Anda di halaman 1dari 9

MENUMBUHKAN PELUANG EKONOMI KREATIF MELALUI

PEMILAHAN SAMPAH DARI SUMBER GUNA MENINGKATKAN


KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA
KESEHATAN.

Drs. Rapani M. Pd.1, Amri Rahmadani2, Chris Jeniva2, Dini Indah Nur’aini2, Erisa
Puspa Dewi2, Farhan Adib Pamuji2, Marisa Chellyana2, Vira Septriani2, Zahrah
Khoirina Sa’ada2.
1
Program Studi Pendidikan Sejarah/Jurusan P. IPS/FKIP, Universitas Lampung,
2
Mahasiswa KKN Periode 1 2022 Universitas Lampung

Penulis Korespodensi : dini.indah312019@students.unila.ac.id

Abstrak

Masalah sampah di kota-kota besar juga menjadi focus Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro. Artikel ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan Ecobrick sebagai solusi penanganan sampah plastik di
Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan dengan
menggunakan beberapa tahapan, yaitu: Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Mitra dalam kegiatan ini
adalah warga RW 04 Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Kegiatan KKN kepada
masyarakat dilaksanakan pada Januari-Februari 2022. Layanan ini mendorong warga untuk terlibat aktif,
berupa pengumpulan berbagai jenis sampah yang telah ditentukan, pembahasan bahan, teknik Ecobrik.
Kegiatan pelayanan berjalan dengan lancer yaitu berupa dua tahap: tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan (sosialisasi dan penjelasan tentang limbah botol plastik, dampak terhadap lingkungan dan
pelatihan mengelola limbah botol plastik menjadi produk yang bermanfaat). Mitra antusias tentang
berpartisipasi dalam kegiatan “Ecobrik” ini akan menghasilkan produk yang bermanfaat. Selain menjaga
lingkungan, program ini juga memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Rekomendasi untuk kegiatan
program selanjutnya adalah pelatihan tentang memasarkan produk secara konvensional maupun online
untuk menghadapi kondisi pandemi ini.
Kata kunci: sampah, pengembangan ekonomi kreatif, ecobrik, sarana olahraga.

Abstract

The problem of waste or garbage in large cities is also the focus attention of the Metro City Environmental
Service. This article aims to describe ecobrick activities as a solution with plastic in Yosorejo East Metro. The
method used is empowerment by using several stages, namely the preparation stage and the implementation
stage. Partners in this activity are citizens from RW 04 Yosorejo, East Metro, Metro City, community service
activities were carried out in January-February 2022. This service encourages partners to be actively involved,
in the form of collecting various types of waste that have been determined, discussing materials, ecobrick
techniques. The service activities run according to plan, in the form of two stages, namely the preparation stage
and the implementation stage (Socialization and explanation of plastic bottle, the impact on the environment and
training in managing plastic bottle into useful products). Partners are enthusiastic about participating in this
“Ecobrick” activity and producing useful products service. In addition to protecting the environment, this
program also has added value for the community. The recommendation for the next program activity is training
on marketing product both conventionally and online, to deal with this pandemic condition.
Keywords: waste, creative economy development, ecobrik, sport facilities.

17
1. Pendahuluan
Seiring berkembangnya zaman berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk. Dimana dari
hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan baik dari bidang politik, pendidikan, ekonomi
bahkan hingga lingkungan. Dari jumlah penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan daya
konsumtif di masyarakat meningkat pula, hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah sampah
rumah tangga yang dihasilkan baik sampah organik maupun non-orgarik. Berbagai upaya sudah
banyak diselenggarakan guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu pembuatan sarana
olahraga dan pemilahan sampah dari sumber (sampah rumah tangga).

Sebagai upaya menciptakan peluang pendapatan dari rumah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan kesehatan di Yosorejo, Mahasiswa KKN Unila membuat program kerja Pengembangan
Ekonomi Kreatif dan YBS (Yosorejo Bersih dan Sehat). Pada program kerja ini, kami
memprioritaskan pengembangan bank sampah yang ada di kelurahan Yosorejo dan membangun
sarana olahraga berupa lapangan voli bersama dengan Lurah, Pamong, Karang Taruna dan masyarakat
Yosorejo serta KPM IAIN. Pembangunan sarana olahraga berada di RW 009 Kelurahan Yosorejo.
Pengembangan ekonomi kreatif berupa bank sampah atau biasa disebut Nusa (Nuwo Sampah)
Yosorejo yang berada di RT 016 RW 004 Kelurahan Yosorejo ini merupakan gagasan yang diajukan
dari pihak kelurahan untuk mendukung program Pemerintah Kota Metro, di bawah binaan Bapak Yeri
dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro dan dibersamai pula oleh Direktur Bank Sampah Kota
Metro, Lurah Yosorejo, Pamong dan masyrakat Kelurahan Yosorejo.

2. Bahan dan Metode


Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-
eksplanatif yang bermaksud memberikan gambaran mendetail terkait program kerja pengembangan
ekonomi kreatif berupa ecobrik dan YBS (Yosorejo Bersih dan Sehat) berupa sarana olahraga selama
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata sekaligus menjelaskan langkah-langkah mulai dari sebelum
pembuatan, proses, hingga output dan outcome dari program kerja tersebut. Data-data yang digunakan
dalam pembuatan artikel ini merupakan data primer yang bersumber daripada pengalaman dan
observasi langsung oleh anggota kelompok, serta data sekunder yang diperoleh melalui kajian
sejumlah literatur dan penelitian terdahulu terkait pembuatan ecobrik.

Adapun pembuatan Ecobrik dalam program kerja ini memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Botol plastik yang tidak terpakai bekas kemasan air minum dikumpulkan kemudian mencucinya
lalu mengeringkannya
2) Mengumpulkan kemasan platik mie instan, bungkus makanan dan minuman, kantong kemasan,
tas plastik dan sebagainnya. Plastik dipastikan bersih dari segala jenis makanan dan dalam
keadaan kering serta tidak bercampur dengan jenis sampah lainnya.
3) Memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik yang telah disediakan lalu dipadatkan
dengan menggunakan batang kayu. Pada tahap ini plastik bisa dipotong kecil ataupun
dimasukkan secara langsung
4) Isi botol plastik tidak boleh bercampur dengan kertas, kaca, logam, benda-benda tajam dan
bahan-bahan lainnya selain plastik. Kecuali jika peneliti atau pun masyarakat ingin menggunakan
ecobrick yang berisi pasir.
5) Plastik yang dimasukkan ke dalam botol harus memenuhi seluruh ruangan sehingga tidak ada
ruangan pada botol yang tersisa hal ini bertujuan agar kekuatan ecobrick tersebut maksimal.
6) Jika ingin membuat sesuatu dengan memanfaatkan konsep ecobrick maka dapat memnggunakan
botol yang memiliki tinggi yang sama sehingga memudahkan dalam prosesnya
7) Jika menginginkan hasil yang berwarna-warni maka plastik-plastik kemasan yang disusun
didalamnya diatur sedemikian rupa

18
8) Jika semua botol telah dipadatkan dan telah siap digunakan maka botol plastik tersebut disusun
sesuai dengan produk yang ingin dibuat
9) Untuk merekatkan setiap botol menggunakan lem adesive/bahan semen gibs supaya bisa merekat
kuat.

Adapun pembuatan sarana olahraga (lapangan voli) dalam program ini memiliki tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Membersihkan lahan dari rerumputan dan sampah yang ada.
2) Melakukan pengukuran lahan sesuai dengan ketentuan pembuatan lapangan voli yaitu 18m x 9m
ditambah dengan pengukuran garis lapangan 5cm dan pengukuran daerah servis lapangan voli
3m.
3) Membuat garis dengan tali rafia sebagai penanda untuk selanjutnya dilakukan penggalian tanah.
4) Membuat siringan sesuai dengan batas rafia yang sudah ada untuk selanjutnya dilakukan
pemerataan tanah tengahnya.
5) Membuat batas jarak aman antara lapangan voli dan tempat istirahat.
6) Finishing.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Program Kerja Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ecobrik)
Program kerja pengembangan ekonomi kreatif dan praktek dalam membuat ecobrik dalam skala
rumah tangga berlangsung selama 28 hari. Program ini dilakukan selama 4 kali kegiatan yang terdiri
atas sosialisasi umum bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Bank Sampah Kota, sosialisasi
door to door kepada masyarakat RW 4 kelurahan Yosorejo, pengambilan dan pengumpulan sampah
dari masyarakat, pembuatan dari ecobrik yang sudah jadi. Pada tanggal 16 januari 2022 program ini
dimulai dengan sosialisasi umum bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Bank Sampah Kota
Metro di Nuwo Sampah Yosorejo dan diakhiri pada tanggal 13 februari 2022 dengan pelaksanaan
pembuatan dari ecobrik tersebut di Nuwo Sampah Yosorejo untuk selanjutnya di tabung di Bank
Sampah Kota Metro. Untuk mengetahui sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berjalan
dengan baik dan bermanfaat bagi para masyarakat desa dapat dilihat dari hasil evaluasi awal, evaluasi
proses, dan evaluasi akhir. Sedangkan untuk mengetahui kelancaran selama program kerja ini dapat
digambarkan bagaimana berlangsungnya kegiatan.

19
Gambar 1. Proses Pembuatan Ecobrik

20
Tabel 1. Keadaan awal dan keadaan akhir yang diharapkan dari peserta penyuluhan
No Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir

1) Masyarakat khususnya yang Pemberian materi Peserta penyuluhan dapat


ikut dalam penyuluhan belum mengenai prospek, mengetahui, memahami dan
mengetahui dan memahami potensi dan manfaat menguasai teori dan prinsip
mengenai pemilahan sampah dari limbah rumah pemanfaatan limbah rumah
dari sumber (sampah rumah tangga. tangga.
tangga) dan ecobrik.

2) Masyarakat khususnya yang Praktik pembuatan Peserta penyuluhan mampu


ikut dalam penyuluhan belum Ecobrik dari limbah membuat Ecobrik dari limbah
menguasai praktik pembuatan rumah tangga. rumah tangga secara mandiri.
Ecobrik dari
limbah rumah tangga.

Sumber: Hasil Diskusi dengan Lurah dan Staff Kelurahan Yosorejo

3.2 Program Kerja YBS (Yosorejo Bersih dan Sehat) pembuatan Sarana Olahraga Voli
Program kerja YBS (Yosorejo Bersih dan Sehat) dan praktek dalam membuat sarana olahraga berupa
lapangan voli dalam skala masyarakat berlangsung selama 2 hari. Program ini dilakukan selama 2 kali
kegiatan yang terdiri atas perencanaan tempat dan eksekusi aksi ke lahan kosong di RW 009 tepatnya
di samping SMP Xaverius Metro. Pada tanggal 12 Februari 2022 program ini dimulai dengan
merencanakan pembuatan lapangan voli dan menentukan tempat yang strategis yang dilaksanakan di
Kelurahan Yosorejo dan diakhiri pada tanggal 13 Februari 2022 dengan pelaksanaan pembuatan dari
lapangan voli tersebut di RW 009 Kelurahan Yosorejo untuk selanjutnya dilakukan finishing. Untuk
mengetahui sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik dan bermanfaat
bagi para masyarakat desa dapat dilihat dari hasil evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir.
Sedangkan untuk mengetahui kelancaran selama program kerja ini dapat digambarkan bagaimana
berlangsungnya kegiatan. Berikutnya untuk melihat perkembangan berita terkait bisa diakses pada
link berikut https://youtu.be/orYPuurU7aA dan https://galaksinewss.com/2022/02/13/lurah-dan-
karang-taruna-bersama-membangun-kembali-olah-raga-voli-yang-vakum-di-yosorejo-metro-timur/.

21
Gambar 2. Pembuatan Sarana Olahraga Voli

Tabel 2. Keadaan awal dan keadaan akhir yang diharapkan dari pembuatan sarana olahraga
No Keadaan Awal Perlakuan Keadaan Akhir

1) Kelurahan Yosorejo memiliki Melakukan Kelurahan Yosorejo memiliki


lahan kosong dan tidak perencanaan terkait prospek sarana olahraga berupa
memiliki prospek agenda dan pembuatan lapangan lapangan voli untuk menunjang
kegiatan terkait lahan tersebut. voli bersama dengan kesehatan masyarakat.
Lurah, Pamong,
Karang Taruna dan
KPM IAIN.

2) Kelurahan Yosorejo belum Eksekusi dan aksi Kelurahan Yosorejo memiliki


memiliki lapangan voli. pembuatan lapangan lapangan voli untuk selanjutnya
voli. direncanakan untuk latihan rutin
dan lomba voli antar warga.

Sumber: Hasil Diskusi dengan Lurah dan Staff Kelurahan Yosorejo

4. Pembahasan
4.1 Pengembangan Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep solusi alternatif untuk merealisasikan pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Pemanfaatan sumber daya yang tidak hanya terbarukan,
bahkan hampir tidak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi dari
suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti
pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui
perkembangan teknologi informasi. Sehingga, industri tidak lagi dapat bersaing di pasar global
dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk saja, tetapi harus bersaing berbasis inovasi,
kreativitas, dan imajinasi. (Afif, Faisal. 2012 dalam Purnomo, 2016).

Ekonomi kreatif membicarakan spectrum yang sangat luas, yaitu segala aspek yang bertujuan
meningkatkan daya saing dengan menggunakan kreativitas setiap individu yang dilihat dari sisi
ekonomi. Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif dan berfokus pada industrinya
masing-masing. (Puspa, 2010:20). Kegiatan kreatif yang berhubungan dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapannya, untuk perbaikan produk dan kreativitas

22
produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar.

4.2 Eco-bricks
Ecobrick adalah sebuah botol plastik yang dikemas dengan memasukkan potongan plastik
bekas dalam kondisi bersih dan kering dengan kepadatan tertentu yang dapat digunakan
untuk membuat suatu karya seni maupun bangunan yang berdaya guna tinggi. Berdasarkan
pengertian yang dijelaskan melalui webside ecobrick.org, selain menggunakan plastik,
ecobrick dapat dibuat menggunakan bahan yang sama-sama tidak dapat didaur ulang dan
membahayakan lingkungan seperti Styrofoam, kabel, baterai kecil, dan lain-lain. Namun
selama ini pembuatan ecobrick masih dominan dengan memanfaatkan limbah plastik.
Ecobrick dapat dimanfaatkan sebagai furnitur (kursi, meja), ruang tanam, dinding, bahkan
sebuah bangunan secara utuh (Antico, Wiener, Araya-Letelier, & Gonzalez Retamal, 2018).

Eco-bricks adalah nama untuk botol PET yang diisi dengan beberapa bahan (Taaffe, J.,
O’Sullvan, S. Rahman, M.E., & Pakrashi, 2014) yang bisa digunakan sebagai blok bangunan
(Barajas & Vera, 2016). Menurut Suminto, 2014, Ecobrick menjadi langkah dalam transisi ini
dimana dapat menangkap semua siklus hara teknis dan bahan non-biodegredable serta
membuat langkah pertama dalam pembentukan desain cradle-to-cradle dalam suatu produk.
Ecobrick dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam mengurangi penggunaan sampah yang ada
di masyarakat. Apalagi Ecobrick kini telah menjadi solusi dalam pengolahan bahan limbah
anorganik terkompresi, khususnya plastik, busa, kemasan, dan cellophanes oleh masyarakat
dan organisasi non-pemerintah (LSM) (Heisse, S., & Arias, 2011).

Pada tahapan pembuatan ecobrick tahapan yang paling penting adalah pemadatannya
sehingga didapatkan pondasi yang kokoh dan kuat. Dipadatkannya sampah plastik didalam
botol berguna untuk meningkatkan jumlah pengisi karena ini akan mempengaruhi fisik dan
sifat mekanik dari ecobrick itu sendiri yaitu seperti stabilitas volume, modulus elastis, dan
perilaku pemulihan elastis-plastik (Antico, F. C., Wiener, M. J., Araya-letelier, G., & Durán,
2017). Ecobrick menjadi solusi dalam mengurung plastik dari peredarannya dilingkungan
menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Ecobrick juga menjadi contoh aksi dalam meningkatkan
kesadaran mahasiswa dimana dengan menjadikan kebiasaan ecobricking ini dapat
mengurangi penggunaan sampah plastik.

4.3 Sarana Olahraga (Bola Voli)


Setelah Indonesia merdeka 76 tahun lalu, olahraga bola voli sudah sering dimainkan oleh
masyarkat Indonesia. Olahraga bola voli salah satu olahraga yang sangat mudah untuk
dimainkan dan mudah untuk mendapatkan alat-alat bermainnya sehingga olahraga bola voli
begitu mudah untuk ditemukan. Banyaknya klub-klub bola voli di seluruh Indonesia
menjadikan satu alasan dibentuknya induk olahraga bola voli nasional. Nama induk olahraga
bola voli di Indonesia yaitu PBVSI (Persatuan Bola Voli Indonesia) yang dibentuk pada
tahun 1955.

Sukrisno (2007) menerangkan ukuran lapangan bola voli modifikasi sebagai berikut: 1)
Panjang lapangan 12 meter 2) Lebar lapangan 6 meter 3) Tinggi net putra 2,10 meter 4)

23
Tinggi net Putri 2 meter 5) Bola yang digunakan adlah nomor 4 6) Jumlah pemain dalam satu
regu 4 orang dengan cadangan 2 orang.

Pada lapangan permainan biasa, bentuk lapangan permainan adalah empat persegi panjang
dengan ukuran 9 meter x 18 meter. Lapangan harus dilantai yang adasrnya rata dan keras.
Bila dibuat dalam gedung, lantainya tidak licin dan atap gedung paling sedikitnya 7 meter.
Garis lapangan selebar 5 centi meter. Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah
berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24
meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah (
sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari pelatihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Atensi atau perhatian masyarakat terhadap materi penyuluhan yang disampaikan cukup tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat yang ikut dalam
kegiatan penyuluhan. Pertanyaan yang diajukan bukan hanya menyangkut bagaimana proses
pembuatan ecobrik tetapi bagaimana pengelolaan Nusa (Nuwo Sampah) Yosorejo kedepannya
agar terus berlanjut.
2) Masyarakat dapat mengikuti dengan baik dan ikut serta dalam melakukan praktek pembuatan
ecobrik, antusiasme dan rasa ingin tahu bagaimana mekanisme ecobrik sangat tinggi. Melalui
kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat membuat ecobrik sendiri di rumah dengan bahan-bahan
yang mudah didapatkan dan proses yang sederhana. Tingkat keberhasilan praktik pembuatan
ecobrik ini yaitu 100%. Hal tersebut disebabkan karena ecobrik yang sudah dibuat bisa langsung
disetorkan langsung ke Nuwo Sampah Yosorejo untuk selanjutnya dilakukan penabungan
sampah dan dikumpulkan ke pihak terkait untuk di tindak lanjuti sesuai dengan arahan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Metro.
3) Dengan menerapkan pembuatan ecobrik secara berkelanjutan, masyarakat dapat meminimalkan
penggunaan penumpukan sampah yang sudah hampir penuh di TPAS (Tempat Pembuangan
Akhir Sampah) Karang Rejo, Kota Metro dan secara tidak langsung menjadi agent of change
dalam menjaga lingkungan dari sampah khususnya sampah plastik yang sulit sekali terurai. Hal
tersebut dikarenakan sampah plastik sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup, karena plastik
memiliki dampak negatif seperti mencemari lingkungan hingga menyebabkan banjir, rusaknya
kesuburan tanah bahkan dapat menyababkan kanker. Hal ini dapat berdampak pada kelangsungan
kehidupan di Bumi. Selain itu, masyarakat Kelurahan Yosorejo bisa memperoleh pendapatan dari
pengembangan ekonomi kreatif tersebut, baik dari Nusa (Nuwo Sampah Yosorejo) ataupun dari
pembuatan ecobrik sendiri khususnya.
4) Atensi atau perhatian masyarakat terhadap perencanaan pembuatan sarana olahraga voli yang
disampaikan cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat untuk turut serta
membantu dalam pembuatan lapangan voli tersebut. Selain itu, Lurah dan masyarakat juga sudah
merencanakan adanya latihan rutin bola voli dan giat perlombaan antar warga. Rencana prospek
pengembangan sarana olahraga ini kedepannya akan menjadi salah satu contoh dalam menunjang
kesehatan dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat Yosorejo khususnya dan Kota Metro
umunya, hal ini disampaikan langsung oleh Lurah Yosorejo Bapak Budi Maryanto kepada
masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Lampung dan KPM IAIN Metro.

24
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa kami panjatkan karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pengabdian ini. Kami juga banyak mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga, dan sebagainya. Oleh karena
itu, pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
a) Universitas Lampung.
b) BPKKN Universitas Lampung.
c) Dosen KDPL Mahasiswa Universitas Lampung.
d) Dosen DPL Mahasiswa Universitas Lampung.
e) Lurah Yosorejo Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
f) Masyarakat Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
g) Karang Taruna Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
h) KPM IAIN Metro.

Semoga amal dan kebaikan yang diberikan kepada kami akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Aamiin.

Daftar Pustaka
Indriani. (2002). Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Istikhatun, Titik dan Winardi Dwi. N. (2019). Pelatihan Pembuatan Ecobricks Sebagai
Pengelolaan Sampah Plastik Di Rt 01 Rw 05, Kelurahan Kramas, Kecamatan
Tembalang, Semarang. Jurnal Pasopati. Vol 1 (2): 87-88.
Malihah, Ning, & Achiria, Siti. 2019. Peran Ekonomi Kreatif dalam Pemberdayaan Industri Kerajinan
Bambu. Jurnal Ekonomi Islam - volume 4, nomor 1.
Nuryani, Witri. (2017). Perkembangan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI)
Tahun 1955-1989. Ilmu Sejarah-S1. 2(3).
Sahwan, F., Irawati, R., & Suryanto, F. (2011). Efektivitas Pengkomposan Sampah Kotadengan
Menggunakan “Komposter” Skala Rumah Tangga. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(2), 134-139.
Sunandar, Aditia Pramudia dan dkk. (2020). ECOBRICK Sebagai Pemanfaatan Sampah
Plastik di Laboratorium Biologi dan Foodcourt Universtias Negeri Yogyakarta. Jurnal
Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA. Vol 4 (1): 118-120.
Wididana, G. (1994). Application of Effective Microorganism (EM) and Bokashi on Natural Farming.
Bulletin Kyusei Nature Farming, 3(2), 47-54.
Yusmar, A. (2017). Upaya Peningkatan Teknik Permainan Bola Voli Melalui Modifikasi
Permainan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kampar. Jurnal pajar (pendidikan dan
pengajaran), 1(1), 143-152.

25

Anda mungkin juga menyukai