Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017

Yogyakarta, 08 November 2017

Aplikasi Kaizen pada Brake Assembly Line untuk Meningkatkan


Produktivitas Line (Studi Kasus: PT. XYZ)

Fadhilah Al Karimah, Eko Pujiyanto


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36A, Jebres, Kota Surakarta – Jawa Tengah, 57126
(0271) 662118
E-mail: fadhilahalkarimah96@gmail.com

Intisari

Permintaan pasar kepada perusahaan produsen yang cenderung fluktuatif dan mengikuti
trend mendorong perusahaan untuk terus melakukan pengembangan dalam sistem
produksinya agar tidak kalah bersaing dalam dunia bisnis. Keinginan untuk terus menjadi
perusahaan yang terbaik mendorong setiap elemen perusahaan berkerja sama dalam
mengadakan perbaikan setiap waktunya demi mencapai tingkat produksi dengan efisien
tinggi dalam produktivitas yang optimal. Kaizen adalah salah satu metode untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan yang menghasilkan perbaikan yang
berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaizen dan hasil penerapan
kaizen terhadap peningkatan produktivitas pada brake assembly line 2 PT. XYZ. Penelitian
dilakukan dengan cara mengetahui permintaan produksi dalam periode waktu Januari –
Juni 2017, menghitung takt time produksi, menghitung cycle time production line,
penerapan kaizen, dan menganalisis hasil dari penerapan kaizen pada line tersebut.
Kaizen yang dilakukan adalah memperbaiki layout lantai produksi, menerapkan sistem
karakuri, dan menerapkan sistem ejektor otomatis pada brake assembly line. Dengan
adanya kaizen cycle time yang semula 27,5 detik menjadi 25 detik dibawah takt time yaitu
26,7 detik. Perubahan cycle time menghasilkan produktivitas line yang naik hingga 10%
dan dapat memenuhi target permintaan produksi pada periode bulan Maret 2017.

Kata Kunci: Brake Assembly Line, Cycle Time, Kaizen, Produktivitas, Takt Time.

1. Pendahuluan
Menurut Boediono (1995) Permintaan pasar kepada perusahaan produsen yang cenderung
fluktuatif dan mengikuti trend mendorong perusahaan untuk terus melakukan pengembangan
dalam proses produksinya agar tidak kalah saing dalam dunia bisnis. Keinginan untuk terus
menjadi perusahaan yang terbaik mendorong setiap elemen perusahaan bekerja sama dalam
mengadakan perbaikan setiap waktunya yang mendorong pada tingkat produksi dengan efisien
tinggi, tingkat outcome rendah, dan menghasilkan income yang tinggi bagi perusahaan.
Menurut Hansen (1994) Kaizen merupakan istilah dari bahasa Jepang yang memiliki arti
perbaikan berkesinambungan. Dalam perusahaan, Kaizen merupakan perbaikan
berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerja. Perbaikan berkesinambungan
menggambarkan perubahan yang mencakup komunikasi secara terbuka dan penghapusan dari
hambatan antara personil manajemen dengan non manajemen.
Dari data permintaan produksi yang didapatkan dari departemen Production Planning
Control (PPC) Bulan Januari hingga Mei 2017, permintaan produksi mengalami peningkatan
permintaan per harinya. Namun pada Bulan Juni dan Juli 2017 permintaan mengalami trend
penurunan permintaan produksi. Kebijakan manajemen perusahaan pada Bulan Maret 2017

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-100
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

adalah meningkatkan jumlah produksi sebesar 10% dari Bulan Februari 2017 untuk brake
assembly line 2 bagian produksi 4 demi memenuhi permintaan produksi hingga Bulan Mei 2017.
Karena kebijakan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas produksi sehingga pada
brake assembly line 2 bagian produksi 4 dilakukan kaizen. Kaizen yang akan dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan jumlah produksi sebesar 10%.

2. Metodologi
Identifikasi awal adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahapan penelitian yaitu
melakukan studi lapangan dan melakukan studi pustaka terhadap masalah yang diangkat dalam
penelitian. Setelah melakukan identifikasi awal selanjutnya melakukan perumusan masalah yang
akan diselesaikan melalui penelitian, menyusun tujuan yang akan dicapai dalam melakukan
penelitian, dan menentukan batasan masalah yang digunakan dalam penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengidentifikasi data permintaan produksi line
Bulan Januari hingga Juli 2017 dan mengambil data cycle time setiap operator yang bekerja pada
line sebanyak 10 kali pengambilan menggunakan metode STS (Stopwatch Time Study) serta
pengambilan detail gerakan menggunakan video selama 4 menit.
Pengolahan data meliputi penghitungan takt time Bulan Maret 2017, membuat Standardized
Work Chart Table (SWCT) operator brake assembly line 2 sebelum kaizen, menghitung total
produksi part rem pada brake assembly line sebelum kaizen, menentukan penyebab masalah yang
terjadi menggunakan fish bone diagram, mengaplikasin kaizen pada brake assembly line,
mengukur cycle time operator brake assembly line setelah kaizen, membandingkan cycle time
operator brake assembly line sebelum dan sesudah dilakukan kaizen, menghitung total
produksi part rem pada brake assembly line setelah kaizen, membandingkan total
produksi part rem pada brake assembly line sebelum dan setelah dilakukan kaizen. Rumus
takt time yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Permintaan Produksi/Bulan
Permintaan produksi/hari = ( )x2 (1)
Jumlah Hari Kerja
Total Waktu Kerja/hari
Takt time produksi = (2)
Total Permintaan Produk/hari
Analisis berisi penjelasan yang terdapat pada pengumpulan dan pengolahan data.
Kesimpulan dan saran berisis tentang kesimpulan yang didapat pada penelitian yang telah
dilakukan dan saran apa saja yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk dapat
dilakukan perbaikan kedepannya.

3. Hasil dan Pembahasan


Dalam penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas brake
assembly line 2 bagian produksi 4 sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas line pada bulan Maret 2017 sebanyak 10% dibandingkan dengan produksi bulan
sebelumnya yaitu Februari 2017 dikarenakan adanya trend kenaikan permintaan produksi pada
bulan Januari hingga Juli 2017. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian adalah
identifikasi data permintaan produksi Bulan Maret 2017 dan Pengambilan data cycle time untuk
setiap operator yang bekerja pada brake assembly line 2 bagian produksi 4 pada awal produksi
Bulan Maret 2017. Berikut adalah data yang diperoleh pada proses pengumpulan data :

Tabel 1. Permintaan produk brake assembly line 2 Bulan Maret 2017


No Type POS Order/Month Working/Day (day)
1 D 17 ABS Lh 21736 22

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-101
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

Rh
Lh
2 D 17 L/ABS 4906 22
Rh

Tabel 2. Cycle time operator brake assembly line 2 bagian produksi 4


Cycle time (detik)
Operator Siklus
Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 50,0 53,2 54,1 54,0 54,7 55,7 54,2 54,3 55,0 55,0 54,0
2 30,7 26,5 26,0 30,1 26,7 28,2 27,1 25,9 28,1 26,0 27,5
3 26,3 26,2 26,4 27,5 26,9 26,7 26,8 28,0 27,6 27,6 27,0
4 27,9 28,1 28,1 27,7 29,1 28,8 24,2 27,2 27,2 26,5 27,5
Setelah melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian tahap selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Perhitungan takt time Bulan Maret 2017
Pada brake assembly line 2 bagian produksi 4 memproduksi part rem dengan tipe D 17
ABS dan D 17 L/ABS. Total waktu produksi yang digunakan perharinya untuk produksi adalah
18 jam dengan rincian 16 jam untuk total waktu 2 shift produksi dan 2 jam untuk waktu
overtime. Perhitungan takt time menggunakan rumus yang sudah dijelaskan pada metodologi
didapatkan hasil bahwa takt time untuk brake assembly line 2 bagian produksi 4 pada Bulan
Maret 2017 adalah 26,7 detik.
2. Urutan elemen kerja dan waktu standar setiap operator brake assembly line 2 sebelum
kaizen
Setelah dilakukan pengambilan waktu setiap operator menggunakan metode STS dan
pengambilan video selama 4 menit untuk setiap operator, selanjutnya dilakukan breakdown
elemen kerja dan waktu pengerjaan setiap elemen kerja lalu dimasukkan dalam Standardized
Work Chart Table (SWCT). Berikut adalah urutan elemen kerja dan waktu standar setiap
operator pada brake assembly line 2 bagian produksi 4 sebelum Kaizen:

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-102
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

Tabel 3. Urutan kerja dan waktu standar setiap operator sebelum kaizen
Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4
Waktu Elemen Waktu Elemen Waktu Waktu
Elemen Kerja Elemen Kerja
(dtk) Kerja (dtk) Kerja (dtk) (dtk)
Ambil
Ambil Instal spring STL
Ambil B/P letakan W/C
1 2 spring STS 4 Setting adjuster 5
di meja letakan
instal diameter
pada jig
Ambil auto
Ambil B/P Ambil marking
lever
letakan SHD lalu marking
Beri Lot pada B/P 4 2 &Adjuster 5 4
pada jig
instal
Mc
Ambil
spring shoe Beri marking part
Apply grease pada Swith
6 1 to lever 1 yang telah ter 12
lead B/P "ON"
letakan pada instal
shoe
Ambil B/P
letakan Ambil pin Positioning part &
Balik B/P 2 1,5 2 2
pada jig SHD instal shaking
Cable
Ambil
Ambil
Ambil plug instal kabel Letakan brake
5 2 SHD/set 5 4
pada hole B/P instal pada Assy pada box
instal
B/P
Ambil bolt
Beri marking Ambil pin
4 instal lalu 6 2 Jalan 0.5
LH/RH pada B/P SHD instal
torque
Letakan Ambil
Susun B/P taruh
2 B/P di 2 SHD/set 5
pada sisi meja
conveyor instal
Ambil S/L leading Ambil Ambil dan
4 pcs letakan di 4 template 2 pasang 3
meja lalu geser spring STL
Ambil lever
Ambil S/L
parking LH/RH 6 6
LH.RH
instal
instal
Ambil
Ambil pin retainer kanban
6 2
instal jepit di
kabel
Ambil tang jepit
10 Jalan 1
pin retainer
Ambil S/L
trailing+leading
3
letakan pada
chutter assy
Jalan 1
53 dtk / 2 pc 27,5 dtk / pc 27 dtk / pc 27,5 dtk / pc

Dari urutan kerja dan cycle time pada brake assembly line 2 sebelum dilakukan kaizen dapat
disimpulkan bahwa cycle time operator 1 adalah 27 detik, operator 2 adalah 27,5 detik, operator
3 adalah 27 detik, dan operator 4 adalah 27,5 detik. Total cycle time proses diambil dari cycle time
operator yang paling lama. Sehingga cycle time brake assembly 2 bagian produksi 4 adalah 27,5

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-103
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

detik. Namun takt time produksi diketahui adalah 26,7 detik. Berikut adalah grafik cycle time
setiap operator pada brake assembly 2 bagian produksi 4:

Gambar 1. Grafik cycle time setiap operator produksi brake assembly line 2 bagian
produksi 4

Berikut tabel perbandingan takt time produksi dan cycle time produksi brake assembly line 2
bagian produksi 4:

Tabel 4. Perbandingan cycle time produksi dan takt time produksi brake assembly line 2
bagian produksi 4
Perbandingan Cycle Time dan Takt Time (detik)

Cycle Time 27,5

Takt Time 26,7

3. Total produksi part rem pada brake assembly line 2 bagian produksi 2 sebelum kaizen
Cycle time pada brake assembly line 2 sebelum kaizen adalah 27,5 detik, sehingga setelah
dihitung dengan menggunakan efektifitas produksi 95% total produksi adalah 124 pieces part rem
atau 62 set rem. Berikut perhitungan total produksi brake assembly line 2 bagian produksi 4:
3600 3600
Total Produksi = x 95% = x 95% = 124 pieces = 62 set
Cycle Time 27.5

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-104
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

4. Menentukan penyebab masalah yang terjadi menggunakan fish bone diagram


Mesin Manusia

Operator kesulitan mengambil Operator tidak ingat


polybox B/P SUK

Tidak adanya refreshmind


CT OPerator 1 lama mengenai SUK

Operator tidak bekerja


CT OPerator 1 lama sesuai SUK

Tidak terpenuhinya target


Adanya muda proses produksi perhari
Proses memindahkan
operator 3
kanban lama Terdapat gerakan yang
Chutter kanban jauh dari tidak perlu
operator 1
Operator 1 harus Operator 3 harus menggerser
menjangkau kanban tempat small part

Proses menaruh S/L Proses Peletakkan D/B


pada trailing lama pada polybox lama
Chutter Polybox berada di posisi
Posisi Trailling
sebelah kanan operator 4
berada dua langkah
Operator 1 harus
berjalan Operator 4 harus berbalik badan saat
meletakkan D/B pada polybox
Proses peletakkan B/P Chutter tidak otomatis
pada jig cable lama menurunkan polybox
Posisi jig cable Operator 4 harus berbalik pada
tidak sejajar dengan saat meletakkan D/B pada
Operator 2 harus polybox
berbalik badan

Proses

Gambar 2. Fish bone diagram penyebab masalah

5. Kaizen pada brake assembly line 2


Setelah diketahui akar penyebab masalah yang terjadi pada brake assembly line 2 bagian
produksi 4 kemudian dilakukan kaizen untuk perbaikan produksi dan pencapaian target yang
diminta oleh perusahaan. Terdapat empat kaizen yang diaplikasikan pada brake assembly line 2
bagian produksi 4. Kaizen yang dilakukan pada brake assembly line 2 bagian produksi 4 adalah
sebagai berikut :
a. Perbaikan layout area kerja operator 1 dan operator 2
Kaizen pertama yang diaplikasikan pada proses produksi adalah mengubah tata layout
produksi untuk operator 1 dan operator 2.

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-105
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

Gambar 3. Layout produksi brake assembly line 2 sebelum kaizen

Gambar 4. Layout produksi brake line assembly 2 setelah kaizen

b. Mengubah posisi operator 4


Kaizen selanjutnya adalah mengubah posisi kerja pada operator 4. Sebelum kaizen terdapat
meja di samping konveyor dan operator 4 bekerja menghadap meja. Sedangkan setelah kaizen
meja kerja dihilangkan dan operator 4 bekerja menghadap konveyor.

Gambar 5. Posisi kerja operator 4 sebelum kaizen

Gambar 6. Posisi kerja operator 4 setelah kaizen

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-106
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017

c. Memberikan sistem karakuri pada polybox operator 1 dan operator 4


Sistem karakuri adalah alat yang memanfaatkan gravitasi bumi sehingga tenaga manusia
yang terbuang sedikit. Pada operator 1 dan operator 4 sebelum dilakukan kaizen untuk
memindahkan polybox baking plate kosong dengan baking plate supply, operator 1 dan
operator 4 harus mengangkat polybox sehingga tenaga operator terbuang. Setelah dilakukan
kaizen terdapat sistem karakuri yang memudahkan operator 1 dan operator 4 sehingga
tenaga yang dikeluarkan sedikit.
d. Memberikan ejektor otomatis untuk tamplate kosong
Pada operator 3 terdapat gerakan ejektor tamplate kosong detailed part dengan cara
manual. Hal tersbut dapat dikatakan sebagai muda gerak operator sehingga
dilakuakan kaizen pemberian ejektor otomatis bagi tamplate kosong.
6. Cycle time operator brake assembly line 2 setelah kaizen
Setalah diadakan kaizen pada brake assembly line 2 dilakukan pengukuran cycle time
kembali untuk setiap operator. Cycle time diambil menggunakan metode STS dan di brake down
kembali setiap elemen pekerjaan menggunakan SWCT (Standardized Work Combination Table).
Data cycle time setiap operator setelah dilakukan kaizen adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Cycle time setiap operator produksi brake assembly line 2 bagian produksi 4 setelah
kaizen
Cycle time (detik)

Operator Siklus
Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 50,7 51,2 51,2 49,2 50,4 50,1 50,1 49,3 49,3 50,0 50,2

2 24,1 24,8 24,7 23,7 24,1 24,8 25,6 24,5 24,5 24,6 24,5

3 23,5 22,5 23,5 23,3 22,5 23,5 23,2 22,3 22,9 23,4 23,1

4 25,8 25,7 24,3 23,1 23,0 26,6 26,0 25,0 25,3 25,2 25,0

Berikut adalah break down setiap elemen pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan operator setelah
dilakukan kaizen:
Tabel 6. Urutan kerja dan waktu standar setiap operator setelah kaizen
Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4

Waktu Elemen Waktu Elemen Waktu Elemen Waktu


Elemen Kerja
(dtk) Kerja (dtk) Kerja (dtk) Kerja (dtk)

Ambil B/P Setting


Ambil B/P Ambil spring
1 letakkan pada 1 3 diameter 6,5
letakan di meja STS insta
jig cable asjuster

Ambil auto Ambil


Ambil W/C
Beri Lot pada lever marking SHD
3 letakkan pada 1 4,5 3
B/P &Adjuster lalu marking
jig
instal

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-107
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017
Ambil spring
Ambil B/P Beri marking
Apply grease shoe to lever
7 letakkan pad 1 1 part yang 9,5
pada lead B/P letakan pada
jig Mc telah ter instal
shoe

Positioning
Ambil pin
Balik B/P 1 Switch "ON" 0,5 1,5 part & 2,5
SHD instal
shaking

Ambil plug Ambil kabel Letakan brake


Ambil
instal pada hole 6 instal pada 2 4,5 Assy pada 3,5
SHD/set instal
B/P B/P box

Beri marking Ambil bolt


Ambil pin
LH/RH pada 6 instal lalu 7 2
SHD instal
B/P torque

Susun B/P
Letakan B/P Ambil
taruh pada sisi 1 1,5 3
di conveyor SHD/set instal
meja

Ambil S/L Ambil Ambil dan


leading 2 pcs 3 template lalu 1,5 pasang spring 1,5
letakan di meja geser STL

Ambil lever
Ambil S/L Instal spring
parking 4 5 2
LH.RH install STL
LH/RH instal

Ambil pin Ambil kanban


5 4
retainer instal jepit di kabel

Ambil tang
jepit pin 8,5
retainer

Ambil S/L
trailing+leadin
4
g letakan pada
chutter assy

Jalan 0,5

50 dtk / 2 pc 24,5 dtk / pc 23 dtk / pc 25 dtk / pc

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-108
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017
7. Perbandingan cycle time operator brake assembly line 2 sebelum kaizen dengan
sesudah dilakukan kaizen

Gambar 7. Grafik perbandingan cycle time setiap operator brake assembly line 2 bagian
produksi 4 sebelum dan setelah kaizen
8. Total produksi part rem pada brake assembly line 2 setelah kaizen
Cycle time pada brake assembly line 2 setelah kaizen adalah 25 detik, sehingga setelah
dihitung dengan menggunakan efektifitas produksi 95% total produksi adalah 136 pieces part rem
atau 68 set rem. Berikut perhitungan total produksi brake assembly line 2 bagian produksi 4:
3600 3600
Total Produksi = x 95% = x 95%= 136.8 pieces = 68 set
Cycle Time 25

9. Perbandingan total produksi part rem pada brake assembly line 2 bagian produksi 4
sebelum dan setelah dilakukan kaizen
Setelah dilakukan kaizen jumlah produksi line bake assembly 2 bagian produksi 4
meningkat sebesar 10% dari 124 pcs/hr menjadi 136 pcs/hr.

Gambar 8. Grafik perbandingan jumlah produk brake assembly line 2 bagian produksi 4
sebelum dan setelah kaizen

4. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penyebab dilakukan kaizen pada brake assembly line 2 seperti pada fish bone yaitu proses
produksi, mesin dan manusia (operator) pada brake assembly line 2.

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-109
ISBN 978-602-73461-6-1
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
Yogyakarta, 08 November 2017
2. Terdapat 4 kaizen yang dilakukan untuk menaikkan total produksi. Kaizen yang
dilakukan adalah memperbaiki layout area kerja operator 1 dan operator 2, mengubah
posisi kerja operator 4, memberikan sistem karakuri pada polybox operator 1 dan operator
4, dan memberikan ejektor otomatis untuk tamplate kosong.
3. Total produksi yang dihasilkan oleh brake assembly line 2 meningkat sebanyak 10%
sesuai dengan kebijakan perusahaan yaitu dari 62 set rem atau 124 pieces menjadi 68 set
rem atau 136 pieces.

Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan monitoring secara berkala mengenai kaizen yang telah dilakukan apakah dapat
terus diimplementasikan atau diganti.
2. Perusahaan dapat melakukan freshmind secara berkala tentang Standar Ukuran Kerja
(SUK) kepada setiap operator agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan SUK.

Daftar Pustaka
Admin, 2013, Assembly Line, akses online 16 Mei 2017, URL:
https://sukasayurasem.wordpress.com/2013/06/28/assembly-line/.
Bhoi, J., Desai, D., and Patcl, P., 2014, The Concept & Methodology of Kaizen. Journal IJEDR,
Vol. 2 pp. 812-820.
Bayu, 2016, Faktor Produksi Tenaga Kerja dan Contohnya, akses online 16 Mei 2017, URL:
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/faktor-produksi-tenaga-kerja.
Kumbhar, S., Niranjan, N., Satpute, S., 2004. Assembly Line Production Improvement by
Optimization of Cycle Time. Proceedings IRF, pp. 124-128.
Liker, David Meier. 2006. The Toyota Way Fieldbook. Copyright 2006., The McGraw-Hill
Companies, Inc, USA.
Paramita, P., 2017, Penerapan Kaizen Dalam Perusahaan. akses online 19 Maret 2017,
URL:http://www.academia.edu/10757217/PENERAPAN_KAIZEN_DALAM_PERUSAHAAN/

Program Studi Teknik Industri


Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM TP-110
ISBN 978-602-73461-6-1

Anda mungkin juga menyukai