Materi Cerdas Cermat Maulid
Materi Cerdas Cermat Maulid
Yang mulia baginda Nabi besar Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang diutus
oleh Alloh SWT ke dunia ini. Beliau dilahirkan dari seorang ibu bernama Siti Aminah dan seorang
ayah bernama Abdullah, yang lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan tahun Gajah
atau 29 Agustus 580 Masehi di Makkah.
Pada tahun kelahirannya, sejarah mencatat ada sejumlah peristiwa-peristiwa besar yang mengiringi
kelahiran Baginda Rasulullah. Hal itu seperti yang tercantum dalam Sirah Nabawiyah karya Abdul
Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi. Beliau menuliskan, “Peristiwa-peristiwa di luar daya nalar manusia,
yang mengarah pada dimulainya era baru bagi alam dan kehidupan manusia”, diantaranya yaitu :
1. Hancurnya Pasukan Gadjah
Baginda Rasululloh dilahirkan pada tahun Gajah. Disebut tahun Gajah karena saat itu Raja
Abrahah membawa pasukan bergajah menyerang Ka’bah. Raja Abrahah adalah penguasa di
Yaman. Ia membangun gereja besar di Kota Shan’a dengan maksud agar orang-orang
berkunjung ke sana dan mendatangkan pemasukan besar bagi Yaman. Ia ingin menggeser
kedudukan Ka’bah yang selalu ramai didatangi orang dari seluruh penjuru Arab.
Namun, bangunan yang megah dan indah itu tak kunjung ramai. Orang-orang Arab tetap
berdatangan ke Makkah untuk mengunjungi Ka’bah yang memiliki nilai historis tinggi.
Terlebih pada musim haji.
Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah menyebutkan, seorang laki-laki Arab dari
Bani Kinanah masuk gereja tersebut dan meletakkan kotoran di dalamnya. Ini yang memicu
kemarahan Abrahah hingga ingin menghancurkan Ka’bah.
Abarah menyiapkan pasukan dalam jumlah besar. Sebagiannya mengendarai gajah. Dengan
sombong dan pongah mereka bergerak menuju Makkah. Tujuannya hanya satu,
menghancurkan Ka’bah.
Orang-orang Makkah yang mendengar kabar itu merasakan ancaman besar. Pasukan
bergajah itu bukan tandingan mereka. Bahkan Abdul Muthalib (Kakek Baginda Rasululloh)
sebagai pemimpin Makkah pun tak bisa berbuat banyak. Ia menyerahkan perlindungan
Ka’bah sepenuhnya kepada Allah.
Saat itu mengetahui 200 untanya dijarah Abarah, Abdul Muthalib menemui Abrahah
meminta untanya dikembalikan.
Abrahah berkata: “Kamu datang hanya untuk meminta untamu kembali? Lalu bagaimana
dengan Ka’bah yang akan kuhancurkan?”. Abrahah keheranan dengan sikap Abdul Muthalib.
“Unta itu milikku, maka aku memintanya kembali. Sedangkan Ka’bah itu milik Allah, maka
Dia sendiri yang akan melindunginya,” jawab kakek Nabi Muhammad itu.
Abrahah merasa besar diri karena tak ada yang mampu melawannya. Unta Abdul Muthalib
pun dikembalikan.
Namun belum sampai di Makkah, datang burung berbondong-bondong dari arah laut.
Burung-burung itu membawa batu-batu panas dan menjatuhkannya ke pasukan Abrahah.
Mereka pun jatuh bergelimpangan. Tewas mengenaskan.
Abrahah tidak langsung mati saat terkena batu itu. Namun luka parah. Ketika dilarikan ke
Yaman, kondisinya semakin melemah. Dan akhirnya tewas dengan dada terbelah dan
jantungnya keluar.
2. Keluarnya Cahaya Saat Kelahiran baginda Nabi
Peristiwa yang tak kalah ajaib adalah keluarnya cahaya saat kelahiran Nabi Muhammad.
Cahaya itu keluar dan menerangi ke arah istana-istana di Syam. Jika peristiwa gajah
diabadikan Allah dalam Surat Al Fil, keluarnya cahaya ini diriwayatkan Ibnu Sa’ad dan Imam
Ahmad.
Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa Aminah ibunda Rasulullah berkata, “Setelah bayiku lahir,
aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana di Syam.”
Peristiwa ini memberikan isyarat bahwa kelak agama Islam yang dibawa baginda Rasulullah
Shallallahu‘alaihi Wasallam akan sampai ke Syam yang saat itu masih di bawah kekuasaan
Romawi. Dan kita kemudian bisa melihat sejarah, Syam menjadi negeri muslim. Baitul
Maqdis dibebaskan pada masa khalifah Umar bin Khattab. Bahkan Damaskus menjadi ibu
kota khilafah Bani Umayyah. Dan hingga saat ini Suriah, Lebanon dan Palestina menjadi
negeri-negeri muslim.
3. Hancurna 14 Balkon Istana Qisra
Kerajaan Qisra tiba-tiba terguncang yang menyebabkan runtuhnya 14 balkon istana Qisra
saat kelahiran Nabi Muhammad. Peristiwa ini diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi. Seakan
memberi isyarat bahwa nantinya Persia akan jatuh. Dan ternyata benar, Persia akhirnya
jatuh. Peperangan terakhir yang kemudian disusul dengan jatuhnya Persia dalam perang
Qadisiyah.
4. Padamnya Api yang disembah Kaum Majusi
Padamnya api sesembahan kaum Majusi atau zoroaster, di kuil pemujaan di Persia (kini
Negara Iran), padahal api ini diyakini sudah menyala seribu tahun lebih dan tak pernah
padam sekalipun. Masyarakat Majusi berusaha untuk menghidupkan kembali api tersebut
untuk disembah, namun upaya mereka gagal.
Di kemudian hari, banyak orang majusi masuk Islam. Salah satunya Sahabat Nabi yang paling
terkenal adalah Sayidina Salman Al Farisi R.a.
Masa remaja (Usia 12 – 21 Tahun) Baginda Nabi Muhammad SAW dilalui dalam sebuah lingkungan
yang sangat kondusif. Walaupun Baginda Nabi melewati masa remajanya tanpa didampingi kedua
orang tuanya, namun Abu Thalib sebagai paman dan adik kandung dari ayahanda Abdullah r.a. telah
mengambil alih fungsi orang tua dengan sangat baik. Abu Thalib memperlakukan Baginda Nabi
dengan penuh kasih sayang melebihi putranya sendiri.
Aktifitas Baginda Rasulullah SAW yang tertulis dalam sejarah remaja adalah :
1. Perjalanan Ke Syam untuk Berdagang.
Kaum Quraisy terbiasa bepergian ke Syam (sekarang negara Suriah) sekali setiap tahun
untuk berdagang. Sebab hal itu merupakan sumber utama untuk mendapatkan pekerjaan.
Abu Thalib berencana untuk bepergian tanpa mengajak Baginda Nabi. Namun, atas desakan
Baginda Nabi, akhirnya sang paman mengalah dan ini menjadi perjalanan Nabi ke Suriah
pada usia 12 tahun. Dalam perjalan inilah baginda Nabi dan Pamannya bertemu dengan
pendeta Nasrani bernama Buhaira yang melihat tanda-tanda Nabi terakhir pada diri Baginda
Rasululloh SAW.
Sejak saat pertama kali diajak berdagang, Beliau semakin menekuni dunia perdagangan.
Hingga suatu ketika seorang saudagar kaya Makkah, Sayyidah Khadijah, membuka lowongan
kerja bagi siapa saja untuk menjajakan barang dagangannya. Abu Thalib mendengar hal itu
dan kemudian menawarkannya kepada Nabi Muhammad. Beliau menerima tawaran
tersebut. Tugas pertama Nabi Muhammad adalah berniaga ke negeri Syam. Beliau ditemani
Maisaroh—budak Sayyidah Khadijah—dengan membawa barang dagangannya berupa kain-
kain.
Berkat kerja keras, sikap jujur, dan amanah, Nabi Muhammad berhasil menjajakan barang
dagangannya. Semuanya laku terjual dan untung banyak. Setelah mendengarkan cerita dari
Maisaroh, Sayyidah Khadijah terkesima dengan sikap dan perangai Nabi Muhammad dalam
mendagangkan barangnya.
Dalam buku “Muhammad A Trader”, Baginda Nabi sudah menjadi pemimpin kafilah dagang
ke luar negeri pada saat usianya baru 17 tahun. Ia berdagang hingga ke 17 negari
diantaranya Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya. Dan Baginda Nabi
menggandeng As-Saib bin Abus-Saib sebagai partner saat awal-awal memulai bisnis. Bagi
Nabi, Abus-Saib adalah rekan terbaiknya dalam bisnis. Tidak pernah berselisih dan tidak
curang.
2. Menjadi penggembala kambing
Baginda Nabi Muhammad SAW menggembala kambing milik kerabat dan orang-orang
Makkah ke sekeliling gurun untuk merumput. Gaji yang didapatnya diberikan pada
pamannya.
3. Meninggalkan tradisi buruk.
Baginda Nabi ketika muda menghindari semua perilaku buruk yang menjadi tradisi di
kalangan pemuda seusiannya pada masa itu, seperti berjudi, berzina, meminum minuman
keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga beliau dikenali sebagai As Sadiq (yang benar)
dan Al Amin (yang dapat dipercaya).