Anda di halaman 1dari 4

Surat Gugatan Wanprestasi

Sumedang, 6 Juni 2022

Perihal: Gugatan Wanprestasi

Kepada:

Yth. Ketua Pengadilan Negeri Sumedang Kelas 1-B

Jl. Raya Sumedang-Cirebon Km. 04 No. 52, Sumedang

Di – Sumedang

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : Maulana Firdaus, S.H., M.H.


NIK : 134312344xxx
Pekerjaan : Advokat
NIA : 18.345xx
Alamat : Jl. Raya Jatinangor No. 13, Desa Sayang, Kec. Jatinangor, Kab.
Sumedang
2. Nama : Muhammad Dicky Zulfikar, S.H.
NIK : 121424xxxx
Pekerjaan : Avokat
NIA : 20.245xxx
Alamat : Jl. Raya Jatinangor No. 13, Desa Sayang, Kec. Jatinangor, Kab.
Sumedang

Adalah Advokat dan Advokat Magang pada kantor hukum MF Law Firm yang beralamat di Jl.
Raya Jatinangor No. 13, Desa Sayang, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang. Secara bersama-sama
maupun dapat bertindak sendiri-sendiri mendampingi dan mewakili untuk dan atas nama
pemberi kuasa berdasarkan surat kuasa khusus (terlampir), dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama:

Nama : Faisal Sultan

NIK : 12143xxxxxx

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Caringin No. 25 RT 01/13 Desa Sayang, Kec. Jatinangor, Kab.
Sumedang

Selanjutnya disebut Penggugat.

Mengajukan gugatan Wanprestasi terhadap:

Nama : Opan Sopandi

NIK : 12141xxxxxxx

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Cikuda-Nanggerang No.1 RT 03/07 Dusun Mekarjaya, Desa Cileles, Kec.
Jatinangor, Kab. Sumedang

Selanjutnya disebut Tergugat.

Posita:

1. Bahwa penggugat memiliki hubungan hukum dengan tergugat sebagaimana yang


termaktub dalam akta perjanjian hutang piutang dan pengakuan hutang No.2/2018
tertanggal 27 November 2018 yang dibuat dihadapan Gaspar S.H, Notaris di Jatinangor.
Berdasarkan surat perjanjian tersebut penggugat telah menyerahkan pinjaman modal
sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) kepada saudara.
2. Bahwa berdasarkan akta perjanjian hutang piutang dan pengakuan hutanh, jatuh tempo
pelunasan hutang tersebut adalah tanggal 27 November 2021 sesuai dengan yang
diperjanjikan dalam akta perjanjian tersebut.
3. Bahwa sejak tanggal 27 November 2021 sampai dengan surat gugatan ini diajukan,
tergugat tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi hutang sesuai dengan waktu yang
telah disepakati bersama dalam akta perjanjian hutang dan pengakuan hutang.
4. Bahwa penggugat telah berulang kali untuk menghubungi tergugat dan mengingatkan
tergugat untuk melaksanakan kewajiban melunasi hutang tersebut secara baik-baik,
namun tergugat berulang kali menghindar dan tidak mematuhinya.
5. Bahwa penggugat melalui kuasa hukum telah mengirimka teguran (Somasi) kepada
tergugat pada tanggal 22 Mei 2022, namun hingga surat gugatan ini diajukan tidak ada
itikad baik dari tergugat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
6. Bahwa apa yang telah dilakukan oleh tergugat telah nyata-nyata adalah Wanprestasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1243 KUHPerdata dan menimbulkan kerugian bagi
penggugat.
7. Bahwa pasal 1243 KUHPerdata tersebut berbunyi: “Penggantian biaya, kerugian dan
bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan, mulai diwajibkan, bila debitur,
walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk memenuhi perikatan itu, atau
jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau
dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan”.
8. Bahwa dengan demikian penggugat mengalami kerugian materil sebesar Rp. 100.000.000
(seratus juta rupiah) sebagai hak piutang yang harus diterima oleh penggugat, dan
kerugian imateril yang mengharuskan penggugat menyelesaikan perkara ini secara
litigasi dengan tenaga, pikiran dan biaya mandiri penggugat sehingga menyebabkan
terganggunya aktivitas penting penggugat lainnya. Maka wajar bila penggugat meminta
ganti rugi akibat dari kerugian imateril yang diderita oleh penggugat sebesar Rp.
3.000.000 (tiga juta rupiah).

Petitum:
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa perbuatan tergugat merupakan wanprestasi sebagaimana pasal 1243
KUHPerdata;
3. Menghukum tergugat untuk membayar kepada penggugat:
 Kerugian materil
Menyatakan bahwa penggugat berhak menerima hak piutangnya dari tergugat
sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah).
 Kerugian imateril
Menyatakan bahwa penggugat berhak menerima pembayaran ganti rugi imateril
akibat dari perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh tergugat sebesar Rp.
3.000.000 (tiga juta rupiah).
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara seluruhnya.

Subsidair

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami, kuasa hukum penggugat

Maulana Firdaus, S.H., M.H. Muhammad Dicky Zulfikar, S.H.

Anda mungkin juga menyukai