Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ANALISA MANAJEMEN BISNIS

Dosen Pengampu

Achmad Hasan Hafidzi ,SE.,MM.

Disusun Oleh Kelompok 1:

1.Bunga Roes Mala Dewi 2010411041

2. Sekar Bahtera Ning Wiyanti 2010411046

3.Sofyan Hidayatullah 2010411044

4.Ahmad Faydhur Robbani 2010411045

5.Achamd Faiz Hilman Firmansyah 2010411047

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JEMBER

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2020/2021
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa Manajemen Bisnis ”. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah analisa manajemen bisnis

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala
bantuan yangtelah diberikan. Serta penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulissendiri, umumnya bagi semua pihak.

Jember,23 September 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................................

BAB 1

Pendahuuan........................................................................................................................

A.Latar belakang...............................................................................................................

B.Rumusan masalah..........................................................................................................

C.Tujuan penelitian...........................................................................................................

BAB 11

A.Menjelaskan arti penting AMB.....................................................................................

B.Menjelaskan tantangan dalam manajeral.......................................................................

C.Menjelaskan siklus perencanaan ...................................................................................

D.Menjelaskan daftar rencana umum perusahaan........................................................

E.Menjelaskan pembuatan rencana perusahaan.............................................................

F.Menjelaskan lngkah analisis masalah dan pengambilan keputusan...............................

G.Menjelaskan dan menggunakan model pemecahan masalah.........................................

H.Menjelaskan dan menggunakan model pengambilan keputusan...................................

I.Menjelaskan pengelolaan inovasi....................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Secara sederhana, pengertian analisis bisnis adalah proses melakukan evaluasi apakah bisnis


yang dijalankan memiliki berbagai risiko yang mungkin terjadi serta mengetahui sejauh mana
kemungkinan prospeknya.

Pendapat lain mengatakan analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan
sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk memahami struktur, kebijakan,
dan operasi dari suatu organisasi, serta merekomendasikan solusi yang
memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Menganalisa suatu perusahaan/organisasi dalam hal prosedur dan desain sistem operasional
serta sistem lainnya. Profesi ini biasanya bertanggung jawab secara spesifik kepada
bagian/divisi/program tertentu. Tujuan dari seorang analis bisnis adalah mengidentifikasi
masalah dan menemukan solusi agar manajemen dapat beroperasi dengan lebih efisien dan
efektif, serta dapat mengembangkan bisnisnya. Analisa program, konsultasi manajemen dan
analis bisnis juga termasuk pekerjaan seorang analis manajemen.

jadi, dengan analisis bisnis maka kita dapat mengidentifikasi apa yang sedang terjadi,
mengapa hal tersebut terjadi, mengidentifikasi kebutuhan bisnis, dan menentukan solusi untuk
menghadapi berbagai masalah bisnis.

Dalam melakukan analisis, beberapa poin penting akan disoroti termasuk strategi bisnis,
lingkungan perusahaan, keuangan, sumber daya sampai dengan cara kerjanya. Dengan cara
ini, kita akan mengetahui sejauh mana bisnis akan berkembang dan apakah berjalan efektif.

Kadang-kadang, orang mempelajari pengertian analisis bisnis dan menerapkannya secara


langsung sebelum membuat keputusan baik itu untuk investasi, berhutang, memperpanjang
jangka pinjaman, menilai perusahaan sampai dengan persoalan restrukturisasi (merger,
akuisisi dan divestasi).

B.Rumusan Masalah

- Apa arti penting AMB

- Apa itu tantangan majerial

- Apa itu siklus perencanaan

- Apa itu daftar rencana umum

- Apa itu pembuatan rencana perusahaan


- Apa itu penerapan rencana perusahaan

- Apa itu langkah analisis masalah dan pengembalian

- Apa itu model pemecahan masalah

- Apa itu menggunakan model pengambilan

- Apa itu pengelolaan inovasi

C.Tujuan Penelitian

- Menjelaskan arti penting AMB

- Menjelaskan tantangan dalam manajerial

- Menjelaskan siklus perencanaan

- Menjelaskan daftar rencana umum perusahaan

- Menjelaskan pembuatan rencana perusahaan

- Memeriksa kelayakan penerapan rencana perusahaan

- Menjelaskan langkah analisis masalah dan pengambilan keputusan

- Menjelaskan dan menggunakan model pemecahan masalah

- Menjelaskan dan menggunakan model pengambilan keputusan

- Menjelaskan pengelolaan inovasi


BAB II

PEMBAHASAN

A.Menjelaskan arti penting AMB

Activity Based Management adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh


sistem yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuan
meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dihasilkan.

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu disiplin ilmu system yang luas dan
pendekatan yang terintegrasi yang memusatkan pada manajemen aktivitas sebagai rute untuk
penyempurnaan nilai yang diterima konsumen dan peningkatan laba dengan penyediaan nilai
tersebut Supriyono, 1997 : 353. Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan
terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value
dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut Mulyadi, 2001 : 614. Manajemen
berbasis aktivitas adalah suatu keseluruhan system berupa pendekatan terpadu dan
menyeluruh yang membuat perhatian manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan,
dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh Hansen dan Mowen,
1997 :478 Manajemen berbasis aktivitas merupakan analisis secara terinci atas aktivitas dan
beban yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut, dan digunakan sebagai dasar untuk
mengendalikan dan memperbaiki efisiensi, 19 atau penggunaan informasi yang diperoleh dan
diperhitungkan biaya berdasarkan aktivitas guna membuat perbaikan dalam suatu perusahaan
Carter Ursy, 1999 : 537 Manajemen berdasarkan aktivitas adalah penggelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai value yang diterima oleh konsumen dan untuk meningkatkan laba melalui
peningkatan nilai value tersebut Blocher, Kung, and Thomas, 2000 : 131.

B.Menjelaskan tantangan dalam manajerial

Manajerial adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu dalam mengatur segala
sesuatunya dengan benar. Pelaku ilmu ini disebut dengan manajer. Seorang manajer haruslah
menguasai ilmu manajerial dengan baik.

Pada dasarnya, semua orang adalah seorang manajer, setidaknya manager bagi diri
pribadi, atau Anda saat ini bekerja sebagai seorang manajer dimana Anda bertanggung jawab
terhadap sekelompok orang yang mungkin tidak Anda pilih, tidak Anda sukai, tidak memiliki
kesamaan, dan mungkin tidak begitu menyukai Anda.

Tantangan manajerial antara lain:

- Status divisional. Meskipun dampak dari status divisional tetap muncul, menjadi
sangat jelas bahwa tuntutan manajerial telah berubah dan terdapat tuntutan kapabilitas
yang semakin besar. Status divisional juga menuntut keterampilan fungsional yang
lebih besar pad bidang-bidang, seperti keuangan, manajemen kinerja, dan prosedur
kepersonaliaan.

- Perubahan budaya. Hasil diskusi menunjukkan bahwa organisasi berubah dalam


banyak hal, meskipun ada beberapa ahal yang tetap sama. Dalam organisasi kondisi
transis terjadi banyak perbedaan pandangan dari karyawan mengenai posisi organisasi
saat ini dan kearah mana yang akan dituju.

- Mutu. Peningkatan mutu program dan layanan dituntut oleh regulator eksternal.
Pelanggan meminta akuntabilitas yang lebih besar dari masing-masing manajer.
Manajer juga semakin dituntut untuk meningkatkan keterampilan dalam
mengidentifikasi, mencapai, dan mempertahankan standar mutu.

- Pelayanan pelanggan. Untuk meningkatkan mutu pelayaan, dituntut komitmen yang


besar. Kepekaan terhadap kebutuhan lokal perlu ditingkatkan untuk memuaskan
tuntutan pelanggan lokal dan regional.

- Integrasi. Integrasi pelayanan pelanggan dan pembentukan biro one stop telephone
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang luas, bukan hanya mengenai CSD
dan berbagai peran dan tanggung jawabnya, melainkan juga organisasi secara
keseluruhan, terutama diantara manajemen junior dan stafnya.

- Motivasi. Untuk bisa mencapai perubahan vital seperti dijelaskan di atas, orang perlu
dimotivasi. Memotivasi orang pada saat promosi memang tidak sesulit pada saat
sebelum promosi.

- Gaya Manajemen. Salah satu unsur terpenting dalam tantangan perubahan adalah
perubahan gaya manajemen. Untuk mencapai tujuan bisnisnya, CSD harus mengubah
gaya manajemen melalui kertas, menjadi manajemen melalui orang.

C.Menjelaskan siklus perencanaan

Perencanaan adalah suatu fungsi manajerial yang paling pertama dan juga paling


penting dalam menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yakni kepegawaian,
pengarahan, pengorganisasian, dan juga pengendalian, karena didalamnya dilakukan ruang
lingkup rencana yang dibuat.

Siklus perencanaan antara lain:


- Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan
tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.
- Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi
sekarang ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang.

- Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan


serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan.

- Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap


terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan.

D. Menjelaskan daftar rencana umum perusahaan.

- Membuat Deskripsi Bisnis

Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang


akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan
berkembang di masa depan.

- Perencanaan Usaha Melakukan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah merupakan salah satu komponen perencanaan usaha juga


rencana bisnis yang penting. Strategi pemasaran yang akan dijalankan harus
merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat.Analisa pasar
adalah kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli.

- Perencanaan Usaha Membuat Analisa Pesaing

Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk
pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk
dengan cara yang berbeda dengan pesaing. Komponen perencanaan usaha juga
rencana bisnis yang satu ini penting agar bisnis Anda bisa bertahan dan mengalahkan
bisnis sejenis lainnya.

- Desain Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan
produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Selain berguna
untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga akan
mempengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.

- Rencana Operasional dan Manajemen

Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan
berjalan dan berkelanjutan. Komponen ini berfokus pada kebutuhan logistik
perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen,
bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan
anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.

- Menghitung Pembiayaan

Faktor pembiayaan menjadi komponen perencanaan usaha juga rencana bisnis yang
krusial. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien
dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam
komponen pembiayaan. Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk
menyusun faktor pembiayaan, antara lain laporan keuangan, laporan arus kas, laporan
Neraca, dan analisis pengembalian modal.

E.Menjelaskan pembuatan rencana perusahaan

Dalam setiap kegiatan usaha selalu membutuhkan suatu tujuan yang jelas. Secara
umum sebuah kegiatan usaha bertujuan untuk mendapatkan laba bisnis atau laba usaha yang
sebesar-besarnya dengan usaha yang seminimal mungkin. Sehingga untuk mencapai tujuan
usaha tersebut, dibutuhkan visi, kebijakan, program, serta strategi yang tepat. Semua itu
dikenal dengan nama perencanaan usaha atau business plan.

Pembuatan perencanaan usaha anatara lain:

- Lakukan riset

Agar rencana usaha yang kamu buat menjadi bermanfaat, jangan lupa untuk
melakukan penelitian. Telitilah segalanya dengan detail, seperti target pasar, analisis
produk kamu, dan apa yang dilakukan para pesaing-pesaingmu. Dengan melakukan
riset, kamu jadi lebih paham tentang bisnis yang akan kamu jalani. Ketika terjadi
masalah, dengan cepat bisa ditangani.

- Tetapkan tujuan bisnis


Ingat, business plan adalah ide atau gagasan secara tertulis. Artinya, di sini akan
tercantum mengenai latar belakang, jenis bisnis, dan strategi penjualan yang akan
kamu tetapkan.

- Buat profil perusahaan

Di dalam business plan, profil perusahaan merupakan hal yang paling utama dan bahkan
harus tercantum di halaman pertama. Buatlah profil perusahaan secara jelas dan detail.
Tujuannya, ketika kamu mengharapkan suntikan modal, para investor punya alasan bagus
mengapa mereka harus menginvestasikan uangnya ke bisnismu. Sebab, mereka sudah
membaca secara singkat bisnis apa yang sedang kamu jalani.

- Mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran

Jika kamu membuat business plan sebagai sarana untuk mendapatkan pendanaan dari


investor, jangan lupa untuk membuat catatan tentang arus keluar masuk uangmu. Catat
segala pengeluaran dan pemasukan, baik dalam jumlah besar atau kecil dengan lebih
detail.

Pasalnya, investor ingin mengetahui segalanya tentang bisnis kamu. Dari catatan keuangan
tersebut, mereka bisa menganalisis apakah layak untuk mengalokasikan dananya ke
bisnismu.

- Memiliki rencana pemasaran

Rencana pemasaran haruslah bersifat strategis. Jangan sampai apa yang kamu lakukan
ternyata sia-sia saja.

Jadi, lakukan teknik pemasaran yang kira-kira bisa memberikan dampak positif,
ketimbang hanya sekadar ajang menghambur-hamburkan modal saja.

Rencana pemasaran bisa berupa timeline kapan memperkenalkan produk baru, atau kapan
memberikan promo-promo diskon dan sebagainya.

Semua bisa dibuat dengan mudah asalkan kamu memiliki inovasi yang gak ada habis-
habisnya. Carilah referensi dari pengusaha-pengusaha lainnya.

F. Memeriksa kelayakan penerapan rencana perusahaan

Menurut Kasmir dan Jakfar, pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Sedangkan menurut Umar
H (2007:5), studi ini merupakan penelitian sebuah rencana bisnis yang bukan hanya
menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan, tetapi juga mengontrol kegiatan
operasional secara rutin dalam rangka pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal.

Pelaksanaannya begitu esensial sehingga bisa menentukan nasib bisnismu di masa yang
akan datang. Meski demikian, studi kelayakan bisnis bukanlah langkah pertama dalam
merintis usaha yang kamu lakukan. Feasibility study ini dilakukan ketika seluruh rencana
bisnismu sudah matang di atas kertas. Studi ini dilakukan untuk menguji sejauh mana
konsep bisnis yang kamu rancang bisa diaplikasikan di dunia nyata.

Studi kelayakan bisnis umumnya dilakukan oleh perusahaan sebelum mengeksekusi


rencana bisnisnya. Namun hal ini juga biasanya diterapkan oleh investor yang ditawari
untuk membiayai renacan bisnis tersebut. Jika hasilnya potensial biasanya akan dilanjutkan
dengan realisasi beserta dengan perbaikan yang perlu dilakukan.

Ketika kamu ingin berbisnis atau memiliki perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis,
ada berbagai aspek yang harus dipertimbangkan. Modal yang kuat, strategi bisnis yang
matang hingga melakukan studi kelayakan bisnis.

Studi kelayakan bisnis adalah salah satu aspek yang menentukan dalam berbisnis, namun
masih belum dipahami oleh banyak orang. Lalu apa yang dimaksud dengan studi kelayakan
bisnis dan kenapa aspek ini dianggap penting dalam bisnis?

Studi kelayakan bisnis adalah analisis yang mempertimbangkan seluruh faktor relevan
dalam sebuah proyek, atau dalam hal ini bisnis. Faktor-faktor tersebut meliputi ekonomi,
hal teknis, hukum dan pertimbangan penjadwalan, dengan tujuan untuk menyukseskan
sebuah proyek dan menentukan layak tidaknya bisnis yang akan dijalankan.

Kegiatan ini biasa diatur oleh manajer proyek yang pada akhirnya melakukan studi
terhadap pro dan kontra sebuah usaha atau bisnis sebelum menginvestasikan sejumlah uang
dan waktu. Mempelajari hal ini juga bisa memberikan manajemen perusahaan informasi
krusial yang akan mencegah perusahaan untuk terlibat bisnis yang berisiko.

G.Menjelaskan langkah analisia masalah dan pengambilan keputusan


Menurut (Gibson dkk, 1987) Proses pengambilan keputusan meliputi tujuh

langkah sebagai berikut:

1. Menerapkan tujuan dan sasaran: Sebelum memulai proses pengambilan

keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu. apa

hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.

2. Identifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan

harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasikan dan

memberi batasan persoalan ini harus tepat pada inti persoalannya, sehingga

memerlukan upaya penggalian.

3. Mengembangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian berbagai

alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama

alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam tahap

ini. Belum ada komentar dan analisis.

4. Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap

berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada

tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif yang sesuai dengan tujuan

dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan

beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan

5. Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih

satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus mempertimbangkan

ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan,

kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing

alternatif pada masa yang akan datang.

6. Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu

sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari
pelaksanaannya.

7. Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan

evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan yang

sudah diputuskan.

H.Menjelaskan dan menggunakan model pemecahan masalah

Proses penyelesaian masalah dapat dilakukan dalam beberapa model.

Beberapa diantara model penyelesaian masalah tersebut sebagai berikut ;

a. Penyelesaian Masalah (Problem Solving) Menurut J.Dewey

Penyelesaian masalah menurut model ini dilakukan dalam enam tahap, yaitu :

Tahap-tahap

Kemampuan yang diperlukan

1. Merumuskan masalah

Mengetahui dann merumuskan

masalah secara jelas.

2. Menelaah masalah

Menggunakan pengetahuan untuk

memperinci,menganalisis masalah

dari berbagai sudut.

3. Merumuskan hipotesis

Berimajinasi dan menghayati ruang

lingkup, sebab-akibat dan alternatif

penyelesaian.

4.Mengumpulkan dan

mengelompokkan data sebagai

bahan pembuktian hipotesis


Kecakapan mencari dan menyusun

data, menyajikan data dalam bentuk

diagram,gambar dan tabel.

5. Pembuktian hipotesis

Kecakapan menelaah dan membahas

data. Kecakapan menghubunghubungkan dan

menghitung.Keterampilan

mengambil keputusan dan

kesimpulan

6. Menentukan pilihan

penyelesaian

Kecakapan membuat alternatif

penyelesaian. Kecakapan menilai

pilihan dan memperhitungkan akibat

yang akan terjadi pada setiap pilihan.

b. Penyelsaian Masalah (Problem solving) Menurut Lawrence Senesh

Senesh adalah seorang guru besar ekonomi yang mengemukan tahap-tahap

penyelesaian masalah dalam pengajaran ekonomi. Ia mengemukakan tiga tahap

dalam proses penyelesaian masalah ekonomi, yaitu :

1. Tahap motivasi

2. Tahap pengembangan, dan

3. Tahap kulminasi.

Penyelesaian masalah itu sendiri berada dalam tahap yang kedua yaitu

tahap pengembangan dengan langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut :

1. Menemukan gejala-gejala problematik (Symptus of the problem )


2. Mempelajari aspek-aspek permasalahan ( Aspects of the problem)

3. Mendefinisikan masalah ( Definition of the problem )

4. Menentukan ruang lingkup permasalahan ( Scope of the problem )

5. Menganalisis sebab-sebab masalah ( Causes of the problem )

6. Menyelesaikan masalah ( Solution of the problem )

c. Penyelesaian Masalah (Problem solving) Menurut David Johnson & Johnson

Penyelesaian masalah menurut Johnson & Johnson ini dilakukan melalui

kelompok. Suatu isu yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam pelajaran

diberikan kepada siswa

1. mendefinisikan masalah

2. Mendiagnosis masalah

3. Merumuskan alternatif strategi

4. Menentukan dan menerapkan startegi

5. Mengevaluasi keberhasilan strategi

6. Skenario kegiatan belajar mengajar.

untuk diselesaikan. Masalah yang dipilih mempunyai sifat conflict issue

atau kontoversial, masalahnya dianggap penting (Important), urgen dan dapat

diselesaikan (Solutionabel). Bahan-bahan ini dapat diambil dari kliping atau

peristiwa disekitar siswa. Prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut :

Contoh model pembeljaran problem solving dalam biologi.

Populasi Tikus makin Banyak

Sleman , kompas- penanggulangan hama tikus yang mengakibatkan turunnya

produktivitas padidi beberapa wilayah Kabupaten Sleman perlu dilakukan dengan

melibatkan pendekatan ekosistem. Upaya ini pun perlu didukung dengan perbaikan pola

tanam, pola kebersihan, dan perilaku masyrakat dalam melestarikan alam.


egiatan ini juga perlu didukung dengan penyamaan pola tanam para petani. “ pola

tanam yang tidak sama akan menjamin ketersediaan pangan bagi tikus yang menyenangi

padi pada fase vegetatif, yaitu fase sebelum munculnya bulir-bulir padi. Tikus akan

semakin mudah berpindah dari satu lahan kelahan lain ketika pola tanam berbeda-beda.”

Tutur Andi, seorang peneliti memutus siklus hama.

Dingatkan oleh Andi, para petani juga perlu selalu menjaga kebersihan karena

pematang dan galangan sawah yang kotor menjadi tempat hidup yang sangat disukai

tikus. Sumber : dicuplik dari Kompas, edisi 23 juli 2007.

Perintah/pertanyaan dari wacana diatas

1. Dari wacana tersebut, temukan pokok-pokok permasalahan yang terkandung di

dalamnya?

2.Dari tiap pokok permasalahan yang ditemukan itu, rumuskan menjadi

pertanyaan-pertanyaan atau rumusan-rumusan masalah yang memudahkan untuk

menemukan jawabannya?

3.Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan

dengan atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan

jawaban-jawaban sementara menjadi langkah-langkah solusi, yang kemungkinannya

merupakan jawaban permasalahan yang telah dirumuskan tersebut?

4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawabanyang

kemungkinan paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut?

5. Menggunakan buku teks atau buku sumber yang dimiliki, temukan jawabanjawaban
pertanyaan –pertanyaan yang telah dirumuskan pada nomor 2 tersebut. Ingat

gunakan waktu yang tersedia.

I.Menjelaskan dan menggunakan model pengambilan keputusan


Model pengambilan keputusan diantaranya:

1. Rasional, model perilaku manusia berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang,

organisasi, dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan nilai, yang secara

mendasar konsisten. Pengambialan keputusan yang rasional merukan proses yang

komplek. Tahapan rasional decision making proses:

2. Mengenal permasalahan.

3. Definisikan tujuan.

4. Kumpulkan data yang relevan.

5. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible).

6. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternative terbaik.

7. Modelkan hubungan antara kriteria, data, dan alternative.

8. Prediksi hasil dari semua alternative.

9. Pilih alternative terbaik.

10. Organisasional, model-model pengambilan keputusan yang memperhitungkan

karakteristik politik dan structural dari organisasi.

11. Birokrasi, apapun yang dilakukan organisasi adalah hasil dari rutinitas dan proses

bisnis yang terasah oleh penggunaan aktif selama bertahun-tahun.

12. Keputusan klasik (classical dision), berpandangan bahwa manager bertindak

dalam kepastian. Merupakan model yang sangat rasional untuk pembuatan

keputusan manajerial.

13. Keputusan administrasi, menurut Herbert Simon, manager dalam pengambilan

keputusan menghadapi 3 kondisi:

14. Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.

15. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).

16. Cepat puas (satisfice).


J.Menjelaskan pengelolahan inovasi

Manajemen Inovasi adalah disiplin ilmu manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan
inovasi dalam proses-proses, produk dan pelayanan, organisasi, sampai pelanggan dan pasar.
Manajemen inovasi dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi proses-proses, produk
dan pelayanan, organisasi, serta pasar dan pelanggan
BAB III

ANALISA BISNIS

A. Latar Belakang Bisnis


Persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut para pelaku usaha untuk
menentukan strategi tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin
kompleks. Pelaku usahapun mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang
murah, berkualitas, dan cepat. Agar mencapai hal tersebut perusahaan membutuhkan
peran serta semua pihak mulai dari supplier, pabrik, perusahaan transportasi, serta
jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan. Schroeder,
(2007)
Perusahaan dituntut beroperasi secara efektif dan efisien untuk menjaga
keberlangsungan perusahaannya. Persaingan yang semakin ketat juga menyebabkan
perusahaan harus dapat memprediksi permintaan konsumen yang berfluktuatif supaya
bisa bertahan. Salah satu caranya untuk dapat bekerja secara optimal serta untuk
menjaga keberlangsungan perusahaan adalah dengan merencanakan persediaan atau
manjemen persediaan, (Sutrisno & Suhartanti 2009).
Permasalahan yang paling sering ditemui dalam sistem distribusi bahan baku
adalah jumlah persediaan bahan baku yang terlalu banyak, bahan baku berada ditempat
yang salah, layanan pelanggan yang kurang baik, dan kehilangan penjualan karena
kehabisan persediaan (Indrajit & Djokopranoto, 2004). Hal tersebut mengakibatkan
kebijakan untuk perencanaan persediaan bahan baku pada suatu lokasi tertentu
sangatlah penting dilakukan untuk mengkoordinasikan penjadwalan distribusi yang
terintegrasi.
Peran manajemen persediaan bagi manajemen operasi cukup vital sebab
persediaan membutuhkan modal yang sangat banyak dan mempengaruhi ketersediaan
bahan baku yang akan diproduksi dan nantinya dipasarkan ke konsumen. Proses
operasi perusahaan membutuhkan persediaan bahan baku untuk menjamin produksi
yang efektif dan efisien. Tetapi, untuk mencapai tujuan perusahaan, seringkali terjadi
konflik. Persediaan harus mampu menyeimbangkan berbagai konflik tersebut dan
mengelola persediaan pada level yang terbaik. Persediaan yang optimal dapat
diwujudkan dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan distribusi.
Manajemen persediaan tradisional dalam perusahaan pada umumnya hanya
mengatur persediaan barang dalam satu gudang atau satu entitas independen yang
disebut sebagai satu titik pemesanan tunggal (single stocking point). Sistem
manajemen persediaan seperti ini kurang memadai untuk sistem pergudangan ganda
atau jaringan pergudangan (multiechelon distribution networks), sebab masih ada
kemungkinan saling mengisi antar gudang atau keperluan kebutuhan gudang lain dan
seterusya. Untuk itu diperlukan suatu sistem lain, yaitu Perencanaan Kebutuhan
Distribusi (Distribution Requirement Planning). (Richardus:2003).
Distribution Requirement Planning berfungsi sebagai sebuah sistem yang
menentukan permintaan untuk persediaan pada pusat-pusat distribusi, menggabungkan
permintaan historis, dan sebagai input untuk sistem produksi.
dan material. Bowersox, Closs, dan Cooper (2013). Penerapan metode tersebut
bertujuan untuk mengurangi biaya angkutan dan biaya penyimpanan di dalam
perusahaan sehingga memenuhi kebutuhan pelanggan yang banyak diberbagai tempat.
Kegiatan distribusi juga perlu adanya sebuah sistem yang dapat memperlancar
aliran barang dari produsen ke konsumen, dari satu gudang ke gudang yang lain.
Sistem pergudangan ganda atau jaringan pergudangan yang sering digunakan oleh
perusahaan di era modern ini juga mempunyai beberapa kendala yang harus mampu
diselesaikan oleh perusahaan, diantaranya letak geografis pergudangan yang saling
berjauhan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yaitu program dinamis (Dynamic
Programing).
Program dinamis berfungsi untuk pemecah permasalahan penentuan rute
perjalanan ke berbagai tujuanyang melibatkan sekumpulan keputusan yang saling
berhubungan dalam tujuan agar secara keseluruhan mencapai keefektifannya. Metode
ini digunakan untuk mengubah masalah yang cukup besar ke dalam submasalah yang
lebih kecil. Sehingga dari rangkaian penyelesaian masalah yang lebih kecil akan
ditemukan penyelesaian masalah aslinya dan cara penyelesaian submasalah digunakan
berbagai macam tahapan, oleh karena itu submasalah diselesaikan berdasarkan
penyelesaian submasalah sebelumnya.
Kuliner merupakan salah satu bisnis yang berkembang sangat pesat di
Indonesia saat ini. Bisnis kuliner dinilai sebagai bisnis yang menjanjikan karena
kuliner merupakan suatu kebutuhan utama bagi individu. Maraknya bisnis kuliner
yang sedang menjamur di Indonesia menyebabkan persaingan semakin ketat. Sehingga
perusahaan dituntut agar bisa mengoptimalkan pelayanannya agar kepuasaan
konsumen terus meningkat.
Ayam Goreng Nelongso merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak dalam
kuliner rumah makan yang berada dikota Malang. Sampai saat ini Ayam Goreng
Nelongso sendiri memiliki beberapa cabang outlet yang tersebar di Malang dan luar
malang seperti, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jember, hingga Kota kembang yaitu
Bandung. Adapun produk yang dihasilkan oleh Ayam Goreng Nelongso sendiri yaitu
makanan pokok seharihari seperti lalapan ayam goreng, ikan dan bebek yang tersaji
dalam berbagai menu.
Sistem manajemen rantai pasokan perusahaan Ayam Goreng Nelongso berawal
dari berbagai pemasok yang meliputi berbagai bahan baku yang disimpan pada gudang
pusat sebgai stok dan dikelola oleh Ayam Goreng Nelongso itu sendiri yang terletak di
Jl. Candi No 3 Kota Malang. Selanjutnya untuk memenuhi semua kebutuhan outlet,
Ayam Goreng Nelongso melakukan pengiriman setiap hari sesuai dengan kebutuhan
outlet masingmasing.
Ayam Goreng Nelongso memiliki berbagai varian menu yang harus selalu
terpenuhi setiap harinya. Dan untuk memnuhi kebutuhannya tersebut masing-masing
outlet Ayam Goreng Nelongso melakukan pemesanan bahan baku pada gudang pusat
sesuai kebutuhannya. Akan tetapi selama ini proses pemesanan bahan baku oleh
masing-masing outlet tidak teratur dan tidak terkoordinir sehingga menyebabkan
gudang pusat harus melakukan pengiriman bahan baku berulang-ulang. Sedangkan
kapasitas penyimpanan bahan baku pada masing-masing outlet bisa dikatakan tidak
optimal dikarenakan jumlah bahan baku setiap kali pemesanan terlalu sedikit
berbanding terbalik dengan kapasitas penyimpanan masing-masing outlet yang mampu
menampung bahan baku untuk kebutuhan dalam sehari. Hal ini dapat dilihat dari data
frekuensi pemesanan pada Tabel 1.1. yang menggambarkan terjadinya pemesanan
bahan baku berulang-ulang tanpa mengoptimalkan kapasitas penyimpanan yang ada.
Ayam Goreng Nelongso hingga saat ini sebenarnya sudah menerapkan
Jaringan Pergudangan Ganda atau yang biasa disebut sistem distribusi bertingkat
ganda. Perusahaan menerapkan sistem distibusi dua tingkat yaitu Pusat distribusi
utama (PDU), dan pusat distribusi lokal (PDL) Pusat distibusi utama perusahaan
berada di kota Malang yang juga digunakan sebagai gudang pusat, sedangkan PDL
merupakan outlet-outlet yang tersebar di berbagai tempat. Perusahaan ini belum
terdapat adanya suatu perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi produk yang
terkoordinasi dengan baik, sehingga permintaan untuk semua masing-masing jenis
produk kurang terkontrol sehingga mengakibatkan terjadinya kekurangan atau
kelebihan persediaan, pada pusat distribusi lokal (PDL).
Berdasarkan adanya masalah tersebut, maka dilakukan perencanaan dan
penjadwalan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning (DRP) dan
Program Dinamis (Dynamic Programing). Diharapkan dengan adanya perencanaan
dan penjadwalan aktivitas distribusi yang baik, keberhasilan dalam pemenuhan
permintaan pelanggan akan menjadi lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dalam
memenuhi order dengan tepat waktu, tepat jumlah dan tetap mempertahankan kualitas
sehingga biaya distribusi dapat ditekan seminimun mungkin. Berdasarkan uraian latar
belakang dan fenomena yang dialami oleh perusahaan Ayam Goreng Nelongso. Maka
judul penelitian yang diambil yaitu “Perencanaan Jumlah Persediaan & Alur Distibusi
Bahan Baku Pada Ayam Goreng Nelongso.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa kebutuhan bahan baku yang optimal pada masing-masing outlet Ayam
Goreng Nelongso?
2. Bagaimana alur distribusi yang optimal pada masing-masing outlet Ayam Goreng
Nelongso?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah dan tidak meluas dengan harapan mempermudah
dalam menyelesaikan masalah maka pada penelitian ini dibatasi pada:
1. Hanya meneliti 9 (sembilan) outlet yang berada di Kota & Kabupaten Malang,
dengan kriteria outlet dengan penjualan tinggi, sedang, dan rendah.
2. Hanya meneliti 9 (sembilan) outlet yang berada di Kota & Kabupaten Malang,
dengan kriteria outlet dengan penjualan tinggi, sedang, dan rendah.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisa kebutuhan ayam yang optimal pada masing-masing menu dari
masing-masing outlet Ayam Goreng Nelongso.
2. Untuk menganalisa alur pendistribusian yang optimum dengan rute terpendek pada
masing-masing outlet Ayam Goreng Nelongso.
E. Manfaat Penelitian
1. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah 1. Hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi perusahaan dalam hal pengambilan keputusan perencanaan jumlah
persediaan dan alur distribusi untuk periode selanjutnya supaya berjalan efektif dan
efisien dengan biaya yang minimum.
2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang
pentingnya Perencanaan persediaan. Harapannya dapat dijadikan sebagai masukan
dan bahan perbandingan untuk penelitian mendatang dalam perspektif yang
berbeda, serta diharapkan berguna sebagai tambahan ilmu bagi kalangan akademisi
lain untuk menambah ilmu pengetahuan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Ayam Goreng Nelongso yang
berlokasi di kantor pusat di Jalan Jl. Candi Panggung No.55 Kota Malang,
Jawa Timur dan juga di beberapa outlet yang tersebar di Kota jember.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian
terapan. Penelitian terapan dilakukan untuk keperluan penerapan atau
pengujian teori, dan penilaian kegunaannya dalam penyelesaian masalah-
masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini digolongkan sebagai usaha
yang dilakukan untuk mejawab masalah-masalah dengan tujuan praktis
yang jelas (I Made :2007).
C. Definisi Operasiona 1
1. Peramalan permintaan
Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau
memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
dengan waktu yang relative lama. Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Ramalan
permintaan adalah suatu situasi atau kondisi permintaan atau penjualan
pada sembilan outlet Ayam Goreng Nelongso Malang yang akan
diperkirakan permintaan atau penjualannya akan terjadi pada masa yang
akan dating.
2. Tren penjualan
Tren merupakan historis dari suatu peristiwa dengan jangka waktu yang
cukup lama. Sedangkan tren penjualan merupakan data historis
penjualan menu ayam pada Ayam Goreng Nelongso dalam beberapa
periode tertentu.
3. Periode penjualan
Periode merupakan suatu pengelompokan historis dalam kurun waktu
tertentu bisa berupa harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Periode penjualan merupakan pengelompokan data historis penjualan
pada Ayam Goreng Nelongso Malang berdasarkan kurun waktu yang
ditentukan.
4. Perkembangan nilai tren
Merupakan perkembangan angka atau nilai dari historis penjualan
Ayam Goreng Nelongso dalam beberapa periode tertentu.
Perkembangan nilai tren bisa naik dan juga turun mengikuti jumlah
penjualan dari perusahaan tersebut.
5. Periode peramalan
Periode peramalan adalah suatu periode tertentu yang akan diramal
penjualannya, bisa berupa periode harian, mingguan, bulanan, bahkan
tahunan. Dengan mengetahui jumlah peramalan, maka kebutuhan akan
suatu bahan baku atau produk bisa diperkiraan. Dalam hal ini periode
yang akan diramal yaitu penjualan Ayam Goreng Nelongso Malang
pada bulan Mei 2018.
6. Ukuran lot
Ukuran lot atau lotsize merupakan jumlah minium pesanan, yang
didasarkan atas ketentuan pemasok. Dengan menggunakan metode
penetuan lotsize maka dapat ditentukan jumlah item yang dibutuhkan
untuk setiap periode. Dalam hal ini ukuran lot yang akan dicari yaitu
jumlah kebutuhan bahan baku ayam.
7. Net requirements (NR)
Net requirement merupakan jumlah kebutuhan bersih dari bahan baku
ayam yang akan digunakan dalam suatu periode produksi tertentu. Net
requirement bisa diketahui setelah mengetahui hasil peramalan
penjualan pada periode tertentu.
8. Gross requirements (GR)
Hampir sama dengan net requirement, gross requirement merupakan
jumlah kebutuhan kotor bahan baku ayam yang akan digunakan setiap
harinya. Kebutuhan kotor penting untuk diketahui sebagai acuan
perhitungan kebutuhan bersih yang akan digunakan nantinya.
9. Safety stock
Safety Stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan
persediaan (stock out). Safety stock diadakan untuk mencegah
terjadinya kekurangan persediaan ketika permintaan tidak pasti atau
penggunaan bahan baku rata-rata selama periode tertentu sebelum
barang yang dipesan datang dan waktu tunggu yang bervariasi.
10. Scheduling receipt (SR)
Scheduling receipt adalah rencana dalam menjadwalkan penerimaan
bahan baku ayam yang dipesan. Besaran jumlah Scheduling receipt
(SR) berdasarkan pada bahan baku ayam yang telah diterima atau
dikirim.
11. Projected on hand
Project on hand persediaan ayam yang ada dan siap digunakan untuk
diproduksi atau dijual. Project on hand biasanya merupakan sisa dari
bahan baku yang belum diproduksi dari periode sebelumnya.
12. Planned order receipt
Planned order receipt (POR) merupakan rencana penerimaan pesanan
bahan baku ayam. Besaran jumlah Planned order receipt (POR) sendiri
nantinya akan sama dengan Net requirement (NR).
13. . Lead time
Lead time merupakan jangka waktu tunggu antara pemesanan bahan
baku ayam dan pengiriman oleh supplier. Sedangkan untuk besaran
atau lama jangka waktu tunggu itu sendiri bisa disebabkan oleh besar
atau kecilnya jumlah pesanan, dekat atau jauhnya supplier, dan bahkan
bisa ditentukan sendiri oleh masing-masing pihak pemesan dan
pengantar.
14. Planned order releases (POR)
Planned order releases adalah rencana pemesanan ulang bahan baku
ayam. Pemesanan ulang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan waktu
tunggu (lead time) yang telah diketahui sebelumnya.
15. Alur distribusi
Alur distribusi merupakan serangkaian proses pendistribusian bahan
baku ayam yang dilakukan oleh Ayam Goreng Nelongso. Alur
distribusi sendiri biasanya ditentukan berdasarkan pertimbangan jarak
tempuh dan biaya distribusi yang aka dilakukan.
16. Stages
Stages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet
Ayam Goreng Nelongso yang akan di tuju dalam proses perjalanan atau
kegiatan pendistribusian bahan baku ayam. Tujuan akhir yang dituju
biasanya dipertimbangkan berdasarkan kemudahan akses dengan awal
memulai pendistribusian.
17. States
States merupakan serangkaian pengambilan keputusan dari berbagai
tahapan keputusan yang dilakukan. Misalnya untuk mencapai pada
angka 10, maka harus melewati sederetan angka sebelumnya yaitu 1
sampai 9.
18. .Jarak
Jarak merupakan bentang luas antara satu titik ke titik yang lain. Pada
umumnya satuan jarak biasa disamakan dengan satuan panjang dengan
menggunakan istilah kilometer (km), hektometer (hm), dekameter
(dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter
(mm). Dalam hal ini jarak yang dimaksud yaitu jarak antar outlet Ayam
Goreng Nelongso
D. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang dibuat oleh pihak yang melakukan
penelitian untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang
sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri dari sumber pertama
atau tempat objek penelitian dilakukan (Rully indrawan, 2014). Data
primer dalam penelitian ini berbentuk Data penjualan produk,
persediaan produk, Data leadtime, Data biaya kirim, Data biaya simpan,
dan data inventory on hand yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang
diperoleh langsung dari perusahaan Ayam goreng Nelongso.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada pihak penelitian (Sugiyono, 2014). Data sekuder dalam
penelitian ini berupa data gambaran umum perusahaan dan data jarak
antar outlet Ayam Goreng Nelongso yang di peroleh dari internet dan
google map.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek
penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ining mengetahui
halhal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2010). Dalam
hal ini pihak manajemen/karyawan perusahaan Ayam Goreng
Nelongso. Hasil dari wawancara diperoleh permasalahan-permasalahan
yang terjadi pada perusahaan Ayam Goreng Nelongso.
2. Observasi
Observasi merupakan teknik penggumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang telah dilakukan (Ridwan, 2004). Observasi
dilakukan untuk mengamati objek-objek seperti alur & rute distribusi
bahan baku yang ada dalam perusahaan Ayam Goreng Nelongso.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakana catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
sesorang. Dokumen tulisan misalnya dokumen catatan harian, cerita,
bografi, peraturan, kebijakan. Dokumen gambar, misalnya foto, gambar
hidup, sketsa. Dokumen karya misalnya, dokumen karya seni yang
dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain, studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara. (Sugiyono, 2013).
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah yang dapat
menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan berupa
metode Distribution Requirement Planning (DRP) dengan menggunakan
teori dari (Zulian Yamit : 2002) dan Metode Program dinamis (Dynamic
Programing) teori dari (Zulian Yamit : 2006). Metode Distribution
Requirement Planning (DRP) digunakan untuk merencanakan penjadwalan
aktivitas distribusi produk agar tepat waktu, tepat jumlah, dan lebih optimal
sehingga dapat meminimalisir kebutuhan biaya persediaan maupun
kebutuhan biaya distribusi.
Langkah-langkah dalam analisa data adalah sebagai berikut:
1. Peramalan permintaan
masing-masing outlet Menghitung perkiraan kebutuhan produk di
tingkat masing-masing outlet untuk setiap kurun waktu tertentu yang
akan datang, yaitu kebutuhan bruto dengan menggunakan metode
pearamalan least Square. Rumus metode least Square Menurut F.
Robert J & Richard B, (2014) adalah sebagai berikut:
𝒀^ =𝒂 + 𝒃�
Dimana: 𝑎 = ∑𝑌 �
𝑏 = ∑𝑋. 𝑌 ∑𝑋2
Keterangan:
Ŷ = Besarnya nilai yang diramal
a = Trend pada periode dasar
b = tingkat perkembangan nilai yang diramal
X = Unit waktu yang dihitung dari periode dasar
2. Menentukan lotsize pemesanan. Menentukan lotsize yang sesuai
dengan memperhatikan data permintaan dari masing-masing outlet.
Penggunaan teknik penentuan ukuran lot membuat pelaksanaan jadwal
distribusi menjadi jelas. Ukuran lot ditentukan dengan metode
penentuan lotzise Lot For Lot (LFL). Model Lot For Lot (LFL)
merupakan estimasi total permintaan pada periode tertentu, biaya
pengaturan dan pemesanan tanpa adanya biaya penyimpanan, hal ini
dengan asumsi bahwa jumlah barang yang di pesan dan diterima akan
selalu terpakai habis sebelum sampai pada penyimpanan.
3. Distribution Requirement Planning tiap Warehouse dan item
ditabulasikan
Langkah-langkah Perhitungan DRP dapat ditentukan dengan rumus
berikut:
a. Requirement Demand
b. b. 𝑁𝑒𝑡 𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = (𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘) −
(𝑆𝑐ℎ𝑒𝑑𝑢𝑙𝑒𝑑 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑝𝑡 + 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝑂𝑛 𝐻𝑎𝑛𝑑 periode sebelumnya)
Nilai Net Requirement yang dicatat adalah yang bernilai positif.
c. (Periode Planned Order Receipt - Lead Time) Planned Order
Release adalah ditentukan hari dimana harus melakukan
pemesanan, diperoleh dari (Periode Planned Order ReceiptLead
Time).
d. Di hitung projected on hand pada periode tersebut: Projected on
hand = (Projected On Hand Periode Sebelumnya + Schedule
Receipt + Planned Order Receipt) - (Gross Requirement).
e. Menghitung biaya distribusi perencanaan dan penjadwalan Metode
Distribution Requirement Planning (biaya distribusi).
4. Program Dinamis (Dynamic Programing)
Bagian ini merupakan proses pengambilan keputusan dalam hal rute
perjalanan atau alur distribusi berdasarkan pada hitungan jarak yang
akan ditempuh. Penyelesaian metode ini menggunakan persyaratan
optimasi dan kendala untuk membatasi sejumlah pilihan yang harus
dipertimbangkan pada suatu tahap. Ciri utama dari program dinamis
adalah prinsip optimalitas yang berbunyi “jika solusi total optimal,
maka bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal”. Dalam
menyelesaikan persoalan dengan program dinamis, dapat digunakan
dua pendekatan berbeda yaitu:
1) Maju (forward atau top-down): bergerak mulai dari tahap 1 terus
maju ke tahap 2, 3,..,n. Urutan variabel keputusannya adalah (x1,x2,
…,xn).
2) Mundur (backward atau bottom-up): bergerak mulai dari tahap n
terus mundur ke tahap n-1, n-2, n-3, 2, 1. Urutan variabel
keputusannya adalah (xn, xn-1, xn-2, xn-3, x2, x1).
Prinsip yang digunakan pada program dinamis yaitu prinsip
optimalitas prinsip optimalitas berarti bahwa jika bekerja dari tahap
k ke tahap k + 1, dapat menggunakan hasil optimal dari tahap k
tanpa harus kembali ke tahap awal. Dengan prinsip optimalitas ini
dijamin bahwa pengambilan keputusan pada suatu tahap adalah
keputusan yang benar untuk tahap-tahap selanjutnya. Adapun
langkah-langkah dalam penyelesaian program dinamis akan di
jelaskan dibawah ini:
a. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam
memformulasikan program dinamis yaitu menentukan stages
yaitu mengidentifikasi tujuan akhir yang akan di tuju dalam

b. proses perjalanan atau kegiatan distribusi seperti halnya


menghitung mundur. Misalnya seperti ketika kita akan
menempuh perjalanan dari titik awal yang di simbolkan dengan
angka 1 menuju titik akhir yang simbolkan dengan angka 10,
maka kita akan menghitung terlebih dahulu jarak tempuh dari
angka 10 menuju angka 9 dan begitu seterusnya hingga ke
angka 1 hingga menemukan jarak yang optimal.
c. States: diidentifikasikan berdasarkan setiap stages yang
menggambarkan status semua informasi dalam membuat
keputusan. Return function: menghitung efektifitas dengan
notasi f yang dapat berupa biaya, laba, jarak dan hitungan
lainnya

DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-komponen-perencanaan-bisnis-penting-untuk-
perusahaan/

https://lifepal.co.id/media/rencana-usaha/

https://accurate.id/bisnis-ukm/membuat-perencanaan-usaha/

http://bpakhm.unp.ac.id/4-tahapan-proses-perencanaan/

Anda mungkin juga menyukai