BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik balita di Wilayah Puskesmas Bruno berdasarkan usia dan
jenis kelamin
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi balita berdasarkan usia, jenis kelamin
di Wilayah Puskesmas Bruno (N = 86)
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Usia (bulan) 7 7.6
1 2 2.3
2 4 4.7
3 12 14.0
4 11 12.8
5 5 5.8
6 6 7.0
7 7 8.1
8 7 8.1
9 32 37.2
Jumlah 86 100.0
Jenis kelamin
L 34 39.5
P 52 60.5
Jumlah 86 100.0
Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil karakteristik responden
berdasarkan usia balita prosentase tertinggi berumur 9bulan sejumlah
32 responden (37.2%), dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 52
responden (60.5%).
b. Dukungan informasional keluarga dalam pemberian imunisasi dasar
pada balita usia 0-9 bulan
Distribusi frekuensi dukungan informasional keluarga dalam
pemberian imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan di Wilayah
Puskesmas Brunosebagai berikut:
f. Dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi dasar pada balita usia 0-9
bulan
Distribusi frekuensi dukungankeluarga dalam pemberian
imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan di Wilayah Puskesmas
Brunosebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi dukungankeluarga dalam pemberian
imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan di Wilayah
Puskesmas Bruno (N = 86)
Dukungan Keluarga Frekuensi (f) %
Baik 39 45.3
Sedang 41 47.7
Buruk 6 7.0
Jumlah 86 100.0
Berdasarkan tabel di atas prosentase tertinggiadalah balita yang
mendapat dukungan keluargadalam pemberian imunisasi dasar dengan
kategori sedangyaitu sejumlah 41 responden (47.7%) dan prosentase
terendah adalah balita yangmendapat dukungan keluarga dalam
pemberian imunisasi dasardengan kategori buruk sejumlah 6responden
(7%).
g. Tingkat kepatuhan pemberian imunisasi dasar
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi tingkat kepatuhan pemberian
imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan di Wilayah
Puskesmas Bruno (N = 86)
Tingkat Kepatuhan Frekuensi (f) %
Patuh 76 88.4
Tidak Patuh 10 11.6
Jumlah 86 100.0
Berdasarkan tabel di atas didapatkan presentase tertinggi adalah
responden yang patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada balita usia
0-9 bulan yaitu sejumlah 76 responden (88.4%) dan responden yang
tidak patuh dalam pemberian imunisasi dasar sejumlah 10 responden
(11.6%).
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pemberian imunisasi
dasar
Tabel 4.8 Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan
pemberian imunisasi dasar di Wilayah Puskesmas
Bruno(N = 86)
Dukungan Kepatuhan pemberian Jumlah X² P
keluarga imunisasi dasar
% Tidak %
Patuh Patuh
Baik 37 43 2 2.3 39 32.367 0.000
Sedang 38 44.2 3 3.5 41
Buruk 1 1.2 5 5.8 6
Jumlah 76 88.4 10 11.6 86
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data pada balita yang mendapat
dukungan keluarga baik sebagian besar patuh dalam pemberian imunisasi
dasar yaitu sebanyak 37 responden (43%) sedangkan pada balita yang
mendapat dukungan keluarga yang buruk sebagian besar tidak patuh dalam
pemberian imunisasi dasar lengkap yaitu sebanyak 5 orang (5.8%). Dari
hasil analisa uji chi square dengan nilai X² = 32.367dengan p = 0.000
(p<0,05). Nilai p = 0,000 yang berarti p<0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada dukungan keluarga terhadap kepatuhan pemberian imunisasi
dasar di Wilayah Puskesmas Bruno.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitianmenunjukanprosentase tertinggi adalah
balita yangberusia9bulan sejumlah 32 responden (37.2%), dengan jenis
kelamin perempuan sejumlah 52 responden (60.5%).
Hasilpenelitian ini sejalan dengan Ritonga, (2014) menunjukan
bahwa jenis kelamin bayi responden terbanyak adalah perempuan
sebanyak 32 orang atau sekitar (61,5%). Hal ini disebabkan karena
mayoritas penduduk di Indonesia adalah perempuan. Menurut Badan Pusat
pada bayi yang merupakan kebutuhan pokok untuk bayi agar memiliki
sistem imun yang baik agar terhindar dari berbagai serangan penyakit.Hal
sejalandengan hasil penelitian Meilin (2015) dukungan informasional yang
diberikan suami kepada istri menjadi pertimbangan penting untuk
menentukan tindakan dalam memilih layanan kesehatan, termasuk layanan
kesehatan untuk memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi.
3. Dukungan penilaian atau penghargaan keluarga dalam pemberian
imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukanprosentase tertinggiadalah
balita yang mendapat dukungan penilaian atau penghargaan dari keluarga
yang baik yaitu sejumlah 74 responden (86.%) dan prosentase terendah
adalah balita yang mendapat dukungan informasional dari keluarga dengan
kategori buruk sejumlah 3 responden (3.5%). Dukungan yang diberikan
keluargaini berupapenghargaan atau apresiasi dan bimbingan seperti
memberikan hukuman atau pujian terhadap segala upaya yang harus
dilakukan untuk berperilaku secara konsisten danbaik dan tentunya
mengarahkan atau membimbing dalam segala tindakan untuk memelihara
memiliki perilaku yang baik dalam memberikan respon terhadap stimulus
yang diberikan termasuk dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Menurut Arnanda, (2021) semakin baik dukungan suami dalam
bentuk dukungan penilaian (appraisal support) maka akan semakin baik
pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Sebaliknya, semakin kurang
baik dukungan suami dalam bentuk dukungan penilaian maka akan
cenderung semakin kurang baik pemberian imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Arnanda, (2021) juga menunjukkan bahwa sebanyak 17 orang responden
(32,1%) memberikan dukungan dalam bentuk dukungan penilaian
(appraisal support) terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
dalam kategori sedang. Hasil ini juga didukung penelitian Wahyuni (2014)
imunisasi dasar lengkap pada bayi dalam kategori yang baik. Sejalan
dengan penelitian Wahyuni (2014) yang menjelaskan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara pemberian dukungan emosional yang
diberikan suami kepada istri dalam pemanfaatan layanan kesehatan,
termasuk dalam pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi yang
merupakan kebutuhan pokok untuk bayi agar memiliki sistem imun yang
baik agar terhindar dari berbagai serangan penyakit.
6. Dukungan keluargadalam pemberian imunisasi dasar pada balita usia 0-9
bulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukanprosentase tertinggiadalah
balita yang mendapat dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi dasar
dengan kategori sedang yaitu sejumlah 41 responden (47.7%) dan
prosentase terendah adalah balita yangmendapat dukungan keluarga dalam
pemberian imunisasi dasar dengan kategori buruk sejumlah 6 responden
(7%).
Hal ini didukung Teori yang menyatakan lingkungan kebudayaan
dimana orang belajar banyak dari lingkungan kebudayaan sekitarnya.
Pengaruh keluarga terhadap pembentukan sikap sangat besar karena
keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan anggota keluarga
yang lain. Jika sikap keluarga terhadap imunisasi kurang begitu respon dan
bersikap tidak menghiraukan atau bahkan pelaksanaan kegiatan imunisasi.
Maka pelaksanaan imunisasi tidak akan dilakukan oleh ibu bayi karena
tidak ada dukungan oleh keluarga (Suparyanto, 2011).
7. Tingkat kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada balita usia 0-9 bulan di
Wilayah Puskesmas Bruno.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukanpresentase tertinggi adalah
responden yang patuh dalam pemberian imunisasi dasar pada balita usia 0-
9 bulan yaitu sejumlah 76 responden (88.4%) dan responden yang tidak
patuh dalam pemberian imunisasi dasar sejumlah 10 responden (11.6%).
Hal ini disebabkan karena dari hasil penelitian ini diketahui mayoritas
imunisasi pada bayi atau balitanya pada keluarga yang memiliki bayi atau
balita dengan status imunisasi tidak lengkap sebesar 81,8%. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p 0,000 (p < α) yang berarti ada hubungan antara
dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi pada bayi atau balita.
OR = 193,500 artinya keluarga yang tidak mendukung bayi atau balitanya
diberikan imunisasi beresiko 193,500 kali menyebabkan ketidaklengkapan
imunisasi pada bayi atau balita dibandingkan keluarga yang mendukung
bayi atau balitanya untuk diberikan imunisasi.