Anda di halaman 1dari 9

SAP PENYULUHAN DAN TERAPI BERMAIN

A. JUDUL : Terapi bermain pada anak usia bayi (0-1 tahun) dengan metode kombinasi
bermain bola, icik-icik, boneka, balon, gambar muka dan binatang, lampion
berputar dan bersuara, pentungan.

B. TUJUAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 1x 40 menit ketakutan anak terhadap efek
hospitalisasi berkurang.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Melatih kerjasama mata dan tangan dengan bermain bola, balon, boneka, gambar
hewan.
2. Melatih kerjasama mata dan telinga dengan bermain icik-icik dan lampion berputar dan
bersuara
3. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan dengan icik-icik
4. Melatih mengenal sumber asal suara dengan lampion berputar dan bersuara
5. Melatih kepekaan perabaan dengan boneka
6. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang dengan bermain pentungan
7. Anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya

C. TEMPAT : Puskesmass Pakuan Baru

D. WAKTU : Rabu, 14 September 2022

E. SASARAN : Anak usia 0-1 tahun


1. Peserta : Pasien imunisasi yang datang ke puskesmas
Pakuan Baru
2. Jumlah : 20 Anak
F. METODE : Demonstrasi
G. MEDIA : Bola, icik-icik, boneka, balon, dan gambar
H. PEMBAGIAN KELOMPOK
1. Ketua:...................................................................................................
2. Pemandu:..................................................................................................
3. Fasiltator:..................................................................................................
4. Observer:.................................................................................................
I. RENCANA PELAKSANAAN
1. Persiapan :
No Tahap Waktu Kegiatan Respon Media
1. Pembukaan 5 Menit 1. Salam 1. Menjawab
2. Memperkenalk 2. Salam
an diri 3. Memperhatika
3. Menjelaskan 4. Memperhatika
4. tujuan 5. Menyetujui
5. Membuat
6. Kontrak
2. Pelaksanaan 30 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan bola, icik-
Menit materi dan icik, boneka,
2. Melakukan memperhatikan balon,gambar
terapi bermain 2. Melaksanakan muka dan
pada anak bayi binatang,
pentungan,
lampion.
3. Penutup 5 Menit 1. Mengevaluasi 1. Menjawab
secara verbal pertanyaan
pada keluarga. 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan
hasil kegiatan. 3. Menjawab
3. Mengakhiri salam
kegiatan dengan
salam
2. Proses :
A. Setting Tempat
Kegiatan dilakukan di Ruang Catelya RSUD Cilacap dengan duduk santai
(lesehan).
Keterangan :
: Observer

: Moderator

: Penanggung Jawab

: Fasilitator

: Leader Terapi Bermain

: Co Leader

: Klien

: Keluarga Klien

B. Pembagian Peran
1. Penanggung Jawab :
Tugas :
a. Membuat Satuan Acara Pengajaran
b. Bertanggung jawab tehadap semua kegiatan mulai dari awal
sampai akhir kegiatan yang berkaitan dengan terapi bermain.
2. Moderator :
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan anggota
3. Leader Terapi Bermain :
Tugas :
a. Memimpin jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain.
b. Menjelaskan cara-cara dari terapi bermain yang akan dilaksanakan.
c. Mengatur jalannya kegiatan
d. Memimpin kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir
e. Menjelaskan tujuan pelaksanaan
4. Co Leader :
Tugas :
a. Membantu Leader dalam pelaksanaan terapi bermain.
b. Mengkondisikan peserta dan fasilitator.
5. Observer :
Tugas : mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan terapi bermain
mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi.
6. Fasilitator :
Tugas :
a. Bertanggung jawab tehadap peserta.
b. Menyediakan alat-alat klien dan peserta.
c. Memotivasi dan memfasilitasi klien pada saat terapi bermain
berlangsung.
7. Klien :
Tugas : mengikuti acara terapi bermain.
8. Keluarga Klien
Tugas : Mendampingi klien saat terapi bermain dan mendukung jalannya
acara bermain.

3. Evaluasi :
Evaluasi Struktural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap satu hari sebelum
dilaksanakannya kegiatan.
b. Alat dan tempat sudah siap.
c. Perencanaan penentuan terapi bermain yang sesuai dan tepat.
d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian peran.
e. Terapis dan klien siap.
Evaluasi Proses
f. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
g. Klien mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
Evaluasi Hasil
a. 80% kerjasama mata dan tangan anak dapat terlatih.
b. 75 % kerjasama mata dan telinga anak dapat terlatih.
c. 75 % anak dapat mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
d. 80 % anak dapat mengenal sumber asal suara.
e. 80% kepekaan perabaan anak dapat terlatih.
f. 80% keterampilan anak dengan gerakan yang berulang-ulang dapat terlatih.
g. 100% anak tampak senang dan dapat menikmati permainannya.

Materi

PENDAHULUAN:
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak
sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan
untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan
pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak
yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang
lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa
kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa
yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium,
meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-
rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan
mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam
bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik
kasar dan halus. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola,
mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting,
pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama,
misal kotak pasir, bola, tali, dll.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN


1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

PERMAINAN ANAK USIA BAYI (0-1 TAHUN)


Tujuan permainan pada anak usi bayi (0-1 tahun) adalah :
1. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
2. Melatih kerjasama mata dan tangan.
3. Melatih kerjasama mata dan telinga.
4. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5. Melatih mengenal sumber asal suara.
6. Melatih kepekaan perabaan.
7. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :


1. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

Karakteristik Permainan pada Bayi


1. Social affectif play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara
anak dan orang lain.
2. Sense of pleasure play
Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang pada anak dan
biasanya mengasyikkan.
3. Skill play
permainan ini akan meningkatkan ketrampilan anak, khususnya motorik
kasar dan halus.
DAFTAR PUSTAKA

Rohmah. N. Dan Walid. S. 2009. Bahan Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Diktat
Kuliah Keperawatan Anak Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.
Rohmah. N. Dkk. 2008. Manajemen Pengelolaan Pasien : Terapi Bermain, Praktika Senior.
Program Pendidikan Profesi Ners. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jember.
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, EGC. Jakarta Wong. D. L.,
(2004), Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai