Anda di halaman 1dari 1

Infeksi Sistem Saraf Pusat Janin

Infeksi pada ibu dapat memberikan efek samping infeksi intrauterine pada
neonatus. Transversal pelindung darah otak harus terjadi agar patogen
dapat mengakses Sistem Saraf Pusat (Polin dan Harris, 2001). Tujuan dari
pelindung darah otak adalah untuk mengontrol aliran molekul dan ion
yang masuk dan keluar dari otak untuk menjaga lingkungan yang netral
(Kim,2003; Richardson et al,2010.). Tingkat efek tergantung pada
kematangan otak yang sedang berkembang, waktu infeksi, atau jumlah
patogen (Kim, 2014). Infeksi yang dapat terjadi pada bayi akibat terinfeksi
yaitu:

1. Meningitis
Meningitis neonatus adalah infeksi bakteri yang paling umum dan
serius selama periode neonatal, dengan patogen yang paling umum
adalah obacteria, E.coli, dan streptokokus grup B (Kim, 2014). 
2. Hidrosefalus
Penyebab hidrosefalus masih belum dipahami dengan baik;
kemungkinan penyebab pada janin adalah infeksi, cacat genetik,
gangguan perkembangan, meningitis, komplikasi kelahiran prematur,
atau cedera kepala traumatis (Richardson et al., 2010; NINDS/NIH,
2015a). 
3. Microcephaly
ibu hamil yang terinfeksi virus Zika memiliki insiden tinggi bayi lahir
dengan mikrosefali. (NINDS/ NIH, 2015c)
4. Keterlambatan Perkembangan
Infeksi intrauterin secarasignifikanmeningkatkan risiko kerusakan
otak janin karena inisiasi janin inflamasi sindrom respon (Bergerdan
Soder 2015; Dammann dan Leviton, 1997; de Vries,2009).
5. Sepsis
Neonatus yang ter infeksi Sistem Saraf Pusat mungkin mengalami
keterlambatan perkembangan dan gangguan. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lebih mungkin parah pada
neonatus prematur septik dibandingkan neonatus(nonseptikMwaniki et
al., 2012). 

Anda mungkin juga menyukai