Bab 9revisi - Jrevisi Terbaru
Bab 9revisi - Jrevisi Terbaru
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Modal Tetap dan Modal/Kerja, (2)
Biaya Produksi, (3) Penentuan Harga Jual Produk, (4) Cash Flow Penentuan
Modal Kerja, dan (5) Cash Flow Selama Umur Pabrik, (6) Analisis Kelayakan
Usaha.
9.1 Modal Tetap dan Modal Kerja
Kendaraan 26.697.500
Pajak
5 Pajak Bumi dan Bangunan (10%) 139.750.000
Pajak Kendaraan (3%) 16.018.500
Total Biaya Tetap Produksi Per Tahun 2.796.854.109
156
Jumlah modal tetap = modal tetap langsung + modal tetap tidak langsung
= Rp 2.884.385.446+ Rp 827.019.342,7
= Rp 3.711.404.771
= Rp 2.796.854.109 + Rp 7.759.990.076
= Rp 10.556.844.190
= Rp 3.711.404.771+ Rp 10.556.844.190
= Rp 14.268.248.960
157
= 8.640.000x 7%
= 604.800 kemasan
= 8.640.000 – 604.000
= 8.036.000
Biaya Produksi
3. Harga Pokok / Kemasan =
Unit /tahun
= Rp 1.222
= Rp 1.833
158
= 8.036.000 x Rp 1.833
= Rp. 14.729.988.000
6. Pendapatan bersih = Pendapatan – Biaya Produksi
= 10% x Rp 4.173.143.810
= Rp.417.314.381
8. Keuntungan Kotor = Pendapatan Bersih – Depresiasi
= Rp. 3.755.829.429
9. PPn = 10% x Keuntungan Kotor
= Rp 375.582.943
10.
159
= 1.924.320.000 x 10%
= Rp. 192.432.000
= Rp 375.582.943+ Rp.192.432.000
= Rp. 568.014.943
= Rp 3.187.814.486
160
Nilai BEP =
= Rp. 5.227.051.186
% BEP =
= 31.32 %
= 31,32% x 8.640.000
= 2.706.048 unit
Lababersih+ depresiasi
Tingkat BEP = x 100 %
Investasi Awal
= 26,64
1
Waktu Balik Modal =
Tingkat BEP
1
=
26,64
= 3,8 tahun
dana yang ditanam secara aktif yang digunakan pada operasi perusahaan agar
menghasilkan keuntungan.
Laba bersih
ROI= x 10 0 %
investasi
= 22,34%
9.6.3. Analisis Benefi Cost Ratio (BCR)
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara jumlah NPV positif.
BCR ini menunjukan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost
yang dikeluarkan. Suatu perusahaan dianggap layak untuk didirikan jika nilai
162
Perhitungan BCR:
Analisa BCR :
pendapatan
BCR Produk =
EAC
= 1,04
EAC
BCR Proyek =
pengeluaran
= 1.33
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui nilai BCR lebih besar dari
IRR adalah suku bunga modal yang digunakan untuk mendiskonto seluruh
selisih kas sehingga menghasilkan jumlah kas yang sama dengan jumlah investasi
selama proyek tersebut berlangsung. Dengan kata lain IRR merupakan laba
163
menguntungkan bila menghasilkan nilai IRR lebih besar dari nilai biaya yang
digunakan (Opportunity Cost Of Capital) atau nilai IRR yang diperoleh lebih
besar dari nilai tingkat suku bunga yang sedang berlaku dari MARR (Minimum
IRR = 0,654
IRR = 65,40%
Sebelum penetuan IRR terlebih dahulu dibuat rencana cash flow selama umur
pabrik dan selanjutnya dilakukan analisis IRR selama umur pabrik. Terdapat pada
Lampiran 6.
9.3 Cash Flow Penentuan Modal Kerja
Cash Flow penentuan modal kerja dapat dilihat pada Tabel 62-64.
Tabel 62. Cash Flow Bulan ke-0 sampai Bulan ke-4 Tahun Pertama dan Penentuan Modal Kerja
Total Pengeluaran
Net Cash Flow
159
160
Tabel 63. Cash Flow Bulan ke-5 sampai Bulan ke-8 Tahun Pertama dan Penentuan Modal Kerja
Total Pengeluaran
Net Cash Flow
162
Tabel 64. Cash Flow Bulan ke-9 sampai Bulan ke-12 Tahun Pertama dan Penentuan Modal Kerja
5. Bunga Pinjaman
a. Modal Tetap
b. Modal Kerja
Total Pengeluaran
Net Cash Flow
9.4 Cash Flow Selama Umur Pabrik
Cash Flow selama umur pabrik dapat dilihat pada Tabel 65 dan Tabel 66.
162
Tabel 65. Cash Flow Umur Pabrik
163
164
BAB X PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa PT. PIP
Sukses Jaya Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp. 135.686.489.200,- dengan
jumlah produksi Effervescent Sari Jahe Merah setiap tahunnya sebanyak Rp.
3.283.200 tube/tahun. Harga Effervescent Sari Jahe Merah per tabung kemasan
sebesar Rp. 19.500/tube dan Break Event Point (BEP) sebesar Rp. 30.749.964.200,-
dengan mencapai kapasitas BEP sebesar 156.243.299 tube per tahun serta presentase
BEP sebesar 47,59% sedangkan analisis waktu balik modal terhadap laba bersih yaitu
5 tahun 2 bulan.
Berdasarkan hasil analisis ekonomi diperoleh bahwa harga IRR adalah
47,41% dengan MARR sebesar 6%, BCR proyek sebesar 1,66 dan BCR produk
sebesar 1,02. Dari hasill perhitungan IRR diperoleh bahwa harga IRR>MARR dan
BCR proyek>1 maka perusahaan Effervescent Sari Jahe Merah PT. PIP Sukses Jaya
Indonesia layak untuk didirikan.
10.2 Saran
Mengembangkan dan mempertahankan sebuah usaha bukanlah suatu hal yang
mudah. PT. PIP Sukses Jaya diharapkan dapat berkembang dan bertahan dalam
bidang industri makanan. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh PT. PIP
Sukses Jaya Indonesia, diantaranya :
1. Menambah alat dan mesin produksi serta selalu memiliki target untuk memperbaharui
mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin terbaru yang lebih baik.
2. Meningkatkan kembali kualitas produk sehingga mampu bersaing dengan produk
sejenis.
3. Ditingkatkannya kesadaran disiplin para karyawan dalan menjaga kebersihan agar
171