Anda di halaman 1dari 16

GEREJA PROTESTAN 

DI INDONESIA BAGIAN BARAT
(GPIB)
Majelis Jemaat IMMANUEL di Medan – SUMUT

TATA IBADAH
PENGUCAPAN SYUKUR UMAT ATAS
NATAL KRISTUS – YESUS

THEMA

YESUS KRISTUS SUMBER DAMAI SEJAHTERA

Yohanes 14 : 27

SUB - THEMA

Iman kepada Allah dalam Kristus Yesus akan menguatkan persekutuan JemaatSEK – PEL II
GPIB IMMANUEL – Medan untuk hidup dalam perdamaian dan melayani dalam kasih –
sayang

MEDAN, Jumat, 28 Desember 2010

Majelis Jemaat GPIB IMMANUEL


SEKTOR PELAYANAN II

-----oooo000oooo-----
TATA IBADAH

Sebelum  LITURGOS 1 mulai membaca teks di bawah ini, pemain kibord mengalunkan


kidung-kidung natal.. Alunan Kidung HAI MARI BERHIMPUN
dimainkan LITURGOS 1,  sambil membacakan teks di bawah.
JEMAAT DUDUK

LITURGOS 1   :  Saudaraku….
                                Banyak peristiwa telah dilewati sepanjang tahun 2010….
                                Banyak pengalaman dirasakan.
                                bahagia derita silih berganti…
                                sukses dan gagal dating berulang…
                                kadang tersenyum…
                                sedetik kemudian meratap pilu…

                                malam ini…
                                sejenak kita berkumpul di tempat ini
                                melepas beban berat yang menekan
                                ‘tuk mendengar cerita cinta…
                                saat Allah datamg menjumpai manusia dalam Natal Kristus  - Yesus

                        Marilah berdiri dan memuliakan Allah KJ – HAI MARI BERHIMPUN

1. Hai mari, berhimpun dan bersuka ria!


Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat Yang lahir, Raja bala sorga!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati,
t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
Sebelum LITURGOS 1 membaca teks di bawah ini, pemain kibor mengalunkan lagu :KAU
TUHANKU PENEBUSKU, sambil GONG dibunyikan sebanyak 3 kali.
LITURGOS 1   :  Dengarlah… !
                        dengar  sahabatku
                        alunan kidung indah…
                        mengingatkan kita akan masa lalu,
                        saat Natal di Beth-lechem…

                        marilah kita berdiri….


                      mari kita menyambut Firman Allah yang dibawa masuk oleh para pelayan-Nya!

LITURGOS 2   :  Adakah berita yang patut didengar ?


                        Ada kabar indah di tengah derita manusia ?

                                                  JEMAAT BERDIRI

NARATOR 1   :  Pada mula pertama adalah FIRMAN, dan FIRMAN itu bersama sama


dengan ALLAH, dan FIRMAN itu juga adalah ALLAH. Dia berfirman : JADILAH
TERANG, MAKA TERANGPUN JADILAH !
                       
PROSESI MASUK

Prosesi di dahului barisan berpakaian daerah. Dari arah pintu,


masuklah PEMBAWALILIN UTAMA. Ia melangkah perlahan menuju podium.  Beberapa
meter di belakang PEL.FIRMAN di antar oleh PENATUA yang
membawa ALKITAB. LILIN UTAMA diletakkan pada wadah yang telah disediakan,
dan ALKITAB  diserahkan kepada PEL. FIRMAN
NYANYIAN JEMAAT
KAU TUHANKU PENEBUSKU

Kau TUHANku, Penebusku ! Kau lahir ke dunia. Engkau rela disalibkan untuk umat
manusia. Hari bahagia Kaudatanglah, Kaulahir di dunia…(mohon naskah lagu ini dicari dan
diketik di sini)

MENGHADAP TUHAN

JEMAAT         :  Wahai Pelayan !
                        Ucapkalah doamu…
                        Katakanlah kepada kami, Firman TUHAN...

PEL. FIRMAN :     Ya Allah Mahakudus…        


                                      Datanglah di tengah pertemuan ini, kuduskanlah umat dengan Roh-
Mu, agar mereka bersukacita di dalam Dikau serta melayani Kristus, Sang Put’ra natal.
  Bagi kemuliaan nama-Mu saja, ya Bapa, Putera dan Rohkudus… terpujilah Trtunggal
Mahakudus… kini dan sepanjang segala zaman.

SEMUA          :  AMIN …, AMIN …, AMIN …  Amin…, Amin !

JEMAAT DUDUK
Alunan kibor berhenti !

LITURGOS 2   :  Dunia penuh kejahatan manusia….


                        tak seorangpun berbuat baik…
                        tak seorangpun memuliakan Allah...

SEMUA          :  DI DEPAN MATA YESUS, KUBUKA KESALAHANKU DAN ISI HATI


YANG KERUH. DI DEPAN MATA YESUS (dinyanyikan).
Sementara  membacakan teks di bawah ini, sejumlah muda-mudi masuk, sambil membawa
minuman keras. Mereka memasuki ruangan dengan berbicara keras dan tertawa terbahak-
bahak

PELAKON 1   :  hahahahahaha….a….a….a…..
                        Apa yang kalian ucapkan …. ?
                        Apa yang kalian doakan !
                        Masihkah kalian menipu Allah ?
                        Bukankah sebelum datang ke tempat ini kalian masih berbuat dosa…..

JEMAAT -       :      Bapa mahakudus, …


WANITA               dari kandungan kami telah lahir keturunan berdosa…
                                      anak anak telah berbuat salah melanggar kesucian firman-Mu ya
Allah…
                                      tak ada yang dapat menyelamatkan kami…
                                      hanya Engkau sajalah yang dapat menghapus dosa anak-anak kami !

SEMUA          :  TUHAN, KAMI BERLUMURAN DOSA, TUHAN, AMPUNILAH DOSA


KAMI(dinyanyikan)

Pada saat teks ini dibacakan, beberapa wanita masuk sambil berkasak kusuk dengan tertawa
mengejek. PEMAIN KIBOR mengalunkan KJ. 467 : 1

PELAKON 2  :  Sialan kalian semua ! hahahaha…..


                        bicaramu arogan…
                   pura – pura bertobat….
                        padahal kelakuan tak berubah…
                        hei… laki-laki…
                        tunjukkan nyalimu !
                        jujurlah kalian di hadapan Tuhan…
                        bukankah rumahmu berantakan karena lakumu penuh dosa ?
                        bukankah pekerjaanmu surut,
                        karena pikiranmu kotor dan hatimu jahat kepada-Nya…. ahahahaa……

JEMAAT -         :       Sejak di Taman Eden sampai hari ini,


LAKI-LAKI              kami berbuat dosa, ya Allah !
                                    Kami kurang memperhatikan firman-Mu…
                                    Kami melalaikan tugas mendidik anak dan membimbing isteri ‘tuk
mengenal Engkau, ya Allah…….. ampunilah dosa kami

SEMUA          :  TUHAN, HIDUP BERLUMURAN DOSA, TUHAN HAPUSKANLAH


SALAH KAMI(dinyanyikan)

PEMUDA 3 :     pandanglah orang-orang ini ....!


                        hai manusia, tengoklah ke dalam hatimu, jangan picik !
                        selidikilah hatimu sendiri….
                        lihat ke dalam dirimu….
                        betapa licik hati dan pikiranmu…
                        dengan mulutmu kalian memuji Allah, padahal tingkahmu bernoda dosa….
hahahahaha……
                        dasar…  pembohong …. pembual besar !

ANAK KECIL       :        Dari hari ke hari, kami sering menyakiti hati papa dan mama…,
mereka menangis …

                           Banyak kali kami lalai beribadah… kami tersesat dalam pergaulan…     tak


seorangpun menolong , ya Bapa ! ampunilah dosa kami ….
SEMUA          :  TUHANKU BILA HATI KAWANKU TERLUKA OLEH TINGKAH
UJARKU DAN KEHENDAKKU JADI PANDUKU. AMPUNILAH ! (dinanyikan)
Ketika PEL. FIRMAN membacakan teks, PEMAIN KIBOR mengalunkan KJ. 40 : 1
PEL. FIRMAN      :           Saudaraku,
                           Jika kita saling mengakui kesalahan, dan memohonkan pertolongan Allah,
Dia pasti mengampuni kita. Itulah maknanya Yesus datang ke dunia ini, supaya semua orang
yang bertobat, dan yang mengakui dosanya kepada Allah memperoleh keselamatan.

SANGAT BESAR ANUG’RAHMU


KJ. 40
Sangat besar anugerah yang t’lah Kauberikan ! Sesat aku dulu kala kini dis’lamatkan.
– II –
 
PELAYANAN SABDA ALLAH
SEMUA          :  Wahai penyanyi !
                        Dendangkan lagu, naikkan pujian bagi Dia, agar semarak kemuliaan-Nya
mendatangi kami….
PEMAIN KIBOR mengalunkan lagu yang akan dinyanyikan PADUAN SUARA SEK-PEL
II, sambil para penyanyi bergerak dari tempatnya menuju podium. Kemudian menyanyikan
pujiannya. Selesai menyanyi kembali ke tempatnya

·         DOA EPIKLESE (Pelayan Firman)


·         PEMBACAAN FIRMAN (oleh anak tanggung)

REFLEKSI KONTEKS MASYARAKAT

BENCANA DI TANAH KARO

Segera setelah pembacaan firman Allah, sekelompok pengungsi berlarian ke arah


panggung…. sambil berteriak histeris…. Sementara PEMAIN KIBORmengalunkan SAE
MULAK, SAE MULAK
NARATOR       :   26 September 2010
                        Tanah Karo berguncang keras….
                        bumi bergoyang kencang….
                        langit pun menjadi gelap…
                        jeritan anak-anak manusia semakin riuh…
                        petani lari meninggalkan lading dan rumah…
                        Sinabung…
                        gunung yang member kemakmuran
                        memuntahkan lahar panas….
                        hujan air berubah menjadi debu…
                        dahsyat…!
                       
                        Manusia terdiam sejenak…
                        tak ada kata …
                        tak ada cakap…
                        ketakutan melanda Karo nan indah…

                        tiba – tiba….
                       
PEMUDA 4 :     Wahai TUHAN, Pencipta semesta !
                  :     Mengapa derita ini harus kami pikul !
                        Tak cukupkah sengsara bertubi menyerang ? mengapa Engkau tidak
mendengar kami ?
                        sepanjang hari kami berdoa, …

JANDA           :  Ada apa …. ?
                        Ya TUHAN,… … o Debata Yahowah !
                   Mengapa bencana terjadi di kaki Sinabung …
                                bencana mengusik kedamaian…
                                ooooo …. Yahowah Debata nami… (sambil terisak sesegukan )………

YATIM 1        :     Ada apa …. ?
                             Mamaaaaaa…….  Papa……
                           Tolong aku…. Ma !
PEMAIN KIBOR mengalunkan suara gemurun yang menakutkan. Janda memeluk anak-
anaknya, sambil berlari menuju panggung. Mereka terisak dan masih berteriak memohonkan
pertolongan TUHAN

YATIM 2       :  Mama, haus …. !
JANDA           :     Tuhan Debata,…. !
                           Lindungilah suamiku di lading … !!!!
                                    Siapakah akan menolong kami, jika suamiku tertimpa bahaya…..

PEMUDA   1  : Tuhan Debata,…. !
                                O…. ina….
                        celaka menimpa kita !
                        lahar menelan abangku … !
Serempak ibu dan anak-anaknya menangis tersedu,
sambil berpelukan. PEMAIN KIBOR mengalunkan Lagu AKU TAK SANGGUP LAGI
MENERIMA SEMUA INI. Lagu ini dialunkan lembut oleh PENYANYI LATAR.

ANAK -ANAK :  Tuhan Debata,…. !


                                Papa…. papa….
                        pulang pa !                      
JANDA              :     Tuhan Debata,…. !
                                    mengapa …. mengapa semua ini terjadi atas kami….
                           Apakah Kau murka atas kami ?
                             Ooo Debata….
Sambil terisak janda REFREIN menyanyikan lagu tersebut… gagap. Sementara anak-
anaknya masih sedu – sedan

AKU TAK SANGGUP LAGI MENERIMA SEMUA INI, AKU TAK SANGGUP LAGI
MENERIMA SEMUANYA.
Suasana kembali reda. Janda dan anak-anaknya masih terisak. PEMAIN KIBOR masih
mengalunkan lagu tersebut. Sementara beberapa wanita mendatangi kerumunan janda itu
WANITA  2   :     Lihatlah isteri si Polan itu…
                           Begitulah lagaknya….
                           Sewaktu masih kaya… dilupakannya semua orang….
                           tak dipandangnya aku ini !
                           biarkan saja,….
                           Itulah hukuman Tuhan baginya….
                           hahahahaha…….

ANAK  2        :  Mama….
                        mengapa  mereka menghina kita ?

JANDA           :     Tenanglah, nak !
                                    tak usah menjawab biarlah Tuhan menjadi saksi bagi kita…
                             Biarkan saja, Tuhan pasti menolong kita, anakku !

WANITA 3    :  Jangan begitu tuturmu !


                                tak baik berkata seperti itu….
                        Ina…
                        Biarkan saja…
                        Berdoalah, semoga TUHAN DEBATA menolong  kalian….

JANDA           :     Apakah salah kami, ….


                                    Kami tidak pernah menyakitimu…
                                    Mengapa kau menertawai kami !
                                    Wahai Debata Tuhan nami !
                                    Lihatlah derita yang kami rasakan…

WANITA 2    :  hah… apa kau bilang …


                        Tak kaurasakan penghinaanmu padaku !?

                        dahulu…
                        ketika kalian masih kaya…
                        tak sebelah mata pun kau anggap kami ini..
                        masih juga kaubicara…. !

WANITA 1    :     Sudahlah…
                                    Tak usah heboh !
                                    sia-sia saja cakapmu, ina !
                                    malahan kau membuat TUHAN marah padamu..
                                    sadarlah kau ….

BAPAK 1       :  Kenapa kalian rebut di tempat ini… !


                        banyak  pengungsi di sini…
                        mestinya kalian menolong dan menghibur
                        bukan membuat keributan di sini….
                        Ina…, tak usahlah mendengar mereka…
                        biarkan saja mereka mengoceh….

PEMUDI 2     :     pandanglah ulah perempuan itu…


                           mengoceh ngga karuan…
                           kerjanya mengosip ngga karuan….
                           lancang bener mulutnya…
                           bagai racun dalam persekutuan !
ORANG MUDA: hahahahaaaa…..
                        sebentar lagi TUHAN menghukum mereka
                        hahahahahahaaaa.a.a.a.a.a.a……

BAPAK  2      :     Janganlah kalian kutuki orangtua…


                           kualat kalian nantinya…

                           Pak Pendeta….
                           katakanlah kata-kata penghiburan…
                           ucapkanlah sabda ilahi…
                           agar umat menikmati damai sejahtera !
                          

PROSESI PERAYAAN NATAL

Setelah Pendeta menyampaikan pesan TUHAN, suasana hening meliputi seluruh ruangan.
PADUAN SUARA / PENYANYI LATAR mengumandangkan  kidungMALAM
KUDUS …..

LITURGOS 3  :  Malam ini tak seindah malam kemaren…


                        saat kelahiran-Nya dirayakan manusia….
                        bencana sambung menyambung
                        melanda pertiwi tercinta…
                        Warsior, Merapi, Mentawai
                        juga di atas bumi Karo nan permai…
                        suasana damai berubah menakutkan…
                        kebahagiaan berganti derita…

Pada saat LITURGOS 3 membacakan naskah ini, petugas yang telah ditentukan untuk


menyalakan lilin maju ke depan lilin yang disediakan….
LITURGOS 4  :     Tapi…
                           meski ketakutan mencekam berat
                           derita pun mengancam kehidupan….
                           umat TUHAN tak kenal menyerah kalah…

                           berkumpul di sekitar natal sang Raja…


                           menyanyi menyambah…
                           menghatur persembahan syukur…
                           karena pemeliharaan-Nya tetap…

Selesai  membacakan naskah tersebut, terdengar  suara membacakan firman TUHAN….

LITURGOS 3  :  Bangsa yang diam di dalam kegelapan akan melihat TERANG TUHAN !


                        YESUS KRISTUS-lah Terang Dunia !
                        Terpujilah Allah yang datang melawat umat-Nya…

Pelayan Firman menyalakan sebatang lilin yang dibawa oleh ANAK KECIL, kemudian si
anak memberikannya kepada petugas yang akan menyalakan lilin-lilin,. Sesudah itu petugas
menyalakan lilin di tangan jemaat. JEMAAT BERDIRI dan menyanyikan MALAM KUDUS
dalam berbagai BAHASA DAERAH – Karo, Batak, Simalungun dan Bahasa Indonesia

MALAM KUDUS, SUNYI SENYAP SIAPA YANG B’LUM LELAP, HANYA DUA
BERJAGA TERUS DI PALUNGAN SANG MAHAKUDUS. ANAK TIDUR TENANG,
ANAK TIDUR TENANG

Sesudah lagu MALAM KUDUS selesai dinyanyikan, umat duduk kembali. BAND MUDA-
MUDI menyanyikan pujiannya.

DOA SYUKUR NATAL

Pel. Firm    :     Marilah kita menaikkan doa syukur kepada Allah. Mari berdoa…..
LITURGOS 3  :  Saudaraku…
                        apakah makna Natal Kristus bagi kalian ?

SEMUA          :     NATAL berarti Yesus lahir untuk kita !


                           Allah telah datang menyelamatkan kita !

LITURGOS 5  :  Bukan….
                        Bukan hanya itu maknanya…
                        Natal perpusat pada pengutusan Yesus…

                        Sekarang…
                        TUHAN Allah mengutus kita, sama seperti Dia mengutus Yesus, Tuhan kita !

                        Pertanyaannya : apakah yang dapat kita lakukan tuk mengingatk Dia yang
lahir bagi kita ?

                        Apakah yang kita berikan bagi Dia yang telah memberi hidup-Nya demi
keselamatan kita ?

SEMUA          :     Kami akan memberikan yang terbaik bagi-Nya….


                           Kami akan mempersembahkan persembahan syukur kepada Dia…

LITURGOS 5  :  Persembahkanlah syukurmu kepada Allah, karena kemurahan yang


dikaruniakan-Nya bagi kita. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan muliakanlah
nama Yang Mahakudus !

BAWA PERSEMBAHANMU
Kidung Jemaat No….
1.      Bawal Persembahanmu dengan sukacita, agar Allah berkenan memberkatinya. Bawa
persembahanmu bawa dengan suka, bawa persembahanmu ucaplah syukur (CARILAH
KIDUNG JEMAATNYA DAN MASUKKAN AYAT-AYAT BERIKUT )
PEL. FIRMAN   :           Jemaat TUHAN !
                        Sekarang….,
                        Mengertikah kalian makna NATAL KRISTUS ?
                        Apakah yang TUHAN inginkan ?

LAKI-LAKI     :     TUHAN menginginkan kita menjadi terang bagi orang yang tinggal


dalam gelap !

WANITA       :  TUHAN inginkan kita menolong orang menderita, meskipun kita harus


berkorban rasa…

MAJELIS        :     TUHAN inginkan kita melayani dengan tulus, setia dan dengan kasih
saayng.

Janda dan kedua anaknya berjalan menuju POHON TERANG diikuti oleh seluruh pemain.
Janda dan anak-anaknya bertelut di sisi pohon terang.

JANDA &       :  Sekalipun kami sendiri,


ANAK YATIM               kami selalu percaya akan pemeliharaan-Nya
                        Walaupun derita mengancam hidup keluarga
                        Kami berjanji mengasihi Yesus, Tuhan kami !
                        Sebab janji-Nya selalu menguatkan harapan, dan kesetiaan-Nya selalu
membuat kami percaya : KRISTUS BESERTA KAMI

WANITA 2    :     Ina…
                           Maafkan kesalahanku…    
                           Sikapku pun salah…
                          
                           Sekarang aku mengerti…
                           Aku harus melakukan kehendak TUHAN
                           harus selalu rajin melayani,
                           tak perlu menggosipkan apapun…
                           supaya pelayananku membawa damai sejahtera kepada semua orang

MUDA-MUDI   :           Tuhan Yesus yang baik…,


                        Sekarang kami mengenal Dikau sebagai satu-satunya Allah yang mencintai
kami…
                        Allah yang mencintai kami, meski kami telah berbuat banyak kesalahan….

                        Di malam Natal yang indah ini….


                        Kami berjanji akan selalu menyenangkan hati-Mu, Bapa. Kami akan
melakukan kehendak-Mu. Tolonglah kami, ya Yesus !
                       
PEL. FIRMAN :     Yesus sudah datang untu membebaskan saudara !.
                           Dia telah meninggalkan kemuliaan-Nya untuk menebus saudara !
                                   
                                    Marilah kita saling berjabat tangan sebagai tanda pengampunan !

                                    Marilah kita saling memaafkan dengan melupakan segala perbuatan


yang saling menyakitkan hati !

                                    Marilah kita bangun kembali persekutuan Jemaat dengan DAMAI


SEJAHTERA NATAL KRISTUS
Seluruh Pendeta dan Penatua – Diaken yang hadir naik ke atas panggung untuk
menyampaikan berkat TUHAN. Rumusan berkat dibaca presbiter bersama-sama

JEMAAT BERDIRI
NYANYIAN JEMAAT

TIAP LANGKAHKU DIATUR OLEH TUHAN


BERKAT TUHAN

Anda mungkin juga menyukai