BAB III Zaqlia S
BAB III Zaqlia S
METODOLOGI PENELITIAN
13
14
memenuhi standar yang ditentukan, tidak semua analisis pada air injeksi dapat
dilakukan untuk lebih meyakinkan apakah hasil yang didapatkan itu benar dan
dapat melakukan pencegahan dan pengurangan masalah yang terjadi pada air
injeksi.
Standar
No Parameter Test
Batas Satuan
1 pH 6,5 ₋ 8 -
3 Bacteri 0 -
5 Turbidity ≤5 NTU
7 Fe ≤1 ppm
2. Analisis pH
Adapun langkah-langkah analisis mengenai pH yaitu :
1) Siapkan kertas pH meter dan sampel yang akan dianalisis.
2) Masukan kertas pH meter kedalam gelas ukur yang telah berisi sampel.
3) Angkat kertas pH meter lalu samakan warna yang didapatkan dari hasil
percobaan.
4) Kemudian baca angka yang terdapat pada kertas pH.
ataupun agar ataupun aplikator. Alat yang digunakan untuk SRB (Sulphate
Reducing Bacteri) terdiri dari:
1) Corong yang berfungsi untuk pengambilan sampel air agar masuk
kedalam gelas sample.
2) Tabung reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan 2 zat atau lebih.
3) Sampel atau kertas bakteri seperti sumbu yang berfungsi untuk
mengetahui perkembangan bakteri yang masih terikut di air.
4) Gas sampel yang mengandung gel.
5) Penjepit yang berfungsi untuk menjepit sampel atau kertas bakteri.
Aplikator
Tak Bereaksi >105 >104 >103 >102 >101
(sumber : Sanicheck SRB oleh Biosan Laboratories,ing)
Tabel 3.3 Interpretasi Berdasarkan Kandungan
SRB/ml Interprestasi
>105 Berlebihan
103-106 Sedang
102-101 Rendah
Umumnya tidak memberikan
<101
pengaruh yang berarti
(sumber : Sanicheck SRB oleh Biosan Laboratories,ing)
Pada analisis ini tidak terlalu rumit hanya menggunakan satu alat yaitu
menggunakan alat yang namanya Turbidimeter, pada alat ini aka menampilkan
angka yang menunjukkan tingkat kejernihan dari sampel air yang telah diambil,
adapun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut :
1) Siapkan sampel yang telah ditentukan.
20
menjadi merah jambu berarti ada kandungan CO32⁻ (karbonat) maka titrasi
dengan HCl.
7. Pada sampel baris ketiga diteteskan sebanyak 6 tetes buffer sol dan 6 tetes E
Black T aduk sampai tercampur rata lihat perubahan yang terjadi, air
mangalami perubahan warna menjadi ungu kehitaman berarti ada
kandungan Mg2+ (Magnesium) maka dititrasi dengan EDTA (Ethylen
Diamine Tetra Acetic).
8. Sampel pada baris keempat diteteskan sebanyak 6 tetes buffer sol dan 2 tetes
murexide aduk sampai tercampur rata lihat perubahan yang terjadi, air
mengalami perubahan warna menjadi ungu muda berarti ada kandungan
Ca²⁺ (calsium) maka titrasi dengan EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetic).
9. Untuk mengetahui adanya Mg maka nilai yang didapat dari Ca dan Mg-Ca.
10. Untuk mengetahui SG (Specific Gravity) air formasi maka sampel air
formasi dimasukkan kedalam gelas ukur dengan ukuran 50 ml dan air di
ukur menggunakan alat yaitu hydrometer.
6. Ca
10 ml sampel + 6 tetes buffer solution + 2 tetes titrasi dengan EDTA
perubahan warna menjadi ungu tua.
7. Mg
Ca + Mg – Ca
8. SO4²-
50 ml sampel + 1 sendok barrium Choloride + 2 ml aquadess di baca pada
alat turbidymeter.
9. Fe²⁺
10 ml sampel + regan silfide lalu masukkan pada alat spectrometer.
10. pH
10 ml sampel
11. TSS
Total Suspended Solid.
12. TDS
Total Dissolved Solid.
Studi Literatur
Tahap Pengujian
Data Parameter kimia dan fisika pada air injeksi
Parameter Kimia Parameter Fisika
1. SI (Scale Index) 1. TSS (Total Suspended Solid)
2. pH 2. TDS (Total Disspended Solid)
3. DO (Disolved Oxygen) 3. RPI (Relative Plugging Index)
4. Bakteri 4. OC (Oil Contenti)
5. Fe 5. Turbidity
Kesimpulan
24