Anda di halaman 1dari 117

ANIK 02

2021
2022

i
KURIKULUM
SD NEGERI BANYUMANIK 02
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

KORSATPEN KECAMATAN BANYUMANIK


KOTA SEMARANG

Jl.Sendang Gede Banyumanik, Semarang Telp.( 024 ) 7462054 E mail


: sdbanyumanik.02@gmail.com
Website : http://sdnbanyumanik02.dikdas.semarangkota.go.id

ii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
SATUAN PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUMANIK 02
Jl. Sendang Gede Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7462054
Email : sdbmk_noldua@yahoo.com
Website : http://sdnbanyumanik02.dikdas.semarangkota.go.id

LEMBAR REKOMENDASI
Nomor : ...................................

Setelah memperhatikan hasil penyusunan kurikulum oleh pengembang


Kurikulum dan hasil rapat pleno penetapan Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02,
maka Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 Kecamatan Banyumanik ditetapkan,
disahkan dan diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : ....................

Pengawas Gugus Amarta


Korsatpen Kecamatan Banyumanik

Dra. Sukarsih, M.S.I


NIP. 196211201982012004

iii
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
SATUAN PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUMANIK 02
Jl. Sendang Gede Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7462054
Email : sdbmk_noldua@yahoo.com
Website : http://sdnbanyumanik02.dikdas.semarangkota.go.id

LEMBAR PENGESAHAN
Nomor : ................................

Setelah memperhatikan hasil penyusunan kurikulum oleh tim pengembang


kurikulum dan hasil rapat pleno penetapan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02,
maka Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 ditetapkan, disahkan dan
diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : ................

Kepala Sekolah Ketua Komite


SD Negeri Banyumanik 02 SD Negeri Banyumanik 02

Rahayu Nur Iswati, S.Ag. Kuwadi, S.Pd


NIP. 197105252008012013 NIP. ................

Koordinator Satuan Pendidikan Pengawas Sekolah


Kecamatan Banyumanik Gugus Amarta

Khomsatun, S.Pd. M.Pd Dra. Sukarsih, M.S.I


NIP. 196309171982012001 NIP. 196211201982012004

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
c.q Kepala Bidang Pembinaan SD

Drs. Hidayatullah, IP
NIP. 19650806 199302 1 003

iv
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
SATUAN PENDIDIKAN KECAMATAN BANYUMANIK
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUMANIK 02
Jl. Sendang Gede Banyumanik, Semarang Telp. (024) 7462054
Email : sdbmk_noldua@yahoo.com
Website : http://sdnbanyumanik02.dikdas.semarangkota.go.id

TIM DAN TUGAS PENYUSUN


KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI BANYUMANIK 02 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Jabatan dalam Jabatan


No Nama Uraian Tugas
Kedinasan dalam Tim

Memberi masukan pembuatan


Korsatpen Kurikulum SDN Banyumanik
Khomsatun,
Kecamatan 02
1 S.Pd, M.Si Narasumber
Banyumanik Memberi arahan dan
bimbingan penyusunan.
Menetapkan Kurikulum SDN
Banyumanik 02
Memberi masukan pembuatan
Kurikulum SDN Banyumanik
Dra. Sukarsih,
Pengawas Gugus 02
2 M.S.I Narasumber
Amarta Memberi arahan dan
bimbingan penyusunan.
Menetapkan Kurikulum SDN
Banyumanik 02.
Memberi masukan pembuatan
Kurikulum SDN Banyumanik
3 Kuwadi, S.Pd Ketua Komite Penasehat 02
Memantau pelaksanaan dan
mencarikan solusi bila terdapat
hambatan dalam pelaksanaan.
Rahayu Nur Iswati, Memberi arahan dan
S.Ag Penanggung bimbingan penyusunan.
4 Kepala Sekolah
jawab Menetapkan Kurikulum SDN
Banyumanik 02.

v
Jabatan dalam Jabatan
No Nama Uraian Tugas
Kedinasan dalam Tim

Bertanggungjawab
penyusunan dan pelaksanaan
Kurikulum.
5. Widha Widuri Guru Kelas IV Ketua Memberi arahan dan
Widyawati Pratiwi, bimbingan penyusunan.
S.Pd Menetapkan Kurikulum SDN
Banyumanik 02.
Membuat draft awal.
Wiwin Prowanti, Guru Kelas V Sekretaris Menyusun Kurikulum
6. S.Pd merangkap Sekolah
anggota Menyiapkan buku-buku
referensi.
Sejati, S.Pd Guru Kelas III Menyiapkan masukan
7. Anggota
penyusunan Kurikulum
Supiyah, S.Pd Guru Kelas I 2013 dan KTSP dari guru.
8. Anggota
Mengkoordinir Kurikulum
Parsinah, Guru PAI 2013 dan KTSP review draft.
9. Anggota
S.Pd.I.M.Kom Mengkoordinir revisi dan
10. Hesti Sulistyo Rini, Guru Kelas VI Anggota finalisasi.
S.Pd
Aditya Fajar Guru PJOK Mengkoordinir pemantapan
11. Wisambudhi, S.Pd Anggota dan penilaian Kurikulum
YF. Arnies Natalia,SS Operator 2013 dan KTSP di sekolah.
12. Anggota
Mengkoordinir pemantapan
Sugeng Priyanto Penjaga Sekolah dan penilaian Kurikulum
13. Anggota 2013 dan KTSP di sekolah.
Budiman,S.Th Guru PAK Mengkoordinir pemantapan
14. Anggota dan penilaian Kurikulum
2013 dan KTSP di sekolah.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan untaian rasa syukur tiada hingga kehadirat Allah SWT ,
yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga SD Negeri Banyumanik
02 Semarang dapat mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum SD Negeri
Banyumanik 02 yang disusun ini mengacu pada BSNP sebagai dasar operasional
yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, serta karakteristik, dan potensi yang dimiliki SD Negeri
Banyumanik 02.

Kurikulum di SD Negeri Banyumanik 02 ini dilampiri dengan Silabus,


RPP masing-masing mata pelajaran pada jenjang setiap kelas, program semester,
rencana pembelajaran, serta pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa (PBKB), dan Nasionalisme, Pendidikan Kecakapan Hidup yang
diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya
sekolah, kriteria ketuntasan minimal (KKM), serta kalender pendidikan (kaldik),
dan program pengembangan diri.

Cakupan dan isi Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 ini di susun


bersama guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah merupakan hasil kajian
yang sangat mendalam dengan tetap berpedoman pada rambu-rambu penyusunan
KTSP sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006,
Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum, Permendikbud
nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, Permendikbud No 66 thn 2013
tentang standar penilaian, Permen thn 2013 nomor 54 lampiran SKL tahun 2013
dengan prinsip- prinsip yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan lingkungannya, tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, beragam terpadu, relevan sesuai dengan
kebutuhan, menyeluruh dan berkesinambungan, berprinsip belajar sepanjang
hayat, serta seimbang antara kehidupan jasmani dan rohani.

vii
Terima kasih kami sampaikan pada semua pihak, yang terlibat langsung
maupun tidak langsung, hingga dapat terselesaikannya Kurikulum di SD Negeri
Banyumanik 02 ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk pada
upaya yang telah, sedang, dan yang akan kita lakukan untuk mencerdaskan anak-
anak bangsa kita tercinta.

Semarang, Juli 2022


Kepala Sekolah

Rahayu Nur Iswati, S.Ag


NIP 197105252008012013

viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Rekomendasi ................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ...................................................................................... iv
Lembar Penetapan......................................................................................... iv
Tim Penyusun ............................................................................................... v
Kata Pengantar.............................................................................................. vii
Daftar Isi....................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ................................................................................ 1
B. Dasar Hukum ........................................................................ 8
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum.............................................. 10
D. Acuan Konseptual Kurikulum................................................ 11
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum ......................................... 13

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN


A. Tujuan Pendidikan Nasional ................................................. 16
B. Tujuan Pendidikan Dasar ...................................................... 16
C. Visi Sekolah .......................................................................... 16
D. Misi Sekolah.......................................................................... 18
E. Tujuan Sekolah ...................................................................... 20

BAB III MUATAN KURIKULER


A. Struktur Kurikulum................................................................ 22
B. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional .................................... 26
C. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah ....................................... 39
D. Bimbingan Konseling ........................................................... 41
E. Kegiatan Ekstrakurikuler ....................................................... 44
F. Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa ................................ 48
G. Pendidikan Anti Korupsi........................................................ 60
H. Pendidikan Kecakapan Hidup ................................................ 64

ix
I. Pembinaan Pendidikan Keluarga....................................................65
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global......................66
K. Pendidikan Adiwiyata....................................................................67
L. Gerakan Literasi Sekolah...............................................................71
M. Ketuntasan Belajar.........................................................................77
N. Remidi dan Pengayaan...................................................................82
O. Kriteria Kenaikkan Kelas dan Kelulusan.......................................85
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR...............................................93
A. Sistem Pembelajaran.......................................................................93
B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran......................................94
C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT, KMTT...................................94

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN............................................................97


A. Penetapan Awal Tahun Pelajaran...................................................97
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif..................................................97
C. Pengaturan Waktu Libur.................................................................98
D. Matriks Kalender Pendidikan.........................................................99
E. Kalender Pendidikan SD Negeri Banyumanik 02........................100

BAB V PENUTUP.........................................................................................106
Daftar Pustaka......................................................................................................107

Lampiran

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban
mengembangkan kurikulum operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal ini sesuai dengan yang diamanatkan di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 20 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-
masing satuan pendidikan.”
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan
satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.
Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di seluruh jenjang satuan
pendidikan, maka SD Negeri Banyumanik 02 pada tahun pelajaran 2022/2023
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas I sampai kelas VI. Tujuan
diberlakukannya Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 pada tahun pelajaran 2022/2023 ini
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun

1
pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
lingkungan.
Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan
abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan
ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad dimana dunia
berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu
diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
dalam pembelajaran, terutama 5 karakter yaitu religiusitas, nasionalisme,
kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup
ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan
auditori.
Selain itu juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking
Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat
bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi
SD Negeri Banyumanik 02.
Berdasarkan uraian tentang dasar pemikiran penyusunan KTSP di atas,
pengembangan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 Kota Semarang dilakukan
dengan mempertimbangkan Permendikbud no 61 tahun 2016 tentang Pedomam
pengembangan KTSP, Permendikbud no 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SD/MI, Standar Nasional Pendidikan, karakteristik potensi dan kebutuhan daerah

2
Provinsi Jawa Tengah serta secara lebih spesifik pengembangan kurikulum juga
disesuaikan dengan karakteristik SD Negeri Banyumanik 02 yang meliputi
peserta didik, daya dukung, keberagaman potensi dan kebutuhan masyarakat di
sekitar sekolah.
Kondisi ideal yang diharapkan SDN Banyumanik 02 adalah terpenuhinya
delapan Standar Nasional Pendidikan, sehingga penyelenggaraan dan hasil
pendidikan yang bermutu dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata SDN
Banyumanik 02 masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan
delapan Standar Nasional Pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SDN
Banyumanik 02 adalah sebagai berikut:
Standar Kompetensi Lulusan, kondisi nyata sekolah perlu membiasakan
sikap-sikap yang baik di sekolah dengan pengawalan yang serius, kriteria
kelulusan masih rendah, sehingga perlu dinaikan agar sesuai SNP yaitu 75, dan
kompetensi keterampilan peserta didik kritis dan produktif yang dimiki peserta
didik perlu ditingkatkan. Kondisi ideal Lulusan memiliki kompetensi sikap
minimal baik, lulusan memiliki kompetensi dimensi pengetahuan minimal 75, dan
lulusan memiliki kompetensi keterampilan seperti kolaborasi, mandiri,
komunikatif, kritis dan produktif. Lulusan SDN Banyumanik 02 sudah 100% lulus
dengan baik tetapi perlu ditingkatkan terutama pada dimensi sikap dan
keterampilan.
Standar Isi, kondisi nyata Komite dan orang tua belum aktif / berperan
dalam penyampaian aspirasi dalam review kurikulum dan Perangkat
pembelajaran belum teratur dalam pembuatannya. Kondisi ideal, terdapat
kurikulum yang sudah direview dan direvisi oleh unsur dewan guru, komite,
narasumber, pihak dinas pendidikan yang menampung aspirasi semua pihak,
kurikulum di kembangkan sesuai dengan prosedur dan terdapat perangkat
pembelajaran yang sesuai. Kurikulum telah di review dan direvisi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan akan tetapi perlu ditingkatkan dalam peran serta komite
dan orang tua siswa dalam perumusan kurikulum tersebut.
Standar proses, kondisi nyata sebagian kecil guru dalam pembuatan
perencanaan masih copy paste belum sesuai dengan keadaan, masih terdapat guru

3
yang belum piawai menggunakan platform berbasis IT dan pengawasan sudah
dilakukan tapi belum maksimal dan penilaian otentik belum terlaksana dengan
baik dalam PJJ dalam masa pandemi ini. Kondisi ideal, guru merencanakan proses
pembelajaran sesuai dengan ketentuan, proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran berbasis IT dan pengawasan
sudah dilakukan dalam proses pembelajaran. Sebagian besar guru sudah
melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sesuai akan tetapi
terdapat sebagian kecil guru yang belum melaksanakan maka perlu ada pelatihan
serta memaksimalkan pengawasan & pembimbingan kepada guru.
Standar penilaian, kondisi nyata penilaian yang dilakukan guru sudah
mencakup ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan, tetapi untuk ranah sikap
belum maksimal, terdapat beberapa guru yang belum lengkap dalam pembuatan
perangkat pembelajaran, pelaporan penilaian sudah dilakukan oleh guru tetapi
dalam memasukan nilai pada e-rapor masih ada beberapa guru yang kesulitan dan
penilaian sikap sulit diterapkan oleh guru dalam pembelajaran daring. Kondisi
ideal penilaian yang dilakukan oleh guru sesuai dengan ranah kompetensi, guru
membuat perangkat penilaian yang lengkap, guru membuat penilaian secara
periodik, instrumen penilaian menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dan
keterampilan, serta penilaian yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Guru
dalam pembuatan penilaian perlu adanya pelatihan dan penyamaan persepsi dalam
penilaian yang mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan agar
maksimal dalam proses penilaian yang dilakukan oleh guru.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan, kondisi nyata seluruh guru daan
KS sudah S1, terdapat 4 ASN tenaga pendidik yang sudah sertifikasi, 4 ASN
tenaga pendidik yang belum sertifikasi (3 guru kelas, 1 guru PJOK), 1 NON ASN
penjaga sekolah, 1 Non ASN operator sekolah dan belum memiliki tenaga
pustakawan serta tenaga kebersihan yang kurang ideal melihat luas lahan dan
gedung sekolah. Kondisi ideal pendidik memiliki ijazah sarjana yang sesuai, rasio
guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang, kepala sekolah sudah memiliki
kompetensi yang sesuai dan ijazah, memiliki tenaga administrasi sesuai dengan
ketentuan.

4
Standar Sarana dan Prasarana, kondisi nyata lahan sekolah sudah sesuai
dengan rasio jumlah siswa, UKS, terdapat ruang komputer, ruang perpustakaan
( pemanfaatan sisa ruang kelas) dan aula Kondisi ideal kapasitas daya tampung
sekolah sudah cukup memadai, sekolah sudah memiliki sarana dan prasarana
pembelajaran yang lengkap dan layak, serta sekolah memiliki sarana dan
prasarana pendukung yang lengkap dan layak. Fasilitas sekolah cukup memadai.
Sarana dan prasarana di SDN Banyumanik 02 sudah memiliki gedung yang kokoh
dan kuat tetapi masih perlu 1 ruang agama kristen, musholla, dan ruang
perpustakaan yang representatif..
Standar Pengelolaan Sekolah, kondisi ideal pedoman pengelolaan sekolah
belum lengkap, kegiatan evaluasi diri sekolah sudah dilaksanakan tetapi belum
maksimal dan belum semua pihak berperan dan sekolah belum memiliki sistem
informasi manajemen yang bagus. Kondisi ideal, sekolah sudah melakukan
perencanaan pengelolaan sekolah awal tahun, program pengelolaan sekolah sudah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan kepala sekolah berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan. Sekolah sudah melakukan perencanaan dan
pengelolaan sekolah di awal tahun dengan berbagai pihak, tetapi belum maksimal
dalam pembuatan pedoman pengelolaan yang lengkap. Sekolah sebaiknya
mendapatkan pendampingan secara khusus dalam sistema informasi manajemen
yang bagus dan berbasis IT.
Standar Pembiayaan, kondisi nyata peran orang tua siswa sudah peduli
terhadap kemajuan sekolah dengan terlibat aktif dalam pembenahan kelas hingga
menjadi lebih representatif dan aktif memberikan bantuan kepada siswa yang
tidak mampu. Kondisi ideal Biaya Operasional sekolah dikelola dengan baik oleh
sekolah, alokasi Dana dari APBN maupun APBD dilaksanakan dengan baik oleh
sekolah, dan Pelaporan dana dari APBN maupun APBD sudah dilaporkan secara
sistematis dan terbuka. Biaya operasional sekolah yang berasal dari APBN mupun
APBD sudah dikelola dan dilaporkan dengan baik, tetapi perlu pengawasan serta
pendampingan dari kepala sekolah agar sesuai. Kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Pengembangannya harus berdasarkan

5
satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.
Analisis kondisi lingkungan SDN Banyumanik 02, Komite sekolah ,
peluang; Komite/paguyuban sekolah selalu berkoordinasi dan memberikan saran
kepada sekolah dalam pengambilan keputusan, membantu pihak sekolah dalam
pelaksanaan program sekolah, komite/paguyuban sekolah menjadi mediator
apabila permasalahan antara pihak orang tua / wali murid dengan pihak sekolah,
memiliki potensi dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan sekolah dengan
penggalangan dana seswuai permendeikbud 75 tahun 2016, dan memiliki potensi
sebagai narasumber dalam peningkatan mutu sekolah. Tantangan;
Komite/paguyuban dapat mencurahkan pemikiran sepenuhnya ikut membantu
melakukan pertimbangan, mendukung, mengontrol dan mediator, kemampuan
komite dalam memenuhi program sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
sekolah, dan kemampuan komite dalam berkolaborasi dengan masyarakat, dunia
usaha, dan stakeholder. Kondisi ideal komite di sekolah dasar adalah pemberi
pertimbangan, pendukung finansial dan pemikiran, pengontrol transpiransi dan
akuntabilitas, mediator antara pihak sekolah dengan orang tua wali murid. Upaya
sekolah dalam pengoptimalan komite sekolah dengan selalu berkoordinasi dengan
komite sekolah, memberikan laporan perkembangan sekolah dengan jelas,
memberikan program-program sekolah yang dapat dibantu oleh pihak komite
sekolah.
Masyarakat, peluang; Masyarakat sekitar dapat membantu sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah, alumni sekolah ikut berperan dalam menciptakasn
sekolah yang unggul dan orang tua wali murid dapat menjadi mitra dalam
memajukan sekolah. Peluang; Masyarakat sekitar dapat meningkatkan kepedulian
kepada sekolah, alumni memiliki andil dalam memajukan almamater, dan orang
tua wali murid berperan penuh dalam mendukung program-program sekolah
sehingga sekolah menjadi unggul dan bermutu. Masyarakat sekitar sekolah
memiliki potensi yang besar dalam menciptakan lingkungan pembelajar dan
mendukung peningkatan mutu sekolah. Sekolah perlu untuk menjalin kerjasama
yang erat dengan masyarakat sekitar.

6
Dinas pendidikan, peluang; Dinas pendidikan berperan memberikan
kebijakan dan pembinaan kepada sekolah, memiliki potensi untuk meningkatan
kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah, memiliki kebijakan dalam ketersediaan alokasi dana
khusus dalam perbaikan sarana sekolah. Tantangan; Mampu berkoordinasi dengan
baik dalam pelaksanaan dan evaluasi program, Mampu meningkatkan mutu dan
profesionalisme pendidikan dan tenaga kependidikan, dan dapat menyusun
kebijakan operasional program sekolah unggulan. Dinas pendidikan dapat
berkoordinasi dengan baik dan mengevaluasi program sekolah dalam peningkatan
mutu sekolah.
Sumber daya alam, peluang; Sekolah terletak di tengah-tengah kota,
terdapat beberapa perusahaan (dunia usaha dan dunia industri) dan perkantoran
BUMN di sekitar sekolah dan terdapat objek wisata di lingkungan kelurahan
sekolah. Tantangan; dapat memanfaatkan lokasi untuk kemajuan sekolah, mampu
bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan BUMN untuk kemajuan sekolah,
dan dapat memanfaatkan lokasi wisata untuk pembelajaran siswa. Sumber daya
alam yang ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kamajuan sekolah dan pembelajaran siswa.
Sosial Budaya, peluang; Memiliki peserta didik yang memiliki
kemampuan dalam bidang seni, terdapat tenaga pendidik yang dapat memainkan
alat music, dan memiliki sarana untuk mengembangkan seni dan budaya.
Tantangan; Mampu membina peserta didik dalam bidang seni dan budaya,
meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam bidang seni dan budaya, dan
meningkatkan sarana pada bidang sosial budaya. Sekolah memiliki beberapa
potensi sosial budaya yang perlu di tingkatkan kembali.
Dari segi kondisi geografis, sebagian penduduknya urban. Penduduk urban
memiliki suatu keunggulan masyarakat yang beragam, sehingga berpotensi untuk
dikembangkan dalam prestasi siswa. Namun demikian akan menjadi suatu
tantangan tersendiri karena keberagamannya.
Menghadapi tahun pelajaran 2022/2023 yang masih dalam masa transisi,
tentunya SDN Banyumanik 02 membutuhkan pedoman dalam melaksanakan
proses

7
pembelajaran yaitu Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
transisi dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa transisi.
Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memastikan hak anak untuk tetap
mendapatkan layanan Pendidikan.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,


a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
(d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
2. Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, direvisi dengan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 32 tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Perpres no 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. Permendikbud no. 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD/MI
5. Permendikbud 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
8
Tingkat Satuan Pendidikan.
6. Permendikbud 62 tahun 2014 tentang Pedoman Kegiatan Ekstra Kurikuler.
7. Permendikbud 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
EkstraKurikuler Wajib.
8. Permendikbud 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
9. Permendikbud 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
10. Permendikbud nomer 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
11. Permendikbud nomer 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
12. Permendikbud nomer 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah
13. Permendikbud nomer 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah
14. Permendikbud No. 4 Th. 2018 Tentang Penilaian oleh Pemerintah dan Satuan
Pendidikan
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal wajib di Sekolah/Madrasah.
16. Permendikbud nomor 30 Tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada
penyelenggaraan pendidikan mengatur pelaksanaan pelibatan keluarga pada
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
17. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
19. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor :
B/3985/420/IV/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Penyelenggaraan KBM
Daring dan Kelulusan Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan PAUD, TK, SD,
dan SMP Kota Semarang
20. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor 05 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2022/2023.
9
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Secara umum tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02


dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman operasional
penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Banyumanik 02 dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, serta karakteristik sekolah dan peserta didik.
Secara spesifik tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02
adalah agar peserta didik memiliki kesempatan yang cukup dalam belajar,
sehingga peserta didik mampu : (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(2) memahami dan menghayati substansi materi yang terkandung dalam
kurikulum, (3) melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) hidup bersama dan
berguna untuk orang lain, serta (5) membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

10
D. Acuan Konseptual Kurikulum

Beberapa acuan pengembangan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02


sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia.
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata
pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu.
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

11
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan.
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu dan kecakapan hidup untuk , kurikulum perlu mengembangkan
jiwa kewirausahaan membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,

12
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah
dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global.
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu
yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum SD Negeri Banyumanik 02
mengacu pada standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar
penilaian, dan standar pengelolaan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip tersebut
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan

13
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,

14
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

15
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Menurut UU No. 20 tahun 2013 tentang Sisdiknas pasal 3 yaitu untuk


mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berbudi pekerti luhur; memiliki
pengetehuan dan keterampilan; kesehatan jasmani dan rohani; kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Dasar mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional yaitu


meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Visi SD Negeri Banyumanik 02

Visi SD Negeri Banyumanik 02 adalah sebagai berikut: “Mewujudkan lulusan yang


berkualitas dalam imtaq dan iptek, terampil, berprestasi, dan berwawasan
lingkungan.”

Visi Indikator Visi


Imtaq  Taat beribadah sesuai dengan ajaran agama
yang dianut
 Berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agama
 Terwujudnya toleransi antar umat beragama
 Terbentuknya karakter yang baik
Iptek
 Menguasai ilmu pengetahuan
 Meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi
informasi
 Meningkatkan kemampuan karya ilmiah

16
Terampil
 Terampil dalam bidang keagamaan
 Terampil dalam bidang seni dan budaya
 Terampil dalam bidang olahraga

Berprestasi  Berprestasi dalam bidang akademik maupun non


akademik
 Berkembangnya life skill
 Berprestasinya ketrampilan seni dan budaya
Berwawasan  Mewujudkan sekolah yang rindang menyenangkan
Lingkungan
 Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah
 Mengembangkan metode belajar berbasis lingkungan
dan budaya.
 Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler / kurikuler di
bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di
sekolah Sehat dan Sekolah Adiwiyata
 Pengelolaan Green School dan Green House di
sekolah
 Pelestarian Fungsi Lingkungan dan Pengolahan
Limbah Sampah

17
D. Misi SD Negeri Banyumanik 02

Misi SD Negeri Banyumanik 02 adalah sebagai berikut:


1. Mengadakan pelatihan dan pembiasaan nilai-nilai agama yang dianut siswa.
2. Mengembangkan iklim belajar mengajar yang kondusif sesuai norma agama yang
berlaku.
3. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik.
4. Memberikan bekal ketrampilan pada siswa agar dapat menguasai teknologi.
5. Melaksanakan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler.
6. Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal agar tercapai ketuntasan belajar.
7. Memberikan bekal pengetahuan pada siswa agar dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang selanjutnya.
8. Meningkatkan budaya disiplin dan tata krama serta sopan santun dalam segala hal.
9. Menanamkan cinta dan peduli terhadap lingkungan

Misi Indikator Misi


Menerapkan pola  Melaksanakan pembelajaran dengan
pembelajaran dengan memperhatikan taat beribadah sesuai dengan ajaran
melaksanakan nilai- agama yang dianut
nilai keagamaan dan  Melaksanakan pembelajaran dengan Berbudi pekerti
akhlak mulia luhur sesuai dengan ajaran agama
 Melaksanakan pembelajaran yang membentuk
terwujudnya toleransi antar umat beragama
 Melaksanakan pembelajaran yang berorientasi
terbentuknya karakter yang baik
Menumbuhkembangkan  Menumbuhkembangkan nilai religious
nilai religius, dalam rencana dan proses pembelajaran
nasionalis, integritas,  Menumbuhkan semangat nasionalis
mandiri dan gotong  Terbangunnya sikap integritras yang tinggi
royong melalui kegiatan  Menanamkan disiplin, Sopan dan bertanggung
pembiasaan sekolah jawab
 Berperilaku bersih, rapi dan nyaman
 Mewujudkan budaya tertib dan disiplin

18
 Membudayakan sikap santun dalam ucapan
sopan dalam perilaku
 Meningkatkan aktivitas pengembangan diri
yang diinteralisasi lewat berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, diantaranya keagamaan dan
kepramukaan .
Mengaktualisasikan  Berperilaku ramah terhadap orang lain,
nilai-nilai luhur tidak meremehkan atau merendahkan orang
bangsa antar sesama lain
melalui budaya  Mewujudkan budaya saling membantu
pergaulan yang tanpa pamrih
humanis  Selalu bertindak sopan dan hormat dalam
berkomunikasi.
Mengembangkan  Menumbuhkan semangat berprestasi dalam
prestasi melalui bidang akademik maupun non akademik
kegiatan intrakurikuler  Mengembangkan life skill
dan kokurikuler  Melestarikan dan mewarisi kehidupan kesenian
 Meningkatkan prestasi dalam intrakurikuler
dan kokurikuler
Meningkatkan sarana,  Mewujudkan sekolah yang rindang menyenangkan
prasarana pendidikan  Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah
yang berstandar  Mengembangkan metode belajar
nasional dan berbasis lingkungan dan budaya.
lingkungan sekolah  Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler /
yang bersih, indah, kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis
sehat, nyaman, dan patisipatif di sekolah Sehat dan Sekolah
aman. Adiwiyata
 Mengelola Green School dan Green House di
sekolah
 Melestarikan Lingkungan dan Mengelola Limbah
Sampah

19
Memfasilitasi proses  Saling menghargai perbedaan dalam melayani

20
pembelajaran baik pada peserta didik
anak normal maupun  Menghargai perbedaan dalam pembelajaran
berkebutuhan khusus  Memfasilitasi pembelajaran sesuai potensi, bakat,
yang disesuaikan minat masing-masing siswa
dengan potensi, bakat,  Melaksanakan pembelajan inklusif
minat masing-masing
anak.

E. Tujuan Sekolah

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri
Banyumanik 02 adalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat memiliki kepercayaan terhadap Tuhan YME sesuai kepercayaannya.
2. Siswa mampu menjalankan perintah Tuhan YME dan menjauhi laranganNya.
3. Siswa dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
4. Siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan bakat dan minat yang
dimiliki.
5. Siswa dapat melanjutkan sekolah di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri
atau sekolah favorit.
6. Siswa dapat berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
7. Siswa dapat menerapkan tata krama dan sopan santun dalam
perkataan dan perbuatan
dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat.

Adapun nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan adalah sebagai berikut ini.

No Nilai Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
1 Religius dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
21
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dan dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
4 Disiplin ketentuan dan peraturan
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
5 Kerja Keras berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dan sesuatu yang telah dimiliki
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas
8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
9 Rasa Ingin Tahu mendalam dan meluas dan sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan di
dengar.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
10 Semangat kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
Kebangsaan kelompoknya.
11 Cinta Tanah Air kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
Menghargai
12 sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
Prestasi
menghormati keberhasilan orang lain.
Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
13
Komuniktif bekerja sama dengan orang lain.
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
14 Cinta Damai
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
15 Gemar Membaca
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
Peduli
16 lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
Lingkungan
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
17 Peduli Sosial
dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dankewajibannya,
18 Tanggung-jawab yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan(alam, sosial dan budaya), negara dan TuhanYang Maha Esa.

22
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 merupakan


pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, kompetensi
dasar, dan muatan pembelajaran. Kompetensi inti dirancang seiring dengan
meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ini dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas

23
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti
yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagai bagian dari sistem
masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur
pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal
dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
keterampilan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
keterampilan (Kompetensi Inti 4).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi

24
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar SD/MI
untuk setiap mata pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu
kesatuan ide masing-masing mata pelajaran dimuat dalam tabel-tabel secara
terlampir dalam KTSP ini. Adapun Strutur kurikulum SD Negeri Banyumanik 02
sebagai berikut :
STRUKTUR KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUMANIK 02
Tahun Pelajaran 2022/2023
Alokasi Waktu Belajar
No Mata Pelajaran Perminggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3 Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 32 34 36 38 38 38

Keterangan:
 Mata pelajaran umum kelompok A merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

25
 Mata pelajaran kelompok B merupakan mata pelajaran yang muatan
dam acunnya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal.
 Mata pelajaran kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.
 Muatan lokal dapat memuat bahasa daerah.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan peseta didik.
 Pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui pembelajaran dengan
pendekatan tematik-terpadu berbasis saintifik untuk Kelas 2,3,5 dan 6.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema, sedangkan untuk kelas 1 dan 4
melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta mata pelajaran Bahasa Jawa.
 Bahasa Jawa sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena
merasa perlu untuk memisahkannya dengan menambah 2 jam pelajaran
per minggu (sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah
nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa
mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa wajib diajarkan di
Sekolah).
 Kegiatan ektrakurikuler merupakan program mengembangkan bakat,
minat dan potensi peserta didik serta memberikan manfaat sosial dalam
mengembangan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan
orang lain. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib
dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib berupa pendidikan kepramukaan dan
ekstrakurikuler pilihan berupa kegiatan latihan olah bakat dan minat.
 Pada Struktur kurikulum tersebut di atas memuat kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler termasuk dalam kegiatan pengembangan diri antara lain

26
: Pramuka, Seni Tari, Seni Lukis / Menggambar, Seni

Rebana, , Baca Tulis Al Qur’an, Paskibra,

Tenis meja, Pencak Silat, dan Bola Voly.

B. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional

1. Muatan Pelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 revisi di SD Negeri Banyumanik 02
dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas
II, III, V dan VI. Muatan pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Matematika, dan Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas V,
dan VI berdiri sendiri.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran
ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:
Daftar Tema Setiap Kelas

KELAS I KELAS II KELAS III

1. Diriku 1. Hidup Rukun 1. Pertumbuhan dan


2. Kegemaranku 2. Bermain di Perkembangan MH
3. Kegiatanku Lingkunganku 2. Menyayangi Tumbuhan
4. Keluargaku 3. Tugasku Sehari-hari dan Hewan
5. Pengalamanku 4. Aku dan Sekolahku 3. Benda di Sekitarku
6. Lingkungan 5. Hidup Bersih dan Sehat 4. Kewajiban dan Hakku
Bersih, Sehat, dan 6. Air, Bumi, dan 5. Permainan Tradisional
Asri Matahari 6. Indahnya Persahabatan
7. Benda, Binatang 7. Merawat Hewan dan 7. Energi dan
dan Tanaman di Tumbuhan Perubahannya
Sekitarku 8. Keselamatan di Rumah 8. Bumi dan Alam
8. Peristiwa Alam dan Perjalanan Semesta

27
KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Indahnya 1. Organ Gerak Hewan 1. Selamatkan MH


Kebersamaan dan Manusia 2. Persatuan dalam
2. Selalu 2. Udara Bersih Perbedaan
Berhemat 3. Makanan Sehat 3. Tokoh dalam Penemuan
Energi 4. Organ Peredaran 4. Globalisasi
3. Peduli Makhluk Darah Hewan dan 5. Wirausaha
Hidup Manusia 6. Menuju
4. Berbagai 5. Ekosistem Masyarakat Sehat
Pekerjaan. 6. Kalor dan 7. Kepemimpinan
5. Menghargai Jasa Perpindahannya 8. Bumiku
Pahlawan 7. Benda-Benda di 9. Menjelajah
6. Indahnya Sekitarku Angkasa Luar
Negeriku 8. Peristiwa dalam
7. Cita-citaku Kehidupan
8. Daerah Tempat
9. Lingkungan
Tinggalku
Sahabat Kita
9. Makanan Sehat
dan Bergizi

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran


Kelompok
No Mata Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membenatu peserta didik menjadi
Agama dan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
1
Akhlak Mulia Maha Esa serta berakhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.

28
Kelompok mata pelajaran dan kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran
dan wawasan peserta didik untuk status, hak dan
kewajibannya dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
Kewarganega dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
2 raan dan manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
Kepribadian keangsaaan, jiwa dan patriotisme bela Negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
ketaatan terhadap hokum, ketaatan membayar pajak dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kalusi dan nepotisme.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi dan mengaprsiasi ilmu pengetahuan
dan tekhnologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
Ilmu
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
Pengetahuan
3 memperoleh kompetensi dasar ilmu Pengetahuan dan
dan
tekhnologi,serta membudayakan berpikir ilmiah secara
Tekhnologi
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
tekhnologi , serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sesitivitas, kemampuan mengapresiasi dan
4 Estetika
kemampuan mengekspresikan keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan

29
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyrakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan
Jasmani,
kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
5 olahraga dan
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas
kesehatan
dan kesadaran hidup sehat

Struktur kurikulum SDN Banyumanik 02 meliputi subtansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam
tahun mulai dari kelas I s/d kelas VI. Struktur kurikulum SDN Banyumanik 02
disusun berdasarkan Standart Isi ( SI ) dan Standart Kompetensi Lulusan ( SKL
) dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Kurikulum SDN Banyumanik 02 memuat 6 mata pelajaran, 3 muatan
Lokal dan pengambangan diri.
2) Subtansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan“IPA Terpadu dan IPS
terpadu“.
3) Pembelajaran kelas II,III,V dan kelas VI dilaksanakan dengan
pendekatan tematik terpadu.
4) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
5) Alokasi satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester ) adalah 37
minggu.
Setiap mata pelajaran memiliki cakupan materi seperti pada tabel di atas.

2. Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama
1) Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk :

30
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya
kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek sebagai berikut :
 Al-Qur’an dan Hadits
 Aqidah
 Akhlak
 Fiqih
 Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri,
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

2) Pendidikan Agama Kristen bertujuan untuk :


Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK ) adalah :
a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-
Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.

31
c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek sebagai berikut :
 Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
 Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya
di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah
membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.

3) Pendidikan Agama Katholik bertujuan untuk :


Mata pelajaran Pendidikan Agama Katholik (PA.Kat ) adalah :
a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-
Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.
c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek-aspek sebagai


berikut :
 Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
 Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya

32
di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia.
Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.

4) Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek aspek sebagai berikut :
 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan
 Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di
masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional

33
 Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM
 Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga
diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
 Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
 Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,
Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
 Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

5) Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis

34
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis.

6) Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan :
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

35
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek - aspek sebagai berikut :
 Bilangan
 Geometri dan pengukuran
 Pengolahan data.

7) Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam

36
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
 Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas
 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana
 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.

8) Ilmu Pengetahuan Sosial


Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

37
 Manusia, Tempat, dan Lingkungan
 Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
 Sistem Sosial dan Budaya
 Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

9) Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)


Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan.
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan.
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan.
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek :
 Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya
 Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
 Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
 Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
seni musik, seni tari dan peran
 Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills )
yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,
keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

10) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

38
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri, dan demokrasi.
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
 Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
 Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

39
 Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
lainnya
 Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
 Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
 Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
 Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

C. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah Provinsi Jawa Tengah


Muatan lokal merupakan mata pelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan
dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal antara lain dapat berupa
(a) seni budaya, (b) prakarya, (c) pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, (d)
bahasa, dan/atau (e) teknologi.
Muatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen yang terdiri atas:
Kompetensi Dasar; Silabus; dan Buku Teks Pelajaran. Muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan
kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi:
1) Bagian mata pelajaran kelompok B; dan atau 2).Mata pelajaran yang berdiri
sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran muatan lokal dalam hal

40
pengintegrasian tidak dapat dilakukan. Dalam hal muatan lokal ditetapkan
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, satuan pendidikan dapat menambah
beban belajar muatan lokal paling banyak 2 (dua) jam per minggu. (Permendibud
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal).
Bahasa Jawa sebaagai muatan lokal wajib Propinsi Jawa Tengah (sesuai
SK Gubernur Jawa Tengah No 895.5/01/2005 tangggal 23 Februari 2005 tentang
kurikulum mata pelajaran bahasa Jawa tahun 2004 untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan
Swasta ). Adapun tujuan muatan lokal bahasa Jawa adalah untuk
mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk melestarikan bahasa dan
budaya Jawa.
Mata pelajaran Bahasa jawa bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa jawa.
 Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra jawa.
 Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budayadaerah
sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional
 Mengembangkan ketrampilan sesuai karakteristik daerah sebagai daerah jasa
dan industri.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Jawa mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis

41
D. BIMBINGAN KONSELING

1. Bimbingan Konseling ( BK )
Program Bimbingan Konseling adalah suatu rencana kegiatan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada periode tertentu. Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di Sekolah Dasar (SD), kegiatan BK diberikan oleh guru kelas. Guru
kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas
menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan
memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali. Pemberian
layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok. Peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran dan lain-lain.
c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi
dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.

42
g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat
menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Materi bimbingan dan konseling di SD Negeri Banyumanik 02
mencakup: bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,
dan bimbingan karier.

2. Bidang Bimbingan Pribadi


Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian
dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik
dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.

3. Bidang Bimbingan Sosial


Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan
membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan
tanggung jawab sosial.

4. Bidang Bimbingan Belajar


Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan
membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan
diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan
43
keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah. Bidang bimbingan ini
meliputi pokok-pokok materi berikut:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun
kelompok.
c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD

5. Bidang Bimbingan Karier


Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia
kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah
setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan
dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karir yang tersedia di
lingkungan sekitarnya.

44
E. Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud No 62 tahun 2014 tentang ektrakurikuler menyebutkan
bahwa kegiatan ektrakurikuler merupakan program untuk mengembangkan bakat,
minat dan potensi peserta didik serta memberikan manfaat sosial dalam
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain.
Adapun kegiatan ektrakurikuler SD Negeri Banyumanik 02 terdiri atas
ektrakurikuler wajib dan pilihan.
Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan ekstrakurikuler yang
wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-
masing.
Program kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan menjadi tanggung
jawab Kepala Sekolah. Pendidik, tenaga kependidikan, dan instruktur sebagai
pengembang dan pembina kegiatan ekstrakurikuler, serta Komite
sekolah/madrasah sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik
dalam pengembangan program dan dukungan pelaksanaan program
ekstrakurikuler.
Adapun kegiatan ektrakurikuler yang diselenggarakan oleh SD Negeri
Banyumanik 02 sebagai berikut :

No Jenis Keterangan
Pengembangan Diri
1) Kegiatan Upacara Bendera setiap hari Senin dan hari
1 Kegiatan Rutin besar nasional.
2) Kegiatan apel berkarakter tiap hari Selasa, Rabu
dan Kamis pagi yang di dalamnya terangkai
kemandirian dengan berbaris dan berjalan secara
teratur menuju ke halaman sekolah, hormat
bendera sambil mengumandangkan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, menyanyikan

45
bersama lagu nasional/mars SDN Banyumanik
02, dilanjut dengan melafalkan bersama asmaul
husna dan doa sebelum belajar yang dilakukan
bersama di halaman bagi siswa muslim dan doa
di ruangan khusus bagi non muslim, dalam
rangka menumbuhkan sikap disiplin, mandiri,
religius, nasionalisme, dan penanam pendidikan
berkarakter.
3) Apel pagi dilanjut senam/olah raga pagi dan
Jumat bersih.
4) Kegiatan Asikuria (Aku Sehat, Imanku Kuat, dan
Ceria) setiap Jumat terakhir setiap akhir bulan.
Kegiatan diawali dengan apel berkarakter secara
singkat dilanjut dengan olahraga baik senam
maupun jalan sehat, setelahnya dilanjut dengan
makan bersama dengan menu yang telah
ditentukan yang diatur sedemikian rupa
sekaligus menanamkan nilai kkarakter siswa,
5) Sholat Dzuhur berjamaah, setiap hari Senin s/d
Kamis bagi kelas III, IV,V dan VI
6) Pembiasaan bersedekah setiap hari Jumat
7) Kegiatan peringatan hari besar keagamaan dan
halal bihalal
8) Pembiasaan berperilaku sopan, misalnya :
mengucapkan salam, menunduk di saat berjalan
di sekitar orang yang lebih tua, cium tangan
terhadap orang tua dan guru, makan dan minum
tidak sambil berdiri, menjaga kebersihan pribadi
dan berdoa bersama sebelum dan sesudah
pelajaran, membuang sampah di tempah sampah.

46
9) Mengadakan bermacam lomba dalam peringatan
HUT RI maupun hari besar.
10) Pembiasaan hidup bersih dan sehat.
a. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan
kelas setiap hari sesuai jadwal piket.
b. Membuang sampah ditempat sampah.
c. Melaksanakan kegiatan gosok gigi, cuci
tangan, dan potong kuku.

2 Program Wajib Pramuka


1) Sebagai pembentukan perilaku disiplin dan santun
2) Sebagai wahana siswa untuk berlatih
berorganisasi
3) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
4) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
5) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang
lain
6) Memiliki sikap kerja sama kelompok
7) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
Materi Pramuka: SKU dan SKK Siaga dan
Penggalang.
Program Pilihan 1) Seni Tari
Bertujaun menanamkan rasa estetika dan cinta
budaya, serta melestarikan kebudayaan seni tari
tradisional dan kontenporer, sehingga mampu
mengapresiasikan dan berprestasi dalam Seni
tari.
2) Seni Lukis / Menggambar

47
Bertujuan agar siswa dapat berekspresi dan
berekplorasi sekaligus menyalurkan minat bakat
serta berprestasi dengan seni lukis.
3) Seni Rebana
Bertujuan menanamkan rasa cinta musik islami
serta melestarikan kebudayaan seni musik
tradisional rebana serta shalawat, sehingga
mampu mengapresiasikan dan berprestasi dalam
musik tradisional rebana.

4) Paskibra
Bertujuan membentuk sikap tertib dan disiplin
serta mampu menjadi petugas upacara yang baik
5) Tenis meja
Bertujuan menegmbangkan bakat siswa di cabang
Tenis meja, sehingga mampu mengapresiasikan
dan berprestasi dalam kompetisi cabang Tenis
meja.
6) Pencak silat
Bertujuan menegmbangkan bakat siswa di cabang
Silat, sehingga mampu mengapresiasikan dan
berprestasi dalam kompetisi cabang silat.
7) Bola Voly
Bertujuan menegmbangkan bakat siswa di cabang
Bola Voly, sehingga mampu mengapresiasikan
dan berprestasi dalam kompetisi cabang Bola
Voly.
8) BTQ ( Baca Tulis Quran )
Bertujuan agar siswa mampu membaca, dan
menulis Al Quran dengan baik, benar, dan lancar.

48
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah
dan orang tua dalam bentuk kualitatif :
Kategori Keterangan
A = 86-100 Sangat Baik
B = 76 – 85 Baik
C = 56- 75 Cukup
D = 0 -55 Kurang

Adapun Jadwal Ekstra kurikuler SD Negeri Banyumanik 02 terlampir.

F. Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa.


Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 dan permendikbud nomor 20
tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) menjadikan pendidikan
karakter sebagai platform pendidikan nasional untuk membekali peserta didik
sebagai generasi emas tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan karakter yang baik
guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan (Pasal 2). Perpres ini
menjadi landasan awal untuk kembali meletakkan pendidikan karakter sebagai
jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.Kurikulum 2013
sebagai rujukan proses pembelajaran pada satuan pendidikan, perlu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut bukan
sebagai program tambahan atau sisipan, melainkan sebagai cara mendidik dan
belajar bagi seluruh pelaku pendidikan di satuan pendidikan.
Perpres No.87 Tahun 2017 tentang PPK mendefinisikan PPK sebagai
“Gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah
pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM)” (Pasal 1, ayat 1)
Harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga ini perlu menjadi
dimensi dalam setiap program dan kegiatan di sekolah dalam rangka menanamkan
nilai-nilai kebaikan agar individu tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang

49
sehat secara jasmani, rohani, dan moral. Dalam Perpres dijelaskan bahwa fokus
PPK adalah nilai-nilai Pancasila. “PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius,
jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab”
(Pasal 3)
Sangat jelas bahwa pengintegrasian PPK dalam implementasi Kurikulum
2013 perlu diletakkan dalam kerangka pembentukan karakter peserta didik dengan
nilai-nilai kebaikan yang merupakan impmelentasi nilai-nilai Pancasila. Fokus
pendekatan PPK dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah pada pendidikan
karakter berbasis kelas.
Pendidikan karakter berbasis kelas merupakan keseluruhan interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam proses pemelajaran untuk memenuhi tuntutan
minimal dalam kurikulum yang disepakati. Pendidikan karakter berbasis kelas
berbicara tentang bagaimana relasi atau hubungan antara guru dan peserta didik
dalam konteks pembelajaran formal isi kurikulum. Selain itu, dalam pendekatan
ini, bagaimana guru mengintegrasikan nilai-nilai pembentukan karakter dalam
proses pembelajaran yang terintagrasi dalam kurikulum menjadi sangat penting.
Guru perlu memahami bagaimana cara mempersiapkan dan mengintagrasikannya
dalam proses pembelajaran melalui pemilihan metodologi pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan cara membuat evaluasi. Hal-hal ini menjadi bagian penting
yang perlu dipahami pendidik dalam rangka mengintegrasikan penguatan
pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013.
Tiga pendekatan dalam PPK secara konseptual bisa dibedakan, misalnya:
1. Pendidikan karakter berbasis kelas terbatas pada relasi antara guru dan siswa di
dalam kelas dalam proses pembelajaran.
2. Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan pembentukan karakter
yang dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang melibatkan seluruh
anggota komunitas sekolah, namun masih terbatas sebagai kegiatan sekolah di

50
lingkungan sekolah. PPK berbasis budaya sekolah dilaksanakan antara lain
melalui hal-hal sebagai berikut :
a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai karakter dalam keseharian sekolah.
b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.
c. Melibatkan seluruh eskosistem pendidikan di sekolah.
d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi
peserta didik melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.
f. Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi
sekolah.
3. Pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah berbagai macam bentuk
kolaborasi antara sekolah dengan pihak lain di luar lingkungan sekolah,
terutama orang tua, dalam bentuk komite sekolah, atau kerjasama sekolah
dengan lembaga-lembaga dan komunitas lain yang mendukung proses
pembentukan karakter peserta didik.
Namun secara praktis, tiga pendekatan ini sesungguhnya dapat beririsan
satu sama lain. Misalnya, ketika seorang guru dalam mengajar memberikan tugas
kepada peserta didik untuk melakukan wawancara dengan masyarakat setempat,
atau melakukan kunjungan situs-situs resmi benda cagar budaya, maka selain
terdapat implementasi pendidikan karakter berbasis kelas, juga terdapat
implementasi pendidikan karakter berbasis masyarakat. Jadi sesungguhnya, dalam
praksis, ketiga pendekatan itu bisa beririsan satu sama lain.
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan
kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter
Bangsa Tahun 2010 juga merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir
8 Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam
pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak,
dalam mengelola sekolah.
Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan.

51
Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini
meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan,
individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai
karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga
keutuhan ciptaan.Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi,
menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri,
kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan,
melindungi yang kecil dan tersisih.
Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan
1. senyum, salam, salim, sapa, Setiap hari
sopan, santun
2. Shalat berjamaah dhuhur Setiap hari Senin - Kamis
3. Berdoa sebelum dan sesudah Setiap awal dan akhir KBM
pembelajaran
4. Penyaluran Zakat Fitrah Setap bulan Ramadhan menjelang Hari
Raya Idul Fitri
5. Halal bihalal Setiap awal masuk setelah libur hari
Raya Idul Fitri
Setiap 10 Muharam dan jelang Ujian
6. Santunan Yatim, dan Dzuafa
kelas 6
7. Buka Puasa dan Setiap bulan Ramamdhan
Tarawih Bersama

52
2. Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman
budaya, suku,dan agama.

Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan


1. Menyanyikan Lagu Setiap hari Selasa s/d Jumat
Indonesia Raya, Mars PPK, sebelum KBM dimulai
bersama-sama
2. Menyanyikan Lagu Setiap hari setelah KBM
Nasional/Daerah
Setiap pagi sebelum KBM , saat
3. Diputarkan lagu-lagu nasional
istirahat dan setelah KBM
dan daerah
mengiringi perpulangan siswa
o Memperingati Hari Lahir Tanggal 1 Juni
Pancasila
o Memperingati Hari Pramuka Tanggal 14 Agustus
o Memperingati Hari Tanggal 17 Agustus
Kemerdekaan RI

53
o Memperingati Hari Kesaktian Tanggal 1 Oktober
Pancasila
o Memperingati Hari Kartini Tanggal 21 April
o Memperingati Hari Sumpah Tanggal 28 Oktober
Pemuda
o Memperingati Kebangkitan Tanggal 20 Mei
Nasional
o Memperingati Hari Pendidikan Tanggal 2 Mei
Nasional
o Memperingati Hari Pahlawan Tanggal 10 November

3. Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung
pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Subnilai mandiri antara lain etos
kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif,
keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Kegiatan dan pelaksanaan karakter Mandiri di SDN Banyumanik 02
sebagai berikut;

Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan


o Melaksananakan tugas sekolah Menyesuaikan waktu
secara mandiri
o Kegiatan literasi kelas Setiap hari sebelum KBM
o Melaksanakan tugas dokter Setiap hari sesuai jadwal
kecil
o Tampil dalam kegiatan sekolah Menyesuaikan waktu

54
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada
orang-orang yang membutuhkan.Subnilai gotong royong antara lain
menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolong- menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi,
anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
Kegiatan dan pelaksanaan karakter Gotong royong di SDN Banyumanik
02 sebagai berikut;

Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan


Setiap hari Jumat sebelum memulai
o Kegiatan jumat bersih
KBM
o Piket kelas Setiap hari sesuai jadwal
o Kerja bakti Menyesuaikan waktu
o Kerja kelompok Menyesuaikan waktu
o Melaksanakan tugas dokter Setiap hari sesuai jadwal
kecil

5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif
terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan
yang berdasarkan kebenaran.Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta
pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab,

55
keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang
disabilitas).
Kegiatan dan pelaksanaan karakter integritas di SDN Banyumanik 02
sebagai berikut;

Nama Kegiatan Pembiasaan Pelaksanaan


o Koperasi kejujuran Senin – Juamt
o Perilaku berkarakter (religius, Setiap hari
gotong-royong, mandiri, nasionalis
integritas)
o Mengerjakan soal ulangan Senin – Juamt
dengan jujur
O Pembiasaan penggunaan Kamis
Bahasa Daerah

Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang
secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun
pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-
nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat,
maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai- nilai
religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme,
kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai utama
nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh
bersama nilai-nilai lainnya. Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat
penting di dalam membentuk kepribadian anak.

56
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER DI KELAS I –VI SDN
BANYUMANIK 02
HARI PROGRAM/MATERI KETERANGAN
Menghias, menjaga dan merawat kelas, dari tema- Kelas I-VI
tema kelas yang mendidik dan mengandung nilai
karakter. Diantaranya adalah:
Kelas I : kelas Jawa Tengah
Kelas II : kelas Jawa barat
Kelas III : kelas Jawa Timur
Kelas IV : kelas Bali
Kelas V : kelas Maluku
Kelas VI : kelas Sumatra
Senin  Upacara bendera persiapan pukul 07.20 Kelas I-VI
 Senyum, Sapa dan Salam kepada semua
warga sekolah
 Berbaris saat menuju kelas
 Literasi/membaca buku selama 15 menit
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pembelajaran yang mengembangkan nilai
karakter bangsa
 Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang
 Shalat dzuhur berjamaah
 Pendidikan karakter tentang sopan santun

Selasa  Kegiatan apel berkarakter yang di dalamnya Kelas I-VI


terangkai kemandirian dengan berbaris dan
berjalan secara teratur menuju ke halaman
sekolah, hormat bendera sambil
mengumandangkan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, menyanyikan bersama lagu

57
nasional/mars SDN Banyumanik 02, dilanjut
dengan melafalkan bersama asmaul husna dan
doa sebelum belajar yang dilakukan bersama
di halaman bagi siswa muslim dan doa di
ruangan khusus bagi non muslim, dalam
rangka menumbuhkan sikap disiplin, mandiri,
religius, nasionalisme, dan penanam
pendidikan berkarakter.
 Literasi/membaca buku selama 15 menit
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pembelajaran yang mengembangkan nilai
karakter bangsa
 Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang
 Shalat dzuhur berjamaah
 Pendidikan karakter tentang sopan santun

Rabu  Kegiatan apel berkarakter yang di dalamnya Kelas I-VI


terangkai kemandirian dengan berbaris dan
berjalan secara teratur menuju ke halaman
sekolah, hormat bendera sambil
mengumandangkan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, dilanjut dengan melafalkan
bersama asmaul husna dan doa sebelum
belajar yang dilakukan bersama di halaman
bagi siswa muslim dan doa di ruangan khusus
bagi non muslim, dalam rangka
menumbuhkan sikap disiplin, mandiri,
religius, nasionalisme, dan penanam
pendidikan berkarakter.

58
 Berbaris saat menuju kelas
 Literasi/membaca buku selama 15 menit
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pembelajaran yang mengembangkan nilai
karakter bangsa
 Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang
 Shalat dzuhur berjamaah
 Pendidikan karakter tentang sopan santun

Kamis  Kegiatan apel berkarakter yang di dalamnya Kelas I-VI


terangkai kemandirian dengan berbaris dan
berjalan secara teratur menuju ke halaman
sekolah, hormat bendera sambil
mengumandangkan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, dilanjut dengan melafalkan
bersama asmaul husna dan doa sebelum
belajar yang dilakukan bersama di halaman
bagi siswa muslim dan doa di ruangan khusus
bagi non muslim, dalam rangka
menumbuhkan sikap disiplin, mandiri,
religius, nasionalisme, dan penanam
pendidikan berkarakter.
 Berbaris saat menuju kelas
 Literasi/membaca buku selama 15 menit
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pembelajaran yang mengembangkan nilai
karakter bangsa
 Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang

59
 Shalat dzuhur berjamaah
 Pendidikan karakter tentang sopan santun
Jum’at  Kegiatan apel berkarakter yang di dalamnya Kelas I-VI
terangkai kemandirian dengan berbaris dan
berjalan secara teratur menuju ke halaman
sekolah, hormat bendera sambil
mengumandangkan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, dilanjutkan dengan berdoa
sesuai agama masing-masing dengan
menundukkan kepala, dilanjut senam/olah
raga pagi dan Jumat bersih.
 Kegiatan Asikuria (Aku Sehat, Imanku Kuat,
dan Ceria) setiap Jumat terakhir setiap akhir
bulan.
Kegiatan diawali dengan kegiatan apel
berkarakter yang di dalamnya terangkai
kemandirian dengan berbaris dan berjalan
secara teratur menuju ke halaman sekolah,
hormat bendera sambil mengumandangkan
lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan berdoa sesuai agama masing-masing
dengan menundukkan, selanjutnya olahraga
masal baik senam maupun jalan sehat,
setelahnya dilanjut dengan makan bersama
dengan menu yang telah ditentukan yang
diatur sedemikianrupa sekaligus menanamkan
nilai kkarakter siswa
 Berbaris saat menuju kelas
 Literasi/membaca buku selama 15 menit
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

60
 Pembelajaran yang mengembangkan nilai
karakter bangsa
 Menyanyikan lagu daerah sebelum pulang
 Pendidikan karakter tentang sopan santun
 Pramuka untuk Siaga dan Penggalang pada
pukul 13.15 WIB - Selesai
Kelas III, IV
(Siaga)
Kelas V, VI
(Penggalang)

G. Pendidikan Anti Korupsi

Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 10 tahun 2019 tentang


implementasi pendidikan anti korupsi di jawa tengah dan Perpres No.87 Tahun
2017 tentang Peneguatan Pendididkan Karakter menjabarkan bahwa pendidikan di
bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta
didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sebagai bagian dari gerakan nasional revolusi mental yang di dalamnya tersirat
jelas tentang penanaman nilai integritas pada peserta didik
Secara mental, seperti yang disebutkan Koentjaraningrat selaku pakar
antropologi Indonesia bahwa orang Indonesia memiliki karakter khusus yang
menjadi cikal bakal tindakan korupsi. Beberapa dantara sikap tersebut adalah
menganggap rendah kualitas, menyukai budaya instan, tidak percaya diri, tidak
disiplin dan sering mengabaikan tanggung jawab. Sikap-sikap negatif semacam
ini perlu dijauhkan dari mental generasi bangsa Indonesia sejak dari masa
pendidikan di sekolah dan kampus sebagai tempat pendidikan karakter yang baik.
Pemerintah melalui Komisi Pemberantasan Anti Korupsi (KPK) telah melakukan
kampanye anti korupsi ke lembaga pendidikan. Kurikulum pendidikan anti
korupsi mulai dikembangkan di sekolah-sekolah dengan penyesuaian konsep dan

61
target sasaran yang hendak dicapai di jenjang lembaga pendidikan terkait. Dari
mulai Sekolah Dasar, pelaksanaan pendidikan ini mulai digalakkan. Mengapa
pendidikan anti rasuah ini perlu diajarkan di dunia pendidikan? Berikut beberapa
alasannya:

1. Korupsi sebagai budaya kolonial di Indonesia sudah dalam kondisi yang


sangat parah.
2. Budaya suka sama suka dalam melakukan korupsi menjadi tradisi yang sulit
diungkap. Bahkan sudah tidak disadari lagi oleh pelakunya bahwa hal
tersebut merupakan tindakan terlarang, berdosa dan merugikan banyak orang.
3. Korupsi terjadi di semua level kehidupan, bahkan di lembaga pendidikan pun
terjadi. Kondisi di tepi jurang inilah yang menyebabkan target pemahaman
perlu dilakukan dari akar rumput dan dalam jangka waktu yang panjang.
Lembaga pendidikan sebagai lokomotif pembentukan karakter generasi
bangsa harus menjadi tempat pengajaran yang kuat terhadap pendidikan anti
korupsi tersebut.

Pelaksanaan pendidikan anti korupsi di sekolah adalah upaya untuk


mengatasi mentalitas dan sikap-sikap dasar yang mengarah pada tindakan korupsi
yang curang. Dalam proses pembelajaran misalnya, seorang siswa atau mahasiswa
yang mencontek saat ujian, sebenarnya ini adalah tindakan korupsi nyata yang
dilakukan dalam skala kecil.
Tidak disiplin pada waktu, penerimaan peserta didik yang dilakukan
dengan curang, manipulasi nilai, gratifikasi dan sebagainya merupakan tindakan-
tindakan korupsi kecil yang ada di lingkungan dunia pendidikan. Dari sinilah
sikap korupsi bisa muncul, sehingga sebelum nantinya generasi muda tumbuh dan
menghadapi kehidupan bernegara yang lebih luas, lembaga pendidikan harus lebih
dulu menanamkan sikap-sikap anti korupsi. Jika saat sekolah saja sering
melakukan korupsi, bagaimana setelah menjadi pejabat? Maka tanggung jawab
lembaga pendidikan harus menghapus budaya negatif tersebut.

62
Lembaga pendidikan adalah tempat pengembangan pendidikan karakter
yang aplikatif. Namun, faktanya memang kebanyakan peserta didik masih
menjadi karakter sebagai hafalan materi pendidikan, bukan dilakukan secara
implementatif. Nilai karakter yang sudah dipahami semestinya terbentuk secara
nyata dalam tindakan seseorang, bukan sebatas materi pembelajaran yang hanya
dihafal tanpa ada pelaksanaan secara nyata. Mengajarkan anak untuk tidak korupsi
sejak dini perlu dilakukan dengan tindakan dan contoh nyata perbuatan, tidak lagi
melalui teori-teori pembelajaran.Guru maupun tenaga pengajar serta pengelola
lembaga pendidikan penting memahami jika untuk mendidikan anak tidak korupsi
harus didahului contoh dari orang-orang tua yang ada di lembaga pendidikan
terkait.
Pendidikan karakter anti korupsi di lembaga pendidikan dilakukan dengan
dua tahapan awal yakni dengan menentukan ruang dan target pembelajaran yang
hendak dicapai, lalu selanjutnya dibuat kurikulum yang sesuai untuk mencapai
target-target tersebut.
Berikut ini tujuan pelaksanaan pendidikan anti korupsi yang dilakukan
SDN Banyumanik 02:

1. Pola kurikulum yang diajarkan disesuaikan dengan tahap perkembangan usia


anak sehingga lebih mudah diterima dan diaplikasikan. Salah satu pola
pengajaran pendidikan anti korupsi yang dilakukan adalah jangka panjang.
Kondisi yang sudah sangat parah tidak bisa diatasi dalam waktu sehari, dua
hari atau satu tahun saja, tetapi harus dilakukan bertahun-tahun, bahkan bisa
jadi seumur dengan usia seseorang. Enam tahun di bangku Sekolah Dasar
adalah waktu yang ideal dalam memberikan pundasi bagi peserta didik

2. Tradisi yang sudah membudaya di masyarakat harus dipahamkan sejak dini.


Lembaga pendidikan menaungi pendidikan sejak usia dini hingga selevel
profesor doktor. Maka sangat tepat jika di lembaga pendidikan diajarkan
pendidikan anti korupsi sebagai pembelajaran seumur hidup yang perlu
diberikan kepada generasi Indonesia. Bukan hanya anak-anak, tetapi

63
orang tua juga penting mendapatkan pembelajaran ini. Hal ini menjadikan
satu pola pendidikan anti korupsi di SDN Banyumanik 02 bukan hanya
pengajaran namun lebih menjadi pembiasaan agar menjadi buudaya di
sekolah, di rumah, hingga di masyarakat

Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi di SDN Banyumanik 02


Ada 9 nilai anti korupsi yang penting diajarkan kepada peserta didik untuk
membantu membentengi dari sikap korupsi melalui kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, ekstra kurikuler dan melalui pembiasaan siswa di lingkungan
sekolah.

1. Penanaman sikap korupsi melalui kegiatan intrakurikuler


Pendidikan anti korupsi dalam kegiatan intrakurikuler adalah melalui proses
kegiatan pembelajaran di kelas, yang tertuang dalam Silabus hingga rencana
pembelajaran (perangkat pembelajaran).
2. Penanaman sikap korupsi melalui kegiatan kokurikuler
Pendidikan anti korupsi dalam kegiatan kokurikuler adalah melalui proses
kegiatan pemadatan, pengayaan, jam tambahan maupun saat pendampingan
siswa baik saat menyiapkan lomba maupun saat mendampingi siswa yang
belum mermenuhi kriteria ketuntasan minimum kelas.
3. Penanaman sikap korupsi melalui kegiatan ekstra kokurikuler
Pendidikan anti korupsi dalam kegiatan kokurikuler adalah melalui proses
kegiatan ektra kurikuler sekolah, dengan memasukkan nilai-nilai dan sikap
anti korupsi di setiap proses kegiatan ekstra kurikuler
4. Penanaman sikap korupsi melalui kegiatan pembiasaan di lingkungan
sekolah.
Pendidikan anti korupsi dalam kegiatan pembiasaan di lingkungan sekolah
adalah diawali dari sikap siswa saat masuk lingkungan sekolah, saat
mengikuti apel berkarakter pancasila, saat kegiatan pembelajaran, saat
istirahat, saat di kantin sekolah, saat beribadah, dan semua kegiatan siswa di
lingkungan sekolah.

64
Sikap-sikap yang ditekankan di antaranya adalah kejujuran, tanggung jawab,
kesederhanaan, kepedulian, kemandirian, disiplin, keadilan, kerja keras, dan
keberanian. Penanaman sikap di atas diharapkan agar kelak generasi bangsa
Indonesia jauh dari tradisi kolonial yang sudah membudaya.

H. Pendidikan Kecakapan Hidup

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan 22 tahun 1999 tentang pendidikan


kecakapan hidup, terencana melalui kegiatan berikut :

PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


NO PROGRAM
1 Pendidikan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) Dasar yang
dilaksanakan melaui kegiatan
Ekstrakurikuler
2
Kegiatan pembelajarann di luar kelas (outing class)

3 Kelas inspirasi, menghadirkan orang sukses di bidangnya untuk bercerita


dann memberikan motivasi dan inspirasi pada siswa
4
Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler

I. Pembinaan Pendidikan Keluarga

Pemendikbud nomor 30 tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada


penyelenggaraan pendidikan, diaplikasikan di SDN Banyumanik 02 melalui
beberapa kegiatan antara lain sebagai berikui:

PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA


NO PROGRAM
1 HPMS (Hari Pertama Masuk Sekolah ) siswa baru berangkat ke sekolah
bersama dengan orangtuanya sebagai ajang perkenalan antar wali murid
dan wali murid dengan guru

65
2 Pemasangan bendera umbul-umbul di lingkungan Sekolah
3 Kelas inspirasi dengan menghadirkan alumni SD Negeri Banyumanik 02
yang sudah sukses

4 Kerjasama dengan alumni pada beberapa program sekolah


5 Kerja sama dan komunikasi yang intens dengan pengawas sekolah,
paguyuban sekolah dan komite sekolah
6 Menjalin komunikasi yang intens dengan orangtua siswa melalui
pembuatan group Whatsapp dan pertemuan langsung dengan wali
murid minimal 2 kali dalam satu tahun
7 Pertemuan sekolah dengan wali murid beserta paguyuban dan komite
sekolah untuk membahas program sekolah minimal 2 kali dalam setahun

J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global

1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal


Kota Semarang memiliki kekhasan sebagai Kota Metropolitan/ Kota
Industri yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor
perisdustrian dan perdagangan dan jasa ,maka untuk menyikapi tantangan yang
dihadapi saat ini serta melestarikan keunggulan Kota Semarang, peserta didik
dituntut memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal diantaranya :
a. Bidang industri, perdagangan, dan jasa yang menjadi ciri khas Kota
Semarang akan diusahakan semaksimal mungkin menjadi media
pembelajaran diberbagai mata pelajaran dan melalui Pengenalan
Tehnologi Dasar yang masuk dalam muatan lokal sekolah SD Negeri
Banyumanik 02.
b. Seni dan budaya Semarang dilatihkan kepada peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
c. Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dijadikan mata pelajaran tersendiri dalam
pembelajaran Muatan Lokal.
d. Kota Semarang sebagai kota religius,maka peserta didik diwajibkan
mampu membaca dan menulis Al Qur’an.

66
2. Pendidikan berbasis keunggulan global
Menyikapi tantangan era globalisasi yang semakin besar, arus informasi
semakin cepat dan persaingan semakin kuat,maka dipersiapkan sejak dini
berbagai kegiatan yang menunjang diantaranya :
a. Pembelajaran bahasa inggris sebagai bahasa Internasional diberikan dalm
kegiatan ektrakurikuler.
b. Memberikan latihan dasar TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan
Pengenalan media internet untuk menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman.

K. Pendidikan Adiwiyata

Permasalahan lingkungan hidup saat ini bukan menjadi tanggung jawab


pemerintah saja, akan tetapi segenap elemen masyarakat memiliki peran dan
tanggung jawab yang sama. Satu diantaranya elemen masyarakat yang berperan
penting dalam hal ini adalah Lembaga pendidikan. Sekolah merupakan lembaga
terkecil dalam masyarakat yang mempunyai tugas dan tanggung jawab akan
kwalitas pendidikan dan bagian terintegrasi dalam pengembangan sumber daya
manusia. SD Negeri Banyumanik 02 Semarang sebagai lembaga pendidikan
bertanggung jawab terhadap perubahan perilaku siswa kearah yang lebih baik
sesuai harapan orang tua, guru dan masysrakat. Salah satu perilaku yang
diharapkan adalah bagaimana peserta didik memiliki kesadaran akan pentingnya
kelestarian lingkungan hidup dalam hal ini sekolah berusaha merubah paradigma
tentang kebersihan dan lingkungan hidup, yang dimulai dari pendidikan formal
dengan harapan perilaku kalangan dunia pendidikan khususnya siswa-siswi SD
Negeri Banyumanik 02 dapat member dampak positif dimasyarakat sekitarnya.

1. Dasar Pelaksanaan Adiwiyata


Pedoman pelaksanaan Program Adiwiyata adalah Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009.

67
2. Pengertian Adiwiyata
Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan.

3. Tujuan Adiwiyata
Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengeloaan lingkungan melalui kelola sekolah yang baik
untuk mendukukng pembangunan berkelanjutan.

4. Prinsip-Prinsip Dasar Program Adiwiyata


a. Partisipatif
Komunitas sekolah terlihat dalam menejemen yang meliputi keseluruhan
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab
dan peran.
b. Berkelanjutan
Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara komprehensif.

5. Komponen dan Program Adiwiyata


SD Negeri Banyumanik 02 mempunyai tujuan dalam Adiwiyata, untuk
mencapai tujuan adiwiyata SD Negeri Banyumanik 02 akan mengembangkan
program 7 K yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Demi menciptakan
kondisi belajar yang nyaman bagi siswa menjadi tujuan dari setiap sekolah
pada umumnya, karena dengan kondisi yang nyaman tersebut memudahkan
siswa menerima ilmu pengetahuan dengan baik dan mendorong siswa untuk
berkompetisi dan berprestasi, serta sebagai salah satu cara membentuk
karakter dan kepribadian siswa Iapabila diterapkan dengan baik. Karena telah
men cakup beberapa aspek yang mampu menciptakan siswa-siswi unggul
dalam budi pekerti dan prestasi akademik. Program 7 K di SD Negeri
Banyumanik 02 tersebut adalah :

68
a. Keamanan bertujuan untuk menciptakan rasa aman karena sebagai
landasan utama dalam menjalankan semua aktifitas terutama
belajar.Dengan adanya jaminan keamanan ini kan memperlancar proses
kegiatan belajar mengajar dan bias meminimalkan gangguan. Contoh: jaga
malam, jaga gerbang, keamanan ruang kelas.
b. Ketertiban adanya ketertiban menjalankan kegiatan belajar mengajar akan
berdampak positip dalam keberhasilan siswa , dimana ketertiban akan
membangun mental produktif teratur dan disiplin sehingga diharapkan
siswa mampu mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah. Contoh:
Upacara, penertiban rambut dan kuku, kedisiplinan berpakaian.
c. Kebersihan bertujuan agar dapat menjaga kebersihan baik kebersihan diri
sendiri, ruang kelas, lingkungan disekitar sekolah sangatlah penting perlu
dilakukan, dengan kebersihan ini diharapkan dapat menciptakan keindahan
dan mengurangi ketidak nyamanan dalam belajar mengajar. Contoh :
kebersihan kelas, kebersihan halaman, kebersihan toilet, kebersihan setiap
ruangan sekolah.
d. Keindahan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang indah
menarik akan mampu meningkatkan rasa kecintaan kepada seni dan
nyaman berada di sekolah seperti bagaimana kita menghias kelas,
lingkungan sekolah serta tidak melakukan corat-coret didinding, kursi dan
meja.
e. Kekeluargaan bertujuan untuk membangun serta menjalin kekeluargaan
selama kegiatan belajar mengajar hingga mampu meningkatkan rasa
simpati dan empati bagi semua pihak dan terbentuk rasa memiliki dan
kecintaan pada almamater. Contoh: menjenguk orang sakit, melyat,
menghadirir pernikahan, syukuran, out bond.
f. Kerindangan bertujuan untuk melaksanakan penghijauan dilingkungan
sekolah menjadi syarat utama mengurangi pemanasan global yang tengah
mengancam bumi ini sangat diperlukan. Contoh: penanaman pohon
dilingkungan sekolah, penanaman bunga.

69
g. Kesehatan bertujuan untuk menyadarkan bahwa kesehatan adalah
kewajiban pokok bagi semua orang, karena dengan adanya kesehatan
jaminan semua aktifitas kita bias terlaksana dengan baik. Contoh:
sosialisai dari puskesmas, pengelolaan sampah, kegiatan olahraga.
Dengan adanya sosialisasi terhadap program sekolah tentang 7 K ini
diharapkan akan mampu membantu dalam pembentukan pribadi-pribadi yang
unggul dan memiliki karakter yang kuat dari sekolah. Mari kita dukung
program 7 K dengan saling mengingatkan dan memberikan contoh kepada
siswa semua agar bias menjalankan program ini untuk hal-hal yang lebih lagi
dimasa depan.

6. Materi Pembelajaran Adiwiyata

KELAS MATERI
I 1. Pengenalan jenis-jenis sampah
2. Pengenalan teknik pemilahan sampah
3. Mengajarkan membuang sampah sesuai dengan jenisnya
II 1. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya
2. Mengajarkan siswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar
dimulai dari kelasnya
3. Mengenalkan teknik pengolahan sampah plastik
III 1. Mengajak siswa untuk hemat dalam penggunaan listrik, air dan
ATK
2. Membuat kerajinan tangan dari sampah plastik secara
sederhana
3. Mengajak siswa untuk mengurangi penggunaan sampah plastik
IV 1. Mengajarkan siswa untuk mendaur ulang sampah
2. Mengenalkan pembuatan pupuk organik dari sisa
makanan/bekal siswa
3. Pemanfaatan lahan tidur
4. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik

70
V 1. Pembuatan taman toga
2. Pembibitan
3. Penataan tanaman pada greenhouse menggunakan pot dari
bahan bekas berupa botol
4. Membiasakan minum air putih
5. Membiasakan membeli makanan yang bersih , sehat dan bebas
dari 3P
6. Menerapkan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
7. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik
VI 1. Membuat kerajinan tangan dari bahan bekas dan plastik
2. Memanfaatkan greenhouse sebagai media pembelajaran
3. Membiasakan untuk menyiram tanaman
4. Mengenalkan sumur resapan, biopori dan rain harvesting
5. Mengenalkan pembudidayaan atau pembibitan lele
6. Mengenalkan pengolahan tanaman yang ada di lingkungan
sekolah
7. Memeriksa bak air atau tampungan agar bebas dari jentik
8. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya di
lingkungan sekolah saja namun di lingkungan masyarakat

L. Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan


mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara.
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Adapun tujuannya untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan
Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu

71
bertujuan juga agar menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah;
meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat; menjadikan
sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan; menjaga keberlanjutan pembelajaran
dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi
membaca.
GLS di SD Negeri Banyumanik 02 diharapkan akan menciptakan ekosistem
pendidikan di SD yang literat. Ekosistem pendidikan yang literat adalah
lingkungan yang menyenangkan dan ramah peserta didik, sehingga menumbuhkan
semangat warganya dalam belajar; semua warganya menunjukkan empati, peduli,
dan menghargai sesama; menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta
pengetahuan; memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat
berkontribusi kepada lingkungan sosialnya; dan mengakomodasi partisipasi
seluruh warga sekolah dan lingkungan eksternal SD.

Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri Banyumanik 02


melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Membaca buku cerita/pengayaan selama 15 menit sebelum pelajaran
dimulai one day one riding. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan
adalah membacakan buku dengan nyaring (read aloud) dan membaca
dalam hati (sustained silent reading/SSR).
2. Memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan 15 menit
membaca.
3. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan
menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata
pelajaran.
4. Memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui pemanfaatan sarana dan
prasarana sekolah, antara lain perpustakaan, sudut buku kelas, area baca,
kebun sekolah, kantin, UKS, dll. Untuk menumbuhkan minat baca warga
sekolah, sarana prasarana ini dapat diperkaya dengan bahan kaya teks
(print-rich material).

72
5. Melibatkan komunitas di luar sekolah yaitu perpustakaan keliling dalam
kegiatan 15 menit membaca dan pengembangan sarana literasi, serta
pengadaan buku-buku koleksi perpustakaan dan sudut buku kelas.
6. Memilih buku bacaan yang baik .
7. Menyediakan sarana perpustakaan yang representatif, pojok baca di tiap
kelas, cafe literasi, angkringan baca, dan gerobag baca.

GLS di SD Negeri Banyumanik 02 dilaksanakan secara bertahap dengan


mempertimbangkan kesiapan sekolah. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas
fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana, prasarana literasi), kesiapan warga
sekolah (peserta didik, tenaga guru, orang tua, dan komponen masyarakat lain),
dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan
kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan). Untuk memastikan
keberlangsungannya dalam jangka panjang, GLS SD Negeri Banyumanik 02
dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran.

Pembiasaan Pengembangan Pembelajaran


Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
kegiatan: kegiatan: kegiatan
a. Membaca 15 a. Membaca terpandu a. Menyediakan
menit sebelum b. Membaca bersama pembelajaran terpandu
pelajarandimulai c. Aneka karya berbasis literasi
b. Menata sarana kreativitas seperti b. Menata kelas
dan lingkungan Workbook, Skill berbasis literasi
kaya literasi Sheets c. Melaksanakan literasi
c. Menciptakan (Triarama,Easy slit terpadu sesuai
lingkungan book,One sheet dengan tema dan
kaya teks book, Flip flop book) mata pelajaran
d. Memilih buku d. Mari berdiskusi d. Membuat Jadwal
bacaan di SD tentang buku Asesmen danEvaluasi
e. Pelibatan publik e. Story-map outline

73
Tabel Peta Pengembangan Literasi Sekolah dalam Skema 3 Tahap,
Catatan : Tiga tahapan dalam bagan pelaksanaan literasi ini dilaksanakan terus-
menerus secara berkelanjutan.

Adapun prinsip-prinsip kegiatan membaca antara lain :


 Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku teks
pelajaran.
 Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik.
Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari
rumah.
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini tidak
diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-
lain.
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini dapat
diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/ dibacakan, atau
kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila waktu
memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak
dinilai/dievaluasi.
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini
berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan.Guru menyapa
peserta didik dan bercerita sebelum membacakan buku dan meminta
mereka untuk membaca buku.
Kegiatan membaca dan penataan lingkungan kaya literasi pada tahap
pembiasaan antara lain :
1. Membaca buku cerita/pengayaan selama 15 menit sebelum pelajaran
dimulai. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah membacakan buku
dengan nyaring (read aloud) dan membaca dalam hati (sustained silent
reading/SSR).
2. Memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan 15 menit membaca.
3. Memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui pemanfaatan sarana
perpustakaan, pojok baca di tiap kelas, cafe literasi, angkringan baca,

74
gerobag baca, kebun sekolah, kantin, UKS, dll. Untuk menumbuhkan minat
baca warga sekolah, sarana prasarana ini sudah diperkaya dengan bahan
kaya teks (print-rich material).
4. Melibatkan komunitas di luar sekolah seperti perpustakaan keliling dalam
kegiatan 15 menit membaca dan pengembangan sarana literasi, serta
pengadaan buku-buku koleksi perpustakaan dan sudut buku kelas.
5. Memilih buku bacaan yang baik .

Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan area
baca. Perpustakaan berfungsi sebagai pusat pembelajaran di SD Negeri
Banyumanik 02. Pengembangan dan penataan perpustakaan menjadi bagian
penting dari pelaksanaan gerakan literasi SD Negeri Banyumanik 02 dan
pengelolaan pengetahuan yang berbasis pada bacaan. Perpustakaan yang dikelola
dengan baik mampu meningkatkan minat baca warga SD dan menjadikan mereka
pembelajar sepanjang hayat. Perpustakaan SD Negeri Banyumanik 02 sangat
berperan dalam mengkoordinasi pengelolaan sudut baca kelas, area baca, dan
prasarana literasi lain di SD Negeri Banyumanik 02 .
Fungsi perpustakaan SD Negeri Banyumanik 02 adalah sebagai pusat
pengelolaan pengetahuan dan sumber belajar yang dikelola oleh kepala sekolah.
Perpustakaan SD Negeri Banyumanik 02 secara teknis pengelolaannya ddiberikan
pada guru ekstra Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan karena tidak
memiliki tenaga pustakawan yang terlatih di dalam pengelolaan bahan literasi
perpustakaan.
Sudut Baca Kelas adalah sebuah sudut di kelas yang dilengkapi dengan
koleksi buku bacaan dan karya peserta didik yang ditata secara menarik untuk
menumbuhkan minat baca peserta didik. Sudut Baca Kelas berperan sebagai
perpanjangan fungsi perpustakaan SD, yaitu mendekatkan buku kepada peserta
didik. Sudut Baca Kelas dikelola oleh guru, peserta didik, dan orang tua
Cafe literasi adalah are baca semi out dor yang berada diantara ruang
perpustakaan dan aula sekolah, untuk memberikan solusi bagi siswa yang jenuh
baca di perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh koleksi buku untuk
memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan warga sekolah.

75
Angkringan Baca (anjungan karakter dan selingan bacaan cerita) adalah area
baca semi out dor yang berada diantara dekat kantin sekolah, untuk memberikan
solusi bagi siswa enggan ke perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh
koleksi buku untuk memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan juga warga
sekolah.
Gerobag Baca (Gerakan optimalisasi bagi guru dan siswa untuk gemar
membaca) adalah area baca out dor yang berada sekitar halaman sekolah, untuk
memberikan solusi bagi siswa enggan ke perpustakaan, area yang nyaman dan
dilengkapi oleh koleksi buku untuk memfasilitasi kegiatan membaca guru dan
peserta didik.
Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, ruang kelas
perlu diperkaya dengan bahan-bahan kaya teks. Contoh-contoh bahan kaya teks
adalah:

1. karya-karya peserta didik berupa tulisan, gambar, atau grafik;


2. poster-poster yang terkait pelajaran, poster buku, poster kampanye
membaca, dan poster kampanye lain yang bertujuan menumbuhkan
cinta pengetahuan.
3. dinding kata; papan buletin
4. label nama-nama peserta didik /setiap benda di ruang kelas; mainan
alfabet
5. jadwal harian, pembagian kelompok tugas kelas;
6. surat, resep, kupon, kliping, foto kegiatan peserta didik;
7. komputer dan/atau perangkat elektronik lain yang mendukung
kegiatan literasi; kaset cerita, DVD, dan bahan digital/eletronik
8. buku dan sumber informasi lain (koran, majalah, buletin);
9. perangkat berkarya dan menulis seperti alat tulis, alat warna, alat gambar,
kertas gambar, kertas bekas, busa, kertas prakarya, surat, kertas surat,
amplop, koran bekas, kertas sampul, dll;

76
10. ucapan selamat datang dengan bermacam bahasa sesuai brand kelas
masing-masing, kata-kata yang memotivasi di sepanjang teras sekolah,
dan tempat-tempat lain yang mudah dilihat; dan
11. boneka dan kostum, untuk digunakan dalam permainan peran (menjadi
dokter atau juru masak yang menulis resep, atau pelayan restoran yang
menulis daftar pesanan);
12. semua bahan dan alat harus disimpan di tempat yang mudah diraih oleh
peserta didik dan perlu dikelompokkan menurut fungsinya (alat gambar
disimpan terpisah dari mainan, alat untuk bermain peran, dan lain-lain);
peserta didik perlu mengetahui di mana mereka dapat menemukan bahan-
bahan yang mereka perlukan.

M. Ketuntasan Belajar

1. Daftar ketuntasan Belajar semua mata pelajaran per semester


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
Beban belajar yang diterapkan di SD Negeri Banyumanik 02 adalah
sistem Paket. Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam
struktur kurikulum merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun
ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka 35 menit, dan kegiatan penugasan terstruktur serta kegiatan mandiri
yang maksimal 40% dari waktu pembelajaran tatap muka seperti yang
terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Kegiatan Sistem paket


Tatap muka 35 menit
Penugasan terstruktur Maksimal 40% x 35menit
Kegiatan mandiri =14 menit
Jumlah 49 menit

77
Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan dan/ atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau
satuan pendidikan yang menetapkannya. Beban belajar merupakan
keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pelajaran.

Beban belajar SD Negeri Banyumanik 02

Satu Jam Waktu Jumlah Jam


Jumlah Jp Per Minggu Efektif
Kelas Pembelajaran Pembelajaran Per Tahun
Minggu Per Tahun
Tatap Muka Per Tahun (@ 60 Menit)
I 35 menit 32 JP 36 minggu 844 JP 595 jam
II 35 menit 34 JP 36 minggu 975 JP 634 jam
III 35 menit 36 JP 36 minggu 1064 JP 675 jam
IV 35 menit 38 JP 36 minggu 1088 JP 709 jam
V 35 menit 38 JP 36 minggu 1216 JP 742 jam
VI 35 menit 38 JP 32 minggu 1152 JP 765 jam

Keterangan :
a. Beban belajar di SD Negeri Banyumanik 02 dinyatakan dalam jam
pelajaran perminggu. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 35
menit.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu efektif dan 36 minggu efektif dalam setahun.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit 14 minggu
efektif sehingga ada 32 minggu efektif dalam setahun.

2. Mekanisme, prosedur dan analisis penetapan ketuntasan belajar


Adapun tabel nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri
Banyumanik 02 yang berlaku pada tahun pelajaran 2022/2023 sebagai

78
berikut:

79
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SD NEGERI BANYUMANIK 02
TAHUN 2022/2023
KKM Rerata
No. Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6
A. Mata Pelajaran
1. Pend. Agama 75 75 75 75 75 75
Pend.
2. 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
Ilmu
75 75
5. Pengetahuan 75
Alam
Ilmu
75 75
6. Pengetahuan 75
Sosial
Seni Budaya dan
7. 75 75 75 75 75 75
Keterampilan
Pend. Jasmani,
8. Olahraga dan 75 75 75 75 75 75
Kesehatan
B. Muatan Lokal
Bahasa Jawa 75
75 75 75 75 75
KKM Kelas
KKM SEKOLAH

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal yang selanjutnya disebut


KKM. Ketuntasan belajar SD Negeri Banyumanik 02 ditentukan melalui
hasil analisis terhadap tiap-tiap mata pelajaran, muatan lokal dan program
pengembangan diri pada setiap kelas. Analisis dilakukan dengan
mendasarkan kepada pertimbangan kompleksitas atau tingkat kesulitan
materi pelajaran yang tercermin dari indikator pencapaian Kompetensi
Dasar, sumber daya pendukung, inteks (kemampuan) siswa dan analisis
hasil penilaian.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.

80
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan
minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap
tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)
ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka
0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran sebelum guru
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran. Sebagai catatan bahwa nilai
KKM yang ideal untuk kurikulum 2013 adalah 70.
Adapun Mekanisme dan Prosedur Penentuan Kreteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu : menentukan estimasi KKM di awal tahun
pembelajaran bagi setiap mata pelajaran yang diajarkan. Penentuan
estimasi ini didasarkan nilai KKM pada nilai yang dicapai peserta didik
pada kelas /semester sebelumnya. Penentuan KKM dapat pula ditentukan
dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar
peserta didik. Secara berurutan cara ini dapat menentukan KKM Indikator -
KKM Kompetensi Dasar (KD) - KKM Standart Kompetensi
(SK)/Kompetensi Inti (KI) - KKM Mata Pelajaran – KKM satuan
pendidikan. Berikut ini langkah-langkah penghitungannya:

a. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)

Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indicator,


kompetensi dasar maupun standart kompetensi dari masing-masing
mata pelajaran, yang ditetapkan antara lain melalui expert judgement
guru mata pelajaran melalui forum KKG tingkat sekolah, dengan
memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan
KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat

81
b. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)

Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) ini meliputi : 1)


kompetensi pendidik (nilai UKG), 2) Jumlah peserta didik dalam 1
kelas, 3) predikat akreditasi sekolah, 4) kelayakan sarana prasarana
sekolah. Sekolah yang memiliki daya dukung tinggi maka skor yang
digunakan juga tinggi.

c. Intaks

Intaks merupakan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik yang bisa


didasarkan pada nilai rata-rata rapor yang dicapai peserta didik pada
kelas sebelumnya.
d. Analisis Hasil Penilaian
Analisis hasil penilaian memperhatikan nilai yang diperoleh siswa
pada penilaian harian, penilian tengah semester, penilian akhir
semester, dan peniliaan kenaikan kelas . Tes tersebut dapat berbentuk:
tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas, serta produk.
Adapun kriteria dan skala penilaian penetapan KKM dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Kriteria dan Skala Penilaian
Aspek yang dianalisis
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas <65 65-79 80-100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung 80-100 65-79 <65
Tinggi Sedang Rendah
Intake peserta didik 80-100 65-79 <65

Tinggi Sedang Rendah


Analisis Hasil Penilaian
<80-100 65-79 < 65
jumlah total setiap aspek
KKM per Indikator jumlah total aspek

jumlah total setiap aspek


KKM per KD
jumlah total aspek

82
jumlah total KKM per KD
KKM mata pelajaran
jumlah total KD

KKM Satuan Rata-rata KKM mata pelajaran per kelas


pendidikan jumlah total kelas

e. Krireria Ketuntasan Minimal (KKM) Satuan pendididikan


Berdasar tabel pada halaman 80 dan 81 dan sesuai perhitungan,
maka KKM SD Negeri Banyumanik 02 ada pada nilai 75

f. Predikat Ketuntasan Belajar


Predikat A (sangat baik), B (baik), C (cukup) maupun D (kurang) dari
Rasio nilai KKM mata Pelajaran yang ada di beberapa kelas yang
adalah sebagai berikut :
KKM D C B A
75 0-75 76-84,3 85-92,6 93-100
76 0-76 77-85 86-93 94-100
78 0-78 79-85 86-92,6 93-100
80 0-80 81-86,6 93,2 94-100

3. Upaya Sekolah untuk mencapai ketuntasan Belajar


Upaya SD Negeri Banyumanik 02 dalam meningkatkan keampuan
peserta didik dalam pencapaian ketuntasan belajar dengan mengadakan;
(1) guru melakukan refleksi pembelajaran, (2) Remidi, (3) tamabahan
jam pelajaran bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar, perbaikan pembelajran yang inovatif dan efisien.

N. Remidial dan Pengayaan


Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil
analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) KD mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik

83
yang belum mencapai KKM KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan
remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM KD, pendidik
dapat memberikan pengayaan.

1. Program Remidial
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai
dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran yang
dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program remedial
dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
a. Pelaksanaan program remedial
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik
yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan
bimbingan secara individual.
Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa
peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran
ulang dengan metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik
mengalami kesulitan. Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui
tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya
baik secara individu maupun kelompok.
Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik
memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh
pendidik secara individual maupun kelompok.
b. Prinsip-prinsip Program Remedial Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing.

84
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan pendidik
untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu
memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan
belajar peserta didik.
c. Berbagai metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta
didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kesalahan belajar yang berlarut-larut
dan mendeteksi sedini mungkin kesulitan belajar.
e. Berkesinambungan
Pembelajaran remedial dilakukan berkesinambungan dengan
proses pembelajaran dan pendidik harus selalu menyediakan program
remedial sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil
analisis terhadap Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah Semester
(PTS). Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik,
materi ajar, dan strategi belajar.
b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
c. Melaksanakan program remedial.
d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program
remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan pelajaran.

85
2. Program Pengayaan

Program pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta


didik yang keterampilannya atau pemahamannya lebih cepat dalam
menerima materi yang diberikan.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas, kondisi yang
sebaliknya dari program remedial adalah akan selalu ada peserta didik yang
leih cepat menguasai kompetensi yang ditetapkan. Mereka perlu
mendapatkan tambahan pengetahuan atau keterampilan melalui program
pengayaan yang sesuai dengan kapasitasnya.
Adapun cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan
memperluas wawasan bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, bacaan dan
sebagainya.
c. Memerikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
d. Memantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai
ketuntasan.

O. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Penentuan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari SD Negeri


Banyumanik 02 dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan kriteria ketuntasan minimal dan standar kelulusan minimal
yang telah ditetapkan, serta mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat
(1) PP 32 tahun 2013, standar kelulusan, standar penilaian serta peraturan yang
berlaku.

86
1. Kenaikan Kelas
a. Kriteria Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
1) Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25%
dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-
masing
2) Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian
3) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester
pada kelas yang iikuti

Kriteria Kenaikan Kelas Masa Pandemi


Berdasar surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
nomor B/3985/420/IV/2020 tanggal 20 April 2020 tentang
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) dan
kelulusan peserta didik pada satuan pendidikan disampaikan hal-hal
berikut;
1) Untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang mengumpulkan siswa
tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah dilaksanakan sebelum
terbitnya surat edaran.
2) Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dilakukan dalam bentuk
portofolio nilai rapot dan prestasi yang diperoleh sebelumnya,
penugasan, tes daring dan atau bentuk-bentuk asesmen jarak jauh
lainya.
3) Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang untuk
mendorong aktifitas belajar yang bermakna dan tidak perlu mengukur
ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

87
b. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik
1) Mekanisme Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh guru,


tetapi juga dilaksanakan oleh satuan pendidikan dan juga pemerintah.
Guru memegang peranan paling besar karena guru merupakan
pemantau paling dominan selama siswa melakukan kegiatan
pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh guru bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemauan belajar, serta perbaikan
hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Adapun mekanisme
penilaian hasil belajar oleh guru mencakup hal-hal berikut;
a) Rancangan strategi penilaian oleh guru dilakukan saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus.
b) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.
c) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
d) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
e) Siswa yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti remedi.
f) Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

2) Prosedur Penilaian Hasil Belajar

Prosedur penilaian hasil belajar oleh guru meliputi beberapa tahapan,


di antaranya sebagai berikut;
a) Menetapka tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun.

88
b) Menyusun kisi-kisi penilaian.
c) Menyusun instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
d) Melakukan analisis kualitas instrumen.
e) Melakukan penilaian.
f) Mengolah, menganalisis, serta menginterpretasikan hasil penilaian.
g) Memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Selain prosedur di atas, guru harus memperhatikan prosedur penilaian


pada setiap aspeknya. Untuk penilaian aspek sikap dilakukan melalui
tahapan mengamati perilaku siswa, mencatat perilaku siswa
menggunakan lembar observasi/pengamatan, menindaklanjuti hasil
pengamatan, kemudian mendeskripsikan perilaku siswa. Selanjutnya,
untuk penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan
menyusun rencana penilaian, mengembangkan instrumen penilaian,
melaksanakan penilaian, memanfaatkan hasil penilaian, dan
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0 – 100
dan deskripsi. Begitu juga dengan penilaian aspek keterampilan
dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti melakukan penilaian aspek
pengetahuan.

c. Pelaksanaan program remidi dan pengayaan

Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus


mengikuti remedi, apabila sudah melaksanakan remidial 2 kali dan nilai
tetap di bawah KKM, maka nilai yang dipakai adalah nilai tertinggi yang
diperoleh. Peserta didik diberi kesempatan mengikuti remidial satu kali
setelah ulangan semester. Pengajaran remidial dilaksanakan setelah jam
pelajaran berakhir.
Peserta didik yang telah mencapai dan atau melampaui nilai KKM
diberikan materi pengayaan.

89
2. Kriteria Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan SD Negeri Banyumanik 02
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan melalui rapat
Dewan Guru setelah:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran:
 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
 Kelompok mata pelajaran estetika, dan
 Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
c) Lulus Ujian Sekolah

2) Kelulusan Ujian Sekolah


a) Peserta didik dinyatakan lulus US apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah (S).
b) Nilai S diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US dan nilai rata-
rata rapor semester 7, 8, 9, 10, dan 11.

Standar Kriteria Kelulusan (SKL) SD Negeri Banyumanik 02

SKL
Mata Pelajaran
No
Tulis Praktik

1 Pendidikan Agama 70 75

2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 75

3 Bahasa Indonesia 70 75

4 Matematika 70 75

5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 75

90
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 75

7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 75

8 Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan 70 75

9 Muatan Lokal 70 75

Bahasa Jawa 70 75

RATA-RATA

Kriteria Kelulusan SD Negeri Banyumanik 02 Masa Pandemi


Covid-19 Kelulusan Sekolah Dasar berdasarkan nilai lima semester
terakhir (kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 semester 1 ), nilai kelas 6
semester II dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.

b. Pelaksanaan Ujian Sekolah


Ujian sekolah diselenggarakan oleh SD Negeri Banyumanik 02
meliputi seluruh mata pelajaran dan muatan lokal yang diajarkan mulai
kelas IV sampai dengan kelas VI. Bahan Ujian disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Ujian pada Ujian Sekolah (US) terdiri atas
Ujian Praktik dan Ujian Tertulis
Ujian
No Mata Pelajaran Ujian Tulis
Praktik
1. Pendidikan Agama √ √
2. Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan √ -
(PKn)
3. Bahasa Indonesia √ √
4. Matematika √ -
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) √ √
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) √ -
7. Pendidikan Jasmani Olahraga dan √ √
Kesehatan

91
8. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) - √
9. Muatan Lokal
- Bahasa Jawa √ √

c. Rekap Hasil Ujian Nasional/Ujian Sekolah 3 Tahun terakhir Berikut


tabel rekap hasil ujian tahun 2019/2020
NILAI BIN MAT IPA JML
Rata-rata 73 66 79 218
Terendah 70 70 70 210
Tertinggi 98 93 92 277
Std.Dev 70 70 70 210

Berikut hasil rekap hasil ujian tahun 2020/2021


NILAI BIN MAT IPA JML
Rata-rata 84 82 84 250
Terendah 77 74 75 226
Tertinggi 91 98 91 280
Std.Dev 70 70 70 210
Berikut hasil rekap hasil ujian tahun 2021/2022
NILAI BIN MAT IPA JML
Rata-rata 82 79 80 241
Terendah 76 75 75 226
Tertinggi 94 91 90 175
Std.Dev 70 70 70 210

Grafik Hasil Ujian Nasional/Ujian Sekolah 3 Tahun terakhir


(tahun 2019/2020, 2020/2021, dan 2021/2022)

HASIL UJIAN 3 MAPEL


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 a. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan

B. Indonesia Matematika IPA

2019/2020 2020/2021 2021/2022


2016/2017 2017/2018 2018/2019
91
d. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan
Target yang ingin dicapai oleh SD Negeri Banyumanik 02 adalah
peserta didik dapat mencapai nilai Ujian dengan rata-rata 75. Program
yang diterapkan oleh SD Negeri Banyumanik 02 dalam peningkatan
kelulusan peserta didik dengan; (1) menambah sarana prasarana
pembelajaran, (2) meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran,
(3) menambah media pembelajaran, (4) membuat modul pembelajaran
sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan, dan (5) memberikan
program tambahan jam pelajaran.

92
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta


didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran. Beban belajar
yang diterapkan di SD Negeri Banyumanik 02 adalah sistem Paket. Beban belajar
dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.

A. Sistem Pembelajaran di SD Negeri Banyumanik 02


1. Kondisi Ideal
Sistem pendidikan di Sekolah Dasar adalah suatu keseluruhan
antara komponen-komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pendidikan dasar.
Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan
adalah sekolah dasar. Di sekolah inilah anak didik mengalami proses
pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian sekolah dasar
dapat kita katakan sebagai institusi pendidikan yang menyelenggarakan
proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya.
Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah
yang selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik.
Sistem pembelajaran di SD Negeri Banyumanik 02 mengggunakan
kurikulum 2013 yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).

B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran


SD Negeri Banyumanik 02 menggunakan sistem semester dalam
penyelenggaraan pendidikan yang dibagi 1 tahun pelajaran menjadi semester
gasal dan semester genap.
Jumlah waktu pembelajaran per minggu disesuaikan dengan kurikulum
2013. Jumlah waktu pembelajran setiap semester minimal 18 minggu efektif dan

93
pada semester genap untuk kelas terakhir setiap jenjang 14 minggu efektif.
Waktu pembelajaran efektif dalam jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
kegiatan pengembangan diri ada di luar waktu pembelajaran efektif

C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT, dan KMTT

1. Pengaturan Beban Belajar Tatap Muka ( TM), Penugasan


Terstruktur ( PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak
T e r s t r u k t u r ( KMTT) SD Negeri Banyumanik 02 (Kondisi Ideal)
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

94
Pengaturan beban belajar di SD Negeri Banyumanik 02 sebagai berikut;

Satu Jam Minggu Waktu Jumlah Jam


Jumlah Jp
Kelas Pembelajaran Efektif Pembelajaran Per Tahun
Per Minggu
Tatap Muka Per Tahun Per Tahun (@ 60 Menit)
I 35 menit 32 JP 36 minggu 844 JP 595 jam
II 35 menit 34 JP 36 minggu 975 JP 634 jam
III 35 menit 36 JP 36 minggu 1064 JP 675 jam
IV 35 menit 38 JP 36 minggu 1088 JP 709 jam
V 35 menit 38 JP 36 minggu 1216 JP 742 jam
VI 35 menit 38 JP 32 minggu 1152 JP 765 jam

Keterangan :
a. Beban belajar di SD Negeri Banyumanik 02 dinyatakan dalam jam
pelajaran perminggu. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 35
menit.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu efektif dan 36 minggu efektif dalam setahun.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit 14 minggu
efektif sehingga ada 32 minggu efektif dalam setahun.
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak
berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah
stara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara
dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan
dengan jenis pengembangan yang di pilih.

95
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum
dalam standar isi.

A. Penetapan Awal Tahun Pelajaran

Kalender pendidikan SD Negeri Banyumanik 02 mengacu pada ketentuan


Pemerintah dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah yang diatur dalam jadwal
kegiatan dan jadwal pelajaran. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran pada bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya. Hari pertama masuk satuan pendidikan adalah
serangkaian kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun pelajaran yang
berlangsung selama 3 (tiga) hari efektif. Hari Pertama Masuk Sekolah (HPMS)
dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di mulai hari Senin dan
berakhir hari Rabu.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

Pengaturan waktu pembelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap


minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

96
1. Minggu / Hari Efektif
Dalam penyelenggaraan pendidikan SD Negeri Banyumanik 02 menggunakan
sistem semester yang membagi satu tahun menjadi : semester satu dan semester
dua, dalam satu tahun 36 minggu efektif. Jumlah hari efektif dalam satu tahun
172 hari, hari belajar efektif yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,
sesuai kurikulum yang berlaku.

2. Jam Efektif
Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jam belajar efektif di SD
Negeri Banyumanik 02, Kecamatan Banyumanik ditentukan sebagai berikut :
1. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I, II dan III adalah 32
jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.
2. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas IV, V dan VI
masing-masing 38 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam
pelajaran.

C. Pengaturan Waktu Libur

Pengaturan waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak


diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan. Penetapan
waktu libur dilakukan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur
baik nasional maupun daerah. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Keputusan Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus. Waktu libur sebagai berikut; libur akhir semester 12 hari, libur
hari Minggu 60 hari, libur nasional / cuti bersama 17 hari, libur hari besar
keagamaan / awal ramadhan 2 hari. Jumlah hari libur pada tahun pelajaran
2022/2023 berjumlah 91 hari.

97
D. Matriks Kalender Pendidikan SD Negeri Banyumanik 02 (5 hari sekolah)

PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI-HARI PERTAMA


MASUK SATUAN PENDIDIKAN, KEGIATAN TENGAH
SEMESTER/TES KEMAMPUAN DASAR/UJIAN NASIONAL/ULANGAN,
MENGIKUTI UPACARA, PENYERAHAN BUKU LAPORAN HASIL
BELAJAR (BLHB), LIBUR AKHIR SEMESTER, LIBUR UMUM, DAN
LIBUR BULAN RAMADHAN/HARI RAYA IDUL FITRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

(5 HARI SEKOLAH)

98
E. Kalender Pendidikan SD Negeri Banyumanik 02 Tahun Pelajaran 2022/2023

KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI BANYUMANIK 02 TAHUN


2022/2023
JML HARI TANGGAL
BULAN BELAJAR KEGIATAN
EFEKTIF
Juli
2  Rapat Sekolah dan persiapan
review kurikulum 2022/2023
5,6,7  Wokshop Reviuw Kurikulum
2022/2023
11,12,13  MPLS (Masa
Pengenalan Lingkungan
28 sekolah)
 Rapat orang tua wali murid dan
pembentukan paguyuban Kelas 1, 2,
29
dan 3
 Rapat orang tua wali murid dan
20 pembentukan paguyuban Kelas 4, 5,
dan 6
 Libur Idul Adha (10 Dzulhijjah
1441 H)

Agustus 14  Upacara Hari Jadi Pramuka


17  Upacara Hari Proklamasi
Kemerdekaan RI ke-75
4,11,18  Kegiatan KKG gugus
25  Kegiatan KKG Sekolah
23  Perkiraan Lomba MAPSI SD
28  Perkiraan Lomba MAPAK SD

99
September 6-10  Perkiraan Penilaian
Tengah Semester I

1  Upacara Hari Kesaktian Pancasila


Oktober
19  Libur Maulid Nabi
16,13,20  Kegiatan KKG Gugus
27  Kegiatan KKG Sekolah
28  Upacara Hari Sumpah Pemuda

November 10  Upacara hari Pahlawan


17,24  Kegiatan KKG Gugus
29-10 Des  Penilaian Akhir Semester 1

100
Desember 29 Nop-10  Penilaian Akhir Semester 1
Des
13-16  Persiapan Pemyerahan Raport
15  Rapat sekolah persiapan
awal semester II
17  Penyerahan Buku Laporan
Hasil Belajar/ raport
20-31  Libur semester 1
24  Cuti bersama Hari Natal

Januari 1  Libur Tahun Baru 2022


3  Hari pertama masuk semester II
5,12,19  Kegiatan KKG Gugus
26  Kegiatan KKG Sekolah

21

Februari 2,9,16  Kegiatan KKG Gugus


23  Kegiatan KKG Sekolah
23-25  Perkiraan Lomba Siswa
Berprestasi, LCC, OSN, Mapel,
28 Pesta Siaga
18
 Libur Isro’mi’roj

101
Maret 1-8  PTS semester genap
3  Libur Nyepi
9,16, 23  Kegiatan KKG Gugus
30  Kegiatan KKG Sekolah

4  Libur awal puasa


April
15  Libur wafat Isa Almasih
18-28  US kelas 6
21  Hari kartini
29-30  Libur jelang Idul Fitri

Mei 1  Libur Hari Buruh


2  Peringatan Hardiknas
2-3  Libur Hari Raya Idul Fitri
4  Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri
16  Libur Waisak
20  Peringatan Harkitnas
26
 Libur kenaikan Isa Almasih
30-11 Juni
 PAS

102
1  LiburHari lahir Pancasila
Juni 13-16  Persiapan Penerimaan Raport
17  Penerimaan Raport

Juli
18 Juni - 9  Libur semester II
27 Juni - 8  Perkiraan PPDB
11  Permulaan Tahun Ajaran Baru

JUMLAH HARI BELAJAR


226
EFEKTIF
JUMLAH MINGGU EFEKTIF 56

103
Keterangan

Semarang, .........

Kepala Sekolah

Rahayu Nur Iswati, S.Ag


NIP. 197105252008012013

104
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 telah disusun secara kolabortif dari


unsur sekolah, komite sekolah, dinas, dan tokoh pendidikan, sehingga
pengembangan sekolah dapat diwujudkan secara maksimal. Semua harapan itu
dapat terwujud, jika memperoleh dukungan dari semua pihak, baik internal dari
kalangan guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan, juga berasal dukungan
eksternal dari dinas, stake holder, dan lembaga terkait dengan pendidikan.
Kurikulum SD Negeri Banyumanik 02 ini disusun dengan maksud sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajran sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dalam proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Banyumanik 02
menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan
keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.
Kurikulum ini bersifat fleksible dan dinamis sehingga bilamana dalam
proses pelaksanaan perlu diadakan perubahan atau revisi maka akan tetap
diperhatikan dan akan menjadi evaluasi kedepan dan perlu diadakan tindak lanjut
demi kesempurnaannya.

105
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta:Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk
SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
–––. 2006. ”Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusanuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdiknas.
–––. 2006. ”Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar
KomptensiLulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

106

Anda mungkin juga menyukai