214110201238
Menit 19 sampai 24
Contohnya
I. Ada orang hutang 20 juta, terus kemudian menggadai motornya, motor nya rusak atau
hilang. Hilang dan rusaknya itu tidak secara sembrono atau sembarangan. Tapi kena
bencana, sudah disimpan dengan baik tapi malah dicuri. Maka tidak wajib ganti rugi.
Terkait motor yg rusak dengan hutang 20 juta, tetap tidak gugur akan tetapi harus
wajib membayar hutang 20 juta. Jadi masalah tersebut hanya sebagai jaminan si
motor nya dalam masalah hutang.
II. Si murtahin mengaku kalau barang yg ia gadaikan rusak, tapi dia tidak menyebutkan
kerusakan yg digadaikan. Maka itu dapat dibenerkan dengan adanya sumpah yang ia
sampaikan.
III. Tetapi jika ia menyebutkan yg nyata atau jelas yg digadaikan, ternyata ada sebabnya
kan disebutkan. Maka tidak diterima kecuali ada saksi, baru bisa diakui
pengakuannya.
IV. Si murtahin, pihak yang menerima gadai mengaku, kalau barang yag digadai telah
dikembalikan kepada orang yang menggadainya (rohin), itu pengakuan si murtahin.
Maka penerima gadainya tidak menerima pengakuannya kalau ada saksi. Kalau ada
saksi bisa diakui.