Proposal PKM Fiks
Proposal PKM Fiks
Disusun Oleh :
1. Ahmad Faydhur Robbani NIM 2010411045
2. Achmad Faiz Hilman Firmansyah NIM 2010411047
3. Fadilatul Hasanah NIM 2010411058
4. Ega Ellena NIM 2010411064
5. Ermi Sagita Andriyani NIM 2010411070
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses biji
tanaman kopi. Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus
Coffea. Secara umum kopi hanya memiliki dua sepesies yaitu Coffea arabia
dan Coffea ribusta (Saputra E., 2008). Kopi dapat digolongkan sebagai
minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga,
mengurangi kelelahan dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan
energi ( Bhara L.A.M., 2005).
Pada umumnya tanaman kopi hanya dimanfaatkan bijinya untuk
diestrak sebagai minuman. Namun dibeberapa tempat ada juga yang
mengkonsumsi daunnya dengan cara diseduh seperti daun teh. Pemanfaatan
kayu pogon kopi sebagai bahan kontruksi dan mebel jarang dilaporkan. Selain
dari biji buyahnya yang bisa dimanfaatkan sebagai minuman tanaman kopi
juga bisa mengatasi penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan melancarkan
pernafasan. Untuk mengobati darah tinggi, cuci dan rebus 20 helai daun kopi
yang masih muda hingga mendidih. Aduk air rebusahan hingga berwarna
merah dan minum selagi hangat. Selain direbus. Sedangkan guna mengatasi
pernafasan, rebusan daun kopi bisa dicampur dengan jahe sehingga
memberikan manfaat lebih.
Dari segi farmokotherapi kopi dapat bisa dijadikan olahan bahan
aroma terapi sebagai anti insomnia. Kandungan yang terdapat pada kopi
mampu memberikan efek tennag dan rileks, sehingga dapat membantu
penyembuahan insomnia. Insomnia adalah kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur dan merupakan gangguan tidur yang paling banyak
dialami manusia. Masalah insomnia pada era global ini sangat penting untuk
diatasi dalam kehidupan masyarakat dinegara berkembang maupun maju. Saat
ini diperkirakan 30-45% orang dewasa di dunia mendapat insomnia termasuk
di Indonesia. Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta penderita insomnia.
Dengan demikian diperlukan terapi untuk mengatasi insomnia. Salah
satunya menggunkan lilin berbahan dasar kopi yang memiliki efek
farmokotherapi. Hal tersebut merupakan terapi alternatif yang relatife aman
dibandingkan dengan mengonsumsi obat-obatan. Lilin aroma terapi ini bila
dibakar mengeluarkan bau yang menenangkan bagi lingkungan sekitarnya.
Produk yang dikelolapun adalah buatan pabrik yang sudah tercampur zat
kimia lainnya. Oleh karena itu tim berinisiatif untuk membuat produk olahan
1
kopi berupa lilin aromaterapi kopi yang wangi, aman, dan bernilai guna tinggi.
Bahwa produk ini dapat sebagai anti serangga terhadap lalat dan nyamuk.
1.2 Jenis dan Spesifikasi Produk
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
3
2.4 Analisis BEP
¿ Cost
1. BEP (unit) =
Price−Variabel Cost
464.000
=
5.000−119.500
464.000
=
−114.500
= 4,05
¿ Cost
2. BEP (Rupiah) =
1−Variabel Cost / Price
464.000
=
1−119.500/5.000
464.000
=
1−23,9
464.000
=
22,9
= 20.262
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
5
3.2 Teknik Pengemasan Komoditas Usaha
1. Membuat logo produk
2. Mendesain kotak pengemasan
3. Memasukkan lilin aromaterapi kedalam kotak pengemasan.
6
. Produk lilin ini akan dijual dengan harga Rp.5000/biji. Untuk estimasi
kedepan, apabila usaha ini sudah berjalan dengan lancar dan berkembang,
tim akan mengefisienkan dalam segi harga.
3. Place (tempat)
Usaha produksi lilin aromaterapi ini terdapat di Kecamatan Ledokombo,
Kabupaten Jember.
4. Promotion (promosi
Secara umum dalam twknik pemasaran produksi lilin kopi ini kami masih
menggunakan sistemmulut ke mulut. Hal yang tersebut dilakukan untuk
penyebaran informasi secara langsung. Cara promosi ini dimulai pada
saudara jauh maupun teman dekat. Sehingga dengan harapan dapat
membantu pemasaran, dan masyarakat luas mengetahui produk ini.
Pemasaran pdosuk ini juga menggunakan promosi secara online seperti di
FB, Whatsapp, Instagram agar penyebarannya bisa secara luas dan
semakin banyak lagi orang yang menggunakan prosuk ini.
5. Konsumen
Produk lilin kopi kami menggunakan sumber daya manusia untuk
memasarkannya. Rencananya kami berinteraksi dengan calon pembeli.
Taktik penjualan ini diperlukan untuk mendapatkan calon pembeli dengan
melakukan pendekatan kepada calon pembeli saat datang ke tempat
produksi. Calon pembeli datang ke tempat produksi, memilih barang,
membayar.
4.
IDE
5. PRAKTEK PEMBUATAN
6.
PENGEMASAN
7. LOG0 DESAIN PRODUK
PEMASARAN
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Waktu
No. Uraian Kegiatan Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan proposal
1.
Pelaksanaan kegiatan
2.
3. Monitoring dan Evaluasi
8
DAFTAR PUSTAKA
Tak Perlu Diminum Menghirup Aroma Kopi Juga Bisa Mempertajam Otak.
(2018, Juli 23). Retrieved from nationalgeographic.grid.id:
https://nationalgeographic.grid.id/read/13903872/tak-perlu-diminum-
menghirup-aroma-kopi-juga-bisa-mempertajam-otak?page=all