Anda di halaman 1dari 3

Laporan kegiatan koordinasi Zoom Meeting untuk kegiatan Optimalisasi

Pelaksanaan Program Rujuk Balik (PRB) di fasilitas Kesehatan Rujukan tingkat


lanjutan (FKRTL)
Tanggal 4 Maret 2021

Resume kegiatan Zoom

Komitmen pelaksanaan Kerja sama, apabila ada penambahan sarana/pelayanan di RS pada


pertengahan masa kontrak, akan dilakukan kredensialing dan tercatum diadendum PKS, sanksi
kepatuhan pada kontrak berlaku untuk kedua belah pihak di iringi oleh evaluasi kepatuhan kontrak.

Kepatuhan faskes terhadap kontrak (e-komit) Tahun 2021

Definisi : Tingkat kepatuhan terhadap kontrak adalah indicator yang digunakan dalam mengukur
tingkat kepatuhan fasilitas Kesehatan terhadap perjanjian kerja sama.

Indicator : Target: Sumber Data :

1. SP (surat peringatan) - maximal 3 x - Surat KC Ke FKTRL


2. Tidak ada keluhan peserta terkait iur bayar - tidak ada keluhan - Aplikasi SIPP
3. Tidak ada keluhan peserta terkait adanya - tidak ada keluhan - Aplikasi SIPP
Diskriminasi Pelayanan
4. Tidak adanya keluhan peserta terkait adanya - tidak ada keluhan - Aplikasi SIPP
Kuota kamar perawatan
5. Selalu melakukan updating ketersediaan - Up date - Dashboard di FKRTL
Tempat tidur
6. Mengirim rencana ketersediaan obat (RKO) - ada pengiriman - ada bukti
pengiriman
Bagi peserta JKN ke kemkes
7. Rujukan antar RS maximal 5% dari jumlah - kurang dari 5% jml - Data di BI
Kunjungan kunjungan
8. Angka PRB minimal 75%dari jumlah potensi - 70% jumlah potensi - Data di BI
PRB

Nilai kepatuhan fasjes akan menjadi dasar dari assessment dalam melakukan
rekredensialing tahun berikutnya

Skor total nilai kepatuhan KC serang bulan januari 2021 untuk RS Budiasih total point dari 6
indikator adalah 86, standar nilai kepatuhan faskes FKRTL di cabang serang belum mancapai
target 87
Skor total nilai kepatuhan KC serang bulan Februari 2021 untuk RS Budiasih total point dari 6
indikator adalah 108, point besar di point 6 rujukan mengenai rujuk balik PRB
Penjelasan beberapa diagnose penyakit kronis untuk rujuk balik dengan mengacu pada SPO
perhimpunan
a. Epilepsi rekomendasi PERDOSI
- Bebas serangan selama 6 bulan
- Telah tercapai dosis rumatan obat anti epelepsi
- Tidak ada efek samping obat
- Tidak ada komormid
b. Stroke rekomendasi PERDOSI
- Kondisi pasien stabil walaupun masih didapatkan sekuele stroke infrak atau
hemoragik
- Eksplorasi factor resiko stroke sudah selesai dilakukan (pengukuran tekanan
darah, perekam EKG dan pemeriksaan laboratorium darah berupa profil lipid,
gula darah, dan kadar asam urat)
- Factor resiko yanga ada pada pasien terkendali :
# tekanan darah kurang dari 30/80 mmHg bagi yang memiliki Riwayat diabetes
melitus) dan kurang dari 140/90 mmHg ( bagi yang tidak memiliki diabetes
Meletus)
# gula darah puasa antara 80-130 mg/dl
# kadar kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dL bagi yang memiliki Riwayat
penyakit jantung coroner dan kurang dari 130 mg/dL ( bagi yang tidak memiliki
Riwayat penyakit jantung coroner)
# kadar asam urat kurang dari 6 mg/dL (perempuan) dan kurang dari 7 mg/dL
(laki-laki)
- Tidak ada factor resiko lain selain yang disebut di atas (misalnya kelainan
darah,AVM, Atrial fibrilasi dll.
- Setiap 3 bulan sekali perlu dilakuakn rujukan Kembali kepada dokter spesialis/
sub spesialis di fasilitas tingkat lanjutan denga nada keluhan atau tidak ada
keluhan dengan tujuan agar dapat dilakukan evaluasi.
c. Penyakit Jantung Hipertensi rekomendasi PAPDI dan PERKENI
- Tidak ada gagal jantung (kongestif) berupa sesak nafas atau nyeri dada adalam
observasi selama 3 bulan.
- Tidak ada aritmia
- Tekanan darah terkontrol baik pada waktu istirahat maupun aktifitas (TD<
140/90 mmHg) dalam waktu 3 bulan.
- Tidak terdapatbketerbatasan aktivitas berupa sesak nafas dan atau nyeri dada
selama observasi 3 bulan.
d. Diabetes melitus rekomendasi PAPDI dan PERKENI
- GDP 80 -130 mg/dl
- GD 2 PP < 180 mg/dl
- HbA1c < 7% (waktu pemeriksaan tiap 6 bulan sekali)
- Tekanan darah sistolik <140 mmHg
- Tekanan darah diastolic <90 mmHg
- Kolesterol LDL < 100 ( <70 bila resiko KV sangat tinggi)
- Kolesterol HDL : laki -laki > 40, perempuan > 50
- Tidak ada komplikasi akut dan atau kronik ( makrovaskular dan microvaskuler
yang masih membutuhkan diagnose dan tata laksana lebih lanjut di FKTL
- Pada diabetes melitus yang terkontrol dengan insulin dipastikan tersedia insulin
dengan jenis dan cara kerjanya yang sesuai dengan di FKTP
- Bukan diabetes gestasional dan atau diabetes type lain.

Sebagai tindak lanjut Perpres no 75 tahun 2019 disepakati komitmen Bersama antara BPJS
Kesehatan & PERSI tentang peninglatan mutu pelayanan Kesehatan.
a. System antrian elektronik
b. Display ketersediaan tempat tidur
c. Display Tindakan operasi
d. Simplikasi proses layanan HD
e. Optimalisasi petugas penanganan pengaduan RS (BPJS SATU)
f. Kemudahan pindah kelas rawat bagi BPU/BP
g. Interoperabilitas SIM FKRTL dan FKTP dengan BPJSK
h. Fungsi dan perluasan layanan mobile custumer care
i. Penyederhanaan administrasi pada loket layanan
j. Fasilitas fitur penjawab eletronik (interactive voice response ) care center

Untuk SEP terbit dibandingkan dengan SEP bayar sebaiknya tidak terlalu jauh selisihnya data
tahun 2020 untuk RS Budiasih SEP bayar 30,95% SEP terbit 40,29%

Anda mungkin juga menyukai