Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia
pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap
tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.
enjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan
teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik
antangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana
penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten untuk abad ke-22. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-22 ialah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi.
Mahasiswa dengan pengetahuan dan segala kelebihannya dapat ikut
berpartisipasi dalam membantu edukasi mengenai gerakan melek literasi digital di masa pandemi. Peralihan sistem pembelajaran di era pandemi ini, tentunya tidak mudah bagi siswa, guru, maupun orangtua. Muncul permasalahan baru yaitu pelajar menjadi kurang bersemangat ketika belajar di rumah, minat literasi siswa menurun. Mahasiswa harus mampu menciptakan inovasi teknologi pendidikan yang mampu memberikan semangat, antusias, dan memahami materi saat mengikuti pembelajaran secara daring.
Sebagai generasi penerus mahasiswa tentunya harus berpikir secara kritis
untuk mengembangkan kreativitas dan pola pikir mengenai perkembangan pendidikan yang menggunakan teknologi. Memasuki pembelajaran daring, mahasiswa harus mempunyai inovasi, kreativitas dan harus memiliki wawasan yang luas dalam menciptakan inovasi dan kreativitas tersebut dalam menghasilkan suatu karya di bidang pendidikan.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki jiwa revolusi
yang tinggi untuk membangun bangsa dan negara serta harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam masyarakat. Sebagai contoh sikap tanggung jawab mahasiswa terhadap lingkungan rumah dengan melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan dengan mengajak pemuda atau remaja memulai membangun gerakan melek literasi digital dalam memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, dan memiliki kualitas karakter yang baik. Dalam membangun kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan membentuk organisasi antar mahasiswa melalui gerakan melek literasi digital dan dapat dilakukan mahasiswa pada saat melakukan program Pengabdian masyarakat, dengan adanya kegiatan tersebut bermanfaat untuk peserta didik dan lingkungan masyarakat. Harapannya dengan adanya peran mahasiswa yang ikut berkontribusi dalam bidang pendidikan ini dapat menjalani perubahan dalam teknologi informasi secara cepat, apalagi mereka adalah kelompok millenial yang tidak terlepas dari gadget.
Mahasiswa tetapi harus memajukan teknologi terutama dalam bidang
pendidikan di era pandemi. Dari permasalahan diatas sebagai seorang mahasiswa peran yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah bersatu untuk memajukan perubahan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Mahasiswa juga sebagai penggerak perubahan bangsa untuk masa depan yang lebih baik, terutama dalam bidang pendidikan. Karena suatu saat nanti mahasiswa yang akan mengambil peran sebagai pemimpin negeri.