Anda di halaman 1dari 126

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC

DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG


PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)

SKRIPSI

Oleh:
Akhmad Riadi
NIM : 18142010068

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC
DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG
PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi


Sarjana Keperawatan

Oleh:
AKHMAD RIADI
NIM: 18142010068

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2022

i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC


DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG
PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan


pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Sejauh
yang saya ketahui bukanlah merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah
dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
lingkungan STIKes Ngudia Husada Madura, maupun di perguruan tinggi atau
instansi manapun, kecuali bagi yang sumber informasinya di cantumkan
sebagaimana mestinya.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima
konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila di kemudian hari diketahui
bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bangkalan, 11 Agustus 2022

Akhmad Riadi
NIM. 18142010068

ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC


DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG
PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)

Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada


Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Skripsi ini telah
diperiksa, dikonsulkan dan siap untuk diujikan pada sidang ujian Skripsi pada
tanggal 18 Agustus 2022 dan dinyatakan memenuhi syarat sah sebagai skripsi pada
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura.

Bangkalan, 11 Agustus 2022

Pembimbing

Merlyna Suryaningsih, S. Kep., Ns., M. Kep


NIDN. 0731018304

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC


DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG
PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)

Dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada


Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura. Skripsi ini telah
diseminarkan pada tanggal 18 Agustus 2022 dihadapan tim penguji skripsi.
Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura, dan telah diperbaiki
sesuai dengan saran dan masukan yang diberikan selama seminar.

Bangkalan, Agustus 2022


Tim Penguji

Ketua : Hamimatus Zainiyah, M.Pd.,M.Keb (…………………)

Anggota : Luluk Fauziyah J, S.Kep.,Ns.,M.Kep (............................)

Anggota : Merlyna Suryaningsih.,S.Kep.Ns.,M.Kep (............................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
STIKes Ngudia Husada Madura

Merlyna Suryaningsih.,S.Kep.Ns.,M.Kep
NIDN. 0731018304

iv
CURRICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Akhmad Riadi

Tempat Tanggal Lahir: Pamekasan, 13 September 1999

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Suku Bangsa : Madura / Indonesia

Bahasa : Madura - Indonesia

Alamat : DSN Jurang Butoh

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN LESONG DAYA 1 : Lulus Tahun 2012

2. MTS SABIILAL HAQ : Lulus Tahun 2015

3. MA MAMBAUL ULUM 2 : Lulus Tahun 2018

v
ABSTRAK

Akhmad Riadi Dosen Pembimbing


NIM : 18142010068 Merlyna Suryaningsih.,S.Kep.Ns.,M.Kep
Program S1 Keperawatan NIDN : 0731018304
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN RIWAYAT ANC DENGAN
KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN
(Studi di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar)
ABSTRAK
Kehamilan seorang ibu merupakan suatu kondisi yang menimbulkan perubahan
fisik dan psikologis. Aspek psikologis yang di alami ibu hamil trimester 3 diantaranya
kecemasan, terjadinya suatu kecemasan disebabkan oleh dukungan suami yang rendah
terhadap ibu hamil dan juga dapat dipengaruhi oleh riwayat ANC ibu hamil yang tidak
teratur. Untuk mengurangi rasa cemas tersebut diperlukan adanya dukungan dari suami
yang tinggi dan adanya kepatuhan pemeriksaan ANC. Kelahiran yang lancar
diharapkan oleh setiap ibu hamil trimester 3. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan suami dan riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil
menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Mamar.
Penelitian ini menggunakan teknik analitik desain penelitian korelasi dengan
pendekatan Cross Sectional. Variabel independen adalah dukungan suami dan riwayat
ANC, Variabel dependen adalah kecemasan ibu hamil. Jumlah populasi 15 ibu hamil
trimester 3 dengan sampel 15 orang yang diambil semua total populasi, analisa data
menggunakan uji Chi Square dengan a = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan dukungan suami pada ibu hamil menjelang persalinan
sebagian besar kategori tinggi, Riwayat ANC sebagian besar kategori patuh, kecemasan
sebagian besar kategori tidak ada kecemasan. Berdasarkan dukungan suami uji statistik
Chi Square menunjukkan p Value = 0,026 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu hamil menjelang
persalinan, dan berdasarkan Riwayat ANC uji statistik Chi Square menunjukkan p
Value = 0,007 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara riwayat
ANC dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang
hasil pemeriksaan dan memberikan saran kepada suami jika pasien mengalami masalah
terutama kecemasan. Untuk ibu dapat lebih memperhatikan keadaannya baik dari segi
fisik maupun psikologi serta meminta suami untuk selalu memberikan dukungan dan
ikut serta menjaga kehamilan maupun dalam mempersiapkan persalinan..
Kata Kunci : Dukungan Suami, Riwayat ANC, Kecemasan Ibu Hamil.

vi
ABSTRACT

Akhmad Riadi Advisor


NIM : 18142010068 Merlyna Suryaningsih.,S.Kep.Ns.,M.Kep
S1 Nursing Study Program NIDN : 0731018304
THE RELATIONSHIP OF HUSBAND SUPPORT AND HISTORY OF ANC
WITH PREGNANT MOTHER’S ANXIETY BEFORE LABOR
(Study at Polindes, Lesong Daya Village, Batu Marmar District)

ABSTRACT

Pregnancy is a condition that causes physical and psychological changes. The


psychological aspect experienced by pregnant women in the third trimester is anxiety.
Anxiety is a feeling of fear that is not clear and not supported by the situation. To reduce
anxiety, it is necessary to have support from the husband and compliance with the ANC
examination. Birth is the end point of pregnancy (Missyati, 2015). The purpose of this
study is to determine the relationship between husband’s support and history of ANC
with the anxiety of pregnant women before labor at the Polindes, Lesong Daya Village,
Batu Mamar District.
This research was correlation analytic with cross sectional approach. The
independent variables were husband’s support and history of ANC. The dependent
variable was the anxiety of pregnant women. The total population was 15 pregnant
women in the third trimester with a sample of 15 people taken from the total population,
data analysis using the Chi Square test with a = 0.05.
The results showed that most of the husband’s support for pregnant women
before labor was in the high category, most of the ANC history was in the obedient
category, most of the anxiety categories were no anxiety. Based on Chi Square
statistical test showed p Value = 0.026 < 0.05, so it can be concluded that there was a
relationship between husband’s support and anxiety of pregnant women before labor,
and based on ANC History with Anxiety Chi Square statistical test showed p Value =
0.007 < 0.05 , so it can be concluded that there was a relationship between the history
of ANC with the anxiety of pregnant women before labor.
Based on the results of research, health workers motivate pregnant women to
routinely carry out ANC checks and support their husbands to provide more support
during pregnancy. Husbands are expected to always support their wives during
pregnancy.
Keywords: Husband’s Support, ANC History, Pregnant Women Anxiety.

vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya” sebagai persyaratan
dalam menyelesaikan program studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura
Bangkalan.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari adanya kekurangan dan


keterbatasan, namun berkat bantuan serta bimbingan dan dorongan dari semua
pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Fitriyah, S.Kep.,Ns.,M.Pd.,M.Kep. selaku pembina Yayasan STIKes
Ngudia Husada Madura Bangkalan.
2. Dr. H. Mustofa Haris, S.Kp.,M.Kes. selaku ketua Yayasan STIKes Ngudia
Husada Madura Bangkalan.
3. Dr. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku ketua STIKes Ngudia Husada
Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di STIKes Ngudia Husada Madura.
4. Merlyna Suryaningsih, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku ketua Program Studi
Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura sekaligus selaku pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan.
5. Kedua orang tua saya Ayah (Alm H. Abd Gafur) dan ibu saya tercinta (Hj.
Rus), atas curahan kasih sayang, motivasi dan dorongan baik material, mental
dan sprititual serta do’a restunya yang tulus dan ikhlas, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal ini.
6. Kakak- Kakak saya (Anton, dan Sumiati) dan keluarga besar saya yang telah
memberikan motivasi berupa semangat serta hiburan dalam proses penyusunan
proposal ini.

viii
7. Teman-teman, saya, dan rekan-rekan satu dosen pembimbing Mbak Diana,
Lina, luluk, putri, Nike dan Sahidi yang telah bekerja sama dan memberikan
semangat dalam proses penelitian ini.
8. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf STIKes Ngudia Husada Madura yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Responden yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan penelitian ini.
Penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu peneliti
mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan demi kesempurnaan penyusunan
proposal ini, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis pada
khususnya.

Bangkalan, 11 Agustus 2022


Penulis

Akhmad Riadi
NIM. 18142010068

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA ...............................................................................................i


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................iv
CURRICULUM VITAE ........................................................................................... v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Penyebab masalah ........................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah................................................................................................. 4
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5
1.5.1 Tujuan Umum ................................................................................................. 5
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................................ 5
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
1.6.1 Manfaat Penelitian Bagi Teoiritis ................................................................... 6
1.6.2 Manfaat Penelitian Secara Praktis .................................................................. 6
1.7 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... .
2.1 Konsep Dasar Kecemasan ................................................................................ 10
2.2 Konsep Kehamilan ........................................................................................... 19
2.3 Konsep Dukungan Suami ................................................................................. 35
2.4 Konsep Dasar Ante Natal Care (ANC) ........................................................... 38

x
2.5 Kerangka Konseptual ....................................................................................... 48
2.6 Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 49
BAB 3 METODE PENELITIAN...............................................................................
3.1 Desain Penelitian.............................................................................................. 50
3.2 Identifikasi Variabel ......................................................................................... 50
3.3 Definisi Operasional ........................................................................................ 51
3.4 Populasi dan sampel ........................................................................................ 52
3.4.1 Populasi .................................................................................................. 52
3.4.2 Sampel.................................................................................................... 52
3.4.3 Teknik Sampling .................................................................................... 53
3.4.4 Besar Sampel ........................................................................................ 53
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 53
3.6 Alat Pengumpulan Data .................................................................................. 54
3.7 Cara Pengumpulan Data .................................................................................. 54
3.8 Pengelolahan Data ............................................................................................ 55
3.8.1 Pemeriksaan Data (Editing) ................................................................... 55
3.8.2 Pemberian Skoring (Scoring) ................................................................. 55
3.8.3 Pemberian Kode (Coding) ..................................................................... 56
3.8.4 Tabulasi (Tabulating) ............................................................................. 57
3.9 Analisa Data ..................................................................................................... 57
3.9.1 Analisa Univariat .................................................................................. 57
3.9.2 Analisa Bivariat .................................................................................... 58
3.10 Kerangka Kerja ...................................................................................... 59
3.11 Etika Penelitian ...................................................................................... 59
3.11.1 Nilai Sosial ........................................................................................... 59
3.11.2 Nilai Ilmiah .......................................................................................... 60
3.11.3 Pemerataan Beban Dan Manfaat .......................................................... 61
3.11.4 Potensi Resiko dan Manfaat................................................................. 61
3.11.5 Bujukan / Ekspoitasi ........................................................................... 61
3.11.6 Rahasia / Privasi ................................................................................... 62
3.11.7Infomed Consent ................................................................................... 62
BAB 4 HASIL PENELITIAN ...................................................................................

xi
4.1 Data Umum......................................................................................................63
4.1.1 Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas.......................................................63
4.2 Data Khusus.....................................................................................................65
4.2.1 Karakteristik Dukungan Suami..............................................................65
4.2.2 Karakteristik Riwayat ANC...................................................................65
4.2.3 Karakteristik Kecemasan ......................................................................66
4.2.4 Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan ................................66
4.2.5 Hubungan Riwayat ANC Dengan Kecemasan......................................67
BAB 5 PEMBAHASAN...........................................................................................
5.1 Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa
Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar..........................................................69
5.2 Riwayat ANC Pada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa
Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar..........................................................71
5.3 Kecemasan Pada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong
Daya Kecamatan Batu Marmar.......................................................................73
5.4 Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar..........74
5.5 Hubungan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar..........77
BAB 6 KESIMPULAN..............................................................................................
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................79
6.2 Saran.................................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
LAMPIRAN ........................................................................................................... 83
DOKUMENTASI.................................................................................................103
LEMBAR KONSUL............................................................................................105

xii
DAFTAR TABEL

TABEL 1.7 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 7


TABEL 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 50
TABEL 3.2 Kisi Kisi Dukungan Suami ................................................................ 50
TABEL 3.3 Kisi Kisi Tingkat Kecemasan............................................................. 51
TABEL 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil....................................77
TABEL 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Dukungan Suami.........................79
TABEL 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Riwayat ANC..............................79
TABEL 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kecemasan..................................80
TABEL 4.5 Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu Hamil............80
TABEL 4.6 Hubungan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil.................81

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Identifikasi Masalah .......................................................................... 1


Gambar 2.5 Kerangka Konseptual ....................................................................... 48
Gambar 3.10 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 59

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan..............................................................83


Lampiran 2 Surat Bangkes Bangpol.......................................................................83
Lampiran 3 Laik Etik.............................................................................................85
Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian.....................................................................86
Lampiran 5 Surat Permohonan Menjadi Responden..............................................87
Lampiran 6 Surat Informed Consent......................................................................88
Lampiran 7 Blue Print............................................................................................89
Lampiran 8 Kusioner Dukungan Suami................................................................90
Lampiran 9 Kuesioner Kecemasan........................................................................91
Lampiran 10 Kuesioner Riwayat ANC..................................................................92
Lampiran 11 Rekapitulasi Data Umum..................................................................97
Lampiran 12 Rekapitulasi Data Khusus Dukungan Suami....................................98
Lampiran 13 Data Khusus Riwayat ANC..............................................................99
Lampiran 14 Data Khusus Kecemasan................................................................100
Lampiran 15 Uji Chi Square Dukungan Suami Dengan Kecemasan...................101
Lampiran 15 Uji Chi Square Riwayat ANC Dengan Kecemasan........................102
Dokumentasi.........................................................................................................103
Lembar Konsul ....................................................................................................105

xv
DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH DAN ARTI LAMBANG
Daftar Singkatan
WHO : Word Health Organization
ANC : Ante Natal Care
PSRS : Pregnancy Stress Rating Scala
IUGR : Intra Uterine Growth Restriction
BBLR : Berat Badan Lahir Rendah
HIV : Human Immunodeficiency Virus
TT : Tetanus Toxoid
DPT : Difteri Pertusis Dan Tetanus
RS : Rumah Sakit
PK : Penanganan Komplikasi
STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
MMSE : Mini Mental State Exsaminanation
Daftar Istilah
Cross Sectional : Pengumpulan pada satu waktu

Inform Consent : Surat Persetujuan.

Simple Random Sampling : Sampel acak sederhana.

Social support : Dukugan sosial

Daftar Arti Lambang


< : Lebih Kecil
> : Lebih Besar
≥ : Lebih dari atau sama dengan
, : Koma
. : Titik
= : Sama Dengan
: : Titik dua
+ : Tambah
- : Kurang
/ : Atau
() : Buka Kurung Tutup Kurung
± : Kurang Lebih
P – Value : Lebih Kecil atau sama dengan Alfa
ɑ : Alfa
% : Persen
n : Sampel

xvi
N : Populasi
Ha : Hipotesis Alternatif

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu kondisi yang menimbulkan perubahan fisik

dan psikologis. Salah satu aspek psikologis yang di alami ibu hamil trimester ketiga

adalah kecemasan. Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak

didukung oleh situasi. Untuk mengurangi rasa cemas diperlukan adanya dukungan

dari suami Menurut WHO wanita akan bisa melahirkan normal sebesar 90% dan

wanita 10% akan mengalami kasus abnormal (patologis). Kelahiran merupakan

titik akhir dari kehamilan dan memerlukan persiapan yang matang. Persalinan yang

lancar akan diharapkan oleh setiap ibu (Missyati, 2015).

kecemasan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ibu hamil maupun janin

yang ada di dalam kandungan. Bagi wanita, kecemasan dapat terjadi sewaktu proses

kehamilan, karena saat hamil wanita akan mengalami perubahan fungsi fisik dan

psikis, dimana proses penyesuaian terhadap kondisi tersebut kemudian

menimbulkan kecemasan. Selain itu, persalinan juga dapat menjadi pengalaman

yang menyenangkan bahkan menegangkan bagi seorang wanita. (Kartono, 2017)

menyatakan bahwa tingkat kecemasan ibu semakin akut dan intensif pada minggu

terakhir usia kehamilan seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi, seain itu faktor

pembiayaan juga memicu ibu hamil mengalami kecemasan.

Berdasarkan hasil penelitian Ismawati (2017) menyatakan bahwa dari 50

ibu hamil terdapat 46% ibu hamil mengalami kecemasan ringan, 50% ibu hamil

mengalami kecemasan sedang dan 4% ibu kecemasan berat. Berdasarkan hasil studi

1
2

awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 19 Desember 2021 di Polindes

Desa Lesong Daya didapatkan data jumlah ibu hamil pada bulan Desember 2021

menyatakan bahwa dari 10 ibu hamil terdapat 60% ibu hamil mengalami kecemasan

ringan, 3O% ibu hamil mengalami kecemasan sedang dan 10% ibu kecemasan

berat.

Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil antara lain usia,

tingkat pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil. Faktor lain yang

memperngaruhi kecemasan pada ibu hamil yaitu pengetahuan ibu, psikologi,

ekonomi, dukungan keluarga dan yang paling utama dukungan suami. Pada ibu

hamil dengan usia 20 tahun atau lebih dari 35 tahun memiliki resiko tinggi

gangguan janin, sehingga menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu kepatuhan ibu dalam

memeriksakan kehamilannya. Apabila seorang ibu hamil rutin memeriksakan

kandungannya secara teratur maka ibu akan mendapatkan informasi dari dokter

tentang perkembangan janinnya, Kecemasan merupakan suatu tanggapan

emosional terhadap suatu kondisi gelisah, perasaan khawatir, tidak tentram dan

gugup disertai keluhan fisik dapat diatasi dengan dukungan suami dan kepatuhan

ANC. Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil trimester III apabila tidak

ditangani dengan serius akan membawa dampak berupa komplikasi dan pengaruh

buruk terhadap fisik dan psikis yang keduanya saling terkait dan saling

mempengaruhi. Jika kondisi fisiknya kurang baik, maka proses berfikir, suasana

hati, tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan sehari- hari akan terkena imbas

negatifnya ((Handayani (2015), (Onibala (2016), (Al- Atiq,( 2012)).

Untuk mengurangi kecemasan ada banyak cara yang bisa ibu hamil lakukan
3

saat persalinan ialah dengan memperbanyak mengingat Allah SWT,

Memperbanyak melakukan ibadah, Berbuat kebaikan dan meninggalkan segala

larangan-Nya, Memperbanyak mengingat Allah SWT, Memperbanyak wirid dan

dzikir kepada Allah SWT (Syarif, 2017). Tetapi selain itu yang lebih penting untuk

mengurangi kecemasan adalah kehadiran pendamping, seperti suami, ibu kandung,

saudara atau sahabat perempuan ibu dan juga sentuhan kasih sayang juga dapat

menurunkan kecemsan ibu hamil menjelang persalinan. Kehadiran orang kedua

atau pendamping atau penolong persalinan dapat memberi kenyamanan pada saat

bersalin. Kehadiran pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek

positif terhadap persalinan, yaitu dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa

sakit, mempersingkat persalinan, dan menurunkan angka persalinan dengan operasi

termasuk bedah caesar (Marmi, 2017). Solusi lainnya yaitu dengan adanya

keteraturan ANC yang dapat dilakukan sejak ibu hamil, Selain itu salah satu upaya

yang dapat dilakukan tenaga kesehatan untuk menurunkan angka kecemasan pada

ibu hamil yaitu pendidikan kesehatan pada saat ANC. Ibu hamil dapat terhindar dari

resiko-resiko buruk akibat kehamilan dengan cara melakukan pengawasan dengan

baik terhadap kehamilan yaitu ibu melakukan kunjungan antenatal secara teratur

dan rutin (Komariyah, 2017).


4

1.2 Identifikasi Masalah


Faktor penyebab:
a. status kesehatan ibu dan
bayi Sebanyak 60% ibu
b. umur hamil di Polindes Desa
c. Pendidikan Lesong Daya saat
d. Pekerjaan menjelang persalinan
e. Ekonomi mengalami kecemasan
f. Dukungan suami ringan.
g. Riwayat ANC

Faktor Resiko:
a. Usia
b. Kekawatiran

Gambar 1.1 Identifikasi penyebab masalah


((Marmi, 2017), (Komariyah, 2017) , (Al- Atiq, 2012).).

Dari tabel Identifikasi masalah dapat di jelaskan bahwa Faktor penyebab dari

kecemasan ibu hamil menjelang persalinan yaiutu status kesehatan ibu dan bayi,

Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Ekonomi, Dukungan suami, Riwayat ANC.

Sedangkan faktor resikonya adalah Usia dan Kekawatiran. Dari studi pendahuluan

yang telah dilakukan dari 10 responden di dapatkan 60% ibu hamil menjelang

persalinan di Polindes Desa Lesong Daya mengalami kecemasan ringan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi penyebab masalah peneliti hanya

akan meneliti tentang Hubungan Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan

Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya.

1.4 Rumusan Masalah

1.Bagaimana Gambaran Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Kecemasan

Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya?

2.Bagaimana Gambaran Riwayat ANC Dengan Ibu Hamil Menjelang Persalinan

Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?


5

3.Bagaimana Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes

Desa Lesong Daya ?

4.Apakah Ada Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu Hamil

Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

5.Apakah Ada Hubungan Antara Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil

Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Menganalisis Hubungan Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan

Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Polindes Desa Lesong Daya.

1.5.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Kecemasan

Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

b. Mengidentifikasi Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang

Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

c. Mengidentifikasi Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes

Desa Lesong Daya ?

d. Menganalisis Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

e. Menganalisis Hubungan Antara Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya ?

1.6 Manfaat Peneitian

Manfaat teoritis

Untuk mengembangkan teori dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan sikap


6

tentang Hubungan Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Menjelang Persalinan di Polindes Desa Lesong Daya.

Manfaat praktis

a. Bagi tempat penelitian Dengan adanya peneliti ini diharapkan dapat

menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan dalam Hubungan

Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Tingkat Ibu Hamil

Menjelang Persalinan di Polindes Desa Lesong Daya.

b. Bagi Institusi

c. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan dan informasi bagi

lembaga pendidikan kesehatan sehingga hasil penelitian dapat

dikembangkan atau dapat dijadikan acuan bahan penelitian selanjutnya.

d. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dalam penelitian serta

dapat menerapkan ilmu mengenai bagaimana pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media audiovisual dan leaflet terhadap pengetahuan

dan sikap.
7

1.7 Penelitian Terdahulu


Penulis Judul Desain Sampel Uji Hasil
dan
tahun
1 Yanti M. Hubungan menggunaka Sampel: Rank hasil perhitungan
Missa, Kepatuhan n sebanyak Spear dengan nilai  value
Ahmad Antenatal Care cross 33 man 0,017, artinya adanya
Nur (ANC) sectional. responde hubungan antara
Khori, Dengan n kepatuhan antenatal
Shanti Kecemasan care (ANC) dengan
Rosmaha Ibu Hamil kecemasan ibu hamil
rani Trisemester trimester III dalam
(2018) Dalam menghadapi
Menghadapi persalinan.
Persalinan Di Berdasarkan hasil
Desa Sumber penelitian diharapkan
Mulyo Joko ibu hamil lebih
Roto termotivasi dalam
Kabupaten melakukan
Jombang pemeriksaan
(2018) kehamilan agar ibu
dapat menjaga
kondisi kesehatan
serta mampu
mengatasi kecemasan
ibu pada saat
menghadapi
persalinan.
2 Laily Hubungan desain Sampel : obser Hasil analisis secara
Himawat Dukungan penelitian 132 vasio statistik tidak ada
i (2018) Suami Dengan cross responde nal hubungan dukungan
Tingkat sectional n analit suami dengan
Kecemasan ik tingkat kecemasan
Ibu ibu menghadapi
Menghadapi persalinan seksio
Persainan Di sesarea dan
Kabupaten persalinan
Grobongan pervaginam (CI
(2018) 95%=0,59—
5,18;p=0,312)
Kesimpulan: tidak
ada hubungan
dukungan suami
dengan tingkat
kecemasan ibu
menghadapi
persalinan seksio
sesarea dan
persalinan
pervaginam
8

3 Arlina Hubungan deskriptif Sampel: Tekni Hasil penelitian


Dhian Dukungan korelasi 30 k menunjukkan
Sulistyo Suami Dengan dengan responde total 90,0% ibu hamil
wati Kepatuhan pendekatan n sampl mendapatkan
(2021)\ Pemeriksaan cross ing dukungan suami
ANC Pada Ibu sectional. sangat mendukung
Hamil Di dan sebanyak
Masa Pandemi 96,7% memiliki
Covid-19 kepatuhan ANC
2021 yang patuh. Hasil
uji Kendall’s Tau
menunjukkan ada
hubungan antara
dukungan suami
dengan kepatuhan
ANC pada ibu
hamil (p=0,003;
r=0,557).
Kesimpulan ada
hubungan yang
signifikan antara
dukungan suami
dengan kepatuhan
ANC pada ibu
hami di masa
pandemi COVID
19

4 Irma Hubungan Jenis Sampel : Uji hasil observasi dari


Nurianti Dukungan penelitian 90 Wilco beberapa ibu
(2021) Suami Dengan adalah Respond xon hamil, banyak
Kecemasan penelitian en suami dari ibu
Ibu Hami kuantitatif hamil tersebut
Daam dengan kurang
Menghadapi desain cross memberikan
Persainan sectional. perannya sebagai
2021 suami pada saat
proses persalinan
istri. Populasi
merupakan total
ibu hamil di Klinik
Nining Pelawati
dengan rata-rata
sebanyak 90 orang
5 Handaya Hubungan pendekatan Sampel: uji hasil bahwa
ni (2019) Dukungan Cross 100 chi- kepatuhan ibu
Suami Sectional. responde quare melakukan
Terhadap n kunjungan
Kepatuhan antenatal care
Ibu Meakukan terhadap
Kunjungan responden
Antenatal dukungan suami
Care 2019 cukup (44,0%),
kepatuhan ibu
melakukan
kunjungan
antenatal care
9

patuh (64,0%).
Setelah dilakukan
uji chi-quare
didapatkan nilai p
value mayoritas
berkisaran = 0,005
< p = 0,05 dan nilai
r =0,249. Yang
berarti terdapat
hubungan antara
dukungan suami
tehadap kepatuhan
ibu melakukan
kunjungan
antenatal care di
poliklinik RSUD
Koja Jakarta Utara.
Diskusi:
Diharapkan Ibu
hamil yang sudah
patuh dan
mendapat
dukungan
pentingnya
melakukan
kunjungan ANC,
selalu patuh agar
dapat mengurangi
komplikasi pada
saat melahirkan
dan juga
mengurangi angka
kematian ibu dan
anak
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Kecemasan

2.1.1 Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak

didukung oleh situasi. Individu yang merasa cemas akan merasa tidak

nyaman atau takut, namun tidak mengetahui alasan kondisi tersebut

terjadi. Kecemasan tidak memiliki stimulus yang jelas yang dapat

diidentifikasi (Videbeck, 2012).

Cemas (ansietas) merupakan sebuah emosi dan pengalaman subjektif

yang dialami sesorang dan berhubungan dengan perasaan yang tidak

pasti dan tidak berdaya (Kusumawati dan Hartono, 2012).

2.1.2 Etiologi Kecemasan

Secara umum, terdapat dua teori mengenai etiopatogenesis munculnya

kecemasan, yaitu teori psikologis dan teori biologis. Teori psikologis

terdiri atas tiga kelompok utama yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku

dan teori eksistensial. Sedangkan teori biologis terdiri atas sistem saraf

otonom, dan neurotransmiter, studi pencitraan otak, dan teori genetik

(Sadock, 2015).

a. Teori Psikoanalitik

Kecemasan didefinisikan sebagai sinyal adanya bahaya pada

ketidaksabaran. Kecemasan dipandang sebagai akibat dari

konflik psikis antara keinginan tidak disadari yang bersifat

seksual atau agresif dan ancaman terhadap hal tersebut dari

10
superego atau realitas eksternal. Sebagai respon terhadap sinyal

ini, ego memobilisasi mekanisme pertahanan untuk mencegah

pikiran dan perasaan yang tidak dapat diterima agar tidak muncul

ke kesadaran (Sadock, 2015) Individu yang mengalami gangguan

kecemasan menggunakan secara berlebihan salah satu atau pola

tertentu dari mekanisme pertahanan (Videbeck, 2012).

b. Teori Prilaku

Menurut teori ini, kecemasan adalah respon yang dipelajari

terhadap stimulus lingkungan spesifik. Sebagai contoh, seorang

anak yang dibesarkan oleh ayah yang kasar, dapat menjadi cemas

ketika melihat ayahnya. Hal tersebut dapat berkembang, anak

tersebut kemungkinan tidak mempercayai semua laki - laki.

Sebagai kemungkinan penyebab lain, mereka belajar memiliki

respon internal kecemasan dengan meniru respon kecemasan

orangtua mereka (Sadock, 2015).

c. Teori Ekstensial

Teori ini digunakan pada gangguan cemas menyeluruh tanpa

adanya stimulus spesifik yang dapat diidentifikasi sebagai

penyebab perasaan cemas kronisnya. Konsep utama teori

eksistensial adalah individu merasa hidup tanpa tujuan.

Kecemasan adalah respon terhadap perasaan tersebut dan

maknanya (Sadock, 2015).

d. Sistem Saraf Otonom

Stimulasi sistem saraf otonom dapat menimbulkan gejala tertentu


seperti kardiovaskular (contoh: takikardi), muskular (contoh:

sakit kepala), gastrointestinal (contoh: diare), dan pernapasan

(contoh: takipneu). Sistem saraf otonom pada sejumlah pasien

gangguan cemas, terutama dengan gangguan cemas sangat berat

menunjukkan peningkatan tonus simpatik, adaptasi lambat

terhadap stimulus berulang, dan berespons berlebihan terhadap

stimulus sedang (Sadock, 2015)

e. Neurotransmiter

Berdasarkan penelitian pada hewan terkait perilaku dan terapi

obat, terdapat tiga neurotrasmiter utama yang berhubungan

dengan kecemasan, yaitu asam gama-amino butirat (GABA),

serotonin dan norepinefrin (Sadock, 2015).

Asam gama-amino butirat (GABA) merupakan neurotransmiter

yang berfungsi sebagai anticemas alami dalam tubuh dengan

mengurangi eksitabilitas sel sehingga mengurangi frekuensi

bangkitan neuron (Videbeck, 2012). Peran GABA pada gangguan

cemas didukung oleh efektifitas benzodiazepin yang

meningkatkan aktivitas GABA di reseptor GABA tipe A

(GABAA) di dalam terapi beberapa gangguan cemas. Beberapa

peneliti berhipotesis bahwa sejumlah pasien dengan gangguan

cemas memiliki fungsi abnormal reseptor GABAA, walaupun

hubungan ini belum terlihat langsung (Sadock, 2015).

Benzodiazepin terikat pada reseptor yang sama seperti GABA

dan membantu reseptor pascasinaps untuk lebih reseptif terhadap


efek GABA. Hal tersebut mengurangi frekuensi bangkitan sel dan

mengurangi kecemasan (Videbeck, 2012). Serotonin (5-HT)

memiliki banyak subtipe. Serotonin subtipe 5- HT1Aberperan

pada terjadinya gangguan cemas, juga mempengaruhi agresi dan

mood (Videbeck, 2012). Peningkatan pergantian atau siklus

serotonin di korteks prefrontal, nukleus akumben, amigdala, dan

hipothalamus lateral menyebabkan tipe stres akut yang berbeda

(Sadock, 2015). Norepinefrin merupakan neurotransmiter yang

meningkatkan kecemasan. Norepinefrin yang berlebihan

dicurigai ada pada gangguan panik, gangguan ansietas umum dan

gangguan stres pascatrauma (Videbeck, 2012).

Teori mengenai peran norepinefrin pada gangguan kecemasan

adalah pasien yang mengalami kecemasan dapat memiliki sistem

regulasi noradrenergik yang buruk dengan ledakan aktifitas yang

sesekali terjadi. Sel dari sistem noradrenergik utamanya dibawa

ke locus cereleus (nukleus) di pons dan memproyeksikan akson

ke korteks cerebral, batang otak, dan tulang belakang (medulla

spinnalis) (Sadock, 2015).

f. Studi Pencitraan Otak

Suatu kisaran studi pencitraan otak, yang hampir selalu dilakukan

pada gangguan cemas spesifik, menghasilkan beberapa

kemungkinan petunjuk dalam memahami gangguan cemas. Studi

struktural, seperti CT dan MRI, yang dilakukan menunjukkan

peningkatan ukuran ventrikel otak. Hal tersebut pada suatu studi


dihubungkan dengan lama penggunaan benzodiazepin pada

pasien. Beberapa hasil penelitian menunjukkan pasien dengan

gangguan cemas memiliki keadaan patologis dari fungsi otak dan

hal ini dapat menjadi penyebab dari gejala gangguan cemas yang

dialami pasien (Sadock, 2015).

g. Teori Genetik

Studi genetik menghasilkan bukti bahwa sedikitnya beberapa

komponen genetik turut berperan dalam timbulnya gangguan

cemas. Hereditas dinilai menjadi salah satu faktor predisposisi

timbulnya gangguan cemas. Hampir separuh dari semua pasien

dengan gangguan panik setidaknya memiliki satu kerabat yang

juga mengalami gangguan tersebut. Gambaran untuk gangguan

cemas lainnya, walaupun tidak setinggi itu, juga menunjukkan

adanya frekuensi penyakit yang lebih tinggi pada kerabat derajat

pertama pasien yang mengalaminya daripada kerabat orang yang

tidak mengalami gangguan cemas (Sadock, 2015).

2.1.3 Tingkat Kecemasan Menurut (Sadock, 2015)

a. Kecemasan Ringan

Ansietas ringan merupakan perasaan bahwa ada sesuatu yang

berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensoris

meningkat dan dapat membantu memusatkan perhatian untuk

belajar menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak,merasakan

dan melindungi diri sendiri.


b. Kecemasan Sedang

Merupakan perasaan yang menganggu bahwa ada sesuatu yang

benar–benar berbeda yang menyebabkan agitasi atau 10gugup.

Hal ini memungkinkan individu untuk memusatkan perhatian

pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain.

c. Kecemasan Berat

Dapat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang

berbeda dan terdapat ancaman, sehingga individu lebih fokus

pada sesuatu yang rinci dan spesifik dan tidak berfikir tentang hal

yang lainnya.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecemasan pada

ibu hamil, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepercayaan tentang persalinan dan

perasaan menjelang persalinan. Selain faktor internal, faktor eksternal

juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari tenaga kesehatan dan

dukungan suami (Shodiqoh, 2014). Faktor Internal dari kecemasan ibu

hamil yaitu perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan perasaan

takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu menjelang persalinan

(Shodiqoh, 2014). Sedangkan faktor eksternal dari kecemasan pada ibu

hamil yaitu informasi dari tenaga kesehatan, karena bagi ibu hamil

informasi dari tenaga kesehatan yang diperoleh dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan. kelengkapan informasi

yang diperoleh mengenai keadaan lebih laanjut mengenai kehamilannya,


termasuk adanya penyakit penyerta dalam kehamilan, membuat ibu

hamil lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi saat

persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut dan cemas.

Selain informasi dari tenaga kesehatan, dukungan suami juga merupakan

faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil. Dukungan suami dapat

mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil trimester ketiga dapat merasa

tenang dan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi persalinan

(Shodiqoh, 2014). Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat

pula faktor biologis dan faktor psikis yang mempengaruhi kecemasan

pada ibu hamil. Faktor biologis meliputi kesehatan dan kekuatan selama

kehamilan serta kelancaran dalam melahirkan bayinya. Sedangkan,

faktor psikis seperti kesiapan mental ibu hamil selama kehamilan hingga

kelahiran dimana terdapat perasaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai

macam perasaan lain, serta masalah – masalah seperti keguguran,

penampilan dan kemampuan melahirkan (Maimunah, 2009). Secara

spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil seperti

pengambilan keputusan, usia ibu hamil, kemampuan dan dukungan

keluarga, kesehatan dan pengalaman mendapat keguguran sebelumnya

(Maimumah, 2009).

2.1.5 Gejala Kecemasan

a. Ketakutan

Yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut ditinggal

sendiri, takut pada binatang besar, takut pada keramaian lalu

lintas, dan takutpada kerumunan orang banyak.


b. Gangguan Tidur

Yaitu sukar tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak

nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi, mimpi

buruk, dan mimpi yang menakutkan.

c. Depresi

Yaitu perasaan berubah – ubah, sedih, hilangnya minat

d. Perasaan Cemas

Yaitu melihat kondisi emosi individu yang menunjukkan

perasaan cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, dan

mudah tersinggung.

e. Ketegangan (Tension)

Yaitu merasa tegang, lesu, tak bisa istirahat dengan tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, dan gelisah.

f. Gejala Somatik (otot)

Yaitu sakit dan nyeri di otot–otot, kaku, kedutan otot, gigi

gemerutuk, dan suara yang tidak stabil.

g. Gejala Somatik (Sensorik)

Yaitu tinitus (telinga berdengung), penglihatan kabur, muka

merah atau pucat, merasa lemah, perasaan ditusuk –tusuk.

h. Gejala Kardiovaskuler

Yaitu takikardi, berdebar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras,

perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan, dan detak jantung

seperti menghilang/berhenti sekejap.


i. Gangguan Kecerdasan

Yaitu sukar berkonsentrasi dan daya ingat buruk

j. Gejala Respiratori

Yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan tercekik, sering

menarik napas, dan napas pendek/sesak.

k. Gejala Gastrointestinal

Yaitu sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri

sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut, rasa

penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek,

kehilangan berat badan, dan sulit buang air besar (konstipasi).

l. Gejala Urigenital

Sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni, amenorrhoe,

menorrhagia, perasaan menjadi dingin (frigid), ejakulasi

praecocks, ereksi hilang, dan impotensi.

m. Gejala Otonom

Yaitu mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, pusing dan

sakit kepala, dan bulu– bulu berdiri/merinding. Selain pengaruh

gejala diatas, kecemasan memengaruhi pikiran, persepsi, dan

pembelajaran. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan

dan distorsi persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti

peristiwa. Distorsi ini dapat menggangu proses pembelajaran

dengan menurunkan konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan

menggangu kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal

yang lain yaitu membuat asosiasi (Kaplan & Sadock, 2014).


2.1.6 Alat Ukur Kecemasan

Kecemasan ibu hamil diukur dengan PSRS (Pregnancy Stress

Rating Scale). Alat ukur ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat

kecemasan ibu hamil apakah ringan, sedang, atau berat. Skala PSRS ini

merupakan skala yang digunakan untuk mengukur berbagai masalah

yang menyebabkan ibu hamil mengalami stress atau cemas. Lima

kategori penekan psikologis diidentifikasi melalui analisis faktor sebagai

berikut :

a. Stres dalam mencari keamanan untuk ibu dan anak selama

kehamilan, persalinan dan pelayanan.

b. Stres dalam perawatan bayi dan perubahan dalam keluarga

c. Identifikasi stress sebagai peran ibu.

d. Stres dalam pencarian dukungan sosial.

e. Stress dari penampilan fisik dan fungsi yang berubah.

Dalam PSRS ini terdapat 4 skore penilaian kecemasan yaitu :

36 – 72 = kecemasan ringan

73 - 108 = kecemasan sedang

109 - 144 = kecemasan berat

> 144 = kecemasan berat sekali / panic (Kaplan & Sadock, 2014).

2.2 Konsep Dasar Kehamilan

2.2.1 Definisi Kehamilan Menurut (Mandang, 2016).

Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga

terjadi konsepsi dan fertilisasi sampai lahir janin lamanya lahir normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan Chronic dihitung hari pertama
haid terahir.

Proses kehamilan adalah bertemunya sel sperma pria dengan sel telur

matang dari wanita sehingga terjadi konsepsi dan fertisasi yang

membutuhkan energy yang banyak dan asupan gizi yang tepat akan

membantu tumbuh kembang janin yang masih berada di dalam

kandungan selama hamil norma 280 hari sampai janin lahir.

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita

Dengan adanya proses kehamilan yang terjadi pada diri seorang wanita

akan menyebabkan beberapa perubahan ada tiga faktor yang

mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik faktor psikoogis dan faktor

social budaya dan ekonomi.

2.2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan Menurut (Kuswanti,

2014)

a. Faktor fisik

Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan

dan status gizi ibu tersebut Status kesehatan dapat diketahui

dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan

kesehatan terdekat puskesmas rumah bersalin atau poliklinik

kebidanan.

1) Status kesehatan

Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada

kehamilan Kesehatan ibu seama hamil akan memengaruhi

kehamilannya dan dan memengaruh tumbuh kembang

zigot embrio dan janin termasuk kenormaan etak janin


a) Faktor usia

Segi negative kehamilan di usia tua

(1) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari

35 tahun akan sangat menentukan proses

kelahirannya Ha ini turut memengaruhi

kondisi janin

(2) Pada proses pembuahan kualitas sel telur

perempuan pada usia ini telah menurun jika

dibandingkan dengan sel telur pada

perempuan dengan usia reproduksi sehat ( 25

30 tahun

(3) Jika pada proses pembuahan ibu mengalami

gangguan sehingga menyebabkan terjadinya

gangguan perkemihan dan perkembangan

buah kehamilan maka kemungkinan akan

menyebabkan terjadinya IUGR yang

berakibat berat bayi rendah BBLR

(4) Krontraksi uterus juga sangat dipengaruhi

oIeh kondisi fisik ibu jika ibu mengaIami

penurunan kondisi terebih pada primitua

hamiI pertama Iebih dari 40 tahun keadaan ini

harus benar benar di waspadai.

Segi positif hamiI di usia tua

(1) Kepuasan peran sebagai ibu


(2) Merasa Iebih siap

(3) Pengetahuan mengenai perawatan kehamiIan

dan bayi Iebih baik

(4) Rutin meakukan pemeriksaan ANC

(5) Mampu mengambiI keputusan

(6) Karir baik status ekonomi Iebih baik

(7) Perkembangan inteektua anak Iebih tinggi

(8) Periode menyusui Iebih Iama

(9) Toeransi pada keIahiran Iebih besar

b) Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah diderita ibu dapat

memengaruhi kehamilannya Sebagai contoh

penyakit yang akan memengaruhi kehamilannya

adalah

(1) Hipertensi

(2) Penyakit jantung

(3) Diabetes miitus

(4) Anemia

(5) Penyakit menuar seksual

c) Kehamilan ganda

Pada kasus kehamian ganda ataun kehamian ebih

dari satu janin biasanya kondisi ibu lemah Ini

disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus

ditanggung baik dari pemenuhan nutrisi oksigen


dan lain lain Biasanya kelahiran ganda

mengindikasikan adanya beberapa penyulit dalam

proses persalinannya sehingga persalinan opratif

lebih dipertimbangkan Dengan demikian jika

dilihat dari segi biaya proses persainan dari

kehamilan ganda akan lebih tinggi dibandingkan

dengan kehamilan tunggal mengngatkan adanya

kemungkinan persalinan secara SC Seain itu

resiko adanya kematian dan cacar juga harus

dipertimbangkan Ketika bayi sudah lahir

kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi

akan terjadikarena itu harus berkonsentrasi dua

kali lipat dari bayi tunggal namun adanya

keunikan akan membawakan kebahagian

tersendiri bagi keluarga.

d) Kehamian dengan HIV

Pada kehamilan pada ibu yang mengidap HIV

janin akan menjadi sangat rentan terhadap

penuaran selama proses kehamilannya Virus HIV

kemungkinan akan di transfer melalui plasenta ke

dalam tubuh janin.

2) Status Gizi

Perubahan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutak

dibutuhkan oleh ibu hamil agardapat memenuhi


kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan

bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk

menghadapi persainan dengan aman Selama proses

kehamilan bayi sangat membutuhkan zat zat penting yang

hanya dapat di penuhi dari ibu Penting bagi bidang untuk

memberikan informasi inikepada ibukarena terkadang

pasien terkadang kurang memperhatikan kuaitas makan

yang dikonsumsinya Pemenuhan gizi seimbang selama

hamil akan meningkatkan kondisi bayi dan ibu terutama

daam menghadapi masa nifas sebagai moda awa untuk

menyusui.

3) Gaya Hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup

dengan masyarakat sekarang teryanta ada beberapa gaya

hidup ain yang cukup merugikan kesehatan seorang

wanita hamil misalnya kebiasan begadang bepergian jaug

dengan bergendara motor dan lainnya Gaya hidup ini akan

mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya

karena kebutuhan istirahat mutak harus dipenuhi

a) Substansi abuse

Beberapa jenis obat obatan bisa menghambat

terjadinya kehamilan atau membahayakan bayi

daam kandungan Jika ibu minum obat secara

teratur misa untuk mengatasi epilepsy atau


diabetes mintaah nasehat dokter saat memutuskan

untuk hamil

b) Perokok Ibu hamil

yang merokok akan merugikan bagi bayinya dan

ibunya Bayi akan kekurangan oksigen dan racun

yang dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui

plasenta ke daam tubuh bayi Pada ibu hamil

dengan perokok berat kita harus waspadai akan

resiko keguguran keahiran premature BBLR

bahkan kematian janin

c) Hamil di luar nikah

Jika kehamilan tidak diharapkan secra otomatis

ibu akan sangat membenci kehamilannya

sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal

yang positif yang akan meningkatkan kesehatan

bayinya Pada kasus ini kita waspada akan adanya

keguguran premature dan kematian.

b. Faktor Psikologis

1) Stresor Internal dan Eksternal

Stresor Internal

Stresor internal meliputi faktor faktor pemicu stress ibu

hamil yang berasal dari ibu hamil sendiri Adanya beban

psikoogis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan

gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat


ketika bayi lahir Anak akan tumbuh seorang dengan

kepribadian tidak baik bergantung dengan kondisi stress

yang dilami ibunya seperti anak yang menjadi

temperamental autis atau orang yang terlalu rendah diri

Ini tentu saja tidak diharapkan

Stressor Eksternal

Stressor yang berasan dari luar bentuknya sangat

bervariasi misalnya masalah ekonomi konflik keluarga

pertengkaran dengan suami tekanan dari lingkungan

2) Dukungan Suami

Setiap tahap usia kehamilan ibu akan mengalami

perubahan baik bersifat fisik maupun psikoogis ibu harus

melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi

dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka

melakukan adaptasi pada kondisi tertentu Dalam

menjaani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan

dukungan yang intensif dari suami dengan cara

menunjukkan perhatian dan kasih sayang

3) Substance Abuse

Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan

sangat membekas dan sangat memengaruhi

kepribadiannya Ini perlu diperhatikan karena pada klien

yang mengalami riwayat ini tenaga kesehatan harus lebih

maksimal daam menempatkan diri sebagai teman atau


pendamping yang bisa dijadikan tempat bersadar bagi

klien daam masalah kesehatan Kien dengan riwayat ini

biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup

4) Partner Abuse

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan

terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami

Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan

harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan

sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu

dan bayinya.

2.2.3 Faktor lingkungan Sosial Budaya Dan Ekonomi

a. Kebiasaan dan Adat Astiadat

Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan

ibu hamil Tenaga kesehatan harus bisa menyikapi hal ini dengan

bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang

sudah beralaku di daerahtersebut Penyampanyan mengenai

pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik meisalnya melalui

media massa pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang

menggunakan media yang efektif.

b. Fasilitas Kesehatan

Adanya fasilitas yang memadai akan sangat menguntungkan

kualitas pelayanan pada ibu hamil Deteksi dini terhadap

kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat sehingga langkah

antisipatif akan lebih cepat diambil Fasilitas kesehatan ini sangat


menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka

kesehatan ibu.

c. Ekonomi

Tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi

kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil Pada ibu hamil dengan

tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan

kesejahteraan fisik dan psikoogis yang baik pula Status gizi pun

akan meningkat karena nutrisi yang di dapatkan berkualitas selain

itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya

persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari hari setelah bayinya

lahir Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mental

nya sebagai seorang ibu Sementara ibu hamil dengan kondisi ibu

hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama

masalah pemenuhan kebutuhan primer (Kuswanti, 2014).

2.2.4 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Menurut (Mandang dan Kuswanti, 2014)

a. Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk

ibu hamil Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat

ibu hamil sehingga akan menggangu pemenuhan kebutuhan

oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang

dikandung.

b. Nutrisi

Pada masa hamil ibu makan makanan yang mengandung nailai

gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal


Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori

perhari ibu hamil seharusnya mengonsumsi makanan yang

mengandung protein zat bezi dan minum cukup cairan (menu

seimbang).

1) Kalori

Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil

adalah 2000 Kkal sedangkan untuk orang hamil dan

menyusui masing masing adaah 2300 dan 2800 Kka

Kalori digunakan untuk produksi energi Bila kurang

energi akan diambil dari pembakaran protein yang

mestinya dipakai untuk pertumbuhan.

2) Protein

Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah

kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin uterus plasenta

selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara

dan kenaikan sirkulasi ibu ( protein plasma hemoglobin

dan ainya) Bila wanita tidak hamil konsumsi protein yang

ideal adalah 09 gram/kgBB/hari selama kehamilan

dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari.

3) Mineral

Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan

makan makanan sehari hari yaitu buah buahan sayur

sayuran dan susu Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi

dengan makan sehari hari Kebutuhan akan besi pada


pertenghan kedua kehamilan kira kira 17 mg/hr Untuk

memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30

mg sebagai ferosus ferofumarat atau feroglukonat perhari

dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit

anemic dibutuhkan 60 100 mg/hari.

4) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur

dan buah buahan tetapi dapat pua diberikan ekstra vitamin

pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada

bayi.

c. Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil Mandi dianjurkan

sedikit dua kai sehari karena ibu hamil cenderung untuk

mengeluarkan banyak keringat menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak bawah buah dada daerah genetalia) dengan

caradibersihkan dengan air dan dikeringkan.

d. Pakaian

Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung

terhadap kesejahteraan ibu dan janin namun perlu kiranya tetap

dipertimbangkan beberapa aspek kenymanan dalam pemakayan

Pemakayan pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan

mengakibatkan beberapa ketidak nyamanan yang akan

mengganggu fisik dan psikologis ibu Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pemakaian ibu hamil adalah


1) Pakaian harus longgar bersih dan tidak ada ikatan yang

ketat pada daerah perut

2) Bahan pakaian usahkan bahan yang mudah menyerap

keringat

3) Memakai bra yang menyokong payudara

4) Memakai sepatu dengan hak yang rendah

5) Pakaian dalam yang selalu bersih.

e. Eliminasi (BAK/BAB)

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan

eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih

Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone

yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos salah satunya

otot usus Selain itu desakan oeh pembesaran janin juga

menyebabkan bertambahnya konstipasi Tindakan pencegahan

yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan

tinggi serat banyak minum air putih terutama dalam kedaan

lambung kosong Minum air putih hangat dalam keadaan kosong

dapat merangsang gerak peristaltic usu Jika ibu sudah mengalami

dorongan maka segeralah tunggu buang air besar agar tidak

konstipasi.

f. Seksual

Hubungan sekseual selama kehamilan tidak diarang selama tidak

ada riwayat penyakit seperti:

1) Sering abortus dan kelahiran premature


2) Perdarahan pervagina

3) Koitus harus dilakukan dengan hati hati terutama pada

minggu terakhir kehamilan

4) Bila ketuban sudah pecah koitus dilarang karena dapat

menyebabkan infeksi janin intrauteri.

g. Mobilisasi Body Mikanik

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan tubuh akan

mengadakan penyesuian fisik dengan bertambah ukuran janin

Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung

bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih

belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.

h. Exercise / Senam Hamil

Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot

otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan

normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh Senam

hamil ditujukan pada ibu hamil tanpa kelainan atau tanpa

penyakit kehamilan yaitu penyakit jantung ginjal dan penyulit

dalam kehamilan (hamil dengan perdarahan kelainan letak dan

kehamilan yang disertai dengan anemia).

i. Istirahat/tidur

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil salah satunya

beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh


tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan oleh karena itu

istirahat dan tidur sangat penting bagi ibu hamil.

j. Immunisai

Immunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk

mecegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan

janin Jenis immunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid

(TT) yang dapar mencegah penyakit tetanus Immunisasi TT pada

ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan stutus kekebalan atau

imunitasnya Bumilyang tidak pernah mendapatkan imunisasi

mak statusnya TO jika telah mendapatkan dua dosis dngan

interval minimal empat minggu atau pada masa balitanya telah

memproleh imunisasi DPT sampai 3 kai maka statusnya adalah

T2 bila telah mendapatkan dosis TT yang ke 3 (interval minima

6 bulan dari dosis ke 2) maka statusnya T3 status T didapat bila

telah mendapatkan empat dosis (interval minimal 1 tahun dari

dosis ke 3) dan status T5 didapat bila 5 dosis telah didapat

(interval minimal 1 tahun dari TT ke empat).

k. Treveling

Meskipun dalam keadaan hamil ibu masih membutuhkan rekreasi

untuk menyegarkan pikiran dan perasaan misalnya dengan

mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota.

l. Persiapan laktasi

Persiapan menyusui padamasa kehamilan merupakan hal yang

penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap
untuk menyusui bayinya Untuk itu ibu hamil sebiaknya masuk

dalam kelas “bimbingan persiapam meyusui”(BPM).

m. Persiapan Persalinan Dan Kelahiran Bayi

Meskipun hari perkiraan persalinan tidak ada salahnya jika ibu

dan keluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari

sebelumnya Ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang

tidak diinginkan atau persalinan maju dari hari perkiraan semua

perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap beberapa hal yang

harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebgai berikut:

1) Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan

2) Anggota keluarga yang dijadikan pengambilan keputusan

jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan

3) Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya

4) Surat fasilitas kesehatan

5) Pembagian peran ketka ibu berada di RS.

n. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada

ibu bagaimana mengenal tanda bahaya anjurkan untuk datang ke

kinik dengan segera jika mengalami tanda tanda bahaya berikut:

1) Perdarahan pervagina

2) Sakit kepala yang hebat

3) Masalah penglihatan

4) Bengkak pada muka dan tangan

5) Nyeri abdomen yang hebat


6) Bayi kurang bergerak seperti biasa.

2.2.5 Perubahan Psikologis Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga kehamilan, perubahan psikologis ibu hamil

semakin kompleks dan meningkat dibandingkan trimester sebelumnya

akibat kondisi kehamilan yang semakin membesar. Beberapa kondisi

psikologis yang terjadi, seperti perubahan emosional dan rasa tidak

nyaman, sehingga ibu hamil membutuhkan dukungan dari suami,

keluarga dan tenaga medis. Perubahan emosi tersebut akibat dari adanya

perasaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan kondisi

kehamilannya (Janiwarty dan Pieter, 2013).

2.3 Konsep Dasar Dukungan Suami

2.3.1 Dukungan Suami

Dukungan suami merupakan sumber dukungan yang berasal dari

lingkungan keluarga. Peran suami sangat dibutuhkan ibu hamil,

keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami akan menurunkan

tingkat kecemasan pada ibu hamil dan juga dapat mempererat hubungan

antara anak dengan ayah. Dukungan yang diperlukan ibu akan membuat

ketenangan dan kenyamanan serta mewujudkan kehamilan yang sehat

(Asrina, 2012).

Menurut Suryani (2014), selama ibu dalam masa kehamilan dibutuhkan

dukungan, perhatian, dan kerjasama suami dalam mengurus rumah

tangga. Sehingga ketenangan dan perlindungan yang diberikan suami

akan membantu istri menghindari hal yang mengancam fisik maupun

jiwanya.Suami adalah orang yang paling penting atau paling dibutuhkan


oleh seorang istri yang sedang hamil. Banyak bukti yang menunjukkan

bahwa wanita hamil yang diperhatikan oleh suami atau pasangannya

akan mengalami gejala emosi dan fisik lebih sedikit dibandingkan wanita

hamil yang tidak diperhatikan oleh suaminya. (Rukiah, 2014)

2.3.2 Bentuk Dukungan

Menurut Fithriany (2011) mendefinisikan dukungan sosial merupakan

bentuk hubungan sosial yang meliputi emotional, informational,

intrumental dan apprasial. Berikut uraian secara rinci dari keempat

bentuk dukungan sosial :

a. Dukungan Emotional merupakan motivasi yang diberikan suami

sebagai rasa empati cinta dan kepercayaan.

b. Dukungan Informational merupakan dukungan berupa informasi

sebagai jalan keluar atau cara memecahkan masalah seperti

nasehat atau arahan

c. Dukungan Instrumental merupakan sarana untuk menolong

seseorang dalam bentuk pemberian kesempatan dan peluang

waktu.

d. Dukugan Apprasial merupakan pemberian penghargaan atas

usaha yang dicapai serta meninggikan harga diri dan

kepercayaan.

e. Dukungan Spiritual merupakan dukungan yang diberikan secara

spiritual dengan cara dibacakan doa atau sholawatan agar lebih

tenang dan damai.


2.3.3 Dukungan Suami Terhadap Kehamilan

Menurut Aprillia (2011, dalam Adelina 2014) ada beberapa hal yang

harus dilakukan suami kepada ibu hamil :

a. Sebagai penyemangat

Suami harus bisa membantu istri dalam mengatasi rasa cemas dan

takut saat istri memikirkan tentang proses persalinan. Dengan

cara mengalihkan perhatian istri dengan mengajak berbelanja

keperluan untuk calon bayi. Hal ini akan membuat istri senang

dan rasa cemasnya berkurang.

b. Membantu meringankan berbagai keluhan

Suami membantu meringankan keluhan istri pada saat istri

mengalami atau mengeluh sakit, pegal – pegal dan ngilu ataupun

pada saat merasa tidak nyaman dengan cara memijat bagian tubuh

tersebut.

c. Memberi pujian

Pada saat masa kehamilan biasanya istri mengalami perubahan

bentuk fisik. Dalam hal ini suami harus memberikan pujian yang

baik kepada istri misalnya tetap memuji istrinya cantik dan

menarik.

d. Membantu mengatasi masalah susah tidur

Pada saat istri memasuki masa kehamilan trimester III, keluhan

yang sering dirasakan yaitu susah tidur karena perut semakin

membesar dan tidak nyaman untuk berbaring. Dalam hal ini

suami harus siap menemani istri pada saat susah tidur.


2.4 Konsep Dasar Ante Natal Care (ANC)

2.4.1 Pengertian ANC (Ante Natal Care)

ANC (Ante Natal Care) adalah usuhan yang diberikan untuk ibu

sebelum persalinan atau prenatal.

Pemeriksaan ANC merupakan pelayanan yang diterima oleh wanita

hamil selama kehamilan dan sangat penting dalam membantu

memastikan bahwa ibu dan janin sehat (Kuswanti, 2014) .

2.4.2 Tujuan ANC (Ante Natal Care)

ANC bertujuan untuk menjaga agar ibu sehat selama kehamilan,

memantau kemungkinan adanya resiko kehamilan, menurunkan

morbiditas dan mortalitas ibu dan janin perinatal, meningkatkan

kesehatan fisik dan mental ibu hamil (Soranita,2018) .

2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC (Ante Natal Care)

Menurut Niven, (2017) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan,

yaitu:

a. Faktor intrinsik merupakan faktor dari dalam yang

mempengaruhi kepatuhan yaitu adanya motivasi, keyakinan,

pendidikan, sikap maupun persepsi pasien terhadap keparahan

penyakit, keadaan fisik dan kemampuan.

b. Faktor ekstrinsik yaitu pengaruh dari luar berupa adanya

dukungan sosial, dukungan keluarga, dukungan dari profesional

kesehatan serta program program kesehatan yang sederhana.


Adapun menurut Rachmawati et al., (2017) faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu hamil melakukan kunjungan ANC terbagi menjadi

faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat.

a. Faktor predisposisi merupakan faktor yang mendorong terjadinya

perubahan perilaku seseorang. Adapun faktor predisposisi ibu

hamil dalam melakukan kunjungan ANC terdiri dari faktor :

1) Usia

Usia mempengaruhi cara berpikir seseorang. Ibu hamil

pada usia produktif (20-35 tahun) dapat berpikir lebih

rasional dibandingkan Ibu yang lebih muda atau terlalu

tua. Sehingga Ibu dengan usia produktif motivasi untuk

memeriksakan kehamilannya lebih tinggi.

2) Tingkat Pendidikan

Pendidikan seseorang menentukan seberapa banyak

pengetahuan yang dimilikinya. Ibu hamil yang

berpendidikan memiliki pemahaman yang lebih baik

tentang masalah kesehatan, yang akan mempengaruhi

sikap mereka terhadap kehamilan dan pemenuhan nutrisi

selama kehamilan

3) Pekerjaan

Ibu hamil yang bekerja dengan intensitas tinggi dan

intensif lebih mengutamakan pekerjaannya daripada

kesehatannya sendiri sehingga sulit untuk patuh dalam

melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu


rumah tangga yang mempunyai lebih banyak waktu luang

sehingga dapat mengatur kunjungan ANC secara

optimal.Ibu hamil yang bekerja dengan intensitas tinggi

dan intensif lebih mengutamakan pekerjaannya daripada

kesehatannya sendiri sehingga sulit untuk patuh dalam

melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu

rumah tangga yang mempunyai lebih banyak waktu luang

sehingga dapat mengatur kunjungan ANC secara optimal.

4) Paritas

Paritas adalah jumlah kelahiran hidup yang dialami

seorang wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi

tidak terlalu mengkhawatirkan kehamilannya lagi

sehingga mengurangi jumlah kunjungan, sedangkan ibu

yang baru pertama kali hamil menganggap ANC sebagai

hal baru, sehingga ibu lebih termotivasi untuk

melaksanakannya.

5) Jarak Kehamilan

Semakin tinggi risiko terjadinya komplikasi, semakin

tinggi motivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan.

Jarak kehamilan yang dekat dapat meningkatkan risiko

komplikasi pada ibu hamil, sehingga meningkatkan

frekuensi kunjungan antenatalnya.

6) Pengetahuan
Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu

tindakan, pengetahuan merupakan faktor penting yang

mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan

kunjungan ANC. Bagi ibu dengan tingkat pengetahuan

kesehatan kehamilan yang tinggi, kunjungan ANC tidak

hanya untuk memenuhi kewajiban, tetapi juga menjadi

sebuah kebutuhan untuk kehamilannya.

7) Sikap Ibu Hamil

Sikap ibu hamil terhadap layanan pemeriksaan kehamilan

akan mempengaruhi kepatuhannya terhadap kunjungan

ANC. Sikap positif atau respon yang baik mencerminkan

kepedulian terhadap kesehatan diri dan janinnya sehingga

dapat meningkatkan angka kunjungan. Sedangkan, sikap

negatif bisa membuat ibu hamil kehilangan motivasi

untuk melakukan kunjungan.

b. Faktor pemungkin merupakan faktor yang memfasilitasi perilaku

atau tindakan seseorang. Adapun faktor pemungkin ibu hamil

dalam melakukan kunjungan ANC terdiri dari faktor :

1) Jarak

Tempat tinggal Semakin jauh jarak dan semakin sulit

akses fasilitas kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil,

akan menurunkan motivasi ibu hamil untuk melakukan

kunjungan ANC. Jarak akan membuat ibu berpikir dua

kali, karena setiap kunjungan akan menyita banyak tenaga


dan waktu. Ibu hamil yang tidak memiliki transportasi dan

harus berjalan kaki menuju ke tempat pelayanan

kesehatan mayoritas memiliki angka kunjungan ANC

kurang dari 4 kali selama masa kehamilan.

2) Penghasilan keluarga

Ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang rendah, lebih

mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga

sehingga mengabaikan hal-hal lain, termasuk kesehatan

kehamilan. Sehingga, semakin rendah pendapatan

keluarga, semakin rendah angka kunjungan ibu hamil ke

fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan

kehamilannya.

3) Sarana Media Informasi Yang Ada

Media informasi termasuk informasi tentang pentingnya

antenatal care bagi ibu hamil dapat meningkatkan

pengetahuan dan motivasi ibu dalam melakukan

kunjungan. Edukasi melalui media biasanya menjadi

salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk

mengubah perilaku masyarakat dengan tingkat

pendidikan dan pengetahuan yang lebih rendah. Media

yang digunakan bisa berupa media cetak maupun media

elektronik.

c. Faktor penguat merupakan faktor yang mendorong atau

memperkuat terjadinya perilaku kesehatan. Adapun faktor


penguat yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan ANC adalah :

1) Dukungan Suami

Sebagai calon ayah, sikap suami terhadap istrinya yang

sedang hamil sangat menentukan rasa sayangnya terhadap

kesehatan istri dan calon anaknya. Oleh karena itu sebagai

pasangan terdekat ibu hamil, dukungan suami yang baik

akan mempengaruhi dorongan ibu hamil untuk menjaga

kehamilannya, sehingga ibu termotivasi untuk melakukan

kunjungan ANC.

2) Dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan

penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga. Sebagai

lingkungan yang paling dekat dengan ibu hamil,

dukungan keluarga berperan penting dalam

mempengaruhi psikologi dan motivasi ibu dalam

melakukan perilaku kesehatan. Dengan dukungan yang

baik dari keluarga, ibu hamil akan lebih memperhatikan

kesehatan diri dan janinnya, yaitu dengan secara rutin

berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

melakukan ANC. Dukungan keluarga dapat berupa

bantuan, perhatian, penghargaan, atau kepedulian

terhadap ibu hamil.


3) Sikap Serta Dukungan Dari Petugas Kesehatan

Sikap petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

mempengaruhi frekuensi kunjungan ANC ibu hamil.

Semakin baik sikap petugas kesehatan, semakin sering ibu

hamil memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan.

Distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata di daerah

terpencil juga dapat mengurangi akses ibu hamil terhadap

layanan kesehatan.

2.4.4 Pemeriksaan Atau Standar Pelayanan ANC (Ante Natal Care)

Menurut Kemenkes RI, (2019) pelayanan ANC yang diberikan harus

memenuhi jenis pelayanan sebagai berikut.

a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kg selama kehamilan

atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya

gangguan pertumbuhan janin.

b. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan dan

preeclampsia

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk

skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Ibu hamil
dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah

(BBLR).

d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan

umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.

e. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil di

skrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada

ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini

f. Pemberian tablet tambah darah

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak

kontak pertama.

g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini

dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III

bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk

ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari


120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan

adanya gawat janin.

h. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal

dan konseling, termasuk KB pasca persalinan).

i. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).

j. Tatalaksana kasus sesuai indikasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan

antenatal di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap

kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai

dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan (Mandang et al.,

2016).

2.4.5 Kunjungan Pada ANC (Ante Natal Care)

Sesuai dengan kebijakan kebijakan departemen kesehatan, kunjungan

minimal selama hamil adalah 4 kali yaitu 1 kali trisemester I, 1 kali pada

trisemester II, dan 2 kali pada trisemester III. Namun sebaiknya

kunjungan tetrsebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera

terdeteksi jika ada penyulit atau kompikasi kehamilan (Kuswanti,2014).

2.4.6 Sikap Ibu Melakukan ANC (Ante Natal Care)

Dipengaruhi oleh karakteristik pribadi (kepribadian, motif, minat,

kebutuhan, pengalaman masa lalu dan harapan seseorang) dan situasi

(waktu, keadaan kerja dan keadaan sosial), sedangkan faktor lain yaitu

tenaga bidan kurang respon terhadap keluhan pasien terutama pada saat

pasien tidak bisa lagi ke sarana pelayanan, keterbatasan fasilitas yang


dimiliki polindes. Kondisi tersebut yang mempengaruhi persepsi ibu

negatif sehingga ibu tidak yakin untuk melakukan ANC. Selain itu,

anggapan ibu tentang kondisi kehamilan yang baik baik saja sehingga ibu

tidak perlu melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan

yang dapat berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu hamil

karena kurangnya deteksi dini resiko tinggi (Saifudin, 2014).

2.4.7 Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Ibu Dalam Melakukan

Kunjungan ANC (Ante Natal Care)

Yaitu umur, pendidikan, paritas dan pekerjaan (Lumongga, 2013).

2.4.8 Dampak Dari Ibu Hamil Yang Tidak Mengikuti ANC (Ante Natal Care)

Adalah meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu, tidak

terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan dan kelainan fisik yang

terjadi pada saat persalinan tidak dapat di deteksi secara dini (Depkes RI,

2008). Selain itu ibu hamil kurang mendapatkan informasi tentang

persiapan persalinan sehingga pada saat akan menghadapi persalinan

kecemasannya meningkat (Lumongga, 2013).

2.4.9 Indikator Pada ANC (Ante Natal Care)

Menurut Perminkes Republik Indonesia No 97 2014 Indikator ANC

(Ante Natal Care) Meiputi :

a. Kunjungan pertama (K1)

K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

mempunyai kompetensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu

sesuai standar
b. Kunjungan ke-4 (K4)

K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan

pelayanan terpadu sesuai standar. Kontak 4 kali dapat dilakukan

sebagai berikut: minimal satu kali pada trimester I (0-12 minggu),

minimal satu kali pada trimester kedua (>12-24 minggu), dan

minimal 2 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai dengan

kelahiran).

c. Penanganan komplikasi (PK) Penanganan komplikasi penyakit

menular, Penyakit tidak menular dan masalah gizi yang terjadi

pada ibu hamil


2.5 Kerangka Konseptual
Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
ibu Hamil:
Faktor Internal
1. kepercayaan tentang persalinan
dan
2. Perasaan menjelang persalinan.

Faktor Eksternal 1. Ibu hamil menjelang


1. informasi dari tenaga kesehatan persalinan mendapatkan
dan informasi dan pendidikan
2. dukungan suami kesehatan dari Nakes Kecemasan Ibu Hamil
2. Dukungan Suami
3. Riwayat ANC
3. Riwayat ANC
4. Usia 1. Dukungan Psikologis
5. Pendidikan
2. Dukungan Emosional
6. paritas dan 3. Dukungan
7. pekerjaan Penghargaan
4. Dukungan Informasi
5. Dukungan Spiritual

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual (Shodiqoh, 2014) , (Kuswanti, 2014).

Keterangan : Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat membuat

seseorang ibu hamil merasa cemas yang pertama dari dalam diri ibu hamil yaitu

kepercayaan tentang persalinan dan Perasaan ibu menjelang persalinan

sedangkan dari luar yaitu informasi dari tenaga kesehatan karena bagi ibu hamil

informasi dari tenaga kesehatan yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan, usia juga dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan ibu hamil semakin dewasa ibu akan semakin banyak

pengalaman bagi ibu, kemudian Pendidikan pengetahuan yang dimiliki ibu

tentang hal hal terkait kehamilan bermanfaat sekali bagi ibu hamil dalam

menhindari adanya kecemasan juga paritas dan pekerjaan, faktor lainnya

seperti Dukungan suami yang meliputi adanya dukungan psikologis,


emosional, penghargaan, informasi, dan spiritual, adanya riwayat ANC

mengenai kepatuhan seorang ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC semakin

teratur ibu hamil melakukan ANC sesuai indikator pemeriksaan maka akan

membuat tingkat kecemasan ibu berkuranng.

2.6 Hipotesis Peneletian

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang telah

dirumuskan di dalam perencanaan penelitian (Nursalam, 2013).

Ha : Terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu hamil

menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar.

Ha : Terdapat hubungan antara riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil

menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

3.1.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang

dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan

suatu akhir dari suatu tahap kepuusan yang dibuat oleh peneliti

berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan

(Nursalam, 2013).

Penelitian ini merupakan penelitian Obsevasional Analitik yaitu

Studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni

sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi

dalam variabel lain. Peneliti menggunakan pendekatan cross sectional

yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini akan

diamati pada waktu (periode) yang sama. Rancangan penelitian ini

bertujuan untuk melihat hubungan dukungan suami dan riwayat ANC

dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa

Lesong Daya.

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai yang

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Dalam riset variabel

dikarakteristikan sebagai deraja, jumlah dan perbedaan. Variabel juga

merupakan konsep diri sebagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu

51
52

fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam,

2011). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Riwidikdo,

2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Dukungan Suami

dan Riwayat ANC.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat dari adanya variabel bebas (Riwidikdo, 2013). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Kecemasan Ibu Hamil Menjelang

Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang menentukan

variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga akan membantu peneliti lain

yang menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2007 dalam Adelina, 2014).

Tabel 3.1 Definisi Operasional definisi operasional hubungan dukungan


suami dan riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil
menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya
Kecamatan Batu Marmar.
Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil
Independen: Dukungan yang diberikan oleh ibu Kusioner Ordinal Rendah :
Dukungan hamil untuk menurunkan kecemasan X < 50
Suami menjelang persalinan. Sedang :
Parameter : 50 ≤ X < 75
a. Dukungan Emosional Tinggi :
b. Dukungan Penilaian 75 ≤ X
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informasi

Riwayat keteraturan ibu hamil untuk Kusioner Ordinal Patuh


ANC memeriksakan kehamilannya Tidak patuh
kepelayanan kesehatan.
Parameter :
53

a. Trimester 1 (0–12 Minggu ) 1 kali


b. Trimester 2 (12–28 Minggu ) 1 kali
c. Trimester 3 (28–40 Minggu ) 2 kali

Dependen: Perasaan takut yang muncul pada ibu Kusioner Ordinal 1. Tidak ada
Kecemasan hamil ketika akan menghadapi proses kecemasa:
ibu hamil persalinan. skor < 14
Parameter : 2. Kecemasan
a. Perasaan cemas ringan:skor
b. Gangguan tidur 14- 20
c. Mengalami ketegangan dan 3. Kecemasan
ketakutan sedang:skor
d. Mengalami persaan depresi 21-27
4. Kecemasan
berat:skor 28-
41
3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek dan subjek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah semua ibu hamil Trimester 3 antara bulan Mei di Polindes

Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar.

3.4.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan

sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini

sampel yang diambil penelitian pada ibu hamil menjelang persalinan di

Polindes Desa Lesong Daya.

Dalam penelitian ini yang menjadi :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai


54

sampel (Notoatmodjo, 2016). Dalam penelitian ini yang menjadi

Kriteria Inklusi yaitu:

1) Bersedia menjadi responden, mengikuti kegiatan

penelitian mulai dari awal sampai akhir.

2) Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 - 40

minggu

3) Ibu hamil menjelang persalinan

4) Ibu hamil yang mempunyai buku KIA

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek peneliti tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian. Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya

adalah:

Responden yang tidak bisa baca tulis

3.4.3 Teknik sampling

Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar sesuai dengan

keseluruhan seluruh objek (Nursalam, 2011). Dalam penelitian ini

pengambilan sampel menggunakan semua total populasi. Responden

sejumlah 15 orang untuk dipilih sebagai responden.

3.5 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar pada bulan Mei 2022.


55

3.6 Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2009). Dalam pengumpulan data tentang hubungan

dukungan suami dan riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di Polindes Desa Lesong Daya. yaitu dengan cara menggunakan

kusioner Dukungan Suami dan Kuesioner Kecemasan.

3.7 Cara Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diper oleh dari studi

pendahuluan pada ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong

Daya melakukan penelitian yaitu mempersiapkan prosedur-prosedur

pengumpulan data. Prosedur pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan. Tahap persiapan yaitu mengajukan surat permohonan

penelitian kepada ketua prodi S1 Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura,

mengurus perijinan studi pendahuluan di Puskesmas Batumarmar, melakukan

studi pendahuluan dan konsultasi kepada pembimbing.

Tahap pelaksanaan Pengumpulan data di dapatkan dari ibu hamil menjelang

persalinan yang memeriksakan kehamilannya di Polindes Desa Lesong Daya.

Kemudian ibu hamil menjelang persalinan tersebut diberikan kuisioner,

sebelum meminta mengisi kuisioner terlebih dahulu peneliti menjelskan terkait

tujuan, manfaat, judul serta kerahasiaan responden. Jika setelah mendapat

penjelasan ibu bersedia menjadi responden, maka selanjutnya peneliti

memberikan lembar informed consent untuk ditanda tangani responden sebelum

melakukan pengisian kuisioner. Selanjutnya, kuisioner yang di isi responden di


56

cek kembali kelengkapan datanya. Jika terdapat kuisioner yang kurang lengkap,

maka peneliti mempersilahkan untuk melengkapinya. Setelah pengisian

kuisioner sudah lengkap, kemudian peneliti mengumpulkan kuisioner dan

mengucapkan terimakasih kepada responden

3.8 Pengolahan Data

Dalam melakukan analisa data, terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh

digunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

hipotesis (Hidayat, 2010). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

3.8.1 Pemeriksaan data (Editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2010). Langkah ini dilakukan

untuk menghindari kesalahan-kesalahan dari data yang dikumpulkan

juga monitor jangan sampai terjadi kekosongan dari data yang

dibutuhkan.

3.8.2 Pemberian Skoring (scoring)

a. Dukungan suami dimana sikap diukur dengan Likert Scale yang

terdiri dari pertanyaan favourable, jika responden menjawab

selalu skor 4, sering skor 3, kadang- kadang skor 2, tidak

pernah skor 1. Pertanyaan unfavourable, jika responden

menjawab Selalu skor 1, Sering skor 2, Kadang- kadang skor 3,

Tidak pernah skor 4 (Sugiyono, 2010).

Penilaian hasil yaitu :


57

1) Rendah : X < 5O

2) Sedang : 50 ≤ X < 75

3) Tinggi : 75 ≤ X

b. Untuk ANC patuh dan tidak patuh

c. Untuk tingkat kecemasan tidak ada gejala skor 0, satu gejala dari

pilihan yang ada skor 1, kurang dari separuh gejala skor 2,

kurang dari separuh gejala yang ada skor 3, semua gejala yang

ada skor 4 (Hamilton dalam Schlaefer, 2012).

Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item 1

sampai dengan 14 item ketentuan sebagai berikut:

1) Skor < 14 : tidak ada kecemasan

2) Skor 14- 20 : ringan

3) Skor 21- 27 : sedang

4) Skor 28- 41 : berat

3.8.3 Coding

Menyederhanakan data yang terkumpul dengan cara memberikan

kode atau symbol tertentu. Kegunaan coding yaitu untuk mempermudah

pada saat analisi data dan juga pada saat entry data (Notoatmodjo, 2010).

a. Dukungan Suami

Pada penelitian ini untuk penilaian dari kuisioner dukungan

suami dikatagorikan menjadi 3 kelompok:

1) Rendah : 1

2) Sedang : 2

3) Tinggi : 3
58

b. Riwayat ANC

Pada penelitian ini untuk penilaian dari kuisioner Riwayat ANC

dikatagorikan menjadi 2 kelompok:

1) Tidak patuh : 1

2) Patuh :2

c. Tingkat Kecemasan

Pada penelitian ini untuk penilaian dari kuisioner dukungan

suami dikatagorikan menjadi 4 kelompok:

1) Tidak ada kecemasan : 4

2) Kecemasan ringan :3

3) Kecemasan sedang :2

4) Kecemasan berat :1

3.8.4 Tabulating

Dari data metah dilakukan penyesuaian data yang merupakan

pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat

dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan di analisa

(Sulistyaningsih, 2011).

3.9 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul dan diperiksa kelengkapannya kemudian

peneliti melakukan analisa data yaitu :

3.9.1 Analisa univariat

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan distribusi frekuensi dengan

menggunakan analis univariat yaitu mendeskripsikan variabel

independen (bebas) yaitu dukungan suami dan riwayat ANC dan variabel
59

dependen (terikat) yaitu Kecemasan ibu hamil.

3.9.2 Analisa bivariate

Dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti yaitu hubungan dukungan

suami dan riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di Polindes Desa Lesong Daya. Variabel dukungan suami dan

riwayat ANC berskala ordinal sedangkan kecemasan berskala ordinal,

maka analisa data menggunakan uji korelasi Chi Square). Teknik analisa

chi square menggunakkan persalinan di Polindes Desa Lesong Daya.

Teknik analisa chi square menggunakkan drajat kepercayaan 95%

dengan α 5% sehingga jika dalam perhitungan statistic nilai P (p value)

< 0,05 menunjukkan ada hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Besarannya koefisien kontingensi dapat digunakan untuk memberikan

penilaian tingkat kekuatan dua variabel. Tingkat hubungan variabel

penelitian menurut besarannya koefisien korelasi adalahsebagai berikut:

Table 3.4 Tingkat Hubungan Variabel Penelitian

Interval Koefisien Variabel Tingkat Hubungan


0,000- 0,200 Sangat Rendah
0,200- 0,400 Rendah
0,400- 0,600 Sedang
0,600- 0,800 Kuat
0,800- 1,00 Sangat Kuat
(Arikunto, 2010).
60

3.10 Kerangka Kerja

Populasi seluruh ibu hamil


menjelang persalinan

Sampel
Semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Penilaian Kecemasan di ukur menggunakan Kusioner

Pengolahan data
Editing, coding, scoring, tabulating

Analisa data
Uji Univariat Distribusi Frekuensi
Uji Bivariat Chi Square

Penyajian hasil

Kesimpulan
Gambar 3.1 Kerangka Kerja hubungan dukungan suami dan riwayat ANC dengan
kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya.
3.11 Etika Penelitian

Menurut Notoatmojo (2010), penelitian ini menggunakan objek manusia

yang memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia. Prinsip etika penelitian merupakan standar

etika dalam melakukan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti

perlu mendapatkan adanya rekomendasi dari institusi atau pihak lain dengan

mengajukan permohonan ijin kepada institusi atau lembaga terkait tempat

penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti kemudian melakukan

penelitian dengan menekankan etika yang meliputi:

3.11.1 Nilai Sosial

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan pada

metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan
61

penelitian yang mengikut sertakan manusia adalah adanya nilai sosial,

memiliki kewajiban moral untuk memastikan semua penelitian dilakukan

dengan cara menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghormati,

melindungi dan adil terhadap subjek dan masyarakat dimana penelitian

dilakukan. Nilai sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada

nilai novelty atau kebaruan. Dimana penelitian ini, penelitan ini

mengambil judul hubungan dukungan suami dan riwayat ANC dengan

kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong

Daya. Penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh orang lain.

3.11.2 Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan pada

metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan

penelitian yang mengikut sertakan manusia adalah adanya nilai ilmiah.

Parameter ilmiah mengacu pada kemampuan penelitian untuk

menghasilkan informasi yang valid dan handal, sesuai tujuan yang

dinyatakan dalam protokol, dasar untuk penelitian selanjutnya dan data

yang relevan untuk mengambil keputusan klinis, kesehatan dan

kebijakan sosial atau alokasi sumber daya. Intinya adalah bahwa berbagai

hal yang berkaitan dengan “desain ilmiah” yang menghasilkan informasi

yang bermakna, bukan justru sebaliknya. Dalam penelitian ini desain

yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross

sectional, dimana desain yang digunakan sesuai dengan kaidah penulisan

yang benar. Sedangkan data yang diperoleh dalam penelitian ini telah

mengikuti prosedural yang ada.


62

3.11.3 Pemerataan beban dan manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik bila resiko telah

diminimalisirkan baik dengan mencegah potensi-potensi merugikan dan

meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat sumber

penelitian harus lebih besar dibanding resiko. Selain itu juga memastikan

bahwa manfaat dan beban disitribusikan merata, tidak ada status/tingkat

kelompok dikenakan resiko/beban lebih berat. Dalam penelitian ini,

peneliti berharap dapat memberikan gambaran tentang kecemasan dan

dukungan keluarga responden yang sering kali tidak disadari sedangkan

beban yang diterima adalah responden harus meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner.

3.11.4 Potensi manfaat dan resiko

Hampir setiap penelitian yang mengikut sertakan subjek manusia

akan memberikan beberapa “konsekuensi” misal resiko seperti

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya. Beberapa manfaat

yang sesuai nampaknya diperlukan untuk membenarkan hal itu demi

keseimbangan. Oleh sebab itu, penting membedakan berbagai jenis

manfaat hasil penelitian dan berbagai makna moral dari segi subjek.

Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan gambaran

kecemasan dan dukungan keluarga, responden yang sering kali tidak

disadari resiko yang diterima adalah responden harus meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner.

3.11.5 Bujukan / ekspolitasi (undak )

Dalam penelitian harus dihindari adanya kecurigaan atau klaim


63

adanya “eksploitatif”, dan pentingnya aspek moral pada klaim tersebut.

Klaim berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit and harm),

kerentanan (vulnerability) dan persetujuan (consent). Dalam penelitian

ini, peneliti memberikan kue dan air mineral kepada responden.

3.11.6 Rahasia / privasi

Kerahasiaan adalah menghormati usaha penyedia informasi tentang

bagaimana informasi yang akan digunakan atau diungkapkan. Dengan

demikian, kewajiban untuk menghormati kerahasiaan adalah berkaitan

dengan bagaimana seseorang menepati janji. Hal ini penting untuk

dicatat bahwa usaha untuk menjaga kerahasiaan tidak selalu secara

eksplisit diberikan. Dalam penelitian ini, peneliti merahasiakan nama

atau identitas responden, seperti hanya memberikan nama inisial saja

sedangkan untuk foto dari responden, peneliti tidak memperjelas gambar

wajah dari foto tersebut.

3.11.7 Informed Consent

Infomed Consent merupakan bentuk persetujuan antar peneliti

dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan

(Nursalam,2017). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

3.12 Keterbatasan

Peneliti hanya mendapatkan 15 responden ibu hamil yang masuk trimester

3, disebabkan karena sedikitnya jumlah ibu hamil yang masuk trimester 3 pada

bulan Mei 2022 di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar.
BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Data Umum

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan


Gambaran mengenai ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa
Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar yang menjadi karakteristik
responden penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ibu Hamil
Trimester III di Polindes Desa Lesong Daya

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Umur
Masa Remaja Akhir 4 26,67
(17-25)
Masa Dewasa Awal 7 46,66
(26-35)
Masa dewasa akhir 4 26,67
(36-45)
Total 15 100
2. Pendidikan
Pendidikan Dasar 9 60
(SD,SMP)
Pendidikan Menengah 6 40
(SMA)
Pendidikan Tinggi 0 0
(D3,Sarjana)
Total 15 100
3. Pekerjaan
IRT 10 66,67
Karyawan 0 0
Guru 0 0
PNS 0 0
Wirausaha 5 33,33
Total 15 100
4 Paritas
Ke-1 6 40
Ke-2 8 53,33
Ke-3 1 6,67
Total 15 100
5 Umur Suami 20
Masa Remaja Akhir 3
(17-25)
Masa Dewasa Awal 8 53,33
(26-35)
Masa Dewasa Akhir 4 26,67
(36-45)
Total 15 100

64
65

6 Pendidikan Suami
Pendidikan Dasar 8 53,33
(SD,SMP)
Penddikan Menengah 7 46,67
(SMA)
Total 15 100
7 Pekerjaan Suami
Petani 4 26,67
Pedagang 4 26,67
Nelayan 1 6,67
Wirausaha 6 40
Total 15 100
Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar

masa dewasa awal berumur antara 26-35 tahun yaitu sebanyak 7 orang

(46,66%), pendidikan pada ibu hamil trimester III dari 15 orang responden

sebagian besar berpendidikan dasar (SD,SMP) yaitu sebanyak 9 responden

(60%), pekerjaan ibu hamil trimester III dari 15 responden sebagian besar

yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 10 responden (66,67%), paritas

ibu hamil trisemester III dari 15 responden sebagian besar yaitu kehamilan

ke-2 sebayak 8 responden (53,33%), sedangkan umur suami sebagian besar

masa dewasa awal berumur antara 26-35 tahun yaitu sebanyak 8 orang

(53,33%), pendidikan suami sebagian besar berpendidikan dasar (SD,SMP)

yaitu sebanyak 8 orang (53,33), sedangkan pekerjaan suami sebagian besar

yaitu wirausaha sebanyak 6 orang (40%).


66

4.2 Data Khusus

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Dukungan Suami pada Ibu Hamil


menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Menjelang
Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar

Dukungan Suami Frekuensi Presentase


(f) (%)
Rendah 0 0
Sedang 4 26,67
Tinggi 11 73,33

Total 15 100
Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden

berjumlah 15 ibu hamil menjelang persalinan, sebagian besar mendapat

dukungan suami tinggi sebanyak 11 responden (73,33%).

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat ANC Pada Ibu Hamil


menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Riwayat ANC Pada Ibu Hamil Menjelang
Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar
Riwayat ANC Frekuensi Presentase (%)
(f)
Patuh 10 66,67
Tidak Patuh 5 33,33

Total 15 100
Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dikatahui bahwa dari keseluruhan responden

yang berjumlah 15 ibu hamil trimester III, sebagian besar patuh terhadap

pemeriksaan ANC 10 responden (66,67%).


67

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecemasan Pada Ibu Hamil


menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecemasan Pada Ibu Hamil Menjelang
Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu
Marmar.

Kecemasan Frekuensi (f) Persentase (%)

Tidak ada kecemasan 7 46,67


Kecemasan ringan 5 33,33
Kecemasan sedang 3 20
Kecemasan berat 0 0
Total 15 100

Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dikatahui bahwa dari keseluruhan responden

yang berjumlah 15 ibu hamil menjelang persalinan, sebagian besar 7

responden (46,67%) tidak mengalami kecemasan.

4.2.4 Hubungan Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang


Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar terlebih
dahulu dihitung dengan menggunakan tabulasi.
Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya
Kecamatan Batu Marmar

Dukungan Tingkat Kecemasan


Suami Tidak Persentase Persentase Persentase
Ada (%) Ringan (%) Sedang (%) Total
Rendah 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 1 6,67 1 6,67 2 13,33 26,67
Tinggi 6 40 4 26,67 1 6,66 73,33
Total 7 46,67 5 33,34 3 19,99 100
Uji Statistik : Chi Square
P Value : 0,026
α : 0,05
Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.5 dapat di simpulkan bahwa ibu hamil yang mendapat

dukungan suami rendah tidak ada yang mengalami kecemasan ringan

sedang dan berat. Sedangkan ibu hamil yang mendapat dukungan suami
68

sedang yang tidak mengalami kecemasan 1 responden (6,67%), kecemasan

ringan 1 responden (6,67%) dan kecemasan sedang 2 responden (13,33%),

Sedangkan ibu hamil yang mendapat dukungan suami tinggi yang tidak

mengalami kecemasan 6 responden (40%), kecemasan ringan 4 responden

(26,67%), kecemasan sedang 1 responden (6,66%) . Dilakukan uji Chi

Square menunjukkan hasil P Value dengan taraf signifikan α 95% (0, 05).

Karena 0,026 < 0,05 maka Ho terima. Berdasarkan hasil tersebut berarti

signifikan atau terdapat hubungan signifikan antara dukungan suami dengan

kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di polindes Desa Lesong Daya

Kecamatan Batu Marmar yang digunakan.

4.2.5 Hubungan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang


Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar terlebih
dahulu dihitung dengan menggunakan tabulasi.
Tabel 4.6 Hubungan Riwayat ANC dengan Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya
Kecamatan Batu Marmar
Riwayat Tingkat Kecemasan
ANC Tidak Persentase Persentase Persentase
Ada (%) Ringan (%) Sedang (%) Total
Patuh 4 26,67 4 26,67 2 13,33 80
Tidak Patuh 3 20 1 6,67 1 6,66 20

Total 7 46,67 5 33,34 3 19,99 100


Uji Statistik : Chi Square
P Value : 0,007
α : 0,05
Sumber: Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.6 dapat di simpulkan bahwa ibu hamil yang patuh

terhadap pemeriksaan ANC yang tidak mengalami kecemasan 4 responden

(26,67%), yang mengalami kecemasan ringan 4 respoden (26,67%), dan

yang mengalami kecemasan sedang 2 responden (13,33%). Dan ibu hamil

menjelang persalinan yang tidak patuh terhadap pemeriksaan ANC yang


69

tidak mengalami kecemasan sebanyak 3 responden (20%), yang mengalami

kecemasan ringan 1 responden (6,67), dan yang mengalami kecemasan

sedang sebanyak 1 responden (6,66). Dan tidak ada yang mengalami

kecemasan berat. Dilakukan uji Chi Square menunjukkan hasil P Value

dengan taraf signifikan α 95% (0, 05). Karena 0,007 < 0,05 maka Ho

diterima. Berdasarkan hasil tersebut berarti signifikan atau terdapat

hubungan signifikan antara Riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil

menjelang persalinan di polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar yang digunakan.


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Dukungan suami pada ibu hamil menjelang persalinan di Polindes Desa

Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan dukungan suami menghadapi

persalinan pada ibu hamil menjelang persalinan yang mendapat dukungan

suami tinggi sebagian besar sebanyak 11 responden (73,33%), hal ini

dibuktikan dengan kuesioner dimana sudah banyaknya suami yang

memperdulikan kesehatan ibu hamil, banyaknya suami yang memahami

keadaan ibu hamil, dan bayaknya suami yang menghargai pengorbanan ibu

hamil.

Menurut Taufik, (2010) peran aktif suami untuk memberikan dukungan

pada istri yang sedang hamil tersebut berpengaruh terhadap kepedulian ibu atas

kesehatan diri dan janinnya. Ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, bahagia

dan siap dalam menjalani proses kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

Menurut Stuart, (2008) Perhatian dan dukungan dari orang- orang terdekat

terutama suami sangat membantu dalam mengatasi kecemasan yang di alami

ibu hamil karena perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis yang

terjadi selama kehamilan. Dukungan suami akan meningkatkan kesejahteraan

psikologis dan kemampuan penyesuaian diri melalui perasaan memiliki,

peningkatan percaya diri, pencegahan psikologi, pengurangan stress serta

penyediaan sumber atau bantuan yang dibutuhkan selama kehamilan

Berdasarkan data di atas bahwa dukungan psikologis terdekat berasal dari

keluarga seperti dukungan suami. Dukungan suami terbukti dapat menurunkan

70
71

tingkat kecemasan pada ibu bersalin. Dukungan suami adalah dorongan dan

motivasi terhadap istri baik secara moral maupun material. Dukungan dari

suami merupakan faktor utama atau strategi koping yang sangat tepat untuk

mengurangi kecemasan ibu selama kehamilan hingga persalinan. Dari bentuk

dukungan yang paling dominal yaitu bentuk dukungan istrumental dimana

suami banyak yang sudah perduli terhadap istrinya baik segi moral maupun

material.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa dukungan suami yang kategori tinggi sebagian besar

suami berusia dewasa awal (26-35) sebanyak 8 0rang (53,33%).

Penelitian ini sejalan dengan teori Mulyanti dkk, (2010), dukungan yang

baik dari suami dapat memberikan motivasi yang baik bagi ibu untuk

memantau kehamilannya. Dukungan suami adalah faktor terpenting dalam

membantu orang memecahkan masalah dan faktor lainnya juga di dapat dari

umur suami semakin dewasa akan lebih memiliki karakteristik yang baik dalam

dukungan terhadap ibu hamil. Jika ada dukungan maka akan meningkatkan

rasa motivasi dalam memecahkan masalah.

Berdasarkan data di atas bahwa semakin dewasa seorang suami akan

membuat lebih berfikir rasional dan akan lebih matang dalam membuat sebuah

keputusan sehingga suami yang usianya lebih dewasa akan jenderung memiliki

dukungan yang tinggi terhadap seorang ibu hamil.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa dukungan suami yang kategori tinggi sebagian besar

suami berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 7 orang (46,67%).


72

Penelitian ini sejalan dengan teori Hijriyati, (2020) tingkat pendidikan bisa

mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan bertindak, orang dengan

pendidikan yang tinggi akan lebih mudah berpikir rasional sehingga lebih

mudah memecahkan masalah dan mengetahui bagaimana cara mekanisme

koping yang positif

Berdasarkan data di atas bahwa suami yang berpendidikan lebih tinggi akan

memiliki informasi yang lebih luas dan akan membuat pemikiran yang lebih

matang sehingga sangat berpengaruh terhadap dukungan yang baik kepada

seorang ibu hamil.

5.2 Riwayat ANC pada ibu hamil menjelang persalinan di Polines Desa

Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 responden

sebagian besar patuh terhadap pemeriksaan ANC sebanyak 10 (66,67), hal ini

dibuktikan dengan sudah banyaknya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan

kehamilannya pada trisemeter I sampai trimester 3.

Menurut Inayah dan Fitriahadi, (2019), kepatuhan terhadap pemeriksaan

ANC sangatlah penting dan dampak tidak dilakukannya pemeriksaan pada ibu

hamil juga Dikatakan bahwa ibu hamil tidak akan mengetahui metode merawat

kehamilan secara benar dan baik, tidak ada tanda-tanda awal kehamilan. risiko

kehamilan, tidak disertai penyakit kurang darah yang bisa menyebabkan

komplikasi perdarahan saat melahirkan, tidak ada komplikasi kehamilan, tidak

ada penyakit penyerta dan komplikasi periode kehamilan.

Berdasarkan data di atas bahwa semakin patuh ibu hamil dalam

melaksanakan pemeriksaan ANC maka ibu hamil akan lebih mengetahui


73

kondisi kesehatan pada kehamilannya dan juga dapat mengetahui apakah

kehamilannya sehat atau tidak.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa kepatuhan ANC pada ibu hamil di pengaruhi oleh usia ibu

hamil yang sebagian besar masa dewasa awal (26-35) tahun sebanyak 4

responden (26,67).

Penelitian ini sejalan dengan teori Purwanto (2010) ketidak patuhan yang

cukup besar itu sangat mungkin dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan

pekerjaan dari responden tersebut. Kepatuhan ANC dipengaruhi oleh umur,

semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya dari

pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya.

Berdasarkan data di atas bahwa usia sangat berpengaruh terhadap kepatuhan

ibu hamil dalam pemeriksaan ANC, kedewasan ibu akan membuat ibu lebih

berfikir rasional dalam menjaga kesehatan kehamilannya sehingga ibu hamil

jenderung untuk patuh dalam pemeriksaan ANC dibandingkan dengan ibu

hamil yang masih usia remaja.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa kepatuhan ANC pada ibu hamil di pengaruhi oleh

pendidikan ibu hamil yang sebagian besar pendidikan menengah (SMA)

sebanyak 6 responden (40%).

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Sunaryo (2012) yang menyatakan

bahwa rendahnya pendidikan akan mempengaruhi kemampuan ibu dalam

mencerna dan menyerap informasi baru sehingga akan mempengaruhi

terbentuknya sikap seseorang dalam berfikir.


74

Berdasarkan data di atas pendidikan menengah membuat ibu hamil lebih

banyak mengenal informasi dari pada ibu hamil yang masih berpendidikan

dasar sehingga, banyaknya informasi yang di dapat dapat membuat ibu hamil

lebih mengenal tentang arti pentingnya pemeriksaan ANC.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa kepatuhan ANC pada ibu hamil di pengaruhi oleh

pekerjaan ibu hamil yang sebagian besar IRT sebanyak 8 responden (53,33%).

Penelitian ini sejalan dengan teori efendy dan sari tahun (2017) yang

menunjukkan beberapa ibu yang tidak mempunyai pekerjaan banyak peluang

memantau kehamilannya. Maka dari itu, menumbukan perilaku baru dalam

meningkatkan semangat ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

Pada saat yang sama, untuk yang mempunyai pekerjaan menghabiskan peluang

kecil untuk memantau kehamilan mereka dan menghabiskan momen di tempat

kerja.

Berdasarkan data di atas bahwa ibu hamil yang tidak bekerja lebih banyak

memiliki peluang dalam melakukan kunjungan ANC, sebab tidak bekerja tidak

mempunyai jadwal yang padat dan menghabiskan waktu yang relatif lebih

banyak untuk pemeriksaan kunjungan ANC. Sebagian ibu hamil tidak

mempunyai pekerjaan atau kebanyakan sudah IRT. Tentunya hal ini akan

menyebabkan ibu mengeluarkan tenaga dan pikiran lebih banyak dibandingkan

ibu hamil di tempat kerja, sehingga ibu tidak sibuk, tidak masuk kerja dan

mengontrol kehamilannya sesuai prenatal.


75

5.3 Kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan di Polines Desa Lesong

Daya Kecamatan Batu Marmar

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 responden

sebagian besar tidak ada kecemasan sebanyak 7 responden (46,67), dan

sebagian besar juga mengalami kecemasan ringan sebanyak 5 responden

(33,33) hal ini dibuktikan dengan sudah banyaknya ibu hamil yang mengalami

gangguan gejala urogenital menjelang persalinan.

Menurut Durand dan Barlow, (2009) Kecemasan adalah suasana

perasaan (mood) yang ditandai gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan

fisik dan kekhawatiran tentang masa depan. Kecemasan bisa jadi perasaan

gelisah, sejumlah perilaku yang tampak diantaranya khawatir, dan resah.

Istilah kecemasan juga dapat dirumuskan sebagai pengalaman yang tidak

menyenangkan, suatu keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa

yang akan datang, yang ditandai oleh adanya kekhawatiran karena tidak

dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang. Reaksi

emosional langsung terhadap bahaya yang dihadapi saat ini. Kecemasan

ditandai oleh adanya kecenderungan yang kuat untuk lari dan juga ditandai

oleh adanya desakan.

Berdasarkan data di atas ibu hamil yang banyak tidak mengalami

kecemasan dia yang bisa mengontrol emosinya, ibu hamil yang bisa

mengontrol suatu keadaan suasana hati yang berorientasi terjadinya sebuah

kecemasan, dan juga memiliki pengalaman yang cukup baik dari faktor

lainnya seperti paritas ibu hamil.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang


76

menunjukkan bahwa banyaknya ibu hamil yang tidak ada kecemasan

dipengaruhi usia ibu hamil yang sebagian besar dewasa awal (26-35) sebanyak

4 responden (26,67%).

Menurut Soelaeman, (2006) terdapat berbagai faktor yang berhubungan

dengan tingkat kecemasan seseorang, beberapa diantaranya yaitu usia, ibu

hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan

usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin,

sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut.

Berdasarkan data di atas bahwa ada hubungan usia dengan kecemasan ibu

hamil jika ibu hamil masuk dalam rentang dewasa awal akan lebih baik bagi

seorang ibu hamil dalam mengurangi kecemasannya, sehingga usia sangatlah

berpengaruh bagi ibu dalam menangani rasa kekawatiran atau kecemasan.

Hasil penelitian yang yang telah dilakukan didapatkan data yang

menunjukkan bahwa banyaknya ibu hamil yang tidak ada kecemasan

dipengaruhi paritas pada ibu hamil yang sebagian besar kehamilan yang ke-2

sebanyak 6 responden (40%).

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Marmi (2017) yang menyatakan

bahwa pada sejumlah wanita, kecemasan pada proses persalinan sangatlah

menakan kejiwaan ibu. Pengalaman kehamilan dapat mengurangi kecemasan

yang di alami oleh ibu hamil karena pengalam yang di alami ibu hamil akan

menguragi kejadian kecemasan dari pada ibu yang baru pertama kali

mengalami kehamilan.

Berdasarkan data di atas ibu hamil yang memiliki pengalaman atau sudah

hamil kurang lebih yang ke 2 akan berpotensi lebih sedikit atau akan lebih
77

mengurangi rasa kecemasan dalam menghadapi persalinan di bandingkan

dengan ibu hamil yang baru mengalami kehamilan, sehingga paritas ibu

sangatlah berpengruh terhadap kecemasan ibu hamil menjelang persalinan.

5.4 Hubungan Dukungan suami dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar

Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil P

value 0,026 < 0,05 maka Ho diterima. Sehimgga dapat di simpulkan bahwa

terdpat hubungan signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu

hamil menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar.

Menurut Tursilowati dan Sulistyorini (2008) menunjukkan beberapa peran

penting suami. Pertama, peran serta suami dalam menghadapi proses

persalinan diantaranya adalah harus mempersiapkan dana yang ekstra,

memberi waktu yang luang untuk selalu bersama dengan ibu hamil, sehingga

ibu hamil bisa merasa bahagia. Kedua, tingkat kecemasan ibu hamil dalam

menghadapi proses persalinan berada pada rentang kecemasan ringan seperti :

kepala pusing, mual, muntah danbahkan merasakan gerakan janin yang tidak

seperti biasanya. Ketiga, ada hubungan yang sangat bermakna antara peran

serta suami dengan tingkat kecemasan yang dapat membuat perjalanan

kehamilan ibu semakin lancar dan aman sehingga proses persalinan mudah.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Nurheni (2008) menyatakan bahwa

dukungan suami sangat diperlukan ibu hamil untuk meningkatkan

kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri serta mengurangi stress dan

kecemasan selama kehamilan dan meningkatkan dan memelihara kesehatan


78

fisik selama kehamilan.

Berdasarkan data di atas dukungan suami sangat berarti pada ibu hamil

menjelang persalinan semakin memberikan dukungan kepada ibu hamil baik

dukungan istrumental, ekonomi, informasi maupun dukungan kasih sayang

akan membuat kecemasan ibu hamil akan semakin berkurang karena dukungan

suami sangatlah berarti bagi ibu hamil yang menjelang persalinan dalam

mengurangi kecemasannya. Dengan dukungan suami tinggi masih ada yang

mengalami kecemasan ringan dan sedang dikarenkan masih banyaknya ibu

hamil yang masuk pada paritas pertama.

5.5 Hubungan Riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar

Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil P

value 0,007 < 0,05 maka Ho diterima. Sehimgga dapat di simpulkan bahwa

terdpat hubungan signifikan antara riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil

menjelang persalinan di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu Marmar.

Menurut Komariyah, (2014) Salah satu upaya telah dilakukan tenaga

kesehatan untuk menurunkan angka kecemasan pada ibu hamil yaitu

pendidikan kesehatan pada saat ANC. Ibu hamil dapat terhindar dari resiko-

resiko buruk akibat kehamilan dengan cara melakukan pengawasan dengan

baik terhadap kehamilan yaitu ibu melakukan kunjungan antenatal secara

teratur dan rutin.

Menurut Kuswanti, (2014)Sesuai dengan kebijakan kebijakan departemen

kesehatan, kunjungan minimal selama hamil adalah 4 kali yaitu 1 kali

trisemester I, 1 kali pada trisemester II, dan 2 kali pada trisemester III. Namun
79

sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera

terdeteksi jika ada penyulit atau kompikasi kehamilan.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Komariyah, (2014) Kepatuhan

dalam melakukan ANC akan meningkatkan pemahaman ibu tentang

kehamilan, nifas dan persalinan sehingga ibu hamil akan mampu mengurangi

kecemasan yang dialami dalam menjalani proses persalinan.

Penelitian ini juga sejalan dengan teori Indriyani, (2013) ANC merupakan

asuhan yang diberikan kepada ibu hamil untuk melihat dan memeriksa keadaan

ibu dan janin yang dilakukan secara berkala untuk mengantarkan ibu hamil

agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat dan juga

untuk mengurangi kecemasan ibu hamil dan dengan adanya pemeriksaan ANC

dapat membuat kesehatan ibu terdeteksi dan antisipasi dini kelainan pada

kehamilan, serta deteksi dan antisipasi dini kelainan pada janin.

Berdasarkan data di atas kepatuhan ANC sangatlah berpengaruh terhadap

kurang kecemasan ibu hamil hal itu dapat di lihat bahwa semakin ibu patuh

dalam pemriksaan ANC maka ibu hamil lebih mengenal apakah kehamilannya

baik atau tidak dan akan mengetahui informasi – informasi yang lebih banyak

dari nakes tentang kondisi kehamilannya sehingga ibu lebih tenang dan

kecemasan atau kekawatiran ibu akan berkurang. Dari riwayat ANC yang

patuh masih ada yang mengalami kecemasan ringan dan sedang dikarenkan

masih banyaknya ibu hamil yang masuk pada paritas pertama.


BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan dukungan

suami dan riwayat ANC dengan kecemasan ibu hamil di Polindes Desa Lesong

Daya Kecamatan Batu Marmar maka dibuat kesimpulan sebagai berikut :

a. Dukunga Suami Kepada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Sebagian

Besar Kategori Tinggi Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan

Batu Marmar.

b. Riwayat ANC Kepada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Sebagian

Besar Kategori Patuh Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan Batu

Marmar.

c. Kecemasan Kepada Ibu Hamil Menjelang Persalinan Sebagian Besar

Kategori Tidak Ada Kecemasan Di Polindes Desa Lesong Daya

Kecamatan Batu Marmar.

d. Ada Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya

Kecamatan Batu Marmar.

e. Ada Hubungan Antara Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu Hamil

Menjelang Persalinan Di Polindes Desa Lesong Daya Kecamatan

Batu Marmar.

6.2 Saran

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menjadikan hasil penelitian ini sebagai data pembanding bagi peneliti

80
81

selanjutnya dalam melaksanakan penelitrian yang berkaitan dengan

Dukungan Suami Dengan Kecmasan Ibu Hamil Menjelang

Persalinan.

b. Bagi Responden

Diharapkan ibu hamil trimester III dapat lebih memperhatikan

keadaannya baik dari segi fisik maupun psikologi serta meminta

suami untuk selalu memberikan dukungan dan ikut serta menjaga

kehamilan maupun dalam mempersiapkan persalinan.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan informasi

tentang hasil pemeriksaan dan memberikan saran kepada suami jika

pasien mengalami masalah terutama kecemasan ibu hamil trimester

III dalam menghadapi persalinan.


82

DAFTAR PUSTAKA

Missyati. (2015). Kehamilan dan Persalinan. Mojokerto: Media Tama.


Kusumawati, F., & Hartono,Y. (2012).Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:
SalembaMedika.
Handayani, R. (2017) Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat
KecemasanMenjelang Persalinan pada Ibu Primigravida Trimester III di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. Jurnal
Keperawatan,11 (1)
Al-Atiq. (2012). Synopsis Psikiatri. Jakarta: Binasa Aksara. Marmi. 2013.
Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Graha Ilmu
Videbeck, S.L. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta: EGC.
Kusumawati, F., & Hartono, Y. (2012).Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:
SalembaMedika.
Kaplan dan Sadock. (2010). Gangguan Psikiatri Pada Wanita Hamil, Jakarta: Media
Loyal.Shodiqoh. R. Eka dan Syahrul. F. (2014). Perbedaan Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Antara Primigravida Dan
Multigravida. Jurnal Berkala Epidemiologi. Volume 2 Nomor 1, Januari
2018, Hlm. 141-150.
Maimunah, S., 2009. Kecemasan Ibu hamil Menjelang Persalinan Pertama.
HUMANITY. Vol V: 61-62.
Asrina, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rukiah, A.Y, dkk. 2013a. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.
Fithriany.2011. Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap
Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar,
Thesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Aprillia, Y. 2011. Pentingnya Pendamping Persalinan Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D.,& Cania, E. (2017). Faktor-faktoryang
Memengaruhi Pemeriksaan kehamilan ( ANC ) Ibu Hamil.Majority,
7(November), 72–76.
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2017 “ Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan” Jakarta: Salemba
Medika
Saifudin, A.B. Wiknjosastro, H. Affandi, B., dan Waspoda, D. 2004. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Wiknjosastro.
Setiadi, G.W. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Cetakan I.
Jakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi Penelitian Tindakan Dan Penelitian Evaluasi.
Bandung: ALFABETA
83

Hidayat, A. Azis Alimul. 2012. Buku Metode Penelitian Kesehatan Paradigma


Kuantitatif. Jakarta: Salemba Medika, pp. 38Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008.
Riset Keperawawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika
84

LAMPIRAN

Lampiran 1
85

Lampiran 2
86

Lampiran 3
87

Lampiran 4
88

Lampiran 5

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Ibu/Bapak


Di Wilayah Kerja Polindes Desa Lesong Daya

Nama saya Akhmad Riadi, Mahasiswa Program Studi Keperawatan


STIKes Ngudia Husada Madura, saya akan melakukan penelitian tentang
“Hubungan Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan Kecemasan Ibu
Hamil Menjelang Persalinan”Untuk keperluan tersebut saya mohon partisipasi
ibu/bapak untuk menjadi responden dalam penelitian ini, kemungkinan bagi
ibu/bapak hal ini kurang berarti, namun bagi saya kegiatan ini bermanfaat dan
berarti. Atas ketersediannya serta bantuannya, saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya.
Demikian lembar permohonan ini kami buat, atas bantuan dan
pasrtisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Bangkalan, 25 Mei 2022


Peneliti

(Akhmad Riadi)
89

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakakan bersedia untuk


turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKes Ngudia Husada Madura
dengan judul “Hubungan Dukungan Suami Dan Riwayat ANC Dengan
Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan”.
Dengan ini saya menyatakan secara sadar dan sukarela bersedia untuk
ikut menjadi responden penelitian serta bersedia menjawab pertanyaan
sebenar-benarnya dalam penelitian ini, persetujuan ini saya buat dalam
keadaan sadar dan tanpa adanya paksaan atau ancaman dari siapapun

Bangkalan, 25 Mei 2022


Responden

(………………………………..)
90

Lampiran 7

Blue Print Kusioner Dukungan Suami Dan Tingkat Kecemasan

Variable Materi Jumlah Nomor


Pernyataan Favourable unfavourable
Dukunga 1. Dukungan
7 1, 2, 3, 5, 4, 6, 7
Suami Emosional
2. Dukungan 10,11,12,1
7 8, 9,14
Penilaian 3
3. Dukungan
6 15,16,18 17, 19,20
Instrumental
4. Dukungan
5 21,22 23, 24,25
Informasi
Jumlah 25 13 12

Variable Materi Pernyataan Jumlah Nomor


1. Perasaan Cemas 3 1-3
Tingkat 2. Gangguan Tidur 2 4-5
Kecemasa 3. Perasaan Depresi 5 6-10
n 4. Gejala Pencernaan 1 11
5. Gejala Urogenital 2 12-13
6. Tingkat Luka 1 14
91

Lampiran 8

Kusioner Dukungan Suami

No. Responden :
A. Petunjuk Pengisian
1.Kuisioner ini terdiri atas 4 bagian.
2. Untuk identitas responden, isilah titik-titik yang telah
disiapkan.
3. Mohon semua pertanyaan dijawab
4. Terimakasih atas kesediaannya dan kerjasamanya.
B. Identitas Responden
1. Nama :……………….
2. Usia................................ Tahun
3. Pendidikan :
a. Tidak sekolah/Tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP/Sederajat
d. Tamat SLTA/Sederajat
e. Akademi/Perguruan Tinggi
4. Ini kehamilan yang keberapa?.....
5. Kalau bukan kehamilan yang pertama, berapa tahun jarak
dengan kehamilan sebelumnya? Tahun
6. Alamat :………………
7. Jarak rumah dengan yankes :………………
C. Identitas Suami
1. Nama :……………….
2. Usia……………….Tahun
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
92

Jawaban
Dukungan Suami Kadang- Tidak
No Selalu Sering
kadang pernah
Dukunga Emosional:
1. Suami bersedia
mendengarkan keluhan yang
saya rasakan
2. Suami mengerti dengan
keadaan Saya yang akan
mengalami persalinan
3. Suami ikut serta memikirkan
masalah yang saya hadapi
4. Suami tidak mempedulikan
kesehatan saya
5. Suami merasa khawatir ketika
saya Sedang sakit
6. Suami tidak peduli jika saya
Sedang sedih
7. Suami kurang mengerti
dengan keadaan saya
yang akan Mengalami
persalinan
Dukungan Penilaian
8. Suami tidak memahami
keadaan saya yang sudah
tidak sebugar dulu Lagi
9. Suami tidak mengingatkan
saya untuk minum obat
10. Suami memberikan pujian
pada Hasil pekerjaan saya
11. Suami memberikan pujian
pada Saya saat ia telah
meminum obat yang di
berikan oleh bidan
12. Suami menghargai
pengorbanan saya yang
telah susah payah
Mengandung buah hati /
anaknya
13. Suami menerima setiap saran
saya Sebagai saran yang baik
14. Suami tidak pernah
menghargai pengorbanan
saya yang telah susah payah
mengandung buah
hati/anaknya
93

Dukungan Instrumental
15. Suami membantu saya
Mengerjakan pekerjaan
rumah
16. Suami tidak memperhatikan
setiap jenis makanan yang
saya konsumsi
17. Suami mengantar saya saat
saya Ingin membeli perleng
kapan bayi
18. Suami kurang memperhatikan
Tentang perleng kapan bayi
19. Suami tidak menyediakan
dana yang dipergunakan
untuk priksa kehamilan
20. Suami tidak membantu saya
Mengerjakan pekerjaan
Dukungan Informasi
21. Suami saya memberikan
informasi Kepada saya
tentang persalinan dari buku
dan majalah
22. Saya dan suami saya
mencari informasi
tentang persalinan di
Rumah sakit/puskesmas
23. Suami saya kurang
peduli informasi
tentang tanda – tanda
Persalinan
24. Suami tidak
mendampingi saya saat
konsultasi ke petugas
kesehatan untuk
memperoleh informasi
tentang kehamilan dan
persalinan
25. Suami kurang
menganjurkan saya untuk
memeriksakan kesehatan
ketika saya mengeluh
Dengan keshatan saya
94

Lampiran 9

Kusioner Tingkat Kecemasan

No Gejala Kecemasan
1. Saya mengalami perasaan cemas dalam menghadapi persalinan
diantaranya:
□ Cemas terhadap proses persalinan
□ Firasat buruk menjalani
□ Mudah tersinggung dengan orang lain
□ Ketegangan menghadapi persalinan
2. Saya mengalami ketegangan menjelang persalinan:
□ Merasa tegang
□ Lesu
□ Tidak bias istirahat tenang
□ Mudah terkejut
□ Mudah menangis
□ Gemetar
□ Gelisah
3. Saya merasa ketakutan akan menghadapi persalinan ditandai
dengan:
□ Takut gelap
□ Orang asing
□ Ditinggal sendiri
□ Pada binatang besar
□ Pada keramaian lalu lintas
□ Kerumunan orang banyak
4. Saya mengalami ganggaun tidur menjelang persalinan seperti:
□ Sulit tidur
□ Terbangun saat malam hari
□ Tidur tidak nyenyak
□ Bangun dengan lesu
□ Banyak mimpi - mimpi
□ Mimpi buruk
5. Saya mengalami gangguan terhadap kecerdasan menjelang
persalinan seperti:
□ Sukar konsentrasi
□ Daya ingat menurun
□ mudah lupa
6. Saya mengalami perasaan depresi menjelang persalinan
yang ditandai dengan:
□ Hilangnya minat
□ berkurangnya kesenangan pada hobi
□ sedih perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari
95

7. Sayamengalai gangguan gejalasomatikmenjelangpersalinanseperti:


□ nyeriotot
□ kaku
□ kedutanotot
□ gigigemerutuk
□ suaratidakstabil
8. Sayamengalai gangguan gejala sensorik menjelang persalinan
seperti:
□ Telinga berdering
□ Penglihatan kabur
□ Muka merah atau pucat
□ Merasa lemas
□ Perasan ditusuk – tusuk
9. Saya mengalami gangguan gejalakardiovaskuler
menjelangpersalinanseperti:
□ denyutjantungcepat
□ berdebar - debar
□ nyeridada
□ denyut nadi cepat
□ rasa lesu
10. Saya mengalami gangguan gejala pernapasan menjelang persalinan
seperti:
□ rasa tekanan pada dada
□ rasa tercekik
□ sering menarik nafas panjang
□ merasa napas pendek
11. Saya mengalami gangguan gejalaga stro intestinal menjelang
persalinan seperti:
□ sulit menelan makanan
□ berat badan menurun
□ mual muntah
□ nyeri lambung sebelum dan sesudah makan
□ merasa panas diperut
□ sulit buang air besar
12. Saya mengalami gangguan gejala uroginetal menjelang persalinan
seperti:
□ sering kencing
□ tidak dapat menahan kencing
□ tidak dating haid
□ ekresi melemah
13. Saya mengalami gangguan gejala autonomy menjelang persalinan
seperti:
□ mulut kering
□ mudah berkeringat
□ muka merah
□ bulu – bulu berdiri (merinding)
□ pusing atau sakit kepala
96

14. Saya mengalami gangguan gejala perilaku dan sikap


menjelang persalinan seperti:
□ gelisah
□ gemetar pada jari-jari
□ mengkerutkan dahi
□ muka tegang
□ otot tegang (tonusotot meningkat)
□ napas pendek dan panjang
97

Lampiran 10

Kusioner Ante Natal Care (ANC)

Usia kehamilan Frekuensi …. Kali


Trimester I
(0 – 12 Minggu)
Trimester II
(12 – 28 Minggu)
Trimester III
(28 – 40 Minggu)
98

Lampiran 11

Rekapitulasi Data Umum

Rekapitulasi Data Umum


No Umur Ibu
Res Hamil Pendidikan Pekerjaan Paritas Umur Suami Pendidikan Pekerjaan
1 29 SMA IRT 1 31 SMA Petani
2 30 SMP IRT 2 32 SMP Wirausaha
3 30 SD Wirausaha 2 35 SD Petani
4 42 SD IRT 3 43 SMP Pedagang
5 30 SMP Wirausaha 2 33 SD Petani
6 24 SMA Wirausaha 1 26 SMP Nelayan
7 27 SMP IRT 1 29 SMA Petani
8 23 SMA Wirausaha 1 25 SMA Wirausaha
9 19 SMA IRT 1 22 SMA Petani
10 19 SMA IRT 1 24 SMA Pedagang
11 38 SD Wirausaha 2 40 SD Petani
12 37 SD IRT 2 38 SD Wirausaha
13 29 SMP IRT 2 31 SMA Pedagang
14 27 SMA IRT 2 30 SMA Wirausaha
15 37 SD IRT 2 39 SMP Pedagang
99

Lampiran 12

Rekapitulasi Data Khusus Dukungan Suami

Rekapitilasi Data Khusus Dukungan Suami


No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total Kategori
1 2 1 4 4 4 4 3 4 4 2 1 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 77 Tinggi
2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 4 4 2 1 3 3 3 3 70 Sedang
3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 4 4 4 3 1 3 3 2 3 72 Sedang
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 1 4 3 3 4 85 Tinggi
5 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 3 1 3 3 2 3 72 Sedang
6 2 1 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 76 Tinggi
7 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 87 Tinggi
8 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 1 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 78 Tinggi
9 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 92 Tinggi
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 98 Tinggi
11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 88 Tinggi
12 2 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 1 3 3 2 3 73 Sedang
13 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 81 Tinggi
14 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 77 Tinggi
15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 86 Tinggi
Total 40 40 48 60 56 56 53 60 54 39 34 54 37 60 39 43 58 53 59 45 25 47 48 48 56 1212
100

Lampiran 13

Data Khusus Riwayat ANC

Rekapitulasi Data Khusus Riwayat ANC


No Res Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 Total Kategori
1 1 1 2 4 Patuh
2 1 1 2 4 Patuh
3 1 1 1 3 Tidak Patuh
4 1 1 1 3 Tidak Patuh
5 1 1 1 3 Tidak Patuh
6 1 1 2 4 Patuh
7 1 1 2 4 Patuh
8 1 1 2 4 Patuh
9 1 1 2 4 Patuh
10 1 1 2 4 Patuh
11 1 1 1 3 Tidak Patuh
12 1 1 2 4 Patuh
13 1 1 1 3 Tidak Patuh
14 1 1 2 4 Patuh
15 1 1 2 4 Patuh
Total 15 15 25 55
Data Khusus Kecemasan

Rekapitulasi Data Khusus Kecemasan


No
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kategori
1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 3 1 1 17 Ringan
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 3 1 1 13 Tidak Ada
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2 1 1 13 Tidak Ada
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 3 1 1 13 Tidak Ada
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 3 1 1 13 Tidak Ada
6 1 2 1 3 1 1 1 2 1 0 1 3 1 1 19 Ringan
7 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 Ringan
8 3 2 1 3 1 0 2 2 2 0 1 3 1 1 22 Sedang
9 3 2 1 3 1 1 1 1 1 0 1 3 1 1 20 Ringan
10 3 2 1 3 1 1 2 2 2 0 1 2 1 1 22 Sedang
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Tidak Ada
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2 1 1 13 Tidak Ada
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 3 1 1 13 Tidak Ada
14 1 2 1 3 1 1 0 2 1 0 1 3 1 1 18 Ringan
15 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3 1 1 16 Ringan
Total 23 24 15 26 15 7 16 19 17 0 10 38 15 15 240
101

Lampiran 14

Gabungan Data Umum Dan Data Khusus

Rekapitulasi Gabungan Data Umum Dan Data Khusus


No Rekapitulasi Ibu Hamil Rekapitulasi Suami Dukungan Riwayat
Kecemasan
Res Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas Umur Pendidikan Pekerjaan Suami ANC
1 29 SMA IRT 1 31 SMA Petani Tinggi Patuh Ringan
2 30 SMP IRT 2 32 SMP Wirausaha Sedang Patuh Tidak Ada
3 30 SD Wirausaha 2 35 SD Petani Sedang Tidak Patuh Tidak Ada
4 42 SD IRT 3 43 SMP Pedagang Tinggi Tidak Patuh Tidak Ada
5 30 SMP Wirausaha 2 33 SD Petani Sedang Tidak Patuh Tidak Ada
6 24 SMA Wirausaha 1 26 SMP Nelayan Tinggi Patuh Ringan
7 27 SMP IRT 1 29 SMA Petani Tinggi Patuh Ringan
8 23 SMA Wirausaha 1 25 SMA Wirausaha Tinggi Patuh Sedang
9 19 SMA IRT 1 22 SMA Petani Tinggi Patuh Ringan
10 19 SMA IRT 1 24 SMA Pedagang Tinggi Patuh Sedang
11 38 SD Wirausaha 2 40 SD Petani Tinggi Tidak Patuh Tidak Ada
12 37 SD IRT 2 38 SD Wirausaha Sedang Patuh Tidak Ada
13 29 SMP IRT 2 31 SMA Pedagang Tinggi Tidak Patuh Tidak Ada
14 27 SMA IRT 2 30 SMA Wirausaha Tinggi Patuh Ringan
15 37 SD IRT 2 39 SMP Pedagang Tinggi Patuh Ringan
102

Lampiran 15

Uji Chi Square

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Dukungan Suami * 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%
Kecemasan
Riwayat ANC * Kecemasan 15 100.0% 0 0.0% 15 100.0%

Uji Chi Square Dukungan Suami Dengan Kecemasan

Crosstab
Kecemasan
kecemasan
ringan dan tidak ada
sedang kecemasan Total
Dukungan Suami sedang Count 0 4 4
Expected Count 2.1 1.9 4.0
% within Dukungan 0.0% 100.0% 100.0%
Suami
tinggi Count 8 3 11
Expected Count 5.9 5.1 11.0
% within Dukungan 72.7% 27.3% 100.0%
Suami
Total Count 8 7 15
Expected Count 8.0 7.0 15.0
% within Dukungan 53.3% 46.7% 100.0%
Suami

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 6.234 1 .013
Continuity Correctionb 3.654 1 .056
Likelihood Ratio 7.837 1 .005
Fisher's Exact Test .026 .026
Linear-by-Linear 5.818 1 .016
Association
N of Valid Cases 15
Lampiran 16

Uji Chi Square Riwayat ANC Dengan Kecemasan

Crosstab
Kecemasan
kecemasan
ringan dan tidak ada
sedang kecemasan Total
Riwayat ANC tidak patuh Count 0 5 5
Expected Count 2.7 2.3 5.0
% within Riwayat ANC 0.0% 100.0% 100.0%
patuh Count 8 2 10
Expected Count 5.3 4.7 10.0
% within Riwayat ANC 80.0% 20.0% 100.0%
Total Count 8 7 15
Expected Count 8.0 7.0 15.0
% within Riwayat ANC 53.3% 46.7% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.571a 1 .003
Continuity Correctionb 5.658 1 .017
Likelihood Ratio 10.720 1 .001
Fisher's Exact Test .007 .007
Linear-by-Linear 8.000 1 .005
Association
N of Valid Cases 15
Dokumentasi
Lembar Konsul

Anda mungkin juga menyukai