Salam Pramuka,
1
Selanjutnya kami mengharapkan masukan dan saran tertulis untuk
penyempurnaan pedoman ini berdasarkan evaluasi atas implementasi di lapangan.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penerbitan
buku pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan kepada kita
semua. Amin.
Selamat bekerja.
2
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: ___ TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANA AKREDITASI GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA
3
tentang Pedoman Akreditasi Gugus depan Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan
Pramuka.
6. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan
Pramuka.
7. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 162.A Tahun 2011
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Sistem Administrasi Kwartir
Gerakan Pramuka.
8. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 218 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : Petunjuk Teknis Pelaksana Akreditasi Gugus depan Gerakan Pramuka,
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II Keputusan ini.
Kedua : Petunjuk teknis ini digunakan sebagai pedoman bagi kwartir,
gugusdepan, dan satuan, serta Asesor Pelaksana Akreditasi
Gugusdepan dalam melaksanakan evaluasi dan penilaian terhadap
gugus depan Gerakan Pramuka.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
DAFTAR ISI
4
Kata Pengantar Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka....................................................... i
Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor ___ Tahun 2015, tentang Petunjuk Teknis
Pelaksana Akreditasi Gugusdepan Gerakan Pramuka ..............................................................iii
Lampiran
A. ....................................................................................................................... x
B. ........................................................................................................................ x
C. .........................................................................................................................x
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
Dengan disusunnya Petunjuk Teknis Pelaksana Akreditasi Gugus depan Gerakan
Pramuka agar dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam
melaksanakan akreditasi gugus depan, sehingga hasil penilaian gugus depan Gerakan
Pramuka yang telah diakreditasi dapat dipertanggungjawabkan.
1. Maksud
2. Tujuan
8
1. Sebagai penjabaran dari Keputusan Kwartir Nasional Nomor 203
Tahun 2011 tentang Pedoman Akreditasi Gugus Depan Pramuka, untuk
digunakan dalam lingkup Kwartir Daerah Gerakan Pramuka.
2. Jelas bagi seluruh gugus depan dan Kwartir Cabang dalam
melaksanakan akreditasi gugus depan gerakan pramuka.
1. Sebagai pedoman untuk membantu kwartir dan gugus depan dalam
mempersiapkan, menyusun berkas akreditasi, melaksanakan akreditasi,
serta rekruiment dan penetapan asesor.
2. Acuan dalam upaya peningkatan mutu Gugus Depan dan rencana
pengembangan Gugus Depan , dan umpan balik dalam usaha
pemberdayaan dan pengembangan Gugus Depan.
3. Sebagai dasar pertimbangan dalam proses pembinaan dan pengakuan
dari kwartir
C. Dasar
D. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini, yang dimaksud dengan:
1. Gugus depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan
9
2. Gugus depan lengkap adalah gugus depan yang memiliki satu
perindukan siaga, satu pasukan penggalang, satu ambalan penegak, dan
satu racana pandega
3. Gugus depan tidak lengkap adalah gugus depan yang memiliki satu, dua,
atau tiga satuan
4. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
5. Akreditasi gugus depan adalah seluruh proses kegiatan evaluasi dan
penilaian secara komprehensif atas komitmen gugus depan terhadap mutu
dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan kepramukaan yang
dilakukan oleh tim asesor atas penugasan kwartir
6. Standar akreditasi adalah tolok ukur yang digunakan untuk menetapkan
kelayakan dan mutu gugus depan
7. Prosesdur akreditasi adalah tata cara yang harus dipatuhi dalam rangka
melaksanakan akreditasi gugus depan
8. Instrumen akreditasi adalah alat yang digunakan untuk mengisi data dan
informasi untuk dijadikan bahan evaluasi
9. Asesmen adalah pengkajian, evaluasi dan penilaian data dan informasi
yang disampaikan oleh gugus depan dalam bentuk portofolio yang
dilakukan oleh tim asesor dalam proses akreditasi, sebelum visitasi ke
gugus depan yang akan diakreditasi
10. Portofolio adalah suatu instrumen akreditasi untuk mengumpulkan
informasi tentang berbagai standar dan parameter yang mempengaruhi
kinerja gugus depan berdasarkan bukti fisik (dokumen/bukti asli)
11. Asesor adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang ditetapkan oleh
Kwartir Nasional sebagai asesor untuk melakukan asesmen
12.Tim asesor adalah suatu tim terdiri dari unsur-unsur yang memahami
kepramukaan dan ditetapkan oleh kwartir yang bersangkutan sebagai
asesor untuk melakukan asesmen
13. Visitasi adalah kunjungan ke gugus depan yang dilakukan oleh tim
asesor untuk melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi data serta
informasi yang telah disampaikan oleh gugus depan melalui pengisian
instrumen akreditasi.
10
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi segala hal ikhwal yang
berkaitan akreditasi Gugus Depan dengan sistematika sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Maksud dan Tujuan
3. Tujuan, Sasaran, Tugas dan Tanggung Jawab Asesor
4. Prinsip Akreditasi Gugus Depan
5. Komponen Akreditasi Gugus Depan
6. Standar Nilai Penetapan Skor
7. Penetapan Asesor
8. Penutup
11
BAB II
TUJUAN, SASARAN, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
A. TUJUAN
1. Memberikan penilaian terhadap Gugus Depan Gerakan Pramuka sesuai
dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
2. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan/pembinaan
kepada Gugus Depan yang diakreditasi.
3. Menjamin gugus depan yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu
yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional, sehingga mampu memberikan
perlindungan bagi masyarakat dari penyelengaraan pendidikan
kepramukaan yang tidak memenuhi standar.
4. Memotivasi gugus depan untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
mempertahankan mutu yang tinggi.
B. SASARAN
Yang menjadi sasaran dalam penyusunan Pedoman ini adalah para asesor
akreditasi, Gugus Depan dan Kwartir Gerakan Pramuka.
4. Gugus Depan
a) Mengunduh instrumen akreditasi dari situs web www.pramuka.or.id
b) Menyiapkan data-data dan bukti fisik sesuai dengan instrumen akreditasi
c) Mendapatkan nomor akreditasi Gugus Depan dari Kwartir Cabang.
d) Melaksanakan pertemuan untuk menilai secara kritis keadaan dan kinerja Gugus
Depan sebelum dilakukan akreditasi.
e) Mengisi instrumen/menyusun portofolio akreditasi sesuai dengan data dan bukti
fisik yang dimilikinya, dan ditandatangani oleh Ketua Gugus Depan, Ketua Majelis
Pembimbing Gugus Depan, dan Kwartir Cabang
f) Memberkas instrumen yang telah diisi berserta bukti fisiknya, selanjutnya
difotokopi dan menyerahkan berkas tersebut ke Kwartir Cabang untuk selanjutnya
dilakukan penilaian.
g) Mengunggah instrumen akreditasi yang telah diisi dalam bentuk file elektronik ke
situs web www.pramuka.or.id, untuk keperlukan verifikasi.
13
14
BAB III
PRINSIP AKREDITASI GUGUS DEPAN
2. Komprehensif.
Dalam pelaksanaan akreditasi Gugus Depan, fokus penilaian dilakukan untuk seluruh
aspek yang terdiri dari sembilan aspek yang meliputi . . . . Dengan demikian, hasil
yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan Gugus Depan
tersebut.
3. Adil
Dalam melaksanakan akreditasi, semua Gugus Depan harus diperlakukan sama,
dengan tidak membedakan Gugus Depan atas dasar keyakinan dan sosial budaya.
Gugus Depan harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme kerja secara adil
dan/atau tidak diskriminatif.
4. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi Gugus Depan
seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi dan lainnya
harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh Gugus Depan yang dinilai
dan Kwartir terkait.
15
5. Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi Gugus Depan harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari
sisi penilaian maupun keputusannya sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.
16
BAB IV
KOMPONEN AKREDITASI GUGUSDEPAN
A. PEMBERKASAN PORTOFOLIO
17
e. Kwartir daerah menetapkan waktu pelaksanaan penilaian akreditasi gugus
depan dan mengundang tim asesor untuk melaksanakan tugas penilaian
akreditasi gugus depan.
f. Asesor melakukan penilaian akreditasi gugus depan melalui penilaian “di
atas meja” (desk evaluation), dengan melakukan penetapan skor dari
setiap komponen dan pernyataan dalam instrument akreditasi.
g. Jika dianggap perlu asesor dapat melakukan visitasi ke gugus depan untuk
meyakinkan keabsahan serta kesesuaian antara data yang diperoleh
melalui pengisian instrument akreditasi dengan fakta di lapangan (gugus
depan). Waktu pelaksanaan visitasi dtetapkan oleh Kwartir Daerah,
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan desk evaluation.
h. Kwartir Daerah menerima hasil penilaian akreditasi beserta rekomendasi
terkait pengembangan gugus depan berdasarkan masing-masing standar
penelitian dari tim asesor, dan selanjutnya melakukan penetapan hasil
akreditasi gudep, untuk disampaikan ke Kwartir Nasional
i. Kwartir Nasional menetapkan hasil akreditasi gugus depan dengan surat
keputusan kwartir nasional dan menerbitkan sertifikat, selanjutnya
disampaikan kepada gugus depan melalui Kwartir Daerah dan Kwartir
Cabang.
1. Data keanggotaan
19
3. Pengelolaan gugus depan
4. Kompetensi pembina
21
B SKK
1 Purwa Copy daftar, SKK, per peserta didik
2 Madya Copy daftar, SKK, per peserta didik
3 Utama Copy daftar, SKK, per peserta didik
C SPG Copy daftar, SPG, per peserta didik
7. Sarana Prasarana
23
BAB V
STANDAR PENETAPAN SKOR
Standar penilaian merupakan dasar dan acuan untuk penepatan skor dalam
pelaksanaan akreditasi gugus depan, terutama sebagai pedoman bagi asesor dalam
melakukan penilaian akreditasi gugus depan. Standar penetapan skor berdasarkan
sembilan komponen standar penilaian akreditasi masing-masing jenjang pendidikan yaitu
siaga, penggalang, penegak dan pandega.
Standar penilaian masing-masing jenjang pendidikan sebagai berikut.
A. Siaga
24
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Papan nama berbentuk segi empat panjang, dengan bahan kayu, seng atau
bahan lain. b) Ukuran papan nama 150 cm x 60 cm. c) Besarnya gambar
dan huruf disesuaikan dengan ukuran papan nama. d) Warna papan nama:
Bidang lambang: a. warna dasar : hijau muda b. warna lambang : hitam
Bidang huruf a. warna dasar : coklat muda b. warna huruf : hitam –(dirubah)
2.2. Papan Struktur Organisasi Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
2.3 Buku Registrasi Peserta Didik
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku registrasi pesertadidik berisi: 1) Nama Lengkap, jenis kelamin
(putra/putri). 2) Tempat dan tanggal lahir. 3) Agama. 4) Nama Orang
tua/Wali. 5) Pekerjaan Orang tua/Wali. 6) Alamat rumah. 7) Anak ke….., dari
jumlah saudara putra/putri … orang. 8) Golongan darah. 9) Sekolah. 10)
Bakat dan hobby. 11) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan,
kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-lain). 12) Pengalaman dalam
kepramukaan. 13) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan
jenis kecacatannya. 14) Lain-lain.
2.4 Buku catatan pribadi peserta didik
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku catatan pribadi berisi: 1) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
2) Tempat dan tanggal lahir. 3) Agama. 4) Tanggal masuk mejadi anggota
Gerakan Pramuka. 5) Sifat baik yang perlu dikembangkan. 6) Sifat kurang
baik yang perlu dikurangi/dihilangkan. 7) Kepemimpinan yang pernah
dialami/diikuti. 8) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik
(sebutkan peristiwa penting, tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik
menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata, Garuda, naik Golongan
Penggalang, dilantik menjadi Penggalang, Ramu, Rakit, Terap, Garuda dan
seterusnya). 9) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong
royong, disiplin, kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas,
kejujuran, inisiatif, kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan
sebagainya). 10) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah
diikuti 11) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita 12)
Mutasi anggota, dan sebagainya.
2.5 Buku Presensi
0 Tidak ada
10 Ada
2.6 Buku daftar anggota
0 Tidak ada
25
10 Ada
2.7 Log book
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di
dalam gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting
harus tercatat pada buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu,
peristiwa, ilustrasi, gambar, tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
2.8 Buku inventaris satuan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi
catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi: 1) Nama
benda/alat/perlengkapan. 2) Jumlah masing-masing perlengkapan. 3)
Kondisi masing-masing perlengkapan. 4) Asal usul barang tersebut
2.9 Buku iuran
0 Tidak ada
10 Ada
2.10 Buku administrasi dana dan keuangan satuan
0 Tidak ada
10 Ada
2.11 Buku registrasi pembina dan anggota Mabi
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku mencakup 1) Nama 2) Alamat dan nomor telpon. 3) Tempat dan
tanggal lahir. 4) Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan
dalam Mabi/Gudep. 5) Agama. 6) Status Perkawinan. 7) Nomor dan tanggal
sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML, KPD dan
KPL. 8) Pendidikan formal.
2.12 Catatan notulen rapat / risalah rapat
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
26
1) Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan
gudep, progja dan sebagainya. 2) Catatan/notulen rapat dengan Dewan
Kehormatan Gudep, berisi permasalahan yang dibahas dan keputusan
terakhir rapat untuk bahan evaluasi. 3) Catatan/notulen rapat dengan
Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan dicek hasil-hasil rapat
sebelumnya.
2.13 Formulir pelaksanaan kegiatan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
8 1 jenis formulir
9 2 jenis formulir
10 3 atau lebih jenis formulir
Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan
sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya: 1) Formulir
peminjaman alat/perlengkapan. 2) Formulir laporan kekuatan.jumlah
anggota. 3) Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.
2.14 Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Hanya surat masuk atau surat keluar tercatat
10 Surat masuk dan surat keluar tercatat dengan baik
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus
dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah
(berkas) dan setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan
2.15 Buku acara kegiatan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Kegiatan kurang tercatat dengan baik
10 Kegiatan tercatat dengan baik
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus
dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi
kegiatan yang akan datang yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan
harus dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan
referensi bagi kegiatan yang akan datang
2.16 Program kegiatan
0 Tidak ada
10 Ada
2.17 Buku laporan keuangan bulanan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku laporan keuangan bulanan belum sepenuhnya baik
10 Buku laporan keuangan bulanan baik
1) Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap
akhir bulan. 2) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah
uang yang jelas dan halal. Untuk menjamin agar keuangan gudep
terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan prosedur keuangan harus
dilaksanakan secara ketat (disiplin). Prosedurnya adalah: 1) Semua
penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada
kesempatan pertama). 2) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada
uang tunai pada kas kecil. 3) Semua dana melalui bank, pengambilan uang
27
harus atas persetujuan Ketua Gudep yang ditandatangani sedikitnya oleh 2
orang anggota Pembina Gudep yang telah ditentukan. 4) Tanda terima atau
kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap penerimaan/pengeluaran
2.18 Buku inventaris gugus depan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya sesuai aturan
10 Buku sepenuhnya sesuai aturan
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi
catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi: 1) Nama
benda/alat/perlengkapan. 2) Jumlah masing-masing perlengkapan. 3)
Kondisi masing-masing perlengkapan. 4) Asal usul barang tersebut.
2.19 Catatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya sesuai aturan
10 Buku sepenuhnya sesuai aturan
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang
merupakan bahan evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran
kegiatan telah dicapai. Salah satu hal yang menarik bagi anggota adalah
bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti ada kemajuan
pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur
keberhasilannya.
2.20 Buku catatan pribadi setiap pembina
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya baik
10 Buku sepenuhnya baik
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup
hanya dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu
anggota tersebut. Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku
catatan pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan
kemajuan yang dicapai
2.21 Mengirimkan laporan Gudep ke Kwaran dan Kwarcab
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Laporan belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
10 Laporan sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
a) Gudep harus memberi laporan secara berkala kepada Kwarran dengan
tembusan kepada Kwarcab tentang perkembangan gudepnya. b) Pada
setiap bulan Oktober, gudep harus melaporkan jumlah anggotanya yaitu
pesertadidik per-golongan serta jumlah pembina dan anggota Mabi kepada
Kwarran dengan dengan tembusan Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas. c)
Setiap tahun pada bulan Januari, gudep harus mendaftarkan kembali
dengan menyerahkan laporan tahunan kepada Kwarcab melalui Kwarran.
d) Gudep yang telah mendaftarkan kembali sesuai dengan butir 3 di atas,
oleh Kwarcab diberikan Tanda Pendaftaran Ulang.
2.22 Buletin Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
28
3 PENGELOLAAN GUGUS DEPAN
Penilaian pengelolaan gugus depan didasarkan pada kondisi
dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen
sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
3.1 Memiliki ketua Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.2 Menyelenggarakan Mugus tiga (3) tahun sekali
0 Tidak ada
10 Ada
3.3 Melaksanakan rapat koordinasi antara pembina dan Mabigus
0 Tidak ada
10 Ada
3.4 Melaksanakan rapat pembina Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.5 Dewan kehormatan Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.6 Lembaga pemeriksa keuangan
0 Tidak ada
10 Ada
3.7 Melibatkan orang tua peserta didik
0 Tidak ada
10 Ada
3.8 Memiliki rencana rekrut peserta didik dan pembina
0 Tidak ada
10 Ada
3.9 Memiliki rencana peningkatan kualitas bagi pembina dan anggota dewasa
0 Tidak ada
10 Ada
3.10 Memiliki program latihan mingguan
0 Tidak ada
10 Ada
3.11 Memiliki program kerja Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
4 KOMPETENSI PEMBINA
4.1 Jenjang pelatihan pembina
2 Belum kursus
3 Orientasi kepramukaan
6 KMD, tanpa SHB
7 KMD, dengan SHB
8 KML, tanpa SHB
9 KML, dengan SHB
4.2 Kursus kepramukaan
2 Tingkat kecamatan, peserta
29
5 Tingkat kecamatan, narasumber
3 Tingkat kabupaten/kota, peserta
8 Tingkat kabupaten/kota, narasumber
6 Tingkat daerah, peserta
11 Tingkat daerah, narasumber
8 Tingkat nasional, peserta
14 Tingkat nasional, narasumber
10 Tingkat internasional, peserta
20 Tingkat internasional, narasumber
5 KEGIATAN
Penilaian didasarkan pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada
dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 -
10
5.1 Latihan rutin dengan upacara pembukaan dan upacara penutupan Latihan
0 Tidak ada
10 Ada
5.2 Perkemahan Satu Hari (Persari)
0 Tidak ada
10 Ada
5.3 Pesta siaga
0 Tidak ada
10 Ada
5.4 Dewan siaga aktif
0 Tidak ada
10 Ada
6 PENCAPAIAN SKU, SKK, SPG
6.1 SKU
1 Calon
3 Mula
5 Bantu
10 Tata
Penilaian berdasarkan jumlah dikalikan dengan nilainya. Misalnya
dari dokumen ada 5 calon maka nilai = 5x1 = 5
6.2 SKK
5 Purwa
10 Madya
15 Utama
Jumlah
Penilaian berdasarkan jumlah SKK dikalikan dengan nilainya.
Misalnya dari dokumen ada 10 purwa maka nilai = 5x10 = 50
6.3 SPG Nilai berdasarkan jumlah peserta didik nilai 40. Misalnya ada 5
peserta didik yang SPG, nilai 5x40 = 200
7 SARANA PRASARANA
30
7.1 Sanggar Gugusdepan
7.2 Bendera merah putih
7.3 Bendera Gudep
7.4 Peluit
7.5 Tongkat dengan standarnya
7.6 Talitemali
7.7 Tenda Barung
7.8 Alat kebersihan lengkap
7.9 Alat dan kotak P3K
7.10 Kotak/Peti perindukan
7.11 Kantong Barung
7.12 Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan
PENGALAMAN MENGIKUTI KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN, SOSIAL DAN
8 AGAMA
Penilain berdasrkan jumlah kegitaan yang diikuti. Misalnya
sebagai peserta dalam rangka seminar sertifikasi guru di
kabupaten, maka nilainya 10. Jika jumlah pembina yang
mengikutinya 2 orang maka nilai = 2X10=20
8.1 Kecamatan
5 Peserta
10 Pelaksana
15 Narasumber
8.2 Kabupaten/kota
10 Peserta
15 Pelaksana
20 Narasumber
8.3 Propinsi
15 Peserta
20 Pelaksana
25 Narasumber
8.4 Nasional
20 Peserta
25 Pelaksana
30 Narasumber
8.5 Internasional
25 Peserta
30 Pelaksana
35 Narasumber
9 PENGHARGAAN DAN PRESTASI GUGUSDEPAN
5 Ranting
5 Pesta siaga
10 Cabang
30 Gudep tergiat
B. Penggalang
31
1 DATA KEANGGOTAAN
1.1 Golongan/Jumlah Pasukan
5 Memiliki 1 pasukan dan sekurang-kurangnya 3 regu
10 Memiliki 1 pasukan dan 4 regu
20 Memiliki lebih 1 pasukan
Dalam petunjuk penyelenggaraan gugus depan gerakan pramuka telah
ditetapkan bahwa 1 pasukan penggalang terdiri dari 24-32 pramuka
penggalang yang dibagi menjadi 3-4 kelompok kecil yang disebut regu. 1
regu terdiri atas 6-8 pramuka penggalang
1.2 Pembina Satuan
10 Memiliki 1 pembina
15 Memiliki 2 pembina
20 Memiliki 3 pembina atau lebih
1.3 Majelis Pembimbing
Mabi hanya berasal dari sekolah/perti
5 Ketua dan Sekretaris
10 Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
15 Ketua, Wakil Ketua ,Sekretaris dan Anggota
Mabi dari gabungan sekolah/perti dan masyarakat (campuran)
10 Ketua dan Sekretaris
15 Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris
20 Ketua, Wakil Ketua ,Sekretaris dan Anggota
Jika unsur majelis pembimbing semua berasal dari sekolah/perti, maka skor
penilaiannya diambil dari kolom sekolah/perti. Jika unsur majelis
pembimbing gabungan dari sekolah/perti dan masyarakat, maka skor
penilaiannya diambil dari kolom campuran. Untuk gugus depan yang
berpangkalan di wilayah , maka skor penilaiannya diambil dari kolom
campuran
34
Ada, terdiri dari :
9 Hanya surat masuk atau surat keluar tercatat
10 Surat masuk dan surat keluar tercatat dengan baik
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus
dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah
(berkas) dan setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan
36
10 Ada
3.6 Lembaga pemeriksa keuangan
0 Tidak ada
10 Ada
3.7 Melibatkan orang tua peserta didik
0 Tidak ada
10 Ada
3.8 Memiliki rencana rekrut peserta didik dan pembina
0 Tidak ada
10 Ada
3.9 Memiliki rencana peningkatan kualitas bagi pembina dan anggota dewasa
0 Tidak ada
10 Ada
3.10 Memiliki program latihan mingguan
0 Tidak ada
10 Ada
3.11 Memiliki program kerja Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
4 KOMPETENSI PEMBINA
4.1 Jenjang pelatihan pembina
2 Belum kursus
3 Orientasi kepramukaan
6 KMD, tanpa SHB
7 KMD, dengan SHB
8 KML, tanpa SHB
9 KML, dengan SHB
4.2 Kursus kepramukaan
2 Tingkat kecamatan, peserta
5 Tingkat kecamatan, narasumber
3 Tingkat kabupaten/kota, peserta
8 Tingkat kabupaten/kota, narasumber
6 Tingkat daerah, peserta
11 Tingkat daerah, narasumber
8 Tingkat nasional, peserta
14 Tingkat nasional, narasumber
10 Tingkat internasional, peserta
29 Tingkat internasional, narasumber
5 KEGIATAN
Penilaian didasarkan pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada
dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 -
10
5.1 Latihan rutin dengan upacara pembukaan dan upacara penutupan Latihan
0 Tidak ada
10 Ada
5.2 Lomba Tingkat 1
0 Tidak ada
37
10 Ada
5.3 Perkemahan jum'at,Sabtu, Minggu (Perjusami)
0 Tidak ada
10 Ada
5.4 Kegiatan peduli lingkungan
0 Tidak ada
10 Ada
5.5 Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru)
0 Tidak ada
10 Ada
5.6 Dewan Regu aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.7 Dewan Penggalang aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.8 Dewan Kehormatan Penggalang aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.9 Majelis Penggalang Aktif
0 Tidak ada
10 Ada
6 PENCAPAIAN SKU, SKK, SPG
6.1 SKU
1 Calon
3 Ramu
5 Rakit
10 Terap
Jumlah
Penilaian berdasarkan jumlah dikalikan dengan nilainya. Misalnya
dari dokumen ada 5 calon maka nilai = 5x1 = 5
6.2 SKK
5 Purwa
10 Madya
15 Utama
Jumlah
Penilaian berdasarkan jumlah SKK dikalikan dengan nilainya.
Misalnya dari dokumen ada 10 purwa maka nilai = 5x10 = 50
6.3 SPG Nilai berdasarkan jumlah peserta didik nilai 40. Misalnya ada 5
peserta didik yang SPG, nilai 5x40 = 200
7 SARANA PRASARANA
Penilaian sarana prasarana di pertimbangkan rasio
sarana/prasarana dengan peserta didik.Penilaian didasarkan
pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi
nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
7.1 Sanggar Gugusdepan
38
7.2 Bendera merah putih
7.3 Bendera Gudep
7.4 Bendera semaphore
7.5 Bendera morse
7.6 Peluit
7.7 Tongkat
7.8 Tali
7.9 Kompas
7.10 Peta topografi
7.11 Tenda regu
7.12 Tenda dapur
7.13 Alat kebersihan lengkap
7.14 Alat dan kotak P3K
7.15 Alat dapur lengkap dan box penyimpanannya
7.16 Lemari dan box penyimpanan alat kegiatan
7.17 Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan
PENGALAMAN MENGIKUTI KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN, SOSIAL DAN
8 AGAMA
Penilain berdasrkan jumlah kegitaan yang diikuti. Misalnya
sebagai peserta dalam rangka seminar sertifikasi guru di
kabupaten, maka nilainya 10. Jika jumlah pembina yang
mengikutinya 2 orang maka nilai = 2X10=20
8.1 Kecamatan
5 Peserta
10 Pelaksana
15 Narasumber
8.2 Kabupaten/kota
10 Peserta
15 Pelaksana
20 Narasumber
8.3 Propinsi
15 Peserta
20 Pelaksana
25 Narasumber
8.4 Nasional
20 Peserta
25 Pelaksana
30 Narasumber
8.5 Internasional
25 Peserta
30 Pelaksana
35 Narasumber
9 PENGHARGAAN DAN PRESTASI GUGUSDEPAN
5 Ranting
10 Cabang
15 Daerah
20 Nasional
30 Gudep tergiat
39
C. Penegak
42
peminjaman alat/perlengkapan. 2) Formulir laporan kekuatan.jumlah
2.14 Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Hanya surat masuk atau surat keluar tercatat
10 Surat masuk dan surat keluar tercatat dengan baik
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus
dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah
(berkas) dan setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan
2.15 Buku acara kegiatan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Kegiatan kurang tercatat dengan baik
10 Kegiatan tercatat dengan baik
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus
dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi
kegiatan yang akan datang yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan
harus dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan
referensi bagi kegiatan yang akan datang
2.16 Program kegiatan
0 Tidak ada
10 Ada
43
2.19 Catatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya sesuai aturan
10 Buku sepenuhnya sesuai aturan
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang
merupakan bahan evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran
kegiatan telah dicapai. Salah satu hal yang menarik bagi anggota adalah
bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti ada kemajuan
pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur
keberhasilannya.
2.20 Buku catatan pribadi setiap pembina
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya baik
10 Buku sepenuhnya baik
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup
hanya dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu
anggota tersebut. Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku
catatan pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan
kemajuan yang dicapai
2.21 Mengirimkan laporan Gudep ke Kwaran dan Kwarcab
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Laporan belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
10 Laporan sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
a) Gudep harus memberi laporan secara berkala kepada Kwarran dengan
tembusan kepada Kwarcab tentang perkembangan gudepnya. b) Pada
setiap bulan Oktober, gudep harus melaporkan jumlah anggotanya yaitu
pesertadidik per-golongan serta jumlah pembina dan anggota Mabi kepada
Kwarran dengan dengan tembusan Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas. c)
Setiap tahun pada bulan Januari, gudep harus mendaftarkan kembali
dengan menyerahkan laporan tahunan kepada Kwarcab melalui Kwarran.
d) Gudep yang telah mendaftarkan kembali sesuai dengan butir 3 di atas,
oleh Kwarcab diberikan Tanda Pendaftaran Ulang.
2.22 Buletin Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
3 PENGELOLAAN GUGUS DEPAN
Penilaian pengelolaan gugus depan didasarkan pada kondisi
dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen
sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
3.1 Memiliki ketua Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.2 Menyelenggarakan Mugus tiga (3) tahun sekali
0 Tidak ada
10 Ada
3.3 Melaksanakan rapat koordinasi antara pembina dan Mabigus
0 Tidak ada
10 Ada
44
3.4 Melaksanakan rapat pembina Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.5 Dewan kehormatan Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.6 Lembaga pemeriksa keuangan
0 Tidak ada
10 Ada
3.7 Melibatkan orang tua peserta didik
0 Tidak ada
10 Ada
3.8 Memiliki rencana rekrut peserta didik dan pembina
0 Tidak ada
10 Ada
3.9 Memiliki rencana peningkatan kualitas bagi pembina dan anggota dewasa
0 Tidak ada
10 Ada
3.10 Memiliki program latihan mingguan
0 Tidak ada
10 Ada
3.11 Memiliki program kerja Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
4 KOMPETENSI PEMBINA
4.1 Jenjang pelatihan pembina
2 Belum kursus
3 Orientasi kepramukaan
6 KMD, tanpa SHB
7 KMD, dengan SHB
8 KML, tanpa SHB
9 KML, dengan SHB
Jumlah
4.2 Kursus kepramukaan
2 Tingkat kecamatan, peserta
5 Tingkat kecamatan, narasumber
3 Tingkat kabupaten/kota, peserta
8 Tingkat kabupaten/kota, narasumber
6 Tingkat daerah, peserta
11 Tingkat daerah, narasumber
8 Tingkat nasional, peserta
14 Tingkat nasional, narasumber
10 Tingkat internasional, peserta
29 Tingkat internasional, narasumber
5 KEGIATAN GUGUS DEPAN
45
Penilaian didasarkan pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada
dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 -
10
5.1 Latihan rutin dengan upacara pembukaan dan upacara penutupan Latihan
0 Tidak ada
10 Ada
5.2 Perkemahan jum'at,Sabtu, Minggu (Perjusami)
0 Tidak ada
10 Ada
5.3 Pengembaraan
0 Tidak ada
10 Ada
5.4 Kegiatan Satuan Karya
0 Tidak ada
10 Ada
5.5 Kegiatan Peduli Lingkungan
0 Tidak ada
10 Ada
5.6 Gladian Pemimpin Satuan (dianpinsat)
0 Tidak ada
10 Ada
5.7 Dewan Penegak aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.8 Dewan Kehormatan Penegak aktif
0 Tidak ada
10 Ada
46
Nilai berdasarkan jumlah peserta didik nilai 40. Misalnya ada 5
peserta didik yang SPG, nilai 5x40 = 200
7 SARANA PRASARANA
Penilaian sarana prasarana di pertimbangkan rasio
sarana/prasarana dengan peserta didik.Penilaian didasarkan
pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi
nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
7.1 Sanggar Gugusdepan
7.2 Bendera merah putih
7.3 Bendera Gudep
7.4 Bendera semaphore
7.5 Bendera morse
7.6 Peluit
7.7 Tongkat
7.8 Tali
7.9 Kompas
7.10 Peta topografi
7.11 Tenda regu
7.12 Tenda dapur
7.13 Alat kebersihan lengkap
7.14 Alat dan kotak P3K
7.15 Alat dapur lengkap dan box penyimpanannya
7.16 Lemari dan box penyimpanan alat kegiatan
7.17 Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan
PENGALAMAN MENGIKUTI KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN, SOSIAL DAN
8 AGAMA
Penilain berdasrkan jumlah kegitaan yang diikuti. Misalnya
sebagai peserta dalam rangka seminar sertifikasi guru di
kabupaten, maka nilainya 10. Jika jumlah pembina yang
mengikutinya 2 orang maka nilai = 2X10=20
8.1 Kecamatan
5 Peserta
10 Pelaksana
15 Narasumber
8.2 Kabupaten/kota
10 Peserta
15 Pelaksana
20 Narasumber
8.3 Propinsi
15 Peserta
20 Pelaksana
25 Narasumber
8.4 Nasional
20 Peserta
25 Pelaksana
30 Narasumber
8.5 Internasional
25 Peserta
30 Pelaksana
47
35 Narasumber
9 PENGHARGAAN DAN PRESTASI GUGUSDEPAN
5 Ranting
10 Cabang
15 Daerah
20 Nasional
30 Gudep tergiat
D. Pandega
48
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Papan nama berbentuk segi empat panjang, dengan bahan kayu, seng atau
bahan lain. b) Ukuran papan nama 150 cm x 60 cm. c) Besarnya gambar
dan huruf disesuaikan dengan ukuran papan nama. d) Warna papan nama:
Bidang lambang: a. warna dasar : hijau muda b. warna lambang : hitam
Bidang huruf a. warna dasar : coklat muda b. warna huruf : hitam
2.2. Papan Struktur Organisasi Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
2.3 Buku Registrasi Peserta Didik
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku registrasi peserta didik berisi: 1) Nama Lengkap, jenis kelamin
(putra/putri). 2) Tempat dan tanggal lahir. 3) Agama. 4) Nama Orang
tua/Wali. 5) Pekerjaan Orang tua/Wali. 6) Alamat rumah. 7) Anak ke….., dari
jumlah saudara putra/putri … orang. 8) Golongan darah. 9) Sekolah. 10)
Bakat dan hobby. 11) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan,
kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-lain). 12) Pengalaman dalam
kepramukaan. 13) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan
jenis kecacatannya. 14) Lain-lain.
2.4 Buku catatan pribadi peserta didik
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku catatan pribadi berisi: 1) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
2) Tempat dan tanggal lahir. 3) Agama. 4) Tanggal masuk mejadi anggota
Gerakan Pramuka. 5) Sifat baik yang perlu dikembangkan. 6) Sifat kurang
baik yang perlu dikurangi/dihilangkan. 7) Kepemimpinan yang pernah
dialami/diikuti. 8) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi pesertadidik
(sebutkan peristiwa penting, tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik
menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata, Garuda, naik Golongan
Penggalang, dilantik menjadi Penggalang, Ramu, Rakit, Terap, Garuda dan
seterusnya). 9) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong
royong, disiplin, kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas,
kejujuran, inisiatif, kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan
sebagainya). 10) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah
diikuti 11) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita 12)
Mutasi anggota, dan sebagainya.
2.5 Buku Presensi
0 Tidak ada
10 Ada
2.6 Buku daftar anggota
0 Tidak ada
49
10 Ada
2.7 Log book
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-peristiwa penting di
dalam gudep, setiap kegiatan dan pengambilan keputusan yang penting
harus tercatat pada buku tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu,
peristiwa, ilustrasi, gambar, tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
2.8 Buku inventaris satuan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi
catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi: 1) Nama
benda/alat/perlengkapan. 2) Jumlah masing-masing perlengkapan. 3)
Kondisi masing-masing perlengkapan. 4) Asal usul barang tersebut
2.9 Buku iuran
0 Tidak ada
10 Ada
2.10 Buku administrasi dana dan keuangan satuan
0 Tidak ada
10 Ada
2.11 Buku registrasi pembina dan anggota Mabi
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
Buku mencakup 1) Nama 2) Alamat dan nomor telpon. 3) Tempat dan
tanggal lahir. 4) Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan jabatan
dalam Mabi/Gudep. 5) Agama. 6) Status Perkawinan. 7) Nomor dan tanggal
sertifikat/ijazah kursus-kursus yang pernah diikuti; KMD, KML, KPD dan
KPL. 8) Pendidikan formal.
2.12 Catatan notulen rapat / risalah rapat
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
7 25 % kondisi sesuai aturan
8 50% kondisi sesuai aturan
9 75 % kondisi sesuai aturan
10 100 % kondisi sesuai aturan
50
1) Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gudep, berisi permasalahan
gudep, progja dan sebagainya. 2) Catatan/notulen rapat dengan Dewan
Kehormatan Gudep, berisi permasalahan yang dibahas dan keputusan
terakhir rapat untuk bahan evaluasi. 3) Catatan/notulen rapat dengan
Mabigus, setiap pertemuan harus dicatat dan dicek hasil-hasil rapat
sebelumnya.
2.13 Formulir pelaksanaan kegiatan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
8 1 jenis formulir
9 2 jenis formulir
10 3 atau lebih jenis formulir
Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu berulang dan
sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat formulirnya, misalnya: 1) Formulir
peminjaman alat/perlengkapan. 2) Formulir laporan kekuatan.jumlah
anggota. 3) Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.
2.14 Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Hanya surat masuk atau surat keluar tercatat
10 Surat masuk dan surat keluar tercatat dengan baik
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang dikirimkan harus
dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus diatur dalam tata naskah
(berkas) dan setiap tahun diadakan penilaian dan pemilahan
2.15 Buku acara kegiatan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Kegiatan kurang tercatat dengan baik
10 Kegiatan tercatat dengan baik
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan harus
dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi
kegiatan yang akan datang yang dilaksanakan oleh gudep maupun satuan
harus dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna untuk bahan
referensi bagi kegiatan yang akan datang
2.16 Program kegiatan
0 Tidak ada
10 Ada
2.17 Buku laporan keuangan bulanan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku laporan keuangan bulanan belum sepenuhnya baik
10 Buku laporan keuangan bulanan baik
1) Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua Gudep pada setiap
akhir bulan. 2) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh gudep haruslah
uang yang jelas dan halal. Untuk menjamin agar keuangan gudep
terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan prosedur keuangan harus
dilaksanakan secara ketat (disiplin). Prosedurnya adalah: 1) Semua
penerimaan/pendapatan dimasukkan dalam rekening bank segera (pada
kesempatan pertama). 2) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada
uang tunai pada kas kecil. 3) Semua dana melalui bank, pengambilan uang
51
harus atas persetujuan Ketua Gudep yang ditandatangani sedikitnya oleh 2
orang anggota Pembina Gudep yang telah ditentukan. 4) Tanda terima atau
kwitansi harus dibuat rangkap 2 (dua), pada setiap penerimaan/pengeluaran
2.18 Buku inventaris gugus depan
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya sesuai aturan
10 Buku sepenuhnya sesuai aturan
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung yang berisi
catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang meliputi: 1) Nama
benda/alat/perlengkapan. 2) Jumlah masing-masing perlengkapan. 3)
Kondisi masing-masing perlengkapan. 4) Asal usul barang tersebut.
2.19 Catatan tentang pelaksanaan pelatihan (Program Kegiatan)
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya sesuai aturan
10 Buku sepenuhnya sesuai aturan
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota yang
merupakan bahan evaluasi sejauh mana berbagai sasaran-sasaran
kegiatan telah dicapai. Salah satu hal yang menarik bagi anggota adalah
bila mereka dapat mencapai sasaran, karena berarti ada kemajuan
pribadinya. Setiap satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur
keberhasilannya.
2.20 Buku catatan pribadi setiap pembina
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Buku belum sepenuhnya baik
10 Buku sepenuhnya baik
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik secara individu tidak cukup
hanya dengan mengandalkan ingatan untuk mengetahui kemajuan individu
anggota tersebut. Oleh karena itu, setiap pembina perlu memiliki buku
catatan pribadi, dan perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan
kemajuan yang dicapai
2.21 Mengirimkan laporan Gudep ke Kwaran dan Kwarcab
0 Tidak ada
Ada, terdiri dari :
9 Laporan belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
10 Laporan sepenuhnya dilaksanakan sesuai aturan
a) Gudep harus memberi laporan secara berkala kepada Kwarran dengan
tembusan kepada Kwarcab tentang perkembangan gudepnya. b) Pada
setiap bulan Oktober, gudep harus melaporkan jumlah anggotanya yaitu
pesertadidik per-golongan serta jumlah pembina dan anggota Mabi kepada
Kwarran dengan dengan tembusan Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas. c)
Setiap tahun pada bulan Januari, gudep harus mendaftarkan kembali
dengan menyerahkan laporan tahunan kepada Kwarcab melalui Kwarran.
d) Gudep yang telah mendaftarkan kembali sesuai dengan butir 3 di atas,
oleh Kwarcab diberikan Tanda Pendaftaran Ulang.
2.22 Buletin Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
52
3 PENGELOLAAN GUGUS DEPAN
Penilaian pengelolaan gugus depan didasarkan pada kondisi
dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen
sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
3.1 Memiliki ketua Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.2 Menyelenggarakan Mugus tiga (3) tahun sekali
0 Tidak ada
10 Ada
3.3 Melaksanakan rapat koordinasi antara pembina dan Mabigus
0 Tidak ada
10 Ada
3.4 Melaksanakan rapat pembina Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.5 Dewan kehormatan Gugusdepan
0 Tidak ada
10 Ada
3.6 Lembaga pemeriksa keuangan
0 Tidak ada
10 Ada
3.7 Melibatkan orang tua peserta didik
0 Tidak ada
10 Ada
3.8 Memiliki rencana rekrut peserta didik dan pembina
0 Tidak ada
10 Ada
3.9 Memiliki rencana peningkatan kualitas bagi pembina dan anggota dewasa
0 Tidak ada
10 Ada
3.10 Memiliki program latihan mingguan
0 Tidak ada
10 Ada
3.11 Memiliki program kerja Gudep
0 Tidak ada
10 Ada
4 KOMPETENSI PEMBINA
4.1 Jenjang pelatihan pembina
2 Belum kursus
3 Orientasi kepramukaan
6 KMD, tanpa SHB
7 KMD, dengan SHB
8 KML, tanpa SHB
9 KML, dengan SHB
4.2 Kursus kepramukaan
2 Tingkat kecamatan, peserta
53
5 Tingkat kecamatan, narasumber
3 Tingkat kabupaten/kota, peserta
8 Tingkat kabupaten/kota, narasumber
6 Tingkat daerah, peserta
11 Tingkat daerah, narasumber
8 Tingkat nasional, peserta
14 Tingkat nasional, narasumber
10 Tingkat internasional, peserta
29 Tingkat internasional, narasumber
5 KEGIATAN
Penilaian didasarkan pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada
dokumen/bukti diberi nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 -
10
5.1 Latihan rutin dengan upacara pembukaan dan upacara penutupan Latihan
0 Tidak ada
10 Ada
5.2 Perkemahan jum'at,Sabtu, Minggu (Perjusami)
0 Tidak ada
10 Ada
5.3 Pengembaraan
0 Tidak ada
10 Ada
5.4 Kegiatan Satuan Karya
0 Tidak ada
10 Ada
5.5 Kegiatan Peduli Lingkungan
0 Tidak ada
10 Ada
5.6 Dewan Pandega Aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.7 Dewan Kehormatan Pandega Aktif
0 Tidak ada
10 Ada
5.8 Bina Satuan
0 Tidak ada
10 Ada
5.9 Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK)
0 Tidak ada
10 Ada
6 PENCAPAIAN SKU, SKK, SPG
6.1 SKU
1 Calon
10 Pandega
Penilaian berdasarkan jumlah dikalikan dengan nilainya. Misalnya
dari dokumen ada 5 calon maka nilai = 5x1 = 5
6.2 SKK
54
5 Purwa
10 Madya
15 Utama
Jumlah
Penilaian berdasarkan jumlah SKK dikalikan dengan nilainya.
Misalnya dari dokumen ada 10 purwa maka nilai = 5x10 = 50
6.3 SPG Nilai berdasarkan jumlah peserta didik nilai 40. Misalnya ada 5
peserta didik yang SPG, nilai 5x40 = 200
7 SARANA PRASARANA
Penilaian sarana prasarana di pertimbangkan rasio
sarana/prasarana dengan peserta didik.Penilaian didasarkan
pada kondisi dokumen/bukti. Jika tidak ada dokumen/bukti diberi
nilai 0, ada dokumen sesuai kondisinya diberi nilai 7 - 10
7.1 Sanggar Gugusdepan
7.2 Bendera merah putih
7.3 Bendera Gudep
7.4 Bendera semaphore
7.5 Bendera morse
7.6 Peluit
7.7 Tongkat
7.8 Tali
7.9 Kompas
7.10 Peta topografi
7.11 Tenda regu
7.12 Tenda dapur
7.13 Alat kebersihan lengkap
7.14 Alat dan kotak P3K
7.15 Alat dapur lengkap dan box penyimpanannya
7.16 Lemari dan box penyimpanan alat kegiatan
7.17 Perpustakaan dan buku-buku kepramukaan
PENGALAMAN MENGIKUTI KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN, SOSIAL DAN
8 AGAMA
Penilain berdasrkan jumlah kegitaan yang diikuti. Misalnya
sebagai peserta dalam rangka seminar sertifikasi guru di
kabupaten, maka nilainya 10. Jika jumlah pembina yang
mengikutinya 2 orang maka nilai = 2X10=20
8.1 Kecamatan
5 Peserta
10 Pelaksana
15 Narasumber
8.2 Kabupaten/kota
10 Peserta
15 Pelaksana
20 Narasumber
8.3 Propinsi
15 Peserta
20 Pelaksana
25 Narasumber
8.4 Nasional
55
20 Peserta
25 Pelaksana
30 Narasumber
8.5 Internasional
25 Peserta
30 Pelaksana
35 Narasumber
9 PENGHARGAAN DAN PRESTASI GUGUSDEPAN
5 Ranting
10 Cabang
15 Daerah
20 Nasional
30 Gudep tergiat
Hasil penilaian akreditasi gugus depan yang dilakukan oleh dua orang asesor
setiap gugus depan yang dinilai, dilakukan rekapitulasi nilai, selanjutnya dilakukan
penetapan peringkat akreditasi gugus depan. Peringkat akreditasi gugus depan sebagai
berikut :
1. Peringkat A = 84.50-100
2. Peringkat B = 70.50-84.49
3. Peringkat C = 55.50-69.49
4. Peringkat D = < 55.50
56
BAB VI
PENETAPAN ASESOR
A. Pengertian
• Fokus pada bukti-bukti perilaku atau respon; dan bukan pada perasaan subyektif.
C. Persyaratan Asesor
a. Pelatih Pembina Pramuka atau Andalan minimal lulusan KPL (Kursus Pelatih
Lanjutan) yang terdaftar di Kwarcab.
b. Memiliki pengalaman di gugus depan minimal 5 (lima) tahun.
c. Memiliki komitmen dan integritas terhadap penjaminan mutu.
d. Sanggup menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas asesor.
e. Dapat bekerjasama dalam tim.
f. Bersedia menjadi asesor dinyatakan surat pernyataan bermaterai Rp. 6.000
57
dari akreditasi setiap komponen gugus depan kepada Kwartir Cabang, lalu
diserahkan kepada kwarda dan nanti diserahkan ke Kwarnas.
e. Menerima hasil penilaian dan analiasi dari asesor terhadap gugusdepan yang
dinilai.
f. Menyampaikan rekomendasi beserta analisis kepada Kwartir Nasional dan
memberikan tembusan kepada Kwartir Daerah tentang hasil akreditasi.
g. Menyerahkan setifikat akreditasi kepada gugus depan yang bersangkutan
h. Menetapkan status dan peringkat mutu gugus depan berdasarkan penilaian dan
analisis dari Kwartir Cabang.
i. Menerbitkan dan mengirimkan sertifikat akreditasi kepada gugus depan
berdasarkan penilaian dan analisis dari Kwartir Cabang melalui Kwartis Daerah
dan diterbitkan Oleh Kwartir Nasional/Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
E. Peran dan Kode Etik Asesor Akreditasi Gugus Depan
Kode atik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional.
Untuk menjadi seorang asesor ada tahapan yang harus dilakukan, namun dari
semua itu ada hal yang lebih penting yang harus diketahui sebelumnya yaitu mengenai
peran dan kode etik seorang asesor. Berikut ini adalah informasi yang kami sajikan
mengenai peran dan kode etik menjadi seorang asesor :
1. Peran Asesor
a. Akreditasi harus dilakukan oleh asesor yang telah memiliki sertifikat asesor
sebagaimana diatur dalam pedoman.
58
f. Asesor wajib membuat laporan pelaksanaan Akreditasi melalui Kwarda dan
Diserahkan ke Kwarnas/LAM
F. Penugasan Asesor
60
H. Rekruitment Asesor
61
J. Pembiayaan
Pembiayaan atas akreditasi ini akan ditanggung secara gotong royong antara
Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, Gugus
Depan, serta sumber-sumber lain yang tidak melanggar hukum.
BAB VII
PENUTUP
Ditetapkan di : Jakarta.
Pada tanggal : Desember 2015.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Ketua,
62
63