Laporan Pendahuluan Gizi Buruk
Laporan Pendahuluan Gizi Buruk
Di susun oleh:
Pratami Noni Maharani
5022031085
UNIVERSITAS FALETEHAN
PROGARAM STUDI NERS
TAHUN AKDEMIK 2022/2023
Pengertian Gizi Buruk
Malnutrisi (gizi buruk) adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis
yangdisebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun seringkali
disamakan dengankurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi,
buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini sebenarnya
juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan oleh makan
berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan kedalam tubuh.
Seorang akan mengalami malnutrisi jika tidak mengkonsumsi jumlah ataukualitas
nutrien yang mencukupi untuk diet sehat selama suatu jangka waktu yang
cukuplama. Malnutrisi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan kelaparan,
penyakit, daninfeksi.
Tanda-tanda dari banyak kasus malnutrisi yaitu ketika cadanagn nutrisi dihabiskan
dan nutrisiserta energi yang masuk tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau tidakmemenuhi tanbahan metabolic yang meningkat.Defisiensi gizi
dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan dalamwaktu
lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi dan
masihmerupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara klinis digunakan
istilahmalnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis
MEP yang tepatharus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap
(tinggi badan, berat badan,lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu
dengan pemeriksaan laboratoriumGizi buruk adalah keadaan kekurangan energi
dan protein tingkat berat akibat kurangmengkonsumsi makanan yang bergizi dan
atau menderita sakit dalam waktu lama. Ituditandai dengan status gizi sangat kurus
(menurut BB terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
Penyebab Gizi Buruk
Pelayanan kesehatan yang kurang memadai Selain itu ada beberapa penyebab dari
gizi buruk seperti:
1. Balita tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan
ataulebih
2. Balita tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat makanan
selainASI sebelum umur 6 bulan3.
3. Balita tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur 6 bulan
ataulebih4.
4. MP-ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama,seperti diare,campak, TBC, batuk
pilek
7. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
Klasifikasi Gizi Buruk
a) Berat badan 60-80% standar tanpa edema: gizi kurang (MEP ringan)
b) Berat badan 60-80% standar dengan edema: kwashiorkor (MEP berat)
c) Berat badan <60%: marasmus (MEP berat)4.
d) Berat badan <60%: marasmik kwashiorkor (MEP berat)
Keterangan Gizi baik (%) Gizi kurang (%) Gizi buruk (%)
BB/U 80-100 60-80 <60
TB/U 95-100 85-95 <85
BB/TB 90-100 70-90 <70
LLA/U 85-100 70-85 <70
LLA/U 85-100 70-85 <75
Etiologi
Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena:
diet yangtidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat atau karena kelainan
metabolik dan malformasi kongenital
Tanda dan Gejala
Pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan
berat badansampai berakibat kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga
menjadi berkerut danlonggar karena lemak subkutan hilang dari bantalan pipi,
muka bayi dapat tetap tampakrelatif normal selama beberaba waktu sebelum
menjadi menyusut dan berkeriput, serta wajahseperti orang tua. Abdomen dapat
kembung dan datar. Terjadi atropi otot dengan akibathipotoni. Suhu biasanya
normal, nadi mungkin melambat, tekanan darah dan frekuensi napasmenurun,
kemudian lesu dan nafsu makan hilang. Biasanya terjadi konstipasi, tetapi
dapatmuncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering,
tinja berisimucus dan sedikit.
Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein,
ataukeduanya tidak tercukupi oleh diet. (Arisman, 2004:92). Dalam keadaan
kekuranganmakanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan
memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk
mempergunakan karbohidrat, protein dan lemakmerupakan hal yang sangat penting
untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa)dapat dipakai oleh seluruh
jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuhuntuk
menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat
terjadikekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam
denganmenghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan
ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan
keton bodies. Otot dapatmempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai
sumber energi kalau kekuranganmakanan ini berjalan menahun. Tubuh akan
mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira
kehilangan separuh dari tubuh.
Kwashiorkor
Etiologi
Selain oleh pengaruh negatif faktor sosial ekonomi, budaya yang berperan terhadap
kejadianmalnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula
disebabkan oleh diarekronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air
kemih ( sindrom nefrotik ), infeksimenahun, luka bakar dan penyakit hati.1.
Rambut mudah dicabut, tampak kusam kering, halus jarang dan berubah warna
garis kulit yang mendalam dan lebar, terjadi persisikan dan hiperpigmentasi
Terjadi pembesaran hati, hati yang teraba umumya kenyal, permukaannya licin
dantajam.
Kelainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin serum yang
rendah,disamping kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi.
Patway
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis gizi buruk antara
lain:
Tahap 1
Dokter akan melakukan pengukuran tinggi dan berat badan sertai indeks massa
tubuh pasien (IMT).
Tahap 2
Dokter akan menghitung persentase berat badan yang hilang dan memberi skor
sesuai persentase tersebut. Misalnya, skor 1 bila berat badan yang hilang mencapai
5-10% dan skor 2 bila berat badan yang hilang mencapai 10%.
Tahap 3
Dokter akan mengidentifikasi kondisi kesehatan fisik dan mental pasien. Skor
diberikan tergantung pada kondisi kesehatan pasien.
Tahap 4
Skor ditambah dari tahap 1-3 untuk memperoleh total skor risiko gizi buruk.
Tahap 5
Terapi: sukoras / Gula 10% 50 ml per oral /sonde lambung berikan makan tiap 2
jam, min. 1 hari peratama. Jika tidak sadar, glukosa IV / glukosa 10% dangan sonde
Terapi:
Berikan makan segera, selimut termasuk kepala, dekatkan pemanas atau lampu/
tempatkan anak pada dada/perut telanjang ibu selimuti
Dehidrasi
Antibiotik
Nutrsi
Asuhan Keperawatan
Riwayat Keperawatan
Riwayat Keluhan UtamaPada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan
gangguan pertumbuhan (berat badansemakin lama semakin turun), bengkak pada
tungkai, sering diare dan keluhan lain yangmenunjukkan terjadinya gangguan
kekurangan gizi.
Pengkajian Fisik
Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut)
Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema palpebra
Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi
didiare.
Edema tungkai
Inspeksi
Lihat keadaan klien apakah kurus, ada edema pada muka atau kaki
Auskultasi
Hb anemia
kadang rendah dan tinggi kadar asam amino biasanya kurang dari satu
Biopsi : ditemukan perlemakan pada hati, dan terjadinya nekrosis dan infiltrasi
Analisa Data
(PPNI, 2018a)
Rencana Keperawatan
Edukasi
Anjurkan posis duduk, jika
mampu
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. perada nyeri,
antiemetic), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menemukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutukan, jika perlu
Gangguan Tumbuh Setalah di lakukan Perawatan perkembangan
Kembang b.d efek intervensi selama 1x24 Observasi
ketidakmampuan jam diharpakan status Identifikasi pencapaian tugas
fisik perkmabangan perkembangan anak.
membaik Terapeutik
Respon sosial Motivasi anak berinteraksi
meningkat dengan anak lain
Kontak mata meningkat Fasilitasi anak berbagi dan
Pola tidu membaik bergantian.
Indeks masa tubuh Dukung anak
membaik mengekspresikan diri melalui
penghargaan atau umpan
balik atas usahanya
Edukasi
Jelaskan orang tua dan
pengasuh tanteng milestone
perkembangan anak dan
perlikau anak
Ajarkan anak keterampilan
berinteraksi
Kolaborasi
Rujuk konseling, jika perlu
(PPNI, 2018)
DAFTAR PUSTKA
PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan (1st ed.). Dewan Pengurus Pusat
Perstuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan (1st ed., Vol. 2). dewan pengurus
pusat persatuan perawat nasional Indonesia.