MTK2B
Nama : Mutmainnah
Nim. : 2020203884202025
Soal
1.budaya lokal adalah budaya yg harus dijaga dan dipelihara oleh yg memahami pentingnya budaya
kakak untuk Dijaga dan dipelihara.
a.sebutkan sekurang kurangnya tiga makanan atau bentuk kue tradisional bagi masyarakat bugis.
Jawab
1. a). ✓ Masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Indonesia sebagai negara
timur.
✓ Rakyat mulai mengabaikan budaya lokal yang ada di daerahnya terutama bagi anak
remaja.
b). Akulturasi kebudayaan adalah perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih yang
berbeda. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi antara kelompok masyarakat yang
1. Substitusi :proses perubahan kebudayaan yang mana unsur kebudayaan yang lama
2. Sinkretisme : perubahan budaya dmana unsur budaya lama bercampur dengan unsur
3. Adisi: perubahan proses budaya dimana unsur budaya lama yang masih berfungsi
ditambah dengan unsur budaya yang baru sehingga memberikan nilai lebih pada
kebudayaan tersebut.
4. Dekulturasi :adalah unsur budaya yang telah lama hlang karena diganti dengan unsur
5. Originasi : masuknya kebudayaan yang baru yang mana sebelumnya masyarakat belum
6. Penolakan: penolakan dari sebagian anggota masyarakat yang tidak siap & tidak
✓Bangunan yang dapat dijadikan contoh wujud akulturasi budaya lokal dengan Islam di
Indonesia adalah masjid, makam, dan keraton.Di berbagai daerah, bangunan masjid
b). Islam mudah diterima di Sulse karena masyarakat Sulsel pada saat itu terbuka kepada
agama Islam yang datang. Kecenderungan masyarakat Sulsel yang moderat, ramah, dan
terbuka terhadap kelompok yang berbeda, tak lepas dari peran ulama terdahulu. Cara
dakwah para ulama Nusantara dengan rasa empati,welas asih dan keterbukaan dari hati
enyebarkan ajaran Islam dengan jalan damai menjadikan Islam dengan mudah
diterima oleh masyarakat di Sulawesi Selatan sehingga menyebabkan Islam dengan cepat
Bannang-bannang merupakan salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Makassar
disebut bannang-bannang, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut nennu’-nennu’. Kue yang berbahan
dasar dari tepung beras dan gula merah ini memiliki bentuk seperti benang kusut. Bannang-bannang
sendiri merupakan salah satu kue yang selalu ada dalam lamaran hingga pernikahan.
✓ Bannang Bannang
Bahan bahan
- gula merah
- air
Proses pembuatan
Pertama, beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk halus dicampur dengan gula merah dan air,
kemudian aduk hingga encer dan rata. Setelah itu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam batok kelapa
yang dibentuk menyerupai timba (dengan pegangan) yang bagian bawahnya dilubangi sebagai tempat
keluarnya adonan.Selanjutnya, adonan yang dimasukkan ke alat tersebut dituangkan ke dalam minyak
kelapa yang sudah panas di atas wajan. Dalam proses penggorengan, gula merah yang sudah dihaluskan
ditaburkan di atas adonan tersebut. Setelah adonan bannang-bannang sudah tampak matang,
selanjutnya diangkat dari wajan dan dilipat menggulung. Kue bannang-bannang siap untuk disajikan.
✓ Sikaporo'
Bahan bahan:
Cara pembuatan
1.Ambil satu wadah dan masukan putih telur, gula pasir setengahnya saja, agar-agar warna hijau, tepung
beras 5 sendok makan saja dan santan kelapa setengahnya sambil diaduk hingga merata.
2.Masukan dalam cetakan yang telah disediakan dan kukus dalam kukusan yang telah dipanaskan
sampai mengeras.
4.Dalam wadah yang berbeda masukan kuning telur, gula pasir yang tersisa, agar-agar warna kuning,
pewarna kuning, tepung beras 5 sendok makan dan sebagian santan kelapa.
6.Tambahkan adonan kuning kedalam adonan hijau yang telah di kukus dan mengeras.
Bahan bahan
Silahkan siapkan 1/2 liter - beras ketan (ketan putih campur ketan hitam).
Cara pembuatan
Rendam beras ketan 1-2 jam. Tiriskan, kemudian remas2 hingga beras hancur pecah2.
Masukkan beras ketan kdalam dandang panas + sobekan daun pandan, kukus hingga setengah matang.
Kemudian ciprat2kan air santan yg sdh dberi sedikit garam (sy agak banyak santannya biar kerasa),
aduk(balik2 hingga santan rata). Kukus lagi hingga ketan masak.
Setelah matang, cetak ketan didalam loyang yg sdh dialas daun pisang (biar ga lengket), ratakan
permukaannya hingga rata dan padat. Kukus 5-10 menit..
Sambil mengukus ketan, kocok telur dan gula hingga gula larut dan telur mengembang (tidak perlu
kental berjejak), masukkan 100 ml santan, aduk (saring jika perlu).
Kemudian tuang diatas permukaan ketan, kukus hingga matang (tes tusuk).
Angkat dan dinginkan, potong2 saar sudah dingin agar lapisan gulanya tidak hancur..
3. Makna filosofi
✓Bannang-bannang/Nennu'-nennu'
Ternyata, bannang-bannang ini memiliki filosofi sendiri. Lantaran disajikan pada upacara pernikahan,
bentuknya yang menyerupai gulungan benang tanpa ujung dan pangkal bermakna mendalam. Pasangan
suami-istri diharap terus menjalin ikatan rumah tangga tanpa henti, bahkan dalam kondisi yang tersulit
sekalipun. Oh iya, di masyarakat Bugis, kue ini disebut sebagai nennu'-nennu' yang juga berarti gulungan
benang.
✓Sikaporo'
sikaporo' ini mengandung filosofi sebagai harapan bahwa pasangan suami-istri yang mantap membina
rumah tangga akan berperangai lembut satu sama lain. Orang Makassar yakin bahwa kelembutan dan
kasih sayang jadi pilar utama membangun keluarga yang harmonis.
✓ Katirisala
Sebagian orang menyebut dua warna lapisan ka'tirisala mewakili dua sisi hidup berumah tangga
nantinya. Ada suka duka, lembut dan kerasnya masalah yang bakal dilalui pasutri. Namun, suami-istri
yang menikah diharapkan tabah demi melewati segala ujian.