1. Melakukan asesmen gizi dan menetapkan diagnosa gizi.
2. Merencanakan kebutuhan zat gizi untuk terapi diet/gizi. 3. Mengimplementasikan intervensi gizi. 4. Memonitoring dan evaluasi asupan oral/enteral/parenteral, hasil lab terkait gizi, berat badan, fisik terkait : mual, muntah, residu, pendarahan, kehilangan masa otot atau lemak dan lain-lain. 5. Menyelenggarakan makanan, tepat waktu, tepat diet, tepat jumlah, aman dikonsumsi dan dapat diterima pasien. 6. Berkolaborasi dan terintegrasi dengan profesonal pemberi asuhan atau nakes lainnya.