Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan
terima kasih.
Tembusan:
Plt. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional (sebagai laporan).
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
Provinsi Aceh
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Utara, Provinsi
Aceh.
2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera
Utara;
3. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara;
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatera Utara;
5. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simalungung, Provinsi Sumatera Utara;
dan
6. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tapanuli Utara,
Provinsi Sumatera Utara.
7. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat;
8. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pesisir Selatan,
Provinsi Sumatera Barat; dan
9. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Solok
Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Provinsi Riau
10. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pelalawan, Provinsi
Riau.
11. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten, Provinsi Kepulauan
Riau; dan
12. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lingga, Provinsi
Kepulauan Riau.
Provinsi Jambi
13. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merangin, Provinsi
Jambi; dan
14. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Provinsi Jambi.
Provinsi Bangka Belitung
15. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bangka Barat,
Provinsi Bangka Belitung.
16. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan;
17. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim,
Provinsi Sumatera Selatan;
18. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin,
Provinsi Sumatera Selatan;
19. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Provinsi Sumatera Selatan; dan
20. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Provinsi Bengkulu
21. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bengkulu Utara,
Provinsi Bengkulu; dan
22. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko,
Provinsi Bengkulu.
Provinsi Lampung
23. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Provinsi Banten
24. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Serang, Provinsi
Banten; dan
25. Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangerang
Selatan, Provinsi Banten.
26. Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.
27. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumedang, Provinsi
Jawa Barat;
28. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat;
29. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Majalengka, Provinsi
Jawa Barat;
30. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman
dan Pertanahan Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat;
31. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat;
32. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tasikmalaya,
Provinsi Jawa Barat; dan
33. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Provinsi Jawa Tengah
34. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, Provinsi
Jawa Tengah;
35. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonogiri, Provinsi
Jawa Tengah;
36. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Brebes,
Provinsi Jawa Tengah;
37. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak, Provinsi
Jawa Tengah;
38. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karanganyar,
Provinsi Jawa Tengah;
39. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Provinsi
Jawa Tengah;
40. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sragen, Provinsi
Jawa Tengah;
41. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo, Provinsi
Jawa Tengah;
42. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah;
43. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora, Provinsi Jawa
Tengah;
44. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Boyolali, Provinsi
Jawa Tengah;
45. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal, Provinsi
Jawa Tengah;
46. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi
Jawa Tengah; dan
47. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang, Provinsi Jawa
Tengah.
48. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;
49. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta; dan
50. Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Provinsi Bali
63. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, Provinsi
Bali;
64. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng, Provinsi
Bali;
65. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali; dan
66. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
67. Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sintang, Provinsi
Kalimantan Barat;
68. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang, Provinsi
Kalimantan Barat;
69. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kapuas Hulu,
Provinsi Kalimantan Barat; dan
70. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sekadau, Provinsi
Kalimantan Barat.
71. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah;
72. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Barat,
Provinsi Kalimantan Tengah;
73. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lamandau, Provinsi
Kalimantan Tengah; dan
74. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pulang Pisau,
Provinsi Kalimantan Tengah;
75. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Balangan, rovinsi
Kalimantan Selatan; dan
76. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan.
77. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Berau, Provinsi
Kalimantan Timur; dan
78. Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur;
79. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bima, Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
80. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok Tengah,
Provinsi Nusa Tenggara Barat;
81. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa, Provinsi
Nusa Tenggara Barat; dan
82. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat;
83. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ende, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
84. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bone, Provinsi
Sulawesi Selatan; dan
85. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Enrekang, Provinsi
Sulawesi Selatan;
86. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gowa, Provinsi
Sulawesi Selatan;
87. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu Timur,
Provinsi Sulawesi Selatan;
88. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu Utara,
Provinsi Sulawesi Selatan;
89. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan;
90. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng, Provinsi
Sulawesi Selatan;
91. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Toraja Utara,
Provinsi Sulawesi Selatan; dan
92. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Parepare, Provinsi
Sulawesi Selatan;
93. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara; dan
94. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara.
Provinsi Gorontalo
95. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pohuwato, Provinsi
Gorontalo.
96. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Mamasa, Provonsi
Sulawesi Barat.
97. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Donggala, Provinsi
Sulawesi Tengah; dan
98. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah.
99. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Perumahan Rakyat Kabupaten
Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara;
100. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan Kolaka Timur,
Provinsi Sulawesi Tenggara; dan
101. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Wakatobi, Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Provinsi Maluku
102. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Maluku Barat Daya;
Provinsi Maluku;
103. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maluku Tengah;
Provinsi Maluku; dan
104. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tual, Provinsi Maluku.
105. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku
Utara;
106. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tidore Kepulauan,
Provinsi Maluku Utara; dan
107. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pulau Taliabu,
Provinsi Maluku Utara.
108. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Teluk Bintuni;
Provinsi Papua Barat.
Provinsi Papua
109. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua;
110. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lanny Jaya,
Provinsi Papua;
111. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Kabupaten
Merauke, Provinsi Papua; dan
112. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura, Provinsi
Papua.
B. Kementerian ATR/BPN
1. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia;
2. Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi, Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia;
3. Kepala Bagian Program dan Data Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Tata
Ruang;
4. Kepala Bagian Hukum, Kepegawaian dan Ortala, Sekretariat Direktorat Jenderal
Tata Ruang;
5. Kepala Bagian Keuangan dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang;
6. Kepala Subbidang Pengembangan Pusat Belajar, Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia;
7. Kepala Subbidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional, Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
8. Kepala Subbidang Penyelenggaraan Pelatihan Kompetensi, Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia;
9. Kepala Subbagian Tata Usaha, Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah
Wilayah I;
10. Kepala Subbagian Tata Usaha, Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah
Wilayah II;
11. Kepala Subbagian Tata Usaha, Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional;
12. Kepala Subbagian Tata Usaha, Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang;
13. Kepala Subbagian Perencanaan Strategis, Kerja Sama dan Data Informasi, Bagian
Program dan Data Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang;
14. Kepala Subbagian Program dan Anggaran, Bagian Program dan Data Informasi,
Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang;
15. Kepala Subbagian Evaluasi Kinerja, Bagian Program dan Data Informasi, Sekretariat
Direktorat Jenderal Tata Ruang;
16. Pejabat Fungsional Perencana, Bagian Program dan Data Informasi, Sekretariat
Jenderal Tata Ruang; dan
17. Staf dan Individual Kontrak pada Bagian Program dan Data Informasi, Sekretariat
Direktorat Jenderal Tata Ruang.
Lampiran II Undangan
Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang
Nomor : 119/UND-200.9.PR.01/VI/2022
Tanggal : 07 Juni 2022
JADWAL ACARA
Rapat Koordinasi Penjaringan Kebutuhan Mahasiswa dan Kesediaan Dinas
Organisasi Perangkat Daerah Pengampu Tata Ruang Kabupaten/Kota dalam
Rangka Persiapan Program Internship in Spatial Planning for Regional and
National Growth Batch 2 Tahun 2022
Informasi Tentang
Program Internship in Spatial Planning for Regional and National Growth:
Sejak Tahun 2021 hingga Juli 2022
Dalam rangka menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci
tercapainya bangsa maju dan berkeadilan sosial, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan kebijakan transformasi pendidikan
tinggi melalui Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM ini memberikan
ruang bagi mahasiswa untuk berkegiatan di luar bangku perkuliahan paling lama dalam
kurun dua semester penuh yang, salah satunya, dilakukan melalui Program Magang dan
Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang merupakan kegiatan magang dengan
mendapatkan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) setara dengan aktivitas sebagaimana
di bangku perkuliahan.
Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengasah kemampuan dan talenta
mahasiswa, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),
dalam hal ini Direktorat Jenderal Tata Ruang (DJTR), memberikan respons positif terhadap
kegiatan Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Tata Ruang
memandang program ini dapat menjadi salah satu terobosan Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk membantu pencapaian target Rencana Strategis (Renstra) DJTR Tahun 2020-2024
yaitu tersusunnya 2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Saat ini, baru sebagian kecil kabupaten/kota telah memiliki Peraturan Kepala Daerah
(Perkada) RDTR. Backlog produk RDTR tersebut, salah satunya, disebabkan oleh
kurangnya SDM penata ruang di daerah. Oleh karena itu, keterlibatan mahasiswa dalam
Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka untuk penyusunan RDTR diharapkan
mampu membantu dalam penyelesaian RDTR.
Melalui program magang tersebut, DJTR melibatkan 475 (empat ratus tujuh puluh lima)
mahasiswa dari rumpun studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) yang berasal dari 22
(dua puluh dua) perguruan tinggi dan 25 (dua puluh lima) mahasiswa dari rumpun non-
PWK yang berasal dari 8 (delapan) perguruan tinggi. Mahasiswa PWK tersebut membantu
penyiapan database di 132 RDTR yang tersebar di 12 provinsi dan 61 kabupaten/kota.
Sedangkan mahasiswa non-PWK ditempatkan di Ditjen Tata Ruang (Direktorat
Perencanaan Tata Ruang Nasional, Kelompok Kerja Data dan Informasi, dan Kelompok
Kerja Studio Peta). Pelaksanaan magang ini dilakukan dengan empat durasi, yaitu tiga
bulan, empat bulan, lima bulan, dan enam bulan dengan pelaksanaan mulai dari bulan
Agustus hingga Desember 2021.
Logo Inspiring
Ditjen Tata Ruang, dengan demikian, telah resmi menjadi mitra program MSIB angkatan
kedua tahun 2022, sehingga program magang yang sebelumnya dilaksanakan secara
independen oleh Kementerian ATR/BPN kini telah terintegrasi dengan program MSIB
Kemendikbud Ristek dan dapat dikonversi ke dalam 14-20 SKS serta dilaksanakan secara
penuh dalam satu semester.
Program INSPIRING telah diluncurkan secara resmi oleh Menteri ATR/Kepala BPN pada
tanggal 14 Februari 2022. Sebanyak 294 mahasiswa dilibatkan dalam Program INSPIRING
yang dilaksanakan mulai 14 Februari sampai dengan 29 Juli 2022. Berbeda dengan skema
tahun 2021 yang difokuskan pada tahap pengumpulan database RDTR, program
INSPIRING dirancang dengan ruang lingkup aktivitas yang lebih luas yaitu penyusunan
RDTR dengan mengacu kepada ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri
ATR/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor
14 Tahun 2021. Mahasiswa akan didampingi oleh mentor saat melakukan kegiatan
magang.
Pembukaan INSPIRING oleh Menteri ATR/Kepala BPN Tanggal 14 Februari 2022
Selain manfaat bagi mahasiswa dalam proses mempersiapkan dan membekali mereka
menjadi lulusan yang siap masuk dunia kerja, keberlanjutan program berbasis kegiatan
magang ini, bagi Kementerian ATR/BPN–khususnya Ditjen Tata Ruang, diharapkan dapat
meningkatkan inklusivitas masyarakat serta sebagai terobosan SDM guna meningkatkan
kualitas RDTR dan mengakselerasi kinerja Ditjen Tata Ruang dalam percepatan
penyelesaian 2.000 RDTR.