Anda di halaman 1dari 9

Materi : Stratifikasi dan Ketimpangan Sosial

Dosen : Ir. Tubagus Furqon

--Stratifikasi Sosial--

- Tema ini merupakan salah satu tema yang mendapat perhatian sangat

luas di bidang perencanaan khususnya ketimpangan antar wilayah, antar

desa dan kota, ketimpangan kota besar dengan kota kecil.

Contoh : Jabodetabek menguasai 60% perputaran ekonomi di Indonesia

dari daerah-daerah lain

- Primate City : ada perkembangan ekonomi yang sangat lambat. Setiap

negara berbeda-beda, ada yang pertumbuhannya sangat kecil sehingga

tidak terlampau timpang. Ketimpangan dipelajari dalam planning.

Ketimpangan juga diwujudkan secara spasial atau keruangan. contohnya

kita temukan perumahan elit/mewah di Bandung namun di sekitarnya

juga terdapat permukiman kumuh.

- Stratifikasi sudah berlangsung berabad-abad lamanya dan akan mungkin

berlangsung juga di beberapa abad mendatang

- Stratifikasi sosial/Ketimpangan sosial adalah satu pola ketimpangan

yang telah melembaga menjadi bagian dari masyarakat, diterima

masyarakat sebagai sebuah kenyataan, sebuah nilai, sebuah praktek yang

terjadi selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad.

- Dasar dari stratifikasi sosial adalah status sosial. Yang mengalami

ketimpangan adalah status sosial tersebut.

- Dari gambar masyarakat dibagi menjadi 3 stratifikasi yaitu lower class,

middle class, upper class→ dilihat dari akumulasi pendapatan yang

berbeda

- Mereka yang di upper class mendapatkan akses sumber daya yang lebih

besar daripada lower class.


- Dasar dari stratifikasi sosial dan sebuah status sosial adalah akses

mereka terhadap sumber daya yang terbatas seperti pekerjaan,

pendidikan, ekonomi, otoritas dsb yang orang orang berkompetisi untuk

mendapatkan itu.

- Dalam pembahasan status sosial

1. Ascribed status : sebuah status yang dilahirkan yang tidak bisa

diperjuangkan untuk mendapatkan status itu, seperti laki-laki dan

perempuan, laki-laki lebih tinggi dari perempuan, keluarga

bangsawan dengan rakyat jelata

2. Achieved status : sebuah status yang didapatkan dari pencapaian,

sehingga ada kemungkinan vertical mobility, seperti lower class bisa

naik ke middle/upper class, dari yang tidak berpendidikan naik

menjadi pendidikan yang tinggi, akses kepemilikan finansial

- Stratifikasi sosial terjadi ketika ketimpangan atau perbedaan apakah

dalam prestige, kekuasaan (power) seperti bupati, walikota, uang,

ulama,dll, secara finansial memiliki tempat lebih tinggi, ketika ada

perbedaan tersebut ditopang atau disupport oleh sebuah struktur sosial

(pola hubungan yang berulang-ulang) dan norma sosial yang telah

berusia lama, ada backup, ada norma sosial yang menjadi landasan

stratifikasi atau didasarkan pada suatu kelompok.

- Contoh: pada norma masyarakat, orang kaya, pejabat, pemuka agama

mendapatkan status sosial yang tinggi, sebaliknya mereka yang tidak

memiliki struktur sosial seperti itu berada di stratifikasi sosial yang rendah.

- Konstruksi sosial = masyarakat yang memberi nilai pada struktur itu

- Setiap masyarakat akan memiliki .. yang berbeda dalam melekatkan

struktur sosial.

- Contoh : dalam SMA, jurusan IPA, IPS dan Bahasa memiliki status sosial

yang dibuat oleh masyarakat, IPA>IPS>Bahasa.


- Ketimpangan yang terlembagakan→ ketimpangan yang sudah exist dan

mengakar dalam budaya masyarakat

- Stratifikasi selalu ada, bahkan di negara-negara komunis, dimana pejabat

negara memiliki status sosial yang tinggi

- isu → seberapa derajat, apakah akan menghalangi kegiatan ekonomi dll,

apakah terjadi abuse dalam mengakses sumber daya.

- stratifikasi merupakan sosiologi yang paling universal. Namun tergantung

memilih jenis pengkategorian. Adil atau tidak adil itu tergantung perspektif

yang digunakan.

--Kasta dan Kelas Sosial--

- Sebuah fenomena yang hadir di Indonesia dan negara lain

- Ada 2 jenis stratifikasi yang tumbuh dalam masyarakat

1. Sistem Kasta

- Merupakan sebuah sistem yang umumnya

diwariskan/dicapai/diperoleh melalui ascribed status (lewat

proses kelahiran, hubungan darah, dsb). dari dasar itu digunakan

untuk mendistribusikan sumber daya seperti finansial,

pengetahuan, dll.

- Dalam agama hindu, ada kasta yang mulai dari brahmana

(sebagai seorang pendeta), ksatria (raja, tentara, ksatria),

Waisya (pedagang, pemilik lahan), sudra (petani, pembantu),

dan Pariya (penyapu jalan, budak)

2. Sistem Kelas

- Yang umumnya diperoleh dari melalui achieved status (melalui

sebuah usaha/pencapaian). Dengan dasar kelas ini sebagai

distribusi sumber daya yang terbatas tadi.


- Golongan atas = orang kaya, pengusaha dan penguasa

Golongan menengah = pegawai kantor, petani pemilik lahan,

pedagang

Golongan bawah = buruh tani dan budak

- Perbedaan antara sistem kasta dan sistem kelas

Kasta dilihat dari dimana kelas-kelas itu diturunkan

Kasta Kelas

Keanggotaan didasarkan kepada posisi diperoleh seseorang


keturunan, diturunkan ke sistem kasta, dikarenakan orang tsb mendapatkan
dan tidak ada tempat untuk berjuang pendidikan, kekayaan, atau
mengubah statusnya pencapaian yang lain. seperti jabatan
di pemerintahan, masyarakat,
pekerjaan.

tidak memungkinkan adanya sangat dimungkinkan ada kenaikan


mobilitas (vertikal, ke atas maupun ke kelas
bawah)

anggota kasta tidak sadar dengan pada umumnya anggota sadar


kedudukan statusnya dengan kedudukan statusnya

anggota mengikuti satu kebiasaan tidak ada satu ritual atau regulasi
atau aturan tertentu yang sangat spesifik untuk menjaga
posisi dia

pernikahan antar kasta relatif tidak pernikahan antar kelas akan lebih
terjadi, sangat kecil kemungkinannya. mungkin terjadi dan lebih banyak
terjadinya

--Pembagian Kelas Menurut Karl Marx--

- Karl Marx mengatakan bahwa masyarakat terbagi ke dalam 2 kelompok

besar yaitu :

1. Bourgeoisie → Pemilik/owner dari sarana produksi sebuah

material/teknologi/tanah. Capital yang menjadi input suatu proses

produksi
2. Proletariat → yang tidak memiliki sarana produksi/perusahaan

sehingga mereka menjual jasa buruh kepada pemilik sarana

produksi. Harus mensupport kehidupan dia dengan bekerja

- Pembagian kelas didasarkan akan terbentuk hubungan antar seseorang

dengan sarana produksi (mesin, tanah, dll)

- Dalam pandangan Marx, pandangan Bourgeoisie berusaha

memelihara/menjaga posisi kebourgeoisieny (tidak mau turun kelas)

dengan mengontrol institusi seperti pendidikan, ekonomi, bahkan keluarga

- Dalam bidang keluarga, menglegitimasi ada aliran/warisan dari

keluarga atau dari orang tua ke anaknya, supaya posisi dapat terus

terjaga dengan keturunannya.

- Dalam isu pendidikan, ide meritocracy adalah mitos, sebuah cara

pandang dimana yang berprestasi harus mendapatkan prestasi,

bukan mereka yang dekat dengan pejabat dll

- Dari sisi media, berusaha menjaga ide yang dapat menghancurkan

kelompok elit. Kaum Bourgeoisie kata Marx dengan cara membuang

ide meritocracy ini

- Dari sisi keamanan/polisi, mengorbankan kelompok pekerja dengan

mengabaikan kerja kelompok elit. Kelompok pekerja sebagai korban,

mengorbankan proletariat dianggap salah. Bourgeoisie diabaikan

dari tindakan jahat

- Dalam pandangan Marxis, ada 2 consciousness :

- False consciousness : kurang memiliki kesadaran posisinya dalam

struktur kelas sebagai proletariat atau bourgeoisie. Dia terima apa

adanya, tidak mau berontak hak-haknya. Kesalahan yang keliru,

tidak bisa diajak berevolusi.

- Class consciousness : kelompok proletariat sadar untuk melakukan

perubahan. Revolusi terjadi dengan mendorong dari false ke class


dan sarana produksi dimiliki oleh negara. Memahami posisinya

untuk berjuang mendapat hak-haknya.

---Max Weber Class, Status & Party---

- Kelas tidak hanya dihubungkan dengan seseorang dan sarana produksi,

tetapi juga ada status dan power

- Adalah pandangan yang mengkritik paham Karl Marx bahwa selain

pandangan ekonomi, masih ada pandangan diluar ekonomi

- Weber memiliki pandangan yang lebih komprehensif karena melibatkan

non-ekonomi juga. Kalau Karl Marx hanya memandang dari sisi ekonomi.

- Kelas - kekuatan ekonomi (ekonomi) = hubungan dalam sarana

produksi

- Status - prestige, nilai budaya, kultur, aspek sosial, level pendidikan

(sosial budaya) = honor sosial

- Party/pihak - mereka yang memiliki power, political dimensions

(politik) = kemampuan untuk mempengaruhi tindakan

komunal/keputusan dalam bidang politik

- Seseorang bisa saja menganut ketiga sosial class tersebut (class, status,

power)
--Beberapa Teori tentang Masalah Sosial--

- Perspektif dalam Masalah Sosial

Ada 4 teori yang menjelaskan masalah sosial :

- Individual : Neoliberal perspective , kalau ada ketimpangan yang

disalahkan adalah individu mungkin karena ada persoalan

psikologis, fisik yang membuat dia gak bisa mengakses sumber

daya. Solusinya adalah pergi ke terapi, psikolog, psikiater untuk

mengubah perilakunya

- Institusional Reformist : masalah sosial yang bertanggung jawab

adalah lembaga yang bertanggung jawab yang

menyelenggarakan layanan sosial seperti dinas sosial, dinas

pendidikan, dll. Solusinya adalah lembaga diorganisasikan kembali,

ditambah ada birokrasi dan reformasi agar memberikan layanan

yang lebih baik. Dibuat layanan satu pintu.

- Structural : Social Democrat (Marxis dan Weber) → ada suatu

struktur dalam suatu sistem membuat orang berada pada posisi

tidak mendapatkan layanan dasar yang baik/kesejahteraan sosial

yang baik, seperti class, ras, jenis kelamin, pendistribusian

pendapatan, power, dll. Solusinya adalah mengubah struktur itu,

meredistribusikan kembali tanah, agraria, gerakan revolusi

reformasi untuk memperbaiki struktur, masalah politik

- Post-Structural : Lebih pada gagasan postmodernisme →

bertanggung jawab timbul masalah sosial karena ada wacana

yang berkembang membuat kelompok tertentu di posisi lebih tinggi

daripada yang lain. Pandangan atau ide modernisasi menjadi obat

seluruh pembangunan. Kalau local wisdom tidak mendapat posisi


dalam kebijakan pembangunan. yang dipopulerkan menjadi

rujukan dalam masyarakat

--Ras, Etnis, Mayoritas dan Minoritas--

Ras dan Etnis

- Merupakan hal yang bisa mempengaruhi social stratification

- Ras adalah satu kategori orang yang dikelompokkan berdasarkan

penampilan fisik misal warna kulit, bentuk mata, bentuk hidung,

rambut.

- Rasialis → tindakan diskriminasi terhadap perbedaan tampilan fisik

- Etnis adalah kategori/ cara mengelompokkan orang berdasarkan

budaya dan asal usul

Mayoritas dan Minoritas

- Konsep digunakan untuk menguji ketimpangan terstruktur pada ascribed

status. Ada mayoritas dan minoritas didasarkan pada achieved status,

tapi sebagian besar didasarkan oleh ascribed status

- Antara mayoritas dan minoritas terjadi interaksi seperti pluralism

(mengakui adanya perbedaan dalam satu etnis atau ras tertentu -

bhinneka - ada keragaman budaya), asimilasi (proses berasimilasi

kelompok mayoritas dan minoritas), konflik

- Tema ini sering ditemukan di perkotaan dan pedesaan. Ada banyak etnis

dan ras yang heterogen.

- Teori Modernisasi

- Sebelum enlightenment, sangat percaya pada inovasi

- Pertemuan teknologi melahirkan otomatisasi sehingga

mempercepat proses kerja


- Productivity growth maka economic growth → terjadi urbanisasi →

perubahan sosial dan kultural

- Pandangan modernisasi menjadi paradigma , kalau suatu negara

ingin maju maka harus menganut pandangan modernisasi ini.

- Post modernisasi merupakan kritik dari teori modernisasi adalah

tidak sepenuhnya cocok untuk diterapkan di seluruh dunia

- World Systems Theory

- core : inti yang dominan (buruh dan raw material yang murah)

- periphery : bergantung pada core countries

- semi periphery : jepang, china

Anda mungkin juga menyukai