Anda di halaman 1dari 3

10 obat indeks terapi sempit

1. Aminofilin
a. Indikasi : Aminofilin adalah bronkodilator yang terdiri dari teofilin yang
digunakan untuk pengobatan bronkospasme akibat asma, emfisema dan bronkitis
kronis.
b. Dosis : Oral 100-300 mg, 3-4 kali sehari sesudah makan
c. Efek samping : Alergi terhadap etilendiamin dapat menyebabkan urtikaria,
eritema, dan dermatitis eksfoliatif.

2. Asam Valproad
a. Indikasi
1. Gunakan sebagai monoterapi atau terapi tambahan dalam pengelolaan
kejang parsial kompleks dan kejang absen sederhana atau kompleks.
2. Terapi tambahan dalam pengelolaan beberapa jenis kejang yang mencakup
kejang absen.
3. Profilaksis sakit kepala migrain.
4. Penatalaksanaan akut mania yang berhubungan dengan gangguan bipolar.
b. Dosis : Dosis awal 750 mg per hari dalam 2-3 dosis terbagi, naikkan dosis
berdasarkan respon, dosis lazim 1-2 g per hari; anak-anak dan remaja di
bawah 18 tahun tidak direkomendasikan.
c. Efek samping : Kegagalan fungsi hati yang bersifat sementara, peningkatan
bilirubin serum. Perubahan yang abnormal dari fungsi hati dapat merupakan
tanda terjadinya hepatotoksisitas. Efek samping yang paling sering dilaporkan:
mual, muntah, dan indigestion, pankreatitis, peningkatan bleeding time,
perdarahan, hematoma, leukopenia, trombositopenia, anemia, supresi sumsum
tulang, psikosis, agresi, menstruasi yang tidak beraturan, kelelahan, rambut
rontok

3. Warfarin
a. Indikasi
Warfarin adalah vitamin K antagonis yang digunakan untuk mengobati
tromboemboli vena, emboli paru, tromboemboli dengan fibrilasi atrium,
tromboemboli dengan penggantian katup jantung, dan kejadian tromboemboli
setelah infark miokard.
b. Dosis : 2-5 mg (10 mg pada individu sehat), per oral, sekali sehari, selama 2
hari.
c. Efek Samping : Perdarahan.

4. Salbutamol
a. Indikasi : asma dan kondisi lain yang berkaitan dengan obstruksi saluran napas
yang reversibel.
b. Dosis : Oral: 4 mg (lansia dan pasien yang sensitif dosis awal 2 mg) 3-4 kali
sehari, dosis tunggal, maksimal 8 mg. anak di bawah 2 tahun 200 mcg/kg bb 4
kali sehari, 2- 6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari, 6-12 tahun 2 mg;
Injeksi subkutan atau intramuskular: 500 mcg diulang tiap 4 jam bila perlu
c. Efek samping : nasofaringitis, sinusitis, infeksi saluran pernafasan atas, batuk,
nyeri orofaring, rinorea, spasme otot, mialgia, nyeri tulang dan otot, edema
perifer, nyeri dada dan penyakit jantung iskemik, diabetes melitus,
hiperglikemia dan mulut kering.

5. Glibenklamid
Indikasi : mengendalikan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes
tipe 2.
Dosis : 2,5–5 mg per hari
Efek samping : Berat badan meningkat, Mual, Sensasi terbakar di dada

6. Amitriptilin
Indikasi : pengobatan penyakit depresi, baik endogen atau psikotik, dan untuk
meredakan kecemasan terkait depresi.
Dosis : dosis awal 75 mg 1 kali (lansia dan remaja 30-75 mg/hari), dosis terbagi,
atau dosis tunggal menjelang tidur.
Efek samping : mulut kering, sedasi, pandangan kabur, konstipasi, mual, sulit
buang air kecil, efek pada kardiovaskular (aritmia, hipotensi postural, takikardia,
sinkope, terutama pada dosis tinggi),

7. Digoksin
Indikasi : untuk penyakit gagal jantung dan atrial fibrilasi
Dosis ; 10–15 μg/kg dan 8–12 μg/kg pada pemberian intravena.
Efek samping : anoreksia, mual muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan
penglihatan

8. Teofilin
Indikasi : obstruksi saluran napas reversibel, asma akut berat
Dosis : 130-150 mg, jika diperlukan dapat dinaikkan menjadi 2 kalinya
Efek samping : takikardia, palpitasi, mual dan gangguan saluran cerna

9. Karbamazepin
Indikasi : profilaksis penyakit manik depresif yang tidak responsif pada litium
Dosis : dosis awal 400 mg/hari, dosis terbagi, dinaikkan sampai gejala terkendali.
Dosis lazim: 400-600 mg/hari. Maksimal: 1,6 g/hari.
Efek samping : mual, muntah, pusing, mengantuk, sakit kepala, ataksia gangguan
penglihatan, konstipasi dan ruam ruam
10. Fenitoin
Indikasi : mengendalikan kejang pada penderita epilepsi
Dosis : dosis awal 3-4 mg/kg bb/hari atau 150-300 mg/hari
Efek samping : tremor, insomnia, neuropati perifer, ataksia, penglihatan kabur,
ruam, akne, demam, hepatitis, lupus eritematosus, efek hematologik (leukopenia,
trombositopenia, agranulositosis).

Anda mungkin juga menyukai