Anda di halaman 1dari 3

GNSS adalah Global Navigation Sattelite Systems, GNSS

merupakan sebuah sistem berbasis satelit yang berfungsi untuk


mendapatkan data posisi pada permukaan bumi
GNSS dalam Survey Pemetaan dimanfaatkan sebagai salah satu
metode pengukuran dengan memanfaatkan data dari satelit
Pengukuran menggunakan GPS sendiri merupakan
sebuah akronim dari istilah yang sesungguhnya, karena istilah
yang benar adalah GNSS

Teknologi Pembayaran Tol Otomotis Selain


Menggunakan GNSS
Wacana penerapan mekanisme pembayaran tol otomatis mulai
menguat pada awal 2022. Salah satu sistem yang banyak dibicarakan
adalah Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Global Navigation
Satellite System (GNSS). Dilansir dari bpjt.pu.go.id, sistem tersebut
memungkinkan waktu pembayaran ongkos masuk tol dipangkas dari
10 detik menjadi 4 detik saja.

Pemangkasan waktu tersebut dimungkinkan terjadi karena sistem


MLFF berbasis GNSS membuat pengguna tol mampu membayar tol
tanpa mengeluarkan kartu kredit atau uang fisik.
Sebab, teknologi GNSS otomatis akan membaca rekening pengguna
tol yang tersimpan di aplikasi ponsel dan memotong saldonya secara
otomatis ketika memasuki tol. Pembacaan dan pemotongan saldo
otomatis tersebut dilakukan melalui satelit yang mendeteksi
pengguna tol di depan gerbang tol.

Teknologi GNSS yang dikombinasikan dengan sistem MLFF tampak


menjanjikan. Meskipun demikian, beberapa pilihan teknologi lain
ternyata pernah dipertimbangkan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan RI. Dilansir
dari balitbang.dephub.go.id, berikut beberapa pilihan teknologi selain
GNSS:

1. Dedicated Short Range Communication (DSRC) 

DSRC merupakan alat yang menggunakan radio frekuensi 5,8 Ghz.


Pengguna tol perlu membeli On Board Unit (OBU) apabila DSRC
diterapkan. OBU tersebut nantinya menyimpan data identitas dan
informasi lain sebagai alat deteksi masuk tolo. Teknologi ini memiliki
tingkat keandalan 99,95 persen.

2. Radio Frequency Identification (RFID) 

RFID merupakan alat deteksi masuk tol yang menggunakan radio


dengan frekuensi (860–960) Mhz. Apabila diterapkan, pengguna perlu
membeli stiker tag RFID sebagai identitas pengguna. Teknologi ini
memiliki tingkat keandalan sekitar 99,5 persen.

3. Automatic Number Plate Recognition (ANPR)

ANPR merupakan alat untuk mendeteksi plat nomor. Penerapannya


memerlukan akses terhadap database plat nomor kepolisian.
Namun, apabila dibandingkan dengan dua pilihan sebelumnya, ANPR
tidak memerlukan pengguna tol untuk membeli aksesoris tambahan.

4. Short Range Communication based on Calm Active Infrared (ISRC) 

ISRC merupakan teknologi baru yang mirip dengan RFID. Hal yang
membedakannya dengan RFID adalah infrared aktif pada IVU yang
dapat memuat semua informasi.
BANGKIT ADHI WIGUNA

Anda mungkin juga menyukai