Anda di halaman 1dari 13

CONTOH MENU

MPASI KELOR
( Moringa oleifera Lam. )
The Trees of Hope

Sumber :
Buku “ Masih Tentang Kelor “
MPASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju makanan yang
semipadat. Pengenalan dan pemberian MPASI haru dilakukan secara bertahap, baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Di masa inilah ibu perlu
berhati-hati dalam memilih bahan makanan, bumbu, variasi atau keanekaragaman bahan
makanan, mengolah makanan, memberikan makanan, dan kebersihan dari mulai persiapan,
pengolahan, dan pemberian makan pada si buah hati.
Sitompul (2014) menjelaskan bahwa ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60%
pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yangcukup jumlahnya
dan baik gizinya. Oleh sebab itu, pada usia 6 bulan keatas, bayi membutuhkan tambahan gizi lain
yang berasal dari MPASI.
Bahan makanan yang diberikan tetap harus berpedoman pada gizi seimbang yang terdiri dari
makanan pokok sebagai sumber energi (misal nasi, bubur, atau ikan), protein hewani (misal
daging ayam, daging sapi, atau ikan) dan protein nabati (misal kacang-kacangan, tempe, atau
tahu), sayur-sayuran (misal bayam, wortel, atau labu siam), buah (misal pisang, alpukat, atau
jeruk baby). Pemilihan bahan makanan harus disesuaikan dengan kemampuan saluran cerna
anak yang belum sempurna. Setelah masa ASI eksklusif, pada tahap awal pemberian MPASI
diberikan dengan konsistensi cair. Makanan cair yang diberikan biasanya dipilih bahan makanan
buah, disajikan dalam sari buah, seperti sari buah pepaya atau sari buah melon. Jumlah porsi
diberikan sedikit demi sedikit sesuai kemampuan anak.
Tahap berikutnya meningkat menjadi makanan lumat. Pada tahap ini, anak mulai diperkenalkan
dengan sumber karbohidrat, dapat disajikan dalam bubur saring manis atau tawar, misalnya
bubur saring labu kuning atau bubur saring nasi wortel. Secara perlahan kemudian dapat
ditambahkan sumber protein yang tidak menimbulkan alergi. Kacang-kacangan dan ikan laut
sebaiknya dihindari di usia 6-10 bulan atau diberikan dalam porsi yang bertahap sambil diamai
reaksi alergi yang mungkin muncul.
Pada tahap selanjutnya dapat diberikan makanan lunak. Selain kemampuan anak untuk
mengunyah dan mencerna semakin meningkat, kemampuannya untuk menerima porsi makanan
pun akan meningkat. Pilihan bahan makanan pu dapat diberikan kombinasi ang terdiri dari 3-4
bahan makanan, misalnya (1) bubur ayam, tahu, dan bayam atau (2) schotel kentang, daun kelor,
dan keju.
Pada tahap Makanan Biasa, anak sudah dapat diberikan menu keluarga, seperti nasi, bola-bola
daging dan dau kelor, tahu pepes, dan sup sayuran. Pemberian menu keluarga bagi anak harus
tetap memperhatokan potongan daging lebih kecil (digiling) atau sayuran dipotong kecil agar si
kecil dapat mudah mengunyah. Secara perlahan, kemampuan makan anak akan meningkat
seiring pertumbuhan dan perkembangan keterampilan makannya.
Bumbu yang digunakan sebaiknya dipilih yang dialami, seperti bawang putih, bawang merah,
bawang bombay, jahe, pala, daun bawang, seledri, daun sala, lengkuas, dan kunyit. Jika harus
menggunakan bumbu yang merangsang saluan cerna seperti merica, gunakan sedikit saja.
Apalagi cuka, cabe rawit, dan cabe, sebaiknya tidak diberikan dulu.
Buah dipilih yang rasanya tidak asam, seratnya tidak terlalu tinggi, dan tidak mengandung gas.
Sebaiknya dihindari pemberian buah jeruk atau mangga yang asam, sala, sirsak, manggis, durian,
dan nangka.
Berbagai resep disajikan di sini menggunakan kelor. Mulai dari hidangan makanan pokok, lauk,
sayur, makanan selingan, sampai dengan jus dan puding. Nilai gizi per porsi pada contoh menu
berikut merupakan estimasi yang dihitung berdasarkan perangkat lunak Nutrisurvey 2007.
a. Sajian Makanan Pokok

BUBUR AYAM DAUN KELOR KUAH KUNING

Bahan Utama
50 g beras, dicuci bersih
25 g daun kelor segar, dicincang
1 batang serai, dimemarkan
1/2 cm jahe, dimemarkan
600 ml air
½ sdt garam.
Bahan Kuah Ayam
100 g ayam
1 batang serai, dimemarkan
1 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
1 cm lengkuas, dimemarkan
1 lembar daun salam
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/3 sendok teh gula pasir
300 ml air.
Bumbu Halus
3 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 butir kemiri sangrai
½ cm jahe
¼ sendok teh ketumbar
1 cm kunyit
Langkah Memasak
1. Masak beras, serai, dan jahe di dalam air.
2. Sebelum mengental, masukkan daun kelor, aduk sampai meresap dan kental. Sisihkan.
3. Untuk membuat kuah ayam, tumis bumbu halus, daun salam, serai, lengkuas, dan daun salam sampai harum.
4. Masukkan ayam, aduk sampai berubah warna.
5. Masukkan air, masak sampai matang dan bumbu meresap ke ayam.
6. Angkat ayamnya. Goreng ayam sebentar, asal kecoklatan. Suwir-suwir ayam.
7. Sajikan bubur bersama ayam suwir, dan kuah. kuningnya.
Resep untuk 2 porsi.
Nilai Gizi per Porsi
Energi 282.6 kkal Vitamin E 0,0 mg
Protein 15.95 g Vitamin B1 0,15 mg
Lemak 15,2 g Vitamin B2 0,20 mg
Karbohidrat 20,2 g Vitamin B6 0,35 mg
Serat 1.6 g Vitamin C 3,9 mg
PUFA 2,45 g Natrium 38,4 mg
Kolesterol 39,5 mg Kalium 197,25 mg
Vit.amin A 357,15 µg Kalsium 33,6 mg
Karoten 0,0 mg Posfor 160,25 mg
Magnesium 64,15 mg Seng 1,45 mg
Besi 1,4 mg
PURE DAUN KELOR, KENTANG dan KEJU

Bahan
200 g kentang
25 g daun kelor
50 sdm keju cheddar, parut
50 ml air matang
1 butir bawang putih diiris kotak kecil tipis, tumis hingga harum.

Langkah Memasak
1. Kupas kentang, potong seukuran dadu, dan rebus hingga empuk.
2. Rebus daun kelor 2-3 menit saja dalam air mendidih.
3. Satukan kentang, daun kelor, keju cheddar, dan air.
4. Haluskan dengan food processor.
5. Pure siap disajikan.
Resep untuk 2 porsi

Nilai Gizi per Porsi


Energi 117.75 kkal
Protein 3,55 g
Lemak 1,25 g
Karbohidrat 24.15 g
Serat 1,75 g
PUFA 0,05 g
Kolesterol 2,75 mg
Vitamin A 101,65 µg
karoten 0,0 mg
Vitamin E 0,0 mg
Vitamin B1 0,15 mg
Vitamin B2 0,1 mg
Vitamin B6 0,45 mg
Vitamin C 17,15 mg
Natrium 18,65 mg
Kalium 485,0 mg
Kalsium 107,4 mg
Magnesium 47,4 mg
Posfor 136,15 mg
Besi 0,7 mg
Seng 0,45 mg.
b. Sajian Lauk

SCHOTEL TAHU KEJU DAUN KELOR

Bahan
2 buah tahu ukuran sedang
1 butir telur
30 g keju cheddar parut
50 ml susu cair
25 g daun kelor, dirajang halus
1 butir bawang putih diiris kotak kecil tipis
¼ butir bawang bombay diiris kotak kecil, tipis, kemudian tumis bersama bawang putih sampai harum
Merica seujung sdt
Oregano
Garam seujung sdt.

Langkah Memasak
1. Olesi pinggan dengan margarin.
2. Potong tahu melintang menjadi dua bagian.
3. Sebagian tahu diatur pada bagian dasar pinggan. Taburkan daun kelor di atasnya.
4. Tumis bawang putih dan bawang bombay,
5. Masukkan hasil tumis ke dalam telur yang sudah dikocok dan diberi garam.
6. Siramkan sebagian campuran tumis bawang dan telur kocok di atas susunan tahu dan daun kelor.
7. Taburkan sebagian keju parut.
8. Lapisi dengan dengan sebagian tahu yang tersisa.
9. Siramkan sebagian campuran tumis bawang dan telur kocok di atas lapisan.
10. Taburkan sebagian keju parut yang tersisa.
11. Taburkan oregano di atas lapisan.
12. Kukus hingga matang (sekitar 20 menit)
13. Schotel siap disajikan.
Resep untuk 4 porsi

Nilai Gizi per Porsi


Energi 94.7 kkal Vitamin C 2.15 mg
Protein 7,0 g Natrium 32.65 mg
Lemak 6.68 g Kalium 141.7 mg
Karbohidrat 2.725 g Kalsium 96.25 mg
Serat 0.73 g Magnesium 65.25 mg
PUFA 4,05 g Posfor 100.5 mg
Kolesterol 65.8 mg Besi 3.05 mg
Vitamin A 89.75 µg Seng 0.65 mg
Karoten 0,0 mg
Vitamin E 0,0 mg
Vitamin B1 0,08 mg
Vitamin B2 0.15 mg
Vitamin B6 0,1 mg
BOLA-BOLA DAGING CINCANG DAUN KELOR

Bahan Utama
100 g daging sapi giling
25 g daun kelor, dihaluskan
Seujung sdt pala bubuk
1 butir telur ayam
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdm tepung sagu
Seujung sdt merica bubuk
1/4 sdt garam

Bahan dan Bumbu untuk Semur


200 ml kaldu daging
Seujung sdt pala bubuk
¼ sdt garam
1 buah tomat
Seujung sdt merica bubuk
5 sdm kecap manis
¼ sdt gula pasir
1 sdm minyak untuk menumis.

Langkah Memasak
1. Cara membuat bola daging sapi :
- Siapkan wadah dengan ukuran cukup besar untuk membuat adonan
- Masukkan daging giling dan daun kelor, tambahkan garam, merica bubuk, dan bawang putih yang telah
dihaluskan. Aduk adonan hingga tercampur rata sampai semua bumbu dan daging menyatu dengan sempurna.
- Masukkan telur ayam dan tepung sagu sebagai perekat agar adonan bisa dibentuk. Aduk menggunakan sendok
sampai tepung dan telur menyatu dengan adonan Uleni adonan menggunakan tangan.
- Bentuk adonan menjadi bentuk bulat-bulat.
- Goreng bola-bola daging menggunakan api sedang hingga kecoklatan (bagian luar daging terlihat lebih krispi dan
matang).
- Angkat dan tiriskan minyaknya, sisihkan dalam wadah sebelum dibumbui.
2. Cara Membuat Bumbu :
- Tumis bumbu yang telah dihaluskan menggunakan sedikit minyak goreng hingga matang dan tercium bau harum.
- Masukkan bola-bola daging yang telah digoreng, aduk-aduk merata dengan bumbu tumisan.
- Tambahkan tomat, kecap manis, garam, merica bubuk, pala bubuk, dan gula pasir. Aduk-aduk hingga merata dan
bumbu membaluti semua bagian bola-bola daging.
- Masak sebentar hingga meletup-letup dan bumbu meresap ke dalam bola-bola daging.
- Tuangkan kaldu daging dan masak hingga kuah menjadi mengental.
- Angkat dan siap disajikan.
Resep untuk 4 porsi.

Nilai Gizi per Porsi


Energi 138.3 kkal Vitamin B1 0,05 mg
Protein 9.85 g Vitamin B2 0,18 mg
Lemak 7.98 g Vitamin B6 0,20 mg
Karbohidrat 6.5 g Natrium 731.8 mg
Serat 0.35 g Kalium 168.7 mg
PUFA 0.88 g Kalsium 20.9 mg
Kolesterol 82.35 mg Magnesium 22.68 mg
Vitamin A 85.1 µg Posfor 97.2 mg
Karoten 0,0 mg Besi 2,2 mg
Vitamin E 0,0 mg Seng 1,28 mg
Vitamin C 3.35 mg
c. Sajian Sayur

SAYUR BENING DAUN KELOR

Bahan
100 g daun kelor
1 buah jagung manis pipil
1 buah wortel diiris bundar tipis
2 siung bawang putih iris tipis
2 butir bawang merah iris tipis
1 lembar daun salam
1 buah tomat
700 ml air untuk merebus
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya.

Langkah Memasak
1. Didihkan air, masukkan bawang putih, bawang merah, dan daun salam.
2. Masukkan jagung manis pipil dan wortel.
3. Masak hingga setengah matang, aduk.
4. Masukkan daun kelor, tomat, garam, dan gula pasir, lalu aduk,
5. Tutup dan biarkan 2-3 menit. Angkat dan sajikan.
Resep untuk 4 porsi.

Nilai Gizi Per Porsi


Energi 32.45 kkal
Protein 1.05 g
Lemak 0.43 g
Karbohidrat 6.8 g
Serat 1.13 g
PUFA 0,13 g
Kolesterol 0,0 mg
Vitamin A 281.5 µg
Karoten 0,0 mg
Vitamin E 0,0 mg
Vitamin B1 0,1 mg
Vitamin B2 0,13 mg
Vitamin B6 0,25 mg
Vitamin C 10,4 mg
Natrium 9.43 mg
Kalium 154.53 mg
Kalsium 43,0 mg
Magnesium 45.33 mg
Posfor 34.05 mg
Besi 0.8 mg
Seng 0.23 mg
SOP AYAM DAUN KELOR

Bahan
50 g daun kelor
50 g dada ayam dipotong dadu
1 buah wortel diiris bundar tipis
2 sdm jagung manis pipil
2 siung bawang putih digeprek, tumis sd harum
2 butir bawang merah iris tipis, tumis sd harum
Jahe 1 buku jari, digeprek
Merica bubuk seujung sdt
Pala bubuk seujung sdt
1 buah tomat
700 ml air untuk merebus
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya

Langkah Memasak
1. Didihkan air, masukkan ayam, jahe, garam, merica, pala, dan bawang yang sudah ditumis, biarkan sampai ayam
matang.
2. Masukkan wortel, jagung manis pipil, hingga setengah matang, aduk.
3. Masukkan daun kelor dan tomat, aduk,
4. Tutup dan biarkan 2-3 menit.
5. Angkat dan sajikan.
Resep untuk 4 porsi.

Nilai Gizi Per Porsi


Energi 57.88 kkal
Protein 4.55 g
lemak 2.65 g
karbohidrat 4.78 g
serat 0.8 g
PUFA 0.63 g
Kolesterol 9.88 mg
Vitamin A 198.45 µg
Karoten 0,0 mg
Vitamin E 0,0 mg
Vitamin B1 0,08 mg
Vitamin B2 0,13 mg
Vitamin B6 0,18 mg
Vitamin C 6.28 mg
Natrium 17,0 mg
Kalium 128.05 mg
Kalsium 25.70 mg
Magnesium 28.15 mg
Posfor 4.55 mg
Besi 0.68 mg
Seng 0.38 mg
d. Sajian Makanan Selingan

JUS ALPUKAT KELOR

Bahan
1 buah alpukat, ambil daging buahnya
20 g daun kelor segar, cuci tiriskan
20 g susu kental manis
Kayu manis bubuk seujung sdt
Air mineral 250 ml.

Langkah Penyajian
1. Campurkan daging buah alpukat, daun kelor, susu kental manis, kayu manis, dan air mineral.
2. Kocok dengan blender.
3. Siap disajikan
Resep untuk 4 porsi.

Nilai Gizi Per Porsi


Energi 165.5 kcal
Protein 1.5 g
Lemak 7.7 g
Karbohidrat 25.0 g
Serat 3.25 g
PUFA 1,0 g
Kolesterol 0,0 mg
Vitamin A 91.65 µg
OMELET DAUN KELOR

Bahan
2 butir telur ayam
20 g daun kelor segar, cuci dan tiriskan, iris halus
Seujung sdt garam
Seujung sdt merica.

Langkah Penyajian
1. Kocok telur, daun kelor, garam, dan merica.
2. Dadar pada pinggan panas dengan minyak secukupnya hingga berwarna kuning keemasan.
3. Siap disajikan.
Resep untuk 4 porsi.

Nilai Gizi Per Porsi


Energi 119.7 kkal
Protein 7.55 g
Lemak 8.95 g
Karbohidrat 2.1 g
Serat 0.25 g
PUFA 2.55 g
Kolesterol 229.2 mg
Vitamin A 192.0 µg
Vitamin E 0,0 mg
Vitamin B1 0,05 mg
Vitamin B2 0,35 mg
Vitamin B6 0,2 mg
Vitamin C 3.9 mg
Natrium 69.55 mg
Potassium 115,0 mg
Kalsium 49,45 mg
Magnesium 24.9 mg
Posfor 103.8 mg
Besi 0.95 mg.
KELOR UNTUK PERBAIKAN GIZI

1. Mengatasi Anemia Ibu Hamil


Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada
perempuan dewasa, kadar hemoglobin normal dalam tubuhnya adalah berkisar antara 12-16 g/Dl.
Ibu hamil berisiko tinggi mengalami hemoglobin (Hb) rendah, atau disebut anemia. Diperkirakan sekitar 40% ibu
hamil diseluruh dunia mengalami kekurangan Hb. Khusus ibu hamil, kadar Hb yang turun menjadi 10,5 g/Dl masih
dianggap normal jika tidak terdapat keluhan atau gejala anemia. Anemia ringan ini terjadi karena tubuh ibu hamil
lebih banyak memproduksi plasma darah, sehingga konsentrasi sel darah merahnya berkurang.
Mengonsumsi makanan penambah Hb ibu hamil dan suplemen hamil merupakan salah satu cara terbaik untuk
mencegah sekaligus mengatasi anemia di masa kehamilan. Terdapat beberapa jenis ntrisi penambah Hb Ibu hamil,
yaitu :

a. Zat Besi
Bahan makanan penambah Hb ibu hamil yang kaya zat besi antara lain daging merah, telur, sayuran hijau
seperti, bayam dan brokoli, tahu, kacang polong, biji-bijian utuh, dan kerang.
Selain bahan makanan tersebut, kelor bisa menjadi pilihan yag lebih baik. Kelor mengandung zat besi sebanyak
28,2 mg/100 gram daun kering, 25 kali lebih banyak dibanding bayam, 3 kali lebih banyak dari kacang almond,
dan 1,77 kali lebih banyak diserap oleh darah. Agar tubuh menyerap zat besi dengan maksimal, ibu hamil
disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, kiwi, tomat, dan stroberi. Selain
vitamin C, makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel, mangga, dan ubi juga mampu membantu penyerapan
zat besi. Kabar baiknya, serbuk daun kelor mengandung vitamin C 7 kali lebih banyak dibandingkan jeruk dan
vitamin A 10 kali lebih banyak dibading wortel per 100 gram bahan.
Selain itu, hindari minum kopi, teh, atau minuman beralkohol, karena minuman ini dapat mengurangi
penyerapan zat besi oleh tubuh.

b. Asam Folat
Bahan makanan yang kaya asam folat antara lain daging, kacang kedelai, kacang polong, bayam, brokoli, jeruk,
buah bit, anggur lemon atau jeruk, pepaya, pisang, telur, dan alpukat.
Kabar baiknya, daun kelor segar pun mengandung cukup banyak folat, yaitu 40 µg per 100 gram bahan. Jadi,
daun kelor sangat baik untuk ditambahkan kedalam makanan yang diolah sehari-hari, misalnya dalam bentuk
sayuran.

c. Vitamin B12
Bahan makanan yang kaya akan vitamin B12 adalah jeruk, kacang polong, kedelai, sayuran hijau, gandum,
daging, bayam, jelai, telur, susu, dan sereal yang diperkaya vitamin B12. Sebagai alternatif, kelor juga
mengandung banyak vitamin, di antaranya vitamin B12, dalam jumlah yang berlimpah. Bahkan, berkali lipat
dari bahan makanan bernutrisi tinggi.

2. Kelor dan Ibu Menyusui


Sejalan dengan inisiatif kegiatan-kegiatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) selama 20 tahun terakhir,
pandangan positif tentang kelor meluas di Filipina, terutama di kalangan ibu-ibu yang menyusui. Bahkan para
dokter pun menyarankan agar para ibu menyusui mengonsumsi bubuk atau kapsul kelor guna meningkatkan
sekresi ASI. Selain terbukti menambah sekresi ASI, anak-anak pun menunjukkan status gizi yang lebih baik empat
bulan kemudian.
Beberapa catatan hasil penelitian uji klinis cukup menarik. Penelitian Raguindin,P.F., et al. Menyebutkan “Moringa
oleifera as a galactagogue”. Hasil penelitian ini pun mengungkap fakta bahwa tidak ada efek samping yang nyata
muncul terkai dengan konsumsi kelor pada sampel. Semua ibu menyusui yang dijuji mengonsumsi kapsul kelor
setelah persalinan keadaannya baik-baik saja. Hanya saja disarankan agar ibu menyusui yang hendak meminum
kelor berkonsultasi dulu dengan dokter.
Breastfeeding Medicine (2014) mempublikasikan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi 250-350 mg kapsul
serbuk daun kelor dua kali sehari menunjukkan peningkatan produksi ASI dan peningkatan bobot bayi secara
signifikan dibanding pemakaian plasebo (obat semu).
Jurnal Phil Med Assoc (1996) menyebutkan semua data percobaan tentang ibu menyusui yang mengonsumsi kapsul
serbuk daun kelor pun sangat menarik. Produksi ASI meningkat hingga 28-32% pada hari ke-3, 51-58% pada hari
ke-4, dan 152-176% pada hari ke-5.
Pada ibu menyusui yang mengonsumsi kapsul serbuk daun kelor, berat badan bayinya pada minggu ke-6 meningkat
hingga 75% dari berat badan lahir, lalu meningkat hingga 121% pada minggu ke-16. Disimpulkan bahwa ibu
menyusui yang mengonsumsi kapsul serbuk daun kelor mendapatkan peningkatan berat badan bayi hingga 66%.
Sebagai pembanding, Estrella, M. C. P. Et al (2000) melakukan studi terhadap kelahiran bayi prematur. Selanjutnya
sang ibu mengonsumsi kapsul serbuk kelor 250 mg sebanyak dua kali sehari dan berhasil meningkatkan produksi
ASI pada hari ke-5. Hasil mengejutkan lainnya adalah penambahann berat badan sang bayi hingga 176%.

3. Kelor sebagai MPASI


Kelor sebagai bahan makanan yang tinggi zat gizi dan mampu meningkatkan imunitas tubuh, menjadi bahan
makanan yang sangat direkomendasikan untuk membuat Makanan Pendamping AI (MPASI). Agar pertumbuhannya
optimal, terhindar dari berbagai penyakit infeksi, status gizi baik, dan cerdas, kelor dapat disisipkan dalam berbagai
bahan makanan sajian untuk si kecil. Dengan demikian, nilai gizi makanan akan meningkat, khususnya kandungan
asam amino, vitamin C, vitamin A, dan kalium yang sangat baik unutk pertumbuhan anak.

4. Meningkatkan Berat Badan Bayi dan Balita


Daun kelor merupakan sumber protein yang sangat mudah dicerna, tinggi kalsium, zat besi, kalium, vitamin, ion
logam, asam amino esensial, antioksidan, dan karoten. Ini cocok untuk membantu penduduk di banyak negara
berkembang di dunia yang mengalami masalah utama kekurangan gizi. Daun kelor mengandung arginin dan
histidin, dua jenis asam amino yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Kelor terbukti dapat menjadi alternatif untuk terapi perbaikan status gizi kurang pada bayi, balita, dan anak-anak.
Kelor baik diberikan dalam makanan sehari-hari untuk upaya pencegahan kekurangan gizi pada anak.
Sedikitnya 20 gram daun kelor akan mencuupi kebutuhan vitamin A dan C pada anak. Setiap 1 sdm (8 gram) bubuk
daun kelor akan memenuhi sekitar 14% protein, 40% kalsium, 23% zat besi dan hampir semua kebutuhan vitamin
A untuk anak usia 1-3 tahun.
Penelitian Rahayu dan Nurindahsari (2013) di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten menunjukkan
adanya pengaruh pemberian daun kelor terhadap status gizi balita berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur
(IMT/U). Pemberian daun kelor dapat meningkatkan IMT pada balita. Terjadi kecenderungan peningkatan IMT
sebelum dan sesudah perlakuan dengan rata-rata peningkatannya 0,13.

5. Mencukupi kebutuhan Vitamin A pada Bayi dan Balita


Vitamin A (retinol) terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi,
juga integritas sel epitel pelapis tubuh. Vitamin A juga dapat mencegah rabun senja serta mencegah anemia pada ibu
nifas.
Jika dihitung vitamin A kapsul biru akan mencukupi kebutuhan bayi berusia 6-11 bulan sebanyak 100.000 IU
setahun atau setara 274 IU dalam sehari. Jumlah ini dapat dipenuhi hanya dengan konsumsi 3,6 gram daun kelor
segar atau setara 3,9 gram daun kelor olahan dalam sehari. Daun tersebut dapat diolah sebagai bagian komponen
dari MPASI.
Demikian pula dengan vitamin A kapsul merah. Ia akan mencukupi kebutuhan anak berusia 12-59 bulan sebanyak
400.000 IU setahun atau sekitar 1.096 IU dalam sehari. Jumlah ini dapat dipenuhi hanya dengan konsumsi 14,5 gam
daun kelor segar atau 15,6 gram daub kelor olaha dalam sehari. Daun kelor segar atau olahan ini dapat diolah
sebagai bagian dari menu makanan anak sehari-hari.

6. Meningkatkan Imunitas Tubuh


Banyak senyawa aktif dan zat gizi dalam tanaman kelor dapat membantu meningkakan daya tahan tubuh. Tidak
berlebihan jika kelor diberi gelar sebagai tanaman Super Immun, rajanya imunitas untuk tubuh. Sebagai sumber
imunitas tubuh, kelor menjadi tanaman dengan nutrisi alami terbaik.
Sebanyak 46 antioksidan sudah teridentifikasi di dalam tanaman kelor. Bahkan, kelor juga mengandung sekitar 539
senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisioal Afrika dan India (ayurvedic). Kelor telah digunakan dalam
pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300 penyakit.
Kelor mengandung asam amino esensial terlengkap. Kelor juga merupakan antiinflamasi terbanyak. Oleh karenanya,
saat ini kelor banyak digunakan sebagai formula nutrisi dan herbal dengan khasiat antimikroba dan antivirus.
Kelor kaya akan vitaminA, vitamin C, dan protein susu. Berbagai jenis fitokonstituen aktif yang terkadung di
dlamanya adalah alkoloid, protein, kinin, saponin, flavonoid, tanin, steroid, glikosida, minyak tetap, dan lemak.
Beberapa konstituen lainnya adalah niazinin A, niazinin A, niazimicin A, dan niazimicin B.

Anda mungkin juga menyukai