Anda di halaman 1dari 10

Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328

Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

PERIPHERAL NEUROPATHY IN PREGNANCY


1)
Dwi Fitria Nova
Alumni, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
1)
1
Jl. Perintis Kemerdekaan, Kec. Padang Tim., Kota Padang,
E-mail : 1dwifitrianova18@gmail.com

Kata Kunci: ABSTRAK


Carpal Tunnel Syndrome Neuropati perifer pada ibu hamil tidak selalu muncul pada kehamilan, namun ketika keluhan
(CTS), nyeri punggung terjadi hal tersebut dapat menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Carpal Tunnel Syndrome
bawah (low back pain), (CTS), meralgia parestethica, dan low back pain menjadi gangguan terbanyak yang dialami
Meralgia parestethica ibu hamil selama kehamilan. Pada kehamilan dilaporkan sebesar 7%-43%. CTS yang muncul
di trimester pertama atau kedua biasanya memburuk di trimester ketiga. Meralgia paresthetica
sering terjadi pada pasien yang menderita CTS dan terkait dengan kehamilan. Penelitian yang
dilakukan oleh Kesikburun et al pada 184 ibu hamil melaporkan beberapa keluhan
muskuloskeletal selama kehamilan yakni: CTS yakni 59 orang (32,1%), meralgia paresthetica
sebanyak 41 orang (22,3%). Meralgia paresthetica terjadi akibat gangguan nervus kutaneus
femoralis lateral. Ketika saraf tersebut melintasi panggul menuju ke paha, terdapat sudut
70±90° yang menyebabkan nervus kutaneus femoralis lateral mudah mengalami penekanan
dan kompresi. Kondisi tersebut paling sering dihubungkan dengan obesitas dan kehamilan.
Kehamilan menjadi fenomena pada wanita yang bisa mengakibatkan perubahan fisik dan
fisiologis berturut-turut. Peningkatan indeks massa tubuh, hormon relaksin, perubahan postur
saat kehamilan, stress dan depresi menyebabkan ibu hamil sering mengalami nyeri punggung
bawah (Low Back Pain). Penelitian pada 408 ibu hamil di Yordania menunjukkan, 310 ibu
hamil mengalami nyeri punggung bawah (76%).

Keywords: ABSTRACT
Carpal Tunnel Syndrome Peripheral neuropathy in pregnant women does not always appear in pregnancy, but when
(CTS), nyeri punggung complaints it can cause complaints in pregnant women. Some of the most common peripheral
bawah (low back pain), neuropathy experienced by pregnant women. Carpal Tunnel Syndrome (CTS), meralgia
Meralgia parestethica. parestethica, and low back pain are the most common disorders experienced by pregnant
women during pregnancy. Carpal Tunnel Syndrome in the upper extremities, meralgia
parestethica, low back pain are the most common disorders experienced by pregnant women
during pregnancy. In pregnancy it is reported as 7%-43%. CTS that develops in the first or
second trimester usually worsens in the third trimester. Meralgia paresthetica is common in
Info Artikel patients with CTS and is associated with pregnancy. A study conducted by Kesikburun et al
Tanggal dikirim: 27-8-2022 on 184 pregnant women reported several musculoskeletal complaints during pregnancy,
Tanggal direvisi namely: CTS in 59 people (32.1%), meralgia paresthetica in 41 people (22.3%). Meralgia
Tanggal diterima: 29-1-2021 paresthetica occurs due to disruption of the lateral femoral cutaneous nerve (LFCN) When
DOI Artikel: the nerve crosses the pelvis to the thigh, there is an angle of 100±10° which causes the lateral
10.36341/cmj.v4i1.2162 cutaneous nerve to be easily compressed. This condition is most often associated with obesity
Attribution-NonCommercial and pregnancy. Pregnancy is a phenomenon in women who can result in physical and
4.0 International. Some rights physiological changes successively. Increased body mass index, relaxin hormone, changes in
reserved posture during pregnancy, stress and depression cause pregnant women to often experience
low back pain. Research on 408 pregnant women in Jordan showed that 310 pregnant women
experienced low back pain (76%).

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 1
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

PENDAHULUAN perifer terlihat pada sekitar 80% wanita


Kehamilan melibatkan perubahan hamil, terutama parah pada ketiga trimester
fisiologis yang dapat memicu patologi saraf kehamilan, dapat menjadi salah satu faktor
perifer dan/atau sistem saraf pusat, yang penentu. Edema ini dapat disebabkan oleh
terkadang dapat dikaitkan dengan gangguan penurunan aliran balik vena yang
hipertensi. Kehamilan ditandai dengan berhubungan dengan perubahan hormonal
perubahan anatomi dan fisiologis yang dapat yang mendukung retensi cairan. Ketika
memicu dan memberi potensi keluhan edema di pergelangan tangan, dapat
neurologis. Neuropati perifer, memperpendek atau mengurangi lebar
mononeuropati dan polineuropati, tidak terowongan karpal, sehingga menekan saraf
selalu muncul pada kehamilan, namun, yang melewatinya [5]. Kemungkinan
ketika keluhan terjadi hal tersebut dapat penyebab lainnya mungkin sekresi relaksin,
menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Studi yang dapat menyebabkan relaksasi ligamen
literature yang dilakukan Wayne dan Zita et. karpal, yang menyebabkan penambahan
al menunjukkan terdapat beberapa neuropati volume ligamen tersebut, akibatnya terjadi
perifer terbanyak yang dialami ibu hamil kompresi nervus medianus [6,7]. Studi yang
yakni Carpal Tunnel Syndrome pada dilakukan Lia et al menunjukkan status
ekstremitas atas, meralgia parestethica, low pekerjaan, status gizi, kejadian KEK,
back pain menjadi gangguan terbanyak yang paritas, riwayat penyakit sebelumnya seperti
dialami ibu hamil selama kehamilan [1,2]. rematik/patah tulang tangan/diabetes melitus
mempunyai hubungan yang bermakna
TINJUAN PUSTAKA dengan kejadian CTS [8].
1.1 Carpal Tunnel Syndrome Manifestasi CTS berupa
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) gangguan sensorik sampai ganguan
merupakan masalah muskuloskeletal motorik. Gangguan sensorik dapat berupa
terbanyak kedua selama kehamilan setelah berkurangnya sampai hilangnya sensasi
nyeri punggung bawah. Baumann et al (paresthesia dan dysesthesia) yang di
menemukan bahwa parameter konduksi syarafi Nervus medianus yakni pada bagian
nervus medianus pada 69 wanita hamil telapak (volar) tangan pada setengah jari
tidak normal dibandingkan dengan di 40 I dan jari IV serta seluruh jari II dan
wanita yang tidak hamil. Selain itu, delapan jari III. Pada bagian punggung tangan
(11%) pasien memiliki neuropati medianus (dorsal) pada bagian medial jari I,
secara elektrofisiologis, dan empat pasien ujung jari II, III, dan bagian lateral
mengalami progresifitas selama kehamilan. ujung jari IV. Sedangkan gangguan
Prevalensi dari neuropati pada nervus motorik dapat berupa hambatan gerak
medianus secara elektrofisiologis pada oposisi,fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi
kehamilan dilaporkan sebesar 7%-43% [3]. jari I akibat atrofi otot-otot tenar [9].
CTS pada kehamilan biasanya bilateral dan
sebagian besar berkembang di trimester
ketiga kehamilan ketika retensi cairan tubuh
dan pertambahan berat badan mencapai
maksimum. CTS yang dikembangkan di
trimester pertama atau kedua biasanya
memburuk di trimester ketiga [4,5].
Etiologi CTS pada kehamilan,
bagaimanapun, masih idiopatik. Edema

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 2
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

Kompresi saraf median dapat menyebabkan


kerusakan dan disfungsi selubung mielin,
mengakibatkan kecepatan konduksi
melambat yang dapat dideteksi
menggunakan EMG [12].
Pilihan pengobatan untuk CTS dapat
dibagi menjadi bedah dan non-bedah.
Intervensi non-bedah yang paling umum
adalah pembidaian pergelangan tangan
(wrist splint) dan suntikan steroid di saluran
masuk terowongan karpal. Pembidaian
pergelangan tangan dilakukan pada malam
hari untuk menstabilkan pergelangan tangan
dalam posisi netral karena tekanan pada
nervus medianus meningkat selama fleksi
dan ekstensi pergelangan tangan, dan
Gambar 1: Persarafan Nervus Medianus [9]. terendah pada posisi netral. Steroid suntikan
digunakan untuk mengurangi pembengkakan
Pemeriksaan klinis digunakan untuk yang disebabkan oleh peradangan di
evaluasi dan menegakkan CTS yakni : terowongan karpal, dan dengan demikian
1. Manuver Phalen: dalam tes ini, pasien menghilangkan tekanan pada nervus
diminta untuk melakukan fleksi maksimal medianus. Bentuk pengobatan non-bedah
pada pergelangan tangan dan mereka lainnya (kurang tradisional) meliputi: obat-
diminta untuk mempertahankan posisi ini obatan non-steroid, mobilisasi, ultrasound
terus menerus selama 60 detik. Sebuah terapeutik, yoga, mobilisasi tulang karpal,
tanggapan adalah dianggap positif jika vitamin, diet rendah garam [1,12].
sensasi kesemutan ditemukan pada distribusi Pembedahan dapat dipertimbangkan jika
saraf median. terapi konservatif gagal, gejala berat dan
2. Tes Tinel: dipertimbangkan positif jika progresif setelah melahirkan [1].
sensasi kesemutan terjadi pada distribusi
nervus medianus pada tangan setelah 1.2 Meralgia paresthetica
mengetuk saraf median di pergelangan Meralgia paresthetica (MP) adalah
tangan dalam ekstensi. neuropati yang melibatkan nyeri dan gejala
3. Tes Reverse Phalen: pergelangan tangan sensorik pada distribusi nervus kutaneus
dan telapak tangan ditempatkan pada posisi femoralis lateral. Kehamilan, trauma, tumor,
ekstensi 90 derajat dan menyatu. Seperti komplikasi bedah dan kondisi lain dengan
pada uji Phalen, munculnya gejala pada peningkatan tekanan intraabdominal.
dermatom nervus medianus dianggap positif. Tingkat kejadian MP adalah 4,3 per 10.000
4. Pada uji Durkan's Carpal Compression, orang per tahun dan itu biasanya
ibu jari pemeriksa ditekan pada nervus mempengaruhi orang-orang usia 30 sampai
medianus dengan ibu jari kedua tangan 40 tahun. MP sering terjadi pada pasien
selama 30 detik. Evaluasi seperti pada tes yang menderita carpal tunnel syndrome dan
Phalen. Rata-rata sensitivitas dan spesifisitas terkait dengan kehamilan. Meskipun
tes untuk CTS adalah 64% dan 83% [10,11]. meralgia paraesthetica (MP) jinak, tapi
Jika memungkinkan dapat dilakukan menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman
pemeriksaan elektromiografi (EMG). pada sisi lateral paha [13,14]. Penelitian

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 3
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

yang dilakukan oleh Kesikburun et al pada


184 ibu hamil melaporkan beberapa keluhan
muskuloskeletal selama kehamilan yakni:
CTS yakni 59 orang (32,1%) dan meralgia
paresthetica sebanyak 41 orang (22,3%)
[15]. Walaupun lebih sedikit jika
dibandingkan dengan CTS, MP dikaitkan
dengan kehamilan dan persalinan karena
nervus kutaneus femoral lateral dapat
teregang atau tertekan selama persalinan,
terutama pada kala 2 memanjang. Dalam
sebuah studi tahun 2003, 6048 wanita
menerima kuesioner 1 tahun setelah
melahirkan. Itu insiden cedera saraf
ekstremitas bawah dalam kelompok ini
adalah 0,92%, dengan MP sebagai neuropati
perifer yang paling banyak dilaporkan. Gambar 2: Persyarafan LFCN berasal dari
Setelah analisis regresi logistik, ditemukan radiks posterior nervus L2 dan L3 [14]
bahwa wanita yang nulipara atau mengalami
persalinan kala dua yang lama meningkatkan Kondisi tersebut paling sering
risiko mati rasa dan kesemutan [16]. dihubungkan dengan obesitas, namun juga
Nervus kutaneus femoral lateral dapat ditemukan pada kondisi lain seperti
merupakan bagian dari pleksus lumbalis peningkatan volume intraabdominal seperti
yang berasal dari L1 dan L3. Nervus kehamilan dan asites dimana nervus
kutaneus femoral lateral (LFCN) melewati kutaneus femoral lateral tertekan oleh
inguinal ligament, kemudian ke spina iliaka penonjolan abdomen ketika nervus kutaneus
anterior superior (SIAS), dan melewati otot femoral lateral akan keluar dari area pelvis
sartorius untuk menuju ke paha. Di paha [17].
kemudian akan mengalami percabangan Pada pemeriksaan fisik umumnya
yakni anterior dan porterior Cabang anterior dapat ditemukan berupa disfungsi pada
menistribusikan sensoris dari kulit paha sentuhan ringan pada paha bagian
bagian lateral dan anterior hingga sejauh anterolateral. Berdiri, berbaring lurus atau
lutut. Cabang posterior memasuki fascia lata gerakan ekstensi pada pinggul dapat memicu
kemudian menyuplai sensoris bagian lateral nyeri pada pasien meralgia paresthetica, hal
dari greater trochanter hingga setengah paha. tersebut dapat diperingan dengan posisi
Ketika saraf tersebut melintasi panggul duduk atau kompresi pada pelvis lateral.
menuju ke paha, terdapat sudut 70±90° yang Syaraf ini tidak mempersarafi otot, karena
menyebabkan nervus kutaneus femoral itu tidak didapatkan gejala kelemahan otot,
lateral mudah mengalami penekanan, atrofi atau hilangnya refleks. Pemeriksaan
kompresi dan peregangan [14]. elektrodiagnostik yang rutin dikerjakan
untuk konfirmasi diagnosis neuropati LFCN
meliputi pemeriksaan sensory nervus action
potential (SNAP) dan somatosensory-
evoked potential (SSEP) [18].
Pada kehamilan, disarankan untuk
Gambar 2: Persyarafan LFCN [14]. perawatan konservatif terlebih dahulu,
karena gejalanya sering menghilang setelah

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 4
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

postpartum. Mengurangi berat badan, punggung bawah adalah 76% pada usia
memperbaiki posisi tidur yakni dengan kehamilan 20 minggu dan 90% pada usia
Berbaring miring kaki yang sakit adalah kehamilan 32 minggu. Dalam 20 minggu
kaki bagian atas (penting), tambah ukuran kehamilan 39% melaporkan nyeri ringan,
bantal untuk menambah ruang antara lutut 20% sedang dan 17% melaporkan nyeri
sampai nyeri berkurang. Studi lain hebat. Dalam 32 minggu kehamilan, 38%
melaporkan beberapa langkah untuk melaporkan nyeri ringan, 23% sedang, dan
mengurangi rasa sakit terbakar dan 29% melaporkan nyeri hebat [21]. Penelitian
parestesia termasuk analgesik, obat anti lain menunjukkan pada 408 ibu hamil di
inflamasi nonsteroid dan pendinginan Yordania, 310 ibu hamil mengalami nyeri
dengan kompres es. Gejalanya sering punggung bawah (76%) [22]. Ibu dengan
berkurang dengan suntikan kortikosteroid keluhan nyeri punggung bawah selama
atau analgesik, selain itu dengan agen kehamilan berisiko lebih tinggi untuk
anestesi lokal pada titik pemicu yang diduga mengalami durasi persalinan yang lebih
pada ligamen inguinalis. Pembedahan lama, dan operasi sesar darurat [21].
biasanya disediakan untuk pasien yang Klasifikasikan nyeri pinggang bawah
memiliki gagal setelah terapi konservatif dan sesuai onsetnya yaitu Nyeri pinggang bawah
suntikan lokal [17,18]. dapat diklasifikasikan sesuai onsetnya yaitu
nyeri pinggang bawah akut (< 6 minggu),
1.3 Nyeri Punggung Bawah (Low Back subakut (6 minggu- 3 bulan dan kronis (>3
Pain) bulan) [22]. Nyeri punggung bawah juga
Kehamilan menjadi fenomena pada dapat terbagi menjadi lumbar spinal pain,
wanita yang bisa mengakibatkan perubahan lumbosacral pain¸ lumbosacral pain. Nyeri
fisik dan fisiologis berturut-turut. punggung pada ibu hamil sering dirasakan di
Peningkatan berat badan juga area lumbosakral. Terkadang bisa
mempengaruhi postur tubuh ibu hamil mengalami peningkatan intensitas
terutama pada daerah punggung belakang. bersamaan dengan pertambahan usia
Perubahan postur yang terjadi pada ibu kehamilan akibat dari pergeseran pusat
hamil akan mengalami peningkatan beban gravitasi serta perubahan postur tubuh
pada lengkungan lumbal, peningkatan selama kehamilannya [23,24].
lengkungan toraks, peningkatan lengkungan Faktor resiko nyeri punggung bawah
serviks, anteversi panggul, hiperekstensi ibu hamil yaitu: indeks massa tubuh,
knee dan plantarfleksi ankle. Meningkatnya perubahan hormonal yakni hormon relaksin
ukuran perut saat hamil mengakibatkan yang diproduksi membuat ligamen area
penurunan stabilitas statis dan perubahan panggul dan sendi teregang dan
lengkungan vertebra, yang akan menimbulkan ketidakstabilan yang
mengakibatkan berubahnya pusat gravitasi menyebabkan nyeri. Perubahan postur saat
dalam memastikan keseimbangan postural kehamilan, dan faktor lain terkait emosi
[19]. seperti stress dan depresi juga menjadi
Tubuh ibu hamil juga mengalami faktor resiko terjadinya nyeri punggung
perubahan pada bidang sagita tulang bawah [23,24].
belakang lumbar secara fisik. revalensi nyeri Nyeri punggung bawah pada kehamilan
punggung bawah tertinggi terjadi pada dapat didagnosis dengan beberapa
trimester ketiga kehamilan [19,20]. pemeriksaan klinis yang direkomendasikan
Penelitian yang dilakukan oleh Mette G yakni : [25]
menunjukkan, prevalensi keseluruhan nyeri

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 5
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

 Tes Provokasi Nyeri Panggul yang disertai gangguan neurologis [25].


Posterior. Pasien berbaring Tujuan terapi LBP pada ibu hamil
terlentang dan pinggul tertekuk 90 °. yakni untuk menghilangkan nyeri,
Pemeriksa memberikan tekanan pada menghambat progresivitas dan
lutut yang tertekuk di sumbu meningkatkan aktivitas maupun mobilitas
longitudinal tulang paha sambil sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
menstabilkan panggul, dengan ibu hamil [25].
tangan lainnya bertumpu pada spina Beberapa hal yang dapat dilakukan
iliaka anterior superior yang yakni edukasi pasien membantu dalam
berlawanan. Tes dianggap positif jika mengurangi keluhan nyeri punggung pada
manuver ini menghasilkan rasa sakit ibu hamil dengan berfokus pada mengajari
pada daerah gluteal posisi anatomi yang benar dan ergonomis,
 Patrick atau FABER (Fleksi, postur tubuh yang benar, mempertahankan
Abduksi , Eksternal Rotasi) tes. postur berdiri yang baik, strategi manajemen
Pasien berbaring terlentang, nyeri, dan teknik relaksasi. Ibu hamil yang
pemeriksa memfleksikan pinggul, mengeluhkan low bak pain harus
dan melakukan abduksi dan eksternal menghindari kelelahan, memutar saat
rotasi satu kaki kemudian tumit mengangkat, dan mengangkat berat dalam
ipsilateral diletakkan pada lutut yang waktu yang lama dan beristirahat yang
berlawanan. Selain itu , pasien cukup terutama setelah bekerja. Saat
diminta untuk menjuntaikan kaki berputar di tempat tidur, lutut harus ditekuk
kearah lantai. Tes ini dianggap dan digerakkan secara bersamaan [25].
positif jika nyeri dirasakan pada Terapi fisik dengan menggunakan
sendi sacro-illiaca ipsilateral atau di bantal. Sesuaikan ukuran dan bentuk pada
simfisis pubis [25].. bagian yang berbeda seperti punggung,
perut, dan lutut untuk pereda nyeri.
Pemeriksaan direkomendasikan pada Perangkat lain yang dapat digunakan yakni
pasien dengan riwayat nyeri yang muncul lumbar roll yang ditempatkan di belakang
selama berdiri dan duduk lama. Pasien punggung bawah (sambil beristirahat dengan
diminta untuk menunjukkan dengan tepat kaki sedikit ditinggikan). Berenang atau
lokasi di tubuhnya yang mengalami nyeri. aerobik air memberikan bobot yang ringan
Waspada terhadap tanda-tanda bahaya dan lingkungan bebas gravitasi dan akan
seperti riwayat trauma, kehilangan berat membantu meringankan tekanan dari sendi
badan yang tidak dapat dijelaskan, riwayat [25].
kanker, penggunaan steroid, penyalahgunaan Transcutaneous Electrical Nerve
narkoba, manusia infeksi virus Stimulation (TENS) juga dapat dilakukan.
immunodeficiency atau imunosupresi, Tidak ada efek negatif yang dilaporkan dari
adanya gangguan neurologis, demam atau penggunaan TENS selama 3 trimester
gangguan sistemik lainnya makanya harus kehamilan. TENS dapat digunakan pada
dipikirkan penyebab nyeri yang lebih serius kehamilan asalkan tidak ada kontraindikasi.
[25]. Besar arus dijaga tetap rendah, dan hindari
Pemeriksaan X-ray tidak dianjurkan titik yang digunakan untuk menginduksi
pada ibu hamil, akan tetapi MRI dikatakan persalinan dihindari [25].
aman. Penggunaan MRI dilakukan jika dari Penggunaan arus listrik yang
hasil pemeriksaan nyeri punggung bawah dihasilkan dari perangkat TENS digunakan
pada kehamilan diduga kuat terdapat untuk merangsang saraf untuk mengurangi
kelainan seperti nyeri punggung bawah

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 6
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

rasa nyeri. Sinyal dari TENS ini berfungsi kuat. Penggunaannya setelah 30 minggu
untuk mengganggu sinyal nyeri yang kehamilan adalah kontraindikasi karena
mempengaruhi saraf dan memutus sinyal dapat menyebabkan hipertensi paru
nyeri tersebut sehingga pasien merasakan persisten. Dosis tinggi NSAID pada
nyerinya berkurang. Stimulasi TENS dapat trimester ketiga juga dapat mengurangi
membantu tubuh untuk memproduksi obat perfusi ginjal janin dan penurunan
penghilang rasa sakit alami yang disebut pengeluaran urin janin. Hal ini dapat
endorfin, yang dapat menghalangi persepsi menyebabkan oligohidramnion dengan
nyeri [25]. Menurut teori pain gates yang gejala sisa. Sebuah penelitian di California
diajukan oleh Melzack dan Walls (1965) juga menunjukkan 80% peningkatan risiko
TENS diperkirakan mengaktifkan secara keguguran terkait dengan penggunaan
khusus perifer A beta pada daerah tanduk NSAID trimester pertama, mungkin karena
dorsal sehingga memodulasi serabut A delta efek negatifnya pada implantasi karena
dan C yang menghantarkan rasa nyeri. mempengaruhi jalur prostaglandin. Ini
Hipotesis lain menjelaskan efek dari terapi hubungan tidak terlihat dengan parasetamol.
TENS dalam mengurangi nyeri melalui NSAID topikal umumnya dianggap relatif
system neurotransmitter lain yaitu aman dalam kehamilan meskipun
perubahan sistem serotonin dan substansi P. penyerapan meningkat dengan
Trancutaneous electrical nerve stimulation menggunakan lebih besar luas permukaan,
secara selektif akan mengaktifkan serat raba maka pemberiannya juga harus dilakukan
berdiameter lebih besar (Aß) tanpa pengawasan [28].
mengaktifkan serabut saraf nociceptive Opioid seperti kodein, oksikodon,
berdiameter lebih kecil (Að dan C) sehingga hidromorfon, hidrokodon dan morfin,
menghasilkan subtansi analgetik segmental petidin dan tramadol dapat digunakan untuk
yang dikeluarkan otak dengan cepat dan mengobati nyeri sedang sampai berat.
terlokalisir pada dermatom yang akan Secara keseluruhan, analgesik opioid tidak
menutup gerbang/gate yang bekerja pada dikaitkan dengan peningkatan kelahiran
sistem saraf pusat dan saraf perifer untuk cacat, keguguran atau memiliki efek
mengurangi nyeri. Penelitian yang dilakukan samping efek pada perkembangan saraf
Sri Wahyuni et al menunjukkan bahwa jangka panjang selama penggunaan. Opioid
terapi TENS dalam 15-30 menit yang berikan pada nyeri kronis jika konservatif
dilakukan selama 6x (2 kali dalam 1 dan pemberian analgesi lainnnya tidak
minggu) efektif menurunkan skala nyeri mendapati perbaikan karena dapat
punggung bawah ibu hamil trimester III ( sri menyebabkan ketergantungan [28].
wahyuni) [26, 27]. Parasetamol merupakan analgesik
Nyeri persisten yang tidak dikelola dan antipiretik yang paling banyak
dengan baik dapat menyebabkan depresi dan digunakan di di seluruh dunia, terutama oleh
kecemasan. Hal Ini dapat berdampak pada ibu hamil. Meskipun mudah melintasi
fisik dan kesejahteraan psikologis dan plasenta, dalam dosis terapeutik tampaknya
berpotensi sehingga dapat berpengaruh pada tidak meningkatkan risiko kelahiran cacat
kehamilannya. Sebuah studi observasional atau hasil kehamilan yang merugikan
prospektif pada NSAID dapat digunakan lainnya [28].
dengan aman setelah melahirkan ibu KESIMPULAN
menyusui. NSAID seperti ibuprofen,
naproxen, indometasin dan diklofenak
merupakan penghambat siklooksigenase

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 7
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

DAFTAR PUSTAKA pregnancy: prevalence and risk factors”.


[1]. Adinma JIB, Adinma ED, Umeononihu Arch Gynecol Obstet. vol. 300, no.3, pp.
OS, et al. “Prevalence, Perception and 623-31, 2019.
Pattern of Peripheral Neuropathy among
Pregnant Women in South-Eastern Nigeria”. [8]. PRAFITRI, Lia Dwi; ERSILA, Wahyu;
I Gynecol Reprod Med. vol. 1, pp.1-5, 2017. NURSEPTIANI, Dzikra. “Risk factors for
Pregnant Women in South-Eastern Nigeria. carpal tunnel syndrome in pregnant
J Gynecol Reprod Med. 2017; women” JKKI: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia, 2022.
[2]. Ferraz, Z., Parra, J., Areia, A. L., Vasco,
E., & Moura, P. “Acute onset neurological [9]. Salim, D.”Penegakan diagnosis dan
disorders during pregnancy: a literature penatalaksanaan carpal tunnel
review”. Revista Brasileira de Ginecologia syndrome”. Jurnal Kedokteran Meditek.
e Obstetrícia. vol. 39, pp.560-568, 2017. 2017.

[3]. Baumann F, Karlikaya G, Yuksel G, [10]. Waris, M., Arshad, N., Naz, A.,
Citci B, Kose G, Tireli H. “The subclinical Shabbir, M., Hanif, M., & Rehman, M.
incidence of CTS in pregnancy: assessment “Carpal Tunnel Syndrome in Pregnant
of median nerve impairment in Women: A Cross Sectional
asymptomatic pregnant women”. Neurol Study”. Pakistan Journal of Medical
Neurophysiol Neurosci. vol. 2, no. 2, pp.3, Research. vol.60, pp.178-182, 2021.
2007.

[4]. Waris, M., Arshad, N., Naz, A., Shabbir, [11]. Keskin, Y. A. Ş. A. R., Kilic, G.,
M., Hanif, M., & Rehman, M. “Carpal Taspinar, O., Posul, S. O., Halac, G., Eren,
Tunnel Syndrome in Pregnant Women: A F., ... & Aydin, T. “Effectiveness of home
Cross Sectional Study”. Pakistan Journal of exercise in pregnant women with carpal
Medical Research, vol.60, no.4, pp.178-182, tunnel syndrome: Randomized Control
2021. Trial”. J Pak Med Assoc. vol.70, pp.202-
207, 2020.
[5]. Gooding MS, Evangelista V, Pereira L.
“Car-pal tunnel syndrome and meralgia [12]. Meems, M. “Carpal tunnel syndrome
pares-thetica in pregnancy”. Obstet Gynecol during pregnancy and the postpartum period
Surv. vol.75, no.2, pp.121–6, 2020. and the effect of mechanical traction
treatment”, 2016, [ONLINE]. Tersedia:
[6]. Kamel DM, Hamed NS, Raoof NA, https://pure.uvt.nl/ws/portalfiles/portal/1360
Tantawy SA. “pulsed magnetic field versus 6301/Meems_Carpal_02_12_2016.pdf
ultrasound in the treatment of postnatal [Diakses : Agustus 2022]
carpal tunnel syndrome: A randomized
controlled trial in the women of an Egyptian [13]. Kesserwani, Hassan. "Meralgia
population”. J Adv Res. vol. 8, no.1, pp.45- Paresthetica: A Case Report With an Update
53, 2017. on Anatomy, Pathology, and
Therapy." Cureus. vol.13, no.3, 2021.
[7]. De Oliveira GA, Bernardes JM, de
Souza Santos E, Dias A. “Carpal tunnel
syndrome during the third trimester of [14]. Madiraca Glasnović, D., Šlaus, N.,

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 8
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

Šitum, M., & Pećina, M. “Meralgia [21]. Backhausen, M. G., Bendix, J. M.,
paresthetica–lateral femoral cutaneous nerve Damm, P., Tabor, A., & Hegaard, H. K.
entrapment”. Rad Hrvatske akademije “Low back pain intensity among
znanosti i umjetnosti. Medicinske childbearing women and associated
znanosti, vol.547, pp.54-55, 2021. predictors. A cohort study”. Women and
Birth. vol.32, no.3 pp.467-476.
[15]. Kesikburun, S., Güzelküçük, Ü., Fidan,
U., Demir, Y., Ergün, A., & Tan, A. K.” [22]. Gharaibeh, A., Al Wadiya, A., Qdhah,
Musculoskeletal pain and symptoms in E., Khadrawi, M., Abu Slaih, A., & Qaoud,
pregnancy: a descriptive Y. “Prevalence of low back pain in pregnant
study”. Therapeutic advances in women and the associated risk
musculoskeletal disease. vol.10, no.12, factors”. Journal of Orthopedics & Bone
pp.229-234, 2018. Disorders. vol. 2, pp. 1-7, 2018.

[16]. Wong, C. A., Scavone, B. M., Dugan, [23]. Bardin LD, King P, Maher CG.
S., Smith, J. C., Prather, H., Ganchiff, J. N., “Diagnostic triage for low back pain: A
& McCarthy, R. J.”Incidence of postpartum practical approach for primary care”. Med J
lumbosacral spine and lower extremity nerve Aust. vol.206, pp. 268–73, April 2017.
injuries”. Obstetrics & Gynecology. vol. 10,
pp.279-288, 2003. [24]. Sukeksi, N. T., Kostania, G., &
Suryani, E. “Pengaruh Teknik Akupressure
[17]. Pokharel, B., Shah Kalawar, R., & Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil
Khanal, G.”Meralgia paresthetica–Solving Di Wilayah Puskesmas Jogonalan I Klaten”.
the diagnostic dilemma”. International Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan
Journal of Biomedical Research. vol.9, no.3, Tradisional. vol. 3, no.1, pp.1–7, 2018.
pp.96, 2018.
[25]. Vermani, E., Mittal, R., & Weeks,
[18].ASTIKA, Domy; PURWATA, Thomas A.”Pelvic girdle pain and low back pain in
Eko. “Aspek Klinis dan Penatalaksanaan pregnancy: a review”. Pain Practice, vol.10,
Meralgia Parestetika”. Cermin Dunia no.1, pp.60-71, 2010.
Kedokteran, vol.41, no.2, pp.104-106, 2015.
[26]. Prayogi, A. S., Yuliana, Y., &
[19]. Fatmarizka, Tiara, Raudhatus Shofy Ratnawati, A. “Pengaruh TENS
Ramadanty, and Dini Afriani Khasanah. (transcutaneus electrical nerve stimulation)
"Pregnancy-Related Low Back Pain and The terhadap intensitas nyeri pada pasien post
Quality of Life among Pregnant Women: A operasi sectio caesarea. Pengaruh TENS
Narrative Literature Review." Journal of (Transcutaneus Elektrical Nerve
Public Health for Tropical and Coastal Stimulation) terhadap intensitas nyeri pada
Region 4.3, pp.108-116, 2021. pasien post operasi sectio caesarea”, Jurnal
Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah. vol
[20]. Biviá-Roig, G., Lisón, J. F., & 14, No. 2, pp.91-100, Desember 2018.
Sánchez-Zuriaga, D “Changes in trunk
posture and muscle responses in standing
during pregnancy and postpartum”. Plos
one. Vol. 13, no.3.

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 9
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.4 No.1, Januari 2021 E-ISSN : 2615-6741

[27]. Wahyuni, S., Raden, A., &


Nurhidayati, E. “Perbandingan
Trancutaneous Electrical Nerve Stimulation
Dan Kinesio Taping Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu
Hamil Trimester III Di Puskesmas Juwiring
Kabupaten Klaten”. Jurnal Ilmu
Kesehatan. vol.11, no. 23, 2016.

[28]. Malhotra, S., & Khanna, S. “Safety of


analgesics in pregnancy”. Int J Obstet
Gynaecol Res. vol.3, pp.208-212, 2016.

Author : Dwi Fitria Nova ; Publish : 31 Januari 2021;


Vol.4 No.1 Januari 2021 | 10

Anda mungkin juga menyukai