Anda di halaman 1dari 27

KEPUTUSAN 3.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor


KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA 109 Tahun 2004, tentang Organisasi dan Tata Kerja
NOMOR: 225 TAHUN 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
TENTANG 4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor
PETUNJUK PENYELENGGARAAN 220 Tahun 2007, tentang Petunjuk Penyelenggaraan
MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, MEMUTUSKAN


Menetapkan :
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Pertama : Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka, setiap gugusdepan, satuan karya, dan Nomor 188 Tahun 2006 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
kwartir membentuk Majelis Pembimbing; Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka.
b. bahwa Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Kedua : Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan
Gerakan Pramuka yang diatur dalam Pasal 24 Anggaran Pramuka sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan
Dasar Gerakan Pramuka dan Pasal 65 Anggaran Rumah ini.
Tangga Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan dan Ketiga : Struktur Organisasi Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.
kepada gugusdepan, satuan dan kwartir; Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
c. bahwa Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan
Gerakan Pramuka sebagaimana diatur dalam Keputusan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 188 Tahun 2006 perlu
disempurnakan untuk disesuaikan dengan perkembangan
saat ini;
d. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan Ditetapkan di : Jakarta
surat keputusan. Pada tanggal : 27 November
2007
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Pramuka. Ketua,
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka
Nomor 011/MUNAS/ 2003 tentang Rekomendasi Munas
Gerakan Pramuka 2003.
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 1 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 2
LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN c. Kedudukan Majelis Pembimbing cukup strategis dalam memberikan
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA kontribusinya kepada jajaran Gerakan Pramuka, sehingga perlu
NOMOR: 225 TAHUN 2007 diberdayakan secara optimal.

PETUNJUK PENYELENGGARAAN 2. Maksud dan Tujuan


MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA a. Maksud dari petunjuk penyelenggaraan ini adalah memberikan
suatu pedoman kepada gudep, satuan dan kwartir tentang hal-hal
yang berkaitan dengan Majelis Pembimbing.
BAB I b. Tujuan petunjuk penyelenggaraan ini adalah agar semua Mejelis
PENDAHULUAN Pembimbing dapat memahami tugas dan fungsinya sehingga
mampu berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada gudep,
1. Umum satuan dan kwartirnya.
a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah yang
melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan 3. Dasar
sekolah dengan tujuan: Petunjuk penyelenggaraan ini disusun berdasarkan:
1) Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan a. Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 238 Tahun 1961
yang beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu tentang Gerakan Pramuka.
pengetahuan dan teknologi. b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2) Membentuk sikap dan perilaku positif, menguasai keterampilan c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 109 Tahun
dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral, 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Nasional Gerakan
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sehingga Pramuka.
menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya d. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 188 Tahun
kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun 2006 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas Gerakan Pramuka.
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. e. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun
b. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi
setiap gugusdepan, satuan karya dan kwartir membentuk Majelis Gerakan Pramuka.
Pembimbing yang berunsurkan tokoh pemerintah dan masyarakat
yang mampu memberikan bimbingan, bantuan, konsultasi dan
menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain.

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 3 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 4
4. Pengertian BAB II
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka, untuk selanjutnya disebut Mabi TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI
adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan,
bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi 1. Tugas pokok
kepada gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan. Tugas Pokok Mabi adalah memberi bimbingan dan bantuan yang
bersifat moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada
gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan:
5. Sistimatika a. Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di atas
Sistimatika penulisan Petunjuk Penyelenggaraan ini disusun sebagai mengandung makna memberi arahan, saran, nasehat, dan
berikut: dukungan moral.
Bab I Pendahuluan b. Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud di atas
Bab II Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi mengandung makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan,
Bab III Tugas dan Tanggungjawab fasilitas, dana serta memberi peluang agar Gerakan Pramuka
Bab IV Perekrutan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian mendapat akses untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dan
Bab V Tata Kerja masyarakat.
Bab VI Hubungan, Koordinasi dan Kerjasama c. Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud di atas mengandung makna
Bab VII Penutup bahwa gudep, satuan, dan kwartir dapat berkonsultasi mengenai
permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan citra
Gerakan Pramuka.
2. Fungsi
Fungsi Mabi adalah memberi bimbingan, bantuan konsultasi kepada
gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan agar dapat:
a. Memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis.
b. Memecahkan masalah-masalah organisatoris, termasuk
meningkatkan jumlah dan mutu anggota Gerakan Pramuka.
c. Memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha
memperoleh fasilitas, dana dan sarana.
d. Menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah
finansial, terutama usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat
memperoleh subsidi dan pemberian lain dari masyarakat yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 5 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 6
e. Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan 5) Pada tingkat kwartir ranting, cabang dan daerah Ketua Mabi
pendidikan Gerakan Pramuka. dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Pemerintahan setempat.
6) Pada tingkat nasional Ketua Mabi dijabat oleh Presiden Republik
3. Organisasi Indonesia.
a. Susunan Organisasi Mabi 7) Jabatan Ketua Harian disesuaikan dengan kebutuhan.
Di setiap gudep, satuan dan kwartir dibentuk Mabi: 8) Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekretaris Mabi dipilih dari antara anggota
1) di Gugusdepan Pramuka dibentuk Majelis Pembimbing Mabi.
Gugusdepan Pramuka disingkat Mabigus. 9) Dalam kepengurusan Mabi dapat dibentuk bidang-bidang sesuai
2) di Satuan Karya Pramuka dibentuk Majelis Pembimbing kebutuhan.
Satuan Karya Pramuka disingkat Mabisaka. 10) Struktur Organisasi Mabi terlampir.
3) di Kwartir Ranting Gerakan Pramuka dibentuk Majelis
Pembimbing Ranting Gerakan Pramuka disingkat Mabiran.
4) di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka dibentuk Majelis
Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka disingkat Mabicab.
5) di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka dibentuk Majelis
Pembimbing Daerah disingkat Mabida.
6) di Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dibentuk Majelis
Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka disingkat Mabinas.
b. Kepengurusan
1) Susunan Pengurus Mabi terdiri atas:
a) Seorang Ketua
b) Seorang Wakil Ketua
c) Seorang Sekretaris
d) Seorang Ketua Harian
e) Beberapa orang anggota
Pengurus diupayakan pria dan wanita dalam jumlah yang seimbang.
2) Jumlah wakil ketua Mabi dan jumlah anggota Mabi ditentukan
oleh Mabi masing-masing sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
Mabinya serta diupayakan seimbang antara pria dan wanita.
3) Ketua Mabigus dipilih dari antara anggota Mabigus yang ada.
4) Pada tingkat satuan karya Ketua Mabi dijabat oleh pejabat pada
lembaga/ instansi/departemen terkait.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 7 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 8
BAB III
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 3. Ketua Harian Mabi
a. Menjalankan tugas sehari-hari Ketua Mabi.
1. Ketua Mabi b. Menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Ketua
a. Mengetuai dan memimpin Mabi Mabi yang dibantu oleh Sekretaris Mabi.
b. Bersama Ketua Gudep, Pamong Saka dan Ketua Kwartir, menyusun c. Bertanggungjawab kepada Ketua Mabi
pengurus Mabi.
c. Mengangkat, melantik dan memberhentikan para Wakil Ketua, Ketua
Harian, Sekretaris, dan para anggota. 4. Sekretaris Mabi
d. Mengukuhkan pengurus gudep, satuan atau kwartir yang a. Membantu Ketua Mabi di dalam menjalankan tugas sehari-hari.
bersangkutan. b. Mendukung kelancaran tugas Mabi dan menjamin kontinuitas
e. Mengatur pelaksanaan tugas dan fungsi Mabi. hubungan ke dalam dan ke luar Mabi.
f. Mengatur pembagian tugas di antara anggota. c. Menyusun perencanaan.
g. Memimpin sidang d. Mengumpulkan, menyimpan dan menilai data.
h. Mengadakan koordinasi dengan Mabi lainnya, baik secara vertical e. Memberikan pelayanan administrasi.
dengan Mabi jajarannya maupun dengan Mabi lain bila dipandang f. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari bila perlu dibantu oleh
perlu. seorang staf kwartir
i. Mengadakan konsultasi dengan pengurus gudep, satuan atau kwartir g. Bertanggungjawab kepada Ketua Mabi.
yang bersangkutan dan menerima pertanggungjawaban atas
penggunaan bantuan yang diterima.
j. Mengirimkan wakilnya ke Musyawarah Gerakan Pramuka sesuai 5. Anggota Mabi
dengan ketentuan. a. Mengajukan saran dan bahan informasi kepada Ketua Mabi
dalam rangka usaha meningkatkan pemberian bimbingan, bantuan
dan konsultasi serta pengawasan Mabi kepada gudep, satuan atau
2. Wakil Ketua Mabi kwartir yang bersangkutan.
a. Mewakili Ketua Mabi apabila Ketua Mabi berhalangan menjalankan b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Mabi.
tugas. c. Melaksanakan segala keputusan sidang Mabi.
b. Menjalankan tugas-tugas yang diserahkan oleh Ketua Mabi. d. Mengikuti semua sidang Mabi.
c. Bertanggungjawab kepada Ketua Mabi

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 9 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 10
BAB IV 4) Ketua Mabi memilih calon yang diajukan tersebut bilamana
PEREKRUTAN, PENGANGKATAN, perlu dapat memilih calon lain diluar daftar yang diajukan
PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN 5) Ketua Mabi melalui ketua gudep, satuan dan kwartir atau
orang yang ditunjuk mengadakan pendekatan kepada calon
pengurus Mabi
1. Perekrutan Anggota 6) Calon pengurus Mabi yang bersedia menjadi pengurus Mabi
Rekrut dilaksanakan untuk mendapatkan anggota Mabi yang memadai wajib mengisi formulir kesediaan.
dan berkualitas serta dapat meningkatkan kinerja gudep, satuan dan 7) Ketua Gudep, Pinsaka, Ketua Kwarran secara ex-officio menjadi
kwartir. anggota mabi.
Dalam perekrutan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Persyaratan:
1) Sehat jasmani dan rohani 2. Pengangkatan
2) Peduli terhadap kaum muda, khususnya Gerakan Pramuka a. Pengangkatan merupakan tahap awal bergabungnya anggota dalam
3) Bersedia menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk kepengurusan Mabi yang ditandai dengan surat keputusan dari
perkembangan Gerakan Pramuka Ketua Mabi tentang pengangkatan sebagai anggota Mabi.
4) Mempunyai waktu untuk kegiatan-kegiatan kepramukaan b. Pengangkatan Ketua Mabi dilakukan oleh Ketua Kwartir jajaran di
b. Sumber: atasnya kecuali Ketua Mabinas.
1) Pejabat pemerintah
2) Tokoh masyarakat
3) Orangtua peserta didik 3. Pelantikan
4) Kepala sekolah/guru a. Pengangkatan Ketua Mabi dan anggota Mabi ditindaklanjuti
5) Pengusaha dengan acara pelantikan. Pelantikan Ketua Mabi oleh Ketua Kwartir
6) Pandu/Pramuka Purna Bakti jajaran di atasnya kecuali Ketua Mabinas.
7) Anggota masyarakat yang berminat b. Pelantikan merupakan acara formal yang secara garis besarnya
c. Tata cara: diatur antara lain sebagai berikut:
Gudep, Satuan dan Kwartir: 1) pernyataan persetujuan terhadap isi Anggaran Dasar dan
1) Menginventarisir nama-nama calon pengurus Mabi yang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
diusulkan oleh ketua gudep, satuan atau kwartir. 2) pernyataan kesukarelaan yang ditandai dengan mengucapkan Tri
2) Menyusun sesuai daftar prioritas Satya.
3) Mengajukan daftar nama calon pengurus Mabi kepada Ketua 3) mengucapkan dan menandatangani ikrar
Mabi dengan jumlah melebihi yang dibutuhkan. Hal tersebut di atas dilaksanakan dalam suatu rangkaian upacara
yang diatur tersendiri.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 11 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 12
4. Pemberhentian BAB V
Pemberhentian adalah tahapan akhir dari kepengurusan Mabi. TATA KERJA
a. Masa bakti kepengurusan Mabi dapat disesuaikan dengan masa
bakti pejabat di lingkungan pemerintahan setempat. Untuk masa
bakti Mabigus dan Mabi Saka dapat disesuaikan dengan masa bakti Persidangan Mabi
kepengurusan satuannya. 1. Sidang Mabi ditentukan sebagai berikut:
b. Dalam satu masa bakti dapat diadakan pergantian antar waktu, a. 1) Mabinas bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.
yang antara lain disebabkan karena: 2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabinas dengan
1) berhenti dari jabatannya, pindah ke daerah lain dan mutasi Kwarnas diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.
2) mengundurkan diri 3) Sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun Mabinas
3) meninggal dunia mengadakan sidang dengan para Ka Mabida.
c. Karena telah menyelesaikan masa baktinya. b. 1) Mabida bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.
2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabida dengan Kwarda
diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun
3) Sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun Mabida
mengadakan sidang dengan para Ka Mabicab.
c. 1) Mabicab bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun.
2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabicab dengan
Kwarcab diadakan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu
tahun.
3) Sekurang-kurangnya sekali dalam setahun Mabicab
mengadakan sidang dengan para Ka Mabiran.
d. 1) Mabiran bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam
bulan.
2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabiran dengan Kwarran
diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.
e. 1) Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam
bulan.
2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabigus dengan
Pembina Gugusdepan diadakan sekurang-kurangnya sekali
dalam empat bulan.

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 13 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 14
f. 1) Mabisaka bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam 2) Upaya menggalang dukungan fasilitas dan dana dari
bulan. masyarakat, termasuk dari instansi pemerintah/swasta.
2) Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabisaka dengan 3) Lain-lain yang dianggap penting dalam rangka bimbingan
Pamong Saja dan Pinsaka diadakan sekurang-kurangnya sekali konsultasi dengan gudep, satuan/kwartir agar program
dalam empat bulan. kegiatan tetap menarik, sesuai dengan kebutuhan
g. Sidang dapat diadakan atas dasar: masyarakat dan kebutuhan peserta didik.
1) Permintaan Ketua Mabi 4) Pengambilan keputusan:
2) Saran Wakil Ketua Mabi a) Keputusan sidang mabi didasarkan atas
3) Usul Sekretaris Mabi musyawarah/mufakat.
4) Usul Anggota Mabi b) Bilamana perlu keputusan siding dapat dilaksanakan
5) Permintaan dari gudep, satuan, kwartir. dengan pengambilan suara/voting.
2. Peserta Sidang: 4. Hasil-hasil Sidang Mabi dicatat, dikompilasi dan didistribusikan oleh
a. Sidang Mabi dihadiri oleh Ketua, para Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekretaris Mabi kepada Ketua, para Wakil Ketua, Ketua Harian dan para
Sekretaris dan para Anggota Mabi. Anggota Mabi serta kepada para undangan.
b. Sidang koordinasi dan konsultasi dihadiri oleh Ketua Mabi atau
yang mewakilinya, Sekretaris dan anggota yang diperlukan
c. Sidang dengan jajaran Mabi dihadiri oleh Ketua Mabi atau yang
mewakilinya, Sekretaris dan seluruh anggota.
3. Materi Sidang:
a. Sidang Mabi:
1) Menentukan bantuan dan dukungan yang perlu diberikan
kepada gudep, satuan dan kwartirnya serta sumber dayanya.
2) Kebijakan mabi dalam memberikan bantuan berupa
bimbingan, bantuan moral, organisatoris, material dan
finansial.
b. Materi sidang koordinasi antara Mabi dengan Pembina gudep,
Pamong Saka serta kwartir membahas:
1) Rencana kerja, program kerja dan program kegiatan gudep,
satuan, kwartir dan keperluan bantuan/dukungan fasilitas dan
dana guna melancarkan pelaksanaan rencana kerja, program
kerja/program kegiatan tersebut dalam rangka pelaksanaan
misi dan pencapaian visinya.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 15 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 16
BAB VI b. Masyarakat melalui Mabi yang bersangkutan atau langsung dapat
HUBUNGAN, KOORDINASI DAN KERJASAMA menyalurkan aspirasi, saran dan kritik serta bantuannya kepada
gugusdepan, satuan atau kwartir.
1. Hubungan dengan Gugusdepan, Satuan, dan Kwartir
a. Untuk dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat memberi 4. Media Komunikasi dalam rangka melancarkan hubungan
bimbingan, bantuan dan konsultasi secara konsepsional, efektif a. Setiap jajaran Mabi dapat menerbitkan suatu media informasi.
dan efisien, masing-masing Mabi dapat menyelenggarakan suatu b. Media informasi penting diperlukan untuk meningkatkan citra
hubungan, koordinasi dan kerjasama dan saling memberi Gerakan Pramuka, dan melancarkan hubungan antara Mabi,
informasi dengan gugusdepan, satuan dan kwartir. pemerintah, gudep, satuan, kwartir, dan masyarakat.
b. Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib memberikan laporan
penggunaan fasilitas dan pemanfaatan fasilitas dana dari Mabi
secara periodik maupun insidentil kepada Mabi yang
bersangkutan.
c. Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib mengundang Mabi yang
bersangkutan bila menyelenggarakan musyawarah, rapat atau
melaksanakan kegiatan yang dianggap penting, contohnya Jambore,
PW, LT, dll.

2. Hubungan dengan Instansi Pemerintah


a. Masing-masing Mabi mengusahakan hubungan timbal balik dengan
instansi pemerintah.
b. Instansi Pemerintah melalui Mabi yang bersangkutan atau langsung
dapat menyalurkan bantuan kepada gugusdepan, satuan atau
kwartir.

3. Hubungan dengan Masyarakat


a. Mabi masing-masing berupaya menjalin hubungan timbal balik
dengan masyarakat termasuk lembaga masyarakat lainnya (LSM)
sehingga aspirasi masyarakat dapat ditampung.

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 17 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 18
BAB VII LAMPIRAN II SURAT KEPUTUSAN
PENUTUP KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 225 TAHUN 2007

Penutup STRUKTUR ORGANISASI


Hal-hal lain tentang Mabi yang belum diatur dalam petunjuk MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA
penyelenggaraan ini akan diatur lebih lanjut oleh Mabi masing-masing
bersama gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan. KETUA

WAKIL KETUA

KETUA HARIAN
Jakarta, 27 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua, Sekretaris

Anggota
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

Jakarta, 27 November 2007


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,

Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 19 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 20
PAKAIAN SERAGAM HARIAN PRAMUKA c. Ukuran:
1) sisi panjang 90 cm dengan sudut 90º(siku-siku)
2) panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan
Pakaian Seragam Harian, adalah pakaian yang dikenakan oleh semua anggota pemakai.
Gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan harian. d. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara. e. dikenakan di bawah kerah baju
f. setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih
tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih
Pakaian seragam harian Pramuka Siaga. g. cara melipat setangan leher:
1) dilipat empat kali sejajar dengan sisi terpanjang, dengan arah yang
Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga Putra, terdiri : sama, lebar lipatan 7 cm
2) sebagai lipatan terakhir (ke lima) dilakukan dengan membagi dua
1. Tutup kepala : sama lebar lipatan itu ke arah memanjang.
a. berbentuk baret berwarna coklat tua 5. Kaos kaki:
b. dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke a. kaos kaki panjang sampai dengan dibawah lutut (+ 5 cm)
kanan b. warna hitam.
c. tanda topi terletak di sebelah kiri 6. Sepatu:
2. Baju pramuka: a. model tertutup.
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda b. warna hitam.
b. berbentuk baju kurung lengan pendek c. bertumit rendah.
c. ditambah lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm
d. kerah baju model kerah dasi Contoh Pola Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga putra.
e. memakai buah baju (kancing) pada lidah baju
f. tidak memakai lidah bahu  
g. mempunyai dua saku pada bagian muka bawah baju/blus
h. baju dipakai di luar celana
3. Celana pramuka:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua
b. berbentuk celana pendek (+ 3 cm di atas lutut)
c. tidak memakai ikat pinggang
d. diberi elastik
e. dua saku celana masing-masing di sebelah kiri dan kanan
f. memakai buah baju (kancing) atau retsleting di bagian depan celana
4. Setangan leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. berbentuk segitiga sama kaki

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 21 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 22
Pakaian Seragam Harian Pramuka Siaga Putri, terdiri : 5. Kaos kaki:
1. Tutup kepala: a. kaos kaki panjang (+ 5 cm dibawah lutut)
a. dibuat dari kain coklat tua b. warna hitam
b. berbentuk topi joki, dengan lima potongan 6. Sepatu:
c. pada batas tiap potongan diberi bisban warna a. model tertutup
coklat muda lebar 1/4 cm b. warna hitam
d. pada bagian atas, tepat pada pertemuan c. bertumit rendah
potongan-potongan diberi bulatan hiasan,
bergaris tengah antara 1 sampai 3 cm Berikut pola modelnya :
berwarna coklat tua
e. bagian belakang dari topi diberi elastik
f. lebar lidah topi bagian depan 5 cm (sintong)
2. Baju/blus pramuka:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda
b. berbentuk baju kurung lengan pendek
c. ditambah lipatan hiasan melintang di dada selebar 2 cm
d. kerah baju model shiller
e. tidak memakai buah baju (kancing)
f. tidak memakai lidah bahu
g. mempunyai dua saku pada bagian muka bawah baju/blus
h. baju/blus dipakai di luar rok/bawahan
3. Rok/bawahan pramuka:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. berbentuk rok lipatan (plooi) yang bagian dalamnya masing-masing 3
cm
c. jumlah lipatan disesuaikan dengan lingkar pinggang pemakai
d. panjang rok/bawahan 5 cm di bawah lutut
4. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. Ukuran:
1) lebar 3,5 cm, panjang 80 cm, dan disimpulkan
2) panjang pita dari simpul 7-8 cm, karena itu panjang pita leher
dapat disesuaikan dengan besar badan pemakai
c. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
d. diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 23 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 24
Pakaian Seragam Harian Pramuka Penggalang. f. setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih
tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapih
1. Tutup kepala: g. cara melipat setangan leher sama dengan setangan leher Pramuka
a. berbentuk baret berwarna coklat tua. Siaga
b. dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya 5. Kaos kaki:
ditarik miring ke kanan a. kaos kaki panjang (+ 5 cm dibawah lutut)
c. tanda topi terletak di sebelah kiri. b. berwarna hitam
2. Baju pramuka/kemeja: 6. Sepatu:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda a. model tertutup
b. berbentuk kemeja lengan pendek b. warna hitam
c. kerah baju model kerah dasi c. bertumit rendah.
d. memakai lidah bahu
e. diberi buah baju (kancing) Contoh Pola Pakaian Seragam Harian Pramuka Penggalang putra.
f. memakai dua saku di dada kiri dan kanan
g. tengah saku diberi lipatan
h. memakai tutup saku
i. dikenakan di dalam celana
3. Celana pramuka:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua
b. berbentuk celana pendek sebatas lutut
c. memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku dibagian
belakang dengan memakai tutup dan buah baju (kancing)
d. diberi kantong timbul di samping kiri dan kanan
e. memakai ikat pinggang, berwarna hitam
f. pada bagian ban celana dibuat tempat ikat pinggang
g. pada bagian depan celana memakai retsleting
4. Setangan leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. berbentuk segitiga sama kaki
c. Ukuran
1) sisi panjang 100 – 120 cm dengan sudut 90º
2) panjang sisi setangan-leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan
pemakai
d. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
e. dikenakan di bawah kerah baju

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 25 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 26
Pakaian Seragam Harian Pramuka Penggalang Putri, terdiri : b. lebar 3,5 cm, panjang 90 cm dan disimpulkan dan panjang pita dari
1. Tutup kepala: simpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher dapat disesuaikan
a. dibuat dari anyaman bambu, warna coklat dengan besar badan pemakai
muda c. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
b. berbentuk topi bulat d. diikat dengan simpul mati, warna merah di sebelah kanan
c. lebar lidah topi + 3,5 cm 5. Kaos kaki
a. Kaos kaki panjang (+5 cm di bawah lutut)
2. Baju/blus pramuka: b. Warna hitam
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda 6. Sepatu:
b. model baju a. model tertutup
c. buah baju di depan berwarna sama dengan b. warna hitam
baju/blusnya c. bertumit rendah
d. ditambah lipatan selebar 2,5 cm melintang di
dada
e. lengan pendek
f. kerah model setali
g. memakai lidah bahu selebar 2,5 cm
h. bagian bawah baju dimsukkan ke dalam rok-
kulot/bawahan
3. Rok/bawahan pramuka:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. berbentuk rok-kulot dengan bagian depan memakai dua lipatan
(stolplooi) masing-masing sedalam 5 cm
c. bagian belakang tanpa lipatan, hanya menggunakan kupnat
d. memakai retsleting berwarna coklat tua yang dipasang pada bagian
belakang rok/bawahan
e. dua saku di depan (saku timbul) di atas lipatan lipatan rok-kulot,
memakai tutup, dan memakai lipatan selebar 2 cm (ukuran saku
disesuaikan dengan besar badan pemakai)
f. rok-kulot memakai ban dan diberi kolong untuk ikat pinggang
g. memakai ikat pinggang berwarna hitam
h. panjang rok-kulot 5 cm di bawah lutut
4. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 27 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 28
Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan Pandega. 5. Kaos kaki:
a. kaos kaki pendek
Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan b. warna hitam
Pandega Putra, terdiri : 6. Sepatu:
1. Tutup kepala: a. model tertutup
a. berbentuk baret berwarna coklat tua. b. warna hitam
b. dikenakan dengan tepi mendatar, bagian c. bertumit rendah
atasnya ditarik miring ke kanan
c. tanda topi terletak di sebelah kiri Contoh Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan Pandega putra.
2. Baju pramuka/kemeja:  
Sama seperti Pakaian seragam harian Pramuka
Penggalang.
3. Celana pramuka:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. bentuk celana panjang
c. memakai dua saku samping kiri dan kanan
serta dua saku dibagian belakang dengan
memakai tutup dan buah baju (kancing)
d. memakai ikat pinggang, berwarna hitam
e. pada bagian ban celana dibuat tempat ikat
pinggang
f. pada bagian depan celana memakai retsleting
4. Setangan leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. berbentuk segitiga sama kaki
c. Ukuran:
1) sisi panjang 120 – 130 cm dengan sudut 90º
2) panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan
pemakai.
d. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
e. dikenakan di bawah kerah baju
f. setangan leher dilipat sedemikian rupa
sehingga warna merah putih tampak dengan
jelas, dan pemakaian tampak rapih
g. cara melipat setangan leher sama dengan Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri,
setangan leher Pramuka Siaga terdiri :
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 29 7.kursus
Tutuporientasi
kepala: majelis pembimbing gugus depan 30
a. dibuat dari anyaman bambu, warna coklat a. model tertutup
muda b. warna hitam
b. berbentuk topi bulat c. bertumit rendah
c. lebar lidah topi + 3,5 cm
8. Baju/blus pramuka: Gambar model :
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda
b. model prinses di bagian depannya, sedang
bagian belakang dengan kupnat
c. lengan pendek
d. kerah model setali
e. memakai lidah bahu selebar 3 cm
f. dua saku, menempel mulai dari garis
potongan prinses ke jahitan samping,
dengan tinggi saku 12 - 14 cm
g. di atas saku pada pinggang digunakan ban
pinggang hiasan selebar 2 cm
h. ban pinggang bagian belakang dipasang mulai dari kupnat belakang
dan bagian depan dipasang mulai dari garis prinses, keduanya
dipertemukan dengan gesper yang dipasang mati hingga ujung ikat
pinggang hiasan hanya keluar 3 cm dari gesper
i. panjang baju/blus sampai garis pinggul, dikenakan di luar
rok/bawahan.
9. Rok/bawahan pramuka:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. model tanpa lipatan/plooi, bagian bawah melebar (model “A“)
c. panjang rok/bawahan 5 cm di bawah lutut
d. memakai retsleting berwarna coklat tua yang dipasang pada bagian
belakang rok/bawahan
10. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. lebar 3,5 cm, panjang 110 cm dan disimpulkan dan panjang pita dari
simpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher dapat disesuaikan
dengan besar badan pemakai
c. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
d. diikat
kursus dengan
orientasi simpul
majelis mati, warna
pembimbing merah
gugus di sebelah kanan
depan 31 kursus Seragam
Pakaian orientasi Harian
majelis Pembina
pembimbing gugus Andalan
Pramuka, depan dan anggota Majelis32
11. Sepatu: Pembimbing.
g. cara melipat setangan leher sama dengan
Pakaian Seragam Harian Pembina Pramuka Putra. setangan leher Pramuka Siaga
5. Kaos kaki;
1. Tutup kepala: a. kaos kaki pendek
a. dibuat dari bahan berwarna hitam polos (tanpa b. warna hitam
hiasan), 6. Sepatu:
b. berbentuk peci nasional a. model tertutup
c. pada sudut kiri depan peci dikenakan tanda topi b. dibuat dari kulit, warna hitam
warna kuning emas. c. bertumit rendah
2. Baju pembina pramuka, andalan dan anggota majelis
pembimbing/ kemeja: Sama seperti pakaian seragam Contoh Pola Pakaian Seragam Harian Pembina Pramuka, Andalan dan anggota
harian Pramuka Penegak/Pandega. Majelis Pembimbing putra.
3. Celana pembina pramuka, andalan dan anggota  
majelis pembimbing:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. bentuk celana panjang
c. memakai dua saku samping kiri dan kanan serta
dua saku dibagian belakang dengan memakai
tutup dan buah baju (kancing)
d. memakai ikat pinggang, berwarna hitam
e. pada bagian ban celana dibuat tempat ikat
pinggang
f. pada bagian depan celana memakai retsleting
4. Setangan leher;
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. berbentuk segitiga sama kaki
c. Ukuran
1) sisi panjang 120 – 130 cm dengan sudut 90º
2) panjang sisi setangan leher disesuaikan dengan tinggi badan
pemakai.
d. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
e. dikenakan di bawah kerah baju
f. setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga
warna merah putih tampak dengan jelas, dan
pemakaian tampak rapih Pakaian Seragam Harian Pembina Pramuka Putri.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 33 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 34
1. Tutup kepala:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua e. diikat dengan simpul mati, warna merah disebelah kanan
b. berbentuk peci 5. Sepatu:
c. tinggi bagian depan 5,5 cm, sedang bagian a. model tertutup
belakang terbuka melengkung dengan jarak 3 b. warna hitam
cm c. bertumit rendah/sedang
d. bagian samping kiri diberi lipatan lengkung
untuk tempat tanda topi Contoh Pola Pakaian Seragam Harian Pembina Pramuka putri.
2. Baju/blus pembina pramuka:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda
b. model prinses di bagian depannya, sedang
bagian belakang dengan kupnat
c. berlengan pendek
d. kerah model setali
e. memakai lidah bahu selebar 3 cm
f. dua saku, menempel mulai dari garis potongan prinses ke jahitan
samping, dengan tinggi saku 12 - 14 cm
g. di atas saku pada pinggang digunakan ban pinggang hiasan selebar 2
cm
h. ban pinggang bagian belakang dipasang mulai dari kupnat belakang
dan bagian depan dipasang mulai dari garis prinses, keduanya
dipertemukan dengan gesper yang dipasang mati hingga ujung ikat
pinggang hiasan hanya keluar 3 cm dari gesper
i. panjang baju/blus sampai garis pinggul, dikenakan di luar rok/bawahan
3. Rok/bawahan pembina pramuka:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. model rok lurus/span
c. memakai lipatan di belakang (plotte plooi)
d. memakai ritsleting berwarna coklat tua yang dipasang di bagian
belakang rok/bawahan
e. panjang rok 5 cm di bawah lutut
4. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih,
b. lebar 3,5 cm, panjang 110 cm dan disimpulkan,
c. dan panjang pita dari simpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher
kursusdapat disesuaikan
orientasi dengan besar
majelis pembimbing badan
gugus pemakai
depan 35 kursus Seragam
Pakaian orientasi Harian
majelis Andalan
pembimbing gugus depan
dan anggota Majelis Pembimbing. 36
d. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
b. model tertutup
c. warna hitam
1. Tutup kepala : d. bertumit rendah/sedang (+ 3-5 cm)
a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua
b. berbentuk peci Gambar model :
c. tinggi bagian depan 5,5 cm, sedang bagian
belakang terbuka melengkung dengan jarak 3
cm
d. bagian samping kiri diberi lipatan lengkung
untuk tempat tanda topi.
2. Baju/blus andalan dan anggota majelis pembimbing:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda
b. model prinses di bagian depannya, sedang
bagian belakang dengan kupnat
c. lengan blus 3/4 panjang
d. kerah model setali
e. tanpa lidah bahu dan tanpa ban pinggang
f. dua saku, menempel mulai dari garis potongan prinses ke jahitan
samping, dengan tinggi saku 12 - 14 cm
g. panjang baju/blus sampai garis pinggul, dikenakan di luar
rok/bawahan.
3. Rok/bawahan andalan dan anggota majelis pembimbing:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. model rok lurus/span
c. memakai lipatan di belakang (plotte plooi)
d. memakai retsleting berwarna coklat tua yang dipasang di belakang
e. panjang rok/bawahan 5 cm di bawah lutut.
4. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. lebar 3,5 cm, panjang 110 cm dan disimpulkan
c. dan  panjang pita dari simpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher
dapat disesuaikan dengan besar badan pemakai
d. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
e. diikat dengan simpul mati, warna merah disebelah kanan

5. Sepatu:
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 37 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 38
a. dibuat dari kulit
e. memakai lidah bahu
f. diberi buah baju (kancing) warna kuning emas berlogo tunas kelapa
g. tanpa
kursus banmajelis
orientasi pinggang
pembimbing gugus depan 39
h. dua saku dalam pada bagian muka bawah, mulai dari garis potongan
prinses ke jahitan samping, dengan tinggi saku 12 - 14 cm
i. panjang baju/blus sampai garis pinggul
j. dikenakan di luar rok/bawahan
k. memakai tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Rok/bawahan Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putri:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. model rok lurus/span
c. memakai lipatan di belakang (plotte plooi)
d. memakai retsleting berwarna coklat tua yang dipasang di belakang
e. panjang rok/bawahan 5 cm di bawah lutut atau sebatas mata kaki.
4. Pita leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. lebar pita 3,5 cm, panjang pita 110 cm dan disimpulkan, panjang pita
dari simpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher dapat disesuaikan
dengan besar badan pemakai
c. dikenakan melingkar di bawah kerah baju
Pakaian Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putri. d. diikat dengan simpul mati, warna merah disebelah kanan.
5. Sepatu:
1. Tutup kepala: a. dibuat dari kulit, warna hitam
a. dibuat dari bahan berwarna coklat tua, berbentuk peci b. model tertutup
b. tinggi bagian depan 5,5 cm, sedang bagian belakang terbuka c. bertumit rendah/sedang (+ 3-5 cm)
melengkung dengan jarak 3 cm
c. bagian samping kiri depan diberi lipatan lengkung untuk tempat tanda
topi
2. Baju/blus Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putri:
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda
b. model prinses di bagian depannya, sedang bagian belakang dengan
kupnat
c. lengan blus panjang
d. kerah model setali
e. dikenakan di bawah kerah baju
f. setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih
Pakaian Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putra tampak dengan jelas dan pemakaian tampak rapih.
5.kursus
Sepatu:
orientasi majelis pembimbing gugus depan 41
1. Tutup kepala: a. model tertutup
a. dibuat dari bahan berwarna hitam polos (tanpa hiasan), b. dibuat dari kulit, warna hitam
b. berbentuk peci nasional c. bertumit rendah
c. pada sudut kiri depan peci dikenakan tanda topi warna kuning emas.
2. Baju Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putra/kemeja: Contoh Pola Pakaian Seragam Khusus Upacara anggota dewasa putra, lihat
a. dibuat dari bahan berwarna coklat muda gambar pada gambar di bawah ini :
b. berbentuk kemeja lengan pendek
c. kerah baju model kerah dasi Untuk Anggota Dewasa Putri  :  Untuk Anggota Dewasa Putra  : 
d. memakai lidah bahu
e. diberi buah baju (kancing) warna kuning emas berlogo tunas kelapa
f. memakai dua saku tempel pada dada kiri dan kanan dengan tutup saku
bergelombang, serta dua saku dalam pada bagian muka bawah kiri dan
kanan
dengan tutup saku rata
g. bagian belakang baju diberikan belahan dibawah ban pinggang
h. baju dipakai di luar celana
i. memakai tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
3. Celana Seragam Khusus Upacara untuk anggota dewasa putra:
a. dibuat dari bahan warna coklat tua
b. bentuk celana panjang
c. memakai dua saku dalam pada samping kiri dan kanan, serta dua saku
dalam
pada bagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju (kancing)
d. memakai ikat pinggang berwarna hitam
e. bagian ban celana dibuat tempat ikat pinggang.
4. Setangan leher:
a. dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
b. berbentuk segitiga sama kaki
c. panjang sisi 120 – 130 cm dengan sudut 90º, panjang sisi setangan
leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai
d. dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher
KEPUTUSAN Pakaian Seragam Tambahan
1. Pakaian Seragam Tambahan pada dasarnya dapat dikenakan oleh seluruh
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA anggota Gerakan Pramuka, seperti jas/blazer, jaket, rompi dilengkapi
dengan tanda-tanda Gerakan Pramuka dan pita leher harus terlihat.
NOMOR: 187 TAHUN 2006

TENTANG

SERAGAM KHUSUS UPACARA

BAGI ANGGOTA DEWASA GERAKAN PRAMUKA

MEMUTUSKAN

1. Untuk sementara Seragam Khusus Upacara bagi Anggota Dewasa Gerakan


Pramuka itu diperuntukkan bagi para Andalan dan Anggota Majelis
Pembimbing pada tingkat Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, dan Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka.
2. Seragam Khusus Upacara bagi Anggota Dewasa Gerakan Pramuka itu
dipergunakan dalam rangka upacara memperingati Hari Proklamasi, Hari
Pramuka, dan acara resmi kepanduan di luar negeri, serta kegiatan-
kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka.
Ditetapkan di Jakarta., 28 Desember 2006
2. Pakaian Seragam Tambahan untuk kegiatan kepramukaan di luar negeri:
a. sama dengan pakaian seragam harian sebagaimana tersebut di atas,
hanya diberi badge sesuai ketentuan.
b. untuk peserta konferensi, seminar dan kegiatan yang sifatnya tidak di
lapangan,memakai jas/blazer warna coklat tua.
c. khusus untuk di daerah dingin atau musim dingin dapat memakai
jaket/rompi dan bagi Siaga/Penggalang dapat memakai celana panjang
warna coklat tua.

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 43 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 44
Pola Pakaian Seragam Tambahan Blazer Puteri : Pola Pakaian Seragam Tambahan Rompi/ Putera :
 
 

Pola Pakaian Seragam Tambahan Rompi Puteri :

Pola Pakaian Seragam Tambahan Jas/ Putera :


 

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 45 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 46
Pakaian Seragam Pramuka Khusus:

Penggunaan Pakaian Seragam Khusus seperti pakaian seragam harian


sebagaimana tersebut diatur dalam PP Pakaian Seragam.
Apabila karena pertimbangan agama tidak dapat mengenakan pakaian
seragam harian, maka pramuka putri dapat mengenakan pakaian yang disebut
Pakaian Seragam Pramuka Khusus, seperti di bawah ini :

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 47 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 48
Adapun kelengkapan adalah sebagai berikut:
1. Tutup kepala: Pakaian Seragam Kegiatan Putra :
a. memakai topi dan tanda topi (sesuai dengan tingkatannya)  
b. kerudung warna coklat tua, berbentuk:
1) kerudung bujur sangkar atau segi tiga
2) kerudung dimasukkan ke dalam baju/blus atau di luar baju/blus
2. Baju/blus pramuka, seperti pakaian seragam harian sebagaimana tersebut
di atas, berlengan panjang.
3. Rok/bawahan panjang warna coklat tua (sebatas mata kaki).
4. Untuk Gugusdepan yang berpangkalan di Pondok Pesantren:
a. menyesuaikan, tanpa meninggalkan norma agama (Islami)
b. dapat melaksanakan kegiatan kepramukaan dengan leluasa, baik
kegiatan dilapangan maupun diruangan
c. dapat diberlakukan untuk semua tingkatan Pramuka (Siaga,
Penggalang, Penegak/Pandega, Pembina, Andalan dan Mabi).
d. tidak merubah atribut Gerakan Pramuka dalam bentuk lain
sebagaimana telah ditentukan dalam Petunjuk Penyelenggaraan Tanda
Pengenal Gerakan Pramuka.

Pakaian Seragam Kegiatan. Pakaian Seragam Kegiatan Putri : 

1. Pada saat melakukan kegiatan berkemah, olahraga, kerja bakti, dan lain-
lainnya, dapat mengenakan pakaian seragam kegiatan.
2. Pakaian seragam kegiatan tidak merupakan keharusan, tetapi diatur dalam
petunjuk ini dengan maksud untuk menjamin keseragaman, keserasian,
kepantasan, dan
kepraktisan.
3. Pakaian Seragam Kegiatan meliputi:
a. Tutup kepala diberi lambang Gerakan Pramuka
b. Baju dari bahan kaos lengan pendek/panjang disertai lambang
Pramuka.
c. Celana panjang.
d. Setangan leher berbentuk segitiga.
e. Kaos kaki dan sepatu.
f. Warna tutup kepala, baju, celana, setangan leher, kaos kaki dan sepatu
bebas, namun seragam untuk setiap kesatuan.
kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 49 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 50
SURAT KEPUTUSAN 3. Gugus Depan SMA/SMK/MA sebesar Rp. 1.500,-
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA TAKALAR perbulan dengan pengelolaan :
NOMOR : 10 TAHUN 2010 a. Untuk Gugus Depan. 65 % x Rp. 1.500 = Rp. 975,-
b. Untuk Kwartir Ranting 15 % x Rp. 1.500 = Rp. 225,-
T E N T AN G
c. Untuk Kwartir Cabang 10 % x Rp. 1.500 = Rp. 150,-
IURAN PRAMUKA d. Untuk Kwartir Daerah 5 % x Rp. 1.500 = Rp. 75,-
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA TAKALAR e. Untuk Kwartir Nasional 5 % x Rp. 1.500 = Rp. 75,-
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Takalar Kedua : Untuk pembayaran Iuran Pramuka dari Gugus Depan SD/MI,
dikoordinir oleh Ketua Kwartir Ranting, dan untuk Gugus
Menimbang ; 1. Bahwa Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok Depan SMP/Mts, SMA/SMK/MA lansung oleh Ketua Kwartir
menyelenggarakan Kepramukaan bagi kaum muda guna Cabang Gerakan Pramuka Takalar ;
menumbuhkan tunas bangsa dan negaranya; Ketiga : Penarikan Iuran Pramuka untuk Gugus Depan SD/Mi,
2. bahwa untuk tercapainya tugas pokok tersebut maka SMP/MTs berdasarkan jumlah siswa pada penerimaan dana
dilakukan berbagai usaha antara lain penarikan Iuran BOS, dan Gugus Depan SMA/SMK/MA berdasarkan jumlah
Pramuka dari setiap Gugus Depan; siswa pada tahun pelajaran yang berlangsung ;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Keempat : Keputusan ini berlaku untuk tahun pelajaran 2010 / 2011 dan
Pramuka; apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : diadakan perbaikan sebagaimana mestinya ;
223 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang
Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan berkepentingan untuk diketahui sebagaimana mestinya.
Pramuka;
Memperhatikan : 1. Keputusan Musyawarah Cabang VI Kwartir Cabang Ditetapkan di : Takalar
Gerakan Pramuka Takalar tanggal 10 desember 2008; Pada tanggal : 20 Oktober 2010
Kwartir Cabang
MEMUTUSKAN Gerakan Pramuka Takalar
Menetapkan : Ketua,
Pertama : Menarik Iuran Pramuka dari setiap Gugus Depan dengan
perincian sebagai berikut :
1. Gugus Depan SD/MI sebesar Rp. 800,- perbulan
dengan pengelolaan :
a. Untuk Gugus Depan. 65 % x Rp. 800 = Rp. 550,- Drs. H. A. MAKMUR A. SADDA,M.M
b. Untuk Kwartir Ranting 15 % x Rp. 800 = Rp. 120,-
c. Untuk Kwartir Cabang 10 % x Rp.800 = Rp. 80,-
d. Untuk Kwartir Daerah 5 % x Rp. 800 = Rp. 40,- Tembusan : disampaikan kepada Yth ;
e. Untuk Kwartir Nasional 5 % x Rp. 800 = Rp. 40,- 1. Bupati Takalar, selaku Ketua majelis Pembimbing Cabang Gerakan
2. Gugus Depan SMP/MTs sebesar Rp. 1.200,- perbulan Pramuka Takalar
dengan pengelolaan : 2. Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan di Makassar
a. Untuk Gugus Depan. 65 % x Rp. 1.200 = Rp. 780,- 3. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Jakarta
b. Untuk Kwartir Ranting 15 % x Rp. 1.200 = Rp. 180,-
c. Untuk Kwartir Cabang 10 % x Rp. 1.200 = Rp. 120,-
d. Untuk Kwartir Daerah 5 % x Rp. 1.200 = Rp. 60,-
e. Untuk Kwartir Nasional 5 % x Rp. 1.200 = Rp. 60,-

kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 51 kursus orientasi majelis pembimbing gugus depan 52

Anda mungkin juga menyukai