Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak merupakan wujud generasi muda bagi suatu negara dan
memiliki peran yang penting dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Selain itu, anak memiliki potensi yang berperan secara aktif
untuk menjaga kelestarian kehidupan bangsa guna mewujudkan tujuan
pembentukan dan pembangunan bagi negaranya. Oleh karena itu,
sebagai penerus cita-cita bangsa anak memiliki tanggungjawab dan
kewajiban yang berat demi mewujudkan tujuan nasional. Dengan
tanggungjawab yang besar sebagai generasi muda dan warga negara,
anak diharapkan dapat menyadari akan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan demikian
kedudukannya mutlak mendapatkan perlindungan hukum agar dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik dan wajar.
Peran strategis anak dalam sudut pandang internasional
melahirkan suatu bentuk konvensi yang intinya menekankan anak
harus mendapatkan perlindungan atas hak-hak yang dimilikinya.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak ( Convention on The
Rights of Children ) pada tahun 1990. Dengan meratifikasi konvensi
tersebut Indonesia berkewajiban memenuhi hak-hak anak, salah
satunya hak anak yang perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan
yaitu hak anak yang melakukan kejahatan sehingga memiliki konflik
dengan hukum.
Kejahatan merupakan suatu gejala yang ada dalam perkembangan
sosial masyarakat, sehingga dalam penyelesaiannya tidak dapat
dilakukan dengan tuntas karena bentuk kejahatan yang selalu
berkembang. Dengan semakin maraknya bentuk kejahatan,
menimbulkan keresahan bagi orang tua. Keresahan ini timbul akibat
penurunan moral dan kegagalan pembinaan serta pembentukan mental
anak sebagai generasi muda. Hal ini beralasan, sebab banyak diantara
generasi muda, melakukan tindakan yang tidak terpuji, melanggar
hukum dan norma. Bila seorang anak melakukan tindak pidana maka
harus diperhatikan kondisi dan juga latar belakang seorang anak
melakukan tindak pidana, serta aspek psikologis dari anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai