Alrisalah Ali Hussein - 1802025371
Alrisalah Ali Hussein - 1802025371
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan
Profitabilitas terhadap Harga Saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2020. Dengan metode
purposive sampling, diperoleh sebanyak 11 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dalam
penelitian ini. Salah satu kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor pertanian yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dari periode 2010-2020 secara
berturut-turut.
Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dari www.idx.co.id,
xkampus.com, www.invesnesia.com, serta literatur-literatur pendukung penelitian lainnya.
Kalkukasi serta analisa dalam penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel serta
software SPSS versi 16.00.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap harga saham, leverage tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan, ukuran perusahaan, leverage, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham dengan hasil jumlah pengaruh variabel
independen sebesar 91,4% terhadap variabel dependen.
1. PENDAHULUAN
Teori Markowitz dalam Acharya & Pedersen (2004) menerangkan bahwa investor
cenderung memilih investasi yang memberi keuntungan terbesar. Maka dari itu, aktivitas harga
saham dalam pasar modal termasuk faktor yang krusial serta investor harus memperhatikannya
karena harga saham tersebut menunjukan prestasi emiten yang sejalan dengan kinerjanya, jika
prestasi emiten semakin baik maka akan semakin besar laba yang dihasilkan dari operasi. Atas
dasar itu, harga saham harus diperhatikan oleh perusahaan saat menerbitkan saham. Definisi
harga saham adalah harga suatu saham di pasar modal pada waktu tertentu di mana pelaku pasar
berlaku sebagai penentu serta ditentukan juga oleh penawaran dan permintaan saham tersebut
(Hartono, 2000).
Ukuran perusahaan mengukur besar kecilnya suatu perusahaan, apabila ukuran
perusahaan semakin besar, maka tidak diragukan lagi tingkat keunggulan perusahaan tersebut
dari segi performa yang bagus serta kekayaannya, sehingga akan menimbulkan ketertarikan
investor untuk memberikan kepercayaan dalam bentuk penanaman modal dengan membeli
saham, inilah yang menyebabkan kenaikan harga saham (Mentari, 2012). Keuntungan
perusahaan yang berukuran besar adalah mendapatkan kemudahan untuk memperoleh
pinjaman karena nilai aset yang dijadikan agunan bernilai lebih tinggi dibandingkan perusahaan
yang berukuran kecil, tingkat kepercayaan bank pun ikut meningkat. Bentuk aset yang
dijaminkan dapat berupa aktiva tetap berwujud maupun persediaan serta piutang dagang
(Wiliandri, 2011).
Leverage merupakan gambaran penggunaan hutang di dalam perusahaan yang kemudian
akan dimanfaatkan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan tersebut (Suwardika &
Mustanda, 2017). Dengan leverage, perusahaan bisa memperoleh modal agar mencapai
keuntungan melebihi ekspektasi. Perusahaan mengharapkan dengan penggunaan hutang
tersebut akan mendapatkan respon positif dari eksternal, sehingga bagi investor hutang
merupakan tanda positif untuk meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi, 2008). Namun, hutang
tingkat tinggi adalah hal buruk karena dikhawatirkan keuntungan perusahaan akan menurun.
Dengan kata lain, tingginya leverage mendeskripsikan bahwa investasi yang dilakukan berisiko
tinggi, tetapi leverage yang lebih rendah menggambarkan investasi yang dilakukan berisiko
rendah (Analisa, 2011).
Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas operasional perusahaan berdasarkan keuntungan
yang diperoleh dari penjualan dan investasi (Hermuningsih, 2014). Profitabilitas dapat
memberikan petunjuk yang berguna untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan dengan
menunjukan keseimbangan antara kemampuan dan pendapatan perusahaaan untuk
menghasilkan keuntungan pada tingkat operasi yang berbeda, maka profitabilitas akan
mencerminkan efektivitas serta kesuksesan keseluruhan manajemen (Kasmir, 2014).
Profitabilitas dapat digunakan untuk membandingkan antar berbagai bagian yang terdapat
dalam laporan keuangan, seperti laporan laba rugi serta laporan keuangan neraca. Melakukan
pengukuran bisa dilaksanakan dalam periode-periode dengan tujuan untuk menunjukkan
pertumbuhan perusahaan selama periode waktu tertentu, baik meningkat maupun menurun,
serta menyelidiki sebab terjadinya perubahan tersebut (Kasmir, 2014).
Berdasarkan penelitian jurnal yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage
Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014)” oleh Zaki et al (2017),
dinyatakan bahwa ukuran perusahaan memengaruhi secara positif signifikan terhadap harga
saham, ROA memengaruhi secara positif signifikan terhadap harga saham, dan DER tidak
memengaruhi secara signifikan. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham antara Indonesia dan Malaysia” oleh Ifani et al.
(2019) menyatakan bahwa ROA memengaruhi secara positif terhadap harga saham, ukuran
perusahaan memengaruhi secara positif signifikan terhadap harga saham, serta DER tidak
memengaruhi harga saham.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai pengaruh leverage. Pada penelitian Devi &
Badjra (2014) yang berjudul “Pengaruh ROE, Leverage, dan Nilai Pasar Terhadap Harga
Saham” menyimpulkan bahwa leverage memengaruhi secara negatif terhadap harga saham,
namun pada penelitian yang dilakukan oleh Saputra et al. (2014) berjudul “Pengaruh
Profitabilitas dan Leverage Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Aneka Industri Sub
Sektor Industri Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2009-2012)” menyatakan bahwa leverage memengaruhi secara positif terhadap harga
saham.
Sektor pertanian merupakan salah satu dari sekian banyak sektor yang ada Indonesia, di
mana sektor pertanian memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi bagi
perekonomian Indonesia. Dalam perekonomian nasional, sektor pertanian berperan penting
karena lebih dari 40% masyarakat Indonesia menggantungkan mata pencahariannya secara
langsung maupun tidak langsung pada sektor ini (Komarudin, 2016).
Gambar 1. Grafik Perkembangan Indeks Sektoral Pertanian 2010-2020 (dalam rupiah)
2.2 Leverage
Menurut (Irham, 2013), pengertian rasio leverage adalah: “Mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan
perusahaan karena akan masuk dalam kategori extreme leverage, yaitu perusahaan terjebak
dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Karena itu
perusahaan sebaiknya harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan darimana
sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang”.
Jika leverage digunakan dengan baik dan benar, maka akan membawa keuntungan
terhadap perusahaan dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi, tetapi semua ini
bergantung pada operasional perusahaan. Menurut Kasmir (2014), berikut adalah manfaat dari
leverage yaitu: “untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada
pihak lainnya, untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga), untuk menganalisis keseimbangan
antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dan modal, untuk menganalisis seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang, untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva, untuk menganalisis berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. untuk menganalisis berapa dana
pinjaman yang segera akan ditagih, ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.”
DER digunakan sebagai perhitungan rasio leverage dalam penelitian ini karena rasio
DER dapat menyediakan data kepada investor sebagai pertimbangan sebelum berinvestasi.
Data tentang penggunaan hutang oleh akan menjadi manfaat terhadap investor karena denggan
penggunaan hutang artinya perusahaan tersebut dalam kondisi baik untuk memperoleh
keuntungan.
2.3 Profitabilitas
Menurut (Irham, 2013), definisi profitabilitas adalah: “Rasio ini mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi”. Menurut (Hery, 2015),
definisi profitabilitas adalah: “Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya”.
Berdasarkan definisi-definisi sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
profitabilitas adalah untuk memberi penilaian keberhasilan serta mengetahui apakah
perusahaan mampu dalam menghasilkan keuntungan yang berhubungan dengan investasi,
penjualan, dan aktiva.
Menurut Kasmir (2014), manfaat yang diperoleh dari profitabilitas yaitu: “mengetahui
besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba
perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. mengetahui perkembangan laba dari
waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri,
mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri”.
ROA digunakan sebagai perhitungan rasio profitabilitas dalam penelitian ini karena
menunjukkan kemampuan modal yang ditanamkan pada seluruh aset milik perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Rasio ini memberikan data tentang kemampuan perusahaan dalam
efisiensi operasional sehari-harinya. Hasil perhitungan yang diperoleh memberikan informasi
tentang apa yang dapat dilakukan perusahaan dengan apa yang dimilikinya. Tinngginya laba
perusahaan mengakibatkan investor tertarik dengan nilai saham perusahaan dan minat untuk
berinvestasi.
2.4 Saham
Berdasarkan PSAK No. 42 (1998), saham atau efek merupakan surat berharga, seperti
obligasi, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, surat berharga komersialsurat pengakuan
hutang, dan tanda bukti utang. Menurut Darmadji & Fakhruddin (2001), definisi saham adalah
sebagai berikut: “Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut”.
Dua jenis saham yang paling terkenal di pasar modal adalah saham biasa (common stock)
dan saham istimewa (preference stock). Saham biasa (common stock) menurut Irham (2013)
adalah penjualan surat berharga dari perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (seperti
rupiah, yen, dolar) lalu bagi pemegang mendapatkan berbagai keuntungan Pemegang-
pemegang tersebut akan memperoleh dividen pada akhir tahun, yaitu salah satu bentuk laba.
Selain itu,, perusahahaan juga akan menjual surat berharga yaitu saham istimewa (preffered
stock) di mana saham ini menafsirkan nilai nominal (seperti rupiah, yen, dolar) dan pada setiap
kuartal pemegang-pemegang tersebut akan memperoleh dividen sebagai pendapatan tetap.
Sartono (2015) mengemukan bahwa: “Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau
present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima”. Darmadji & Fakhruddin (2001)
mengemukakan bahwa: “Harga saham merupakan harga yang terjadi di bursa pada waktu
tertentu. Harga saham bisa berubah naik atau pun turun dalam hitungan waktu yang begitu
cepat. Ia dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat berubah dalam hitungan detik. Hal
tersebut dimungkinkan tergantung dengan permintaan dan penawaran antara pembeli saham
dengan penjual saham”. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa
terbentuknya harga saham adalah apabila terjadi transaksi dalam pasar modal, yang ditentukan
oleh penawaran dan permintaan saham yang bersangkutan serta diikuti oleh beberapa faktor
yang memengaruhinya.
Dalam penilaian harga saham, terdapat dua model serta teknik analisis menurut Hartono
(2016), yaitu analisis fundamental yang dimulai dengan asumsi bahwa tiap investor tergolong
sebagai makhluk rasional, dan analisis teknikal di mana investor tergolong sebagai makhluk
yang tidak rasional.
3. METODE PENELITIAN
“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif,
yaitu menjelaskan serta menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara variabel (Singarimbun & Effendi,
1981). Dengan metode ini dijelaskan pengaruh variabel bebas yaitu Ukuran Perusahaan,
Leverage, dan Profitabilitas terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham. Metode ini juga akan
menjelaskan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara individual
maupun bersama.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, dilakukan dengan
mengumpulkan berbagai data berupa laporan keuangan dan harga saham perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai 2020, diperoleh
melalui situs www.idx.co.id, xkampus.com, serta www.invesnesia.com dan literatur-literatur
lainnya yang berbubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2020 serta pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling sehingga terdapat 11 perusahaan dalam penelitian ini. Penelitian
ini menggunakan analisis kuantitatif sebagai metode analisis data. Setelah data diperoleh, data
akan diolah dan dianalisis menggunakan program Microsoft Excel dan software SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 16.00.
Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2020. Penelitian ini menggunakan teknis analisis yaitu analisis statistik
deskriptif uji asumsi klasik yaitu: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji
autokorelasi, analisis regresi linier berganda, serta uji hipotesis meliputi: uji statistik F (uji
simultan), uji statistik T (uji parsial), korelasi berganda (R) dan koefisien determinasi (R2).
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Asumsi Klasik
Terdapat empat jenis uji asumsi klasik dalam penelitian ini untuk menguji kelayakan
model regresi yang ada dalam penelitian ini. Keempat pengujian yang dimaksud adalah uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, serta uji autokorelasi.
Dari hasil di atas, nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1.116 dengan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0.166. Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.166
> 0,05, artinya data terdistribusi dengan normal.
Uji normalitas juga dapat pula dideteksi menggunakan grafik P-P Plot sebagai berikut:
Gambar 3. Grafik Normal P-Plot
Data pada grafik di atas menyebar sekitar garis linear diagonal dan mengikuti garis
diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan grafik P-Plot adalah asumsi normalitas telah
terpenuhi apabila titik sebaran pengamatan menyebar di sekitar garis diagonal. Berdasarkan
dasar tersebut, asumsi normalitas dalam model regresi penelitian ini terpenuhi.
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa masing-masing variabel independen pada
penelitian ini memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1, yaitu untuk X1 sebesar 0,855, X2 sebesar
0,987, dan X3 sebesar 0,854 dan nilai VIF dari masing-masing variabel tidak lebih dari 10, yaitu
untuk X1 sebesar 1,169, X2 sebesar 1,014, dan X3 sebesar 1,172. Maka dapat disimpulkan
bahwa bahwa variabel independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini terbebas
dari gejala multikolinearitas.
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai DW sebesar 1,945. Nilai ini jika dibandingkan
dengan nilai tabel menggunakan derajat kepercayaan 0,05 atau 5% dengan jumlah sampel (n)
sebanyak 121, serta variabel independen (k) sebanyak 3, maka pada tabel Durbin-Watson akan
mendapatkan nilai dL sebesar 1,6529 dan dU sebesar 1,7544. Nilai DW yang diperoleh sebesar
1,945 terletak di antara batas atas atau dU sebesar 1,7544 dan 4-dU sebesar 2,2456
(1,7544<1.945<2,2456), maka disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi.
Berdasarkan tabel di atas, persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = (-1228.903) + 0.000000000572X1 + (-4.136)X2 + 517.369X3 + e
Dari persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterpretasikan apabila
Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Harga Saham sama dengan nol, maka nilai variabel Harga
Saham sebesar -1228.903.
Berdasarkan koefisien dari masing-masing variabel independen, dapat dijelaskan bahwa:
1) Ukuran Perusahaan memiliki koefisien sebesar 0.000000000572, hal tersebut
menjelaskan apabila variabel Leverage dan Profitabilitas nilainya tetap, maka
setiap Ukuran Perusahaan mengalami peningkatan sebanyak 1% Harga Saham
akan mengalami peningkatan sebesar 0.000000000572 kali dan sebaliknya.
2) Leverage memiliki koefisien sebesar -4.136, hal tersebut menjelaskan apabila
variabel Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas nilainya tetap, maka setiap
Leverage mengalami peningkatan sebanyak 1% Harga Saham akan mengalami
penurunan sebesar 4.136 kali dan sebaliknya.
3) Profitabilitas memiliki koefisien sebesar 517.369, hal tersebut menjelaskan
apabila variabel Ukuran Perusahaan dan Leverage nilainya tetap, maka setiap
Profitabilitas mengalami peningkatan sebanyak 1% Harga Saham akan
mengalami peningkatan sebesar 517.369 kali dan sebaliknya.
Berdasarkan perhitungan uji simultan (uji F) pada tabel di atas, maka dapat
diinterpretasikan bahwa nilai signifikan untuk pengaruh Ukuran Perusahaan (X1), Leverage
(X2), dan Profitabilitas (X3) secara simultan terhadap variabel Harga Saham (Y) sebesar 0,000
< 0,05 dan nilai Fhitung 415,565 > Ftabel 2,6814657 sehingga H4 diterima yang berarti (X1), (X2),
dan (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y).
Tabel di atas menunjukkan hasil sebesar 0,956 atau sebesar 95,6%. Hal ini memliki arti
bahwa hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen memiliki keeratan
hubungan yang sangat tinggi atau sangat kuat.
Tabel di atas menginterpretasikan bahwa koefisien determinasi yang terletak pada kolom
R Square sebesar 0,914. Artinya variabel Ukuran Perusahaan (X1), Leverage (X2), dan
Profitabilitas (X3) mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 91,4% serta sisa 8.6%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Para Investor
Membuat pertimbangan sebelum menentukan keputusan investasi merupakan suatu
kewajiban bagi investor. Maka dari itu, beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan investor
adalah untuk memperhatikan kondisi keuangan perusahaan yang ditujukkan untuk berinvestasi
terlebih dahulu menggunakan rasio-rasio yang dapat memengaruhi harga saham seperti ukuran
perusahaan, leverage, serta profitabilitas. Dalam pengambilan keputusan tersebut, investor
diharapkan untuk menghindari dalam mengambil keputusan berinvestasi pada perusahaan yang
memiliki nilai-nilai ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas yang cenderung tidak stabil
dari tahun ke tahun.
5.2.2 Bagi Perusahaan
Perusahaan yang tergolong dalam sektor pertanian dapat mendorong kenaikan ukuran
perusahaan karena berpengaruh terhadap harga saham. Apabila perusahaan dapat
meningkatkan nilai ukuran perusahaannya setiap tahunnya, maka harga saham akan semakin
tinggi, sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan sebaiknya menekankan
penggunakan hutang, karena apabila hutang suatu perusahaan berlebihan maka akan
menimbulkan risiko-risiko keuangan seperti biaya modal yang meningkat, sehingga tingkat
profitabilitas perusahaan akan menurun untuk menutupi biaya hutang yang dilakukan
sebelumnya.
6. DAFTAR PUSTAKA
Acharya, V. V., & Pedersen, L. H. (2004). Asset Pricing with Liquidity Risk (No. 10814).
https://doi.org/10.3386/w10814
Analisa, Y. (2011). Pengaruh DER , CSR, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Indonesia Tahun
2006-2008). In Jurnal Ekonomi.
Ang, & Robbert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia; The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market. Mediasoft Indonesia, 75(1).
Banz, R. W. (1981). The relationship between return and market value of common stocks.
Journal of Financial Economics, 9(1). https://doi.org/10.1016/0304-405X(81)90018-0
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2001). Pasar modal di Indonesia: pendekatan tanya jawab.
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M.
Devi, S., & Badjra, I. (2014). Pengaruh ROE, NPM, Leverage Dan Nilai Pasar Terhadap Harga
Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(2), 249–725.
Fahmi, I. (2014). Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab. In Alfabeta.
Fama, E. F., & French, K. R. (1992). The Cross‐Section of Expected Stock Returns. The Journal
of Finance, 47(2). https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1992.tb04398.x
Ghozali, I. (2016). aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23.
Hanafi, M. M. (2008). Manajemen keuangan edisi pertama. In Yogyakatra: Ekonisia.
Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. In PT. RajaGrafindo Persada.
PT. RajaGrafindo Persada.
Hartono, J. (2000). Teori portofolio dan Analisis Investasi, edisi kedua. BPFE, Yogyakarta,
Edisi 3.
Hartono, J. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.
Edisi 6. In Yogyakarta: BPFE. BPFE.
Hermuningsih, S. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Buletin Ekonomi
Moneter Dan Perbankan, 16(1), 126–148. https://doi.org/10.1177/027046769801800106
Hery. (2015). Analisis Kinerja Manajemen. In PT Grasindo.
Ifani, P. A., Fujianti, L., & Astuti, S. B. (2019). Perusahaan Terhadap Harga Saham Antara
Indonesia Dan Malaysia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis MEDIA EKONOMI, XIX(1), 153–
167. https://doi.org/10.30595/medek.v19i01.4875
Irham, F. (2013). Analisis Laporan Keuagan. In Rajawali Pers.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu, Cetakan Ketujuh. Raja Grafindo
Persada, V(2015).
Mentari, R. I. (2012). Dampak ROE, NPM, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham
Perusahaan Yang Tercantum dalam Indeks LQ45 BEI Periode 2010-2012. Jurnal
Akuntansi, UDINUS.
Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Pembelanjaan Perusahaan. In BPFE:
Yogyakarta.
Saputra, F. R., Handayani, S. R., & Nuzula, N. F. (2014). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Aneka Industri Sub Sektor Industri
Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 7.
Sartono, A. (2015). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. In
Revolusi Industri 4.0: Desain Perkembangan Transaksi dan Sistem Akuntansi Keuangan.
Singarimbun, M., & Effendi, S. (1981). Metode Penelitian Survai (M. Singarimbun & S.
Effendi (eds.); 1st ed.). LP3ES.
Sudarmadji, A. M., & Sularto, L. (2007). Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage
dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas voluntary disclosure laporan keuangan
tahunan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), 2.
http://repository.gunadarma.ac.id/id/eprint/1540%0A
Sugiono, L. P., & Christiawan, Y. J. (2015). Analisa Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
Pada Industri Ritel yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012. Journal
Business Accounting Review, 1(2).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D. In Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D.
Suwardika, I., & Mustanda, I. (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Properti.
None, 6(3), 254488.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE.
Traxler, F., & Huemer, G. (2007). Handbook of Business Interest Associations, Firm Size and
Governance. A comparative analytical approach. In Routlege.
Utami, R. F. (2017). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2015).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pasundan.
Wiliandri, R. (2011). Pengaruh blockholder ownership dan firm size terhadap kebijakan utang
perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 16(2).
Zaki, Islahuddin, & Shabiri. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Keuangan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014). Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,
9(2), 58–66.
Acharya, V. V., & Pedersen, L. H. (2004). Asset Pricing with Liquidity Risk (No. 10814).
https://doi.org/10.3386/w10814
Analisa, Y. (2011). Pengaruh DER , CSR, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Indonesia Tahun
2006-2008). In Jurnal Ekonomi.
Ang, & Robbert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia; The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market. Mediasoft Indonesia, 75(1).
Banz, R. W. (1981). The relationship between return and market value of common stocks.
Journal of Financial Economics, 9(1). https://doi.org/10.1016/0304-405X(81)90018-0
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2001). Pasar modal di Indonesia: pendekatan tanya jawab.
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M.
Devi, S., & Badjra, I. (2014). Pengaruh ROE, NPM, Leverage Dan Nilai Pasar Terhadap Harga
Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(2), 249–725.
Fahmi, I. (2014). Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab. In Alfabeta.
Fama, E. F., & French, K. R. (1992). The Cross‐Section of Expected Stock Returns. The Journal
of Finance, 47(2). https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1992.tb04398.x
Ghozali, I. (2016). aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23.
Hanafi, M. M. (2008). Manajemen keuangan edisi pertama. In Yogyakatra: Ekonisia.
Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. In PT. RajaGrafindo Persada.
PT. RajaGrafindo Persada.
Hartono, J. (2000). Teori portofolio dan Analisis Investasi, edisi kedua. BPFE, Yogyakarta,
Edisi 3.
Hartono, J. (2016). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.
Edisi 6. In Yogyakarta: BPFE. BPFE.
Hermuningsih, S. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Buletin Ekonomi
Moneter Dan Perbankan, 16(1), 126–148. https://doi.org/10.1177/027046769801800106
Hery. (2015). Analisis Kinerja Manajemen. In PT Grasindo.
Ifani, P. A., Fujianti, L., & Astuti, S. B. (2019). Perusahaan Terhadap Harga Saham Antara
Indonesia Dan Malaysia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis MEDIA EKONOMI, XIX(1), 153–
167. https://doi.org/10.30595/medek.v19i01.4875
Irham, F. (2013). Analisis Laporan Keuagan. In Rajawali Pers.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu, Cetakan Ketujuh. Raja Grafindo
Persada, V(2015).
Mentari, R. I. (2012). Dampak ROE, NPM, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham
Perusahaan Yang Tercantum dalam Indeks LQ45 BEI Periode 2010-2012. Jurnal
Akuntansi, UDINUS.
Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Pembelanjaan Perusahaan. In BPFE:
Yogyakarta.
Saputra, F. R., Handayani, S. R., & Nuzula, N. F. (2014). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Aneka Industri Sub Sektor Industri
Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 7.
Sartono, A. (2015). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. In
Revolusi Industri 4.0: Desain Perkembangan Transaksi dan Sistem Akuntansi Keuangan.
Singarimbun, M., & Effendi, S. (1981). Metode Penelitian Survai (M. Singarimbun & S.
Effendi (eds.); 1st ed.). LP3ES.
Sudarmadji, A. M., & Sularto, L. (2007). Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage
dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas voluntary disclosure laporan keuangan
tahunan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), 2.
http://repository.gunadarma.ac.id/id/eprint/1540%0A
Sugiono, L. P., & Christiawan, Y. J. (2015). Analisa Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
Pada Industri Ritel yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012. Journal
Business Accounting Review, 1(2).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D. In Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan R&D.
Suwardika, I., & Mustanda, I. (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Properti.
None, 6(3), 254488.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE.
Traxler, F., & Huemer, G. (2007). Handbook of Business Interest Associations, Firm Size and
Governance. A comparative analytical approach. In Routlege.
Utami, R. F. (2017). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN
PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2015).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pasundan.
Wiliandri, R. (2011). Pengaruh blockholder ownership dan firm size terhadap kebijakan utang
perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 16(2).
Zaki, Islahuddin, & Shabiri. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Keuangan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014). Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,
9(2), 58–66.