CBT EXEX 1 Batch 2 April 2020
CBT EXEX 1 Batch 2 April 2020
1. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke klinik dengan keluhan muka tampak miring
ke sisi kiri sejak 3 hari lalu. Pasien memiliki riwayat nyeri telinga dan keluar cairan dari
telinga kanan sejak 1 bulan lalu. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyimpulkan pasien
menderita otitis eksterna maligna.
A: Escerichia coli
B: Staphylococcus aureus
C: Haemophilus influenzae
D: Pseudomonas aeruginosa
E: Streptococcus haemolyticus
2. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke klinik dengan keluhan muka tampak miring
ke sisi kiri sejak 3 hari lalu. Pasien memiliki riwayat nyeri telinga dan keluar cairan dari
telinga kanan sejak 1 bulan lalu. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyimpulkan pasien
menderita otitis eksterna maligna.
A: Penisilin
B: Sefadroxil
C: Eritromisin
D: Amoksisilin
E: Siprofloksasin
3. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik dengan keluhan
telinga kanan berdarah setelah dikorek dengan cutton bud.
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke IGD RS dalam keadaan sesak nafas. Keluhan
disertai bengkak di leher dan sulit membuka mulut. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, tekanan darah 130/90 mmHg,
suhu 38oC, laju nadi 100 x/menit, frekuensi pernapasan 30 x/menit, terdapat trismus
(pembukaan 1 jari), hipersalivasi dan pembengkakan ekstra oral pada daerah rahang bawah
bilateral simetris keras seperti papan, terlihat lidahnya terangkat.
A: Abses submandibula
B: Abses parafaring
C: Abses retrofaring
D: Abses sublingual
E: Angina Ludwig
5. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan bengkak pada leher
sejak 5 hari lalu. Keluhan disertai nyeri di tenggorok dan leher, sulit membuka mulut dan
sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, tekanan darah
140/90 mmHg, suhu 38oC, laju nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 30 x/menit, terdapat
trismus (pembukaan 1 jari), hipersalivasi dan pembengkakan ekstra oral pada daerah rahang
bawah bilateral simetris keras seperti papan, terlihat lidahnya terangkat.
A: Karies gigi
B: Sialadenitis
C: Stomatitis
D: Faringitis
E: Tonsilitis
6. Seorang permpuan berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan bengkak pada leher
sejak 5 hari lalu. Keluhan disertai nyeri di tenggorok dan leher, sulit membuka mulut dan
sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, tekanan darah
130/80 mmHg, suhu 38oC, laju nadi 90 x/menit, frekuensi pernapasan 28 x/menit, terdapat
trismus (pembukaan 1 jari), hipersalivasi dan pembengkakan ekstra oral pada daerah rahang
bawah bilateral simetris teraba lunak dengan fluktuasi +.
A: Pseudi-Angina-Ludovici
B: Abses submandibula
C: Abses parafaring
D: Abses sublingual
E: Angina Ludovici
7. Seorang laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan bengkak
di pipi kiri sejak 3 hari lalu. Keluhan disertai demam dan nyeri saat menguyah makanan. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,5 oC, bengkak kemerahan di parotis kiri dengan
nyeri tekan +, lain-lain dalam batas normal.
A: Meningoencephalitis
B: Tuli perseptif
C: Pankreatitis
D: Oovoritis
E: Orkhitis
8. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri telinga kiri
sejak 3 hari lalu. Pasien memiliki riwayat adanya lubang di depan telinga kiri sejak lahir. Pada
pemeriksaan didapatkan massa padat kemerahan di depan telinga kiri diameter sekitar 1,5
cm, berfluktuasi dan nyeri bila ditekan. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter
mendiagnosis pasien dengan kista preaurikuler terinfeksi.
9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pilek sejak 1 bulan
yang lalu dengan ingus berwarna kuning kehijauan dan berbau, terutama dari hidung kanan.
Keluhan disertai hidung kanan terasa tersumbat dan pipi kanan terasa nyeri dan tertekan
terutama bila menunduk. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri tekan di pipi kanan. Dari
rinoskopi anterior tampak edema pada konka media dan sekret mukopurulen pada meatus
media kanan.
A: Hemipansinusitis akut
11. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan telinga kiri keluar
cairan kuning kental sejak 1 bulan lalu. Keluhan disertai gangguan pendengaran. Pasien
memiliki riwayat sering keluar cairan sejak usia 5 tahun kecil bila demam. Dari pemeriksaan
audiometri, didapatkan ambang dengar hantaran udara (AC) telinga kanan turun lebih dari
25 dB sedangkan hantaran tulang (BC) normal. Didapatkan gap antara AC dan BC. Nilai
ambang dengar sebesar 50 dB.
Apakah jenis ketulian (menurut ISO) yang tepat untuk kasus di atas?
12. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan telinga kiri
berdenging sejak 6 bulan lalu. Keluhan dirasakan terutama pada malam hari. Pasien memiliki
riwayat pekerjaan di pabrik tekstil dengan paparan suara mesin yang keras sejak 20 tahun
lalu . Dari pemeriksaan audiometri, dokter menyimpulkan pasien menderita Noise Induced
Hearing Loss (NIHL)
C: Adanya takik (notch) di 2000 Hz pada hantaran udara dan hantaran tulang
D: Adanya takik (notch) di 4000 Hz pada hantaran udara dan hantaran tulang
E: Adanya takik (notch) di 8000 Hz pada hantaran udara dan hantaran tulang
13. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan telinga kiri
berdengung sejak 2 minggu lalu. Keluhan disertai rasa nyeri dan keluar cairan dari telinga.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan liang telinga hiperemi dan edema yang tidak jelas
batasnya.
A: Otomikosis
B: Keratosis obsturan
14. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri telinga kanan
sejak 1 minggu lalu. Pasien mengeluh terasa bengkak di dalam telinga. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan furunkel di liang telinga kanan.
A: Escerichia coli
B: Staphylococcus aureus
C: Haemophilus influenzae
D: Pseudomonas aeruginosa
E: Streptococcus haemolyticus
15. Seorang permpuan berusia 55 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri menelan sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan muncul setelah pasien menjalani kemoterapi akibat penyakit
karsinoma nasofaring stadium II yang sedang diderita. Pemeriksaan fisik tanda-tanda vital
dalam batas normal, bibir kering dan pecah-pecah, erosi di daerah mulut bukal, mukosa
faring hiperemis, plak putih di daerah ventral dan mukosa bukal.
B: Flusitosin
C: Griseofulvin
D: Ketokonazol
E: Amfoterisin B
16. Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke klinik dengan keluhan badan terasa lemas dan
tidak nafsu makan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien bekerja sebagai petani dan peternak.
Pasien jarang menggunakan alas kaki saat bekerja. Fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) di
tempat tinggalnya juga masih terbatas. Pemeriksaan fisik : pasien tampak pucat, TD : 100/70
mmHg, denyut Nadi : 90x/menit, frekuensi napas: 20x/menit, Suhu 36 oC. Pemeriksaan
laboratorium : Hb : 8g/dL. Lekosit : 5000/ul. Ht : 43%, Trombosit : 252.000/ul. Eosinofil : 8%.
Pada pemeriksaan tinja ditemukan gambar seperti bawah ini :
A: Filariasis
B: Taeniasis
C: Ascariasis
D: Nekatoriasis / ancylostoma
E: Schistosomiasis
17. Seorang perempuan berusia 31 tahun datang ke UGD RS karena nyeri dada dan setiap
jantung berdenyut terdengar bunyi mencicit. Riwayat penyakit dahulu : menderita kelainan
ginjal dalam terapi hemodialisa 2 kali seminggu Dalam seminggu terakhir pasien tidak
hemodialisa karena tak ada biaya. Pemeriksaan fisik : tampak sakit berat, kompos mentis,
tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 110x/menit, frekuensi nafas 20x/menit,
temperatur 36 oC, Jantung BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-).
A: Infeksi
B: Ateroma
C: Perikarditis
D: Hyaline deposit
E: Kalsifikasi distrofik
18. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke klinik dengan keluhan rongga mulutnya
terdapat lesi berwarna putih dan terasa perih. Hal ini biasanya terjadi bila saat menjelang
ujian. Lesi tersebut sembuh setelah 1 minggu tanpa diberikan obat apapun. Pemeriksaan
fisik : tampak sakit sedang, kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi
80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temperatur 36 oC, di rongga mulutnya terdapat lesi
berwarna putih, lain-lain dalam batas normal.
19. Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke klinik dengan keluhan rongga mulutnya
terdapat lesi tapi tidak terasa perih/ nyeri sejak 3 minggu yang lalu. Pasien sempat berobat
ke klinik dan sembuh, beberapa hari kemudian timbul lagi. Pemeriksaan fisik : tampak sakit
sedang, kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi
nafas 20x/menit, temperatur 36 oC, di mukosa bukolabial terdapat lesi berbatas jelas dan
tidak bisa dilepas dari dasar, lain-lain dalam batas normal. Pasien kemudian dirujuk ke
poliklinik bedah mulut dan dilakukan biopsi.
Berdasarkan patofisiologinya, apa yang terjadi pada lapisan epitel lesi tersebut?
A: Metaplasia
B: Neoplasia
C: Apoptosis
D: Displasia
E: Nekrosis
20. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa oleh Polantas ke IGD RS karena terjatuh dari motor
sejak 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, TD 140/80 mmHg.
denyut nadi 110x/menit, Suhu 36.7 oC, frekuensi napas 35x/menit. Terdapat luka terbuka di
bagian frontal. Pada pasien dilakukan pemasangan infus.
Jenis cairan infus manakah yang harus dihindari pada pasien ini karena dapat menyebabkan
edema otak?
A: NaCl 0.9%
B: Dextrose 5%
C: Ringer laktat
D: Ringer asetat
E: Larutan gelatin
21. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa oleh Polantas ke IGD RS karena terjatuh dari motor
sejak 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, TD 140/80 mmHg.
denyut nadi 110x/menit, Suhu 36.7 oC, frekuensi napas 35x/menit. Terdapat luka terbuka di
bagian frontal. Pada pasien dilakukan pemasangan IV line.
A: Dextran
C: Whole Blood
D: Albumin 25%
E: Normal Saline
22. Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa oleh Polantas ke IGD RS karena terjatuh dari motor
sejak 15 menit yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 10, TD 140/80 mmHg.
denyut nadi 110x/menit, Suhu 36.7 oC, frekuensi napas 35x/menit. Terdapat luka terbuka di
bagian frontal. Terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. Dokter melakukan
tatalaksana untuk menurunkan tekanan intrakranial pasien.
Apakah tatalaksananya?
A: Dextrose 5%
B: Albumin 25%
C: Manitol 20%
D: ringer laktat
E: NaCl 0,9%
23. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa oleh anaknya ke IGD RS karena penurunan kesadaran.
Pasien sudah 3 hari tidak nafsu makan dan hanya minum sedikit karena sakit perut yang
diderita. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Pasien tampak lemas, TD 80/45 mmHg. denyut
nadi 140x/menit, Suhu 39 oC, frekuensi napas 40x/menit. Perut tampak membuncit. Pada
pemeriksaan laboratorium terdapat penurunan total serum CO2 dan anion gap yang
melebar.
Apakah diagnosisnya?
A: Bradipneu
B: Hipercapnia
C: Metabolik asidosis
D: Metabolik alkalosis
E: Respiratorik asidosis
24. Seorang laki-laki usia 50 tahun tengah malam diantar warga ke rumah sakit dengan luka
pada kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Setelah menjalani
pemeriksaan, dokter mendiagnosis fraktur tertutup os femur sinistra dan pasien harus
segera dioperasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Setelah operasi berlangsung,
baru disadari bahwa dokter melakukan operasi pada kaki sebelah kanan.
A: Misconduct
B: Lack of skill
C: Misfeasance
D: Malfeasance
E: Nonfeasance
25. Seorang perempuan usia 65 tahun diantar anaknya ke rumah sakit dengan keluhan sakit
kepala hebat paska benturan kepala akibat kecelakaan lalu lintas 2 jam yang lalu. Dari
pemeriksaan dokter didapatkan hasil tidak ada kelainan apapun dan pasien tidak mengalami
keadaan sakit yang serius. Pasien tetap meminta dokter untuk membuat surat keterangan
sakit dan dokter memberikannya. Beberapa hari kemudian dokter tersebut mendapat
panggilan oleh pihak penyidik, karena pasien tersebut sedang berada dalam masalah hukum.
A: Pelanggaran etik
B: Pelanggaran sosial
C: Pelanggaran hukum
D: Pelanggaran disiplin
E: Pelanggaran etikolegal
26. Seorang laki-laki usia 50 tahun tengah malam diantar warga ke rumah sakit dengan luka
pada kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Setelah menjalani
pemeriksaan, dokter mendiagnosis fraktur tertutup os femur sinistra dan pasien harus
segera dioperasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Setelah operasi berlangsung,
baru disadari bahwa dokter melakukan operasi pada kaki sebelah kanan.
27. Seorang laki-laki usia 50 tahun tengah malam diantar warga ke rumah sakit dengan luka
pada kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Setelah menjalani
pemeriksaan, dokter mendiagnosis fraktur tertutup os femur sinistra dan pasien harus
segera dioperasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Setelah operasi berlangsung,
baru disadari bahwa dokter melakukan operasi pada kaki sebelah kanan.
E: Dokter tidak berkoordinasi kepada petugas kamar operasi untuk menandai bagian yang
akan dioperasi
28. Seorang laki-laki usia 50 tahun tengah malam diantar warga ke rumah sakit dengan luka
pada kaki kiri akibat kecelakaan lalu lintas 30 menit yang lalu. Setelah menjalani
pemeriksaan, dokter mendiagnosis fraktur tertutup os femur sinistra dan pasien harus
segera dioperasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Setelah operasi berlangsung,
baru disadari bahwa dokter melakukan operasi pada kaki sebelah kanan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, berapakah standar yang harus dicapai untuk indikator tidak adanya
kejadian operasi salah sisi?
A: 50%
B: 60%
C: 70%
D: 80%
E: 100%
29. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol rutin kehamilan.
Pada pemeriksaan tekanan darah, terdeteksi hipertensi. Sebelumnya pasien tidak memiliki
riwayat darah tinggi. Status obstetri: G1P0A0 hamil 30 minggu. Tekanan darah 150/90
mmHg, denyut nadi 90x/menit, laju pernapasan 20x/menit, Suhu 36,8 C, terdapat edema
pada pergelangan kaki. Dokter berencana memberikan obat antihipertensi.
A: Kaptopril
B: Metildopa
C: Amlodipin
D: Metoprolol
E: Hidroklorotiazid
30. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke RS dengan keluhan sering merasa berdebar-
debar. Pasien pernah datang berobat 2 tahun yang lalu karena nyeri dada sebelah kiri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan, TD 120/90 mm/Hg, frekuensi napas 24 x/menit, denyut nadi
90 x/menit, temperatur 36.7 oC. Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya gangguan irama
jantung. Dokter berencana memberikan obat antiaritmia dan mengedukasi pasien obat
tersebut memiliki efek samping fibrosis paru.
A: Esmolol
B: Kuinidin
C: Lidokain
D: Amiodaron
E: Disopiramid
31. Seorang laki-laki berusia 67 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas. Sejak 6
bulan yang lalu pasien sering merasa terengah-engah bila berjalan jauh atau menaiki tangga.
Pasien menderita hipertensi sejak 15 tahun yang lalu namun tidak berobat teratur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan, TD 150/90 mm/Hg, frekuensi napas 30 x/menit, denyut nadi
90 x/menit, temperatur 36.7 oC. Suara jantung terdengar seperti derap kaki kuda.
Pergelangan kaki juga tampak bengkak.
A: Digitalis
B: Diuretik kuat
C: Penyekat beta
A: Nitrogliserin
B: Isosorbid dinitrat
C: Eritritol trionitrat
D: Isosorbid mononitrat
E: Pentaeritritol tetranitrat
33. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada sebelah
kiri yang menjalar ke lengan kiri atas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, TD 150/90 mm/Hg,
frekuensi napas 30 x/menit, denyut nadi 90 x/menit, temperatur 36.7 oC. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kolesterol total 284 mg/dL, GDS 176 mg/dL. Pemeriksaan EKG
dalam batas normal. Diduga pasien mengalami sumbatan pada pembuluh darah koronaria.
Pasien diberikan obat penurun kadar kolesterol. Selain itu dokter juga meresepkan obat
antiagregasi trombosit yang membutuhkan beberapa hari untuk mendapatkan efek terapi
karena merupakan pro-drug.
A: Asetosal
B: Warfarin
C: Cilostatol
D: Enoxaparin
E: Klopidogrel
34. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 2
hari yang lalu, nyeri disertai dengan mual muntah, demam menggigil. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan kesadaran compos mentis, Tekanan darah: 130/90 mmHg, frekuensi nadi :
108x/menit, frekuensi nafas : 22x/menit, suhu : 38.5 oC, sklera ikterik, nyeri tekan di Right
Upper Quadran. Pada USG abdomen ditemukan hasil sebagai berikut :
Apakah diagnosisnya ?
A: Kolelitiasis
B: Hepatitis akut
C: Kolangitis akut
D: Kolesistitis akut
E: Koledokolitiasis
35. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan di daerah kemaluan
kanan sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan tidak disertai nyeri. Pasien pernah dilakukan operasi
prostat 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal. Pada abomen
ditemukan perabaan supel/ lembut dengan bising usus normal. Pada scrotum, tes iluminasi
negatif.
Apakah diagnosisnya ?
B: Hernia inkarserata
C: Tumor testis
D: Hydrocele
E: Funicocele
36. Seorang laki-laki usia 28 tahun diantar warga ke IGD RS akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien
mengendarai sepeda motor tanpa helm bertabrakan dengan sepeda motor lain dari arah
berlawanan. Pada survey primer ditemukan airway clear, respirasi 22x/menit, pergerakan
thorax simetris, tekanan darah:90/70 mmHg, frekuensi nadi:120x/menit, capillary refill > 2",
GCS 14. Tidak ditemukan luka pada ekstremitas. Pada pemeriksaan thorax foto tegak
ditemukan hasil :
Apakah diagnosisnya ?
A: Syok septik
B: Syok distributif
C: Syok hemoragik
D: Syok anafilaktik
E: Syok kardiogenik
37. Seorang wanita usia 23 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan disertai demam dan diare. Riwayat berobat ke klinik terdekat dan
diberi antibiotik dan obat anti nyeri. Pada pemeriksaan fisik : ditemukan kesadaran compos
mentis, Tekanan darah: 110/90 mmHg, frekuensi nadi : 90x/menit, frekuensi nafas :
20x/menit, suhu : 38.5 oC. Ditemukan massa di perut kanan bawah disertai nyeri tekan.
Pasien dilakukan pemeriksaan CT scan abdomen dengan hasil sebagai berikut :
Apakah diagnosisnya ?
C: Apendisitis akut
D: Abses apendiks
E: Cold abses
38. Seorang wanita usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan tidak dapat buang air besar
sejak 5 hari yang lalu. Terdapat riwayat buang air besar seperti kotoran kambing sebelumnya
disertai dengan diare. Keluhan disertai dengan perut kembung, mulas dan muntah. Pada
pemeriksaan fisik : ditemukan kesadaran compos mentis, Tekanan darah: 110/90 mmHg,
frekuensi nadi : 90x/menit, frekuensi nafas : 20x/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan
rectal toucher ditemukan ampulla kolaps, mukosa licin. Pasien dilakukan pemeriksaan
abomen polos dengan hasil sebagai berikut :
Apakah diagnosisnya ?
A: Konstipasi
B: Diverticulitis
C: Ileus paralitik
39. Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat inap di RS karena keluhan sesak napas sejak 2 jam
yang lalu. Sesak napas dirasakan apabila berjalan. Pasien juga mengeluh perutnya terasa
mual dan muntah 1x. Riwayat penyakit sebelumnya pasien memiliki penyakit darah tinggi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/120 mmHg. denyut nadi 84x/menit, Suhu 36.7
oC, frekuensi napas 18x/menit. Pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan
kolesterol total. Dokter memberikan serat larut pada pasien tersebut.
E: Secara tidak langsung dapat menarik lemak dari makanan yang dikonsumsi
40. Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat inap di RS karena keluhan sesak napas sejak 2 jam
yang lalu. Sesak napas dirasakan apabila berjalan. Pasien juga mengeluh perutnya terasa
mual dan muntah 1x. Riwayat penyakit sebelumnya pasien memiliki penyakit darah tinggi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/120 mmHg. denyut nadi 84x/menit, Suhu 36.7
oC, frekuensi napas 18x/menit. Pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan
kolesterol total.
41. Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat inap di RS karena keluhan sesak napas sejak 2 jam
yang lalu. Sesak napas dirasakan apabila berjalan. Pasien juga mengeluh perutnya terasa
mual dan muntah 1x. Riwayat penyakit sebelumnya pasien memiliki penyakit darah tinggi.
Pasien merupakan perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu sampai sekarang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/120 mmHg. denyut nadi 84x/menit, Suhu 36.7 oC,
frekuensi napas 18x/menit. Pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan kolesterol
total.
A: Biotin
B: Vitamin E dan C
C: Vitamin A dan D
D: Asam pantotenat
E: Vitamin B kompleks
42. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas bersama suaminya untuk
konseling dan pemeriksaan kehamilan. Ini merupakan kehamilan ke enam dengan usia
kehamilan saat ini 36 minggu. Pada sesi konseling, dokter memberitahukan ada beberapa
komplikasi yang faktor risikonya meningkat pada ibu yang sering melahirkan/grande multi
para.
A: Eklamsia
B: Kehamilan kembar
C: Gestational diabetes
D: Kelainan kongenital
43. Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke puskesmas untuk konseling dan
pemeriksaan kehamilan. Ini merupakan kehamilan pertama dengan usia kehamilan saat ini
30 minggu. Pada sesi konseling, dokter memberitahukan ada beberapa komplikasi yang
faktor risikonya meningkat pada usia ibu hamil yang terlalu muda/kehamilan remaja.
A: Eklamsia
B: Kehamilan kembar
C: Gestational diabetes
D: Kelainan kongenital
44. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun, berat badan 10 kg datang dibawa ibunya ke
puskesmas dengan keluhan kejang sejak 5 menit sebelum datang ke puskesmas. Keluhan
disertai dengan demam tinggi sejak kemarin malam. Pada saat datang anak masih kejang.
Kejang seluruh tubuh, tangan dan kaki kaku, mata melirik ke atas. Belum pernah kejang
seperti ini sebelumnya. Belum diobati apapun. Pemeriksaan fisik : anak tampak sakit sedang,
kesadaran sopor. BB : 10 kg, TB : 76 cm, frekuensi Nadi : 120 x/menit, frekuensi napas:
32x/menit, suhu : 38,2 oC. pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pemeriksaan
neurologis dalam batas normal.
A: diazepam oral
B: fenitoin intravena
C: fenobarbital intravena
D: diazepam suppositoria
E: midazolam suppositoria
45. Seorang perempuan berusia 71 tahun dibawa keluarganya ke puskesmas dengan keluhan
perilaku kacau sejak 2 hari yang lalu. Menurut keluarga, pasien bangun di malam hari
mengatakan hendak ke pasar. Keesokan harinya, pasien tampak mengantuk dan tidur
seharian, dan kemudian berteriak-teriak tanpa sebab. Pasien belum pernah mengalami hal
ini sebelumnya. Sebelum perubahan perilaku tersebut, pasien rajin memasak untuk
keluarganya dan aktif dalam organisasi keagamaan. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Sebelum memastikan diagnosis ke arah kelainan jiwa, apa penyebab perilaku kacau pasien
yang perlu disingkirkan?
A: Gangguan hormonal
B: Gangguan elektrolit
C: Demensia
D: Delirium
E: Depresi
46. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke puskesmas dengan keluhan
mengalami kesulitan dalam aspek pendidikan. Menurut keluarga, sejak 2 bulan terakhir
pasien cenderung mengurung diri di dalam kamar. Pasien meyakini bahwa teman-temannya
bermaksud jahat kepadanya dan mencuri kepintarannya. Pasien dapat mendengar teman-
temannya itu membicarakan dirinya, meskipun pasien berada jauh dari mereka. Pasien tidak
pernah menggunakan zat-zat psikoaktif. Riwayat keluarga: paman pasien juga cenderung
tidak bergaul, dianggap "orang pintar", dan suatu hari pergi dari rumah tanpa diketahui ke
mana. Pemeriksaan fisik pasien dalam batas normal.
A: Diazepam
B: Fluoksetin
C: Alprazolam
D: Risperidon
E: Trihexyphenidyl
47. Seorang laki-laki berusia 14 tahun datang ke IGD RS dengan memar di sekujur tubuhnya.
Remaja tersebut mengatakan bahwa ia dipukuli oleh warga karena saat kegiatan
keagamaan, ia tiba-tiba melontarkan kata-kata yang tidak senonoh. Remaja tersebut
mengatakan bahwa ia sama sekali tidak bermaksud untuk mengatakan hal-hal tersebut, tapi
ia tidak dapat menahan diri, sehingga kata-kata itu keluar. Selama pemeriksaan, remaja
tersebut juga berulang kali melakukan gerakan-gerakan yang tidak wajar yang tidak dapat ia
kendalikan. Remaja tersebut mengatakan bahwa hal ini sudah ia alami sejak kecil, namun
makin lama bertambah parah. Ia memberanikan diri untuk datang ke kegiatan keagamaan
tersebut karena ada orang yang menyarankan ia didoakan untuk mengusir roh jahat di
dalam dirinya.
E: Injeksi haloperidol
48. Seorang anak laki laki berusia 4 tahun dibawa orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan
demam naik turun sejak 3 minggu disertai batuk sejak 4 minggu yang lalu. Pasien tidak ada
riwayat kontak TB dan sebelumnya tidak pernah mendapatkan terapi TB. Berat Badan anak
20 kg. Pada pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran KGB atau pembengkakan sendi. Hasil
Lab darah normal, widal negatif, analisa urine rutin normal. Ukuran tes Mantoux 10 mm.
Hasil pemeriksaan , rontgen paru tidak tampak kelainan yang jelas. Pasien berobat
menggunakan BPJS.
Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh dokter puskesmas untuk pasien di atas?
E: Memberikan terapi anti alergi dan menyatakan bahwa ini bukan tuberkulosis
49. Seorang anak laki laki berusia 4 tahun dibawa orangtuanya ke puskesmas dengan keluhan
demam naik turun sejak 3 minggu disertai batuk sejak 4 minggu yang lalu. Pasien tidak ada
riwayat kontak TB dan sebelumnya tidak pernah mendapatkan terapi TB. Berat Badan anak
20 kg. Pada pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran KGB atau pembengkakan sendi. Hasil
Lab darah normal, widal negatif, analisa urine rutin normal. Ukuran tes Mantoux 10 mm.
Hasil pemeriksaan , rontgen paru tidak tampak kelainan yang jelas. Pasien berobat
menggunakan BPJS.
Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh dokter puskesmas untuk pasien di atas?
E: Memberikan terapi anti alergi dan menyatakan bahwa ini bukan tuberkulosis
50. Seorang laki laki berusia 20 tahun dibawa keluarganya ke IGD puskesmas dengan keluhan
utama kejang yang baru pertama kali dialami 1 jam yang lalu. Keluhan disertai demam
selama 4 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas dan kurang responsif,
nadi teraba kecil dan cepat, tekanan darah 100/75 mmHg. Pemeriksaan laboratorium : Hb
13,5 g/dL, leukosit 2800/ul, Ht 40 %, trombosit 20.000/ul. Pasien berobat menggunakan
BPJS. Di IGD dokter memberikan terapi awal cairan intravena kristaloid.
51. Seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan diagnosis leptospirosis sedang ditangani oleh
dokter puskesmas. Dokter ingin memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit ini. Pasien berobat menggunakan BPJS.
Apakah salah satu poin edukasi yang seharusnya diberikan oleh dokter puskesmas?
A: Penyakit ini adalah penyakit yang hanya terjadi pada musim banjir
C: Penyakit ini disebabkan oleh cacing tanah sehingga wajib memakai sandal
D: Penyakit ini tidak perlu dirujuk ke Rumah Sakit karena wajib ditangani di Puskesmas sesuai
kriteria BPJS
E: Di rumah sebaiknya rutin membersihkan lantai dengan karbol terutama bila memiliki
binatang peliharaan seperti anjing dan kucing
52. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan timbul bercak
warna putih di kulit daerah lengan bawah kanan. Pada bercak putih tersebut pasien
mengeluh mati rasa. Sebelumnya pasien tidak pernah berobat untuk kelainan kulit ini.
Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 7 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, temperatir 37 derajat
C, frekuensi nafas 23x/menit. Status lokalis Lengan bawah kanan tampak 4-5 lesi berwarna
putih dengan ukuran 15- 50 mm dan mati rasa, penebalan saraf tepi positif. Hasil kerokan
kulit : BTA positif. Kadar Gula Darah Sewaktu 350 mg/dL. Pasien berobat menggunakan BPJS.
Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh dokter puskesmas untuk pasien di atas?dx:
lepra tipe MB
D: Terapi untuk Diabetes dahulu hingga gula darah terkontrol baru diberikan terapi Lepra
E: Terapi Dapson dan Lampren karena ini merupakan pasien lepra tipe MB, ditambah dengan
obat diabetes
53. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui sejauh mana pendapat masyarakat mengenai
akan diadakannya sistem janji temu di puskesmas tempatnya bertugas, terhadap berbagai
golongan usia dan ekonomi.
A: Kohort
B: Eksperimen
C: Kasus kontrol
54. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui sejauh mana pendapat masyarakat mengenai
akan diadakannya sistem janji temu di puskesmas tempatnya bertugas, terhadap berbagai
golongan usia dan ekonomi.
A: Purposive
B: Memilah kelompok yang bekerja shift malam dibedakan dengan shift pagi, lalu
memonitornya
D: Mencari data rekam medis orang yang menderita hipertensi dan yang tidak, lalu melihat
bagaimana shift kerjanya
E: Memilah kelompok yang mengalami hipertensi dibedakan dengan yang tidak hipertensi,
kemudian ditelusuri bagaimana shift kerjanya
56. Seorang dokter ingin meneliti pengaruh alkohol pada ibu hamil terhadap berat badan bayi
yang dilahirkannya.
Apakah metode penelitian yang tepat dan etis untuk tujuan di atas?
A: Cross sectional
B: Cohort Prospective
D: Cohort Retrospective
57. Seorang peneliti ingin meneliti efek kadar zat X dalam tubuh terhadap terjadinya penyakit A.
Sayangnya pemeriksaan kadar zat X ini sangat mahal harganya, sedangkan modal penelitian
terbatas.
Apakah metode penelitian yang efisien untuk mencapai tujuan penelitian di atas?
A: Cross sectional
B: Cohort Prospective
D: Cohort Retrospective
Apakah diagnosisnya?
A: Ptosis
B: Ulkus Keratitis
C: Marginal Keratitis
D: Exposure Keratitis
59. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua kelopak
mata bengkak sejak 2 hari yang lalu. Bengkak tidak hilang walaupun sudah dikompres
dengan air hangat. Bengkak berwarna agak kekuningan. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, napas 18x/menit, nadi 90x/menit, suhu 36,5 oC. Pada
pemeriksaan kedua mata didapatkan visus 6/6. Kondisi mata pasien seperti gambar di
bawah ini. Lain- lain dalam batas normal.
Apakah diagnosisnya?
A: Xanthelasma
B: Angioedema
C: Blepharoptosis
D: Verruca vulgaris
E: Dermatochalasis
60. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh adanya demam tinggi disertai nyeri pada buah
zakar. Pasien mengaku nyeri pinggang ada, kencing darah atau kencing nanah disangkal.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit. Pinggang: terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan,
Genital: edema skrotal, hiperemi dan nyeri tekan.
A: USG testis
B: USG ginjal
C: Darah rutin
D: Mikrofilaria darah
61. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh adanya demam tinggi disertai nyeri pada buah
zakar. Pasien mengaku nyeri pinggang ada, kencing darah atau kencing nanah disangkal.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit. Pinggang: terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan,
Genital: edema skrotal, hiperemi dan nyeri tekan. Pada pemeriksaan pewarnaan Gram dari
urin ditemukan bakteri diplokokus.
A: Streptococcus pyogenes
B: Neiserria gonnorhea
C: Treponema palidum
D: Mycoplasma Sp
E: Proteus Sp
62. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh adanya demam tinggi disertai nyeri pada buah
zakar. Pasien mengaku nyeri pinggang ada, kencing darah atau kencing nanah disangkal.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit. Pinggang: terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan,
Genital: edema skrotal, hiperemi dan nyeri tekan. Pada pemeriksaan pewarnaan Gram dari
urin ditemukan bakteri diplokokus.
63. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK keluar darah sejak 1
hari yang lalu. Pasien mengaku darah keluar pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pemeriksaan rektal : tonus sfinger ani
baik, pool atas prostat teraba, darah tidak ada.
B: CT stonogram
C: USG ginjal
D: Urinalisa
E: BNO
64. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK keluar darah sejak 1
hari yang lalu. Pasien mengaku darah keluar pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pemeriksaan rektal : tonus sfinger ani
baik, pool atas prostat teraba, darah tidak ada. Pada pemeriksaan USG: ginjal kiri terlihat
hidronefrosis, namun tidak terdapat batu.
A: Asam Urat
B: Ca Oksalat
C: Ca Fosfat
D: Strufit
E: Sitrat
65. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK keluar darah sejak 1
hari yang lalu. Pasien mengaku darah keluar pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Urinalisa : warna jernih, pH 7,5. Darah
5-7, leukosit 3, glukosa (-), bakteri (-).
Jenis batu apa yang paling mungkin diderita pasien tersebut?
A: Sistin
B: Sitrat
C: Struvit
D: Kalsium
E: Asam Urat
66. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK keluar darah sejak 1
hari yang lalu. Pasien mengaku darah keluar pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pada USG : terlihat batu radioopak
berukuran 0,5 cm. Urinalisa : warna jernih, pH 7,5. Darah 5-7, leukosit 3, glukosa (-), bakteri
(-).
A: ESWL
B: Hidrasi
C: Diuretik loop
D: Ekstraksi batu
E: Pemberian bikarbonat
67. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+).
A: ANA
B: ASTO
C: C3 dan C4
D: Biopsi ginjal
E: Urinalisa rutin
68. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+), ASTO
(+).
E: Gromerunefritis kronis
69. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+).
Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-).
A: USG ginjal
B: MRI ginjal
C: Biopsi ginjal
D: Urinalisa rutin
70. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah pasien terlihat sembab terutama pada pagi
hari. Adanya riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah disangkal. Pasien mengaku pernah
diberikan metilprednison 2 x 16 mg kurang lebih selama 1 bulan dan keluhan membaik,
namun pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg,
Edema anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-).
A: Diuretik
B: Hemodialisa
C: ACE inhibitor
D: Imunosupresan
E: Kortikosteroid oral
71. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah pasien terlihat sembab terutama pada pagi
hari. Adanya riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah disangkal. Pasien mengaku pernah
diberikan metilprednison 2 x 16 mg kurang lebih selama 1 bulan dan keluhan membaik,
namun pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg,
Edema anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-). Pasien
kemudian diberikan kortikosterid oral.
A: Diuretik
B: ACE inhibitor
C: Imunosupresan
72. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah pasien terlihat sembab terutama pada pagi
hari. Adanya riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah disangkal. Pasien mengaku pernah
diberikan metilprednison 2 x 16 mg kurang lebih selama 1 bulan dan keluhan membaik,
namun pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg,
Edema anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-). Pasien
kemudian diberikan kortikosterid oral.
A: Krisis hipertensi
B: Diabetes melitus
C: Sindroma Cushing
73. Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan terdapat benjolan
pada lipat paha kanan sejak 2 minggu yang lalu. Benjolan tidak terasa nyeri. Pasien mengaku
sering menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK) dan saat ini khawatir menderita
penyakit seksual.
A: HIV
B: Sifilis std II
C: Herpes
D: Gonorea
E: Klamidia
74. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan anyang-
anyangan bila bak sejak 3 hari yang lalu. Urine berwarna keruh dan kemerahan. Keluhan
disertai demam. Berdasarkan hasil pemeriksaan kultur urin pasien, dokter menyatakan
pasien menderita infeksi saluran kemih.
A: Ditemukan mikroorganisme
75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh demam tinggi disertai nyeri pada buah zakar.
Pasien tidak merasa nyeri pinggang, warna urine tidak merah atau kencing nanah.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit, terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan, edema skrotal,
hiperemi dan nyeri tekan.
A: USG testis
B: USG ginjal
C: Darah rutin
D: Mikrofilaria darah
76. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh demam tinggi disertai nyeri pada buah zakar.
Pasien tidak merasa nyeri pinggang, warna urine tidak merah atau kencing nanah.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit, terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan, edema skrotal,
hiperemi dan nyeri tekan. Pada pemeriksaan sedimen urin dengan pewarnaan Gram
ditemukan bakteri diplokokus.
A: Streptococcus pyogenes
B: Neiserria gonnorhea
C: Treponema palidum
D: Mycoplasma Sp
E: Proteus Sp
77. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada buah zakar
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh demam tinggi disertai nyeri pada buah zakar.
Pasien tidak merasa nyeri pinggang, warna urine tidak merah atau kencing nanah.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/
menit, frekuensi nadi 88x/menit, terdapat nyeri ketok kostovertebral kanan, edema skrotal,
hiperemi dan nyeri tekan. Pada pemeriksaan sedimen urin dengan pewarnaan Gram
ditemukan bakteri diplokokus.
78. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan BAK keluar darah
sejak 1 hari yang lalu. Darah yang keluar hanya pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pemeriksaan colok dubur : Tonus
sfinger ani baik, pool atas prostat teraba, darah tidak ada.
B: CT stonogram
C: USG ginjal
D: Urinalisa
E: BNO
79. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan BAK keluar darah
sejak 1 hari yang lalu. Darah yang keluar hanya pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pemeriksaan colok dubur : Tonus
sfinger ani baik, pool atas prostat teraba, darah tidak ada. Hasil pemeriksaan USG: Ginjal kiri
terlihat hidronefrosis, namun tidak terdapat batu. Dokter menyatakan , pasien kemungkinan
menderita nefrolithiasis
A: Asam Urat
B: Ca Oksalat
C: Ca Fosfat
D: Strufit
E: Sitrat
80. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan BAK keluar darah
sejak 1 hari yang lalu. Darah yang keluar hanya pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Pemeriksaan urin : Warna jernih, pH
7,5. glukosa (-), protein (-). Eritrosit 5-7/lpb, leukosit 3-4/lpb , bakteri (-).Dokter
menyatakan , pasien kemungkinan menderita nefrolithiasis
A: Sistin
B: Sitrat
C: Struvit
D: Calsium
E: Asam urat
81. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan BAK keluar darah
sejak 1 hari yang lalu. Darah yang keluar hanya pada saat awal kencing saja dan terkadang
BAKnya berhenti pada perubahan posisi. Adanya kencing malam hari, nyeri berkemih dan
riwayat kencing batu disangkal. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
napas 16x/ menit, frekuensi nadi 80x/menit, afebris. Hasil pemeriksaan USG : terlihat batu
radioopak berukuran 0,5 cm. Pemeriksaan urin : Warna jernih, pH 7,5. glukosa (-), protein (-).
Eritrosit 5-7/lpb, leukosit 3-4/lpb , bakteri (-)
A: ESWL
B: Hidrasi
C: Diuretik loop
D: Ekstraksi batu
E: Pemberian bikarbonat
82. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+).
A: ANA
B: ASTO
C: C3 dan C4
D: Biopsi ginjal
E: Urinalisa rutin
83. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+), ASTO
(+).
E: Gromerunefritis kronis
84. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan utama bengkak
pada seluruh badan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh cepat lelah, pusing dan
air kencing berwarna kemerahan. Sekitar dua minggu yang lalu pasien mengalami sakit
tenggorokan. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg, Edema anasarka (+).
Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-).
A: USG ginjal
B: MRI ginjal
C: Biopsi ginjal
D: Urinalisa rutin
85. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah pasien terlihat sembab terutama pada pagi
hari. Adanya riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah disangkal. Pasien pernah berobat ke
dokter dan diberikan metilprednison 2 x 16 mg selama 1 bulan dan keluhan membaik,
namun pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/90 mmHg,
Edema anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-).
A: Diuretik
B: Hemodialisa
C: ACE inhibitor
D: Imunosupresan
E: Kortikosteroid oral
86. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah terlihat sembab terutama pada pagi hari.
Pasien tidak ada riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah. Pasien pernah berobat ke dokter
dan diberikan metilprednison 2 x 16 mg selama 1 bulan dan keluhan membaik, namun
pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 150/90 mmHg, Edema
anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-). Dokter memberikan
kortikosteroid oral.
A: Diuretik
B: ACE inhibitor
C: Imunosupresan
87. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan cepat lelah sejak
1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh wajah terlihat sembab terutama pada pagi hari.
Pasien tidak ada riwayat nyeri tenggorokan, kencing darah. Pasien pernah berobat ke dokter
dan diberikan metilprednison 2 x 16 mg selama 1 bulan dan keluhan membaik, namun
pasien berhenti minum obat. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 150/90 mmHg, Edema
anasarka (+). Pemeriksaan laboratorium: C3 dan C4 menurun, ASTO (-). Dokter memberikan
kortikosteroid oral.
Efek samping apa yang ditakutkan dari pemberian obat di atas ?
A: Krisis hipertensi
B: Diabetes melitus
C: Sindroma Cushing
88. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan
kesadaran menurun yang terjadi secara perlahan-lahan sejak 2 hari SMRS. Sebelumnya,
pasien mengeluh nyeri kepala disertai demam naik turun sejak 2 minggu SMRS. Terdapat
riwayat batuk lama sejak 2 bulan yang lalu disertai penurunan berat badan. Pemeriksaan
fisik: tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 38.6 oC, napas 20 x/menit. GCS
E3M5V3, kaku kuduk (+), refleks patologis babinski +/+.
Apakah salah satu terapi definitif untuk kasus di atas ? Tx: 2RHZ + 4RH
A: Isoniazid 10mg/kgBB
B: Kuinolon 20 mg/kgBB
C: Kanamisin 15 mg/kgBB
D: Azithromisin 10 mg/kgBB
E: Streptomycin 15 mg/kgBB
89. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan
kesadaran menurun yang terjadi secara perlahan-lahan sejak 2 hari SMRS. Sebelumnya,
pasien mengeluh nyeri kepala disertai demam naik turun sejak 2 minggu SMRS. Terdapat
riwayat batuk lama sejak 2 bulan yang lalu disertai penurunan berat badan. Pemeriksaan
fisik: tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 38.6 oC, napas 20 x/menit. GCS
E3M5V3, kaku kuduk (+), refleks patologis babinski +/+.
Apakah hasil pemeriksaan penunjang cairan serebrospinal yang mengarah untuk diagnosis di
atas?
B: Sel 300 sel /uL predominansi MN), protein 80 mg/dL, glukosa 40 mg/dL
D: Sel 100 sel/uL (predominansi MN), protein 100 mg/dL, glukosa 70 mg/dL
E: Sel 800 sel/uL (predominansi PMN), protein 300 mg/dL, glukosa 30 mg/dL
90. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik RS dengan
keluhan sering bengong saat berbicara atau saat beraktivitas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
berhenti tiba-tiba saat berbicara dengan tatapan mata kosong selama 5-10 detik dan tidak
berespon saat dipanggil. Keluhan dialami 3-5x dalam sehari. Riwayat trauma kepala dan
demam disangkal. Pemeriksaan fisik : dalam batas normal. Pemeriksaan neurologis : dalam
batas normal.
A: Fenitoin
B: Pregabalin
C: Lamotrigin
D: Gabapentin
E: Etosuksimid
91. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan
gusi rahang atas dan bawah terlihat membesar sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tidak
mengeluh nyeri pada gusi dan giginya. Selama ini pasien rutin minum obat kejang sejak 3
tahun yang lalu karena epilepsi. Riwayat gigi berlubang dan demam disangkal. Pemeriksaan
fisik : dalam batas normal. Pemeriksaan neurologis : dalam batas normal. Pemeriksaan
status lokalis : tampak hipertrofi ginggiva.
A: Fenitoin
B: Pregabalin
C: Lamotrigin
D: Gabapentin
E: Etosuksimid
92. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa oleh warga ke UGD RS dengan keluhan kesadaran
menurun sejak 1 jam SMRS akibat kecelakaan motor. Saat kejadian, pasien tidak sadar dan
dibawa ke rumah warga. 10 menit kemudian, pasien kembali tersadar dan mengeluh nyeri
kepala sebelah kanan akibat terbentur aspal. Setelah beristirahat, pasien kembali tidak
sadarkan diri sehingga dibawa ke RS. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/100 mmHg, nadi
70 x/menit, napas 20 x/menit, suhu 37.5 oC. Pemeriksaan neurologis : GCS E2M4V3, pupil
anisokor diameter 4mm/2.5mm, refleks cahaya menurun, refleks babinski -/+. Status lokalis :
tampak benjol daerah temporal kanan.
A: Perdarahan epidural
B: Perdarahan subdural
C: Perdarahan cerebellum
D: Perdarahan subaraknoid
E: Perdarahan intraserebral
93. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dibawa oleh warga ke UGD RS dengan keluhan kesadaran
menurun sejak 1 jam SMRS akibat kecelakaan motor. Saat kejadian, pasien tidak sadar dan
dibawa ke rumah warga. 10 menit kemudian, pasien kembali tersadar dan mengeluh nyeri
kepala sebelah kanan akibat terbentur aspal. Setelah beristirahat, pasien kembali tidak
sadarkan diri sehingga dibawa ke RS. Pemeriksaan fisik : tekanan darah 150/100 mmHg, nadi
70 x/menit, napas 20 x/menit, suhu 37.5 oC. Pemeriksaan neurologis : GCS E2M4V3, pupil
anisokor diameter 4mm/2.5mm, refleks cahaya menurun, refleks babinski -/+. Status lokalis :
tampak benjol daerah temporal kanan.
Apakah hasil CT-Scan kepala yang akan didapatkan untuk kasus di atas?
94. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala sejak
3 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan di kedua sisi kepala, terkadang bergantian kanan dan kiri,
terasa terikat, hilang timbul terutama bila menjelang siang hari dan bertahan sampai sore
hari, menjalar hingga ke pundak terasa kencang dan tegang. Tidak disertai mual maupun
muntah. Pemeriksaan fisik: tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 94 x/menit, napas 17
x/menit. Suhu 36.7 oC. Pemeriksaan neurologis : tidak ditemukan defisit neurologis.
D: Hemikrania paroksismal
95. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 1 bulan dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan
kejang 1 jam yang lalu. Riwayat demam sejak 2 hari yang lalu disertai batuk pilek. Kejang
diawali dengan kedua mata mendelik ke atas dan kelojotan seluruh tubuh selama 3 menit.
Setelah kejang pasien terlihat lemas dan menangis, kemudian tertidur. Riwayat keluhan yang
sama terjadi saat usia 10 bulan namun tidak dibawa berobat. Riwayat kelahiran normal dan
imunisasi terakhir campak. Pemeriksaan fisik : kesadaran compos mentis, BB 12 kg, PB 65cm,
nadi 112x/menit, napas 23 x/menit, suhu 39 C. Pemeriksaan neurologis : kaku kuduk -,
refleks fisiologis normal.
A: Ensefalopati
B: Meningoensefalitis
96. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 1 bulan dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan
kejang 1 jam yang lalu. Riwayat demam sejak 2 hari yang lalu disertai batuk pilek. Kejang
diawali dengan kedua mata mendelik ke atas dan kelojotan seluruh tubuh selama 3 menit.
Setelah kejang pasien terlihat lemas dan menangis, kemudian tertidur. Riwayat keluhan yang
sama terjadi saat usia 10 bulan namun tidak dibawa berobat. Riwayat kelahiran normal dan
imunisasi terakhir campak. Pemeriksaan fisik : kesadaran compos mentis, BB 12 kg, PB 65cm,
nadi 112x/menit, napas 23 x/menit, suhu 39 C. Pemeriksaan neurologis : kaku kuduk -,
refleks fisiologis normal.
A: Paracetamol 50mg/kgBB
B: Fenobarbital 10 mg/kgBB
C: Fenitoin 100mg/intravena
97. Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan hilang penglihatan mata
kanan tiba-tiba 30 menit yang lalu. Pasien sedang bekerja di depan komputer saat kejadian
dan tiba-tiba mata kanannya gelap yang berlangsung selama 1 menit kemudian penglihatan
kembali normal. Demam, riwayat trauma kepala, nyeri kepala, muntah dan nyeri mata tidak
ada. Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu namun hanya minum obat bila tekanan
darahnya tinggi. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Pemeriksaan fisik : tekanan darah
160/90 mmHg, nadi 98 x/menit, napas 19 x/menit, suhu 36,8 C. Pemeriksaan neurologis :
pupil bundar isokor diameter 3mm kanan dan kiri, refleks cahaya reaktif normal, tes
konfrontasi mata kanan normal. Refleks babinski -/-.
B: Stroke hemoragik
C: Amaurosis fugax
D: Retinopati
E: Sinkop
98. Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD RS dengan keluhan tidak
dapat membuka mulut sejak 2 hari yang lalu. Satu minggu sebelumnya pasien mengeluh
demam dan nyeri pada kaki kanan, diikuti kaku pada kedua lengan dan tungkai serta
punggung. Pasien bekerja sebagai buruh lepas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 38,7 oC, pernapasan 24x/menit, terdapat luka kotor
pada tumit kaki kanan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan trismus 1 jari, opistotonus
positif, tonus otot meningkat, refleks patologis tidak ada.
A: Difteri
B: Stroke iskemik
C: Myasthenia Gravis
D: Tetanus generalisata
E: Guillain-Barre Syndrome
99. Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD RS dengan keluhan tidak
dapat membuka mulut sejak 2 hari yang lalu. Satu minggu sebelumnya pasien mengeluh
demam dan nyeri pada kaki kanan, diikuti kaku pada kedua lengan dan tungkai serta
punggung. Pasien bekerja sebagai buruh lepas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 38,7 oC, pernapasan 24x/menit, terdapat luka kotor
pada tumit kaki kanan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan trismus 1 jari, opistotonus
positif, tonus otot meningkat, refleks patologis tidak ada.
A: Tetanolisin
B: Tentoxylyxin
C: Tetanospasmin
D: Toxin botulinum
E: Asetilkolinesterase inhibitor
100. Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD RS dengan keluhan
tidak dapat membuka mulut sejak 2 hari yang lalu. Satu minggu sebelumnya pasien
mengeluh demam dan nyeri pada kaki kanan, diikuti kaku pada kedua lengan dan tungkai
serta punggung. Pasien bekerja sebagai buruh lepas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 130/90 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 38,7 oC, pernapasan 24x/menit, terdapat luka
kotor pada tumit kaki kanan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan trismus 1 jari,
opistotonus positif, tonus otot meningkat, refleks patologis tidak ada.
E: Transfusi tukar