Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

LAPISAN MASYARAKAT ( STRATIFIKASI


SOSIAL)
Nama Kelompok :
1. DEWINTA AYU SEKAR LANGIT (P27220020057)
2. DIANA ETIKA ULYA PITRIANI (P27220020059)
3. DIAZ AYU CHOFIFAH (P27220020060)
4. DITA OKTAVIA PURWANDANI (P27220020061)
Pengertian Lapisan Sosial Masyarakat

Lapisan sosial masyarakat atau yang biasa disebut stratifikasi sosial


masyarakat, adalah struktur sosial yang berlapis-lapis di dalam masyarakat.
Lapisan masyarakat muncul sebagai akibat dari gejala adanya penghargaan
yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu. Lapisan sosial masyarakat
merupakan pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan
yang berbeda-beda secara vertikal.
Definisi Strafikasi Sosial Menurut Para Tokoh
- Horton and Hunt: Stratifikasi sosial merupakan sistem peringkat dalam masyarakat.
- Cuber: Stratifikasi sosial sebagai suatu pola penempatan kategori kelas sosial berdasarkan hak hak
yang berbeda.
- Soerjono Soekanto: Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelaskelas secara
bertingkat atau sistem berlapis yang terdapat pada masyarakat.
-P.J Bouman: Stratifikasi sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam
kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.
-Pitirim Sorokin: Stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-
lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
-Max Weber: Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem
sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa, dan
prestise.
Dasar Terjadinya Strafikasi Sosial

Di dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbeda beda. Hal
itu tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram
A.osorkin, dalam bukunya yang berjudul social and cultural mobility mngemukakan
bahwa sistem berlapis-lapis tiu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
masyarakat yang hidup teratur. Ia menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu
dengan istilah social stratification. Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification
adalah penggolongan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
dan wujudnya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas rendah.
Mengenai sumber dasar dari terbentuknya stratifikasi dalam
masyarakat adalah suku bangsa (etnis) dan unsur sosial.
Stratifikasi yang terbentuk bersumber dari etnis apabila ada
dua atau lebih grup etnis, di mana grup etnis yang satu
menguasai grup etnis yang lainnya dalam waktu yang relatif
lama. Sedangkan stratifikasi yang terbentuk dari sumber
sosial, karena adanya tuntutan masyarakat terhadap faktor-
faktor sosial tertentu. Faktor-faktor sosial itu merupakan
ukuran yang biasanya ditetapkan masyarakat berdasarkan
sistem nilai yang dipandang berharga. Faktor-faktor sosial
yang berharga itu kemudian dimasukkan pada level tertentu
sesuai dengan tinggi rendahnya suatu daya guna yang
dibutuhkan masyarakat pada umumnya.
Dasar dan Inti lapisan Sosial
Strafikasi

Diantara lapisan atasan dengan yang terendah ,


terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak.
Biasanya lapisan atasan, tidak hanya memiliki satu
macam saja dari apa yang dihargai oleh
masyarakat. Akan tetapi kedudukannya yang tinggi
itu bersifat kumulatif. Artinya, mereka yang
mempunyai uang banyak, akan mudah sekali
mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin
kehormatan. Ukuran atau kriteria yang bisa
dipakai menggolongkan-golongkan anggota-
anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan. Kekayaan tersebut
3. Ukuran kehormatan. Orang yang paling
misalnya, dapat dilihat pada rumah yang
disegani dan dihormati, mendapat tempat
bersangkutan, mobil peribadinya, cara-
yang teratas. Ukuran semacam ini, banyak di
caranya mempergunakan pakaian serta bahan
jumpai pada masyarakat teradisional.
pakaian yang di pakainya, kebiasaan untuk
Biasanya mereka adalah golongan tua, atau
berbelanja barang-barang mahal dan
mereka yang pernah berjasa. dapat diukur
seterusnya.
dari gelar kebangsawanan atau dapat pula
2. Ukuran kekuasaan. Kepemilikan kekuatan
diukur dari sisi kekayaan materiil.
atau power seseorang dalam mengatur dan
4. Ukuran ilmu pengetahuan. Ilmu
menguasai sumber produksi atau
pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh
pemerintahan.
masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan.
Karakteristik dan Sifat Sifat Strafikasi sosial

Tiga aspek yang merupakan karakteristik stratifikasi sosial, yaitu:


1. Perbedaan dalam kemampuan atau kesanggupan.
Anggota masyarakat yang menduduki strata tinggi, tentu memiliki kesanggupan dan kemampaun
yang lebih besar dibandingkan anggota masyarakat yang di bawahnya.
2. Perbedaan dalam gaya hidup (life style).
Seorang direktur sebuah perusahaan, selain selalu dituntut berpakaian rapi, mereka biasanya juga
melengkapi atribut penampilannya dengan aksesoris-aksesoris lain untuk menunjang
kemantapan penampilan
3. Perbedaan dalam hal hak dan akses dalam memanfaatkan sumber daya.Seorang yang menduduki
jabatan tinggi biasanya akan semakin banyak hak dan fasilitas yang diperolehnya. Sementara
itu, seseorang yang tidak menduduki jabatan strategis apapun tentu hak dan fasilitas yang
mampu dinikmati akan semakin kecil.
Sifat-sifat stratifikasi sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi sosial tertutup merupakan suatu sifat stratifikasi sosial dimana setiap anggotanya tidak
dapat berpindah dari kelompok satu ke kelompok yang lainnya.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Berkebalikan dengan stratifikasi sosial bersifat tertutup, dalam stratifikasi sosial yang bersifat
terbuka setiap anggota masyarakatnya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat naik
maupun turun dari satu tingkatan ke tingkatan yang lainnya.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial bersifat campuran merupakan stratifikasi sosial campuran dari stratifikasi sosial
bersifat terbuka dan tertutup. Stratifikasi sosial bersifat campuran memungkinkan terjadinya
perpindahan antar kelas atau tingkat sosial pada batas-batas tertentu.
Bentuk Bentuk Lapisan Sosial
1. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
Dalam stratifikasi ini dikenal dengan sebutan kelas sosial. Kelas sosial dalam ekonomi didasarkan
pada jumlah pemilikan kekayaan atau penghasilan.
-Kelas sosial atas
-Kelas sosial menengah
-Kelas sosial bawah
2. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial adalah pembedaan anggota masyarakat ke dalam
kelompok tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya. 3. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria
Politik
Dalam stratifikasi sosial, media politik dapat dijadikan salah satu kriteria penggolongan. Orang-orang
yang menduduki jabatan di dunia politik atau pemerintahan akan menempati strata tinggi.
4. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang dapat dijadikan sebagai dasar pembedaan
dalam masyarakat. Seseorang yang bekerja di kantor dianggap lebih tinggi statusnya
daripada bekerja kasar, walaupun mereka mempunyai gaji yang sama.
5. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pendidikan
Antara kelas sosial dan pendidikan saling memengaruhi. Hal ini dikarenakan untuk
mencapai pendidikan tinggi diperlukan uang yang cukup banyak. Selain itu,
diperlukan juga motivasi, kecerdasan, dan ketekunan. Oleh karena itu, tinggi dan
rendahnya pendidikan akan berpengaruh pada jenjang kelas sosial.
6. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Budaya Suku Bangsa
Pada dasarnya setiap suku bangsa memiliki stratifikasi sosial yang berbeda-beda.
Misalnya pada suku Jawa. Di Jawa terdapat stratifikasi sosial berdasarkan
kepemilikan tanah.
Dimensi dan Unsur Unsur Strafikasi Sosial
Unsur-unsur dalam stratifikasi sosial adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
Kedudukan dan peranan merupakan unsur pokok dalam stratifikasi sosial. Status
menunjukkan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat. Peranan merupakan
suatu tingkah laku atau tindakan yang diharapkan dari seorang individu yang
menduduki status tertentu.
a. Kedudukan (Status)
Kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola atau kelompok sosial. Dengan
demikian, seseorang dapat memiliki lebih dari satu status. Hal itu disebabkan
seseorang biasanya hidup dalam beberapa pola kehidupan atau menjadi anggota
dalam berbagai kelompok sosial. Misalnya, Dina seorang pelajar sebuah SMA.
b. Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka dia berarti telah
menjalankan suatu peran.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai