Oleh :
Fitriana 2106679034
A. Latar Belakang
Mengenal model teori keperawatan menjadi hal penting untuk seorang
perawat karena teori keperawatan adalah dasar munculnya peraktik keperawatan
saat ini. Teori keperawatan memandu dan mengarahkan pengetahuan, pendidikan,
penelitian dan praktik keperawatan. Teori keperawatan adalah kumpulan
pengetahuan yang mendefinisikan keperawatan, hal yang dilakukan perawat dan
alasan mengapa perawat melakukannya. Teori keperawatan mendefinisikan
keperawatan sebagai profesi yang terpisah dari disiplin ilmu lainnya. Keperawatan
sebagai profesi yang memiliki batang tubuh ilmu pengetahuan sendiri dalam
praktiknya. Untuk itu perawat perlu memahami, mengidentifikasi, mengembangkan
konsep dan teori yang sejalan dengan praktik keperawatan.
Perkembangan teori keperawatan berawal dari masa Florance Nightingle
pada tahun 1860. Florance mendefenisikan keperawatan dalam teori lingkungan
yang menjadi faktor dalam pemulihan pasien. Setelah Florance muncul teori-teori
keperawatan lainnya seperti Virginia Henedrson dengan mengembangkan teori
kebutuhan dasar, Teori Peplau dengan mengembangkan teori hubungan
interpersonal, Faye Glen Abdellah dengan pengembangan teori masalah
keperawatan, Ida Jaen Orlado dengan teori proses kepeawatan, Teori Jean Watson
tentang keperawatan transpersonal, Patricia Benner tantang teori keperawatan,
kebijakan klinik dan etika dalam keperawatan, kari Martinsen tentang pilosophi
keprawatan Katie Erikson tentang teori Caritative Caring.
Makalah ini hanya akan membahas pengembangan teori Virginia Henderson
sesuai dengan pembagian tugas kelompok 1. Dalam hal ini saya mendapat tugas
membahas : sejarah perkembangan teori Virginia Henderson, Keperawatan dan
strategi pengembangan pengetahuan dalam merumuskan model keperawatan,
pengaruh disiplin ilmu lain terhadap teori Virginia Handerson, pandangan model
keperawatan direfleksikan pada praktik keperawatan dan keyakinan atau nilai
filosofi tentang keperawatan berdasarkan model keperawatan Virginia Henderson.
Pembelajaran ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami, mengidentifikasi
dan mengembangkan konsep masing-masing teori keperawatan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menguraikan berbagai tingkatan teori ( Philosophical,
conceptual model, grand theory,dan middle range theory) dalam keperawatan.
2. Mahasiswa mampu menganalisis berbagai tingkatan teori keperawatan terpilih
(Virginia Henedrson) dari setiap tingkatan teori ((Philosophical, conceptual
models, grand theory, dan middle range theory) menggunakan pedoman analisis
teori.
3. Mahasiswa mampu membandingkan perbedaan dan persamaan antara berbagai
teori terhadap konsep central (metaparadigma) dalam disiplin ilmu keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Virginia Handerson (Nursing Need Theory)
A. Sejarah Perkembangan
Sejarah perkembangan teori memberikan konteks dan perspektif untuk
memahami teori keperawatan sehingga menjadi lebih jelas keperawatan sebagai
disiplin ilmu dan profesi keperawatan. Perawat pertama yang tercatat dalam
sejarah adalah Deborah. Pada tahun 2000 SM, perawat tercatat di Babilonia dan
Asyur. Orang Yunani kuno membangun kuil untuk menghormati Hygiea, dewi
kesehatan. Kuil-kuil ini lebih seperti spa kesehatan di rumah sakit dan mereka
adalah lembaga keagamaan dipimpin oleh para pendeta. Pendeta (yang bukan
perawat), mereka yang ditempatkan di kuil-kuil. Dan Keperawatan dilakukan
oleh wanita yang tinggal di rumah.
Sekitar 500 SM, Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Buddha, lahir
di India. Buddha mendirikan banyak ordo keagamaan yang kemudian didukung
oleh Raja Asoka dalam pendirian rumah yang memberikan perawatan. Asuhan
keperawatan dasar diberikan oleh perawat laki-laki. Penyebaran agama Kristen
memiliki pengaruh yang mendalam pada keperawatan. Pengikut Yesus
menyebarkan agama Kristen di seluruh dunia, dan pria dan wanita yang
berkomitmen untuk mencintai gereja, orang miskin dan lemah mendedikasikan
hidup mereka untuk merawat orang sakit.
Rumah sakit pertama kali didirikan di Romawi Timur (Bizantium)
Kekaisaran. St. Jerome bertanggung jawab, melalui salah satu muridnya,
Fabiola, untuk memperkenalkan rumah sakit di Barat. Rumah sakit Barat pada
dasarnya adalah lembaga keagamaan dan amal yang bertempat di biara. Pemberi
layanan Kesehatan juga tidak memiliki pelatihan formal dalam modalitas
terapeutik dan relawan menyediakan waktu untuk merawat orang sakit.
Jatuhnya Kekaisaran Romawi pada tahun 476 M mengantarkan Abad
Pertengahan, atau periode abad pertengahan (500–1450 M), yaitu ditandai
dengan pertumbuhan gereja Kristen. Tentara Salib dan ordo keagamaan
melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dan dekat timur, dengan misi peradaban
dan versi kontra. Karena perjalanan mereka, perdagangan komersial berkembang
dan industri dikembangkan. kemudian Universitas didirikan, dan biara-biara
memberikan dorongan dan restrukturisasi kepemimpinan di bagian Barat.
Rumah sakit di kota-kota besar Bizantium dikelola oleh asisten pria dan perawat
pria.
Selama abad pertengahan, rumah sakit ini didirikan terutama sebagai
almshouses, dengan perawatan orang sakit menjadi sekunder. Praktik medis di
Eropa Barat pada dasarnya tidak berubah sampai abad kesebelas dan kedua
belas, ketika pendidikan kedokteran formal untuk dokter diperlukan dalam
pengaturan universitas. Meskipun tidak ada cukup dokter untuk merawat semua
orang sakit, perawat lain tidak diperlukan menerima pelatihan formal. Pemberi
perawatan yang dominan di lingkungan Bizantium adalah laki-laki; Namun, ini
adalah tidak dibenarkan dalam Kekaisaran Romawi Timur dan di barat. Dalam
masyarakat ini, keperawatan dipandang sebagai pekerjaan bagi wanita.
Selama Renaisans (1400–1550 M), minat pada seni dan ilmu
pengetahuan muncul. Sejak itu banyak eksplorasi geografis oleh orang Eropa.
Akibatnya, dunia secara harfiah berkembang. Karena muncul ketertarikan dalam
sains, universitas mulai didirikan, tetapi tidak ada sekolah perawat formal yang
didirikan. Karena status sosial dan adat istiadat, perempuan tidak didukung
untuk meninggalkan rumah mereka; mereka terus memenuhi peran sebagai
pengasuh di rumah. Revolusi Industri memperkenalkan teknologi yang
menyebabkan menjamurnya pabrik-pabrik. Kondisi pekerja pabrik sangat
menyedihkan. Jam kerja yang panjang, pekerjaan yang melelahkan, dan kondisi
tidak aman terjadi di tempat kerja. Status kesehatan pekerja hanya mendapat
sedikit perhatian.
KEPERAWATAN
Daftar Pustaka
parentSessionId=1N8hmQq%2B6O7NzFeTCmPF9DvToVkkQb
%2Behl0tsM8bK9w%3D&pq-origsite=summon&accountid=17242#.
Younas Ahtisham & Sommer Jacoline.(2015). Integrating nursing theory and process
into practice; Virginia's Henderson need theory. International Journal of
Caring Sciences; Nicosia Vol. 8 (2). Integrating Nursing Theory and Process
into Practice; Virginia's Henderson Need Theory - ProQuest (ui.ac.id).