Anda di halaman 1dari 8

KEPALA DESA SALENRANG

KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS

KEPUTUSAN KEPALA DESA SALENRANG


NOMOR : 12/KPTS/DS/BT/2020

TENTANG

PEMBENTUKAN PENGURUS KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS)


HUTAN BATU DESA SALENRANG KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS
MASA BAKTI 2020 – 2023

KEPALA DESA SALENRANG,

Menimbang : a. bahwa demi meningkatkan tugas pokok dan fungsi Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) Hutan Batu Desa Salenrang sebagai unsur
penggerak kesadaran wisata dalam pengembangan potensi wisata
desa, perlu dilakukan pembaharuan dan revitalisasi;
b. bahwa dalam rangka melakukan pembaharuan dan revitaslisasi
sebagaimana dimaksud pada poin a di atas, perlu membentuk
Pengurus yang baru;
a. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada poin a
dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang
pembentukan Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Hutan
Batu Desa Salenrang kecamatan Bontoa kabupaten Maros masa bakti
2019 – 2021.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1985 Tentang Organisasi
kemasyarakatan (Lembarana Negara RI Tahun 2018 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 );
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4966);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679
10. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3658);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3838 );
12. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5262); 6
13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6322 ) ;
15. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan
Pengendalian Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 140);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat;
18. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 4 Tahun 2008
tentang Sadar Wisata;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
22. Peraturan Menteri Pariwisata RI Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1037);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa.
25. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 02 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Kepariwisataan
26. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Penataan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016
Nomor 6, Tambahan Daerah Kabupaten Maros Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten
Maros Tahun 2016 Nomor 11);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Daerah Kabupaten MarosTahun 2019 Nomor 12).
29. Peraturan Bupati Maros Nomor 73 tahun 2018 Tentang Lembaga
Kemasyarakatan di Desa (Berita Daerah Kabupaten Maros Tahun
2018, Nomor 73);
30. Peraturan Bupati Maros Nomor 115 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Maros Nomor 21 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Maros Tahun
2018 Nomor 115
31. Peraturan Bupati Maros Nomor 56 Tahun 2019 tentang Daftar
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal
Berskala Desa di Kabupaten Maros (Berita Daerah Kabupaten Maros
Tahun 2019 Nomor …….)
32. Peraturan Bupati Maros Nomor 118 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Dana Desa Tahun Anggaran 2020;
33. Peraturan Bupati Maros Nomor 130 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2020;
34. Keputusan Bupati Maros Nomor 1777 Tahun 2019 tentang Penetapan
Standar Biaya Pada Kegiatan Pemerintahan Desa Lingkup Kabupaten
Maros Tahun Anggaran 2020;
35. Peraturan Desa Salenrang Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah RPJM) Desa Salenrang (Lembaran
Desa Salenrang Tahun 2019 Nomor 3)
36. Peraturan Desa Salenrang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kewenangan
Desa (Lembaran Desa Salenrang Tahun 2019 Nomor 4) 29
37. Peraturan Desa Salenrang Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Salenrang (Lembaran Desa
Salenrang Tahun 2019 Nomor 5)
38. Peraturan Desa Salenrang Nomor 02 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa tahun Anggaran 2020; (Lembaran Desa
Salenrang Tahun 2020 Nomor : 02)
39. Peraturan Kepala Desa Salenrang Nomor 01 Tahun 2020 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun Anggaran
2020 (Lembaran Desa Salenrang Tahun 2020 Nomor : 03)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEMBENTUKAN PENGURUS KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS)


HUTAN BATU DESA SALENRANG KECAMATAN BONTOA KABUPATEN
MAROS MASA BAKTI 2020– 2023
PERTAMA : Merevitalisasi dan membentuk Pengurus Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) Hutan Batu Desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten
Maros masa bakti 2019–2021 dengan struktur kepengurusan
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Hutan Batu Desa


Salenrang sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, adalah mitra
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa dalam mewujudkan desa
Salenrang sebagai Desa Wisata yang bertugas sebagai penggerak,
motivator dan komunikator Sadar Wisata dan Sapta Pesona untuk
meningkatkan kesiapan dan kepedulian masyarakat agar dapat berperan
aktif sebagai tuan rumah yang baik bagi perkembengan kepariwisataan
desa, serta memiliki kesadaran terhadap peluang dan manfaat kegiatan
pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kemandirian
masyarakat desa Salenrang.

KETIGA : Pengurus Pokdarwis Hutan Batu Desa Salenrang dalam menjalankan


tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA bertanggung jawab
kepada Kepala Desa Salenrang dalam hal evaluasi dan pelaporan secara
berkala.

KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada APBD kabupaten Maros dan APBDesa Salenrang;

KELIMA : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan Kepala Desa


Salenrang Nomor 47 Tahun 2019 tentang Penetapan Susunan Pengurus
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Hutan Batu Desa Salenrang dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Salenrang
Pada tanggal : 10 Januari 2020

Kepala Desa Salenrang,

SYAHRIR

Tembusan Kepada Yth,


1. Bupati, Cq. Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Maros di Maros
2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata kabupaten Maros di Maros
3. Camat Bontoa di Panjallingan ;
4. Ketua BPD Desa Salenrang di Salenrang
5. Pengurus Pokdarwis Desa Salenrang di Salenrang
6. Pertinggal -----------------------------
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DESA SALENRANG
NOMOR : 12/KPTS/DS/BT/2020
TANGGAL : 10 Januari 2020
TENTANG : PEMBENTUKAN PENGURUS KELOMPOK SADAR WISATA(POKDARWIS) HUTAN
BATU DESA SALENRANG PERIODE 2020 – 2023)

Lampiran 1

STRUKTUR PENGURUS KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS)


HUTAN BATU DESA SALENRANG KEC. BONTOA KAB. MAROS PERIODE 2020 – 2023
I Pembina : 1. Bupati Maros
2. Ketua DPRD Kabupaten Maros

II Penasehat : 1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Maros


2. Camat Bontoa
3. Kepala Desa Salenrang

III Pengurus Harian


Ketua Umum : Muhammad Ikhwan Am, S.Sos. I
Sekretaris : Nasriani
Bendahara : Syahril

V Bidang – Bidang :
A. Bidang Lingkungan Hidup dan Konservasi :
Ketua : Darwis
Anggota : 1. Pawaruddin
2. Darmawan

B. Bidang Pendidikan dan Kerajinan


Ketua : Nasrullah
Anggota : 1. Wahyuni

C. Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan UKM :


Ketua : Nuraeni
Anggota : 1. Nurnina

D. Bidang Pengembangan Jaringan :


Ketua : Naharuddin
Anggota : 1. Sunardi

Salenrang, 10 Januari 2020


Kepala Desa Salenrang,

S Y A H R I R
Lampiran 2

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGURUS POKDARWIS

A. Pengurus Harian
Pengurus Harian merupakan Unsur pimpinan Pokdarwis yang memiliki kesadaran untuk
memajukan dan mengembangkan pariwisata desa Salenrang, membina masyarakat sadar
wisata dan turut melaksanakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin
dipilih berasal dari para anggota itu sendiri atau yang ditunjuk oleh anggota.
Kepengurusan Pokdarwis terdiri dari Pembina, Penasehat, Pimpinan, Sekretariat, Anggota,
dan seksi-seksi (antara lain: Keamanan dan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan, Daya
Tarik Wisata dan Kenangan, Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Pengembangan Usaha)
Jabaran unsur dari masing-masing pengurus Pokdarwis tersebut di atas, dapat dilihat
dibawah ini:
1) Pembina
Unsur Pembina, dapat dibagi dalam 2 (dua) tingkat yaitu Pembina Langsung dan
Pembina tak langsung.
a. Unsur Pembina Langsung Pokdarwis adalah Pembina di tingkat lokal/ daerah yaitu:
Pemerintah Daerah cq. Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi kepariwisataan.
b. Unsur Pembina Tak Langsung adalah Pembina di tingkat Pusat (yaitu Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif cq. Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi
Pariwisata, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat) dan/atau Provinsi (Dinas di
tingkat Provinsi yang membidangi kepariwisataan).
2) Penasehat
Penasehat dapat dipilih dan ditunjuk dari tokoh masyarakat setempat yang dipandang
mampu dan dapat menjadi teladan.
3) Pimpinan Unsur pimpinan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara.
Unsur pimpinan Pokdarwis diutamakan seseorang yang memiliki kesadaran untuk
memajukan dan mengembangkan pariwisata di daerahnya, membina masyarakat sadar
wisata dan turut melaksanakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin
dipilih berasal dari para anggota itu sendiri atau yang ditunjuk oleh anggota.
4) Sekretariat
Setiap Pokdarwis memiliki ruang sekretariat yang berfungsi sebagai tempat
kesekretariatan dan tempat pertemuan para anggota. Sekretariat Pokdarwis mencatat/
memdokumentasikan setiap kegiatan organisasinya.
5) Anggota
Terdiri dari anggota masyarakat yang berada/ tinggal di sekitar lokasi daya tarik wisata
yang dengan sukarela menyatakan diri sebagai anggota.
6) Seksi-seksi
Masing-masing seksi Pokdarwis terdiri dari seorang penanggungjawab/ koordinator
dengan dibantu oleh beberapa anggota Pokdarwis lainnya.
Seksi-seksi yang dapat dibentuk meliputi:
a. Keamanan dan Ketertiban
Merupakan seksi yang bertanggungjawab bagi terciptanya kondisi yang aman dan
tertib di sekitar lokasi daya tarik wisata/ destinasi pariwisata.
b. Kebersihan dan Keindahan Lingkungan
Merupakan seksi yang bertanggungjawab bagi terciptanya kondisi yang bersih dan
indah di sekitar lokasi daya tarik wisata/ destinasi pariwisata.
c. Daya Tarik Wisata dan Kenangan/Cindramata
Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk mengembangkan berbagai potensi
sumber daya wisata dan kekhasan/ keunikan lokal sebagai daya tarik dan unsur
kenangan setempat.
d. Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk menyebarluaskan berbagai informasi
terkait dengan potensi kepariwisataan lokal, serta kegiatan Pokdarwis dan
mengembangkan kualitas anggota-anggota Pokdarwis.
e. Pengembangan Usaha dan Aktualisasi Budaya
Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk menjalin kerjasama dan kemitraan
dengan berbagai pihak terkait dalam pengembangan usaha Pokdarwis.
Struktur Organisasi Hubungan dan koordinasi kepengurusan Pokdarwis dilaksanakan
secara intensif dan diterjemahkan dalam suatu struktur organisasi yang sistematis,
sehingga setiap pihak dapat mengetahui jabaran tugas dan wewenang masingmasing
dengan baik.
Fungsi dan tugas dari masing-masing pengurus Pokdarwis sebagaimana tersebut di
atas, adalah sebagai berikut:
1. KETUA
a. Memimpin Kelompok Sadar Wisata.
b. Memberikan pengarahan kepada anggota..
c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan serta bertanggung jawab mengenai keuangan
dan pelaksanaan kegiatan.
d. Memimpin pertemuan, diskusi kelompok.
e. Menandatangani surat-surat keluar.
f. Berkoordinasi dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang membidangi
pariwisata.
2. WAKIL KETUA
a. Membantu tugas Ketua.
b. Mewakili ketua dalam berbagai kegiatan bila Ketua berhalangan.
c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.
3. SEKRETARIS/WAKIL SEKRETARIS
a. Menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi
b. Mempersiapkan bahan-bahan pertemuan kelompok.
c. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan instansi atau pihak luar terkait
d. Menghimpun seluruh laporan dari anggota
e. Mencatat seluruh hasil pertemuan-pertemuan diskusi
f. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.
4. BENDAHARA/WAKIL BENDAHARA
a. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran uang
b. Mengusahakan dana bantuan dari pihak lain
a. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.
5. SEKSI KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KESELAMATAN
a. Membantu upaya penciptaan ketertiban dan keamanan di sekitar lokasi daya tarik
wisata/ destinasi pariwisata
b. Bekerjasama dengan pihak keamanan
c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.
6. SEKSI KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN
a. Menyelenggarakan kegiatan kebersihan dan keindahan.
b. Mengadakan dan menyelenggarakan penghijauan
c. Menyusun program kegiatan kebersihan dan keindahan.
d. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.
7. SEKSIDAYA TARIK DAN KENANGAN
a. Menggali, membina dan mengembangkan berbagai potensi sumber daya wisata,
serta kekhasan/ keunikan lokal sebagai daya tarik dan unsur kenangan setempat
b. Mempromosikan berbagai daya tarik wisata dan keunikan lokal
c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok
8. SEKSI HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
a. Mengembangkan bentuk-bentuk informasi dan publikasi kepariwisataan dan
kegiatan Pokdarwis. Mengembangkan kemitraan untuk kegiatan pelatihan
piwisata bagari anggota Pokdarwis dan masyarakat, termasuk hospitality
(keramah tamahan), pelayanan prima, dan sebagainya
b. Mengikutsertakan anggota kelompok dalam penataran, ceramah, diskusi yang
diselenggarakan oleh lembaga, organisasi pariwisata
c. Mengadakan lomba ketrampilan pengetahuan kepariwisataan
d. Bertanggungjawab kepada Ketua kelompok.
9. SEKSI PENGEMBANGAN USAHA DAN AKTUALISASI BUDAYA
a. Menjalin hubungan dan kerjasama/ kemitraan, baik di dalam maupun di luar
berkaitan dengan pengembangan usaha kelompok
b. Membentuk koperasi untuk kepentingan kelompok dan masyarakat pada
umumnya.
c. Bertanggungjawab kepada Ketua kelompok
10. ANGGOTA
Keberadaan anggota merupakan unsur utama dalam organisasi Pokdarwis, baik
secara organisatoris maupun secara operasional di lapangan, untuk itu perlu
dikoordinasikan dan dikelola dengan baik oleh masing-masing seksi yang ada dalam
organisasi Pokdarwis.

Salenrang, 10 Januari 2020


Kepala Desa Salenrang,

S Y A H R I R

Anda mungkin juga menyukai