Anda di halaman 1dari 3

Kausalitas, Randomisasi dan Generlisasi

Tujuan riset kuantitatif:


1. Atribusi kausalitas
2. Proklamasi generalisasi untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui randomisasi

A. Kausalitas
Prihal sebab akibat atau suatu sebab yang dapat menimbulkan suatu kejadian.
Contoh kausalitas sebagai berikut :
Bakteri

bad smells disease

bakteri mempengaruhi / mengeluarkan bau yang tidak sedap, kemudian bakteri


dapat menyerang manusia dan akan menyebabkan sakit. Sedangkan korelasi ada
pada bau yang tidak sedap pada penyakit tersebut.

Contoh kuasalitas lain :


Investigasi program latihan keluarga melihat efeknya pada keluarga sebelum dan
sesudah dilakukan training. Dapat dilihat memealui Pendidikan keluarga dengan
kulitas hidup keluarga dengan diabetes tipe 2. Penelitian menunjukan ada
perbedaan bermakna dari pealtihan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup pada
keluarga tersebut.

B. Randomisasi
Pengelompokan subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
randomisasi bisa menjadi eksperimen sendiri.
2 jenis randomisasi
1. Randomisasi Assignment (RA) : randomisasi terhadap subjek, siapa yang
menjadi kelompok eksperimen maupun kelompok control
2. Random Treatment (RT) : pembagian secara random treatmen atau mana yang
termasuk kelompok perlakuan dan mana yang tidak termasuk perlakuan.
C. Generalisasi
Tindakan penalaran yang melibatkan pengambilan kesimpulan luas yang diakui
sebagai standar kualitas dalam penelitian kuantitatif.
Tiga model generalisasi
1. Generalisasi sampel- populasi (statistic klasik)
Dimulai dengan populasi yang ingin digeralisasi hasilnya. Strategi terbaik untuk
mencapai representative adalah dengan menggunakan metode pengambilan
sampel probabilitas (acak). Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk disertakan dalam penelitian dengan probabilitas pemilihan yang
dapat ditentukan. Uji standar inferensi statistik didasarkan pada asumsi bahwa
pengambilan sampel acak dari populasi sasaran yang telah terjadi.
2. Generalisasi analitik
Para penliti berusaha untuk mengenalisasi dari hal khusus menjadi teori yang
lebih luas.
3. Transfer kasus-kasus
Pembaca dan konsumen penelitian berperan dalam pengalihan dengan
mengevaluasi sejauh mana temuan tersebut berlaku untuk situasi baru.
Contoh : sampel acak dari wanita Ohio berpartisipasi dalam suvey kesehatan.
Temuan tentang adanya korelasi antara kemiskinan dan merokok. Dari sampel
tersebut dapat digeneralisasikan untuk wanita diseluruh negara.
Strategi : penulis perlu deskripsi yang tebal artinya perlu penjelasan yang
spesifik dan mengacu pada informasi yang kaya dan menyeluruh.

Strategi untuk mengeneralisasikan penelitian :


1. Sampling replication :
2. Study replication
3. Integration of evidence
4. Thinking conceptually and reflexively
5. Know thy data
6. Think description
7. Mixed methods research
8. Pragmatic trial and the RE-AIM framework
Pragmatic trial and the RE-AIM framework
Klinikal trial menekankan pada validitas internal dan eksternal dalam suatu uji coba.
Usaha untuk meningkatakan generalisasi, melibatkan 5 aspek :
a. Reach : konsen bagiaman aprticipan mempunyai karakterisitik yang
mereflesikian subjek penelitian
b. Efficacy
c. Adoption : intervensi bisa diadopsi
d. Implementation
e. Maintenance

Anda mungkin juga menyukai