnoe/ bradikardi.
Catat jumlah, konsistensi dan warna sekresi. Untuk
melunakkan sekresi kental dan kering, gunakan beberapa
tetes salin steril (NaCl) 0,9%.
k. Pemberian minum dengan CPAP
Jika stabil secara klinis, bayi dengan CPAP dapat diberi
minum melalui sonde atau menetek atau minum. Sebelum
pemberian minum, aspirasi udara yang berlebihan dari
dalam perut
Mencuci tangan setelah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT ICU


Rumah Sakit PEMASANGAN CPAP
Bhayangkara
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 6

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Bhay
Tanggal terbit : angk
SPO ara
Oktober 2015
( STANDAR Jambi
PROSEDUR
OPERASIONAL
)

dr. Wahono Edhi P. Sp. PD


Komisaris Polisi NRP7802092

PENGERTIAN Continuous Positive Airway Pressure


Memperbaiki Oksigenasi ketika terjadi atelektasis yang
TUJUAN
signifikan
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERLENGKAPAN ALAT
1. Tutup Kepala
2. Meteran
3. Prong
4. Velco
PROSEDUR
KERJA 5. Glider
6. Strap
7. Selang nafas
8. Selang Hidung (nasal tubing)
9. Nasal tube : 6 + (1.5x Wt) cm
10. Oral tubes : 6+ Wt (kg) cm
11. CPAP

Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN CPAP
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 6
B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT

12. Bubble
13. Humadifier (alat pengatur kelembaban)
14. Sumber oksigen dan udara bertekanan
15. Pencampuran oksigen dengan flow meter
B. TINDAKAN
Mencuci tangan sebelum tindakan
1. Persiapan :
a. Persiapan petugas untuk pencegahan infeksi
b. Persiapan bayi . Bayi diletakkan ditempat tidur
dengan penghangat serta pulse

PROSEDUR c. Oksimeter harus dipegang, sebaiknya ditangan


KERJA kanan.
d. Persiapan alat CPAP :
1. Hubungkan selang oksigen dan udara
bertekanan ke pencampur uintuk mengatur
FiO2.
2. Hubungkan sirkuit dengan flow meter lalu
hubungkan ke alat pengatur kelembaban,
pasang flow meter 5 – 10 liter/ menit.
3. Tempelkan satu selang ringan, lemas dan
berkerut kealat pengatur kelembaban,
hubungkan probe kelembaban dan suhu ke
selang kerut yang akan dihubungkan ke bayi.
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN CPAP
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 6
B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT

4. Pastikan probe suhu tetap di luar inkubator atau tidak di


dekat sumber panas radian.
5. Isi pipa untuk melembabkan dengan air steril hingga tanda
yang tepat, nyalakan alat pengatur kelembaban dan
sesuaikan kelembabannya. Atur suhu pada 36ºC.
6. Siapkan botol dan tempelkan selotip ke pita pengukur di
samping botol asam asetat sehingga tanda 7 cm berada di
bawah botol saat botol masih tertutup. Buka botol asam
asetat (0,25%); evakuasi asam asetat hingga permukaan

PROSEDUR cairan ada pada tanda 0 cm di pita pengukur. Masukkan


KERJA selang kerut ekspirasi bagian distal ke dalam botol dan
ujungnya tepat berada pada tanda 5 cm dari pita pengukur.
7. Pilih ukuran prong yang benar dan hubungkan dengan
ujung selang kerut yang bebas.
8. Tutup ujung prong nasal untuk menguji fungsi sirkuit. Amati
gelembung yang muncul di botol asam asetat.
9. Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur
kelembaban.
10. Jaga kebersihan ujung selang kerut yang lain dan tutupi
dengan kantong plastik.
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN CPAP
Jambi

No. Revisi Halaman:


No. Dokumen
002 4 dari 6
B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT

2. Cara memasang CPAP :


a. Posisikan kepala bayi lebih tinggi dengan menaikkan
bagian kepala tempat tidur 30 º dan letakkan gulungan
kecil di bawah leher/ bahu bayi untuk menjaga jalan napas
tetap terbuka.
b. Hisap lendir dari mulut, hidung dan faring dengan lembut.
Gunakan kateter ukuran besar yang bisa masuk ke hidung
tanpa kesulitan yang berarti. Pastikan bahwa bayi tidak
mengalami atresia koana.
c. Lembabkan prong dengan air steril atau tetesan NaCl 0,9%
sebelum memasukkannya ke lubang hidung bayi, dengan
PROSEDUR lengkungan ke bawah. Sesuaikan sudut prong dan
KERJA
kemudian putar selang kerut hingga dicapai posisi yang
benar.
d. Untuk memastikan posisi yang tepat, periksa :
- Lubang hidung tertutup prong.
- Kulit hidung tidak tertarik yang terlihat dari pucatnya
warna kulit di sekitar tepi lubang hidung.
- Selang kerut tidak menyentuh kulit bayi
- Tidak ada tekanan lateral pada septum.
- Ada sedikit ruang antara ujung septum dan bridge di
antara prong.
- Prong tidak bersandar pada filtrum.
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN CPAP
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 5 dari 6
B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT

e. Pasang pipa orogastrik dan lakukan aspirasi isi perut dan


fiksasi agar tetap terpasang untuk menghindari distensi
lambung.
f. Gunakan ukuran topi yang sesuai dan lipat ujungnya 2-3
cm. Pasang topi di kepala bayi sehingga ujungnya tepat di
atas telinga. Atur corrugated tubing di sebelah kepala.
Pasang peniti di tiap sisi selang. Gunakan gelang karet di
sekitar peniti dan di atas selang kerut untuk mencegah
pergeseran atau berpindahnya peralatan ini.
g. Setelah bayi distabilisasi menggunakan CPAP, anda bisa
memasang ”moustache” Velcro agar prong tidak bergeser
PROSEDUR dari posisinya. Bersihkan pipi dan bibir atas bayi dengan air
KERJA
dan biarkan kering. Oleskan area ini dengan tetes pewarna
benzoin. Potong Tegaderm dan pasang tepat diatas area
yang sudah disiapkan. Potong Velcro dan pasang
h. melingkar area prong yang menutupi pipi. Tekan kanula
prong dengan lembut hingga Velcro strip yang lunak
menempel ke antara bibir dan hidung.
i. Jaga jangan sampai kanula CPAP menyentuh septum
nasal.
j. Ubah posisi bayi setiap 4-6 jam untuk drainase sekresi
paru.
k. Penghisapan Lendir.
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN CPAP
Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/332/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 6 dari 6

l. Penghisapan Lendir.
Pengisap lendir rongga hidung, mulut, faring dan perut
setiap 2-4 jam dan atau sesuai kebutuhan jika ditemukan
keadaan sebagai berikut : meningkatnya upaya napas,
meningkatnya kebutuhan oksigen dan hidrogen dan insiden
apnoe/ bradikardi.
Catat jumlah, konsistensi dan warna sekresi. Untuk
PROSEDUR melunakkan sekresi kental dan kering, gunakan beberapa
KERJA
tetes salin steril (NaCl) 0,9%.
m. Pemberian minum dengan CPAP
Jika stabil secara klinis, bayi dengan CPAP dapat diberi
minum melalui sonde atau menetek atau minum. Sebelum
pemberian minum, aspirasi udara yang berlebihan dari
dalam perut.
Mencuci tangan sesudah melakukan tindakan

UNIT TERKAIT RUANG ICU


Rumah Sakit PEMASANGAN INFUS
Bhayangkara DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi
No. Dokumen Revisi : Halaman :
B/333/X/2015/MDGS/RUMKIT
002 1 dari 3

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP7802092
Tindakan memasang selang ke dalam pembuluh darah vena
PENGERTIAN
untuk pemberian cairan, elektrolit atau terapi lainnya.
1. Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit, nutrisi
TUJUAN 2. Untuk pemberian obat
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN ALAT
a. Nampan dengan pengalas/troly
b. Cairan dan obat-obatan sesuai program terapi
c. Abocath sesuai ukuran
PROSEDUR d. Karet pembendung
KERJA
e. Pengalas
f. Kassa steril ukuran kecil
g. Plester, gunting verban, bengkok, pisau cukur
h. Standar infus, kapas kering, alkohol 70%
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN INFUS
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 3
B/333/XI/2015/MDGS/RUMKIT

i . Salep betadin/betadin 10%


i. Sarung tangan steril
j. Lidi kapas dalam tempatnya
k. Infus set atau transfusi set
l. Larutan dekontaminasi clorin 0,5%
B. PERSIAPAN PASIEN
a. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
b. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
C. PELAKSANAAN
a. Mencuci tangan

PROSEDUR b. Lakukan prinsip 6 benar (benar nama, dosis obat, waktu,


KERJA cara pemberian, tanggal kadaluarsa obat , cairan
kejernihan cairan, obat)
c. Lakukan double chek dengan sejawat tentang ketepatan
program terapi
d. Dekatkan peralatan ke pasien
e. Tusukan infus set ke botol cairan dan gantungkan di
standard infuse
f. Isi selang infus dengan cairan dan isi camber ¾ - ½
bagian kemudian secara perlahan alirkan cairan sampai
mengisi seluruh selang set infus (pastikan tidak ada udara
pada selang infus)
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN INFUS
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

Halaman:
No. Dokumen No. Revisi
3 dari 3
B/333/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002

g. Pasang sarung tangan steril, pilih vena dan pastikan vena


yang dipilih tidak rusak, pasang pengalas dibawah area
vena yang dipilih
h. Pasang karet pembendung 10-15 cm diatas vena yang
akan ditusuk, anjurkan pasien membuka dan menutup
tangan atau tepuk-tepuk vena tersebut
i. Lakukan disinfektan dengan alkohol 70% secara
sirkuler/memutar dari arah dalam ke luar
j. Tusukan jarum dengan level jarum mengarah keatas pada
vena yang telah dipilih dengan sudut 150- 45 derajat
k. Bila jarum sudah masuk ke dalam vena, tarik jarum sampai
PROSEDUR darah terlihat ke kanul, dan masukan sedikit demi sedikit
KERJA
sampai pangkal kemudian lepaskan manset
pembendungTekan ujung kanul yang berada dalam vena
lepaskan jarum kemudian sambungkan dengan infus set
l. Alirkan dan fiksasi dengan tehnik H atau kupu-kupu
m. Lakukan desinfeksi dengan betadin 10% salep betadin dan
tutup dengan kassa steril
n. Atur tetesan infus sesuai program terapi
o. Rapikan pasien dan peralatan dan cuci tangan
p. Dokumentasikan lokasi vena, jenis cairan/obat, jumlah
tetesan
q. Perawat cuci tangan

Perinatologi
UNIT TERKAIT
IGD
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 6

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

Suatu tindakan memasang alat bantu nafas untuk membantu


PENGERTIAN
pernafasan pasien secara mekanik
1. Memberikan kekuatan mekanis pada paru untuk
mempertahankan pertukaran O2 dan CO2 yang fisiologis
2. Mengambil alih tekanan jalan nafas dan pola pernafasan
TUJUAN untuk memperbaiki pertukaran O2 dan CO2 secara efisien
pada oksigenasi yang adekuat
3. Mengurangi kerja otot jantung dengan jalan mengurangi
kerja paru
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
1. persiapan pasien
a. pasien atau keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
PROSEDUR
KERJA yang akan dilakukan
b. posisi diatur sesuai kondisi pasien
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 6
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT

2. persiapan alat
a. ventilator lengkap dan siap pakai
b. spirometer
c. air viva (ambu bag)
d. set penghisap sekresi
e. cuff inflator atau spuit 10cc
3. persiapan lingkungan
meletakkan ventilator disamping tempat tidur sisi kiri
kepala pasien
4. Pelaksanaan

PROSEDUR Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan


KERJA 1. pada pasien dengan nafas terkendali
a. menghisap sekresi
b. bekerja sama dengan dokter dalam menentukan pola
pernafasan terkendali dengan cara :
- menentukan tidal volume (TV) 8-12 cc/kg BB
- menentukan minute volume (MV) = RR x TV
- menentukan frekuensi pernafasan 12x/menit.
- menetukan konsentrasi oksigen (FIO2) sesuai
kebutuhan
- mengatur sensitifitas kearah kendali sesuai jenis
ventilator yang digunakan
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 6
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT

c. menilai volume udara yang masuk dengan cara


membaca jarum petunjuk
d. pada jarum ventilator, atau melihat pada layar monitor
e. menentukan sistem alarm volume udara yang
masuk/tekanan udara sesuai dengan jenis ventilator
yang digunakan
f. menentukan sensitifitas kearah negative 20 cm H2O
bagi pasien dengan resusitasi otak
g. menghubungkan ventilator kepasien dengan memakai
konektor

PROSEDUR 2. pada pasien dengan pernafasan assisted


KERJA a. terangkan prosedur pada pasien
b. cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
c. menghisap sekresi
d. bekerjasama dengan dokter dalam menentukan pola
pernafasan assited dengan cara :
1) menentukan sensitifitas sesuai jenis ventilator
yang digunakan
2) mengatur ventilator dengan frekuensi pernafasan
10x/menit agar bila pasien apnoe ventilator dapat
membantu pernafasan
Rumah Sakit
Bhayangkara
PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 4 dari 6
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT

3) menentukan tidal volume disesuaikan dengan


frekuensi pernafasan yang disiapkan
4) menentukan konsentrasi oksigen
5) menghubungkan ventilator kepasien dengan
memakai konektor
6) melakukan observasi setiap 30 menit antara
lain :
- kerja ventilator
- tensi, nadi, pernafasan, dan tanda-tanda
PROSEDUR syanotik
KERJA
- tanda-tanda fighting (penolakan bantuan
ventilator
3. pada pasien dengan pernafasan :sincronize intermitten
miandatory ventilator (SIM V)”
a. terangkan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
c. menghisap sekresi
d. bekerjasama dengan dokter dalam menentukan
pola pernafasan SIMV dengan cara :
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 5 dari 6
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT

1) mengatur ventilator sesuai dengan pola


nafas (SIMV)
2) menyesuaikan frekuensi pernafasan
ventilator dengan frekuensi pernafasan
pasien sesuai
3) dengan ventilator yang digunakan
4) menghubungkan ventilator kepasien
dengan memakai konektor
e. kerja ventilator
f. tensi, nadi, pernafasan dan tanda-tanda
PROSEDUR syanotik
KERJA
4. pada pasien dengan pernafasan “positive and
expiratory pressure (PEEP)”
a. menentukan tekanan positif sesuai kondisi
pasien
b. pola nafas kendali dengan PEEP, cara kerjanya
sama pada pasien kendali, ditambah dengan
pemasangan kutub pada selang ekspirasi
c. pola assisted dengan PEEP, cara kerjanya
sama pada pasien dengan pernafasan assisted,
ditambah dengan pemasangan kutub pada
selang ekspirasi
Rumah Sakit
Bhayangkara PEMASANGAN VENTILATOR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 6 dari 6
B/334/XI/2015/MDGS/RUMKIT

d. pola nafas SIMV dengan PEEP, cara kerjanya sama


pada pasien denagn SIMV, ditambah dengan
pemasngan kutub pada selang ekspirasi
5. pada pasien dengan pernafasan “continuous positif
airway pressure (CPAP)”
a. mengatur ventilator kearah CPAP pada pasien yang
sudah bernafas spontan
b. menghubungkan selang ekspirasi ke dalam botol
berisi air untuk pasien yang sudah tidak memakai
ventilator, tetapi masih memerlukan tekanan positif

PROSEDUR pada akhir ekspirasi. Besarnya tekanan positif dalam


KERJA alveoli sama dengan panjang selang ekspirasi yang
masuk ke dalam air
mencuci tangan setelah melakukan tindakan
Hal-hal yang diperhatikan
1. fungsi ventilator selama penggunaan
2. sesuaikan pengguanaan ventilator dengan pola
pernafasan pasien
3. bila ada bunyi alarm, segera lakukan tindakan sesuai
sinyal pada ventilator
4. pantau pola pernafasan sesuai dengan yang diatur oleh
ventilator

UNIT TERKAIT Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH DENGAN
Bhayangkara GLUKOMETER UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi TINGGI
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/279/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
) dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP
7802092
Glukometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
PENGERTIAN
kadar gula darah kapiler

TUJUAN Mengukur kadar gula darah pasien secara cepat dan tepat

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN ALAT
1. Alat glukometer
PROSEDUR 2. Jarum penusuk
KERJA 3. Stik glukotide
4. Kapas alkohol 70%
5. Kapas/kasa kering
Rumah Sakit PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH DENGAN
Bhayangkara GLUKOMETER UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO
Jambi TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/279/XI/2015/MDGS/RUMKIT

B. PERSIAPAN PASIEN
1. Mencuci tangan
2. Pasien/keluarganya diberi penjelasan tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
PROSEDUR 3. Posisi pasien tidur terlentang
KERJA
4. Ujung jari tangan yang akan diambil darahnya
dibersihkan dengan kapas beralkohol, lalu dikeringkan
dengan kapas/kasa kering.
5. Mencuci tangan

1. Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Unit Rawat jalan
Rumah Sakit
Bhayangkara PENANGANAN BAYI RESIKO TINGGI
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/335/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 1

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Melakukan tindakan pertolongan pada bayi yang saat lahir
tidak dapat bernapas spontan,teratur dan terus menerus, tidak
PENGERTIAN
dapat mempertahankan suhu tubuh normal serta rentan
terhadap infeksi

- Melaksanakan penanganan pada bayi dengan resiko tinggi


TUJUAN
- Mengidentifikasi adanya resiko pada bayi baru lahir

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi


KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Yang termasuk bayi berisiko tinggi :
1. bayi berat lahir rendah
2. bayi berat badan lahir sangat rendah
3. prematur
PROSEDUR 4. ikterus
KERJA
5. asfiksia
6. gawat napas pada neonatus
7. kejang pada bayi baru lahir
8. infeksi neonatal

UNIT TERKAIT Dokter anak, perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara PENGELOLAAN BAYI BARU LAHIR
Jambi

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/336/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 4

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Pengelolaan bayi baru lahir adalah merawat dan meneliti bayi
baru lahir serta mencatat identitasnya, al : member label
PENGERTIAN
(nama ibu, nomor register ibu / nomor tempat tidur dan sidik
telapak kaki kiri dan kanan bayi) serta menilai APGAR
1. Untuk memperoleh informasi mengenai bayi lahir di
TUJUAN RS.BHAYANGKARA Tk. III JAMBI
2. Sebagai dasar pembuat laporan kegiatan RS

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi


KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan alat :
1. Perlengkapan tenun / pakaian bayi
2. Timbangan bayi
3. Alat pengukur (meteran)
PROSEDUR 4. Seperangkat alat untuk cap kaki
KERJA
5. Perlengkapan alat resusitasi
6. Thermometer
7. kartu identitas bayi
8. format atau status bayi
Rumah Sakit
Bhayangkara PENGELOLAAN BAYI BARU LAHIR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 4
B/336/XI/2015/MDGS/RUMKIT

9. gelang bayi + gelang ibu


10. tempat tidur bayi / couve
11. alcohol 70 %
12. kasa steril
13. meja resusitasi bayi
B. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. segera setelah bayi lahir dilakukan resusitasi sesuai
dengan kaidah jalan nafas. Resusitasi pernafasan
dalam keadaan bayi terbungkus
PROSEDUR 3. petugas yang menolong memberitahu dan
KERJA
menunjukan jenis kelamin bayi kepada ibu yang
melahirkan
4. dilakukan pemeriksaan bayi, apakah ada cacat
bawaan
5. perawatan tali pusat.
6. Mencegah terjadinya hypotermi ; mengeringkan tubuh
bayi dari sisa air ketuban, membungkus tubuh bayi
dengan selimut hangat
7. Dilakukan pengukuran dan pencatatan identitas bayi
baru lahir sebagai berikut :
Rumah Sakit
Bhayangkara PENGELOLAAN BAYI BARU LAHIR
Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


B/336/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 3 dari 4

- Timbang BB
- Mengukur panjang badan
- Mengukur lingkar kepala
- Mengukur lingkar dada
- Mengukur lingkar perut, mengukur lingkar lengan
8. Membuat cap telapak kaki bayi, kanan dan kiri pada
identitas bayi dan mencantumkan cap jempol tangan kiri
ibu
9. Pasang gelang pada lengan bayi ; biru untuk bayi laki-
laki, pink untuk bayi perempuan, yang berisikan :
PROSEDUR - Nama ibu dan nama suaminya
KERJA
- Nomor kamar ibu dan nomor tempat tidur ibu
- Jenis kelamin bayi
- Tanggal lahir bayi
- Memasang gelang pada lengan ibu bayi baru lahir
warna dan isinya sama dengan bayinya.
- Bayi segera disusukan keibu dalam 30 menit
setelah melahirkan
- Mengisi seluruh identitas bayi pada status bayi
- Bidan/perawat yang bertugas pada hari itu
bertanggung jawab atas semua kegiatan
Rumah Sakit
Bhayangkara PENGELOLAAN BAYI BARU LAHIR
Jambi
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
002 4 dari 4
B/336/XI/2015/MDGS/RUMKIT

- Bidan / perawat harus menandatangani kartu


identitas bayi tersebut

PROSEDUR - Minimal 6 jam setelah bayi lahir, baru bayi


KERJA dimandikan untuk menyesuaikan dengan
temperature lingkungan
10. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT KERJA Kebidanan, perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara PERAWATAN BAYI DALAM INCUBATOR
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/337/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara
Tanggal terbit :
Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

Melaksanakan perawatan bayi dengan BBLR atau premature


PENGERTIAN
dalam incubator
1. Untuk mencegah bayi kedinginan
TUJUAN
2. Untuk mencegah infeksi
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan Alat
1. Incubator lengkap
2. Lampu aquades
3. Termometer
4. Incubator
5. Kasur
PROSEDUR
KERJA
B. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Suhu incubator diatur, dimulai dengan suhu 310 c
3. baju bayi dilepaskan
4. bayi dimasukkan dengan hati-hati kedalam incubator
Rumah Sakit PERAWATAN BAYI DALAM INCUBATOR
Bhayangkara
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
B/337/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 2 dari 2

5. pasang pengukur suhu kulit pada bayi


6. Observasi tanda-tanda vital
7. Observasi suhu incubator
8. Alat-alat dirapikan
9. Mencuci tangan
PROSEDUR
KERJA
C. Cara pemeliharaan
1. Air aquadest diganti setiap hari
2. filter diganti tiap 6 bulan
3. bila ada kerusakan dan penggantian suku cadang,
hubungi bagian farmasi sesuai prosedur

UNIT TERKAIT Perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI DENGAN PNEMONIA
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/338/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Memberikan perawatan pada bayi dengan penyakit radang
PENGERTIAN
pada jaringan parenkim paru-paru
Mampu melaksanakan manajemen penanganan pneumonia
TUJUAN
pada bayi
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Penanganan
1. mencuci tangan
2. melakukan tirah baring
3. memberikan oksigen jika bayi sesak
4. melakukan foto rontgen dada
PROSEDUR
KERJA 5. melakukan kultur darah, urin, dan cairan cerebrospinal (
cairan otak ), dan pemeriksaan darah lengkap
6. memberikan antibiotik intravena untuk mencegah sepsis
dan meningitis
7. memberikan antibiotik sesuai usia bayi sesuai instruksi
Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI DENGAN PNEMONIA
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/338/XI/2015/MDGS/RUMKIT

8. Pada bayi umur kurang dari 3 minggu dapat diberikan


ampicilin dan gentamycin sesuai instruksi
9. Pada bayi umur 3 minggu sampai 3 bulan dapat diberikan
10. antibiotik cefuroxime atau cefotaxime sesuai instruksi

PROSEDUR 11. Jika keadaan bayi sudah stabil, pengobatan dapat diganti
KERJA dengan antibiotik oral selama 10 hari sesuai instruksi
12. Mencuci tangan
Pencegahan
melakukan imunisasi pada bayi dengan cara memberikan
vaksin DPT, campak, HiB, influenza, dan varicella

UNIT TERKAIT Perinatologi


Rumah Sakit PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
Bhayangkara DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/339/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 5

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara
Tanggal terbit : Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Pada waktu dokter memberi instruksi untuk transfusi
menyiapkan darah bagi OS :
1. Perawat menyiapkan pengajuan permintaan ke Bank Darah
PENGERTIAN
2. Bank Darah melayani permintaan tersebut.
FP = Formulir Permintaan, BD = Bank Darah, BPD Bon
Pangambilan Darah.
TUJUAN
Seluruh proses transfusi berjalan baik dan benar
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
. PERSIAPAN
A. FORMULIR
1. Isi Formulir Permintaan (FP) PMI rangkap 5 secara lengkap dan
benar, meliputi :
PROSEDUR
KERJA - Identitas pasien : Nama lengkap, Pangkat, NRP/NIP,
kesatuan, anak/istri dan, jenis kelamin, usia, ruang rawat, No.
CM, tanggal permintaan, tanggal diperlukan, Diagnosa klinis,
dan lain-lain
Rumah Sakit
Bhayangkara PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 5
B/339/XI/2015/MDGS/RUMKIT

- Jenis dan jumlah darah/komponen darah yang diminta


yang ditentukan oleh dokter yang merawat pasien.
- Tanda tangan Dokter yang merawat pasien (tidak boleh
diatas namakan).
2. Untuk pengajuan trombosit/komponen darah yang akan
diajukan ke PMI, sertakan :
a. FP PMI tersendiri (untuk diajukan ke PMI)
b. FP RSPAD (untuk pencatatan BD)
3. Bila pasien ASKES rawat inap, sertakan :

PROSEDUR a. FP RSPAD
KERJA b. Satu lembar fotokopi kartu Askes (untuk penagihan).
berlaku untuk SETIAP KALI pengajuan permintaan darah.
CONTOH DARAH PAS1EN:
1. Siapkan darah beku ± 5 ml:
- Dalam botol penampung ditutup sumbat karet/spuit,
berusia kurang dan 48 jam.
- Beri label (dan plester merah atau yang melekat erat)
dan tulis identitas OS, yaitu : tanggal, Nama lengkap,
usia, ruang perawatan dan No.CM
Rumah Sakit
Bhayangkara PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 5
B/339/XI/2015/MDGS/RUMKIT

2. Siapkan satu contoh darah tersendiri bila dimintakan juga


TC (Trombocyte Concentrate) atau komponen yang selalu
diajukan ke PMI.
3. Tulis nama dan tanda tangan petugas yang mengambil
contoh darah OS pada tempat yang disediakan di FP.
Contoh label:
. PENGAJUAN
1. Serahkan FP dan kelengkapannya serta contoh darah
ke BD.
2. Bila darah/komponen darah tersedia di BD :
PROSEDUR 1. Terima BPD yang telah ditandatangani petugas
KERJA
Bank Darah dan di cap. BPD merupakan bukti
pesanan darah.
2. Serahkan BPD ke ruangan perawatan.
3. Pantau apakah darah/komponen darah sudah
selesai diproses, ± 1 jam setelah pengajuan.
3. Bila darah/komponen darah tidak tersedia di Bank
Darah.
1. Untuk pengajuan PRC, WB dan FFP :
2. Terima formulir Dropping untuk mengambil darah/
komponen darah ke PMI.
Rumah Sakit
Bhayangkara PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 4 dari 5
B/339/XI/2015/MDGS/RUMKIT

1. Untuk pengajuan TC, AHF dan WE :


Terima kembali FP PMI yang sudah dicap BD RSPAD
untuk mengajukan komponen darah ke PMI.
2. Petugas perawatan/keluarga pasien membawa FP PMI
yang sudah dicap BD RSPAD dan contoh darah nya ke
PMI
3. Serahkan darah/komponen darah dari PMI ke Bank
Darah untuk diproses (Cross Match) dan atau dicatat
4. Terima BPD.
Serahkan BPD kepada perawat di ruangan.
PROSEDUR III. PENGAMBILAN
KERJA
1. Pengambilan darah dilakukan dengan menunjukan
BPD yang telah diberikan pada waktu pengajuan.
2. tangan, nama jelas, tanggal dan jam darah diterima,
pada tempat yang disediakan.
3. Darah titipan untuk permintaan sewaktu - waktu
diperlukan, berlaku maksimum 48 jam. Bila tidak
diambil berarti batal dan tetap dikenakan biaya.
. UNTUK DIPERHATIKAN
1. Sebelum melaksanakan transfusi darah, perawat atau
dokter ruangan wajib mencocokkan identitas darah
dengan identitas pasien secara Iengkap
(nama, ruang rawat, No. CM).
Rumah Sakit PROSEDUR PELAYANAN PERMINTAAN DARAH
Bhayangkara DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 5 dari 5
B/339/XI/2015/MDGS/RUMKIT

1. Pelaksanaan transfusi darah kepada pasien menjadi


tanggung jawab dan di bawah pengawasan dokter

PROSEDUR yang merawat dan dokter ruangan.


KERJA 2. Petugas pelaksanaan transfusi darah harus
membubuhkan nama dan paraf pada label kantong
darah dikolom yang tersedia.

UNIT TERKAIT Ruang tindakan, Gadar, Unit Bank Darah


Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI KEJANG
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/340/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 4

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Memberikan perawatan pada bayi dengan perubahan secara

PENGERTIAN tiba – tiba fungsi neurologi baik fungsi motorik maupun fungsi
otonomik karena kelebihan pancaran listrik pada otak
TUJUAN Mengatasi kejang pada bayi

Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
Persiapan alat :
 lampu pemanas
 suction
 kain kering
 balon dan sungkup
 oksigen
PROSEDUR  handscoon
KERJA  spuit
 kapas alcohol
 infuse set
 cairan infuse
 abochat
 plester
Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI KEJANG
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 4
B/340/XI/2015/MDGS/RUMKIT

 ginting
 bengkok
 verban
 obat – obatan anti kejang
Persiapan pasien :
memberitahu keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
Penanganan :
1. Prinsip tindakan untuk mengatasi kejang
 Menjaga jalan nafas tetap bebas
 Mengatasi kejang dengan memberikan obat anti kejang
 Mengobati penyebab kejang
PROSEDUR
2. Penanganan kejang pada BBL
KERJA
 Mencuci tangan
 Bayi diletakan dalam tempat hangat, memastikan bayi tidak
kedinginan, suhu dipertahankan 36,5-37 C
 Jalan nafas dibersihkan dengan tindakan penghisapan
lendir diseputar mulut, hisung dan nasofaring
 Pada bayi apnea, pertolongan agar bayi bernafas lagi
dengan alat Bag to Mouth Face Mask oksigen 2 liter/menit
 Infus bayi sesuai instruksi
 Obat antispasmodik/anti kejang : diazepam 0,5 mg/kg/im
setiap 2 menit sampai kejang teratasi dan luminal 30 mg
im/iv
Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI KEJANG
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 3 dari 4
B/340/XI/2015/MDGS/RUMKIT

 Nilai kondisi bayi tiap 15 menit


 Bila kejang teratasi berikan cairan infus dextrose 10%
dengan tetesan 60ml/kgBB/hr
 mencari faktor penyebab
1) Apakah mungkin bayi dilahirkan dari ibu DM
2) Apakah mungkin bayi premature
3) Apakah mungkin bayi mengalami asfiksia
4) Apakah mungkin ibu bayi menghisap narkotika
5) Kejang sudah teratasi, diambil bahan untuk
pemeriksaan laboratorium untuk mencari faktor
6) penyebab, misalnya : darah tepi, elektrolit darah, gula

PROSEDUR darah, kimia darah, kultur darah, pemeriksaan TORCH


KERJA 7) Kecurigaan kearah sepsis (pemeriksaan pungsi lumbal)
8) Kejang berulang, diazepam dapat diberikan sampai 2
kali
- Masih kejang : dilantin 1,5 mg/kgBB sebagai bolus iv
diteruskan dalam dosis 20 mg iv setiap 12 jam
- Belum teratasi : phenytoin 15 mg/kgBB iv dilanjutkan
2 mg/kg tiap 12 jam
- Hipokalsemia (hasil lab kalsium darah <8mg%) :
diberi kalsium glukonas 10% 2 ml/kg dalam waktu 5-
10 menit . apabila belum juga teratasi diberi
pyridoxin 25-50 mg
Rumah Sakit
Bhayangkara MEMBERIKAN PERAWATAN PADA BAYI KEJANG
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 4 dari 4
B/340/XI/2015/MDGS/RUMKIT

- Hipoglikemia (hasil lab dextrosit/gula darah < 40

PROSEDUR mg%) : diberi infus dextrose 10%


KERJA - Observasi keadaan bayi
9) Mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perinatologi, Kebidanan (VK), IGD


Rumah Sakit RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Bhayangkara
Jambi
No. Dokumen Revisi : Halaman :
B/347/XI/2015/MDGS/RUMK 002 1 dari 2
IT

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus yang gagal
PENGERTIAN
bernafas secara spontan.
Agar bayi bisa bernafas dengan spontan sehingga mencegah
TUJUAN timbulnya kematian.
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan alat :
 Tempat resusitasi datar, rata, cukup keras, bersih,
kering, & hangat.
 3 (tiga) lembar handuk atau kain bersih dan kering.
PROSEDUR o Untuk mengeringkan bayi
KERJA o Untuk menyelimuti tubuh dan kepala bayi
o Untuk ganjal bahu
 Alat pengisap lendir:
Bola karet atau pengisap DeLee .
Rumah Sakit
Bhayangkara RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Jambi

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/347/XI/2015/MDGS/RUMKIT

 Alat ventilasi :
o Tabung dang sungkup atau balon dan sungkup
dengan katup pelepas tekanan
o Lampu 60 watt/ petromak dengan jarak sekitar 60
cm dari bayi.
PROSEDUR B. Tindakan resusitasi
KERJA 1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan steril
3. Sambil memotong tali pusat, beritahu ibu dan keluarga
bahwa bayi mengalami masalah sehingga perlu
dilakukan tindakan resusitasi. Minta ibu dan keluarga
memahami upaya ini dan minta mereka ikut membantu
mengawasi ibu.
4. Selimut bayi dengan handuk/kain yang diletakkan di
atas perut ibu atau sekitar 45 cm dari perineum,
bagian wajah dan dada bayi tetap terbuka.
5. Letakkan bayi di tempat resusitasi.
6. Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu
kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu
(gunakan handuk/kain yang telah disiapkan dengan
ketebalan sekitar 3 cm dan dapat disesuaikan).
7. Bersihkan jalan nafas dengan mengisap lendir di mulut
sedalam < 5 cm dan kemudian hidung (jangan
melewati cuping hidung).
8. Cuci tangan
UNIT TERKAIT Perinatologi, IGD
SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan hati-hati
Rumah Sakit
Bhayangkara TATA CARA PENGGUNAAN O2
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/341/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

PENGERTIAN Alat Yang Digunakan Untuk Membantu Pernafasan


TUJUAN
Membantu Pada Pasien Yang Kekurangan Oksigen
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. Persiapan :
1. Tabung Iksigen
2. Selang Oksigen
3. Flow Meter Hunidifer Isct
4. Nasal Kanule/Cup Masker
5. Plaster + Gunting Bila Perlu
PROSEDUR B. Penggunaaan :
KERJA
1. Mencuci tangan
2. Siapkan Kelengkapan Alat-Alat
a. Flow Meter
b. Selang Oksigen
c. Nasal Kanule/Cup Masker
3. Beritahu Kepada Pasien Yang Akan Di Oksigen
4. Buka Flow Meter Pelan-Pelan Sampai Oksigen Bisa
Dirasakan Pada Kulit Punggung Tangan Atau Pipi Kita

Rumah Sakit
Bhayangkara TATA CARA PENGGUNAAN O2
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/341/XI/2015/MDGS/RUMKIT

5. Pasang Nasal Kanule / Cup Masker / Selang O2 Ke


Pasien
6. Putar Tombol Flow Meter Untuk Menentukan Dosis
Oksigen Sesuai Dengna Intruksi Dokter
PROSEDUR
KERJA 7. Perhatikan Reaksi Paseien Selama Pemberian O2
8. Bila Sesuai Pemakaian Flow Meter Ditutup Dan Alat
Lain Dibereskan
9. Catat Pemakaian Pada Kertas Penggunaan Yang
Telah Tersediakan Dan Juga Dalam Setatus Pasien
10. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan

C. Cara Pemeriharaan :
1. Selang-selang direndam dalam cairan desinfektan
2. Kemudian dikeringkan
3. Air dalam flow meter bila kurang ditambah sampai
batas yang ditentukan
4. Selesai pemakaian alat-alat dibereskan
5. Bila ada kerusakan /tabugn O2 habis lapor ke bagian
IPS RS
UNIT TERKAIT Keperawatan , IGD.
Rumah Sakit TERAPI SINAR/FOTOTERAPI
Bhayangkara
Jambi UNIT PELAYANAN PERINATAL RISIKO TINGGI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/342/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092

Proses dimana terapi sinar biru mendekomposisi bilirubin


PENGERTIAN
dengan foto isomerisasi
Terapi sinar dapat menimbulkan dekomposisi bilirubin dari
suatu senyawaan tetrapirol yang sulit larut dalam air menjadi
TUJUAN senyawa dipirol yang mudah larut dalam air dan dikeluarkan
melalui urine, tinja, sehingga kadar bilirubin menurun
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN
1. Lampu blue light/foto terapi dalam kotak yang siap
dipakai
2. Boks bayi/cuvies yang siap pakai di bawah kotak blue

PROSEDUR light
KERJA 3. Meter line
PELAKSANAAN
1. Jelaskan kepada keluarga prosedur tindakan yang akan
dilakukan
2. Ukur ketinggian lampu dengan bayi + 46 cm
3. Cek pemakaian jam, pemakaian lampu
4. Perawat cuci tangan

Rumah Sakit
TERAPI SINAR/FOTOTERAPI
Bhayangkara
Jambi UNIT PELAYANAN PERINATAL RISIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/342/XI/2015/MDGS/RUMKIT

5. Tutup mata bayi dengan kaca mata khusus (bila ada)


atau dengan karbon yang telah dibungkus kassa untuk
PROSEDUR
KERJA enghindarkan bayi dan kekeringan komea yang bisa
menimbulkan kebutaan
6. Buka dan lepaskan pakaian bayi, ukur suhu dan berat
badan bayi
7. Tutup daerah ventilasi
8. Tidurkan bayi di boks
9. Tempat tidur ditutup dengan kain selubung
10. Perawat mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perinatologi


Rumah Sakit
Bhayangkara TRANSFUSI DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/343/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Suatu proses atau tata cara memberikan transfusi darah atau
komponen darah ke dalam sirkulasi pasien yang memerlukan
PENGERTIAN
dengan standar respon time pelayanan kebutuhan darah yaitu
1 jam.
Agar pemberian transfusi darah/komponen darah dapat
dilakukan dengan benar, serta pasien dengan kasus- kasus
emergency dapat dilakukan pertolongan dengan cepat dan
TUJUAN
tepat sesuai dengan standard respon time yang telah
ditentukan
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN ALAT

1. Abbocath atau vemplon chat no.18 (untuk pasien


dewasa)
2. Abbochat atau vemplon cath no.26 ( untuk pasien
PROSEDUR neonatus)
KERJA 3. Transfusi set
4. Nacl 0,9%
5. Stop cock
6. Plester
7. Kassa steril
8. Kapas alkohol 70%
9. Betadine salep
10. Darah lengkap/ komponen darah yang dibutuhkan pasien.
Rumah Sakit
Bhayangkara TRANSFUSI DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/343/XI/2015/MDGS/RUMKIT

B. PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga pasien
PROSEDUR C. PELAKSANAAN
KERJA
1. Mencuci tangan
2. Periksa kembali apakah darah/komponen darah sesuai
dengan identitas pasien serta golongan darah dan hasil
cross-match dan tanggal kadaluarsa darah/komponen
darah tersebut.
3. Pasang infus Nacl dengan makro drip menggunakan IV
kateter no.18.
4. Catat tanda-tanda vital pasien sebelum mulai transfusi
(tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh).
5. Pasang transfusi set pada kantung darah dan balikkan
dan tekan kantung darah agar mengisi seluruh bagian
penyaring/filter dan sebagian drip.
6. Balikkan kembali kantong darah dan siapkan set yang
sudah terisi.
7. Mencuci tangan
1. Ruang Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Ruang perawatan bayi resiko tinggi
3. Kebidanan
Rumah Sakit
Bhayangkara TRANSFUSI DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/343/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Suatu proses/tata cara memberikan transfusi darah atau
PENGERTIAN
komponen darah ke dalam sirkulasi pasien yang memerlukan.
Agar pemberian transfusi darah/komponen darah dapat
TUJUAN
dilakukan dengan benar
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi

KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional


pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
A. PERSIAPAN ALAT
1. Abbocath no.18
2. Transfusi set
3. Nacl 09%
4. Stop cock
5. Plester
PROSEDUR
KERJA 6. Kassa steril
7. Kapas alkohol 70%
8. Betadine salep
9. darah lengkap/ komponen darah
B. PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga pasien.

Rumah Sakit
Bhayangkara TRANSFUSI DARAH
Jambi DI UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 2
B/343/XI/2015/MDGS/RUMKIT

B. PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan
PROSEDUR
KERJA 2. Periksa kembali apakah darah/komponen darah
sesuai dengan identitas pasien serta golongan darah
dan hasil cross-match dan tanggal kadaluarsa
darah/komponen darah tersebut.
3. Pasang infus Nacl dengan makro drip menggunakan
IV kateter no.18.
4. Catat tanda-tanda vital pasien sebelum mulai transfusi
(tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh).
5. Pasang transfusi set pada kantung darah dan balikkan
dan tekan kantung darah agar mengisi seluruh bagian
penyaring/filter dan sebagian drip
6. Balikkan kembali kantong darah dan siapkan set yang
sudah terisi.
7. Mencuci tangan

1. Kebidanan
UNIT TERKAIT
2. Ruang Perawatan bayi resiko tinggi
Rumah Sakit TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara MELALUI VENA UMBILIKALIS
Jambi UNIT PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 6

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit :
Bhayangkara Jambi
SPO Oktober 2015
( STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Transfusi tukar adalah suatu tindakan mengeluarkan darah
PENGERTIAN bayi dan mengganti darah dengan darah donor golongan 0
titer rendah atau darah golongan O yang kompatibel
TUJUAN
Menurunkan kadar bilirubin indirek dari 20 mg/dl
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara jambi
KEBIJAKAN no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur operasional
pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
1. Semua keadaan dengan bilirubin indirek serum lebih dari
20 mg/dl, dengan albumin serum kurang dan 3,5 mg/dl
(contoh inkompatibilititas golongan darah/ Rhesus, sepsis,
hepatitis, ikterus, fisiologik yang berlebihan, defisensi G-6-
PD, defisiensi piruvat kinase, defisiensi glukoronil
PROSEDUR
KERJA transferase, penyakit autoimun hemolytic anemia.
2. Kenaikan bilirubin indirek secara cepat dalam serum bayi
baru lahir pada hari-hari pertama (0,3 -1,0 mg/dI per jam).
Pada inkompabilitas golongan darah.
3. Anemia berat pada bayi baru lahir, dengan tanda-tanda
dekompensasio kordis
4. Kadar Hb tali pusat < 14 mg/dl dengan Coombs test direk
positif
Rumah Sakit TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara MELALUI VENA UMBILIKALIS UNIT PELAYANAN PERINATAL
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 6
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT

5. Kecuali hal 1 - 4 harus diperhatikan anamnesis kelahiran


terdahulu
6. Keadaan sepsis berat.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG SEGERA
HARUS DILAKUKAN
ANAK:
1. Kadar bilirubin indirek serum dangan kadar albumin, 3 ml
darah biasa.
2. Pemeriksaan darah lengkap + 1 ml darah EDTA
PROSEDUR
KERJA 3. Golongan darah ABC, Rhesus + 1 ml darah biasa
4. Coombs test direk - indirek beserta titernya + 3 ml darah
biasa
5. Kadar G-6-PD + 3 ml darah citras
IBU
1. Golongan darah ABC, Rhesus
2. Coombs test direk - indirek beserta titernya
3. Kadar Hb
AYAH
1. Golongan darah ABC, Rhesus
PERSIAPAN ALAT/ OBAT:
1. Semprit dengan 3 cabang (“Three way syringe”).
Rumah Sakit TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara MELALUI VENA UMBILIKALIS UNIT PELAYANAN PERINATAL
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 3 dari 6
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT

2. Semprit 5 ml atau 10 ml (2 buah) untuk glukonas calsicus


10% dan heparin encer (2m1 Heparin 1.000 U dalam 250
ml NaCI fisiologik).
3. Kateter Polyethylene kecil sepanjang 15 - 20 cm.
4. “Nierbekken” (2 buah) dan botol kosong steril untuk
menampung darah yang dibuang.
PROSEDUR
KERJA
5. Alat venasectie
6. Set infus - 2 buah.
7. Oksigen.
8. Lampu sorot atau “infant warmer”.
9. Alat resusitasi.
10. Obat-obat resusitasi (adrenalin, sulfas atropin, deksamethason,
antihistamin).
11. Darah golongan darah “O” titer rendah : 80 - 160 ml/ kg BB
12. Calsium Glukonas 10 % dan heparin.
TEKNIK PELAKSANAAN TRANSFUSI TUKAR:
1. Mencuci tangan
2. Lambung anak harus kosong (puasa 3-4 jam sebelum
tindakan dimulai).
4 jam sebelum tindakan dimulai infus albumin 1 gram/ kg
BB (35 ml, human plasma/ kg BB) atau “Fresh Frozen
Plasma” 10-20 ml/ kg BB.
Rumah Sakit
TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara
MELALUI VENA UMBILIKALIS UNIT PELAYANAN PERINATAL
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
002 4 dari 6
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT

3. Semua tindakan harus dilakukan dalam keadaan steril


4. Awasi nadi, pernafasan, denyut jantung dan keadaan
PROSEDUR umum bayi
KERJA 5. Bila perlu beri oksigen.
6. Jaga jangan sampai bayi kedinginan.
7. Bila tali pusat masih segar, potong dan sisakan 3-5 cm
diatas dinding perut (sebelumnya kompres dengan NaCI
fisiologik, hati-hati perdarahan).
8. Salah satu ujung kateter polyethylene dihubungkan
dengan spuit 3 cabang dan ujung yang satu lagi
dimasukan kedalam vena Umbilikalis denga hati-hati
hingga terasa tekanan (biasanya 4 - 6 cm), kemudian
ditarik kembali sepanjang 1 cm.
9. Dengan cara demikian biasanya darah akan keluar
sendiri, ambil 20 ml darah untuk pemeriksaan
laboratorium yang diperlukan.
10. Periksalah tinggi tekanan V. umbilikalis, yaitu dengan
mencabut keteter dan spuit dan mengangkat ke atas,
tekanan ini biasanya positif (darah akan naik setinggi 6
cm diatas dinding perut). Bila ada gangguan pernafasan
(“Respiratory Disstress”) biasanya tekanan akan negatif
(hati-hati emboli udara).
Rumah Sakit
TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara
MELALUI VENA UMBILIKALIS UNIT PELAYANAN PERINATAL
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 5 dari 6
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT

11. Darah yang akan dikeluarkan dan dimasukan 80 ml/ kg


PROSEDUR
BB (“Single volume”) 160ml/ kg BB (“double Volume”).
KERJA
Bila terdapat anemia, darah yang dimasukan ditambah
10 ml/ kg BB
12. Kecepatan mengeluarkan dan memasukan darah 20 ml
(bayi cukup bulan) 1 cc/detik, dan 10 - 15 ml (bayi
kurang bulan) cc/detik.
13. Semprit harus sering dibilas dengan larutan heparin
encer.
14. Setiap 100 ml darah yang dimasukan, masukan 1,5 ml
calsium Glukonas 10% secara perlahan selama 2 menit,
kemudian dibilas lagi dengan heparin encer (hati-hati
bradikardia/ cardiac arrest). Bila denyut jantung < 100/
menit hentikan tindakan dengan segera, awasi vital sign
dengan ketat.
15. Bila tali pusat telah kering dan tidak dapat dipakai lagi,
biasanya tranfusi tukar melalui femoralis, suntikan ± 1 cm
dibawah lig.Inguinalis, dan medial dari a.femoralis.
Kateter polyethylene di masukan kedalam vena ml, kira-
kira 5 cm dari tempat masuknya ke dalam V. Femoralis,
sedalam ± 8 cm Dapat juga dilakukan teknik tranfusi tukar
dengan menggunakan vena-vena perifer.
16. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
Rumah Sakit
TRANSFUSI TUKAR (“ EXCHANGED TRANSFUSION”)
Bhayangkara
MELALUI VENA UMBILIKALIS UNIT PELAYANAN PERINATAL
Jambi RESIKO TINGGI

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 6 dari 6
B/344/XI/2015/MDGS/RUMKIT

PERAWATAN BAYI SETELAH TRANSFUSI TUKAR :


1. V. Umbilikalis dikompres dengan cairan NaCI fisiologik.
Biarkan kateter tetap terpasang menjaga kemungkinan
transfusi tukar dilakukan lagi.
PROSEDUR
KERJA 2. Bayi diberikan antibiotika
3. Periksa gula darah, Bilirubin, Hb tiap 12 jam
4. Bila perlu tindakan transfusi tukar dapat diulang, albumin
atau FFP.
BILA TERJADI REAKSI TRANSFUSI
1. Lakukan resusitasi sesuai langkah-langkah
penatalaksanaan anafilaktik syok. Kantong darah dan
bayi dikirim ke PMI untuk di lakukan “cross macth”
ulang
UNIT TERKAIT
1. Bank Darah
Rumah Sakit WASH OUT
Bhayangkara
Jambi
Revisi : Halaman :
No. Dokumen
B/345/XI/2015/MDGS/RUMKIT 002 1 dari 2

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit
Tanggal terbit : Bhayangkara Jambi
SPO
( STANDAR Oktober 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Wahono Edhi P. Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 7802092
Wash out adalah irigasi rectal atau colon dengan cara
PENGERTIAN
memasukkan cairan fisiologis
1. Mengurangi distensi abdomen
TUJUAN 2. Merangsang pengeluaran faeces
3. Membersihkan usus atau kolon dari faeces (untuk
persiapan operasi)
Berdasarkan keputusan kepala rumah sakit bhayangkara

KEBIJAKAN jambi no. kep/04/ix/2015 tentang standar prosedur


operasional pelayanan di rumah sakit bhayangkara jambi.
1. Persiapan pasien
a. Usia anak dan kondisi anak.
2.Persiapan alat
PROSEDUR
KERJA a. Nacl 0,9% dalam keadaan hangat disesuaikan dengan
suhu tubuh lien dengan jumlah :
Infant 120-240 ml

Rumah Sakit
Bhayangkara WASH OUT
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 2 dari 3
B/345/XI/2015/MDGS/RUMKIT

Bayi 240-360 ml
Anak (4-10th) 360-480 ml
Adolesence(480-780) ml
PROSEDUR B. Irigator lengkap dengan selang kanul recti dengan ukuran :
KERJA
Infant 2,5 cm
Umur 2-4 th 5cm
Umur 4-10 th 7,5 cm
Umur 11 th 10 cm
c. Perlak dan kain pengalas
d. Vaselin /jelly
e. Spuit 50 cc
f. Klem
g. Sarung tangan
h. Shocrt
i. Bengkok
j. Waskom atau sejenis
k. Pispot
l. Air untuk cebok
m. Tissue atau handuk
n. Selimut atau kain penutup

Rumah Sakit
Bhayangkara WASH OUT
Jambi

No. Revisi Halaman :


No. Dokumen
002 3 dari 3
B/345/XI/2015/MDGS/RUMKIT

Langkah-langkah pelaksanaan I
a. Informasikan tindakan/prosedur yang akan dilakukan
dan libatkan keluarga.
b. Jaga privasi klien dengan tirai atau dikamar khusus
PROSEDUR
c. Mencuci tangan
KERJA
d. Dekatkan alat-alat yang telah disiapkan ke pasien
Langkah-langkah pelaksanaan II
a. Tuangkan Nacl hangat
b. Tangan kiri membuka anus, tangan kanan memasukkan
rectal tube yang sudah diolesi vaselin atau jelly.
c. Masukkan cairan memakai spuit 50 cc melalui rectal tube
perlahan-lahan.
d. Setelah cairan masuk rectal tube di klem selama 5 menit,
untuk anak yang sudah dapat diajak komunikasi suruh
tarik napas dalam.
e. Setelah ditahan klem dibuka dan biarkan cairan mengalir
sendiri melalui rectal tube kedalam pispot/penampung.
f. Lakukan berulang ulang sampai cairan yang keluar
bersih, terutama untuk persiapan operasi.
g. Pispot atau penampung faeces diangkat lalu dibuang.
h. Klien dibersihkan dan dirapihkan.
i. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan.
j. Mencuci tangan di air mengalir.
k. Catat kegiatan dan respon klien selama melaksanakan
tindakan pada catatan perawat.
UNIT TERKAIT PERINATOLOGI

Anda mungkin juga menyukai