Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari
kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup seseorang (Notohartojo & Ghani, 2015). Gigi merupakan satu
kesatuan dengan anggota tubuh yang lain. Kerusakan pada gigi dapat
mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainya, sehingga akan
mengganggu aktivitas sehari-hari (Rakhmatto,2017)
Upaya kesehatan gigi dinilai dari beberapa aspek, salah satunya
pengetahuan, pengetahuan adalah hasil ranah tahu dan ini terjadi
karena seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu,
melalui pancaindra pendengaran(telinga) dan indra
pengelihatan(mata) (Notoatmodjo,2010). Pengetahuan dapat
diperoleh secara alami maupun secara terencana, yaitu melalui proses
pendidikan(Rakhmatto,2017)
Peran serta orangtua sangat diperlukan untuk membimbing
memberi pengertian , mengingatkan, menyediakan fasilitas kepada
anak agar anak dapat memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
Selain itu orangtua juga mempunyai peran yang cukup besar di
dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan terjadinya karies
pada anak. Pengetahuan orangtua sangat penting dalam mendasari
terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh baik secara alami maupun secara terencana yaitu melalui
proses pendidikan. Orangtua dengan pengetahuan rendah mengenai
kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku
yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak (Widayati,
Nur, 2014)

1
2

Karies gigi terdapat diseluruh dunia, tanpa memandang umur,


bangsa, ataupun keadaaan ekonomi. Menurut penelitian di Negara-
negara eropa, amerika dan asia. Termasuk indonesia ternyata 80-95%
anak di bawah 18 tahun terserang karies(Tarigan, Rasinta. 2013).
Karies gigi merupakan email dan dentin yang hancur, serta lubang
pada gigi. Karies gigi pada anak akan membawa dampak pada
pertumbuhan dan perkembangan gigi. Karies gigi yang tidak
mendapatkan penanganan cepat dapat menyebabkan pembengkakan
pada wilayah gigi (Gunadi,2011).
Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat
besar, berdasarkan RISKESDAS(Riset Kesehatan Dasar)2018.
Sebanyak 57,6% orang Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut.
Gawatnya, angka anak-anak yang mengalami masalah gigi menurut
RISKESDAS 2018 mencapai 93%. Salah satu penyebab tingginya
prevalensi karies gigi anak Indonesia adalah karena karies ini bisa
terjadi pada siapa saja.
Anak usia prasekolah yaitu 3-5 tahun memiliki persentase karies
yang tinggi yaitu 40%-75%. Faktor penyebab karies pada anak usia
prasekolah yaitu frekuensi menyikat gigi anak, suplai air yang kurang
mengandung fluor, jauhnya jarak untuk akses pelayanan kesehatan
gigi, diet dan yang paling penting adalah pengetahuan orang tua
mengenai kesehatan gigi dan mulut serta kesadaran untuk
membimbing anak(Purwaka, 2014)
Berdasarkan studi literatur purwaka, 2014 yang mengatakat
bahwa. Pengetahuan orangtua sangat penting dalam mendasari
terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung
kebersihan gigi dan mulut anak serta tingginya prevalensi karies gigi
pada anak menurut RISKESDAS 2018. Keadaan tersebut menarik
perhatian penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Pengetahuan Orangtua tentang Karies Gigi Anak ”
3

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Bagaimana review litetarur tentang Pengaruh Pengetahuan orangtua
tentang karies gigi Anak ?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mereview literatur “pengaruh
pengetahuan orangtua tentang karies gigi anak” dengan cara
mengkaji hasil-hasil dari penelitian terdahulu menggunakan
jurnal atau buku yang ada kaitannya dengan judul penelitian
2. Tujuan khusus
a. Mereview literatur pengaruh pengetahuan orangtua tentang
karies gigi anak
b. Mereview literatur karies gigi anak
c. Mereview tentang keadaan ekonomi dan status pendidikan
d. Mereview dampak yang di akibatkan oleh karies gigi

D. Manfaat
1. Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam penelitian
kesehatan khususnya mengenai Pengaruh Pengetahuan Orangtua
tentang Karies Gigi Anak

2. Bagi Responden
Dapat mengetahui Pengaruh Pengetahuan Orangtua tentang
Karies Gigi Anak, serta diharapkan dapat melaksanakan upaya-
upaya pencegahan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut
4

E. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan antara lain :
Tabel 1.1 Keaslian penelitian

JUDUL VARIABE VARIAB SUBJE HASIL


L BEBAS EL K
TERIKAT
Widayati, Faktor Karies Anak bahwa
faktor yang
Nur. 2014. gigi usia 4-
memiliki
Faktor yang 6 tahun hubungan
yang kuat
berhubunga
adalah
n dengan kebiasaan
memberi
karies gigi
makan
pada anak manis,
lengket,
usia 4-6
dan minum
tahun. susu
dengan
Jurnal
nilai P =
Berkala 0,504.
Sedangkan
Epidemiolo
faktor yang
gi, 2, 196– memiliki
hubungan
205.
yang lemah
yaitu
kebiasaan
pemelihara
an
kebersihan
gigi anak
dan
kebiasaan
pemeriksaa
n gigi dan
mulut anak
Purwaka, Pengetahu Angka Anak Hasil uji
5

D, P. 2014. an ibu karies TK menunjuka


Hubungan laksmi n bahwa
Antara variabel
Tingkat pengetahua
Pendidikan, n ibu
Pengetahua memiliki
n, dan hubungan
Perilaku Ibu yang
Terhadap signifikan
Status dengan
Karies Pada status
Anak Usia karies gigi
Prasekolah anak pra
di TK sekolah
Laksmi, pada
Kartasura, tingkat
Kab. signifikan
Sukoharjo. 95%
Surakarta. sedangkan
Skripsi, tingkat
UMS pendidikan
dan
perilaku
ibu tidak.
Pengaruh Pengetahu Karies Anak
pengetahua an gigi anak
n orangtua orangtua
tentang
karies gigi
anak

Anda mungkin juga menyukai