Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS MAHASISWA

Nama : Fitriana
NPM : 2106679034
Prodi : Magister Ilmu Keperawatan (Peminatan Anak)

UJI HIPOTESIS BEDA 2 MEAN


Di bidang Kesehatan sering kali kita harus menarik kesimpulan apakah parameter dua
populasi berbeda atau tidak. Uji statistik yang membandingkan mean dua kelompok data ini
disebut uji beda dua mean. Sebelum melakukan uji statistik dua kelompok data, kita perlu
memperhatikan apakah dua kelompok tersebut dari dua kelompok yang independent atau
dependen/ pasangan.
Dalam analisis perbandingan dua mean , perlu diingat bahwa :
1. Kemungkinan berasal dari dua populasi ( apakah kedua populasi sama atau berbeda).
Ada dua kemungkinan sampel
a. Sampel independent
b. Sampel berpasangan (paired sample)
Uji Varian sama

Independent
(terpisah)

Uji Beda 2 Mean Uji varian Berbeda

Dependent
Pasangan
(Paired Sample)

A. Sampel independent
Adalah kedua sampel benar-benar terpisah. Misal : satu kelompok sampel penderita PJK
( Penyakit Jantung Koroner) dan sekelompok lagi penderita penyakit Diabetes Melitus
(DM). Dari sampel independen ada dua kasus lagi yaitu:
a) Varian populasi sama
b) Varian populasi beda

Sampel independent :
1. Varian sama atau tidak dapat diuji dengan memakai uji Anova
2. Sering didalam soal, diasumsikan bahwa kedua sampel mempunyai varian sama
1. Sampel Independen : Varian Sama
a) Varian populasi sama (homogen)
b) Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T.
- Uji Z : dipakai bila SD diketahui & sampel >30
- Bisa syarat tersebut tidak terpenuhi gunakan uji T (T-test).

c) Dalam hal nya varian populasi tidak diketahui maka populasi diestimasi
dengan menggabungkan S ( standardeviasi) kedua sampel....Disebut
Standar deviasi gabungan ( Pooled Standar deviasi)....akibatnya maka uji
statistik yang dipakai disebut juga “ pooled t test”.
Pooled t Standar Deviasi Uji :

n1 / n2 = Jumlah sampel kelompok 1 atau 2


S = Standar deviasi kelompok 1atau 2

Contoh:
1. Suatu penelitian terhadap kadar kolesterol dari Sampel yang diambil dari 20
orang penderita PJK dan 15 Orang penderita DM didapatkan
X1 (PJK)=215mg/dl, S1 (PJK)=50mg/dl
X2 (DM)=230mg/dl,S2 (PJK)=45mg/dl

2. Penyelesaian:
a. Ho:Tidak ada perbedaan kadar kolesterol penderita PJK dan DM
Ha= ada perbedaan kdr kolesterol PJK dan DM
b. batas kritis alfa α =0,05
c. Uji statistik: pooled t test

 T= -0,9375  pv > 0,1


 Df = n1+n2 -2= 20+15-2=33
 Keputusan uji pv>0,10 > 0,025 Ho Gatol

 Kesimpulan : Tidak ada perbedaan kadar kolesterol yang bermakna antar


penderita PJK dengan DM (p value > 0,10;alpha 0,05)
Contoh Sampe Independent Varian Populasi sama:
1. Apakah ada perbedaan kadar kolesterol pasien PJK dengan pasien DM...?
2. Apakah ada perbedaan biaya operasi jantung di RS A dan di RS B
3. Apakah ada perbedaan khasiat obat P & obat Q dalam mengobati penyakit?

2. Sampel Independen : Varian Populasi Beda


 Untuk varian yang berbeda, bentuk ujinya menggunakan uji beda dua mean uji T
(T- test) dengan varian berbeda.
 Uji t pada kasus independen dengan Varian populasi berbeda, rumus :

Contoh:
 Penelitian terhadap pengetahuan 20 dokter terhadap penyakit Flu burung
didapatkan rata- rata skor pengetahuan 85 dan simpangan baku 12. Penelitian
yang sama juga dilakukan terhadap 25 orang bidan yang bertugas di rumah sakit
didapat rata-rata skor 78 dan simp baku 20. Apakah kesimpulan dari peneliti pada
α= 0,05

Sampel Berpasangan ( Paired sample)


Sampel berpasangan dapat sampel yang dipasangkan ( kasus- kontrol)...matching
atau sampel before & after ( self pairing)

df = n-1

Contoh:
Seorang dokter kebidanan ingin melihat efek
pemberian fe terhadap ibu hamil. Untuk itu telah
diambil secara random 10 bumil dan memeriksa Hb
sebelum pemberian fe dan sesudahnya.
 Apa kesimpulan dokter tadi terhadap hasil pemberian
fe terhadap ibu hamil pada α= 0,05
 Untuk ini dicari perbedaan rata rata dari sampel sebelum
dan sesudah pemberian fe..selanjutnya dilakukan uji hipotesis
untuk sampel berpasangan.
 Ho: Tidak ada perbedaan Hb sebelum dan sesudah pemberian fe....δ=0
 Ha: δ >0
 α= 0,05
 Uji Statistik Paired t test....pv < 0.005
 Keputusan uji Ho ditolak
 Kesimpulan: Ada perbedaan rerata
 kadar Hb yang bermakna sesudah pemberian fe pada ibu hamil (p<0,005; alpha:
0,05)

B.Sampel Dependen/ berpasangan (Paired Sample)


Tujuannya : Untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data yang
dependen.
Sampel berpasangan dapat terjadi kalau sampel itu dipasangkan ( matching) dan
biasanya atau yang sering dilakukan adalah sampel berpasangan dengan dirinya
sendiri(self pairing). Misal: sampel penderita hipertensi diberikan terapi untuk
menurunkan tensinya untuk melihat efek obat anti hipertensi ini dilihat tekanan darah
sebelum dan sesudah terapi ( Before & After).
Contoh kasus :
1. Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukan
penelitian?
2. Apakah ada perbedaan antara berat badan sebelum dan sesudah mengikuti
program diet?
Syarat dalam pengujian ini adalah :
1. Distribusi data normal
2. Kedua kelompok data dependen/ pair
3. Jenis variable numerik dan kategorik (dua kelompok)
Rumus :

d = rata-rata deviasi/ selisih sampel 1 dengan sampel 2

SD_d = standar deviasi dari deviasi/ selisih sampel 1 dan sampel 2

Anda mungkin juga menyukai