Anda di halaman 1dari 6

FORM PENGAJUAN JUDUL OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

(SKRIPSI)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

NAMA : JUAN ADITYA

NIM : 18520086

JURUSAN : AKUNTANSI

KONSENTRASI : AKUNTANSI MANAJEMEN

1. Judul : “IMPLEMENTASI PROCESS COSTING DALAM UPAYA


MENGOPTIMALKAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN
METODE KAIZEN COSTING PADA PERUSAHAAN ROKOK PR. DD
KABUPATEN MALANG”)

2. Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan usaha yang berada pada era industri 4.0, semua perusahaan
berupaya untuk melaksanakan metode pengendalian harga pokok produksi dan harga jual
yang bertujuan agar laba yang dimiliki perusahaan menjadi optimal. Sangatlah tidak mudah
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mempertahankan agar bisnis dapat terus berjalan
seperti yang diharapkan. Persaingan berupa kualitas produk, pangsa pasar, distribusi dan
lain sebagainya terus saja terjadi. Salah satu metode yang digunakan adalah Process
Costing. Process Costing merupakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk
berproduksi massal yang dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu
dan biaya produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung
dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan satuan produksi
yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Dalam Process Costing sendiri, ada banyak metode yang dapat diterapkan. Salah
satu metode yang efektif dan efisien dalam melakukan Process Costing adalah metode
Kaizen Costing. Kaizen Costing adalah konsep perbaikan terus menerus (continuous
improvement) dimana setiap tahap produksi diusahakan adanya perbaikan-perbaikan agar
lebih optimal dan efektif. Dengan adanya Kaizen Costing, tenaga yang diperlukan untuk
memperbaiki sesuatu tidaklah besar, sehingga nantinya akan dapat melakukan pengendalian
biaya produksi dengan mudah.

Kaizen Costing dikenal di seluruh dunia sebagai metode terbaik untuk


meningkatkan kinerja perusahaan karena penggunaan biaya paling rendah. Teknik ini telah
dikenal untuk menyatukan karyawan perusahaan karena dapat memperbaiki komunikasi
diantara mereka. Melihat fenomena global yang mempunyai persaingan antar perusahaan
sangat ketat, maka setiap perusahaan membutuhkan nilai uniknya. Dengan adanya teknik
Kaizen Costing inilah perusahaan dapat mengubah kualitas pelayanan kepada klien menjadi
lebih baik. Selain itu, Teknik Kaizen Costing ini dapat meningkatkan perekonomian
perusahaan melalui langkah - langkah kecil, sehingga perusahaan dapat mengambil
keputusan dengan mudah.

3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana hasil dari Implementasi
Process Costing dalam Upaya Mengoptimalkan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual
dengan Metode Kaizen Costing pada Perusahaan Rokok PR. DD Kabupaten Malang?”

4. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis Implementasi


Process Costing dalam Upaya Mengoptimalkan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual
dengan Metode Kaizen Costing pada Perusahaan Rokok PR. DD Kabupaten Malang.

5. Penelitian Terdahulu

No Judul Nama Peneliti Tahun Peneliti


1 Process Costing dalam Perhitungan Cost Of Popon Rabia Adawia 2020
Aprilia Puspasari
Goods Manufacture Sebagai Pricing
Strategy Pada UMKM Produk Sepatu
2 Implementasi Metode Harga Pokok Proses Saiful Arifin 2020
Tri Irawati
Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi
Pada Usaha Batik
3 Penerapan Metode Harga Pokok Proses Dwi Agustyawati 2018
dalam
Penentuan Harga Jual Produksi Kasur pada
Usaha Kasur Membali Jaya di Kota Baubau
4 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Dian Indah Sari 2018
Metode Harga Pokok Proses pada PT.
Persada
5 Usulan Penerapan Kaizen Costing System Fandi Ahmad Fauzi 2020
dan
Metode Analysis ABC pada PT KAI
6 Kaizen Costing untuk Meningkatkan Antika Rizki Utami 2021
Permadi
Kepuasan Pelanggan pada UMKM (Studi
Lely Dahlia
Kasus: Kedai Kopi Unclebrew Jakarta)
7 Implementasi Kaizen Dalam Meningkatkan Desy Tri 2019
Ani Rakhmanita
Kinerja (Studi Kasus Perusahaan
Anggraini
Manufaktur Di Tangerang)
8 Kaizen Costing Sebagai Perbaikan Nurlaeli Aprilia 2019
Sahri
Berkelanjutan Untuk Meningkatkan
Novita
Keunggulan Bersaing Pada E-Commerce
9 Cost Reduction Innovation Sebagai Bentuk Murtanto 2018
Andrea Utama
Implementasi Kaizen Costing Untuk Cost
Competitiveness Dan Pencapaian Target
Profit
10 Penerapan 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Dian Palupi 2019
Restuputri
Shitsuke) sebagai Upaya Pengurangan Waste
Dika Wahyudin
Pada PT X

6. Teori Yang Digunakan

a. Biaya Produksi

Siregar dkk (2013:52) menyatakan bahwa “Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”. Rudianto (2013:17)
menyatakan bahwa “Biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk yang siap dijual”. Berikut ini adalah
penjelasan dari klasifikasi biaya produksi menurut Siregar dkk (2013:38) 1) Biaya
bahan baku (raw material cost), 2) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost), 3)
Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost).
Mulyadi (2015:14) menyatakan bahwa “Biaya produksi adalah merupakan biaya -
biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual”. Efisiensi biaya produksi adalah hal penting yang harus dilakukan perusahaan
untuk mencapai laba yang optimal. Penggunaan sumber daya yang efisien merupakan
salah satu upaya memaksimalkan keuntungan. Perusahaan harus tepat dalam
menetapkan harga yang harus dikeluarkan untuk biaya produksi supaya efisiensi biaya
produksi dapat secara konsisten dapat diterapkan perusahaan.

b. Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2009: 14), harga pokok produksi adalah seluruh biaya untuk
memproduksi barang maupun jasa selama periode yang bersangkutan sehingga dapat
dikatakan bahwa harga pokok produksi adalah biaya untuk memperoleh barang jadi siap
jual. Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan harga pokok produksi
(Blocher,et al.,2007: 147), yaitu:
1. Job Order Costing Method
Sistem biaya berdasarkan pesanan menjadikan pesanan atau satu batch produk
atau jasa sebagai objek biaya.
2. Process Costing Method
Sistem biaya proses menjadikan proses produksi atau departemen menjadi
objek
biaya. Selain metode tersebut, untuk menentukan harga pokok produksi terdapat
beberapa sistem pengukuran biaya (Blocher,et al.,2007: 147), yaitu:
A. Actual Costing System
Membebankan biaya yang benar-benar terjadi untuk menghasilkan produk.
B. Normal Costing
Membebankan biaya sesungguhnya untuk bahan langsung dan tenaga kerja
langsung, dan biaya normal untuk biaya overhead pabrik dengan tarif di
muka.
C. Standart Costing
Membebankan tarif standar dan kuantitas untuk ketiga jenis biaya produksi.
c. Process Costing
Menurut Hansen dan Mowen (2009: 291), metode Process Costing merupakan
metode akumulasi biaya berdasarkan proses untuk periode tertentu. Pada metode
Process Costing, biaya per unit diperoleh dengan membagi jumlah biaya proses total
yang dibebankan pada tiap departemen dengan total unit yang diproduksi dari
departemen yang bersangkutan. Terdapat dua metode penghitungan biaya proses
produksi pada metode Process Costing yaitu metode rata-rata tertimbang dan metode
First In First Out (FIFO). Pada metode rata-rata tertimbang, persediaan barang dalam
proses awal dianggap mulai dikerjakan dan diselesaikan periode sekarang, sehingga
metode ini dapat diterapkan dengan asumsi biaya produksi tiap bulan stabil. Sedangkan
penghitungan unit ekuivalen pada metode FIFO memisahkan penghitungan unit selesai
yang dimulai di periode sekarang dengan unit persediaan barang dalam proses awal.
Menurut Hansen dan Mowen (2009: 204), langkah penghitungan harga pokok produksi
dengan process costing adalah:
1. Analisis Arus Unit Fisik
2. Menghitung Unit Ekuivalen
3. Menghitung Biaya per Unit Ekuivalen
4. Penilaian Persediaan
5. Rekonsiliasi Biaya

d. Kaizen Costing

Menurut Imai (1997) istilah kaizen dalam bahasa Jepang berarti perbaikan. Kaizen
merupakan perbaikan berkelanjutan yang melibatkan semua orang baik manajer
maupun karyawan. Kaizen lebih menekankan pada prosesnya sehingga menghasilkan
sistem manajemen yang mendukung orang-orang untuk melakukan usaha perbaikan.
Sistem kaizen costing menjadi lebih efektif bila sasaran pengurangan biaya telah
ditetapkan. Kaizen costing lebih memfokuskan pada proses produksi dan bertujuan
mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah yang terjadi pada proses produksi.
Kaizen costing menentukan strategi perusahaan untuk mengurangi biaya produksi. Oleh
karena itu, fokus dan pelaksanaan kaizen costing setiap perusahaan berbeda– beda
misalnya dengan melakukan pengurangan tenaga kerja atau dengan pengendalian bahan
baku dan sebagainya.
Kaizen juga menerapkan konsep 5S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke) yang
merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan, dan
kedisiplinan di tempat kerja. Seiri (ringkas) adalah memisahkan benda yang diperlukan
dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan. Seiton
(rapi) yaitu menyusun benda dengan cara yang menarik, dalam konteks 5S ini berarti
mengatur barang-barang sehingga setiap orang dapat menemukannya dengan cepat.
Seiso (resik) adalah suatu konsep yang selalu mengutamakan kebersihan dengan
menjaga kerapian dan kebersihan. Seiketsu merupakan usaha yang terus-menerus guna
untuk mempertahankan 3S yang sudah ada sebelumnya, yakni
Seiri, Seiton, dan Seiso. Shitsuke (rajin) adalah metode yang digunakan untuk
memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan dan ikut serta dalam kegiatan
perawatan dan aktivitas perbaikan serta membuat pekerja terbiasa mentaati aturan
(Paramita, 2012).

7. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Dusun. Rambaan RT. 08, RW. 02, Desa Randugading,
Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Objek penelitian yang digunakan adalah
perusahaan yang bergerak dalam produksi rokok Sigarek Kretek Tangan (SKT) yang
bernama PR. DD.

8. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dimana dalam penelitian
ini lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas. Metode atau
analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sugiyono (2016:21)
mendefinisikan bahwa “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi”. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada
masalahmasalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Pada
umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis.

9. Usulan Dosen Pembimbing

1. Yuliati, M.S.A
2. Novi Lailiyul Wafiroh, SE, MA

10. Catatan

Unit Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat (UP2M)

Ketua,

Zuraidah

Anda mungkin juga menyukai