Anda di halaman 1dari 1

1.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Ibu kepala sekolah
Bapak ibu guru yang kami cintai
Dan teman-teman siswa-siswi SDIT Annajah yang kami banggakan
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur Kita panjatkan kepada Allah SWT karena limpahan rahmat-Nya Kita bisa
berkumpul pada acara yang penuh suka cita, yang selalu mengingatkan kita pada perjalanan penuh duka karena
satu asa yang ingin diwujudkan oleh seluruh bangsa Indonesia, apalagi kalau bukan merdeka.
Hadirin yang berbahagia
Pertama, kami ucapkan selamat kepada sang ibu Pertiwi atas kemerdekaan dan berdiri tegaknya sang merah putih
selama 77 tahun di atas tanah tercinta Indonesia. Untaian doa selalu kami ucapkan agar negeri setengah syurga
lekas pulih dan bangkit dari wabah yang sudah melanda bertahun-tahun lamanya. Setelah 77 tahun Indonesia
menghadapi segala tantangan, hari ini kita memperingati momen sakral dan bersejarah yang tak akan pernah
dilupakan yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hadirin saudara setanah air yang kami banggakan
Alhamdulillah, sampai hari ini kita masih diberi tubuh segar bugar untuk bisa menghirup udara segar, menikmati
jalan lurus lancar, memandang gedung tinggi menjulang, menyaksikan mobil-mobil berlalu lalang dan merasakan
hiruk pikuk perjalanan kehidupan dengan tenang tanpa ancaman dan serangan penjajahan. Semua itu berkat para
pahlawan yang telah memberikan jiwa dan raga untuk kemerdekaan.
Sahabat semua, kita semua pasti pernah berkata bangga menjadi bangsa Indonesia, berkata cinta terhadap Indonesia
dan berkata siap membela negara Indonesia. Tetapi seringkali tidak kita sadari, bahwa gaya hidup yang kita jalani
mendustai bangsa kita sendiri.
Hadirin,Kita memang sudah merdeka, tetapi kita masih terjajah secara mentalnya.
Tanah yang kita miliki memang subur, tetapi akan sangat cepat hancur kalau terus dicuri dan dibawa kabur.
Negeri kita memang negeri yang kaya, tetapi sayang sungguh sayang terlalu banyak dikuasai oleh para penguasa.
Karya-karya yang dihasilkan anak negeri, kini bagaikan anak tiri. Anak bangsa semakin gigit jari, karena ada yang
bermain untuk kepentingan pribadi. Pemuda dan orang tua banyak yang gundah, mencari kerja susah, rupiah
melemah. Saatnya Revolusi mental ditanamkan pada anak negeri agar dapat bangkit dan berdikari di atas negeri
sendiri.
Singkirkan kemalasan, kebohongan, dan kemunafikan. Berantas korupsi, tegakkan keadilan, eratkan tali
persaudaraan. Mari kita wujudkan Indonesia negeri yang jaya, bersatu, berpadu, berpacu, merdeka, merdeka,
merdeka.
Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan sejak
kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita.  Selain itu
Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada
keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai
Pancasila dalam momentum kemerdekaan bertujuan sebagai langkah yang baik untuk menyatukan cita-cita dan
langkah kita ke depan dalam menegakkan persatuan, keadilan dan kesejahteraan sosial bangsa Indonesia.

Hadirin yang kami hormati


Peringatan Hari kemerdekaan tahun ini, kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus
kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh, bangsa yang mandiri, bangsa yang
berprestasi dan mampu bersaing dengan negara lain sejak kini dan sampai masa yang akan datang.
Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan
potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hati. Inilah titik berangkat kita, para pelajar pancasila yang
akan berkarya dan berguna bagi bangsa. Karena pada hakikatnya, para pelajar Pancasila Itulah yang akan
meneruskan estafet pembangunan negara yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan.
Dengan nilai-nilai Pancasila yang menyertai langkah kita, mari membangun Indonesia yang lebih tangguh, lebih
inklusif dan lebih mencerdaskan dengan Merdeka Belajar.

Terima kasih, Merdekaa, Merdekaa


Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai