Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kualitas Air Injeksi Berdasarkan
Parameter Kimia dan Fisika di Lapangan ZS PT Petamina EP Asset 2 Field
Pendopo” ini dilaksanakan lebih kurang 1 bulan terhitung mulai tanggal 01
sampai dengan 30 April 2019 bertempat di departemen Planning Engineering di
PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo.

3.2 Tahapan Pengumpulan Data


Setelah mengetahui materi dasar untuk melakukan penelitian, Penulis
melakukan pengumpulan data. Adapun data-data yang dibutuhkan seperti data
indikasi parameter kimia dan fisika yang dilakukan di laboraturium (analisis
kualitas air injeksi).
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahap pengumpulan data dari sumber-sumber
referensi dan pembahasannya akan ditunjang dengan dasar-dasar teori yang
kuat.
2. Observasi Lapangan
Observasi Lapangan, merupakan salah satu tahap pengumpulan data dengan
melakukan kegiatan observasi secara langsung di lapangan, baik dengan
analisis di laboraturium maupun pembimbing di lapangan.
3. Diskusi dan Wawancara
Merupakan tahap pengumpulan data dengan cara melakukan diskusi
ataupun wawancara secara langsung dengan pembimbing di lapangan
ataupun crew dan analis di bagian laboraturium pengujian.

13
14

3.3 Tahap Pengujian di Laboraturium


Merupakan suatu tahapan kegiatan dengan cara melakukan pengujian secara
langsung di laboraturium baik berupa pengujian parameter kimia maupun
parameter fisika seperti pada uraian berikut.
1. Pelaksanaan Pengukuran Parameter Fisika
Sampel diambil dari Lapangan ZS dengan jumlah sebanyak 10 ml untuk
setiap sampel yang akan dianalisis setelah sampel diambil, penulis pun
melakukan analisis parameter fisika yang meliputi pengukuran TSS (Total
Susspended Solid), TDS (Total Disolved Solid), Kecepatan, OC (Oil
Content), Turbidity, Chloride dan warna air. Hal yang dilakukan dari
analisis ini yaitu pelaksanaan job analisis dari kualitas air injeksi itu sendiri.
2. Pelaksanaan Pengukuran Parameter Kimia
Sampel diambil dari Lapangan ZS dengan jumlah sebanyak 10 ml untuk
setiap sampel yang akan dianalisis setelah sampel diambil, penulispun
melakukan analisis parameter kimia yang meliputi pengukuran SI (Scale
Index) , DO (Dissolved Oxygen), Bacteri, pH dan Fe. Hal yang dilakukan
dari analisis ini yaitu pelaksanaan job analisis dari kualitas air injeksi itu
sendiri.

3.4 Tahap Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan proses pengolahan dari data-data yang
diperoleh, yang selanjutnya akan dilakukan penelitian mengenai analisis kualitas
air injeksi yang diolah dengan menggunakan parameter air injeksi dan juga
dilakukannya analisis langsung di laborturium yang bertujuan untuk melihat
dampak yang nantinya akan dihasilkan oleh air injeksi tersebut dengan
menggunakan berbagai jenis metode.

3.5 Standar Baku Mutu Kualitas Air Injeksi


Analisis kualitas air untuk menentukan kualitas dari air yang akan
digunakan kembali untuk diinjeksi. Analisis ini dilakukan yakni dengan
melakukan penganalisisan sampel diruang laboraturium dengan metode yang telah
15

memenuhi standar yang ditentukan, tidak semua analisis pada air injeksi dapat
dilakukan untuk lebih meyakinkan apakah hasil yang didapatkan itu benar dan
dapat melakukan pencegahan dan pengurangan masalah yang terjadi pada air
injeksi.

Tabel 3.1 Parameter Standar Kualitas Air Injeksi Lapangan ZS

Standar
No Parameter Test
Batas Satuan

1 pH 6,5 ₋ 8 -

2 Dissolved Oxygen (DO) ≤ 0,2 ppm

3 Bacteri 0 -

4 Oil Content (OC) 0 ppm

5 Turbidity ≤5 NTU

6 Kecepatan > 3,2 ppm

7 Fe ≤1 ppm

8 Total Suspended Solid (TSS) ≤7 ppm


(sumber: PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo)

3.6 Prosedur Kerja Analisis Parameter Air Injeksi


Adapun prosedur analisis kualitas air injeki yaitu terdiri dari analisis
parameter kimia dan fisika.

3.6.1 Analisis Parameter Kimia


Analisis parameter kimia yaitu analisis DO (Dissolved Oxygen), pH,
Kandungan Besi (Fe), SRB (Sulphate Reducing Bacteri).
1. Analisis DO (Dissolved Oxygen)
Alat dan bahan yang digunakan untuk DO (Dissolved Oxygen) terdiri dari
sebagai berikut :
1) Gelas kimia 25 ml
16

2) Oxygen CHEMets Kit K-750/R-7501


3) Sampel Lapangan ZS

Langkah kerja analisis DO (Dissolved Oxygen) sebagai berikut :


1) Ambilah sampel air dari lapangan ZS dan masukkan kedalam gelas
kimia sebanyak 25 ml.
2) Lalu ambilah salah satu stick yang terdapat pada oxygen chemets
masukkan kedalam gelas kimia yang tela diisi dengan air sampel.
3) Kemudian pisahkan ujung stick lalu lihat dan samakan warna yang
terdapat pada stick dengan oxygen chemets lalu catat hasilnya.

2. Analisis pH
Adapun langkah-langkah analisis mengenai pH yaitu :
1) Siapkan kertas pH meter dan sampel yang akan dianalisis.
2) Masukan kertas pH meter kedalam gelas ukur yang telah berisi sampel.
3) Angkat kertas pH meter lalu samakan warna yang didapatkan dari hasil
percobaan.
4) Kemudian baca angka yang terdapat pada kertas pH.

3. Analisis Kandungan Besi (Fe)


Adapun langkah-langkah analisis mengenai kandungan besi (Fe) yaitu :
1) Siapkan botol sampel berukuran 10 ml dan air formasi.
2) Siapkan zat kimia sulfide dan masukkan kedalam botol sample yang
sudah berisi sampel serta kocok sampek tersebut.
3) Kemudian masukkan botol sampel kedalam spectrofotometer dan lihat
angka yang tercatat pada alat tersebut.

4. Analisis SRB (Sulphate Reducing Bacteri)


Analisis kualitas air injeksi dengan menggunakan salah satu metodenya
SRB (Sulphate Reducing Bacteri) dengan menggunakan media seperti jelly
17

ataupun agar ataupun aplikator. Alat yang digunakan untuk SRB (Sulphate
Reducing Bacteri) terdiri dari:
1) Corong yang berfungsi untuk pengambilan sampel air agar masuk
kedalam gelas sample.
2) Tabung reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan 2 zat atau lebih.
3) Sampel atau kertas bakteri seperti sumbu yang berfungsi untuk
mengetahui perkembangan bakteri yang masih terikut di air.
4) Gas sampel yang mengandung gel.
5) Penjepit yang berfungsi untuk menjepit sampel atau kertas bakteri.

Bahan yang digunakan antara lain : sampel air dari Lapangan ZS

Langkah kerja menganalisis SRB (Sulphate Reducing Bacteri)


1) Ambilah air yang didapat dari lapangan ZS dan masukkan kedalam
tabung reaksi sebanyak 50 ml.
2) Kemudian masukan larutan kimia sebanyak 3 tetes kemudian diaduk
sampai tercampur rata kedalam tabung reaksi.
3) Masukkan sampel atau kertas bakteri seperti sumbu dengan
menggunakan penjepit dan dimasukkan kedalam campuran air yang
terdapat pada tabung reaksi.
4) Kemudian masukkan kembali sampel kertas bakteri seperti sumbu tadi
kedalam gelas sampel.
5) Lalu tutup dan amati selama jangka waktu minimal tiga hari dan
maksimal 7 hari.

Tabel 3.2 SRB/ml Berdasarkan Perubahan Warna Tabung


Hari Ke
Warna Tabung
1 2 3 4 5
Hitam Total >106 >105 >104 >103 >102
Hitam Disekitar >105 >104 >103 >102 >101
18

Aplikator
Tak Bereaksi >105 >104 >103 >102 >101
(sumber : Sanicheck SRB oleh Biosan Laboratories,ing)
Tabel 3.3 Interpretasi Berdasarkan Kandungan

SRB/ml Interprestasi

>105 Berlebihan
103-106 Sedang
102-101 Rendah
Umumnya tidak memberikan
<101
pengaruh yang berarti
(sumber : Sanicheck SRB oleh Biosan Laboratories,ing)

3.6.2 Prosedur Kerja Analisis Parameter Fisika


Analisis parameter fisika yaitu analisis TSS (Total Susspended Solid), TDS
(Total Dissolved Solid), OC (Oil Content), Chloride (Cl-).
1. Analisis TSS (Total Suspended Solid)
Adapun langkah-langkah cara analisis pengambilan data sebagai berikut :
1) Siapkan peralatan (kertas penyaring dan backer glass) dan sampel air
formasi.
2) Timbang berat kosong dari backer glass dan kertas penyaring.
3) Masukkan sampel kedalam backer glass dengan cara disaring
menggunakan kertas penyaring (folded filter).
4) Kemudian timbang berat sampel yang masuk kedalam beaker glass dan
catat hasil penimbangan.

2. Analisis TDS (Total Dissolved Solid)


Adapun langkah-langkah cara analisis pengambilan data sebagai berikut :
1) Siapkan peralatan (oven pengering, backer glass dan kertas penyaring)
serta sampel air formasi yang telah di filter.
19

2) Backer glass dan kertas penyaring yang telah digunakan kemudian


keringkan menggunakan oven.
3) Sampel yang berada di backer glass telah mengering dan kertas
penyaring kering, keduanya ditimbang menggunakan naraca digital.
4) Catat hasil penimbangan sampel yang sudah dikeringkan tersebut.

3. Analisis OC (Oil Content)


Hal pertama yang kita lakukan adalah siapkan peralatan dan sampel yang
akan kita analisis seperti gelas labu, beaker glass, gelas ukur, larutan kimia
(Xylenes), spectro DR-2800 dan gelas kupet. Adapun langkah-langkah analisis
sebagai berikut :
1) Siapkan sampel air dari lapangan ZS dengan ukuran 200 ml kedalam
gelas ukur dan masukkan larutan kimia (xylenes) sebanyak 10% dari
sampel air yaitu 20 ml.
2) Masukkan terlebih dahulu sampel air kedalam gelas ukur kemudian
masukkan larutan kimia xylenes kedalam gelas ukur.
3) Kocokkan kedua bahan tersebut hingga tercampur.
4) Amati untuk beberapa menit sampel terlihat antara oil dan water
terpisah.
5) Pisahkan antara oil dan water dengan menuangkan sampel dengan
water ditampung pada backer glass dan oil ditampung dalam gelas
kupet sebanyak 10 ml.
6) Masukkan sampel oil yang berada pada gelas kupet kedalam alat
spectrofotometer DR-2800.
7) Lalu catat beberapa hasil yang tercatat pda alat spectrofotometer.

Pada analisis ini tidak terlalu rumit hanya menggunakan satu alat yaitu
menggunakan alat yang namanya Turbidimeter, pada alat ini aka menampilkan
angka yang menunjukkan tingkat kejernihan dari sampel air yang telah diambil,
adapun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut :
1) Siapkan sampel yang telah ditentukan.
20

2) Tuangkan sampel kedalam botol turbidimeter dengan jumlah yang telah


ditentukan.
3) Hidupkan alat kemudian masukkan botol tersebut kedalam alat
turbidimeter.
4) Lihat angka yang muncul dan kemudian catat hasilnya.

4. Analisis Chloride (Cl-)


Adapun langkah-langkah cara analisis pengambilan data yaitu :
1) Siapkan alat dan sampel yang akan dianalisis.
2) Siapkan bahan kimia (pottasium chromate) dan larutan AgNO3.
3) Masukkan sampel dan teteskan bahan kimia sebanyak 3 tetes dan
kemudian titrasi dengan AgNO3.
4) Kemudian amati perubahan yang terjadi dan perubahan warna sampel.

3.6.3 Prosedur Analisis Ion-Ion Pada Air Injeksi


Adapun langkah kerja analisis ion-ion yang terkandung pada air injeksi
yaitu :
1. Sediakan/ siapkan sampel air injeksi yang diambi dari lapangan ZS
2. Masukkan sampel air kedalam backer glass ukuran 250 ml.
3. Susunlah gelas labu masing-masing lima pada sampel air yang sudah
dimasukkan kedalam backer glass.
4. Masukkan sampel air masing-masing 10 ml kedalam 4 gelas labu yang
sudah disusun dan untuk 2 ml air kedalam 1 gelas labu yang terakhir/tiap
sampel air.
5. Selanjutnya pada baris kedua diteteskan sebanyak 2 tetes metil orange dan
aduk sampai tercampur rata lihat peubahan apa yang terjadi, air mengalami
perubahan warna menjadi orange berarti ada kandungan HCO3- (bikarbonat)
6. Air yang sudah dimasukkan kedalam gelas labu teteskan pada baris pertama
dari masing-masing sampel sebanyak 3 tetes phenolphalein dan aduk sampai
tercampur rata lihat perubahan yang terjadi, air mengalami perubahan warna
21

menjadi merah jambu berarti ada kandungan CO32⁻ (karbonat) maka titrasi
dengan HCl.
7. Pada sampel baris ketiga diteteskan sebanyak 6 tetes buffer sol dan 6 tetes E
Black T aduk sampai tercampur rata lihat perubahan yang terjadi, air
mangalami perubahan warna menjadi ungu kehitaman berarti ada
kandungan Mg2+ (Magnesium) maka dititrasi dengan EDTA (Ethylen
Diamine Tetra Acetic).
8. Sampel pada baris keempat diteteskan sebanyak 6 tetes buffer sol dan 2 tetes
murexide aduk sampai tercampur rata lihat perubahan yang terjadi, air
mengalami perubahan warna menjadi ungu muda berarti ada kandungan
Ca²⁺ (calsium) maka titrasi dengan EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetic).
9. Untuk mengetahui adanya Mg maka nilai yang didapat dari Ca dan Mg-Ca.
10. Untuk mengetahui SG (Specific Gravity) air formasi maka sampel air
formasi dimasukkan kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 ml dan air di
ukur menggunakan alat yaitu hydrometer.

3.7 Petunjuk Langkah Kerja Analisis Air Injeksi Dengan Titrasi


Adapun petunjuk langkah kerja analisis injeksi dengan titrasi menurut Rusni
(2011) adalah sebagai berikut:
1. CO3
10 ml sampel + 3 tetes phenolphalein, apabila tida ada perubahan titrasi
dengan NaOH perubahan warna menjadi merah jambu.
2. CO32-
Apabila pada waktu pengetesan dengan phenolphalein langsung berubah
warna merah jambu berarti ada CO₃ maka titrasi dengan HCl sampai
perubahan warna seperti semula.
3. HCO3⁻
10 ml sampel + 2 tetes metil orange kemudian titrasi dengan HCl perubahan
warna menjadi kuning kemerah-merahan.
4. Cl⁻
22

2 ml + 2 tetes potassium chromat titrasi dengan AgNO₃ perubahan warna


menjadi merah bata.
5. Ca & Mg
10 ml sampel di tambah 6 tetes buffer solution + 6 tetes Black T, titrasi
dengan EDTA perubahan warna menjadi biru kehitaman.

6. Ca
10 ml sampel + 6 tetes buffer solution + 2 tetes titrasi dengan EDTA
perubahan warna menjadi ungu tua.
7. Mg
Ca + Mg – Ca
8. SO4²-
50 ml sampel + 1 sendok barrium Choloride + 2 ml aquadess di baca pada
alat turbidymeter.
9. Fe²⁺
10 ml sampel + regan silfide lalu masukkan pada alat spectrometer.
10. pH
10 ml sampel
11. TSS
Total Suspended Solid.
12. TDS
Total Dissolved Solid.

3.8 Bagan Alir Penelitian


Untuk mempermudah dalam memahami penelitian Tugas Akhir ini penulis
mempermudah dengan membuat urutan ataupun tahapan dalam melakukan
penelitian, seperti pada bagan di bawah berikut :
23

Analisis Kualitas Air Injeksi


Berdasarkan Parameter Kimia dan Fisika

Studi Literatur

Tahap Pengumpulan Data


1. Data Hasil Uji Air Injeksi
2. Data Standar Kualitas Air Injeksi
Berdasarkan PT Pertamina

Tahap Pengujian
Data Parameter kimia dan fisika pada air injeksi
Parameter Kimia Parameter Fisika
1. SI (Scale Index) 1. TSS (Total Suspended Solid)
2. pH 2. TDS (Total Disspended Solid)
3. DO (Disolved Oxygen) 3. RPI (Relative Plugging Index)
4. Bakteri 4. OC (Oil Contenti)
5. Fe 5. Turbidity

Tahap Pengolahan Data


Analisis Baku Mutu Air Injeksi

Analisis Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan
24

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai

  • SEPARATOR Revisi 3
    SEPARATOR Revisi 3
    Dokumen9 halaman
    SEPARATOR Revisi 3
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File Vii
    File Vii
    Dokumen2 halaman
    File Vii
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File Iii
    File Iii
    Dokumen17 halaman
    File Iii
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File V
    File V
    Dokumen6 halaman
    File V
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File Iv
    File Iv
    Dokumen4 halaman
    File Iv
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File I
    File I
    Dokumen12 halaman
    File I
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • File Ii
    File Ii
    Dokumen3 halaman
    File Ii
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat
  • Termodinamika
     Termodinamika
    Dokumen17 halaman
    Termodinamika
    Nizar Rhaditha
    Belum ada peringkat