Anda di halaman 1dari 18

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ANAMNESA

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD SPO/.................../ 1/1
PROF.DR.H.M.CHATIB RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk
mendapatkan gambaran kesehatan pasien secara
sistematis
Tujuan Untuk mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan
digunakan untuk menentukan tindakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dan membantu menentukan
diagnosa
Kebijakan

Prosedur 1. Cuci tangan


2. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian
3. Salam, senyum, sapa,perkenalkan diri
4. Petugas mempersilahkan pasien duduk
5. Petugas mengidentifikasi pasien
6. Petugas menganamnesa pasien dan
mengasessement pasien sesuai dengan formulir
assement yang ada

Unit Terkait Semua unit poliklinik


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMANGGILAN PASIEN

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD SPO/.................../ 1/2
PROF.DR.H.M.CHATIB RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Memanggil pasien yang datang berobat kepoliklinik yang
dituju untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan yang


sesuai dengan kebutuhannya

Kebijakan Semua aktifitas pelayanan kesehatan yang dilakukan


oleh RSUD Prof.DR.H.M Chatib quzwain kabupaten
sarolangun berdasarkan standar prosedur yang berlaku

Prosedur Persiapan alat


1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Pengukur tinggi badan
4. Timbangan berat badan dewasa/bayi
5. Alat tulis
6. Berkas catatan rekam medis pasien

Pelaksanaan
1. Petugas menerima berkas rekam medis pasien dari
petugas registrasi
2. Petugas menggil pasien sesuai urutan pendaftaran
untuk dilakukan anamnesa
3. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
4. Petugas melakukan identifikasi pasien dan
mempersilhkan pasien duduk
5. Petugas melakukan pengkajian dan dicatat direkam
medis pasien
6. Petugas merumuskan masalah keperawatan
7. Petugas mempersilahkan pasien menunggu diruang
tunggu sampai doktek DPJP dating
8. Setelah dokter DPJP datang pasien akan dipanggil
kembali sesuai urutan
9. Berkas rekam medis pasien diserahkan kedokter
DPJP untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Unit Terkait Semua unit poliklinik


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD SPO/.................../ 1/2
PROF.DR.H.M.CHATIB RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Menghitung nadi dan jumlah pernafasan (inspirasi diikuti
ekspirasi) dalam satu menit

Tujuan 1. Untuk mengetahui jumlah pernafasan dalam 1 menit


2. Untuk mengetahui pekerjaan jantung
3. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
4. Untuk menentukan diagnose

Kebijakan Seluruh pelayananan keperawatan berorientasi pada


mutu dan keselamatan pasien sesuai SK direktur tentang
kebijakan pelayanan rawat inap

Prosedur 1. Persiapan alat


a. Arloji tangan dengan petunjuk detik
b. Buku catatan nadi dan pernapasan pasien
2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (sesuai SPO)
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan)
b. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan,anjurkan pasien supaya tenang dan
rilek,boleh sambil berbaring atau duduk
c. Hitung denyut nadi selama satu menit pada
arteri radialis
d. Hitung pernapasan selama satu menit
e. Observasi frekuensi,irama,dan volume
f. Catat hasil tindakan dan respon pasien pada
status pasien
g. Cuci tangan
Unit Terkait Iinstalasi Rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi
gawat darurat dan instalasi kamar operasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
( APD )

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD
PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/2
QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Kegiatan menggunakan perlengkapan untuk melindungi
diri dari resiko kecelakaan kerja pada saat bekerja dan
menghindari resiko tertular penyakit saat melaksaan
pekerjaan

Tujuan Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menghindari


resiko akibat pekerjaan

Kebijakan Kegiatan ini dilakukan oleh petugas loundry

Prosedur Persiapan
1. Air bersih
2. Larutan anti septik
3. Lap kering/tisu
4. Handscone
5. Masker

Cuci tangan sebelum memulai pekerjaan sesuai SPO


dan lap dengan lap kering/tisu

Langkah kerja
A. Menggunakan handscone
1. Masukkan jari-jari tangan kehandscone
2. Rapatkan dengan menarik karet tiap-tiap jari
handscone sampai tidak terdapat celah

B. Menggunakan masker
1. Letakkan masker pada posisi didepan hidung dan
mulut ( menutupi hidung dan mulut )
2. Kaitkan tali masker sisi kanan pada telinga kanan
3. Kaitkan tali masker sisi kiri pada telinga kiri

Unit Terkait Semua unit poliklinik


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TENSI METER

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD SPO/.................../ 1/2
PROF.DR.H.M.CHATIB RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian 1. Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah
pada pembuluh darah yang menampungnya
2. Tensi meter air raksa adalah alat untuk mengukur
tekanan darah yang menggunakan air raksa
sebagai penandanya
3. Tekanan darah sistolik adalah tekanan aliran darah
saat ventrikel berkontraksi
4. Tekanan darah diastolic adalah tekanan aliran
darah saat ventrikel relixsasi

Tujuan Sebagai acuan menentukan langkah-langkah dalam


mengukur tekanan darah yang benar

Kebijakan Pelaksaan pengukuran tekanan darah dengan tensi


meter air raksa ini harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang dalam SPO yang ada

Prosedur Alat dan bahan


1. Tensi meter air raksa
2. Stetoskop

Langkah-langkah
1. Memberi tahu maksud pemeriksaan pada pasien
2. Pasien diletakkan pada posisi berbaring atau duduk
sesuai kebutuhan
3. Meminta pasien melipat lengan baju yang akan
diperiksa jika memungkinkan
4. Melingkarkan manset tensi meter pada lengan atas
kurang lebih 3 jari ( kurang lebih 2,5 cm ) diatas lipat
siku hingga menekan erat
5. Memastikkan pengunci air raksa dalam keadaan ON
atau terbuka
6. Meraba denyut arteri bracialis
7. Memasang stateskop dan meletakkan stateskop
diatas arteri bracialis didaerah distal manset

Unit Terkait Semua unit poliklinik


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA
MUSKULAR

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD
PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/.................../ 1/2
QUZWAIN KABUPATEN RSUD-SRL
SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit

SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan otot
Tujuan a. Untuk memberikan obat-obatan yang
merangsang, tidak mudah dihisap/ dapat
menyebabkan rasa sakit bila diberikan di bawah
kulit
b. Untuk memberikan obat-obat yang pengaruhnya
kita harapkan lebih cepat terlihat dari pada kita
berikan di bawah kulit.
Kebijakan Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu
dan keselamatan pasien sesuai SK Direktur tentang
kebijakan pelayanan rawat inap.
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Baki
b. Kartu obat
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan
e. Kikir ampul
f. Jarum steril
g. Kapas alkohol 70% / alkohol swab

2. Pelaksanaan
a. Cocokkan kartu obat kuning dengan pesanan
dokter dan catatan perawat.
b. Cuci tangan ( sesuai SPO cuci tangan )
c. Identifikasi pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA
MUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RSUD SPO/…………..…
PROF.DR.H.M.CHATIB /RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
PROSEDUR d. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan dan jenis obat apa yang akan diterima
pasien
e. Siapkan obat sesuai pesanan dokter, perhatikan
tehnik aseptik

3. Bila suntikan pada bokong


a. Pada musculus gluteus, atur pasien tengkurap
dengan badan lemas berbaring menelungkup
dan selimut pasien, pilihlah tempat untuk
suntikan ditengah kuadran atas luar.
b. Desinfeksi kult yang akan disuntik dengan kapas
alkoholdengan gerakan melingkar keluar.

c. Masukkan jarum dengan cepat kedalam otot


tegak lurus (sudut 90), pegang jaringan dengan
kuat ketika memasukkan jarum dengan tangan
kiri.

d. Lakukan aspirasi dengan menarik stempel spuit


sedikit dan bila tidak terdapat drah masuk
kedalam spuit, masukan cairan obat perlahan-
lahan.

e. Bila terdapat darah, tariklah jarum keluat,


kemudian ganti dengan jarum yang baru, lalu
pilihlah tempat lain untuk menyuntik kembali.

f. Perhatikan respon pasien


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA
MUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RSUD SPO/…………..…
PROF.DR.H.M.CHATIB /RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
PROSEDUR g. Cabut jarum dengan perlahan-lahan
h. Desinfeksi kulit dengan kapas alkohol 70%
i. Cuci tangan
j. Bawa kartu obat ke status pasien secepatnya
dan cek paa kolom obat n catat juga respon
pasien terhadap pemberian obat.
Denga mengecek dan tanda tangan perawat
membuktikan sudah memberi obat dengan
ukuran yang benar menurut jam dan tanggal.
Coretan tersebut menjadi resmi apabila ada
coretan paraf di atasnya.
k. Tulisan/paraf hanya dibuat oleh perawat yang
sudah menyiapkan dan memberikan obat
tersebut.
l. Sesudah dicek, kembalikan kartu obat ke kotak
obat sesuai jam pemberian obat berikutnya.

Perhatian :
1. Tempat suntikan harus betul-betul tepat bila salah
akan berbahaya, karena dapat mengenai syaraf
ischiadeous
2. Lokasi penyuntikan intra muscular :
a. Otot bokong yang tepat adalah 1/3 bagian dari
otot spina illiaka anterior superior, (area
dorsogluteal/pinggang bagian belkaang).
b. Area dorsi gluteal yang terletak di ppnggang
mempunyai area injeksi IM yang sering
digunakan.
c. Injeksi dilakukan antara 5-7,5 cm dibawah
puncak illium di perempat atas bagian luar
pinggul.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA
MUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD 2/2
PROF.DR.H.M.CHATIB SPO/…………..…
QUZWAIN KABUPATEN /RSUD-SRL
SAROLANGUN
PROSEDUR d. Metode lain untuk menentukan titik suntik pada
pinggang dapat dengan menarik garis dari tulang
illium posterior superior ke pangkal tulang paha
sebelah luar.
e. Otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah paha
sebelah luar (area otot vestus lateris) bagian
pertengahan ketiga, bila diukur ke atas dari ujung
atas lutut dan kebawah dari ujung bawah
pangkal, di sini sebagai area suntik.
f. Otot pangkal lengan/ otot deltoid dan posterior
triceb (bahu dan lengan atas).
g. Otot ini juga dapat digunakan untuk injeksi IM,
otot ini jarang digunakan untuk keperluan injeksi.
Karena klien merasa lebih nyeri dan pegal
dibagian otot, ketika injeksi posisi pasien
berbaring / duduk.
UNIT TERKAIT IRNA, IRJA, IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA CUTAN

No.Dukumen No. Revisi Halaman


RSUD SPO/.................../ 1/2
PROF.DR.H.M.CHATIB QUZWAIN RSUD-SRL
KABUPATEN SAROLANGUN

Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit
Tujuan Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit
Kebijakan Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien sesuai SK Direktur tentang kebijakan
pelayanan rawat inap.
Prosedur 1. Persiapan alat :
a. Baki
b. Kartu obat
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan
e. Kikir ampul
f. Jarum steril
g. Kapas alkohol 70% / alkohol swab

2. Pelaksanaan
a. Cocokkan kartu obat kuning dengan pesanan
dokter dan catatan perawat.
b. Cuci tangan ( sesuai SPO cuci tangan )
c. Identifikasi pasien
d. Perkenalkan diri
f. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan dan jenis obat apa yang akan diterima
pasien

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA CUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
SPO/…………..…
RSUD
/RSUD-SRL
PROF.DR.H.M.CHATIB
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
PROSEDUR e. Perkenalkan diri
g. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
dan jenis obat apa yang akan diterima pasien
h. Siapkan alat- alat dan obat
i. Desinfeksi kulit, lalu ditegangkan/
direnggangkan/diregang dengan tangan kiri.
j. Tusuk jarum dengan lubangjarum menghadap ke atas
dan buat sudut 15 - 20dengan permukaan kulit, lalu
semprotkan obat sampai terjadi gelembung pada
tempat tersebut.
k.Kemudian tarik jarum dengan cepat, jangan dihapus
dengan kapas alkohol dan jangan dilakukan massage.
l. Beri tanda dengan bolpoin pada gelembung di tempat
suntikan tersebut.
m. Lihat reaksinya setelah jangka waktu tertentu : 15’.
n. Cuci tangan ( sesuai SPO cuci tangan).
m. Bawa kartu obat ke status pasien secepatnya dan cek
paa kolom obat n catat juga respon pasien terhadap
pemberian obat.
Denga mengecek dan tanda tangan perawat
membuktikan sudah memberi obat dengan ukuran
yang benar menurut jam dan tanggal. Coretan
tersebut menjadi resmi apabila ada coretan paraf di
atasnya.
n. Tulisan/paraf hanya dibuat oleh perawat yang sudah
menyiapkan dan memberikan obat tersebut.
o. Sesudah dicek, kembalikan kartu obat ke kotak obat
sesuai jam pemberian obat berikutnya.

UNIT TERKAIT IRNA, IRJA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN subcutan
No.Dukumen No. Revisi Halaman

RSUD SPO/.................../ 1/2


RSUD-SRL

PROF.DR.H.M.CHATIB QUZWAIN
KABUPATEN SAROLANGUN
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit
SPO April 2022

dr.H. Bambang Hermanto, M.Kes


Pembina Tk.I
NIP . 19720608 200604 1 010
Pengertian Pemberian obat melalui suntikan kebawah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3
bagiah dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah
sekitar umbilicus ( abdomen ).
Tujuan a. Pada umumnya dilakukan dalam program pemberian
insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula
darah pasien
b. Memberikan obat pada pasien melalui subcutan
secara tepat dan benar sesuai program pengobatan.

Kebijakan Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu dan


keselamatan pasien sesuai SK Direktur tentang kebijakan
pelayanan rawat inap.
Prosedur 1. Persiapan alat
Baki atau meja suntik berisi alat-alat sebagai berikut :
a. Spuit sesuai ukuran
b. Kapas alcohol 70%
c. Obat injeksi
d. Daftar buku obat
e. Bak injeksi
f. Bengkok
g. Perlak dan alasnya

2. Pelaksanaan
a. Bacalah daftar obat klien yang menunjukkan jenis,
dosis, waktu dan cara pemberiannya sesuai dengan
nama
b. Cuci tangan
c. Senyum, salam, sapa
d. Identifikasi pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN SUBCUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
RSUD SPO/…………..…
PROF.DR.H.M.CHATIB /RSUD-SRL
QUZWAIN KABUPATEN
SAROLANGUN
PROSEDUR e. Memperkenalkan diri
f. Menjelaskan prosedur
g. Menjelaskan dosis obat dan menempatkan pada bak
injeksi
h. Menentukan lokasi daerah penyuntikan
i. Desinfeksi dengan menggunakan kapas alcohol
j. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 45
k. Lakukan aspirasi bila tidak ada darah maka masukkan
obat perlahan-lahan hingga habis
l. Tarik spuit dan tahab dengan kapas alcohol.
Masukkan spuit yang telah terpakai kedalam bengkok
m. Membereskan alat dan merapikan pasien
n. Cuci tangan
o. Mengobservasi reaksi obat
p. Mendokumentasi kegiatan

UNIT TERKAIT IRNA, IGD

Anda mungkin juga menyukai