Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial maupun
dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. Saat ini, ketersediaan sumber energi
listrik tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia.
Terjadinya pemutusan sementara dan pembagian energi listrik secara bergilir
merupakan dampak dari terbatasnya energi listrik yang dapat disupply oleh PLN.
Hal ini terjadi karena laju pertambahan sumber energi baru dan pengadaan
pembangkit tenaga listrik tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik.
Penggunaan listrik sangat berperan penting untuk kemudahan suatu
pekerjaan. Penggunaan listrik bukan saja dibutuhkan di daerah perkotaan, tetapi
juga dibutuhkan dan digunakan di daerah perdesaan untuk menerangi rumah,
sekolah, masjid dan lain-lain, namun tidak semua desa mendapatkan energi listrik.
Selain itu listrik juga digunakan dalam bidang-bidang kehidupan lainnya seperti
pendidikan, teknologi, sosial dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tidak heran jika
listrik menjadi salah satu energi utama di bumi ini. (Aep Saepudin, 2013).
Secara umum sumber energi listrik dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber
energi yang dapat diperbarui dan sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Minyak bumi, gas dan batu bara merupakan salah satu sumber energi yang paling
banyak dipakai pada saat ini, padahal jumlahnya terbatas dan semakin berkurang
karena termasuk kedalam sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Mengingat
begitu besar dan pentingnya manfaat energi listrik, sedangkan sumber energi
pembangkit listrik yang berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui
keberadaannya terbatas, maka dibutuhkan suatu energi yang terbarukan sehingga
dapat mengurangi penggunaan minyak bumi gas dan batu bara.
Salah satu sumber energi listrik alternatif yang dapat dipakai yaitu
memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbarui seperti pemanfaatan daging
buah kemang (Mangifera kemanga). Buah kemang hingga saat ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan buah ini masih terbatas pada konsumsi
dalam bentuk buah segar. Kondisi tersebut disebabkan karena rasanya yang

1
2

kurang disukai oleh konsumen, yaitu asam manis dengan sedikit sepat
(astringent). Padahal bila dilihat dari kandungannya, daging buah kemang
mengandung vitamin C yang cukup tinggi. (Lindawati,1998)
Daging buah kemang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik
karena kandungan asam yang dimilikinya yaitu asam sitrat, asam askorbat dan
asam nitrat. Asam berpotensi menghasilkan energi listrik karena pH berbanding
terbalik dengan tegangan dan kuat arus artinya apabila pH rendah maka tegangan
dan kuat arus semakin tinggi dan sebaliknya. (Atina,2015). Buah kemang yang
telah masak mengandung glukosa sebanyak 11,8%. Maka dari itu dilakukan
proses fermentasi yang digunakan untuk meningkatkan keasaman dengan bantuan
mikroorganisme Saccaromyces cereviseae dan Acetobacteracetic dimana
fermentasi tersebut dilakukan dengan dua cara yaitu fermentasi anaerob (tidak
membutuhkan oksigen) dan fermentasi aerob (membutuhkan oksigen). Maka dari
itu dalam kesempatan ini, penulis membahas mengenai Pembuatan listrik dari
daging buah kemang.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan bahwa daging buah kemang dapat dijadikan energi litrik
terbarukan.
2. Menentukan proses pengolahan daging buah kemang agar meningkatkan
kadar asamnya.
3. Menentukan waktu terbaik fermentasi aerob daging buah kemang
4. Menentukan nilai voltase listrik tertinggi yang dihasilkan dari fermentasi
daging buah kemang.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Dapat membantu mengatasi kekurangan energi listrik di daerah yang belum
ada listrik.
2. Memberikan kesempatan agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan saya
melalui penelitian ini.
3

3. Menjadikan salah satu solusi inovatif untuk meningkatkan nilai guna buah
kemang yang belum banyak dimanfaatkan.

1.4 Rumusan Masalah


Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial maupun
dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. Buah kemang memiliki rasa yang
khas yaitu asam dan sedikit manis serta kandungan tanin yang menyebabkan buah
ini memiliki rasa sepat sehingga kebanyakan masyarakat tidak menyukai rasanya
(Rhebu, 2012). Maka dari itu saya akan melakukan penelitian tentang buah
kemang apakah daging buah kemang dapat menjadi alternatif energi listrik
terbarukan. Untuk menghasilkan energi listrik dilakukan proses pengolahan
daging buah kemang, dalam penelitian ini menggunakan proses fermentasi
anaerob dan aerob (fermentasi cuka) dan lama waktu fermentasi sehingga
dihasilkkan energi listrik yang maksimal dengan membuat rangkaian 1 seri dan
rangkaian 4 seri dari hasil proses fermentasi buah kemang.

Anda mungkin juga menyukai