Analisis Pengujian Kandungan Vitamin C Pada Bahan Makanan Menggunakan Iodine
Analisis Pengujian Kandungan Vitamin C Pada Bahan Makanan Menggunakan Iodine
Disusun oleh :
Rifa Izzatul Mufida
XII MIPA 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Saya menyadari bahwasanya dalam penulisan tugas Makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya haturkan mohon maaf atas
segala kekurangannya. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam penyelesaiian tugas
Makalah ini supaya dapat menjadi lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
A. OBSERVASI
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal
berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat
mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Meskipun jeruk dikenal sebagai
buah penghasil vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki
kandungan vitamin C lebih banyak 47% daripada jeruk
Vitamin C tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan vitamin C, Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin
C, seperti jeruk, kiwi, cabai, tomat, stroberi, atau bayam. Memenuhi kebutuhan
vitamin c yang cukup setiap hari sangat penting untuk mencegah risiko terkena
scurvy. Gejala-gejala scurvy, antara lain anemia, gusi berdarah, mudah lelah, serta
luka yang sulit sembuh. Untuk mencegah kekurangan vitamin C, pastikan setiap
harinya Anda mengonsumsi buah dan sayur sumber vitamin C dengan porsi yang
cukup, sesuai dengan jumlah kebutuhan nutrisi harian yang direkomendasikan.
Pengujian ada tidaknya kandungan vitamin C dalam bahan makanan bisa
menggunakan iodine sebagai indikatornya. Cairan iodin dapat kita temukan dalam
antiseptik luka (betadine). Warna yang dihasilkan dari pengujian vitamin C
menggunakan iodin adalah coklat tua, kuning, kuning muda, sampai warnanya benar-
benar lenyap atau tidak berubah. Apabila warna yang dihasilkan semakin gelap maka
kandungan vitamin C-nya semakin sedikit, dan sebaliknya.
Dengan demikian, penulis akan melakukan pengujian kandungan vitamin C pada
bahan makanan sebanyak satu jenis vitacimin C, satu jenis buah jeruk nipis, dan satu
jenis minuman bervitamin C yaitu YOU C1000.
B. TUJUAN
- Untuk mengetahui kandungan vitamin C yang terdapat pada zat makanan
yang akan diujikan.
- Untuk menguji kebenaran teori bahwa vitamin C larut pafa iodine
- Ingin mengetahui peranan Vitamin C
- Untuk mengetahui reaksi larutan asam setelah ditetesi betadine.
BAB II
METODE EKSPERIMEN
A. VARIABEL
- Variabel Bebas : Zat Makanan (Jus Buah Naga, Minuman Segar Dingin,
dan YOU C1000, Tepung Maezena
- Variabel Kontrol : Iodine atau Betadine (jumlah tetesan), jumlah air
- Variabel Terikat : Kandungan vitamin C pada perubahan warna
a. Alat:
- Sendok
- 3 Aqua Gelas Transparan
b. Bahan:
- Air
- Betadine
- Minuman Susu Kental Manis
- Minuman Segar Dingin Jeruk Nipis
- Minuman YOU C1000
C. CARA KERJA
a. Siapkan Gelas yang sudah terisi ½ air putih
b. Teteskan betadine sebanyak 40 tetes ke setiap gelas
c. Masukkan tiap sampel minuman pada larutan air dan betadine
d. Aduk sampai merata dan diamkan sebentar
e. Amati perubahan warnanya
D. Analisis Data
A. KESIMPULAN
B. SARAN