Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA


NOMOR : 027 TAHUN 1982
PETUNJUK PENYELENGGARAAN KWARTIR RANTING
GERAKAN PRAMUKA
 
 
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka:
 
Menimbang : 1. bahwa dalam rangka melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka Tahun 1978 di Bukittinggi, oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah
diterbitkan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 130 Tahun 1979
tentang perubahan masa bakti kwartir-kwartir dan pembentukan Kwartir Ranting
Gerakan Pramuka ;
2. bahwa sebagai tindak lanjut diterbitkannya Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka No. 130 Tahun 1979 tersebut di atas perlu segera diterbitkan Petunjuk
Penyelenggaraan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka.
 
Mengingat : 1. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1978 di Bukittinggi,
Sumatera Barat.
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No : 096/KN/78 Tahun 1978.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No : 130 Tahun 1979 tentang
Perubahan Masa Bakti Kwartir-kwartir dan Pembentukan Kwartir Ranting Gerakan
Pramuka;
 
Mendengar : Saran-saran staf Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
 
MEMUTUSKAN
 
Menetapkan :
 
Pertama : Petunjuk Penyelenggaraan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
 
Kedua : Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
 
Ditetapkan di Jakarta,
Pada tanggal 31 Maret 1982,
Ketua Kwartir Nasional

 
Letjen TNI (Purn) Mashudi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 027 TAHUN 1982
 
PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN
KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
Pt. 1. Umum
a. Perkembangan Gerakan Pramuka memerlukan peningkatan pengelolaan Gugusdepan-
gugusdepan di wilayah Kecamatan sehingga dianggap perlu untuk meningkatkan Pembantu
Kwartir Cabang di wilayah itu sebagai Kwartir Ranting.
b. Dalam Struktur Organisasi Gerakan Pramuka, Kwartir Ranting yang disingkat Kwarran adalah
badan pimpinan Gerakan Pramuka di wilayah tingkat Kecamatan.
c. Pembentukan Kwarran diseuaikan dengan keperluan, situasi dan kondisi baik sarana maupun
tenaga yang tersedia, yang diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini.
d. Petunjuk Penyelenggaraan Kwarran ini bertujuan untuk mengatur hal-hal yang berhubungan
dengan pengelolaan Kwarran Gerakan Pramuka yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman
dalam mengatur organisasi, tatakerja dan tatalaksana Kwarran.
 
Pt. 2. Ruang Lingkup
a. Pendahuluan.
b. Tujuan dan Sasaran.
c. Kedudukan, tugas, struktur organisasi dan pembentukan Kwarran masa peralihan.
d. Pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab.
e. Lain-lain.
 
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
 
Pt. 3. Tujuan
Tujuan adanya Kwarran yaitu untuk mempermudah pelayanan, bimbingan dan pengendalian
terhadap Gugusdepan-gugusdepan yang terhimbun di setiap wilayah Kecamatan.
 
 
Pt. 4. Sasaran
a. Memudahkan Kwarcab melaksanakan pembinaan
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap Gugusdepan mudah dilaksanakan
c. Fungsi Lurah sebagai Kamabisa lebih meningkat dalam usaha membantu pembinaan Gugusdepan
di wilayah kelurahannya masing-masing.
 
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, STRUKTUR ORGANISASI
DAN PEMBENTUKAN KWARTIR RANTING MASA PERALIHAN
 
Pt. 5. Kedudukan
a. Kedudukan Kwarran merupakan satu badan pimpinan Gerakan Pramuka yang dipilih oleh
Musyawarah Ranting dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting
b. Kwarran diberi bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial oleh Majelis
Pembimbing Ranting yang diketuai oleh Camat.
 
Pt. 6. Tugas Kwarran
a. Mewakili Musyawarah Rantingnya dan memimpin Gerakan Pramuka dalam masa antara dua
Musyawarah Ranting
b. Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Rantingnya
c. Memberikan bimbingan dan pengendalian Gugusdepan-Gugusdepan di wilayah Rantingnya
d. Berhubungan dan bekerjasama erat dengan Majelis Pembimbing Rantingnya
e. Dengan bantuan Majelis Pembimbing Ranting, Kwarran berhubungan dan bekerjasama erat
dengan pejabat dan pimpinan masyarakat tingkat kecamatan.
f. Memberi laporan kepada Kwarcabnya tentang perkembangan Gerakan Pramuka di Ranting.
g. Bertanggungjawab kepada Musyawarah Ranting.
 
Pt. 7. Struktur Organisasi
a. Kwarran sedikit-dikitnya menghimpun dua Gugusdepan Putera dan dua Gugusdepan Puteri
b. Kwarran dibentuk oleh Musyawarah Ranting lewat pemilihan formatur.
c. Kwarran dipimpin oleh Andalan Ranting disingkat Anran sedikit-dikitnya 5 orang yang terdiri atas :
- Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
- Andalan Urusan Putera
- Andalan Urusan Puteri
d. Menurut kebutuhan dan keadaan susunan Pimpinan Kwarran dapat diperluas dengan adanya
Wakil-wakil Ketua, Andalan Urusan Latihan dan sebagainya.
e. Dewan Kerja Penegak dan Pandega Tingkat Ranting disingkat DKR adalah badan pembantu
Kwarran dalam menggerakkan kegiatan Penegak dan Pandega. Ketua dan Wakil Ketua Dewan
Kerja Ranting ex-officio adalah anggota Kwarran.
 
Pt. 8. Pembentukan Kwarran
Pembentukan Kwarran dilaksanakan
a. Atas inisiatif Kwartir Cabang diadakan Musyawarah Ranting disingkat Musran.
b. Peserta Musyawarah terdiri atas :
1) Mabiran
2) Kortan
3) Mabisa
4) Mabigus
5) dan unsur-unsur Gudep.
c. Musyawarah dipimpin oleh Presidium yang dipilih oleh sidang
d. Acara Musyawarah Pembentukan Kwarran sebagai berikut :
1) Pemilihan Andalan Ranting
Pembentukan Kwarran dan Pemilihan Andalan Ranting
2) Rencana Kerja Kwarran untuk masa bakti dua tahun
c. Ketua Kwarran bersama-sama Camat, membentuk Majelis Pembimbing Ranting.
 
Pt. 9. Musyawarah Ranting selanjutnya
a. Diselenggarakan dua tahun sekali.
b. Peserta terdiri atas :
1) Mabiran
2) Anran
3) Mabisa
4) Mabigus
5) Unsur Gudep.
c. Musyawarah dipimpin oleh Presidium yang dipilih oleh sidang
d. Acara :
1) Pertanggungjawaban Kwarran Gerakan Pramuka tentang pekerjaannya selama dua tahun masa
bakti yang dijalani, termasuk pertanggungjawaban keuangan
2) Rencana Kerja Kwarran Gerakan Pramuka untuk masa bakti dua tahun selanjutnya
3) Pemilihan Kwarran baru
c. Jika menghadapi hal yang mendesak, maka diantara dua Musran dapat diadakan Musran Luar
Biasa, disingkat Musran Luar Biasa.
 
BAB IV
PEMBAGIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
 
Pt. 10. Ketua Kwarran
a. Selaku Ka Kwarran mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk memimpin Kwarran.
b. Memberi bimbingan dan petunjuk kepada Gugusdepan-gugusdepan di wilayah rantingnya.
c. Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan keputusan Musran, Keputusan dan instruksi dari
Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas
d. Bersama-sama dengan Andalan Ranting lainnya bertanggingjawab atas segala tugas yang harus
dilaksanakan dalam masa baktinya kepada Musrannya.
 
Pt. 11. Wakil Ketua Kwarran
Wakil Ketua Kwarran disingkat Waka Kwarran mempunyai tugas:
a. Sebagai Waka Kwarran merupakan pembantu utama dari Ka Kwarran.
b. Mewakili Ka Kwarran jika berhalangan.
c. Mengkoordinir bidang-bidang kegiatan tertentu sesuai dengan pembagian tugas yang ditentukan
oleh Ka Kwarran.
d. Bertanggungjawab kepada Ka Kwarran.
 
Pt. 12. Andalan Ranting Urusan
a. Andalan Ranting Urusan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan urusan
masing-masing.
b. Selaku anggota Kwarran membantu menentukan kebijaksanaan tugas Kwarran.
c. Bertanggungjawab kepada Ka Kwarran.
 
Pt. 13. Sekretaris Kwarran
a. Melaksanakan ketata-usahaan Kwarran.
b. Menyusun data dan laporan Kwarran.
c. Memperertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ka Kwarran.
 
Pt. 14. Andalan Ranting Urusan Keuangan sebagai Bendahara
a. Melaksanakan pengelolaan harta benda Kwarran.
b. Menyusun laporan keuangan, daftar invrntaris dan lain-lain.
c. Bertanggungjawab kepada Ka Kwarran.
 
Pt. 15. Dewan Kerja Penegak dan Pandega Ranting (DKR) sebagai Badan Pembantu Kwarran
mempuyai tugas sebagai berikut:
a. Menjadi pembantu utama Ka Kwarran dalam mengendalikan kegiatan Pramuka Penegak dan
Pandega.
b. Mengadakan pemikiran, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Penegak dan Pandega di tingkat
Ranting.
c. Memberikan pandangan, pendapat, saran dan usul tentang kegiatan Penegak dan Pandega
kepada Kwarran.
d. Merencanakan dan menyelenggarakan Musyawarah Penegak dan Pandega Puteri Putera
(Musppanitera) tingkat Ranting
e. Mengajukan keputusan-keputusan hasil Musppanitera kepada Kwarran sebagai rekomendasi
untuk menyususn kebijaksanaan Kwarran.
f. Mengadakan konsultasi dengan Andalan Urusan dalam membuat perencanaan, pelaksanaan dan
penelitian kegiatan-kegiatan Penegak dan Pandega.
 
BAB V
LAIN-LAIN DAN PENUTUP
 
Pt. 10. Hal-hal lain yang bersangkutan dengan Petunjuk Penyelenggaraan Kwarran yang belum diatur
dalam Petunjuk Penyelenggaraan ini akan diatur lebih lanjut oleh Kwartit Nasional.
 
 
Jakarta, 31 Maret 1982
Ketua Kwartir Nasional,
 
 
 
 
Letjen TNI (Purn) Mashudi
 
 

Anda mungkin juga menyukai