Anda di halaman 1dari 8

Dosen : Iwan Kustiwan

Materi : Sejarah Perkembangan Kota dan Perencanaan Kota

--- SEGMEN 1 ---

● Pandangan perkembangan dan perencanaan kota dapat dilakukan dengan

menggunakan perspektif sejarah.

● Berdasarkan tinjauan, dapat diamati bagaimana dinamika perkembangan

kota dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat, dan sebaliknya

● Permukiman cikal bakal kota sejak ribuan tahun yang lalu bertujuan untuk

melindungi yang lebih kuat kepada sebagian besar masyarakat.

Perencanaan kota tumbuh seni dan ilmu sejak 6000 tahun yang lalu.

● kita mempelajari sejarah perkembangan kota karena kota merupakan

panggung sejarah dan kota merupakan puncak peradaban. Selain itu, hal-hal

di masa lalu dapat menjadi input dalam merencanakan/mengembangkan

kota.

> Perspektif Sejarah

● Perspektif perkembangan dan perencanaan kota mengandung 3 alasan

utama, yaitu :

1. Fenomena kota sudah dikenal oleh bangsa sejak ribuan tahun yang lalu

a. Cikal bakal kota tidak lain adalah permukiman yang kecil yang

menandai perubahan budaya nomaden ke budaya bermukim pada

suatu lokasi yang tetap yang dimaksudkan untuk melindungi warganya

b. Permukiman itu tempat sementara untuk tinggal yang ditempati

selama lingkungan sekitar bisa menyediakan air dan makanan

2. Evolusi menunjukkan konsep dan praktik perencanaan kota.

3. Kemajuan dalam bidang pertanian dan perkebunan memungkinkan

adanya pergeseran cara hidup mengembara dan berpindah-pindah ke


kehidupan yang lebih menetap sehingga sistem masyarakat yang lebih

mapan terbentuk.

4. Dalam peradaban manusia, kota yang merupakan panggung sejarah.

Lopus dari berbagai peristiwa terjadi dan dikenang sebagai tonggak-

tonggak peradaban manusia. Dengan cara pandang ini kita

5. Kota merupakan aglomerasi penduduk dengan aktivitasnya di suatu

tempat yang ditata/direncanakan. Sejarah perencanaan kota sejalan

dengan sejarah perkembangan kota.

> Lingkup Pembahasan Sejarah Perkembangan Kota

● Lingkup Tinjauan

1. Ekologi kota (dalam konteks fisik lingkungan)

2. Transformasi sosial ekonomi (proses perubahan)

3. Sistem sosial, problem sosial, mobilitas spasial (pola pergerakan

manusia secara ruang

● Selain lingkup tujuan

1. Kronologis/periodesasi

a. ketika menganggap periodisasi secara dikotomis maka ada kota

tradisional dan modern yang dibatasi revolusi industri.

b. Periodisasi berdasarkan masa masuknya pra kolonial. Kota pra

kolonial yaitu yang disebut kota tradisional di Indonesia.

Perencanaan kota modern di Indonesia dimulai dengan masuknya

belanda,

c. Kolonial berhimpitan dengan kota modern

2. Tematik

Berdasarkan lingkup tema pengembangan kota secara sosial,

ekonomi dan lingkungan.


> Periodisasi Sejarah Perkembangan Kota

● Ada 6 pembagian periodisasi perkembangan kota

1. Kota Kuno

2. Kota Klasik

3. Kota Abad Pertengahan

4. Kota Neo Klasik

5. Kota Modern

Abad 21 disebut abad perkotaan. karena jumlah penduduk

perkotaan melebihi separuh dari penduduk dunia

● 8 pembagian periodisasi :

1. Masa Purba (4000-3000 SM)

- Representasi: Babilonia

- 3000-5000 jiwa

- keteraturan permukiman, ada land use tertentu.

2. Masa Yunani (Kota Athena) (5 SM)

- Aristoteles dan Plato disini

- Gridiron (kotak-kotak)

- Berpenduduk 100.000 jiwa (hanya Athena), kota lain

penduduknya 10.000 jiwa. Penduduk dibawah 10.000 (Kota

Kecil)

- Era demokrasi mulai dikembangkan. Sudah ada daerah

suburban (pinggiran).

3. Masa Romawi (27 SM- 300 M)

- Terkait upaya perluasan/ benteng-benteng

- Romawi dipengaruhi peradaban Yunani

- Sarana kota sudah banyak dan luas

- Pola gridiron lebih bervariasi

- Representasi : Roma
4. Masa Abad Pertengahan

- Terdapat benteng-benteng, ada juga permukiman.

- Ada kolaborasi kekuasaan pemerintahan dengan gereja

(sama megahnya dan di pusat kota)

- Kota berbentuk tertutup

- Mulai dibangun fasilitas umum

- Fisiknya teratur

- Mulai dikenal “urban design”. aspek estetika lebih penting dari

aspek fungsional

5. Masa Peralihan (Renaissance)

- Zaman baroque

- Ciri kota semakin megah (monumenta), ada bangunan-

bangunan relatif tinggi (3-4 lantai) yang ditengahnya ada

square/alun-alun/ruang publik

- Ada fenomena kecemburuan sosial karena ada ketimpangan

kemegahan di pusat kota dengan pinggran.

6. Masa Revolusi Industri (Akhir abad 18)

- Penemuan mesin uap. Terjadi mekanisasi , mesin jadi alat

bantu manusia, transportasi, kereta api menjadi transportasi

utama.

- Berkembang industri.

- Kota-kota mengikuti perkembangan teknologi transportasi

- Kota menjadi lebih padat karena penduduk melakukan

migrasi ke kota

- Mulai timbul masalah perkotaan yang disebabkan adanya

migrasi tsb.

7. Masa Pasca Revolusi Industri

8. Masa Abad 20
- Reformasi perkotaan di Inggris.

- Mulai ada zoning regulation, pembatasan pembangunan

secara vertikal (tinggi bangunan)

- Ada industrialisasi dan urbanisasi yang terjadi secara

bersamaan

- Muncul konsep garden city (kota taman) yaitu adanya

batasan buffer /penyangga antar kota berupa ruang terbuka.

- pada unit kota yang paling kecil yaitu perumahan, ada

konsep neighborhood unit. Penduduknya ada 50 rumah. di

Indonesia seperti 1 RT.

9. Masa Globalisasi Abad 21

- berkembang secara tematis

- adanya konsep pengembangan seperti green city,

sustainable city dll.

> Perbedaan Kota Tradisional dan Kota Modern

- Tonggak pemisahnya adalah abad 18 (revolusi industri)

- Pada saat itu terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi dari primer ke

sekunder.

- Faktor perbedaan dikotomis

a. Fisik : terkait dengan perkembangan teknologi.

b. Sosial

c. Ekonomi

d. Politik

> Asal-usul Perkembangan Kota Tradisional

- Pendekatan Teknologi

- Terkait evolusi pertanian menjadi tonggak kota-kota tradisional


- Kenapa satu pemukiman menjadi kota karena berkembangnya

pertanian, ada surplus, ada yang bercocok tanam, ada yang

bermata pencaharian lain yang membeli bahan pertanian

- Pendekatan Ekonomi

● Terkait lokasi. Kota yang berkembang yaitu yang strategis. salah

satunya kota yang di pinggir sungai, pesisir.

● Faktor ekonomi penting karena ada lokasi yang baik

- Pendekatan Ideologi

● Ada pemerintahan. Di Tengah kota ada berbagai bangunan yang

memberi nilai simbolis kekuasaan

● Bukan hanya fungsi, kota dibangun dengan hal-hal yang berbentuk

simbolis. contoh: pusat pemerintahan atau pusat keagamaan?

> Perbedaan Kota Tradisional dan Modern

- Kota Tradisional ada batasan, kota modern tidak lagi dipengaruhi oleh

batasan

- Ketidakterbatasan mobilitas (kota modern)

- pembeda kota tradisional dan modern berlawanan.

> Perbedaan Pola Ruang

- Kota Tradisional (Pra Industri)

- Terbatas

- Simbol : gedung, istana , religi

- Kota Modern (Industri)

- Simbol : CBD, ada tempat hiburan, bisnis.

> Perbedaan Ekonomi

- Kota Tradisional (Pra Industri)


- Tukar menukar

- Kota Modern (Industri)

- Perdagangan luas dan kompleks

- Kota menjadi pusat koleksi dan simpul distribusi, dari kota menyebar

ke hinterland.

> Perbedaan Politik

- Kota Tradisional (Pra Industri)

- Otoritas rohaniah

- Kota Modern (Industri)

- Otoritas bersifat sekuler. ada pemisahan antara ahli dan rohaniah.

> Perbedaan Sosbud

- Kota Tradisional (Pra Industri)

- kekerabatan dan kekeluargaan

- Kohesi etnisnya

- Homogen

- Kepercayaan ritual

- Status diberikan

- Kota Modern (Industri)

- Individualistik

- ada peran2 tertentu di masyarakat

- Massal

- Heterogen

- Keterasingan

- Status sosial bukan sesuatu yang diwariskan

> Perkembangan dan Perencanaan Kota di Indonesia


- Kota tradisional yaitu sebelum ada belanda atau portugis.

- Batavia itu tiruan Amsterdam

- Pada zaman kolonial sudah dilakukan upaya replikasi (tiruan) untuk para

penjajah menikmati apa yang biasa mereka lihat di negaranya, sehingga

dibangun di Indonesia seperti di Jakarta, Jogja, dll.

- Istilah Kota lama di Indonesia adalah peninggalan jaman kolonial.

- Di jaman kota kolonial terdapat kota pesisir dan kota pedalaman. Kota

pesisir lebih berkembang karena sebagai simpul transportasi.

- Kota ortogenetik yaitu kota kerajaan yang satu genetik sedangkan

heterogenetik yang orang asing lebih banyak?

- Kota yang punya surplus lebih berkembang daripada yang tidak punya

surplus. Surplus dapat berupa hasil perkebunan, dll. Sehingga tidak hanya

kota pesisir saja yang berkembang, kota pedalaman juga dapat

berkembang dengan surplus tsb.

- di kota modern, faktor eksternal lebih dominan daripada faktor internal.

> Faktor yang mempengaruhi kecepatan perkembangan kota

1. Globalisasi→ pengaruh globalisasi ditangkap oleh setiap negara itu

berbeda2.

2.

Anda mungkin juga menyukai

  • Minggu 4
    Minggu 4
    Dokumen12 halaman
    Minggu 4
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 3
    Minggu 3
    Dokumen11 halaman
    Minggu 3
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 5
    Minggu 5
    Dokumen9 halaman
    Minggu 5
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 2
    Minggu 2
    Dokumen20 halaman
    Minggu 2
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 1
    Minggu 1
    Dokumen13 halaman
    Minggu 1
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 3
    Minggu 3
    Dokumen11 halaman
    Minggu 3
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Minggu 5
    Minggu 5
    Dokumen4 halaman
    Minggu 5
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat
  • Salinan 09 PERDA RTRW GARUT 2011-2031 PDF
    Salinan 09 PERDA RTRW GARUT 2011-2031 PDF
    Dokumen295 halaman
    Salinan 09 PERDA RTRW GARUT 2011-2031 PDF
    wahyu eka yurina
    Belum ada peringkat