Anda di halaman 1dari 2044

SALINAN

KABUPATEN MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA


NOMOR 13 TAHUN 2022
TENTANG
RENCANA STRATEGIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAYANAN
TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN LABORATORIUM
KESEHATAN DAERAH PADA DINAS KESEHATAN
TAHUN 2018 – 2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJALENGKA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (2)


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah serta untuk
memberikan landasan kebijakan strategis dalam rangka
pencapaian visi dan misi yang dapat
dipertanggungjawabkan, maka perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Rencana Strategis Badan Layanan Umum
Daerah Unit Pelayanan Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah pada Dinas
Kesehatan Tahun 2018-2023;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten … 2
-2-

Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang


Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

8. Peraturan … 3
-3-

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 229, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2019 Nomor 1335);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran
Daerah …4
-4-

Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 14)


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2019 Nomor 12);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : RENCANA STRATEGIS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
PADA DINAS KESEHATAN TAHUN 2018 – 2023

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Majalengka.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Majalengka.
4. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya
disebut UPTD adalah UPTD Dinas yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu
5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk … 5
-5-

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat


yang setinggi-tingginya yang berada di tingkat
kecamatan di wilayah Kabupaten Majalengka.
6. Laboratorium Kesehatan Daerah selanjutnya
disebut Labkesda adalah Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan yang melaksanakan tugas operasional
pelayanan kesehatan Laboratorium.
7. Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas
Daerah.
8. Kepala Labkesda adalah Kepala Labkesda Daerah.
9. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan
oleh unit pelaksana teknis dinas/badan daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang mempunyai fleksibilitas dalam pola
pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
10. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola
pengelolaan keuangan dengan menerapkan
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat tanpa mencari
keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
11. Praktek Bisnis yang Sehat adalah penyelenggaraan
fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah
manajemen yang baik dalam rangka pemberian
layanan yang bermutu, berkesinambungan dan
berdaya saing.
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Majalengka untuk priode 5 (lima)
tahunan.
13. Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang
selanjutnya disebut Renstra Dinkes adalah
dokumen perencanaan Dinas Kesehatan untuk
periode 5 (lima) tahunan.
14. Rencana …6
-6-

14. Rencana Strategis BLUD yang selanjutnya disebut


Renstra BLUD adalah dokumen perencanaan
BLUD untuk periode 5 (lima) tahunan.
15. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya
disingkat RBA adalah dokumen rencana anggaran
tahunan BLUD yang disusun dan disajikan sebagai
bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
perangkat daerah.

BAB II
KEDUDUKAN RENSTRA BLUD

Pasal 2
(1) Renstra BLUD UPTD Puskesmas dan UPTD Labkesda
pada Dinas Kesehatan Tahun 2018–2023 merupakan
penjabaran dari RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun
2018 dan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2018-2023.
(2) Renstra BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi pedoman dalam penyusunan RBA BLUD UPTD
Puskesmas dan UPTD Labkesda.

Pasal 3
(1) Renstra BLUD sebagai mana dimaksud dalam pasal 2
ayat (1) disusun dengan sistematika penyusunan
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan;
BAB II : Gambaran Pelayanan Pusat Kesehatan
Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan
Daerah;
BAB III : Permasalahan dan Isu Strategis Pusat
Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium
Kesehatan Daerah;
BAB IV : Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan;
BAB V : Rencana Strategis;
BAB VI : Penutup.
(2) Renstra BLUD sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri
dari:
a. Renstra … 7
-7-

a. Renstra Puskesmas Rajagaluh;


b. Renstra Puskesmas Jatitujuh;
c. Renstra Puskesmas Cikijing;
d. Renstra Puskesmas Talaga;
e. Renstra Puskesmas Jatiwangi;
f. Renstra Puskesmas Sumberjaya;
g. Renstra Puskesmas Bantarujeg;
h. Renstra Puskesmas Maja;
i. Renstra Puskesmas Ligung;
j. Renstra Puskesmas Argapura;
k. Renstra Puskesmas Panongan;
l. Renstra Puskesmas Kasokandel;
m. Renstra Puskesmas Cigasong;
n. Renstra Puskesmas Loji;
o. Renstra Puskesmas Sindangwangi;
p. Renstra Puskesmas Margajaya;
q. Renstra Puskesmas Sindang;
r. Renstra Puskesmas Salagedang;
s. Renstra Puskesmas Majalengka;
t. Renstra Puskesmas Malausma;
u. Renstra Puskesmas Kertajati;
v. Renstra Puskesmas Sukahaji;
w. Renstra Puskesmas Balida;
x. Renstra Puskesmas Lemahsugih;
y. Renstra Puskesmas Sukamulya;
z. Renstra Puskesmas Munjul;
aa. Renstra Puskesmas Banjaran;
bb. Renstra Puskesmas Leuwimunding;
cc. Renstra Puskesmas Kadipaten;
dd. Renstra Puskesmas Cingambul;
ee. Renstra Puskesmas Panyingkiran;
ff. Renstra Puskesmas Waringin; dan
gg. Renstra Labkesda.
(3) Renstra BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IV … 8
-8-

BAB III
PENUTUP

Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Majalengka.

Ditetapkan di Majalengka
Pada tanggal 25 Maret 2022

BUPATI MAJALENGKA,

ttd

KARNA SOBAHI

Diundangkan di Majalengka
pada tanggal 25 Maret 2022

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MAJALENGKA,

ttd

EMAN SUHERMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2022 NOMOR 13

Salinan sesuai dengan aslinya,


KEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA,

DEDE SUPENA NURBAHAR


NIP 19651225 198503 1 003

Diundangkan di Majalengka
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH
-9-

LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI MAJALENGKA
NOMOR 13 TAHUN 2022
TENTANG
RENCANA STRATEGIS BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH UNIT PELAYANAN TEKNIS
DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
DAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
PADA DINAS KESEHATAN TAHUN 2018 – 2023

A. RENSTRA PUSKESMAS RAJAGALUH


RENCANA
STRATEGIS
2021-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke-Hadirat Allah SWT sehingga


penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Rajagaluh Kabupaten
Majalengka ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Rencana Strategis Puskesmas Rajagaluh ini adalah sebagai Road Map


dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya Puskesmas Rajagaluh,
untuk pencapaian visi dan misi secara organisasi di Puskesmas Rajagaluh,
sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran dan untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen
seluruh staf Puskesmas Rajagaluh, meningkatkan kinerja sesuai standar
manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam
dokumen perencanaan.

Terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam


penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Rajagaluh ini mulai dalam
pengumpulan data sampai dapat diselesaikan secara lengkap.

Diharapkan bahwa Rencana Strategis Puskesmas Rajagaluh ini dapat


dijadikan dokumen yang memenuhi syarat dalam rangka penerapan BLUD.

Akhirnya kami berharap bahwa Rencana Strategis Puskesmas


Rajagaluh ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya kami di Puskesmas
Rajagaluh dan pada umumnya semua pihak yang terkait

Rajagaluh, Desember 2021


Kepala Puskesmas Rajagaluh

dr. Nina Nur Ainy Syarief


NIP 19711110 200212 2003

Rencana Strategis i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Pengertian Rencana Strategis ........................................................... 3
C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ............................................ 3
D. Dasar Hukum Rencana Strategis ..................................................... 3
E. Perubahan Rencana Strategis ........................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS RAJAGALUH ............ 7
A. Gambaran Umum Puskesmas........................................................... 7
B. Gambaran Organisasi Puskesmas .................................................. 16
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS ............................... 51
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat ................................... 51
B. Isu Strategis .................................................................................... 56
C. Rencana Pengembangan Layanan ................................................... 58
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN .......... 63
A. Visi Puskesmas ............................................................................... 63
B. Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas ............................................ 65
C. Tujuan Puskesmas .......................................................................... 66
D. Sasaran Puskesmas ........................................................................ 67
E. Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................... 68
BAB V PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA
PENDANAAN ........................................................................................... 77
A. Rencana Program ............................................................................ 77

Rencana Strategis ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga yang
merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau Pelayanan
Kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat
kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
sebagaimana dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat yang
selanjutnya dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota sehat.
Puskesmas memiliki fungsi penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya. Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas adalah upaya
yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituangkan dalam suatu sistem.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah.

Rencana Strategis 1
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target
yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan
serta jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan
perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang
ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi,
sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas
Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) UPT Puskesmas Rajagaluh ini
selaras dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
tahun 2019-2023 dan kebijakan pembangunan yang tercantum pada
RPMD Kabupaten Majalengka Tahun 2019-2023, selain itu dihadapkan
juga kepada berbagai isu strategis yang tengah berkembang, baik di
tingkat global, nasional, regional maupun lokal. Isu-isu strategis tersebut
diantaranya menyangkut pendukungan percepatan kinerja pemerintah
yang telah ditentukan dalam 9 agenda prioritas pembangunan Nawacita
dan Sustainable Development Goals (SDGs). Penyusunan Renstra juga
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang dinamis terkait Undang-
Undang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Desa, Aparatur Sipil
Negara (ASN), dan perundang-undangan lain yang terkait.
Keseluruhannya itu merupakan tuntutan dan tantangan dalam
melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan yang dirumuskan
dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka dengan arah
pembangunan yang mencerminkan keberhasilan dalam mengembangkan
potensi daerah dan pengelolaan isu maupun permasalahan yang ada
melalui penciptaan solusi sehingga mampu meningkatkan pembangunan
di Kabupaten Majalengka.

Rencana Strategis 2
B. Pengertian Rencana Strategis
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis
pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan
alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis
bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain :
• Rencana pengembangan layanan;
• Strategi dan arah kebijakan;
• Rencana program dan kegiatan;
• Rencana keuangan.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu
penilaian.

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber
daya Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi;
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran;
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh
staf Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen
dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.
D. Dasar Hukum Rencana Strategis
Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas
adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.

Rencana Strategis 3
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan.
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua
kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2021;
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021;
m. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun

Rencana Strategis 4
2022.
n. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 027/Kep.611-Ekbang/2020
tentang Standar Satuan Harga Barang di Kabupaten Majalengka
Tahun Anggaran 2021;
o. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 900/Kep.776A-Ekbang/2020
tentang Standar Belanja Daerah di Kabupaten Majalengka untuk
Tahun Anggaran 2021;
p. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.56-
YANKES/2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Majalengka;
q. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang
Rencana Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2022;
r. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor
4442 Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023.

E. Perubahan Rencana Strategis


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta
disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

Rencana Strategis 5
F. Sistematika Penulisan
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. Visi Puskesmas
B. Misi Puskesmas
C. Tujuan (Rencanan Pengembangan Layanan)
D. Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
E. Strategi Dan Arah Kebijakan
BAB V RENCANA STRATEGIS
BAB VI PENUTUP

Rencana Strategis 6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS RAJAGALUH

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Rajagaluh berada di Wilayah Kerja Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Majalengka yang secara geografis Kecamatan Rajagaluh terletak
di bagian utara Kabupaten Majalengka yaitu antara 108°19’ - 108°25’
Bujur Timur, 6°42’ - dan 6°51’ Lintang Selatan, dengan batas-batas
wilayahnya:
» Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kec. Argapura
» Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Sukahaji
» Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Leuwimunding
» Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sindangwangi
Luas Wilayah Kecamatan Rajagaluh adalah 39,21 km2 yang berarti
Kecamatan Rajagaluh hanya sekitar 2,85 % dari luas wilayah Kabupaten
Majalengka (yaitu kurang lebih 1.204,24 km2 ). Dilihat dari topografinya
Kecamatan Rajagaluh berada di ketinggian dari permukaan laut ( DPL )
rata – rata 152 - 542m dpl. Tipe iklim di Kecamatan Rajagaluh termasuk
bervariasi, Curah hujan ratarata setahun 4.951 mm, curah hujan terlama
terjadi pada bulan Januari 2020 yang mencapai 954 mm dengan hari
hujan rata-rata 26 hari. Jarak dari Ibukota Desa/Kelurahan ke Ibu Kota
Kecamatan berkisar antara 1.2 – 9 km, Desa/Kelurahan Teja merupakan
daerah yang memiliki jarak terjauh dari ibukota Kecamatan, sedangkan
jarak dari ibukota Kecamatan Rajagaluh ke Kabupaten Majalengka
berkisar antara 18.7 – 30 km.
Luas tiap desa, titik koordinat dan jarak tempuh perdesa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Rencana Strategis 7
Rencana Strategis 8
Rencana Strategis 9
UPT Puskesmas Rajagaluh awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non Rawat satu lantai pada tahun 1979 dan pada 2010 dibangun bangunan
Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi Dasar (PONED) dan bangunan
Rawat Inap sehingga mengalami peningkatan status dari Puskesmas Rawat
Jalan Non DTP menjadi Puskesmas Rawat Inap Mampu PONED berdasarkan
Surat Bupati Nomor 312 tahun 2012 . Puskesmas Rajagaluh kemudian
mengalami renovasi bangunan rawat jalan di tahun 2013.

Rencana Strategis 10
UPT Puskesmas Rajagaluh ditetapkan menjadi Puskesmas Mampu
PONED yang berdasar Surat Keputusan Bupati Kabupaten Majalengka Nomor
445/Kep.746-Dinkes/2019 tentang Penetapan Pusat Kesehatan Masyarakat
Mampu Pelyananan Obstertri Neonatal Emergensi Dasar di Kabupaten
Majalengka dan penetapan Ijin Operasional Puskesmas berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.523-Dinkes/2017.
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rajagaluh yang meliputi Kecamatan
Rajagaluh dapat dilihat pada gambar 2.1.

UPT Puskesmas Rajagaluh secara administratif mempunyai wilayah kerja


terdiri dari 13 ( Tiga Belas) Desa, yaitu :
1. Desa Rajagaluh Lor

Rencana Strategis 11
2. Desa Rajagaluh
3. Desa Rajagaluh Kidul
4. Desa Cipinang
5. Desa Cisetu
6. Desa Kumbung
7. Desa Singawada
8. Desa Sadomas
9. Desa Babakan Kareo
10. Desa Sindangpano
11. Desa Payung
12. Desa Teja
13. Desa Pajajar
Dari jumlah desa tersebut seluruhnya masuk kategori desa swakarya yang
terbagi menjadi 71 RW dan 216 RT dengan rincian perdesa sebagai berikut :

Rencana Strategis 12
Jumlah penduduk bersumber data Kantor Kecamatan adalah 46.819 jiwa
yang terdiri dari 23.621 jiwa laki-laki dan 23.198 jiwa perempuan. Data
perdesa dapat dilihat pada tabel berikut :

Data penduduk menurut estimasi adalah 43.547 yang terdiri dari 21.724
laki-laki dan 21.823 perempuan. Menurut data estimasi jumlah ibu hamil 680,
ibu melahirkan 649, bayi 590, baduta 1.189, batita 1.790 dan balita 2.993.
UPT Puskemas Rajagaluh merupakan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan
Kabupaten Majalengka yang bertangung jawab terhadap penyelenggaraan
upaya kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluh di Kecamatan
Rajagaluh.

Rencana Strategis 13
Berdasarkan karakteristik wilayah UPT Puskesmas Rajagaluh merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap dan mampu
PONED.
UPT Puskesmas Rajagaluh sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.

UPT Puskesmas Rajagaluh berlokasi di Jl. Yudapati No. 05 Desa


Rajagaluh Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka dengan nomor telpon (
0233) 510584 Kode Pos 45472 dan berada yang berada di jalur jalan desa. UPT
Puskesmas Rajagaluh didukung jaringan dibawahnya sebanyak 3 Puskemas
pembantu (Pustu) dan juga didukung jejaring 10 Poskesdes, 58 Posyandu
Balita,14 Posyandu Lansia dan PTM (Posbindu) serta jejaring swasta lainnya
seperti klinik, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan lain-lain.
Pada tahun 2018 UPT Puskesmas Rajagaluh mendapat penilaian
sertifikat Akreditasi Puskesmas dengan strata Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Pelayanan Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP). Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi UKM Esensial
dan Perkesmas serta UKM Pengembangan. Upaya Puskesmas dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. UKM Esensial dan Perkesmas
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
Kesehatan Ibu
Kesehatan Anak
Keluarga Berencana (KB)
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. 1. Penyakit Menular
P2-ISPA
P2-TB
P2-DBD
P2-Diare

Rencana Strategis 14
P2-Kusta
P2-HIV
P2-Hepatitis
P2-Penyakit Zoonosis
P2-Malaria
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filariasis
dan Kecacingan
e. 2. Penyakit Tidak Menular (PTM)
P2-Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
P2 Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik
P2 Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
P2 Penyakit paru kronik dan gangguan imunologi
Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan NAPZA
P2 Gangguan Indera Fungsional
e.3. Surveilance
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. UKM Pengembangan
a. Pelayanan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
b. Pelayanan Gigi Sekolah (UKGS)
c. Pelayanan Kesehatan Haji
d. Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (Ausrem)
f. Pelayanan Kesehatan Olahraga (Kesorga)
g. Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)
h. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer (Kestrad)
3. UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
d. Pelayanan Ibu Hamil
e. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
f. Pelayanan Imunisasi
g. Pelayanan Gawat Darurat
h. Pelayanan Pemeriksaan Balita
i. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
j. Pelayanan Persalinan (Poned)
k. Pelayanan Rawat Inap
l. Pelayanan Kefarmasian
m.Gudang Obat
n. Pelayanan Laboratorium
o. Pelayanan Pendaftaran
p. Pelayanan Konseling
4. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Rencana Strategis 15
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring Puskesmas
e. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
f. Klinik, RS, Apotek, Laboratorium, Tempat Praktek Mandiri
Tenaga Kesehatan dan Faskes Lainnya

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Rajagaluh telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat
di wilayah kerja. Beberapa Inovasi yang telah dikembangkan di Puskesmas
Rajagaluh antara lain :
- KAPUJI (Kampung Peduli Jiwa) yaitu inovasi program kesehatan jiwa.
- SAGIBU (Sayangi Gigi Ibu) yaitu program kesehatan gigi ibu hamil.
- GEBOY PATIN (Gerakan Jemput Bola Periksa Swab Calon Pengantin)
- JASUKE (Jamban Sehat Untuk Keluarga)
UPT Puskesmas Rajagaluhjuga melakukan Pelayanan Rawat Jalan,
Pelayanan Gawat Darurat 24 jam, Pelayanan Rawat Inap dan Pelayanan Obstetri
Neonatal dan Emergensi Dasar (PONED).
Selain itu pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Rajagaluhnjuga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti Laboratorium, Farmasi dan
Elektromedik seperti USG dan EKG.

B. Gambaran Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasi Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rajagaluh menurut
Permenkes 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Nomor 440/KEP.56-YANKES/2021 adalah sebagai berikut :

Kepala Puskesmas
Kepala Tata Usaha
Koordinator Tim Manajemen Puskesmas
Koordinator Sistem Informasi Puskesmas
Koordinator Kepegawaian
Koordinator Rumah Tangga

Koordinator Keuangan
Bendahara JKN
Bendahara BOP dan Non Kapitasi
Bendahara BOK

Rencana Strategis 16
Bendahara Retribusi/Penerimaan
Penanggung Jawab UKM Esensial dan Perkesmas
Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan
Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
a. Koordinator Kesehatan Ibu
b. Koordinator Kesehatan Anak
c. Koordinator Keluarga Berencana (KB)
Koordinator Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
KoordinatorPelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Penyakit Menular
Koordinator P2-ISPA
Koordinator P2-TB
Koordinator P2-DBD
Koordinator P2-Diare
Koordinator P2-Kusta
Koordinator P2-HIV
Koordinator P2-Hepatitis
Koordinator P2-Penyakit Zoonosis
Koordinator P2-Malaria
Koordinator Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Filariasis dan Kecacingan
b. Penyakit Tidak Menular (PTM)
Koordinator P2-Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Koordinator P2 Penyakit Diabetes dan Gangguan Metabolik
Koordinator P2 Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
Koordinator paru kronik dan gangguan imunologi
Koordinator Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan NAPZA
Koordinator P2 Gangguan Indera Fungsional
c. Surveilance
Koordinator Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Penanggung Jawab UKM Pengembangan
Koordinator Pelayanan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
Koordinator Pelayanan Gigi Sekolah (UKGS)
Koordinator Pelayanan Kesehatan Haji
Koordinator Pelayanan Kesehatan Kerja
Koordinator Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (Ausrem)
Koordinator Pelayanan Kesehatan Olahraga (Kesorga)
Koordinator Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)
Koordinator Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
(Kestrad)
Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
Koordinator Pelayanan Pemeriksaan Umum
Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Rencana Strategis 17
Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
Koordinator Pelayanan Ibu Hamil
Koordinator Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Koordinator Pelayanan Imunisasi
Koordinator Pelayanan Gawat Darurat
Koordinator Pelayanan Pemeriksaan Balita
Koordinator Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
Koordinator Pelayanan Persalinan (Poned)
Koordinator Pelayanan Rawat Inap
Koordinator Pelayanan Kefarmasian
Koordinator Gudang Obat
Koordinator Pelayanan Laboratorium
Koordinator Pelayanan Pendaftaran
Koordinator Pelayanan Konseling
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Koordinator Puskesmas Pembantu
Koordinator Puskesmas Keliling
Koordinator Bidan Desa
Koordinator Jejaring Puskesmas
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Klinik, RS, Apotek, Laboratorium, Tempat Praktek Mandiri Tenaga
Kesehatan dan Faskes Lainnya
Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan Puskesmas
Pengelola bangunan, sarana dan prasarana
Pengelola Barang
Pengelola ASPAK
Penanggung Jawab Mutu
Koordinator Mutu Manajemen
Koordinator Mutu UKM
Koordinator Mutu Klinis
Koordinator Tim PMKP
Koordinator Tim Audit Internal
Koordinator Tim PPI

Uraian Tugas masing masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan diatas adalah sebagai berikut :
1. Kepala UPT Puskesmas

Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh


seorang Kepala UPT yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas pokok
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan,

Rencana Strategis 18
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan teknis operasional
Puskesmas di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi :
1. Perencanaan operasional upaya kesehatan masyarakat esensial, upaya
kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan perorangan, kefarmasian dan
laboratorium;
2. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat esensial, upaya kesehatan
masyarakat pengembangan dan keperawatan kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan perorangan, kefarmasian dan laboratorium;
3. Pembagian pelaksanaan tugas upaya kesehatan masyarakat esensial,
upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, kefarmasian dan
laboratorium;
4. Pengkoordinasian upaya kesehatan masyarakat esensial, upaya
kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan perorangan, kefarmasian dan
laboratorium;
5. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan upaya kesehatan masyarakat
esensial, upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan, kefarmasian dan
laboratorium;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (2),


Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
1. Merencanakan kegiatan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat berdasarkan
rencana operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar pekerjaan beijalan tertib dan lancar;

Rencana Strategis 19
4. Memeriksa hasil kelja bawahan di lingkungan UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang beriaku agar
terhindar dari kesalahan;
5. Mengendalikan pelaksanaan koordinasi lintas program secara vertikal
dan horizontal dalam menyelenggarakan teknis operasional bidang
kesehatan di wilayah kerja UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target
kinerja yang diharapkan;
6. Mengendalikan penyelenggaraan kegiatan urusan rumah
tangga,keuangan, kepegawaian dan memfasilitasi kegiatan praktik kerja
lapangan siswa/mahasiswa lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar kegiatan
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan dapat dipertanggungjawabkan;
7. Mengendalikan penyelenggaraan dan mengkoordinasikan penyusunan
rencana kebutuhan, proses pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa
lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku agar kegiatan pelaksanaan tugas berjalan dengan
lancar;
8. Mengendalikan penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat esensial,
upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan
kesehatan masyarakat lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku dalam rangka upaya
meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal;
9. Mengendalikan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan,
kefarmasian dan laboratorium lingkup UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku
zfdalam rangka upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal;
10. Mengendalikan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan teknis dan
administratif kepada jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku dalam
rangka upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal;

Rencana Strategis 20
11. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang
ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
12. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;
13. Melaksanakan tugas kedinasan Iain yang diberikan pimpinan baik
lisan maupun tertulis.
2. Sub bagian tata usaha

Sub Bagian Tata Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala UPT yang mempunyai tugas pokok kegiatan,
melaksanakan, membagi tugas, mengawasi dan melaporkan urusan rumah
tangga, keuangan, kepegawaian dan informasi pada UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
1. Perencanaan operasional urusan rumah tangga, keuangan, kepegawaian
dan informasi pada UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Pengelolaan kegiatan rumah tangga, keuangan, kepegawaian dan
informasi pada UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Pembagian pelaksanaan tugas rumah tangga, keuangan,
kepegawaian dan informasi pada UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Pengkoordinasian kegiatan rumah tangga, keuangan, kepegawaian dan
informasi pada UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan rumah tangga,
keuangan, kepegawaian dan informasi pada UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Dalam menyelenggarakan fungsinya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha


mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat berdasarkan rencana operasional Dinas sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;

Rencana Strategis 21
2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing untuk kelancaran peiaksanaan tugas Sub Bagian
Tata Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan beijalan tertib dan
lancar;
4. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
UPT PusatKesehatan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
5. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan tata warkat lingkup UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku agar tertib administrasi;
6. Mengendalikan pelaksanaan pengadaan dan pengelolaaan alat tulis
kantor, perbekalan, pemeliharaan mmah tangga kantor UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat serta pengelolaan dan pelaporan aset sesuai
dengan pecaturan perundang- undangan yang berlaku agar pengelolaan
alat tulis kantor, perbekalan, perlengkapan, perneliharaan rumah
tangga kantor serta aset dapat dipertanggungjawabkan;
7. Melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan lingkup UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan pengelolaan keuangan akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan;
8. Melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian, informasi,
kehumasan dan dokumentasi lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
sesuai dengan peraturan yang berlaku agar pengelolaan kepegawaian,
informasi, kehumasan dan dokumentasi beijalan baik dan lancar;
9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata
Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dengan cara mengidentifikasi
hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kiner|a di masa
mendatang;
10. Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kineija dan rencana
kegiatan mendatang;
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik
lisan maupun tertulis.

Rencana Strategis 22
3. Penanggung Jawab UKM Esensial dan Perkesmas
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM Esensial UPTD Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM
- Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
4. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM Esensial UPTD Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM
- Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
5. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
- Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPTD Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKP.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKP
- Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.
6. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
- Mengkoordinaikan kegiatan UKM dan UKP di Jaringan Pelayanan
Kesehatan
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM dan UKP di Jaringan
Pelayanan Kesehatan.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM dan UKP di
Jaringan Pelayanan Kesehatan
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di Jejaring
Pelayanan Kesehatan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas.

7. Penanggungjawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan Puskesmas


- Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di UPT Puskesmas
Rajagaluhbaik yang berasal dari APBD, maupun perolehan lain yang sah
ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR),
Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BBI) sesuai kodefikasi
dan penggolongan barang milik daerah.

Rencana Strategis 23
- Bersama tim Melakukan pemantauan dan monitoring pemeliharaan
sarana dan prasarana secara berkala.
- Melakukan monitoring dan update persediaan barang inventaris dan
mencatatnya ke dalam kartu persediaan.
- Membuat Laporan Barang pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan
Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (Lima)
tahunan yang berada di UPT Puskesmas Rajagaluhuntuk diserahkan
kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
-
8. Penanggungjawab Mutu
- Menyusun rencana kerja upaya peningkatan mutu puskesmas
- Menyiapkan instrument mutu puskesmas
- Pelaksanaan self assesment maupun audit internal
- Analisis hasil self assesment maupun audit internal
- Pendokumentasian hasil self assesment maupun audit internal
- Menyimpan dokumen mutu pelayanan puskesmas
- Merevisi terhadap dokumen mutu puskesmas
- Memberikan saran perbaikan kepada pelaksana mutu pelayanan dan
dituangkan dalam revisi
- Memberikan respon dari saran atau pengaduan pelanggan terhadap
kepuasan pelanggan/klien
- Mempublikasikan sasaran mutu tertentu dan hasil pencapaiannya
setiap bulan pada papan informasi dalam gedung Puskesmas kepada
pengunjung/pelanggan/klien.
- Melaporkan pertanggungjawabannya kepada pimpinan manajemen
mutu.

9. Pelaksanaan Perencanaan dan pelaporan


- Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan, dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas.
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka acuan kegiatan
perencanaan dan pelaporan.
- Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
- Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan
Puskesmas
- Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan

Rencana Strategis 24
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas

10. Pelaksana Keuangan


- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka acuan kegiatan
pengelolaan keuangan
- Menyusun perencanaan kegiatn pengelolaan keuangan
- Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
- Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas

11. Pelaksana Umum Kepegawain


- Menyiapkan bahan, dokumen, dan kebijakan, perencanaan
kepegawaian sarana prasarana dan administrasi umum
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka acian kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
- Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawain, sarana
prasaran dan administrasi umum.
- Melaksanakan kegiatan pelaksanaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
- Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
- Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
- Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas.

12. Koordinator Program UKM


- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
- Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja UKM
- Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencana Usulan kegiatan,
Rencana Pelaksanaan kegiatan dan kerangka acuan kegiatan UKM
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut

Rencana Strategis 25
- Melaksanakan rencana tindak lanjut
13. Koordinator Pelayanan UKP
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan diruang pelayanan
- Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen, dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan.
- Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan.
- Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
- Melaksanakan pemenuhan indicator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan.

14. Pelaksana Pelayanan UKP


- Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
- Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab pelayanan dan
mebuat rencana tindak lanjut.

15. Penanggung Jawab Pustu dan poskesdes


- Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen, kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
- Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja
- Menyusun perencanaan kegiatan, rencana usulan kegiatan, Rencana
Pelaksanaan kegiatan dan kerangka acuan kegiatan.
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
- Melaksanakan Kegiatan yang sudah direncanakan
- Melakukan evaluasi hasil kegiatan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas

16. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling


- Menyiapkan bahan, dan alat kerja kegiatan
- Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur kerja yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab
- Membuat rencana tindak lanjut.

Rencana Strategis 26
2. Sumber Daya Puskesmas
a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Rajagaluh meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. UPT Puskesmas Rajagaluh sudah
memenuhi tenaga Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Tenaga Kefarmasian, Ahli
Teknologi Laboratorium Medis dan Nutrisionis. tetapi masih ada
kekurangan jumlah Bidan, Perawat, Tenaga Rekam Medis, Tenaga
Bendahara, Pengelola Barang Milik Daerah, Akuntan dan Penjaga Kantor.
Berikut ini profil ketenagaan di UPT Puskesmas Rajagaluh:

Rencana Strategis 27
Tabel 2.1 Profil Ketenagaan di UPT Puskesmas Rajagaluh tahun 2021

Profil ketenagaan dapat dilihat pada SISDMK tahun 2021

RAJAGALUH

No Jabatan Jenjang
Eksisting
Non Kebutuhan Kesenjangan Keterangan
ASN
ASN
1.1 DOKTER GIGI Ahli Muda 1 0 1 0 S
2.1 DOKTER Ahli Muda 2 0 2 0 S
Ahli
2.2 DOKTER 1 0 2 -1 K
Pertama
Jabatan
3.1 PENGELOLA DATA 0 0 3 -3 K
Pelaksana
4.1 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 1 2 -2 K
5.1 PERAWAT Mahir 2 0 2 0 S
Ahli
5.2 PERAWAT 1 0 1 0 S
Madya
5.3 PERAWAT Terampil 2 10 14 -12 K
Ahli
5.4 PERAWAT 0 0 0 0 S
Utama
5.5 PERAWAT Ahli Muda 1 0 1 0 S
5.6 PERAWAT Penyelia 4 0 4 0 S
Ahli
5.7 PERAWAT 1 0 2 -1 K
Pertama
Pelaksana
6.1 ASISTEN APOTEKER 1 0 1 0 S
Lanjutan
6.2 ASISTEN APOTEKER Penyelia 0 0 1 -1 K
6.3 ASISTEN APOTEKER Pelaksana 0 2 1 -1 K
PRANATA
7.1 LABORATORIUM Pelaksana 0 0 1 -1 K
KESEHATAN
PRANATA
Pelaksana
7.2 LABORATORIUM 1 0 1 0 S
Lanjutan
KESEHATAN
TERAPIS GIGI DAN
8.1 Terampil 0 0 1 -1 K
MULUT
TERAPIS GIGI DAN
8.2 Mahir 1 0 1 0 S
MULUT
9.1 BIDAN Penyelia 1 0 1 0 S
9.2 BIDAN Mahir 4 0 4 0 S
Ahli
9.3 BIDAN 2 0 2 0 S
Madya
9.4 BIDAN Ahli Muda 3 0 3 0 S
9.5 BIDAN Terampil 7 12 14 -7 K
Ahli
9.6 BIDAN 0 0 2 -2 K
Pertama

Rencana Strategis 28
10.1 SANITARIAN Penyelia 1 0 1 0 S
Ahli
10.2 SANITARIAN 0 0 1 -1 K
Pertama
10.3 SANITARIAN Pelaksana 0 0 0 0 S
11.1 NUTRISIONIS Ahli Muda 1 0 1 0 S
11.2 NUTRISIONIS Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGADMINISTRASI Jabatan
12.1 1 0 4 -3 K
UMUM Pelaksana
PENGELOLA Jabatan
13.1 1 0 3 -2 K
KEUANGAN Pelaksana
Ahli
14.1 APOTEKER 0 0 1 -1 K
Pertama
PENGEMUDI Jabatan
15.1 0 0 2 -2 K
AMBULAN Pelaksana
Ahli
16.1 PSIKOLOGI KLINIS 0 0 1 -1 K
Pertama
ADMINISTRATOR Ahli
17.1 0 0 1 -1 K
KESEHATAN Pertama
PENYULUH
18.1 KESEHATAN Pelaksana 0 0 1 -1 K
MASYARAKAT
PENYULUH
Ahli
18.2 KESEHATAN 0 0 1 -1 K
Pertama
MASYARAKAT
PETUGAS Jabatan
19.1 0 2 3 -3 K
KEAMANAN Pelaksana
EPIDEMIOLOG
20.1 Pelaksana 0 0 1 -1 K
KESEHATAN
EPIDEMIOLOG Ahli
20.2 0 0 0 0 S
KESEHATAN Pertama
PRAMU Jabatan
21.1 0 2 3 -3 K
KEBERSIHAN Pelaksana

Rencana Strategis 29
Profil ketenagaan sesuai SPM dapat dilihat pada tabel di bawah ini

b.
c. Sumber Daya Keuangan
Sumber Daya Keuangan UPT Puskesmas Rajagaluh berasal dari Dana
Kapitasi JKN Puskesmas Rajagaluh, Dana Non Kapitasi JKN Puskesmas
Rajagaluh, Biaya Operasional Puskesmas, Biaya Operasional
Kesehatan(BOK) dan dana lainnya seperti biaya persalinan dari Jampersal
dan lain-lain.
Dana Kapitasi JKN dan Dana Non Kapitasi JKN Puskesmas Rajagaluh
Sebagian besar digunakan untuk kegiatan UKP, dana Biaya Operasional
Kesehatan (BOK) Sebagian besar digunakan untuk kegiatan UKM dan
Biaya Operasional Puskesmas (BOP) digunakan untuk kegiatan
operasional di Puskesmas Rajagaluh.
Berikut Realisasi Keuangan UPT Puskesmas Rajagaluh dari berbagai
sumber dana:

Tabel Realisasi Keuangan UPT Puskesmas Rajagaluh

Rencana Strategis 30
Tahun 2016 - 2020
Sumber Realisasi Realisasi
N Realisasi Realisasi Realisasi
Dana 2019 2020
O Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Operasional
1 APBD Rp 185,736,500.00 Rp 159,712,500.00 Rp 299,311,700.00 Rp 98,986,626.00 Rp 169,845,250

Bantuan
2
Operasional Rp. 241,753,750,00 Rp. 376,724,150,00 Rp. 521.563,050 Rp 620,790,000.00 Rp 611,450,900.00

kesehatan
Kapitasi
3 JKN Rp 1,250,504,000.00 Rp 1,303,494,329.00 Rp 1,115,374,417.00 Rp1,420,404,525.00 Rp1,441,153,418.00

Non
4 Kapitasi JKN Rp 272,275,000.00 Rp 260,555,000.00 Rp 285,325,000.00 Rp 413,545,000.00 Rp 384,440,000.00

Subsidi
5

Non
6 Subsidi - - - -

Jumlah Rp 1,950,269,250.00 Rp 2,100,458,979.00 Rp 2,221.574,167,.00 Rp2,553,726,151.00 Rp2,606,889,568.00

d. Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Rajagaluh adalah
sebagai berikut :
1. Gedung

Rencana Strategis 31
3. Sarana

Rencana Strategis 32
Rencana Strategis 33
Rencana Strategis 34
3. Prasarana

Rencana Strategis 35
Rencana Strategis 36
Rencana Strategis 37
Kinerja Pelayanan Puskesmas
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan

Upaya Kesehatan Lingkungan

b) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


Hasil Capaian Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana di UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2020

Sumber : Laporan PKP UPT Puskesmas RajagaluhTahun 2020

Rencana Strategis 38
Grafik kasus kematian ibu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Grafik kasus kematian ibu di Wilayah Kerja


UPT Puskesmas Rajagaluh
Tahun 2016 sd 2020
3.5
3
3

2.5

1.5
1 1
1

0.5
0 0 0
0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

Grafik kasus kematian bayi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rencana Strategis 39
Grafik Kematian Neo, Bayi dan Balita di Kecamatan Rajagaluh
Tahun 2016 sd 2021
18
16
14
3 1 4
12
0
10 3 2 4
1 6 7
8 3
3
6
4 9 9
7 6 6 6
2
0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

NEO BAYI BALITA

c) Upaya Gizi Masyarakat Hasil Capaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Berdasarkan Indikator PKP Puskesmas di UPT Puskesmas RajagaluhTahun
2020

Grafik persentase Balita Stunting, Gizi Buruk dan Gizi Kurang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Grafik Persentase Balita Stunting, Gizi Kurang dan
Gizi Buruk Kecamatan Rajagaluh
Tahun 2018 sd 2021
40 34.7 31.6
30
20
10.488.98 10.69 10.17
10 5.45
0.870.94 1.75 5.35 2.32
0
TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

UNDERWWEIGHT STUNTING WASTING

d) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rencana Strategis 40
1. Penyakit Menular

2. Penyakit Tidak Menular

Rencana Strategis 41
3. Imunisasi dan Surveillans

1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan

Rencana Strategis 42
2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Capaian Upaya Kesehatan Perorangan dapat dilihat pada tabel berikut ini
:

Rencana Strategis 43
Grafik kunjungan pasien pada Ruang Pemeriksaan Umum UPT Puskesmas
Rajagaluh Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020

Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pemeriksaan Umum


UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2020
25000
21088
20000
16593
14039 14733
15000
11767

10000

5000

0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020

Grafik kunjungan pasien anak pada Ruang Pelayanan Anak UPT Puskesmas
Rajagaluh Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020

Rencana Strategis 44
Grafik kunjungan pasien pada Ruang Pemeriksaan Gigi UPT Puskesmas
Rajagaluh Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2021

Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pemeriksaan Gigi


UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2017 sd 2021
5000
4305
4500 4026 4065
4000
3500
3000
2500
1772
2000
1500 1208
1000
500
0
TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

Grafik kunjungan pasien pada Ruang Gawat Darurat UPT Puskesmas


Rajagaluh Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020

Rencana Strategis 45
Grafik Pasien Rawat Inap UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2020

Grafik Kunjungan Pasien Rawat Inap


Puskesmas Rajagaluh TAhun 2016 sd 2020
2000
1723
1800
1600 1382
1327 1261
1400
1200
920
1000
800
600
400
200
0
Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 Th 2020

Grafik Kunjungan Pasien Poned UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd


2020 :

Rencana Strategis 46
Grafik Kunjungan Pasien Poned
UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2020
700
600
500
400
488 454
300 416 425
270 431
200
100
107 76 106 92 79
0 37
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

UMUM BPJS

Grafik persalinan pada Poned Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2021


dapat dilihat sebagai berikut :

Grafik Persalinan di Poned Puskesmas Rajagaluh


Tahun 2016 sd 2021
200
180
160
140
120
100
80 148 162
131 129 128
60 77
40
20
26 10 10 12 11
0 5
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

UMUM BPJS

Grafik Pelayanan Ibu Hamil dan Rujukan pada Ruang Pemeriksaan Ibu Hamil
di UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2021

Rencana Strategis 47
Grafik Pelayanan Ibu Hamil dan Rujukan
Ruang Pemeriksaan Ibu UPT Puskesmas Rajagaluh
Tahun 2016 sd 2021
3000
2566
2500 2256
2000
1425 1403
1500 1262 1121
1000
500 123 107 132 121 105 138
0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

BUMIL RUJUKAN

Grafik Pelayanan KB di UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2021

Grafik Kunjungan Pelayanan KB UPT Puskesmas Rajagaluh


Tahun 2016 sd 2021
700
602 579 588
600

500 454
420 405
400

300

200

100

0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

Grafik pelayanan USG di UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2016 sd 2021


sebagai berikut :

Rencana Strategis 48
Grafik Pelayanan USG di UPT Puskesmas
Rajagaluh
Tahun 2016 sd 2021
1600
1355 1381
1400
1115
1200 985
1000 816
720
800
600
400
200
0
TH 2016 TH 2017 TH 2018 TH 2019 TH 2020 TH 2021

Tabel 2.11 Gambaran Kunjungan Rawat jalan

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen

UPT Puskesmas Rajagaluhmelaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat


untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di UPT Puskesmas Rajagaluh baik
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 75%.
Grafik hasil survei kepuasan pelanggan dapat dilihat di bawah ini :

Rencana Strategis 49
Gambar 2.5 Grafik Hasil Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2018-2020

Rencana Strategis 50
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat

Wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluh yang berada di kawasan


perdesaaan dengan beberapa desa tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi
dengan mobilitas penduduk yang tinggi memilki potensi berbagai masalah
kesehatan. Sebagian desa berada di kawasan kaki Gunung Ciremai dan sebagian
desa berada pada daerah yang datar.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja UPT
Puskesmas Rajagaluh pada tahun 2018 sampai dengan 2020 adalah sebagai
berikut:
a. Promosi Kesehatan
Capaian beberapa kegiatan promosi kesehatan pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu :
- Kurangnya penyuluhan PHBS Keluarga
- Kurangnya komunikasi interpersonal dan konseling
- Kurangnya pemberdayaan individu melalui kunjungan rumah
- Kurangnya pembinaan PHBS di Tatanan Keluarga
- Prosentase posyandu purnama dan mandiri belum mencapai target
- Penggunaan media KIE masih terbatas
- Pendampingan pelaksanaan SMD dan MMD yang belum mencapai
target
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Luas wilayah dan jumlah 1. Tiap desa ada bidan desa
penduduk yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pelayanan kesehatan dengan
pendatang/urban dengan dukungan infrastruktur dan sarana
mobilisasi tinggi transportasi
3. Keterbatasan Petugas 3. Adanya Program “Puskesmas Nganjang
4. Pandemi covid Ka Imah” dengan intervensi PIS PK
4. Adanya media promosi yang dapat
digunakan

b. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Rencana Strategis 51
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Adanya Kematian Ibu, Bayi dan Balita
- Tidak tercapai target cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
(97,92%)
- Tidak tercapainya target cakupan neonates dengan komplikasi yang
ditangani (98,98%)
- Tidak tercapainya pelayanan anak balita (79,94%)
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
5. Luas wilayah dan jumlah 5. Tiap desa ada bidan desa
penduduk yang tinggi 6. Kemudahan mengakses sarana
6. Banyak penduduk pelayanan kesehatan dengan
pendatang/urban dengan dukungan infrastruktur dan sarana
mobilisasi tinggi transportasi
7. Penduduk pendatang yang tidak 7. Adanya PONED 24 jam
memiliki jaminan kesehatan atau 8. Adanya jaminan Persalinan dan
jaminan kesehatan terdaftar di Jaminan Kesehatan Daerah walaupun
wilayah lain dalam jumlah terbatas.
8. Kurangnya dukungan Keluarga 9. Tersedia ambulan desa
dalam Pengambilan Keputusan
untuk mendapatkan Pelayanan
Kesehatan yang sesuai standar.
9. Pandemi covid

b. Status Gizi
Capaian beberapa kegiatan gizi masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Tingginya angka Stunting
- Adanya kasus Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
- Rendahnya Balita Kurus mendapat makanan tambahan
- Kurangnya cakupan penemuan Bumil KEK (Kekurangan Energi Kronis)
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Pola Asuh serta Pola yang kurang 1. Kemudahan mengakses sarana pelayanan
tepat dari Keluarga. kesehatan dengan dukungan infrastruktur
2. Adanya Penyakit Penyerta dan sarana transportasi
3. Sanitasi yang tidak memenuhi
2. Adanya Distribusi PMT dan TTD
syarat (STBM)
3. Adanya Dukungan Lintas Sektor
4. Ekonomi keluarga

Rencana Strategis 52
5. Pandemi covid menyebabkan 4. Pelaksanaan Skrining Ibu Hamil yang
kegiatan posyandu tidak optimal dilaksanakan berkesinambungan
5. Penanganan stunting sebagai program
nasional

c. P2 Penyakit Menular dan Tidak Menular serta surveilance


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang
masih menjadi masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluhadalah:
- Rendahnya pelayanan kesehatan orang terduga TB
- Rendahnya pengobatan semua kasus TB
- Tingginya Penemuan TB MDR
- Rendahnya penemuan kasus penderita pneumonia balita
- Rendahnya cakupan sekolah bebas jentik
- Tingginya kasus DBD dan Chikungunya
- Tingginya Penemuan Kasus COVID 19
- Adanya Kasus Kusta
- Adanya Kasus HIV dan Hepatitis
- Masih rendahnya cakupan pelayanan pada pasien hipertensi
- Masih rendahnya cakupan pelayanan pada pasien diabetes melitus
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan Puskesmas
2. Rendahnya pengetahuan 2. Adanya jaminan kesehatan bagi masyarakat
masyarakat tentang penyakit miskin
menular dan tidak menular 3. Skrining COVID 19 dalam pelayanan Puskesmas
3. Populasi berisiko yang tersembunyi 4. Pelaksanaan Testing, Tracking, dan Treatment
dan belum terjangkau COVID 19
4. Kesehatan Lingkungan dan 5. tersedianya sarana prasarana testing (Tiple
penanganan sampah belum optimal eleminasi HIV, Hepatitis B dan Sipilis serta RDT
5. Rendahnya minat masyarakat untuk Antigen COVID 19) dan treatment serta adanya
melakukan test secara dini petugas tracer
6. Kesadaran gaya hidup sehat 6. Banyaknya media promosi yang dapat digunakan
7. Keterbatasan petugas

d. Kesehatan Lingkungan

Rencana Strategis 53
Masalah kesehatan lingkungan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluh
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan prosentase penduduk terhadap akses sanitasi
yang layak (Jamban sehat)
- Masih rendahnya prosentase Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan
Makanan yang diperiksa
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran masyarakat akan 1. Tingkat kesejahteraan
kesehatan yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Media promosi
pemikiran paradigma sakit 3. Kerjasama Lintas sector yang
3. Kesadaran gaya hidup sehat baik
masih rendah
4. Keterbatasan petugas

e. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


Masalah Perkesmas di wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluh
diantaranya:
- Kurangnya Cakupan Kunjungan KK Rawan
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Adanya Perawat yang belum 1. Kemudahan Akses ke
dilatih perkesmas Fasyankes
2. Keterbatasan jumlah tenaga 2. Puskesmas sebagai Sentra
perawat Keperawatan (Nursing
3. Kurangnya Koordinasi Lintas Centre)
Program
f. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Masalah pada UKM Pengembangan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Rajagaluh diantaranya:
- Kurangnya cakupan Pembinaan Batra
- Kurangnya Cakupan Penderita Katarak yang mendapat
Penanganan
- Kurangnya Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat
- Kurangnya Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di
SD/MI

Rencana Strategis 54
- Rendahnya cakupan pemeriksaan dan penanganan Kesehatan
Gigi dan Mulut siswa TK/RS
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tidak memiliki jaminan 1. Kemudahan Akses ke
Kesehatan Fasyankes
2. Keterbatasan petugas 2. Adanya Program Operasi
3. Kurangnya Koordinasi Lintas Katarak Masal
Program 3. Adanya media promosi
4. Ketakutan masyarakat untuk
melakukan pengobatan
5. Pandemi Covid-19

g. Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


UPT Puskesmas Rajagaluh dengan jaringan 3 (tiga) Puskesmas Pembantu
serta 10 (sepuluh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Rajagaluh. Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan
wilayah atau dekat dengan wilayah kerja UPT Puskesmas Rajagaluh seperti:
Puskesmas Sindangwangi, Puskesmas Leuwimunding, Puskesmas Salagedang
dan Puskesmas Sindang.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan
pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan UPT Puskesmas
Rajagaluh bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap
peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan
dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah Bidan, Perawat dan tenaga lain belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingginya Angka Ratio Rujukan Non spesifik

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tinggi masyarakat

Rencana Strategis 55
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas 2. Kemudahan akses terhadap
yang masih rendah dibanding fasyankes
jumlah penduduk 3. Media promosi
3. Keterbatasan jumlah tenaga
perawat dan bidan
4. Kurangnya Pengetahuan
Masyarakat tentang Prosedur dan
kriteria Rujukan
5. Kurangnya Sarana Alat kesehatan
Pemeriksaan Penunjang

B. Isu Strategis

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat


2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular serta surveillans
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Perbaikan Pengendalian Kesehatan Lingkungan
6. Perbaikan Cakupan program Pengembangan
7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi (tata nilai)
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Rajagaluh telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi
etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta
meningkatkan kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan
kerjasama.
UPT Puskesmas Rajagaluhmemiliki Tata Nilai PRIMA dengan
penjelasan sebagai berikut :
P Profesional = Pelayanan kepada masyarakat dilakukan
secara profesional sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan

Rencana Strategis 56
R Ringkas. = Menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
Rapi, Resik, rapi, sehat, aman dan nyaman sehingga
Rawat dan tercapai keselamatan dan kesehatan kerja
Rajin (5R)
I Inovatif = Pelayanan kesehatan dilakukan dengan
proses inovasi untuk menciptakan,
mengembangkan dan mempercepat
pencapaian hasil
M Mudah = Penyelenggaraan pelayanan bersifat mudah
dimengerti oleh pasien dan masyarakat.
A Aman = Dalam pelayanan maka keamanan dan
keselamatan pasien dan masyarakat
diutamakan (patient safety) dan
berorientasi pada kebutuhan pasien
(patient centre).

b) Sumber Daya Keuangan


Persiapan penerapan BLUD di UPT Puskesmas
Rajagaluhdilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan pengelolaan sistem akuntansi keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
UPT Puskesmas Rajagaluh yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui
pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan melalui e-puskesmas untuk seluruh Kabupaten

Rencana Strategis 57
Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan
aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di UPT
Puskesmas Rajagaluh sudah terpenuhi melalui anggaran Kapitasi JKN
Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Gizi, Posbindu PTM,
HIV, PISP, Kesehatan Olahraga dan Kesehatan Kerja, Pengelolaan
barang daerah dan kepegawaian.

e) Sumber Daya Teknologi


Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh UPT Puskesmas Rajagaluh seperti unit TCM untuk
pemeriksaan TB, unit Ultrasonoograpy (USG) untuk pemeriksaan ibu
hamil, unit Elektrocardiografi (EKG), unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, Unit unit nebulizer untuk tindakan gawat
darurat.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka,
Provinsi Jawa Barat atau Pusat serta anggaran kapitasi JKN
Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2010 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang TCM untuk pemeriksaan sample dahak TB, Ruang
Informasi Puskesmas, Ruang Genset dan Tempat Vaksinasi Statis.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan, Pusat dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. Rencana Pengembangan Layanan

Rencana Strategis 58
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di UPT
Puskesmas Rajagaluhadalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Rajagaluh dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi,
tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis
kesehatan, dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, UGD
24 jam dan PONED.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia,
pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan
anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular
seksual, konsultasi terpadu, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan
farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan gawat darurat, rujukan dan
persalinan.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan
yang lengkap.
2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh UPT Puskesmas
Rajagaluhadalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan
di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di
instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Konseling yang mengambil konsep
one stop service dimana pasien kelompok khusus dilayani secara terpadu
dan terjadwal dalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus
melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh maka UPT Puskesmas Rajagaluh membuka

Rencana Strategis 59
layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan
pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih UPT
Puskesmas Rajagaluh sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan UPT
Puskesmas Rajagaluhmemiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas
petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu
alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih
Puskesmas Rajagaluh
Perkembangan pemukiman yang masih terus berjalan di wilayah
Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh UPT
Puskesmas Rajagaluh dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis
dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan
Darah Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer,
kimia klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).
4. Vertical Integration (integrasi vertikal)

Rencana Strategis 60
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Rajagaluh sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga
rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan UPT Puskesmas Rajagaluh
setiap tahun mengharuskan UPT Puskesmas Rajagaluh untuk mencari
inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan
pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, UPT Puskesmas Rajagaluh akan
mengembangkan system rekam medis yang baik, berkualitas dan mudah.
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, UPT
Puskesmas Rajagaluh juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan layanan konseling pada kelompok khusus.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di UPT Puskesmas Rajagaluh yaitu:
a. Pemeriksaan TCM
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Klinik Konseling untuk kelompok khusus
d. Telemedicine
e. Telesehat
f. Antrian Online
6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan

Rencana Strategis 61
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien kelompok khusus seperti lansia
diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan
ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif
Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Ruang Informasi/ Skrining Pasien
b. Ruang TCM
c. Gudang dan Ruang Arsip
d. Pengadaan Dental Unit
e. Pengadaan Kendaraan Pusling Roda 4
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka UPT Puskesmas Rajagaluh perlu melakukan
rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan Tenaga Medis dan Non Medis
b. Penambahan Tenaga Rekam Medis
c. Penambahan Tenaga Analis Medis
d. Pelatihan Tenaga Medis dan Paramedis

Rencana Strategis 62
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Visi Puskesmas
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan Visi Kabupaten Kuningan pada Dokumen Rencana
Strategis Dinas Kesehatan dan RPJMD Kabupaten Majalengka tahun
2018-2023. Jika terjadi perubahan visi pemerintahan kabupaten
Kuningan yang dalam hal ini diterjemaahkan oleh UPT Puskesmas
Rajagaluh, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai
dengan perubahan tersebut.
Rencana Strategis UPT Puskesmas Rajagaluh 2019 – 2024 mengacu pada
Visi Kabupaten Majalengka, yaitu : "MAJALENGKA RAHARJA (Religius,
Adil, Harmonis, dan Sejahtera ) ".
Visi Puskesmas Rajagaluh adalah sejalan dengan Visi Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023 dan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka “MAJALENGKA RAHARJA” yaitu Mewujudkan Tata
Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS,
ADIL, HARMONIS DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2023.
Visi Puskesmas Rajagaluh adalah “Rajagaluh Raharja” yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Religius : Seluruh aktivitas kehidupan di Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai
keagamaan.
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau
golongan tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta
suasana yang tentram dan tertib.
Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan
keserasian antara seluruh pemangku kepentingan (
stakeholders ) pembangunan kesehatan.
Sejahtera : Tercapainya kondisi masyarakat Rajagaluh yang sehat,
bahagia secara lahir dan batin.
Adapun Misi Puskesmas Rajagaluh adalah sejalan dengan Misi
Kabupaten Majalengka dan sejalan pula dengan Misi Dinas Kesehatan

Rencana Strategis 63
Kabupaten Majalengka. Misi Puskesmas Rajagaluh adalah
“meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan” dengan penjabaran
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional
3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan prima kepada masyarakat.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara
program dan lintas sektor terkait
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk
mampu hidup sehat.
Adapun tujuan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat mempunyai tujuan:
a. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan
b. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional
mempunyai tujuan:
a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan
sesuai standar kompetensi
b. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga
3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan prima kepada masyarakat mempuyai tujuan:
a. Meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan
b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung
mutu manajemen
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara
program dan lintas sektor terkait mempunyai tujuan:
a. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas
sektor
b. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas program

Rencana Strategis 64
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk
mampu hidup sehat dengan mendorong upaya kesehatan berbasis
masyarakat dengan pendekatan keluarga.

B. Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas


Berdasarkan Misi yang ada dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Kuningan, misi yang terkait dengan program di UPT Puskesmas
Rajagaluh adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan terciptanya pelayanan kesehatan yang adil dan merata
di wilayah UPT Puskesmas Rajagaluh
2. Mewujudkan Manajemen Layanan Kesehatan yang berkualitas dan
Berkelanjutan di wilayah UPT Puskesmas Rajagaluh
3. Menciptakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Santana,
Basajan, Santika dan Unggul di UPT Puskesmas Rajagaluh
Untuk mewujudkan terciptanya pelayanan kesehatan yang adil dan
merata UPT Puskesmas Rajagaluh berusaha meningkatkan pelayanan di
Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Puskesmas keliling serta
menempatkan Bidan Desa atau Perawat di Daerah Binaan, adanya
pelayanan Upaya kesehatan Masyarakat di Luar Gedung UPT Puskesmas
Rajagaluh.
Agar dapat mewujudkan Manajemen Layanan kesehatan yang
berkualitas dan berkelanjutan maka, UPTD UPT Puskesmas Rajagaluh
membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui perencanaan tingkat Puskesmas.
Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalui
penilaian kinerja Puskesmas.

Motto dan Tata Nilai :


UPT UPT Puskesmas Rajagaluh “PRIMA“ yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :

Rencana Strategis 65
P Profesional = Pelayanan kepada masyarakat dilakukan
secara profesional sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan
R Ringkas. Rapi, = Menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
Resik, Rawat rapi, sehat, aman dan nyaman sehingga
dan Rajin (5R) tercapai keselamatan dan kesehatan kerja
I Inovatif = Pelayanan kesehatan dilakukan dengan
proses inovasi untuk menciptakan,
mengembangkan dan mempercepat
pencapaian hasil
M Mudah = Penyelenggaraan pelayanan bersifat mudah
dimengerti oleh pasien dan masyarakat.
A Aman = Dalam pelayanan maka keamanan dan
keselamatan pasien dan masyarakat
diutamakan (patient safety) dan
berorientasi pada kebutuhan pasien
(patient centre).

C. Tujuan Puskesmas
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan
kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan UPT Puskesmas Rajagaluh adalah
sebagai berikut :
“Mewujudkan Mewujudkan masyarakat yang sehat melalui
peningkatan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Mewujudkan masyarakat yang sehat melalui peningkatan pelayanan
Upaya Kesehatan Peorangan”

Rencana Strategis 66
D. Sasaran Puskesmas
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran UPT Puskesmas Rajagaluh berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
UPT Puskesmas Rajagaluh Tahun 2021-2023

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1 Angka Kematian Ibu (AKI)


2 Angka Kematian Bayi (AKB)
3 Cakupan K4
4 Cakupan Persalinan Nakes
Cakupan Pelayanan Nifas
5
Lengkap
Cakupan Penanganan
6 komplikasi kebidanan
Mewujudkan ditangani
masyarakat yang Cakupan Penanganan
7
sehat melalui Meningkatnya neonatus komplikasi ditangani
peningkatan derajat dan kualitas 8 Cakupan KB Aktif
pelayanan Upaya kesehatan
8 Cakupan D/S
Kesehatan masyarakat serta
Masyarakat jangkauan Prosentase Stunting dan Gizi
9
pelayanan kesehatan Buruk
masyarakat Persentase Posyandu Purnama
10
Mandiri
Cakupan penyuluhan kepada
11
masyarakat
Persentase desa yang mencapai
12
UCI
Persentase KLB yang
13 ditanggulangi termasuk Covid-
19
14 Akses terhadap jamban
Persentase keberhasilan
15
pengobatan TB
16 Case Fatality Rate DBD

Rencana Strategis 67
Orang berisiko terinfeksi HIV
17 dan Hepatitis mendapatkan
pemeriksaan HIV
Cakupan pelayanan pasien
18
dengan gangguan jiwa
Pelayanan kesehatan pada usia
19
lanjut >60 tahun
Pelayanana Pada Usia Anak
20
Sekolah
21 Pelayanan pada usia Produktif

20 Mutu Pelayanan UKM

1. Indek Kepuasan Pelanggan


Cakupan angka kontak peserta
2.
JKN
Cakupan kelengkapan
3.
pengisian rekam medis
Cakupan kunjungan rawat
4.
jalan
Cakupan kunjungan rawat
5.
jalan gigi
Mewujudkan Meningkatnya mutu Cakupan kunjungan ke Ruang
6.
masyarakat yang pelayanan serta Gawat Darurat
sehat melalui aksesibilitas Cakupan peserta prolanis rutin
7.
peningkatan pelayanan kesehatan terkendali
pelayanan Upaya perorangan Cakupan Asuhan Keperawatan
8.
Kesehatan Individu
Peorangan Angka Penggunaan Rawat Inap
9.
Tempat Tidur
Cakupan kelompok resiko
10.
tinggi mendapat Askep
Cakupan interpersonal
11.
konseling
Prosentase ketersediaan obat di
12.
Puskesmas1
Persentase penggunaan obat
13.
rasional
Cakupan pemeriksaan
14.
laboratorium Puskesmas

E. Strategi dan Arah Kebijakan


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat
melalui analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Rencana Strategis 68
1. Analisis SWOT untuk Meningkatnya derajat dan kualitas kesehatan
masyarakat serta jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.

Faktor Internal Kekuatan ( S )


Kelemahan ( W )
1. Adanya Struktur 1. Keterbatasan tenaga
Organisasi yang Upaya Kesehatan
mendukung Masyarakat yang benar-
2. Adanya sistem peningkatan benar sesuai Pendidikan
mutu pelayanan UKM dan kompetensi
(akreditasi puskesmas) 2. Kurangnya jenis
3. Adanya Komitmen peningkatan kapasitas
pimpinan dan semua (pelatihan) petugas
karyawan tentang mutu upaya kesehatan
pelayanan masyarakat
4. Adanya sistem informasi 2. Keterbatasan
dan data yang mendukung anggaran
5. Adanya gedung, sarana 3. Banyaknya kegiatan
dan Prasarana yang atau program yang
memadai baik di menjadi standar
Puskesmas maupun
jaringan dan jejaring
6. Adanya layanan program
yang mendukung promotif
dan preventif
7. Adanya dukungan lintas
sektor
8. Adanya media promosi
yang dapat digunakan

Faktor Eksternal
SO WO
Peluang ( O )
1.Adanya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
dukungan pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
kebijakan daerah manajemen mutu yang tenaga kesehatan
tentang baik dan peningkatan yang kompeten
pemenuhan strata akreditasi melalui peluang
sarana dan Puskesmas dan mutu pengajuan anggaran
operasional pelayanan UKM pelatihan teknis dan
Puskesmas 2. Mengoptimalkan proses kalakarya
2. Meningkatnya ketersediaan gedungm 2. Mengatasi
akses masyarakat sarana prasarana dan keterbatasan
terhadap jenis layanan yang dapat anggaran operasional
informasi dilakukan baik di dalam melalui peluang
kesehatan Gedung maupun di luar peningkatan
gedung pendapatan
3. Mengoptimalkan kondisi Puskesmas
sarana pelayanan melalui 3. Mengatasi banyaknya
pemeliharaan dan program puskesmas

Rencana Strategis 69
perawatan yang baik dengan integrasi
4. Mengoptimalkan tenaga beberapa program
pelayanan yang ada yang saling
dengan panduan SOP mendukung dan
Pelayanan pemberian insentif
5. Mengoptimalkan berbasis kinerja
dukungan lintas sector
untuk mengoptimalkan
upaya preventif dan
promotive
6. Mengoptimalkan media
promosi yang ada untuk
edukasi kepada masyarakat

Ancaman ( T ) ST WT
1. Orientasi 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
masyarakat untuk sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
pengobatan lebih pelayanan UKM untuk dengan integrasi
tinggi daripada meningkatkan mutu program UKM dan
untuk mencegah pelayanan UKM UKP terkait
penyakit 2. Meningkatkan upaya 2. Mengoptimalkan
2. Kesadaran preventif dan promotive anggaran BOK untuk
Masyarakat untuk yang terintegrasi dengan melakukan kegiatan
pola hidup sehat kuratif dan rehabilitatif kunjungan rumah dan
masih kurang kegiatan luar gedung

2. Analisis SWOT untuk Meningkatnya mutu pelayanan serta


aksesibilitas pelayanan kesehatan perorangan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

1. Keterbatasan
1. Adanya Struktur jumlah dan beberapa
organisasi dan system jenis tenaga
manajemen yang jelas penunjang, seperti
2, Adanya Komitmen perawat ,bidan,
pimpinan dan karyawan Pranata
untuk meningkatkan Laboratorium,
mutu pelayanan Pranata Komputer,
3.Adanya Alat Kesehatan Perekam medik,
yang mencukupi untuk tenaga adminisitrasi
beragam jenis layanan umum dan
(alat pemeriksaan umum, pelaksana program
pemeriksaan penunjang dibanding beban
TCM, pemeriksaan kerja pelayanan UKP
penunjang USG, dan program UKM

Rencana Strategis 70
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

pemeriksaan laboratorium 2. Kurangnya jenis


canggih) peningkatan
4. Adanya sarana yang kapasitas (pelatihan)
memadai (gedung, petugas yang sudah
kendaraan pusling, sarana terpenuhi
IPAL) 3. Keterbatasan
5. Adanya jenis anggaran
ketenagaan yang operasional
mencukupi (dokter, 4. Keterbatasan
apoteker, dokter gigi, anggaran
perekam medis, perawat, pemeliharaan dan
pengadaan sarana
bidan, ahli gizi, perawat
(gedung, alat
gigi, sanitarian, analis kesehatan,
medis, kesehatan kendaraan, IPAL, dll)
masyarakat dan 5. Rendahnya
administrasi) kemampuan
6.Adanya akses yang Puskesmas untuk
mudah terjangkau menjangkau akses
penduduk yang
masyarakat
bertempat tinggal
7.Adanya tarif pelayanan jauh di Wilayah kerja
yang terjangkau dan baku 6. Persaingan dengan
8. Adanya layanan fasilitas kesehatan
program yang mendukung swasta
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV dan IMS,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis, dll
9. Adanya Dukungan
lintas sektor

Faktor Eksternal
SO
Peluang ( O ) WO

1. Adanya 1. Mengoptimalkan jenis 1. Mengatasi


dukungan dan jumlah tenaga yang keterbatasan jumlah
kebijakan daerah ada di UPT UPT tenaga kesehatan
tentang Puskesmas Rajagaluh melalui peluang
pemenuhan melalui pembagian tugas kebijakan pengadaan
sarana dan tambahan kepada tenaga formasi pegawai dari
operasional dengan memperhatikan pemerintah Kabupaten

Rencana Strategis 71
Faktor Eksternal
SO
Peluang ( O ) WO

Puskesmas kinerja dan kompetensi Majalengka


2. Meningkatnya pegawai 2. Mengatasi
daya beli 2. Mengoptimalkan keterbatasan anggaran
masyarakat ketersediaan alat operasional melalui
terhadap kesehatan dan jenis peluang peningkatan
kesehatan layanan yang dapat pendapatan
3. Adanya dipenuhi Puskesmas
dukungan 3. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
Kebijakan kondisi sarana pelayanan keterbatasan anggaran
Pengadaan melalui pemeliharaan dan pemeliharaan sarana
Formasi Pegawai perawatan yang baik melalui peluang
dari Kementrian 4. Mengoptimalkan tenaga peningkatan
Pemberdayaan pelayanan dengan pendapatan
Aparatur Sipil panduan SOP Pelayanan Puskesmas
Negara dan 5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi
pemerintah informasi keberadaan, rendahnya cakupan
daerah layanan JKN dan layanan dengan
Kabupaten keunggulan Puskesmas menggunakan media
Majalengka melalui berbagai sarana sosial sebagai promosi
4. Media Sosial informasi
banyak diakses 6. Mengoptimalkan
masyarakat informasi layanan
program yang dapat
diperoleh masyarakat

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 3. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
Fasilitas adanya sistem keterbatasan tenaga
Kesehatan Tingkat manajemen mutu kesehatan untuk
Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas mengatasi Jarak
kompetitor d 4. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
layanan dan 4. Mengatasi keterbatasan
keunggulan Puskesmas Puskesmas menjangkau
5. Mengoptimalkan peserta JKN dengan
layanan program dan pelayanan di luar
gedung
kegiatan luar gedung

Rencana Strategis 72
Ancaman ( T ) ST WT
sebagai differensiasi
layanan Puskesmas

2. Tingginya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Meningkatkan


Kesadaran pelayanan melalui kompetensi petugas
masyarakat sistem manajemen untuk meningkatkan
tentang hukum mutu, panduan SOP patient safety dan
pelayanan dan patient oriented
pelaksanaan 2. Meningkatkan
akreditasi Puskesmas koordinasi dan
sebagai dasar hukum komunikasi antar
kinerja pelayanan petugas dan antar
Puskesmas petugas dan pimpinan
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi Tingginya


pelayanan JKN yang pelayanan melalui Ratio Rujukan Non
berubah-ubah dan sistem manajemen spesialistik dengan
tidak menguntungkan mutu, panduan SOP edukasi kepada
pelayanan dan masyarakat tentang 144
pelaksanaan jenis penyakit yang
akreditasi Puskesmas dapat dilayani di FKTP
sebagai kebijakan secara tuntas.
pelayanan JKN di 2.Meningkatkan
Puskesmas kepuasan peserta JKN
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

Rencana Strategis 73
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan


masyarakat derajat dan pelayanan dengan peningkatan
yang sehat kualitas kesehatan ibu, mutu layanan UKM
melalui kesehatan bayi, anak dan untuk meningkatkan
peningkatan masyarakat remaja kepuasan masyarakat
pelayanan serta Serta pemenuhan alkes
Upaya jangkauan dan barang habis pakai
Kesehatan pelayanan 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
Masyarakat kesehatan masalah gizi untuk ibu dan anak
masyarakat kurang, buruk seperti ANC terpadu,
dan Stunting persalinan 24 jam,
pada bayi, meningkatkan
balita, ibu konseling, pemeriksaab
hamil dan ibu MTBS, KB pasca salin,
menyusui Inovasi SAGIBU
(Sayang Gigi Ibu)
3 Peningkatan 3 Meningkatkan
upaya promosi Sosialisasi dan
kesehatan dan Menetapkan anggaran
pemberdayaan peningkatan kapasitas
masyarakat petugas dan kader
setiap tahun dan
meningkatkan promosi
kesehatan melalui
media sosial .
Penyebarluasan
informasi/ kampanye
PHBS
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan
menular dan HIV, layanan IVA,
tidak menular Posbindu, peningkatan
serta kesehatan Testing, Tracking dan
lingkungan Treatment COVID 19
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan
jaringan pembinaan
Puskesmas

Rencana Strategis 74
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM
kualitas SDM, sesuai standar
sarana akreditasi Puskesmas
prasarana dan dan pengadaan obat
perbekalan serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui
kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan UGD dan
layanan sesuai pelayanan PONED 24
kebutuhan jam.
masyarakat
dan kebijakan
bidang
kesehatan
Meningkatny 1. Peningkatan 1 Peningkatan mutu
a mutu pelayanan UKP pelayanan di Ruang-
Mewujudkan
pelayanan unit-unit Ruang Pemeriksaan
masyarakat
serta layanan di UPT Unit Rawat Jalan, IGD,
yang sehat
aksesibilitas Puskesmas Rawat Inap, Poned dan
melalui
pelayanan Rajagaluh Unit Penunjang
peningkatan
kesehatan 2. Peningkatan 2 Layanan terintegrasi
pelayanan
perorangan pelayanan UKM dan UKP untuk
Upaya
terhadap meningkatkan cakupan
Kesehatan
kelompok pelayanan prolanis,
Peorangan
resiko seperti lansia dan PTM
lansia dan
prolanis
3. Peningkatan 3 Meningkatkan
unit Layanan pelayanan canggih
penunjang seperti TCM,
sebagai daya pemeriksaan USG dan
Tarik elektromedik lainnya
pelayanan
4. Peningkatan 4 Peningkatan promosi
Promosi layanan melalui
Layanan untuk promosi lewat media
meningkatkan sosial yang dipunyai
jumlah layanan oleh UPT Puskesmas
dan Rajagaluh untuk
pendapatan meningkatkan layanan
dan pendapatan

Rencana Strategis 75
Rencana Strategis 76
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Rencana Program
Dalam melakukan perencanaan pembangunan kesehatan tahun
2011-2023, Arah Kebijakan menjadi acuan penyusunan Program dan
Kegiatan di UPT Puskesmas Rajagaluh tersusun dalam Rencana strategis,
Rencana Pendapatan dan rencana belanja Program dan Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam
Lampiran. Rencana Program pembangunan bidang Kesehatan yang akan
dilaksanakan dalam upaya mencapai Misi pembangunan Kabupaten
Majalengka Tahun 2019-2023.
Rencana pendapaatan yang akan dicapai oleh UPT Puskesmas
Rajagaluh pada tahun 2021 sampai dengan 2023 adalah sebagai berikut :

NO PENDAPATAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023

1 Pendapatan
Layanan
Retribusi
Rp 169,845,250.00 Rp 186,410,000.00 Rp 186,410,000.00

- Silpa Rp 3,349,582.00 - -

Rp 1,705,287,096.00 Rp 1,713,467,096.00 Rp 1,713,467,096.00


- Kapitasi JKN

- Non Kapitasi
Rp 523,242,030.00 Rp 523,242,030.00 Rp 523,242,030.00
JKN
3 Operasional APBD - -

4 Bantuan
Operasional Rp 670,750,400.00 Rp 923,591,500.00 Rp 923,591,500.00

Kesehatan (BOK)
JUMLAH
Rp 3,072,474,358
Rp 3,346,710,626.00 Rp 3,346,710,626.00

Belanja Program, Kegiatan dan subkegiatan yang akan dilaksanakan


oleh UPT Puskesmas Rajagaluh pada tahun 2021 sampai dengan 2023
berikut dengan kerangka pendanaan adalah sebagai berikut :

Rencana Strategis 77
1. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT BERSUMBER BOK/DAK
Program Upaya Kesehatan Masyarakat bersumber Biaya Operasional
Kesehatan/BOK/DAK pada tahun 2021 dapat dirinci sebagai berikut :

NO KEGIATAN JUMLAH
1. Kegiatan UKM Essensial
a. KIA/KB Rp. 14.700.000
b. Stunting Rp. 131.640.000
c. ODF Rp. 10.800.000
d. Germas Rp. 11.550.000
e. Deteksi Dini Rp. 187.349.900
f. Pelatihan Tracer Rp. 7.120.000
g. Fungsi Manajemen Rp. 5.684.200
h. PHL Rp. 57.600.000
2 Penanganan Covid Rp. 244.306.300
TOTAL Rp. 670.750.400

2. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN BERSUMBER BOP


Program Upaya Kesehatan Masyarakat bersumber Biaya Operasional
Puskesmas pada tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut :

NO KEGIATAN JUMLAH
1. Belanja Pegawai Rp. 0
Belanja Barang Jasa Rp. 169,845,250.00
2.
TOTAL Rp. 169,845,250.00

3. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN BERSUMBER JKN


Program Upaya Kesehatan Masyarakat bersumber Dana Kapitasi JKN pada
tahun 2021 dapat dirinci sebagai berikut :

NO KEGIATAN JUMLAH
1. Belanja Pegawai Rp. 0
2. Belanja Barang Jasa Rp. 1,441,153,418.00

TOTAL Rp. 1,441,153,418.00

4. PROGRAM UPAYA KESEHATAN BERSUMBER NON KAPITASI JKN


Program Upaya Kesehatan Masyarakat bersumber Dana Non Kapitasi JKN
pada tahun 2020 dapat dirinci sebagai berikut :

NO KEGIATAN JUMLAH
1. Belanja Pegawai Rp. 0
2 Belanja Barang Jasa Rp. 384.440.000
TOTAL Rp. 384.440.000

Rencana Strategis 78
RENCANA STRATEGIS
UPT PUSKESMAS RAJAGALUH TAHUN 2021 – 2023
TUJUAN: Mewujudkan masyarakat yang sehat melalui aksesibilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas.

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
Berdasarkan angka kematian menurut
umur (Age Spesific Date Rate/ASDR)
yang diperoleh dari catatan registrasi
1 UHH 70 72,6 72,7 73,0
mortalitas secara time series atau
secara tidak langsung denga program
Mortpak Lite

SASARAN :
1.Meningkatnya derajat dan kualitas kesehatan masyarakat serta jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Jumlah kematian ibu pada Program Kesehatan


Peningkatan
tahap kehamilan dan Ibu dan Anak
Angka Kematian pelayanan
1 kelahiran / Jumlah 1 0 0 0 Pelayanan
Ibu (AKI) kesehatan ibu,
Kelahiran Hidup x 100.000 Kegawatdaruratan
anak dan remaja
KH Ibu dan Anak
Program Kesehatan
Penanganan
Ibu dan Anak
Jumlah kasus kematian masalah gizi
Pelayanan
bayi pada usia 0-1 tahun / kurang, buruk dan
Angka Kematian Kesehatan Bayi,
2 Jumlah Kelahiran Hidup 16 12 8 4 stunting pada
Bayi (AKB) balita dan Anak
pada tahun tertentu x 1.000 bayi, balita, ibu
Program
KH hamil dan ibu
Penanganan
menyusui
Stunting

Rencana Strategis 79
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Cakupan kunjungan Ibu Program Kesehatan


Hamil K-4 adalah Cakupan Ibu
ibu hamil yang telah Peningkatan
memperoleh pelayanan Pelayanan ANC
antenatal sesuai dengan Peningkatan yang berkualitas
3 Cakupan K4 standar minimal 4 (empat) 109% 100% 100% 100% Pelayanan Pelayanan
kali selama kehamilannya Kesehatan Ibu Pemeriksaan
disuatu wilayah kerja Kehamilan dengan
Puskesmas pada kurun USG
waktu satu tahun Pelayanan ANC di
desa dan Posyandu
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan adalah Program Kesehatan
Persentase ibu bersalin Ibu dan Anak
yang mendapatkan Pelayanan
Cakupan Peningkatan
4 pertolongan persalinan oleh 113% 100% 100% 100% kegawatdaruratan
Persalinan Nakes Kesehatan Ibu
tenaga kesehatan yang Persalinan di Poned
memiliki kopetensi Penyeliaan fasilitatif
kebidanan di wilayah kerja kepada BPM
Puskesmas pada kurun Kerjasama dengan
waktu satu tahun. jejaring
Program Kesehatan
Ibu dan Anak
Pelayanan
Cakupan pelayanan nifas
Peningkatan kegawatdaruratan
adalah Pelayanan kepada
Cakupan pelayanan Persalinan di Poned
ibu dan neonatal pada masa
5 Pelayanan Nifas 108 100% 100% 100% kesehatan Ibu Penyeliaan fasilitatif
6 jam sampai dengan 42
Lengkap Bersalin dan Ibu kepada BPM
hari pasca persalinan
Nifas Kerjasama dengan
sesuai standar.
jejaring
Kunjungan rumah
kepada Ibu Nifas

Rencana Strategis 80
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Cakupan komplikasi Peningkatan


kebidanan yang ditangani Pelayanan
adalah Ibu dengan Kesehatan Ibu
komplikasi kebidanan di Program Kesehatan
satu wilayah kerja pada Ibu dan Anak
Cakupan
kurun waktu tertentu yang Pelayanan
Penanganan
mendapat penanganan Kegawatdaruratan
6 komplikasi 98% 100% 100% 100%
definitif sesuai dengan di Poned
kebidanan
standar oleh tenaga Kunjungan
ditangani
kesehatan kompeten terhadap Ibu Hamil
terlatih pada tingkat Resiko Tinggi
pelayanan dasar dan Pembinaan Kepada
rujukan. Bidan Puskesmas
dan Bidan Desa
Cakupan neonatus dengan Peningkatan
komplikasi yang ditangani pelayanan
adalah neonatus dengan terhadap bayi baru Pelayanan
Cakupan komplikasi di wilayah kerja lahir kegawatdaruratan
Penanganan puskesmas pada kurun ibu dan bayi di
7 neonatus waktu tertentu yang 99% 100% 100% 100% Poned
komplikasi ditangani sesuai dengan Program Rujukan
ditangani standar oleh tenaga Kerjasama dengan
kesehatan terlatih di sarana jejaring RS
pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu
pelayanan
Peningkatan Pelayanan KB
Cakupan peserta KB Aktif
pelayanan KB metoda jangka
adalah jumlah peserta KB
Panjang
Aktif dibandingkan dengan
Pelayanan KB di
jumlah pasangan usia
8 Cakupan KB Aktif 78,5% 80% 80% 80% Bidan Desa dan
subur (PUS) di wilayah
Posyandu
kerja Puskesmas dalam
Kerjasama dengan
kurun waktu satu tahun.
pengawas KB dan
PLKB

Rencana Strategis 81
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Kerjasama dengan
Jejaring

Balita adalah anak yang Peningkatan


berumur di bawah 5 tahun pelayanan
(0-59 bulan 29 hari) terhadap balita
S Balita adalah jumlah Peningkatan strata
seluruh sasaran (S) balita posyandu menjadi
yang ada di suatu wilayah. purnama dan
8 Cakupan D/S D Balita adalah jumlah 85% 85% 85% 90% mandiri
balita yang ditimbang (D) di Peningkatan
suatu wilayah. promosi pada H-1
Persentase D/S adalah pelaksanaan
jumlah balita yang posyandu
ditimbang terhadap balita Pelatihan dan
yang ada dikali 100%. Refreshing kader
Peningkatan gizi Program
Jumlah balita stunting dan
masyarakat dan penanganan balita
Prosentase balita gizi buruk dan gizi
Revitalisasi stunting
Stunting, Gizi kurang di wilayah kerja
9 10% 10% 8% 6% Posyandu Program
kurang dan Gizi dibandingkan dengan balita
penanganan gizi
Buruk di wilayah Kecamatan
buruk dan gizi
Rajagaluh
kurang pada balita
Posyandu Purnama adalah Program
Posyandu yang dapat Revitalisasi
melaksanakan kegiatan posyandu
Persentase lebih dari 8 kali per tahun, Program
10 Posyandu Purnama dengan rata-rata jumlah 51% 60% 65% 70% peningkatan strata
Mandiri kader sebanyak 5 orang posyandu
atau lebih, cakupan kelima Program pelatihan
kegiatannya utamanya lebih dan refreshing
dari 50%, mempunyai kader

Rencana Strategis 82
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

kegiatan tambahan lebih


dari 2 kegiatan, dana sehat
yang dikelola oleh
masyarakat yang
pesertanya masih terbatas
yakni kurang dari 50%
kepala keluarga di wilayah
kerja posyandu.

Penyuluhan kelompok oleh Peningkatan


petugas didalam gedung penyuluhan
Puskesmas adalah kepada
penyampaian informasi masyarakat
kesehatan kepada sasaran
pengunjung Puskesmas
secara berkelompok (5-30
orang) yang dilaksanakan
Cakupan oleh petugas, dilaksanakan
11 penyuluhan 2 kali dalam satu minggu 96% 100% 100% 100%
kepada masyarakat selama satu bulan (8 kali)
dalam setahun 8 x 12 bln
(96 kali), didukung alat Program promosi
bantu/media penyuluhan kesehatan melalui
96 kali. Pembuktiannya penyuluhan
dengan : jadwal, materi, langsung dan
dokumentasi, pemberi media promosi dan
materi, alat bantu yang media sosial
digunakan, buku visum. puskesmas
Cakupan Desa/Kelurahan Pemantapan
Universal Child program imunisasi
Immunization (UCI) adalah rutin dan Program Imunisasi
Persentase desa
12 Desa/Kelurahan dimana ≥ 100% 100% 100% 100% imunisasi program rutin pada bayi
yang mencapai UCI
80 % dari jumlah bayi yang lainnya Program pelayanan
ada di desa tersebut sudah kesehatan neonatus
mendapat imunisasi dasar dan bayi

Rencana Strategis 83
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

lengkap dalam waktu satu Program pelayanan


tahun kesehatan di
posyandu
Program pelatihan
dan OJT imunisasi
bagi bidan
Peningkatan Sistem
pengendalian KLB kewaspadaan dini
dan respon (SKDR)
(Jumlah KLB yang Ketepatan dan
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam / kelengkapan
13 yang ditanggulangi 100% 100% 100% 100%
jumlah KLB yang ada) x surveilan terpadu
termasuk Covid-19
100% penyakit
Program
pengendalian
Kejadian luar biasa
Prosentase Penduduk Peningkatan
terhadap akses sanitasi pengendalian
yang layak (Jamban Sehat) kesehatan
adalah Prosentase lingkunga
penduduk dengan akses Program Inovasi
fasilitas sanitasi yang layak JASUKE(Jamban
Akses terhadap adalah perbandingan antara Sehat Untuk
14 85% 90% 95% 100%
jamban penduduk yang akses Keluarga) untuk
terhadap fasilitas sanitasi meningkatkan
yang layak (jamban sehat) cakupan jamban
dengan penduduk sehat untuk
seluruhnya, dinyatakan keluarga di Wilayah
dalam persentase Kerja Puskesmas
Rajagaluh

Rencana Strategis 84
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

(Jumlah semua kasus TB Peningkatan Pelayanan


yang sembuh dan pengendalian Kesehatan Orang
pengobatan lengkap / penyakit menular Terduga TB
jumlah semua kasus TB Cakupan
Persentase
yang diobati dan Pengobatan semua
15 keberhasilan 52% 100% 100%1 100%
dilaporkan) x 100% kasus TB
pengobatan TB
Angka Keberhasilan
pengobatan TB
Pelayanan
intergrasi TB-HIV
Pengendalian Pelayanan Kasus
(Jumlah penderita DBD
penyakit menular yang ditangani
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate vektor Penanganan
16 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD kegawatdaruratan
ditemukan dan ditangani) x
Program Sekolah
100%
Bebas Jentik
(Jumlah orang beresiko Pengendalian Pelayanan terhadap
terinfeksi HIV dan hepatitis orang dengan orang dengan
yang mendapatkan resiko terinfeksi resiko terinfeksi
Orang berisiko pemeriksaan HIV dan HIV dan hepatitis HIV
terinfeksi HIV dan hepatitis sesuai standar di Pelayanan terhadap
17 Hepatitis Puskesmas dan jaringannya 99% 100% 100% 100% orang dengan
mendapatkan dalam kurun waktu 1 tahun resiko terinfeksi
pemeriksaan HIV / Jumlah orang yang hepatitis
beresiko terinfeksi HIV dan Pemeriksaan HIV
hepatitis) x 100% dan hepatitis pada
ibu hamil
Cakupan pelayanan Pelayanan pasien
Cakupan kesehatan Orang dengan dengan gangguan
pelayanan pasien Gangguan Jiwa Berat jiwa
18 80% 100% 100% 100%
dengan gangguan adalah setiap ODGJ Berat Program Inovasi
jiwa mendapatkan pelayanan KAPUJI(Kampung
kesehatan sesuai standar Peduli Jiwa)

Rencana Strategis 85
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Lansia (umur ≥ 60 tahun) Peningkatan Posbindu PTM


yang mendapat skrining pelayanan Program santun
kesehatan di wilayah kerja kesehatan pada lansia
Pelayanan Puskesmas minimal satu usia lanjut
kesehatan pada Program Pelayanan
17 kali dalam kurun waktu 1 64% 65% 70% 75% Prolanis
usia lanjut >60 Tahun.
tahun Program pelayanan
diabetes
Program pelayanan
penderita hipertensi
Peningkatan Penjaringan pada
Jumlah anak usia sekolah pelayanan pada anak sekolah
Pelayanan Pada yang dilayani dibandingkan anak usia sekolah Program BIAS
18 100% 100% 100% 100%
Usia Anak Sekolah jumlah seluruh anak usia Vaksinasi covid
sekolah bagi anak dan
pelajar
Peningkatan Skrining Pada Usia
Jumlah usia produktif yang pelayanan pada Produktif
Pelayanan pada mendapat pelayanan usia produktif Pelayanan pada
19 65% 70% 80% 90%
usia Produktif dibandingkan dengan usia produktif
semua usia produktif Posyandu Usia
Produktif
Mutu Pelayanan UKM yang
Mutu Pelayanan dinilai dengan indicator Peningkatan Program
20 40% 60% 65% 70%
UKM mutu layanan UKM mutu layanan Peningkatan mutu
mencapai hasil baik UKM layanan UKM

2. Meningkatnya mutu pelayanan serta aksesibilitas pelayanan kesehatan perorangan

Rencana Strategis 86
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Nilai Indeks Kepuasan


Indek Kepuasan Peningkatan Mutu Peningkatan Mutu
1. Pelanggan Hasil Analisa 75% 80% 85% 90%
Pelayanan Pelayanan
Pelanggan Indikator
Peningkatan
Cakupan kontak dan pelayanan pasien
jumlah kunjungan kasus Peningkatan secara umum
Cakupan angka
( baru ) rawat jalan di 99 150 150 150 angka kontak dan Peningkatan angka
2. kontak peserta
sarana kesehatan strata permil permil permil permil pelayanan peserta kontak pasien JKN
JKN JKN Peningkatan mutu
pertama
pelayanan secara
umum
Presentase kelengkapan
pengisian rekam medis Program pencatatan
Cakupan pada seluruh pasien rekam medis yang
Peningkatan
Puskesmas pada kurun bermutu dan
kelengkapan Pelayanan UKP
3. waktu satu tahun 49% 75% 100% 100%
Peningkatan mutu
terintegrasi
pengisian rekam dibanding dengan jumlah Program
medis pelayanan
seluruh kunjungan pasien peningkatan mutu
di Puskesmas pada kurun layanan secara
waktu satu tahun umum
Rawat jalan tingkat pertama
adalah pelayanan
Cakupan Peningkatan
kesehatan perorangan yang Peningkatan
pelayanan UKP
4. kunjungan rawat meliputi obsevasi medik 113% 100% 100% 100%
Peningkatan mutu
pelayanan rawat
jalan tanpa tinggal diruang rawat jalan
pelayanan
inap di sarana kesehatan Peningkatan Mutu
strata pertama. layanan
Kunjungan Rawat jalan gigi
mulut adalah kunjungan
Cakupan Peningkatan
pasien baru pelayanan Peningkatan
Pelayanan UKP
5. kunjungan rawat medis kepada seorang 76% 80% 90% 100%
Peningkatan mutu
pelayanan rawat
jalan gigi pasien untuk tujuan jalan
pelayananP
pengamatan, diagnosis, Peningkatan Mutu
pengobatan, rehabilitasi, layanan

Rencana Strategis 87
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

dan pelayanan kesehatan


gigi pada pasien

Pelaksanaan pelayanan
terhadap pasien gawat
Cakupan Peningkatan
darurat di Instalasi Program
Pelayanan Gawat
kunjungan ke Gawat Darurat (IGD), peningkatan mutu
6. 14% 25% 50% 100% Darurat
Ruang Gawat dengan wewenang penuh Peningkatan Mutu layanaan Ruang
Darurat yang dipimpin oleh layanan Gawat Darurat
dokter. Peningkatan
MutuPelayanan
Pelayanan terhadap
peserta prolanis di
ruang konseling
Pelayanan pasien
Peserta prolanis yang Peningkatan hipertensi dan DM
Cakupan peserta mempunyai hipertensi dan pelayanan peserta Senam Prolanis dan
7. prolanis rutin DM dengan hasil 50% 75% 100% 100% prolanis Program Prolanis
terkendali laboratorium normal dan Peningkatan mutu dari BPJS
menjalani pengobatan rutin pelayanan Inovasi Meni Pedi
Super (Melayani
pasien diabetes dan
hipertensi)

Jumlah pasien rawat


jalan dalam gedung yang
Cakupan Asuhan
mendapat asuhan Peningkatan
8. Keperawatan 5% 25% 50% 100%
pelayanan UKP
keperawatan individu Peningkatan
Individu
langsung oleh perawat asuhan
keperawatan

Rencana Strategis 88
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Persentase pemakaian Peningkatan Peningkatan


Angka
tempat di puskesmas Pelayanan Rawat Pelayanan rawat
Penggunaan
9. rawat inap pada satuan 40% 60% 80% 90% Inap inap dan
Rawat Inap Peningkatan Mutu
waktu tertentu (1 tahun) peningkatan mutu
Tempat Tidur Layanan layanan
Jumlah kelompok Resiko
tinggi ( prolanis,
Cakupan kelompok bumil resti,
kelompok resiko kelompok balita resti dll)
10. 50% 75% 100% 100%
tinggi mendapat yang mendapat askep
Askep kelompok oleh petugas
puskesmas

Komunikasi
Interpersonal dan
Konseling (KIP/K) di
Puskesmas adalah Peningkatan
pengunjung/pasien pelayanan pada
yang harus mendapat kelompok resiko
tinggi
tindak lanjut dengant
Cakupan KIP/K di klinik khusus
11. interpersonal atau klinik terpadu 7% 10% 15% 20% Konseling khusus
konseling dalam ruang
KIP/K, terkait tentang khusus untuk
Gizi, P2M, sanitasi, pasien kelompok
PHBS dan lain-lain. resiko
Sesuai Program
kondisi/masalah dari Puskesmas
Nganjang Ka Imah
pengunjung/pasien untuk
dengan didukung alat meningkatkan
bantu media KIP/K. kunjungan rumah

Rencana Strategis 89
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Pembuktian dengan :
nama pasien, tanggal
konsultasi, nama
petugas konsultan,
materi konsultasi,
buku visum
Tersedianya obat dan
vaksin indikator di
Prosentase Puskesmas untuk program
pelayanan kesehatan dasar.
12. ketersediaan obat Pemantauan dilaksanakan
85% 90% 100% 100%
Memenuhi
di Puskesmas1 terhadap ketersediaan 20 kebutuhan obat
item obat esensial di Peningkatan mutu sesuai standar dan
puskesmas . pelayanan UKP formularium
Persentase penggunaan
antibiotik pada
penatalaksanaan kasus
ISPA non-pneumonia, diare
non spesifik, penggunaan
Persentase injeksi pada
penatalaksanaan kasus
13. penggunaan obat myalgia dan rerata item
98% 100% 100% 100%
rasional obatperlembar resep di
puskesmas terhadap Pelayanan dengan
seluruh kasus ISPA non- penggunaan obat
pneumonia, diare non yang rasional
spesifik dan myalgia di Peningkatan mutu sesuai standar yang
sarana yang sama. pelayanan UKP ditetapkan
Cakupan Cakupan jumlah seluruh
pemeriksaan laboratorium Pelayanan
pemeriksaan
14. puskesmas adalah jumlah 21% 25% 25% 25% Peningkatan mutu laboratorium sesuai
laboratorium pemeriksaan laboratorium pelayanan dengan standar
Puskesmas dibandingkan dengan laboratorium mutu layanan

Rencana Strategis 90
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

jumlah kunjungan pasien Inovasi Geboy Patin


ke puskesmas keseluruhan yaitu Gerakan
Jamput Bola
Pemeriksaan Calon
Pengantin

Rencana Strategis 91
KERANGKA PENDANAAN
1. Meningkatnya derajat dan kualitas kesehatan masyarakat serta jangkauan pelayanan

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
ANGGARAN PENANGGUNG
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGA-
(Rp) JAWAB
2020 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN RAN

Jumlah kematian ibu


pada tahap
Koordinator
Angka Kematian kehamilan dan
1 1 25.340.000 0 30.000.000 0 40.000.000 0 50.000.000 Kesehatan BOK
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah
Ibu
Kelahiran Hidup x
100.000 KH
Jumlah kasus
kematian bayi pada
Koordinator
Angka Kematian usia 0-1 tahun /
2 16 26.500.000 12 30.000.000 8 40.000.000 4 50.000.000 Kesehatan BOK
Bayi (AKB) Jumlah Kelahiran
Anak
Hidup pada tahun
tertentu x 1.000 KH
Cakupan kunjungan
Ibu Hamil K-4 adalah
Cakupan ibu hamil
yang telah
memperoleh
pelayanan antenatal
Koordinator
sesuai dengan
3 Cakupan K4 109% 27.050.000 100% 30.000.000 100% 40.000.000 100% 50.000.000 Kesehatan BOK
standar minimal 4
Ibu
(empat) kali selama
kehamilannya
disuatu wilayah
kerja Puskesmas
pada kurun waktu
satu tahun
Cakupan
pertolongan
Koordinator
persalinan oleh
Cakupan Kesehatan
4 tenaga kesehatan 113% 92.600.000 100% 100.000.000 100% 125.000.000 100% 150.000.000 BOK
Persalinan Nakes Ibu dan
adalah Persentase
Anak
ibu bersalin yang
mendapatkan

Rencana Strategis 92
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kopetensi kebidanan
di wilayah kerja
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun.

Cakupan pelayanan
nifas adalah
Pelayanan kepada
Koordinator
Cakupan ibu dan neonatal
Kesehatan
5 Pelayanan Nifas pada masa 6 jam 108% 14.322.500 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 30.000.000 BOK
Ibu dan
Lengkap sampai dengan 42
Anak
hari pasca
persalinan sesuai
standar.

Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani adalah Ibu
dengan komplikasi
kebidanan di satu
wilayah kerja pada
Cakupan kurun waktu
Penanganan tertentu yang
Koordinator
6 komplikasi mendapat 98% 7.800.000 100% 10.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 BOK
Ibu
kebidanan penanganan definitif
ditangani sesuai dengan
standar oleh tenaga
kesehatan kompeten
terlatih pada tingkat
pelayanan dasar dan
rujukan.

Cakupan neonatus
Cakupan dengan komplikasi
Koordinator
Penanganan yang ditangani
Kesehatan
7 neonatus adalah neonatus 99% 7.800.000 100% 10.000.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 BOK
Ibu dan
komplikasi dengan komplikasi di
Anak
ditangani wilayah kerja
puskesmas pada

Rencana Strategis 93
kurun waktu
tertentu yang
ditangani sesuai
dengan standar oleh
tenaga kesehatan
terlatih di sarana
pelayanan
kesehatan.

Cakupan peserta KB
Aktif adalah jumlah
peserta KB Aktif
dibandingkan
dengan jumlah
Koordinator
8 Cakupan KB Aktif pasangan usia subur 78,5% 3.900.000 80% 5.000.000 80% 10.000.000 80% 15.000.000 BOK
KB
(PUS) di wilayah
kerja Puskesmas
dalam kurun waktu
satu tahun.

Balita adalah anak


yang berumur di
bawah 5 tahun (0-59
bulan 29 hari)
S Balita adalah
jumlah seluruh
sasaran (S) balita
yang ada di suatu
wilayah. Koordinator
8 Cakupan D/S 85% 10.800.000 85% 15.000.000 85% 20.000.000 90% 25.000.000 BOK
D Balita adalah Gizi
jumlah balita yang
ditimbang (D) di
suatu wilayah.
Persentase D/S
adalah jumlah balita
yang ditimbang
terhadap balita yang
ada dikali 100%.
Jumlah balita
Prosentase stunting dan balita
Stunting, Gizi gizi buruk dan gizi Koordinator
9 10% 75.096.000 10% 80.000.000 8% 90.000.000 6% 100.000.000 BOK
kurang dan Gizi kurang di wilayah Gizi
Buruk kerja dibandingkan
dengan balita di

Rencana Strategis 94
wilayah Kecamatan
Rajagaluh

Posyandu Purnama
adalah Posyandu
yang dapat
melaksanakan
kegiatan lebih dari 8
kali per tahun,
dengan rata-rata
jumlah kader
sebanyak 5 orang
atau lebih, cakupan
kelima kegiatannya
Persentase utamanya lebih dari Koordinator
10 Posyandu Purnama 50%, mempunyai 51% 5.799.000 60% 10.000.000 65% 15.000.000 70% 20.000.000 Promosi BOK
Mandiri kegiatan tambahan Kesehatan
lebih dari 2 kegiatan,
dana sehat yang
dikelola oleh
masyarakat yang
pesertanya masih
terbatas yakni
kurang dari 50%
kepala keluarga di
wilayah kerja
posyandu.

Penyuluhan
kelompok oleh
petugas didalam
gedung Puskesmas
adalah penyampaian
Cakupan informasi kesehatan Koordinator
11 penyuluhan kepada kepada sasaran 96% 96.290.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 Promosi BOK
masyarakat pengunjung Kesehatan
Puskesmas secara
berkelompok (5-30
orang) yang
dilaksanakan oleh
petugas,

Rencana Strategis 95
dilaksanakan 2 kali
dalam satu minggu
selama satu bulan (8
kali) dalam setahun
8 x 12 bln (96 kali),
didukung alat
bantu/media
penyuluhan 96 kali.
Pembuktiannya
dengan : jadwal,
materi, dokumentasi,
pemberi materi, alat
bantu yang
digunakan, buku
visum.

Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
adalah
Desa/Kelurahan
Persentase desa dimana ≥ 80 % dari Koordinator
12 100% 20.165.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 100% 35.000.000 BOK
yang mencapai UCI jumlah bayi yang ada Imunisasi
di desa tersebut
sudah mendapat
imunisasi dasar
lengkap dalam waktu
satu tahun

(Jumlah KLB yang


Persentase KLB ditanggulangi < 24
Koordinator
13 yang ditanggulangi jam / jumlah KLB 100% 167.235.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000 BOK
Surveillans
termasuk Covid-19 yang ada) x 100%

Prosentase
Penduduk terhadap
akses sanitasi yang
Akses terhadap layak (Jamban Koordinator
14 85% 4.255.000 90% 20.000.000 95% 40.000.000 100% 60.000.000 BOK
jamban Sehat) adalah Kesling
Prosentase
penduduk dengan
akses fasilitas

Rencana Strategis 96
sanitasi yang layak
adalah perbandingan
antara penduduk
yang akses terhadap
fasilitas sanitasi yang
layak (jamban sehat)
dengan penduduk
seluruhnya,
dinyatakan dalam
persentase

(Jumlah semua
kasus TB yang
sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap Koordinator
15 keberhasilan 52% 17.290.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 100% 30.000.000 BOK
/ jumlah semua TB
pengobatan TB
kasus TB yang
diobati dan
dilaporkan) x 100%
(Jumlah penderita
DBD meninggal /
Case Fatality Rate jumlah semua Koordinator
16 0 54.750.000 0 60.000.000 0 70.000.000 0 75.000.000 BOK
DBD penderita DBD yang DBD
ditemukan dan
ditangani) x 100%
(Jumlah orang
beresiko terinfeksi
HIV dan hepatitis
yang mendapatkan
pemeriksaan HIV
Orang berisiko
dan hepatitis sesuai Koordinator
terinfeksi HIV dan
standar di HIV dan
17 Hepatitis 99% 3.800.000 100% 5.000.000 100% 10.000.000 100% 15.000.000 BOK
Puskesmas dan Koordinator
mendapatkan
jaringannya dalam Hepatititis
pemeriksaan HIV
kurun waktu 1
tahun / Jumlah
orang yang beresiko
terinfeksi HIV dan
hepatitis) x 100%

Rencana Strategis 97
Cakupan pelayanan
kesehatan Orang
Cakupan dengan Gangguan
Koordinator
pelayanan pasien Jiwa Berat adalah
18 80% 12.142.000 100% 15.000.000 100% 20.000.000 100% 25.000.000 Keseehatan BOK
dengan gangguan setiap ODGJ Berat
Jiwa
jiwa mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Lansia (umur ≥ 60
tahun) yang
Pelayanan mendapat skrining
Koordinator
kesehatan pada kesehatan di wilayah
17 64% 24.150.000 65% 25.000.000 70% 30.000.000 75% 35.000.000 Kesehatan BOK
usia lanjut >60 kerja Puskesmas
Usila
tahun minimal satu kali
dalam kurun waktu
1 Tahun.
Jumlah anak usia
sekolah yang dilayani
Pelayanan Pada Koordinator
18 dibandingkan jumlah 100% 14.880.000 100% 15.000.000 100% 17.500.000 100% 20.000.000 BOK
Usia Anak Sekolah UKS
seluruh anak usia
sekolah
Jumlah usia
produktif yang
Pelayanan pada mendapat pelayanan Koordinator
19 65% 18.800.000 70% 30.000.000 80% 50.000.000 90% 75.000.000 BOK
usia Produktif dibandingkan PTM
dengan semua usia
produktif
Mutu Pelayanan
UKM yang dinilai
Mutu Pelayanan Penanggung
20 dengan indicator 40% 23.453.000 60% 25.000.000 60% 30.000.000 80% 50.000.000 BOK
UKM Jawab Mutu
mutu layanan UKM
mencapai hasil baik

2. Meningkatnya mutu pelayanan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan perorangan

Rencana Strategis 98
TARGET KINERJA KEGIATAN
KONDISI SUMBER
ANGGARAN PENANGGUNG
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGA-
(Rp) JAWAB
2020 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN RAN

Nilai Indeks
Kepuasan Pelanggan
Indek Kepuasan 80% Penanggung Kapitasi
1 yang dinilai 75% 5.000.000 200.000.000 85% 50.000.000 90% 50.000.000
Pelanggan Jawab Mutu JKN
berdasarkan
indicator
Cakupan kontak
dan jumlah
kunjungan kasus (
Cakupan angka 99 Penanggung Kapitasi
2 baru ) rawat jalan di 750.000.000 150 800.000.000 150 800.000.000 150 800.000.000
kontak peserta JKN permil Jawab UKP JKN
sarana kesehatan
strata pertama

Presentase
kelengkapan
pengisian rekam
medis pada seluruh
pasien Puskesmas
Cakupan
pada kurun waktu Penanggung
kelengkapan 75% 100 100 Kapitasi
3 satu tahun 49% 50.000.000 60.000.000 75.000.000 80.000.000 Jawab
pengisian rekam 1 % % JKN
dibanding dengan Pendaftaran
medis
jumlah seluruh
kunjungan pasien di
Puskesmas pada
kurun waktu satu
tahun
Rawat jalan tingkat
pertama adalah
pelayanan kesehatan
Cakupan perorangan yang
100 100 100 Penanggung Kapitasi
4 kunjungan rawat meliputi obsevasi 113% 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000
% % % Jawab UKP JKN
jalan medik tanpa tinggal
diruang rawat inap
di sarana kesehatan
strata pertama.

Rencana Strategis 99
Kunjungan Rawat
jalan gigi mulut
adalah kunjungan
pasien baru
pelayanan medis
Koordinator
Cakupan kepada seorang
100 Ruang Kapitasi
5 kunjungan rawat pasien untuk tujuan 76% 10.000.000 80% 20.000,000 90% 50.000.000 60.000.000
% Pemeriksaan JKN
jalan gigi pengamatan,
Gigi
diagnosis,
pengobatan,
rehabilitasi, dan
pelayanan kesehatan
gigi pada pasien
Pelaksanaan
pelayanan terhadap
pasien gawat darurat Koordinator
Cakupan
di Instalasi Gawat Ruang
kunjungan ke 100 Kapitasi
6 Darurat (IGD), 14% 50.000.000 25% 70.000.000 50% 80.000.000 100.000.000 Pelayanan
Ruang Gawat % JKN
dengan wewenang Gawat
Darurat
penuh yang dipimpin Darurat
oleh dokter.

Peserta prolanis yang


mempunyai
Cakupan peserta hipertensi dan DM
100 100 Koordinator Program
7 prolanis rutin dengan hasil 50% 5.000.000 75% 10.000.000 15.000.000 20.000.000
% % PTM Prolanis
terkendali laboratorium normal
dan menjalani
pengobatan rutin
Jumlah pasien
rawat jalan dalam
gedung yang Kapitasi
Cakupan Asuhan
mendapat asuhan Koordinator dan Non
8 Keperawatan 5% 10.000.000 25% 20.000.000 50% 30.000.000 00% 40.000.000
keperawatan Perkesmas Kapitasi
Individu
individu langsung JKN
oleh perawat

Persentase
pemakaian tempat di
Angka Penggunaan puskesmas rawat Non
Koordinator
9 Rawat Inap Tempat inap pada satuan 40% 100.000.000 60% 200.000.000 80% 250.000.000 90% 300.000.000 Kapitasi
Rawat Inap
Tidur waktu tertentu (1 JKN
tahun)

Rencana Strategis 100


Jumlah kelompok
Resiko tinggi (
prolanis, kelompok
Cakupan kelompok bumil resti,
100 100 Koordinator
10 resiko tinggi kelompok balita resti 50% 5.000,000 75% 15.000.000 30.000.000 40.000.000 BOK
% % Perkesmas
mendapat Askep dll) yang mendapat
askep kelompok oleh
petugas puskesmas

Komunikasi
Interpersonal dan
Konseling (KIP/K) di
Puskesmas adalah
pengunjung/pasien
yang harus
mendapat tindak
lanjut dengant KIP/K
di klinik khusus atau
klinik terpadu KIP/K,
terkait tentang Gizi,
Cakupan P2M, sanitasi, PHBS Koordinator
11 interpersonal dan lain-lain. Sesuai 7% 10.000.000 10% 15.000.000 15% 20.000.000 20% 25.000.000 Promosi BOK
konseling kondisi/masalah dari Kesehatan
pengunjung/pasien
dengan didukung
alat bantu media
KIP/K. Pembuktian
dengan : nama
pasien, tanggal
konsultasi, nama
petugas konsultan,
materi konsultasi,
buku visum

Tersedianya obat dan


vaksin indikator di
Puskesmas untuk
Prosentase program pelayanan
100 100 Koordinator Kapitasi
12 ketersediaan obat kesehatan dasar. 85% 100.000.000 90% 150.000.000 200.000.000 250.000.000
% % Farmasi JKN
di Puskesmas Pemantauan
dilaksanakan
terhadap
ketersediaan 20 item

Rencana Strategis 101


obat esensial di
puskesmas .

Persentase
penggunaan
antibiotik pada
penatalaksanaan
kasus ISPA non-
pneumonia, diare
non spesifik,
penggunaan injeksi
pada
Persentase
penatalaksanaan 100 100 100 Koordinator Kapitasi
13 penggunaan obat 98% 5.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000
kasus myalgia dan % % % Farmasi JKN
rasional
rerata item
obatperlembar resep
di puskesmas
terhadap seluruh
kasus ISPA non-
pneumonia, diare
non spesifik dan
myalgia di sarana
yang sama.
Cakupan jumlah
seluruh pemeriksaan
laboratorium
puskesmas adalah
Cakupan jumlah pemeriksaan
Koordinator
pemeriksaan laboratorium Kapitasi
13 21% 200.000.000 25% 200.000.000 25% 200.000.000 25% 200.000.000 Laboratoriu
laboratorium dibandingkan JKN
m
Puskesmas dengan jumlah
kunjungan pasien ke
puskesmas
keseluruhan

Mutu Pelayanan UKP


yang dinilai dengan
Mutu Pelayanan Penanggung
14 indicator mutu 40% 169.845.250 60% 186.410.000 60% 200.000.000 80% 250.000.000 BOP
UKP Jawab UKP
layanan UKP
mencapai hasil baik

Rencana Strategis 102


B. RENSTRA PUSKESMAS JATITUJUH
DRAFT RENCANA STRATEGIS

( RENSTRA )
UPT PUSKESMAS JATITUJUH

TAHUN 2021-2023

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JATITUJUH
Jalan.Kibagus Rangin No 31 Kecamatan Jatitujuh
Kabupaten Majalengka Tlp .( 0233) 8281237 Jatitujuh
Email.pkmjt72015@gmail.com

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


TIM PENYUSUN DRAFT RENSTRA UPT PUSKESMAS JATITUJUH

TAHUN 2021-2023

Penanggungjawab:

Akhmad Hidayat, AMKL., SKM

( Kepala UPT Puskesmas Jatitujuh )

Ketua:

Kurdiman, AMK., S.Sos

( Ka Sub Bag Tata Usaha UPT Puskesmas Jatitujuh)

Sekretaris:

Eti Suryati, SKM

Anggota:

Eva Rosali, S.Kep.,Ns

Editor:

Achrini Yuliyanti, Amd.Keb

UPT PUSKESMAS JATITUJUH


Jalan.Kibagus Rangin No 31 Kecamatan Jatitujuh
Kabupaten Majalengka Tlp .( 0233) 8281237 Jatitujuh
Email.pkmjt72015@gmail.com

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.
h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan
Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja (contoh)
Puskesmas Jatitujuh merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Jatitujuh dan UPT Puskesmas Jatitujuh berada di wilayah desa
Jatitengah. Puskesmas Jatitujuh awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non rawat satu lantai pada tahun 2000 yang kemudian mengalami renovasi
menjadi dua lantai dan ditambahkan rawat inap serta PONED pada tahun
2007
Puskesmas Jatitujuh ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap yang
berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor: 445/Kep.106-
Dinkes/2019 tahun 2019 tentang penetapan Puskesmas menjadi Puskesmas
perawatan dan Puskesmas mampu menyelenggarakan PONED berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor: 445/Kep.746-Dinkes/2019,
dengan ijin operasional Puskesmas Nomor: 449/003 SIOP/DPMPTSP/IX/2018
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Jatitujuh berada di
Kecamatan Jatitujuh Kabupaten/Kota Majalengka, terletak di daerah
pedesaan (koordinat -666.566.029 LS,1.082.295.232 Bujur)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Timur : Kecamatan Ligung
Sebelah Selatan : Kecamatan Dawuan
Sebelah Barat : Kecamatan Kertajati

Adapun Luas Wilayah : 56,88 Km², yang terdiri dari


Sawah : …. Ha
Tegal : …. Ha
Tanah pekarangan : …. Ha
Puskesmas Jatitujuh secara administratif meliputi 9 desa, yaitu:
1. Desa Jatitujuh
2. Desa Jatitengah
3. Desa Putridalem
4. Desa Pangkalanpari
5. Desa Sumber Wetan
6. Desa Jatiraga
7. Desa Pilangsari
8. Desa Babajurang
9. Desa Sumber Kulon
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 0,05 km - 9 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 31 km

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6


Puskesmas Jatitujuh merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jatitujuh di
Kecamatan Jatitujuh Kabupaten/Kota Majalengka
Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Jatitujuh merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap.

Puskesmas Jatitujuh sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Jatitujuh Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di Jl.


Raya Ki Bagus Rangin No. 31 , Desa Jatitengah, Kec. Jatitujuh
Kabupaten/Kota Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 9 desa di
wilayah kecamatan Jatitjuh UPT Puskesmas Jatitujuh didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 2 (dua) Pustu, 4 Poskesdes, dan 38 Posyandu Balita
serta 5 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan


jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Pilangsari

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Jatitujuh,


terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Jatitujuh.

Tahun 2018 Puskesmas Jatitujuh telah meraih sertifikat akreditasi


Puskesmas dengan predikat terakreditasi Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Jatitujuh meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Jatitujuh meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
c. Pelayanan PONED

Pelayanan Rawat Inap Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas


Jatitujuh juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan
Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jatitujuh telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8


masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Poli skrining pre eklampsia
- Kelompok Pendukung ASI di desa Indrodelik dan Mojopuro Gede

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Jatitujuh juga melakukan pelayanan gawat darurat 24


jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Jatitujuh Kabupaten/Kota Majalengka
terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab Rawat Inap
15) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Pangkalanpari
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sumber Kulon
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Jatitujuh meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Jatitujuh sudah
memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam
medis, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan
jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan
sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Jatitujuh :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 3 3 PNS 6 3 3
2 Dokter gigi 1 1 PNS 2 2 1
3 Apoteker 1 1 THL 2 2 1
4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 2 2 1

5 Administrasi 1 1 PNS 1 3 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 3 2 PNS, 2 3 Lebih 1


Umum 1 THL

8 Sistem Informasi 0 0 2 2 2
Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 1 PNS 2 2 1


Aset Negara

10 Pengelola 0 0 1 1 0
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 PNS 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 2 1 1

13 Kebersihan 6 5 THL, 4 5 Lebih 2


1 honorer

14 Sopir Ambulan 0 0 2 2 2

15 Penjaga 0 0 3 2 3
keamanan

16 Perawat 19 11 PNS, 23 25 4
8 honorer

Perawat desa 2 2 PNS 21 4 19


(pustu/poskesdes)
17 Perawat gigi 1 1 Honorer 1 1 0
18 Bidan 17 5 PNS, 19 26 2
3 PTT,
9 honorer

Bidan 9 6 PNS 21 9 12
pustu/kesdes 3 honorer
19 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 2 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

20 Ahli Tenaga 1 1PNS 4 2 3


Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 PNS 2 2 1
Tenaga kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 0 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 74 41 PNS, 117 107 43


6 THL,
3 PTT,
24 honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Jatitujuh berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan.
Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan
hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Jatitujuh dari berbagai


sumber dana:

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No Sumber Dana
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 475.980.901 288.912.612 270.905.661 203.610.300
APBD
Bantuan
2 Operasional 574.619.000 595.900.800
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 946.356.013 938.599.119 976.033.597 1.023.965.820

4 Non Kapitasi

5 Subsidi

6 Non Subsidi

7 Jumlah

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Jatitujuh cukup lengkap dengan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2014. Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Jatitujuh belum memiliki mobil jenazah dan ambulans


yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani
rujukan kegawadaruratan.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 1 1
3 Gedung Poskesdes 4 4
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 1 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 4 3 1
9 Alat kesehatan

Puskesmas Jatitujuh memiliki sarana pemeriksaan laboratorium


canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA), dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatitujuh Kecamatan Jatitujuh
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Jatitujuh dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Jatitujuh makin meningkat setiap


tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena Puskesmas Jatitujuh berada di wilayah perkotaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Jatitujuh setiap tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Jatitujuh 20.378
2 Pustu Pangkalanpari
3 Pustu Sumber Kulon
4 Poskesdes Putridalem
5 Poskesdes Jatiraga
6 Poskesdes Pilangsari
7 Poskesdes Babajurang
Jumlah

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik kunjungan poli lansia


4000
3500 3401
3000
2500 2379
2000
1500 1401
1000
500
0 0 0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

5 Poli Lansia

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas


Jatitujuh Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Grafik Kunjungan Poli umum
30000

25000
24033
21977 21424
20000
17563
16265
15000

10000

5000

0
2013 2014 2015 2016 2017
TAHUN

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas ...


Tahun 2015-2020.

Grafik kunjungan Poli MTBS


4500
4199
4000
3594 3693
3500
3329
3000
2500 2547
2000
1500
1000
500
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

3 Poli MTBS

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas ...


Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Grafik Kunjungan Poli Gigi
3000

2635
2500
2290
2089 2151
2000 1987

1500

1000

500

0
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Jatitujuh


Tahun 2015-2020.

Grafik Kunjungan laboratorium


8000
7000 6982 7033
6000
5000 4871
4000 3962
3000 2876
2000
1000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

8 Laboratorium

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas


Jatitujuh Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


Grafik kunjungan Poli KIA/KB
2500
2363
2000
1839
1500
1316
1117 1209
1000

500

0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

2 Poli KIA /KB

Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Jatitujuh Tahun 2015-2020.

Grafik kunjungan Poli IVA


700
630
600
547
500

400

300 309
266
243
200

100

0
2013 2014 2015 2016 2017
tahun

6 Poli IVA

Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS Puskesmas
Jatitujuh Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD, rawat inap & PONED Puskesmas jatitujuh
Tahun 2015-2020.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Jatitujuh melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Jatitujuh cukup tinggi
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80%.

Hasil survei kepuasan masyarakat


4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

tahun 2016 tahun 2017 tahun 2018

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas jatitujuh yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Jatitujuh pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas jatitujuh adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Jatitujuh
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Jatitujuh dengan jaringan 2 (dua) Puskesmas Pembantu serta
16 (enam belas) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Jatitujuh Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas jatitujuh seperti: Puskesmas
Panongan dan Puskesmas Kertajati
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Jatitujuh bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Jatitujuh telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Jatitujuh dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Jatitujuh yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten/Kota Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas ... sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Majalengka seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik
vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan
gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25


Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Jatitujuh telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
jatitujuh adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Jatitujuh dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis kesehatan,
dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan 24
jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Jatitujuh adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Jatitujuh membuka
layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan
pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Jatitujuh sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Jatitujuh memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Jatitujuh
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Jatitujuh dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Jatitujuh sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Jatitujuh setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Jatitujuh untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Jatiyujuh akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Jatitujuh juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Jatitujuh yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Jatitujuh perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS (contoh)


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka pada
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Majalengka. Tahun 2021-2023. Jika
terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Jatitujuh Tahun 2021 – 2023 :

“Menuju masyarakat Kecamatan Jatitujuh mandiri untuk hidup


sehat”

Menuju masyarakat Jatitujuh mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Jatitujuh memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN/KOTA MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP
SEHAT”. Puskesmas jatitujuh mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih
bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengka. yaitu: “TERWUJUDNYA MAJALENGKA YANG AGAMIS, ADIL,
SEJAHTERA DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut
akan diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan
pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar
lainnya”.

Visi Puskesmas ... sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten/Kota ....


mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan.
Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga
masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan
masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk
menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas demi kepuasan pelanggan
2. Melayani pelanggan dengan 5 S (senyum, sapa, sopan, santun, sabar)
3. Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Jatitujuh membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Jatitujuh adalah sebagai
berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Jatitujuh berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
status gizi dan kesehatan lingkungan, 3 Persentase balita gizi buruk
pengendalian dengan pengendalian penyakit
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular Pelayanan kesehatan usia
4
bermutu. serta kualitas pelayanan sekolah dan remaja
kesehatan Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


Peluang ( O ) SO WO
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


Peluang ( O ) SO WO
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 35


Ancaman ( T ) ST WT
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 36


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan


mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 37


BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 38


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas  Penutup 39


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS JATITUJUH TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2019 2020 2021
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 69,7 73,5 74,8 75,0
time series atau secara tidak
langsung dengan program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 152 100 95 85 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas Jatitujuh
lansia
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 3,7 4 4 4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,37% 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 63,73% 65% 70% 75%
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 43,88% 60,56% 92,61% 100% kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40% 50% 60% 75%
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 100% 100% 100% 100%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 95% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 100% 100% 100%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90% 89% 90% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan
RFT penderita
11 / jumlah penderita baru PB 75% 80% 85% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 85% 100% 100% 100%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 95% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 100% 100% 100% 100%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 100% 100% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL
16 makanan dan / Jumlah seluruh TPM di 80% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%
(Jumlah Fasyankes dan
Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin /
kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes
17 75% 80% 85% 90%
kesehatan dan dan fasyankestrad di
fasyankestrad wilayah kerja Puskesmas) x
memiliki ijin 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 80% 85% 90% 100% kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 80% 85% 90% 100% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS JATITUJUH (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 91% 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 96% 96% 97% 98%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 86,70% 90% 95% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 69,00% 75% 80% 85%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 59% 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 82,35% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 34% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 80% 82% 85% 87%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATITUJUH

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 60% 80% 80% 80%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 50% 62% 64% 66%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 55% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS JATITUJUH
(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 92,12% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

(jumlah ibu bersalin yang


Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


(Jumlah PUS yang
Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 PJ Promkes BOK
PURI
x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


20 pembentukan jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak
36 waktu / jumlah seluruh 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%

Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai APBD


pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan Dinkes,
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Dana
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) Desa, BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskesmas

(Jumlah ibu hamil yang


Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan
mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat
42 program keswa / jumlah 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
terkait program
Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa
ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas
ada) x 100%
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%
Rp705.964.000 Rp708.465.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATITUJUH


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 55


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

Kejelasan Terpasangnya informasi


informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
pelayanan (SPP Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
61 jumlah seluruh petugas 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non


Ratio Rujukan BLUD
62 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP
Non Spesialistik Puskesmas
rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 56


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
64 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP
Komunikasi Puskesmas x 1000 ) / Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.
( Jumlah hari perawatan
dalam satu bulan) /(
Bed Occupation BLUD
65 jumlah TT x jumlah hari 25% Rp100.000.000 30% Rp105.000.000 40% Rp110.250.000 50% Rp115.762.500 PJ Rawat Inap
Rate (BOR) Puskesmas
dalam satu bulan)

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATITUJUH


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


1/500 1/500 1/500 BLUD
66 terhadap peserta JKN di 1/11000 Rp149.600.401 Rp179.520.481 Rp215.424.578 Rp258.509.493 Kasubag TU
0 0 0 Puskesmas
peserta JKN Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Jumlah apoteker
Adanya apoteker BLUD
68 minimal 1 orang di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU
di Puskesmas Puskesmas
Puskesmas

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 57


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi /
sarana BLUD
70 jumlah sarana prasarana 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU
prasarana Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang
Persentase obat BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80% Rp1.673.501.210 PJ Kefarmasian
terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%

(Jumlah BMHP terpenuhi


/ jumlah BMHP yang
Persentase BLUD
72 dibutuhkan sesuai 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
kesehatan jumlah alat kesehatan BLUD
73 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai Puskesmas
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


C. RENSTRA PUSKESMAS CIKIJING
KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi


pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu dan disusun
berdasarkan pemahaman lingkungan strategik baik dalam skala nasional,
regional maupun lokal dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada. Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis
yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan
permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber
pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang wajib
disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah.
Rencana kinerja memuat memuat visi dan misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi perangkat daerah serta berpedoman kepada RPJM daerah
dan bersifat indikatif.
Renstra UPT Puskesmas Cikijing mengaju pada Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu
lima tahun. Terimakasih dan Penghargaan yang setinggi-tingginya saya
sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
Renstra UPT Puskesmas Cikijing tahun 2018-2023. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi kita semua dalam
melaksanakan pembangunan Kesehatan Kabupaten Majalengka dalam upaya
kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Cikijing, Desember 2021

Kepala UPTD Puskesmas Cikijing

dr. Hj. Iis Kusmawati, M. Kes.


NIP .19720701 200212 2 002
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Pengertian Rencana Strategis ............................................................... 1

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ............................................... 2

D. Dasar Hukum Rencana Strategis......................................................... 2

E. Perubahan Rencana Strategis ............................................................. 4

F. Sistematika Penulisan ...........................................................................4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS ................................................ 5

A. Gambaran Umum Puskesmas .............................................................. 5

1. Wilayah kerja ................................................................................. 5

2. Pelayanan Puskesmas ..................................................................... 9

B. Gambaran Organisasi Puskesmas ........................................................ 11

1. Struktur Organisasi dan Tupoksi .................................................... 11

2. Sumber Daya Puskesmas ................................................................ 23

a. Sumber daya manusia .......................................................... 23

b. Sumber daya keuangan ....................................................... 25

c. Sumber daya sarana dan prasarana ...................................... 25

3. Kinerja Pelayanan Puskesmas ......................................................... 26

a. Capaian Kinerja UKM ..................................................................... 26

b. Capaian Kinerja UKP...................................................................... 34

c. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen ................................ 38

ii
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGI PUSKESMAS ............................ 40

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat......................................... 40

1. Kesehatan Ibu Anak dan KB ........................................................... 40

2. Penyakit menular dan kesehatan lingkungan................................... 40

3. Penyakit tidak menular ................................................................... 41

4. Kualitas pelayanan dan UKP ........................................................... 41

B. Isu Strategis ........................................................................................ 42

C. Rencana Pengembangan Layanan ........................................................ 44

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN ....................................... 49

A. Visi Puskesmas.................................................................................... 49

B. Misi Puskesmas .................................................................................. 50

C. Tujuan Puskesmas Cikijing .................................................................. 50

D. Sasaran Puskesmas Cikijing ................................................................ 51

E. Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas ............................................... 53

BAB V PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN

KERANGKA PENDANAAN ............................................................................... 59

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 67

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cikijing] ............................. 7

Gambar 2.2 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Perawatan Lansia


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 35

Gambar 2.3 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 36

Gambar 2.4 Grafik Kunjungan Pasien Ruang MTBS


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 36

Gambar 2.5 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 36

Gambar 2.6 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Laboratorium


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 37

Gambar 2.7 Grafik Kunjungan Pasien Ruang KIA


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 37

Gambar 2.8 Grafik Kunjungan Pasien Ruang KB


Puskesmas Cikijing Tahun 2015-2020 ................................................... 37

Gambar 2.9 Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu Sindangpanji


Tahun 2015-2020 .................................................................................. 38

Gambar 2.10 Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu Kancana


Tahun 2015-2020 .................................................................................. 38

Gambar 2.11 Grafik Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Cikijing


Tahun 2015-2020 .................................................................................. 38

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gambaran Jarak ,Status ,Luas Wilayah , Mode Angkutan


dan Tofografi Desa Dalam Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cikijing ......... 8

Tabel 2.2 Profil Ketenagaan Di Puskesmas Cikijing ................................ 24

Tabel 2.3 Realisasi Keuangan Puskesmas Cikijing ................................. 25

Tabel 2.4 Data Srana Dan Prasarana Puskesmas Cikijing ...................... 25

Tabel 2.5 Capaian Program Upaya Promosi Kesehatan


Tahun 2015 – 2017 ............................................................................... 26

Tabel 2.6 Capaian Program Upaya Kesehatan Lingkungan


Tahun 2015-2017 .................................................................................. 27

Tabel 2.7 Capaian Program Upaya Kesehatan Ibu, Anak


dan KB Tahun 2015-2017 ..................................................................... 28

Tabel 2.8 Capaian Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Tahun 2015-2017 .................................................................................. 29

Tabel.2.9 Capaian Program Upaya Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Tahun 2015-2017 ................................................................... 30

Tabel 2.10 Capaian UKM Pengembangan Tahun 2015-2017 ................. 32

Tabel 2.11 Penentuan Masalah Kesehatan Puskesmas Cikijing .............. 33

Tabel 2.12 Kunjungan Puskesmas Cikijing ............................................ 35

Tabel 2.13 survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)............................ 38

Tabel 5.1 Program Pemenuhan UKP Dan UKM Tahun 2020-2023 .......... 60

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
UPT Puskesmas Cikijing merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi
sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan
Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target
yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan
serta jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan
perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dilaksanakan oleh tim
perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas
melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi,
psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana
strategis pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun
untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 1


mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu
penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan
standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas
adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 2


3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua
kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Majalengka;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2019
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Nomor 1);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Majalengka Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016
Nomor 14);
12. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 30 tahun 2019 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023
13. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 312 Tahun 2012 tentang
Penetapan Status Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pada
Puskesmas di Kabupaten Majalengka
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor:
4442 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 3


15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.82-
YANKES/2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta
disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai
berikut:
Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS


PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C.TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D.SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 4


Bab 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA
PENDANAAN
Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 5


BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Cikijing merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Cikijing dan UPT Puskesmas Cikijing berada di wilayah Desa
Kasturi.
UPT Puskesmas Cikijing awalnya dibangun sesuai dengan standar
Puskesmas non rawat inap satu lantai pada Tahun 1984 yang kemudian
mengalami renovasi menjadi dua lantai dan ditambahkan rawat inap serta
PONED pada Tahun 2007.
UPT Puskesmas Cikijing ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap
yang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 312 Tahun
2012 tentang Penetapan Status Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Pada Puskesmas di Kabupaten Majalengka dengan izin operasional
Puskesmas Nomor 449/007.SIOP/DPMPTSP/X/2018.
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Cikijing berada di
Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat latitude -7.011647 dan longitude 108.3535754). Adapun batas-
batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Banjaran
Sebelah Selatan : Kecamatan Cingambul
Sebelah Timur : Kecamatan Darma Kab. Kuningan
Sebelah Barat : Kecamatan Talaga

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 6


KA N C AN A

C IPULUS
CILANGCANG
SU K A SA R I SUNALARI

TALAG A

KUNINGAN
SI N D A N G JAG ASA RI
BANJARANARI BAG JASARI

C IDULAN G
SUKAMUKTI
K A S TU R I
C IKIJING

SINDANGPANJI

Ke t :
Jln.Kabupaten
J ln . D e s a C I SO KA
Ba t a s De sa CINGAMBUL
Me sjid Desa
Po s y a n d u
P o li n d e s
Pu ske sm a s
P u s t u
Ba la i D e sa

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cikijing


Kecamatan Cikijing secara administratif meliputi 15 desa, yaitu:
1. Desa Cikijing,
2. Desa Sukamukti,
3. Desa Cidulang,
4. Desa Kasturi,
5. Desa Sindangpanji,
6. Desa Bagjasari,
7. Desa Cisoka,
8. Desa Banjaransari,
9. Desa Sukasari,
10. Desa Sindang,
11. Desa Jagasari,
12. Desa Sunalari,
13. Desa Kancana,
14. Desa Cilangcang dan
15. Desa Cipulus.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 7


Tabel 2.1 Gambaran Jarak, Status, Luas Wilayah, Mode Angkutan dan
Topografi Desa Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Cikijing

No NamaDesa Luas Jumlah Jumlah Jarak Rata-rata


( Km2 ) Pddk RT/RW ke Kec Waktu Tempuh
(km) ke Puskesmas
Rd 2 Rd 4
1 Cikijing 4.15 9.006 46/12 3 5’ 5’
2 Sukamukti 3.50 4.437 18/5 2 4’ 7’
3 Kasturi 3.00 5.318 22/5 1 2’ 5’
4 Cidulang 2.15 7.203 41/13 4 10’ 12’
5 Sindangpanji 1.55 5.235 24/8 5 15’ 20’
6 Bagjasari 2.00 3.641 20/8 4 15’ 25’
7 Cisoka 2.05 1.988 21/10 7 30’ 40’
8 Banjaransari 3.45 6.843 27/11 2 5’ 10’
9 Sukasari 2.30 5.324 24/12 3 10’ 12’
10 Sindang 1.60 6.291 21/7 3 5’ 10’
11 Jagasari 2.05 5.220 22/7 4 15’ 20’
12 Sunalari 5.70 1.528 12/5 5 15’ 20’
13 Kancana 1.99 2.728 23/5 6 20’ 25’
14 Cilangcang 4.60 1.476 8/5 7 25’ 30’
15 Cipulus 3.45 2.615 16/5 8 35’ 45’
JUMLAH 43.54 68.853

Sumber data :Kecamatan Cikijing 2020 dan BPS Majalengka

UPT Puskesmas Cikijing merupakan Unit Pelaksana Tekhnis


Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Cikijing di Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka
Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Cikijing merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap.
UPT Puskesmas Cikijing sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerja.
UPT Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.
Raya Kasturi No. 29 , Desa Kasturi, Kec. Cikijing Kabupaten
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 15 desa di wilayah
kecamatan Cikijing UPT Puskesmas Cikijing didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 2 Puskesmas pembantu, 3 Poskesdes, dan 64
Posyandu Balita serta 7 Posyandu Lansia.
Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 8
Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan
dengan jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak
pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus
berkembang terutama di wilayah Desa Cikijing.
Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja UPT Puskesmas
Cikijing, terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan
Cikijing khususnya di desa Sukamukti.
UPT Puskesmas Cikijing meraih sertifikat akreditasi pada tahun
2018.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab UPT Puskesmas Cikijing meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
- Keluarga Berencana
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyakit menular
- P2-ISPA
- P2-TB
- P2-DBD
- P2-Diare
- P2-Kusta
- P2-HIV/AIDS
- P2-Hepatitis
- P2-Penyakit Zoonosis:
- P2-Malaria
- P2 Penyakit Filariasis Dan Kecacingan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 9


Penyakit Tidak Menular
- P2- Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah
- P2-Penyakit Diabetes Dan Gangguan Metabolik
- P2- Penyakit Kanker Dan Kelainan Darah
- P2-Paru Kronik Dan Gangguan Imunologi
- P2- Gangguan Jiwa Dan Penyalahgunaan NAPZA
- P2- Gangguan Indra Fungsional
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
b) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
c) Kesehatan Haji
d) Kesehatan Kerja
e) Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja (AUSREM)
f) Kesehatan Olahraga (Kesorga)
g) Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
h) Kesehatan Tradisional Komplementer (Kestrad)

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Cikijing meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 10


b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
c. Pelayanan PONED
d. Pelayanan rawat Inap
Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Cikijing juga melaksanakan
pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Cikijing
telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau
seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah
dikembangkan antara lain:
- Layanan Kesehatan penyakit tidak menular GAP (Gerakan Ayo
Posbindu)
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta
dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan
penyakit berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan
lanjut usia
Puskesmas Cikijing juga melakukan pelayanan gawat darurat
24 jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang
dilengkapi pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Cikijing Kabupaten Majalengka
terdiri dari:

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 11


a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Koordinator Tim Manajemen Puskesmas
2) Koordinator Sistem Informasi Puskesmas
3) Koordinator Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
4) Koordinator Rumah Tangga
5) Koordinator Keuangan
- Pelaksana Bendahara Kapitasi JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
- Pengelola BOK
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga Yang Bersifat
UKM
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
- Kesehatan Keluarga Berencana
d) Koordinator Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM
e) Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyakit menular Menular
- Pelaksana P2-ISPA
- Pelaksana P2-TB
- Pelaksana P2-DBD

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 12


- Pelaksana P2-Diare
- Pelaksana P2-Kusta
- Pelaksana P2-HIV/AIDS
- Pelaksana P2-Hepatitis
- Pelaksana P2-Penyakit Zoonosis
- Pelaksana P2-Malaria
- Koordinator Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian
Penyakit Filariasis Dan Kecacingan
Penyakit Tidak Menular
- Pelaksana P2- Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah
- Pelaksana P2-Penyakit Diabetes Dan Gangguan Metabolik
- Pelaksana P2- Penyakit Kanker Dan Kelainan Darah
- Pelaksana P2-Paru Kronik Dan Gangguan Imunologi
- Pelaksana P2- Gangguan Jiwa Dan Penyalahgunaan
NAPZA
- Pelaksana P2- Gangguan Indra Fungsional
f) Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
1) Koordinator Pelayanan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
2) Koordinator Pelayanan Gigi Sekolah (UKGS)
3) Koordinator Pelayanan Haji
4) Koordinator Kesehatan Kerja
5) Koordinator Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan
Remaja (AUSREM)
6) Koordinator Pelayanan Kesehatan Olahraga (Kesorga)
7) Koordinator Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)
8) Koordinator Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
(Kestrad)

e. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),


Kefarmasian dan Laboratorium
1) Koordinator Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga Bersifat UKP

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 13


- Pelayanan ibu hamil
- Pelayanan keluarga berencana
- Pelayanan imunisasi
4) Koordinator Pelayanan Gawat Darurat
5) Koordinator Pelayanan Pemeriksaan BalitaKoordinator
Pelayanan Gizi Bersifat UKP
6) Koordinator Pelayanan Persalinan (PONED)
7) Koordinator Pelayanan Rawat Inap
8) Koordinator Pelayanan Kefarmasian
9) Koordinator Pelayanan Gudang Obat
10) Koordinator Pelayanan Laboratorium
11) Koordinator Pelayanan Pendaftaran
12) Koordinator Pelayanan Kesling

f. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Koordinator Puskesmas Pembantu
2) Koordinator Puskesmas Keliling
3) Koordinator Bidan Desa
4) Koordinator Jejaring Puskesmas
g. Penanggungjawab bangunan, prasarana dan peralatan puskesmas
1) Pengelola bangunan, sarana dan prasarana
2) Pengelola barang
3) Pengelola ASPAK
h. Penanggungjawab Mutu
1) Koordinator Mutu Manajemen
2) Koordinator Mutu UKM
3) Koordinator Mutu Klinis (UKP)
4) Koordinator Tim PMKP
5) Koordinator Tim Audit Internal
6) Koodinator Tim PPI

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan


organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 14


– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan UPT

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 15


– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Penggungjawab bangunan, prasarana dan peralatan Puskesmas
– Mengkoordinasikan pemeliharaan bangunan, prasarana dan
peralatan Puskesmas
– Menerima dan mencatat barang/alat medis dan non medis yang
dikirim ke Puskesmas

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 16


– Melaksanakan pencatatan keluar masuknya barang pada buku
inventaris barang/alat dan melaporkan kondisi keadaan alat
tersebut
– Melaksanakan kegiatan kalibrasi alat medis
– Membuat kartu inventaris ruang dan memasang disetiap
ruangan
– Mengelola Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
(ASPAK) secara berkala
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Penanggungjawab Mutu
– Menyusun program mutu yang mencakup mutu pelayanan,
pengendalian dan pencegahan infeksi, sasaran keselamatan
pasien, keselamatan dan kesehatan kerja, manajemen fasilitas
dan keselamatan serta manajemen risiko
– Melaksanakan program mutu Puskesmas yang mencakup mutu
pada masing-masing unit/bagian pelaksanapelayanan yang
meliputi aspek Kepemimpinan Manajemen Puskesmas (KMP),
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Upaya Kesehatan
Perseorangan
– Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi program
mutu pada masing-masing unit/bagian aspek Kepemimpinan
Manajemen Puskesmas (KMP), Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), dan Upaya Kesehatan Perseorangan termasuk
pengukuran indikator mutu.
– Melaksanakan pengukuran indikator mutu dan pelaporan
eksternal indicator nasional mutu dan insiden keselamatan
pasien.
– Menyelenggarakan audit internal mutu
– Melakukan analisis hasil penilaian dan evaluasi sebagai dasar
menyusun tindaklanjut, umpan balik dan perencanaan
peningkatan mutu secara berkesinambungan.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 17


– Memastikan ketersediaan pedoman, kebijakan dan SOP mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas
– Peningkatan pengetahuan dan kemampuan/skill SDM secara
periodik dan berkesinambungan.
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Koordinator Manajemen Puskesmas
– Mengkoordinasikan penyiapan bahan, dokumen, kebijakan dan
hasil kegiatan dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Mengkoordinasikan penyusunan Pedoman Kerja, Prosedur Kerja
dan Kerangka Acuan Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Mengkoordinasikan pelaksanaan analisis bahan perencanaan
kegiatan
– Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
– Mengkoordinasikan penyusunan evaluasi dan laporan hasil
kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

i. Koordinator Sistem Informasi Puskesmas


– Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan rencana program
dan kegiatan kaitanya dengan pengelolaan seluruh informasi dan
data di Puskesmas
– Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan dan
pengendalian program dan kegiatan kaitanya dengan pengelolaan
seluruh informasi dan data di Puskesmas
– Melaksanakan dan mengkoordinir laporan dan data pelaksanaan
program dan kegiatan informasi dan data di Puskesmas
– Melaksanakan dan mengkoordinir bimbingan teknis, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan informasi & data
di Puskesmas

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 18


– Melaksanakan analisa data dan validasi data akhir sebelum
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
– Membuat laporan sesuai format yang telah ditentukan

j. Koordinator Kepegawaian
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
- Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
- Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
- Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
- Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
- Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
- Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
k. Koordinator Rumah Tangga
– Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan kerumahtanggaan
– Melaksanakan administrasi persuratan
– Mengatur penggunaan dan layanan kendaraan dinas
– Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat di bidang
kerumahtanggaan
– Mengatur tempat dan fasilitas kegiatan upacara dan rapat-rapat
dinas
– Menyiapkan konsumsi kegiatan upacara, rapat-rapat dinas dan
acara resmi Universitas lainnya
– Melaksanakan urusan kebersihan gedung Puskesmas
Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 19
– Memantau dan mengevaluasi kegiatan kerumahtanggaan dan
kendaraan
– Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
l. Koordinator Keuangan
– Mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan keuangan
– Mengkoordinasikan penyusunan Pedoman Kerja, Prosedur Kerja
dan Kerangka Acuan Kegiatan pengelolaan keuangan
– Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan kegiatan
pengelolaan keuangan
– Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan
pengadministrasian keuangan
– Mengkoordinasikan penyusunan evaluasi, analisis dan laporan
keuangan
– Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
n. Koordinator UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 20


– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
o. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan
dan membuat rencana tindak lanjut
p. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
q. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 21


r. Koordinator Mutu Manajemen
– Menyusun program kerja mutu manajemen
– Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan manajemen
puskesmas
– Mengusulkan pelatihan terkait manajemen Puskesmas
s. Koordinator Mutu UKM
– Menyusun program kerja mutu UKM
– Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan UKM puskesmas
– Mengusulkan pelatihan terkait program
t. Koordinator Mutu Klinis (UKP)
– Menyusun program kerja mutu UKP
– Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan UKP di
puskesmas
– Mengusulkan pelatihan terkait pelayanan klinis
u. Koordinator Mutu Tim PMKP
– Menyusun pedoman, program kerja keselamatan pasien
– Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi pemantauan dan
penilaian tentang penerapan program keselamatan pasien
– Melakukan pencatatan, pelaporan, insiden, analisis insiden
termasuk melakukan root cause analysis (rca)
– Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala
Puskesmas dalam rangka mengambil kebijakan keselamatan
pasien
– Membuat laporan insiden secara kontinu melalui e-reporting
sesuai peraturan perundang-undangan
– Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Puskesmas
v. Koordinator Mutu Tim Audit Internal
– Menyusun Program Kerja Audit internal/Audit Plan bersama Tim
Audit Internal
– Melakukan koordinasi pelaksanaan Audit Internal
– Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan audit internal

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 22


– Melakukan pendampingan penyusunan tindaklanjut hasil audit
internal bersama tim audt internal
– Menyusun rancangan laporan pelaksanaan audit
– Mengusulkan pelatihan terkait audit internal
w. Koordinator Mutu Tim PPI
– Menyusun pedoman, program kerja, SOP PPI Puskesmas
– Melakukan koordinaasi dengan unit pelayanan lainnya yang
terkait mengenai program PPI
– Melakukan motivasi, edukasi, konsultasi pemantauan dan
penilaian tentang penerapan PPI di Puskesmas
– Menyusun rancangan laporan pelaksanaan program PPI
bersaama PJ Mutu/Tim PPI
– Mengusulkan pelatihan PPI

2. Sumber Daya Puskesmas


a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah tenaga kesehatan
(termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung/
penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan
dirinya dalam upaya kesehatan dan manajemen kesehatan.
Selain dokter dan/atau dokter layanan primer Puskesmas harus
memiliki dokter gigi; tenaga Kesehatan lainnya; dan tenaga
nonkesehatan. Jenis Tenaga Kesehatan lainnya paling sedikit terdiri atas
perawat, bidan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga
sanitasi lingkungan, nutrisionis, tenaga apoteker dan/atau tenaga
teknis kefarmasian, dan ahli teknologi laboratorium medik.
Sumber daya manusia di Puskesmas Cikijing meliputi tenaga
kesehatan dan non kesehatan. Puskesmas Cikijing sudah memenuhi
tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli
Teknologi Laboratorium Medik, tenaga kesehatan lingkungan dan
nutrisionis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga
masih berstatus non PNS.
Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 23
Tabel 2.2 Profil Ketenagaan Di Puskesmas Cikijing Tahun 2017

Analisis
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Beban Kekurangan
Kebutuhan
Kerja
1. Dokter 3 3 PNS 4 4 -1
2. Dokter gigi 0 1 PNS 1 1 0
3. Apoteker 0 1 1 1 -1
4. Asisten apoteker 2 2PNS 2 2 0
5. Administrasi 0 1 1 1 0
kepegawaian
6. Bendahara 0 0 1 1 -1
7. Pengadministrasian 5 4PNS 4 4 0
umum
8. Sistem informasi 0 0 1 1 -1
Kesehatan
9. Pengelola barang aset 0 0 1 1 -1
negara
10. Pengelola program 0 0 1 1 -1
dan pelaporan
11. Kasir 0 1 PNS 1 1 -1
12. Perekam medis 0 0 1 1 -1
13. Kebersihan 3 3 PHL 3 3 0
14. Supir ambulan 1 1 PHL 2 1 -1
15. Penjaga keamanan 0 0 3 3 -3
16. Perawat 22 17 PNS 20 20 -3
7 hnr
17. Perawat desa 2 2 PNS 2 2 0
18. Perawat Gigi 4 4 PNS 1 1 Lebih 3
19. Bidan 15 15 PNS 7 7 Lebih 2
20. Bidan Desa /Pustu 14 8 PNS, 15 15 -1
5 CPNS

21. Tenaga gizi 1 1 PNS 2 2 -1


22. Ahli tenaga 1 1PNS 2 2 -1
laboratorium
23. Sanitarian / tenaga 1 1 PNS 2 2 -1
Kesehatan
lingkungan
23. Tenaga Kesehatan 0 1PNS 1 1 0
masyarakat/
penyuluh
25. Epidemologi 0 0 1 1 -1
Kesehatan
26. Tenaga dapur 1 1PHL 1 1 0
JUMLAH 82 60 PNS 90 90 8
1 PTT
5 PHL
16
honor
Sumber daya keuangan Puskesmas Cikijing berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan. Dana
operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan hanya
mencukupi untuk kebutuhan belanja rutin
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Cikijing dari berbagai
sumber dana:

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 24


Tabel 2.3 Realisasi Keuangan Puskesmas Cikijing

No Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


Dana Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Operasional 172.011.200 167.581.046 147.700.000
APBD 12.862.400 163.442.000
2 Bantuan 219.926.170 280.444.500 345.455.000 391.132.176 584.506.085
Operasional
Kesehatan
3 Kapitasi 1.625.915.500 1.544.945.445 1.561.512.737 2.481.047.230 2.177.251.500
JKN
4 Non 730.627.800 418.860.000 280.280.000 675.000.000 773.956.780
Kapitasi
Jumlah 2.748.480.670 2.034.856.991 2.334.947.737
3.560.041.806 3.699.156.365

b. Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Cikijing cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru di bangun pada tahun 2014 Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.
Puskesmas Cikijing belum memiliki mobil jenazah dan ambulans yang
memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawatdaruratan. Peralatan kesehatan di Puskesmas memiliki peryaratan
yaitu:
– Jumlah dan jenis peralatan sesuai kebutuhan pelayanan;
– Kelengkapan izin edar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
– Standar mutu, keamanan dan keselamtan; dan
– Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
Tabel 2.4 Data Sarana Dan Prasarana Puskesmas Cikijing Tahun 2017

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 2
3 Gedung Poskesdes 1 1
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 3
9 Alat kesehatan 336 276 100 10

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 25


Puskesmas Cikijing memiliki sarana pemeriksaan laboratorium
canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA), dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh untuk dan bersama mereka
dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat
dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Tabel 2.5 Capaian Program Upaya Promosi Kesehatan Tahun 2015 - 2017
No. Indikator Tahun

2015 2016 2017


PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 93,4 79 78,88

2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung 100 100 100
Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS 29,89 33,33 34,56
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah 60,21 69,09 89,19
Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan 94 96 83,07
Kelompok oleh Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) 26,82 34,1 48,78
Posyandu Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat 80 80 96
melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui 11,16
Kunjungan Rumah

Secara operasional upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan


agar masyarakat tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Cikijing dengan strategi utama promosi kesehatan adalah
advokasi, bina suasana, pemberdayaan dijiwai semangat kemitraan.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 26


Jika dilihat trend cakupan upaya promosi kesehatan dari mulai tahun
2015 sampai dengan tahun 2017 masih belum optimal. Cakupan komunikasi
interpersonal dan konseling (KIP/K) masih jauh dari harapan hal ini bisa jadi
karena belum tertibnya administrasi pencatatan dan pelaporan pada kegiatan
konseling.
Cakupan pembinaan UKBM dilihat dari % posyandu purnama dan
mandiri juga masih jauh dibawah target (65%).

b) Upaya Kesehatan Lingkungan


Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization)
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Kesehatan
lingkungan merupakan sasaran Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
yang ketujuh dan pada tahun 2015 diharapkan sudah mencapai target.
Sanitasi dasar yaitu sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyehatkan lingkungan pemukiman yang meliputi penyediaan air bersih,
pembuangan kotoran manusia (jamban), pembuangan air limbah dan
pengelolaan sampah.

Tabel 2.6 Capaian Program Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2015-2017


No. Indikator Tahun

2015 2016 2017

1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat


2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
3 Cakupan Pengawasan Jamban 15,70 17,61
4 Cakupan pengawasan SPAL
5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) 88,24 100
6 Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan 100 100
7 Cakupan Pengawasan Industri
8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi

Dari indikator upaya kesehatan lingkungan selama Tahun 2015 s/d 2017
masih ada tiga indikator yang cakupannya masih dibawah target yaitu
cakupan pengawasan tempat pengolahan tempat makanan, cakupan
pengawasan industri dan cakupan kegiatan klinik sanitasi.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 27


c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six)
Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab
dalam kegiatan pelayanan sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus,
bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Berikut adalah capaian
program kesehatan ibu, anak dan KB di UPTD Puskesmas Cikijing selama
Tahun 2015 sd 2017:

Tabel 2.7 Capaian Program Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB Tahun 2015-2017
No. Indikator Tahun
2015 2016 2017
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 96,64 102,61 98,8
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 106,39 107,63 105,18

3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 148 103,59 16,59


4 Cakupan Pelayanan Nifas 100 107,25 103,26
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 110,2 116,57 110,56
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 112,2 116,77 109,46
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 28,5 96,62 75,17
8 Cakupan Kunjungan Bayi 161,5 107,72 108,88
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 89,5 104,97 105,15
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 70,5 75,83 70,58

Selama Tahun 2015 sampai dengan 2017 masih ada beberapa indikator
yang belum memenuhi target yaitu cakupan kunjungan ibu hamil K4,
persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani dan pelayanan anak balita

d) Upaya Gizi Masyarakat


Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi
secara kompleks. Pada dasarnya masalah gizi disebabkan oleh asupan makan
yang tidak seimbang dan adanya penyakit infeksi, masalah tersebut erat
kaitannya dengan persediaan bahan pangan yang ada di masyarakat dan di
tingkat rumah tangga, dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga dalam

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 28


menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup dan dipengaruhi
oleh faktor pendidikan dan perilaku, serata keadaan kesehatan anggota
keluarga. Oleh karena itu penaganan masalah gizi memerlukan penanganan
yang terpadu, yang mengarah pada pemberdayaan ekonomi keluarga,
peningkatan kemampuan dan keterampilan asuhan gizi keluarga serta
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan.
Selain itu upaya perbaikan gizi masyarakat yang dilaksanakan secara
intensif dari tahun ke tahun telah dapat menurunkan prevalensi beberapa
masalah gizi, antara lain Kurang Vitamin A, GAKY, AGB dan KEP, juga dapat
menurunkan jumlah gizi buruk.

Tabel 2.8 Capaian Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2015-2017
No. Indikator Tahun
2015 2016 2017

1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 61,31 65,41 84,61


2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 100 89,57 88
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Bayi (6- 100 100 100
11 bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak 100 100 100
Balita (12-59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu 102,4% 111,8% 105,1%
Nifas
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu 98% 102,6% 96,6%
hamil
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin 100% 79,9% 17,7%
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 0 0 0
9 Cakupan ASI Eksklusif 53,6% 54,0% 61,6%
Selama tahun 2015 sd 2017 indikator program gizi sudah mencapai target
jika menggunakan data estimasi.

e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu
program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta
dll). Tujuan program untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakittidak menular. Prioritas
penyakit menular yang ditanggulangi di UPTD Puskesmas Cikijing adalah
Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, tuberkulosis
paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 29


dicegahdengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang
ditanggulangi adalah penyakit jantung dan hipertensi, diabetes mellitus,
asma dan kanker cervik.
Berikut adalah capaian kinerja upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit selama Tahun 2015 sampai 2017

Tabel.2.9 Capaian Program Upaya Pencegahan dan Pengendalian PenyakitTahun 2015-2017


No. Indikator Tahun

2015 2016 2017

E UPAYA PENCEGAHAN & P2M


PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 105.03 110.06 109,81
2 Cakupan DPTHB 1 102.25 110,47 108,37
3 Cakupan DPTHB 3 110.22 110,98 110,85
4 Cakupan Polio 4 104.14 110,57 110,54
5 Cakupan Campak 100.36 102,54 100,52
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95.78 97,83 89,70
7 Cakupan BIAS TT 93.25 96,98 94,59
8 Cakupan BIAS Campak 92.36 96,61 6,44
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ 93.12 94,61 97,9
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization 100.69 102,54 100,41
(UCI)
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 100 114,13 100
12 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 80 100 80
13 Cakupan Pengendalian KLB 100 100 100
PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
14 Cakupan Penderita Pneumonia Balita 65,98
15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif
17 Cakupan Penderita DBD yang ditangani
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare 61,9 72,8 55
19 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penderita Kusta, - - -
sasaran : 5/100.000 penduduk
20 Cakupan Proporsi Cacat Kusta Tingkat 2 - - -

Beberapa indikator yang belum tercapai adalah cakupan desa/kelurahan


Universal Child Immunization (UCI), pnemonia balita, cakupan penemuan BTA (+).

f) Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan/atau bersifat ektensifikasi an intensifikasi pelayanan, diseuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 30


daya yang tersedia di masing-masing puskesmas. Upaya pengembangan yang
dilakukan di Puskesmas Cikijing antara lain pelayanan kesehatan jiwa,
pelayanan kesehatan gigi masyarakat, pelayanan kesehatan tradisional
komplementer, pelayanan kesehatan olahraga, pelayanan kesehatan indera,
pelayanan kesehatan lansia.
Berikut adalah capaian upaya kesehatan pengembangan dari Tahun
2015 – 2017 di Puskesmas Cikijing.

Tabel 2.10 Capaian UKM Pengembangan Tahun 2015-2017


No. JENIS KEGIATAN Tahun
2015 2016 2017
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan 100 % 100 % 100 %
penjaringan Kesehatan
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok Olahraga 100 100 100
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina
3 Cakupan Keluarga Mandiri III
D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK
2 Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyaakat 75.26 85,48 69,75
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 100% 100 % 100 %
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI 100% 100 % 100 %
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK 85.60 88,65 91,93
5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa 91.25 92,33 93,65
SD
6 Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan 21.48 33,81 33,22
Perawatan Kesehatan Gigi
F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa
2 Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan
Kesehatan Jiwa
G. UPAYA KESEHATAN INDRA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak
sekolah
2 Cakupan Penanganan kasus kelaianan refraksi
3 Cakupan skrining katarak
4 Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus
Diabetes Militus ke RS

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 31


6 Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
Gangguan Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang
ditangani

H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 59.2% 46,6% 44.78%
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada Kelompok Usia 59.2% 46.6% 44.78%
lanjut
I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional 10,41 13,33 16,28
(Kestrad)
2 Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin - - 2.08
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman Obat Keluarga - - -
(TOGA)

Beberapa upaya pengembangan yang mendukung pencapaian SPM


diantaranya kesehatan jiwa, kesehatan sekolah dan lansia.
Berdasarkan nilai cakupan pelayanan dengan kategori kelompok (I)
baik dengan tingkat pencapaian hasil >91%, kelompok II (cukup) dengan
tingkat pencapaian hasil = 81-90% dan kelompok III (kurang) dengan tingkat
pencapaian hasil ≤ 80% maka upaya kesehatan dengan tingkat pencapaian
hasil kurang adalah
1. Promosi Kesehatan baru mencapai
2. Kesehatan Lingkungan baru mencapai
3. Penyakit menular
4. Penyakit tidak menular
5. Kesehatan tradisional
6. Kesehatan olahraga
7. Kesehatan kerja
8. Kesehatan usia lanjut
9. Kesehatan gigi dan mulut
10. UKP
11. Perkesmas tidak ada data
Menindaklanjuti kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa atau MMD yang
telah dilaksanakan diseluruh desa kemudian dilakukan pertemuan di tingkat
Puskesmas menentukan prioritas masalah dengan metode penilaian yang
sederhana yaitu menggunakan USG. Penentuan prioritas masalah dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 32


1. Tingkat urgensinya (U), yakni apakah masalah tersebut penting untuk
segera diatasi
2. Keseriusannya (S), yakni apakah masalah tersebut cukup parah
3. Potensi perkembangannya (G), yakni apakah masalah tersebut akan
menjadi segera besar dan/atau menjalar
4. Kemudahan mengatasinya (F), yakni apakah masalah tersebut mudah
diatasi mengacu kepada kemampuan keluarga/RT/RW/Desa/
Kecamatan/ Puskesmas.
Masing-masing faktor diberi nilai 1-5 berdasarkan skala likert (5=sangat
besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil), dan nilai total tiap
masalah kesehatan diperoleh dari rumus:

T= U + S + G +
F
Nilai total (T) digunakan untuk mengurutkan masalah kesehatan
berdasarkan prirotasnya, sehingga diperoleh masalah kesehatan prioritas
untuk masing-masing desa dan masalah prioritas untuk kecamatan. Nilai
total tertinggi akan menjadi masalah utama dalam pemberian intervensi.
Tabel 2. 11 Penentuan Masalah Kesehatan Puskesmas Cikijing

No Masalah Nilai Priorit


U S G F Total as
1 1. Promosi Kesehatan baru 5 4 5 2 16
2 1. Kesehatan Lingkungan 5 5 5 2 17 I
3 1. Penyakit menular 5 5 5 2 17 I
4 1. Penyakit tidak menular 5 5 4 3 17 II
5. 1. Kesehatan tradisional 4 3 3 2 12
6. Kesehatan olahraga 4 4 4 2 14
7. Kesehatan kerja 4 4 3 3 14
8. 1. Kesehatan usia lanjut 5 4 4 4 17
10.1. Kesehatan gigi dan mulut 4 4 4 4 16
111. UKP 5 4 3 4 16 III
122. Perkesmas 4 3 3 4 14

Upaya promosi kesehatan meskipun merupakan program prioritas


tetapi berdasarkan instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas indikator yang
masih menjadi masalah adalah: pemberdayaan Individu/Keluarga melalui
kunjungan rumah, pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga dan cakupan
pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu strata Purnama

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 33


dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Strata Purnama dan Mandiri) untuk variabel kemudahan mengatasinya (F)
yakni apakah masalah tersebut mudah diatasi mengacu kepada kemampuan
keluarga /RT/RW/Desa/ Kecamatan/ Puskesmas hanya mendapatkan nilai
2 yaitu kecil kemungkinan untuk mengatasinya
Upaya kesehatan usia lanjut alternatif penyelesaian masalahnya akan
dibahas pada upaya pengendalian penyakit tidak menular.
Dari variabel penyakit menular yang masih menjadi masalah adalah
pelayanan kesehatan orang terduga TB, cakupan penemuan penderita
pneumonia balita dan cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur.
Setelah dilakukan curah pendapat untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan di UPT Puskesmas Cikijing dengan mempertimbangkan
hasil analisa data penilaian kinerja tahun 2017, capaian SPM Bidang
Kesehatan, informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dokumen
tentang perundang-undangan, peraturan serta kebijakan pemerintah yang
berlaku maka ditetapkan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja UPT
Puskemas Cikijing sebagai berikut:
a. Penyakit Menular
Dari variabel penyakin menular yang masih menjadi amsalah adalah
pelayanan kesehatan orang terduga TB, cakupan penemuan penderita
pneumonia balita dan Cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur.
Pelayanan orang terduga TB merupakan bagian dari SPM Bidang
Kesehatan.
b. Penyakit Tidak Menular
Cakupan penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Cikijing dari
semua variabel masih menjadi hal ini disebabkan karena kesadaran
skrining kesehatan yang masih rendah , masyarakat masih berpola
pemikiran paradigma sakit kesadaran gaya hidup sehat masih rendah dan
keterbatasan petugas

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cikijing Kecamatan Cikijing
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 34


perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Cikijing dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Cikijing makin meningkat setiap
tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari..
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Cikijing
setiap tahun:
Tabel 2.12 Kunjungan Puskesmas Cikijing

No Unit Layanan Tahun


2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Poli lansia 18424 9997 9645 12604 9562 9178
2. Poli umum 17052 8903 11574 9654 6301 5476
3. Poli MTBS 2656 2830 2719 2525 2779 1322
4. Poli gigi 4892 4.449 4206 3636 3539 1987
5. Laboratorium 776 2793 2670 2602 3574 5429
6. Poli KIA 385 524 625 550 1339 511
7. Poli KB 295 386 300 331 485 342
8. Pustu sindangpanji 15238 14918 13568 13053
11197 9964
9. Pustu kancana 1689 1892 2562 2959 3135 3847
10. Rawat inap 2023 2141 1846 2184 2158 1444

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Lansia

18424

12604
9997 9645 9562 9178

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun kunjungan Poli Lansia

Gambar 2.2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas


Cikijing Tahun 2015-2020

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 35


Grafik Kunjungan Poli Umum

17052
11574
8903 9654
6301 5476
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan poli umum

Gambar 2.3 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Cikijing
Tahun 2015-2020.

Grafik Kunjungan Poli MTBS

2656 2830 2719 2779


2525

1322

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Poli MTBS

Gambar 2.4 Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Cikijing
Tahun 2015-2020.

Grafik Kunjungan Poli Gigi

4892
4449 4206
3636 3539
1987

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Poli Gigi

Gambar 2.5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Cikijing
Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 36


Grafik Kunjungan Laboratorium

5429

3574
2793 2670 2602

776
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Laboratorium

Gambar 2.6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas Cikijing
Tahun 2015-2020.

Grafik Kunjungan Poli KIA

1339
524 625 550 511
385
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Poli KIA

Gambar 2.7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Cikijing
Tahun 2015-2020.

Grafik Kunjungan Poli KB

386 485
295 300 331 342
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 Tahun 3 4
Kunjungan Poli KB 5 6

Gambar 2.8. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS Puskesmas
Cikijing Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 37


Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu
Sindang panji

15238 13568 13053 11197 9964

2015 1418
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Pustu Sindangpanji

Gambar 2.9. Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu Sindangpanji tahun 2015 -


2020

Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu Kancana

3847
2959 3135
2562
1689 1892
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Pustu Kancana

Gambar 2.10. Grafik Kunjungan Puskesmas Pembantu Kancana


tahun 2015 -2020

Grafik Kunjungan Rawat Inap

2023 2141 1846 2184 2158


1444
2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6

Tahun Kunjungan Rawat Inap

Gambar 2.11 Grafik Kunjungan Rawat Inap Puskesmas Cikijing


Tahun 2015 -2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Cikijing melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 38


Dari rekapitulasi hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang
dilaksanakan pada bulan Pebruari tahun 2017 sebagaimana terlampir di
dapatkan hasil seperti tabel berikut:
Tabel 2.13 survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
No Nilai Unsur
Unsur pelayanan
Pelayanan
1 Persyaratan pelayanan 3.16
2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur 3.18
3 Waktu penyelesaian 3.11
4 Biaya/ Tariff 3.48
5 Produk, sfesifikasi jenis pelayanan 3.15
6 Kompetensi Pelayanan 3.20
7 Prilaku Pelaksana 3.28
8 Sarana dan Prasarana 3.09
9 Penanganan pengaduan, saran dan 3.35
masukan
Rata-rata 3.22

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Nilai IKM UPTD


Puskesmas Cikijing setelah dikonversikan adalah 80,54 dan berada pada
interval 76,61– 88,30. Hal ini berarti bahwa Kinerja Pelayanan di UPT
Puskesmas Cikijing adalah baik.
Nilai unsur pelayanan yang masih dibawah rata-rata adalah kenyamanan
lingkungan, kecepatan pelayanan, kesesuaian produk pelayanan, persyaratan pelayanan
dan prosedur pelayanan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 39


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGI PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Cikijing yang berada di kawasan
perdesaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki
potensi berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang
yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Cikijing pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut :
1. Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin
masih mengalami beberapa masalah yaitu :
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil resiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Luas Wilayah dan jumlah 1. Tingkat pendapatan penduduk
penduduk yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk yang pelayanan kesehatan dengan
pendatang/urban dengan dukungan infrastruktur dan
mobilisasi tinggi sarana transfortasi
3. Tingkat persaingan ekonomi
yang tinggi
4. Penduduk pendatang yg tidak
memiliki jaminan kesehatan
atau jaminan kesehatan
terdaftar di wilayah lain

2. Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan
yang masih menjadi masalah di Wilayah kerja Puskesmas Cikijing
adalah :

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 40


- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open
Defecation Free) kurang dari target
- Cakupan kasus TBC masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG

1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat


2. Yankes swasta di Wilayah kerja yang jalan Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan
3. Populasi beresiko yang tersembunyi bagi masyarakat miskin
dan belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan
pencemaran

3. Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas
Cikijing diantaranya :
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher Rahim
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan
masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses
pemikiran paradigma sakit saryankes
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

‘4. Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Cikijing dengan jaringan Puskesmas, diantaranya
puskesmas Pembantu serta (tiga) Poskesdes bersaing dengan
beberapa klinik swasta, Dokter praktek Mandiri dan Bidan Praktik
Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Cikijing
Hal – hal tersebut di atas menunjukan bahwa tingkat persaingan
pelayanan kesehatan sangat tinggi, sehingga menjadikan Puskesmas
Cikijing bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 41


menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan
kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah Kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas
sebagai berikut :
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tinggi masyarakat
2. Jumlah peserta JKN 2. Kemudahan akses terhadap
Puskesmas yang masih fasyankes
rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga
dokter, perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi Puskesmas dan Perkembangan Teknologi Informasi
a. Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Cikijing telah membentuk suatu budaya organisasi
baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi
BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya
menjungjung tinggi etika dan hokum kesehatan, menjunjung
tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b. Sumber daya Keuangan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 42


Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Cikijing dilaksanakan
melalui persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan,
persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan
dokumen pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c. Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia
di Puskesmas Cikijing yang disebabkan oleh peningkatan
kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum
baik melalui pendidikan formal maupun non formal berupa
pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kementrian Kesehatan. Peningkatan
kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d. Sumber daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2020, sedangkan pelayanan pasien JKN
sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, Sofware dan jaringan di
Puskesmas Cikijing sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Dana Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain sistem Informasi yang sudah berjalan diantaranya sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelola
barang daerah dan kepegawaian.
e. Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Cikijing seperti unit fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer
untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien,

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 43


unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave
untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Cikijing telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti
perangkat komunikasi internal dan perangkat pengawasan
kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f. Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan,
penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan,
pengecetan maupun penambahan dan penggantian perabot dan
peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis dan ruang pelayanan pasien
TBC.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal
dari anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Cikijing adalah sebagai berikut :
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Cikijing dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan professional dan kompeten di
bidangnya seperti dokter, gokter gigi, perawat, bidan tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian, perawat gigi, analis kesehatan, dan tenaga administrasi.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 44


Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan
lansia, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan
anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit
menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan
laboratorium, dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragaman layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga perawat dan bidan professional menyediakan layanan gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan
kesehatan yang lengkap.
2. Market Development (Pengembangan Pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Cikijing
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam
layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu
di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang
mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang
mengambil konsep one stop service dimana lansia dilayani secara
terpadudalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus
melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang
banyak didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Cikijing
membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap
seperti pelayanan pagi hari.
Askes terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum
lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
Puskesmas Cikijng sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 45


Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Cikijing memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas
petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah
satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Cikijing.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Cikijing dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain :
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti pemeriksaan
HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan
Darah Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin
Analizer, kimia klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman
specimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkolosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk detetksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modeling dan special services seperti layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan
anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di Instansi.
4. Vertical Integration (integrasi vertikal)
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan
anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang
menjadi prioritas di Kabupaten Majalengka.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 46


Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Cikijing sampai dengan Tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga
rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien dalam
upaya promotif dan preventif , Puskesmas Cikijing juga akan
mengoptimalkan layanan konseling oleh dokter umum dan
pengobatan tradisional.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan yaitu:
a. Klinik konseling terpadu
b. Pojok herbal
6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditas Puskesmas dan
peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu ramah pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu
pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat
maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 47


Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi :
a. Sistem pendaftran loket dgn menggunakan sistem antrian
b. Ruang tunggu ramah pasien lansia
c. Ruangan pasien penyakit menular (TB)
d. Rehab ruangan rawat jalan
e. Penambahan ruang rekam medik
f. Penataan ruang administrasi
g. Penataan area parkir
h. pemagaran

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program (Universal Health Converage) yang akan meningkatkan
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Cikijing perlu
melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi :
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Penambahan tenaga perawat
d. Penambahan tenaga kesehatan masyarakat
e. Penambahan tenaga administrasi
f. Pengadaan tenaga IT
g. Pengadaan tenaga rekam medis
h. Pelatihan tenaga keperawatan dan bidan

Rencana Strategis UPT D Puskesmas Cikijing 2018-2023 48


BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan Visi Kabupaten Majalengka pada
dokumen RPJMD Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan
visi Pemerintah Kabupaten Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan
dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Cikijing Tahun 2019 – 2023 sejalan dengan Visi
Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “Mewujudkan Tata
Kehidupan dan Penghidupan Masyrakat Majalengka yang RELIGIUS,
ADIL , HARMONIS dan SEJAHTERA pada tahun 2023.”
Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke- 2 yaitu: “Meningkatkan
kualitas layanan public terutama sektor pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, pertanian, pariwisata, periizinan, penanaman modal dan
sektor-sektor unggulan dengan didukung oleh sumber daya aparatur yang
bersinergitas, professional, humanis dan melayani”.
.Visi Puskesmas Cikijing sejalan dengan cita-cita Pemerintah
Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan
kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik
dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih
sehat.

Pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyarakat


sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 49


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Upaya untuk mewujudkan visi dijabarkan
melalui misi:
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas
2. Menciptakan lingkugan sehat yang merupakan sumber Kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dalam upaya pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak
menular
4. Meningkatkan derajat Kesehatan ibu dan dan anak dalam upaya
penurunan AKI dan AKB
Agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas maka puskesmas
Cikijing membuat perencanaan peningkatan sarana dan prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perencanaan tingkat
puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan puskesmas dilaksanakan
melalui penilaian kinerja puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber Kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
Kerjasama lintas program dan lintas sector.
Mendorong kemandirian masyrakat untuk berprilaku hidup sehat
dalam upaya pencegahan penyakit menular dan PTM dapat dicapai dengan
kegiatan posbindu PTM dan mengoptimalkan kegiatan Puskesmas
nganjang ka imah
Meningkatkan derajat Kesehatan ibu dan anak dalam upaya
penurunan AKI dan AKB dapat dicapai dengan kegiatan posyandu, kelas
ibu hamil, kelas ibu balita

C. TUJUAN PUSKESMAS CIKIJING


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi Puskesmas yang mengandung makna:
- merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu samtai tahun terakhir RENSTRA
Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 50
- menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
organisasi
- meletakan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah dan strategi
Puskesmas berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan
pokok Puskesmas organisasi selama kurun waktu RENSTRA.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas adalah
mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan berdaya saing di wilayah
kerja yaitu:
1. memiliki perilaku yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat,
2. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu,
3. hidup dalam lingkungan sehat dan
4. memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

D. SASARAN PUSKESMAS CIKIJING


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Cikijing berdasarkan tujuan
sebagai berikut:
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Mewujudkan Meningkatkan Usia Harapan Hidup
masyarakat yang derajat 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan kesehatan per1000 kelahiran hidup
berdaya saing 2. Angka kelangsungan hidup bayi
3. Angka Kematian Balita per
1000 kelahiran hidup
4. Angka Kematian Neonatal per
1000 kelahiran hidup
5. Angka Kematian Ibu per
100,000 kelahiran hidup
1.

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 51


Umur Harapan Hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata
penduduk dari sejak dilahirkan, dengan asumsi tidak ada perubahan pola
mortalitas menurut umur. Diharapkan sektor pembangunan manusia
dari sektor kesehatan, selain mengupayakan agar penduduk dapat
mencapai “usia hidup” yang panjang tetapi juga berkualitas dan tidak
bergantung pada orang lain. Selain itu, belum ada arah intervensi yang
jelas khususnya di bidang kesehatan untuk meningkatkan UHH sehingga
diperlukan penjabaran yang lebih rinci dari indikator kesehatan yang
terkait UHH oleh karena itu Kementrian Kesehatan menyusun IPKM atau
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Serangkaian indikator
kesehatan ini secara langsung maupun tidak langsung dapat berperan
dalam meningkatkan umur harapan hidup yang panjang dan sehat
Menurut Permendagri No 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar
pelayananan Minimal, pelayanan dasar adalah pelayanan publik untuk
memenuhi kebutuhan dasar warga Negara sehingga target dan capaian
Standar Pelayanan Minimal urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar disesuaikan dengan rencana capaian target
sasaran terukur dari output kegiatan, untuk bidang kesehatan terdiri
dari :
1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar.
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar.
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar.
7. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar.
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 52


9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien
IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan
lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar.

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS

Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan


sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang
tepat melalui analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular
serta kualitas pelayanan kesehatan
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat, bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum dan
pimpinan pelaksana program
3. Adanya Alat Kesehatan dibanding beban kerja
yang mencukupi untuk pelayanan UKP dan
beragam jenis layanan program UKM
(alat pemeriksaan 2. Kurangnya jenis
umum, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas yang
pemeriksaan sudah terpenuhi
laboratorium canggih) 3. Keterbatasan anggaran
4. Adanya sarana yang operasional (listrik, air,
memadai (gedung, internet, kebersihan, dll)
kendaraan pusling, 4. Keterbatasan anggaran
sarana IPAL) pemeliharaan sarana
5. Adanya jenis ketenagaan (gedung, alat kesehatana,
yang mencukupi (dokter, kendaraan, IPAL, dll)
apoteker, dokter gigi, 5. Rendahnya gaji/jasa

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 53


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
perekam medis, perawat, pelayanan pegawai non
bidan, ahli gizi, perawat PNS
gigi, sanitarian, analis 6. Rendahnya kemampuan
medis, kesehatan Puskesmas menjangkau
masyarakat dan peserta JKN di luar
administrasi) wilayah Puskesmas
6. Adanya akses yang
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif pelayanan
yang terjangkau dengan
subsidi dan non subsidi
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll)

Faktor Eksternal

Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
daya beli pelayanan melalui sistem jumlah tenaga
masyarakat manajemen mutu yang kesehatan melalui
terhadap kesehatan baik dan peningkatan peluang peningkatan
strata akreditasi pendapatan Puskesmas
Puskesmas (S1,O1) (W1,O1)
2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi keterbatasan
ketersediaan alat anggaran operasional
kesehatan dan jenis melalui peluang
layanan yang dapat peningkatan
dipenuhi (S3,O1) pendapatan Puskesmas
3. Mengoptimalkan kondisi (W3,O1)
sarana pelayanan melalui 3. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan anggaran pemeliharaan
perawatan yang baik (S4, sarana melalui peluang
O1) peningkatan
4. Mengoptimalkan tenaga pendapatan Puskesmas
pelayanan dengan (W4,O1)
panduan SOP Pelayanan 4. Mengatasi rendahnya
(S5, O1) gaji/jasa pelayanan
5. Mengoptimalkan pegawai Non PNS
informasi tarif pelayanan melalui peluang

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 54


Peluang ( O ) SO WO
yang terjangkau kepada peningkatan
masyarakat luas (S7, O1) pendapatan Puskesmas
(W5,O1)

1.Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Kebijakan ketersediaan alat jumlah tenaga melalui
Universal kesehatan dan jenis peluang peningkatan
Health layanan yang dapat pendapatan kapitasi
Coverage (UHC) dipenuhi (S3, O3) JKN (W1,O3)
sistem Jaminan 2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi keterbatasan
Kesehatan kondisi sarana kapasitas petugas
Nasional tahun pelayanan melalui kesehatan melaui
2020 pemeliharaan dan peluang peningkatan
perawatan yang baik pendapatan kapitasi
(S4, O3) JKN (W2,O3)
3. Mengoptimalkan 3. Mengatasi keterbatasan
tenaga pelayanan anggaran operasional
dengan panduan SOP melalui peluang
Pelayanan (S5, O3) peningkatan
4. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
informasi keberadaan, JKN (W3,O3)
layanan JKN dan 4. Mengatasi keterbatasan
keunggulan Puskesmas anggaran pemeliharaan
melalui berbagai melalui peluang
sarana informasi (S6, peningkatan
O3) pendapatan kapitasi
5. Mengoptimalkan JKN (W4,O3)
informasi layanan
program yang dapat
diperoleh masyarakat
di Puskesmas (S8, O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 2. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
3. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
layanan program dan keterbatasan
kegiatan luar gedung Puskesmas
sebagai differensiasi menjangkau peserta
layanan Puskesmas (S8, JKN di luar wilayah

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 55


Ancaman ( T ) ST WT
T1) dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
masyarakat mutu pelayanan gaji/jasa pelayanan
tentang hukum melalui sistem pegawai Non PNS untuk
manajemen mutu, mengatasi kesadaran
panduan SOP masyarakat tentang
pelayanan dan hukum (W5,T2)
pelaksanaan
akreditasi
Puskesmas sebagai
dasar hukum kinerja
pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
pelayanan JKN yang mutu pelayanan gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan melalui sistem pegawai non PNS untuk
tidak manajemen mutu, mengatasi kebijakan
menguntungkan panduan SOP pelayanan yang berubah-
pelayanan dan ubah dan tidak
pelaksanaan menguntungkan (W2.T2)
akreditasi
Puskesmas sebagai
kebijakan pelayanan
JKN di Puskesmas
(S1, T3)
2. 2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 56


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


Mewujudkan Meningkatkan 1. Peningkatan 1. Menetapkan Layanan
masyarakat derajat pelayanan One Stop Service
yang cerdas, kesehatan kesehatan ibu, untuk lansia dan
sehat dan anak, remaja, posyandu lansia
berdaya dan lansia dengan pemenuhan
saing alkes dan Bahan
Habis Pakai posyandu
lansia
2. Penanganan 2. Menetapkan layanan
masalah gizi untuk ibu dan anak
kurang dan seperti ANC terpadu,
buruk pada persalinan 24 jam,
bayi, balita, ibu konseling laktasi,
hamil dan ibu konseling gizi,
menyusui pemeriksaan MTBS,
KB pasca salin,
skrining risti pre
eklampsia
3. Peningkatan 3. Menetapkan
upaya promosi anggaran
kesehatan dan peningkatan
pemberdayaan kapasitas kader
masyarakat setiap tahun dan
meningkatkan
promosi kesehatan
melalui media sosial
4. Peningkatan 4. Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan
menular dan HIV, layanan IVA,
tidak menular Posbindu
serta kesehatan
lingkungan
5. Peningkatan 5. Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan
kerjasama BPM, klinik dan RS
jejaring dan melalui supervisi dan
jaringan pembinaan
Puskesmas
6. Peningkatan 6. Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan,
kecukupan dan mencukupi
kualitas SDM, kebutuhan jenis

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 57


sarana SDM sesuai standar
prasarana dan akreditasi
perbekalan Puskesmas dan
kesehatan. pengadaan obat serta
perbekalan
kesehatan melalui
kapitasi JKN
7. Pengembangan 7. Menetapkan layanan
layanan sesuai klinik IMS-HIV dan
kebutuhan UGD dan persalinan
masyarakat 24 jam
dan kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 58


BAB V

PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan,


Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat
pada uraian di bawah ini sesuai dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala
Daerah.
Sumber pendanaan puskesmas terdiri dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan
sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Dana Kapitasi merupakan
salah satu dana yang berasal dari sumber-sumber lain yang sah yaitu BPJS
Kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016
dana kapitasi dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
dan dukungan operasional pelayanan kesehatan. Pembiayaan kesehatan
yang berasal dari APBD bersumber dari retribusi puskesmas yang berbayar
dan dana non kapitasi. Sedangkan dana perimbangan mencakup Dana
Alokasi Khusus dan APBN yang dialokasikan ke daerah untuk mendanai
kegiatan khusus yang menjadi urusan daerah. Salah satu dana DAK non fisik
yang mengutamakan untuk pelayanan promotif dan preventif pada pada
pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah BOK
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Puskesmas Cikijing pada tahun 2019 sampai tahun 2023 adalah sebagai
berikut: (rincian selengkapnya terlampir)

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 59


Table 5.1 Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2021 sd 2023

Kegiatan Sub Kegiatan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sumber Dana
2019 2020 2021 2022 2023
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Penyediaan 100% 91.000.000 100% 92.510.936 100% 39.284.300 100% 3.336.863.834 100% Retribusi
Operasional
layanan Kapitasi
Pelayanan
kesehatan Non Kapitasi
Puskesmas
untuk UKM BOK
dan UKP Pengelolaan 100% 5.800.000 100% 6.300.000 100% 3.250.000 100% 21.850.000 100% 24.025.000 BOK
rujukan Pelayanan
tingkat Kesehatan
daerah Ibu Hamil
kabupaten Pengelolaan 100% 5.800.000 100% 6.300.000 100% 3.250.000 100% 3.000.000 100% 3.300.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Ibu Bersalin

Pengelolaan 100% 10.500.000 100% 11.720.000 100% 3.250.000 100% 4.500.000 100% 4.9500.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Bayi Baru
Lahir
Pengelolaan 100% 10.500.000 100% 11.720.000 100% 20.000.000 100% 51.550.000 100% 56.705.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Balita
Pengelolaan 100% 8.750.000 100% 9.340.000 100% 20.000.000 100% 86.170.000 100% 94.787.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
pada Usia
Pendidikan
Dasar
Pengelolaan 100% 5.800.000 100% 5.950.000 100% 2.400.000 100% 3.200.000 100% 3.520.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
pada Usia
Produktif
Pengelolaan 100% 500.000 100% 180.000 100% 15.000.000 100% 18.599.500 100% 20.459.450 BOK
pelayanan
kesehatan

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 60


pada usia
lanjut

Pengelolaan 100% 1.000.000 100% 1.200.000 100% 2.400.000 100% 4.125.000 100% 4.537.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
Pengelolaan 100% 1.000.000 100% 1.200.000 100% 2.400.000 100% 4.725.000 100% 5.197.500 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Diabetus
Melitus
Pengelolaan 100% 1.000.000 100% 1.200.000 100% 10.850.000 100% 11.222.000 100% 12.344.200 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Orang
Dengan
Gangguan
Jiwa
Pengelolaan 100% 700.000 100% 750.000 100% 750.000 100% 750.000 100% 825.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Orang
Terduga
Tuberculosis
Pengelolaan 100% 700.000 100% 750.000 100% 750.000 100% 750.000 100% 825.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Orang
dengan
Resiko
Terinveksi
HIV
Pengelolaan 100% 85.000.000 100% 159.714.32 100% 50.450.000 100% 276.677.000 100% 304.344.700 BOK
Pelayanan 0
Kesehatan
Bagi
Penduduk
Pada Kondisi
Kejadian

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 61


Luar Biasa
(KLB)
Pengelolaan 100% 80.500.000 100% 83.765.000 100% 77.400.000 100% 139.640.000 100% 153.604.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Gizi
Masyarakat
Pengelolaan 100% 10.500.000 100% 10.000.000 100% 15.630.000 100% 25.020.000 100% 27.522.000 BOK
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
Pengelolaan 100% 82.000.000 100% 72.475.000 100% 93.000.000 100% 104.315.000 100% 114.746.500 BOK
Pelayanan
Promosi
Kesehatan
Pelayanan 100% 2.000.000 100% 1.350.000 100% 10.200.000 100% 25.090.000 100% 27.599.000 BOK
Kesehatan
Penyakit
Menular dan
Tidak
Menular
Investigasi 100% 3.000.000 100% 3.000.000 100% 3.900.000 100% 3.000.000 100% 3.300.000 BOK
Awal
Kejadian
Tidak
Diharapkan
(Kejadian
Ikutan Pasca
Imunisasi
dan
PemberianOb
at Masal)
Pelaksanaan 100% 2500.000 100% 2.500.000 100% 4.000.000 100% 4.510.000 100% 4.961.000 BOK
Kewaspadaa
n Dini dan
Respon
Wabah
408.550.0 481.925.2 378.164.3 4.125.557.33 912102350 BOK
00 56 00 4

Perencanaa Pemenuhan 100% 18.000.00 100% 20.000.00 100% 25.000.00 100% 64.800.000 100% 71.280.000 BOK
n Kebutuhan 0 0 0

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 62


Kebutuhan Sumber
dan Daya
Pendayagu Manusia
naan sesuai
SDMK Standar
untuk UKP
dan UKM di
wilayah
Kecamatan
Program Pengemban 100% 20.000.00 100% 21.000.00 100% 24.750.00 100% 10.425.000 100% 11.467.500 BOK
Pemberday gan dan 0 0 0
aan Pelaksanaa
Masyarakat n Upaya
Bidang Kesehatan
Kesehatan Bersumber
Daya
Masyarakat
(UKBM)
tingkat
daerah/kec
amatan
Bimbingan 100% 20.000.00 100% 21.000.00 100% 24.750.00 100% 10.425.000 100% 11.467.000 BOK
Teknis dan 0 0 0
Supervisi
Pengemban
gan Upaya
Kesehatan
Bersumber
Daya
Masyarakat
(UKBM)
58.000.00 62.000.00 74.500.00 85.650.000 94.214.500 BOK
0 0 0

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 63


BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan
dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan
partisipasi pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan
diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan
oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya
mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang
berkualitas.

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 67


LAMPIRAN

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 1


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS CIKIJING TAHUN 2018-2023

TUJUAN: mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan berdaya saing di wilayah kerja

KONDISI
INDIKATOR TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
NO PENGERTIAN TAHUN
TUJUAN 2019 2020 2021 2022 2023
2018
Berdasarkan angka kematian 71,20 71,20 71,20 71.20 71.21 71.22
1 UHH
menurut umur (Age Spesific
Date Rate/ASDR) yang
diperoleh dari catatan
registrasi mortalitas secara
time series atau secara tidak
langsung denga program
Mortpak Lite

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 2


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular
dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan
TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

Jumlah kematian 1 0 0 0 0 0
1 Angka 1. Peningkatan 1. Program
ibu pada tahap
Kematian Ibu pelayanan Pengelolaan
kehamilan dan
(AKI) kesehatan ibu, Kesehatan
kelahiran / Jumlah
anak, remaja, Masyarakat
Kelahiran Hidup x
dan lansia Puskesmas
100.000 KH
Cikijing

Jumlah kasus 0 0
2 Angka 1 0 0 0 2. Penanganan
kematian bayi pada
Kematian masalah gizi
usia 0-1 tahun /
Bayi (AKB) kurang dan
Jumlah Kelahiran
buruk pada
Hidup pada tahun
bayi, balita, ibu
tertentu x 1.000
hamil dan ibu
KH
menyusui

(Jumlah balita 0 0
3 Persentase 0,0009 0 0 0 3. Peningkatan
dengan BB sangat
balita gizi upaya promkes
kurang / jumlah
buruk dan
balita yang
pemberdayaan
ditimbang ) x 100%
masyarakat

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 3


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

100 100 100 100 100


(Jumlah anak dan -
4 Pelayanan remaja usia 7-15
kesehatan tahun di sekolah 4. Peningkatan
usia sekolah dan luar sekolah Pengendalian
dan remaja yang mendapatkan penyakit
pelayanan menular dan
kesehatan sesuai tidak menular
standar / jumlah serta kesehatan
seluruh anak dan lingkungan
remaja usia 7-15
tahun di wilayah
kerja) x 100%

(Jumlah seluruh 58,8 100 100 100 100 100


lansia yang
5 Pelayanan 5. Peningkatan
mendapatkan
kesehatan pembinaan dan
pelayanan
pada usia kerjasama
kesehatan sesuai
lanjut >60 jejaring dan
standar / jumlah
tahun jaringan
seluruh lansia di
Puskesmas
wilayah kerja
Puskesmas) x100%

(Jumlah desa siaga - 60 60 60 60 60


6 Persentase
aktif purnama
desa siaga
mandiri / jumlah
aktif Purnama
seluruh desa) x
Mandiri
100%

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 4


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

(jumlah desa yang - 65 65 65 65 65


7 Persentase
melaksanakan
desa STBM
STBM dan PHBS /
dan PHBS
jumlah seluruh
desa yang ada) x
100%
100 100 100 100 100 100
(Jumlah desa UCI /
8 Persentase
jumlah seluruh
desa yang
desa yang ada) x
mencapai UCI
100%

100 100 100 100 100 100


9 Persentase (Jumlah KLB yang
KLB yang ditanggulangi < 24
ditanggulangi jam / jumlah KLB
< 24 jam yang ada) x 100%

(Jumlah semua 100 100 100


100 100 100
10 Persentase kasus TB yang
keberhasilan sembuh dan
pengobatan pengobatan
TB lengkap / jumlah
semua kasus TB
yang diobati dan
dilaporkan) x 100%

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 5


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

(Jumlah penderita 100 100


baru PB satu tahun
11 RFT penderita 100 100 100
sebelumnya dan
kusta 100
MB dua tahun
sebelumnya
menyelesaikan
pengobatan /
jumlah penderita
baru PB satu tahun
sebelumnya dan
MB dua tahun
sebelumnya yang
mulai pengobatan)
x 100%
0 <1 <1 <1 <1 <1
(Jumlah penderita
12 Case Fatality DBD meninggal /
Rate DBD jumlah semua
penderita DBD
yang ditemukan
dan ditangani) x
100%

13 Orang (Jumlah orang 26,67 100 100 100 100 100


berisiko beresiko terinfeksi
terinfeksi HIV HIV yang
mendapatkan mendapatkan
pemeriksaan pemeriksaan HIV
HIV sesuai standar di
Puskesmas dan
jaringannya dalam

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 6


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

kurun waktu 1
tahun / Jumlah
orang yang
beresiko terinfeksi
HIV) x 100%
47,92 100 100
(Jumlah pasien 100 100 100
14 Cakupan pasung yang
temuan kasus ditemukan /
pemasungan jumlah ODGJ
pada ODGJ dalam periode
berat waktu tertentu) x
100

(Jumlah desa yang 46,67 50 50 50 50 50


15 Persentase
memiliki Posbindu
desa yang
PTM/ jumlah
memiliki
seluruh desa yang
Posbindu PTM
ada) x 100%
(Jumlah TPM - 75 75 75 75 75
16 Penyehatan
dilakukan IKL /
makanan dan
Jumlah seluruh
minuman
TPM di wilayah
kerja) x 100%
17 100 100 100 100 100 100
(Jumlah Fasyankes
Fasilitas
dan fasyankestrad
pelayanan
memiliki ijin /
kesehatan,
jumlah seluruh
tenaga
fasyankes dan
kesehatan
fasyankestrad di
dan

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 7


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

fasyankestrad wil kerja


memiliki ijin Puskesmas) x 100%

(Rata-rata nilai IKM 80 80 80 80 80 80


18 Mutu 1. Peningkatan 2. Program
dan PKP
Pelayanan mutu pengelolaan
Puskesmas / 80%)
Puskesmas pelayanan, pelayanan
x 100%
kecukupan dan BLUD
kualitas SDM, Puskesmas
sarana Cikijing
prasarana dan (BLUD
perbekalan Puskesmas)
kesehatan.

19 Mutu (Rata-rata nilai 80 80 80 80 80 80 2. Pengembangan


Pelayanan strata pustu dan layanan sesuai
Pustu dan Poskesdes / 80%) x kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 8


TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
2018

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 9


PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CIKIJING

KONDISI TARGET PERTAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI AWAL 2019 2020 2021 2022 2023
2018
1 Cakupan pelayanan 100 100 100 100 100 100
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
nifas
pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh
sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x 100%

2 (Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali 111,3 100 100 100 100 100
Pelayanan KN Lengkap
pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar /
jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun)
100%
3 Persentase bayi Jumlah bayi umur 0-11 bulan mendapatkan IDL 101,8 100 100 100 100 100
mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%
4 (Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan 0.009 0 0 0 0 0
Persentase Balita Gizi
BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x
Kurang
100%
5 Persentase Sekolah 100 100 100 100 100 100
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah
SMA yang melaksanakan
seluruh sekolah setingkat SD, SMP, SMA di
pemeriksaan
wilayah kerja) x 100%
penjaringan kesehatan
6 Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang - 100 100 100 100 100
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di wilayah
penyuluhan HIV/AIDS) kerja) x 100%
7 Cakupan pelayanan (Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan - 100 100 100 100 100
kesehatan remaja kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
8 (Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59 tahun 69.82 100 100 100 100 100
Pelayanan kesehatan mendapat skrining kesehan / jumlah warga usia
usia produktif 15-59 tahun yang ada dis wilayah kerja dalam
kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 10


9 (Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59 58,8 100 100 100 100 100
Pelayanan kesehatan
tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan
pada pra lansia
sesuai standar / Jumlah semua penduduk usia
45 tahun sampai 59 tahun di wilayah kerja ) x
100 %.
10 Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa 40 60 60 60 60 60
aktif di wilayah kerja) x 100%
11 Persentase rumah (Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar STBM - 100 100 100 100 100
tangga STBM / jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
12 (Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan - 75 75 75 75 75
Persentase TTU
lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x
bersanitasi dasar
100%
13 (Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah 1.10 65 65 65 65 65
Persentase rumah
seluruh rumah tangga di wilayah kerja
tangga ber PHBS
Puskesmas) x 100%
14 Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang dilakukan 100 100 100 100 100 100
potensi wabah yang penylidikan epidemiologi / jumlah penyakit
dilakukan PE potensi wabah) X 100%
15 Notifikasi kasus TB yang (Jumlah semua kasus TB yang diobati dan 57,04 100 100 100 100 100
diobati (CNR) dilaporkan selama periode satu tahun / jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas) x 100.000
16 (Jumlah kasus PB / MB yang tidak - - - - - -
Kasus defaulter kusta
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus baru
PB/MB yang mulai pengobatan pada periode
yang sama) x 100%
17 Insiden / angka (Jumlah kasus baru penderita DBD dalam 0,01 <49 <49 <49 <49 <49
kesakitan DBD kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam
kurun tertentu) x 100.000
18 Cakupan pelayanan ( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat 47,29 100 100 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah
penderita ODGJ berat) x 100%.
19 Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah TPM 74,36 75 75 75 75 75
kesling di TPM yang ada)100 %

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 11


20 Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin 100 100 100 100 100 100
Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik dan
memiliki ijin operasional RS di wilayah kerja) x 100%
21 Tenaga kesehatan (Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin 100 100 100 100 100 100
memiliki izin berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di
wilayah kerja) x 100%
22 Persentase sarana (Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin 100 100 100 100 100 100
kefarmasian yang berizin berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian di
wilayah kerja) x 100%
23 Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang 2,08 100 100 100 100 100
tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Cikijing 2018-2023 Page 12


D. RENSTRA PUSKESMAS TALAGA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 1


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022.
h. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 027/Kep.611-Ekbang/2020 tentang
Standar Satuan Harga BArang di Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran
2021.
i. Keputuan Bupati Majalengka Nomor 900/Kep.776A-Ekbang/2020tentang
Standar Belanja Daerah di Kabupaten Majalengka untuk tahun anggaran
2021.
j. Keputusan Kepala Dina Kesehatan Nomor 440/KEP.56-YANKES/2021 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Majalengka.
k. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten MAjalengka Tahun 2022.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 4442Tahun
2019 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
Tahun 2018 -2023
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 2
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Talaga merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Talaga dan UPT Puskesmas Talaga berada di wilayah desa Talaga
Wetan
UPT Puskesmas Talaga awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non rawat satu lantai pada tahun 2000 yang kemudian mengalami renovasi
menjadi dua lantai dan ditambahkan rawat inap serta PONED pada tahun
2007
UPT Puskesmas Talaga ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 312 Tanggal 4 Juli
tahun 2012 tentang penetapan status penyelenggaraan pelayanan Kesehatan
pada Puskesmas di Kabupaten Majalengka, dengan ijin operasional
Puskesmas Nomor449/001.SIOP/DPMPTSP/VIII/2018 berdasarkan keputusan
bupati majalengka nomor 445/Kep.106-Dinkes/2019 tanggal 28 februari 2019
tentang penetapan kategori Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di
lingkungan dinas kesehatan kabupaten majalengka bahwa pukesmas talaga
dengan karakteristik Puskemas Perkotaan.
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga berada di
Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat -6.9834747 LS, 108.3091436,17)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Banjaran;
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Malausma;
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Cikijing;
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Bantarujeg;

Adapun Luas Wilayah : 3.899,959 Ha/ ±39 Km², yang terdiri dari
a. Lahan Sawah
o Pengairan ½ tehnik : 274 Ha
o Pengairan Pedesaan : 1.026 Ha
o Tadah Hujan : 389.51 Ha +
Jumlah 1.689,51 Ha
b. Lahan Darat
o Tegalan : 1.235 Ha
o Hutan Rakyat : 194 Ha
o Perkebunan : 170.5 Ha
o Tanah pekarangan : 734 Ha
o Kolam : 25.5 Ha
o Lain-lain : 160 Ha +
Jumlah 2.519 Ha
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 4
UPT Puskesmas Talaga secara administratif meliputi 17 desa, yaitu:
1. Desa Argasari
2. Desa Campaga
3. Desa Cibeureum
4. Desa Cicanir
5. Desa Cikeusal
6. Desa Ganeas
7. Desa Gunungmanik
8. Desa Jatipamor
9. Desa Kertarahayu
10. Desa Lampuyang
11. Desa Margamukti
12. Desa Mekarraharja
13. Desa Mekarhurip
14. Desa Salado
15. Desa Sukaperna
16. Desa Talagakulon
17. Desa Talagawetan

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 0 - 7 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten : 35 km

UPT Puskesmas Talaga merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga di
Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Berdasarkan karakterisistik wilayah,
UPT Puskesmas Talaga merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Rawat Inap.

UPT Puskesmas Talaga sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT UPT Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.


Jend A. Yani No. 21 Desa Talagawetan Kecamatan Talaga Kabupaten
Majalengka , dengan wilayah kerja sebanyak 17 desa di wilayah kecamatan
Talaga UPT UPT Puskesmas Talaga didukung jejaring dibawahnya sebanyak
3 Pustu 8 Poskesdes, dan 67 Posyandu Balita serta 10 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan


jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Talagawetan.
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 5
Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Talaga,
terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Talaga

Tahun 2019 UPT Puskesmas Talaga meraih sertifikat reakreditasi


Puskesmas dengan status PARIPURNA.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab UPT Puskesmas Talaga meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Pelayanan Promosi Kesehatan.
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga.
- Pelayanan Kesehatan reproduksi.
- Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia
pendidikan dasar).
- Pelayanan kesehatan usia produktif.
- Pelayanan kesehatan usia lanjut.
- Keluarga Berencana.
d) Pelayanan Gizi.
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular.
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat
inovatif dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, dan potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas.
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
dilaksanakan dalam bentuk:
1. Rawat Jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit.
2. Pelayanan PONED ( Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ).

Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus


menyelenggarakan kegiatan:

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 6


1. Manajemen Puskesmas.
2. Pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
4. Pelayanan laboratorium.
5. Kunjungan keluarga.
UPT Puskesmas Talaga juga melaksanakan pelayanan Rawat inap dan
rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Talaga telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:

 Separing Baskom , kegiatan penyewaan alat-alat makan minum kpd


masyarakat,hasil sewa digunakan utk kepentingan bidang
 kesehatan,ekonomi,dan Pendidikan bg masyarakat.
 Duta Lansia, ada kader lansia sbg fasilitator bg lansia dalam melaksanakan
pengobatan di puskesmas (prioritas pelayanan) dan pos bindu lansia.
 Duta UKGS , ada siswa/siswi sekolah yg mjd dokter kecil dg tugas sbg
fasilitator bg siswa/I lainnya dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan bg anak sekolah.
 Assalamualaikum TB, ada kader TB yg mencari sasaran penderita TB BTA+
dan penderita TB MDR.
 AJAK KB ( Antar Jemput Akseptor KB ), adanya peran serta pemerintah
desa dalam mengajak,mengantar dan menjemput para sasaran akseptor
kesarana layanan .

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
a. Layanan kesehatan Lanjut Usia.
b. Layanan kesehatan anak (MTBS)
c. Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
d. Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
e. Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
f. Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
g. Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 7


UPT Puskesmas Talaga juga melakukan pelayanan gawat darurat 24
jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Talaga Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Bendahara Pengeluaran
- Pengelola BOP
- Pengelola JKN
- Pengelola BOK
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 8


- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab Rawat Inap
15) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Jaringan Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Gunungmanik
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cikeusal
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Lampuyang
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 9
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 10


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 11
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 12
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Talaga meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. UPT Puskesmas Talaga sudah
memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, Ahli
Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah bidan,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir,tenaga akuntansi,
promosi kesehatan. Sebagian tenaga masih berstatus non PNS.
Berikut ini profil ketenagaan di UPT Puskesmas Talaga :
Standar Perhitungan
Juml Kekura
No Jenis Tenaga Status Kebutu Analisis
ah ngan
han Beban Kerja
Kepala Sub Bagian Tata
1 1 1 PNS 1 1 0
Usaha
2 Dokter 4 4 PNS 4 4 0
3 Dokter gigi 1 1 PNS (kapusk), 2 2 1
4 Apoteker 1 1 PNS 2 2 1
5 Asisten Apoteker 2 2 Sukwan 3 3 1
Administrasi
6 1 1 PNS 1 1 0
Kepegawaian
7 Bendahara 1 1 PHL 3 3 2
8 Pengadministarasi Umum 8 8 PNS 8 8 0
Sistem Informasi
9 2 2 PHL 2 2 0
Kesehatan
Pengelola Barang Aset
10 0 0 1 1 1
Negara
Pengelola Program dan
11 0 0 1 1 1
Pelaporan
12 Kasir 1 1 PNS 2 2 1
13 Perekam Medis 1 1 Kontak BOK 2 2 1
Kebersihan 1 PNS, 2 PHL,
14 6 6 6 0
Sukwan
15 Sopir Ambulan 0 0 2 2 2
16 Penjaga keamanan 0 0 3 3 3
21 PNS, 3 PHL,
Perawat 35 36 36 0
11 Sukwan
17
Perawat desa
0 0 3 3 3
(pustu /ponkesdes)
18 Perawat gigi 3 3 PNS 3 3 0
5 PNS, 1 PTT, 1
Bidan 7 7 7 0
honorer
19 13 PNS, 4
Bidan Desa
17 Sukwan 17 17 0
pustu/ponkesdes
20 Nutrisionist 1 1 PNS 2 2 1
1 PNS, 1 Kontrak
21 Pranata Lab 2 4 4 2
BOK
22 Sanitarian 1 1 Kontrak BOK 2 2 1
23 Promkes 0 0 1 1 1
23 Epidemologi Kesehatan 1 1 PNS 1 1 0
63 PNS, 1 PTT,
3 Kontrak
JUMLAH 96 118 118 22
BOK, 8 PHL, 21
Sukwan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 13


b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan UPT Puskesmas Talaga berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik,jaspel,
internet, STNK.

Berikut ini realisasi keuangan UPT Puskesmas Talaga dari


berbagai sumber dana:

Realisasi Realisasi Realisasi


No Sumber Dana
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

1 Operasional APBD 464,659,274.00 272,995,150.00 171,092,095.00

Bantuan Operasional
2 593,955,000.00 593,955,000.00 573,109,300.00
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1,581,057,277.00 1,612,893,521.00 1,736,888,259.00

4 Non Kapitasi 990,345,000.00 620,105,000.00 418,680,000.00

Jumlah 3,630,016,551.00 3,099,948,671.00 2,899,769,654.00

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana UPT Puskesmas Talaga cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2012. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

UPT Puskesmas Talaga belum memiliki mobil jenazah ,sementara


ini jenazah menggunakan sarana ambulance untuk rujukan.
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 U Puskesmas
Gedung 1 1 0 0
P2 Gedung Pustu 3 2 1 0
T3 Gedeng Poskesdes 6 5 1 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
P5 Pusling 0 0 1 0
u6 Ambulans 3 1 2 0
s7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
k8 Motor Operasional 5 5 0 0
e
9 Alat kesehatan 0 0 0 0
s
mUPT Puskesmas Talaga memiliki sarana pemeriksaan laboratorium
canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA), dan Rotator,
alat TCM ( test Cepat Molekuker ).

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 14


C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga Kecamatan Talaga
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten. Hal tersebut memiliki pengaruh
terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di UPT Puskesmas Talaga
dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di UPT Puskesmas Talaga makin meningkat setiap
tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena UPT Puskesmas Talaga berada di wilayah pedesaan dimana
banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di UPT Puskesmas
Talaga setiap tahun:
Gambaran Kunjungan Di Loket Pendaftaran
Puskesmas Talaga Tahun 2020 Berdasarkan Bulan
Sumber : Arsip Puskesmas Talaga

Jenis Kelamin Alamat Status Pasien UKS/UKGS Golongan Pasien

Mandiri
Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah
No Bulan
Umum

ASKES
Pasien

Pasien
Dalam

Lama

Lain-
Baru
Luar

Lain
Wil.

Wil.

PBI
L P

1 Januari 2744 2744 2744 2744


990 1754 1619 1125 1200 1544 1685 32 188 563 276 0
2 PebruariI 3234 3234 3234 3234
1259 1975 1963 1281 1541 1693 2019 46 205 660 304 0
3 Maret 2747 2747 2747 2747
1001 1746 1749 998 1241 1506 1623 19 145 652 308 0
4 April 1684 1684 1684 1684
751 933 1052 632 891 793 1021 0 118 374 171 0
5 Mei 1279 1279 1279 1279
536 743 733 546 710 569 791 0 78 277 133 0
6 Juni 3048 3048 3048 3048
1391 1657 1866 1182 2161 887 2254 0 127 449 218 0
7 Juli 2167 2167 2167 2167
851 1316 1324 843 1321 846 1504 7 110 384 162 0
8 Agustus 1785 1785 1785 1785
691 1094 1083 702 986 799 1134 0 110 366 175 0
9 September 1992 1992 1992 1992
701 1291 1248 744 998 994 1175 14 156 463 184 0
10 Oktober 1642 1642 1642 1642
619 1023 1031 611 788 854 934 10 131 356 211 0
11 November 1779 666 1779 1779 1779
627 1152 1113 894 885 993 12 120 405 249 0
12 Desember 1627 1627 1627 1627
616 1011 962 665 795 832 951 0 102 364 210 0
10033

15695

25728

15743

25728

13526

12202

25728

16084

25728

Jumlah
9995

1590

5313

2601
140

Kunjungan
0

Pasien
Tahun 2019 15033 23144 38177 23932 14245 38177 29329 8848 38177 23456 1005 2471 7000 4245 0 38177
Tahun 2018 18.017 27.070 45.087 27.595 17.492 45.087 34.157 10.912 45.087 27.270 904 3.106 9.003 4.675 129 45.087
Tahun 2017 17.648 18.950 36.598 19.954 16.644 36.598 19.299 17.299 36.598 25.634 255 1.999 6.200 0 2.510 36.598
Tahun 2016 17.231 19.070 36.301 17.321 18.980 36.301 18.901 17.400 36.301 25.187 1.025 2.112 6.045 0 1.932 36.301

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 15


Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli LANSIA


3500
3300
3000

2500
2317
2000
1861
Series 1
1500

1000

500

0
2018 2019 2020 2021

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Grafik Kunjungan Poli UMUM


18000
16000
15432 14975
14000
12000 11737
10000
8000 Series 1

6000
4000
2000
0
2018 2019 2020 2021

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 16


Grafik Kunjungan Poli MTBS
2500
2278 2251
2000

1500

1220 Series 1
1000

500

0
2018 2019 2020 2021

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Grafik Kunjungan Poli GIGI


7000
6411
6000
5481
5000

4000
3629
Series 1
3000

2000

1000

0
2018 2019 2020 2021

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 17


Grafik Kunjungan LABORATORIUM
9600

9400 9382

9200
9128
2018
9000
2019
8800 2020

8600 8631 2021

8400

8200
2018 2019 2020 2021

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB


6000

5000 4893
4522
4000

3263
3000
Series 1

2000

1000

0
2018 2019 2020 2021

Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 18


Grafik Kunjungan Poli IVA
60

50 49

40

30
Series 1

20 21

10

0 0 0
2018 2019 2020 2021

Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Grafik Kunjungan UGD, Rawat Inap,


PONED
6000
5700
5359
5000
4528
4000 3598
3539 UDG
3000
RAWAT INAP
2493
2000 PONED

1000 856
656703
0
2018 2019 2020 2021

Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD, rawat inap & PONED


UPT Puskesmas Talaga Tahun 2018-2021.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 19


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
UPT Puskesmas Talaga melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di UPT Puskesmas Talaga cukup
tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai berikut :

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT

81,15

78
77,5
77

2018 2019 2020 2021

Gambar 9 : Grafik Survey Indeks Kepuasana Masyarakat


UPT Puskesmas Talaga Berdasarkan Tahun

HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT


3,500

3,400

3,300

3,200 2018

3,100 2019
2020
3,000
2021
2,900

2,800

2,700
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Gambar 9 : Grafik Survey Indeks Kepuasana Masyarakat


UPT Puskesmas Talaga Berdasarkan Unsur

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 20


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja UPT
Puskesmas Talaga pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open
Defecation Free) kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 21


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


UPT Puskesmas Talaga dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu
serta 17 (Tujuh belas) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Talaga.Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja UPT Puskesmas Talaga seperti: Puskesmas
Banjaran dan Puskesmas Cikijing
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan UPT Puskesmas Talaga
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dan spesifikasi tenaga tertentu yg belum sesuai dengan analisis
beban kinerja dan rencana kebutahan
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah perawat dan bidan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 22


B. ISU STRATEGIS
1. Penatalaksanaan wabah pandemic covid-19
2. Stunting
3. PPK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT UPT
Puskesmas Talaga telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di UPT Puskesmas Talaga dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
UPT Puskesmas Talaga yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di UPT
Puskesmas Talaga sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh UPT Puskesmas Talaga seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap,alat TCM ( Test Cepat
Molekuler ) unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 23
pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan
fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave
untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, UPT Puskesmas Talaga telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten .... dan
anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2012 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang program dan gudang.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di UPT Puskesmas
Talaga adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT UPT Puskesmas Talaga dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya
seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi,
tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker), perawat gigi, analis
kesehatan, dan. Dengan demikian ada ketersediaan jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat
inap dan 24 jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 24


2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Talaga
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka UPT Puskesmas Talaga membuka
layanan gawat darurat 24 jam.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih UPT Puskesmas
Talaga sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan UPT
Puskesmas Talaga memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat
ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan
fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan
prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih UPT Puskesmas Talaga .
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh UPT
Puskesmas Talaga dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui
hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan fan pengobatan bagi lansia dg prioritas antrian
dan pendaftaran online serta didukung sarana dan prasarana ramah
lansia.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu),
layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu
Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis
(prolanis) .
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 25
4. Vertical Integration (integrasi vertikal)
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Talaga samapi dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan dapayt berjalan dengan
maksimal .

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan UPT Puskesmas Talaga
setiap tahun mengharuskan UPT Puskesmas Talaga untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, UPT Puskesmas Talaga akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, UPT
Puskesmas Talaga juga akan membuka layanan layanan yg menjadi
kebutuhan masyarakat seperti pengobatan tradisonal, fisioteraphist,
akupunktur.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di UPT Puskesmas Talaga yaitu:
a. Pojok herbal
b. Kafe Sehati
c. Akufungtur
d. Pijat Refleksy
e. Antrian online

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 26
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Keterediaan lahan parkir roda 2 (dua) dan roda 4 ( empat) di lahan
parkir Puskesmas yang cukup memadai,tinggal ditingkatkan kenyamanan
dan keamanan bg pemilik kendaraan.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka UPT Puskesmas Talaga perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:

a. Penambahan tenaga analis medis


b. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 27


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS TALAGA


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi UPT Puskesmas
Talaga disusun berdasarkan visi Pemerintahan Kabupaten Majalengka pada
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Majalengka tahun 2018 -2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten
Majalengka yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan
perubahan tesebut.

Visi UPT Puskesmas Talaga Tahun 2021 – 2023 :

“Mewujudkan Keluarga Sehat menuju Kecamatan Talaga


‘RAHARJA’ 2023”

Menuju masyarakat talaga mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi UPT Puskesmas Talaga memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”. UPT
Puskesmas Talaga mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT TALAGA YANG RELIGIUS, ADIL,
HARMONIS DAN SEJAHTERA”. Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-
4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan
layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya”.

Visi UPT Puskesmas Talaga sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan
layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih
bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 28


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang komprehensif
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3. Mewujudkan pencapaian standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupatenmadya
4. Melaksanakan penyelenggaraan UKM dan UKP yang bermutu dalam rangka
memperkuat fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, UPT


Puskesmas Talaga membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan UPT Pukesmas Talaga merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan UPT Puskesmas Talaga adalah


sebagai berikut:

“Meningkatkan cakupan neonatus dengan komplikasi yang di


tangani, keluarga sadar gizi, pelayanan anak balita dan pelayanan
imunisasi ibu hamil DT2”

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran UPT Puskesmas Talaga berdasarkan
tujuan sebagai berikut:

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 29


Sasaran : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular
serta kualitas pelayanan kesehatan

Indikator :
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Persentase balita gizi buruk
4. Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja
5. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut >60 tahun
6. Persentase desa siaga aktif Purnama Mandiri
7. Persentase desa STBM dan PHBS
8. Persentase desa yang mencapai UCI
9. Persentase KLB yang ditanggulangi < 24 jam
10. Persentase keberhasilan pengobatan TB
11. RFT penderita kusta
12. Case Fatality Rate DBD
13. Orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV
14. Cakupan temuan kasus pemasungan pada ODGJ berat
15. Persentase desa yang memiliki Posbindu PTM
16. Penyehatan makanan dan minuman
17. Fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan fasyankestrad
memiliki ijin
18. Mutu Pelayanan Puskesmas
19. Mutu Pelayanan Pustu dan Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
kualitas pelayanan kesehatan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 30


Faktor Internal
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang tenaga dokter,
berlaku (akreditasi tenaga perawat
FKTP) ,bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum
pimpinan dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja
beragam jenis layanan pelayanan UKP dan
(alat pemeriksaan program UKM
umum, pemeriksaan 2. Kurangnya jenis
penunjang EKG, peningkatan
pemeriksaan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan yang sudah
laboratorium canggih) terpenuhi
4. Adanya sarana yang 3. Keterbatasan
memadai (gedung, anggaran
kendaraan pusling, operasional (listrik,
Sumber daya
sarana IPAL) air, internet,
UPT Puskesmas
5. Adanya jenis kebersihan, dll)
Talaga
ketenagaan yang 4. Keterbatasan
mencukupi (dokter, anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan
perekam medis, sarana (gedung, alat
perawat, bidan, ahli kesehatana,
gizi, perawat gigi, kendaraan, IPAL,
sanitarian, analis dll)
medis, kesehatan 5. Rendahnya gaji/jasa
masyarakat dan pelayanan pegawai
administrasi) non PNS
6. Adanya akses yang 6. Rendahnya
mudah terjangkau kemampuan
masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau JKN di luar wilayah
dengan subsidi dan non Puskesmas
subsidi
8. Adanya layanan
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis,
dll

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 31


Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
beli masyarakat pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
terhadap kesehatan manajemen mutu yang baik melalui peluang peningkatan
dan peningkatan strata pendapatan Puskesmas
akreditasi Puskesmas (S1,O1) (W1,O1)
2. Mengoptimalkan ketersediaan 2. Mengatasi keterbatasan
alat kesehatan dan jenis anggaran operasional melalui
layanan yang dapat dipenuhi peluang peningkatan
(S3,O1) pendapatan Puskesmas
3. Mengoptimalkan kondisi sarana (W3,O1)
pelayanan melalui 3. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan anggaran pemeliharaan
yang baik (S4, O1) sarana melalui peluang
4. Mengoptimalkan tenaga peningkatan pendapatan
pelayanan dengan panduan Puskesmas (W4,O1)
SOP Pelayanan (S5, O1) 4. Mengatasi rendahnya
5. 5. Mengoptimalkan informasi gaji/jasa pelayanan pegawai
tarif pelayanan yang Non PNS melalui peluang
terjangkau kepada masyarakat peningkatan pendapatan
luas (S7, O1) Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya komitmen 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah pimpinan dengan memanfaatkan anggaran operasional melalui
tentang adanya dukungan kebijakan daerah perencanaan sesuai
pemenuhan sarana melalui perencanaan dan kebijakan daerah (W3,O2)
dan operasional manajemen yang baik (S2,O2) 2. Mengatasi keterbatasan
Puskesmas anggaran pemeliharaan
sarana melalui perencanaan
sesuai kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan ketersediaan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health alat kesehatan dan jenis layanan jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) yang dapat dipenuhi (S3, O3) peluang peningkatan
sistem Jaminan 2. Mengoptimalkan kondisi sarana pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan pelayanan melalui pemeliharaan (W1,O3)
Nasional tahun dan perawatan yang baik (S4, 2. Mengatasi keterbatasan
2020 O3) kapasitas petugas kesehatan
3. Mengoptimalkan tenaga melaui peluang peningkatan
pelayanan dengan panduan SOP pendapatan kapitasi JKN
Pelayanan (S5, O3) (W2,O3)
4. Mengoptimalkan informasi 3. Mengatasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN dan anggaran operasional melalui
keunggulan Puskesmas melalui peluang peningkatan
berbagai sarana informasi (S6, pendapatan kapitasi JKN
O3) (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi keterbatasan
layanan program yang dapat anggaran pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang peningkatan
Puskesmas (S8, O3) pendapatan kapitasi JKN
(W4,O3)

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 32


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya sistem 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan manajemen mutu akreditasi tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak Fasilitas
kompetitor dan jarak 3. Mengoptimalkan jenis layanan Kesehatan Kompetitor
yang terlalu dekat antar dan keunggulan Puskesmas (S6, yang terlalu dekat (W1,
FKTP T1) T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas menjangkau
gedung sebagai differensiasi peserta JKN di luar
layanan Puskesmas (S8, T1) wilayah dengan
tekhnologi komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6,
T1)
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
manajemen mutu, panduan SOP pegawai Non PNS untuk
pelayanan dan pelaksanaan mengatasi kesadaran
akreditasi Puskesmas sebagai masyarakat tentang hukum
dasar hukum kinerja pelayanan (W5,T2)
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai
dan tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan SOP non PNS untuk mengatasi
pelayanan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan yang
akreditasi Puskesmas sebagai berubah-ubah dan tidak
kebijakan pelayanan JKN di menguntungkan (W2.T2)
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 33


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk


pelayanan penyakit menular masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan dan tidak menular kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. serta kualitas pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
pelayanan ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
kesehatan menyusui pasca salin, skrining risti
pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 34


BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 35


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran ,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 36


RENCANA STRATEGIS
UPT PUSKESMAS TALAGA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2019 2020 2021
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 37


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
1. Program
1. Peningkatan Pengelolaan
Jumlah kematian ibu pada
pelayanan Kesehatan
Angka Kematian tahap kehamilan dan
1 182,48 102 100 95 kesehatan ibu, Masyarakat
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran
anak, remaja, UPT
Hidup x 100.000 KH
dan lansia Puskesmas
Talaga (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi masalah gizi
pada usia 0-1 tahun / kurang dan
Angka Kematian
2 Jumlah Kelahiran Hidup 3,64 4 4 4 buruk pada
Bayi (AKB)
pada tahun tertentu x 1.000 bayi, balita, ibu
KH hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,37% 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
4. Peningkatan
usia 7-15 tahun di sekolah
Pengendalian
dan luar sekolah yang
Pelayanan penyakit
mendapatkan pelayanan
4 kesehatan usia 63,73% 65% 70% 75% menular dan
kesehatan sesuai standar /
sekolah dan remaja tidak menular
jumlah seluruh anak dan
serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di
lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 38


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah seluruh lansia yang 5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar / kerjasama
5 69,2% 70% 75% 75%
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di jejaring dan
tahun wilayah kerja Puskesmas) jaringan
x100% Puskesmas
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif purnama mandiri / jumlah 40% 40% 40% 55%
Purnama Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 95% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 86% 88% 90%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90% 89% 90% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan
dilaporkan) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 39


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan
RFT penderita
11 / jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung
Cakupan temuan
yang ditemukan / jumlah
14 kasus pemasungan 4% 2,50% 2,50% 2,50%
ODGJ dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 63,60% 90% 95% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 40
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL
16 makanan dan / Jumlah seluruh TPM di 80% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%
(Jumlah Fasyankes dan
Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin /
kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes
17 66% 70% 75% 80%
kesehatan dan dan fasyankestrad di
fasyankestrad wilayah kerja Puskesmas) x
memiliki ijin 100%
1. Peningkatan
mutu 2. Program
pelayanan, pengelolaan
(Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan pelayanan
Mutu Pelayanan
18 PKP Puskesmas / 80%) x 80% 85% 90% 95% kualitas SDM, BLUD
Puskesmas
100% sarana Puskesmas
prasarana dan Talaga (BLUD
perbekalan Puskesmas)
kesehatan.
2. Pengembangan
layanan sesuai
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu kebutuhan
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 80% 85% 90% 95% masyarakat
Poskesdes 100% dan kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 41


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT UPT PUSKESMAS TALAGA (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 91% 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 96% 96% 97% 98%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 86,70% 90% 95% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 69,00% 75% 80% 85%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 59% 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 82,35% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 34% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 80% 82% 85% 87%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 44


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD UPT PUSKESMAS TALAGA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 60% 80% 80% 80%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44% 62% 64% 66%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 45


a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT UPT PUSKESMAS TALAGA
(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN SUMB


KONDISI PENANG ER
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN GUNG ANGG
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB A-
RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
Rp102.600.00
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 92,12% Rp102.600.000 95% 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
0
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

(jumlah ibu bersalin yang


Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 46


(Jumlah PUS yang
Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
Rp109.150.00
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
0
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 47


(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu PJ
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 BOK
PURI Promkes
x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD / PJ
18 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 BOK
desa jumlah seluruh desa di Promkes
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah PJ
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 BOK
poskesdes PURI Promkes
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


PJ
20 pembentukan jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 BOK
Promkes
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 48


(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di PJ
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 BOK
institusi pendidikan Promkes
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi PJ
28 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah Promkes
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja PJ
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi Promkes
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
PJ
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 BOK
Promkes
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di PJ
31 intervensi di pesantren / 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 BOK
pesantren Promkes
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
PJ
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 BOK
Imunisasi
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah PJ
33 penanggulangan krisis 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 BOK
seluruh krisis kesehatan Surveilans
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 49


(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan PJ
34 / jumlah seluruh jamaah 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 BOK
kesehatan jamaah haji Surveilans
haji) x 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak PJ P2
36 waktu / jumlah seluruh 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 BOK
kasus kusta baru Kusta
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%
APBD
Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai Dinkes
pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan , Dana
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Desa,
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskes
mas
(Jumlah ibu hamil yang
Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 50


(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan
mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat
42 program keswa / jumlah 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
terkait program
Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa
ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 51


(Jumlah klinik, DPS dan PJ
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan
Puskesmas
ada) x 100% Jejaring
PJ
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan
kerja 1 tahun sekali
Jejaring
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
PJ
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian dan
kefarmasian apotek dan
Jejaring
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%
Rp708.465.00
Rp705.964.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577
0

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD UPT PUSKESMAS TALAGA


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


Pelayanan maskin yang tidak memiliki
kesehatan jaminan kesehatan yang
masyarakat terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP
miskin non JKN maskin yang tidak meiliki Puskesmas
dan non jaminan kesehatan
subsidi berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 52


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

Kejelasan Terpasangnya informasi


informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
pelayanan Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
(SPP No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
61 jumlah seluruh petugas 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

Ratio Rujukan (Jumlah rujukan non


BLUD
62 Non spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP
Puskesmas
Spesialistik rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 53


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
64 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP
Komunikasi Puskesmas x 1000 ) / Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.
( Jumlah hari perawatan
Bed dalam satu bulan) /(
BLUD
65 Occupation jumlah TT x jumlah hari 25% Rp100.000.000 30% Rp105.000.000 40% Rp110.250.000 50% Rp115.762.500 PJ Rawat Inap
Puskesmas
Rate (BOR) dalam satu bulan)

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD UPT PUSKESMAS TALAGA


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN PENANGGUN SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI ANGGARAN
AWAL (2018) G JAWAB ANGGARAN
2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Rasio dokter
Jumlah dokter / jumlah 1/500 BLUD
66 terhadap peserta 1/11000 Rp149.600.401 1/5000 Rp179.520.481 Rp215.424.578 1/5000 Rp258.509.493 Kasubag TU
peserta JKN di Puskesmas 0 Puskesmas
JKN

Adanya dokter Jumlah dokter gigi minimal BLUD


67 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU
gigi di Puskesmas 1 orang di Puskesmas Puskesmas

Adanya apoteker Jumlah apoteker minimal 1 BLUD


68 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU
di Puskesmas orang di Puskesmas Puskesmas

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai standar)
x 100%

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 54


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN PENANGGUN SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI ANGGARAN
AWAL (2018) G JAWAB ANGGARAN
2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

(Jumlah sarana prasarana


Persentase sarana terpenuhi / jumlah sarana
BLUD
70 prasarana prasarana yang 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai standar)
x 100%

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang
Persentase obat Rp1.673.501.21 PJ BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80%
terpenuhi 0 Kefarmasian Puskesmas
Perencanaan Kebutuhan) x
100%

(Jumlah BMHP terpenuhi /


jumlah BMHP yang
Persentase BMHP PJ BLUD
72 dibutuhkan sesuai 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170
terpenuhi Kefarmasian Puskesmas
Perencanaan Kebutuhan) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat
Poskesdes terpenuhi /
kesehatan BLUD
73 jumlah alat kesehatan 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU
Poskesdes Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar Poskesdes) x 100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai standar
Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Talaga 55


E. RENSTRA PUSKESMAS JATIWANGI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi
sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan
Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target
yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan
serta jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan
perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka
penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas
yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi,
sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana
strategis pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 92


untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain :
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap
selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah :
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber
daya Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan
standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas
adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 93


b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka No. 1 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Majalengka Tahun 2018 – 2023.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 110 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka.
i. Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Majalengka tentang Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Kabupaten Majalengka.
j. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor
440/KEP.56-YANKES/2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah Kabupaten Majalengka Tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
k. Keputusan Kepala Puskesmas Jatiwangi Nomor
440/188/PKMJTW/VIII/2021 tentang Struktur Organisasi Puskesmas
Jatiwangi.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 94


disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai
berikut :
Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab 5 : PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN
Bab 6 : PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 95


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Jatiwangi merupakan puskesmas di Kecamatan
Jatiwangi dan berada di wilayah Desa Mekarsari.
Puskesmas Jatiwangi awalnya dibangun sesuai standar
Puskesmas non rawat satu lantai pada tahun 1956 yang kemudian
mengalami renovasi menjadi dua lantai dan ditambahkan rawat inap
serta PONED pada tahun 2007.
Puskesmas Jatiwangi ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat
Inap yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor
445/Kep.106-Dinkes/2019 tahun 2019 tentang penetapan Puskesmas
menjadi Puskesmas Rawt Inap dan Puskesmas mampu
menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Majalengka Nomor 445/Kep.746-Dinkes/2019 Tahun 2019, dengan ijin
operasional Puskesmas Nomor 449/04.SIOP/DPMPTSP/V/2019.
Letak Geografis wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi yang
berada di kawasan utara Kabupaten Majalengka, masuk wilayah
kecamatan Jatiwangi yang merupakan dataran rendah dan tidak
memiliki laut dengan luas wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi adalah
21,25 Km2 (2.125 Ha). Adapun jarak terhadap ibu kota Negara
( Jakarta ) ± 279 Km, sedangkan jarak terhadap ibu kota Provinsi Jawa
Barat ± 121 Km dan terhadap ibu kota kabupaten Majalengka ± 15 –
20 Km. Jarak dari puskesmas ke Kecamatan Jatiwangi ± 2 Km. Kondisi
tersebut secara umum mempengaruhi terhadap eksistensi
Puskesmas Jatiwangi baik di tingkat lokal maupun regional.
Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwangi secara administratif terdiri
dari 8 (delapan) desa meliputi :

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 96


1. Desa Jatisura :
Desa Jatisura memiliki luas wilayah
279,10 Ha (2,8 km²) dengan jumlah
penduduk sebanyak 5.381 jiwa.

Desa Jatisura Memiliki 5 Dusun, 29 RT,


14 RW, 1.772 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

2. Desa Surawangi :
Desa Surawangi memiliki luas wilayah
267,47 Ha (2,7 km²) dengan jumlah
penduduk sebanyak 4.523 jiwa.

Desa Surawangi Memiliki 5 Dusun, 27


RT, 11 RW, dan 1.868 KK mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

3. Desa Sutawangi :
Desa Sutawangi memiliki luas wilayah
230 Ha (2,3 km²) dengan jumlah
penduduk sebanyak 5.467 jiwa.
Desa Sutawangi Memiliki 5 Dusun, 12
RT, 5 RW, 2.462 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

4. Desa Mekarsari :
Desa Mekarsari memiliki luas wilayah
212 Ha (2,12 km²) dengan jumlah
penduduk sebanyak 3.488 jiwa.

Desa Mekarsari Memiliki 5 Dusun, 26


RT, 13 RW, 1.092 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

5. Desa Cicadas :
Desa Cicadas memiliki luas wilayah
102,17 Ha dengan Jumlah penduduk
sebanyak 4.156 Jiwa.
Desa Cicadas Memiliki 4 Dusun, 20
RT, 8 RW, 1.268 KK dimana mata

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 97


pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

6. Desa Jatiwangi :
Desa Jatwangi memiliki luas wilayah
226,50 Ha (2,3 km²) dengan jumlah
penduduk sebanyak 5.147 jiwa.

Desa Jatiwangi Memiliki 5 Dusun, 24


RT, 7 RW, 1.686 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

7. Desa Burujul Kulon :


Desa Burujul Kulon memiliki luas
wilayah 308,063 Ha (3,1 km²) dengan
jumlah penduduk sebanyak 6.329 jiwa.

Desa Burujul Kulon Memiliki 6 Dusun,


33 RT, 16 RW, 2.115 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

8. Desa Burujul Wetan :


Desa Burujul Wetan memiliki luas
wilayah 308,063 (3,1 km²) Ha dengan
Jumlah penduduk sebanyak 7.963
Jiwa.

Desa Burujul Wetan Memiliki 7 Dusun,


36 RT, 7 RW, 2742 KK dimana mata
pencaharian penduduk mayoritas
adalah petani dan buruh swasta.

Sedangkan batas Wilayah Kerja Puskesmas Jatiwangi meliputi :


a. Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas Kasokandel
b. Sebelah Timur : Wilayah Puskesmas Loji
c. Sebelah Utara : Wilayah Puskesmas Ligung
d. Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas Loji
Wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi merupakan perpaduan dari
daerah semi perkotaan dengan pedesaan dan semua desa termasuk

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 98


dalam dataran rendah (koordinat Latitude -6,7322476, Longitude
108,2566705).
Puskesmas Jatiwangi sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai :
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.
Puskesmas Jatiwangi Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di
Jl. Lanud S. Sukani No. 01 Desa Mekarsari, Kecamatan Jatiwangi
didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 8 Poskesdes, dan 41
Posyandu Balita serta 8 Posyandu Lansia.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Jatiwangi meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 99


- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Gerak Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin
Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Jatiwangi meliputi :
a. Rawat Jalan :
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10
0
b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
c. Pelayanan PONED
d. Pelayanan Rawat Inap
Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Jatiwangi juga
melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat
Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jatiwangi
telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau
seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah
dikembangkan antara lain skrining pre eklampsia, sedangkan pada
pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan
dasar seperti pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan
kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan
kepada pelanggan Puskesmas antara lain :
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta
dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan
penyakit berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan
lanjut usia
Puskesmas Jatiwangi juga melakukan pelayanan gawat
darurat 24 jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium, USG
dan farmasi.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


1
B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Jatiwangi Kabupaten Majalengka terdiri
dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari :
1) Pelaksana Keuangan :
- Pelaksana Bendahara JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
- Pelaksana Pengelola BOK
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian :
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10
2
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit
Demam Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-
AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Gerak Cepat (TGC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


3
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan
rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab Rawat Inap
15) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Burujul Kulon
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan
organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas :
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
pertama

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


4
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas :
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan
pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


5
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


6
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


7
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


8
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
pelayanan dan membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Jatiwangi meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas
Jatiwangi sudah memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, analis
kesehatan, dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
perawat, bidan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga epidemiologi kesehatan, perekam medis,

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 10


9
tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Masih ada
tenaga masih berstatus non PNS.
Tabel 1.
HASIL PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN
PUSKESMAS JATIWANGI KATEGORI RAWAT INAP KAWASAN PERKOTAAN
TAHUN 2020

PUSKESMAS JATIWANGI
Eksisting
No Jabatan Jenjang
Non Kebutuhan Kesenjangan Keterangan
ASN
ASN
1 DOKTER Ahli Madya 3 0 3 0 S
2 SANITARIAN Ahli Muda 0 0 1 -1 K
3 PERAWAT Penyelia 4 0 4 0 S
4 PERAWAT Ahli Muda 2 0 2 0 S
5 PERAWAT Ahli Pertama 3 1 4 -1 K
6 PERAWAT Mahir 5 0 5 0 S
7 PERAWAT Terampil 3 4 7 -4 K
8 BIDAN Terampil 5 12 17 -12 K
9 BIDAN Ahli Muda 1 0 1 0 S
10 BIDAN Penyelia 4 0 4 0 S
11 BIDAN Ahli Madya 2 0 2 0 S
12 BIDAN Ahli Pertama 4 0 4 0 S
13 BIDAN Mahir 2 0 2 0 S
14 NUTRISIONIS Ahli Madya 1 0 2 -1 K
TERAPIS GIGI DAN
Terampil 0 0 1 -1 K
15 MULUT
PRANATA
LABORATORIUM Pelaksana 0 1 1 -1 K
16 KESEHATAN
PRANATA
LABORATORIUM Penyelia 1 0 1 0 S
17 KESEHATAN
18 APOTEKER Ahli Pertama 0 0 1 -1 K
19 DOKTER GIGI Ahli Pertama 1 0 1 0 S
EPIDEMIOLOG
Ahli Muda 0 0 1 -1 K
20 KESEHATAN
21 ASISTEN APOTEKER Pelaksana 1 0 1 0 S
PENGADMINISTRASI Jabatan
5 5 10 -5 K
22 UMUM Pelaksana
23 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 0 1 -1 K
PENGEMUDI Jabatan
0 0 1 -1 K
24 AMBULAN Pelaksana

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


0
PENGADMINISTRASI Jabatan
0 0 3 -3 K
25 KEUANGAN Pelaksana
PETUGAS Jabatan
0 0 1 -1 K
26 KEAMANAN Pelaksana
PRAMU Jabatan
0 0 1 -1 K
27 KEBERSIHAN Pelaksana
JUMLAH

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Jatiwangi berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan
listrik.
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Jatiwangi dari
berbagai sumber dana.

Tabel 2.
Realiasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana
Puskesmas Jatiwangi Tahun 2018 – 2020

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 218.893.877,- 461.974.165,- 197.862.000,-
APBD
Bantuan
2 Operasional 457.3621.50,- 533.931.500,- 554.168.500
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.484.673.686,- 1.478.974.028,- 2.193.199.710,-

4 Non Kapitasi 49.568.500,- 53.295.500,- 92.033.250,-

Jumlah 2.210.498.213,- 3.007.175.193,- 3.113.930.870,-

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Jatiwangi cukup
lengkap dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun
2014. Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


1
kerusakan sedang.
Puskesmas Jatiwangi belum memiliki mobil jenazah dan
ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam
dan melayani rujukan kegawadaruratan.
Tabel 3.
Keadaan Sarana dan Prasarana di Puskesmas Jatiwangi Tahun 2020

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung Poskesdes 8 0 8 0
4 Gedung Rumdin 1 0 1 0
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 1 0 1 0
7 Motor Operasional 2 0 1 0
8 Beca Motor 1 1 0 0
9 Alat kesehatan 636 632 0 4

Puskesmas Jatiwangi memiliki sarana pemeriksaan


laboratorium memadai antara lain Fotometer, Hematology
Analyzer (HA), dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi Kecamatan
Jatiwangi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena
adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


2
banyak pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota.
Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah
kunjungan pasien di Puskesmas Jatiwangi dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Jatiwangi makin meningkat
setiap tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada
sore hari. Hal ini karena Puskesmas Jatiwangi berada di wilayah
perkotaan dimana banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Jatiwangi setiap tahun :
Tabel 4.
Gambaran Kenaikan Kunjungan Rawat Jalan
di Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016 – 2020

Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas 27005 31055 42269 42040 51464
Jatiwangi
2 Pustu Burujul
4156 4198 4240 4283 4326
Kulon
3 Poskesdes
4288 4330 4374 4418 4463
Burujul Kulon
4 Poskesdes
2955 2985 3015 3045 3076
Burujul Wetan
5 Poskesdes
6452 6517 6583 6649 6716
Jatiwangi
6 Poskesdes
2202 2224 2246 2269 2292
Mekarsari
7 Poskesdes
3693 3730 3768 3806 3844
Jatisura
8 Poskesdes
1800 1818 1836 1855 1874
Surawangi
9 Poskesdes
3160 3191 3223 3256 3289
Cicadas
10 Poskesdes
2739 2767 2795 2823 2852
Sutawangi
Jumlah 102741 107554 119540 120092 130606

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini :


Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11
3
Grafik 1.
Gambaran Kunjungan Lansia
di Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016 - 2020

KUNJUNGAN LANSIA

4119

3526

1244

337 391

2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 2.
Kunjungan Pasien MTBS Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016-2020.

KUNJUNGAN MTBS

5804

4901
4278
4039

3015

2016 2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


4
Grafik 3.
Kunjungan Pelayanan Gigi Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016-2020.

Kunjungan Pelayanan Gigi

2230 2169 2100


1906
1639

2016 2017 2018 2019 2020

Grafik 4.
Kunjungan Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016-2020.

KUNJUNGAN LABORATORIUM

5277
5063

4050 4122 4050

2016 2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


5
Grafik 5.
Kunjungan Pelayanan KIA/KB
Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016-2020.

Kunjungan Pelayanan KIA/KB


2500
2363

2000
1839

1500
1316
1209
1117
1000

500

2 Poli KIA /KB

Grafik 6.
Kunjungan Pasien Pelayanan IVA dan IMS
Puskesmas Jatiwangi Tahun 2016-2020.

Grafik kunjungan Poli IVA


700
630
600
547
500

400

300 309
266
243
200

100

6 Poli IVA

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


6
3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Jatiwangi melaksanakan Survey Kepuasan
Masyarakat untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di
Puskesmas Jatiwangi termasuk kategori baik dengan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) seperti table di bawah ini :

Grafik 7.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Puskesmas Jatiwangi 2019 – 2020

3,5

2,5

2 2019
2020
1,5
2021
1

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


7
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi yang berada di kawasan
perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki
potensi berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang
yang besar untuk penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Jatiwangi pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut :
 Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin
masih mengalami beberapa masalah yaitu :
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
Tabel 5.
Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah 1. Tingkat pendapatan penduduk
penduduk yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang / pelayanan kesehatan dengan
urban dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan
3. Tingkat persaingan ekonomi yang sarana transportasi
tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
wilayah lain

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


8
 Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan
yang masih menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Jatiwangi
adalah :
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open
Defecation Free) kurang pengawasan dan tidak ditindaklanjuti.
- Tingginya kasus TBC
Tabel 6.
Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong
Pelayanan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat
2. Fasilitas pelayanan kesehatan jalan Puskesmas
swasta di wilayah kerja yang tidak 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
melaksanakan program UKM masyarakat miskin
3. Populasi berisiko yang
tersembunyi dan belum
terjangkau
4. Lingkungan dan paparan
pencemaran

 Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas
Jatiwangi diantaranya :
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 11


9
Tabel 7.
Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong
Pelayanan Penyakit Tidak Menular

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan 1. Tingkat kesejahteraan
yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses saryankes
pemikiran paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasan petugas

 Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Jatiwangi dengan jaringan, yaitu 1 (satu) Puskesmas
Pembantu serta 8 (delapan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik
swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi
jejaring Puskesmas Jatiwangi. Selain itu terdapat juga beberapa
Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja
Puskesmas Jatiwangi seperti : Puskesmas Loji, Puskesmas Kasokandel,
Puskesmas Ligung dan Puskesmas Balida.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan
pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas
Jatiwangi bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan
menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan
kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas
sebagai berikut :
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


0
Tabel 8.
Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong
Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta dan puskesmas masyarakat
lain tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas fasyankes
yang masih rendah dibanding
jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga
dokter, perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh
Puskesmas Jatiwangi telah membentuk suatu budaya organisasi
baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi
BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya
menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi
kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


1
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Jatiwangi
dilaksanakan melalui : persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan data
dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya
manusia di Puskesmas Jatiwangi yang disebabkan oleh
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non formal
berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan
melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
serta perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019
untuk seluruh Kabupaten Majalengka, sedangkan pelayanan
pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS
Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas Jatiwangi sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM,
HIV, Pengelolaan barang daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian
besar dimiliki oleh Puskesmas Jatiwangi seperti unit Fotometer
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12
2
untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology
Analizer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG
untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien,
unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk
proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Jatiwangi
telah memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti
perangkat komunikasi internal dan perangkat pengawasan
kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2012 telah
mengalami beberapa renovasi yang signifikan baik berupa
perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana
bangunan, pengecatan maupun penambahan dan penggantian
perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
ruang PPI dan ruang TB Paru.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN
Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di
Puskesmas Jatiwangi adalah sebagai berikut :
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Jatiwangi dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12
3
layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di
bidangnya seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga gizi,
tenaga kefarmasian, perawat gigi, analis kesehatan, dan tenaga
kesehatan masyarakat. Dengan demikian ada 9 (sembilan) jenis
tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan
kesehatan rawat jalan, rawat inap dan 24 jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan
lansia, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular,
pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan
penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat
jalan sore, gawat darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan
kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Jatiwangi
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam
layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia,
Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perkotaan yang
banyak didominasi pedagang dan buruh pabrik maka Puskesmas
Jatiwangi membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum
lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12
4
lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
Puskesmas Jatiwangi sebagai tempat mendapatkan layanan
kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Jatiwangi memiliki rentang karakteristik konsumen
dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi
atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan,
profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk
menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi
menengah atas memilih Puskesmas Jatiwangi.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih
terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar
bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Jatiwangi dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore,
Sifilis dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan
Darah Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin
analyzer, kimia klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman
spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti : Layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan
anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


5
Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu PTM di 8 desa wilayah Puskesmas Jatiwangi.

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jatiwangi melalui koordinasi perencanaan
anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang
menjadi prioritas di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
Puskesmas Jatiwangi sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan
sehingga rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Jatiwangi
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Jatiwangi untuk mencari
inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu,
Puskesmas Jatiwangi akan mengembangkan electronic medical
record (E-medical record).

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


6
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Jatiwangi juga akan mengadakan pemeriksaan
laboratorium mobile.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Jatiwangi yaitu :
a. E-medical record
b. Pemeriksaan laboratorium mobile

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan
peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu
pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat
maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas
yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat
parkir di lantai bawah.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi :
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan e-medrek
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2 dan roda 4

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan
Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12
7
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Jatiwangi perlu
melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


8
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Majalengka Tahun 2018 – 2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan
dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Jatiwangi adalah sejalan dengan visi Kabupaten
Majalengka Tahun 2023 dan visi Dinas kesehatan Kabupaten Majalengka
“Majalengka RAHARJA” yaitu mewujudkan tata kehidupan dan
penghidupan masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL,
HARMONIS DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2023. Visi Puskesmas
Jatiwangi adalah “Puskesmas Jatiwangi RAHARJA” yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Religius : Seluruh aktivitas kehidupan di Puskesmas Jatiwangi
Kabupaten Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.
Adil : Perlakukan yang sama terhadap semua kalangan atau
golongan tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta
suasana yang tentram dan tertib.
Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan
keserasian antara seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) pembangunan kesehatan.
Sejahtera : Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang sehat,
bahagia secara lahir dan batin.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 12


9
Visi Puskesmas Jatiwangi sejalan dengan cita-cita Pemerintah
Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan
kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan
terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil
untuk mewujudkan visi Puskesmas. Adapun Misi Puskesmas Jatiwangi
adalah sejalan dengan Misi kabupaten Majalengka dan Misi Dinas
kesehatan Kabupaten Majalengka yaitu “Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas” dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang
menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan
proporsional.
3. Mengembangkan manajeman kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan prima kepada masyarakat
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara
program dan sektor terkait.
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk
mampu hidup sehat.
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas, maka
Puskesmas Jatiwangi membuat perencanaan peningkatan sarana
prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai
perencanaan tingkat puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Puskesmas dilaksanakan melalui penilaian kinerja puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


0
mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan
kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Jatiwangi
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan Kesehatan
2. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat
3. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan
sesuai standar kompetensi
4. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga
5. Meningkatkan mutu manajemen
6. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung
mutu manajemen
7. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas
program dan lintas sektor
8. Mendorong upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


1
D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Jatiwangi berdasarkan
tujuan sebagai berikut :
Tabel 9.
Sasaran dan Indikator Sasaran Puskesmas Jatiwangi

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

1. Meningkatkan mutu Meningkatnya 1 Jumlah Kematian Ibu


dan kinerja kesehatan keluarga,
pelayanan perbaikan gizi, 2 Jumlah Kematian Bayi
Kesehatan kesehatan lingkungan, 3 Persentase balita gizi buruk
2. Meningkatkan akses pengendalian penyakit Pelayanan kesehatan usia
pelayanan yang menular dan tidak 4
sekolah dan remaja
dapat menjangkau menular, tenaga
dan merata kepada kesehatan serta Pelayanan kesehatan pada
5
seluruh masyarakat kualitas pelayanan usia lanjut >60 tahun
3. Mengembangkan kesehatan Persentase desa siaga aktif
6
kemampuan dan Purnama Mandiri
keterampilan tenaga Persentase desa STBM dan
7
kesehatan sesuai PHBS
standar kompetensi Persentase desa yang
8
4. Memenuhi jumlah mencapai UCI
tenaga sesuai Persentase KLB yang
dengan standar 9
ditanggulangi < 24 jam
jumlah tenaga Persentase keberhasilan
5. Meningkatkan mutu 10
pengobatan TB
manajemen 11 RFT penderita kusta
6. Mengembangkan
12 Case Fatality Rate DBD
teknologi dan sistem
informasi untuk Orang berisiko terinfeksi HIV
mendukung mutu 13 mendapatkan pemeriksaan
manajemen HIV
7. Meningkatkan Cakupan temuan kasus
komunikasi, 14 pemasungan pada ODGJ
koordinasi dan berat
sinergitas dengan Persentase desa yang
15
lintas program dan memiliki Posbindu PTM
lintas sektor Penyehatan makanan dan
16
8. Meningkatkan mutu minuman
dan kinerja
pelayanan 17 Fasilitas pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


2
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

dan fasyankestrad memiliki


ijin

18 Mutu Pelayanan Puskesmas


Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang
tepat melalui analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut :
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
tenaga kesehatan serta kualitas pelayanan kesehatan.
Tabel 10.
Analisis SWOT Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1.Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat , bidan,
2.Adanya Komitmen sanitarian tenaga
pimpinan adminisitrasi umum dan
3. Adanya Alat Kesehatan pelaksana program
yang mencukupi untuk dibanding beban kerja
beragam jenis layanan pelayanan UKP dan
(alat pemeriksaan umum, program UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
USG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
laboratorium canggih) (pelatihan) petugas yang
4. Adanya sarana yang sudah terpenuhi
memadai (gedung, 3. Keterbatasan anggaran
kendaraan pusling dan operasional (listrik, air,
ambulans) internet, kebersihan, dll)
5. Adanya jenis ketenagaan 4. Keterbatasan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana, kendaraan,
bidan, ahli gizi, perawat IPAL, dll)
gigi, analis medis, 5. Rendahnya gaji/jasa
kesehatan masyarakat pelayanan pegawai non
dan administrasi) PNS
6. Adanya akses yang 6. Rendahnya kemampuan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


3
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
mudah terjangkau Puskesmas menjangkau
masyarakat peserta JKN di luar
7. Adanya tarif pelayanan wilayah Puskesmas
yang terjangkau dengan
subsidi dan non subsidi
8. Adanya layanan program
yang mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif (pencegahan
HIV, kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis, dll)

Faktor Eksternal Peluang ( O ) Ancaman ( T )


1. Meningkatnya daya beli 1. Tingginya jumlah
masyarakat terhadap Fasilitas Kesehatan
Kesehatan Tingkat Pertama
2. Adanya dukungan (FKTP) kompetitor
kebijakan daerah tentang dan jarak yang terlalu
pemenuhan sarana dan dekat antar FKTP
operasional Puskesmas 2. Kesadaran
3. Adanya Kebijakan masyarakat tentang
Universal Health hukum
Coverage (UHC) sistem 3. Kebijakan pelayanan
Jaminan Kesehatan JKN yang berubah-
Nasional tahun 2020 ubah dan tidak
menguntungkan

Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
beli masyarakat pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
terhadap kesehatan manajemen mutu yang baik melalui peluang
dan peningkatan strata peningkatan pendapatan
akreditasi Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat kesehatan melalui peluang
dan jenis layanan yang peningkatan pendapatan
dapat dipenuhi (S3,O1) Puskesmas (W3,O1)
3. Mengoptimalkan kondisi 3. Mengatasi keterbatasan
sarana pelayanan melalui anggaran pemeliharaan
pemeliharaan dan sarana melalui peluang
perawatan yang baik (S4, peningkatan pendapatan
O1) Puskesmas (W4,O1)
4. Mengoptimalkan tenaga 4. Mengatasi rendahnya
pelayanan dengan panduan gaji/jasa pelayanan
SOP Pelayanan (S5, O1) pegawai Non PNS
5. Mengoptimalkan informasi melalui peluang
tarif pelayanan yang peningkatan pendapatan
terjangkau kepada Puskesmas (W5,O1)
masyarakat luas (S7, O1)

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


4
Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya melalui perencanaan
sarana dan dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
operasional melalui perencanaan dan (W3,O2)
Puskesmas manajemen yang baik (S2,O2) 2. Mengatasi keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health ketersediaan alat kesehatan jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) dan jenis layanan yang peluang peningkatan
sistem Jaminan dapat dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan Nasional 2. Mengoptimalkan kondisi (W1,O3)
tahun 2020 sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan kapasitas petugas
yang baik (S4, O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan panduan pendapatan kapitasi JKN
SOP Pelayanan (S5, O3) (W2,O3)
4. Mengoptimalkan informasi 3. Mengatasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai sarana peningkatan pendapatan
informasi (S6, O3) kapitasi JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi keterbatasan
layanan program yang dapat anggaran pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan pendapatan
kapitasi JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 4. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas mengatasi Jarak Fasilitas
(FKTP) kompetitor (S1,T1) Kesehatan Kompetitor
dan jarak yang 5. Mengoptimalkan jenis yang terlalu dekat (W1,
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan T1)
FKTP Puskesmas (S6, T1) 2. Mengatasi keterbatasan
6. Mengoptimalkan layanan Puskesmas menjangkau
program dan kegiatan luar peserta JKN di luar
gedung sebagai differensiasi wilayah dengan
layanan Puskesmas (S8, T1) tekhnologi komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6,
T1)

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


5
Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, panduan pegawai Non PNS untuk
SOP pelayanan dan mengatasi kesadaran
pelaksanaan akreditasi masyarakat tentang hukum
Puskesmas sebagai dasar (W5,T2)
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2,T2)

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/


pelayanan JKN yang pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai
berubah-ubah dan manajemen mutu, panduan non PNS untuk mengatasi
tidak menguntungkan SOP pelayanan dan kebijakan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai menguntungkan (W2.T2)
kebijakan pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut :

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan


1. Meningkatkan kesehatan pelayanan One Stop Service untuk
mutu dan kinerja keluarga, kesehatan ibu, lansia dan posyandu
pelayanan perbaikan gizi, anak, remaja, dan lansia dengan
Kesehatan kesehatan lansia pemenuhan alkes dan
2. Meningkatkan lingkungan, Bahan Habis Pakai
akses pelayanan pengendalian posyandu lansia
yang dapat penyakit menular 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
menjangkau dan dan tidak masalah gizi untuk ibu dan anak
merata kepada menular serta kurang dan buruk seperti ANC terpadu,
kualitas pada bayi, balita, persalinan 24 jam,
seluruh
pelayanan ibu hamil dan ibu konseling laktasi,
masyarakat
kesehatan menyusui konseling gizi,
3. Mengembangkan
pemeriksaan MTBS, KB
kemampuan dan pasca salin, skrining risti
keterampilan pre eklampsia

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


6
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

tenaga 3 Peningkatan upaya 3 Menetapkan anggaran


kesehatan sesuai promosi kesehatan peningkatan kapasitas
standar dan pemberdayaan kader setiap tahun dan
kompetensi masyarakat meningkatkan promosi
4. Memenuhi jumlah kesehatan melalui
tenaga sesuai media sosial
dengan standar 4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
jumlah tenaga Pengendalian pemeriksaan infeksi
5. Meningkatkan penyakit menular menular seksual dan
mutu manajemen dan tidak menular HIV, layanan IVA,
6. Mengembangkan serta kesehatan Posbindu
teknologi dan lingkungan
sistem informasi
untuk
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
mendukung mutu pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
manajemen kerjasama jejaring klinik dan RS melalui
7. Meningkatkan dan jaringan supervisi dan
komunikasi, Puskesmas pembinaan
koordinasi dan 6 Peningkatan mutu 6 Menganggarkan
sinergitas dengan pelayanan, pelatihan SDM
lintas program kecukupan dan kesehatan, mencukupi
dan lintas sektor kualitas SDM, kebutuhan jenis SDM
8. Meningkatkan sarana prasarana sesuai standar akreditasi
mutu dan kinerja dan perbekalan Puskesmas dan
pelayanan kesehatan. pengadaan obat serta
perbekalan kesehatan
melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan
layanan sesuai klinik IMS-HIV dan UGD
kebutuhan dan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 13


7
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan,


Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat
dalam Lampiran, disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Jatiwangi 138


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Jatiwangi. Penerapan BLUD pada Puskesmas
Jatiwangi diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung
adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan
partisipasi pengelola puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
Jatiwangi sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis
akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan
digunakan oleh puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
sebagai upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen
Puskesmas Jatiwangi yang berkualitas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Jatiwangi 139


PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN
Puskesmas Jatiwangi TAHUN 2019 - 2023

Tujuan :
1. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat
3. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sesuai standar kompetensi
4. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga
5. Meningkatkan mutu manajemen
6. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung mutu manajemen
7. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas program dan lintas sektor
8. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan

Tabel 11.
Indikator Tujuan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Jatiwangi Tahun 2019 – 2021

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 69,68 76,97 70,27 71,0
time series atau secara tidak
langsung dengan program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 140


Sasaran :
Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular
serta kualitas pelayanan kesehatan

Tabel 12.
Strategi Kebijakan dan Program UPT Puskesmas Jatiwangi Tahun 2021 – 2022

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 133,51 132 130 130 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja,
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
dan lansia
Jatiwangi (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi masalah gizi
pada usia 0-1 tahun / kurang dan
Angka Kematian
2 Jumlah Kelahiran Hidup 5,34 5 5 5 buruk pada
Bayi (AKB)
pada tahun tertentu x 1.000 bayi, balita, ibu
KH hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,03% 0,03% 0,03% 0,03% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 141


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah anak dan remaja
4. Peningkatan
usia 7-15 tahun di sekolah
Pengendalian
dan luar sekolah yang
Pelayanan penyakit
mendapatkan pelayanan
4 kesehatan usia 70% 80% 80% 80% menular dan
kesehatan sesuai standar /
sekolah dan remaja tidak menular
jumlah seluruh anak dan
serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di
lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang 5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar / kerjasama
5 69,2% 70% 75% 75%
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di jejaring dan
tahun wilayah kerja Puskesmas) jaringan
x100% Puskesmas
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif purnama mandiri / jumlah 40% 40% 40% 55%
Purnama Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 95% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
Persentase KLB
(Jumlah KLB yang
9 yang ditanggulangi 100% 86% 88% 90%
ditanggulangi < 24 jam /
< 24 jam

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 142


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
jumlah KLB yang ada) x
100%

(Jumlah semua kasus TB


yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90% 89% 90% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan
RFT penderita
11 / jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 143


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
Orang berisiko mendapatkan pemeriksaan
terinfeksi HIV HIV sesuai standar di
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
pemeriksaan HIV dalam kurun waktu 1 tahun /
Jumlah orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
(Jumlah pasien pasung
Cakupan temuan
yang ditemukan / jumlah
14 kasus pemasungan 0% 0% 0% 0%
ODGJ dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 100% 100% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL
16 makanan dan / Jumlah seluruh TPM di 80% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%
(Jumlah Fasyankes dan
Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin /
kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes
17 66% 70% 75% 80%
kesehatan dan dan fasyankestrad di
fasyankestrad wilayah kerja Puskesmas) x
memiliki ijin 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 144


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
(Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan
Mutu Pelayanan pelayanan BLUD
18 PKP Puskesmas / 80%) x 74,27% 77,5% 80% 80% kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas
100% sarana prasarana
Jatiwangi (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 70% 70% 70% 70% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 145


Tabel 13.
PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS JATIWANGI (BOK)
Tabel 14.

(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar KONDISI TARGET PER TAHUN
NO Persentase
INDIKATORrumah tangga
PROGRAM FORMULASI
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 59%2020
AWAL 70%
2021 75%
2022 85%
2023
STBM
(Jumlah wilayah kerjayang
ibu nifas Puskesmas) x 100% 3
telah memperoleh
(Jumlah
kali pelayanan TTU nifas
yang sesuai
diperiksa penyehatan
standar / jumlah
1 Persentase TTU bersanitasi
Cakupan pelayanan nifas 113% 100% 100% 100%
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) yang ada)x x 82,35% 85% 90% 95%
dasar
100%
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga ber (Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
10 Cakupan pelayanan seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
2 PHBS kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja Puskesmas) x 100%
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi mendapatkan
11 mendapatkan
(Jumlah neonatus IDL /yang
jumlah sasaran
telah bayi 0-11
memperoleh 3 100% 100% 100% 100%
IDL
kali pelayananbulan) kunjungan
x 100% neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 114,9% 100% 100% 100%
standar / jumlah
(Jumlah seluruh
penyakit sasaran
potensi bayiyang
wabah dalam 1
Persentase penyakit potensi tahun) 100%
12 dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
wabah yang dilakukan PE
(Jumlah penyakit potensi BB
balita dengan wabah)
sangatX 100%
kurang dan
4 Persentase Balita Gizi Kurang BB
(Jumlah semua kasus TB yang diobati danx
kurang / jumlah balita yang ditimbang) 0,03% 0,03% 0,03% 0,03%
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama 100%
periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja
Persentase Sekolah setingkat (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
Puskesmas) x 100.000
SD, SMP dan SMA yang yang melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 (Jumlah kasus PB / MB yang tidak 86,70% 90% 95% 95%
melaksanakan pemeriksaan jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter
penjaringan kusta
kesehatan SMA di wilayah kerja) x 100% 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
(Jumlah periode
penduduk yang
usiasama) x 100%
45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam pelayanan
Pelayanan
Insiden kesehatan
/ angka pada
kesakitan
6
15 kesehatan
kurun waktusesuai
tertentustandar
/ jumlah / Jumlah
populasisemua
dalam 69,00%
11,4 75%
11 80%
10 85%
9,5
pra lansia
DBD pendudukkurun usia 45 tahun sampai
tertentu) x 100.000 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 146


Persentase sekolah (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa
(Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) yang di wilayah kerja) x 100%
7 Pencapaian desa siaga aktif mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah 100% 100% 100% 100%
mendapatkan penyuluhan
16 seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di 17,45% 100% 100% 100%
HIV/AIDS)
wilayah kerja) x 100%

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan kesehatan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 34% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi kesling di (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 80% 82% 85% 87%
TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan Rumah (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Sakit yang memiliki ijin operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
21 Tenaga kesehatan memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki
Persentase sarana
22 ijin berlaku / jumlah seluruh sarana 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
kefarmasian di wilayah kerja) x 100%

(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


Persentase penyehat
23 memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
tradisional berijin / terdaftar
penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 147


PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATIWANGI

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya Ya Ya Ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
berkunjung ke Puskesmas / jumlah
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 59% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x
100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 60% 80% 80% 80%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
alkes terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 148


(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44% 62% 64% 66%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Tabel 15.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 149


PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS JATIWANGI (UKM)

PENANG SUMBE
KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
GUNG R
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN JAWAB ANGGA-
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN
RAN

(Jumlah ibu hamil


Persentase ibu hamil dengan LILA < 23,5 /
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan jumlah ibu hamil yang
diukur LILA) x 100%
(Jumlah ibu hamil
yang memperoleh
Persentase Ibu Hamil
2 pelayanan antenatal 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
K4
K4 / Jumlah sasaran
ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90
3 mendapatkan TTD 90 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
hari / jumlah ibu hamil
hari
yang ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil KEK mendapat
4 KEK mendapatkan makanan tambahan / 92,12% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
makanan tambahan jumlah sasaran ibu
hamil KEK) x 100%
(Jumlah komplikasi
kebidanan yang
mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x
100%

Tabel 16.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 150


(jumlah ibu bersalin
Cakupan pertolongan
yang ditolong oleh
persalinan oleh
tenaga
tenaga kesehatan
6 kesehatan/jumlah 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
yang memiliki
seluruh sasaran ibu
kompetensi
bersalin dalam satu
kebidanan
tahun) x 100%
(Jumlah PUS yang
menggunakan
Cakupan peserta KB
7 kontrasepsi / jumlah 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif
seluruh PUS dalam 1
tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1
Persentase remaja
tablet setiap minggu
putri mendapat TTD
8 selama 1 tahun / 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
setiap minggu selama
jumlah remaja putri
1 tahun
umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru
Persentase bayi baru lahir mendapat IMD /
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD jumlah seluruh bayi
baru lahir) x 100%
(Jumlah neonatus
dengan komplikasi
Cakupan neonatus yang ditangani /
10 dengan komplikasi jumlah seluruh 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
yang ditangani neonatus dengan
komplikasi yang ada)
x 100%
(Jumlah anak yang
memperoleh
Cakupan pelayanan
pelayanan
kesehatan balita (0-
11 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
59 bulan) sesuai
jumlah seluruh anak
standar
balita dalam 1 tahun)
x 100%
PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATIWANGI (UKP)

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 151


(Jumlah balita gizi
Persentase balita gizi buruk yang
buruk yang mendapatkan
12 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan / jumlah
perawatan balita gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11
Persentase balita 6- bulan dan balita 12-59
59 bulan bulan mendapatkan
13 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan vitamin kapsul vitamin A /
A jumlah balita 6-59
bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1
SD, SMP dan SMA
sederajat yang
diperiksa
kesehatannya oleh
Cakupan penjaringan
tenaga kesehatan
14 kesehatan siswa SD, 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
atau tenaga terlatih /
SMP, SMA sederajat
jumlah seluruh siswa
kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada
tahun yang sama)
100%
(Jumlah kader UKS /
Persentase kader
15 jumlah seluruh siswa) 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
UKS
x 100%
(Jumlah posyandu
Persentase jumlah
lansia PURI / jumlah PJ
16 posyandu lansia 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 BOK
seluruh posyandu Lansia
PURI
lansia) x100%
(Jumlah posyandu
Peningkatan PJ
17 PURI / jumlah seluruh 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 BOK
Posyandu PURI Promkes
posyandu) x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di PJ
18 melaksanakan MMD / 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 BOK
desa Promkes
jumlah seluruh desa

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 152


di wilayah kerja)
x100%

(Jumlah poskesdes
Peningkatan jumlah PJ
19 PURI / jumlah seluruh 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 BOK
poskesdes PURI Promkes
poskesdes) x100%
Peningkatan (Jumlah poskestren
PJ
20 pembentukan PURI / jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 BOK
Promkes
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
Persentase desa jumlah seluruh desa PJ
21 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 BOK
ODF di wilayah kerja) x Kesling
100%
(Jumlah rumah
tangga yang
Persentase rumah
melaksanakan CTPS/ PJ
22 tangga yang 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 BOK
jumlah seluruh rumah Kesling
melaksanakan CTPS
tangga di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
PJ
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 BOK
Kesling
kesehatan seluruh SAB di
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah
tangga yang
Persentase rumah
melaksanakan
tangga yang PJ
24 pengelolaan sampah / 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 BOK
melaksanakan Kesling
jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah
tangga di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah
Persentase rumah
tangga yang
tangga yang
melaksanakan PJ
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 BOK
pengelolaan limbah Kesling
pengelolaan limbah
cair rumah tangga /
cair rumah tangga
jumlah seluruh rumah

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 153


tangga di wilayah
kerja) x 100%

(Jumlah rumah
tangga yang
Persentase TTU yang
melaksanakan CTPS/ PJ
26 memenuhi syarat 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 BOK
jumlah seluruh rumah Kesling
kesehatan lingkungan
tangga di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di PJ
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 BOK
institusi pendidikan Promkes
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di PJ
28 kesehatan / jumlah 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 BOK
institusi kesehatan Promkes
seluruh institusi
kesehatan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat PJ
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 BOK
institusi tempat kerja kerja / jumlah seluruh Promkes
institusi pendidikan di
wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di PJ
30 intervensi di TTU / 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 BOK
TTU Promkes
jumlah seluruh TTU di
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 154


Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di PJ
31 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 BOK
pesantren pesantren / jumlah Promkes
seluruh pesantren di
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-
11 bulan
Persentase bayi usia
mendapatkan
0-11 bulan PJ
32 imunisasi campak / 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 BOK
mendapatkan Imunisasi
jumlah sasaran bayi
imunisasi campak
usia 0-11 bulan) x
100%
(Jumlah krisis
Persentase kesehatan dan
terlaksananya bencana yang
PJ
penanggulangan ditanggulangi / jumlah
33 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 Surveilan BOK
krisis kesehatan dan seluruh krisis
s
bencana di wilayah kesehatan dan
kondisi matra bencana di wilayah
kondisi matra) x 100%
Persentase (Jumlah jamaah haji
PJ
pembinaan dibina / jumlah
34 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 Surveilan BOK
kesehatan jamaah seluruh jamaah haji) x
s
haji 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan TBC yang dilakukan
orang terduga pemeriksaan
35 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) penunjang / Jumlah
sesuai standar orang yang terduga
TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh
kasus baru kusta
yang menyelesaikan
Pemeriksaan kontak pengobatan sesuai PJ P2
36 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 BOK
kasus kusta baru dosis waktu / jumlah Kusta
seluruh kasus baru
kusta yang mulai
pengobatan pada

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 155


periode yang sama) x
100%

(Jumlah kasus DBD


yang dilakukan PE /
Penyelidikan
37 Jumlah seluruh kasus 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD
DBD yang ditemukan)
x 100%
APBD
(Jumlah kasus DBD
Terlaksananya Dinkes,
sesuai hasil PE yang
fogging pada kasus Dana
dilakukan fogging /
38 DBD sesuai hasil PE 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Desa,
jumlah seluruh kasus
(Perlu SE bupati dan BOK
DBD sesuai hasil PE)
rekomendasi DPRD) Puskesm
x 100%
as
(Jumlah ibu hamil
yang diperiksa HIV /
Ibu Hamil yang PJ P2
39 jumlah sasaran ibu 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 BOK
diperiksa HIV HIV
hamil yang ada) x
100%
(Jumlah pasien TB
Pasien TB yang yang mempunyai hasil
PJ P2
40 mengetahui status tes HIV / jumlah 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 BOK
HIV
HIV seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah
penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ berat yang PJ
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 BOK
ODGJ Berat dikunjungi / jumlah Keswa
seluruh penderita
ODGJ) x

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 156


(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat program keswa / PJ
42 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 BOK
terkait program jumlah Kelompok Keswa
kesehatan jiwa masyarakat yg ada di
wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%
(Jumlah kelompok
Proporsi kelompok
khusus yang
khusus yang
melaksanakan
43 melaksanakan 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
Posbindu PTM /
kegiatan Posbindu
jumlah posbindu
PTM
PTM) x 100%
(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun yang
mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi sesuai standar /
jumlah estimasi
penderita hipertensi
usia ≥ 15 tahun ) x
100%.
(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia
≥15 tahun yang
mendapatkan
Cakupan pelayanan
45 pelayanan kesehatan 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
DM
sesuai standar/Jumlah
estimasi penderita
diabetes mellitus usia
≥15 tahun ) x 100%
(Jumlah TPM jasa
boga yang dilakukan
Monitoring / inspeksi IKL / jumlah seluruh PJ
46 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 BOK
jasa boga/katering TPM jasa boga di Kesling
wilayah kerja ) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 157


(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan
Monitoring / inspeksi
IKL / jumlah seluruh PJ
47 rumah 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 BOK
TPM rumah makan di Kesling
makan/restoran
wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah inspeksi DAM
yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi PJ
48 jumlah seluruh DAM 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 BOK
DAM Kesling
di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM jajanan
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
PJ
49 kantin/sentra jumlah seluruh TPM 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 BOK
Kesling
makanan jajan jajanan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah klinik, DPS
PJ
Pembinaan RS, klinik, dan BPS yang dibina /
Jaringan
50 DPM dan BPM jumlah klinik, DPS 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
dan
jejaring Puskesmas dan BPS yang ada) x
Jejaring
100%
PJ
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan
kerja kerja 1 tahun sekali
Jejaring
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek
dan toko obat yang PJ
Pembinaan sarana berijin/ jumlah seluruh Jaringan
52 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian sarana kefarmasian dan
apotek dan toko obat Jejaring
di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina
Pembinaan penyehat
53 / jumlah seluruh 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
penyehat tradisional
yang ada) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 158


Rp 705.964.000 Rp 708.465.000 Rp 744.537.850 Rp 847.477.577
KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas

Kejelasan Terpasangnya informasi


informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
pelayanan Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
(SPP No 4)
seluruh responden) x 100%

(Jumlah responde yang


Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 159


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah pasien rujukan


gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang dirujuk)
x 100%
(Jumlah petugas yang
Kepatuhan patuh menggunakan APD /
petugas jumlah seluruh petugas BLUD
61 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP
menggunakan yang dilakukan sampling Puskesmas
APD penggungaan APD) x
100%
Ratio Rujukan (Jumlah rujukan non
BLUD
62 Non spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP
Puskesmas
Spesialistik rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
64 Puskesmas x 1000 ) / 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP
Komunikasi Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.
( Jumlah hari perawatan
Bed dalam satu bulan) /( jumlah
TT x jumlah hari dalam BLUD
65 Occupation 25% Rp100.000.000 30% Rp105.000.000 40% Rp110.250.000 50% Rp115.762.500 PJ Rawat Inap
satu bulan) Puskesmas
Rate (BOR)

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

Tabel 17.

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 160


PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS JATIWANGI (admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter /


BLUD
66 terhadap jumlah peserta JKN 1/11000 Rp149.600.401 1/5000 Rp179.520.481 1/5000 Rp215.424.578 1/5000 Rp258.509.493 Kasubag TU
Puskesmas
peserta JKN di Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Adanya Jumlah apoteker


BLUD
68 apoteker di minimal 1 orang di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

(Jumlah alat
kesehatan terpenuhi
Persentase alat
/ jumlah alat BLUD
69 kesehatan 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU
kesehatan yang Puskesmas
terpenuhi
dibutuhkan sesuai
standar) x 100%
(Jumlah sarana
Persentase prasarana terpenuhi
sarana / jumlah sarana BLUD
70 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU
prasarana prasarana yang Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%
(Jumlah obat
terpenuhi / jumlah
Persentase obat obat yang Rp1.287.308.63 Rp1.673.501.2 BLUD
71 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% 80% PJ Kefarmasian
terpenuhi dibutuhkan sesuai 0 10 Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 161


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

(Jumlah BMHP
terpenuhi / jumlah
Persentase BMHP yang BLUD
72 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi dibutuhkan sesuai Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat
kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi
kesehatan / jumlah alat Rp1.164.800.00 Rp1.514.240.00 BLUD
73 80% Rp815.360.000 85% 100% 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU
Poskesdes kesehatan yang 0 0 Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Poskesdes)
x 100%
(Jumlah alat
kesehatan pustu
Persentase alat terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x
100%
Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas Jatiwangi 162


F. RENSTRA PUSKESMAS SUMBERJAYA
KATA PENGANTAR

Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangan strategis
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan dapat menjangkau pada seluruh lapisan masyarakat.
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, UPT
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka akan menerapkan pola pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dokumen yang terdiri dari Pola Tata Kelola,
Rencana Strategis, Standar Pelayanan Minimal, dan Laporan Keuangan UPT
Puskesmas Sumberjaya merupakan kelengkapan persyaratan administrasi dalam
rangka pengusulan unit kerja yang akan menerapkan pola pengelolaan BLUD.
Dokumen UPT Puskesmas Sumberjaya ini disusun untuk menjamin
ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas
kepada para pihak, Puskesmas diharapkan dapat menentukan arah strategi
bisnisnya serta berupaya untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan.
Penyusunan dokumen BLUD ini diharapkan mampu menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik di Dinas Kesehatan
Majalengka umumnya.
Kami berharap dokumen sebagai persyaratan BLUD ini dapat dimanfaatkan
oleh para pihak dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan sesuai dengan
visi dan misi Kabupaten Majalengka.

Sumberjaya, 14 Januari 2022


Kepala UPT Puskesmas Sumberjaya

dr. Nurmansudy
198003212010011006

Daftar Isi i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas
pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotive dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah
dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan
dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh
kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan
dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya),
kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. Pengertian Rencana Strategis


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya
dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan


Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Rencana Strategis 70
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategisdiantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. Dasar Hukum Rencana Strategis


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan.
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah;
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2021;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2021;

Rencana Strategis 71
25. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022.
26. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 027/Kep.611-Ekbang/2020 tentang
Standar Satuan Harga Barang di Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran
2021;
27. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 900/Kep.776A-Ekbang/2020 tentang
Standar Belanja Daerah di Kabupaten Majalengka untuk Tahun Anggaran
2021;
28. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.56-YANKES/2021
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Majalengka;
29. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022;
30. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 4442
Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023.
31. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. Perubahan Rencana Strategis


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. Sistematika Penulis
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab 5 PENUTUP
Bab 6 PROGRAM KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana Strategis 72
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka merupakan satu-
satunya Puskesmas induk di Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.
UPT Puskesmas Sumberjaya berada di wilayah desa Paningkiran Kecamatan
Sumberjaya Kabupaten Majalengka.
UPT Puskesmas Sumberjaya awalnya berdiri tahun 1971 sebagai
Puskesmas non rawat inap satu lantai. Pada tahun 2009 UPT Puskesmas
Sumberjaya menjadi berstatus Puskesmas Dengan Rawat Inap. Pada tahun
2010 UPT Puskesmas Sumberjaya kemudian mengalami renovasi menjadi
dua lantai. Pada tahun 2011 dibangun PONED sehingga sejak tahun 2012
UPT Puskesmas Sumberjaya adalah Puskesmas Rawat Inap dan PONED.
UPT Puskesmas Sumberjaya ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat
Inap yang berdasar Surat Keputusan Bupati tahun 2009 tentang penetapan
Puskesmas menjadi Puskesmas perawatan dan Puskesmas mampu
menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat Bupati Nomor 312 tahun
2012, dengan ijin operasional Puskesmas berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Majalengka Nomor 660/35.IL/DPMPTSP/XII/2018.
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Sumberjaya berada di
Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka yang termasuk kategori
daerah perkotaan (koordinat antara 108⁰16′ – 108⁰23′ Bujur Timur, dan antara
6⁰40′ - 6⁰47′ Lintang Selatan).
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Ligung
Sebelah Timur : Kabupaten Cirebon
Sebelah Selatan : Kecamatan Leuwimunding
Sebelah Barat : Kecamatan Palasah
Luas Wilayah Kecamatan Sumberjaya adalah 32,73 Km².
UPT Puskesmas Sumberjaya secara administratif meliputi 15 desa, yaitu:
1. Desa Sumberjaya
2. Desa Garawangi
3. Desa Banjaran
4. Desa Sepat
5. Desa Paningkiran
6. Desa Parapatan
7. Desa Panjalin Kidul
8. Desa Rancaputat
9. Desa Bongas Wetan
10. Desa Bongas Kulon
11. Desa Panjalin Lor
12. Desa Cidenok
13. Desa Lojikobong
14. Desa Gelok Mulya
15. Desa Pancaksuji
Rencana Strategis 73
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 50 m – 6,2 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten Majalengka : 33 km

Puskesmas Sumberjaya merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sumberjaya
di Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Sumberjaya merupakan Puskesmas kawasan
perkotaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk
dalam kategori Puskesmas Rawat Inap.

Puskesmas Sumberjaya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43


Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya


Prapatan Rajagaluh No. 16 , Desa Paningkiran, Kec. Sumberjaya Kabupaten
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 15 desa di wilayah kecamatan
Sumberjaya. Puskesmas Sumberjaya didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 3 Pustu, 13 Poskesdes, dan 69 Posyandu Balita serta 15
Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perkotaan dengan


jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Panjalin Kidul yang merupakan desa dengan penduduk terbanyak.

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Sumberjaya,


terdapat sebanyak 20 Pabrik dan perusahaan juga beberapa industri rumah
tangga

Tahun 2019 Puskesmas Sumberjaya meraih strata utama dalam


akreditasi Puskesmas pada tahun 2019.

B. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab UPT Puskesmas Sumberjaya meliputi:
d. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Rencana Strategis 74
- Kesehatan Reproduksi
4) Upaya Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
e. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
2) Kesehatan Usia Lanjut
3) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
4) Usaha Kesehatan Sekolah
5) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
6) Pengobatan Tradisional Komplementer
7) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
8) Kesehatan Indera
9) Kesehatan Matra/Haji
10) Tim Reaksi Cepat
11) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Sumberjaya meliputi:
b. Rawat Jalan:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Gigi
3) Pemeriksaan Lansia
4) Pemeriksaan Anak/MTBS
5) Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pelayanan Keluarga Berencana
7) Pelayanan Imunisasi Balita
8) Konseling Gizi dan Sanitasi
9) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
10) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
11) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
12) Pelayanan Obat
13) Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
d. Pelayanan PONED

Pelayanan Rawat Inap Selain itu jika diperlukan, Puskesmas


Sumberjaya juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan
Gawat Darurat.

Rencana Strategis 75
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sumberjaya telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah
dikembangkan antara lain:
- Pelayanan Kesehatan Kerja pada Kelompok Pekerja Informal KAHEMAN
PAMAN SUHAT (Kagiatan Mikaheman Pagawe Rumahan Supaya
Sehat)
- Kegiatan Pelayanan pada penderita TB dan Kusta KAHEMAN PAPA
TESA (Kegiatan Mikaheman Pasien Pasien Tuberculosa dan Kusta)
- Kegiatan Pelayanan kepada Ibu hamil KAHEMAN IBU JUMIL (Kagiatan
Mikaheman Ibu Nuju Hamil)
- Kegiatan Pelayanan terhadap balita gizi buruk dan stunting KAHEMAN
KAKARALIT (Kagiatan Mikaheman Muarangkalih Alit)
- Kegiatan pelayanan pada pegawai lintas sector KAHEMAN PAPA
LEKTOR (Kagiatan Mikaheman Pagawe Lintas Sektor)
- Pelayanan Terhadap Usia Produktif dengan POSYANTIF (Pos
Pelayanan Usia Produktif)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan Kesehatan Ibu melalui digitalisasi pelayanan IVA Test melalui
pendaftaran online.
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Sumberjaya juga melakukan pelayanan gawat darurat 24


jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

C. Gambaran Organisasi Puskesmas


2. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Sumberjaya Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
3) Kepala Puskesmas

Rencana Strategis 76
4) Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
f) Pelaksana Keuangan:
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP
- Pengelola BOK
g) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
 Pembantu pengurus Barang
 Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
h) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

5) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
g) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
7. Pelaksana Promosi Kesehatan
8. Pelaksana Kesehatan Lingkungan
9. Pelaksana Gizi
10. Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
 Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
 Pelaksana Keluarga Berencana
 Pelaksana Kesehatan Reproduksi
11. Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
 Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
 Pelaksana Imunisasi
 Pelaksana Surveilans
 Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
 Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
 Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
 Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM)
 Pelaksana Kesehatan Jiwa
12. Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

h) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


1. Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
2. Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
3. Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
4. Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
5. Pelaksana Kesehatan Indera
6. Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
7. Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis

Rencana Strategis 77
8. Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
9. Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
10. Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
11. Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

6) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
a) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
b) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
c) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
d) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
e) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
f) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
g) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
h) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
i) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
j) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
k) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
l) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
m) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
n) Penanggung Jawab Rawat Inap
o) Penanggung Jawab PONED

7) Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


a) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Garawangi
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Bongas Wetan
- Penanggung Jawab Puskesmas Lojikobong
b) Puskesmas Keliling
c) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
n) Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
Rencana Strategis 78
o) Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
p) Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
q) Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
r) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
s) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas

Rencana Strategis 79
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
t) Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
u) Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
v) Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
w) Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan

Rencana Strategis 80
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
x) Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
y) Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
z) Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

D. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Sumberjaya meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. UPT Puskesmas
Sumberjaya sudah memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga
kefarmasian, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada
kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga administrasi, perekam
medik, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga masih
berstatus non PNS.

Rencana Strategis 81
b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Sumberjaya berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Sumberjaya dari


berbagai sumber dana:

Realisasi Tahun Realisasi Realisasi Realisasi


No Sumber Dana
2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

1 Operasional APBD 390.027.089 124.650.000 124.399.674 204.412646

Bantuan Operasional 663.675.000 653.627.552


2 402.269.150 557.683.750
Kesehatan (98,47%)
(84,85%) (84,03%)
1.575.223.137
3 Kapitasi JKN 1.559.847.801 1.914.903.523 1.885.651.350
(89,4%)

4 Non Kapitasi 109.825.000 112.938.250 68.641.750

5 Jampersal 14.825.000

Jumlah

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Sumberjaya cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2014. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Sumberjaya belum memiliki mobil jenazah dan


ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawadaruratan.

Rencana Strategis 82
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung 1 1 0 0
Puskesmas
2 Gedung Pustu 3 1 2 0
3 Gedung 13 8 1 4
Poskesdes
4 Mobil 0 0 0 0
Operasional
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor 3 3 0 0
Operasional
9 Alat kesehatan 1.489 1.439 50 0

UPT Puskesmas Sumberjaya memiliki sarana pemeriksaan


laboratorium canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA),
dan Rotator.

E. Kinerja Pelayanan Puskesmas


3. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

4. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan

Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Sumberjaya Kecamatan


Sumberjaya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten Majalengka. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di UPT Puskesmas
Sumberjaya dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di UPT Puskesmas Sumberjaya meningkat dari


tahun ke tahun sebelum terjadi pandemi. Pada masa pandemi covid-19
terjadi penurunan sebagian pelayanan. Kunjungan tiap poli dan unit layanan
digambarkan pada tabel dan grafik berikut ini:

Rencana Strategis 83
NO KUNJUNGAN 2016 2017 2018 2019 2020
1. Jumlah Kunjungan 46963 45231 44548 42528 33398
2. BP 39935 35924 32.679 25068 22890
3. KIA 4329 5372 4806 4192 2.971
4. KB 180 625 1775 752 528
5. Gigi 2225 2531 2.378 2994 2.175
6. Rujukan 645 1322 1902 1928 1.673
7. Laboratorium 3102 3119 3515 8237 3053
8 UGD 2124 2654 3124 4.796 2.745
9. Rawat Inap 455 544 683 628 813
10. Kunjungan Poned 413 400 438 346 266
11. Jumlah Persalinan 194 184 221 142 121

a. Grafik Kunjungan ke Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016 sampai 2020


dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

b. Grafik Kunjungan ke Poli Umum Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016


sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

Rencana Strategis 84
c. Grafik Kunjungan ke Poli KIA/KB Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016
sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

d. Grafik Kunjungan ke Poli Gigi Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016


sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

Rencana Strategis 85
e. Grafik Kunjungan ke Laboratorium Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016
sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

f. Grafik Kunjungan ke IGD dan Rawat Inap Puskesmas Sumberjaya pada


tahun 2016 sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

Rencana Strategis 86
g. Grafik Rujukan ke Luar dari Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2016
sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

h. Grafik Kunjungan ke Poned dan Persalinan Puskesmas Sumberjaya pada


tahun 2016 sampai 2020 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :

Rencana Strategis 87
F. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
UPT Puskesmas Sumberjaya melaksanakan Survey Kepuasan
Masyarakat untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di UPT Puskesmas
Sumberjaya cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
mencapai lebih dari 80%.

Rencana Strategis 88
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


Wilayah kerja UPT Puskesmas Sumberjaya yang termasuk kawasan
perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi
berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja UPT
Puskesmas Sumberjaya pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari Standar Pelayanan Minimal dan
Penilaian Kinerja Puskesmas, masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut :

TARGE
NO UPAYA PENCAPAIAN MASALAH
T

1. D/S 87,5% 61,57% Rendahnya cakupan D/S

2. N/D 72,5% 68,06% Rendahnya cakupan N/D

3. Rendahnya penemuan
Bumil KEK 9,6% 6,4%
BUMIL KEK

4. Rendahnya cakupan PMT


PMT Balita Kurus 85% 50,57%
Balita kurus

5. Rendahnya cakupan
Penyuluhan PHBS
100% 95,16% penyuluhan PHBS
Keluarga
Keluarga

6. Penyuluhan PHBS Rendahnya cakupan


100% 68,29%
TTU penyuluhan PHBS TTU

7. Strata Posyandu Masih sedikitnya posyandu


Purnama dan 65% 24,64% strata purnama dan mandiri
Mandiri

8. Rendahnya akses air


Akses air minum 100% 84,92%
muinum

Rencana Strategis 89
9. Rendahnya akses terhadap
Akses Jamban 100% 88,28%
jamban

10. Pelayanan orang Rendahnya Pelayanan


100% 41,04%
terduga TB terhadap orang terduga TB

11. Rendahnya cakupan


Kesehatan Lansia 100% 58,3%
Kesehatan lansia

12. Skrining Usia Rendahnya cakupan


100% 57,93%
Produktif skrining usia produktif

13. Rendahnya cakupan


Pelayanan
100% 14,41% pelayanan kepada
penderita hipertensi
penderita hipertensi

13. Rendahnya asuhan


Askep Rawat Jalan 80% 2,9%
keperawatan rawat jalan

14. Cakupan Rendahnya cakupan


pemeriksaan 20% 11,67% pemeriksaan laboratorium
laboratorium

15. Rendahnya Rendahnya cakupan


cakupan testing 1 : 15 1: <15 testing covid-19
Covid-19

16. Tingginya angka Tingginya angka stunting


14% 17,7%
stunting

2. Prioritas Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi maka dipilih prioritas
masalah sebagai berikut :
NO. MASALAH U S G TOTAL URUTAN

1. Tingginya angka stunting 5 5 5 15 1

2. Rendahnya pemeriksaan suspek TB 4 4 4 12 4

Rencana Strategis 90
3. Rendahnya pelayanan Kesehatan 4 3 3 10 6
lansia
4. Rendahnya skrining usia produktif 4 4 5 13 3

5. Rendahnya strata posyandu mandiri 4 4 4 12 5

6. Rendahnya cakupan testing covid-19 5 5 4 14 2

Dari hasil USG prioritas masalah diperoleh masalah yang menjadi prioritas utama
yaitu adalah
1. Tingginya angka stunting
2. Rendahnya cakupan testing covid-19
3. Rendahnya skrining usia produktif

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


UPT Puskesmas Sumberjaya dengan jaringan 3 (tiga) Puskesmas
Pembantu serta 16 (enam belas) Poskesdes bersaing dengan beberapa RS dan
klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi
jejaring UPT Puskesmas Sumberjaya Selain itu terdapat juga beberapa
Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja UPT
Puskesmas Sumberjaya seperti: Puskesmas Leuwimunding, Puskesmas Palasah
dan Puskesmas Ciwaringin.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan UPT Puskesmas Sumberjaya
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter dan paramedis belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Keterbatasan jumlah tenaga dokter, fasyankes
perawat dan bidan
3. Keterbatasan peralatan

Rencana Strategis 91
B. Isu Strategis

Isu-isu penting dan strategis saat ini adalah :


1. Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020 yang
merupakan wabah nasional yang menimbulkan banyak kasus kematian.
2. Vaksinasi covid-19 untuk mencegah kasus covid-19, mencegah penularan dan
mencapai herd imunity.
3. Permasalahan stunting yang sedang menjadi isu nasional dan melibatkan
semua sector untuk membantu menangani stunting.
4. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
6. Program BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk meningkatkan
pelayanan
7.Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Sumberjaya telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di UPT Puskesmas Sumberjaya
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan,
persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
UPT Puskesmas Sumberjaya yang disebabkan oleh peningkatan
kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik
melalui pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka, Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di UPT
Puskesmas Sumberjaya sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah

Rencana Strategis 92
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV,
Pengelolaan barang daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh UPT Puskesmas Sumberjaya seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik
vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan
gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, UPT Puskesmas Sumberjaya
telah memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2010 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. Rencana Pengembangan Layanan


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di UPT
Puskesmas Sumberjaya adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Sumberjaya dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya
seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi,
tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis
kesehatan, dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat
inap dan 24 jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia,
pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS,
pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual,
konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan
farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.

Rencana Strategis 93
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Sumberjaya
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di
Puskesmas Pembantu, Posbindu, pelayanan di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep
one stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perkotaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Sumberjaya membuka
layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan
pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Sumberjaya sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Sumberjaya memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat
ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan
fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan
prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Sumberjaya.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Sumberjaya dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
d. Layanan pemeriksaan covid-19 seperti rapid antigen dan pengiriman
pemeriksaan swab PCR.

Rencana Strategis 94
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sumberjaya sampai dengan tahun … yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Sumberjaya
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Sumberjaya untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Sumberjaya akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Sumberjaya juga akan membuka layanan pemeriksaan
pemeriksaan penyakit kronis (Prolanis)
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Sumberjaya yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan penyakit kronis (prolanis)

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular

Rencana Strategis 95
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat
yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan system online
b. Ruang tunggu khusus pasien anak
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Sumberjaya perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis 96
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2018 -2023 . Jika terjadi
perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi UPT Puskesmas Sumberjaya adalah sejalan dengan Visi Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023 dan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
“MAJALENGKA RAHARJA” yaitu Mewujudkan Tata Kehidupan dan
Penghidupan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS DAN
SEJAHTERA PADA TAHUN 2023.
Visi UPT Puskesmas Sumberjaya adalah “Sumberjaya Raharja” yang adalah
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Religius : Seluruh aktivitas kehidupan di Sumberjaya Kabupaten Majalengka
dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau golongan tanpa
adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang tentram dan tertib.
Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan keserasian
antara seluruh pemangku kepentingan ( stakeholders ) pembangunan kesehatan.
Sejahtera : Tercapainya kondisi masyarakat Sumberjaya yang sehat, bahagia
secara lahir dan batin.

B. Misi Puskesmas
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas.
Misi UPT Puskesmas Sumberjaya adalah sejalan dengan Misi Kabupaten
Majalengka dan sejalan pula dengan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka. Misi UPT Puskesmas Sumberjaya adalah “meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan” dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata
kepada seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional
3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
prima kepada masyarakat.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program
dan lintas sektor terkait
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu
hidup sehat.
Adapun tujuan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata
kepada seluruh masyarakat mempunyai tujuan:
Rencana Strategis 97
a. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan
b. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan merata
kepada seluruh masyarakat
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional
mempunyai tujuan:
a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sesuai
standar kompetensi
b. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga
3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
prima kepada masyarakat mempuyai tujuan:
a. Meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan
b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung mutu
manajemen
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program
dan lintas sektor terkait mempunyai tujuan:
a. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas sektor
b. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas program
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu
hidup sehat dengan mendorong upaya kesehatan berbasis masyarakat
dengan pendekatan keluarga.

C. Tujuan Puskesmas
Tujuan Puskesmas tergambar pada Tata Nilai dan Motto UPT Puskesmas
Sumberjaya disingkat dengan “MECAK” yaitu :
M Mudah = Penyelenggaraan pelayanan bersifat mudah
dimengerti oleh pasien dan masyarakat.
E Efektif dan = Penyelenggaraan dilaksanakan secara efektif
Efisien dan efisien.
C Cepat = Dalam melaksanakan pelayanan harus cepat
dan tepat waktu (timely).
A Aman = Dalam pelayanan maka keamanan dan
keselamatan pasien dan masyarakat diutamakan
(patient safety) dan berorientasi pada kebutuhan
pasien (patient centre).
K Komunikatif = Harus terjalin komunikasi yang baik antara
petugas dengan pasien dan masyarakat yang
merupakan jembatan kepuasan masyarakat.
Semua kegiatan pelayanan UPT Puskesmas Sumberjaya mengarah pada
menjalankan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan motto dan tata
nilai sebagai pendorong pencapaian visi dan misi.

D. Sasaran Puskesmas
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran UPT Puskesmas Sumberjaya berdasarkan
tujuan sebagai berikut:

Rencana Strategis 98
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Menurunkan angka Menurunkan angka 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


stunting dengan stunting dengan
meningkatkan derajat meningkatnya kesehatan 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi, 3 Persentase balita gizi buruk
status gizi dan kesehatan lingkungan,
pengendalian dengan pengendalian penyakit Pelayanan kesehatan usia
4
pelayanan kesehatan menular dan tidak sekolah dan remaja
bermutu. menular serta kualitas
pelayanan kesehatan 5 Angka Stunting

Persentase desa siaga aktif


6
Purnama Mandiri
Persentase desa STBM dan
7
PHBS
Persentase desa yang mencapai
8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman

Fasilitas pelayanan kesehatan,


17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

1. Cakupan Promosi Kesehatan


Meningkatkan upaya
penanggulangan covid-
19 dengan upaya 2. Angka Positivity Rate
Meningkatkan upaya
promosi 6 M, upaya
penanggulangan covid
penanganan dan 3. Angka Kematian Covid-19
melalui 6M, 3T dan
penatalaksanaan covid-
Vaksinasi Covid-19
19 dan percepatan 4. Angka Testing Covid-19
vaksinasi seluruh
masyarakat
5. Cakupan Vaksinasi

Meningkatkan upaya Meningkatkan pelayanan Cakupan pelayanan usia


1.
pelayanan terhadap usia terhadap usia produktif produktif

Rencana Strategis 99
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

produktif melalui pelayanan usia


produktif, pelayanan 2. Cakupan pelayanan hipertensi
pada penderita penyakit Cakupan pelayanan diabetes
kronis (hipertensi dan 3.
melitus
diabetes.
Cakupan pelayanan prolanis
4.
yang terkendali
Nilai IKM Puskesmas dalam
Survey Kepuasan Masyarakat
1
sesuai metodologi penelitian
deskriptif kualitatif
Adanya Program
2 Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Utilisasi peserta JKN di
Meningkatkan 3
Meningkatkan upaya Puskesmas
pelayanan Puskesmas
pelayanan puskesmas Nilai Survey Kepuasan
dengan program BLUD 4
dengan program BLUD Pasien rawat inap
melalui
5 Persentase SDM terpenuhi
Persentase sarana prasarana
6
dan alkes terpenuhi
Persentase obat dan BMHP
7
terpenuhi
Persentase Poskesdes
8
sesuai standar
Meningkatkan standar
1 Cakupan Pelayanan
dan kinerja pelayanan
Meningkatkan puskesmas melalui
pemenuhan standar 2 Manajemen Puskesmas
pemenuhan dan
dan kinerja puskesmas pencapaian penilaian
kinerja puskesmas 3 Kategori Puskesmas
(PKP)

Rencana Strategis 10
0
E. Strategi Dan Arah Kebijakan Puskesmas
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis menggunakan fish bone sebagai berikut :
Akar penyebab masalah dicari dengan diagram fishbone sebagai berikut :
a. Diagram fishbone untuk mencari akar penyelesaian masalah tingginya
angka stunting adalah sebagai berikut :

METODA MANUSIA

Balita kurang
asupan gizi
Deteksi terlambat

Ibu balita BGM tidak memahami


Kualitas Pelayanan
posyandu kurang
Kurang penyuluhan
thd ibu balita
Pelatihan
Kader dan
Petugas

Tingginya
angka
stunting
Koordinasi
lintas sektor
PMT Pemulihan
Pengadaan alat

Koordinasi
kurang
Asupan makan Perlu alat terkalibrasi
kurang
Kelas Balita
tidak berjalan Alat pemeriksaan dianggap
baik kurang akurat
kemiskinan

LINGKUNGAN MATERIAL ALAT

Akar penyebab masalah tingginya angka stunting adalah :


1. Kurangnya penyuluhan terhadap ibu balita tentang asupan gizi.
2. Kurangnya pelatihan pada petugas dan kader untuk meningkatkan
kualitas posyandu
3. Perlunya pengadaan alat yang akurat
4. Perlunya kerjasama lintas sector untuk meningkatkan koordinasi
5. Perlunya PMT Pemulihan

Rencana Strategis 10
1
b. Diagram fishbone mencari akar penyebab masalah rendahnya cakupan testing
covid-19 adalah sebagai berikut :

METODA MANUSIA

Masyarakat yang datang


untuk testing sedikit
Tracing kurang optimal
Pelatihan
Petugas
Masyarakat tidak memahami
Petugas/Tracer
Applikasi sering kurang memahami
gangguan Kurang penyuluhan
tentang testing covid-19
Pelatihan Tracer

Data tidak akurat


Rendahnya
cakupan
testing covid-
Pelatihan 19
petugas testing
Kerjasama dengan Pengajuan/pengadaan alat
aparat
Penambahan
petugas Peralatan termasuk APD kurang
Masyarakat
menolak ditracing
dan testing
Tim pelaksana
testing kurang Peralatan yang digunakan
kurang
Pengaruh Hoax

LINGKUNGAN MATERIAL ALAT

Akar penyebab masalah untuk rendahnya cakupan testing covid-19 adalah


sebagai berikut :
1. Kurangnya penyuluhan tentang testing covid-19
2. Perlunya pelatihan tracer untuk meningkatkan tracing dan menemukan kontak
erat.
3. Perlunya pelatihan petugas untuk akurasi data
4. Perlunya Kerjasama dengan aparat untuk mengantisipasi penolakan
masyarakat terhadap tracing dan testing
5. Perlunya pelatihan petugas untuk menambah jumlah petugas testing.
6. Pengadaan atau pengajuan alat testing dan APD pendukungnya.

Rencana Strategis 10
2
c. Diagram fishbone mencari akar penyebab masalah rendahnya skrining usia
produktif adalah sebagai berikut :

METODA MANUSIA

Kurangnya kesadaran
masyarakat usia produktif

Inovasi baru
Kalakarya Petugas Pengetahuan Kurang

Inovasi ditambah
Pengetahuan Penyuluhan
Petugas Kurang

Perlu metoda Petugas kurang aktif


akselerasi pada penanganan usia
Rendahnya
produkti
cakupan skrining
usia produktif

Skrining Pos pelayanan


berbiaya murah usia produktif
Pengadaan/
pengajuan peralatan
Tidak mampu
ekonomi Tidak bisa Peralatan Tidak
skrining memadai

Peran serta
Tidak ada sarana
masy. kurang
Keterbatasan Peralatan

LINGKUNGAN MATERIAL ALAT

Akar penyebab masalah rendahnya skrining usia produktif adalah :


1. Kurangnya pengetahuan masyarakat usia produktif
2. Kurangnya pengetahuan petugas
3. Perlunya skrining berbiaya murah
4. Perlu adanya sarana pos pelayanan usia produktif
5. Perlunya inovasi baru untuk akselerasi
6. Kurangnya peralatan skrining

Rencana Strategis 10
3
F. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dilakukan dengan mencari alternatif pemecahan masalah dan


pemecahan masalah terpilih dengan menggunakan cara brainstorming
ALTENATIF
PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN
NO. PEMECAHAN
MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
1. Tingginya angka Kurangnya Penyuluhan Penyuluhan kelompok
Stunting penyuluhan kelompok terhadap pada ibu balita
kepada ibu balita ibu balita

Kurangnya kualitas Kurangnya Pelatihan petugas dan


pelayanan pelatihan petugas kader untuk
posyandu dan kader meningkatkan kualitas
posyandu

Perlunya Meningkatkan Pengadaan alat


pengadaan alat jumlah dan akurasi deteksi stunting
deteksi stunting alat deteksi

Perlunya Kerjasama linsek Optimalisasi


Kerjasama linsek melalui pertemuan pertemuan linsek
untuk koordinasi linsek untuk koordinasi

Balita tidak Perlunya PMT PMT Pemullihan


mendapat Pemulihan, PMT
makanan bergizi Penyuluhan dan
MPASI Baduta
Gakin

2. Rendahnya Kurangnya Peningkatan Penyuluhan tentang


cakupan testing penyuluhan penyuluhan covid- covid-19
covid-19 tentang covid-19 19 untuk
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
Kurangnya Perlunya pelatihan Pelatihan tracer
pengetahuan tracer untuk
tracer meningkatkan
kontak erat dan
testing

Rencana Strategis 10
4
Perlunya pelatihan Perlunya pelatihan Pelatihan Petugas
petugas untuk petugas untuk
akurasi data meningkatkan
akurasi data
Perlunya Kerjasama dengan Pertemuan koordinasi
Kerjasama dengan aparat dengan aparat
aparat untuk
mengatasi
penolakan
masyarakat
Kurangnya Perlunya Penambahan petugas
petugas testing penambahan testing
petugas testing

Kurangnya alat Meningkatkan Pengadaan/


testing serta APD pengadaan atau Pengajuan alat testing
pendukung pengajuan alat beserta APD dan alat
testing dan APD pendukung
atau alat
pendukungnya
3. Kurangnya Petugas Kurang Perlu peningkatan On the job training
skrining terhadap aktif melakukan pengetahuan dan dalam rangka
usia produktif skrining terhadap keterampilan peningkatan
usia produktif pelayanan
Penngetahuan Peningkatan Penyuluhan
Masyarakat kurang pengetahuan
masyarakat

Tidak adanya Membuat sarana Membuat posyandu


sarana yang dekat untuk pelaksanaan usia produktif
skrining

Masyarakat tidak Skrining berbiaya Skrining masal


mampu melakukan murah
skrining

Perlunya Dibuat inovasi Inovasi baru


akselerasi

Kurangnya Perlunya Pengadaan dan


peralatan skrining Pengadaan atau pengajuan alat
usia produktif pengajuan alat skrining usia produktif
skrining usia
produktif

Rencana Strategis 10
5
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk menurunkan angka stunting dengan melakukan
peningkatan kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan
kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Keterbatasan
1. Adanya Sistem manajemen jumlah tenaga
yang berlaku (akreditasi FKTP) dokter, tenaga
2. Adanya Komitmen pimpinan perawat ,bidan,
3. Adanya Alat Kesehatan tenaga adminisitrasi
yang mencukupi untuk beragam umum dan
jenis layanan (alat pemeriksaan pelaksana program
umum, pemeriksaan penunjang dibanding beban
EKG, pemeriksaan penunjang kerja pelayanan
USG, pemeriksaan laboratorium UKP dan program
canggih) UKM
4. Adanya sarana yang 2. Kurangnya jenis
memadai (gedung, kendaraan peningkatan kapasitas
pusling, sarana IPAL) (pelatihan) petugas
5. Adanya jenis ketenagaan yang sudah terpenuhi
3. Keterbatasan
yang mencukupi (dokter,
anggaran operasional
apoteker, dokter gigi, perekam (listrik, air, internet,
medis, perawat, bidan, ahli gizi, kebersihan, dll)
perawat gigi, sanitarian, analis 4. Keterbatasan
medis, kesehatan masyarakat anggaran
dan administrasi) pemeliharaan sarana
6. Adanya akses yang (gedung, alat
mudah terjangkau masyarakat kesehatana,
7. Adanya tarif pelayanan kendaraan, IPAL, dll)
yang terjangkau dengan subsidi 5. Rendahnya gaji/jasa
pelayanan pegawai
dan non subsidi
non PNS
8. Adanya layanan program 6. Rendahnya
yang mendukung promotif, kemampuan
preventif, kuratif dan rehabilitatif Puskesmas
(pencegahan HIV, kanker leher menjangkau peserta
rahim, hepatitis, tuberkulosis, dll JKN di luar wilayah
Puskesmas

Rencana Strategis 10
6
Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan sistem manajemen tenaga kesehatan
mutu yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi Puskesmas pendapatan
(S1,O1) Puskesmas
2. Mengoptimalkan (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran
dipenuhi (S3,O1) operasional melalui
3. Mengoptimalkan peluang
kondisi sarana peningkatan
pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas
perawatan yang baik (W3,O1)
(S4, O1) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan keterbatasan
tenaga pelayanan anggaran
dengan panduan SOP pemeliharaan
Pelayanan (S5, O1) sarana melalui
5. Mengoptimalkan peluang
informasi tarif peningkatan
pelayanan yang pendapatan
terjangkau kepada Puskesmas
masyarakat luas (S7, (W4,O1)
O1) 4. Mengatasi
rendahnya gaji/jasa
pelayanan pegawai
Non PNS melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas
(W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan keterbatasan
tentang pemenuhan dengan memanfaatkan anggaran
sarana dan adanya dukungan operasional melalui
operasional kebijakan daerah melalui perencanaan sesuai
Puskesmas perencanaan dan kebijakan daerah
manajemen yang baik (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai

Rencana Strategis 10
7
Peluang ( O ) SO WO
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang
Kesehatan dipenuhi (S3, O3) peningkatan
Nasional tahun 2. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
2020 kondisi sarana JKN (W1,O3)
pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik kapasitas petugas
(S4, O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan peluang
tenaga pelayanan peningkatan
dengan panduan SOP pendapatan kapitasi
Pelayanan (S5, O3) JKN (W2,O3)
4. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
informasi keberadaan, keterbatasan
layanan JKN dan anggaran
keunggulan Puskesmas operasional melalui
melalui berbagai sarana peluang
informasi (S6, O3) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
informasi layanan JKN (W3,O3)
program yang dapat 4. Mengatasi
diperoleh masyarakat di keterbatasan
Puskesmas (S8, O3) anggaran
pemeliharaan
melalui peluang
peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT

Rencana Strategis 10
8
Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan adanya sistem keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama manajemen mutu kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor akreditasi Puskesmas mengatasi Jarak
dan jarak yang (S1,T1) Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar 3. Mengoptimalkan jenis Kompetitor yang
FKTP layanan dan keunggulan terlalu dekat (W1,
Puskesmas (S6, T1) T1)
4. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
layanan program dan keterbatasan
kegiatan luar gedung Puskesmas
sebagai differensiasi menjangkau peserta
layanan Puskesmas JKN di luar wilayah
(S8, T1) dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang mutu pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum sistem manajemen pegawai Non PNS
mutu, panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum
Puskesmas sebagai (W5,T2)
dasar hukum kinerja
pelayanan Puskesmas
(S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah- mutu pelayanan melalui gaji/ jasa pelayanan
ubah dan tidak sistem manajemen pegawai non PNS
menguntungkan mutu, panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kebijakan pelayanan
pelaksanaan akreditasi yang berubah-ubah
Puskesmas sebagai dan tidak
kebijakan pelayanan menguntungkan
JKN di Puskesmas (S1, (W2.T2)
T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis 10
9
Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Menurunkan Menurunkan 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


angka stunting angka stunting pelayanan Stop Service dengan
dengan dengan kesehatan ibu, pemenuhan alkes dan
meningkatkan meningkatkan anak, remaja, dan Bahan Habis Pakai
derajat kesehatan lansia posyandu usia produktif
kesehatan ibu keluarga, posbindu
dan anak, status perbaikan gizi,
gizi dan kesehatan 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
pengendalian lingkungan,
dengan pengendalian kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
pelayanan penyakit menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
kesehatan dan tidak ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS,
bermutu. menular serta menyusui KB pasca salin, skrining
kualitas risti pre eklampsia
pelayanan
kesehatan 3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran
upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial

4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan


Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak menular layanan IVA, Posbindu
serta kesehatan
lingkungan

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama jejaring klinik dan RS melalui
dan jaringan supervisi dan pembinaan
Puskesmas
6 Peningkatan mutu 6 Menganggarkan pelatihan
pelayanan, SDM kesehatan,
kecukupan dan mencukupi kebutuhan jenis
kualitas SDM, SDM sesuai standar
sarana prasarana akreditasi Puskesmas dan
dan perbekalan pengadaan obat serta
kesehatan. perbekalan kesehatan
melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis 11
0
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

1 Penyuluhan rutin kepada


Meningkatkan masyarakat tentang covid-
upaya promosi 6M 19 dengan menitikberatkan
1
kepada pada 6M
masyarakat
2 Digitalisasi data dan
Menurunkan informasi serta
Meningkatkan 2. Angka Positivity penanggulangan cepat
upaya Rate terhadap kasus melalui tim
penanggulangan gerak cepat
Meningkatkan
covid-19 dengan 3 Layanan rujukan dan
upaya
upaya promosi 6 penanganan kasus
penanggulanga Menurunkan
M, upaya sehingga tidak terjadi
n covid melalui 3. Angka Kematian
penanganan dan kematian
6M, 3T dan Covid-19
penatalaksanaan Pelatihan petugas dalam
Vaksinasi
covid-19 dan penanganan covid
Covid-19
percepatan 4 Melakukan skrining dan
vaksinasi seluruh Meningkatkan testing pada kelompok
masyarakat 4. Angka Testing masyarakat khusus seperti
Covid-19 catin dlll

5 Pelayanan vaksinasi
Meningkatkan dengan vaksinasi di tempat
5. Cakupan pelayanan dan Melakukan
Vaksinasi jemput bola vaksinasi ke
pelosok desa.
1 Melakukan skrining berupa
Cakupan pemeriksaan dan
1. pelayanan usia laboratorium terhadap
produktif kelompok-kelompok usia
produktif
2 Membuat kelompok
penderita hipertensi
Meningkatkan
Cakupan Penyuluhan dan edukasi
pelayanan
2. pelayanan penderita hipertensi
terhadap usia
hipertensi Pengobatan rutin dengan
Meningkatkan produktif melalui
program rujuk balik
upaya pelayanan usia
pelayanan produktif,
3 Membuat kelompok
terhadap usia pelayanan pada
penderita diabetes
produktif penderita
Cakupan Penyuluhan dan edukasi
penyakit kronis
3. pelayanan penderita diabetes
(hipertensi dan
diabetes melitus Pengobatan rutin dengan
diabetes.
program rujuk balik

4 Pemeriksaan laboratorium
Cakupan bagi penderita prolanis
pelayanan (hipertensi dan diabetes)
4.
prolanis yang
terkendali

Rencana Strategis 11
1
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan 1 Nilai IKM Puskesmas


upaya pelayanan Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
pelayanan Puskesmas Puskesmas Masyarakat sesuai
1
puskesmas dengan dalam Survey metodologi penelitian
dengan program BLUD Kepuasan deskriptif kualitatif
program BLUD melalui Masyarakat
2 Pelatihan PPI
Adanya Program
Implementasi PPI
Pencegahan dan
2
Pengendalian
Infeksi
3 Digitalisasi dan sistem
Utilisasi peserta antrian online
3 JKN di
Puskesmas

Meningkatkan 4 Pelatihan petugas rawat


Nilai Survey inap dalam pelayanan
4 Kepuasan prima
Pasien rawat
inap
5 Pengajuan tenaga
Persentase SDM
5
terpenuhi

6 Pemenuhan sarana dan


Persentase
prasarana serta alkes
sarana
6
prasarana dan
alkes terpenuhi
7 Pemenuhan obat dan
Persentase obat BMHP
7 dan BMHP
terpenuhi

8 Pemenuhan sarana dan


Persentase prasarana pbat
8 Poskesdes
sesuai standar

Rencana Strategis 11
2
BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik
bersifat materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 113


BAB VI
PROGRAM KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran.

Rencana Strategis Puskesmas 114


LAMPIRAN

RENCANA STRATEGIS
UPT PUSKESMAS SUMBERJAYA TAHUN N+1 – N+3
1. TUJUAN: Menurunkan angka stunting dengan Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan
pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas 115


SASARAN : Menurunkan angka stunting dengan meningkatkan kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

STRATEGI PROGRAM
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR KEBIJAKAN
NO FORMULASI AWAL
SASARAN
2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan 1. Program
Jumlah kematian ibu pada pelayanan Pengelolaan
Angka Kematian tahap kehamilan dan kesehatan ibu, Kesehatan
1 1 0 0 0
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran anak, remaja, dan Masyarakat
Hidup x 100.000 KH lansia Puskesmas
Sumberjaya (BOK)
2. Penanganan 2. Program
pelayanan Pengelolaan
Jumlah kasus kematian bayi
Kesehatan anak, Kesehatan
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian masalah gizi Masyarakat
2 Jumlah Kelahiran Hidup 12 5 4 3
Bayi (AKB) kurang dan buruk Puskesmas
pada tahun tertentu x 1.000
pada bayi, balita, Sumberjaya (BOK)
KH
ibu hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkatan 3. Program
(Jumlah balita dengan BB upaya promosi Pengelolaan
Persentase balita sangat kurang / jumlah kesehatan dan Kesehatan
3 0,2% 0,2% 0,1% 0,1%
gizi buruk balita yang ditimbang ) x pemberdayaan Masyarakat
100% masyarakat Puskesmas
Sumberjaya (BOK)

Rencana Strategis Puskesmas 116


STRATEGI PROGRAM
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR KEBIJAKAN
NO FORMULASI AWAL
SASARAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah anak dan remaja 4. Peningkatan 4. Program
usia 7-15 tahun di sekolah Pengendalian Pengelolaan
dan luar sekolah yang penyakit menular Kesehatan
Pelayanan dan tidak menular Masyarakat
mendapatkan pelayanan
4 kesehatan usia 95,92% 96% 97% 98% serta kesehatan Puskesmas
kesehatan sesuai standar /
sekolah dan remaja lingkungan Sumberjaya (BOK)
jumlah seluruh anak dan
remaja usia 7-15 tahun di
wilayah kerja) x 100%
5. Peningkatan 5. Program
pembinaan dan Pengelolaan
(Jumlah balita sangat
kerjasama jejaring Kesehatan
5 Angka Stunting pendek dan pendek/jumlah 24,71% 15,7% 13% 12%
dan jaringan Masyarakat
balita diukur PB/PB x 100%)
Puskesmas Puskesmas
Sumberjaya (BOK)
6.Peningkatan 6. Program
pelaksanaan Pengelolaan
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif promosi kesehatan Kesehatan
6 siaga aktif purnama mandiri / jumlah 24,64% 30% 35% 40% dan Masyarakat
Purnama Mandiri seluruh desa) x 100% pemberdayaan Puskesmas
kepada Sumberjaya (BOK)
masyarakat.
7. Peningkatan 7. Program
pelaksanaan Pengelolaan
(jumlah desa yang
promosi kesehatan Kesehatan
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 60% 70% 75% 85% dan Masyarakat
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
pemberdayaan Puskesmas
yang ada) x 100%
kepada Sumberjaya (BOK)
masyarakat.
(Jumlah desa UCI / jumlah 8. Surveilans 8. Program
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 93,33% 95% 97% 100% Pencegahan dan
yang mencapai UCI
100% Pengendalian

Rencana Strategis Puskesmas 117


STRATEGI PROGRAM
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR KEBIJAKAN
NO FORMULASI AWAL
SASARAN
2020 2021 2022 2023
Penyakit (BOK)

(Jumlah KLB yang 9. Surveilans 9. Program


Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam / Pencegahan dan
9 yang ditanggulangi 100% 70% 80% 90%
jumlah KLB yang ada) x Pengendalian
< 24 jam
100% Penyakit (BOK)
(Jumlah semua kasus TB 10. Pencegahan 10. Program
yang sembuh dan dan Pengendalian Pencegahan dan
Persentase
pengobatan lengkap / Penyakit Menular Pengendalian
10 keberhasilan 85,53% 90% 90% 90%
jumlah semua kasus TB Langsung Penyakit (BOK)
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%
(Jumlah penderita baru PB 11. Pencegahan 11. Program
satu tahun sebelumnya dan dan Pengendalian Pencegahan dan
MB dua tahun sebelumnya Penyakit Menular Pengendalian
menyelesaikan pengobatan Langsung Penyakit (BOK)
RFT penderita
11 / jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
12. Peningkatan 12. Program
(Jumlah penderita DBD
pencegahan dan Pencegahan dan
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate pengendalian Pengendalian
12 penderita DBD yang 2,63% 0% 0% 0%
DBD penyakit tular Penyakit (BOK)
ditemukan dan ditangani) x
vektor dan
100%
zoonotik

Rencana Strategis Puskesmas 118


STRATEGI PROGRAM
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR KEBIJAKAN
NO FORMULASI AWAL
SASARAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah orang beresiko 13. Peningkatan 13. Program
terinfeksi HIV yang pencegahan dan Pencegahan dan
Orang berisiko mendapatkan pemeriksaan pengendalian Pengendalian
terinfeksi HIV HIV sesuai standar di penyakit menular Penyakit (BOK)
13 Puskesmas dan jaringannya 82,01% 90% 95% 100% langsung
mendapatkan
pemeriksaan HIV dalam kurun waktu 1 tahun /
Jumlah orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
14. Peningkatan 14. Program
(Jumlah pasien pasung pencegahan dan Pencegahan dan
Cakupan temuan
yang ditemukan / jumlah pengendalian Pengendalian
14 kasus pemasungan 0% 0% 0% 0%
ODGJ dalam periode waktu masalah Penyakit (BOK)
pada ODGJ berat
tertentu) x 100 kesehatan jiwa dan
napza
15. Peningkatan 15. Program
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa pencegahan dan Pencegahan dan
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 100% 100% 100% penanggulangan Pengendalian
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM penyakit tidak Penyakit (BOK)
100%
menular
16. Peningkatan 16. Program
penyehatan dan Pengelolaan
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL
pengawasan Kesehatan
16 makanan dan / Jumlah seluruh TPM di 67,9% 70% 75% 80%
kualitas lingkungan Masyarakat
minuman wilayah kerja) x 100%
Puskesmas
Sumberjaya (BOK)
(Jumlah Fasyankes dan 17. Peningkatan 17. Program
Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin / kualitas fasilitas Pelayanan
kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes pelayanan Kesehatan
17 85% 85% 90% 95%
kesehatan dan dan fasyankestrad di kesehatan
fasyankestrad wilayah kerja Puskesmas) x
memiliki ijin 100%

Rencana Strategis Puskesmas 119


STRATEGI PROGRAM
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR KEBIJAKAN
NO FORMULASI AWAL
SASARAN
2020 2021 2022 2023
18. Peningkatan 18. Program
mutu pelayanan, pengelolaan
(Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan pelayanan BLUD
Mutu Pelayanan
18 PKP Puskesmas / 80%) x 81% 85% 90% 95% kualitas SDM, Puskesmas
Puskesmas
100% sarana prasarana Sumberjaya (BLUD
dan perbekalan Puskesmas)
kesehatan.
2. 18. Program
Pengembangan pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai pelayanan BLUD
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 61% 66% 71% 81% kebutuhan Puskesmas
Poskesdes 100% masyarakat dan Sumberjaya (BLUD
kebijakan bidang Puskesmas)
kesehatan

2. TUJUAN: Meningkatkan upaya penanggulangan covid melalui 6M, 3T dan Vaksinasi Covid-19

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
Jumlah penderita dibandingkan
1 Angka Kematian Covid-19 9,5% 2,14% 1,44% 1,44%
dengan kasus covid-19

Rencana Strategis Puskesmas 120


SASARAN : Meningkatkan upaya penanggulangan covid-19 dengan upaya promosi 6 M, upaya penanganan dan penatalaksanaan
covid-19 dan percepatan vaksinasi seluruh masyarakat

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan 1. Program
pelaksanaan Pengelolaan
Prosentase jumlah promosi kesehatan Kesehatan
Penyuluhan dalam
1 penyuluhan kelompok oleh 56.25% 60% 65% 70% dan Masyarakat
gedung
petugas di dalam gedung pemberdayaan Puskesmas
kepada Sumberjaya (BOK)
masyarakat.
2. Peningkatan 2. Program
pelaksanaan Pengelolaan
Prosentase jumlah promosi kesehatan Kesehatan
Penyuluhan luar
2 penyuluhan kelompok oleh 68,29% 70% 75% 80% dan Masyarakat
gedung
petugas di luar gedung pemberdayaan Puskesmas
kepada Sumberjaya (BOK)
masyarakat.
3. Pencegahan 3. Program
Prosentase jumlah positif dan Pengendalian Pencegahan dan
Menurunkan Angka
3 dibanding seluruh 5,5% 1,8% 1% 1% Penyakit Menular Pengendalian
Positivity Rate
pemeriksaan Langsung Penyakit (BOK)

4. Pencegahan 4. Program
dan Pengendalian Pencegahan dan
Jumlah pemeriksaan Penyakit Menular Pengendalian
Angka Testing Covid- dibandingkan dengan Langsung Penyakit (BOK)
4 19
43% 60% 70% 80%
jumlah seluruh kasus dan
kontak erat

Rencana Strategis Puskesmas 121


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Jumlah yang dilakukan 5. Surveilans 11. Program
vaksinasi dibandingkan Pencegahan dan
Meningkatkan jumlah seluruh sasarann Pengendalian
5 Cakupan Vaksinasi
0 70% 80% 90%
vaksinasi dari semua Penyakit (BOK)
golongan umur yang
menjadi sasaran vaksinasi

3. TUJUAN: Meningkatkan upaya pelayanan terhadap usia produktif

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
Jumlah Usia 15-59 Tahun mendapat
1 Cakupan pelayanan usia produktif 56,85% 60% 70% 80%
pelayanan sesuai standar

Rencana Strategis Puskesmas 122


SASARAN : Meningkatkan pelayanan terhadap usia produktif melalui pelayanan usia produktif, pelayanan pada
penderita penyakit kronis (hipertensi dan diabetes.
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
( Jumlah penderita
hipertensi yg mendapat 1. Peningkatan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan pencegahan dan 1. Program
1 hipertensi
14,40% 20% 30% 40%
dibandingkan jumlah seluruh penanggulangan Pencegahan dan
penderita hipertensi) x penyakit tidak Pengendalian
100%. menular Penyakit (BOK)
( Jumlah penderita diabetes 2. Peningkatan
yg mendapat pelayanan pencegahan dan 2. Program
Cakupan pelayanan
2 diabetes melitus
kesehatan dibandingkan 103,16% 100%1 100% 100% penanggulangan Pencegahan dan
jumlah seluruh penderita penyakit tidak Pengendalian
diabetes) x 100%. menular Penyakit (BOK)
3. Peningkatan
Cakupan pelayanan Jumlah penderita diabetes pencegahan dan 4. Program
3 prolanis yang dan hipertensi dengan hasil 1% 5% 5% 5% penanggulangan Pencegahan dan
terkendali laboratorium normal penyakit tidak Pengendalian
menular Penyakit (BOK)

Rencana Strategis Puskesmas 123


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SUMBERJAYA (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh 4
Pelayanan Kesehatan Ibu kali pelayanan antenatal sesuai standar /
1 100% 100% 100% 100%
Hamil jumlah seluruh sasaran ibu hamil dalam 1
tahun) x 100%
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
Pelayanan Kesehatan Ibu kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
2 99,69% 100% 100% 100%
Bersalin seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 98,06% 100% 100% 100%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita yang telah memperoleh 8 kali
Pelayanan Kesehatan pelayanan kunjungan balita sesuai standar /
4 83,44% 85% 95% 100%
balita 0-59 bulan jumlah seluruh sasaran 0-59 bulan dalam 1
tahun) 100%
Pelayanan Kesehatan
(Jumlah anak usia Pendidikan dasar yang
pada usia Pendidikan
5 mendapat pelayanan dibanding jumlah 95.92% 100% 100% 100%
dasar (Penjaringan pada
seluruh siswa kelas 1 dan 7) x 100%
kelas 1 dan 7)
(Jumlah penduduk usia 15 tahun sampai 59
Pelayanan kesehatan tahun yang mendapatkan pelayanan
6 pada usia produktif 15-59 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 56,85% 60% 70% 80%
tahu penduduk usia 15 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
(Jumlah penduduk usia lebih dari 60 tahun
Pelayanan kesehatan
yang mendapatkan pelayanan kesehatan
7 pada lansia lebih dari 60 55,10% 60% 70% 80%
sesuai standar / Jumlah semua penduduk
tahun
usia lebih dari tahun di wilayah kerja) x 100 %.
Rencana Strategis Puskesmas 124
( Jumlah penderita hipertensi yg mendapat
Pelayanan Kesehatan
8 pelayanan kesehatan dibandingkan jumlah 14,40% 20% 30% 40%
penderita hipertensi
seluruh penderita hipertensi) x 100%.
( Jumlah penderita diabetes yg mendapat
Pelayanan Kesehatan
9 pelayanan kesehatan dibandingkan jumlah 103% 85% 90% 95%
penderita diabetes
seluruh penderita diabetes) x 100%.
Pelayanan Kesehatan (Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
10 orang dengan gangguan pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 70,73% 80% 90% 100%
jiwa berat penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah penderita terduga tuberculosis yg
Pelayanan Kesehatan
mendapat pelayanan dibandingkan estimasi
11 orang terduga 63,47% 70% 85% 100%
jumlah penderita terduga tuberkulosis) x
tuberkulosis
100%.
(Jumlah pelayanan terhadap orang dengan
Pelayanan Kesehatan
resiko terinfeksi HIV dibandingkan dengan
12 orang dengan resiko 81,79% 85% 90% 100%
seluruh orang dengan resiko terinfeksi HIV) x
2. terinfeksi HIV
100%.
(Jumlah orang yang terdampak dan
pelayanan kesehatan bagi berisiko pada situasi KLB yang mendapat
orang yang terdampak pelayanan kesehatan sesuai standar 100% 100% 100%
13 100%
dan berisiko pada situasi dibandingkan dengan Jumlah orang yang
KLB terdampak dan berisiko pada situasi KLB)
x 100%

PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SUMBERJAYA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 81% 82% 83% 84%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas 125


(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
berkunjung ke Puskesmas / jumlah
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 32,9% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x
100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 70% 80% 90% 100%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
alkes terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 90% 100% 100%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 61% 62% 64% 65%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 61% 65% 70% 75%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SUMBERJAYA


(UKM)

KONDISI PENANGG- SUMBER


INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN TARGET KINERJA KEGIATAN ANGGA-
UNG JAWAB
2020 RAN

Rencana Strategis Puskesmas 126


2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

(Jumlah ibu hamil yang


telah memperoleh 6
kali pelayanan nifas
Pelayanan Kesehatan 100
1 sesuai standar / jumlah 100% 52.705.000 100% Rp29.075.000 33.605.000 100% 36.965.500 KOORD. KIA BOK
Ibu Hamil %
seluruh sasaran ibu
nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah ibu nifas yang
telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas
Pelayanan Kesehatan 100
2 sesuai standar / jumlah 99,69% 1.445.000 100% Rp27.900.000 1.645.200 100% 1.661.652 KOORD. KIA BOK
Ibu Bersalin %
seluruh sasaran ibu
nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah neonatus yang
telah memperoleh 3
kali pelayanan
Pelayanan KN 100
3 kunjungan neonatal 98,06% 1.445.000 100% Rp27.050.000 2.522.500 100% 2.774.750 KOORD. KIA BOK
Lengkap %
sesuai standar / jumlah
seluruh sasaran bayi
dalam 1 tahun) 100%
(Jumlah balita yang
telah memperoleh 8
kali pelayanan
Pelayanan Kesehatan kunjungan balita sesuai KOORD. KIA
4 83,44% 78.995.649 85% Rp102.600.000 95% 36.701.000 100% 40.371.100 BOK
balita 0-59 bulan standar / jumlah
seluruh sasaran 0-59
bulan dalam 1 tahun)
100%
(Jumlah anak usia
Pelayanan Kesehatan Pendidikan dasar yang
pada usia Pendidikan mendapat pelayanan 100 KOORD.
5 95.92% 32.429.800 100% Rp5.825.000 45.606.100 100% 50.166.710 BOK
dasar (Penjaringan dibanding jumlah % AUSREM
pada kelas 1 dan 7) seluruh siswa kelas 1
dan 7) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas 127


(Jumlah penduduk usia
15 tahun sampai 59
tahun yang
mendapatkan
Pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan KOORD.
6 pada usia produktif 56,85% 4.635.000 60% Rp23.232.000 70% 6.160.000 80% 6.776.000 BOK
sesuai standar / Jumlah PTM
15-59 tahu
semua penduduk usia
15 tahun sampai 59
tahun di wilayah kerja )
x 100 %.
(Jumlah penduduk usia
lebih dari 60 tahun
yang mendapatkan
Pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan KOORD.
7 pada lansia lebih dari 55,10% 9.834.000 60% Rp10.744.000 70% 9.989.500 80% 10.988.450 BOK
sesuai standar / Jumlah LANSIA
60 tahun
semua penduduk usia
lebih dari tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
( Jumlah penderita
hipertensi yg mendapat
Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan KOORD.
8 14,40% 13.147.000 20% Rp3.600.000 30% 7.650.500 40% 8.415.550 BOK
penderita hipertensi dibandingkan jumlah PTM
seluruh penderita
hipertensi) x 100%.
( Jumlah penderita
diabetes yg mendapat
Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan KOORD.PT
9 103% 13.147.000 85% Rp0 90% 7.600.000 95% 8.360.000 BOK
penderita diabetes dibandingkan jumlah M
seluruh penderita
diabetes) x 100%.
(Jumlah penderita
ODGJ berat yg
Pelayanan Kesehatan mendapat pelayanan
KOORD.
10 orang dengan kesehatan jiwa / 70,73% 4.935.000 80% Rp3.975.000 90% 2.605.000 100% 2.865.500 BOK
JIWA
gangguan jiwa berat estimasi jumlah
penderita ODGJ berat)
x 100%.
(Jumlah penderita
terduga tuberculosis
Pelayanan Kesehatan
yg mendapat
11 orang terduga 63,47% 5.135.000 70% Rp109.150.000 85% 8.100.000 100% 8.910.000 KOORD TB BOK
pelayanan
tuberkulosis
dibandingkan estimasi
jumlah penderita

Rencana Strategis Puskesmas 128


terduga tuberkulosis) x
100%.

(Jumlah pelayanan
terhadap orang dengan
Pelayanan Kesehatan resiko terinfeksi HIV
12 orang dengan resiko dibandingkan dengan 5.135.000 85% Rp21.600.000 90% 9.150.000 100% 10.065.000 KOORD HIV BOK
81,79%
terinfeksi HIV seluruh orang dengan
resiko terinfeksi HIV) x
100%.

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SUMBERJAYA


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

Nilai IKM
Puskesmas
dalam Survey
Nilai IKM dalam Survey KOORD.MUTU BLUD
1 Kepuasan 81% Rp70.000.000 82% Rp75.00.000 83% Rp80.000.000 84% Rp80.000.000
Kepuasan Masyarakat KLINIS Puskesmas
Masyarakat
sesuai
metodologi

Rencana Strategis Puskesmas 129


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

penelitian
deskriptif
kualitatif

Adanya
Program Adanya program KOOR. PPI
Pencegahan pencegahan dan BLUD
2 ya Rp72.000.000 ya Rp75.000.000 ya Rp80.000.000 ya Rp85.000.000
dan pengendalian infeksi di Puskesmas
Pengendalian Puskesmas
Infeksi
(Jumlah peserta JKN
Utilisasi Puskesmas yang KOORD.MUTU
peserta JKN berkunjung ke KLINIS BLUD
3 32,9% Rp25.000.000 15% Rp25.000.000 15% Rp25.000.000 15% Rp25.000.000
di Puskesmas / jumlah Puskesmas
Puskesmas seluruh peserta JKN
Puskesmas) x 100%

Nilai Survey
Kepuasan Nilai Survey Kepuasan KOORD.MUTU BLUD
4 70% Rp50.00.000 80% Rp52.500.000 80% Rp55.000.000 80% Rp55.000.000
Pasien rawat Pasien rawat inap KLINIS Puskesmas
inap

(Jumlah SDM terpenuhi


Persentase / jumlah SDM yang
KOORD. BLUD
5 SDM dibutuhkan sesuai 70% Rp.50.000.000 80% Rp150.000.000 90% Rp150.000.000 100% Rp150.000.000
KEPEGAWAIAN Puskesmas
terpenuhi Rencana Kebutuhan
Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana
Persentase
prasarana dan alkes
sarana
terpenuhi / jumlah KOORD. BLUD
6 prasarana 64% Rp100.000.000 60% Rp300.000.000 60% Rp300.000.000 60% Rp300.000.000
sarana prasarana yang BARANG Puskesmas
dan alkes
dibutuhkan sesuai
terpenuhi
ASPAK) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas 130


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah obat dan BMHP


Persentase terpenuhi / jumlah obat
obat dan dan BMHP yang KOORD. BLUD
7 80% Rp100.000.000 90% Rp125.000.000 100% Rp150.000.000 100% Rp200.000.000
BMHP dibutuhkan sesuai BARANG Puskesmas
terpenuhi perencanaan
kebutuhan) x 100%

Persentase (Jumlah Poskesdes


Poskesdes sesuai standar / jumlah KOORD.MUTU BLUD
8 61% Rp30.000.000 62% Rp50.000.000 64% Rp60.000.000 65% Rp75.000.000
sesuai Poskesdes di wilayah KLINIS. Puskesmas
standar kerja) x 100% JARINGAN
(Jumlah pustu sesuai
Persentase
standar / jumlah seluruh KOORD. BLUD
9 Pustu sesuai 61% Rp60.000.000 65% Rp150.000.000 70% Rp150.000.000 75% Rp200.000.000
pustu di wilayah kerja) x JARINGAN Puskesmas
standar
100%

Rencana Strategis Puskesmas 131


G. RENSTRA PUSKESMAS BANTARUJEG
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang


menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Majalengka. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja
dan target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk
oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Bantarujeg.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-
2023 dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi,
psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis
pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi
sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan
3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahapa selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
8. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
9. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
10. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan
dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas
serta perubahan lingkungan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANTARUJEG


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Bantarujeg merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Bantarujeg dan Puskesmas Bantarujeg berada di wilayah Desa
Wadowetan.
UPT Puskesmas Bantarujeg awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non
DTP satu lantai pada tahun 1950 yang kemudian ada penambahan bangunan PONED
pada tahun 2003, lalu mengalami renovasi menjadi dua lantai pada tahun 2006 dan
pada januari tahun 2021 direlokasi ke Desa Wadowetan.
UPT Puskesmas Bantarujeg ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap yang
berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 458 Tahun 2006 Tentang
penetapan puskesmas menjadi puskesmas perawatan dan Puskesmas mampu
menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor
424 tahun 2003, dengan ijin operasional Puskesmas Nomor 824;17.1/Dinkes/2021.
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Bantarujeg berada di
Kecamatan Bantarujeg Kabupaten/Kota Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat -6.96314 LS, 108.25308)
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Maja
Sebelah Timur : Kecamatan Talaga
Sebelah Selatan : Kecamatan Malausma
Sebelah Barat : Kecamatan Lemahsugih

Adapun Luas Wilayah : 2.799,959 Km²,


Puskesmas Bantarujeg secara administratif meliputi 13 desa, yaitu:
1. Desa Bantarujeg
2. Desa Cikidang
3. Desa Babakansari
4. Desa Cinambo
5. Desa Cimangguhilir

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


6. Desa Cipeundeuy
7. Desa Gununglarang
8. Desa Haurgeulis
9. Desa Sukamenak
10. Desa Silihwangi
11. Desa Salawangi
12. Desa Sindanghurip
13. Desa Wadowetan

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 – 9 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 36,6 km
UPT Puskesmas Bantarujeg merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bantarujeg di
Kecamatan Bantarujeg Kabupaten/Kota Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, UPT Puskesmas Bantarujeg merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas Rawat Inap.
Puskesmas Bantarujeg sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerja.

UPT Puskesmas Bantarujeg Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di Jl. Raya


Bantarujeg – Talaga Desa Wadowetan Kec. Bantarujeg Kabupaten/Kota Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 13 desa di wilayah kecamatan Bantarujeg UPT
Puskesmas Bantarujeg didukung jejaring dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 13
Poskesdes, dan 52 Posyandu Balita serta 13 Posyandu Lansia.

Tahun 2017 Puskesmas Bantarujeg meraih sertifikat akreditasi Puskesmas


dengan predikat Madya.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6


2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas Bantarujeg meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Surveilans
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata, Pendengaran,
Penglihatan) dan Gangguan Fungsional
d) Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Napza
e) Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7


h) Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

Upaya Kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan Laboratorium tingkat


pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Bantarujeg meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pelayanan pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
- Pelayanan Ibu Hamil
- Pelayanan KB
- Pelayanan Imunisasi
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Pemeriksaan Balita
f) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
g) Pelayanan Persalinan Poned
h) Pelayanan Kefarmasian
i) Pelayanan Gudang dan Obat
j) Pelayanan Laboratorium
k) Pelayanan Pendaftaran
l) Pelayanan Konseling
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain pelayanan tersebut diatas jika atas indikasi medis diperlukan rujukan,
Puskesmas Bantarujeg juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan
rujukan Gawat Darurat ke tingkat yang lebih atas/Rumah Sakit dalam wialyah
Kabupaten Majalengka. Pelayanan gawat darurat PONED tersedua dalam layanan 24
jam.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8


UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Bantarujeg telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- SARASA ( Bantarujeg Ramah dan Sayang Anak )
- NgaDeres ( Ngahaja Diajar Nyiar Ilmu Sehat )

Pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan dasar


non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi,
serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara
lain :
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, dan ibu menyusui.
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
Layanan tersebut ditunjang dengan tersedianya laboratorium sederhana dan USG
sebagai saranan penegakan diagnosis dan treatmen/pengobatan pada pasien dengan
tersedianya farmasi.

B. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Bantarujeg Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam Pejabat Pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan :
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


- Pengelola BOK
(SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor : 900/KEP
221/SEKR/221)
2) Pelaksana Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Rumah Tangga
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengurus Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan

4) Pelaksana Sistim Imformasi Puskesmas


- Pelaksana Sistem pencataan dan pelaporan
- Pelaksana sistem pengarsipan/dokumentasi laporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pelaksana Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pelaksana Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Pelaksana Surveilans
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata,
Pendengaran, Penglihatan) dan Gangguan Fungsional
d) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan
Penyalahgunaan Napza
e) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelaskana Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelaksana Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan


Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Ciomas
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti
diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan
petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan
sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata
Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur
dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan
kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap
jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan
pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat
rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Bantarujeg meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Tenaga yang ada belum dapat memenuhi
ketersediaan tenaga yang seharusnya baik nakes maupun non nakes. Tenaga
kesehatan yang ada statusnya meliputi ASN, PTT dan beberapa diantaranya
dengan status magang yang sebagian besar merupakan tenaga bidan dengan
lulusan D3 dan D4 dengan masa kerja yang cukup lama, sehingga hal ini
memerlukan perhatian yang serius untuk bagaimana menjadikan sebagai tenaga
dengan status ASN atau tenaga P3K.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Tabel 1. Jumlah Ketenagaan berdasarkan Status, Standar Kebutuhan dan Analisis Beban
Kerja di Puskesmas Bantarujeg
Tahun 2020.

Perhitungan
Standar Keku
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban
Kebutuhan rangan
Kerja

1 Dokter Umum 2 2 ASN 2 2 0


2 Dokter gigi 1 1 ASN 1 1 0
3 Apoteker 0 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 ASN 1 1 0
5 Administrasi Kepegawaian 1 ASN 3 3 2
6 Bendahara 1 ASN 3 3 2
7 Pengadministarasi Umum 1 ASN 3 3 2
Sistem Informasi
8 1 ASN 2 2 1
Kesehatan
Pengelola Barang Aset
9 1 ASN 2 2 1
Negara
Pengelola Program dan
10 0 0 2 2 2
Pelaporam
11 Kasir 1 ASN 1 1 0
12 Perekam Medis 0 ASN 2 2 2
13 Kebersihan 0 ASN 4 1 1
14 Sopir Ambulan 0 ASN 2 1 1
15 Penjaga keamanan 1 ASN 3 3 2
16 Perawat 10 ASN 10 10 0
17 Perawat Gigi 1 ASN 1 1 0
10 honor
18 Bidan 18 7 6 1
8 ASN
bidan Desa 8 ASN 8 8 0
19 Tenaga Gizi 0 ASN 1 1 1
Ahli Tenaga Laboratorium
20 0 ASN 1 1 1
Medis
Sanitarian/ Tenaga
21 1 ASN 1 1 0
kesehatan lingkungan
Tenaga kesehatan
22 1 ASN 1 1 0
masyarakat
23 Epidemologi Kesehatan 0 ASN 1 1 1
JUMLAH 35 0 63 58 21

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Bantarujeg berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil bahkan pada tahun 2021 sehingga tidak bisa mengakomodir
biaya operasioal puskesmas secara keseluruhan, tidak ada operasional APBD
dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Bantarujeg dari berbagai sumber dana:

Tabel 3. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Waktu


Di UPT Puskesmas Bantarujeg
Tahun 2015-2020
Realisasi Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi Tahun
No Sumber Dana
Tahun 2017 2018 2019 2020
Operasional
1 75.947.100 76.970.173 28.712.434 58.911.800
APBD
Bantuan
324.882.000 286.685.700,00 524.680.300 574.201.800
2 Operasional
(96,67%) (80 %) (89,36%) (97,80%)
Kesehatan

3 Kapitasi JKN
1,218,066,750

Jumlah

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Secara umum sarana dan prasarana Puskesmas Bantarujeg sudah cukup,
tetapi gedung pelayanan umum perlu untuk dilakukan renovasi, dibangun sejak
tahun 1982 sehingga memungkin untuk dilakukan perombakan secara total.
Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan
sedang dan berat.
Puskesmas Bantarujeg belum memiliki mobil jenazah dan ambulans yang
memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawatdaruratan PONED.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Tabel 4. Kondisi Sarana dan Prasana di UPT Puskesmas Bantarujeg
Tahun 2020

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung 1 0 0 1
Puskesmas
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung 7 0 6 0
Poskesdes
4 Mobil 0 0 0 1
Operasional
5 Pusling 1 0 0 1
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor 4 0 3 1
Operasional
9 Alat kesehatan 432 426 2 4

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS BANTARUJEG


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja Puskesmas dinilai setiap tahun pada akhir bulan Desember pada
tahun berjalan yang meliputi Capaian UKM Esensial dan Pengembangan,
Manajemen Mutu. Dengan melakuka upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil
penilaian kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial 87,64 % dan pengembangan masih
kurang 76,23 %.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Tabel 5. Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas
UPT Puskesmas Bantarujeg Tahun 2020

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 112,05 % 100
2. Gizi 98,99 % 100
3. Promkes 60,82 % 75,89
4. Kesehatan lingkungan 79,40 % 66,09
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 94,90 27,83
- Penyakit tidak menular 36,20 36,55
- Imunisasi 92,87 80,07
- Survailans 73,08 100
Jumlah 87,64 79,24

II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Kesehatan Tradisional 67 100
Kesehatan Olahraga 50 100
Kesehatan Kerja 71 44
Kesehatan Lansia 90 29
Upaya Kesehatan Sekolah 98,58 98,58
Kesehatan Gigi dan mulut 80,79 80,79
Jumlah 76,23 75,4

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
hingga luar Kabupaten terutama di Desa Cikalong (Perum BCA). Hal tersebut

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Bantarujeg dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Bantarujeg makin meningkat setiap tahun. Hal
ini karena Puskesmas Bantarujeg lokasinya berada di pinggir jalan utama sehingga
memudahkan akses masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Bantarujeg
setiap tahun :

Tabel 2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu


di UPT Puskesmas Bantarujeg
Tahun 2016-2020
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Puskesmas Bantarujeg 33516 33902 28616 28229 19966
2. Poskesdes Candarajaya 2113 1982 1545 107 1542
3. Poskesdes Palabuan 3241 2563 1643 209 1687
4. Poskesdes Padahanten 2156 1784 1545 231 1652
5. Poskesdes Cikalong 2789 1152 1545 193 1452
6. Poskesdes Bantarujeg 2490 2432 1545 187 1134
7. Poskesdes Babakan
2674 2456 1545 201 1023
Manjeti
8. Pustu Ciomas 2995 2708 2322 273 1115
Jumlah 36511 36610 30938 28502 21081

Kunjungan rawat jalan mengalami penurunan di awal masa Pandemi sehubungan


adanya himbauan yang datang ke puskesmas yang benar-benar mempunyai
kegawatdaruratan dan pemenuhan obat yang tidak bisa ditunda secara medis.
Kunjungan pada rawat gigi hanya bersifat konsultasi tidak melakukan tindakan, hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir resiko penularan covid 19.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


Grafik 1. Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas dan Jaringan UPT
Puskesmas Bantarujeg Tahun 2020

35000
30000
25000
20000
15000
10000
2016
5000
0 2017
Puskes Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Pustu
2018
mas es es es es es es Ciomas
Candara Palabua Padaha Cikalon Sukahaj Babaka 2019
jaya n nten g i n
2020
Manjeti
2016 2156 2113 3241 2156 2789 2490 2674 2995
2017 33902 1982 2563 1784 1152 2432 2456 2708
2018 28616 1545 1643 1545 1545 1545 1545 2322
2019 28229 107 209 231 193 187 201 273
2020 19966 1542 1687 1652 1452 1134 1023 1115

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Bantarujeg melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-rata
tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Bantarujeg baik dengan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) 79,4 %.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Grafik Tingkat Kepuasan Masyarakat Berdasarakan Unsur
Pelayanan di UPT Puskesmas Bantarujeg Tahun 2019-2020

3,3

3,3

3,2

3,2
2019
3,1 2020

3,1

3,0

3,0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg yang berada di kawasan perdesaaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan.
Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Bantarujeg pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk 1. Tingkat pendapatan penduduk
yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang transportasi
tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
wilayah lain

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24


Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi
masalah di wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Rendahnya tingkat pendidikan 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
UKM masyarakat miskin
3. Populasi berisiko yang tersembunyi
dan belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Bantarujeg diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25


Puskesmas Bantarujeg dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas Pembantu serta 7
(tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan
Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring, jarak puskesmas yang berdekatan satu sama
lain dalam satu wilayah kecamatan menjadikan tingkat persaingan pelayanan kesehatan
sangat tinggi. Atas dasar hal tersebut menjadikan Puskesmas Bantarujeg bertekad untuk
terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan
layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang fasyankes
masih rendah dibanding jumlah
penduduk

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas
dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas
Bantarujeg telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan
yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan,
menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Bantarujeg dilaksanakan melalui:
persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan sistem
akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Bantarujeg yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran
pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah menggunakan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak berjalan lama
dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum terkoneksi dengan aplikasi P-
care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-
Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Bantarujeg sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2020.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa
program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK),
kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh Puskesmas
Bantarujeg seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik,
unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit
USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk
tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut
akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi yang
signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana
bangunan, pengecatan maupun penambahan dan penggantian perabot dan
peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang
telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang Pelayanan
Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii usulkan dari
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas Bantarujeg
adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Bantarujeg dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh
tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat,
bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi,
tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, dan. Dengan demikian
ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan
kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit
menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit
menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan
pelayanan farmasi.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga bidan
profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Bantarujeg adalah dengan
menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan
misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu
lansia, Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one stop
service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan
raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat
dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi
konsumen untuk memilih Puskesmas Bantarujeg sebagai tempat mendapatkan
layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Bantarujeg memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan
ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan
produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Bantarujeg.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan di
wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Bantarujeg dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi
unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah sederhana,
pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC
Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu
Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan
serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila
diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan
menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki
pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Bantarujeg sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Bantarujeg setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Bantarujeg untuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam
memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran
maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Bantarujeg
akan mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Bantarujeg juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum dan
pengobatan tradisonal/akupresure
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Bantarujeg yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas
santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat
pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas
menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana
meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Poli lansia, sebagai implementasi layanan puskesmas santun lansia
c. Ruang tunggu khusus pasien lansia
d. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
e. Ruang tunggu laboratorium yang refresentativ

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


f. Tempat Parkir kendaraan roda 2
g. Tempat olah raga untuk menunjang kegiatan prolanis

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Bantarujeg perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan jumlah dokter umum.
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
d. Penyedian tenaga IT
e. Penyediaan tenaga rekam medik

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan Visi Kabupaten Majalengka pada dokumen RPJMD Majalengka Tahun
2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Bantarujeg Tahun 2019 – 2023 :

”Mewujudkan Masyarakat Sehat Menuju Majalengka RAHARJA Tahun 2023”

Mewujudkan masyarakat Bantarujeg sehat yang dimaksud adalah dengan pelayanan


Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga menyadari kebutuhan
akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan
kesehatannya sendiri sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka
yaitu: “Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan Masyrakat Majalengka yang
RELIGIUS, ADIL , HARMONIS dan SEJAHTERA pada tahun 2023.”

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke- 2 yaitu: “Meningkatkan kualitas
layanan public terutama sector pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian,
pariwisata, periizinan, penanaman modal dan sector-sktor unggulan dengan didukung
oleh sumber daya aparatur yang bersinergitas, professional, humanis dan melayani”.
Visi Puskesmas Bantarujeg sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten
Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan.
Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat
menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan
terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


B. MISI PUSKESMAS BANTARUJEG
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan
visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

2. Meningkatkan Sistem Manajemen yang Akuntabel.

3. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat.

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat


Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas
Bantarujeg membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi
kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan
kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS BANTARUJEG


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Bantarujeg adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat dan berada dalam
lingkungan yang sehat, menjangkau pelayanan kesehatan bermutu dalam upaya
peningkatan derajat kesehatana msyarakat yang optimal.”

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian penyakit
dengan pelayanan kesehatan yang bermutu

D. SASARAN PUSKESMAS BANTARUJEG


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Bantarujeg berdasarkan tujuan sebagai
berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan Meningkatkan derajat Umur Harapan Hidup


masyarakat yang kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan 2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
berdaya saing 3. Angka Kematian Balita
4. Angka Kematian Neonatal
5. Angka Kematian Ibu (AKI)

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 35


Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang tenaga dokter,
berlaku (akreditasi tenaga perawat,
FKTP) bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum
pimpinan dan pelaksana
3. Adanya Alat program dibanding
Kesehatan yang beban kerja
mencukupi untuk pelayanan UKP dan
beragam jenis layanan program UKM
(alat pemeriksaan 2. Kurangnya jenis
umum, pemeriksaan peningkatan
penunjang USG, kapasitas (pelatihan)
pemeriksaan petugas yang sudah
laboratorium canggih) terpenuhi
4. Adanya sarana 3. Keterbatasan
yang memadai (gedung, anggaran
kendaraan pusling, operasional (listrik,
sarana IPAL) air, internet,
5. Adanya jenis kebersihan, dll)
ketenagaan yang 4. Keterbatasan
mencukupi (dokter, anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan sarana
perekam medis, (gedung, alat
perawat, bidan, ahli gizi, kesehatana,
perawat gigi, sanitarian, kendaraan, IPAL,
analis medis, kesehatan dll)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 36


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
masyarakat dan 5. Rendahnya gaji/jasa
administrasi) pelayanan pegawai
6. Adanya akses non PNS
yang mudah terjangkau 6. Rendahnya
masyarakat kemampuan
7. Adanya tarif Puskesmas
pelayanan yang menjangkau peserta
terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis,
dll)

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan sistem manajemen tenaga kesehatan
mutu yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi Puskesmas pendapatan
(S1,O1) Puskesmas (W1,O1)
2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
ketersediaan alat keterbatasan
kesehatan dan jenis anggaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 37


Peluang ( O ) SO WO
layanan yang dapat operasional melalui
dipenuhi (S3,O1) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan
kondisi sarana Puskesmas (W3,O1)
pelayanan melalui 3. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik anggaran
(S4, O1) pemeliharaan sarana
4. Mengoptimalkan melalui peluang
tenaga pelayanan peningkatan
dengan panduan SOP pendapatan
Pelayanan (S5, O1) Puskesmas (W4,O1)
5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi
informasi tarif rendahnya gaji/jasa
pelayanan yang pelayanan pegawai
terjangkau kepada Non PNS melalui
masyarakat luas (S7, peluang peningkatan
O1) pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
1. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
Nasional tahun 2. Mengoptimalkan JKN (W1,O3)
2020 kondisi sarana 2. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan
pemeliharaan dan kapasitas petugas
perawatan yang baik kesehatan melaui
(S4, O3) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan JKN (W2,O3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 38


Peluang ( O ) SO WO
dengan panduan SOP 3. Mengatasi
Pelayanan (S5, O3) keterbatasan
4. Mengoptimalkan anggaran
informasi keberadaan, operasional melalui
layanan JKN dan peluang peningkatan
keunggulan Puskesmas pendapatan kapitasi
melalui berbagai sarana JKN (W3,O3)
informasi (S6, O3) 4. Mengatasi
5. Mengoptimalkan keterbatasan
informasi layanan anggaran
program yang dapat pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1,
4. Mengoptimalkan layanan T1)
program dan kegiatan 2. Mengatasi
luar gedung sebagai keterbatasan
differensiasi layanan Puskesmas
Puskesmas (S8, T1) menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 39


Ancaman ( T ) ST WT
komunikasi untuk
mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang mutu pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum sistem manajemen mutu, pegawai Non PNS
panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
dan pelaksanaan kesadaran masyarakat
akreditasi Puskesmas tentang hukum
sebagai dasar hukum (W5,T2)
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
pelayanan JKN yang mutu pelayanan melalui gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan sistem manajemen mutu, pegawai non PNS
tidak panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
menguntungkan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
akreditasi Puskesmas yang berubah-ubah dan
sebagai kebijakan tidak menguntungkan
pelayanan JKN di (W2.T2)
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 40


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan Meningkatkan 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan


masyarakat derajat pelayanan One Stop Service untuk
yang cerdas, kesehatan. kesehatan ibu, lansia dan posyandu
sehat dan anak, remaja, lansia dengan pemenuhan
berdaya saing dan lansia alkes dan Bahan Habis
Pakai posyandu lansia
2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
masalah gizi untuk ibu dan anak
kurang dan seperti ANC terpadu,
buruk pada persalinan 24 jam,
bayi, balita, ibu konseling laktasi,
hamil dan ibu konseling gizi,
menyusui pemeriksaan MTBS, KB
pasca salin, skrining risti
pre eklampsia
3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran
upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan
menular dan HIV, layanan IVA,
tidak menular Posbindu
serta kesehatan
lingkungan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 41


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM
kualitas SDM, sesuai standar akreditasi
sarana Puskesmas dan
prasarana dan pengadaan obat serta
perbekalan perbekalan kesehatan
kesehatan. melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan
layanan sesuai klinik IMS-HIV dan
kebutuhan UGD dan persalinan 24
masyarakat dan jam
kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 42


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di bawah ini sesuai
dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Bantarujeg pada tahun 2022
s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru berdasarkan
rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha misalnya
membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Bantarujeg pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat


Tahun 2022
TAHUN 2022
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Operasional Pelayanan
100 % 1,547,072,186.00
Penyediaan Puskesmas
Layanan Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,400,000.00
Kesehatan untuk Kesehatan Ibu Hamil
UKM dan UKP Pengelolaan Pelayanan BLUD
100 % 4,800,000.00
Rujukan Tingkat Kesehatan Ibu Bersalin
Daerah Pengelolaan Pelayanan
100 % 4,800,000.00
Kabupaten/ Kota Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pengelolaan Pelayanan 100 % 12,800,000.00

Rencana Strategis Puskesmas 43


Kesehatan Balita
Pengelolaan Pelayanan 100 % 11,210,000.00
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan pada Usia 100 % 2,080,000.00
Profuktif
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Hipertensi
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Diabetus Melitus
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan 100 % 2,600,000.00
Gangguan Jiwa
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Terduga 100 % 800,000.00
Tuberculosis
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang dengan 100 % 1,600,000.00
Resiko Terinveksi HIV
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk
100 % 5,480.000.00
Pada Kondisi Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,640,000.00
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengelolaan Pelayanan
100 % 13,765,000.00
Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan
100 % 53,896,050.00
Promosi Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 44


Pelayanan Kesehatan
Penyakit Menular dan Tidak 100 % 800,000.00
Menular
Investigasi Awal Kejadian
Tidak Diharapkan (Kejadian
100 % 17,080,000.00
Ikutan Pasca Imunisasi dan
Pemberian Obat Masal)
Pelaksanaan Kewaspadaan
100 % 262,060,000.00
Dini dan Respon Wabah

Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan Pemenuhan Kebutuhan
125,100,000.00
SDMK untuk Sumber Daya Manusia 100%
UKP dan UKM sesuai Standar
di wilayah
Kecamatan
Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Pelaksanaan Upaya
Masyarakat Kesehatan Bersumber Daya 100 % 2,370,000.00
Bidang Masyarakat (UKBM) tingkat
Kesehatan daerah/kecamatan
Bimbingan Teknis dan
Supervisi Pengembangan
100 % 2,370,000.00
Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM)

Rencana Strategis Puskesmas 45


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan
BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung
adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola
Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil,
administratif maupun politis.
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana
yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai
upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 46


LAMPIRAN

Rencana Strategis Puskesmas 47


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS BANTARUJEG TAHUN 2020-2023
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI
TARGE TARGET TARGE
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
T 2021 2022 T 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 68,44 68,45 68,46 68,47
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Program
Jumlah kematian ibu pada 1. Peningkatan
Pengelolaan
tahap kehamilan dan pelayanan
Angka Kematian Kesehatan
1 kelahiran / Jumlah 1 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) Masyarakat
Kelahiran Hidup x 100.000 anak, remaja, dan
Puskesmas
KH lansia
Bantarujeg (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi masalah gizi
Angka Kematian pada usia 0-1 tahun / Jumlah kurang dan buruk
2 1 0 0 0
Bayi (AKB) Kelahiran Hidup pada tahun pada bayi, balita,
tertentu x 1.000 KH ibu hamil dan ibu
menyusui
(Jumlah balita dengan BB 3. Peningkatan
Persentase balita sangat kurang / jumlah upaya promkes dan
3
gizi buruk balita yang ditimbang ) x pemberdayaan
100% masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
mendapatkan pelayanan
Pelayanan pembinaan dan
kesehatan sesuai standar /
5 kesehatan pada usia 13,90 100 100 100 kerjasama jejaring
jumlah seluruh lansia di
lanjut >60 tahun dan jaringan
wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 60 70 80 90
Mandiri seluruh desa) x 100%
Persentase desa (jumlah desa yang
7 50 70 75 85
STBM dan PHBS melaksanakan STBM dan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 100 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 100 100 100
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 100 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
Orang berisiko
terinfeksi HIV yang
terinfeksi HIV
13 mendapatkan pemeriksaan 100 100 100 100
mendapatkan
HIV sesuai standar di
pemeriksaan HIV
Puskesmas dan jaringannya

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
dalam kurun waktu 1 tahun /
Jumlah orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%

(Jumlah pasien pasung yang


Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 100 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan
16 makanan dan IKL / Jumlah seluruh TPM 65,30 75 76 80
minuman di wilayah kerja) x 100%
Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan
kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wil
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
(Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan
Mutu Pelayanan pelayanan BLUD
18 PKP Puskesmas / 80%) x 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas
100% sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS BANTARUJEG

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI 2021 2022 2023
PROGRAM AWAL 2020
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 100 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 100 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
setingkat SD, SMP dan
yang melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 55
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan pada
6 sesuai standar / Jumlah semua penduduk usia 75,2 100 100 100
pra lansia
45 tahun sampai 59 tahun di wilayah kerja ) x
100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa
7 60 100 100 100
aktif di wilayah kerja) x 100%

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 64,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 98 100 100 100
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
Persentase bayi Jumlah bayi umur 0-11 bulan mendapatkan
11 100 100 100 100
mendapatkan IDL IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 56


Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun / jumlah
13 160 165 170 175
diobati (CNR) penduduk di wilayah kerja Puskesmas) x
100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus baru
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
PB/MB yang mulai pengobatan pada periode
yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 52 < 49 < 49 < 49
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%
INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN
NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023

Cakupan pelayanan ( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


17 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 57


penderita ODGJ berat) x 100%.

(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59


Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian di 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
wilayah kerja) x 100%
Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS BANTARUJEG

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 79,4 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 70 80 90
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana yang 64 60 60 65
terpenuhi
dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%
(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /
6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 59


(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 45 60 65 70
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 45 60 70 80
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 60


H. RENSTRA PUSKESMAS MAJA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayahNya dokumen Rencana Strategi Puskesmas Maja dapat tersusun.
Dengan telah di tetapkan nya peraturan Menteri Dalam Negeri no 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah sebagai pengganti peraturan Menteri
Dalam negeri no 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Umum Daerah, selanjutnya untuk memberikan pedomam bagi Puskesmas
dalam Menyusun Dokumen Adminitratif BLUD bagi persyaratan utama BLUD.
Dokumen ini menjelaskan mengenai Rencana Strategi Puskesmas Maja
melalui proses pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan karyawan Puskesmas Maja.
Dengan di susunnya dokumen Rencana Strategi dapat menjadi gambaran Puskesmas
dalam melaksanakan kegiatan untuk menerapkan BLUD, sebagai upaya optimalisasi
peningkatan kinerja dan manfaat bagi masyarakat.
Akhir kata Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penyusunan dokumen ini yang jauh dari sempurna.

Penyusun

Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………… l
DAFTAR ISI………………………………………………………. ll-lll
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang…………………………………............. 1
B Pengertian Rencana Strategis ……………………… 1-2
C Tujuan Penyusnan Strategis ………………………… 2

D Dasar Hukum Rencana Strategis.................. 2

E Perubahan Rencana Strategis ...................... 2-3

F Sistematika Penulisan .................................. 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN OUSKESMAS


A Gambaran Umum ……………………………………. 4-7
B Gambaran Organisasi Puskesmas ……………… 7-14
C Kinerja Pelayanan Puskesmas …………. ....... 15-17
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PKM
A Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat 18-19

B Isu Strategis............................................. 20-21

C Rencana Pengembangan Layanan ..................... 21-24

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN 25-32

Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll


BAB V PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN 33-35
KERANGKA PENDANAAN
BAB VI PENUTUP 36

Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Maja.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Maja.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten MajalengkaNomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
h. Peraturan Bupati MajalengkaNomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
i. Peraturan Bupati MajalengkaNomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
j. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V RENCANA STRATEGIS

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas lll


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MAJA


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Maja merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Maja dan Puskesmas Maja berada di wilayah desa Maja Selatan.
Puskesmas Maja awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas satu
lantai pada tahun 1972 yang kemudian ada penambahan bangunan PONED
pada tahun 2016, lalu mengalami renovasi menjadi dua lantai pada tahun
2019.
Puskesmas ditetapkan menjadi Puskesmas PONED yang berdasar
Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor: 440/KPTS. 243 – Dinkes/2017
tahun 2017.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Maja berada di Kecamatan
Maja Kabupaten Majalengka, sebagian besar terletak di daerah dataran
rendah ( 64,7 % ) dan sisanya daerah dataran tinggi dan berbukit-bukit
( 35,3 % ) dengan ketinggian 500 – 1200 m dpl.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Sukahaji dan Cigasong
Sebelah Timur : Kecamatan Argapura
Sebelah Selatan : Kecamatan Banjaran
Sebelah Barat : Kecamatan Majalengka

Adapun Luas Wilayah : 41,89 Km², yang terdiri dari


Sawah : 64,7%
Bukan Sawah : 35,3%

PUSKESMAS MAJA secara administratif meliputi 18 desa, yaitu:

1. Desa Cihaur 11. Desa Cieurih


2. Desa Wanahayu 12. Desa Kertabasuki
3. Desa Cengal 13. Desa Sindangkerta
4. Desa Anggrawati 14. Desa Banjaran
5. Desa Cipicung 15. Desa Paniis
6. Desa Malompong 16. Desa Cicalung
7. Desa Tegalsari 17. Desa Pageraji
8. Desa Maja Selatan 18. Desa Nunuk Baru
9. Desa Maja Utara
10. Desa Pasanggrahan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7


Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 – 13 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 13 km
PUSKESMAS MAJA merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
upaya kesehatan di wilayah kerja PUSKESMAS MAJA di Kecamatan Maja
Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, PUSKESMAS
MAJA merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat
Inap PONED.

Puskesmas Maja sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Pasukan


Sindangkasih No. 08, Desa Maja Selatan, Kec. Maja Kabupaten Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 18 desa di wilayah kecamatan Maja.
Puskesmas Maja didukung jejaring dibawahnya sebanyak 5 Pustu, 13
Poskesdes, dan 63 Posyandu Balita serta 18 Posyandu Lansia.

Tahun 2017 Puskesmas Maja meraih sertifikat akreditasi Puskesmas


dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Maja meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Maja meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Maja juga melaksanakan


pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Maja telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Berceting (Bersama Cegah Stunting)
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Maja juga melakukan pelayanan gawat darurat PONED
24 jam.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Maja Kabupaten Majalengkaterdiri dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
15) Penanggung Jawab IGD

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Anggrawati
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cicalung
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cihaur
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Nunuk Baru
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kertabasuki

2) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Maja meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Maja sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
dokter, dokter gigi, jumlah bidan, tenaga ahli teknologi laboratorium
medik, perekam medik, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, sopir
dan security. Sebagian tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


Berikut ini profil ketenagaan di PUSKESMAS MAJA :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 1 1 ASN 3 2 2

2 Dokter gigi 1 1 ASN 1 1 1


3 Apoteker 0 THL 1 1 0
4 Asisten Apoteker 2 THL 2 2 0

5 Administrasi 1 ASN 3 3 2
Kepegawaian

6 Bendahara (1 1 1 THL 3 3 2
orang akuntan)

7 Pengadministarasi 2 THL 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 1 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 1 ASN 1 1 1


Aset Negara

10 Pengelola 1 1 ASN 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 THL 1 1 1

12 Perekam Medis 1 1 THL 1 1 1

13 Kebersihan 2 2 THL 1 1 1

14 Sopir Ambulan 2 2 THL 1 1 1

15 Penjaga
keamanan 2 2 THL 1 1 1

16 Perawat 18 13 ASN 6 6 0
5 THL

17 Perawat gigi 1 ASN 1 1 0


18 Bidan 36

19 Tenaga Gizi 1 ASN 1 1 0


20 Ahli Tenaga 1 ASN 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 ASN 1 1 0
Tenaga
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16
Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
kesehatan
lingkungan
22 Tenaga 1 Kontrak BOK 1 1 0
kesehatan
masyarakat
23 Epidemologi 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan PUSKESMAS MAJA berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada
operasional APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak
dipungut biaya (gratis).

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Maja dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1
APBD
Bantuan
2 Operasional
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.712.807.186 1.109.723.210 1.897.930.590 754.902.880

4 Non Kapitasi

Jumlah

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Maja cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2019. Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan berat.

Puskesmas Maja memiliki mobil jenazah dalam kondisi rusak


berat dan ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam
dan melayani rujukan kegawat daruratan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 5 1 2 2
3 Gedung Poskesdes 13 13
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 0
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 1 1
8 Motor Operasional 6 2 4
9 Alat kesehatan 614 400 120 94

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS MAJA (PKP)


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (65,09%) dan
pengembangan masih kurang (69,83%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 71,22 Kurang
2. Gizi 87,23 Cukup
3. Promkes 55,88 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 63,29 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 38,43 Kurang
- Penyakit tidak menular 55,06 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 84,54 Cukup
Jumlah 65,09 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 50,79 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 98,36 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi 61,06 Kurang
Jumlah 69,83 Kurang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Maja Kecamatan Maja cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar
kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki pengaruh
terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Maja dan
jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Maja makin meningkat setiap tahun.
Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal ini
karena Puskesmas Maja berada di wilayah perkotaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Maja
setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Maja
2 Poskesdes Wanahayu
3 Poskesdes Cengal
4 Poskesdes Cipicung
5 Poskesdes Malompong
6 Poskesdes Telgalsari
7 Poskesdes Maja Selatan
8 Poskesdes Maja Utara
9 Poskesdes Pasanggrahan
10 Poskesdes Cieurih
11 Poskesdes Sindangkerta
12 Poskesdes Banjaran
13 Poskesdes Paniis
14 Poskesdes Pageraji
15 Pustu Anggrawati
16 Pustu Cicalung
17 Pustu Cihaur
18 Pustu Nunuk Baru
19 Pustu Kertabasuki
Jumlah

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Maja melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puuskesmas Maja cukup tinggi dengan
nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Maja yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Maja pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Maja adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Maja diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Maja dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu serta 9
(sembilan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Maja Selain
itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Maja seperti Puskesmas Luragung.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Maja bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Maja telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme
kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan
kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Maja dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Maja yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapasilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
PUSKESMAS MAJA sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Maja seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23
kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan laboratorium
darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk
pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan
fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave
untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di PUSKESMAS
MAJA adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Maja dapat dilihat dari berbagai macam
jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh
tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker),
perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Maja adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24


Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Maja
sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Maja memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Maja.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Maja dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang
menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengkamelalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Maja sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Maja setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Maja untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Maja akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Maja juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter
umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Maja yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka PUSKESMAS MAJA perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi PUSKESMAS MAJA Tahun 2019 – 2023 :

“Terwujudnya masyarakat Maja yang sehat dan mandiri menuju


Kecamatan Maja yang Religius Adil Harmonis dan Sejahtera(RAHARJA)
pada tahun 2023”

Menuju masyarakat Maja mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyarakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengkayaitu: “Mewujudkan tata kelola kehidupan dan penghidupan
masyarakat Majalengka yang Religius Adil Harmonis dan Sejahtera
(RAHARJA) Tahun 2023”.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-3 yaitu:


“MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MAJA UNTUK HIDUP SEHAT,
MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN, MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN
PARIPURNA, MENJAMIN KETERSEDIAAN PEMERATAAN SUMBER DAYA
KESEHATAN”.

Visi PUSKESMAS MAJA sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


B. MISI PUSKESMAS MAJA
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Memberdayakan masyarakat maja untuk hidup sehat;
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;
3. Menjamin tersedianya upaya kesehatan paripurna;
4. Menjamin ketersediaan pemerataan sumber daya kesehatan.

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Maja membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS MAJA


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan PUSKESMAS MAJA adalah sebagai


berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS MAJA


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


Sasaran dan indikator sasaran PUSKESMAS MAJA berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


Peluang ( O ) SO WO
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


Peluang ( O ) SO WO
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan tenaga
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu kesehatan untuk mengatasi
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas Jarak Fasilitas Kesehatan
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) Kompetitor yang terlalu dekat
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis (W1, T1)
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan 2. Mengatasi keterbatasan
Puskesmas (S6, T1) Puskesmas menjangkau peserta
4. Mengoptimalkan layanan JKN di luar wilayah dengan
program dan kegiatan luar tekhnologi komunikasi untuk
gedung sebagai mengatasi kompetitor FKTP
differensiasi layanan (W6, T1)
Puskesmas (S8, T1)

2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/jasa


masyarakat tentang pelayanan melalui sistem pelayanan pegawai Non PNS
hukum manajemen mutu, untuk mengatasi kesadaran
panduan SOP pelayanan masyarakat tentang hukum
dan pelaksanaan (W5,T2)
akreditasi Puskesmas
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/ jasa
JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem pelayanan pegawai non PNS untuk
dan tidak manajemen mutu, mengatasi kebijakan pelayanan
menguntungkan panduan SOP pelayanan yang berubah-ubah dan tidak
dan pelaksanaan menguntungkan (W2.T2)
akreditasi Puskesmas
sebagai kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Maja pada tahun
2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Maja pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 1,043,739,070.00


Layanan Administrasi Pelayanan 100% 138,162,240.00
Kesehatan untuk Promotif dan preventif 100% 3,600,000.00
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan Tingkat 100% 901,976,830.00
Kapitasi
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% 182,754,515.00 BLUD
Kabupaten/ Pemeriksaan, pengobatan, dan
Kota 100% 719,222,315.00
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan 134,866,500.00
FKTP Non 100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 35


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Sub Kegiatan Pengelolaan


100%
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 51,970,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
7,020,000.00
Bersalin
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100%
2,160,000.00
Lahir
Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
Pelayanan Kesehatan Balita 39,720,000.00 APBD
Sub Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
5,280,000.00
Penyediaan Dengan Gangguan Jiwa Berat
Layanan Sub Kegiatan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Untuk UKM Dengan Gangguan Jiwa Berat 6,925,000.00
dan UKP
Rujukan Sub Kegiatan Pengelolaan
Tingkat Pelayanan Kesehatan Gizi 100%
2,700,000.00
Daerah Masyarakat
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan
Kota Pelayanan Kesehatan Kerja dan 100%
9,440,000.00
Olahraga
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100% 30,900,000.00
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 53,057,000.00
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 4,420,000.00
Surveilans Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
3,240,000.00
Pelayanan Kesehatan Jiwa dan 100%
NAPZA

Rencana Strategis Puskesmas 36


Sub Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Penyakit Menular 100% 69,425,000.00
dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal
100% 52,298,275.00
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan 100% 3,240,000.00
(KIPI) dan POPM
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 67,775,112.00
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 900,000.00
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi 100% 276,366,925.00
Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid
19

Rencana Strategis Puskesmas 37


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 38


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS MAJA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 Umur Harapan Hidup catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 39


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH PUSKESMAS MAJA
lansia
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,59 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 41,18 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 85,42 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
mutu pelayanan, 2. Program
kecukupan dan pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 78 80 85 90 kualitas SDM, pelayanan BLUD
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
sarana prasarana Puskesmas Maja
dan perbekalan (BLUD Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MAJA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MAJA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


I. RENSTRA PUSKESMAS LIGUNG
DOKUMEN
RENSTRA
BLUD PUSKESMAS LIGUNG
TAHUN 2021

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MAJALENGKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki
arah dan rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan
kesehatan di daerah. Arah dan rencana tersebut dituangkan
dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja
dan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan serta jika perlu dilakukan juga perubahan
rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka
penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat
Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK
Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana
strategis Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas
Kesehatan dan menyesuaikan dengan kondisisumber daya,
lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 1


1.2. Pengertian Rencana Strategis
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah perencanaan 5
(lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber
daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan
Kepala Daerah, Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut
disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju
dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

1.3. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan
Rencana Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi
sumber daya Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi
Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen
seluruh staf Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar
manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan
dalam dokumen perencanaan.

1.4. Dasar Hukum Rencana Strategis


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis
Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah
dengan PeraturanPemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 2


Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan peraturan
pemerintah nomor 72 tahun 2019.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
g. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 tentang Tarif
sebagaimana telah diubah dengan peraturan daerah nomor ....
h. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2016 tentang tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Majalengka.
i. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 41 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan
Uraian Tugas Dinas Kesehatan, sebagaimana yang telah
diubah dalam Peraturan Bupati Majalengka nomor 55 tahun
2019.
j. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Majalengka.

1.5. Perubahan Rencana Strategis


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila
terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan rencana strategis puskesmas sebagaimana
disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta
perubahan lingkungan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 3


1.6. Sistematika Penulisan
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis
sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
2.1 Gambaran Umum Puskesmas
2.2 Kinerja Pelayanan Puskesmas

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


3.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
3.2 Isu Strategis
3.3 Rencana Pengembangan Layanan
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Visi Puskesmas
4.2 Misi Puskesmas
4.3 Tujuan (Rencanan Pengembangan Layanan)
4.4 Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
4.5 Strategi Dan Arah Kebijakan
BABV RENCANA STRATEGIS
BAB VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS LIGUNG

2.1 Gambaran Umum Puskesmas


2.1.1 Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Ligung merupakan Puskesmas Indukyang ada
di Kecamatan Ligungterletak di Jalan Raya Ligung Lor Kecamatan
Ligung Kabupaten Majalengka, ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat
Inap dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah dan Perizinan Nomor: 449 / 10.SIOP / DPMPTSP / X /
2018 tentang Izin Opesional Puskesmas.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Ligung adalah seluruh
wilayah Kecamatan Ligung, meliputi 19 Desa, dan didukung
jaringan dibawahnya dengan 5 Pustu, 19 Poskesdes, 19
Posyandu Balita, dan 19 Posyandu lansia serta jejaring
sebanyak 4 BPS, 34 BPM, sehingga dalam pembahasan akan
dibahas Kecamatan Ligung secara keseluruhan. Secara
geografis Kecamatan ligung terletak di selatan Kabupaten
Majalengka yaitu antara 108015’ Bujur Barat, 108021’ Bujur
Timur, 6050’ Lintang Utara dan 6045’ Lintang Selatan, dengan
batas-batas wilayahnya:
 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jatiwangi;
 Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Jatitujuh;
 Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan
Sukagumiwang Kabupaten Indramayu;
 SebelahTimur, berbatasan dengan Kecamatan Susukan
Kabupaten Cirebon
Luas Wilayah Kecamatan Ligung adalah 62,25 Km2, yang
berarti Kecamatan Ligung hanya sekitar 5,04 % dari luas
Wilayah Kabupaten Majalengka (yaitu kurang lebih 1.204,24
Km2 ).
Adapun Luas Wilayah : 62,25Km², yang terdiri dari:
Sawah : 4905Ha
Tegal : ….Ha
Tanah pekarangan : ….Ha
Lain-lain : ….Ha

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 1


Puskesmas Ligung secara administratif meliputi 19 desa,
yaitu:
1. Desa Ampel
2. Desa Bantarwaru
3. Desa Beber
4. Desa Beusi
5. Desa Buntu
6. Desa Cibogor
7. Desa Gandawesi
8. Desa Kedungkancana
9. Desa Kedungsari
10. Desa Kertasari
11. Desa Kodasari
12. Desa Leuweunghapit
13. Desa Leuwiliang Baru
14. Desa Ligung
15. Desa Ligung Lor
16. Desa Majasari
17. Desa Sukawera
18. Desa Tegalaren
19. Desa Wanasalam
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa terjauh (
Kedungkancana, Kedungsari : 9 km, Jarak Puskesmas ke
Kabupaten/Kota Majalengka : 22-34 km.
Puskesmas Ligung merupakan Unit Pelaksana Tekhnis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ligung di Kecamatan
Ligung Kabupaten/Kota Majalengka Berdasarkan
karakterisistik wilayah, Puskesmas Ligung merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas Rawat Inap.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 2


Puskesmas Ligung sesuai dengan Permenkes RI Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.
wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan
dengan jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena
banyak pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih
terus berkembang terutama di wilayah Desa Kertasari
(2.166,07 pddk/Km2).
Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas
Ligung terdapat juga beberapa industri rumah.

2.1.2 Pelayanan Puskesmas


Upaya kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilens
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 3


b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan Pencegahan dan pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Kesehatan Kerja dan Olahraga
f) Kesehatan Indera
g) Kesehatan Tradisional
c. Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertamayang menjadi
tanggung jawab puskesmas Ligung meliputi :
a) Rawat Jalan
- Pemeriksaan Umum
- Pemeriksaan Gigi
- Pemeriksaan Lansia
- Pemeriksaan Anak/MTBS
- Pemeriksaan Ibu dan Anak
- Pelayanan Keluarga Berencana
- Pelayanan Imunisasi
- Konseling terpadu
- Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Klinik HIV/AIDS dan Penyakit Menular seksual lain
- Pelayanan Obat/Farmasi
- Pelayanan Laboratorium
b) Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
c) Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi Dasar
(PONED)
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Ligung telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk
menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa
Inovasi UKM yang telah dikembangkan yaitu Bale Desa
Kanggo Tempat Singgah Lansia (BADE KA TEGAL).
Puskesmas Ligung juga melakukan pelayanan gawat
darurat 24 jam dan Pelayanan Obstetri Neonatal dan
Emergensi Dasar (PONED).
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas Ligung
juga ditunjang dengan kelengkapan pelayanan penunjang
seperti Laboratorium dan Farmasi.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 4


2.2. Gambaran Organisasi Puskesmas
2.2.1 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Ligung
KabupatenMajalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan
Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta Perencanaan
dan Pelaporan. Terdiri dari :
1) Pelaksana Keuangan
- Pelaksana Bendahara Kapitasi JKN FKTP
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
- Pelaksana Bendahara BOK
- Pelaksana Bendahara non Kapitasi JKN
2) Pelaksana Keuangan setelah menjadi BLUD
- Pelaksana Bendahara Pengeluaran BLUD
- Pelaksana Bendahara Penerimaan BLUD
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
3) Pelaksana Umum
- Pelaksana sarana PrasaranaLingkungan /
Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
4) Pelaksana Simpus
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
Perkesmas bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
dalam mengkoordinasikan kegiatana pelaksana upaya yang
terbagi dalam :
1) Koordinator Promosi Kesehatan
2) Koordinator Kesehatan Lingkungan
3) Koordinator Kesehatan Gizi
4) Koordinator Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 5


- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
5) Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunsasi
- Pelaksana PD3I
- Pelaksana surveilans
- Pelaksanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
demam Berdarah Dengue (DBC)
- Pelaksana Penyakit ISPA/DIARE
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular (P2M)
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kasus HIV-
AIDS dan IMS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
6) Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
d. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan, membawahi upaya pengembangan di
puskesmas, meliputi :
1) Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat
2) KoordinatorPelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer
3) KoordinatorPelayanan Kesehatan Kerja
4) Koordinator Pelayanan Kesehatan Olah Raga
5) Koordinator Usaha Kesehatan Sekolah
6) KoordinatorPelayanan Kesehatan Indera
7) KoordinatorPelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
8) Koordinator Pencegahan Penyakit Hepatitis
9) Koordinator TGC
10) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
e. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium
1) Koordinatorruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Koordinator ruang pemeriksaan umum
3) Koordinatorruang pemeriksaan lanjut usia dan PTM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 6


4) Koordinatorruang pelayanan kesehatan ibu,anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
5) KoordinatorKonseling Gizi dan Sanitasi
6) Koordinatorruang pemeriksaan MTBS/Anak
7) Koordinatorruang pemeriksaan gigi
8) KoordinatorRuang TB/HIV
9) Koordinator Ruang Isolasi
10) Koordinator Ruang Imunisasi
11) Koordinator Ruang Pelayanan Farmasi
12) Koordinator Ruang Laboratorium
13) Koordinator Ruang UGD 24 Jam
14) Koordinator PONED
f. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Beusi
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Beber
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cibogor
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kodasari
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu
Kedungkancana
2) Prakik Bidan Desa
3) Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
g. Penanggungjawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan
Puskesmas
1) Koordinator Keamanan
2) Koordinator Peralatan
3) Koordinator Bencana/TGC
h. Penanggungjawab Mutu
2. Uraian Tugas masing masing struktur yang terdapat dalam
bagan organisasi seperti diuraikan diatas adalah sebagai berikut
:
a) Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas :
- Menyusun rencana dan program kerja UPT Puskesmas;
- Melaksanakan tugas jabatan Fungsional Tenaga
Kesehatan;
- Memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
mengawasiseluruhkegiatan UPT Puskesmas;
- Melaksanakan koordinasi dengan Dinas / Badan /
Kantor terkait dalamrangka kelancaran pelaksanaan
tugas;

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 7


- Memberikan pembinaan teknis kepada Jaringan dan
Jejaring FasilitasPelayanan Kesehatan yang ada di
wilayah kerja puskesmas;
- Memberikan saran dan informasi kepada Kepala Dinas
untuk bahanpenetapan kebijakan lebih lanjut;
- Menyusun dan menyiapkan Anggaran UPT;
- Melaksanakan kegiatan pencegahan, pengamatan dan
pengendalian Penyakit;
- Melaksanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak,
Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi dan Usaha
Kesehatan, Usia Lanjut;
- Melaksanakan pengawasan kualitas air dan
lingkungan, penyehatanlingkungan permukiman,
penyehatan tempat-tempat umum danpenyehatan
makanan/minuman;
- Melaksanakan pembinaan dan penyusunan petunjuk
teknis usahapenyuluhan kesehatan masyarakat,
sarana kesehatan dan metode sertapenyebarluasan
informasi kesehatan;
- Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan, rawat
nginap temasukpalayanan darurat karena kecelakaan,
kesehatan gigi dan mulut, usahakesehatan mata,
kesehatan jiwa, serta kesehatan olah raga,
perawatankesehatan masyarakat, pengelolaan obat-
obatan dan alat laboratorium;
- Melaksanakan kegiatan rawat inap bagi Puskesmas
yang memiliki tempat perawatan;
- Memberikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas;
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Kepala Dinas.
b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
- Menyusun rencana dan program kerja UPT;
- Menyusun dan mengkoordinasikan program kerja yang
berkaitan denganbidang administrasi dan ketatausahaan
yang meliputi urusan umum,keuangan, kepegawaian,
dan perlengkapan;

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 8


- Menyusun dan mempersiapkan naskah dinas, mengolah
kearsipan dandokumentasi;
- Menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi dan
ketatausahaan dilingkungan UPT;
- Menyelenggarakan urusan rumah tangga UPT;
- Menyusun, mempersiapkan dan mengkoordinasikan
rencana anggaransatuan kerja UPT;
- Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian dan
perlengkapan dilingkungan UPT;
- Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran kegiatan UPT;
- Melaksanakan inventarisasi barang-barang inventaris di
lingkungan UPT;
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPT
dalam bidangkepegawaian, keuangan, perlengkapan serta
bidang ketatausahaan lainnya;
- Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala UPT;
- Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh Kepala UPTsesuai bidang tugasnya
c) Penanggung Jawab UKM Esensial dan Perkesmas
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM EsensialUPT Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan
kegiatan, kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d) Penanggung Jawab UKM Pengembangan
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM EsensialUPT Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan
kegiatan, kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e) Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
- Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan
kegiatan, kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKP.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKP
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas.
f) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
- Mengkoordinaikan kegiatan UKM dan UKP di Jaringan
Pelayanan Kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 9


- Melakukan Monitoring atau pemantauan pelaksanaan
kegiatan, kepatuhan prosedur, analisa kegiatan UKM dan UKP
di Jaringan Pelayanan Kesehatan.
- Melakukan evalasi capaia kinerja dan mutu kegiatan UKM dan
UKP di Jaringan Pelayanan Kesehatan
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
Jejaring Pelayanan Kesehatan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas.
g) Penanggungjawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan
Puskesmas
- Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di
Puskesmas Ligung baik yang berasal dari APBD, maupun
perolehan lain yang sah ke dalam Kartu Inventaris Barang
(KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI)
dan Buku Induk Inventaris (BBI) sesuai kodefikasi dan
penggolongan barang milik daerah.
- Bersama tim Melakukan pemantauan dan monitoring
pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala.
- Melakukan monitoring dan update persediaan barang
inventaris dan mencatatnya ke dalam kartu persediaan.
- Membuat Laporan Barang pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan
Inventarisasi 5 (Lima) tahunan yang berada di Puskesmas
Ligung untuk diserahkan kepada Kepala Puskesmas dan
Dinas Kesehatan.
h) Penanggungjawab Mutu
- Menyusun rencana kerja upaya peningkatan mutu puskesmas
- Menyiapkan instrument mutu puskesmas
- Pelaksanaan self assesment maupun audit internal
- Analisis hasil self assesment maupun audit internal
- Pendokumentasian hasil self assesment maupun audit internal
- Menyimpan dokumen mutu pelayanan puskesmas
- Merevisi terhadap dokumen mutu puskesmas
- Memberikan saran perbaikan kepada pelaksana mutu
pelayanan dan dituangkan dalam revisi
- Memberikan respon dari saran atau pengaduan pelanggan
terhadap kepuasan pelanggan/klien
- Mempublikasikan sasaran mutu tertentu dan hasil
pencapaiannya setiap bulan pada papan informasi dalam
gedung Puskesmas kepada pengunjung/pelanggan/klien.
- Melaporkan pertanggungjawabannya kepada pimpinan
manajemen mutu.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 10


i) Pelaksanaan Perencanaan dan pelaporan
- Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan, dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas.
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka
acuan kegiatan perencanaan dan pelaporan.
- Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
- Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan Puskesmas
- Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas
j) Pelaksana Keuangan
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka
acuan kegiatan pengelolaan keuangan
- Menyusun perencanaan kegiatn pengelolaan keuangan
- Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
- Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas
k) Pelaksana Umum Kepegawain
- Menyiapkan bahan, dokumen, dan kebijakan, perencanaan
kepegawaian sarana prasarana dan administrasi umum
- Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja, dan kerangka acian
kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
- Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawain,
sarana prasaran dan administrasi umum.
- Melaksanakan kegiatan pelaksanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
- Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
- Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
- Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 11


l) Koordinator Program UKM
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
- Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja UKM
- Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencana Usulan
kegiatan, Rencana Pelaksanaan kegiatan dan kerangka acuan
kegiatan UKM
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut
- Melaksanakan rencana tindak lanjut
m) Koordinator Pelayanan UKP
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan diruang pelayanan
- Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen, dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan.
- Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan.
- Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
- Melaksanakan pemenuhan indicator mutu, kinerja dan
evaluasi hasil kegiatan pelayanan.
n) Pelaksana Pelayanan UKP
- Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
- Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab
pelayanan dan mebuat rencana tindak lanjut.
o) Penanggung Jawab Pustu dan poskesdes
- Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen,
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
- Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja
- Menyusun perencanaan kegiatan, rencana usulan kegiatan,
Rencana Pelaksanaan kegiatan dan kerangka acuan kegiatan.
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
- Melaksanakan Kegiatan yang sudah direncanakan
- Melakukan evaluasi hasil kegiatan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 12


p) Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
keliling
- Menyiapkan bahan, dan alat kerja kegiatan
- Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur kerja yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab
- Membuat rencana tindak lanjut

2.2.2 Sumber Daya Puskesmas


a. Sumber Daya manusia

Sumber Daya Manusia di Puskesmas Ligung meliputi


tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. UPT
Puskesmas Ligung sudah memenuhi tenaga Dokter,
Perawat, Tenaga Kefarmasian, Ahli Teknologi Laboratorium
Medis dan Nutrisionis. tetapi masih ada kekurangan jumlah
Dokter Gigi, Bidan, Apoteker, Perawat Gigi, tenaga
Bendahara, Pengelola Barang Milik Daerah, Rekam Medis
dan Akuntan. Berikut ini profil ketenagaan di puskesmas
Ligung:
Tabel 2.1 Profil Ketenagaan di UPT Puskesmas Ligung tahun 2020

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 2 2 PNS 3 3 Kurang 1


2 Dokter gigi 0 1 1 Kurang 1

3 Apoteker 0 1 1 Kurang 1

4 Asisten Apoteker 2 1 PNS 2 2


1honorer
5 Administrasi 0 0 1 1 Kurang 1
Kepegawaian
6 Bendahara 0 0 1 1 Kurang 2

7 Pengadministrasi 2 2PNS 3 3 Kurang 1


Umum
8 Sistem Informasi 0 0 2 2 Kurang 2

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

9 PengelolaBarang 0 0 1 1 Kurang 1
Aset Negara
10 Pengelola Program 0 0 3 3 Kurang 3
dan Pelaporan
11 Kasir 0 0 1 1 Kurang 1

12 Perekam Medis 0 0 2 2 Kurang 2

13 Kebersihan 2 2 Honorer 3 3 Kurang 1

14 Sopir Ambulance 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1

15 Penjaga 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1


Keamanan
16 Juru Masak 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1

17 Perawat 21 13 PNS, 8 24 24 Kurang 3


Honorer
18 Perawat Desa ( 1 1 PNS 5 5 Kurang 4
Pustu/Poskesdes)
19 Perawat Gigi 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1

20 Bidan 13 10 PNS, 7 11 11 Lebih 2


Honorer
21 Bidan 19 15 PNS, 4 21 21 Kurang 2
Pustu/Poskesedes Honorer
22 Tenaga Gizi 2 1 PNS,1 2 2
Honorer
23 Ahli Tenaga 2 1 PNS, 1 2 2
Laboratorium honorer
Medis
24 Sanitarian/Tenaga 3 2 PNS, 1 2 2 Lebih 1
Kesehatan Honorer
Lingkungan
25 Tenaga Kesehatan 0 0 1 1 Kurang 1
Masyarakat
Promkes
26 Epidemiolog 1 1 PNS 2 2 Kurang 1
Kesehatan
Jumlah 83 57 PNS 104 104 Kurang 24
33
Honorer

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 14


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

b. Sumber Daya Keuangan

Sumber Daya Keuangan Puskesmas Ligung berasal


dari Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan
Bantuan Operasional Kesehatan Dana Operasional yang
didapatkan dari APBD masih tergolong kecil.
Berikut Realisasi Keuangan Puskesmas Ligung dari
berbagai sumber dana:
Tabel 2.2 Realisasi Keuangan Puskesmas Ligung
Tahun 2018-2023
Realisasi Realisasi Realisasi
N Sumber Realisasi Realisasi Realisasi
Tahun 2020 2022 2023
O Dana Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2021

1 Operasion
al APBD
2 Bantuan
Operasion
al
kesehatan
3 Kapitasi
JKN
4 Non
Kapitasi
JKN
5 Subsidi

6 Non
Subsidi
Jumlah 2.222.648.150 2.497.860.350 2.952.966.050 3.644.176.358 4.007.497.247

c. Sumber Daya Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana Puskesmas Ligung cukup


lengkap dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada
tahun 2014. Beberapa sarana masih perlu perhatian karena
mengalami kerusakan sedang.
Puskesmas Ligung memiliki 2 unit mobil ambulan
akan tetapi 1 unit dalam keadaan rusak berat sehingga
tidak bisa dipergunakan untuk pelayanan PONED dan
melayani rujukan kegawatdaruratan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 15


Tabel 2.3.
Jumlah Pustu, Posyandu, Poskesdes,
Di UPT Puskesmas Ligung Tahun 2018-2023

5 INDIKATOR 2018 2019 2020 2021 2022 2023

1. Jumlah Puskesmas 5 5 5 5 5 5
Pembantu
2 Jumlah Posyandu 69 69 69 69 69 69
3 Jumlah Poskesdes 19 19 19 19 19 19

Tabel 2.4 Sarana Prasarana di UPT Puskesmas Ligung


Tahun 2020

Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung 1 1
Puskesmas
2 Gedung Pustu 5 4 1
3 Gedeng 19 19
Posnkesdes
4 Mobil Operasional
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor 1 1
Operasional
9 Alat kesehatan

Puskesmas Ligung memiliki sarana Ultrasonografi


untuk menunjang pemeriksaan Ibu Hamil di Puskesmas
dan sarana pemeriksaan laboratorium antara lain
Fotometer, Hematology Analyzer (HA), TCMdan Rotator.

2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan
untuk memecahkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan
timbul bukan saja karena kuman penyakit, tetapi juga
perilaku manusia. Oleh karenaitu program penanggulangan
masalah kesehatan harus pula mencakup aspek edukatif yang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 16


menangani masalah perilaku sehat. Dengan demikian
penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari setiap program kesehatan. Setiap petugas
kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat
mempunyai tugas penyuluhan. Ada satu Indikator kerja yang
belum tercapai yaitu jumlah dunia usaha yang memanfaatkan
CSR-nya untuk program kesehatan.
Tabel
Hasil Identifikasi Masalah Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
Berdasarkan Indikator PKP Puskesmas di Puskesmas Ligung
Tahun 2020

Kegiatan Target Penca Cakupan Kesenjangan


paian (%)
a Penyuluhan PHBS
1) Penyuluhan PHBS
100 % 20.127 92.49 -7.51
Keluarga
2) Penyuluhan PHBS
100 % 37 100 0
di sekolah
3) Penyuluhan PHBS
Tempat-tempat 100 % 72 100 0
umum
4) Frekuensi
penyuluhan di 96 kl 12 100 +34
fasilitas kesehatan
b Komunikasi
Interpersonal dan 5% 1.075 5 0
Konseling
c Penyuluhan kelompok
oleh petugas kesehatan 100% 60 100 0
di dalam gedung
d Pembinaan PHBS di
tatanan institusi
kesehatan ( Puskesmas 100% 24 100 0
dan Jaringannya :
Pustu, Poskesdes,dll )
e Pemberdayaan
individu/keluarga
50% 10.881 50 0
melalui kunjungan
rumah
f Pembinaan PHBS di
65% 14.145 65 0
tatanan rumah tangga
g Cakupan pembinaan
pemberdayaan
masyarakat dilihat
60% 12 63.16 +3.16
melalui prosentase ( %
) desa/kelurahan siaga
aktif
h Cakupan pembinaan
UKBM dilihat memalui
prosentase ( % )
posyandu strata
purnama dan mandiri
(Prosentase 65% 54 78,26 +13.26
Posyandu yang ada
di wilayah kerja
Puskesmas Strata
Purnama dan
Mandiri)
i Advokasi Puskesmas 12 kl 12 100 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 17


Kegiatan Target Penca Cakupan Kesenjangan
paian (%)
kepada Kepala
Desa/Kelurahan,
Camat dan Lintas
Sektor
Penggalangan
j. 1 kl 1 100 0
Kemitraan
Orientasi Promosi
k. Kesehatan (Promkes) 1 kl 1 100 0
bagi Kader
Penggunaan Media
l. KIE (menyebarluasan 5 media 5 100 0
informasi)
Pendampingan
Pelaksanaan SMD
m. 100% 19 100 0
dan MMD tentang
Kesehatan
Sumber : Hasil PKP UPT Puskesmas Ligung Tahun 2020.

b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan melalui usaha sanitasi
dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum,
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
meningkatkan peran serta masyarakat yang dapat memberi
pengaruh baik terhadap kesehatan mereka,sehingga tujuan
program ini adalah berubahnya, dan terkendalinya atau
hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di
masyarakat yang dapat memberi dampak yang kurang baik
terhadap kesehatan mereka. Capaian Target kegiatan
Kesehatan Lingkungan secara garis besar telah mencapai
target, ada 4 (empat indikator yang belum mencapai target ini
dikaranakan di desa ada kegiatan yang tidak mungkin untuk
melalukan kegiatan di desa tersebut). Capaian target program
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel
Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Lingkungan
UPT Puskesmas Ligung
Tahun 2020
Penca Cakupa
Kegiatan Target Kesenjangan
paian n (%)
a. Prosentase Penduduk
terhadap akses
100% 51.303 87.70 -12.3
sanitasi yang layak
(jamban sehat)
b. Prosentase penduduk
terhadap akses air
minum yang 100% 49.369 84.39 -15.61
berkualitas
(memenuhi syarat)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 18


Penca Cakupa
Kegiatan Target Kesenjangan
paian n (%)
c. Jumlah desa yang
10% 19 100 0
melaksanakan STBM
d. Presentase Inspeksi
Kesehatan
lingkungan terhadap
80% 49.369 84.39 +4.39
sarana air bersih,
pasar sehat, TPU dan
TPM
e. Presentase Inspeksi
Kesehatan
3% 1 100 0
lingkungan terhadap
pasar sehat
f. Presentase Inspeksi
Kesehatan
lingkungan terhadap 75% 64 96.97 +21.97
TTU

g. Presentase Inspeksi
Kesehatan
75% 98 71.01 -3.99
lingkungan terhadap
TPM
Sumber : Hasil PKP UPT Puskesmas Ligung Tahun 2020.

c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


Hasil Capaian Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu, Anak
dan Keluarga Berencana
diUPT Puskesmas Ligung Tahun2020
TARGET PENCAPAIA KESENJ
No. Progra Kegiata ANGAN
m n (%) N

1. 2 3 4 5

1. KESEHATAN IBU Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 97% 121.17 +24.17


97% 121.17 +24.17
Cakupan Pertolongan Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan
100& 83.21 -16.79
Cakupan Komplikasi Kebidanan
yang ditangani

97% 158.99 +61.99


Cakupan Pelayanan Nifas

90% 107.67 +17.67


Cakupan Pertolongan Persalinan di
Fasilitas Kesehatan
97% 113.01 +16.01
Cakupan Kunjungan
2. KESEHATAN ANAK
Neonatus 1 (KN1)
97% 111.03 +14.03
Cakupan Kunjungan
Neonatus Lengkap (KN
Lengkap)
100% 94.89
Cakupan Neonatus -5.11
dengan Komplikasi yang
ditangani
97% 98.81 +1.81
Cakupan Kunjungan Bayi

97% 98.81 +1.81


Cakupan Pelayanan Anak Balita
75% 78.13 +3.13
KELUARGA
3. Cakupan Peserta KB Aktif
BERENCAN
A
Sumber : Laporan PKP Puskesmas LigungTahun 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 19


d) Upaya Gizi Masyarakat
Hasil Capaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Berdasarkan Indikator PKP Puskesmas
Di UPT Puskesmas Ligung Tahun 2020
Cakupa
No. INDIKATOR KEGIATAN Target (%) n (%) Kesenjangan
(%)

Cakupan Balita Ditimbang (D/S) : Balita


1 87.5 90.82 +3.32
yang ditimbang Berat Badannya

2 Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat IMD 50 106.59 +56.59

3 Balita 6 – 59 bulan dapat Kapsul Vitamin A 87.5 98.8 +11.3

4 Bayi 0 – 6 Bulan mendapatkan ASI Eksklusif


51.8 95.83 +44.03

5 Cakupan Balita yang Naik Berat Badannya


72.5 84.61 +11.66

6 Cakupan Balita yang mempunyai buku KIA 100 101.93 +1.93

7 Cakupan Rematri di sekolah yang mendapatkan 20 100 +80


TTD
8 Cakupan Ibu Hamil KEK yang mendapatkan PMT 80 53.49 -26.07

9 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu 97 100.7 +10


hamil
10 Cakupan Balita Kurus yang mendapatkan PMT 85 11.26 -73.74
Sumber : Laporan PKP Puskesmas Tahun 2020

Status gizi balita berdasarkan indeks BB/U pada tahun 2020,


jumlah gizi buruk sebesar 3 kasus, mengalami penurunan
dibanding tahun 2019. Status gizi kurang sebesar 9,17%
meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 5.8%. Status gizi baik
tahun 2020 sebesar 84.68% menurun dibanding tahun 2019
sebesar 91,6%. Status gizi lebih tahun 2020 sebesar 5,26%
meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 2,5%.
Indeks BB/U merupakan cara pengukuran status gizi yang
menggambarkan status gizi saat ini (Current Nutritional Status)
yang sangat dipengaruhi oleh umur dan karakteristik BB yang
labil akibat penyakit atau peningkatan status gizi.

Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/TB hasil


BPB
Di UPT Puskesmas Ligung Tahun 2018 -2023

Sangat
Kurus Normal Gemuk
Kurus
Tahu
n %
Jml Jml % Jml % Jml %

2018
2019
2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 20


Sangat
Kurus Normal Gemuk
Kurus
Tahu
n %
Jml Jml % Jml % Jml %

2021
2022
2023
Sumber Data : Hasil Bulan penimbangan Balita Tahun 2020

Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB, status gizi


sangat kurus tahun 2020 sebanyak 3 (0.10) menurun
dibanding dengan tahun 2019 sebesar 26 (0,91%). Status
gizi kurus tahun 2020 sebesar 130 (4.17) meningkat
dibanding tahun 2019 sebesar 2.25%. Status gizi normal
tahun 2020 sebesar 2634 (84.42% menurun dibanding
tahun 2019 sebesar 92,93%, Status gizi gemuk tahun 2020
sebesar 353 (11.31%) meningkat dibanding tahun 2019
sebesar 3,90%. Hal ini menunjukkan adanya perubahan
pola konsumsi makanan dimasyarakat.

e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Hasil Capaian Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di
UPT Puskesmas Ligung
Tahun2020
INDIKATO
NO KEGIATAN TARGET % PENCAPAIAN KESENJANG
R AN
KEGIATAN
PELAYANAN
1 Cakupan BCG 95 120.18
IMUNISASI DASAR
Cakupan DPTHB 1 95 121.68
95
Cakupan DPTHB 3 128.72

95
Cakupan Polio 4 128.72

95
Cakupan Campak 124.57

Cakupan BIAS DT 95 100


Cakupan BIAS TT 95 99.04
95
Cakupan BIAS Campak 99.79

Cakupan Pelayanan Imunisasi 95


111.33
Ibu Hamil TT2+
Cakupan Desa/ 18 94.74
Kelurahan Universal Child
Immunization
(UCI)
Cakupan Sistem Kewaspadaan
93 124.57
Dini
Cakupan Surveilans Terpadu
80 100
Penyakit

Cakupan Pengendalian KLB 100 100

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 21


PENEMUAN Cakupan Penderita 79 95.18

DAN Peneumonia Balita


2.
PENANGANAN
PENDERITA
PENYAKIT
Cakupan Penemuan 100 101.26

Pasien baru TB BTA


Positif
Cakupan Kesembuhan 90 41

Pasien TB BTA Positif

Cakupan Penderita DBD 95 100

yang ditangani

Penemuan penderita 79 95.18


pneumonia
Cakupan Penemuan penderita 100 99.81
Diare
Sumber Data : Hasil Bulan penimbangan Balita Tahun 2020

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas LigungKecamatan Ligung
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak
pendatang dari luar kecamatan hingga luar kabupaten/kota. Hal
tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan
pasien di Puskesmas Ligung dan Jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Ligung makin meningkat setiap
bulannya. Berikut gambaran kunjungan rawat jalan di puskesmas
Ligung:
Tabel 2.11 Gambaran Kunjungan Rawat jalan
di Puskesmas Ligung tahun 2018 s/d 2020

TAHUN
NO KUNJUNGAN
2018 2019 2020

1 UMUM

2 PBI

3 NON PBI

TOTAL

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 22


70000
30965
60000

50000 5603

40000 NON PBI


12604 5117
19373 PBI
30000
30552 UMUM
26711
20000
2353
10000 12035

0
2018 2019 2020

Gambar 2.1. Grafik Kunjungan Rawat Jalan diUPT Puskesmas


Ligung Tahun 2018 s/d 2020
25000

2182
20000
6905

15000
BP GIGI
KIA
1240
10000 12199
BP UMUM
4440

5000 408
5397 2152
2449
0
2018 2019 2020

Grafik 2.2 Kunjungan Pasien Umum Poli BP Umum, KIA, BP Gigi


Tahun 2018 s/d 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 23


KUNJUNGAN PASIEN PONED
700
574
600 528
478
500

400
PONED
300

200

100

0
2018 2019 2020

Grafik 2.3 Kunjungan PONED UPT Puskesmas Ligung


Tahun 2018 s/d 2020

KUNJUNGAN LABORATORIUM
4000
3881
3900
3800
3700 3658

3600
LABORATORIUM
3500 3434
3400
3300
3200
2018 2019 2020

Grafik 2.4 Kunjungan Laboratorium UPT Puskesmas Ligung


Tahun 2018 s/d 2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan manajemen


UPT Puskesmas Ligung melaksanakan Survey Kepuasan
Masyarakat untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di
Puskesmas Ligung cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80%.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 24


Gambar 2.5 Grafik Hasil Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2018-
2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 25


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


Wilayah kerja UPT Puskesmas Ligungyang berada di kawasan
perdesaaan dengan beberapa desa tingkat kepadatan penduduknya
yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan. Hampir
seluruh Desa Dilewati aliran sungai yang berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan Lingkungan. Penanganan sampah masih rendah di
beberapa Desa. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Ligung pada tahun 2018 sampai dengan 2020adalah
sebagai berikut:
a) KesehatanIbu, Anak dan Keluarga Berencana

Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB


pasca salin masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Adanya Kematian Ibu, Bayi dan Balita
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia Dasar (90%
dari target 100%)

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas 1. Tingkat pendapatanpenduduk
wilayahdanjumlahpend 2. Kemudahanmengaksessaranapelayan
uduk yang tinggi ankesehatandengandukunganinfrastr
2. Banyakpendudukpend ukturdansaranatransportasi
atang/urban 3. Adanya PONED 24 jam
denganmobilisasitinggi 4. Adanya jaminan Persalinan dan
3. Tingkat Jaminan Kesehatan Daerah walaupun
persainganekonomi dalam jumlah terbatas.
yang tinggi
4. Pendudukpendatang
yang
tidakmemilikijaminank
esehatanataujaminank
esehatanterdaftar di
wilayah lain
5. Kurangnya dukungan
Keluarga dalam
Pengambilan
Keputusan untuk
mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
yang sesuai standar.

b) Status Gizi

Capaian beberapa kegiatan gizi masih mengalami


beberapa masalah yaitu:
- Tingginya angka Stunting
- Tingginya kasus Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
- Tingginya Kasus Anemia pada Ibu Hamil
- Tinginya Bumil KEK (Kekurangan Energi Kronis)
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan ekonomi yang 1. Kemudahan mengakses sarana
tinggi pelayanan kesehatan dengan
2. Adanya Mitos dan Pola Asuh serta dukungan infrastruktur dan
Pola yang kurang tepat dari sarana transportasi
Keluarga. 2. Adanya Distribusi PMT dan
3. Ketidak patuhan minum tablet Tablet tambah darah
tambah darah 3. Adanya Dukungan Lintas
4. Adanya Penyakit Penyerta Sektor
5. Sanitasi yang tidak memenuhi 4. Pelaksanaan Skrining Ibu
syarat (STBM) Hamil yang dilaksanakan
berkesinambungan.

c) P2 Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan

Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan


lingkungan yang masih menjadi masalah di wilayah kerja
Puskesmas Ligung adalah:
- Belum semua desa menjadi Desa Stop BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
- TingginyaPenemuan kasus baru TBC
- Tingginya Penemuan TB MDR
- Tingginya kasus DBD
- Tingginya Penemuan Kasus COVID 19 dan adanya Kematian Kasus
COVID 19
- Adanya Kasus Kusta
- Adanya Kasus HIV dan Hepatitis
- Masih Ada Desa yang belum mencapai Universal Child Imunization
(UCI)

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang 1. Tingginya kunjungan rawat
tinggi jalan Puskesmas
2. FasilitasPelayanan swasta di 2. Adanya jaminan
wilayahkerja yang tidak kesehatanbagi masyarakat
melaksanakan program UKM miskin
3. Populasi berisiko yang 3. Skrining COVID 19 dalam
tersembunyi dan belum pelayanan Puskesmas
terjangkau 4. Pelaksanaan Testing,
4. Lingkungan dan paparan Tracking, dan Treatment
pencemaran dengan adanya COVID 19
Daerah Aliran sungai 5. tersedianya sarana
5. Rendahnya minat masyarakat prasarana testing (Tiple
untuk melakukan test secara eleminasi HIV, Hepatitis B
dini dan Sipilis serta RDT Antigen
COVID 19) dan treatment
serta adanya petugas tracer

d) Penyakit Tidak Menular

Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja


Puskesmas Ligung diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan
Diabetes Mellitus
- Masih Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Produktif (15-59 tahun), 27% dari target 100%
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher
Rahim
- Masih rendahnya Skrining Retinoblastoma di Puskesmas
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular
lainnya.
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaranskrining kesehatan 1. Tingkat kesejahteraan
yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses
pemikiran paradigm sakit fasyankes
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasanpetugas

e) Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

MasalahPerkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ligung


diantaranya:
- Kurangnya Cakupan Kunjungan KK Rawan
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Adanya Perawat yang belum 1. Kemudahan Akses ke
dilatih perkesmas Fasyankes
2. Keterbatasan jumlah tenaga 2. Puskesmas sebagai Sentra
perawat Keperawatan (Nursing Centre)
3. Kurangnya Koordinasi Lintas
Program

f) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Masalahpada UKM Pengembangan diwilayah kerja Puskesmas
Ligung diantaranya:
- Kurangnya cakupan Pembinaan Batra
- Kurangnya Cakupan Penderita Katarak yang mendapat Penanganan
- Kurangnya Cakupan Penanganan Rujukan UKGS

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tidak memiliki jaminan 1. Kemudahan Akses ke
Kesehatan Fasyankes
2. Keterbatasan Kompetensi petugas 2. Adanya Program Operasi
3. Kurangnya Koordinasi Lintas Katarak Masal
Program
4. Ketakutan masyarakat untuk
melakukan pengobatan
g) Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan

Puskesmas Ligung dengan jaringan 5 (lima) Puskesmas


Pembantu serta 19(sembilan belas) Poskesdes bersaing dengan
beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan
Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Ligung. Selain
itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Ligung seperti:
Puskesmas Jatiwangi, Puskesmas Panongan, Puskesmas
Jatitujuh, Puskesmas Sukagumiwang dan Puskesmas Susukan.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat
persaingan pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut
menjadikan Puskesmas Ligung bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan
dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanank esehatan pada UKP di
Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masihbelum mencukupi
- Jumlah Bidan, Perawat dan tenaga lain belum sesuai Analisis
Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tinggi masyarakat
2. Jumlah peserta JKN 2. Kemudahan akses terhadap
Puskesmas yang masih rendah fasyankes
disbanding jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga
perawat dan bidan
4. Kurangnya Pengetahuan
Masyarakat tentang Prosedur
dan kriteria Rujukan
5. Kurangnya Sarana Alat
kesehatan Pemeriksaan
Penunjang
3.2. Isu Strategis

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi


Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
3. Perbaikan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular
serta Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Perbaikan Cakupan program Pengembangan
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi PuskesmasdanPerkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi (tata nilai)
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh
UPT Puskesmas Ligung telah membentuk suatu budaya
organisasi baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan
dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan
hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta
meningkatkan kepuasan pelanggan, profesionalisme,
kompetensi dan kerjasama.
UPT Puskesmas Ligung memiliki Tata Nilai KREATIF

 Komunikatif (Komunikasi yang mudah dipahami);


 Responsif ( Cepat, tanggap dan tepat waktu);
 Efektif (Tepat Sasaran);
 Akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan):
 Teladan (Contoh dan Tauladan)t;
 Inovatif (Inovasi kreatif):
 Fasilitatif (Sarana dan Prasarana yang memadai)
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Ligung
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan
pengelolaan keuangan, persiapan pengelolaan sistem
akuntansi keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya
manusia di Puskesmas Ligung yang disebabkan oleh
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya
manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan
melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan serta perencanaan anggaran pendidikan dan
pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) untuk
seluruh Kabupaten Majalengkasudah dilaksanakan
Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan
aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas Ligung sudah terpenuhi melalui anggaran
Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi
sudah dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB,
Gizi, Posbindu PTM, HIV, PISP, Kesehatan Olahraga dan
Kesehatan Kerja, Pengelolaan barang daerah dan
kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian
besar dimiliki oleh Puskesmas Ligung seperti unit
Ultrasonoograpy (USG) untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
Cardiotokografi (CTG) untuk menilai Jantung janin,
Elektro Cardiografi (EKG), unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, Unit unit nebulizer untuk
tindakan gawat darurat.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Ligung
telah memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi
seperti perangkat komunikasi internal dan perangkat
pengawasan kamera CCTV serta pendaftaran online untuk
pasien BPJS.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka dan Provinsi Jawa Barat serta
anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2019 telah
mengalami beberapa renovasi yang signifikan baik berupa
perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana
bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang
belum terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan
Puskesmas yaitu penambahan ruang TCM untuk
pemeriksaan sample dahak TB, Ruang Informasi
Puskesmas, Ruang Genset dan Tempat Vaksinasi Statis.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN
Puskesmas.

3.3. Rencana Pengembangan Layanan

Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di


Puskesmas Ligung adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Ligung dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan.
Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional
dan kompeten di bidangnya seperti dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratoriu mmedik,
tenagagizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asistenapoteker),
perawat gigi, analis kesehatan, dan. Dengan demikian ada 11
(sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan
diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, UGD 24 jam dan
PONED.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum,
pemeriksaan lansia, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit
menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan
anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi
terpadu, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragamlayanan 24 jam yang ditunjang
oleh tenaga perawat dan bidan profesional menyediakan
gawat darurat, rujukan dan persalinan.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan
untuk memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat
akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Ligung
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat
melalui pendekatan akses layanan kesehatan misalnya
peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu,
layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi
dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang
mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia
yang mengambil konsep one stop service dimana lansia
dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang
banyak didominasi petani dan buruh maka Puskesmas
Ligung membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun
belum lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di
lokasi strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi
umum, dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana
tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri
bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Ligung sebagai
tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Ligung memiliki rentang karakteristik konsumen
dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat
ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang
pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan
kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas
Ligung
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang
masih terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih
menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Ligung dengan memperhatikan kebutuhan
konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan
balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi
unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti
Gonore, Sifilis dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi
pemeriksaan Darah Lengkap menggunakan alat
Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia klinik
menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher
rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti:
Layanan lansia one stop service, layanan pemeriksaan ibu
hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak
dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis
(prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka melalui koordinasi
perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta
integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten
Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian
pengobatan yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah
satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman
pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang
juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Ligung sampai dengan tahun 2023 yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas
Ligung setiap tahun mengharuskan Puskesmas Ligunguntuk
mencariinovasi agar lebih efisien dalam memberikan
pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit
pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan
pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas
Ligungakan mengembangkan electronic medical record (E-
medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada
pasien, Puskesmas Ligung juga akan membuka layanan
pemeriksaan USG oleh dokter umum dan pengobatan
tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang
akan dikembangkan di Puskesmas Ligung yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Klinik Spesialis
d. Baby SPA dan Senam Hamil/Gentle Yoga
6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas
dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudanPuskesmassantunlansia. Sedangkan ruang
tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB
Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum
obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parki roda 2 (dua) di lahan
Puskesmas yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat
mendesaintempatparkir di lanta atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi:
a. Ruang Informasi/ Skrining Pasien
b. Ruang TCM
c. Gudang dan Ruang Arsip
d. Pengadaan Dental Unit
e. Pengadaan Kendaraan Ambulance Roda 4
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya
antisipasi program UHC (Universal Health Coverage) yang
akan meningkatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka
Puskesmas Ligung perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN

4.1. Visi Puskesmas


Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan Visi Kabupaten
Majalengkapada Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan
dan RPJMD Kabupaten Majalengka tahun 2019-2023. Jika
terjadi perubahan visi pemerintahan kabupaten
Majalengkayang dalam hal ini diterjemaahkan oleh Puskesmas
Ligung, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai
dengan perubahan tersebut.
Visi UPT Puskesmas Ligung tahun 2019-2023 adalah
:“TERCAPAINYA KECAMATAN LIGUNG SEHAT MENUJU
MAJALENGKA RAHARJA (RELIGIUS HARMONIS ADIL
SEJAHTERA) ”.
Rencana Strategis UPT Puskesmas Ligung 2019 – 2023
mengacu pada Visi Kabupaten Majalengka, yaitu :
“TERCAPAINYA KECAMATAN LIGUNG SEHAT MENUJU
MAJALENGKA RAHARJA (RELIGIUS HARMONIS ADIL
SEJAHTERA) ”.
Visi UPT Puskemas Ligung sejalan dengan cita-cita
Pemerintahan Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan
berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan. Selain
melalui pemerataan, layanan keshatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong
untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

4.2. Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas


Berdasarkan Misi yang ada dalam Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, misi yang terkait dengan program di UPT
Puskesmas Ligung adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan sumberdaya yang profesional ditunjang
dengan sarana yang tersandar, dengan pengelolaan
manajemen yang transparan;

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 1


2. Mendorong Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat;
3. Memberikan pelayanan yang berkualitas, merata dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat kecamatan Ligung;
Sedangkan Motto UPT Puskesmas Ligung Adalah “ Melayani
dengan KREATIF”.
Untuk mewujudkan terciptanya pelayanan kesehatan yang
adil dan merata UPT Puskesmas Ligung berusaha meningkatkan
pelayanan di Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes serta
menempatkan Bidan Desa atau Perawat di Daerah Binaan,
adanya pelayanan Upaya kesehatan Masyarakat di Luar Gedung
UPT Puskesmas Ligung.
Agar dapat mewujudkan Manajemen Layanan kesehatan
yang berkualitas dan berkelanjutan maka, UPT Puskesmas
Ligung membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perencanaan
tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas
dilaksanakan melalui penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk terciptanya Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
Santana, Basajan, Santika dan Unggul maka UPT Puskesmas
Ligung membuat perencanaan pemenuhan kebutuhan dengan
membuat Analisis Beban Kerja dan peningkatan kapasitas SDMK
melalui In House training, Workshop, pelatihan dan lain-lain .

Tata Nilai UPT Puskesmas Ligung :


UPT Puskesmas Ligung memiliki Tata Nilai dan Budaya yang
perlu diterapkan pada individu semua Pegawai di Lingkungan
UPT UPT Puskesmas Ligung dalam meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat, yaitu KREATIF :
 Komunikatif ( Memberikan Informasi pelayanan kesehatan
yang mudah dipahami, dimengerti dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat);
 Responsive Cepat,Tanggap dan tepat waktu dalam
memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat;
 Efektive ( Adanya Kesesuaian pelayanan yang diberikan
dengan kapasitas kebutuhan dan prioritas kesehatan);

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 2


 Akuntabel (Memberikan pelayanan kesehatan sesuai
pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggung jawabkan);
 Teladan ( Menjadikan Puskesmas Ligung menjadi contoh
dan tauladan dalam peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan);
 Inovatif (dalam mengedepankan peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat yang efisien dan nyata disertai
dengan ide-ide dan gagasan yang membawa perubahan
kearah yang lebih baik);
 Fasilitatif ( Sarana dan prasarana yang memadai, aman
dan nyaman dalam mendukung dan menunjang
terselenggaranya pelayanan yang prima.

4.3. Tujuan Puskesmas

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi


dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-
perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan
fungsi organisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah
saran dan strategi organisasi berupa kebijakan, program
operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan UPT Puskesmas Ligung
adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan administrasi dan
manajemen Puskesmas yang efektif dan efisien;
2. Terwujudnya penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
yang berkualitas;
3. Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama yang berkualitas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 3


4.4. Sasaran Puskesmas

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan


menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dari Tujuan UPT Puskesmas Ligung :
1. Tujuan I :
a. Meningkatnya penyelenggaraan pelayanan Puskesmas;
b. Meningkatnya kepemimpinan dan manajemen Puskesmas;
c. Meningkatnya mutu layanan Puskesmas.

2. Tujuan 2 :
a. Meningkatnya penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat;
b. Meningkatnya kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat;
c. Meningkatnya kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat.

3. Tujuan 3 :
a. Meningkatnya layanan Klinis di Puskesmas;
b. Meningkatnya manajemen penunjang layanan klinis

Sasaran dan indikator sasaran UPT Puskesmas Ligung


berdasarkan tujuan sebagai berikut:
Tujuan dan Sasaran Jangka menengah Pelayanan
UPT Puskesmas Ligung 2018 – 2023
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
Mewujudkan Masyarakat Meningkatnya kualitas 1 Angka Kematian Ibu (AKI)
Sehat dengan memberikan kesehatan masyarakat
Kepuasan dan kebahagiaan dan jangkauan pelayanan
bagi pelanggan kesehatan
2 Angka Kematian Bayi
(AKB)
3 Persentase Balita Gizi
Buruk/Stunting
4 Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil
Pelayanan Kesehatan Ibu

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 4


TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
Bersalin
6 Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir
7 Pelayanan Kesehatan
Balita
8 Pelayanan Kesehatan Usia
reproduktif (15-59 th)
9 Pelayanan kesehatan pada
usia lanjut >60 tahun
10 Persentase desa siaga aktif
Purnama Mandiri
11 Persentase desa STBM dan
PHBS
12 Persentase desa yang
mencapai UCI
13 Persentase KLB yang
ditanggulangi < 24 jam
14 Persentase keberhasilan
pengobatan TB
15 RFT penderita kusta
16 Case Fatality Rate DBD
17 Orang berisiko terinfeksi
HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV
18 Cakupan temuan kasus
pemasungan pada ODGJ
berat
19 Persentase desa yang
memiliki Posbindu PTM
20 Penyehatan makanan dan
minuman
21 Fasilitas pelayanan
kesehatan, tenaga
kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 5


TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
22 Mutu Pelayanan
Puskesmas
23 Mutu Pelayanan Pustu dan
Poskesdes

4.5. Strategi dan arah kebijakan


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah
pilihan yang tepat melalui analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel
berikut:

Analisis SWOT untuk Meningkatnya kualitas kesehatan


masyarakat dan jangkauan pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan
manajemen yang jumlah dan
berlaku (akreditasi beberapa jenis
FKTP) tenaga
2. Adanya Komitmen penunjang,
pimpinan seperti dokter
gigi, perawat,
3. Adanya Alat
perawat gigi,
Kesehatan yang apoteker, ,bidan,
mencukupi untuk Pranata
beragam jenis Laboratorium,
layanan (alat Pranata
pemeriksaan Komputer,
umum, Perekam medik,
tenaga
pemeriksaan
adminisitrasi
penunjang CTG, umum dan
pemeriksaan pelaksana
penunjang EKG program
pemeriksaan dibanding beban
penunjang USG, kerja pelayanan
pemeriksaan UKP dan
program UKM
laboratorium
2. Kurangnya jenis
canggih) peningkatan
4. Adanya sarana kapasitas
yang memadai (pelatihan)
(gedung) petugas yang
sudah terpenuhi
5. Adanya jenis 3. Keterbatasan
ketenagaan yang anggaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 6


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
mencukupi (dokter, operasional
perawat, bidan, ahli (listrik, air,
gizi, sanitarian, internet,
analis medis, kebersihan, dll)
kesehatan 4. Keterbatasan
masyarakat dan anggaran
administrasi) pemeliharaan
6. Adanya akses yang dan pengadaan
mudah terjangkau sarana (gedung,
masyarakat alat kesehatan,
7. Adanya tarif kendaraan,
pelayanan yang IPAL, dll)
terjangkau 5. Rendahnya
8. Adanya layanan gaji/jasa
program yang pelayanan
mendukung pegawai non
promotif, preventif, PNS
kuratif dan 6. Rendahnya
rehabilitatif kemampuan
(pencegahan HIV Puskesmas
dan IMS, kanker menjangkau
leher rahim, peserta JKN di
hepatitis, luar wilayah
tuberkulosis, dll Puskesmas
9. Adanya Dukungan 7. Tingginya Ratio
lintas sektor Rujukan Non
spesialistik

Faktor Eksternal

Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
daya beli mutu pelayanan keterbatasan
masyarakat melalui sistem jumlah tenaga
terhadap manajemen mutu kesehatan
kesehatan yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi pendapatan
Puskesmas (S1,O1) Puskesmas
2. Mengoptimalkan (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan keterbatasan
jenis layanan yang anggaran
dapat dipenuhi operasional
(S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan peningkatan
kondisi sarana pendapatan
pelayanan melalui Puskesmas
pemeliharaan dan (W3,O1)
perawatan yang 3. Mengatasi
baik (S4, O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan anggaran
tenaga pelayanan pemeliharaan
dengan panduan sarana melalui

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 7


Peluang ( O ) SO WO
SOP Pelayanan peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif Puskesmas
pelayanan yang (W4,O1)
terjangkau kepada 4. Mengatasi
masyarakat luas rendahnya
(S7, O1) gaji/jasa
pelayanan
pegawai Non
PNS melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas
(W5,O1)
2. Adanya Mengoptimalkan 1. Mengatasi
dukungan adanya komitmen keterbatasan
kebijakan pimpinan dengan anggaran
daerah tentang memanfaatkan operasional
pemenuhan adanya dukungan melalui
sarana dan kebijakan daerah perencanaan
operasional melalui perencanaan sesuai kebijakan
Puskesmas dan manajemen yang daerah (W3,O2)
baik (S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


dukungan jenis dan jumlah Keterbatasan
Kebijakan tenaga yang ada di jumlah tenaga
Pengadaan UPT Puskesmas yang belum
Formasi Pegawai Ligung melalui sesuai dengan
dari Kementrian pembagian tugas standar baik
Pemberdayaan tambahan kepada secara standar
Aparatur Sipil tenaga dengan permenkes 43
Negara dan memperhatikan tahun 2019
pemerintah kinerja dan maupun ABK
daerah kompetensi (W1, O3)
Kabupaten pegawai(S5, O3)
Majalengka
4. Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Kebijakan ketersediaan alat keterbatasan
Universal kesehatan dan jumlah tenaga
Health jenis layanan yang melalui peluang
Coverage (UHC) dapat dipenuhi peningkatan
sistem (S3, O3) pendapatan
Jaminan 2. Mengoptimalkan kapitasi JKN
Kesehatan kondisi sarana (W1,O3)
Nasional tahun pelayanan melalui 2. Mengatasi
2020 pemeliharaan dan keterbatasan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 8


Peluang ( O ) SO WO
perawatan yang kapasitas
baik (S4, O3) petugas
3. Mengoptimalkan kesehatan
tenaga pelayanan melaui peluang
dengan panduan peningkatan
SOP Pelayanan pendapatan
(S5, O3) kapitasi JKN
4. Mengoptimalkan (W2,O3)
informasi 3. Mengatasi
keberadaan, keterbatasan
layanan JKN dan anggaran
keunggulan operasional
Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai peningkatan
sarana informasi pendapatan
(S6, O3) kapitasi JKN
5. Mengoptimalkan (W3,O3)
informasi layanan 4. Mengatasi
program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di pemeliharaan
Puskesmas (S8, melalui peluang
O3) peningkatan
pendapatan
kapitasi JKN
(W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
jumlah Fasilitas adanya sistem keterbatasan
Kesehatan manajemen mutu tenaga
Tingkat Pertama akreditasi kesehatan untuk
(FKTP) Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak
kompetitor dan 2. Mengoptimalkan Fasilitas
jarak yang jenis layanan dan Kesehatan
terlalu dekat keunggulan Kompetitor yang
antar FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat
3. Mengoptimalkan (W1, T1)
layanan program 2. Mengatasi
dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi menjangkau
layanan Puskesmas peserta JKN di
(S8, T1) luar wilayah
dengan
tekhnologi
komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 9


Ancaman ( T ) ST WT
2. Tingginya 1. Mengoptimalkan Mengatasi
Kesadaran mutu pelayanan rendahnya
masyarakat melalui sistem gaji/jasa
tentang hukum manajemen mutu, pelayanan pegawai
panduan SOP Non PNS untuk
pelayanan dan mengatasi
pelaksanaan kesadaran
akreditasi masyarakat
Puskesmas tentang hukum
sebagai dasar (W5,T2)
hukum kinerja
pelayanan
Puskesmas (S1,
T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen
pimpinan tentang
masalah
perlindungan
hukum (S2,T2)

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi


pelayanan JKN mutu pelayanan rendahnya gaji/
yang berubah- melalui sistem jasa pelayanan
ubah dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS
menguntungkan panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kebijakan
pelaksanaan pelayanan yang
akreditasi berubah-ubah dan
Puskesmas tidak
sebagai kebijakan menguntungkan
pelayanan JKN di (W2.T2)
Puskesmas (S1,
T3) Mengatasi
2. Mengoptimalkan Tingginya Ratio
komitmen Rujukan Non
pimpinan tentang spesialistik dengan
kebijakan edukasi kepada
pelayanan JKN di masyarakat
Puskesmas tentang 144 jenis
(S2,T3) penyakit yang
dapat dilayani di
FKTP secara
tuntas (W7, T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 10


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai
berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudka Meningkatny 1 Peningkatan 1 Menetapkan


n a kualitas pelayanan Layanan One Stop
masyarakat kesehatan kesehatan Service untuk lansia
yang sehat masyarakat ibu, anak, dan posyandu lansia
melalui dan remaja, dan dengan pemenuhan
aksesibilita jangkauan lansia alkes dan Bahan
s pelayanan pelayanan Habis Pakai
kesehatan kesehatan posyandu lansia
yang 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
terjangkau masalah gizi untuk ibu dan anak
dan kurang, seperti ANC terpadu,
berkualitas buruk dan persalinan 24 jam,
Stunting konseling laktasi,
pada bayi, konseling gizi,
balita, ibu pemeriksaan MTBS,
hamil dan KB pasca salin,
ibu Inovasi GELIATS
menyusui (Gerakan Peduli
Anak Berkebutuhan
Khusus dan
Stunting), Inovasi
KURMA SIAGA dan
SIKOCES (Sintem
Konseling Online
untuk Cegah
Stunting).
3 Peningkatan 3 Meningkatkan
upaya Sosialisasi dan
promosi Menetapkan
kesehatan anggaran
dan peningkatan
pemberdayaa kapasitas petugas
n dan kader setiap
masyarakat tahun dan
meningkatkan
promosi kesehatan
melalui media sosial
. Penyebarluasan
informasi/
kampanye PHBS

4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan


Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual
menular dan dan HIV, layanan
tidak IVA, Posbindu,
menular peningkatan Testing,
serta Tracking dan
kesehatan Treatment COVID 19
lingkungan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 11


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan kerjasama dengan
dan BPM, klinik dan RS
kerjasama melalui supervisi
jejaring dan dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan,
kecukupan mencukupi
dan kualitas kebutuhan jenis
SDM, sarana SDM sesuai standar
prasarana akreditasi
dan Puskesmas dan
perbekalan pengadaan obat
kesehatan. serta perbekalan
kesehatan melalui
kapitasi JKN
7 Pengembang 8 Menetapkan UGD
an layanan dan pelayanan
sesuai PONED 24 jam.
kebutuhan
masyarakat
dan
kebijakan
bidang
kesehatan

Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan


kinerja Puskesmas Ligung pada tahun 2018 sampai dengan
2020adalah sebagai berikut:
a) KesehatanIbu, Anak dan Keluarga Berencana

Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB


pasca salin masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Adanya Kematian Ibu, Bayi dan Balita
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kurangnya Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia Dasar
(90% dari target 100%)

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas 1. Tingkat pendapatanpenduduk
wilayahdanjumlahpend 2. Kemudahanmengaksessaranapelayan
uduk yang tinggi ankesehatandengandukunganinfrastr

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 12


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
2. Banyakpendudukpend ukturdansaranatransportasi
atang/urban 3. Adanya PONED 24 jam
denganmobilisasitinggi 4. Adanya jaminan Persalinan dan
3. Tingkat Jaminan Kesehatan Daerah walaupun
persainganekonomi dalam jumlah terbatas.
yang tinggi
4. Pendudukpendatang
yang
tidakmemilikijaminank
esehatanataujaminank
esehatanterdaftar di
wilayah lain
5. Kurangnya dukungan
Keluarga dalam
Pengambilan
Keputusan untuk
mendapatkan
Pelayanan Kesehatan
yang sesuai standar.

b) Status Gizi

Capaian beberapa kegiatan gizi masih mengalami


beberapa masalah yaitu:
- Tingginya angka Stunting
- Tingginya kasus Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
- Tingginya Kasus Anemia pada Ibu Hamil
- Tinginya Bumil KEK (Kekurangan Energi Kronis)
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan ekonomi 1. Kemudahan mengakses
yang tinggi sarana pelayanan kesehatan
2. Adanya Mitos dan Pola Asuh dengan dukungan
serta Pola yang kurang tepat infrastruktur dan sarana
dari Keluarga. transportasi
3. Ketidak patuhan minum tablet 2. Adanya Distribusi PMT dan
tambah darah Tablet tambah darah
4. Adanya Penyakit Penyerta 3. Adanya Dukungan Lintas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 13


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
5. Sanitasi yang tidak memenuhi Sektor
syarat (STBM) 4. Pelaksanaan Skrining Ibu
Hamil yang dilaksanakan
berkesinambungan.

c) P2 Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan

Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan


lingkungan yang masih menjadi masalah di wilayah kerja
Puskesmas Ligung adalah:
- Belum semua desa menjadi Desa Stop BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
- TingginyaPenemuan kasus baru TBC
- Tingginya Penemuan TB MDR
- Tingginya kasus DBD
- Tingginya Penemuan Kasus COVID 19 dan adanya Kematian
Kasus COVID 19
- Adanya Kasus Kusta
- Adanya Kasus HIV dan Hepatitis
- Masih Ada Desa yang belum mencapai Universal Child
Imunization (UCI)

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang 1. Tingginya kunjungan rawat
tinggi jalan Puskesmas
2. FasilitasPelayanan swasta di 2. Adanya jaminan
wilayahkerja yang tidak kesehatanbagi masyarakat
melaksanakan program UKM miskin
3. Populasi berisiko yang 3. Skrining COVID 19 dalam
tersembunyi dan belum pelayanan Puskesmas
terjangkau 4. Pelaksanaan Testing,
4. Lingkungan dan paparan Tracking, dan Treatment
pencemaran dengan adanya COVID 19
Daerah Aliran sungai 5. tersedianya sarana
5. Rendahnya minat masyarakat prasarana testing (Tiple
untuk melakukan test secara eleminasi HIV, Hepatitis B
dini dan Sipilis serta RDT Antigen

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 14


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
COVID 19) dan treatment
serta adanya petugas tracer

d) Penyakit Tidak Menular

Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja


Puskesmas Ligung diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan
Diabetes Mellitus
- Masih Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Produktif (15-59 tahun), 27% dari target 100%
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher
Rahim
- Masih rendahnya Skrining Retinoblastoma di Puskesmas
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular
lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaranskrining kesehatan 1. Tingkat kesejahteraan
yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses
pemikiran paradigm sakit fasyankes
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasanpetugas

e) Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

MasalahPerkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ligung


diantaranya:
- Kurangnya Cakupan Kunjungan KK Rawan
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Adanya Perawat yang belum 1. Kemudahan Akses ke
dilatih perkesmas Fasyankes
2. Keterbatasan jumlah tenaga 2. Puskesmas sebagai Sentra
perawat Keperawatan (Nursing
3. Kurangnya Koordinasi Lintas Centre)
Program

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 15


f) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Masalahpada UKM Pengembangan diwilayah kerja
Puskesmas Ligung diantaranya:
- Kurangnya cakupan Pembinaan Batra
- Kurangnya Cakupan Penderita Katarak yang mendapat
Penanganan
- Kurangnya Cakupan Penanganan Rujukan UKGS

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tidak memiliki jaminan 1. Kemudahan Akses ke
Kesehatan Fasyankes
2. Keterbatasan Kompetensi 2. Adanya Program Operasi
petugas Katarak Masal
3. Kurangnya Koordinasi Lintas
Program
4. Ketakutan masyarakat untuk
melakukan pengobatan

g) Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan

Puskesmas Ligung dengan jaringan 5 (lima) Puskesmas


Pembantu serta 19(sembilan belas) Poskesdes bersaing dengan
beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan
Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Ligung. Selain
itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Ligung seperti:
Puskesmas Jatiwangi, Puskesmas Panongan, Puskesmas
Jatitujuh, Puskesmas Sukagumiwang dan Puskesmas Susukan.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat
persaingan pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut
menjadikan Puskesmas Ligung bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan
dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behaviour) masyarakat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 16


Masalah kualitas pelayanank esehatan pada UKP di
Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masihbelum mencukupi
- Jumlah Bidan, Perawat dan tenaga lain belum sesuai Analisis
Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tinggi masyarakat
2. Jumlah peserta JKN 2. Kemudahan akses terhadap
Puskesmas yang masih rendah fasyankes
disbanding jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga
perawat dan bidan
4. Kurangnya Pengetahuan
Masyarakat tentang Prosedur
dan kriteria Rujukan
5. Kurangnya Sarana Alat
kesehatan Pemeriksaan
Penunjang

3.1. Isu Strategis

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi


Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
3. Perbaikan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular
serta Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Perbaikan Cakupan program Pengembangan
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi PuskesmasdanPerkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi (tata nilai)
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh
UPT Puskesmas Ligung telah membentuk suatu budaya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 17


organisasi baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan
dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan
hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta
meningkatkan kepuasan pelanggan, profesionalisme,
kompetensi dan kerjasama.
UPT Puskesmas Ligung memiliki Tata Nilai KREATIF

 Komunikatif (Komunikasi yang mudah dipahami);


 Responsif ( Cepat, tanggap dan tepat waktu);
 Efektif (Tepat Sasaran);
 Akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan):
 Teladan (Contoh dan Tauladan)t;
 Inovatif (Inovasi kreatif):
 Fasilitatif (Sarana dan Prasarana yang memadai)

b) Sumber Daya Keuangan


Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Ligung
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan
pengelolaan keuangan, persiapan pengelolaan sistem
akuntansi keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.

c) Sumber Daya Manusia


Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya
manusia di Puskesmas Ligung yang disebabkan oleh
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya
manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan
Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan
melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan serta perencanaan anggaran pendidikan dan
pelatihan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 18


d) Sumber Daya Informasi
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) untuk
seluruh Kabupaten Majalengkasudah dilaksanakan
Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan
aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas Ligung sudah terpenuhi melalui anggaran
Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi
sudah dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB,
Gizi, Posbindu PTM, HIV, PISP, Kesehatan Olahraga dan
Kesehatan Kerja, Pengelolaan barang daerah dan
kepegawaian.

e) Sumber Daya Teknologi


Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian
besar dimiliki oleh Puskesmas Ligung seperti unit
Ultrasonoograpy (USG) untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
Cardiotokografi (CTG) untuk menilai Jantung janin,
Elektro Cardiografi (EKG), unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, Unit unit nebulizer untuk
tindakan gawat darurat.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Ligung
telah memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi
seperti perangkat komunikasi internal dan perangkat
pengawasan kamera CCTV serta pendaftaran online untuk
pasien BPJS.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka dan Provinsi Jawa Barat serta
anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2019 telah
mengalami beberapa renovasi yang signifikan baik berupa
perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 19


bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang
belum terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan
Puskesmas yaitu penambahan ruang TCM untuk
pemeriksaan sample dahak TB, Ruang Informasi
Puskesmas, Ruang Genset dan Tempat Vaksinasi Statis.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN
Puskesmas.

3.2. Rencana Pengembangan Layanan

Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di


Puskesmas Ligung adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Ligung dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan.
Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional
dan kompeten di bidangnya seperti dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratoriu mmedik,
tenagagizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asistenapoteker),
perawat gigi, analis kesehatan, dan. Dengan demikian ada 11
(sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan
diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, UGD 24 jam dan
PONED.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum,
pemeriksaan lansia, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit
menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan
anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi
terpadu, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragamlayanan 24 jam yang ditunjang
oleh tenaga perawat dan bidan profesional menyediakan
gawat darurat, rujukan dan persalinan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 20


Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan
untuk memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat
akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Ligung
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat
melalui pendekatan akses layanan kesehatan misalnya
peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu,
layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi
dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang
mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia
yang mengambil konsep one stop service dimana lansia
dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang
banyak didominasi petani dan buruh maka Puskesmas
Ligung membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun
belum lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di
lokasi strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi
umum, dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana
tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri
bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Ligung sebagai
tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Ligung memiliki rentang karakteristik konsumen
dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat
ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang
pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan
kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas
Ligung

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 21


Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang
masih terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih
menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Ligung dengan memperhatikan kebutuhan
konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan
balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi
unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti
Gonore, Sifilis dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi
pemeriksaan Darah Lengkap menggunakan alat
Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia klinik
menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher
rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti:
Layanan lansia one stop service, layanan pemeriksaan ibu
hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak
dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis
(prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka melalui koordinasi
perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta
integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten
Majalengka

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 22


Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian
pengobatan yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah
satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman
pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang
juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Ligung sampai dengan tahun 2023 yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas
Ligung setiap tahun mengharuskan Puskesmas Ligunguntuk
mencariinovasi agar lebih efisien dalam memberikan
pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit
pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan
pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas
Ligungakan mengembangkan electronic medical record (E-
medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada
pasien, Puskesmas Ligung juga akan membuka layanan
pemeriksaan USG oleh dokter umum dan pengobatan
tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang
akan dikembangkan di Puskesmas Ligung yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Klinik Spesialis
d. Baby SPA dan Senam Hamil/Gentle Yoga

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 23


6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas
dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudanPuskesmassantunlansia. Sedangkan ruang
tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB
Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum
obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parki roda 2 (dua) di lahan
Puskesmas yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat
mendesaintempatparkir di lanta atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi:
a. Ruang Informasi/ Skrining Pasien
b. Ruang TCM
c. Gudang dan Ruang Arsip
d. Pengadaan Dental Unit
e. Pengadaan Kendaraan Ambulance Roda 4
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya
antisipasi program UHC (Universal Health Coverage) yang
akan meningkatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka
Puskesmas Ligung perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 24


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

5.1 Rencana Program


Dalam melakukan perencanaan pembangunan kesehatan tahun 2019-
2023, Arah Kebijakan menjadi acuan penyusunan Program dan Kegiatan di UPT
Puskesmas Ligung. Rencana strategis yang meliputi Rencana Pendapatan dan
rencana belanja Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran. Rencana Program
pembangunan bidang Kesehatan yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai
Misi pembangunan Kabupaten Majalengka Tahun 2019-2023.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Ligung pada tahun
2021 sampai dengan 2023 adalah sebagai berikut :

NO JENIS PENDAPATAN TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
1 Pendapatan Layanan
- Retribusi
- Layanan Baru
- Kapitasi JKN
- Non Kapitasi JKN
3 Operasional APBD
4 Bantuan Operasional
kesehatan
JUMLAH

Belanja Program, Kegiatan dan subkegiatan yang akan dilaksanakan oleh


Puskesmas Ligung pada tahun 2021 sampai dengan 2023 berikut dengan kerangka
pendanaan adalah sebagai berikut :
1. 02:01:05 . PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PADA FKTP (Puskesmas)
(Rp. 2.263.552.034)
JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )
1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan
Kesehatan JKN
FKTP Kapitasi
02.01.05.02.01 a. Administrasi
Pelayanan
02.01.05.02.02 b. Promotif dan
2. 02:01:05 . Pelayanan Kesehatan JKN FKTP non Kapitasi (Puskesmas)
(Rp. 162.750.000 )

JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )
1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan
Kesehatan
JKN FKTP
Non
Kapitasi
02.01.05.03.06 a. jasa pelayanan
kebidanan dan
neonatal yang
dilakukan oleh
bidan atau
dokter, sesuai
kompetensi dan
kewenangannya

02.01.05.03.07 b. pelayanan
Keluarga
Berencana di
FKTP

3. 02.01.05.01. Pelayanan Kesehatan Non JKN FKTP


(Rp. 15.291.690)

JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )
1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan
Kesehatan
Non FKTP
a. Operasional
FKTP

b. Pengadaan
Alat/Perangkat
Sistem
Informasi
Kesehatan dan
Jaringan
Internet
RENCANA STRATEGIS
UPT PUSKESMAS LIGUNG TAHUN 2018 – 2023
TUJUAN: Mewujudkan masyarakat yang sehat melalui aksesibilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan berkualitas.

KONDISI
INDIKATOR TARGET TARGET TARGET TARGET TARGE
NO PENGERTIAN TAHUN
TUJUAN 2019 2020 2021 2022 T 2023
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific
Date Rate/ASDR) yang
diperoleh dari catatan
1 UHH
registrasi mortalitas secara
time series atau secara tidak
langsung denga program
Mortpak Lite

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 3


SASARAN : Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan jangkauan pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah kematian ibu pada 1. Peningkatan 1. Program
Angka tahap kehamilan dan pelayanan Pengelolaan
1 Kematian Ibu kelahiran / Jumlah 1 2 1 1 1 1 kesehatan ibu, Kesehatan
(AKI) Kelahiran Hidup x 100.000 anak, remaja, dan Masyarakat
KH lansia Puskesmas ... BOK
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian masalah gizi
Angka bayi pada usia 0-1 tahun / kurang, buruk
2 Kematian Bayi Jumlah Kelahiran Hidup 2 2 1 1 1 1 dan stunting
(AKB) pada tahun tertentu x pada bayi, balita,
1.000 KH ibu hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan upaya promosi
Persentase
3 PB/TB kurang / jumlah 11,57 21,1% 20,1% 19,2% kesehatan dan
balita stunting
balita yang ukur ) x 100% pemberdayaan
masyarakat
(Jumlah ibu hamil yang 4. Peningkatan
mendapatkan pelayanan Pengendalian
Pelayanan K4 di fasilitas pelayanan penyakit menular
4 Kesehatan Ibu kesehatan milik pemerintah 119 100% 100% 100% dan tidak
Hamil dan swasta/Jumlah Ibu menular serta
Hamil dalam 1 tahun) x kesehatan
100% lingkungan
(Jumlah ibu bersalin yang
5. Peningkatan
mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
Pelayanan persalinan sesuai standar
kerjasama
5 Kesehatan Ibu di fasilitas 111 100% 100% 100%
jejaring dan
Bersalin kesehata/Jumlah sasaran
jaringan
ibu bersalin dalam 1 tahun)
Puskesmas
x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 4


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023

(Jumlah bayi baru lahir


usia 0 - 28 hari yang
Pelayanan mendapatkan pelayanan
Kesehatan
6
Bayi Baru
kesehatan bayi baru 111 100% 100% 100%
Lahir lahir sesuai dengan
standar/ Jumlah
Sasaran) x 100%
(Jumlah balita 0 - 59
bulan yang mendapat
Pelayanan pelayanan kesehatan
7 Kesehatan balita sesuai standar 110 100 100 100
Balita dalam kurun waktu satu
tahun / Jumlah Sasaran
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah anak usia
Pelayanan pendidikan dasar kelas 1
Kesehatan dan 7 yang mendapat
8 Usia pelayanan skrining 99 100 100 100
Pendidikan kesehatan di satuan
Dasar pendidikan dasar/
Jumlah sasaran) x 100%
(Jumlah pengunjung
usia 15 - 59 tahun
mendapat pelayanan
Pelayanan skrining kesehatan
9 kesehatan usia sesuai standar dalam 27 100 100 100
Reproduktif kurun waktu satu
tahun/ Jumlah Sasaran)
x100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 5


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia
Pelayanan
yang mendapatkan
kesehatan
pelayanan kesehatan
10 pada usia 30 100 100 100
sesuai standar / jumlah
lanjut >60
seluruh lansia di wilayah
tahun
kerja Puskesmas) x100%
Persentase
(Jumlah desa siaga aktif
desa siaga
11 purnama mandiri / jumlah 14 14 14 14
aktif Purnama
seluruh desa) x 100%
Mandiri
(jumlah desa yang
Persentase
melaksanakan STBM dan
12 desa STBM
PHBS / jumlah seluruh
dan PHBS
desa yang ada) x 100%
Persentase (Jumlah desa UCI / jumlah
13 desa yang seluruh desa yang ada) x 85,7 80 80 80
mencapai UCI 100%
Persentase (Jumlah KLB yang
KLB yang ditanggulangi < 24 jam /
14 100 100 100 100
ditanggulangi jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam 100%
15 Persentase (Jumlah semua kasus TB 100 100 100 100
keberhasilan yang sembuh dan
pengobatan TB pengobatan lengkap /
jumlah semua kasus TB
yang diobati dan
dilaporkan) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 6


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya
dan MB dua tahun
sebelumnya menyelesaikan
RFT penderita pengobatan / jumlah
16
kusta penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB
dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality
17 penderita DBD yang
Rate DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
Jumlah penderita
Pelayanan hipertensi yang
Kesehatan mendapatkan pelayanan
18 76 100 100 100
Penderita kesehatan sesuai
Hipertensi standar dalam kurun
waktu satu tahun
(Jumlah penyandang
DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam
Pelayanan kurun waktu satu
Kesehatan
19
Penderita DM
tahun/jumlahs sasaran 81 100 100 100
sesuai standar penderita DM) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 7


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
Orang berisiko mendapatkan pemeriksaan
terinfeksi HIV HIV sesuai standar di
20 mendapatkan Puskesmas dan 80 100 100 100
pemeriksaan jaringannya dalam kurun
HIV waktu 1 tahun / Jumlah
orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
Cakupan
(Jumlah pasien pasung
temuan kasus
yang ditemukan / jumlah
21 pemasungan 84 100 100 100
ODGJ dalam periode waktu
pada ODGJ
tertentu) x 100
berat
(Jumlah orang yang
Pelayanan mendapatkan pelayanan
Kesehatan TB sesuai standar dalam
22 96 100 100 100
Orang dengan kurun waktu satu
TB tahun/jumlah sasaran)
x 100%
Persentase (Jumlah desa yang
desa yang memiliki Posbindu PTM/
23 14 14 14 14
memiliki jumlah seluruh desa yang
Posbindu PTM ada) x 100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan
24 makanan dan IKL / Jumlah seluruh TPM
minuman di wilayah kerja) x 100%
Fasilitas
(Jumlah Fasyankes dan
pelayanan
fasyankestrad memiliki ijin
kesehatan,
/ jumlah seluruh fasyankes
25 tenaga 22 100 100 100
dan fasyankestrad di
kesehatan dan
wilayah kerja Puskesmas) x
fasyankestrad
100%
memiliki ijin

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 8


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
Mutu (Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan
pelayanan BLUD
26 Pelayanan PKP Puskesmas / 80%) x 80 kualitas SDM,
Puskesmas
Puskesmas 100% sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu
(Rata-rata nilai strata layanan sesuai
Pelayanan
27 pustu dan Poskesdes / kebutuhan
Pustu dan
80%) x 100% masyarakat dan
Poskesdes
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 9


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESSMAS LIGUNG (BOK)

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh
Cakupan pelayanan 3 kali pelayanan nifas sesuai standar /
1 91% 93% 94% 95%
nifas jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam
1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar /
2 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja jumlah seluruh remaja di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan
3 Pelayanan KN Lengkap neonatal sesuai standar / jumlah 96% 96% 97% 98%
seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun)
100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang
Persentase Balita Gizi
4 dan BB kurang / jumlah balita yang 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang
ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
setingkat SD, SMP dan
yang melaksanakan penjaringan
SMA yang
5 kesehatan / jumlah seluruh sekolah 86,70% 90% 95% 100%
melaksanakan
setingkat SD, SMP, SMA di wilayah kerja)
pemeriksaan
x 100%
penjaringan kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai
59 tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah 69,00% 75% 80% 85%
pada pra lansia
semua penduduk usia 45 tahun sampai
59 tahun di wilayah kerja ) x 100 %.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 10


Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah
7 100% 100% 100% 100%
aktif seluruh desa di wilayah kerja) x 100%

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5
Persentase rumah pilar STBM / jumlah seluruh rumah
8 59% 70% 75% 85%
tangga STBM tangga di wilayah kerja Puskesmas) x
100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang 82,35% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
ada) x 100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS /
Persentase rumah
10 jumlah seluruh rumah tangga di wilayah 75,50% 83% 84% 85%
tangga ber PHBS
kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
0-11 bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE jumlah penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati
Notifikasi kasus TB dan dilaporkan selama periode satu
13 160 165 170 175
yang diobati (CNR) tahun / jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas) x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah
14 Kasus defaulter kusta kasus baru PB/MB yang mulai 0% 0% 0% 0%
pengobatan pada periode yang sama) x
100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 11


(Jumlah kasus baru penderita DBD
Insiden / angka dalam kurun waktu tertentu / jumlah
15 11,4 11 10 9,5
kesakitan DBD populasi dalam kurun tertentu) x
100.000

INDIKATOR KONDISI
NO FORMULASI TARGET PER TAHUN
PROGRAM AWAL 2018
2019 2020 2021
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA
(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-
16 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan AIDS / jumlah seluruh sekolah setingkat
penyuluhan HIV/AIDS) SMP, SMA di wilayah kerja) x 100%
( Jumlah penderita ODGJ berat yg
Cakupan pelayanan mendapat pelayanan kesehatan jiwa /
17 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat estimasi jumlah penderita ODGJ berat) x
100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-
59 tahun mendapat skrining kesehan /
Pelayanan kesehatan
18 jumlah warga usia 15-59 tahun yang ada 34% 35% 36% 37%
usia produktif
dis wilayah kerja dalam kurunwaktu 1
tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL /
19 80% 82% 85% 87%
kesling di TPM jumlah TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan
2. (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
Rumah Sakit yang
20 operasional berlaku / jumlah seluruh 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
klinik dan RS di wilayah kerja) x 100%
operasional
PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LIGUNG

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 12


(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki
Tenaga kesehatan
21 ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin TARGET PER TAHUN
kesehatan di wilayah kerja) x 100% KONDISI
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
(Jumlah sarana kefarmasian yang AWAL 2018 2019 2020 2021
Persentase sarana
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
22 kefarmasian yang 100% 100% 100% 100%
Kepuasan Masyarakat sesuai sarana kefarmasian
Nilai IKM di wilayah
dalam Survey kerja) x
Kepuasan
1 berijin 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat 100%
kualitatif (Jumlah tenaga penyehat tradisional
Persentase penyehat
Adanya Program Pencegahan dan yang memiliki
Adanya programijinpencegahan
berlaku / jumlah
dan
2 23 tradisional berijin / 0%
ya 55%
ya 60%
ya 65%
ya
Pengendalian Infeksi seluruh tenaga infeksi
pengendalian penyehat di tradisional di
Puskesmas
terdaftar
(Jumlah wilayah
pesertakerja)
JKN xPuskesmas
100%
yang berkunjung ke Puskesmas /
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 59% 15% 15% 15%
jumlah seluruh peserta JKN
Puskesmas) x 100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 70% 80% 80% 80%
rawat inap inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah
SDM yang dibutuhkan sesuai
5 Persentase SDM terpenuhi 60% 80% 80% 80%
Rencana Kebutuhan Puskesmas) x
100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan terpenuhi / jumlah sarana
6 64% 60% 60% 60%
alkes terpenuhi prasarana yang dibutuhkan sesuai
ASPAK) x 100%
(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /
Persentase obat dan BMHP jumlah obat dan BMHP yang
7 80% 60% 60% 60%
terpenuhi dibutuhkan sesuai perencanaan
kebutuhan) x 100%
(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
Persentase Poskesdes sesuai
8 jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44% 62% 64% 66%
standar
100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 13


(Jumlah pustu sesuai standar /
9 Persentase Pustu sesuai standar jumlah seluruh pustu di wilayah 0% 60% 67% 74%
kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Ligung 14


J. RENSTRA PUSKESMAS ARGAPURA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana
tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD
adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja
dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala


Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis
BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.
h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN KERANGKA


PENDANAAN

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


ARGAPURA
1. Wilayah Kerja
Puskesmas Argapura merupakan satu-
satunya Puskesmas induk di Kecamatan Argapura
dan UPT Puskesmas Argapura berada di wilayah
desa Sukasari Kidul.
Puskesmas Argapura awalnya
dibangun sesuai standar Puskesmas non
rawat satu lantai pada tahun 1976 yang
kemudian mengalami renovasi dan
menjadi Puskesmas mampu PONED pada
tahun 2013.
Puskesmas Argapura ditetapkan
menjadi Puskesmas Non Rawat Inap
yang berdasar Surat Keputusan Bupati …
Nomor … tahun … tentang penetapan
Puskesmas menjadi Puskesmas non
perawatan dan Puskesmas mampu
menyelenggarakan PONED berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Majalengka
Nomor 445/Kep.746-Dinkes/2019,
dengan ijin operasional Puskesmas
Nomor 449/15.SIOP/DPMPTSP/XI/2018

Rencana Strategis Puskesmas 6


Secara geografis wilayah kerja
Puskesmas Argapura berada di
Kecamatan Argapura Kabupaten/Kota
Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat 108°-18’ BT, 6° 53’-6° 59’)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah


sebagai berikut:
Sebelah Utara :
Kecamatan Sindang dan Sukahaji
Sebelah Timur :
Kabupaten Kuningan
Sebelah Selatan : Kec.
Banjaran
Sebelah Barat : Kec.
Maja

Adapun Luas Wilayah : 60,56


Km²

Puskesmas Argapura secara administratif


meliputi 14 desa, yaitu:
1. Desa Sukasari Kaler
2. Desa Sukasari Kidul
3. Desa Sagara
4. Desa Tejamulya
5. Desa Cibunut
6. Desa Argamukti
7. Desa Argalingga
8. Desa Cikaracak

Rencana Strategis Puskesmas 7


9. Desa Sukadana
10. Desa Sadasari
11. Desa Haurseah
12. Desa Mekarwangi
13. Desa Gunungwangi
14. Desa Heubeulisuk

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 3 – 14 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 14 km

Puskesmas Argapura merupakan Unit Pelaksana


Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Argapura di
Kecamatan Argapura Kabupaten/Kota Majalengka
Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Argapura
merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan
berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Rawat Inap.

Puskesmas Argapura sesuai dengan Permenkes RI


Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.

UPT Puskesmas Argapura Kabupaten/Kota


Majalengka berlokasi di Jl. Raya Situresmi No. 24 , Desa

Rencana Strategis Puskesmas 8


Sukasari Kidul, Kec. Argapura Kabupaten/Kota Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 14 desa di wilayah
kecamatan Argapura UPT Puskesmas Argapura didukung
jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu, 5 Poskesdes, dan 50
Posyandu Balita serta 8 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan


perdesaan dengan jumlah penduduk yang padat. Hal
tersebut karena banyak pembangunan perumahan yang
hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Sukasari Kaler

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja


Puskesmas Argapura, terdapat juga beberapa industri
rumah tangga di Kecamatan Argapura

Puskesmas meraih sertifikat akreditasi Puskesmas pada tahun 2019.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Argapura meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rencana Strategis Puskesmas 9


- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Argapura meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS

Rencana Strategis Puskesmas 10


e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan PONED 24 jam

UPT Puskesmas Argapura juga melaksanakan


pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat
Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Argapura telah dikembangkan melalui
berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM
yang telah dikembangkan antara lain:
- Kader Marawis (Kader Masyarakat Argapura Wisata
Sehat)
Kegiatannya lebih kepada promosi kesehatan dan
penyuluhan yang dilakukan oleh kader dari petugas
wisata terhadap pengunjung yang dating dan
masyarakat sekitar.

Sedangkan pada pelayanan kesehatan


perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan dasar
non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum

Rencana Strategis Puskesmas 11


dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam
layanan yang ditawarkan kepada pelanggan
Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi
skrining kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan
Kusta dengan mengakomodasi pelayanan terhadap
pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS)
termasuk pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi
penanganan penyakit berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk
tatalaksana gizi pada balita, ibu hamil, ibu menyusui,
gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Argapura juga melakukan


pelayanan gawat darurat walaupun tidak 24 jam
karena bukan rawat inap, dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas


juga ditunjang dengan kelengkapan pelayanan
penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Argapura

Rencana Strategis Puskesmas 12


Kabupaten/Kota Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
Mengkoordinir Management Puskesmas, Sistem
Informasi Puskesmas, Kepegawaian, Rumah Tangga
dan Keuangan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara JKN
- Pelaksana Bendahara BOP
- Pelaksana Bendahara BOK
- Pelaksana Bendahara Penerima

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan


Masyarakat (UKM) Essensial dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Essensial bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Koordinator Pelayanan Gizi bersifat UKM
d) Koordinator Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Keluarga
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
- Keluarga Berencana

Rencana Strategis Puskesmas 13


e) Koordinator Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Penyakit menular
- P2TB Paru
- P2 Kusta
- P2 ISPA
- P2 DBD
- P2 Demam Berdaran Dengue (DBD)
- P2Diare
- P2 HIV-AIDS
- P2 Hepatitis
- P2 Penyakit Zoonosis
- P2 Filaariasis dan Kecacingan
Penyakit Tidak Menular
- Penyakit jantungdan Pembuluh darah
- P2 Penyakit Diabetes dan gangguan Metabolis
- P2 pelayanan penyakit kanker dan Gangguan
Immunolog
- Surveilans
- Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
2) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Pengembangan
a) Koordinator Pelayanan Kesehatan Kerja
b) Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Koordinator Pelayanan Kesehatan Jiwa
d) Koordinator Pelayanan kesehatan Olah Raga
e) Koordinator Pelayanan Kesehatan Indera dan
Gangguan Fungsional
f) Koordinator Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

Rencana Strategis Puskesmas 14


g) Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Desa
h) Koordinator Pelayanan Kesehatan AUSREM

3) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan


(UKP), Kefarmasian dan Laboratorium
a) Koordinator pemeriksaan umum
b) Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Koordinator pelayanan kesehatan Keluarga
- Pelayanana Ibu hamil
- Pelayanan KB
- Pelayanan Imunisasi
d) Koordinator Pelayanan Gawat darurat
e) Koordinator Pelayanan Kesehatan Balita
f) Koordinator Pelayanan Gizi Bersifat UKP
g) Koordinator Pelayanan Kefarmasi
h) Koordinator Pelayanan Laboratorium
i) Koordinator Pelayanan Pendaftaran
j) Koordinator Konseling
k) Koordinator Pelayanan Persalinan ( PONED )

4) Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring


Puskesmas
a) Koordinator Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sadasari
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Mekarwangi
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Argalingga
b) Koordinator Puskesmas Keliling
c) Koordinator Jejaring Puskesmas.
- Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas 15


- Usaha Kesehatan Sekolah
- Klinik
- Apotek
- Laboratorium
- Praktek Mandiri tenaga Kesehatan
- Fasilitas Kesehatan lainnya

5). Penanggungjawab Pra sarana dan Peralatan


a) Pengelola Sarana dan Pra sarana
b) Pengelola Barang
c) Pengelola ASPAK

6). Penanggungjawab Mutu


a) Koordinator Mutu Manajemen
b) Koordinator Mutu UKM
c) Koordinator Mutu Klinis ( UKP )
d) Koordinator Tim PMKP
e) Koordinator Tim Audit Internal
f) Koordinator Tim PPI
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat
dalam bagan organisasi seperti diuraikan di atas
adalah sebagai berikut:
1 Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas
a. Perencanaan operasional upaya kesehatan
masyarakat esensial, upaya kesehatan
masyarakat pengembangan dan keperawatan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
perorangan, kefarmasian dan laboratorium;
b. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat
esensial, upaya kesehatan masyarakat
pengembangan dan keperawatan kesehatan
Rencana Strategis Puskesmas 16
masyarakat, upaya kesehatan perorangan,
kefarmasian dan laboratorium;
c. Pembagian pelaksanaan tugas upaya kesehatan
masyarakat
esensial, upaya kesehatan masyarakat
pengembangan dan
Keperawatan kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan
perorangan, kefarmasian dan laboratorium;
d. Pengkoordinasian upaya kesehatan masyarakat
esensial, upaya Kesehatan masyarakat
pengembangan dan keperawatan kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan perorangan,
kefarmasian dan laboratorium;
e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan upaya
kesehatan masyarakat esensial, upaya
kesehatan masyarakat pengembangan dan
keperawatan kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan perorangan, kefarmasian dan
laboratorium;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2 Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:


a. Perencanaan operasional urusan rumah tangga,
keuangan,
kepegawaian dan informasipada UPT Pusat
Kesehatan
Masyarakat;

Rencana Strategis Puskesmas 17


b. Pengelolaan kegiatan rumah tangga, keuangan,
kepegawaian dan informasi pada UPT Pusat
KesehatanMasyarakat;
c. Pembagian pelaksanaan tugas rumah tangga,
keuangan,
kepegawaian dan informasipada UPT Pusat
KesehatanMasyarakat;
d. Pengkoordinasiankegiatan rumah tangga,
keuangan, kepegawaian dan informasi pada UPT
Pusat KesehatanMasyarakat;
e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
rumah tangga,
keuangan, kepegawaian dan informasi pada UPT
Pusat Kesehatan Masyarakan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam
menyelenggarakan fungsinya, Kepala Sub Bagian
Tata Usaha mempunyairincian tugas sebagai
berikut :

c. Penanggung Jawab UKM


– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
Rencana Strategis Puskesmas 18
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan
UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan
UKM dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan
UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP
di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan

Rencana Strategis Puskesmas 19


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan
pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM

Rencana Strategis Puskesmas 20


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka
Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan
prosedur kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan
evaluasi hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur
yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
pelayanan dan membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes

Rencana Strategis Puskesmas 21


– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka
Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

a. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Argapura meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas
Argapura sudah memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga
kefarmasian, Ahli, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
lingkungan dan nutrisonis. Untuk tenaga perekam Medis dan
Ahli Laboratorium Medik sampai saat ini belum tersedia
tenaganya. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter,
jumlah bidan, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan
Rencana Strategis Puskesmas 22
sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.

Rencana Strategis Puskesmas 23


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Argapura :

Perhitungan
Standar
Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

Dokter 2 1 PNS, CPNS 1 3 3 1


Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0
Apoteker 0 0 1 1 1
Asisten Apoteker 2 1 PTT, 1 TKS 2 2 2 PNS

Administrasi 0 0 1 1 1
Kepegawaian

Bendahara 0 0 3 3 3

Pengadministarasi 2 2 PNS 2 2 0
Umum

Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

Pengelola Barang 0 0 1 1 1
Aset Negara

Pengelola Program 0 0 1 1 1
dan Pelaporan

Kasir
0 0 1 1 1
Perekam Medis
0 0 1 1 1
Kebersihan
1 1 THL 2 2 2 PNS
Sopir Ambulan

Rencana Strategis Puskesmas 24


Perhitungan
Standar
Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
0 0 1 1 1
Penjaga keamanan
2 2 THL 2 2 2 PNS

Perawat 11 7 PNS 4 TKS 9 9 2 PNS

Perawat Pustu 2 2 PNS 3 3 1

Perawat gigi 2 1 PNS, 1 TKS 2 2 1


Bidan 30 20 PNS, 1 PTT 24 24
9 TKS

Bidan pustu 3 2 PNS, 1 TKS 3 3 1 PNS


Tenaga Gizi 1 1 THL 1 1 1 PNS
Ahli Tenaga 0 0 1 1 1
Laboratorium Medis

Rencana Strategis Puskesmas 25


Perhitungan
Standar
Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
Sanitarian/ Tenaga 1 1 THL 2 2 2 PNS
kesehatan
lingkungan

Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
Epidemologi 2 2 PNS 2 2
Kesehatan

40 PNS 2 PTT 5
JUMLAH 62 THL 15 TKS 62 62 25

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Argapura berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan. Dana
operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan hanya
mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Argapura dari berbagai sumber


dana:

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No Sumber Dana
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 54.412.935 44.425.214 26.556.107 22.593.280
APBD
Bantuan
2 Operasional 309.435.416 287.252.700 346.496.100 545.021.000
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 718.908.775, 20 885.637.894 385.399.920 883.402.881

Rencana Strategis Puskesmas 26


Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
No Sumber Dana
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

4 Non Kapitasi 49.745.000 18.320.000 42.295.000 30.065.000

7 Jumlah 1.132.502.126,20 1.235.635.808 800.747.127 1.481.317.161

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Argapura cukup lengkap dengan kondisi
gedung yang baru dibangun pada tahun 2013. Beberapa sarana masih
perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Argapura memiliki 1 mobil ambulans pengadaan pemda


majalengka tahun 2020 dan 1 mobil pusling (pengadaan 2010) dengan
keadaan rusak ringan, yang menunjang rawat jalan dan pelayanan
PONED 24 jam.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 3 3
3 Gedeng Poskesdes 5 3 2
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 5 4 1
9 Alat kesehatan 662

Puskesmas Argapura memiliki sarana pemeriksaan laboratorium


sederhana antara lain pemeriksaan HB dengan HB Meter Elektronik.

Rencana Strategis Puskesmas 27


n. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS
a. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

b. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Argapura Kecamatan Argapura
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Argapura dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Argapura makin meningkat setiap tahun.


Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal ini
karena Puskesmas Argapura berada di wilayah perkotaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.

Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas


Argapura setiap tahun:

Unit Jumlah
No
Pelayanan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas 24.106 25.380 35.895 35.697 30.920 29.191
Argapura
2 Pustu Sadasari
3 Pustu 2.585 2.555 2.920 2.439 2.095 2.339
Mekarwangi

Rencana Strategis Puskesmas 28


Unit Jumlah
No
Pelayanan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
4 Pustu 2.264 2.288 2.267 2.216 2.121 2.505
Argalingga
5 Poskesdes 993 1.007 1.005 1.004 984 905
sagara
6 Poskesdes 327 316 326 375 452 608
Tejamulya
7 Poskesdes 947 950 1.062
Heubeulisuk
8 Poskesdes 1.361 1.368 1.463
Haurseah
9 Poskesdes 360 375 380 365 375 400
Cikaracak
Jumlah

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Gambar 1.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas Argapura
Tahun 2018-2020

4000
3500
3000
2500
2000
kunjungan
1500
1000
500
0
2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas 29


Gambar 2.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Argapura
Tahun 2017-2020

kunjungan Poli umum


8000

6000

4000
kunjungan
2000

0
2017 2018 2019 2020

Gambar 3.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Argapura
Tahun 2017-2020.

kunjungan MTBS
3500
3000
2500
2000
1500 kunjunjgan MTBS
1000
500
0
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas 30


Gambar 4.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Argapura
Tahun 2017-2020.

Kunjungan Poli Gigi


1400
1200
1000
800
600 Kunjungan poli Gigi
400
200
0
2017 2018 2019 2020

Gambar 5.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas Argapura
Tahun 2017-2020.

Kunjungan Laboratorium
3000

2000

Kunjun
1000 gan
laborat
0 orium
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas 31


Gambar 6.
Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Argapura
Tahun 2017-2020.

Kunjungan KIA/KB
6000

4000

Kunjungan KIA/KB
2000

0
2017 2018 2019 2020

Gambar 8.
Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Argapura Tahun 2017-2020.

Kunjungan PONED
500

400

300

200 Kunjungan PONED

100

0
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas 32


c. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Argapura melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Argapura dengan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai 78,9 %.

Hasil survei kepuasan masyarakat


4
3
2 2020

1 2021

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis Puskesmas 33


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Argapura yang berada di kawasan
perdesaaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki
potensi berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang
yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Argapura pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin
masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Tingginya angka stunting

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 6. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 7. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi

Rencana Strategis Puskesmas 34


4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain
5. po

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Argapura adalah:
1. Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open
Defecation Free) kurang dari target
2. Tingginya kasus TBC
3. Tingginya kasus Pneumonia

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Argapura
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes

Rencana Strategis Puskesmas 35


2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Argapura dengan jaringan 3 (tiga) Puskesmas Pembantu serta 5
(lima) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri
dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Argapura Selain itu
terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan
wilayah kerja Puskesmas Argapura seperti: Puskesmas Maja, dan Puskesmas
Banjaran.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Argapura bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
-
-
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes

Rencana Strategis Puskesmas 36


2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Argapura telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Argapura dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Argapura yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 37


Kabupaten/Kota Argapura, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan
anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten/Kota Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Argapura sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Argapura seperti unit unit USG untuk pemeriksaan
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit nebulizer
untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi
peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2013 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan

Rencana Strategis Puskesmas 38


ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Argapura adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Argapura dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (asisten apoteker ), perawat gigi.
Puskesmas Argapura belum memenuhi 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, dan
PONED 24 jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi sanitasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

Rencana Strategis Puskesmas 39


2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Argapura adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan
antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Puskesmas Argapura hanya membuka layanan gawat darurat pada pagi
hari belum memberikan pelayanan 24 jam.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis,
jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman
dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan
tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Argapura sebagai tempat
mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Argapura memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Argapura
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Argapura dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil

Rencana Strategis Puskesmas 40


identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan
yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium sederhana dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: Layanan lansia one stop service, layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak
dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu.

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Argapura melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan
pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota
Argapura
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Argapura sampai dengan tahun 2020 yang bertujuan untuk

Rencana Strategis Puskesmas 41


meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Argapura setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Argapura untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat.
Oleh karena itu, Puskesmas Argapura akan mengembangkan pendaftaran
secara online melalui infokes .
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Argapura juga akan membuka layanan pemeriksaan USG dan EKG
oleh dokter umum .
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Argapura yaitu:
a. infokes
b. Pemeriksaan USG untuk ibu hamil
c. Pemeriksaan EKG

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan
Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan
untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus
meminum obat di bawah pengawasan petugas.

Rencana Strategis Puskesmas 42


Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran secara online
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Argapura perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis Puskesmas 43


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS (contoh)


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka pada
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2018 -2023. Jika
terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Argapura Tahun 2018 – 2021 :

“Mewujudkan Kecamatan Argapura Sehat dan Mandiri Menuju


Kabupaten Majalengka Raharja 2021”

Menuju Kecamatan Argapura Sehat dan Mandiri untuk hidup sehat yang
dimaksud adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Argapura memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN/KOTA MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP
SEHAT”. Puskesmas Argapura mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Rencana Strategis Puskesmas 44


Majalengka dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih
bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG AGAMIS, ADIL,
SEJAHTERA DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut akan
diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan
pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar
lainnya”.

Visi Puskesmas Argapura sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Meningkatkan promosi Kesehatan Rumah Tangga dan Sekolah
2. Meningkatkan Kompetensi Petugas dan Jejaringnya
3. Memberikan Pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat melalui pemberdayaan UKBM
5. Meningkatkan Kemitraan dengan Lintas Program dan Lintas sektor

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Argapura membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan

Rencana Strategis Puskesmas 45


peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Argapura adalah sebagai
berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS (contoh)


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.

Rencana Strategis Puskesmas 46


Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Argapura berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
status gizi dan kesehatan lingkungan, 3 Persentase balita gizi buruk
pengendalian dengan pengendalian penyakit Pelayanan kesehatan usia
4
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular sekolah dan remaja
bermutu. serta kualitas pelayanan Pelayanan kesehatan pada usia
kesehatan 5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman

Rencana Strategis Puskesmas 47


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Fasilitas pelayanan kesehatan,


17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas

Rencana Strategis Puskesmas 48


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 49


Peluang ( O ) SO WO
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran

Rencana Strategis Puskesmas 50


Peluang ( O ) SO WO
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi

Rencana Strategis Puskesmas 51


Peluang ( O ) SO WO
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan

Rencana Strategis Puskesmas 52


Ancaman ( T ) ST WT
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia

Rencana Strategis Puskesmas 53


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk


pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan.

Rencana Strategis Puskesmas 54


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

kesehatan melalui kapitasi


JKN

7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik


layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 55


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

5.1 Rencana Program


Dalam melakukan perencanaan pembangunan kesehatan tahun 2019-2023,
Arah Kebijakan menjadi acuan penyusunan Program dan Kegiatan di UPT Puskesmas
Argapura. Rencana strategis yang meliputi Rencana Pendapatan dan rencana belanja
Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
dapat dilihat dalam Lampiran. Rencana Program pembangunan bidang Kesehatan
yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai Misi pembangunan Kabupaten
Majalengka Tahun 2019-2023.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh puskesmas Argapura pada tahun
2021 sampai dengan 2023 adalah sebagai berikut :
NO JENIS PENDAPATAN TAHUN 2020 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
1 Pendapatan Layanan
- Retribusi -
- Layanan Baru - -
- Kapitasi JKN 883.402.881 1.216.274.096 1.336.274.096 1.472.274.096

- Non Kapitasi JKN 30.065.000 188.151.780 207.151.780 228.151.780

3 Operasional APBD 22.593.280 25.862.100 28.462.100 31.362.100

4 Bantuan Operasional 546.210.000 435.520.100 801.213.250 881.334.500


kesehatan
JUMLAH 1.482.271.161 1.865.808.076 2.373.101.226 2.613.122.476

Belanja Program, Kegiatan dan subkegiatan yang akan dilaksanakan oleh


puskesmas Argapura pada tahun 2021 berikut dengan kerangka pendanaan adalah
sebagai berikut :
1. 02:01:05 . PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PADA FKTP (Puskesmas)

Rencana Strategis Puskesmas 56


(Rp. 1.216.274.096 )

JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )
1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan 1.216.274.096
Kesehatan JKN FKTP
Kapitasi
02.01.05.02.01 a. Administrasi 99.064.000
Pelayanan
02.01.05.02.02 b. Promotif dan preventif 247.288.138
02.01.05.02.03 c. Pemeriksaan, 729.764.458
pengobatan, dan
konsultasi medis
02.01.05.02.05 d. Obat dan bahan kimia, 140.157.500
bahan medis habis
pakai

2. 02:01:05 . Pelayanan Kesehatan JKN FKTP non Kapitasi (Puskesmas)


(Rp. 188.151.780 )
JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )
1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan 188.151.780
Kesehatan JKN
FKTP Non
Kapitasi
02.01.01.0030 a. Jasa tenaga 66.300.000
kebersihan dan
penjaga malam

Rencana Strategis Puskesmas 57


02.02.09.0008 b. Jasa konsultasi 121.851.780
bidang kesehatan
dan jasa
pelayanan medis

3. 02.01.05.01. Pelayanan Kesehatan Non JKN FKTP


(Rp. 25.862.100)

JUMLAH
Kode
NO KEGIATAN SUB KEGIATAN ANGGARAN KET.
Rekening
( Rp. )

1 2 3 4 5 6
1. 02.01.05.01.01 1 Pelayanan 25.862.100
Kesehatan Non
FKTP
a. Operasional FKTP 11.462.100

b. Pengadaan 14.400.000
Alat/Perangkat
Sistem Informasi
Kesehatan dan
Jaringan Internet
BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja

Rencana Strategis Puskesmas 58


layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen
Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja pelayanan
dan manajemen Puskesmas yang berkualitas

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah

Rencana Strategis Puskesmas 59


STRATEGIS
PUSKESMAS ARGAPURA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan
pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI
INDIKATOR TARGET TARGET TARGET
NO PENGERTIAN TAHUN
TUJUAN 2019 2020 2021
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas 70 72,6 72,7 73,0
secara time series atau secara
tidak langsung denga program
Mortpak Lite

SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan


lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
kualitas pelayanan kesehatan
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
Jumlah kematian 1. Program
1. Peningkata
ibu pada tahap Pengelolaan
Angka n pelayanan
kehamilan dan Kesehatan
1 Kematian Ibu kesehatan ibu,
kelahiran / Jumlah Masyarakat
(AKI) anak, remaja,
Kelahiran Hidup x Puskesmas
dan lansia
100.000 KH ... (BOK)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 60


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
Jumlah kasus
2. Penanganan
kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1
Angka kurang dan
tahun / Jumlah
2 Kematian Bayi buruk pada
Kelahiran Hidup
(AKB) bayi, balita,
pada tahun
ibu hamil dan
tertentu x 1.000
ibu menyusui
KH
(Jumlah balita 3. Peningkata
dengan BB sangat n upaya
Persentase
kurang / jumlah promosi
3 balita gizi
balita yang kesehatan dan
buruk
ditimbang ) x pemberdayaan
100% masyarakat
(Jumlah anak dan
remaja usia 7-15
tahun di sekolah
4. Peningkatan
dan luar sekolah
Pengendalian
yang
Pelayanan penyakit
mendapatkan
kesehatan usia menular dan
4 pelayanan
sekolah dan tidak menular
kesehatan sesuai
remaja serta
standar / jumlah
kesehatan
seluruh anak dan
lingkungan
remaja usia 7-15
tahun di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah seluruh 5.Peningkatan
Pelayanan
lansia yang pembinaan
5 kesehatan
mendapatkan dan kerjasama
pada usia
pelayanan jejaring dan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 61


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
lanjut >60 kesehatan sesuai jaringan
tahun standar / jumlah Puskesmas
seluruh lansia di
wilayah kerja
Puskesmas)
x100%
(Jumlah desa
Persentase
siaga aktif
desa siaga
6 purnama mandiri
aktif Purnama
/ jumlah seluruh
Mandiri
desa) x 100%
(jumlah desa yang
melaksanakan
Persentase
STBM dan PHBS /
7 desa STBM
jumlah seluruh
dan PHBS
desa yang ada) x
100%
(Jumlah desa UCI
Persentase
/ jumlah seluruh
8 desa yang
desa yang ada) x
mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase
ditanggulangi <
KLB yang
9 24 jam / jumlah
ditanggulangi
KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua
Persentase
kasus TB yang
keberhasilan
10 sembuh dan
pengobatan
pengobatan
TB
lengkap / jumlah

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 62


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
semua kasus TB
yang diobati dan
dilaporkan) x
100%
(Jumlah penderita
baru PB satu
tahun sebelumnya
dan MB dua tahun
sebelumnya
menyelesaikan
pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita
kusta
baru PB satu
tahun sebelumnya
dan MB dua tahun
sebelumnya yang
mulai
pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita
DBD meninggal /
jumlah semua
Case Fatality
12 penderita DBD
Rate DBD
yang ditemukan
dan ditangani) x
100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 63


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
(Jumlah orang
beresiko terinfeksi
HIV yang
mendapatkan
Orang berisiko pemeriksaan HIV
terinfeksi HIV sesuai standar di
13 mendapatkan Puskesmas dan
pemeriksaan jaringannya dalam
HIV kurun waktu 1
tahun / Jumlah
orang yang
beresiko terinfeksi
HIV) x 100%
(Jumlah pasien
Cakupan pasung yang
temuan kasus ditemukan /
14 pemasungan jumlah ODGJ
pada ODGJ dalam periode
berat waktu tertentu) x
100
(Jumlah desa
Persentase yang memiliki
desa yang Posbindu PTM/
15
memiliki jumlah seluruh
Posbindu PTM desa yang ada) x
100%
(Jumlah TPM
Penyehatan dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh
minuman TPM di wilayah
kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 64


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
(Jumlah
Fasyankes dan
fasyankestrad
Fasilitas memiliki ijin /
pelayanan jumlah seluruh
17
kesehatan, fasyankes dan
tenaga fasyankestrad di
kesehatan dan wilayah kerja
fasyankestrad Puskesmas) x
memiliki ijin 100%
1.
2.
Peningkatan
Program
mutu
pengelolaan
(Rata-rata nilai pelayanan,
Mutu pelayanan
IKM dan PKP kecukupan dan
18 Pelayanan BLUD
Puskesmas / kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas
80%) x 100% sarana
Sukomulyo
prasarana dan
(BLUD
perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembanga
n layanan
Mutu (Rata-rata nilai
sesuai
Pelayanan strata pustu dan
19 kebutuhan
Pustu dan Poskesdes / 80%)
masyarakat
Poskesdes x 100%
dan kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 65


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS ARGAPURA (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x
Kurang
100%
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
Persentase Sekolah
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 setingkat SD, SMP dan
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
SMA yang melaksanakan
SMA di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 66


pemeriksaan penjaringan
kesehatan

(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59


tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja
ber PHBS
Puskesmas) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 67


(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%
KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 68


( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19
kesling di TPM TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%
Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 69


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS ARGAPURA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap
inap

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 71


(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS ARGAPURA


(UKM)

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS ...


(UKP)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 72


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100% 2,475,000 17,170,000 17,170,000 1,680,000
(Jumlah ibu hamil yang
memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100% 14,280,000 30,730,000 30,730,000 17,704,700
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100% 13,500,000 17,700,000 32,400,000
(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100% 12,015,000 15,855,000

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 73


(jumlah ibu bersalin yang
Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%
(Jumlah PUS yang
Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100% 840,000 3,360,000 3,360,000 560,000
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100% 360,000 360,000 360,000 900,000
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%
(Jumlah neonatus dengan
Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100% 280,000 280,000 280,000 3,920,000
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100% 108,830,000 108,830,000 108,830,000 87,686,300

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 74


(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100% 13,450,000 13,450,000 13,450,000 700,000
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100% 6,120,000 6,120,000 6,120,000 10,000,000
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100% 15,815,000 15,815,000 15,815,000 4,699,800
(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x PJ UKS BOK
100% 7,670,000 7,670,000 7,670,000 3,030,000
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100% 12,260,000 12,260,000 12,260,000 13,145,000
(Jumlah posyandu PURI /
Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) PJ Promkes BOK
PURI
x100% 10,400,000 10,400,000 10,400,000 35,399,800
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100% 102,527,000 72,140,000 72,140,000 -

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 75


(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) PJ Promkes BOK
poskesdes
x100% 16,625,000 6,300,000 6,300,000 6,300,000
Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /
20 pembentukan jumlah seluruh PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100% 10,800,000
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100% 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100% 2,800,000 2,800,000 2,800,000 2,800,000
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 76


(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100% 2,800,000 2,800,000 2,800,000 2,800,000
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100% 14,000,000 14,000,000 14,000,000 14,000,000
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100% 26,550,000 12,100,000 12,100,000 12,100,000
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100% 7,175,000 7,175,000 7,175,000 7,175,000
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100% 18,335,684

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 77


Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100% 61,385,000 61,385,000 61,385,000 61,385,000
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100% 1,480,000 1,480,000 4,900,000 15,814,500
(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100% 12,830,000 12,830,000 12,830,000 12,830,000
(Jumlah orang terduga TBC
Pelayanan kesehatan
yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang terduga
standar
TBC ) x 100% 4,480,000 4,480,000 4,480,000 4,480,000
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
Pemeriksaan kontak
36 pengobatan sesuai dosis PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
waktu / jumlah seluruh
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada 7,000,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 78


periode yang sama) x
100%

(Jumlah kasus DBD yang


Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%
Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai APBD
pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan Dinkes,
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh PJ DBD Dana
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) Desa, BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskesmas
(Jumlah ibu hamil yang
Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100% 7,000,000 7,000,000 7,000,000 6,300,000
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100% 2,800,000 2,800,000 2,800,000 2,800,000
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x 3,360,000 3,360,000 3,360,000 2,100,000
(Jumlah kelompok
Pemberdayaan
masyarakat yg sudah
kelompok masyarakat
42 mendapat sosialisasi PJ Keswa BOK
terkait program
program keswa / jumlah
kesehatan jiwa
Kelompok masyarakat yg 7,000,000 7,000,000 7,000,000 2,100,000

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 79


ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100% 11,840,000 11,840,000 11,840,000 9,800,000
(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi sesuai standar / jumlah
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%. 3,360,000 3,360,000 3,360,000 3,360,000
(Jumlah penderita diabetes
mellitus usia ≥15 tahun
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM PJ PTM BOK
sesuai standar/Jumlah
estimasi penderita diabetes
mellitus usia ≥15 tahun ) x
100% 2,800,000 2,800,000 2,800,000 2,800,000
(Jumlah TPM jasa boga
yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 80


(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100% 1,909,000
(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas
ada) x 100% 8,095,000 8,095,000 8,095,000 8,095,000
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali 36,600,000 19,200,000 38,400,000
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100% 7,000,000 7,000,000 7,000,000

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 81


558,446,684 545,490,000 546,210,000 435,520,100
KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas
Kejelasan Terpasangnya informasi
informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif
(Jumlah responden yang
Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap PJ UKP
pelayanan (SPP Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 82


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah responden yang


Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%
(Jumlah petugas yang
Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
61 jumlah seluruh petugas PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%
(Jumlah rujukan non
Ratio Rujukan BLUD
62 spesialistik / jumlah seluruh PJ UKP
Non Spesialistik Puskesmas
rujukan) x 100%
(Jumlah kunjungan pasien
BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%
(Jumlah Peserta terdaftar
Angka Kontak yang melakukan kontak BLUD
64 PJ UKP
Komunikasi komunikasi dengan Puskesmas
Puskesmas x 1000 ) /

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 83


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

jumlah peserta terdaftar di


Puskesmas.

( Jumlah hari perawatan


Bed Occupation dalam satu bulan) /( BLUD
65 PJ Rawat Inap
Rate (BOR) jumlah TT x jumlah hari Puskesmas
dalam satu bulan)

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS ARGAPURA


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


BLUD
66 terhadap peserta JKN di Kasubag TU
Puskesmas
peserta JKN Puskesmas
Adanya dokter Jumlah dokter gigi
BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 84


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Jumlah apoteker
Adanya apoteker BLUD
68 minimal 1 orang di Kasubag TU
di Puskesmas Puskesmas
Puskesmas
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%
(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi /
sarana BLUD
70 jumlah sarana prasarana Kasubag TU
prasarana Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%
(Jumlah obat terpenuhi /
jumlah obat yang
Persentase obat BLUD
71 dibutuhkan sesuai PJ Kefarmasian
terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah BMHP terpenuhi
/ jumlah BMHP yang
Persentase BLUD
72 dibutuhkan sesuai PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
Persentase alat (Jumlah alat kesehatan
kesehatan Poskesdes terpenuhi / BLUD
73 Kasubag TU
Poskesdes jumlah alat kesehatan Puskesmas
terpenuhi yang dibutuhkan sesuai

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 85


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 86


K. RENSTRA PUSKESMAS PANONGAN
Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari pembangunan daerah yang
harus dilaksanan dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kesehatan sangat terkait dengan Indeks Pembanguan Manusia dan faktor esensial
untuk meningkatkan IPM. Penduduk yang sehat akan memiliki produktifitas dan
kognitif yang baik selain itu salah satu komponen dalam IPM adalah Usia Harapan
Hidup (UHH) dimana Angka Kematian Bayi dapat mengurangi UHH.
Dalam rangka merencanakan dan melaksanakan pembangunan kesehatan,
Pemerintah Kabupaten Majalengka membutuhkan sebuah Renstra yang akan
menjadi acuan bagi dinas dan stakeholder terkait kesehatan untuk melaksanakan
pembangunan kesehatan secara komprehensif, berkelanjutan dan terkoordinasi.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana
tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis UPT Puskesmas Panongan dalam rangka
penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang
ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis UPT
Puskesmas Panongan tahun 2018-2023 mengacu kepada Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2018-2023 dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 1


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

1.2 Landasan Hukum


Landasan idiil dari Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka adalah
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan landasan operasionalnya
meliputi seluruh ketentuan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan
pembangunan nasional dan daerah, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi
Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

UPT PUSKESMAS PANONGAN 2


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor (4493) yang
telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundangundangan;
14. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494).
15. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495).
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal (SPM);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

UPT PUSKESMAS PANONGAN 3


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
29. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
undangan;

UPT PUSKESMAS PANONGAN 4


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

30. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
31. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-
2025;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007
Tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540);
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);
38. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

UPT PUSKESMAS PANONGAN 5


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

39. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 21);
40. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Tahun 2013, Seri E Nomor 10);
41. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 1);
42. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Majalengka Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2008 Nomor 2);
43. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 2);
44. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka;
45. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011-
2031;
46. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka;
47. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Majalengka tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 12).

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra UPT Puskesmas Panongan adalah sebagai
penjabaran visi, misi, dan program dalam bidang kesehatan yang tercantum dalam
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dan RPJMD serta penjabaran
RPJMN bidang kesehatan secara nasional, yang memuat arah kebijakan
pembangunan kesehatan dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 6


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Adapun tujuan penyusunan Renstra UPT Puskesmas Panongan adalah:


1. Adanya arah dan tujuan Pembangunan Bidang Kesehatan selama 5 Tahun
kedepan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas, baik antar wilayah,
antar ruang, antar fungsi Pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam bidang
Kesehatan;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Untuk memudahkan penilaian terhadap hasil capaian kinerja pembangunan
bidang kesehatan, baik Tahunan maupun Lima Tahunan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan rencana strategis (Renstra) di UPT Puskesmas
Panongan, yaitu sebagai berikut :

PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS


2.1 Gambaran Umum Puskesmas
2.2 Gambaran Organisasi Puskesmas
2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


3.1 Identifikasi Permasalahan
3.2 Telaahan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
3.3 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
3.4 Telaahan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

UPT PUSKESMAS PANONGAN 7


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP

UPT PUSKESMAS PANONGAN 8


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

2.1 Gambaran Umum Puskesmas


2.1.1 Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Panongan merupakan Puskesmas Non DTP terletak di Jalan
Jaka Kusuma No. 2 Desa Panongan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Letak Puskesmas Panongan ± 35 Km dari Ibu kota Kabupaten Majalengka ke arah
utara dengan batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jatitujuh
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ligung
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dawuan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kertajati
UPT Puskesmas Panongan secara administratif mempunyai 6 (enam) wilayah
kerja, yang terdiri dari :
1. Desa Panongan
2. Desa Pasindangan
3. Desa Biyawak
4. Desa Panyingkiran,
5. Desa Randegan Wetan
6. Desa Randegan Kulon.
Jarak Puskesmas Panongan dengan desa wilayah kerja terjauh yaitu Desa
Biyawak 10 km, Ibu Kota Kabupaten 35 km, RSUD Cideres 25 km, RSUD
Majalengka 35 km, Desa Pasindangan 2 km, Desa Panyingkiran 8 km, Desa
Randegan Kulon 5 km dan Desa Randegan Wetan 6 km.
UPT Puskesmas Panongan didukung jaringan dibawahnya sebanyak 2
Ponkesdes, 28 Posyandu Balita serta 2 Posyandu Lansia serta 1 Jejaring BPS dan
10 BPM.
Puskesmas Panongan merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka. yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Panongan. di Kecamatan Jatitujuh
Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Panongan
merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Mampu Poned. Tahun 2018
Puskesmas Panongan meraih sertifikat akreditasi Puskesmas strata Madya.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 9


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Puskesmas Panongan sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

2.1.2 Pelayanan Puskesmas


Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama, Puskesmas

Panongan bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan

(UKP) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat

pertama.

Upaya Kesehatan Perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi

(private goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit melalui pelayanan rawat jalan. Sedangkan Upaya

Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public goods)

dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung


jawab Puskesmas Panongan meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Kesehatan Reproduksi
4) Upaya Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Kusta
- Imunisasi

UPT PUSKESMAS PANONGAN 10


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue


- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
2) Kesehatan Usia Lanjut
3) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
4) Usaha Kesehatan Sekolah
5) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
6) Pengobatan Tradisional Komplementer
7) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
8) Kesehatan Indera
9) Kesehatan Matra/Haji
10) Tim Reaksi Cepat
11) Pengawasan Obat & Makmin
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Panongan meliputi:
a. Rawat Jalan:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Gigi
3) Pemeriksaan Lansia
4) Pemeriksaan Anak/MTBS
5) Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pemeriksaan Pre-Eklampsia
7) Pelayanan Keluarga Berencana
8) Pelayanan Imunisasi Balita
9) Konseling Gizi dan Sanitasi
10) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
11) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
12) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV
13) Pelayanan Obat
14) Pelayanan Laboratorium

UPT PUSKESMAS PANONGAN 11


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

b. Pelayanan Gawat Darurat


c. Pelayanan Persalinan 24 jam
Selain itu UPT Puskesmas Panongan juga melaksanakan pelayanan
rujukan rawat jalan, rujukan Gawat Darurat dan pelayanan Puskesmas Keliling.

2.2. Gambaran Organisasi Puskesmas


2.3.1 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Panongan Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi

UPT PUSKESMAS PANONGAN 12


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdaran
Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular

UPT PUSKESMAS PANONGAN 13


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV


10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD
14) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman
dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas

UPT PUSKESMAS PANONGAN 14


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,


kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian
Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

UPT PUSKESMAS PANONGAN 15


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan


– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

UPT PUSKESMAS PANONGAN 16


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

UPT PUSKESMAS PANONGAN 17


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling


– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2.3.2 Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Panongan meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Panongan sudah
memenuhi tenaga dokter, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi Puskesmas belum
memiliki tenaga sesuai dengan standar kebutuhan untuk melaksanakan
fungsi Puskesmas, masih ada kekurangan jumlah dokter, dokter gigi,
perekam medis, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, jumlah bidan,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga
berstatus PNS.

Profil Ketenagaan di UPT Puskesmas Panongan Tahun 2020

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban Kekurangan
Kebutuhan
Kerja

1 Dokter 1 1 PNS 2 2 1
2 Dokter gigi 0 0 1 1 1

3 Apoteker 0 0 1 1 1

4 Asisten Apoteker 1 1 THL 1 1 -

UPT PUSKESMAS PANONGAN 18


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban Kekurangan
Kebutuhan
Kerja

5 Administrasi 2 2 PNS 2 2 0
Kepegawaian

6 Bendahara 1 1 PNS 3 3 2

7 Pengadministarasi 1 1 THL 2 2 1
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 1 1 1
Aset Negara
Pengelola
10 Program dan 0 0 1 1 1
Pelaporan

11 Kasir 1 1 PNS 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 1 1 1

13 Kebersihan 1 1 2 2 1
honorer

14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1

15 Penjaga 1 1 THL 2 2 1
keamanan
16 Perawat 7 5 PNS, 12 12 5
2
honorer
Perawat desa 0
(pustu 0 6 6 6
/ponkesdes)

17 Perawat gigi 1 PNS 1 1 0

18 Bidan 10 2 PNS, 19 19 4
8
honorer
Bidan
pustu/ponkesdes 6 6 PNS 6 6 0

UPT PUSKESMAS PANONGAN 19


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban Kekurangan
Kebutuhan
Kerja

19 Nutrisionist 1 1 PNS 1 1 0

20 Pranata Lab 0 0 1 1 1

21 Sanitarian 1 1 PNS 2 2 1
22 Promkes 1 1 PNS 1 1 0
23 Epidemologi 1 1 PNS 2 2 1
Kesehatan

JUMLAH 37 23 68 68 31
PNS, 3
THL,
11
honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Panongan tahun 2020 berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Panongan dari berbagai
sumber dana:

No. Komponen Jumlah Anggaran %


1 DAK 599.586.000 60,32
2 JKN 376.275.768 37,85
3 DAU 18.164.145,74 1,83
JUMLAH 994.025.913,74 100

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sumber daya sarana prasarana di UPT Puskesmas Panongan seperti
dalam tabel di bawah ini :

DAFTAR SARANA GEDUNG DI UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

NO SARANA TERSEDIA KONDISI


I RUANG KANTOR
1 Ruang Kepala Puskesmas Ada Baik
2 Ruang Rapat/Diskusi Ada Baik
3 Ruangan Administrasi Kantor/Tata Usaha Ada Baik

UPT PUSKESMAS PANONGAN 20


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

NO SARANA TERSEDIA KONDISI


II RUANG PELAYANAN
1 KM/WC Petugas Ada Baik
2 Ruangan Pendaftaran dan rekam medik Ada Baik
3 Ruangan Pemeriksaan Umum/BP Umum Ada Baik
4 Ruangan Tunggu Ada Baik
5 Ruangan Gudang Umum Ada Baik
6 KM/WC Pasien (Laki dan Wanita Terpisah) Ada Baik
Ruangan Gawat Darurat(RI) /
7 Tindakan(NRI) Ada Baik
8 Ruangan Kes Gigi & Mulut Ada Baik
9 Ruangan ASI / Laktasi Ada Baik
10 Ruangan Promosi Kesehatan Ada Baik
11 Ruangan Farmasi/Kamar Obat Ada Baik
12 Gudang Obat Ada Baik
13 Tempat/Area Penyimpanan Vaksin Ada Baik
14 KM/WC Untuk Persalinan Ada Baik
15 Ruangan Persalinan dan Resusitasi Bayi Ada Baik
16 Ruangan Rawat Pasca Persalinan Ada Baik
17 Ruangan Istirahat Petugas Ada Baik
18 Laboratorium Ada Baik
19 Ruangan KIA, KB & Imunisasi Ada Baik
20 Ruangan Kesehatan Anak & Imunisasi Ada Baik
21 Ruangan PAL Ada Baik
22 Ruangan Sterilisasi Tidak Ada
23 Ruangan Penyelenggaraan Makanan Tidak Ada
III PENDUKUNG
1 Parkir Kendaraan Roda 4 Ada Baik
2 Parkir Kendaraan Roda 2 Ada Baik
3 Parkir Ambulance Ada Baik
4 Parkir Pusling Darat Ada Baik
5 Tempat Ibadah(Musholla) Ada Baik
6 Rumah Dinas Tenaga Kesehatan II Tidak Ada
7 Rumah Dinas Tenaga Kesehatan I Tidak ada
PERALATAN UNTUK PELAYANAN LUAR GEDUNG
IV
PUSKESMAS
1 Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat Ada Baik
2 Kit Imunisasi Ada Baik
3 Kit UKS Ada Baik
4 Kit Bidan Ada Baik
5 Kit Posyandu Ada Baik
6 Kit UKGS Ada Baik
7 Kit Sanitarian Ada Baik
V JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS (Puskel 1) Ada Baik

UPT PUSKESMAS PANONGAN 21


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

DAFTAR PRASARANA DI UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

PRASARAN JUMLAH SATUAN


Sistem Telekomunikasi
Jaringan Internet
Jumlah Saluran Jaringan Internet 1 SST
Pendukung Puskesmas
Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 0
Jaringan Puskesmas
Posyandu
Posyandu 28 Unit
Polindes/Poskesdes
Polindes/Poskesdes Kondisi Rusak Sedang 2 Unit
Puskesmas Keliling
Puskesmas Keliling Roda 2
Puskesmas Keliling Roda 2 Kondisi Rusak Ringan 1 Unit
Puskesmas Keliling Roda 2 Kondisi Baik 1 Unit
Puskesmas Keliling Roda 4
Puskesmas Keliling Roda 4 Kondisi Rusak Berat 1 Unit
Ambulans
Ambulans Transport Kondisi Baik 1 Unit
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
APAR
Jumlah APAR yang Berfungsi 1 3 Kg
Jumlah APAR Total (Keseluruhan) 1 6 Kg
Gas Medik & Vakum Medik
Tabung
Tabung Oksigen/O2 6 Unit
Pengolahan Limbah
Tangki Septik
Jumlah tangki septik yg digunakan 2 Unit
Kerjasama Pengolahan Limbah Kepihak Berijin
MOU Limbah Padat/B3 150 Kg
MOU Limbah Cair 0 -
TPS Limbah B3/infeksius Berijin
Jumlah TPS Limbah B3/infeksius Berijin 1 Unit
Limbah Cair
Jumlah IPAL Keseluruhan 0 -
Sumber Air
Sumur Dangkal
Rata Pemakaian Air Sumur Dangkal Perhari 150 liter/hari
PDAM

UPT PUSKESMAS PANONGAN 22


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

PRASARANA JUMLAH SATUAN


Rata Pemakaian PDAM per hari 150 liter/hari
Sumber Listrik
Genset
Jumlah genset yang berfungsi 450 KVA
Jumlah Operator Genset Bersertifikat 450 KVA
Listrik PLN
Daya Listrik Terpasang/Kapasitas 2600 KVA

DAFTAR INVENTARIS ALAT MEDIS DAN NON MEDIS


DI UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Tahun Keadaan
No. Nama/Jenis Barang Merk/Tipe Jml
Pembelian Barang
Alat-alat Besar
1 Mesin Foging SN. 50 2009 R 1
2 Genset 2016 B 2
Alat-alat Angkutan
1 MB. Ambulance Isuzu NHR 55 2005 B 1
2 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2005 B 1
3 Sepeda Motor Honda NF 125 TD M/T 2013 B 1
4 MB. Ambulance Mitsubishi 2020 B 1
Alat kantor dan Rumah Tangga
1 Lemari Kayu - 2000 B 1
2 Meja Kerja - 2000 B 1
3 Televisi 14 inc - 2003 B 1
4 Kursi Tamu / Sopa - 2005 B 1
5 Kamera Digital - 2007 B 1
6 Kursi Putar - 2008 B 1
7 Lemari Arsip - 2008 B 1
Kursi Tunggu Pasien
8 - 2016 B 4
(Stainles)
9 AC 1/2 PK - 2017 B 2
10 Televisi 40" - 2017 B 1
11 Partisi - 2017 B 1
12 AC 1/2 PK - 2018 B 1
13 AC 2 PK - 2018 B 1
14 Kursi Tunggu Pasen - 2019 B 3
15 AC 1 PK - 2020 B 1
16 AC 1 PK - 2020 B 1
17 AC 1/2 PK - 2020 B 1
18 Mesin Penghancur Kertas - 2020 B 1
Tabung Pemadam
19 - 2020 B 1
Kebakaran
20 Televisi 32" - 2020 B 1
Alat Studio dan Komunikasi
1 Proyektor Infocus in - 2015 B 1

UPT PUSKESMAS PANONGAN 23


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Tahun Keadaan
No. Nama/Jenis Barang Merk/Tipe Jml
Pembelian Barang
2 Proyektor epson EB-S300 Epson 2016 B 1
3 Layar Proyektor - 2020 B 1
4 CCTV Medusa Indoor - 2020 B 1
5 CCTV 4 Kamera - 2020 B 1
Alat Kedokteran/Kesehatan
1 Polindes Kit - 2006 B 1
Peralatan Perawatan
2 - 2006 B 1
Kesehatan Masyarakat
3 Sterilisator Listrik - 2007 B 1
4 Fetal Dopler - 2007 B 1
5 Weighing Scale (TB&BB) - 2007 B 1
6 Lemari Obat - 2007 B 1
Tempat Tidur Pasien dan
7 - 2007 B 1
Kelengkapannya
8 Dental Unit - 2008 B 1
9 Dental Instrumen Kit - 2008 B 1
Examination Table and
10 - 2008 B 1
Foot Step
Food Model Penyuluhan
11 - 2008 B 1
Gizi
12 Instrumen troly - 2008 B 1
13 Lemari instrumen 1 pintu - 2008 B 1
14 Survelans Kit - 2008 B 1
15 Timbangan BB & TB - 2008 B 1
16 Paket Posbindu - 2010 B 1
Examination Table & Foot
17 - 2010 B 1
Step
Paket Penanggulangan
18 - 2010 B 1
DBD
Vaccine Refregerator &
19 - 2010 B 1
Ice Park Frezer
20 Paket Poskesdes - 2010 B 1
Poly Gynekolog
21 - 2016 B 1
Examination Table PC
22 Medical head lamp - 2016 B 1
Obgyn Bed + Examination
23 - 2016 B 1
Lamp
Stethoscope Double
24 - 2017 B 3
Membran
25 Meja Instrumen SS 2 rak - 2017 B 3
26 Tensimeter Digital - 2017 B 2
27 Meja Periksa - 2017 B 1
28 Fetal Dopler - 2017 B 1
29 Examination Lamp - 2017 B 1

UPT PUSKESMAS PANONGAN 24


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Tahun Keadaan
No. Nama/Jenis Barang Merk/Tipe Jml
Pembelian Barang
30 Baby basket - 2017 B 1
31 Meja Resusitasi Bayi - 2017 B 3
32 Vaccine Carrier - 2018 B 2
Body
33 Fat/Analizer/hidration - 2019 B 5
Monitor Scale
Tensimeter Autometic
34 Blood Pressure Monitor - 2019 B 5
HBP-1300
Saga Alat Ukur Tinggi
35 - 2019 B 3
Badan
Alat Ukur Tingggi Badan
36 - 2019 B 1
(BPB Kit)
37 Tempat Cuci Tangan - 2020 B 1
Infantometer (Measuring
38 - 2020 B 2
Board)
Flat Scales For Mobile
39 - 2020 B 2
Use
40 Sanitarian Kit - 2020 B 1

Alat Laboratorium
1 Mikroscop Olympus 2007 B 1
Paket Laboratorium
2 - 2010 B 1
Sederhana
3 Mikroskop Olympus 2010 B 1

Alat-Alat komputer
1 Note Book Acer 2013 B 1
2 Printer - 2016 B 2
3 Note Book - 2016 B 1
4 Laptop Lenovo 2016 B 1
5 Komputer PC - 2016 B 2
6 Printer Epson 2017 B 1
7 Note Book - 2017 B 1
8 Laptop Lenovo 2018 B 2
9 Printer Epson 2018 B 1
10 Printer Epson 2018 B 1
11 Printer Epson L3110 Epson 2019 B 2
12 Laptop Acer Acer 2019 B 1
13 Laptop Cor i3 Ram 4 GB Lenovo 2020 B 2
14 Printer Epson L1300 Epson 2020 B 1
15 Printer Epson L360 Epson 2020 B 2

UPT PUSKESMAS PANONGAN 25


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2.3. Kinerja Pelayanan Puskesmas


2.3.1 Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil
penilaian kinerja puskesmas (PKP) pada tahun 2020, yaitu sebagai berikut :

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 104,06 Baik
2. Gizi 86,53 Cukup
3. Promkes 103,32 Baik
4. Kesehatan lingkungan 96,06 Baik
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 87,84 Cukup
- Penyakit tidak menular 97,66 Baik
- Surveilans dan imunisasi 102,84 Baik
Jumlah 96,90 Baik
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 60,73 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 98,05 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi dan Mulut 90,76 Cukup
Jumlah 91,59 Baik

2.3.2 Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


a. Rawat Jalan
Dari data pasien rawat jalan, jumlah kunjungan rawat jalan dari tahun
2016-2020 bersifat fluktuatif. 51 % dari pasien yang datang berobat ke
Puskesmas Panongan merupakan pasien umum (gratis), 49 % BPJS (KIS).

Gambar 2.1 Grafik Kunjungan Rawat Jalan UPT Puskesmas Panongan


Tahun 2016-2020

UPT PUSKESMAS PANONGAN 26


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

b. Poliklinik BP Umum

Gambar 2.2 Grafik Kunjungan Poliklinik BP Umum UPT Puskesmas


Panongan Tahun 2016-2020

c. Poliklinik KIA, KB dan Imunisasi

Gambar 2.3 Grafik Kunjungan Pelayanan KIA di UPT Puskesmas


Panongan Tahun 2016-2020

UPT PUSKESMAS PANONGAN 27


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Gambar 2.4 Grafik Kunjungan Pelayanan KB di UPT Puskesmas


Panongan Tahun 2016-2020

d. Poliklinik MTBS

Gambar 2.5 Grafik Kunjungan di Poliklinik MTBS UPT Puskesmas


Panongan Tahun 2016-2020

e. Poliklik Gigi dan Mulut

Gambar 2.6 Grafik Kunjungan di Poliklinik Gigi dan Mulut


UPT Puskesmas Panongan Tahun 2016-2020

UPT PUSKESMAS PANONGAN 28


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

f. Laboratorium

Gambar 2.7 Grafik Kunjungan Laboratorium UPT Puskesmas


Panongan Tahun 2016-2020

g. Pelayanan Persalinan 24 Jam

Gambar 2.8 Grafik Kunjungan Pelayanan Persalinan 24 Jam


UPT Puskesmas Panongan Tahun 2016-2020

h. UGD

Gambar 2.9 Grafik Kunjungan UGD UPT Puskesmas Panongan


Tahun 2016-2020

UPT PUSKESMAS PANONGAN 29


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2.3.3 Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Panongan melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.

Tabel Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Survey IKM UPT Puskesmas Panongan
Tahun 2020

No. Unsur Pelayanan NRR


U1 Persyaratan pelayanan 3,16
U2 Prosedur pelayanan 3,14
U3 Kecepatan pelayanan 3,07
U4 Kenyamanan lingkungan 3,12
U5 Kesesuaian biaya 3,09
U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,17
U7 Kesopanan dan keramahan petugas 3,17
U8 Sarana pelayanan 3,09
U9 Tanggapan pengaduan 3,77

Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi,


Mutu Pelayanan dan Kinerja Pelayanan

Mutu
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Kinerja Unit
Pelayanan
Persepsi (NI) Konversi (NIK) (x) Pelayanan (y)
1 1,00 - 2,5996 25,00 -64,99 D Tidak baik
2 2,60 - 3,064 65,00 - 76,60 C Kurang baik
3 3,0644 - 3,532 76,61 - 88,30 B Baik
4 3,5324 - 4,00 88,31 - 100,00 A Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas, Nilai interval di atas 3 (tiga) dan Nilai Interval
Konversi IKM 79,00, hal ini berarti Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit
Pelayanan di UPT Puskesmas Panongan adalah “Baik”.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan


1. Tantangan
Berdasarkan Piramida Penduduk proporsi usia produktif (15-64 thn) lebih
besar dari pada usia non produktif. Hal ini menyebabkan angka ketergantungan
(dependency ratio) di Kabupaten Majalengka masih tinggi. Angka ketergantungan
yang tinggi menyebabkan kelompok usia produktif terbebani dengan tanggungan
kelompok usia non produktif.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 30


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Sebanyak 384.820 (23,1%) penduduk Kabupaten Majalengka masih


tergolong miskin. Analisis data Susenas Tahun 2010 menunjukkan bahwa 20%
penduduk Kabupaten Majalengka mempunyai tingkat konsumsi dibawah US$ 1
perkapita/hari. Batas ini adalah batas kemiskinan menurut Bank Dunia.
Khusus untuk bidang kesehatan, Kementerian Kesehatan melalui Badan
Litbangkes mengembangkan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat) yang merupakan indeks komposit terdiri dari 14 indikator. IPKM
Majalengka termasuk rendah, yaitu pada urutan ke 19 dari 25 Kabupaten/Kota di
Jawa Barat.Rata-rata IPKM di Jawa Barat adalah 0,489 sedangkan IPKM
Majalengka adalah 0,422.
Karakteristik penduduk Kabupaten Majalengka dilihat dari struktur penduduk
(usia 15 tahun ke atas) menurut mata pencaharian pada tahun 2017 masih
dominan bekerja pada sektor pertanian sebesar 36,32%, dengan kata lain bahwa
sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian
penduduk Kabupaten Majalengka. Sektor kedua yang menjadi sumber mata
pencaharian adalah perdagangan, yaitu sebesar 25,83%.

2. Peluang
Dalam Undang-undang Kesehatan 2009, disebutkan bahwa daerah
hendaknya mengalokasikan minimal 10% APBD untuk kesehatan tanpa gaji.
Dalam menghadapi perencanaan pembangunan kesehatan pada masa yang akan
datang, Bidang Kesehatan mempunyai peluang untuk melakukan advokasi
anggaran sesuai standar alokasi
Pembangunan Aerocity akan menjadi sentra kota modern yang membawa
pengaruh kewilayah sekitarnya. Diperkirakan kabupaten Majelengka akan
berkembang menjadi 3 strata wilayah, yaitu:
 Wilayah utara/barat yang menjadi pusat Aerocity
 Wilayah tengah dengan pusatnya kota Majalengka dan lokasi poros jalan yang
berhubungan dengan Cirebon dan Sumedang.
 Wilayah timur/selatan, dengan bukit dan pegunungan dan relatif berkembang
lebih lamban.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2011 menetapkan bahwa pada tahun 2014
adalah mulai dilaksanakannya Sistem Jaminan Kesehatan Semesta (Universal
Health Coverage atau UHC), dikelola oleh sebuah badan pelaksana tunggal,
yaitu BPJS-Kesehatan.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 31


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

3.1 Identifikasi Permasalahan


3.1.1 Masalah Demografi
1. Kependudukan
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di wilayah UPT Puskesmas
Panongan tahun 2020 sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini.

TABEL 3.1 JUMLAH PENDUDUK, KK, KEPADATAN PENDUDUK DAN


RUMAH DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN
TAHUN 2020

Rumah
Kepadatan
Jumlah Jumlah 2
No Desa (KM ) Penduduk/
Penduduk KK Perm Semi Tidak
KM2
anen Perman Perman
anen en
1 Panongan 4.632 1.390 3,75 1.173,1 1.096 45 21

2 Pasindangan 3.202 919 2,47 1.203,2 834 10 10

3 Biyawak 4.504 1.640 3,42 1.249,7 992 46 9

4 Panyingkiran 4.149 1.210 2,99 1.310,7 968 11 11


Randegan
5 2.402 1.099 3,04 714,4 977 86 12
Wetan
Randegan
6 3.970 1.089 2,63 1.422,1 897 22 8
Kulon
Total 22.859 7.347 18,3 1.173,5 5.764 220 71

2. Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian

TABEL 3.2 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS MATA PENCAHARIAN DI


WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Buruh Pedag Peng Peter Mon Buruh PNS/TNI


No Desa Petani
Tani ang rajin nak tir Jasa POLRI

1 Panongan 453 1.194 173 1 46 6 521 60


2 Pasindangan 483 435 87 4 44 10 446 16

UPT PUSKESMAS PANONGAN 32


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Buruh Pedag Peng Peter Mon Buruh PNS/TNI


No Desa Petani
Tani ang rajin nak tir Jasa POLRI
3 Biyawak 726 1.213 149 4 61 3 129 28
4 Panyingkiran 492 489 180 3 58 1 334 20
Randegan
5 581 465 135 7 49 2 864 27
wetan
Randegan
6 224 429 397 5 39 2 162 15
kulon
Total 2.959 4.225 1.121 24 297 24 2.456 166

Dari Tabel 3.2 jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan atau mata pencaharian
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panongan sebagian besar adalah petani (4.225
orang), selanjutnya adalah buruh tani (2.959 orang), buruh jasa (2.456 orang),
pedagang (1.121 orang), peternak (297 orang), PNS/TNI/POLRI (166 orang), pegawai
montir (24 orang), dan pengrajin (24 orang), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik 3.1 di bawah ini.

GRAFIK 3.1 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN DI WILAYAH


KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

b. Penduduk Miskin

TABEL 3.3 KELUARGA MISKIN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN


TAHUN 2020

HASIL PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA


Keluarga Pra Keluarga
No Desa Sejahtera Sejahtera I Kel. Kel. Kel. Jml
Sejaht Sejaht Sejaht
Bkn Bkn era I era II era III
ALEK ALEK
ALEK ALEK
1 Panongan 227 - 290 - 290 290 290 517

UPT PUSKESMAS PANONGAN 33


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

HASIL PENTAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA


Keluarga Pra Keluarga
No Desa Sejahtera Sejahtera I Kel. Kel. Kel. Jml
Sejaht Sejaht Sejaht
Bkn Bkn era I era II era III
ALEK ALEK
ALEK ALEK
2 Pasindangan 202 - 298 - 298 298 298 500
3 Biyawak 320 - 277 - 277 277 277 597
4 Panyingkiran 228 - 256 - 256 256 256 484
Randegan
5 336 - 177 - 177 177 177 513
Wetan
Randegan
6 251 - 191 - 191 191 191 442
Kulon
7.34
Total 1.464 1.416 1.489 1.489 1.489
7

c. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data BPS Kecamatan Jatitujuh tingkat pendidikan mayoritas
penduduk Kecamatan Jatitujuh memiliki pendidikan terakhir tamat SD. Penduduk
yang berpendidikan SD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panongan jumlahnya
mencapai 4.164 jiwa. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah penduduk berdasarkan
tingkat pendidikan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panongan Kecamatan Jatitujuh
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DI WILAYAH


KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Tamat Tamat
No Desa Tamat SD/MI Tamat PT
SLTP SLTA/MA
1 Panongan 446 784 545 129

2 Pasindangan 1.095 769 405 26

3 Biyawak 1.928 1.721 1.033 28

4 Panyingkiran 925 535 464 53

5 Randegan Wetan 2.413 718 354 46

6 Randegan Kulon 420 680 502 32

TOTAL 7.227 5.207 3.303 314

Salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan adalah
tersedianya guru dalam jumlah cukup dan berkualitas. Di Kecamatan Jatitujuh secara
umum perkembangan jumlah guru dari tahun ke tahun terus meningkat, baik guru

UPT PUSKESMAS PANONGAN 34


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

SD, SMP, maupun SMA/SMK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.2 di
bawah ini.

GRAFIK 3.2 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DI


WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Sedangkan data jumlah sekolah dan pondok pesantren di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panongan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 JUMLAH SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN DI WILAYAH UPT


PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

SMU /
SMP/
No Nama Desa PAUD TK SD/ MI MA/ PONTREN
MTS
SMK

1 Panongan 2 1 2 1 - 1

2 Pasindangan 1 1 2 - - 1

3 Biyawak 1 1 3 - - -

4 Panyingkiran 2 1 2 - 1 4

5 Randegan Wetan 1 1 2 - - 1

6 Randegan Kulon 1 1 2 - - -

Total 8 6 13 1 1 7

UPT PUSKESMAS PANONGAN 35


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

3.1.2 Masalah Kesehatan


1. Kematian
a. Kematian Kasar
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang
menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun
tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab
belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai
risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang
masih muda. Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun
tertentu, di suatu wilayah tertentu. Jika tidak ada indikator kematian
yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai
keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang
bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan
menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.

TABEL 3.6 ANGKA TINGKAT KEMATIAN KASAR DI WILAYAH


KERJA UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

NO NAMA DESA JUMLAH JUMLAH CDR KET


PENDUDUK KEMATIAN
1 Panongan 3.771 17 4,5
2 Pasindangan 3.027 15 4,9
3 Randegan Kulon 3.370 16 47
4 Randegan Wetan 3.671 18 4,9
5 Panyingkiran 3.773 14 3,7
6 Biyawak 4.926 25 5,1
22.358 100 4,5

b. Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator status kesehatan masyarakat. Pada tahun 2018 AKI di Indonesia
masih tinggi, yakni 305 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula AKB masih
tergolong tinggi yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut tentunya masih
menjadi tantangan semua pihak untuk mencapai target SDGs (Sustainable
Development Goals) dimana secara global pada tahun 2030 diharapakan AKI
kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB kurang dari 12 per 1.000
kelahiran hidup.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 36


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

TABEL 3.7 KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB DI UPT PUSKESMAS


PANONGAN TAHUN 2020

Jumlah Kematian Ibu


Penyeb Kematian Ibu Kematian Ibu Kematian Ibu
Jumlah
ab Hamil Bersalin Nifas
20- 20-
<20 ≥35 <20 ≥35 <20 20- ≥35 <20 20- ≥35
34 34
th th th th th 34 th th th 34 th th
th th
Perdara
- - - - - - - - - - - -
han
HDK - - - - - - - - - - - -
Infeksi - - - - - - - - - - - -
PEB - - - - - - 1 - - 1 - -
Penyakit
- - - - - - - - - - - -
Jantung

Dari tabel 3.7 di atas, bahwa angka kematian ibu (AKI) di UPT
Puskesmas Panongan tahun 2020 adalah 1 (satu) orang dari 395 kelahiran
hidup, yaitu pada ibu nipas usia 18 tahun akibat pre ekslampsi berat (PEB).

c. Kematian Bayi
Jumlah kelahiran Tahun 2020 adalah 396, dengan bayi baru lahir hidup
395, dan lahir mati 1 (satu). Lahir mati (Still Birth) ditandai oleh tidak ada
satupun tanda-tanda kehidupan pada saat atau setelah kelahiran. Lahir mati
adalah kematian janin di antara minggu ke 20 kehamilan (bulan ke 5).
Kematian bayi (neonatal) di UPT Puskesmas Panongan tahun 2020
disebabkan IUFD.

TABEL 3.8 JUMLAH KEMATIAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA


ERDASARKAN PENYEBAB DI UPT PUSKESMAS
PANONGAN TAHUN 2020

Penyebab Neonatus Bayi Balita Jumlah


BBLR - - - -
Asfiksia - - - -
IUFD 1 - - 1
Lahir Mati - - - -
Kelainan
- - - -
Kongenital
JUMLAH 1 - - 1

UPT PUSKESMAS PANONGAN 37


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2. Kesakitan
1. Gambaran Umum Masalah Kesehatan
Jumlah kunjungan pasien yang berobat ke UPT Puskesmas Panongan dan
jaringanya tahun 2020 sebanyak 6.379 orang, dari data tersebut diperoleh pola
sepuluh besar penyakit seperti dalam grafik berikut :

TABEL 3.9 KUNJUNGAN RAWAT JALAN BERDASARKAN JENIS


PELAYANAN UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

JUMLAH KUNJUNGAN
TEMPAT
NO
PELAYANAN
GRATIS BPJS KESEHATAN (KIS) JUMLAH

Puskesmas
1 3.253 3.126 6.379
Panongan

GRAFIK 3.3 10 BESAR PENYAKIT UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN


2020

Dari grafik 3.3 di atas dapat dilihat bahwa 10 besar penyakit di UPTD
Puskesmas Panongan tahun 2020 didominasi oleh penyakit tidak menular (PTM).
Sedangkan gambaran pola 10 besar penyakit balita menurut pendekatan MTBS
dapat dilihat pada grafik berikut:

UPT PUSKESMAS PANONGAN 38


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

GRFIK 3.4 SEPULUH BESAR PENYAKIT MTBS UPT PUSKESMAS PANONGAN


TAHUN 2020

Dari grafik 3.4 di atas, penyakit yang paling banyak diderita oleh anak
balita hasil pendekatan MTBS di UPT Puskesmas Panongan tahun 2020
adalah Batuk Bukan Pneumonia.

2. Gambaran Penyakit Menular


a. Penyakit Menular Bersumber Binatang
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Panongan pada tahun 20 20tidak
terjadi kasus demam berdarah dengue (DBD). Upaya penyuluhan, pelatihan
kader jumantik dan kegiatan pengendalian vektor melalui kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilaksanakan secara kontinyu dan
konsisten sehingga kasus penyakit demam berdarah (DBD) tidak ada.
b. Penyakit Menular Langsung
1) TB Paru
Distribusi hasil kegiatan penemuan TBC Paru tahun 2018 di UPT
Puskesmas Panongan adalah sebagai berikut :

TABEL 3.10 DISTRIBUSI HASIL KEGIATAN PENEMUAN TBC PARU


PER TRIWULAN UPT PUSKESMAS PANONGANTAHUN
2018

TRI TBC PARU BTA (+) BTA (-) TBC


NO SUSPEK TOTAL
WULAN BARU KAMBUH RO (+) ANAK
1 I 64 6 - 2 - 8
2 II 57 5 - 2 - 7
3 III 66 6 - 2 - 8
4 IV 67 6 - 2 - 8
TOTAL 254 23 - 8 - 31

UPT PUSKESMAS PANONGAN 39


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Distribusi penderita TBC Paru menurut tempat tinggal terbanyak di


Desa Panongan, kemudian Desa Randegan Wetan, dan Desa Biyawak
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

GRAFIK 3.5 DISTRIBUSI PENDERITA TB MENURUT TEMPAT UPT


PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2018

Distribusi penderita TBC Paru menurut kelompok umur di UPT


Puskesmas Panongan tahun 2018 terbanyak pada usia produktif, yaitu
pada kelompok umur 15-44 tahun 13 kasus dan pada kelompok umur 45-
59 tahun sebanyak 10 kasus, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

GRAFIK 3.6 DISTRIBUSI PENDERITA TBC PARU PADA KELOMPOK


UMUR UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2018

UPT PUSKESMAS PANONGAN 40


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2) Kusta
Hasil kegiatan penemuan penderita Kusta pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
a. CDR (Case Detection Rate)
2/21.744 X 100.000 = 9,2
b. Prevalensi Rate
2/21.744 X 10.000 = 0,9
Pada tahun 2018 ditemukan dan diobati 2 penderita baru kusta type MB.

GRAFIK 3.7 DISTRIBUSI PENDERITA KUSTA MENURUT TEMPAT UPT


PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2018

Dari grafik 3.7 di atas dapat dilihat bahwa distribusi penderita kusta
menurut tempat hanya ada di 2 (dua) desa yaitu Desa Randegan wetan 1
kasus dan Desa Randegan Kulon 1 kasus.
3) Diare
Data penyakit diare dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

GRAFIK 3.8 CAKUPAN PENYAKIT DIARE BERDASARKAN KELOMPOK


UMUR UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

UPT PUSKESMAS PANONGAN 41


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Dari Grafik 3.8 di atas cakupan penderita diare menurut kelompok


umur tahun 2020 sebanyak 59 % terdapat pada kelompok umur >5 tahun.

GRAFIK 3.9 CAKUPAN PENANGANAN PENYAKIT DIARE PER DESA


UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Dari Grafik 3.9 di atas, bahwa cakupan penderita diare terbanyak


adalah desa biyawak.

4) ISPA/Pneumonia
Pada tahun 2019 di UPT Puskesmas Panongan terdapat 542 penderita
batuk bukan pneumonia, pneumonia 38 kasus, dan pneumoni berat 2 kasus.
Penderita pneumonai dan pnuemoni berat menurut golongan umur dapat dilihat
pada grafik di bawah ini:

GRAFIK 3.10 CAKUPAN ISPA/PNEUMONIA BERDASARKAN KELOMPOK


UMUR UPT PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2019

UPT PUSKESMAS PANONGAN 42


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

5) Campak
Pada Tahun 2020 di wilayah kerja UPT Puskesmas Panongan tidak ada
kasus penyakit campak.
3. Gambaran Penyakit Tidak Menular
a. Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan
pada sel-sel tubuh yang akhirnya mempengaruhi fungsi organ secara
menyeluruh. Proses penuaan adalah penyebab penyakit degeneratif paling
umum. Penyakit degeneratif di wilayah kerja UPT Puskesmas Panongan di
antaranya penyakit hipertensi 625 kasus, diabetes mellitus (DM) 135 kasus ,
osteo artritis 75 kasus dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

GRAFIK 3.11 CAKUPAN PTM BERDASARKAN KELOMPOK UMUR UPT


PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2019

b. Gangguan Jiwa
Data kesakitan jiwa tahun 2019 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Panongan sebanyak 26 kasus terdeteksi dini gangguan kesehatan jiwa dan
mendapatkan penanganan, dan 2 kasus gangguan jiwa berat yang mendapat
penanganan rujukan spesialistik.

3. Status Gizi
Status Gizi berdasarkan BB/U di wilayah kerja UPT Puskesmas Panongan
pada Tahun 2019 yaitu status gizi sangat kurus sebesar 0,2 %, kurus 1,2 %,
normal 97% dan gemuk 12 %. Hasil penilaian status gizi dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

UPT PUSKESMAS PANONGAN 43


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

TABEL 3.11 CAKUPAN STATUS GIZI BB/TB WILAYAH UPT PUSKESMAS


PANONGAN TAHUN 2019

STATUS GIZI BB/TB (%)


NO DESA
SANGAT KUR NORM
% % % GEMUK %
KURUS US AL
1 Panongan 1 0,3 1 0,3 355 98,9 0 0,0
2 Pasindangan 0 0,0 0 0,0 195 98,5 0 0,0
3 Biyawak 1 0,3 0 0,3 321 97,6 2 0,6
4 Panyingkiran 1 0,4 6 2,3 244 94,9 0 0,0
Randegan
5 0 0,0 5 1,8 269 94,7 10 3,5
wetan
Randegan
6 0 0,0 9 3,2 275 96,8 0 0,0
kulon
TOTAL 3 0,2 21 1,2 1,659 97,0 12 0,7

4. Lingkungan dan Perilaku


Di Puskesmas Panongan kepemilikan jamban pada tahun 2020
sebesar 95,97% yang meliputi 6 desa wilayah kerja, yaitu: Desa Panongan
(100%), Desa Pasindangan (100%), Panyingkiran (90.12%), Randegan
Wetan (100%), Randegan Kulon (100%), dan Desa Biyawak (85,70%)
dengan cakupan kepemilikan jamban terendah. Sedangkan pencapaian
bebas BABS di Puskesmas Panongan tahun 2020 adalah 66,6%. 4 desa
sudah dideklarasikan sebagai desa ODF (ope defecation free), yaitu Desa
Panongan Desa Pasindangan, Desa Randegan Wetan, Desa Randegan
Kulon.

5. Kejadian Luar Biasa (KLB)


World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Pandemik pada tanggal 11 Maret 2020.
Penyebaran COVID-19 di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu,
menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar, dan telah
berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes)
menetapkan kasus virus corona sebagai kejadian luar biasa (KLB)
berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/
MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus sebagai
Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah.
Di Kabupaten Majalengka dengan pertimbangan situasi nasional dan
regional Jawa Barat terkait cepatnya penyebaran Covid-19, Bupati

UPT PUSKESMAS PANONGAN 44


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Majalengka menerbitkan Surat Edaran Bupati Majalengka Nomor :


400/480/Kesra, tanggal 15 Maret 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan
Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten
Majalengka.
Di UPT Puskesmas Panongan pada tahun 2020 tercatat 8 kasus
terkonfirmasi Covid-19 yang tersebar pada 5 desa wilayah kerja UPT
Puskesmas Panongan, 1 diantaranya teridentifikasi sebagai kasus
transmisi lokal. Dari 8 kasus yang terkonfirmasi covid-19 pada tahun 2020,
6 orang sembuh, 2 orang meninggal. Terdapat kasus suspek 1 orang dan
probable 1 orang.

Tabel 3.12 SEBARAN KASUS TERKONFIRMASI COVID-19 DI UPT


PUSKESMAS PANONGAN TAHUN 2020

Konfirmasi
Jml Susp Prob
No. Desa Ket
Kasus Isola Selesai Menin ect able
si Isolasi ggal
1 Panongan 2 0 1 0 0 1

2 Pasindangan 2 0 1 0 1 0
Randegan
3 2 0 2 0 0 0
Kulon
Randegan
4 0 0 0 0 0 0
Wetan
5 Panyingkiran 2 0 1 1 0 0

6 Biyawak 4 0 1 1 1 1

Total 12 0 6 2 2 2

3.1.3 Analisis Sistem Kesehatan


Sampai saat ini Majalengka belum memiliki Sistem Kesehatan Daerah
(SKD). Sistem kesehatan perlu disusun oleh karena pada tingkat nasional
telah ditetapkan SKN (Sistem Kesehatan Nasional) ditetapkan dalam
Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012, untuk Sistem Kesehatan Daerah
(SKD) penetapannya dilakukan melalui Peraturan Daerah. SKN terdiri dari
tujuh Subsistem kesehatan Indonesia yang terdiri dari :
1. Pengelolaan tatalaksana kesehatan
2. Pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia)
3. Pengelolaan obat, alat kesehatn dan minumam
4. Pengelolaan sistem informasi

UPT PUSKESMAS PANONGAN 45


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

5. Pemberdayaan masyarakat
6. Sistem pembiayaan kesehatan
7. Sistem pelayanan kesehatan terdiri dari UKM (Usaha Kesehatan
Masyarakat) dan UKP (Usaha Kesehatan Primer).

3.2 Telaahan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka


Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai visi
Kabupaten Majalengka “ Majalengka Raharja”. Dalam Renstra Bidang Kesehatan
Tahun 2018-2023 ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka adalah
“Masyarakat Kabupaten Majalengka yang Sehat dalam rangka mewujudkan
Majalengka Raharja”.
Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan MAJALENGKA
RAHARJA dalam Visi kami adalah : “ Terwujudnya Tata Kehidupan dan Penghidupan
Masyarakat Majalengka yang Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera:

Religius : Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka


dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, mampu menjalankan dan
mengamalkan ajaran agama dengan didukung sarana dan
prasarana keagamaan yang memadai.
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau golongan
tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang
tentram, tertib, bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan
Harmonis : konflik sosial.
Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan
Sejahtera : keserasian antara seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) pembangunan.
Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang
berkecukupan, bahagia secara lahir dan batin dengan
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup.

Untuk mewujudkan Visi tersebut ada 5 kegiatan pokok yang dilaksanakan, yaitu
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 46


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima


kepada masyarakat.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan
lintas sektor terkait.
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup
sehat.
Sedangkan tujuan yang mendukung pelaksanaan misi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan
merata kepada seluruh masyarakat mempunyai tujuan :
a. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan
b. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan merata kepada
seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional
mempunyai tujuan :
a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sesuai
standar kompetensi.
b. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga
3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima
kepada masyarakat mempunyai tujuan :
a. Meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan
b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung mutu
manajemen.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan
lintas sektor terkait mempunyai tujuan :
a. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas sektor.
b. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas program.
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup
sehat.
a. Mendorong upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan.
b. Mendorong terlaksananya kegiatan Desa Siaga untuk mencapai keluarga
sehat.
c. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan.
Akhirnya, pembangunan kesehatan memerlukan tata kelola (administrasi dan
manajemen yang efektif dan efisien).

UPT PUSKESMAS PANONGAN 47


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

3.3 Telaahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka


Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting
dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta
memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu
selama 5 (lima) tahun atau selalma periode RPJMD Kabupaten Majalengka tahun
2018-2023. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras
dengan arahan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Bidang Kesehatan Kabupaten
Majalengka adalah untuk meningkatkan akses dan mutu sarana dan prasarana
kesehatan pada seluruh wilayah Kabupaten Majalengka melalui strategi
pembangunan dan rehabilitasi puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya,
dengan arah kebijakan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas
untuk masyarakat umum dan miskin.
Strategi untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan
melalui strategi :
a. Strategi Pertama, meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan
puskesmas dengan arah kebijakan :
1. Peningkatan sistem pembiayaan kesehatan
2. Peningkatan sistem rujukan pelayanan kesehatan sesuai SOP kesehatan
3. Peningkatan ketersediaan dan pelayanan informasi kesehatan
4. Peningkatan sistem informasi dan surveillance Epidemiologi yang evidence
base.
b. Strategi Kedua, meningkatkan pelayanan kesehatan penduduk miskin dengan
arah kebijakan perluasan cakupan pelayanan kesehatan penduduk miskin.

Upaya menurunkan AKI dan AKB dengan strategi :


a. Strategi Pertama, Meningkatkan promotif dan preventif kesehatan masyarakat,
dengan arah kebijakan :
1. Meningkatkan cakupan desa siaga aktif
2. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Strategi Kedua , meningkatkan upaya keselamatan ibu hamil dan nifas serta bayi
dan optimalisasi kepesertaan KB dengan arah kebijakan akselerasi penurunan
angka kematian ibu dan bayi.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 48


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

c. Strategi ketiga, meningkatkan perbaikan gizi balita dengan arah kebijakan


pemberian makanan tambahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan
pemulihan.
d. Strategi keempat, meningkatkan upaya pencegahan , pemberantasan dan
pengendalian penyakit dengan arah kebijakan :
1. Memperluas jangkauan upaya pencegahan, penanggulangan penyakit
2. Peningkatan sistem informasi dan surveillance epidemiologi yang evidence
base.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia kesehatan dengan


strategi meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya, dengan arah kebijakan :
a. Pelaksanaan bimbingan teknis dan pendidikan serta pelatihan bagi tenaga
kesehatan di puskesmas/pustu dan jaringannya
b. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya.

3.4 Telaahan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Majalengka 2011-2031 juga direncanakan penetapan
Kawasan Strategis, sebagai berikut:
1. Kawasan Strategis Provinsi
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan. Penetapan KSP Jawa
Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan, kriteria, dan
arahan penanganan di masing-masing KSP yang ditetapkan. Kawasan Strategis
Provinsi di Kabupaten Majalengka adalah:
a. KSP Bandara Internasional Jawa Barat Dan Kertajati Aerocity
Bandara Internasional Jawa Barat yang didukung dengan Kertajati
Aerocity ditetapkan di Kabupaten Majalengka diharapkan dapat memberikan
pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan
keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan atau
pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi. Arahan pemanfatan ruang
pada kawasan bandara meliputi upaya untuk:
1) Mengembangkan kawasan Bandara dengan menganut keserasian antara
prinsip keamanan dan prinsip kesejahteraan masyarakat.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 49


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2) Mengembangkan bandara
3) Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah di sekitarnya
4) Kerjasama dengan pihak swasta
5) Mengembangkan dan memberdayakan potensi Bandara.
b. KSP Koridor Bandung-Cirebon
Kawasan Koridor Bandung-Cirebon disusun sebagai alat untuk
memadukan pengembangan Wilayah Jawa Barat yang terkait dengan Wilayah
Kabupaten Majalengka.Kawasan koridor Bandung-Cirebon didefinisikan
sebagai kawasan yang membentuk koridor sepanjang jalan Bandung-Cirebon.
Kawasan tersebut memiliki keterkaitan fungsional meliputi keterkaitan fisik
secara langsung, dan memiliki orientasi (ekonomi, pergerakan dan sosial
budaya) sangat kuat dari dan ke jalur jalan tersebut pada kabupaten/kota
terkait.Pengembangan kawasan diarahkan pada pertumbuhan wilayah yang
efektif, sumber daya mengalir ke seluruh wilayah secara efisien dan
menstimulasi perkembangan daerah di kawasan koridor. Arahan pemanfatan
ruang pada kawasan pengembangan koridor Bandung-Cirebon meliputi upaya
untuk :
1) Meningkatkan fungsi dan peran strategis sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi lokal, regional, nasional.
2) Mendorong peran kawasan-kawasan andalan sebagai penggerak
pengembangan ekonomi.
3) Mengembangkan kawasan budidaya secara berkelanjutan; 4) Menjaga
kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan kritis.
4) Membangun pusat pengembangan wilayah di kawasan kepadatan rendah
untuk menyeimbangkan distribusi penduduk dan kegiatan.
5) Meningkatkan kerjasama antara instansi pemerintah terkait dalam rangka
pembangunan koridor dan penanganan permasalahan.
6) Memfasilitasi kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
Kota/Kabupaten.
7) Mengembangkan pola-pola kerjasama pembangunan lintas batas dengan
Kabupaten.
8) Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan koridor secara
selektif yang didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai.
9) Mengembangkan kawasan agroindustri
10) Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang
dikembangkan.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 50


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

2. Kawasan Strategis Kabupaten


Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Pengembangan kawasan strategis di Kabupaten Majalengka diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, serta dapat berperan sebagai
“motor penggerak” pembangunan wilayah di sekitarnya demi keseimbangan
pembangunan antara pusat-pusat distrik dengan kawasan perdesaan.
Berdasarkan pengembangan potensi unggulan daerah, serta mendorong
terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerjasama antar-sektor,
antar-pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang usaha
dan berinvestasi di daerah, maka direncanakan beberapa kawasan strategis,
yaitu:
a. Kawasan Potensial Tumbuh
Kawasan potensial tumbuh meliputi :
1) Sekitar jalan tembus Majalengka - Lemahsugih meliputi Kecamatan
Majalengka, Maja, Bantarujeg dan Lemahsugih.
2) Sekitar Jalan Lingkar Luar Kota Majalengka meliputi Kecamatan
Panyingkiran, Cigasong dan Majalengka.
b. Kawasan Agropolitan
Kawasan agropolitan adalah kawasan pengembangan agropolitan yang
berada Kecamatan Ligung dan Kecamatan Lemahsugih.
c. Kawasan Wisata Sindangwangi
Kawasan wisata Sindangwangi adalah kawasan wisata terintegrasi yang
berada di wilayah Kecamatan Sindangwangi.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis


Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena aktual atau
hal-hal yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan
memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan
sehingga perlu diatasi secara berkala.
Isu strategis khusus yang harus diperhatikan dalam Renstra UPT Puskesmas
adalah kebijakan-kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dalam
melaksanakan kebijakan-kebijakan nasional dan daerah yang harus dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, yaitu :

UPT PUSKESMAS PANONGAN 51


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

1. PMK No. 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Tabel 3.13 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

No. Jenis Layanan Dasar Mutu Layanan Penerima Pernyataan Standar


Dasar Layanan Dasar
1 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil
ibu hami pelayanan mendapatkan
antenatal pelayanan antenatal
sesuai standar
2 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu bersalin
ibu bersalin pelayanan mendapatkan
persalinan. pelayanan
persalinan sesuai
standar
3 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Bayi baru lahir Setiap bayi baru lahir
bayi baru lahir pelayanan mendapatkan
kesehatan bayi pelayanan kesehatan
baru lahir sesuai standar.
4 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Balita Setiap balita
balita pelayanan mendapatkan
kesehatan balita. pelayanan kesehatan
sesuai standar
5 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Anak pada usia Setiap anak pada usia
pada usia pendidikan skrining kesehatan pendidikan dasar pendidikan dasar
dasar usia pendidikan mendapatkan skrining
dasar kesehatan sesuai
standar
6 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara
pada usia produktif skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 15 s.d.
usia produktif. 15 s.d. 59 tahun 59 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar
7 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara
pada usia lanjut skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 60
usia lanjut. 60 tahun ke atas tahun ke atas
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar
8 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Penderita Setiap penderita
penderita hipertensi pelayanan hipertens hipertensi
kesehatan mendapatkan
penderita pelayanan kesehatan
hipertensi sesuai standar
9 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Penderita Setiap penderita
penderita Diabetes pelayanan Diabetes Melitus Diabetes Melitus
Melitus kesehatan mendapatkan
penderita pelayanan kesehatan
Diabetes Melitus sesuai standar
10 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan
orang dengan gangguan pelayanan gangguan jiwa gangguan jiwa (ODGJ)
jiwa berat kesehatan jiwa (ODGJ) berat berat mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar

UPT PUSKESMAS PANONGAN 52


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

No. Jenis Layanan Dasar Mutu Layanan Penerima Pernyataan Standar


Dasar Layanan Dasar
11 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan
orang dengan TB pelayanan TB. TB mendapatkan
kesehatan TB. pelayanan TB sesuai
standar.
12 Pelayanan kesehatan Sesuai standar Orang berisiko Setiap orang berisiko
orang dengan risiko mendapatkan terinfeksi HIV terinfeksi HIV (ibu
terinfeksi HIV pemeriksaan HIV (ibu hamil, hamil, pasien TB,
pasien TB, pasien pasien IMS,
IMS, waria/ waria/transgender,
transgender, pengguna napza, dan
pengguna napza, warga binaan
dan warga lembaga
binaan lembaga pemasyarakatan)
pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar.

2. PMK No. 39 Tahun 2016 tentang PIS-PK

Tabel 3.14 Indikator Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga

Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak


1 Keluarga mengerti program keluarga berencana (KB)
2 Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar
3 Balita mendapatkan imunisasi lengkap
4 Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan
5 Pemantauan pertumbuhan balita
Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
6 Penderita hipertensi berobat teratur
7 Penderita TB paru berobat sesuai standar
Perilaku Sehat
8 Tidak adanya anggota keluarga yang merokok
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Lingkungan Sehat
10 Mempunyai sarana air bersih
11 Menggunakan jamban keluarga
Kesehatan Jiwa
12 Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa

3. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 telah melakukan gerakan masyarakat


sehat, yang merupakan kegiatan lintas sektor. Untuk sektor kesehatan tiga
kegiatan yang perlu dilakukan sebagai berikut yaitu:
a. Kampanye mendorong aktivitas fisikKampanye makanan sehat (banyak
makan buah, makan sayur dan makan ikan).
b. Kampanye untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur atau
regular.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 53


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

c. Ada program kesehatan yang menjadi prioritas nasional dan harus


dilaksanakan oleh daerah.
d. Program prioritas tersebut adalah sebagai berikut:
1) Eliminasi penyakit menular tertentu: filariasis dan malaria;
2) Mengurangi/menghilangkan stunting balita
3) Menurunkan kematian ibu
4) Menurunkan kematian bayi
5) Memprioritaskan tiga penyakit menular (AIDS, TB dan Malaria).
4. Puskesmas Nganjang Ka Imah : perwujudan pelayanan gratis, berkualitas dan
tuntas merupakan salah satu program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Majalengka periode tahun 2018-2023
5. Rencana Pengembangan Layanan Puskesmas di UPT Puskesmas Panongan,
berdasarkan hasil survey identifikasi harapan dan kebutuhan masyarakat :
 Layanan pemeriksaan USG ibu hamil
 Layanan pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi.
 Penataan dan pengelolaan area parker dan kantin sehat

UPT PUSKESMAS PANONGAN 54


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah UPT Puskesmas Panongan


Maksud penyusunan Renstra adalah sebagai penjabaran visi, misi, dan
program dalam bidang kesehatan yang tercantum dalam RPJMD serta
penjabaran RPJMN bidang kesehatan secara nasional, yang memuat arah
kebijakan pembangunan kesehatan dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
Adapun tujuan penyusunan Renstra UPT Puskesmas Panongan adalah
sebagai berikut :
1. Adanya arah dan tujuan Pembangunan Bidang Kesehatan selama 5 Tahun
kedepan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas, baik antar wilayah,
antar ruang, antar fungsi Pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam bidang
Kesehatan;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Untuk memudahkan penilaian terhadap hasil capaian kinerja pembangunan
bidang kesehatan, baik Tahunan maupun Lima Tahunan.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran RPJMD Kabupaten Majalengka sebagaimana
tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2018-2023,
yaitu sebagai berikut:

“VISI : Mewujudkan Masyarakat Majalengka Yang Religius


Adil Harmonis Sejahtera”

MISI TUJUAN SASARAN


Memantapkan kualitas kehidupan Mewujudkan Meningkatnya
beragama yang didukung dengan nilai-nilai pemahaman,
pemenuhan sarana dan agama dalam penghayatan, dan
prasarana keagamaan, serta prilaku pengamalan ajaran
memberdayakan tokoh-tokoh kehidupan agama
agama masyarakat

UPT PUSKESMAS PANONGAN 55


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

MISI TUJUAN SASARAN


Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan Mewujudkan Menurunnya Kesenjangan
untuk menciptakan pembangunan pemerataan antar wilayah dan antar
yang berkeadilan, rasa aman, pembangunan di sektor
tentram, dan tertib di masyarakat berbagai wilayah
dan sector

Pengurangan Tingkat
Kemiskinan
Menciptakan Terwujudnya situasi
situasi dan dan kondisi yang
kondisi yang aman, tentram, dan
kondusif di tertib di masyarakat
masyarakat
Membangun sinergi dan hubungan Mewujudkan Terwujudnya
yang harmonis dengan seluruh mitra tatakelola akuntabiltas kinerja
kerja dan pemangku kebijakan baik pemeritahan Terwujudnya akuntabilitas
yang baik keuangan
dengan unsur legislatif, pemerintah
desa, pemerintah provinsi, dan
pemerintah pusat serta para Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
pemangku kepentingan lainnya
Meningkatknya
Profesionalisme,
kinerja dan
kesejahteraan ASN
Meningkatkan kualitas layanan publik Mewujudkan Meningkatnya Mutu
terutama di sektor pendidikan, masyarakat pendidikan
kesehatan, infrastruktur, pertanian, yang cerdas,
pariwisata, perizinan, penanaman sehat dan Meningkatnya Derajat
modal, dan sektor-sektor unggulan, berdaya saing KesehatanMasyarakat
dengan didukung oleh sumber daya
Meningkatnya kualitas
aparatur yang
lingkungan
berintegritas,profesional, humanis, permukiman
dan melayani Meningkatnya
kesejahteraan petani
Meningkatnya kunjungan
wisata

Meningkatnya
Investasi sektor
Industri
Meningkatnya
ekonomi pedesaan
sesuai potensi
unggulan desa
Mewujudkan kemandirian desa Mewujudkan Meningkatnya status
untuk kesejahteraan masyarakat kemandirian kemajuan kemandirian
desa desa untuk desa
kesejahteraan
masyarakat
desa

UPT PUSKESMAS PANONGAN 56


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil


pembangunan Daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil
(outcome) program Perangkat Daerah. Sesuai dengan konsep misi dan arah
kebijakan RPJMD 2018-2023, maka ada beberapa sasaran dan program yang
perlu dicapai dan dilakukan dimasa 5 tahun mendatang. Sasaran dan program
tersebut dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
1) Pengendalian penyakit/ gangguan kesehatan
2) Penguatan sistem pelayanan kesehatan
3) Penguatan tata kelola kesehatan.

Tujuan dan Sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan


pemerintahan baik urusan wajib maupun pilihan dalam mendukung pelaksanaan
misi dan untuk mewujudkan visi pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan.
Program unggulan Bidang Kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk
peningkatan kualitas pelayanan dengan mengarahkan sasaran dan kebijakan di
bidang kesehatan sebagai berikut :
 Sasaran : menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
dengan strategi meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan
masyarakat.
 Sasaran : menurunkan angka gizi buruk, gizi kurang dan mencegah stunting
dengan strategi meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
pada upaya kesehatan berbasis masyarakat dan peningkatan mutu layanan
upaya kesehatan masyarakat.
 Sasaran : meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan di
Puskesmas Panongan melalui strategi pembangunan dan rehabilitasi
puskesmas dan jaringannya serta meningkatkan mutu layanan kesehatan
tingkat dasar dan rujukan melalui strategi meningkatkan mutu manajemen
pelayanan kesehatan puskesmas.
 Sasaran : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan dengan
strategi meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan tenaga di
puskesmas dan jaringannya.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 57


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan


mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki
dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Strategi yang
disusun untuk menyikapi isu strategis tersebut adalah peningkatan kualitas siklus
kehidupan manusia dan peningkatan kinerja penyelenggara pelayanan. Sedangkan arah
kebijakan merupakan suatu bentuk konkrit dari usaha pelaksanaan perencanaan
pembangunan yang memberikan arahan dan panduan agar lebih optimal dalam
menentukan dan mencapai tujuan.
Adapun Visi, Misi, Tujuan dan Strategi UPT Puskesmas Panongan, yaitu
sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Guna Mewujudkan Masyarakat Mandiri
Untuk Hidup Sehat dan Majalengka Raharja.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
c. Meningkatkan kemitraan lintas sektor bidang kesehatan
3. Tujuan
a. Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
b. Mewujudkan tata kelola puskesmas yang profesional, religius, inovatif, bermutu
dan akuntabel.
4. Strategi
a. Meningkatkan tata kelola puskesmas, melalui peningkatan manajemen puskesmas
yang terpadu dan berkesinambungan sehingga menghasilkan kinerja yang efektif
dan efisien.
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana, sumber daya manusia
yang kompeten, serta sumber dana yang memadai guna mewujudkan pelayanan
yang PRIMA (Profesional, Religius, Inovatif, Mutu dan Akuntabel).
c. Meningkatkan pembinaan peran masyarakat dalam bidang kesehatan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat.
d. Membangun dan meningkatkan jejaring kemitraan.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 58


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

5. Motto
“Melayani dengan hati yang tulus dan ikhlas bernilai ibadah”
6. Tata Nilai
 Profesional : Memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik untuk mendapatkan proses dan hasil yang optimal.
 Religius : Memiliki spirit mencintai kebenaran, bijaksana, menjaga amanah dan
kepercayaan, serta memiliki semangat pengabdian melayani masyarakat dengan
ikhlas.
 Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif yang
baru sebagai terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
 Mutu : Handal dalam memberikan pelayanan yang memenuhi standar didukung
teknologi, sarana, prasarana yang memadai dan SDM yang kompeten.
 Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan, dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan
pelayanan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
Program unggulan Bidang Kesehatan adalah upaya peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan dengan mengarahkan sasaran, strategi dan arah kebijakan di
bidang kesehatan sebagai berikut :

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


UPT PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


1. Meningkatkan Menurunan AKI Peningkatkan upaya keselamatan Akselerasi Penurunan
derajat dan AKB ibu hamil (ANC), ibu nifas, bayi, Angka Kematian Ibu dan
kesehatan balita, anak sekolah dan Bayi
masyarakat revitalisasi program KB, PIS-PK,
Germas, Nganjang Ka Imah,
Program inovatif : CENGHAR TI
PEUTING)

Peningkatkan perilaku hidup


bersih dan sehat

Peningkatkan upaya Memperluas jangkauan


pencegahan, pemberantasan dan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit menular penanggulangan penyakit
dan tidak menular serta peningkatan sistem
informasi dan surveillance
epidemiology yang
evidence base.

Peningkatan cakupan ASI Sosialiasi pentingnya ASI


Eksklusif pada ibu menyusui Eksklusif pada ibu
menyusui pada bayi umur
0-6 bulan

UPT PUSKESMAS PANONGAN 59


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


2. Meningkatkan Menurunkan Peningkatan perbaikan gizi Pemberian Makanan
derajat angka gizi balita Tambahan Penyuluhan
kesehatan buruk, gizi Peningkatkan partisipasi dan dan Pemberian
masyarakt kurang dan pemberdayaan masyarakat Makanan Tambahan
Mencegahan pada upaya kesehatan Pemulihan.
stunting berbasis masyarakat (program
inovatif : MAMIH ASIEK)
Peningkatkan partisipasi dan
pemberdayaan ASI eksklusif
pada ibu menysui dengan
melibatkan lintas program dan
lintas sektor.

3. Meningkatkan Meningkatkan Pembangunan dan rehabilitasi Peningkatan Sarana


derajat akses dan puskesmas dan jaringannya Prasarana dan Alat
kesehatan mutu sarana Kesehatan serta Mutu
masyarakat dan prasarana Pelayanan di
kesehatan di Puskesmas dan
Puskesmas Peningkatan mutu layanan jaringannya
Panongan dan kesehatan tingkat dasar dan
jaringannya rujukan
Peningkatkan mutu
manajemen pelayanan
kesehatan Puskesmas
4. Meningkatkan Meningkatkan Peningkatkan kapasitas dan Pelaksanaan bimbingan
derajat kualitas dan pemenuhan kebutuhan tenaga teknis dan Pengajuan
kesehatan kuantitas SDM di puskesmas dan jaringannya untuk pendidikan dan
masyarakat kesehatan pelatihan bagi tenaga
kesehatan di
puskesmas dan
jaringannya serta
Pengajuan pemenuhan
kebutuhan tenaga.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 60


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Dalam melakukan perencanaan pembangunan kesehatan tahun 2018-2023,


Arah Kebijakan menjadi acuan penyusunan Program dan Kegiatan. Rencana Program
pembangunan bidang Kesehatan yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai Misi
pembangunan Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023 sebagai mana tertuang dalam
RPJMD, adalah sebagai berikut :
1. Program tata kelola kesehatan, sebagai upaya dalam menyikapi arah kebijakan
pemenuhan SPM bidang kesehatan dengan sasaran :
 Terpenuhinya standar sarana dan parasarana Fasyankes
 Tersedianya system informasi kesehatan terintegrasi
 Tersedianya regulasi kesehatan
2. Program peningkatan sumberdaya kesehatan, dengan sasaran :
 Terjaminya ketersediaan obat dan vaksin esensial di Puskesmas
 Terpenuhinya alat kesehatan di Fasyankes sesuai standar
 Puskesmas minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
 Terselenggaranya SJSN dengan peserta mencapai UHC
3. Program pelayanan kesehatan, dengan sasaran :
 Cakupan Puskesmas memenuhi standar
 Meningkatnya status akreditasi Puskesmas dan Labkesda
4. Program peningkatan kesehatan ibu dan anak, dengan sasaran :
 Terpenuhinya SPM poin 1-5 dan 7.

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam lampiran, disesuaikan
dengan Masa Jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Panongan pada tahun
2018-2023 adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan layanan (retribusi yang biasa ditarik Puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, pendapatan JKN kapitasi dan non
kapitasi)
2. Pendapatan hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & BOP)

UPT PUSKESMAS PANONGAN 61


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

5. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah (jasa giro dan unit pengembangan usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran).
Belanja program, kegiatan dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

Puskesmas Panongan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut :

TAHUN 2021

SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN
DANA
TARGET (Rp)

Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 951.709.168,00


Penyediaan
Layanan Administrasi Pelayanan 100% 70.845.000,00
Kesehatan
Promotif dan preventif 100% 237.013.700,00
untuk UKM
dan UKP
Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan 100% 556.151.318,00 DANA
Kapitasi
Tingkat KHUSUS-
Daerah DAK Non
Obat dan bahan medis habis pakai 100% 9.930.040,00 Fisik-
Kabupaten/ BOKKB-
Kota Pemeriksaan, pengobatan, dan BOK
100% 16.669.505,00
konsultasi medis

Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan


Kesehatan neonatal yang dilakukan oleh bidan
JKN FKTP Non 100% 61.099.605,00
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan


100%
Kesehatan Ibu Hamil 11.988.700,00
Kegiatan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Penyediaan 100%
Kesehatan Ibu Bersalin 4.809.600,00
Layanan
Kesehatan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan DANA
100% KHUSUS-
Untuk UKM Kesehatan Balita 5.600.000,00
DAK Non
dan UKP Fisik-
Rujukan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan BOKKB-
100%
Tingkat Kesehatan Gizi Masyarakat 25.220.000,00 BOK
Daerah
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kota Kesehatan Kerja dan Olahraga 2.800.000,00

Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan


100% 5.400.000,00
Kesehatan Lingkungan

UPT PUSKESMAS PANONGAN 62


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan


100% 13.158.000,00
Promosi Kesehatan

Sub Kegiatan Pengelolaan Surveilans


100% 4.724.000,00
Kesehatan

Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan 3.704.000,00


100%
Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Sub Kegiatan Pelaksanaan Germas 100% 48.127.000,00

Sub Kegiatan Investigasi Awal


Kejadian Tidak Diharapkan (KIPI) dan 100% 19.120.000,00
POPM
DANA
Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan KHUSUS-
Sumber Manusia Kesehatan Sesuai 100% 38.400.000,00 DAK Non
Standar Fisik-
BOKKB-
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan BOK

Kesehatan bagi Penduduk pada


100% 53.952.400,00
Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Covid 19

UPT PUSKESMAS PANONGAN 63


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Kinerja penyelenggaraan urusan kesehatan dievaluasi melalui pendekatan


penetapan indikator kinerja daerah, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati terpilih pada akhir periode masa
jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap
tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat
dicapai. Indikator kinerja daerah pada RPJMD Tahun 2018-2023 dirumuskan
berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 64


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas digunakan sebagai acuan dalam melakukan


pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat
meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi
pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materil, administratif maupun politis.
Rencana strategis merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana yang
tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
sebagai upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang
berkualitas.

UPT PUSKESMAS PANONGAN 65


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

LAMPIRAN

RENCANA STRATEGIS UPT PUSKESMAS PANONGAN

KINERJA TARGET CAPAIAN SETIAP


KINERJA
PADA TAHUN
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN PADA AKHIR
AWAL
2021 2022 2023 PERIODE
PERIODE
1. Cakupan Ibu hamil K4 % 87,50 88 88 88 95

2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh % 100,70 87 87 87 90


nakes
3. Cakupan komplikasi Kebidanan ditangani % 221,4 98 100 100 80

4. Cakupan Pelayanan Nifas % 101,7 87 87 87 90


5. Cakupan KN1 % 106,75 80 80 80 90
6. Cakupan KN Lengkap % 104,3 80 80 80 90
7. Cakupan neonatus dengan komplikasi % 78,30 92 92 92 95
yang ditangani
8. Cakupan kunjungan bayi % 115,6 92 92 92 95
9. Cakupan pelayanan anak balita % 94,8 92 92 92 95
10. Cakupan KIP/K % 5 5 5 5 5
11. Cakupan penyuluhan dalam gedung % 100 100 100 100 65

12. Cakupan PHBS di tatanan rumah tangga % 65 65 65 100 100

UPT PUSKESMAS PANONGAN 66


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

KINERJA TARGET CAPAIAN SETIAP


PADA TAHUN KINERJA
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN PADA AKHIR
AWAL
PERIODE 2021 2022 2023 PERIODE

13. Cakupan institusi kesehatan ber-PHBS % 100 100 100 100 65


14. Cakupan penyuluhan luar gedung % 100 100 100 100 100
15. Cakupan prosentase posyandu purnama % 65 65 65 100 65
dan mandiri
16. Cakupan desa siaga aktif % 60 60 60 60 60

17. Cakupan kunjungan rumah % 100 50 50 50 50

18. Cakupan Desa UCI % 83,3 100 100 100 90

19. Cakupan sistem kewaspadaan dini % 90 95 90 90 90

20. Cakupan surveilans terpadu dini % 100 100 100 100 100

21. Cakupan pengendalian KLB % 100 100 100 100 100

22. Cakupan pneumonia balita % 25,8 84 84 84 86

23. Cakupan penemuan pasien baru TB BTA % 108,7 85 85 85 85


positif
24. Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA % 95,83 85 85 85 85
Positif

UPT PUSKESMAS PANONGAN 67


Rencana Strategis Tahun 2018-2023

KINERJA TARGET CAPAIAN SETIAP


PADA TAHUN KINERJA
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN PADA AKHIR
AWAL
2021 2022 2021 PERIODE
PERIODE
25. Cakupan penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100 100
26. Cakupan penemuan penderita diare % 21,7 80 80 80 100
27. Cakupan keluarga sadar gizi % 86,92 85 85 90 100

28. Cakupan balita ditimbang (D/S) % 77,4 80 80 80 85


29. Cakupan distribusi vitamin A bagi bayi 6- % 107,1 100 100 100 100
11 Bln
30. Cakupan distribusi vitamin A bagi balita % 85,8 90 90 90 90
(12-24 Bulan)
31. Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi % 102,4 100 100 100 100
ibu nifas
32. Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet % 92,3 90 90 90 90
pada ibu hamil
33. Cakupan distribusi MPASI baduta gakin % 13,8 100 100 100 100
34. Cakupan balita gizi buruk mendapat % 100 100 100 100 100
perawatan
35. Cakupan ASI Eksklusif % 24,11 70 70 70 80
36. Manajemen alat dan obat % 8,31 7,54 10 7,54 8
37. Manajemen operasional puskesmas % 8,19 9,33 9 9,33 9,43

38. Manajemen ketenagaan % 9,4 8,2 9,8 8,2 10

UPT PUSKESMAS PANONGAN 68


L. RENSTRA PUSKESMAS KASOKANDEL
RENSTRA PUSKESMAS KASOKANDEL
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2018 - 2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 1


Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala


Daerah Kabupaten Majalengka. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala
Daerah Kabupaten Majalengka, Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut
disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Kasokandel untuk maju
dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas Kasokandel
adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.
h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan
Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 2
Pusat Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA


PENDANAAN
Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS KASOKANDEL

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Kasokandel merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamata Kasokandel dan UPT Puskesmas Kasokandel berada di wilayah
desa Gunungsari
Puskesmas Kasokandel awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non rawat inap satu lantai pada tahun 1982 yang kemudian mengalami
renovasi menjadi dua lantai dan ditambahkan PONED pada tahun 2014 dan
2019 dilakukan lagi renovasi Gedung Puskesmas.
Puskesmas Kasokandel ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap
dan Poned yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor
445/Kep.106-Dinkes tahun 2019 tentang penetapan Puskesmas menjadi
Puskesmas Puskesmas mampu menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat
Keputusan upati Majalengka Nomor 445/Kep.106-Dinkes tahun 2019 dengan
ijin operasional Puskesmas Nomor 645.3/325/BPPTPM/VI/2013
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Kasokandel berada di
Kecamatan Kasokandel Kabupaten/Kota Majalengka, terletak di daerah
pedesaan Lat -6.740979237850687, Long 108.22563144009021

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Dawuan
Sebelah Timur : Kecamatan Jatiwangi
Sebelah Selatan : Kecamatan cigasong
Sebelah Barat : Kecamatan Kadipaten

Adapun Luas Wilayah : 31,61 km² , yang terdiri dari


Puskesmas Kasokandel secara administratif meliputi 10 desa, yaitu:
1. Desa Wanajaya
2. Desa Ranji Wetan
3. Desa Ranji Kulon
4. Desa Gunungsari
5. Desa Kasokandel
6. Desa Jatimulya
7. Desa Gandasari
8. Desa Girimukti
9. Desa Jatisawit
10. Desa Leuwikidang

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 - 10 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten : 15 km

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 4


Puskesmas Kasokandel merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kasokandel di
Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Kasokandel merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non Rawat Inap.

Puskesmas Kasokandel sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Puskesmas Kasokandel Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya


Gunungsari No.01 , Desa Gunungsari, Kec. Kasokandel Kabupaten
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 10 desa di wilayah kecamatan
Kasokandel UPT Puskesmas Kasokandel didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 1 Pustu, 10 Poskesdes, dan 53 Posyandu Balita serta 10 Posyandu
Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan


jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Jatimulya,gunungsari dan Gandasri

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Kasokandel,


terdapat juga beberapa industri besar dan industri rumah tangga di
Kecamatan Kasokandel

Tahun 2020 Puskesmas Kasokandel meraih sertifikat ISO 9001:2005


dilanjutkan dengan sertifikat akreditasi Puskesmas pada tahun 2019 dengan
Hasil Terakreditasi Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Kasokandel meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 5


- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Kasokandel meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan PONED
Pelayanan Poned di UPT Puskesmas Kasokandel juga melaksanakan
Pelayanan Persalinan 24 jam.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 6


UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kasokandel telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Kancing ( Pramuka Cinta Lingkungan )
- “RICEK” (RUTIN CEK KESEHATAN)
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Kasokandel juga melakukan Pelayanan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Kasokandel Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 7


c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 8


4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD
14) Penanggung Jawab Non Rawat Inap
15) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Ranji Wetan
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan Puskesmas
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 9


– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 10


g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 11


– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kasokandel meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Kasokandel sudah
memenuhi tenaga dokter, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli
Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter
gigi, bidan,perawat, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir,
tenaga keamanan. Sebagian besar ada tenaga masih berstatus non PNS
( honorer).

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Kasokandel :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 2 2 PNS 3 3 1
2 Dokter gigi 0 0 1 1 1
3 Apoteker 0 1 1 1 1
4 Asisten Apoteker 2 1 PNS, 1 2 2 1
honorer
5 Administrasi 0 0 1 1 1
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 2 2 2

7 Pengadministarasi 1 1 PNS 3 3 2
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 1 2 2 1
Aset Negara

10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 Honorer 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 1 1 1

13 Kebersihan 1 1 honorer 2 2 1

14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1

15 Penjaga 1 1 2 2 1
keamanan

16 Perawat 9 8 PNS, 1 15 15 5
honorer

Perawat desa 2 1 PNS, 1 2 2 0


(pustu/poskesdes) Honorer

17 Perawat gigi 1 PNS 1 1 0


18 Bidan 20 9 PNS, 2 PTT 9 24 24 4
honorer

Bidan 11 8 PNS,3 11 11 0
pustu/kesdes honorer
19 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 1 0
20 Ahli Tenaga 0 0 1 1 1
Laboratorium

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 Honor 2 2 1
Tenaga kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 0 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 54 32 PNS, 2 THL, 83 83 29


2 PTT, 18
honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Kasokandel berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Kasokandel dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 28.938.000
APBD
Bantuan
2 Operasional 553.810.000 592.792.550
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.329.027.716

4 Non Kapitasi

7 Jumlah

c) Sumber Daya Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana Puskesmas Kasokandel cukup lengkap


dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2019. Ada
Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan
dan kurang memadai diantaranya ruang poli rawat jalan serta perluasan
aula dan lahan parkir bagi karyawan dan pengunjung.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 14


Puskesmas Kasokandel belum memiliki mobil Operasional dan
ambulans yang belum memadai untuk melayani rujukan
kegawadaruratan Poned 24 Jam juga Sarana Pembuangan Air Limbah
( PAL ) Serta Tempat Penampungan Sementara limbah B3.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 1 1
3 Gedeng Posnkesdes 10 10
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 0
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 3 3
9 Alat kesehatan
10 PAL 0
11 Limbah B3 0

Puskesmas Kasokandel belum memiliki sarana pemeriksaan


laboratorium canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA),
dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS KASOKANDEL


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kasokandel Kecamatan


Kasokandel cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga banyak didirikannya
perusahaan / pabrik yang berakibat banyaknya pendatang dari luar
kecamatan hingga luar Kabupaten. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap
peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kasokandel dan
jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Kasokandel makin meningkat setiap


tahun.Hal ini karena Puskesmas Kasokandel berada di kawasan industri dan
wilayah pedesaan dimana banyak penduduknya yang berkunjung .

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 15


Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Kasokandel setiap tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Puskesmas Kasokandel 22.167 23.900 40944 39.217 20.156
2 Pustu 3756 3825 3568 3678 3884
3 Poskesdes Wanajaya 512 567 518 608 960
5 Poskesdes Ranji Kulon 754 799 1072 975 1034
6 Poskesdesa
654 457 559 650 690
Gunungsari
7 Poskesdesa Kasokandel 796 819 1.012 975 1245
8 Poskesdes Jatimulya 512 604 682 650 689
9 Poskesdes Gandasari 694 719 812 865 768
10 Poskesdes Girimukti 513 607 681 660 687
11 Poskesdes Jatisawit 680 700 800 864 760
12 Poskesdes Leuwikidang 530 685 753 973 846
Jumlah

Grafik Kunjungan Kunjungan Pasien


45000
40000
35000
JUMLAH

30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Poskes Poskes Poskes Poskes Poskes Poskes Poskes Poskes Poskes
Puskes des des des des des des des des des
Pustu
mas Wanaj Ranji Gunun Kasoka Jatimul Gunun Girimu Jatisaw Leuwik
aya Kulon gsari ndel ya gsari kti it idang
2015 22167 3756 512 754 654 796 512 694 513 680 530
2016 23900 3825 567 799 457 819 604 719 607 700 685
2017 40944 3568 518 1072 559 1012 682 812 681 800 753
2018 39217 3678 608 972 650 975 650 865 660 864 973
2019 20156 3884 960 1034 690 1245 689 768 687 760 846

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Puskesmas Kasokandel Tahun 2015-2019

3. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas kasokandel melaksanakan survey kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Puskemas.
Rata Rata Tingkat Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Kasokandel Cukup
tinggi Dengan nilai Indeks Kepuasan masyarakat ( IKM ) Mencapai lebih dari
80 %.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 16


Berdasarkan hasil perhitungan pengolahan data dari 370 kuesioner
survei kepuasan masyarakat, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Nilai rata-rata NRR


Nilai unsur
No. Unsur Pelayanan (NRR) tertimbang
(N)
(N:370) (NRR:011)
U1 Persyaratan 1180 3,278 0,360
U2 Prosedur 1174 3,261 0,358
U3 Waktu pelayanan 1120 3,111 0,342
U4 Biaya tarif 1306 3,627 0,399
U5 Produk layanan 1168 3,244 0,357
U6 Kompetensi pelaksana 1234 3,427 0,377
U7 Perilaku pelaksana 1225 3,402 0,374
Penanganan pengaduan,
U8 1123 3,119 0,343
saran dan masukan
U9 Sarana dan prasarana 1369 3,802 0,418
Nilai SKM 3,328

Nilai indeks kepuasan adalah nilai SKM dikali 25 (3,328 x 25). Sehingga
dihasilkan angka 83,2.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)


UPT PUSKESMAS KASOKASNDEL
KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2019

NILAI IKM NAMA LAYANAN:


PUSKESMAS KASOKANDEL
RESPONDEN
JUMLAH : 370 orang

83,2
JENIS KELAMIN : L= 163 orang/P= 182orang
PENDIDIKAN : SD = 111 orang
SMP = 99 orang
SMA = 120 orang
DIII = 12 orang
S1 = 0
S2 = 0
Periode survei = Maret- April 2019

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 17


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT

Wilayah kerja Puskesmas Kasokandel yang berada di kawasan perdesaaan


dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Kasokandel pada tahun 2019 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonates
- Cakupan bayi lahir mendapatkan IMD
- Masih adanya Kematian Bayi

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi
2. Banyak penduduk pendatang/urban 2. Kemudahan mengakses sarana
dengan mobilisasi tinggi pelayanan kesehatan dengan

3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi 3. dukungan infrastruktur dan sarana


4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki transportasi
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain 4. meningkatkan Inovasi dalam
5. Beban kerja yang tinggi disertai asupan pelayanan Kesehatan.
gizi pada ibu hamil kurang.

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Kasokandel adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Rendahnya Cakupan Penanganan Pada kasus TBC
- Tingginya Kasus Terkonfirmasi Covid -19

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Adanya jaminan kesehatan bagi
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja masyarakat terkonfirmasi.
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Kemudahan mengakses sarana
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan pelayanan kesehatan dengan
belum terjangkau dukungan infrastruktur dan sarana

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 18


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
4. Lingkungan dan paparan pencemaran transportasi
5. Banyak penduduk pendatang/urban
dengan mobilisasi tinggi

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Kasokandel
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Kasokandel dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas Pembantu
serta 9 (sembilan) Poskesdes bersaing dengan 37 ( Tiga Puluh Tujuh ) BPM dan
BPS yang menjadi jejaring Puskesmas Kasokandel Selain itu terdapat juga
beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja
Puskesmas Kasokandel seperti: Puskesmas Balida, Puskesmas Jatiwangi dan
Puskesma Kadipaten.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Kasokandel
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter terutama dokter gigi belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tidak adanya transoprtasi sarana kegawatdaruratan ( Ambulance )

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 19


B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Kasokandel telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Kasokandel dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Kasokandel yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Kasokandel sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Kasokandel seperti unit EKG untuk pemeriksaan
rekam jantung, Smokerlyzer untuk pemeriksaan kadar karbon monoksida

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 20


(co),unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit
nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses
sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Kasokandel telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten dan
anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan Pengolahan Air Limpah ( PAL ) dan Tempat Penampungan
Sementara Limbah B3.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Kasokandel adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Kasokandel dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi. Tapi masih ada SDM
yang belum terpenuhi dari 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan minimal
diantaranya Perekam Medis, analis lab, Dokter Gigi , prompkes, adminkes,
pengelola Data , Akunntasi sehingga akan memberikan Peningkatan
pelayanan kesehatan rawat jalan dan poned.
Dan tenaga Penunjang Yang belum memenuhi diantaranya Sopir,
Tenaga Kebersihan ,Tenaga Keamanan / penjaga Malam sehingga
terciptanya lingkungan puskesmas yang bersih dan aman.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan Pelayanan persalinan ( PONED )
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 21


2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Kasokandel
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Kasokandel membuka
layanan Puskesmas Keliling ( Pusling ) dan Nganjang Kaimah seuai program
yang di canangkan oleh pemerintah kabupaten.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Kasokandel sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Kasokandel memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Kasokandel.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Kasokandel dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
Sederhana dan pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 22


Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan
dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di
Kabupaten Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Kasokandel sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Kasokandel
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Kasokandel untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Kasokandel akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Kasokandel juga akan membuka layanan pemeriksaan oleh
dokter umum dalam program inovasinya yaiti “ RICEK “ Rutin Cek Kesehatan
dan ‘’ KANCING “ Pramuka Cinta Lingkungan.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Kasokandel yaitu:
a. Pemeriksaan EKG
b. Pemeriksaan Smokerlyzer
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Ruang tunggu khusus Pasien Menular digunakan untuk tempat pasien
TB dan tempat Khusus pemberian obat bagi pasien MDR
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 23


a. Ruang Tunggu Khusus TB dan tempat khusus pasien MDR

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Kasokandel perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 24


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS

Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa


depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan kabupaten Majalengka Tahun 2019 -2023.
Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Kasokandel Tahun 2019 – 2023 :

“Menuju masyarakat Kasokandel mandiri untuk hidup sehat”

Menuju masyarakat Kasokandel mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Kasokandel memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”.
Puskesmas Kasokandel mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG AGAMIS, ADIL, SEJAHTERA
DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut akan diwujudkan
dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang
berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya”.

Visi Puskesmas Kasokandel sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 25


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
2. Meningkatkan aksebililitas pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan profesionalisme staff
4. Menciptakan lingkungan Puskesmas yang Aman, kondusif, Indah dan Kompak.

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Kasokandel membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:

Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran/keadaan umum dan hal – hal yang berkaitan
dengan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kasokandel Kecamatan
Kasokandel Kabupaten Majalengka Tahun 2019.
Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui keadaan situasi umum dan lingkungannya
• Untuk mengetahui tingkat derajat kesehatan masyarakat
• Untuk mengetahui upaya – upaya kesehatan yang dilakukan
• Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program Potensi-potensi yang
ada, permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahannya.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Kasokandel adalah sebagai


berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 26


D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Kasokandel berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 27


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling,) kebersihan, dll)
5. Adanya jenis ketenagaan 4. Keterbatasan
yang mencukupi (dokter, anggaran
apoteker, perawat, bidan, pemeliharaan sarana
ahli gizi, perawat gigi, (gedung, alat
sanitarian, , kesehatan kesehatana,
masyarakat dan kendaraan, IPAL, dll)
administrasi) 5. Rendahnya gaji/jasa
6. Adanya akses yang mudah pelayanan pegawai
terjangkau masyarakat non PNS
7. Adanya tarif pelayanan 6. Rendahnya
yang terjangkau dengan kemampuan
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program menjangkau peserta
yang mendukung JKN di luar wilayah
promotif, preventif, kuratif Puskesmas
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 28


Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
peluang peningkatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 29


Peluang ( O ) SO WO
3. Mengoptimalkan tenaga pendapatan kapitasi
pelayanan dengan JKN (W2,O3)
panduan SOP Pelayanan 3. Mengatasi
(S5, O3) keterbatasan
4. Mengoptimalkan informasi anggaran operasional
keberadaan, layanan JKN melalui peluang
dan keunggulan peningkatan
Puskesmas melalui pendapatan kapitasi
berbagai sarana informasi JKN (W3,O3)
(S6, O3) 4. Mengatasi
5. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
layanan program yang anggaran
dapat diperoleh pemeliharaan melalui
masyarakat di Puskesmas peluang peningkatan
(S8, O3) pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum dan manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
Kemudahan Dalam panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
Mengakses Media dan pelaksanaan masyarakat tentang
Sosial akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2).
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Informasi di media social
tentang promosi dan
pelayanan Kesehatan di
puskesmas Kasokandel

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 30


Ancaman ( T ) ST WT
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 31
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Puskesmas

6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan


mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 32


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Kasokandel pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Kasokandel pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat

TAHUN 2022
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 1,043,739,070.00


Layanan Administrasi Pelayanan 100% 138,162,240.00
Kesehatan untuk Promotif dan preventif 100% 3,600,000.00
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan Tingkat 100% 901,976,830.00
Kapitasi
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% 182,754,515.00 BLUD
Kabupaten/ Pemeriksaan, pengobatan, dan
Kota 100% 719,222,315.00
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan 134,866,500.00
FKTP Non 100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 33


LAPORAN REALISASI ANGGARAN ( LRA )
PADA KEGIATAN UPT PUSKESMAS KASOKANDEL
PER 30 JUNI 2020
TAHUN ANGGARAN 2020

JUMLAH JUMLAH SISA


NO KODE REKENING URAIAN %
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN
1 2 3 4 5 6 7

1.02.01.17.12 UPT PUSKESMAS KASOKANDEL 28,938,000 8,504,053 20,433,947 29.39


Belanja
1 1.02.1.17.14.5.2.2.03.36 15,298,000 12,273,200 19.77
kawat/faksimili/internet 3,024,800
Belanja Jasa Pelayanan
2 1.02.1.17.14.5.2.2.03.30 13,000,000 7,860,147 39.54
Kesehatan 5,139,853
Belanja surat
3 1.02.1.17.14.5.2.2.05.05 kendaraan/STNK ( 640,000 300,600 53.03
339,400
Ambulance)

2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan


Masyarakat

ALOKASI PENYERAPA
NO KEGIATAN %
DANA N
A PROGRAM
1. PELAYANAN ANTENATAL
( ANC)
a. PMT Ibu Hamil KEK dan 13.500.000 13.500.000 100%
Anemia
b. Kunjungan Bumil Resti 220.000 220.000 100%
c. Pelaksanaan kelas ibu Hamil 5.800.000 5.800.000 100%
b. Monotoring garam beryodium 200.000 200.000 100%
2. PELAYANAN IBU NIFAS DAN
PELAYANAN KESEHATAN
NEONATUs
B Upaya Kesehatan Neonatus dan
Bayi
a. PMT Pemulihan Bayi Resti 13.500.000 13.500.000 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 34


b. Kunjungan Rumah bayi 240.000 240.000 100%
Termasuk bayi Resti
C Upaya Kesehatan Anak Balita dan
Pra Sekolah
a. Pertemuan Kegiatan BPB 7.420.000 7.420.000 100%
b. Bulan Penimbangan Balita 16.000.000 16.000.000 100%
c. Kunjungan Rumah balita 240.000 240.000 100%
Resti
d. Pelaksanaan Kelas Ibu 5.800.000 5.800.000 100%
balita
e. Pemantauan tumbuh 960.000 960.000 100%
kembang anak pra sekolah
f. Sweeping Vitamin A 5.700.000 5.700.000 100%
g. Pelayanan kesehatan gigi 960.000 960.000 100%
dan mulut
h. Pertemuan Sosialisasi 7.200.000 7.200.000 100%
pemberian makan bayi dan
anak gizi seimbang
i. Skrining aktif/pelacakan dan 200.000 200.000 100%
konfirmasi kasus gizi buruk
j. Validasi dan verifikasi balita 200.000 200.000 100%
gizi

D. Upaya Kesehatan Anak Usia


Sekolah dan Remaja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 35


a. Pembinaan dokcil /KRR 14.020.000 14.020.000 100%
b. Penjaringan Peserta Didik 7.900.000 7.900.000 100%
(kelas 1,7,10)
c. Pelayanan Kesehatan Gigi 592.500 592.500 100%
dan Mulut
d. Pemberian TTD Rematri 200.000 200.000 100%
e. Skrining Kelainan /Gangguan 592.500 592.500 100%
Reflaksi dan gangguan
Telinga
E Imunisasi

2 Imunisasi lanjutan
a. Pertemuan sosialisasi 7.470.000 7.470.000 100%
BIAS lintas sektor
b. Pelayanan imunisasi rutin 12.720.000 12.720.000 100%
c. Cetakan IDL 7.500.000 7.500.000 100%
d. Pelaksanaan Bulan 960.000 960.000 100%
imunisasi DT/Td anak
sekolah
e. Sweeping Bias DT/Td 960.000 960.000 100%
f. Pelaksanaan Bulan 960.000 960.000 100%
imunisasi Campak anak
sekolah
g. Sweeping Bias Campak 960.000 960.000 100%
F Upaya Kesehatan lanjut Usia
a. Pelayanan Lanjut Usia di 200.000 200.000 100%
Posbindu
Upaya Kesehatan Lingkungan
a. Inspeksi Kesehatan 4.000.000 4.000.000 100%
Lingkungan untuk tempat-
tempat umum dan sarana
air minum
G Upaya promosi Kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 36


a. Pelatihan Motivator Kesehatan
Desa 8.000.000
b. Germas Kesehatan (HKN) 50.500.000
c. Pengadaan Media promosi
Kesehatan

Survey mawas diri (SMD)


a. Pellaksanaan Nakes 24.000.000 24.000.000 100%
Nganjang K Imah
b. Musyawarah masyarakat 13.562.500 13.562.500 100%
Desa
Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular
Vector dan Zoonotik
a. Orientasi Natural Leaders 12.000.000 12.000.000 100%
STBM

H Upaya pencegahan dan


pengendalian penyakit tular
langsung
a. Orientasi kepada kader 12.000.000 12.000.000 100%
kesehatan mengenai
pencegahan dan
pengendalian penyakit
menular langsung
TBC,HIV/AIDS
b. Penemuan Kasus Secara 400.000 400.000 100%
Dini TB/HIV
c. Penemuan Kasus Secara 400.000 400.000 100%
Dini Kusta
d. Pelacakan Kasus Kontak 400.000 400.000 100%
TB/HIV
e. Pelacakan Kasus Kontak 400.000 400.000 100%
Kusta
f. Kunjungan Rumah untuk 400.000 400.000 100%
Follow Up TB/HIV
g. Kunjungan Rumah Untuk 400.000 400.000 100%
Follow up Kusta
h. Detekwsi dini TB/HIV pada 400.000 400.000 100%
ibu hamil dan populasi
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 37
resiko

I Upaya Pencgahan dan


Pengendalian Prnyakit Tidak
menular
a. Orientasi kepadsa kader 7.470.000 7.470.000 100%
posbindu tentang tata
laksana posbindu PTM
b. Pelatihan kader PMO 7.420.000 7.420.000 100%
PTM
c. Penjaringan dan 400.000 400.000 100%
pemantauan penyakit
katarak
d. Pertemuan komunikasi 7.420.000 7.420.000 100%
Resiko pengendalian
KLB dan Dampak
Bencana
J Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Masalah keswa dan
Napza
a. Sosialisasi dan Penyuluhan KIE 7.420.000 7.420.000 100%
Keswa dan Napza
b. Pendampingan Penderita 600.000 600.000 100%
Gangguan jiwa dan napza
c. Pendataan penderitaan dengan 400.000 400.00 100%
gangguan Jiwa dan Napza
Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan Lainnya
a. Pemeriksaan Kebugaran haji 945.000 945.000 100%
b. Belanja Tenaga Bidang 19.200.000 19.200.000 100%
Kesehatan
c. Belanja Tenaga Bidang 19.200.000 19.200.000 100%
Admnistrasi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 38


PENANGANAN COVID-19

a. PMT petugas kesehatan 133.050.000 133.050.000 100%


yang terlibat dalam
penanganan covid-19
b. Penyelidikan Epidemiologi / 84.775.000 84.775.000 100%
pelcakan dan konfirmasi
PPAT, ODP, PDP, Suspeck
covid -19
III MANAJEMEN
K. PENGGERAKAN PELAKSANAAN

a. Lokakarya bulanan 4.800.000 4.800.000 100%


b. Lokakarya Tri Bulanan 4.600.000 4.600.000 100%
L KEGIATAN PENDUKUNG
MANAJEMEN

a. Pengelolaan administrasi BOK 38.050.000 38.050.000 100%


JUMLAH

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Kasokandel 39


Rencana Strategis Puskesmas 40
UPT PUSKESMAS KASOKANDEL
JKN 2020
SISA PERSEN
NO KODE REKENING URAIAN ANGGARAN REALISASI
ANGGRAN TASE

1 1 02 01 17 76 5 2 1 01 01 Belanja Upah Harian 100.0


3,000,000 3,000,000 -
2 1 02 01 17 76 5 2 2 01 01 Belanja ATK 93.4
43,712,000 40,827,500 2,884,500
3 1 02 01 17 76 5 2 2 01 03 Belanja alat listrik dan elektronik 99.1
5,322,000 5,273,400 48,600
4 1 02 01 17 76 5 2 2 01 04 Belanja Materai 100.0
3,240,000 3,240,000 -
5 1 02 01 17 76 5 2 2 01 05 Belanja Peralatan Kebersihan 99.9
6,615,800 6,610,800 5,000
Belanja Pbahan Bakar Minyak / Gas
6 1 02 01 17 76 5 2 2 01 06 16.7
Elpiji 930,000 155,000 775,000
7 1 02 01 17 76 5 2 2 01 07 Belanja Jasa Pengisian APPAR 100.0
1,125,000 1,125,000 -
8 1 02 01 17 76 5 2 2 01 08 Belanja Pengisian tabung O2 100.0
1,050,000 1,050,000 -
9 1 02 01 17 76 5 2 2 01 10 Belanja Alat Kedokteran 20.9
23,000,000 4,800,000 18,200,000
10 1 02 01 17 76 5 2 2 01 12 Belanja Alkes BMHP 99.8
36,000,000 35,944,942 55,058
11 1 02 01 17 76 5 2 2 01 13 Belanja Kelengkapan Komputer 100.0
1,300,000 1,300,000 -
12 1 02 01 17 76 5 2 2 01 16 Belanja Perlengkapan Kantor 90.8
18,960,000 17,210,000 1,750,000
13 1 02 01 17 76 5 2 2 01 19 Belanja Obat Obatan dan suplemen 92.9
59,000,000 54,804,662 4,195,338

Rencana Strategis Puskesmas 41


14 1 02 01 17 76 5 2 2 02 01 Belanja Bahan Baku Bangunan 80.0
7,811,000 6,250,000 1,561,000
Belanja Pembuatan Billboard,Papan
15 1 02 01 17 76 5 2 2 03 10 Pengumuman, Spanduk, Reklame di 0.0
3,600,000 - 3,600,000
media massa
Belanja jasa pengangkutan Limbah
16 1 02 01 17 76 5 2 2 03 13 69.2
Medis ( B3 ) 7,500,000 5,191,560 2,308,440
17 1 02 01 17 76 5 2 2 03 14 Belanja Jasa Servis peralatan Kantor 73.6
7,200,000 5,300,000 1,900,000
18 1 02 01 17 76 5 2 2 03 30 Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan 87.1
931,321,980 811,531,400 119,790,580
19 1 02 01 17 76 5 2 2 05 01 Belanja Jasa Servis Kendaraan Dinas 52.0
5,000,000 2,600,000 2,400,000
Belanja Suku Cadang Kendaraan
20 1 02 01 17 76 5 2 2 05 02 90.7
Ambulance 7,000,000 6,350,000 650,000
21 1 02 01 17 76 5 2 2 05 03 Belanja BBM/Gas dan Pelumas 75.0
2,400,000 1,800,000 600,000
22 1 02 01 17 76 5 2 2 06 01 Belanja Cetak 100.0
53,000,000 53,000,000 -
23 1 02 01 17 76 5 2 2 06 02 Belanja Potocopy 92.7
12,000,000 11,119,000 881,000
24 1 02 01 17 76 5 2 2 06 03 Belanja Penjilidan 28.6
210,000 60,000 150,000
Belanja pakaian kerja lapangan
25 1 02 01 17 76 5 2 2 13 01 100.0
Seragam Jubah Kain 12,000,000 12,000,000 -
Belanja modal pengadaan papan
26 1 02 01 17 76 5 2 3 10 10 0.0
visual elektronik 30,000,000 - 30,000,000
27 1 02 01 17 76 5 2 3 11 02 88.9
Belanja Modal Pengadaan Almari 36,000,000 32,000,000 4,000,000
Belanja Modal Pengadaan Rak Arsif
28 1 02 01 17 76 5 2 3 11 09 100.0
Loker 26,900,000 26,900,000 -
Belanja Modal Pengadaan Komputer
29 1 02 01 17 76 5 2 3 12 02 100.0
PC All In One 15,000,000 15,000,000 -

Rencana Strategis Puskesmas 42


30 1 02 01 17 76 5 2 3 12 03 100.0
Belanja Modal Pengadaan Laptop 11,500,000 11,500,000 -
31 1 02 01 17 76 5 2 3 12 04 100.0
Belanja Modal Pengadaan printer 7,000,000 7,000,000 -
Belanja Modal Pengadaan Hadwere
32 1 02 01 17 76 5 2 3 12 10 0.0
dan softwere 1,200,000 - 1,200,000
33 1 02 01 17 76 5 2 3 13 01 100.0
Belanja Modal Pengadaan Meja Kerja 12,000,000 12,000,000 -
34 1 02 01 17 76 5 2 3 13 04 100.0
Belanja Modal Pengadaan Kursi Jerja 6,735,000 6,735,000 -
35 1 02 01 17 76 5 2 3 13 08 Belanja Modal Pengadaan Sofa 100.0
5,000,000 5,000,000 -
Belanja Modal Pengadaan Meja
36 1 02 01 17 76 5 2 3 13 16 100.0
Komputer 1,500,000 1,500,000 -
Belanja Modal Pengadaan pengadaan
37 1 02 01 17 76 5 2 3 13 17 100.0
Sekat/Partisi 10,370,520 10,370,520 -
38 1 02 01 17 76 5 2 3 14 05 Belanja Modal Pengadaan Kulkas 100.0
5,000,000 5,000,000 -
39 1 02 01 17 76 5 2 3 15 02 Belanja Modal Pengadaan Televisi 100.0
3,000,000 3,000,000 -
Belanja Modal Pengadaan Alat
40 1 02 01 17 76 5 2 3 15 09 100.0
Pendingin ( AC ) 35,000,000 35,000,000 -
Belanja Modal Pengadaan Sound
41 1 02 01 17 76 5 2 3 16 07 100.0
System dan peralatannya 7,500,000 7,500,000 -
42 1 02 01 17 76 5 2 3 19 01 Belanja Modal Alkes Kedokteran 64.6
49,700,000 32,089,932 17,610,068
Belanja Modal Alkes Kedokteran Medis
43 1 02 01 17 76 5 2 3 19 02 76.4
dan Non Medis 36,500,000 27,889,000 8,611,000
1,552,203,300 1,329,027,716 223,175,584

Rencana Strategis Puskesmas 43


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 44


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas  Penutup 45


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS KASOKANDEL TAHUN N+1 – N+5
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2020 2021 2022 2023
2019
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 71 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2019 2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkat
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
an pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja,
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
dan lansia
Kasokandel (BOK)
2. Penangan
Jumlah kasus kematian bayi an masalah gizi
pada usia 0-1 tahun / kurang dan
Angka Kematian
2 Jumlah Kelahiran Hidup 5.1 5.90 6,90 7,79 7,80 buruk pada
Bayi (AKB)
pada tahun tertentu x 1.000 bayi, balita, ibu
KH hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkat
(Jumlah balita dengan BB an upaya
Persentase balita sangat kurang / jumlah promosi
3 0,37% 0,36 0,35% 0,32% 0,3%
gizi buruk balita yang ditimbang ) x kesehatan dan
100% pemberdayaan
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja 4. Peningkat
usia 7-15 tahun di sekolah an
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit
4 kesehatan usia 100 % 100% 100 % 100 % 100 %
kesehatan sesuai standar / menular dan
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan tidak menular
remaja usia 7-15 tahun di serta kesehatan
wilayah kerja) x 100% lingkungan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


5.
(Jumlah seluruh lansia yang
Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 89 % 89,45% 89,67 % 34,61 % 34,61 % kerjasama
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
jejaring dan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
jaringan
x100%
Puskesmas
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
6 50 50,5 60 70 80
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 90 % 90% 90 % 100 % 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 90 % 90% 90 % 100% 100%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90 % 90,2% 97,6 % 95,71% 100 %
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%
(Jumlah penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya
RFT penderita menyelesaikan pengobatan /
11 jumlah penderita baru PB satu 41,18 75% 100 % 100% 100 %
kusta
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan) x 100%

(Jumlah penderita DBD


Case Fatality Rate 0%
12 meninggal / jumlah semua 0 0% 0% 0%
DBD
penderita DBD yang
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48
ditemukan dan ditangani) x
100%

(Jumlah orang beresiko


terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV 100%
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0% 0% 0% 0% 0%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 100% 100% 100% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 90,2% 91% 92,2% 94,2% 95 %
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 95 % 96% 98% 100% 100%
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


1.
Peningkatan
mutu 2. Program
pelayanan, pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP kecukupan dan pelayanan BLUD
18 80 % 81,5% 83.2% 83.2% 85 %
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% kualitas SDM, Puskesmas
sarana Sukomulyo (BLUD
prasarana dan Puskesmas)
perbekalan
kesehatan.
2.
Pengembangan
layanan sesuai
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu
kebutuhan
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 70% 70% 70% 80% 90 %
masyarakat dan
Poskesdes 100%
kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KASOKANDEL (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2019 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh
3 kali pelayanan nifas sesuai standar /
1 Cakupan pelayanan nifas 70 % 80% 90 % 99,99% 100 %
jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam 1
tahun) x 100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar /
2 80 % 80,1% 80,2 % 83,73% 90 %
kesehatan remaja jumlah seluruh remaja di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh
3 kali pelayanan kunjungan neonatal
3 Pelayanan KN Lengkap 73,6 % 79,8% 80,93 % 100% 100 %
sesuai standar / jumlah seluruh sasaran
bayi dalam 1 tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang
Persentase Balita Gizi
4 dan BB kurang / jumlah balita yang 0,37% 0,37% 0,37% 0,35% 0,3%
Kurang
ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
setingkat SD, SMP dan yang melaksanakan penjaringan
5 SMA yang melaksanakan kesehatan / jumlah seluruh sekolah 100 % 100% 100 % 100 % 100 %
pemeriksaan penjaringan setingkat SD, SMP, SMA di wilayah kerja) x
kesehatan 100%
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai
59 tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 69,00% 69,5% 70,00% 79,00% 80 %
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun
di wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2019 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 100 % 100% 100 % 100% 100 %
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang 93,28% 93,28% 93,29% 94,28% 95 %
bersanitasi dasar
ada) x 100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 100% 100% 100% 100% 100%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0- 100% 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
11 bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / 100% 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE jumlah penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 63 70 80 100 123
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas) x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi 30 20 20 10 10
DBD
dalam kurun tertentu) x 100.000
(Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
Persentase sekolah
mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS /
(SMP/SMA/sederajat) yang
16 jumlah seluruh sekolah setingkat SMP, 100% 100% 100% 100% 100%
mendapatkan penyuluhan
SMA di wilayah kerja) x 100%
HIV/AIDS)

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2019 2020 2021 2022 2023
( Jumlah penderita ODGJ berat yg
Cakupan pelayanan mendapat pelayanan kesehatan jiwa /
17 98.5 % 98,7% 98.9% 99.5 % 100 %
kesehatan ODGJ Berat estimasi jumlah penderita ODGJ berat) x
100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
Pelayanan kesehatan usia
18 warga usia 15-59 tahun yang ada dis 100 % 100% 100 % 100 % 100%
produktif
wilayah kerja dalam kurunwaktu 1 tahun)
x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19 94% 94,5% 95 % 97% 98 %
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki
Tenaga kesehatan
21 ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 100% 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
kesehatan di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki
Persentase sarana
22 ijin berlaku / jumlah seluruh sarana 100% 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
kefarmasian di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
Persentase penyehat
memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
23 tradisional berijin / 100% 100% 100% 100% 100%
tenaga penyehat tradisional di wilayah
terdaftar
kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


2. PROGRAM PENGELOLAAN PUSKESMAS KASOKANDEL

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2019 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 82 % 82,1% 82,2 % 83.2% 85 %
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya Ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
berkunjung ke Puskesmas / jumlah
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 80% 80% 80% 85% 90%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x
100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 60% 70% 75% 87% 90 %
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 70% 75% 80% 90% 100 %
alkes terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 85% 85% 85% 85% 95 %
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 90 % 90% 100 % 100% 100 %
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 90 % 90% 90 % 100 % 100 %
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


M. RENSTRA PUSKESMAS CIGASONG
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,
dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Cigasong.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Cigasong.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 2


Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
i. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
j. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 3


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CIGASONG


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Cigasong merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Cigasong dan Puskesmas Cigasong berada di wilayah desa
Kutamanggu.
Puskesmas Cigasong awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non
DTP dua lantai pada tahun 1984 yang kemudian ada penambahan bangunan
PONED pada tahun 2014, lalu mengalami renovasi menjadi dua lantai pada
tahun 2018.
Puskesmas Cigasong ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP PONED
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Cigasong berada di
Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka, terletak di daerah Perkotaan
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Kasokandel-Jatiwangi
Sebelah Timur : Kecamatan Sukahaji
Sebelah Selatan : Kecamatan Maja
Sebelah Barat : Kecamatan Majalengka
Adapun Luas Wilayah : 24,7 Km², yang terdiri dari
Sawah : 6 Ha
Bukan Sawah : 2.4 Ha
Puskesmas Cigasong secara administratif meliputi 3 Kelurahan 7 Desa, yaitu:
1. Kel.Cigasong
2. Kel.Simpeureum
3. Kel.Cicenang
4. Desa Tajur
5. Desa Kawunghilir
6. Desa Batujaya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 5


7. Desa Baribis
8. Desa Kutamanggu
9. Desa Karayunan
10. Desa Tenjolayar
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 5.5 km
Puskesmas Cigasong merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cigasong di Kecamatan Cigasong
Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas
Cigasong merupakan Puskesmas kawasan perkotaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat
inap PONED.
Puskesmas Cigasong sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.
Puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.Raya
Tonjong – Kutamanggu KM 4,5, Kec. Cigasong Kabupaten Majalengka, dengan
wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan 7 Desa di wilayah Kecamatan Cigasong.
Puskesmas Cigasong didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 9
Poskesdes, dan 43 Posyandu Balita serta 4 Posyandu Lansia.
Tahun 2019 Puskesmas Cigasong meraih sertifikat akreditasi Puskesmas
dengan predikat Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Cigasong meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 6


a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 7


Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Cigasong meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED
Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Cigasong juga melaksanakan
pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Cigasong telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat
di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- “ Jumat Nyapu ( Nyaah Ka sepuh ) “
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 8


- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Cigasong juga melakukan pelayanan PONED 24 jam.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cigasong juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Cigasong Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 9


1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 10


j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Tajur
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 11


– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman
dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 12


– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 13
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 14


– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 15


– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Cigasong meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Cigasong sudah
memenuhi tenaga dokter, asisten apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga
teknis kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah Tenaga,
tenaga ahli teknologi laboratorium medik, perekam medik, tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, sopir dan security. Sebagian tenaga
masih berstatus non ASN.
Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Cigasong :

No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan


Kebutuhan Analisis
Beban Kerja

1 Dokter 2 2 PNS 3 2 1

2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0

3 Apoteker 1 1 PNS 1 1 0
4 Asisten Apoteker 1 1 Honorer 2 2 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 16


No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis
Beban Kerja
5 Administrasi 1 1 PNS 1 1 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 0 3

7 Pengadministarasi 2 2 PNS 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 1 1 honorer 2 1 1


Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola 1 1 PNS 1 1 0
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 PNS 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 2 2 0

13 Kebersihan 2 2 PHL 2 2 0

14 Sopir Ambulan 0 0 2 2 0

15 Penjaga 1 1 PHL 2 1 1
keamanan

16 Perawat 8 6 PNS, 2honorer 8 12 4

Perawat desa 1 1 PNS 0 1 0


(pustu
/ponkesdes)

17 Perawat gigi 1 1 PNS 1 2 1


18 Bidan 16 7 PNS,3 PTT,6 16 16 0
HONORER

Bidan 10 8 PNS, 2 10 10 0
pustu/ponkesdes HONORER

19 Nutrisionist 1 1 PNS 1 2 1
20 Pranata Lab 1 1 PTT 1 2 1
21 Sanitarian 1 1 PNS 1 2 1

22 Promkes 0 0 PNS 2 0 2

23 Epidemologi 1 1 PNS 2 1 1
Kesehatan

JUMLAH 54 34 PNS, 4 PTT,3 70 60 17


PHL,13 Honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Cigasong berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan Operasional

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 17


Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil bahkan pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada operasional
APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya
(gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Cigasong dari berbagai
sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Tahun Realisasi Realisasi Tahun


No
Dana Tahun 2017 2018 Tahun 2019 2020
Operasional
1 Rp.86.507.127 Rp.104.188.100 Rp.28.713.000 Rp.24,297.625
APBD
Bantuan
2 Operasional Rp.543.250.100 Rp.601.200.350 Rp.456.750.500 Rp. 165.625.000
Kesehatan

3 Kapitasi JKN Rp.1.304.070.284 Rp.1.032.295.117 Rp.1.103.048.641 Rp.1.166.163.000

4 Non Kapitasi Rp.76.500.000 Rp.56.750.250 Rp.67.450.450 Rp.76.450.000

Jumlah
Rp.1.010.327.511 Rp.1.253.433.817 Rp.1.655.962.591 Rp.1.432.535.625

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Cigasong cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2019. Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan berat.
Puskesmas Cigasong belum memiliki mobil jenazah dan ambulans
yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawatdaruratan PONED.
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 1 - 1 0
3 Gedung Poskesdes 9 0 5 4
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 2 - - 2
9 Alat kesehatan 340 300 26 14

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 18


C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS CIGASONG
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (65,09%) dan
pengembangan masih kurang (69,83%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 71,22 Kurang
2. Gizi 87,23 Cukup
3. Promkes 55,88 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 63,29 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 38,43 Kurang
- Penyakit tidak menular 55,06 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 84,54 Cukup
Jumlah 65,09 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 50,79 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 98,36 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi 61,06 Kurang
Jumlah 69,83 Kurang

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cigasong Kecamatan Cigasong
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Cigasong dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Cigasong makin meningkat setiap tahun.
Hal ini karena Puskesmas Cigasong berada di wilayah perkotaan dimana
banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 19


Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Cigasong setiap tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Cigasong 12.146 12.282 12.046 12.982 12.046
2 Poskesdes Cigasong 654 608 456 568 654
3 Poskesdes Simpeureum 458 468 456 380 354
4 Poskesdes Cicenang 346 368 354 340 302
5 Pustu Tajur 156 98 108 168 98
6 Poskesdes Kawunghilir 148 98 88 80 86
7 Poskesdes Batujaya 254 268 260 292 204
8 Poskesdes Baribis 468 654 456 452 408
9 Poskesdes Kutamanggu 482 456 390 450 254
10 Poskesdes Karayunan 246 342 456 356 280
Jumlah 15.358 15.642 15.070 16.068 14.686

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:


Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas
Cigasong Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli MTBS


6000
5017 5219
5000 4879 5109
4307
4000

3000

2000

1000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 20


Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Cigasong
Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


900
840 845
800 773 804
700
666
600
500
400
300
200
100
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Cigasong


Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Laboratorium


3500
3000 2897
2500
2000
1689
1500
1000
500
128 235
0 3
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 21


Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Cigasong Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB


9000
8000 8148 8195
7497 7800
7000
6465
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Cigasong Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan PONED


300
285
260 265
250
200 214
200
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan…

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Cigasong


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 22


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Cigasong melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Cigasong cukup tinggi dengan
nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 23


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Cigasong yang berada di kawasan perkotaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Cigasong pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Cigasong adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 24


- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Cigasong diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Cigasong dengan jaringan 1 (Satu) Puskesmas Pembantu serta 9
(sembilan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Cigasong
Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Cigasong seperti Puskesmas Pembantu Sukaraja.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Cigasong bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 25


Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Cigasong telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Cigasong dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 26


persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Cigasong yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan
anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien JKN
sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Cigasong sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Cigasong seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG
untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 27


pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Cigasong adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Cigasong dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi,
dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 28


pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Cigasong adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan
antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis,
jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman
dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan
tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Cigasong sebagai tempat
mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Cigasong memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Cigasong.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 29


Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Cigasong dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan
yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu
(ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan
penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan
pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten
Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 30


Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Cigasong sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Cigasong setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Cigasong untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat.
Oleh karena itu, Puskesmas Cigasong akan mengembangkan electronic
medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Cigasong juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Cigasong yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan
Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 31


Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan
untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus
meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di halaman
depan luar puskesmas,
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Cigasong perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan Tenaga Kesehatan lainya
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 32


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS (contoh)


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten Majalengka pada dokumen Majalengka
Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka,
maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Cigasong Tahun 2019 – 2023 :
“Terwujudnya Keluarga Sehat Menuju Masyarakat Cigasong
Raharja Tahun 2023
Menuju masyarakat Cigasong mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud
adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat
sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka
yaitu: “Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang
Berkualitas Merata dan Berkeadilan TAHUN 2023”.
Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-3 yaitu: “Menuju
Masyarakat Majalengka Raharja ( Religius,Adil,Harmonis dan
Sejahtera )”.
Visi Puskesmas Cigasong sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten
Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan
masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk
menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 33


B. MISI PUSKESMAS CIGASONG
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman, nyaman,
transfaran, akuntabel dan profesional
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya kesehatan
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,
Puskesmas Cigasong membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.
C. TUJUAN PUSKESMAS CIGASONG
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Cigasong adalah sebagai
berikut:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 34


“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan
pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS CIGASONG


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Cigasong berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 35


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mutu Pelayanan Pustu dan


19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 36
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 37


Peluang ( O ) SO WO
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 38


Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 39


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cigasong 40


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Cigasong pada tahun
2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:
i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Cigasong pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100%


Layanan Administrasi Pelayanan 100%
Kesehatan untuk Promotif dan preventif 100%
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan Tingkat 100%
Kapitasi
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% BLUD
Kabupaten/ Pemeriksaan, pengobatan, dan
Kota 100%
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan
FKTP Non 100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya
Rencana Strategis Puskesmas 41
2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Sub Kegiatan Pengelolaan


100%
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
Bersalin
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100%
Lahir
Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
Pelayanan Kesehatan Balita APBD
Sub Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Penyediaan Dengan Gangguan Jiwa Berat
Layanan Sub Kegiatan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Untuk UKM Dengan Gangguan Jiwa Berat
dan UKP
Rujukan Sub Kegiatan Pengelolaan
Tingkat Pelayanan Kesehatan Gizi 100%
Daerah Masyarakat
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan
Kota Pelayanan Kesehatan Kerja dan 100%
Olahraga
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100%
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
Surveilans Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Jiwa dan 100%
NAPZA
Rencana Strategis Puskesmas 42
Sub Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Penyakit Menular 100%
dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal
100%
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan 100%
(KIPI) dan POPM
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100%
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100%
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi 100%
Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid
19

Rencana Strategis Puskesmas 43


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi
pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 44


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS CIGASONG TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Cigasong (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,59 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 41,18 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 85,42 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CIGASONG

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS CIGASONG

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


N. RENSTRA PUSKESMAS LOJI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah Kabuapten Majalengka No 1 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2018
– 2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2019 Nomor 1);
h. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka
i. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 14);
j. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 26 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka
k. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor : 4442
tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023
l. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan.
m. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2
Badan.
n. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
o. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan.
p. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
q. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
r. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN KERANGKA


PENDANAAN

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja

Puskesmas Loji merupakan Puskesmas induk ke dua di Kecamatan


Jatiwangi dan UPT Puskesmas Loji berada di wilayah desa Loji.

Puskesmas Loji awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas pembantu


pada tahun 1992 yang kemudian mengalami renovasi menjadi Puskesmas
non perawatan pada tahun 1992 serta dilengkapi layanan persalinan 24 jam

Puskesmas Loji ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap yang


berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.106-
Dinkes/2019 tahun 2019 tentang penetapan Penetapan Kategori Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Di Lingkungan Dinas Kesehatan
Majalengka selain itu Puskesmas juga menyelenggarakan layanan persalinan
24 jam berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.746-
Dinkes/2019 Tentang Penetapan Pusat Kesehatan Masyarakat Mampu
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar Di Kabuapten Majalengka serta
Keputusa Kepala Dinas Kesehatan Nomor 324/17.1/Dinkes/2021 tahun 2021,
tentang UPT Puskesmas Mampu Poned Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka.

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Loji berada di Kecamatan


Jatiwangi Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan (koordinat
6,725 Lintang Selatan dan 108,27 Bujur Timur)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Ligung
Sebelah Timur : Sungai Cikeruh
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukahaji
Sebelah Barat : Desa Sutawangi (Wilayah kerja UPT
Puskesmas Jatiwangi

Adapun Luas Wilayah : 23,99 Km², yang terdiri dari


Sawah : 1.316,26 Ha
Tambak : - Ha
Tegal : 42,0 Ha
Tanah pekarangan : 500,23 Ha
Lain-lain : - Ha

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


Puskesmas Loji secara administratif meliputi 8 desa, yaitu:
1. Desa Andir
2. Desa Loji
3. Desa Ciborelang
4. Desa Cibentar
5. Desa Sukaraja Wetan
6. Desa Sukaraja Kulon
7. Desa Leuweunggede
8. Desa Pinangraja

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 - 6 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 21 km

Puskesmas Loji merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Loji di
Kecamatan Jatiwangi Kabupaten/Kota Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Loji merupakan Puskesmas yang berada diwilayah semi
perkotaan dengan pedesaan dan semua desa binaannya termasuk dalam
dataran rendah, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas non Rawat Inap.

Puskesmas Loji sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya Loji


KM 36 No. 52, Desa Loji, Kec. Jatiwangi Kabupaten Majalengka, dengan
wilayah kerja sebanyak 8 desa di wilayah kecamatan Jatiwangi UPT
Puskesmas Loji didukung jejaring dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 4
Poskesdes, dan 50 Posyandu Balita serta 8 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan


jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Ciborelang

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Loji, terdapat


juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Jatiwangi.

Tahun 2019 Puskesmas Loji meraih sertifikat ISO 9001:2005


dilanjutkan dengan sertifikat akreditasi Puskesmas pada tahun 2019

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas loji meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Loji meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan PONED

Selain pelayanan tersebut diatas jika atas indikasi medis diperlukan


rujukan, Puskesmas Loji juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan
dan rujukan Gawat Darurat ke tingkat yang lebih atas/Rumah Sakit dalam
wialyah Kabupaten Majalengka. Pelayanan gawat darurat PONED/ Persalinan
tersedia dalam layanan 24 jam

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Loji telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Poli skrining pre eklampsia
- GELAS ASMARA (Gerakan Lingkar Masyarakat Atasi Demam Berdarah)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Loji juga melakukan pelayanan gawat darurat dan


persalinan 24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi PuskemasLoji Kabupaten Majalengka terdiri dari:
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Ciborelang
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sukaraja
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Loji meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Loji sudah memenuhi
tenaga dokter, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli Teknologi
Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan
dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, dokter gigi
jumlah bidan, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir.
Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Loji :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 2 2 PNS 3 3 1
2 Dokter gigi 0 0 1 1 1
3 Apoteker 0 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 1 1 0

5 Administrasi 1 1 PNS 1 1 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 0 0 3 3 3
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 2 2 2
Aset Negara

10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 0 2 2 2

13 Kebersihan 1 1 THL 2 2 2

14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1

15 Penjaga 1 1 THL, 2 2 1
keamanan

16 Perawat 16 15 PNS, 1 14 14 2
honorer

17 Perawat gigi 1 PNS 1 1 0


18 Bidan 14 6 PNS, 8 7 7 0
honorer

Bidan 8 7 PNS, 1 10 10 0
Pustu/ponkendes honorer

19 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 2 1

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
20 Ahli Tenaga 1 1 THL 1 1 0
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 THL 1 1 0
Tenaga
kesehatan
lingkungan

22 Tenaga 1 THL 1 1 0
kesehatan
masyarakat
23 Epidemologi 2 KAPUS 1, PNS 1 1 Lebih 1
Kesehatan 1

JUMLAH 51 34 PNS, 4 THL, 65 66 20


16 honorer
Sumber : Data Bag. Tata Usaha Puskesmas Loji

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Loji berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan.
Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan
hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Loji dari berbagai


sumber dana:
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
No Sumber Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Operasional APBD 281.149.650 41.273.200 22.111.900 26.839.900
Bantuan Operasional
2 76.505.798 398.195.700 596.303.600 627.480.000
Kesehatan
3 Kapitasi JKN 938.539.146 799.513.741 909.130.274 865.300.687
4 Non Kapitasi 0 0 23.966.000 21.177.000
7 Jumlah 1.296.194.594 1.238.982.641 1.551.511.774 1.540.797.587
Sumber : Data Bag. Tata Usaha Puskesmas Loji

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Loji cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2014. Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 - -
2 Gedung Pustu 2 1 1
3 Gedeng Posnkesdes 8 8 - -
4 Mobil Operasional 1 - - -
5 Pusling 1 - - 1
6 Ambulans 1 1 - -
7 Mobil Jenazah 0 - - -
8 Motor Operasional 2 6 - -
9 Alat kesehatan 614 - - 67
Sumber : Data Aset Puskesmas Loji

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Loji Kecamatan Jatiwangi
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Loji
dan jaringannya.

Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Loji


setiap tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
K
1 Puskesmas Loji 18720 17832 18820 19121 19980
2 Pustu Ciborelang 14637 14139 141918 151112 14898
3 Pustu Sukaraja 5608 5526 5448 5322 5890
Jumlah 38965 37497 166186 175555 40768

Sumber : Data UKP Puskesmas Loji

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik kunjungan poli lansia


4000
3500 3401
3000
2500 2379
2000
1500 1401
1000
500
0 0 0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

5 Poli Lansia

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas Loji


Tahun 2016-2020.

Grafik Kunjungan Poli umum


30000

25000
24033
21977 21424
20000
17563
16265
15000

10000

5000

0
2013 2014 2015 2016 2017
TAHUN

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Loji


Tahun 2016-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Grafik kunjungan Poli MTBS
4500
4199
4000
3594 3693
3500
3329
3000
2500 2547
2000
1500
1000
500
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

3 Poli MTBS

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Loji


Tahun 2016-2020.
Grafik Kunjungan Poli Gigi
3000

2635
2500
2290
2089 2151
2000 1987

1500

1000

500

0
2013 2014 2015 2016 2017

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Loji


Tahun 2016-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Grafik Kunjungan laboratorium
8000
7000 6982 7033
6000
5000 4871
4000 3962
3000 2876
2000
1000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

8 Laboratorium

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas


Loji Tahun 2016-2020.
Grafik kunjungan Poli KIA/KB
2500
2363
2000
1839
1500
1316
1117 1209
1000

500

0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

2 Poli KIA /KB

Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Loji


Tahun 2016-2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Grafik kunjungan Poli IVA
700
630
600
547
500

400

300 309
266
243
200

100

0
2013 2014 2015 2016 2017
tahun

6 Poli IVA

Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS Puskesmas
Loji Tahun 2016-2020.

Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD, rawat inap & PONED Puskesmas Loji Tahun
2016-2020.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Loji melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Loji cukup tinggi dengan nilai
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 70%.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Tabel. NRR per Unsur Pelayanan dan Nilai IKM
Indikator Nilai
No Kepuasan
2018 2019 2020
Masyarakat (U)
1 U1 3,25 3,34 3,05
2 U2 3,11 3,13 2,93
3 U3 3,43 3,14 2,96
4 U4 3,52 3,61 3,02
5 U5 3,35 3,11 3,05
6 U6 2,83 2,95 2,81
7 U7 3,13 2,99 2,92
8 U8 3,65 3,51 2,67
9 U9 3,58 3,38 2,83
10 U10 3,39 3,21 2,96

HASIL SURVEY KEPUASAAN MASYARAKAT


4

3,5

2,5

2
2018
1,5 2019
1 2020

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Loji yang berada di kawasan perdesaaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah
kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.

Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja


Puskesmas Loji pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Loji adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
sudah sesuai target secara kuantitas namun secara kualitas masih ada
beberapa masyarakat desa yang belum sempurna dalam melaksanakan
program ODF
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Farsyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Loji diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Loji dengan jaringan 2 (dua) Puskesmas Pembantu serta 8
(delapan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Loji Selain itu
terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan
wilayah kerja Puskesmas Loji seperti: Puskesmas Jatiwangi, Puskesmas Waringin
dan Puskesmas Ligung
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Loji bertekad untuk
terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Loji telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan
yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Loji dilaksanakan melalui:
persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan
sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung serta
persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Loji yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka. Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Loji sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Loji seperti: unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit
nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses
sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Loji telah memiliki
perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat komunikasi
internal.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2020 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas Loji
adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Loji dapat dilihat dari berbagai macam
jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh
tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis kesehatan,
dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, rawat inap dan 24
jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan layanan observasi.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Loji adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Loji
sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Loji memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Loji
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Loji dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang
menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan
dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di
Kabupaten Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Loji sampai dengan tahun 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan
program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Loji setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Loji untuk mencari inovasi agar lebih efisien
dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit
pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena
itu, Puskesmas Loji akan mengembangkan electronic medical record (E-
medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Loji juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter
umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Loji yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Loji perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun 2018 -2023 .
Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Loji Tahun 2018 – 2023 :

“Terwujudnya Masyarakat Kerja Puskesmas Loji Yang Mandiri


Untuk Hidup Sehat dan Majalengka Raharja”

Menuju masyarakat Loji mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud adalah
dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat
sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Loji memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan


Kabupaten Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN
MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”. Puskesmas lOJI
mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dengan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “TERWUJUDNYA MAJALENGKA YANG AGAMIS, ADIL, SEJAHTERA
DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut akan diwujudkan
dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang
berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya”.

Visi Puskesmas Loji sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan
terjangkau oleh masyarakat.
2. Mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
3. Mengatkan peran puskesmas melalui strategi pendekatan keluarga
4. Menjalin kemitraan dengan lintas sektor yang terkait

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Loji membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Loji adalah sebagai berikut:

“Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan


pelanggan ”

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Loji berdasarkan tujuan sebagai
berikut:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan Meningkatkan derajat Umur Harapan Hidup


masyarakat yang kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan
2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
berdaya saing
3. Angka Kematian Balita

4. Angka Kematian Neonatal

5. Angka Kematian Ibu (AKI)

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
perawat, bidan, ahli gizi, (gedung, alat
perawat gigi, sanitarian, kesehatan, kendaraan,
analis medis, kesehatan IPAL, dll)
masyarakat dan 5. Rendahnya gaji/jasa
administrasi) pelayanan pegawai

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
6. Adanya akses yang mudah non PNS
terjangkau masyarakat 6. Rendahnya
7. Adanya tarif pelayanan kemampuan
yang terjangkau dengan Puskesmas
subsidi dan non subsidi menjangkau peserta
8. Adanya layanan program JKN di luar wilayah
yang mendukung Puskesmas
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


Ancaman ( T ) ST WT
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)

2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk


pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

5.1 Rencana Program


Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di
bawah ini sesuai dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Loji pada tahun 2022
s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran)
Rencana pendapaatan yang akan dicapai oleh puskesmas Loji pada tahun
2021 sampai dengan 2023 adalah sebagai berikut :

NO JENIS PENDAPATAN TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023


1 Pendapatan Layanan
- Retribusi - - -
- Kapitasi JKN 1.264.939.195 1.489.990.724 1.738.989.796

70.096.896 77.106.585 84.116.274


- Non Kapitasi JKN

2 17.630.230 19.393.253 21.156.276


Operasional APBD
Bantuan Operasional
3 338.158.300 371.974.130 405.789.960
kesehatan

1.690.824.621 1.958.464.692 2.250.052.306


JUMLAH

Rencana Strategis Puskesmas loji 35


Belanja Program, Kegiatan dan subkegiatan yang akan dilaksanakan oleh
puskesmas Loji pada tahun 2021 sampai dengan 2023 berikut dengan kerangka
pendanaan adalah sebagai berikut :
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat Tahun 2022
TAHUN 2022
TARGET SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN (Rp) DANA

Operasional Pelayanan
100 % 1,547,072,186.00
Puskesmas
Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,400,000.00
Kesehatan Ibu Hamil
Pengelolaan Pelayanan
100 % 4,800,000.00
Kesehatan Ibu Bersalin
Pengelolaan Pelayanan
100 % 4,800,000.00
Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pengelolaan Pelayanan
100 % 12,800,000.00
Kesehatan Balita
Pengelolaan Pelayanan 100 % 11,210,000.00
Penyediaan
Kesehatan pada Usia
Layanan
Pendidikan Dasar
Kesehatan untuk
Pengelolaan Pelayanan
UKM dan UKP 100 % 2,080,000.00 BLUD
Kesehatan pada Usia Profuktif
Rujukan Tingkat
Pengelolaan Pelayanan
Daerah
Kabupaten/ Kota Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Hipertensi
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Diabetus Melitus
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan 100 % 2,600,000.00
Gangguan Jiwa
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Terduga 100 % 800,000.00
Tuberculosis

Rencana Strategis Puskesmas loji 36


Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang dengan 100 % 1,600,000.00
Resiko Terinveksi HIV
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk Pada
100 % 5,480.000.00
Kondisi Kejadian Luar Biasa
(KLB)
Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,640,000.00
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengelolaan Pelayanan
100 % 13,765,000.00
Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan Promosi
100 % 53,896,050.00
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Penyakit
100 % 800,000.00
Menular dan Tidak Menular
Investigasi Awal Kejadian Tidak
Diharapkan (Kejadian Ikutan
100 % 17,080,000.00
Pasca Imunisasi dan Pemberian
Obat Masal)
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini
100 % 262,060,000.00
dan Respon Wabah
Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan
Pemenuhan Kebutuhan Sumber 125,100,000.00
SDMK untuk UKP 100%
Daya Manusia sesuai Standar
dan UKM di
wilayah
Kecamatan
Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Pelaksanaan Upaya Kesehatan
Masyarakat Bersumber Daya Masyarakat 100 % 2,370,000.00
Bidang Kesehatan (UKBM) tingkat
daerah/kecamatan
Bimbingan Teknis dan Supervisi
Pengembangan Upaya
100 % 2,370,000.00
Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM)

Rencana Strategis Puskesmas loji 37


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas loji 38


RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas loji  Penutup 39


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS LOJI TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2019 2020 2021
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
1. Peningkatan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 pelayanan
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
kesehatan ibu
Hidup x 100.000 KH Puskesmas Loji
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 0 4 4 4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 90,14% 65% 70% 75%
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 86,2% 70% 75% 75% kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 100% 40% 40% 55%
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 100% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 100% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 86% 88% 90%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 89,8% 89% 90% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0% 2,50% 2,50% 2,50%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 90% 95% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 103,45% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66% 70% 75% 80%
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
mutu pelayanan, 2. Program
kecukupan dan pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 79,78% 85% 90% 95% kualitas SDM, pelayanan BLUD
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
sarana prasarana Puskesmas Loji
dan perbekalan (BLUD Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 0% 85% 90% 95% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS LOJI (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2021 2022
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 97,9% 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 97,14% 85% 88% 90%
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 89,2% 96% 97% 98%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 7,02% 9,8% 9,8% 9,8%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100% 90% 95% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 78,3% 80% 80% 85%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 100% 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 95,0% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 95,61% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 49,6% 100% 100% 100%
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 25 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
(Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
Persentase sekolah
mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
(SMP/SMA/sederajat)
16 seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan
wilayah kerja) x 100%
penyuluhan HIV/AIDS)

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 38,3% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 75,61% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 103,45% 82% 85% 87%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LOJI

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 79% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya Ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 87,5% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 0% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
5 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 0% 80% 80% 80%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 50% 62% 64% 66%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS LOJI
(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 4,1% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 97,08% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 101,11% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 4,58% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 20,93% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

(jumlah ibu bersalin yang


Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 97,09% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


(Jumlah PUS yang
Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 10,53% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 PJ Promkes BOK
PURI
x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


20 pembentukan jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak
36 waktu / jumlah seluruh 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%

Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai APBD


pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan Dinkes,
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Dana
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) Desa, BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskesmas

(Jumlah ibu hamil yang


Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan
mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat
42 program keswa / jumlah 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
terkait program
Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa
ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas
ada) x 100%
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%
Rp705.964.000 Rp708.465.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LOJI


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 55


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

Kejelasan Terpasangnya informasi


informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
pelayanan (SPP Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
61 jumlah seluruh petugas 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non


Ratio Rujukan BLUD
62 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP
Non Spesialistik Puskesmas
rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 56


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
64 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP
Komunikasi Puskesmas x 1000 ) / Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.
Rp386.760.000 Rp402.318.000 Rp421.516.650 Rp441.030.693

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LOJI


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


1/500 1/500 1/500 BLUD
66 terhadap peserta JKN di 1/11000 Rp149.600.401 Rp179.520.481 Rp215.424.578 Rp258.509.493 Kasubag TU
0 0 0 Puskesmas
peserta JKN Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Jumlah apoteker
Adanya apoteker BLUD
68 minimal 1 orang di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU
di Puskesmas Puskesmas
Puskesmas

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%

(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi /
sarana BLUD
70 jumlah sarana prasarana 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU
prasarana Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 57


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang
Persentase obat BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80% Rp1.673.501.210 PJ Kefarmasian
terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%

(Jumlah BMHP terpenuhi


/ jumlah BMHP yang
Persentase BLUD
72 dibutuhkan sesuai 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
kesehatan jumlah alat kesehatan BLUD
73 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai Puskesmas
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


O. RENSTRA PUSKESMAS SINDANGWANGI
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |i
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | ii

KATA PENGANTAR
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai
fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana yang
jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana tersebut
dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan monitoring
dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu dilakukan juga
perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,
dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan
dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. Pengertian Rencana Strategis


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah
perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan
BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |4

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis BLUD
Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju
dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya Puskesmas
untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf Puskesmas,
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. Dasar Hukum Rencana Strategis


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri
Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |5

g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.


h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi Pusat
Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepala
Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha.
o. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun
2018-2023.
p. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 30 tahun 2019 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun 2018-
2023.

E. Perubahan Rencana Strategis


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis puskesmas
sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab,
dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |6

F. Sistematika Penulisan
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Rencana Strategis
C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis
D. Dasar Hukum Rencana Strategis
E. Perubahan Rencana Strategis
F. Sistimatika Penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS


A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. Visi Puskesmas
B. Misi Puskesmas
C. Tujuan (Rencanan pengembangan layanan Puskesmas Sindangwangi)
D. Sasaran (Sasaran pengembangan layanan Puskesmas Sindangwangi)
E. Rencana Strategis dan Arah Kebijakan

Bab V PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN DAN KERANGKA


PENDANAAAN

Bab VI PENUTUP
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. Gambaran Umum Puskesmas

1. Wilayah Kerja

Puskesmas Sindangwangi merupakan satu-


satunya Puskesmas induk di Kecamatan
Sindangwangi dan Puskesmas
Sindangwangi berada di wilayah desa
Sindangwangi.
Puskesmas Sindangwangi dibangun
sesuai standar Puskesmas non rawat tahun
1984 serta PONED pada tahun 2010.
Puskesmas Sindangwangi
ditetapkan menjadi Puskesmas NON
Rawat Inap dan Puskesmas mampu menyelenggarakan PONED berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Kabupaten Majalengka Nomor 445/Kep.746-Dinkes/2019 dan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 441.8/
KEP.01/PRIMER/2018 tahun 2018, dengan ijin operasional Puskesmas Nomor
449/13.SIOP/DPMPTSP/XI/2018
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi berada di Kecamatan
Sindangwangi Kabupaten/Kota Majalengka terletak di daerah pedesaan (koordinat
108019 Bujur Barat, 108025 Bujur Timur 6042 Lintang selatan)
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Leuwimunding
Sebelah Timur : Kabupaten Cirebon
Sebelah Selatan : Kabupaten Kuningan
Sebelah Barat : Kecamatan Rajagaluh
Adapun Luas Wilayah : 2.766.33 Ha
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |8

Puskesmas Sindangwangi secara administratif meliputi 10 desa, yaitu:


1. Desa Sindangwangi
2. Desa Bantaragung
3. Desa Padaherang
4. Desa Jerukleueut
5. Desa Lengkong Wetan
6. Lengkong Kulon
7. Desa Ujungberung
8. Desa Buahkapas
9. Desa Leuwilaja
10. Desa Balagedog
Jarak tempuh dari Puskesmas ke blok terjauh (Malarhayu) : 1 Jam, 15 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 15 km
Puskesmas Sindangwangi merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sindngwangi di
Kecamatan Sindangwangi Kabupaten/Kota Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Sindangwangi merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas NON Rawat Inap.
Puskesmas Sindangwangi sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerja.
Puskesmas Sindangwangi Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di Jl.
Lawang Gada, Desa Sindangwangi,Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten/Kota
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 10 desa di wilayah kecamatan
Sindangwangi Puskesmas Sindangwangi didukung jejaring dibawahnya sebanyak 2
Pustu, 8 Poskesdes, dan 52 Posyandu Balita serta 10 Posyandu Lansia.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi |9

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan jumlah


penduduk yang padat.
Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi,
terdapat juga beberapa industri rumah tangga dan tempat pariwisata.
Tahun 2018 Puskesmas Sindangwangi telah mendapat sertifikat akreditasi
dengan predikat madya.
2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas Sindangwangi berdasrkan SK Kepala Dinas Kesehatan Nomor
440/KEP.56-YANKES/2021 tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pusat
Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Majalengka meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyakit Menular
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan pengendalian ISPA / Diare
- Hepatitis
- Pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis
- Pencegahan dan pengendalian penyakit malaria
- Pelayanan, pencegahan dan pengendalian penyakit filiriasis dan
kecacingan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pencegahan dan pengendalian Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes dan gangguan metabolic
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 10

- Pencegahan dan pengendalian penyakit kanker dan kelainan darah


- Pencegahan dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan
imunologi
- Pencegahan dan pengendalian kesehtan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
- Pencegahan dan pengendalian gangguan indra fungsional.
Surveilans
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pelayanan gigi masyarakat desa (UKGMD)
b) Pelayanan gigi sekolah (UKS)
c) Pelayanan kesehatan haji
d) Pelayanan kesehatan kerja
e) Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja (AUSREM)
f) Pelayanan kesehatan olahraga (Kesorga)
g) Pelayanan lanjut usia (Lansia)
h) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer (Kestrad)
Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Sindangwangi meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi dan mulut
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan PONED
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 11

Puskesmas Sindangwangi juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan


dan rujukan Gawat Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sindangwangi telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- Segamil (Senam Ibu hamil)
- Jebol Si Covid( Jemput Bola Vaksin Covid-19)
- Poskesta (Posko Kesehatan Wisata)
- GEMAPELANGI (Gerakan Masyarakat Penyayang Lansia Sindangwangi)
- SMART (Sindangwangi Semangat Mencegah Anemia Pada Remaja Putri)
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan
kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan
pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada
pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining kewaspadaan
terhadap Pre Eklampsia dan KB
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit berbasis
lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia
- Layanan permeriksaan berkala pada penyakit kronis
Puskesmas Sindangwangi juga melakukan pelayanan gawat darurat dan
PONED.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas Sindangwangi juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium Sederhana.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 10

B. Gambaran Organisasi puskesmas


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Puskesmas
Hj. NENENG NANI SURYANI,S.ST

Dasar : SK Kepala Dinas Kesehatan No


Kepala Tata Usaha 440/KEP.56-YANKES/ 2021
EFI ROFIQOH, AMKG.,SKM

Koordiantor Tim Manajemen Koordinator Sistem Informasi Puskesmas Koordinator Kepegawaian Koordinator Rumah Tangga Koordinator Keuangan
Puskesmas EFI ROFIQOH,
RIZQI AMALIANI ROMADON,Am.Keb IWIH SUKIWIH ANDI SUHENDI,S.Kep.Ners SUMANAH,Am.Kep
AMKG,SKM

PJ UKM Esensial dan Keperawatan PJ UKP, Kefarmasian dan PJ Mutu


PJ UKM Pengembangan PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas PJ Bangunan, Prasarana dan
Kesehatan Masyarakat Laboratorium
RUSILAWATI ,S.Tr.Keb dan Jejaring Puskesmas Peralatan Hj. NUNUNG NURAENI
SUVARA FITRIANI S.Tr.Keb
dr. FARRAH DWI FITRI EFI ROFIQOH.,AMKG.,SKM ANDI SUHENDI, S.Kep.Ners S,S.Tr.Keb

- Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan


- Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan - Koordinator Pelayanan
- Koordinator pelayanan - Koordinator Puskesmas - Pengelola Bangunan, - Koordinator Mutu Manajemen
- Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga yang Kesehatan Gigi
pemeriksaan umum Pembantu. Sarana dan Prasarana. - Koordinator Mutu UKM
bersifat UKM : Masyarakat (UKGMD)
- Koordinator pelayanan - Koordinator Puskesmas - Pengelola Barang - Koordinator Mutu Klinis
a. Kesehatan Ibu - Koordinator pelaynan
kesehatan gigi dan mulut Keliling - Pengelola ASPAK. (UKP)
b. Kesehatan Anak gigi sekolah (UKS)
- Koordinator pelayanan - Koordinator pelayanan - Koordinator Bidan Desa - Koordinator Tim PMKP
c. KB - Koordinator Jejaring
kesehatan haji kesehatan keluarga yang - Koordinator Tim Audit
- Koordinator Pelayanan Gizi yang bersifat UKM Puskesmas.
- Koordinator pelayanan bersifat UKP Internal
- Koordinator Pelayanan Pencegahan dan . Upaya kesehatan bersumber
kesehatan kerja . Pelayanan ibu hamil - Koordinator Tim PPI
Pengendalian Penyakit : masyarakat
- Koordinator pelayanan . Pelayanan keluarga
a. Penyakit Menular (PM) . Usaha kesehatan sekolah
kesehatan anak usia berencana (KB)
- P2-ISPA . Klinik
sekolah dan remaja . Pelayanan imunisasi
- P2- TB . Rumah sakit
- Koordinator pelayanan - Koordinator pelayanan
- P2-DBD . Apotek
kesehtan olahraga gawat darurat
- P2-Diare . Laboratorium
(Kesorga) - Koordinator pelayanan
- P2-Kusta pemeriksaan balita . Tempat praktek mandiri
- P2-HIV/AIDS - Koordinator pelayanan
- Koordinator pelayanan gizi tenaga kesehatan
- P2-Hepatitis lanjut usia
yang bersifat UKP . Fasilitas kesehatan lainnya
- P-2 Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis - Koordinator pelayanan
kesehatan tradisional - Koordinator pelayanan
- P2-Malaria persalinan (PONED)
- P2- Penyakit Filiriasis dan kecacingan komplementer
(Kestrad) - Koordinator keparmasian
b. Penyakit Tidak Menular (PTM) - Koordinator pelayanan
- P2-Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah gudang obat
- P2-Penyakit Diabetes dan Gangguan - Koordinator palayanan
Metabolik laboratorium
- P2-Penyakit Kanker dan Kelainan Darah - Koordinator pelayanan
- P2- Paru Kronik dan Gangguan Imunologi pendaftaran
c. Surveilans - Koordinator pelayanan
- Koordiantor Pelayanan Keperawatan Kesehatan konseling
Masyarakat.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 11

Struktur organisasi Puskemas Sindangwangi Kabupaten/Kota Majalengka terdiri dari:


a. Kepala Puskesmas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional,
mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan teknis operasional Puskesmas di wilayah kerjanya.
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala UPT yang mempunyai tugas pokok
merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengawasi dan
melaporkan urusan rumah tangga, keuangan, kepegawaian, sistim informasi pada
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai koordiantor Tim manajemn puskesmas.
Dan dibantu oleh :
1) Koordiantator Tim Manajemen Puskesmas
2) Koordinator Sistim Informasi Puskesmas
3) Koordiantor Rumah Tangga
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
4) Koordinator Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
c. Penanggung Jawab terdiri dari penanggung jawab UKM dan keperawatan
kesehatan masyarakat, penanggung jawab UKM pengembangan,
penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan laboratorium, penggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas, Penanggung jawab bangunan,
sarana, prasarana dan peralatan Puskesmas dan penanggung jawab mutu.
1) Peanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
membawahi coordinator kegitan yaitu :
a) Koordinator pelyanan Promosi Kesehatan
b) Koordinator pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Koordinator Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 12

- Kesehatan Keluarga Berencana (KB)


d) Koordinator pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e) Koordinator Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Penyakit Menular
 P2-ISPA
 P2-TB
 P2-DBD
 P2-Diare
 P2- Kusta
 P2-HIV/AID
 P2-Hepatitis
 P2-Penyakit zoonosis
 P2- Malaria
 Koordinator pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
filiriasis dan kecacingan
- Penyakit tidak menular (PTM)
 P2- Penyakit jantung dan pembuluh darah
 P2-Penyakit diabetes dan gangguan metabolic
 P2- Penyakit kanker dan kelainan darah
 P2- Paru kronik dan gangguan imunologi
 P2- Kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
 P2- Gangguan Indra Fungsional
- Survailance
f) Koordinator pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
2) Penanggung jawab (UKM) Pengembangan membawahi koordinator kegiatan
yaitu :
a) Koordinator Pelayanan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
b) Koordinator Pelayanan Gigi Sekolah (UKGS)
c) Koordinator Pelayanan kesehatan haji
d) Koordinator pelayanan kesehatan kerja
e) Koordinator pelayanan kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
(AUSREM)
f) Koordinator pelayanan kesehatan olahraga (KESORGA)
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 13

g) Koordinator pelayanan lanjut Usia (Lansia)


h) Koordinator pelayanan kesehatan Tradisional komplementer (Kestrad)
d. Penanggung Jawab (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium membawahi
koordinator kegiatan :
1) Koordinator pelayanan pemeriksaan umum
2) Koordinator pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3) Koordinator pelayanana kesehatan keluarga yang bersifat UKP
 Pelayanan Ibu hamil
 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
 Pelayanan imunisasi
4) Koordinator pelayanan gawat darurat
5) Koordinator pelayanan pemeriksaan balita
6) Koordinator pelayanan gizi bersifat UKP
7) Koordinator pelayanan persalinan (PONED)
8) Koordinator pelayanan kefarmasian
9) Koordinator pelayanan laboratorium
10) Koordinator pelayanan pendaftaran
11) Koordinator palayanan konseling.
12) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
e. Penanggung Jawab Jaringan pelayanan Puskesmas dan Jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan membawahi koordinator kegiatan yaitu:
1) Koordinator Puskesmas Pembantu
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Ujungberung
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Lengkong Wetan
2) Koordinator Puskesmas Keliling
3) Koordinator bidan desa
4) Koordinator jejaring Puskesmas
 Upaya kesehatan bersumber masyarakat
 Usaha Kesehatan Sekolah
 Klinik
 Rumah Sakit
 Apotek
 Laboratorium
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 14

 Tempat Praktek mandiri tenaga Kesehatan


 Fasilitas Kesehatan lainnya.
f. Penagung jawab bangunan, prasaranan dan peralatan Puskesmas
1) Pengelola bangunan, sarana dan prasarana
2) Pengelola barang
3) Pengelola ASPAK
g. Penanggung jawab mutu
1) Koordinator mutu manajemen
2) Koordinator mutu UKM
3) Koordinator Mutu klinis (ukp)
4) Koordinator Tim PMKP
5) Koordinator Tim Audit Internal
6) Koordinator Tim PPI.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti
diuraikan di atas Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 14 tahun 2020 tentang rincian
tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Majalengka adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
- Merencanakan kegitan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat berdasarkan rencana
operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
- Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas UPT Pusat Kesehatan
masyarakat.
- Membingbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar
pekerjaan berjalan tertib dan lancar
- Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar
dari kesalahan
- Mengendalikan pelaksanaan koordinasi lintas program secara vertikal dan
horizontal dalam menyelenggarakan teknis operasional bidang kesehatan di
wilayah kerja UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan peraturan dan
prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan.
- Mengendalikan penyelenggaraan kegiatan urusan rumah tangga, keuangan,
kepegawaian dan memfasilitasi kegiatan praktik kerja lapangan siswa
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 15

mahasiswa lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan ketentuan


yang berlaku agar kegiatan pelaksanaan tugas berjalan lancar dan dapat
dipertanggung jawabkan.
- Mengendalikan penyelenggaraan dan mengkoordinasikan penyusunan rencana
kebutuhan, proses pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa lingkup UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku agar
kegiatan pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.
- Mengendalikan penyelenggaraan upaya kesehtan masyarakat esensial, upaya
kesehatan masyarakat pengembangan dan keperawatan kesehtan masyarakat
lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan peraturan yang
beraku dalam rangka upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
- Mengendalikan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan, kefarmasian
dan laboratorium lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku dalam rangka upaya meningkatkan
kualitas pelayanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
- Mengendalikan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan teknis dan
administratif kepada jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
kesehatan di wilayah kerja UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang berlaku dalam rangka upaya meningkatkan
kualitas pelayanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
- Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan UPT Pusat Kesehatan
Mmasyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang.
- Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkunag UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang.
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha / Kepala Keuangan mempunyai tugas:
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 16

– Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Uusaha UPT Pusat Kesehatan


Masyarakat berdasarkan rencana operasional Dinas sebagaipedoman pelaksana
tugas.
– Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat.
– Membingbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagiab Tata
Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar.
– Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan.
– Mengedalikan pelaksanaan kegitan tata warkat lingkup UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tertib
administrasi.
– Mengendalikan pelaksanaan pengadaan dan pengelolaan alat tulis kantor,
perbekalan, pemeliharaan rumah tangga kantor UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat serta pengelolaan dan pelaporan asset sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar pengelolaan alat tulis kantor,
perbekalan, perlengkapan, pemliharaan rumah tangga, kantor serta asset dapat
dipertanggung jawabkan.
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan lingkup UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan
pengelolaan keuangan akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
– Melaksanakan kegitan pengelolaan kepegawaian, informasi, kehumasan dan
dokumentasi lingkup UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan
peraturan yang berlaku agar pengelolaan kepegawaian, informasi, kehumasan
dan dokumentasi berjalan baik dan lancar.
– Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan
yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 17

– Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha UPT


Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang.
– Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
c. Penanggung Jawab UKM Esensial dan keperawatan Masyarakat dan UKM
Pengembangan / Penanggung jawab Tekhnis
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur
dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP kefarmasian dan laboratorium / Penanggung jawab
tekhnis
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Puskesmas / Peanggung jawab tekhnis
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan
kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan peralatan
– Melakukan pengeloaan sarana, prasarana, dan pengelolaan barang.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 18

– Melakukanan laporan, evaluasi dan monitoring bangunan, prasarana dan


peralatan.
– Melakukan pengeloalan ASPAK.
g. Koordinator Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Koordinator Kepegawaian dan rumah tangga
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 19

– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut


– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap
jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan
pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat
rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 20

– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab


– Membuat rencana tindak lanjut
3. Sumber Daya Puskesmas
a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Sindangwangi meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Sindangwangi sudah memenuhi
tenaga dokter, bidan, perawat, kesehatan lingkungan. Tetapi masih ada
kekurangan jumlah dokter, dokter gigi, nutrisionis, analis kesehatan, tenaga
administrasi, rekamedis tenaga kebersihan dan sopir. 17 tenaga tenaga masih
berstatus non PNS.
Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Sindangwangi :
Tabel 2.1 Profil Ketenagaan di Puskesmas Sindangwangi
Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 1 1 PNS 3 3 2
2 Dokter gigi 0 1 1 1
3 Apoteker 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 1 1 0
5 Administrasi 2 1 PNS 2 2 1
Kepegawaian

6 Bendahara 1 1 PHL 3 3 3

7 Pengadministarasi 0 0 2 2 2
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola Program 0 0 1 1 1
dan Pelaporan

11 Kasir 0 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 0 1 1 1

13 Kebersihan 2 2 PHL 4 4 4

14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1

15 Penjaga keamanan 1 1 PHL 1 1 1


Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 21

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
16 Perawat 13 10 PNS,3 14 14 4
Sukarelawan

Perawat desa
(pustu/poskesdes)
17 Perawat gigi 0 0 1 1 1
18 Bidan 15 10 PNS, 4 14 14 4
Sukarelawan

Bidan Desa 11 7 PNS,4 10 10 4


Sukarelawan
19 Tenaga Gizi 1 1 PHL 1 1 1
20 Ahli Tenaga 0 0 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Tenaga kesehatan 2 2 PNS 2 2 0
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 0 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 50 33PNS, 5 PHL, 69 69 36


12 Sukarelawan

Sumber : Olah data Puskesmas Sindangwangi Tahun 2021

Tenaga PHL diatas masuk didalam profil ketenagaan Puskesmas Sindangwangi, namun tidak
termasuk kedalam perhitungan analisis beban kerja dikarenakan NON PNS.
b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Sindangwangi berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK). Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil
dikarenakan tidak ada retribusi.
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Sindangwangi dari berbagai
sumber dana:
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 22

Tabel 2.2 Realisasi Keuangan Puskesmas Sindangwangi

Realisasi Tahun Realisasi Realisasi Tahun


No Sumber Dana
2018 Tahun 2019 2020
Operasional
1 109.267.414 12.022.137 28.903.740
APBD
Bantuan
2 Operasional 403.917.550 598.765.850 640.293.250
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.103.244.171 1.054.060.914 1.180.169.559

4 Non Kapitasi 30.365.000 131.845.000 30.345.000

5 Jumlah 1.646.794.135 1.796.693.901 1.879.711.549

Sumber :Laporan Keuangan tahun 2020 Puskesmas Sindangwangi.

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Sindangwangi cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 1984.
Puskesmas Sindangwangi belum memiliki mobil jenazah yang memadai
meskipun memiliki pelayanan 24 jam Poned dan melayani rujukan
kegawadaruratan.

Tabel 2.3 Data Sarana Puskesmas Sindangwangi

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung PONED 1 1
3 Gedung Pustu 2 2
4 Gedeng Posnkesdes 8 8
5 Mobil Operasional 0
6 Pusling 1 1
7 Ambulans 1 1
8 Mobil Jenazah 0
9 Motor Operasional 3 3
9 Alat kesehatan 614 67

Sumber : KIB Puskesmas Sindangwangi Semester I Tahun 2021

Puskesmas Sindangwangi memiliki sarana pemeriksaan laboratorium


Sederhana, pemeriksaan USG dan EKG.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 23

B. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
hingga luar Kabupaten/Kota.
Berikut gambaran kunjungan rawat jalan di Puskesmas Sindangwangi setiap
tahun:

Tabel 2.4 Jumlah Kunjungan Puskesmas Sindangwangi

Tahun
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas 9.065 8.987 9.132 9.123 7.650
Sindangwangi
2 Pustu Ujungberung 789 578 865 523 545
3 Pustu Lengkong 722 1.089 745 901 1.680
Wetan
Jumlah 10.576 10.654 10.742 10.547 9.876
Sumber : Laporan LB 4 Puskesmas Sindangwangi Tahun 2020

Jumlah kunjungan Puskesmas Sindangwangi mengalami penurunan ditahun 2020 dari 10.547
pasien menjadi 9.876 pasien di tahun 2020 dikarenakan adanya pandemic covid-19.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 24

Grafik 2.1 Kunjungan Pasien Poli Umum Puskesmas Sindangwangi Tahun 2016 -
2020.

Kunjungan pasien ke poli umum tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 579 pasien dari
8.564 pasien di tahun 2019 menjadi 7.985 pasien di tahun 2020 dikarenakan adanya pandemi
covid-19.

Grafik 2.2 Kunjungan Pasien MTBS Puskesmas Sindangwangi


Tahun 2016-2020.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 25

Kunjungan pasien ke poli MTBS tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 76 pasien dari
1.032 pasien di tahun 2019 menjadi 956 pasien di tahun 2020 dikarenakan adanya pandemi
covid-19.
Grafik 2.3 Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas Sindangwangi
Tahun 2016-2020.

Kunjungan poli gigi pada tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 362 pasien dari 1.120
pasien di tahun 2019 menjadi 756 di tahun 2020 karena pandemic covid-19.
Grafik 2.4 Kunjungan Pasien Laboratorium Puskesmas Sindangwangi
Tahun 2016-2020.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 26

Kunjungan pasien laboratorium mengalami kenaikan sebesar 399 pasien pada


tahun 2020 dari 2.057 ditahun 2019 menjadi 2.456 di tahun 2020 karena adanya
pandemic covid-19.

Grafik 2.5 Kunjungan Pasien KIA/KB Puskesmas Sindangwangi


Tahun 2016-2020.

Jumlah kunjungan poli KIA/KB mengalami penurunan sebesar 602 kunjungan pada tahun
2020 dari 1.034 kunjungan pada tahun 2019 menjadi 432 kunjungan di tahun 2020 karena
pandemic covid-19.
3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Sindangwangi melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 27

Grafik 2.6 Tingkat Kepuasan Masyarakat Puskesmas Sindangwangi

. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Sindangwangi baik


dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80%, Namun
pada tahun 2020 Indek Kepuasan masyarakat (IKM) menurun menjadi 77 % (cukup).
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 28

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


Wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi yang berada di kawasan pedesaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan.
Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Sindangwangi pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Masih banyak ibu hamil KEK dan Anemia
- Banyi BBLR
- Rendahnya Cakupan ASI eklusif

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kurangnya pengetahuan 1. Adanya distribusi PMT dan tablet tambah
2. Kurangnya Kepatuhan Ibu hamil dalam darah
meminum tablet tambah darah 2. Pelaksanaan skrining pada ibu secara
3. Banyaknya Persalinan SC dan tanpa IMD berkesinambungan
4. Menjamurnya dan Murahnya Susu Formula 3. Adanya jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin
4. Adanya Poned 24 jam
5. Adanya jaminan persalinan walaupun
dalam jumlah terbatas

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi
masalah di wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD
- Adanya kasus kusta
- Adanya kasus HIV dan Hepatitis
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 29

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kurangnya Pengetahuan 1. Tersedinya petugas kesehatan
2. Polusi udara yang diakibatkan banyaknya 2. Terpenuhinya sarana dan prasarana
pabrik batu 3. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Kurang optimalnya pelaksanaan skrining dan masyarakat miskin
penemuan kasus baru
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang masih 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana
rendah
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih rendah
4. Kurang optimalnya pemanfaatan sarana dan
prasarana PTM

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Sindangwangi merupakan Puskesmas Perbatasan dengan dua
Puskesmas Pembantu serta 8 (Delapan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta,
4 Praktek Mandiri Dokter dan 11 Praktek Mandiri Bidan yang menjadi jejaring Puskesmas
Sindangwangi Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau
dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Sindangwangi seperti: Puskesmas Rajagaluh dan
Puskesmas Dukuhpuntang .
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Sindangwangi bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter umum belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Dokter gigi belum tersedia
- Apoteteker belum tersedia
- Analis Kesehatan belum tersedia
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 30

- Tenaga rekamedis belum tersedia


- Menurunnya tingkat Kepuasan Masyarakat
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan dengan fasyankes swasta 1. Adanya jaminan kesehatan bagi
tinggi masyarakat miskin
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang masih
rendah dibanding jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter umum,
dokter gigi, perawat gigi, nutrisionis,
apoteker, rekamedis dan analis kesehatan
4. Sulitnya akses terhadap fasyankes

B. Isu Strategis
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas
dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Sindangwangi telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme
kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan
kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Sindangwangi dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan
sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana
dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Sindangwangi yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 31

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses


perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran
pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah dilaksanakan
sejak tahun 2019 melalui aplikasi e-puskesmas Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Sindangwangi belum terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa
program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK)
dan SISDMK kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar dimiliki
oleh Puskesmas Sindangwangi seperti laboratorium sederhana, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit
diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk
tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka dan
anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 1984 telah mengalami beberapa
renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang
telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang rekam
medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari anggaran
Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 32

C. Rencana Pengembangan Layanan


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Sindangwangi adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Sindangwangi dapat dilihat dari berbagai macam
jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga
kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (asisten apoteker),. Dengan demikian ada 7 (Tujuh) jenis tenaga
kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan
anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, KB, pemeriksaan penyakit menular seksual,
konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam Poned yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan persalinan.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.
2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Sindangwangi adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan
kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan
Posyandu lansia, Posbindu, puskesmas keliling dan posyandu remaja.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak didominasi
petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Sindangwangi membuka layanan gawat
darurat meskipun tidak 24 jam.
Akses terhadap Puskesmas yang sulit karena jauh dari jalan raya yang dilewati
sarana transportasi umum, tapi dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana
tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk
memilih Puskesmas Sindangwangi sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Sindangwangi memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan
ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 33

produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Sindangwangi.
Perkembangan pemukiman dan kawasan wisata yang masih terus berjalan di
wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Sindangwangi dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi
unggulan antara lain:
a. Pemeriksaan USG dan EKG oleh dokter umum.
b. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
c. Layanan pemeriksaan laboratorium sederhana meliputi pemeriksaan gula darah,
kolestrol, asam urat, golongan darah, HB, rapid antigen.
d. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim, dan
SADANIS (periksa payudara klinis).
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: Layanan lansia melalui posyandu lansia,
layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak
dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan posyandu remaja di desa
jerukleueut.
4. Vertical Integration (integrasi vertikal)
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan
serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman, kawasan
wisata apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Sindangwangi sampai dengan tahun 2022 yang bertujuan untuk meningkatkan
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 34

kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan


program pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Penurunan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Sindangwangi setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Sindangwangi untuk mencari inovasi agar lebih efisien
dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit
pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas
Sindangwangi akan mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Sindangwangi juga akan membuka layanan pemeriksaan USG bekerjasama dengan
dokter kandungan dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Sindangwangi yaitu:
a. E-medical record
b. E- pengaduan dan informasi Puskesmas Sindangwangi
c. Pemeriksaan USG bekerjasama dengan dokter kandungan (dokter tamu).
d. Klinik Spesialis bekerjasama dengan dokter spesialis bedah (sebagai dokter
tamu)
e. Pemeriksaan laboratorium lengkap.
f. Pojok herbal
6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas
santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat
pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Pemeriksaan laboratorium lengkap sangat diperlukan untuk menunjang
pelayanan kesehatan di Puskesmas Sindangwangi.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana
meliputi:
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 35

a. Sistem pendaftaran online


b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Pengadaan sarana laboratorium lengkap
e. Parkiran khusus karyawan puskesmas sindangwangi, parkiran khusus pasien dan
tempat parker khusus roda dua
f. Pengadaan sarana dan prasarana pemeriksaan laboratorium
7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Sindangwangi perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Pengadaan dokter gigi
c. Pengadaan perawat gigi
d. Pengadaan tenaga analis medis
e. Pengadaan tenaga nutrisionis
f. Pengadaan tenaga rekamedik
g. Pengadaan tenaga apoteker
h. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 36

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi
Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Sindangwangi Tahun 2019 – 2023 :
“Terwujudnya Masyarakat Sindangwangi yang Mandiri Untuk Hidup Sehat
Menuju Majalengka RAHARJA Tahun 2023 (Religius, Adil, Harmonis dan
Sejahtera)”
Menuju masyarakat Sindangwangi mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud
adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat
sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah
dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.
Visi Puskesmas Sindangwangi memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG
MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT MENUJU MAJALENGKA RELIGIUS, ADIL,
HARMONIS DAN SEJAHTERA”. Puskesmas Sindangwangi mendukung visi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka dengan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan menjadi lebih bermutu.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka
yaitu: “TERWUJUDNYA KABUPATEN MAJALENGKA YANG RELIGIUS,
ADIL, HARMONIS DAN SEJAHTERA”. Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi
ke-4 yaitu: “Meningkatkan Kualitas Layanan Publik terutama di Sektor Pendidikan,
Kesehatan, Infrastruktur, Pertanian, Pariwisata, Perizinan, Penenaman Modal dan
sektor- sektor unggulan dengan di dukung oleh sumber daya aparatur yang
berintegritas, professional, humanis dan melayani”.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 37

Visi Puskesmas Sindangwangi sejalan dengan salah satu tujuan RPJMD


Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka tahun 2018-2023 yaitu mewujudkan masyarakat
yang cerdas, sehat dan berdaya saing. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dari
75,98 % indek kesehtan di tahun 2016 menjadi 77,54 di tahun 2023.

B. Misi Puskesmas
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan
visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan:
1. Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemandirian untuk personal hygine (kesehatan pribadi),
keluarga dan lingkungan.
3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di Puskesmas.
4. Menjalin kerjasama lintas sektoral.
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas
Sindangwangi membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan
evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan
kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. Tujuan Puskesmas Sindangwangi


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 38

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Sindangwangi adalah sebagai


berikut:
“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian
pelayanan kesehatan bermutu dengan di dukung oleh sumber daya yang
berintegritas, professional, humanis dan melayani”.

D. Sasaran Puskesmas Sindangwangi


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Sindangwangi berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian pelayanan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
kesehatan bermutu dengan menular dan tidak menular
di dukung oleh sumber serta kualitas pelayanan Pelayanan kesehatan usia sekolah
4
daya berinegritas, kesehatan dan remaja
professional humanis dan
Pelayanan kesehatan pada usia
melayani. 5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif Purnama
6
Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

8 Persentase desa yang mencapai UCI

Persentase KLB yang ditanggulangi


9
< 24 jam
Persentase keberhasilan pengobatan
10
TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus pemasungan
14
pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM

16 Penyehatan makanan dan minuman


Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 39

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Fasilitas pelayanan kesehatan,


17 tenaga kesehatan dan fasyankestrad
memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. Strategi Dan Arah Kebijakan


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status
gizi dan pengendalian pelayanan kesehatan bermutu dengan di dukung oleh sumber
daya yang berintegritas, professional, humanis dan melayani”.

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem manajemen 1. Keterbatasan jumlah
yang berlaku (akreditasi tenaga dokter,dokter
FKTP) gigi, perawat gigi, analis
2. Adanya Komitmen kesehatan, rekamedis,
pimpinan apoteker, tenaga
3. Adanya Alat Kesehatan yang adminisitrasi umum dan
mencukupi untuk beragam pelaksana program
jenis layanan (alat dibanding beban kerja
pemeriksaan umum, pelayanan UKP dan
pemeriksaan penunjang program UKM
EKG, pemeriksaan
penunjang USG, 2. Kurangnya jenis
pemeriksaan laboratorium peningkatan kapasitas
4. Adanya sarana yang (pelatihan) petugas yang
memadai (gedung, kendaraan sudah terpenuhi
pusling) 3. Keterbatasan anggaran
5. Adanya jenis ketenagaan operasional (listrik, air,
(dokter, perawat, bidan, ahli internet, kebersihan, dll)
gizi, kesehatan lingkungan 4. Keterbatasan anggaran
dan kesehatan masyarakat) pemeliharaan sarana
6. Adanya tarif pelayanan yang (gedung, alat
terjangkau dengan subsidi kesehatana, kendaraan,
dan non subsidi dll)
7. Adanya layanan program 5. Rendahnya gaji/jasa
yang mendukung promotif, pelayanan pegawai non
preventif, kuratif dan PNS
rehabilitatif (pencegahan 6. Rendahnya kemampuan
HIV, kanker leher rahim, Puskesmas menjangkau
hepatitis, tuberkulosis, dll peserta JKN di luar
wilayah Puskesmas
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 40

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
masyarakat terhadap pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
kesehatan manajemen mutu yang baik melalui peluang
dan peningkatan strata peningkatan pendapatan
akreditasi Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Sulitnya akses
2. Mengoptimalkan 3. Mengatasi keterbatasan
ketersediaan alat kesehatan anggaran operasional
dan jenis layanan yang melalui peluang
dapat dipenuhi (S3,O1) peningkatan pendapatan
3. Mengoptimalkan kondisi Puskesmas (W3,O1)
sarana pelayanan melalui 4. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan anggaran pemeliharaan
yang baik (S4, O1) sarana melalui peluang
4. Mengoptimalkan tenaga peningkatan pendapatan
pelayanan dengan panduan Puskesmas (W4,O1)
SOP Pelayanan (S5, O1) 5. Mengatasi rendahnya
5. Mengoptimalkan informasi gaji/jasa pelayanan
tarif pelayanan yang pegawai Non PNS
terjangkau kepada melalui peluang
masyarakat luas (S7, O1) peningkatan pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah tentang komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
pemenuhan sarana dan memanfaatkan adanya melalui perencanaan
operasional Puskesmas dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
melalui perencanaan dan (W3,O2)
manajemen yang baik (S2,O2) 2. Mengatasi keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health ketersediaan alat kesehatan jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) dan jenis layanan yang dapat peluang peningkatan
sistem Jaminan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan Nasional 2. Mengoptimalkan kondisi (W1,O3)
tahun 2020 sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan kapasitas petugas
yang baik (S4, O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan panduan pendapatan kapitasi JKN
SOP Pelayanan (S5, O3) (W2,O3)
4. Mengoptimalkan informasi 3. Mengatasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai sarana peningkatan pendapatan
informasi (S6, O3) kapitasi JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi keterbatasan
layanan program yang dapat anggaran pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan pendapatan
kapitasi JKN (W4,O3)
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 41

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak Fasilitas
kompetitor dan jarak 3. Mengoptimalkan jenis Kesehatan Kompetitor
yang terlalu dekat antar layanan dan keunggulan yang terlalu dekat (W1,
FKTP Puskesmas (S6, T1) T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas menjangkau
gedung sebagai differensiasi peserta JKN di luar
layanan Puskesmas (S8, T1) wilayah dengan
tekhnologi komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6,
T1)
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan pegawai
manajemen mutu, panduan Non PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum (W5,T2)
Puskesmas sebagai dasar
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai non
dan tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kebijakan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di Puskesmas
(S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia dan
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, posyandu lansia dengan
dan anak, status perbaikan gizi, anak, remaja, dan pemenuhan alkes dan Bahan
gizi dan kesehatan lansia Habis Pakai posyandu lansia
pengendalian lingkungan,
Dokumen Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 42

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk ibu


pelayanan penyakit menular masalah gizi dan anak seperti ANC terpadu,
kesehatan dan tidak menular kurang dan buruk persalinan 24 jam, konseling
bermutu. serta kualitas pada bayi, balita, laktasi, konseling gizi,
pelayanan ibu hamil dan ibu pemeriksaan MTBS, KB pasca
kesehatan menyusui salin, skrining risti pre
eklampsia

3 Peningkatan upaya 3 Menetapkan anggaran


promosi kesehatan peningkatan kapasitas kader
dan pemberdayaan setiap tahun dan meningkatkan
masyarakat promosi kesehatan melalui
media sosial

4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan


Pengendalian pemeriksaan infeksi menular
penyakit menular seksual dan HIV, layanan
dan tidak menular IVA, Posbindu ,Posyandu
serta kesehatan remaja
lingkungan

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM, klinik
kerjasama jejaring dan RS melalui supervisi dan
dan jaringan pembinaan
Puskesmas
6 Peningkatan mutu 6 Menganggarkan pelatihan
pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi Puskesmas
sarana prasarana dan pengadaan obat serta
dan perbekalan perbekalan kesehatan melalui
kesehatan. kapitasi JKN

7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik


layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan
Dokumen Rencana Startegis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 43

BAB V

PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran, disesuaikan
dengan masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Sindangwangi pada Tahun 2019-
2023 adalah pendapatan APBN Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 44

. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SINDANGWANGI

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
(Outcame) dan Target Pagu Indikatif Target Pagu Indikatif Target Pagu Indikatif kinerja pada
Kegiatan (output) (Rp) (Rp) (Rp) akhir periode
Kegiatan
Misi 4 :
Meningkatkan
kualitas layanan
publik di sector
pendidikan,
kesehatan,
insfrastruktur,
pertanian, pariwisata
, perizinan,
penanaman modal
dan sector unggulan
di dukung oleh
sumberdaya aparatur
yang berintegritas,
professional,
humanis dan
melayani
Mewujudkan Meningkatkan Umur Harapan
masyarakat yang Derajat Kesehatan Hidup
cerdas, sehat, dan Masyarakat
berdaya saing
Angka kematian
bayi (AKB) per
10000 kelahiran
hidup
Angka kelangsungan
hidup bayi
Angka Kematian
Balita per 1000
kelahiran hidup
Angka Kematian
Neonatal per 1000
kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu
per 100,000
kelahiran hidup
1 URUSAN PERINTAH WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
1.02 Urusan Perintah bidang kesehatan 2,393,742.950
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 45

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
(Outcame) dan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
Kegiatan (output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
1.02.02 Program Pemenuhan Upaya 2.350.542.950
Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Penyediaan layanan kesehatan 2.350.542.950
untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/ Kota
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Persentase Ibu 100 100 54.730.500
Ibu Hamil hamil yang persen persen
mendapat pelayanan
ibu hamil sesuai
standar, Setiap Ibu
Hamil Mendapatkan
pelayanan Antenatal
Sesuai Standar
sesuai standar
Pengelolaan Kesehatan Ibu Persentase ibu 100 100 6.000.000
Bersalin bersalin persen persen
mendapatkan 35 35
pelayana persalinan persen persen
sesuai standar, 100 100
Cakupan persen persen
Pertolongan 4 kali 4 kali
Persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
Jumlah Pertolongan
Persalinan
menggunakan dana
Jampersal
Pengelolaan dana
Jampersal
Sosialisasi SPM
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Bersalin
Pengelolaan Kesehatan Bayi Baru Persentase bayi 1.690.000
Lahir baru lahir
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 46

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Pengelolaan Pelayanan Persentase bayi baru 100 100 2.375.000 100
kesehatan balita lahir mendapatkan Persen Persen Persen
pelayanan kesehatan 100 100 100
bayi baru lahir sesuai persen persen persen
standar,Cakupan 100 100 100
pelayanan kesehatan persen persen persen
balita sesuai standar ,
Persentase anak Usia
0-11 bln yang
mendapatkan imunisasi
dasar lengkap
Persentase IDL bagi
Bayi dan Balita
Persentase Pelayanan
Kesehatan Anak
Prasekolah
Pengelolaan pelayanan Persentase anak usia 100 100 24.772.000 100
kesehatan pada Usia Pendidikan pendidikan dasar yang persen persen persen
dasar mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar ,
Cakupan Penjaringan
anak sekolah SD kls I,
SMP kls 7 dan SLTA
kls X
Pengelolaan pelayanan Persentase orang usia 100 100 2.000.000 100
kesehatan pada Usia Produktif 15-29 tahun persen, persen, persen,
mendapatkan skrining 50% 50% 50%
kesehatan sesuai
standar , Persentase
perempuan usia
30- 50 tahun yang
dideteksi dini kanker
serviks dan payudara,
Puskesmas yang
Mampu melakukan
Deteksi Dini Ca
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 47

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Pengelolaan pelayanan Persentase warga 100 100 11.419.100 100
kesehatan pada Usia Lanjut negara usia 60 tahun ke persen persen persen
atas mendapatkan 50% 50% 50%
skrining kesehatan
sesuai standar,
Cakupan pelayanan
usia lanjut
Operasi Katarak
Massal bagi non PBI,
Puskesmas Melakukan
Deteksi Dini Indra
Pengelolaan pelayanan Persentase penderita 100 100 2.000.000 100
kesehatan Penderita Hipertensi hipertensi yang persen persen persen
mendapatkan 100 100 100
pelayanan persen persen persen
kesehatansesuai
standar , Pelayanan
Kesehatan Penderita
Hipertensi 100%
Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi
dan DM
100%, Puskesmas
Pandu PTM dan
Deteksi Dini 80%
Pengelolaan pelayanan Persentase penderita 100 100 5.000.000 100
kesehatan Penderita Diabetes DM yang mendapatkan persen persen persen
Melitus pelayanan kesehatan 100 100 100
sesuai standar , persen persen persen
Pelayanan Kesehatan
bagi Penderita DM
100% Pelayanan
Kesehatan Penderita
DM 100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 48

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Pengelolaan pelayanan Persentase orang 100 100 4.400.000 100
kesehatan Orang Terduga terduga TBC persen persen persen
Tuberkolosis mendapatkan
pelayanan TBC sesuai
standar , Tingkat
prevalensi
Tuberkulosis (per
100000
penduduk),Tingkat
kematian karena
Tuberkulosis (per
100000 penduduk),
Proporsi jumlah kasus
Tuberkulosis yang
terdeteksi dalam
program DOTS,
Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita penyakit
TBC BTA, Proporsi
kasus Tuberkulosis
yang diobati dan
sembuh dalam program
DOTS Angka
keberhasilan
pengobatan TB paru
BTA positif (Success
Rate) minimal 85%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 49

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Pengelolaan pelayanan Persentase orang 100 100 3.000.000 100
kesehatan Orang dengan resiko dengan resiko persen persen persen
terinfeksi HIV terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan deteksi dini
HIV sesuai standar,
Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total
populasi, Penggunaan
kondom pada
hubungan seks berisiko
tinggi terakhir,Proporsi
jumlah penduduk usia
15‐24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif tentang
HIV/AIDS,
Ditemukannya kasus
HIV AIDS 100% dari
yang diestimasikan
Pengelolaan Pelayanan Persentase Puskesmas 100 100 168.118.600 100
Kesehatan bagi penduduk pada yang melaksanakan persen persen persen
kondisi kejadian luar biasa Sistem Kewaspadaan
(KLB) Dini Kejadian Luar
Biasa (SKD KLB)/
EWARS
Pengelolaan Pelayanan Peningkatan tata kelola 100 100 50.622.000 100
Kesehatan Gizi Masyarakat BOK Stunting persen persen persen
Terselenggaranya 100 100 100
pelayanan gizi persen persen persen
masyarakat
Pengelolaan Pelayanan Presentase TTU yang 100 100 15.000.000 100
kesehatan Lingkungan memenuhi syarat persen persen persen
Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan Promosi Penduduk 78.580.000
Kesehatan mendapatkan
Pelayanan Promkes
sesuai standar
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 50

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Pengelolaan Surveylans pengelolaan Sistem 52 52 6.500.000 52
Kesehatan Kewaspadaan dini minggu minggu minggu
(EWARS) kejadian 100 100 100
wabah dan KLB persen persen persen
terselenggaranya
Upaya kesehatan
Masyarakat /BOP
Puskesmas
Pengelolaan Pelayanan Persentase ODGJ berat 100 100 7.730.000 100
Kesehatan Orang dengan yang mendapatkan persen persen persen
Masalah Kesehatan jiwa pelayanan kesehatan
(ODMK) jiwa sesuai standar
Pelayanan Kesehatan Penyakit Cakupan balita 100 100 70.269.000 100
menular dan Tidak menular pneumonia yang persen persen persen
ditangani, Cakupan 100 100 100
penemuan dan persen persen persen
penanganan penderita 100 100 100
penyakit DBD, persen persen persen
Penderita diare yang
ditangani, Angka
kejadian Malaria,
Penemuan kasus Kusta
Persentase desa /
kelurahan yang
melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM
Upaya Deteksi Dini
dan Penanggulangan
Penyakit tk Puskesmas
Operasional Pelayanan Biaya Operasional 100 100 1.823.808.000 100
Puskesmas Puskesmas persen persen persen
Investigasi Awal kejadian Persentase anak usia 1 6.000.000
Tidak Diharapkan (Kejadian tahun yang diimunisasi
Ikutan Pasca Imunisasi dan campak, Cakupan
Pemberian Obat Masal) Desa/kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Cakupan Desa/ 6.528.750
dan Respon Wabah Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam,
Non Polio AFP rate per
100000 penduduk
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 51

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Indikator Kinerja Target Kinerja Program dan Kegiatan per Tahun Kondisi
Daerah dan Program Kegiatan Program (Outcame) Tahun 3 (2021) Tahun 4 (2022) Tahun 5 (2023) capaian
dan Kegiatan Target Pagu Indikatif Target Pagu Target Pagu kinerja pada
(output) (Rp) Indikatif (Rp) Indikatif akhir periode
(Rp) Kegiatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 43.200.000
Kesehatan
Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya 43.200.000
Manusia Kesehatan Untuk UKP dan UKM di Wilayah
Kabupaten/ Kota
Pemenuhan Sumber Daya 100 100 43.200.000 100
Manusia Kesehatan Sesuai persen persen persen 85
Standar 85 85 persen
persen persen
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 52

RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS SINDANGWANGI TAHUN 2019 –2023
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian pelayanan kesehatan bermutu dengan di dukung oleh sumber daya
yang berintegritas, professional, humanis dan melayani”.

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
UHH (Umur Harapan Hidup ) Berdasarkan
angka kematian menurut umur (Age Spesific
Date Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 74,3 76,88 72,7 77,54
catatan registrasi mortalitas secara time
series atau secara tidak langsung denga
program Mortpak Lite
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 53

SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

1. Peningkatan 1. Program
Jumlah kematian ibu pada tahap
Angka Kematian Ibu pelayanan kesehatan Pengelolaan Kesehatan
1 kehamilan dan kelahiran / Jumlah 0 0 0 0
(AKI) ibu, anak, remaja, dan Masyarakat Puskesmas
Kelahiran Hidup x 100.000 KH
lansia Sindangwangi (BOK)

2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi pada
masalah gizi kurang
Angka Kematian Bayi usia 0-1 tahun / Jumlah Kelahiran
2 0 0 0 0 dan buruk pada bayi,
(AKB) Hidup pada tahun tertentu x 1.000
balita, ibu hamil dan
KH
ibu menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB sangat upaya promosi
Persentase balita gizi
3 kurang / jumlah balita yang 0% 0% 0% 0% kesehatan dan
buruk
ditimbang ) x 100% pemberdayaan
masyarakat

(Jumlah anak dan remaja usia 7-15


4. Peningkatan
tahun di sekolah dan luar sekolah
Pengendalian penyakit
Pelayanan kesehatan yang mendapatkan pelayanan
4 100% 100 % 100 % 100% menular dan tidak
usia sekolah dan remaja kesehatan sesuai standar / jumlah
menular serta
seluruh anak dan remaja usia 7-15
kesehatan lingkungan
tahun di wilayah kerja) x 100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 54

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

(Jumlah seluruh lansia yang


5. Peningkatan
Pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan
pembinaan dan
5 pada usia lanjut >60 sesuai standar / jumlah seluruh 50% 50% 50% 50%
kerjasama jejaring dan
tahun lansia di wilayah kerja Puskesmas)
jaringan Puskesmas
x100%
(Jumlah desa siaga aktif purnama
Persentase desa siaga
6 mandiri / jumlah seluruh desa) x 20% 20% 20% 25%
aktif Purnama Mandiri
100%
(jumlah desa yang melaksanakan
Persentase desa STBM
7 STBM dan PHBS / jumlah seluruh 100% 100% 100% 100%
dan PHBS
desa yang ada) x 100%
Persentase desa yang (Jumlah desa UCI / jumlah seluruh
8 100% 100% 100% 100%
mencapai UCI desa yang ada) x 100%
(Jumlah KLB yang ditanggulangi
Persentase KLB yang
9 < 24 jam / jumlah KLB yang ada) 100% 100% 100% 100%
ditanggulangi < 24 jam
x 100%
(Jumlah semua kasus TB yang
Persentase keberhasilan sembuh dan pengobatan lengkap /
10 100% 100% 100% 100%
pengobatan TB jumlah semua kasus TB yang
diobati dan dilaporkan) x 100%
(Jumlah penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya menyelesaikan
pengobatan / jumlah penderita
11 RFT penderita kusta baru PB satu tahun sebelumnya 100% 100% 100% 100%
dan MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x 100%

(Jumlah penderita DBD meninggal


Case Fatality Rate / jumlah semua penderita DBD
12 0% 0% 0% 0%
DBD yang ditemukan dan ditangani) x
100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 55

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah orang beresiko terinfeksi
HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar di
Orang berisiko Puskesmas dan jaringannya dalam
terinfeksi HIV kurun waktu 1 tahun / Jumlah
13 69,20% 70% 70% 75%
mendapatkan
orang yang beresiko terinfeksi
pemeriksaan HIV
HIV) x 100%

Cakupan temuan kasus (Jumlah pasien pasung yang


14 pemasungan pada ditemukan / jumlah ODGJ dalam 0% 0% 0% 0%
ODGJ berat periode waktu tertentu) x 100
Persentase desa yang (Jumlah desa yang memiliki
15 memiliki Posbindu Posbindu PTM/ jumlah seluruh 100% 100% 100% 100%
PTM desa yang ada) x 100%
(Jumlah TPM dilakukan IKL /
Penyehatan makanan
16 Jumlah seluruh TPM di wilayah 80% 85% 90% 100%
dan minuman
kerja) x 100%

(Jumlah Fasyankes dan


Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes dan 66% 70% 75% 80%
kesehatan dan fasyankestrad di wilayah kerja
fasyankestrad memiliki Puskesmas) x 100%
ijin

1. Peningkatan mutu 2. Program


pelayanan, kecukupan pengelolaan pelayanan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 80% 80% 80% 85% dan kualitas SDM, BLUD Puskesmas
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
sarana prasarana dan Sindangwangi (BLUD
perbekalan kesehatan. Puskesmas)
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 57

1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SINDANGWANGI (BOK)


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
1 Cakupan pelayanan nifas pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh sasaran 100% 100% 100% 100%
ibu nifas dalam 1 tahun) x 100%

(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan


Cakupan pelayanan kesehatan
2 sesuai standar / jumlah seluruh remaja di wilayah kerja 63,73% 70% 70% 70%
remaja
Puskesmas) x 100%

(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali


3 Pelayanan KN Lengkap pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar / jumlah 100% 100% 100% 100%
seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun) 100%

(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan BB kurang


4 Persentase Balita Gizi Kurang 0,05% 0% 0% 0%
/ jumlah balita yang ditimbang) x 100%

Persentase Sekolah setingkat (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
SD, SMP dan SMA yang melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah seluruh
5 100% 100% 100% 100%
melaksanakan pemeriksaan sekolah setingkat SD, SMP, SMA di wilayah kerja) x
penjaringan kesehatan 100%

(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun yang


Pelayanan kesehatan pada pra mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar /
6 69,00% 70% 70% 75%
lansia Jumlah semua penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun
di wilayah kerja ) x 100 %.

(Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa di


7 Pencapaian desa siaga aktif 100% 100% 100% 100%
wilayah kerja) x 100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 58

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020
2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar STBM /
8 Persentase rumah tangga STBM jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja 59% 70% 75% 85%
Puskesmas) x 100%

Persentase TTU bersanitasi (Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan lingkungan /


9 71% 75% 75% 80%
dasar jumlah seluruh TTU yang ada) x 100%

Persentase rumah tangga ber (Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah seluruh
10 75,50% 83% 84% 85%
PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas) x 100%

Persentase bayi mendapatkan (Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang mendapatkan IDL /
11 100% 100% 100% 100%
IDL jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%

(Jumlah penyakit potensi wabah yang dilakukan


Persentase penyakit potensi
12 penylidikan epidemiologi / jumlah penyakit potensi 100% 100% 100% 100%
wabah yang dilakukan PE
wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan
Notifikasi kasus TB yang
13 selama periode satu tahun / jumlah penduduk di wilayah 160 165 170 175
diobati (CNR)
kerja Puskesmas) x 100.000

(Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan


14 Kasus defaulter kusta pengobatan / jumlah kasus baru PB/MB yang mulai 0% 0% 0% 0%
pengobatan pada periode yang sama) x 100%

(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam kurun waktu


15 Insiden / angka kesakitan DBD tertentu / jumlah populasi dalam kurun tertentu) x 11,4 11 10 9,5
100.000

Persentase sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) yang
16 mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah seluruh 17,45% 100% 100% 100%
mendapatkan penyuluhan
sekolah setingkat SMP, SMA di wilayah kerja) x 100%
HIV/AIDS)
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 59

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020
2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat pelayanan


Cakupan pelayanan kesehatan
17 kesehatan jiwa / estimasi jumlah penderita ODGJ berat) 71% 75% 75% 75%
ODGJ Berat
x 100%.

(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59 tahun


Pelayanan kesehatan usia mendapat skrining kesehan / jumlah warga usia 15-59
18 34% 35% 36% 37%
produktif tahun yang ada dis wilayah kerja dalam kurunwaktu 1
tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi kesling di (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah TPM yang
19 85% 85% 85% 87%
TPM ada)100 %

Persentase Klinik dan Rumah (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin operasional
20 Sakit yang memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh klinik dan RS di wilayah kerja) 100% 100% 100% 100%
operasional x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin berlaku /
21 Tenaga kesehatan memiliki ijin jumlah seluruh tenaga kesehatan di wilayah kerja) x 100% 100% 100% 100%
100%

(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin berlaku /


Persentase sarana kefarmasian
22 jumlah seluruh sarana kefarmasian di wilayah kerja) x 100% 100% 100% 100%
yang berijin
100%

(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang memiliki ijin


Persentase penyehat tradisional
23 berlaku / jumlah seluruh tenaga penyehat tradisional di 0% 25% 25% 30%
berijin / terdaftar
wilayah kerja) x 100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 60

PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SINDANGWANGI

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey Kepuasan
1 Masyarakat sesuai metodologi penelitian Nilai IKM dalam Survey Kepuasan Masyarakat 80% 80% 80% 80%
deskriptif kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Pengendalian Adanya program pencegahan dan pengendalian
2 ya ya ya ya
Infeksi infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang berkunjung
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas ke Puskesmas / jumlah seluruh peserta JKN 59% 15% 15% 15%
Puskesmas) x 100%

(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM yang


4 Persentase SDM terpenuhi dibutuhkan sesuai Rencana Kebutuhan 60% 80% 80% 80%
Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes terpenuhi /


5 Persentase sarana prasarana dan alkes terpenuhi jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai 64% 60% 60% 60%
ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi / jumlah obat


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi dan BMHP yang dibutuhkan sesuai perencanaan 70% 80% 80% 80%
kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar / jumlah


7 Persentase Poskesdes sesuai standar 60% 65% 70% 75%
Poskesdes di wilayah kerja) x 100%

(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah seluruh


8 Persentase Pustu sesuai standar 100% 100% 100% 100%
pustu di wilayah kerja) x 100%
Lampiran Dokumen Rencana Stategis BLUD Puskesmas Sindangwangi | 61

BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD
pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya
fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola
Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif
maupun politis
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana yang tertuang
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana
strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh
Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas
P. RENSTRA PUSKESMAS MARGAJAYA
RENCANA STRATEGI UPT PUSKESMAS MARGAJAYA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018-2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Margajaya.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Margajaya.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 1


Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala


Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.
h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan
Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Pembantu Menjadi
Pusat Kesehatan Masyarakat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 2


k. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tentang Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
m. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA


PENDANAAN

Bab 7 PENUTUP

Bab 8 RENCANA STRATEGI

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Margajaya merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Lemahsugih dan UPT Puskesmas Margajaya berada di wilayah
desa Margajaya
Puskesmas Margajaya awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non rawat satu lantai pada tahun 2000 yang kemudian mengalami renovasi
dan ditambahkan ODC serta PONED pada tahun 2015
Puskesmas Margajaya ditetapkan menjadi Puskesmas yang berdasar
Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor … tahun … tentang penetapan
Puskesmas menjadi Puskesmas mampu menyelenggarakan PONED
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.106-Dinkes
tahun 2019, dengan ijin operasional Puskesmas Nomor 445/05-
SIOP/DPMPTSP/VII/2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Margajaya berada di
Kecamatan Lemahsugih Kabupaten/Kota Majalengka, terletak di daerah
pedesaan (koordinat -6.989021 LS/LU, 108.89053 BT)

Peta Wilayah Kerja Wilayah Puskesmas Margajaya

KAB. SUMEDANG

MEKARWANGI KEC. BANTARUJEG

KEPUH

SUKAJADI
CISALAK
SADAWANGI
DAYEUHWANGi

PADAREK

SINARGALIH

MARGAJAYA
KAB. SUMEDANG SUKAMAJU

KEC. LEMAHSUGIH PUSTU

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 4


Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Bantarujeg
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bantarujeg
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Lemahsugih
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Jatinunggal
Kabupaten Sumedang

Adapun Luas Wilayah : 36,8 Km²/1.529.12 Ha, yang terdiri dari


Hutan : 486.50 Ha
Kebun ladang : 163.05 Ha
Tegalan : 260.01 Ha
Pemukiman : 351.03 Ha
Lain-lain : 215.71 Ha

Puskesmas Margajaya secara administratif meliputi 10 desa, yaitu:


1. Desa Margajaya
2. Desa Sadawangi
3. Desa Dayeuhwangi
4. Desa Kepuh
5. Desa Mekarwangi
6. Desa Padarek
7. Desa Sukajadi
8. Desa Cisalak
9. Desa Sukamaju
10. Desa Sinargalih
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 100 m - 8 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 47,6 km

Puskesmas Margajaya merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Margajaya di
Kecamatan Lemahsugih Kabupaten/Kota Majalengka Berdasarkan
karakterisistik wilayah, Puskesmas Margajaya merupakan Puskesmas kawasan
pedesaan.

Puskesmas Margajaya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 5


2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Margajaya Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di Jl.


Raya Pasirhanja-Lemahsugih No. 01, Desa Margajaya, Kec. Lemahsugih
Kabupaten/Kota Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 10 desa di
wilayah kecamatan Lemahsugih UPT Puskesmas Margajaya didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 2 Poskesdes, dan 40 Posyandu Balita serta 40
Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas Margajaya merupakan kawasan perdesaan


dengan jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak
pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang
terutama di wilayah Desa Margajaya.

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Margajaya,


terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Lemahsugih.

Tahun 2019 Puskesmas Margajaya mendapat sertifikat akreditasi


Puskesmas.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Margajaya meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 6


c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Margajaya meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
c. Pelayanan PONED

Pelayanan Rawat Inap Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas


Margajaya juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan
Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Margajaya telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Pepeling Jiwa
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 7


mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Margajaya juga melakukan pelayanan gawat darurat 24


jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Margajaya Kabupaten/Kota Majalengka
terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 8


- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab PONED

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 9


e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Padarek
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Kepuh
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 10


– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 11


– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 12
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut
2. Sumber Daya Puskesmas
a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Margajaya meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Margajaya sudah
memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam
medis, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan
jumlah dokter gigi, jumlah bidan, tenaga administrasi, akuntansi, analis
kesehatan, keshatan lingkungan, promkes, tenaga kebersihan dan sopir.
Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.
Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Margajaya :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 3 2 PNS , 1 3 3 0
Magang
2 Dokter gigi 0 0 2 2 2
3 Apoteker 0 2 2 2
4 Asisten Apoteker 1 1 THL 1 1 0

5 Administrasi 0 0 1 1 1
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 1 1 PNS 2 2 1
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 2 2 2
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 2 2 2
Aset Negara

10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
11 Kasir 1 1 Honorer 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 2 2 2

13 Kebersihan 1 1 THL 4 4 3

14 Sopir Ambulan 1 1 THL 2 2 1

15 Penjaga 0 1 THL 3 3 2
keamanan

16 Perawat 8 3 PNS, 5 13 13 5
Magang

Perawat desa 0 0 4 4 4
(pustu/poskesdes)
17 Perawat gigi 0 0 1 1 1
18 Bidan 13 5 PNS, 8 9 9 0
Magang

Bidan 10 7 PNS,3 10 10 0
pustu/kesdes Magang
19 Tenaga Gizi 0 0 2 2 1
20 Ahli Tenaga 1 1 THL 4 4 3
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 THL 2 2 1
Tenaga kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 0 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 45 18 PNS, 3 THL, 61 94 29


1 honorer, 17
magang

b) Sumber Daya Keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 14


Sumber daya keuangan Puskesmas Margajaya berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Margajaya dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 98.893.150 102.354.824 21.060.595 19.704.095
APBD
Bantuan
2 Operasional 303.296.000 0 0 0
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.554.135.218 1.102.257.725 1.413.523.462 1.066.168.650

4 Non Kapitasi 0 0 0 0

5 Jumlah 1.956.324.368 1.204.612.549 1.434.584.057 1.085.872.745

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Margajaya cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2015. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Margajaya belum memiliki mobil jenazah dan


ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawadaruratan.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 2 2
3 Gedeng Posnkesdes 2 2
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 0
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 1 1
9 Alat kesehatan 615 66

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 15


Puskesmas Margajaya memiliki sarana pemeriksaan laboratorium
canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA), dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Margajaya Kecamatan
Lemahsugih cenderung turun naik dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Margajaya dan
jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Margajaya makin meningkat setiap


tahun.

Berikut gambaran kunjungan rawat jalan di Puskesmas Margajaya setiap


tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Puskesmas
1 14.324 14.926 14.821 11.980 9.596 10.189
Margajaya
2 Pustu Padarek 633 682 623 643 512 534
3 Pustu Kepuh 543 623 654 625 643 566
Poskesdes
4 420 456 543 536 558 487
Sadawangi
Poskesdes
5 503 576 565 643 667 575
Sinargalih
Jumlah 16.423 17.263 17.206 14.427 11.976 12.351

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 16


Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas
Margajaya Tahun 2015-2017.

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Margajaya Tahun 2015-2017.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 17


Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas
Margajaya Tahun 2015-2017.

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas


Margajaya Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 18


Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas
Margajaya Tahun 2013-2017.

Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Margajaya Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 19


Gambar 7. Grafik Kunjungan UGD & PONED Puskesmas Margajaya Tahun 2015-
2017.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Margajaya melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Margajaya cukup tinggi
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80%.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 20


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Margajaya yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Margajaya pada tahun 2019 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 21


tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi pelayanan kesehatan dengan
3. Penduduk pendatang yang tidak memiliki dukungan infrastruktur dan sarana
jaminan kesehatan atau jaminan transportasi
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Margajaya adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Margajaya
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Margajaya dengan jaringan 2 (dua) Puskesmas Pembantu serta
2 (dua) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Margajaya
Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Margajaya seperti: Puskesmas Lemahsugih,
Puskesmas Bantarujeg dan Puskesmas Wado.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Margajaya bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 22


mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Margajaya telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Margajaya dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Margajaya yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 23


Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten/Kota Majalengka. Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Margajaya sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Margajaya seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik
vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan
gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Margajaya telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Margajaya adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 24


Diversifikasi pada UPT Puskesmas Margajaya dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis kesehatan,
dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Margajaya adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Margajaya membuka
layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan
pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Margajaya sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Margajaya memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Margajaya.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 25


Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas ...
dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang
menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Margajaya sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Margajaya setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Margajaya untuk mencari inovasi agar lebih

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 26


efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Margajaya akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Margajaya juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Margajaya yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Margajaya perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 27


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka pada
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2018 -2023 .
Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yang dalam
hal ini diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, maka
visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Majalengka Tahun 2018 – 2023 :

“Mewujudkan Masyarakat Puskesmas Margajaya yang sehat dan


mandiri”

Mewujudkan masyarakat Puskesmas Margajaya yang sehat dan mandiri


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Margajaya memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN/KOTA MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP
SEHAT”. Puskesmas Majalengka mendukung visi Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG AGAMIS, ADIL,
SEJAHTERA DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut
akan diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan
pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar
lainnya”.

Visi Puskesmas Margajaya sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 28


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen puskesmas yang berkualitas
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
berkualitas
3. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang
berkualitas

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Margajaya membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Margajaya adalah sebagai
berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Margajaya berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 29


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
7 Persentase desa STBM dan PHBS
Persentase desa yang mencapai
8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 30


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter gigi,
(akreditasi FKTP) tenaga perawat
2. Adanya Komitmen ,bidan, tenaga
pimpinan adminisitrasi umum,
3. Adanya Alat Kesehatan sanitarian, analis
yang mencukupi untuk laboratorium,
beragam jenis layanan akuntansi, Promkes
(alat pemeriksaan umum, dan pelaksana
pemeriksaan penunjang program dibanding
EKG, pemeriksaan beban kerja pelayanan
penunjang USG, UKP dan program
pemeriksaan laboratorium UKM
canggih) 2. Kurangnya jenis
4. Adanya sarana yang peningkatan kapasitas
memadai (gedung, (pelatihan) petugas
kendaraan pusling, sarana yang sudah terpenuhi
IPAL) 3. Keterbatasan alat
5. Adanya jenis ketenagaan kesehatan dengan
yang mencukupi (dokter, sistem belanja E-
apoteker, dokter gigi, Catalog. anggaran
perekam medis, perawat, operasional (listrik, air,
bidan, ahli gizi, perawat internet, kebersihan,
gigi, sanitarian, analis dll)
medis, kesehatan 4. Keterbatasan
masyarakat dan anggaran
administrasi) pemeliharaan sarana
6. Adanya akses yang mudah (gedung, alat
terjangkau masyarakat kesehatana,
7. Adanya tarif pelayanan kendaraan, IPAL, dll)
yang terjangkau dengan - Keterbatasan jumlah
subsidi dan non subsidi tenaga dokter gigi,
8. Adanya layanan program tenaga perawat
yang mendukung ,bidan, tenaga
promotif, preventif, kuratif adminisitrasi umum,
dan rehabilitatif sanitarian, analis
(pencegahan HIV, kanker laboratorium,
leher rahim, hepatitis, akuntansi, Promkes
tuberkulosis, dll dan pelaksana
program dibanding
beban kerja pelayanan
UKP dan program
UKM
5. Rendahnya gaji/jasa
pelayanan pegawai
non PNS
6. Rendahnya
kemampuan
Puskesmas
menjangkau peserta

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 31


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
JKN di luar wilayah
Puskesmas
-Tidak adanya
kendaraan pusling

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 32


Peluang ( O ) SO WO
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 33


Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan untuk


derajat kesehatan pelayanan lansia dan posyandu lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dengan pemenuhan alkes
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dan Bahan Habis Pakai
status gizi dan kesehatan dan lansia posyandu lansia
pengendalian lingkungan,
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 34


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Margajaya 35


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Margajaya pada


tahun 2018 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
iii. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Margajaya pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat
SUMBER
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
KEGIATAN SUB KEGIATAN DANA
TARGET
TARGET (Rp) TARGET (Rp) (Rp)
Operasional
Pelayanan 100% 242.357.030 100% 266.592.733 100% 293.252.006
Penyediaan Puskesmas
Layanan Administrasi
100% - 100% - 100% -
Kesehatan Pelayanan
untuk UKM Promotif dan 100% - 100% - 100% -
preventif
dan UKP
Pelayanan
Rujukan Kesehatan JKN 100% 889.392.056 100% 978.331.261 100% 1.076.164.387
Tingkat FKTP Kapitasi
Daerah Obat dan bahan
100% 70.000.000 100% 77.000.000 100% 84.700.000 BLUD
Kabupaten/ medis habis pakai
Kota Pemeriksaan,
pengobatan, dan 100% 25.000.000 100% 27.500.000 100% 30.250.000
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan
Kesehatan kebidanan dan
JKN FKTP neonatal yang
Non dilakukan oleh 100% 242.357.030 100% 266.592.733 100% 293.252.006
Kapitasi bidan atau
dokter, sesuai
kompetensi dan

Rencana Strategis Puskesmas 36


kewenangannya

2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan


Masyarakat

TAHUN 2021 TAHUN 2022 SUMBER


SUB TAHUN 2023
KEGIATAN DANA
KEGIATAN TARGET
TARGET (Rp) TARGET (Rp) (Rp)
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 30.033.000 100% 33.036.300 100% 36.339.930
Kesehatan Ibu
Hamil
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% - 100% - 100% -
Kesehatan Ibu
Bersalin
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
100% - 100% - 100% -
Kegiatan Kesehatan
Bayi Baru
Penyediaan Lahir
Layanan Sub Kegiatan APBD
Kesehatan Pengelolaan
Pelayanan 100% 2.500.000 100% 2.750.000 100% 3.025.000
Untuk UKM
Kesehatan
dan UKP Balita
Rujukan Sub Kegiatan
Tingkat Pengelolaan
Pelayanan
Daerah
Kesehatan 100% 1.500.000 100% 1.650.000 100% 1.815.000
Kabupaten Orang Dengan
Kota Gangguan
Jiwa Berat
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 31.392.000 100% 34.531.200 100% 37.984.320
Kesehatan Gizi
Masyarakat
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
100% 750.000 100% 825.000 100% 907.500
Kesehatan
Kerja dan
Olahraga
Sub Kegiatan 100% 30.620.000 100% 33.682.000 100% 37.050.200

Rencana Strategis Puskesmas 37


Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 100.250.000 100% 101.252.500 100% 111.377.750
Promosi
Kesehatan
Sub Kegiatan
Pengelolaan
100% 4.000.000 100% 4.400.000 100% 4.840.000
Surveilans
Kesehatan
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
100% 6.090.000 100% 6.699.000 100% 7.368.900
Kesehatan
Jiwa dan
NAPZA
Sub Kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
100% 78.512.000 100% 86.363.200 100% 94.999.520
Penyakit
Menular dan
Tidak Menular
Sub Kegiatan
Operasioanal
100% - 100% - 100% -
Pelayanan
Puskesmas
Sub Kegiatan
Investigasi
Awal Kejadian
Tidak 100% 4.000.000 100% 4.400.000 100% 4.840.000
Diharapkan
(KIPI) dan
POPM
Sub Kegiatan
Pemenuhan
Kebutuhan
Sumber 100% 57.600.000 100% 63.360.000 100% 69.696.000
Manusia
Kesehatan
Sesuai Standar
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan 100% - 100% - 100% -
bagi Penduduk
pada Kondisi
Kejadian Luar

Rencana Strategis Puskesmas 38


Biasa (KLB)
Covid 19

BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 39


BAB VII
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas  Penutup 40


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS MARGAJAYA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 80 100 100 100
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 100% 100% 100% 100% kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Margajaya (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 3,64 4 4 4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0% 0% 0% 0% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100% 100% 100% 100%
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 68,02% 100% 100% 100% kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 100% 100% 1000% 100%
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 100% 100% 1000% 100%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 100% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 100% 1000% 100%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 100% 100% 1000% 100%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 61% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0% 2,50% 2,50% 2,50%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100% 100% 100% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 100% 100% 1000% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 100% 100% 1000% 100%
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78% 100% 100% 100% kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78% 100% 100% 100% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MARGAJAYA (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2022
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 111% 100% 100% 100%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100% 100% 100% 100%
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 110% 100% 100% 100%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 2% 85% 85% 85%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100% 100% 100% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 60,10% 100% 100% 100%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020
Rencana Strategis Puskesmas
2021  Lampiran
2022 202346
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 100% 100% 100% 100%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 86,30% 100% 100% 100%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 100% 100% 100% 100%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 112% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 100 100 100 100
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 65% 100% 100% 100%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 0 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100% 100% 100% 100%
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 13,30% 100% 100% 100%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 57% 100% 100% 100%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
2. kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 100% 100% 100% 100%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 100% 100% 100%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MARGAJAYA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 100% 100% 100% 100%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 41% 100% 100% 100%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 50% 100% 100% 100%
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 75% 100% 100% 100%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 100% 100% 100%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 100% 100% 100% 100%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 100% 100% 100% 100%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MARGAJAYA


(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN RAN

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


(Jumlah ibu hamil dengan
Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 600.000 780.000 500.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 0 0 0 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 0 0 0 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 5.400.000 5.400.000 0 PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 9.900.000 8.300.000 0 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

(jumlah ibu bersalin yang


Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 19.175.000 12.000.000 25.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

(Jumlah PUS yang


Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 6.832.500 1.280.000 0 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 0 0 350.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 0 0 0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 0 0 0 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 0 9.000.000 2.500.00 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 5.400.000 5.400.000 5.000.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 2.000.000 2.400.000 4.000.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga 4.661.750 8.575.000 3.797.000 PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%
(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 10.900.000 4.200.000 0 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 4.800.000 4.800.000 8.000.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 0 0 0 PJ Promkes BOK
PURI
x100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 14.250.000 31.000.000 8.500.000 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 0 0 0 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


20 pembentukan jumlah seluruh 0 0 0 PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 10.607.500 4.500.000 15.020.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 0 3.000.000 0 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 0 200.000 0 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 0 4.400.000 0 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 0 5.800.000 5.000.000 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 7.820.000 0 5.000.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah 0 4.000.000 0 PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 0 0 0 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 0 0 0 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 0 20.000.000 0 PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / 0 0 0 PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 0 7.200.000 24.000.000 PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis 4.000.000 0 0 PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%
(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah 942.500 1.000.000 375.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 0 400.000 2.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak
36 waktu / jumlah seluruh 0 0 0 PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 0 2.600.000 4.200.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%

Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai APBD


pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan Dinkes,
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 0 0 200.000 PJ DBD Dana
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) Desa, BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskesmas

(Jumlah ibu hamil yang


Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 0 800.000 2.890.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 0 0 200.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 2.000.000 0 1.500.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x
(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan
mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat
42 program keswa / jumlah 14.520.000 8.000.000 52.500.000 PJ Keswa BOK
terkait program
Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa
ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus
khusus yang yang melaksanakan
43 0 0 3.627.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 4.800.000 4.800.000 12.000.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 0 5.800.000 0 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 0 0 0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 0 0 0 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 0 0 10.000.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 0 0 0 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 0 0 1.000.000 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas
ada) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 55


Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 0 0 0 BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 0 0 0 BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0 0 0 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MARGAJAYA


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat 10% PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24 BLUD
55 gawat darurat 24 jam di 100% PJ UKP
jam Puskesmas
Puskesmas

Kejelasan Terpasangnya informasi


informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
56 100% PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 56


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
57 sangat wajar terhadap 97,7% PJ UKP
pelayanan (SPP Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
60 rujukan pasien 87,95% PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
61 jumlah seluruh petugas 91% PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non


Ratio Rujukan BLUD
62 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% PJ UKP
Non Spesialistik Puskesmas
rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
64 158% PJ UKP
Komunikasi Puskesmas x 1000 ) / Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 57


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

( Jumlah hari perawatan


dalam satu bulan) /(
Bed Occupation BLUD
65 jumlah TT x jumlah hari 25% PJ Rawat Inap
Rate (BOR) Puskesmas
dalam satu bulan)

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MARGAJAYA


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


BLUD
66 terhadap peserta JKN di 1/11000 Kasubag TU
Puskesmas
peserta JKN Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Jumlah apoteker
Adanya apoteker BLUD
68 minimal 1 orang di 100% Kasubag TU
di Puskesmas Puskesmas
Puskesmas

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%

(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi /
sarana BLUD
70 jumlah sarana prasarana 80% Kasubag TU
prasarana Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang
Persentase obat BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% PJ Kefarmasian
terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%

(Jumlah BMHP terpenuhi


/ jumlah BMHP yang
Persentase BLUD
72 dibutuhkan sesuai 80% PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
kesehatan jumlah alat kesehatan BLUD
73 80% Kasubag TU
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai Puskesmas
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

JUMLAH

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 59


Q. RENSTRA PUSKESMAS SINDANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun
2019 yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan


rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di
Kabupaten Majalengka. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam
indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan


dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan serta jika perlu dilakukan juga perubahan rencana
sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka


penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas
yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala UPT Puskesmas
Sindang.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis


Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun
2019-2023 dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan
(biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sindang.

Rencana Strategis Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana
strategis pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun
untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas ditetapkan dengan


Peraturan Kepala Daerah.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber
daya Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh
staf Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen
dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas
adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas 2


c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun
2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Majalengka.
h. Peraturan Bupati Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2018
Pembentukan dan Penyesuaian Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
pada Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten MajalengkaPraktik-
praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas,
serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai
berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

Rencana Strategis Puskesmas 3


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SINDANG


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Sindang merupakan satu-satunya Puskesmas
induk di Kecamatan Sindang dan UPT Puskesmas Sindang berada di
wilayah desa Sindang.
Puskesmas Sindang adalah sebuah Puskesmas Non DTP satu
lantai pada tahun 2010 yang kemudian ada penambahan bangunan
Administrasi pada tahun 2012.
Puskesmas Sindang ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor
445/Kep.106-Dinkes/2019 tahun 2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Sindang berada di
Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka, terletak di daerah
pedesaan (koordinat “-698,349” LS dan 10,831,130BT),

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Sukahaji
Sebelah Timur : Kecamatan Argapura
Sebelah Selatan : Kecamatan Maja
Sebelah Barat : Kecamatan Rajagaluh

Adapun Luas Wilayah : 23,97 Km2, yang terdiri dari


Sawah : 9,48 Km2
Bukan Sawah : 14,49 Km2

Puskesmas Sindang secara administratif meliputi 7 desa, yaitu:


1. Desa Sindang
2. Desa Indrakila
3. Desa Gunungkuning
4. Desa Garawastu
5. Desa Bayureja
6. Desa Sangkanhurip
7. Desa Pasirayu

Rencana Strategis Puskesmas 5


Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 – 10 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten : 17 km
Puskesmas Sindang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Sindang di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Berdasarkan
karakterisistik wilayah, Puskesmas Sindang merupakan Puskesmas
kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat
inap PONED.

Puskesmas Sindang sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43


Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.

UPT Puskesmas Sindang Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.


Jogja kecil 38, Desa Sindang, Kec. Sindang Kabupaten Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 7 desa di wilayah kecamatan
Sindang. UPT Puskesmas Sindang didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 7 Polindes dan 17 Posyandu Balita serta 8 Posyandu
Lansia.

Tahun 2019 Puskesmas Sindang meraih sertifikat akreditasi


Puskesmasdengan predikat Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Sindang meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
Rencana Strategis Puskesmas 6
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama


yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Sindang meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
Rencana Strategis Puskesmas 7
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium

b. Pelayanan Tindakan gawat darurat


c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Sindang juga


melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat
Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sindang
telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau
seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang
telah dikembangkan antara lain:
- Berceting (Bersama Cegah Stunting)
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan
kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka
ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara
lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta
dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium
sederhana dan farmasi.

Rencana Strategis Puskesmas 8


B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Sindang Kabupaten Majalengka
terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
Rencana Strategis Puskesmas 9
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),


Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan
rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
Rencana Strategis Puskesmas 10
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab IGD

e. Penanggung Jawab JaringanPuskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Keliling
2) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan


organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
Rencana Strategis Puskesmas 11
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas 12


f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum

Rencana Strategis Puskesmas 13


– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
pelayanan dan membuat rencana tindak lanjut

Rencana Strategis Puskesmas 14


l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Sindang meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Sindang
sudah memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, Bidan .
Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, dokter gigi, jumlah
bidan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, perekam medik,
tenaga administrasi, sopir, Nutrisionis dan security. Sebagian
tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis Puskesmas 15


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Sindang :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 1 ASN 2 2 1
2 Dokter gigi 0 - 1 1 1
3 Apoteker 1 BOK 1 1 0
4 Asisten Apoteker 0 - 2 2 2
5 Administrasi
Kepegawaian 0 ASN 3 3 3
6 Bendahara (1
orang akuntan) 0 - 3 3 3

7 Pengadministarasi
1 MAGANG 2 2 1
Umum
8 Sistem Informasi
Kesehatan 0 - 1 1 1

9 Pengelola Barang
0 - 1 1 1
Aset Negara
10 Pengelola Program
dan Pelaporan 1 BOK 1 1 1

11 Kasir 0 - 1 1 1

12 Perekam Medis 0 - 1 1 1

13 Kebersihan 1 BOK 1 1 1
14 Sopir Ambulan 0 - 1 1 1
15 Penjaga
keamanan 0 - 1 1 1
5 ASN,
8 6 6 Lebih 2
16 Perawat 3
MAGANG
17 Perawat gigi 1 ASN 1 1 0
18 3 ASN
12 12
Bidan 5 2 7
MAGANG
4 ASN
Bidan
3
pustu/Poskesdes 7 12 12 5
MAGANG
19 Tenaga Gizi 0 - 1 1 1
20 Ahli Tenaga
Laboratorium 0 - 1 1 1
Medis
21 Sanitarian/
KONTRAK
Tenaga kesehatan 1 1 1 0
PROV.
lingkungan
22 Tenaga kesehatan
0 - 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi
1 ASN 1 1 1
Kesehatan
16 ASN, 3
BOK, 1
JUMLAH 29 PTT 61 61 32
PROV, 9
MAGANG

Rencana Strategis Puskesmas 16


b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Sindang berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang
didapatkan dari APBD masih tergolong kecil APBD dikarenakan
semua retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Sindang dari


berbagai sumber dana:

Sumber Realisasi Tahun Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 Rp. 34.627.600 Rp. 49.101.900 Rp. 8.982.500 Rp. 31.380.000
APBD
Bantuan
2 Operasional Rp. 38.436.000 Rp. 41.152.500 Rp. 37.305.250 Rp. 418.310.500
Kesehatan
Kapitasi
3 Rp. 643.494.741 Rp. 466.583.780 Rp. 463.587.428 Rp. 517.228.267
JKN
Non
4 0 0 0 0
Kapitasi

Jumlah Rp. 716.558.341 Rp. 556.838.180 Rp. 849.875.178 Rp. 966.918.767

a) Sumber Daya SaranaPrasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Sindang belum lengkap
dan usia bangunan yang sudah melebihi dari 10 tahun dan
belum pernah dilakukan renovasi . Beberapa sarana masih perlu
perhatian karena mengalami kerusakan kecil dan sedang .
Puskesmas Sindang belum memiliki mobil jenazah dan
Oprasional yang memadai

Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Polindes 7 4 1 2
3 Mobil Operasional 0 0 0 0
4 Ambulans 0 1 0 0
5 Mobil Jenazah 0 0 0 0
6 Motor Operasional 1 1 0 0
7 Alat kesehatan 20 16 4 4

Rencana Strategis Puskesmas 17


C. KINERJA PELAYANANPUSKESMAS SINDANG
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil
penilaian kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja
kurang, komponen kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial
(66,22%) dan pengembangan masih kurang (60,11%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
essensial
1. KIA dan KB 71,22 Kurang
2. Gizi 87,23 Cukup
3. Promkes 55,88 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 63,29 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 38,43 Kurang
- Penyakit tidak menular 55,06 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 92,44 Baik
Jumlah 66,22 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 50,79 Kurang
Kesehatan Olahraga 81,43 Cukup
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 87,2 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 80,2 Cukup
Kesehatan Gigi 61,06 Kurang
Jumlah 60,11 Kurang

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas SindangKecamatan
Sindang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena
adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena
banyak pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota.
Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah
kunjungan pasien di PuskesmasSindang dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di PuskesmasSindang makin meningkat
setiap tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung
pada sore hari. Hal ini karena PuskesmasSindang berada di wilayah
perkotaan dimana banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di
PuskesmasSindang setiaptahun:

Rencana Strategis Puskesmas 18


Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Sindang 11264 8693 6439 7379 6640
2 Polindes Sindang 225 174 129 148 133
3 Polindes Indrakila 282 217 161 184 166
4 Polindes Garawastu 338 261 193 221 199
5 Polindes
Gunungkuning 327 252 187 214 193
6 Polindes Bayueja 315 243 180 207 186
7 Polindes Pasirayu 259 200 148 170 153
8 Polindes
Sangkanhurip 304 235 174 199 179
Jumlah 13314 10275 7611 8722 7848

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Sindang Tahun 2016-2020

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Sindang Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas 19


Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Sindang
Tahun 2016-2020

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Sindang Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas 20


Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas
Sindang Tahun 2016-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Sindang melaksanakan Survey Kepuasan
Masyarakat untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di
PuskesmasSindang cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) 78%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis Puskesmas 21


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Sindang yang berada di kawasan
perdesaaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki
potensi berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang
yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Sindang pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca
salin masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada
- Rendahnya gizi ibu Hamil dan Anak

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah, letak geografis dan 1. Kemudahan mengakses sarana
Jarak yang jauh ke PKM pelayanan kesehatan dengan
2. Rendahnya Tingkat Pendidikan dukungan infrastruktur dan
dan pemahaman terhadap sarana transportasi
Kesehatan
3. Tingkat perekonomian yang
rendah

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan
yang masih menjadi masalah di wilayah kerja PuskesmasSindang adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open
Defecation Free) kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

Rencana Strategis Puskesmas 22


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat
2. Populasi berisiko yang jalan Puskesmas
tersembunyi dan belum 2. Adanya jaminan kesehatan
terjangkau bagi masyarakat miskin
3. Lingkungan dan paparan
pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja PuskesmasSindang
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular
lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan 1. Kemudahan akses saryankes
yang masih rendah
2. Masyarakat masih berpola
pemikiran paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


PuskesmasSindang dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu
serta 9(sembilan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta,
Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring
PuskesmasSindangSelain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang
berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja PuskesmasSindang
sepertiPuskesmasLuragung.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan


pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan
PuskesmasSindang bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan
dan menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan
peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku
pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.

Rencana Strategis Puskesmas 23


Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas
sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Jumlah peserta JKN Puskesmas 1. Kemudahan akses terhadap
yang masih rendah dibanding fasyankes
jumlah penduduk
2. Keterbatasan jumlah tenaga
dokter, perawat, bidan dan
Penunjang

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi Puskesmasdan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
PuskesmasSindang telah membentuk suatu budaya organisasi
baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi
BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya
menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung
tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di PuskesmasSindang
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan
pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya
manusia di PuskesmasSindang yang disebabkan oleh

Rencana Strategis Puskesmas 24


peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non
formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan
melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
serta perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
namun tidak berjalan lama dikarenakan ada kendala pada
jaringan dan belum terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS.
Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi
P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
PuskesmasSindang sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun
2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM,
HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK), kepegawaian dan
keuangan.

e) Sumber Daya Teknologi


Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
PuskesmasSindang seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik
pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta
autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut akan di usulkandari anggaran kapitasi JKN
Puskesmas.
Rencana Strategis Puskesmas 25
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmastelah mengalami beberapa
renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas
yaitu penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan
genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan
dii usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di
Puskesmas Sindang adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT PuskesmasSindang dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap
layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten
di bidangnya seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, dan. Dengan
demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS,
pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual,
konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan
pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan
rujukan kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan
kesehatan yang lengkap.
Rencana Strategis Puskesmas 26
2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh PuskesmasSindang
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam
layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia,
Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang
mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang
mengambil konsep one stop service dimana lansia dilayani secara
terpadu dalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus
melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum
lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
Puskesmas Sindang sebagai tempat mendapatkan layanan
kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
PuskesmasSindang memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas
petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah
satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih PuskesmasSindang.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih
terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi
besar bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
PuskesmasSindang dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore,
Sifilis dan pemeriksaan HIV.

Rencana Strategis Puskesmas 27


b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan
anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan
anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang
menjadi prioritas di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman
pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga
beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
PuskesmasSindang sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan
sehingga rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan PuskesmasSindang
setiap tahun mengharuskan PuskesmasSindang untuk mencari
inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan

Rencana Strategis Puskesmas 28


sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu,
PuskesmasSindang akan mengembangkan electronic medical record
(E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
PuskesmasSindang juga akan membuka layanan pemeriksaan USG
oleh dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Sindang yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan
peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparanakan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu
pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat
maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas
yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat
parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasienpenyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Sindang perlu
melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:

Rencana Strategis Puskesmas 29


a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis Puskesmas 30


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS SINDANG


Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dalam upaya
mencapai visi Kabupaten Majalengka “ MAJALENGKA RAHARJA”
untuk mewujudkan pembangunan kesehatan di kabupaten
Majalengka Dinas Kesehatan “. Terwujudnya Masyarakat yang
mandiri untuk Hidup Sehat Menuju Kabupaten Majalengka
RAHARJA” dan Untuk Visi Puskesmas Sindang “Masyarakat
Kecamatan Sindang yang sehat, mandiri dan berkeadilan”. adapun
Moto Puskesamas :
Sedangkan dalam rangka percepatan pencapaian Visi
Puskesmas
Sindang tersebut maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang rahaja
berkeadilan dan maju,
2. Menjamin tersediannya upaya kesehatan yang berkualitas,
gratis, dan tuntas,
3. Mendahulukan kepentingan umum untuk memperoleh derajat
kesehatan setinggi – tingginya.
Puskesmas Sindang mempunai moto “CERMAT” yang mana
memilik arti sebagai berikut :
1. Cepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan efektif
dan efisien / memberikan pelayanan dengan cepat sesuai
kebutuhan masyarakat,
2. Empati dalam menjalankan tugas sepenuh hati ikhlas sesuai
dengan tanggung jawabnya / disiplin bekerja dan profesi
masing – masing,
3. Ramah dalam memberikan pelayanan secara sopan serta
mengahargai dan santun dalam berbicara dan bertindak,
4. Maju dalam memberikan mempunyai kemampuan untuk
melihat kedepan dan memiliki wawasan kesehatan dimasa
depan,

Rencana Strategis Puskesmas 31


5. Akuntabel dalam memberikan palayanan kesehatan sesuai
pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan dapat diukur
dan dipertanggung jawabkan,
6. Teladan adalah menjadikan puskesmas menjadi panutan dalam
meningkatkan derajat kesehatan.

B. SASARAN PUSKESMAS SINDANG


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran PuskesmasSindang berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
Indikator dan Standar Kinerja Untuk Tiap Jenis Pelayanan dan
Upaya Puskesmas
1. Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)

No. JENIS KEGIATAN TARGET

I. UPAYA KESEHATAN WAJIB


A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 5,00

2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam 100,00


gedung Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS 100,00

PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG


4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan 65,00
Rumah Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan 100,00
Kelompok oleh Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%) 65,00
Posyandu Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat 60,00
melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui 50,00
Kunjungan Rumah

Rencana Strategis Puskesmas 32


No. JENIS KEGIATAN TARGET

B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 100,00
2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 100,00
3 Cakupan Pengawasan Jamban 75,00
4 Cakupan pengawasan SPAL 80,00
5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) 75,00

6 Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) 75,00

7 Cakupan Pengawasan Industri 75,00


8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 25,00

C. UPAYA KIA & KB


KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 97,00
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 97,00

3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 97,00


4 Cakupan Pelayanan Nifas 97,00

KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 97,00
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 97,00
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 100,00
8 Cakupan Kunjungan Bayi 97,00
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 97,00
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 75,00

D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 100,00
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 87,50
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Bayi (6-11 100,00
bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita 90,00
(12-59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas 100,00

6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil 90,00

7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin 100,00


8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00

Rencana Strategis Puskesmas 33


No. JENIS KEGIATAN TARGET
9 Cakupan ASI Eksklusif 51,80

E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M


PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 95,00
2 Cakupan DPTHB 1 95,00
3 Cakupan DPTHB 3 95,00
4 Cakupan Polio 4 95,00
5 Cakupan Campak 95,00
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95,00
7 Cakupan BIAS TT 95,00
8 Cakupan BIAS Campak 95,00
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ 95,00
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization 100,00
(UCI)
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 90,00
12 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 100,00
13 Cakupan Pengendalian KLB 100,00

PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT

14 Cakupan Penderita Peneumonia Balita 86,00


15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif 80,00
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif 85,00
17 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100,00
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100,00
19 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penderita Kusta, sasaran 100,00
: 5/100.000 penduduk
20 Cakupan Proporsi Cacat Kusta Tingkat 2 100,00

F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan 100,00
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 100,00
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan Laboratorium 20,00
Puskesmas
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang dirujuk 10,00

II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

Rencana Strategis Puskesmas 34


No. JENIS KEGIATAN TARGET
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan 100,00
penjaringan Kesehatan

B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA


1 Cakupan Pembinaan Kelompok Olahraga 100,00

C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.


1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan) 93,00
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina 100,00
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 100,00

D. UPAYA KESEHATAN KERJA


1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 100,00
2 Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan 100,00
Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)

E. UPAYA KES. GIGI & MULUT


1 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyaakat 60,00
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 100,00
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI 100,00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa 100,00
TK
5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa 100,00
SD
6 Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan 50,00
Perawatan Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan 50,00
Perawatan Kesehatan Gigi

F. UPAYA KESEHATAN JIWA


1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa 20,00
2 Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan 100,00
Kesehatan Jiwa

G. UPAYA KESEHATAN INDRA


KESEHATAN MATA

Rencana Strategis Puskesmas 35


No. JENIS KEGIATAN TARGET
1 Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak 80,00
sekolah
2 Cakupan Penanganan kasus kelaianan refraksi 100,00
3 Cakupan skrining katarak 100,00
4 Cakupan Penanganan Penyakit Katarak 100,00
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus 100,00
Diabetes Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus 80,00
Gangguan Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang 100,00
ditangani

H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 70,00
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada Kelompok Usia 100,00
lanjut

I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL


1 Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional 100,00
(Kestrad)
2 Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin 13,00
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman Obat Keluarga 100,00
(TOGA)

2. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

JENIS LAYANAN MUTU PENERIMA PERNYATAAN


NO
DASAR LAYANAN LAYANAN STANDAR
1 Pelayanan Sesuai Ibu hamil. Setiap ibu hamil
kesehatan ibu hamil standar mendapatkan
pelayanan pelayanan
antenatal. antenatal sesuai
standar.
2 Pelayanan kesehatan Sesuai Ibu bersalin. Setiap ibu
ibu bersalin standar bersalin
pelayanan mendapatkan
persalinan. pelayanan
persalinan

Rencana Strategis Puskesmas 36


3 Pelayanan Sesuai Bayi baru lahir. Setiap bayi baru
kesehatan bayi baru standar lahir
lahir pelayanan mendapatkan
kesehatan pelayanan
bayi baru kesehatan
4 Pelayanan kesehatan Sesuai Balita. Setiap balita
balita standar mendapatkan
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
balita. sesuai standar.

5 Pelayanan Sesuai Anak pada usia Setiap anak


kesehatan pada usia standar pendidikan pada usia
pendidikan dasar skrining dasar. pendidikan
kesehatan dasar
usia mendapatkan
pendidikan skrining
dasar. kesehatan
6 Pelayanan Sesuai Warga Negara Setiap warga
kesehatan pada usia standar Indonesia usia negara
produktif skrining 15 s.d. 59 Indonesia usia
kesehatan tahun. 15 s.d. 59
usia tahun
produktif. mendapatkan
skrining
7 Pelayanan Sesuai Warga Negara Setiap warga
kesehatan pada usia standar Indonesia usia negara
lanjut skrining 60 tahun ke Indonesia usia
kesehatan atas. 60 tahun ke
usia lanjut. atas
mendapatkan
skrining
8 Pelayanan Sesuai Penderita Setiap penderita
kesehatan penderita standar hipertensi. hipertensi
hipertensi pelayanan mendapatkan
kesehatan pelayanan
penderita kesehatan
hipertensi. sesuai standar.

Rencana Strategis Puskesmas 37


9 Pelayanan Sesuai Penderita Setiap penderita
kesehatan penderita standar Diabetes Diabetes
Diabetes Melitus pelayanan Melitus. Melitus
kesehatan mendapatkan
penderita pelayanan
Diabetes kesehatan

10 Pelayanan Kesehatan Melitus.


Sesuai Orang sesuai standar.
dengan Setiap orang
orang dengan standar gangguan jiwa dengan
gangguan jiwa berat pelayanan (ODGJ) berat. gangguan jiwa
kesehatan (ODGJ) berat
jiwa. mendapatkan
pelayanan
kesehatan
11 Pelayanan kesehatan Sesuai Orang dengan Setiap orang
orang dengan TB standar TB. dengan TB
pelayanan mendapatkan
kesehatan pelayanan TB
TB. sesuai standar.

12 Pelayanan kesehatan Sesuai Orang berisiko Setiap orang


orang dengan risiko standar terinfeksi HIV berisiko
terinfeksi HIV mendapatkan (ibu hamil, terinfeksi HIV
pemeriksaan pasien TB, (ibu hamil,
HIV. pasien IMS, pasien TB,
waria/ pasien IMS,
transgender, waria/transgen
pengguna der, pengguna
napza, dan napza, dan
warga binaan warga binaan
lembaga lembaga
pemasyarakata pemasyarakata

2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang
tepat melalui analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat di ikuti pada tabel berikut:

Rencana Strategis Puskesmas 38


Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan
manajemen yang jumlah tenaga
berlaku (akreditasi dokter, tenaga
FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan
3. Adanya jenis pelaksana program
ketenagaan yang dibanding beban
mencukupi (dokter, kerja pelayanan
apoteker, dokter, UKP dan program
perawat gigi, UKM
sanitarian, kesehatan 2. Kurangnya sarana
masyarakat dan pemeriksaan
administrasi) penunjang klinis
4. Adanya akses yang dan laboratorium
mudah terjangkau (Tidak ada USG,
masyarakat Tidak ada
5. Adanya tarif pelayanan pemeriksaan
yang terjangkau laboratorium darut)
dengan subsidi dan 3. Kurangnya jenis
non subsidi peningkatan
6. Adanya layanan kapasitas
program yang (pelatihan) petugas
mendukung promotif, yang sudah
preventif, kuratif dan terpenuhi
rehabilitatif 4. Keterbatasan
(pencegahan HIV, anggaran
kanker leher rahim, operasional (listrik,
hepatitis, tuberkulosis, air, internet,
dll kebersihan, dll)
5. Keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
sarana (gedung, alat
kesehatana,
kendaraan, IPAL,
dll)
6. Rendahnya
gaji/jasa pelayanan
pegawai non PNS
7. Rendahnya
kemampuan
Puskesmas
menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
Puskesmas

Faktor Eksternal

Rencana Strategis Puskesmas 39


Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
masyarakat terhadap pelayanan melalui keterbatasan
kesehatan sistem manajemen jumlah tenaga
mutu yang baik dan kesehatan melalui
peningkatan strata peluang
akreditasi Puskesmas peningkatan
(S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas
ketersediaan alat (W1,O1)
kesehatan dan jenis 2. Mengatasi
layanan yang dapat keterbatasan
dipenuhi (S3,O1) anggaran
3. Mengoptimalkan operasional
kondisi sarana melalui peluang
pelayanan melalui peningkatan
pemeliharaan dan pendapatan
perawatan yang baik Puskesmas
(S4, O1) (W3,O1)
4. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
tenaga pelayanan keterbatasan
dengan panduan SOP anggaran
Pelayanan (S5, O1) pemeliharaan
5. Mengoptimalkan sarana melalui
informasi tarif peluang
pelayanan yang peningkatan
terjangkau kepada pendapatan
masyarakat luas (S7, Puskesmas
O1) (W4,O1)
4. Mengatasi
rendahnya
gaji/jasa
pelayanan pegawai
Non PNS melalui
peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas
(W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan keterbatasan
tentang pemenuhan dengan memanfaatkan anggaran
sarana dan operasional adanya dukungan operasional
Puskesmas kebijakan daerah melalui melalui
perencanaan dan perencanaan
manajemen yang baik sesuai kebijakan
(S2,O2) daerah (W3,O2)
2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

Rencana Strategis Puskesmas 40


Peluang ( O ) SO WO
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan
Coverage (UHC) sistem kesehatan dan jenis jumlah tenaga
Jaminan Kesehatan layanan yang dapat melalui peluang
Nasional tahun 2020 dipenuhi (S3, O3) peningkatan
2. Mengoptimalkan pendapatan
kondisi sarana kapitasi JKN
pelayanan melalui (W1,O3)
pemeliharaan dan 2. Mengatasi
perawatan yang baik keterbatasan
(S4, O3) kapasitas petugas
3. Mengoptimalkan kesehatan melaui
tenaga pelayanan peluang
dengan panduan SOP peningkatan
Pelayanan (S5, O3) pendapatan
4. Mengoptimalkan kapitasi JKN
informasi keberadaan, (W2,O3)
layanan JKN dan 3. Mengatasi
keunggulan keterbatasan
Puskesmas melalui anggaran
berbagai sarana operasional
informasi (S6, O3) melalui peluang
5. Mengoptimalkan peningkatan
informasi layanan pendapatan
program yang dapat kapitasi JKN
diperoleh masyarakat (W3,O3)
di Puskesmas (S8, O3) 4. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
kapitasi JKN
(W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Rendahnya Tingkat 1. Melakukan promkes 1. Meningkatkan
Pendidikan Kesehatan secara terus menerus dan kuantitas dan
Masyarakat di Kecamatan berkelanjutan (S1,T1) kwalitas tenga
Sindang 2. Mengoptimalkan Promkes (W1, T1)
kerjasama linmas dalam 2. Mengatasi
rangka pendekatan secara keterbatasan
formal dan non formal Puskesmas
terhadap aparat desa dan menjangkau peserta
pemuka agama(S6, T1) JKN di luar wilayah
3. Mengoptimalkan layanan dengan tekhnologi
program dan kegiatan luar komunikasi untuk
gedung sebagai mengatasi
differensiasi layanan kompetitor FKTP
Puskesmas (S8, T1) (W6, T1)

Rencana Strategis Puskesmas 41


Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
sistem manajemen pegawai Non PNS
mutu, panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum
Puskesmas sebagai (W5,T2)
dasar hukum kinerja
pelayanan Puskesmas
(S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan JKN 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


yang berubah-ubah dan tidak pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
menguntungkan manajemen mutu, pegawai non PNS
panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
akreditasi Puskesmas yang berubah-ubah
sebagai kebijakan dan tidak
pelayanan JKN di menguntungkan
Puskesmas (S1, T3) (W2.T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian
2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
pelayanan penyakit
masalah gizi untuk ibu dan anak
kesehatan menular dan
kurang dan seperti ANC terpadu,
bermutu. tidak menular
buruk pada bayi, persalinan 24 jam,
serta kualitas
balita, ibu hamil konseling laktasi,
pelayanan
dan ibu konseling gizi,
kesehatan
menyusui pemeriksaan MTBS, KB
pasca salin, skrining risti
pre eklampsia
3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran
upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial

Rencana Strategis Puskesmas 42


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan


Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan,
kecukupan dan mencukupi kebutuhan
kualitas SDM, jenis SDM sesuai standar
sarana prasarana akreditasi Puskesmas dan
dan perbekalan pengadaan obat serta
kesehatan. perbekalan kesehatan
melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan
layanan sesuai klinik IMS-HIV dan UGD
kebutuhan dan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 43


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan,


Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat
dalam Lampiran (contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Sindang pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. PendaptanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi
dan Non Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan
Usaha misalnya membuat kantin dan parkiran)
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Sindang pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya


Kesehatan Masyarakat.

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Operasional Pelayanan
Penyediaan 100% 682.565.095,50
Puskesmas
Layanan
Kesehatan Administrasi Pelayanan 100% 83.575.841,20
untuk UKM Promotif dan preventif 100% 47.292.597
dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN
100% 527.263.057
Rujukan FKTP Kapitasi
Tingkat Obat dan bahan medis habis
100% 12.283.600 JKN
Daerah pakai
Kabupaten Alkes 100% 12.150.000
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan
Kesehatan dan neonatal yang dilakukan
45.872.718
JKN FKTP oleh bidan atau dokter, sesuai 100%
Non kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 44


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100% 3.397.489
Hamil
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100% 1.400.000
Bersalin
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Bayi 100% 1.500.000 BOK
Baru Lahir
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 7.600.000
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Balita
Penyediaan Sub Kegiatan Pengelolaan
Layanan Pelayanan Kesehatan Orang 100% 2.100.000
Kesehatan Dengan Gangguan Jiwa Berat
Untuk
Sub Kegiatan Ibu Hamil 100 % 33.971.489
UKM dan
UKP Sub Kegiatan Pengelolaan
Rujukan Pelayanan Kesehatan Gizi 100% 35.611.000
Tingkat Masyarakat
Daerah Sub Kegiatan Pengelolaan
Kabupaten Pelayanan Kesehatan Kerja 100% 3.200.000
dan Olahraga
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100% 7.500.000
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 35.508.000
Pelayanan Promosi Kesehatan

Sub Kegiatan Pengelolaan


100% 84.454.500
Surveilans Kesehatan

Sub Kegiatan Pelayanan


Kesehatan Penyakit Menular 100% 13.725.000
dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal
100% 19.991.000
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan 100% 3.800.000
(KIPI) dan POPM
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 4.160.000
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
100% 5.560.000
Penduduk pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Rencana Strategis Puskesmas 45
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Covid 19

TAHUN 2021 SUMBER


KEGIATAN SUB KEGIATAN DANA
TARGET (Rp)
Jasa Upah Tenaga
Tenaga Kesehatan dan PHL
100 % 10.406.225 BOP
Kesehatan
& PHL

Rencana Strategis Puskesmas 46


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat
meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan


partisipasi pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan
dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh
Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya
mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang
berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 47


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS SINDANG TAHUN N+1–N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI TARGET TARGET TARGET


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 2021 2022 2023
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas 73,28 73,37 73,45 73,53
secara time series atau secara
tidak langsung denga program
Mortpak Lite

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 48


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
SASARAN
2020 2021 2022 2023
1 Angka Kematian Jumlah kematian ibu pada 0 0 0 0 Peningkatan pelayanan
Ibu (AKI) tahap kehamilan dan kelahiran kesehatan ibu, anak,
/ Jumlah Kelahiran Hidup x remaja, dan lansia
100.000 KH

2 Angka Kematian Jumlah kasus kematian bayi 2,17 4,04 4,03 4,02 Penanganan masalah gizi
Bayi (AKB) pada usia 0-1 tahun / Jumlah kurang dan buruk pada
Kelahiran Hidup pada tahun bayi, balita, ibu hamil dan
tertentu x 1.000 KH ibu menyusui

3 Persentase balita (Jumlah balita dengan BB 0,59 0,35 0,32 0,3 Peningkatan upaya promosi
gizi buruk sangat kurang / jumlah balita kesehatan dan
yang ditimbang ) x 100% pemberdayaan masyarakat
Program Pengelolaan
Kesehatan Masyarakat
4 Pelayanan (Jumlah anak dan remaja usia 100 100 100 100 Peningkatan Pengendalian PuskesmasSindang (BOK)
kesehatan usia 7-15 tahun di sekolah dan luar penyakit menular dan tidak
sekolah dan remaja sekolah yang mendapatkan menular serta kesehatan
pelayanan kesehatan sesuai lingkungan
standar / jumlah seluruh anak
dan remaja usia 7-15 tahun di
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 49


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
SASARAN
2020 2021 2022 2023
5 Pelayanan (Jumlah seluruh lansia yang
kesehatan pada mendapatkan pelayanan
usia lanjut >60 kesehatan sesuai standar /
96,71 100 100 100
tahun jumlah seluruh lansia di
wilayah kerja Puskesmas)
x100%
6 Persentase desa
(Jumlah desa siaga aktif
siaga aktif Purnama
purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri
seluruh desa) x 100%
7 (jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan PHBS Peningkatan pembinaan
59 70 75 85
STBM dan PHBS / jumlah seluruh desa yang dan kerjasama jejaring dan
ada) x 100% jaringan Puskesmas
8 (Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
9 Persentase KLB (Jumlah KLB yang
yang ditanggulangi ditanggulangi < 24 jam / 100 86 88 90
< 24 jam jumlah KLB yang ada) x 100%
10 Persentase (Jumlah semua kasus TB yang 70,20 100 100 100
keberhasilan sembuh dan pengobatan
pengobatan TB lengkap / jumlah semua kasus
TB yang diobati dan
dilaporkan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 50


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
SASARAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
RFT penderita menyelesaikan pengobatan /
11 41,18 100 100 100
kusta jumlah penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan) x 100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
Orang berisiko mendapatkan pemeriksaan
terinfeksi HIV HIV sesuai standar di
13 85,42 100 100 100
mendapatkan Puskesmas dan jaringannya
pemeriksaan HIV dalam kurun waktu 1 tahun /
Jumlah orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu tertentu)
pada ODGJ berat
x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa Posbindu PTM/ jumlah seluruh
15 yang memiliki desa yang ada) x 100% 100 100 100 100
Posbindu PTM

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 51


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
SASARAN
2020 2021 2022 2023

Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /


16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di wilayah 65,30 75 76 80
minuman kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes dan 66,67 70 75 80
fasyankestrad fasyankestrad di wilayah kerja
memiliki ijin Puskesmas) x 100%

Peningkatan mutu
Program pengelolaan
pelayanan, kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78 80 85 90 kualitas SDM, sarana
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas Sukomulyo
prasarana dan perbekalan
(BLUD Puskesmas)
kesehatan.

Pengembangan layanan
Mutu Pelayanan
(Rata-rata nilai strata pustu sesuai kebutuhan
19 Pustu dan 78 80 85 90
dan Poskesdes / 80%) x 100% masyarakat dan kebijakan
Poskesdes
bidang kesehatan

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 52


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SINDANG

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
Cakupan pelayanan kali pelayanan nifas sesuai standar /
1 83,98 93% 94% 95%
nifas jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam 1
tahun) x 100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar /
2 100 100 100 100
kesehatan remaja jumlah seluruh remaja di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh
Pelayanan KN 3 kali pelayanan kunjungan neonatal
3 78,87 100 100 100
Lengkap sesuai standar / jumlah seluruh sasaran
bayi dalam 1 tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang
Persentase Balita Gizi
4 dan BB kurang / jumlah balita yang 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah
setingkat SD, SMP
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
dan SMA yang
yang melaksanakan penjaringan kesehatan
5 melaksanakan 100 100 100 100
/ jumlah seluruh sekolah setingkat SD,
pemeriksaan
SMP, SMA di wilayah kerja) x 100%
penjaringan
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai
59 tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pada pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun
di wilayah kerja ) x 100 %.
Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 53
Pencapaian desa (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
siaga aktif desa di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
tangga STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
ada) x 100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
tangga ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
0-11 bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE jumlah penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
yang diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas) x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi 11,4 11 10 9,5
kesakitan DBD
dalam kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS /
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan jumlah seluruh sekolah setingkat SMP,
penyuluhan SMA di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 54


HIV/AIDS)

( Jumlah penderita ODGJ berat yg


Cakupan pelayanan
mendapat pelayanan kesehatan jiwa /
17 kesehatan ODGJ 66,28 100 100 100
estimasi jumlah penderita ODGJ berat) x
Berat
100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
tahun mendapat skrining kesehan /
Pelayanan kesehatan
18 jumlah warga usia 15-59 tahun yang ada 58,21 100 100 100
usia produktif
dis wilayah kerja dalam kurunwaktu 1
tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL /
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM jumlah TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan
(Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
Rumah Sakit yang
20 operasional berlaku / jumlah seluruh 100 100 100 100
memiliki ijin
klinik dan RS di wilayah kerja) x 100%
operasional
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki
Tenaga kesehatan
21 ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 100 100 100 100
memiliki ijin
kesehatan di wilayah kerja) x 100%
Persentase sarana (Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki
22 kefarmasian yang ijin berlaku / jumlah seluruh sarana 100 100 100 100
berijin kefarmasian di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
Persentase penyehat
memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
23 tradisional berijin / 0 55 60 65
tenaga penyehat tradisional di wilayah
terdaftar
kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 55


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SINDANG

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI AWAL
2021 2022 2023
2020
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
Kepuasan Masyarakat sesuai Masyarakat
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 YA YA YA YA
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
berkunjung ke Puskesmas / jumlah
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x
100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%
(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /
jumlah obat dan BMHP yang
6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi 80 83 85 87
dibutuhkan sesuai perencanaan
kebutuhan) x 100%
(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 56
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmassindang Lampiran 57


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas

Rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana

Strategis Puskesmas Sindang Tahun 2019 – 2023 dengan baik. Dokumen

Rencana Strategis Puskesmas Sindang disusun sebagai acuan bagi

penyelenggaraan kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat selama kurun waktu perencanaan yaitu 2019 – 2023. Akhirnya kami

sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penyusunan dokumen rencana strategis ini. Perlu disadari

bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Dokumen

Rencana Strategi ini, oleh karena itu masukan serta saran sangat kami

harapkan.
R. RENSTRA PUSKESMAS SALAGEDANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana
tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala


Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis
BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 1


C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk encapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standart
Pelayanan Minimal
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Managemen Puskesmas
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
i. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2019 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2018-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Nomor 1)
j. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
( Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 14)
k. Peraturah Bupati Majalengka Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka Tahun
2018-2023.
l. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 312 Tahun 2012 Tentang Penetapan
status Penyelenggaraan Pelayanan Pada Puskesmas di Kabupaten Majalengka.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor :4442 Tahun
2019 Tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun
2018-2023.
n. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.82-YANKES/2021
tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 2


PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Salagedang merupakan Puskesmas Pemekaran dari Puskesmas
induk di Kecamatan Sukahaji dan Puskesmas Salagedang berada di wilayah desa
Salagedang.
Puskesmas Salagedang ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap yang
berdasar Surat Keputusan Bupati.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Salagedang berada di Kecamatan
Sukahaji Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan (koordinat -6.7982455
LS, 108.3208396)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Palasah
Sebelah Timur : Kecamatan Rajagaluh
Sebelah Selatan : Kecamatan Sindang
Sebelah Barat : Kecamatan Sukahaji

Adapun Luas Wilayah : 15,14 Km², yang terdiri dari


Sawah : 4,2 Km²
Tanah pekarangan : 3,5 Km²
Lain-lain : 7,44 Km²

Puskesmas Salagedang secara administratif meliputi 5 desa, yaitu:


1. Desa Salagedang
2. Desa Tanjungsari
3. Desa Jayi
4. Desa Nanggewer
5. Desa Cikeusik

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 - 3 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten : ±15 km

Puskesmas Salagedang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan


Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Salagedang di Kecamatan Sukahaji Kabupaten
Majalengka Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Salagedang merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Jalan.

Puskesmas Salagedang sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerja.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 4


2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerja.

Puskesmas Salagedang Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya Pangeran


Muhamad, Desa Salagedang, Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka, dengan
wilayah kerja sebanyak 5 desa di wilayah kecamatan Sukahaji Puskesmas
Salagedang didukung jejaring dibawahnya sebanyak 0 Pustu, 5 Poskesdes, dan 23
Posyandu Balita serta 5 Posbindu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan jumlah


penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan perumahan yang
hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah Desa Tanjungsari

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Salagedang, terdapat


juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Sukahaji

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas Salagedang meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 5


k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi


tanggung jawab Puskesmas Salagedang meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan PONED

Puskesmas Salagedang melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan


rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Salagedang telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- Poli skrining pre eklampsia
- Kelompok Pendukung ASI

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan


kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan
pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada
pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining kewaspadaan
terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit berbasis
lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Salagedang juga melakukan pelayanan gawat darurat, PONED.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 6


Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi pemeriksaan
dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS Lihat cikijing


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Salagedang Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Koordinator Tim Manajemen Puskesmas
2) Koordinator Sistem Informasi Puskesmas
3) Koordinator Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
4) Koordinator Rumah Tangga
5) Koordinator Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Kapitasi JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
- Pengelola BOK
c. Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
1) Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
2) Pelaksana Pengelolaan Barang
3) Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
4) Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
d. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

e. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 7


- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdaran
Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

f. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan


Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD
14) Penanggung Jawab PONED

g. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Keliling
2) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti
diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 8
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan
petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan
sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata
Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur
dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 9


– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan
kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 10


j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap
jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan
pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat
rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Salagedang meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Salagedang sudah memenuhi
tenaga dokter, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan nutrisonis.
Tetapi masih ada kekurangan dokter gigi, Rekam Medis, Analis, bidan, tenaga
administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus
non PNS.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 11


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Salagedang :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban Kekurangan
Kebutuhan
kerja

1 Dokter 2 PNS 3 3 1
2 Dokter Gigi 0 0 1 1 1
3 Apoteker 0 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 PNS 1 1 0
5 Administrasi Kepegawaian 1 PNS 1 1 0
6 Bendahara 0 0 1 1 1
7 Pengadministrasi Umum 1 PNS 2 2 1
8 Sistem Informasi Kesehatan 1 PHL 1 1 0
9 Pengelola Barang Aset Negara 0 0 0 0 0
Pengelola Program dan
10 0 0 1 1 1
pelaporan
11 Kasir 0 0 0 0 0
12 Perekam Medis 0 0 1 1 1
13 Kebersihan 0 0 1 1 1
14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1
15 Penjaga Keamanan 1 PHL 1 1 0
16 Perawat 6 PNS 9 9 3
17 Perawat Gigi 1 PNS 1 1 0
Bidan 11 4 PNS, 7 Honorer 7 7 3
18
Bidan Desa 5 PNS 5 5 0
19 Nutrisionist 1 PHL 1 1 0
20 Pranata Lab 0 0 1 1 1
21 Sanitarian 2 PNS 2 2 0
22 Promkes 1 PHL 1 1 0
23 Epidemologi 0 0 1 1 1

23 PNS, 4 PHL, 7
Jumlah 34 44 44 17
Honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Salageadang berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan. Dana
operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan hanya
mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Salagedang dari berbagai


sumber dana:

Realisasi Realisasi Tahun Realisasi Realisasi


No Sumber Dana
Tahun 2015 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Operasional
1
APBD
Bantuan
2 Operasional
Kesehatan

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 12


Realisasi Realisasi Tahun Realisasi Realisasi
No Sumber Dana
Tahun 2015 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

3 Kapitasi JKN

4 Non Kapitasi

5 Subsidi

6 Non Subsidi

7 Jumlah

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Salagedang cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 1993. Beberapa sarana masih
perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Salagedang belum memiliki mobil jenazah dan ambulans


yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawadaruratan.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 0 0 0 0
3 Gedung Poskesdes 5 1 4 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 0 0 1
6 Ambulans 0 0 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 3 1 2 0
9 Alat kesehatan 0 0 0 67

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Salagedang Kecamatan Sukahaji
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 13
hingga luar Kabupaten. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah
kunjungan pasien di Puskesmas Salagedang dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas makin meningkat setiap tahun. Pasien non


gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal ini karena Puskesmas
Salagedang berada di wilayah perkotaan dimana banyak penduduknya yang bekerja
pada pagi hari.

Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Salagedang


setiap tahun:

Jumlah
No. Unit Pelayanan
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Puskesmas 19735 19865 19857 18057 16182 17592
Salagedang
3 Poskesdes 1209 1308 1207 1159 1342 1215
Salagedang
4 Poskesdes 1679 1452 1547 1247 1285 1300
Tanjungsari
6 Poskesdes Jayi 1349 1295 1382 1354 1264 1375
7 Poskesdes 1200 1195 1265 1198 1248 1240
Nanggewer
8 Poskesdes Cikeusik 1259 1102 1295 1264 1300 1273
Jumlah 26431 26217 26553 23060 22621 23995

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Lansia


430
420
410
400
390
380
370
360
Lansia

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahuan 2017

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas Salagedang


Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 14


Grafik Kunjungan Poli Umum
1580
1560
1540
1520
1500
1480
1460
Poli Umum

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Salagedang


Tahun 2013-2017.

Grafik Kunjungan Poli MTBS


3000
2500
Tahun 2013
2000
Tahun 2014
1500
Tahun 2015
1000
Tahun 2016
500
Tahun 2017
0
MTBS

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Salagedang


Tahun 2013-2017.

Grafik Kunjungan Poli Gigi


1600
1400
1200 Tahun 2013
1000 Tahun 2014
800
Tahun 2015
600
400 Tahun 2016
200 Tahun 2017
0
Gigi

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Salagedang


Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 15


Grafik Kunjungan Poli Laboratorium
500
480
Tahun 2013
460
Tahun 2014
440
Tahun 2015
420
Tahun 2016
400 Tahun 2017
380
Laboratorium

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas


Salagaedang Tahun 2013-2017.

Grafik Kunjungan KIA/KB


1540
1530
Tahun 2013
1520
Tahun 2014
1510
Tahun 2015
1500
Tahun 2016
1490 Tahun 2017
1480
POLI KIA/KB

Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Salagedang


Tahun 2013-2017.

Grafik Kunjungan Poli IVA


60
50
Tahun 2013
40
Tahun 2014
30
Tahun 2015
20
Tahun 2016
10
Tahun 2017
0
IVA

Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS Puskesmas
Salagedang Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 16


Grafik Kunjungan UGD & PONED
265

260
Tahun 2013
255 Tahun 2014
Tahun 2015
250
Tahun 2016

245 Tahun 2017

240
UGD & PONED

Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD & PONED Puskesmas Salagedang Tahun 2013-
2017.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Salagedang melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat
kepuasan masyarakat di Puskesmas Salagedang cukup tinggi dengan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari 80%.

Hasil survei kepuasan masyarakat


4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

tahun 2016 tahun 2017 tahun 2018

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 17


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Salagedang yang berada di kawasan perdesaaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan.
Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Salagedang pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana pelayanan
2. Banyak penduduk pendatang/urban dengan kesehatan dengan dukungan infrastruktur
mobilisasi tinggi dan sarana transportasi
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan kesehatan
terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi
masalah di wilayah kerja Puskesmas Salagedang adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Salagedang diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 18


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran skrining kesehatan yang masih 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Salagdang dengan jaringan 0 Puskesmas Pembantu serta 5 (Lima)
Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan
Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Salagedang Selain itu terdapat juga
beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas
Salagedang seperti: Puskesmas Sukahaji dan Puskesmas Rajagaluh
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Salagedang bertekad untuk
terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan
layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian
pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes swasta 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang masih
rendah dibanding jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter, perawat
dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas
dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Salagedang telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan
yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan,
menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 19


b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Salagedang dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan
sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana
dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Salagedang yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran
pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah dilaksanakan
sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh Kabupaten Majalengka
Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari
BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Salagedang sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa
program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah dan
kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar dimiliki
oleh Puskesmas Salagedang seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG
untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan
fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk
proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Salagedang telah memiliki
perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat komunikasi internal
dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Salagedang dan anggaran
kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami beberapa
renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang
telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang rekam
medis dan pengadaan genset.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 20


Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari anggaran
Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas Salagedang
adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification
Diversifikasi pada Puskesmas Salagedang dapat dilihat dari berbagai macam
jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga
kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (asisten apoteker ), perawat gigi, analis kesehatan. Dengan demikian ada
9 (Sembilan) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan
kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan gigi,
pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi keutuhan
konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Salagedang adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan
kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di layanan Posbindu Lansia di
khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one stop
service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak didominasi
petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Salagedang membuka layanan gawat
darurat 24 jam (PONED) meskipun belum lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan
raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat
dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi
konsumen untuk memilih Puskesmas Salagedang sebagai tempat mendapatkan
layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Salagedang memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan
ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan
produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Salagedang.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan di
wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 21


3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Salagedang dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi
unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia klinik
menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: Layanan lansia one stop service, layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program
pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Salagedang
melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi
kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Salagedang.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila
diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan
menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki
pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Salagedang sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Salagedang setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Salagedang untuk mencari inovasi agar lebih efisien
dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit
pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas
Salagedang akan mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Salagedang juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum dan
pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Salagedang yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 22


c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas
santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat
pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas
menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana
meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Salagedang perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 23


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada dokumen Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2018 - 2023. Jika terjadi perubahan visi
Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Salagedang Tahun 2018 – 2023:

“Tercapainya masyarakat salagedang yang mandiri untuk hidup sehat”

Menuju masyarakat Salagedang mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud adalah
dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga
menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah dan
mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Salagedang memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan


Kabupaten Majalengka yaitu: “TERCPAINYA MASYARAKAT SALAGEDANG
YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”. Puskesmas Salagedang mendukung visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dengan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yaitu:


“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG AGAMIS, ADIL, SEJAHTERA DAN
BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut akan diwujudkan dengan
Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan
layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya”.

Visi Puskesmas Salagedang sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan.
Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat
menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan
terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas Salagedang adalah:
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat
3. Mengutamakan upaya promotif dan preventif
4. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang merata, terjangka

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 24


Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas
Salagedang membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan
evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan,


keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan
kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Salagedang adalah sebagai berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan
pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Salagedang berdasarkan tujuan sebagai
berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
bermutu. serta kualitas pelayanan Pelayanan kesehatan usia sekolah
4
kesehatan dan remaja
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif Purnama
6
Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

8 Persentase desa yang mencapai UCI

Persentase KLB yang ditanggulangi


9
< 24 jam

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 25


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Persentase keberhasilan pengobatan


10
TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus pemasungan
14
pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM

16 Penyehatan makanan dan minuman

Fasilitas pelayanan kesehatan,


17 tenaga kesehatan dan fasyankestrad
memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem manajemen 1. Keterbatasan jumlah
yang berlaku (akreditasi tenaga dokter, tenaga
FKTP) perawat ,bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum dan
pimpinan pelaksana program
3. Adanya Alat Kesehatan yang dibanding beban kerja
mencukupi untuk beragam pelayanan UKP dan
jenis layanan (alat program UKM
pemeriksaan umum, 2. Kurangnya jenis
pemeriksaan penunjang peningkatan kapasitas
EKG, pemeriksaan (pelatihan) petugas yang
penunjang USG, sudah terpenuhi
pemeriksaan laboratorium 3. Keterbatasan anggaran
canggih) operasional (listrik, air,
4. Adanya sarana yang internet, kebersihan, dll)
memadai (gedung, kendaraan 4. Keterbatasan anggaran
pusling, sarana IPAL) pemeliharaan sarana
5. Adanya jenis ketenagaan (gedung, alat
yang mencukupi (dokter, kesehatana, kendaraan,
apoteker, dokter gigi, IPAL, dll)

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 26


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
perekam medis, perawat, 5. Rendahnya gaji/jasa
bidan, ahli gizi, perawat gigi, pelayanan pegawai non
sanitarian, analis medis, PNS
kesehatan masyarakat dan 6. Rendahnya kemampuan
administrasi) Puskesmas menjangkau
6. Adanya akses yang mudah peserta JKN di luar
terjangkau masyarakat wilayah Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan yang
terjangkau dengan subsidi
dan non subsidi
8. Adanya layanan program
yang mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif (pencegahan
HIV, kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
masyarakat terhadap pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
kesehatan manajemen mutu yang baik melalui peluang
dan peningkatan strata peningkatan pendapatan
akreditasi Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat kesehatan melalui peluang
dan jenis layanan yang peningkatan pendapatan
dapat dipenuhi (S3,O1) Puskesmas (W3,O1)
3. Mengoptimalkan kondisi 3. Mengatasi keterbatasan
sarana pelayanan melalui anggaran pemeliharaan
pemeliharaan dan perawatan sarana melalui peluang
yang baik (S4, O1) peningkatan pendapatan
4. Mengoptimalkan tenaga Puskesmas (W4,O1)
pelayanan dengan panduan 4. Mengatasi rendahnya
SOP Pelayanan (S5, O1) gaji/jasa pelayanan
5. Mengoptimalkan informasi pegawai Non PNS
tarif pelayanan yang melalui peluang
terjangkau kepada peningkatan pendapatan
masyarakat luas (S7, O1) Puskesmas (W5,O1)

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 27


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah tentang komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
pemenuhan sarana dan memanfaatkan adanya melalui perencanaan
operasional Puskesmas dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
melalui perencanaan dan (W3,O2)
manajemen yang baik (S2,O2) 2. Mengatasi keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health ketersediaan alat kesehatan jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) dan jenis layanan yang dapat peluang peningkatan
sistem Jaminan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan Nasional 2. Mengoptimalkan kondisi (W1,O3)
tahun 2020 sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan kapasitas petugas
yang baik (S4, O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan panduan pendapatan kapitasi JKN
SOP Pelayanan (S5, O3) (W2,O3)
4. Mengoptimalkan informasi 3. Mengatasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai sarana peningkatan pendapatan
informasi (S6, O3) kapitasi JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi keterbatasan
layanan program yang dapat anggaran pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan pendapatan
kapitasi JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak Fasilitas
kompetitor dan jarak 3. Mengoptimalkan jenis Kesehatan Kompetitor
yang terlalu dekat antar layanan dan keunggulan yang terlalu dekat (W1,
FKTP Puskesmas (S6, T1) T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas menjangkau
gedung sebagai differensiasi peserta JKN di luar
layanan Puskesmas (S8, T1) wilayah dengan
tekhnologi komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6,
T1)

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 28


Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan pegawai
manajemen mutu, panduan Non PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum (W5,T2)
Puskesmas sebagai dasar
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai non
dan tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kebijakan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di Puskesmas
(S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia dan
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, posyandu lansia dengan
dan anak, status perbaikan gizi, anak, remaja, dan pemenuhan alkes dan Bahan
gizi dan kesehatan lansia Habis Pakai posyandu lansia
pengendalian lingkungan,
dengan pengendalian
2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk ibu
pelayanan penyakit menular
kesehatan dan tidak menular masalah gizi dan anak seperti ANC terpadu,
bermutu. serta kualitas kurang dan buruk persalinan 24 jam, konseling
pelayanan pada bayi, balita, laktasi, konseling gizi,
kesehatan ibu hamil dan ibu pemeriksaan MTBS, KB pasca
menyusui salin, skrining risti pre
eklampsia

3 Peningkatan upaya 3 Menetapkan anggaran


promosi kesehatan peningkatan kapasitas kader
dan pemberdayaan setiap tahun dan meningkatkan
masyarakat promosi kesehatan melalui
media sosial

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 29


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan


Pengendalian pemeriksaan infeksi menular
penyakit menular seksual dan HIV, layanan
dan tidak menular IVA, Posbindu
serta kesehatan
lingkungan

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM, klinik
kerjasama jejaring dan RS melalui supervisi dan
dan jaringan pembinaan
Puskesmas
6 Peningkatan mutu 6 Menganggarkan pelatihan
pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi Puskesmas
sarana prasarana dan pengadaan obat serta
dan perbekalan perbekalan kesehatan melalui
kesehatan. kapitasi JKN

7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik


layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 30


BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan
BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung
adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola


Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil,
administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana


yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai
upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 31


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran (contoh),
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Salagedang 32


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS SALAGEDANG TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI TARGE TARGET TARGE


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2018 T 2019 2020 T 2021
Berdasarkan angka kematian menurut
umur (Age Spesific Date Rate/ASDR)
yang diperoleh dari catatan registrasi
1 UHH 70 72,6 72,7 73,0
mortalitas secara time series atau secara
tidak langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 33


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
1. Program
1. Peningkatan Pengelolaan
Jumlah kematian ibu pada tahap pelayanan Kesehatan
Angka Kematian Ibu
1 kehamilan dan kelahiran / Jumlah 182,48 102 100 95 kesehatan ibu, Masyarakat
(AKI)
Kelahiran Hidup x 100.000 KH anak, remaja, dan Puskesmas
lansia Salagedang
(BOK)
2. Penanganan
masalah gizi kurang
Jumlah kasus kematian bayi pada usia
Angka Kematian dan buruk pada
2 0-1 tahun / Jumlah Kelahiran Hidup 3,64 4 4 4
Bayi (AKB) bayi, balita, ibu
pada tahun tertentu x 1.000 KH
hamil dan ibu
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB sangat upaya promosi
Persentase balita gizi
3 kurang / jumlah balita yang ditimbang ) 0,37% 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
buruk
x 100% pemberdayaan
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja usia 7-15 4. Peningkatan
tahun di sekolah dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan kesehatan
mendapatkan pelayanan kesehatan penyakit menular
4 usia sekolah dan 63,73% 65% 70% 75%
sesuai standar / jumlah seluruh anak dan dan tidak menular
remaja
remaja usia 7-15 tahun di wilayah kerja) serta kesehatan
x 100% lingkungan

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 34


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
5. Peningkatan
(Jumlah seluruh lansia yang
Pelayanan kesehatan pembinaan dan
mendapatkan pelayanan kesehatan
5 pada usia lanjut >60 69,2% 70% 75% 75% kerjasama jejaring
sesuai standar / jumlah seluruh lansia di
tahun dan jaringan
wilayah kerja Puskesmas) x100%
Puskesmas
Persentase desa siaga
(Jumlah desa siaga aktif purnama
6 aktif Purnama 40% 40% 40% 55%
mandiri / jumlah seluruh desa) x 100%
Mandiri
(jumlah desa yang melaksanakan
Persentase desa
7 STBM dan PHBS / jumlah seluruh desa 59% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS
yang ada) x 100%
Persentase desa yang (Jumlah desa UCI / jumlah seluruh desa
8 95% 100% 100% 100%
mencapai UCI yang ada) x 100%
Persentase KLB yang
(Jumlah KLB yang ditanggulangi < 24
9 ditanggulangi < 24 100% 86% 88% 90%
jam / jumlah KLB yang ada) x 100%
jam
(Jumlah semua kasus TB yang sembuh
Persentase
dan pengobatan lengkap / jumlah semua
10 keberhasilan 90% 89% 90% 90%
kasus TB yang diobati dan dilaporkan)
pengobatan TB
x 100%
(Jumlah penderita baru PB satu tahun
sebelumnya dan MB dua tahun
sebelumnya menyelesaikan pengobatan
11 RFT penderita kusta / jumlah penderita baru PB satu tahun 100% 100% 100% 100%
sebelumnya dan MB dua tahun
sebelumnya yang mulai pengobatan) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 35


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah penderita DBD meninggal /
Case Fatality Rate
12 jumlah semua penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x 100%
(Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV
yang mendapatkan pemeriksaan HIV
Orang berisiko
sesuai standar di Puskesmas dan
terinfeksi HIV
13 jaringannya dalam kurun waktu 1 tahun 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
/ Jumlah orang yang beresiko terinfeksi
pemeriksaan HIV
HIV) x 100%

Cakupan temuan (Jumlah pasien pasung yang ditemukan


14 kasus pemasungan / jumlah ODGJ dalam periode waktu 4% 2,50% 2,50% 2,50%
pada ODGJ berat tertentu) x 100
Persentase desa yang (Jumlah desa yang memiliki Posbindu
15 memiliki Posbindu PTM/ jumlah seluruh desa yang ada) x 63,60% 90% 95% 100%
PTM 100%

Penyehatan makanan (Jumlah TPM dilakukan IKL / Jumlah


16 80% 85% 90% 100%
dan minuman seluruh TPM di wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan
(Jumlah Fasyankes dan fasyankestrad
kesehatan, tenaga
memiliki ijin / jumlah seluruh fasyankes
17 kesehatan dan 66% 70% 75% 80%
dan fasyankestrad di wilayah kerja
fasyankestrad
Puskesmas) x 100%
memiliki ijin

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 36


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
1. Peningkatan 2. Program
mutu pelayanan, pengelolaan
kecukupan dan pelayanan BLUD
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 80% 85% 90% 95% kualitas SDM, Puskesmas
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
sarana prasarana Sukomulyo
dan perbekalan (BLUD
kesehatan. Puskesmas)
2.
Pengembangan
layanan sesuai
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu dan
19 80% 85% 90% 95% kebutuhan
Pustu dan Poskesdes Poskesdes / 80%) x 100%
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 37


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SALAGEDANG (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
1 Cakupan pelayanan nifas pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh 91% 93% 94% 95%
sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x 100%

(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan


Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh remaja di 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja
wilayah kerja Puskesmas) x 100%

(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali


3 Pelayanan KN Lengkap pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar / 96% 96% 97% 98%
jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun) 100%

Persentase Balita Gizi (Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan BB


4 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 100%

Persentase Sekolah setingkat (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
SD, SMP dan SMA yang melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah
5 86,70% 90% 95% 100%
melaksanakan pemeriksaan seluruh sekolah setingkat SD, SMP, SMA di
penjaringan kesehatan wilayah kerja) x 100%

(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun


Pelayanan kesehatan pada yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
6 69,00% 75% 80% 85%
pra lansia standar / Jumlah semua penduduk usia 45 tahun
sampai 59 tahun di wilayah kerja ) x 100 %.

(Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa di


7 Pencapaian desa siaga aktif 100% 100% 100% 100%
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 38


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar STBM /
Persentase rumah tangga
8 jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja 59% 70% 75% 85%
STBM
Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU bersanitasi
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 82,35% 85% 90% 95%
dasar
100%

Persentase rumah tangga ber (Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah seluruh
10 75,50% 83% 84% 85%
PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas) x 100%

Persentase bayi mendapatkan (Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang mendapatkan
11 100% 100% 100% 100%
IDL IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%
(Jumlah penyakit potensi wabah yang dilakukan
Persentase penyakit potensi
12 penylidikan epidemiologi / jumlah penyakit 100% 100% 100% 100%
wabah yang dilakukan PE
potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang
13 dilaporkan selama periode satu tahun / jumlah 160 165 170 175
diobati (CNR)
penduduk di wilayah kerja Puskesmas) x 100.000

(Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan


pengobatan / jumlah kasus baru PB/MB yang
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
mulai pengobatan pada periode yang sama) x
100%

(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam kurun


Insiden / angka kesakitan
15 waktu tertentu / jumlah populasi dalam kurun 11,4 11 10 9,5
DBD
tertentu) x 100.000

Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang


(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45% 100% 100% 100%
mendapatkan penyuluhan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di wilayah
HIV/AIDS) kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 39


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59 tahun
Pelayanan kesehatan usia mendapat skrining kesehan / jumlah warga usia
18 34% 35% 36% 37%
produktif 15-59 tahun yang ada dis wilayah kerja dalam
kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi kesling (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah TPM
19 80% 82% 85% 87%
di TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang memiliki operasional berlaku / jumlah seluruh klinik dan RS 100% 100% 100% 100%
ijin operasional di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan memiliki
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian di 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
wilayah kerja) x 100%

(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang memiliki


Persentase penyehat
23 ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga penyehat 0% 55% 60% 65%
tradisional berijin / terdaftar
tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 40


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SALAGEDANG

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 Kepuasan Masyarakat sesuai metodologi 80% 80% 80% 80%
Masyarakat
penelitian deskriptif kualitatif

Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan


2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah seluruh 59% 15% 15% 15%
peserta JKN Puskesmas) x 100%

4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%

(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM yang


5 Persentase SDM terpenuhi dibutuhkan sesuai Rencana Kebutuhan 60% 80% 80% 80%
Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes terpenuhi


Persentase sarana prasarana dan alkes
6 / jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi / jumlah


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi obat dan BMHP yang dibutuhkan sesuai 80% 60% 60% 60%
perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar / jumlah


8 Persentase Poskesdes sesuai standar 44% 62% 64% 66%
Poskesdes di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 41


(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah seluruh
9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
pustu di wilayah kerja) x 100%

a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SALAGEDANG


(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil KEK LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil mendapatkan TTD 90 hari /
3 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan TTD 90 hari jumlah ibu hamil yang ada) x
100%

(Jumlah ibu hamil KEK


Persentase ibu hamil KEK
mendapat makanan tambahan
4 mendapatkan makanan 92,12% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah sasaran ibu hamil
tambahan
KEK) x 100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi penanganan definitif / jumlah
5 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
kebidanan yang ditangani ibu dengan komplikasi
kebidanan dalam 1 tahun) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 42


(jumlah ibu bersalin yang
Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

(Jumlah PUS yang


menggunakan kontrasepsi /
7 Cakupan peserta KB Aktif 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
jumlah seluruh PUS dalam 1
tahun) x 100%

(Jumlah remaja putri


Persentase remaja putri mendapat TTD 1 tablet setiap
8 mendapat TTD setiap minggu selama 1 tahun / 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
minggu selama 1 tahun jumlah remaja putri umur 12-
18 tahun ) x 100%

(Jumlah bayi baru lahir


Persentase bayi baru lahir mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


komplikasi yang ditangani /
Cakupan neonatus dengan
10 jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
komplikasi yang ditangani
dengan komplikasi yang ada)
x 100%

(Jumlah anak yang


Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / jumlah 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar seluruh anak balita dalam 1
tahun) x 100%

(Jumlah balita gizi buruk


Persentase balita gizi buruk
yang mendapatkan perawatan
12 yang mendapatkan 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah balita gizi buruk
perawatan
yang ditemukan) x 100%

(Jumlah balita 6-11 bulan


Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul vitamin 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A A / jumlah balita 6-59 bulan)
x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
Cakupan penjaringan
SMP dan SMA sederajat
14 kesehatan siswa SD, SMP, 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
yang diperiksa kesehatannya
SMA sederajat
oleh tenaga kesehatan atau

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 43


tenaga terlatih / jumlah
seluruh siswa kelas 1 SD,
SMP, SMA sederajat pada
tahun yang sama) 100%
(Jumlah kader UKS / jumlah
15 Persentase kader UKS 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
seluruh siswa) x 100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 PJ Promkes BOK
PURI
x100%
(Jumlah desa yang
melaksanakan MMD /
18 Pelaksanaan MMD di desa 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 PJ Promkes BOK
jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

(Jumlah poskestren PURI /


Peningkatan pembentukan
20 jumlah seluruh poskestren) 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 PJ Promkes BOK
poskestren
x100%
(Jumlah desa ODF / jumlah
21 Persentase desa ODF seluruh desa di wilayah 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga yang
Persentase rumah tangga melaksanakan CTPS/ jumlah
22 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
yang melaksanakan CTPS seluruh rumah tangga di
wilayah kerja) x 100%

(Jumlah SAB yang


Persentase SAB memenuhi memenuhi syarat kesehatan /
23 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
syarat kesehatan jumlah seluruh SAB di
wilayah kerja) x 100%

(Jumlah rumah tangga yang


Persentase rumah tangga melaksanakan pengelolaan
24 yang melaksanakan sampah / jumlah seluruh 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah
kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 44


(Jumlah rumah tangga yang
Persentase rumah tangga
melaksanakan pengelolaan
yang melaksanakan
25 limbah cair rumah tangga / 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
pengelolaan limbah cair
jumlah seluruh rumah tangga
rumah tangga
di wilayah kerja) x 100%

(Jumlah rumah tangga yang


Persentase TTU yang
melaksanakan CTPS/ jumlah
26 memenuhi syarat 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
seluruh rumah tangga di
kesehatan lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Jumlah kegiatan penyuluhan


atau intervensi di institusi
Cakupan PHBS di institusi
27 pendidikan / jumlah seluruh 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
pendidikan
institusi pendidikan di
wilayah kerja) x 100%

Jumlah kegiatan penyuluhan


atau intervensi di institusi
Cakupan PHBS di institusi
28 kesehatan / jumlah seluruh 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
kesehatan
institusi kesehatan di wilayah
kerja) x 100%

Jumlah kegiatan penyuluhan


atau intervensi di tempat
Cakupan PHBS di institusi
29 kerja / jumlah seluruh 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 PJ Promkes BOK
tempat kerja
institusi pendidikan di
wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan penyuluhan
atau intervensi di TTU /
30 Cakupan PHBS di TTU 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 PJ Promkes BOK
jumlah seluruh TTU di
wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan penyuluhan
Cakupan PHBS di atau intervensi di pesantren /
31 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 PJ Promkes BOK
pesantren jumlah seluruh pesantren di
wilayah kerja) x 100%

(Jumlah bayi usia 0-11 bulan


Persentase bayi usia 0-11
mendapatkan imunisasi
32 bulan mendapatkan 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 PJ Imunisasi BOK
campak / jumlah sasaran bayi
imunisasi campak
usia 0-11 bulan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 45


(Jumlah krisis kesehatan dan
Persentase terlaksananya bencana yang ditanggulangi /
penanggulangan krisis jumlah seluruh krisis
33 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan dan bencana di kesehatan dan bencana di
wilayah kondisi matra wilayah kondisi matra) x
100%

(Jumlah jamaah haji dibina /


Persentase pembinaan
34 jumlah seluruh jamaah haji) 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
x 100%
(Jumlah orang terduga TBC
Pelayanan kesehatan orang yang dilakukan pemeriksaan
35 terduga Tuberkulosis (TB) penunjang / Jumlah orang 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
sesuai standar yang terduga TBC ) x 100%

(Jumlah seluruh kasus baru


kusta yang menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak kasus
36 waktu / jumlah seluruh kasus 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 PJ P2 Kusta BOK
kusta baru
baru kusta yang mulai
pengobatan pada periode
yang sama) x 100%

(Jumlah kasus DBD yang


Penyelidikan Epidemiologi dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%

(Jumlah kasus DBD sesuai APBD


Terlaksananya fogging
hasil PE yang dilakukan Dinkes,
pada kasus DBD sesuai
38 fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Dana Desa,
hasil PE (Perlu SE bupati
kasus DBD sesuai hasil PE) x BOK
dan rekomendasi DPRD)
100% Puskesmas

(Jumlah ibu hamil yang


Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang ada) x
100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 46


(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang dikunjungi
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat / jumlah seluruh penderita
ODGJ) x

(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan kelompok
mendapat sosialisasi program
42 masyarakat terkait program 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
keswa / jumlah Kelompok
kesehatan jiwa
masyarakat yg ada di wilayah
kerja Puskesmas ) x 100%

(Jumlah kelompok khusus


Proporsi kelompok khusus
yang melaksanakan Posbindu
43 yang melaksanakan 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
PTM / jumlah posbindu
kegiatan Posbindu PTM
PTM) x 100%

(Jumlah penderita hipertensi


usia ≥ 15 tahun yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar /
Cakupan pelayanan
44 jumlah estimasi penderita 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
hipertensi usia ≥ 15 tahun ) x
100%.

(Jumlah penderita diabetes


mellitus usia ≥15 tahun yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
45 Cakupan pelayanan DM standar/Jumlah estimasi 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita diabetes mellitus
usia ≥15 tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga yang


Monitoring / inspeksi jasa dilakukan IKL / jumlah
46 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
boga/katering seluruh TPM jasa boga di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM rumah makan
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL / jumlah
47 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran seluruh TPM rumah makan
di wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM yang
Monitoring / inspeksi dilakukan IKL / jumlah
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM seluruh DAM di wilayah
kerja ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 47


(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah klinik, DPS dan BPS
Pembinaan RS, klinik,
yang dibina / jumlah klinik, PJ Jaringan dan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
DPS dan BPS yang ada) x Jejaring
Puskesmas
100%

Pendataan tenaga kesehatan


Pendataan tenaga PJ Jaringan dan
51 di wilayah kerja 1 tahun 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
kesehatan di wilayah kerja Jejaring
sekali

(Jumlah sarana kefarmasian


apotek dan toko obat yang
Pembinaan sarana berijin/ jumlah seluruh sarana PJ Jaringan dan
52 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian kefarmasian apotek dan toko Jejaring
obat di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah penyehat tradisional
Pembinaan penyehat yang dibina / jumlah seluruh
53 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional penyehat tradisional yang
ada) x 100%
Rp705.964.000 Rp708.465.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SALAGEDANG


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


Pelayanan maskin yang tidak memiliki
kesehatan jaminan kesehatan yang
54 masyarakat terlayani / jumlah seluruh 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP BLUD Puskesmas
miskin non JKN maskin yang tidak meiliki
dan non subsidi jaminan kesehatan berkunjung
di Puskesmas) x 100

Terlaksananya pelayanan
Pelayanan 24
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP BLUD Puskesmas
jam
Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 48


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

Kejelasan Terpasangnya informasi jenis


informasi jenis pelayanan dan tarif pelayanan
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP BLUD Puskesmas
pelayanan dan sesuai Perbup secara
tarif pelayanan representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran biaya menjawab wajar dan sangat
57 pelayanan (SPP wajar terhadap biaya 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP BLUD Puskesmas
No 4) pelayanan / jumlah seluruh
responden) x 100%

(Jumlah responde yang


menjawab puas dan sangat
Perilaku petugas
58 puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP BLUD Puskesmas
pelayanan
petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
59 Pengaduan (SPP baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP BLUD Puskesmas
no 6) pengaduan / jumlah seluruh
responden) x 100%

(Jumlah pasien rujukan gawat


Cakupan rujukan darurat yang didampingi
60 pasien gawat petugas / jumlah semua pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP BLUD Puskesmas
darurat gawat darurat yang dirujuk) x
100%

(Jumlah petugas yang patuh


Kepatuhan
menggunakan APD / jumlah
petugas
61 seluruh petugas yang 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP BLUD Puskesmas
menggunakan
dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non


Ratio Rujukan
62 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP BLUD Puskesmas
Non Spesialistik
rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP BLUD Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 49


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah Peserta terdaftar yang


melakukan kontak komunikasi
Angka Kontak dengan Puskesmas x 1000 ) /
64 jumlah peserta terdaftar di 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP BLUD Puskesmas
Komunikasi
Puskesmas.

( Jumlah hari perawatan dalam


satu bulan) /( jumlah TT x
Bed Occupation jumlah hari dalam satu bulan)
65 25% Rp100.000.000 30% Rp105.000.000 40% Rp110.250.000 50% Rp115.762.500 PJ Rawat Inap BLUD Puskesmas
Rate (BOR)

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SALAGEDANG


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN PENANG


INDIKATOR SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN GUNG
KEGIATAN ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


Kasubag BLUD
66 terhadap peserta peserta JKN di 1/11000 Rp149.600.401 1/5000 Rp179.520.481 1/5000 Rp215.424.578 1/5000 Rp258.509.493
TU Puskesmas
JKN Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


Kasubag BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147
TU Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Adanya
Jumlah apoteker minimal Kasubag BLUD
68 apoteker di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935
1 orang di Puskesmas TU Puskesmas
Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 50


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN PENANG
INDIKATOR SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN GUNG
KEGIATAN ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
Kasubag BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775
TU Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%

(Jumlah sarana prasarana


Persentase
terpenuhi / jumlah sarana
sarana Kasubag BLUD
70 prasarana yang 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800
prasarana TU Puskesmas
dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang PJ
Persentase obat Rp1.673.501.21 BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80% Kefarmasia
terpenuhi 0 Puskesmas
Perencanaan Kebutuhan) n
x 100%

(Jumlah BMHP
Persentase terpenuhi / jumlah PJ
BLUD
72 BMHP BMHP yang dibutuhkan 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 Kefarmasia
Puskesmas
terpenuhi sesuai Perencanaan n
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
kesehatan jumlah alat kesehatan Kasubag BLUD
73 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai TU Puskesmas
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
Kasubag BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000
TU Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas Salagedang  Lampiran 51


S. RENSTRA PUSKESMAS MAJALENGKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana
tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Majalengka.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2021-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Majalengka.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah
perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan
BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka ditetapkan dengan Peraturan


Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas Majalengka tersebut disusun dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas Majalengka untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 1


D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS
Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2021.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022.
i. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 027/Kep.611-Ekbang/2020 tentang Standar
Satuan Harga Barang di Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2021.
j. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 900/Kep.776A-Ekbang/2020 tentang
Standar Belanja Daerah di Kabupaten Majalengka untuk Tahun Anggaran 2021.
k. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.56-YANKES/2021 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Majalengka.
l. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 4442 Tahun
2019 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun
2018-2023.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 2


B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN


PENDANAAN

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS MAJALENGKA

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Majalengka merupakan salah satu Puskesmas induk di
Kecamatan Majalengka dan UPT Puskesmas Majalengka berada di wilayah
Kelurahan Majalengka Wetan.
Puskesmas Majalengka dibangun sesuai standar Puskesmas non rawat
satu lantai pada tahun 1980 yang kemudian mengalami renovasi menjadi dua
lantai pada tahun 2007
Puskesmas Majalengka ditetapkan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka nomor 445/Kep.106-
Dinkes/2019 tahun tentang Penetapan Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, dengan
ijin operasional Puskesmas Nomor 449/001.SIOP/DPMPTSP/Xl/2017.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Majalengka berada di
Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak di
bagian barat Kabupaten Majalengka yaitu antara 108°10’ – 107°17’ Bujur
Timur dan 6°45’ – 6°56’ Lintang Selatan.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kelurahan Tarikolot Kecamatan Majalengka
Sebelah Timur : Desa Cengal Kecamatan Maja
Sebelah Selatan : Kelurahan Cigasong Kecamatan Cigasong
Sebelah Barat : Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka

Puskesmas Majalengka secara administratif meliputi Kelurahan/desa, yaitu:


Kelurahan Majalengka Wetan : 2,47 Km2
Kelurahan Tonjong : 1,75 Km2
Kelurahan Cicurug : 2,53 Km2
Kelurahan Sindangkasih : 3,29 Km2
Desa Kulur : 5,84 Km2
Desa Cibodas : 12,40 Km2
Desa Kawunggirang : 1,24 Km2

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 6 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten : 7 km

Puskesmas Majalengka merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Majalengka di
Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Majalengka merupakan Puskesmas kawasan perkotaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non Rawat Inap.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 4
Puskesmas Majalengka sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Majalengka Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.


Ahmad Kusumah No.413, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan
Majalengka Kabupaten Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 7
kelurahan/desa di wilayah kecamatan Majalengka UPT Puskesmas Mjaalengka
didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 7 Poskesdes, dan 48
Posyandu Balita serta 7 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perkotaan dengan


jumlah penduduk yang padat, selain padatnya pemukiman di wilayah kerja
Puskesmas Majalengka, terdapat juga beberapa industri rumah tangga di
Kecamatan Majalengka. Puskesmas Majalengka meraih sertifikat akreditasi
Puskesmas pada tahun 2018.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Majalengka meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 5
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Majalengka meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan PONED

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Majalengka telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM di Puskesmas Majalengka
yang telah dikembangkan antara lain:

- CETING MATA (Cegah Stunting Bersama Kita)


- GEPREK (Gerakan Peduli Remaja Kesehatan)
- KEJAR SELEBRITI (Kejar Seluruh Ibu Hamil dan Ibu Nifas Risti)
- COMOT TB (Cari Oleh Masyarakat Orang Terduga TB)
- POLI GIGI RAMAH ANAK
- GANJEN (Gerakan Anti Jentik)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 6


- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Majalengka juga melakukan pelayanan PONED 24 jam (on


call), selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi
pemeriksaan dengan alat TCM untuk menentukan diagnose penyakit TBC
dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Majalengka Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP
- Pengelola BOK
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
d) Pelayanan Kesehatan keluarga yang bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 7
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
g) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kepala Sub bagian
Tata Usaha
2) Puskesmas Keliling
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 8
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

d. Penanggung Jawab UKP


– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 9


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 10
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 11
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Majalengka meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Majalengka sudah
memenuhi tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam
medis, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan lingkungan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan
jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan
sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus non PNS.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Majalengka :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 2 1 PNS , 1 Non 3 3 2


PNS
2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 S
3 Apoteker 1 1THL 1 1 1
4 Asisten Apoteker 2 2 PNS 2 2 S

5 Administrasi 1 1 PNS 1 1 S
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 4 2 PNS, 2 Non 3 3 1


Umum PNS

8 Sistem Informasi 0 0 2 2 2
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 2 2 2
Aset Negara

10 Pengelola 0 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 Honorer 1 1 1

12 Perekam Medis 0 0 1 1 1

13 Kebersihan 1 1 THL 2 2 2

14 Sopir Ambulan 0 0 THL 1 1 1

15 Penjaga 1 1 THL 2 2 2
keamanan

16 Perawat 9 6 PNS,3 10 10 3
Magang
17 Perawat gigi 1 1 PNS 1 1 S
18 Bidan 14 7 PNS, 7 8 8 1
Magang

Bidan 1/7 8 PNS 8 8 S


pustu/kesdes

19 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 1 S


20 Ahli Tenaga 2 2 PNS 2 2 S
Laboratorium
Medis
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 13
Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
21 Sanitarian/ 1 1 PNS 2 2 1
Tenaga kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 1 1 THL 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 52 34 PNS, 5 THL, 60 60 26


13 Honore
Sumber data Analisis Bebab Kerja, Tahun 2021

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Majalengka berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil dan tidak mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Majalengka dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 78.781.000 52.500.000 14.096.800 23.216.500
APBD
Bantuan
2 Operasional 338.186.600 441.083.700
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.497. 165.080 1. 002. 989.745

4 Non Kapitasi 0 0 22.033.250 23.216.500

5 Jumlah 1.914.132.680 1.496.573.445

Sumber data Evaluasi Tahunan Puskesmas 2017-2020


c) Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana Puskesmas Majalengka cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2017. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan
berat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 14


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedeng Poskesde 7 7 0 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 1 0 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 2 2 0 0
9 Alat kesehatan 325 270 30 25
Sumber data Aspak Tahun 2021

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS MAJALENGKA

1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat


Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas Majalengka pada tahun 2020 Tingkat kinerja cukup,
komponen kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (80,93%) dan
pengembangan masih kurang (59,04%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 103,85 Baik
2. Gizi 82,76 Cukup
3. Promkes 86,59 Cukup
4. Kesehatan lingkungan 71,79 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 55,58 Kurang
- Penyakit tidak menular 66,91 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 99,04 Baik
Jumlah 80,93 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 0 Kurang
Kesehatan Olahraga 44,64 Kurang
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 51,45 Kurang
Upaya Kesehatan Sekolah 97,09 Baik
Kesehatan Gigi 61,04 Kurang
Jumlah 59,04 Kurang
Sumber data Primer Evaluasi Tahunan Puskesmas Tahun 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 15


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Majalengka Kecamatan
Majalengka cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten. Hal tersebut memiliki pengaruh
terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Majalengka
dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Majalengka meningkat setiap tahun.
Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2019.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Majalengka setiap tahun:

Jumlah
No Unit Pelayanan Realisasi Target
2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Puskesmas 43.104 56.851 46.698 48.884 45.600 43.300
Majalengka
2 Pustu Kulur 2013 1409 1513 1320 120 110
3 Poskesdes 0 0 0 450 470 500
Majalengka Wetan
4 Poskesdes 1163 615 257 230 210 200
Sindangkasih
5 Poskesdes Cicurug 801 722 458 370 350 320
6 Poskesdes Tonjong 197 370 205 250 240 260
7 Poskesdes Kulur 336 342 452 320 300 280
8 Poskesdes 649 597 430 390 320 314
Kawunggirang
9 Poskesdes Cibodas 349 298 175 287 260 250
Jumlah 48.612 61.204 49.736 52.501 53.405 53.862
Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2018-2020

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik 1. Kunjungan Pasien Puskesmas Majalengka Tahun


2017-2020
60.000
56.851
50.000
46.698
43.665
40.000

30.000

20.000 21.255

10.000

-
2017 2018 2019 2020

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 16


Berdasarkan Grafik 1, kunjungan pasien Puskesmas meningkat sejak
tahaun 2017 sampai 2019, dan mengalami penurunan pada tahun 2020
dikarenakan terjadi pandemic Covid-19.

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum


(BP) Puskesmas Majalengka Tahun 2017-2020
60.000
56.851
50.000
46.698
43.665
40.000

30.000

20.000 21.255

10.000

-
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli Umum

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 2, kunjungan pasien poli umum mengalami


peningkatan pada tahun 2019, dan mengalami penurunan pada tahun
2020 dikarenakan pandemic Covid-19.

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas


Majalengka Tahun 2017-2020
2.500
2.320
2.000 1.979
1.793
1.500
1.143
1.000

500

0
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 3, kunjungan pasien poli gigi meningkat setiap


tahunnya dari tahun 2017 sampai pada tahun 2019, sedangkan pada
tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan pandemic Covid-19.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 17


Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien KIA/KB Puskesmas
Majalengka Tahun 2017-2020
3.000
2.764 2.856
2.500 2.578

2.000
1.704
1.500

1.000

500

-
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 4, kunjungan pasien KIA/KB mengalami kenaikan


pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan
dikarenakan pandemi Covid-19.

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien PONED Puskesmas


Majalengka Tahun 2017-2020
70
60 59
57
50
45
40 42
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan PONED

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 5, kunjungan pasien PONED mengalami kenaikan


dari tahun 2017 sampai 2019, sedangkan pada tahun 2020 mengalami
penurunan dikarenakan Pandemi Covid-19.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 18


Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Laboratorium Puskesmas
Majalengka Tahun 2017-2020
4500
4000 4048
3500
3106 3264
3000
2500 2621
2000
1500
1000
500
0
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 6, kunjungan pasien laboratorium mengalami


peningkatan pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 mengalami
penurunan dikarenakan Pademi Covid-19.

Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien MTBS Puskesmas


Majalengka Tahun 2017-2020
2.500

2.000 2.048
1.857 1.930

1.500

1.000 1.017

500

-
2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli MTBS

Sumber data Primer Evaluasi Tahunan 2017-2020

Berdasarkan Grafik 7, kunjungan pasien MTBS mengalami fluktuatif


dari tahun 2017 sampai 2020, namun mengalami penurunan yang cukup
besar pada tahun 2020 dikarenakan Pandemi Covid-19.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 19


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Majalengka melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Majalengka cukup
tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih dari
80%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 20


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Majalengka yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Majalengka pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

AKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Majalengka adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Majalengka
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 21


- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Majalengka dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas Pembantu
serta 7 (tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Majalengka Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan
wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Majalengka seperti:
Puskesmas Munjul dan Puskesmas Cigasong.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Majalengka
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 22
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Majalengka telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Majalengka dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Majalengka yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Majalengka sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Majalengka seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik
vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan
gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Majalengka telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 23


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2014 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Majalengka adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Majalengka dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis kesehatan,
dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan yang ditunjang oleh tenaga perawat
dan bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan
persalinan. Keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Majalengka
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 24
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Majalengka sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Majalengka memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Majalengka.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Majalengka dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), Kelas ibu hamil,dan program pengelolaan penyakit kronis (prolanis).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka. melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Majalengka sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 25


5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Majalengka
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Majalengka untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Majalengka akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record)
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Majalengka juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Majalengka yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Majalengka perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 26


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Majalengka Tahun 2019 -2023. Jika terjadi
perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam hal ini
diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi
Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Majalengka Tahun 2021 – 2023 :

“Mewujudkan Masyarakat Kecamatan MAJALENGKA yang Sehat


Mandiri”

Menuju masyarakat Majalengka mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Majalengka memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yaitu: “MEWUJUDKAN MASYARAKAT
MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT MENUJU MAJALENGKA RAHARJA”.
Puskesmas Majalengka mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “MEWUJUDKAN MASYARAKAT MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT
MENUJU MAJALENGKA RAHARJA”. Visi tersebut akan diwujudkan dengan
Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas layanan public terutama di
sektor pendidikan, kesehatan, infratuktur, pertanian, pariwisata,
perizinan, penanaman modal, dan sektor-sektor unggulan, dengan
didukung oleh sumber daya aparatur yang berintegritas, professional,
humanis, dan melayani”.

Visi Puskesmas Majalengka sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 27


B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menyelenggarakan admisnitrasi dan manajemen Puskesmas yang efektif
dan efisien
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
berkualitas
3. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang
berkualitas

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Majalengka membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
1. Terwujudnya penyelenggaraan administrasi dan manajemen Puskesmas
yang efektif dan efisien
2. Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang berkualitas
3. Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama yang berkualitas

D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.

1. Tujuan 1: Terwujudnya penyelenggaraan administrasi dan manajemen


Puskesmas yang efektif dan efisien dengan sasaran:
a. Meningkatnya penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
b. Meningkatnya kepemimpinan dan manajemen Puskesmas
c. Meningkatnya mutu layanan Puskesmas

2. Tujuan 2: Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama yang berkualitas dengan sasaran:
a. Meningkatnya penyelenggaraan UKM
b. Meningkatnya kepemimpinan dan manajemen UKM
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 28
c. Meningkatnya pencapaian sasaran kinerja UKM
3. Tujuan 3: Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama yang berkualitas dengan sasaran:
a. Meningkatnya layanan klinis di Puskesmas
b. Meningkatnya manajemen penunjang layanan klinis
c. Meningkatnya perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Majalengka berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 29


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 30


Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 31
Peluang ( O ) SO WO
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 32


Ancaman ( T ) ST WT
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 33


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Puskesmas

6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan


mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Majalengka 34


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
DAN PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Majalengka pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. PendaptanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran).
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Majalengka pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 1,043,739,070.00


Layanan Administrasi Pelayanan 100% 138,162,240.00
Kesehatan untuk Promotif dan preventif 100% 3,600,000.00
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan Tingkat 100% 901,976,830.00
Kapitasi
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% 182,754,515.00 BLUD
Kabupaten/ Pemeriksaan, pengobatan, dan
Kota 100% 719,222,315.00
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan 134,866,500.00
FKTP Non 100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 35


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Ibu Hamil 51,970,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Ibu Bersalin 7,020,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Bayi Baru Lahir 2,160,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Balita 39,720,000.00
Kegiatan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan APBD
Penyediaan Kesehatan Orang Dengan Gangguan 100%
5,280,000.00
Layanan Jiwa Berat
Kesehatan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Untuk UKM Kesehatan Orang Dengan Gangguan
100%
dan UKP Jiwa Berat 6,925,000.00
Rujukan
Tingkat Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Daerah Kesehatan Gizi Masyarakat 2,700,000.00
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kota Kesehatan Kerja dan Olahraga 9,440,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100% 30,900,000.00
Kesehatan Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100% 53,057,000.00
Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan Surveilans
100% 4,420,000.00
Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan 3,240,000.00
100%
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Sub Kegiatan Pelayanan Kesehatan
100% 69,425,000.00
Penyakit Menular dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal
100% 52,298,275.00
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan (KIPI) 100% 3,240,000.00
dan POPM
Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber Manusia Kesehatan Sesuai 100% 67,775,112.00
Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber Manusia Kesehatan Sesuai 100% 900,000.00
Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan bagi Penduduk pada
100% 276,366,925.00
Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Covid 19

Rencana Strategis Puskesmas 36


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas Majalengka yang menerapkan Badan


Layanan Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas Majalengka diharapkan
dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas  Penutup 37


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS MAJALENGKA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 38


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Majalengka (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 3,64 4 4 4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,37% 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100% 100% 100% 100%
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 39


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 100% 100% 100% 100% kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40% 40% 40% 55%
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 95% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 86% 88% 90%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90% 100% 100% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 40


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 4% 2,50% 2,50% 2,50%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 63,60% 90% 95% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 41
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 80% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66% 70% 75% 80%
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 80% 85% 90% 95% kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Majalengka (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 80% 85% 90% 95% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 42


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MAJALENGKA (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 91% 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 96% 96% 97% 98%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 86,70% 90% 95% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 69,00% 75% 80% 85%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 59% 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 82,35% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 34% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 80% 82% 85% 87%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 45


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MAJALENGKA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya Ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59% 15% 15% 15%
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 60% 80% 80% 80%
4
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44% 62% 64% 66%
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 46


a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MAJALENGKA
(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 92,12% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

(jumlah ibu bersalin yang


Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 47


(Jumlah PUS yang
Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
SMP dan SMA sederajat
yang diperiksa
Cakupan penjaringan kesehatannya oleh tenaga
14 kesehatan siswa SD, kesehatan atau tenaga 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
SMP, SMA sederajat terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 48


(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 PJ Promkes BOK
PURI
x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


20 pembentukan jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 49


(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%
(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 50


(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak
36 waktu / jumlah seluruh 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%

Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai APBD


pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan Dinkes,
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD Dana
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE) Desa, BOK
rekomendasi DPRD) x 100% Puskesmas

(Jumlah ibu hamil yang


Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%
(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 51


(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan
mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat
42 program keswa / jumlah 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
terkait program
Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa
ada di wilayah kerja
Puskesmas ) x 100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%
(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 52


(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas
ada) x 100%
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%
Rp705.964.000 Rp708.465.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577

b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MAJALENGKA


(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan
terlayani / jumlah seluruh BLUD
54 masyarakat 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP
maskin yang tidak meiliki Puskesmas
miskin non JKN
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas)
x 100
Kejelasan Terpasangnya informasi
informasi jenis jenis pelayanan dan tarif BLUD
55 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup Puskesmas
tarif pelayanan secara representatif

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 53


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan
biaya BLUD
56 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
pelayanan (SPP Puskesmas
biaya pelayanan / jumlah
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat
BLUD
57 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP
Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat
BLUD
58 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP
Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah
seluruh responden) x 100%
(Jumlah pasien rujukan
gawat darurat yang
Cakupan
didampingi petugas / BLUD
59 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP
jumlah semua pasien Puskesmas
gawat darurat
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD /
petugas BLUD
60 jumlah seluruh petugas 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP
menggunakan Puskesmas
yang dilakukan sampling
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non


Ratio Rujukan BLUD
61 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP
Non Spesialistik Puskesmas
rujukan) x 100%

(Jumlah kunjungan pasien


BLUD
62 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP
Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100%

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
Angka Kontak komunikasi dengan BLUD
63 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP
Komunikasi Puskesmas x 1000 ) / Puskesmas
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas.

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 54


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2020

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MAJALENGKA


(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah


1/500 1/500 1/500 BLUD
66 terhadap peserta JKN di 1/11000 Rp149.600.401 Rp179.520.481 Rp215.424.578 Rp258.509.493 Kasubag TU
0 0 0 Puskesmas
peserta JKN Puskesmas

Adanya dokter Jumlah dokter gigi


BLUD
67 gigi di minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU
Puskesmas
Puskesmas Puskesmas

Jumlah apoteker
Adanya apoteker BLUD
68 minimal 1 orang di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU
di Puskesmas Puskesmas
Puskesmas

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat
BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar) x 100%

(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi /
sarana BLUD
70 jumlah sarana prasarana 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU
prasarana Puskesmas
yang dibutuhkan sesuai
terpenuhi
standar) x 100%

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang
Persentase obat BLUD
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80% Rp1.673.501.210 PJ Kefarmasian
terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 55


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2020) 2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

(Jumlah BMHP terpenuhi


/ jumlah BMHP yang
Persentase BLUD
72 dibutuhkan sesuai 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 PJ Kefarmasian
BMHP terpenuhi Puskesmas
Perencanaan
Kebutuhan) x 100%
(Jumlah alat kesehatan
Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
kesehatan jumlah alat kesehatan BLUD
73 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai Puskesmas
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah
BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU
Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai
standar Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas Majalengka Lampiran 56


T. RENSTRA PUSKESMAS MALAUSMA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan
dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,
dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Malausma.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Malausma.
B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD
adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja
dengan menggunakan teknik analisis bisnis. Rencana Strategis Puskesmas memuat
antara lain:
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis
BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk
maju dalam tahapa selanjutnya yaitu penilaian.
C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS
Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
8. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
9. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan Tugas
dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Majalengka.
10. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MALAUSMA


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Malausma merupakan satu-satunya Puskesmas induk di Kecamatan Malausma
dan Puskesmas Malausma berada di wilayah Desa Malausma.
Puskesmas Malausma merupakan puskesmas non perawatan dan mampu memberikan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) yang ditetapkan oleh Keputusan Bupati
Majalengka Nomor 312 Tahun 2012 Tentang Penetapan Status Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Pada Puskesmas di Kabupaten Majalengka. Puskesmas Malausma berlokasi di Desa
Malausma dengan kondisi bangunan berbatasan langsung dengan rumah penduduk dan pasar. Secara
geografis wilayah kerja Puskesmas Malausma berada di Kecamatan Malausma Kabupaten
Majalengka, terletak di daerah pedesaan (koordinat sebelah barat antara 107,80 BB, dan sebelah
utara antara 6045’-6,550 LS).
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Lemahsugih


Sebelah Timur : Berbatasan dengan kecamatan Talaga dan
Kecamatan Cingambul
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Bantarujeg
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Ciamis
Puskesmas Malausma secara administratif meliputi 11 desa, yaitu:
1. Desa Jagamulya
2. Desa Ciranca
3. Desa Cimuncang
4. Desa Banyusari
5. Desa Lebakwangi
6. Desa Malausma
7. Desa Werasari
8. Desa Buninagara
9. Desa Sukadana
10. Desa Girimukti
11. Desa Kramatjaya
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 0,2 – 8 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 42 - 58 km

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 4


Puskesmas Malausma merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Malausma Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Malausma merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.
Puskesmas Malausma sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerja.
Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya Kartabraja No. 26, Desa
Malausma, Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 11 desa
di wilayah kecamatan Malausma BLUD Puskesmas Malausma didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 3 Pustu, 6 Poskesdes, dan 46 Posyandu Balita serta 11 Posyandu Lansia. Tahun 2018
Puskesmas Malausma meraih sertifikat akreditasi Puskesmas dengan kategori Madya
2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
Malausma meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 5


- Surveilans
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata, Pendengaran, Penglihatan)
dan Gangguan Fungsional
d) Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Napza
e) Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

Upaya Kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan Laboratorium tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Malausmameliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pelayanan pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
- Pelayanan Ibu Hamil
- Pelayanan KB
- Pelayanan Imunisasi
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Pemeriksaan Balita
f) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
g) Pelayanan Persalinan Poned
h) Pelayanan Kefarmasian
i) Pelayanan Gudang dan Obat
j) Pelayanan Laboratorium
k) Pelayanan Pendaftaran
l) Pelayanan Konseling
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 6


Selain pelayanan tersebut diatas jika atas indikasi medis diperlukan rujukan, Puskesmas
Malausma juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat ke tingkat
yang lebih atas/Rumah Sakit dalam wilayah Kabupaten Majalengka. Pelayanan gawat darurat
PONED tersedia dalam layanan 24 jam.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Malausma telah dikembangkan
melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi
UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- PONED dengan program inovasi BABAR LANGSAR
- Program Kesehatan Lingkungan dengan inovasi GASPUL ( Gerakan Ambil Sampah Peduli
Lingkungan)
Pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan dasar non rawat
inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam
layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain :
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan mengakomodasi
pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita, ibu hamil, dan
ibu menyusui.
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
Layanan tersebut ditunjang dengan tersedianya laboratorium sederhana dan USG sebagai
saranan penegakan diagnosis dan treatmen/pengobatan pada pasien dengan tersedianya farmasi.

B. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas MalausmaKabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
Pejabat Pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan.
Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan :
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP
- Pengelola BOK

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 7


(SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor : 900/KEP 221/SEKR/221)
2) Pelaksana Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Rumah Tangga
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengurus Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
4) Pelaksana Sistim Imformasi Puskesmas
- Pelaksana Sistem pencataan dan pelaporan
- Pelaksana sistem pengarsipan/dokumentasi laporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pelaksana Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pelaksana Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Pelaksana Surveilans
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 8


a) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata,
Pendengaran, Penglihatan) dan Gangguan Fungsional
d) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Napza
e) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelaskana Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelaksana Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan
Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Werasari, Cimuncang, Sukadana
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti diuraikan di atas
adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 9


– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan petunjuk
operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman,
dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, administrasi
umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur dan analisis
kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 10


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan prosedur dan analisis
kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan perencanaan
kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan Perencanaan dan
Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan pengelolaan
keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 11


– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana Pelaksanaan
Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan perencanaan kegiatan
pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat rencana
tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 12


– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana Pelaksanaan
Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut
2. Sumber Daya Puskesmas
a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Malausma meliputi tenaga kesehatan dan tenaga
non kesehatan. Tenaga yang ada belum dapat memenuhi ketersediaan tenaga yang seharusnya
baik nakes maupun non nakes. Tenaga kesehatan yang ada statusnya meliputi ASN, PTT dan
beberapa diantaranya dengan status magang yang sebagian besar merupakan tenaga bidan
dengan lulusan D3 dan D4 dengan masa kerja yang cukup lama, sehingga hal ini memerlukan
perhatian yang serius untuk bagaimana menjadikan sebagai tenaga dengan status ASN atau
tenaga P3K.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 13


Tabel 1. Jumlah Ketenagaan berdasarkan Status, Standar Kebutuhan dan Analisis Beban Kerja di
Puskesmas Malausma
Tahun 2020.
No Jabatan Jenjang AS Non Kebutuha Kesenjanga Keteranga
N AS n n n
N
1.1 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 0 1 -1 K
2.1 PRANATA Pelaksana 0 0 1 -1 K
LABORATORIUM
KESEHATAN
3.1 SANITARIAN Ahli 1 0 1 0 S
Muda
3.2 SANITARIAN Pelaksan 0 0 1 -1 K
a
4.1 BIDAN Penyelia 0 0 2 -2 K
4.2 BIDAN Mahir 2 0 2 0 S
4.3 BIDAN Ahli 0 0 0 0 S
Muda
4.4 BIDAN Ahli 0 0 0 0 S
Pertama
4.5 BIDAN Ahli 0 0 0 0 S
Madya
4.6 BIDAN Terampil 8 1 20 -12 K
2
5.1 EPIDEMIOLOG Pelaksan 0 0 0 0 S
KESEHATAN a
5.2 EPIDEMIOLOG Ahli 1 0 1 0 S
KESEHATAN Madya
6.1 DOKTER GIGI Ahli 0 0 0 0 S
Utama
6.2 DOKTER GIGI Ahli 0 0 1 -1 K
Pertama
6.3 DOKTER GIGI Ahli 0 0 0 0 S
Madya
6.4 DOKTER GIGI Ahli 0 0 0 0 S
Muda
7.1 PENGELOLA DATA Jabatan 0 0 2 -2 K
Pelaksan
a
8.1 PERAWAT Ahli 2 0 2 0 S
Muda
8.2 PERAWAT Terampil 3 8 7 -4 K
8.3 PERAWAT Ahli 4 0 4 0 S
Pertama
8.4 PERAWAT Penyelia 0 0 0 0 S
8.5 PERAWAT Mahir 0 0 1 -1 K
8.6 PERAWAT Ahli 0 0 0 0 S
Madya
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 14
9.1 PENGEMUDI Jabatan 0 0 1 -1 K
AMBULAN Pelaksan
a
10. NUTRISIONIS Pelaksan 0 2 1 -1 K
1 a
10. NUTRISIONIS Ahli 0 0 0 0 S
2 Pertama
11. ADMINISTRATOR Ahli 0 0 1 -1 K
1 KESEHATAN Pertama
12. PETUGAS Jabatan 0 1 2 -2 K
1 KEAMANAN Pelaksan
a
13. ASISTEN APOTEKER Pelaksan 1 1 1 0 S
1 a
14. TERAPIS GIGI DAN Penyelia 1 0 1 0 S
1 MULUT
15. APOTEKER Ahli 0 0 1 -1 K
1 Pertama
16. DOKTER Ahli 0 0 0 0 S
1 Utama
16. DOKTER Ahli 1 0 1 0 S
2 Muda
16. DOKTER Ahli 0 0 0 0 S
3 Madya
16. DOKTER Ahli 1 0 2 -1 K
4 Pertama
17. PENGELOLA Jabatan 0 0 3 -3 K
1 KEUANGAN Pelaksan
a
18. PSIKOLOGI KLINIS Ahli 0 0 1 -1 K
1 Pertama
19. PRAMU KEBERSIHAN Jabatan 0 1 2 -2 K
1 Pelaksan
a
20. PENYULUH Pelaksan 0 0 1 -1 K
1 KESEHATAN a
MASYARAKAT
21. PENGADMINISTRASIA Pelaksana 0 2 3 -3 K
1 N UMUM
JUMLAH 25 27 67 45

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Malausma berasal dari Kapitasi JKN Puskesmas,
Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dana
operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun 2021
sehingga tidak bisa mengakomodir biaya operasioal puskesmas secara keseluruhan, tidak ada
operasional APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 15


Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Malausmadari berbagai sumber dana:
Tabel 3. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Waktu
Di UPT Puskesmas Malausma
Tahun 2015-2020
Sumber Realisasi Realisasi Tahun Realisasi Realisasi
No
Dana Tahun 2017 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 102.194.666 188.903.731 29.617.023 24.304.000
APBD
Bantuan
2 Operasional 349.121.800 450.355.200 459.161.300 571.616.740
Kesehatan
3 Kapitasi JKN 1.514.216.146 1.569.660.353 1.836.114.892 1.892.702.600

4 Non Kapitasi 174.729.437 173.780.000 177.676.000 159.020.000

Jumlah 2.140.262.049 2.382.699.284 2.502.569.215 2.647.643.340

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Malausma cukup lengkap dengan kondisi gedung yang
baru direnovasi pada tahun 2016. Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami
kerusakan sedang.
Puskesmas Malausma memiliki mobil pusling dan ambulans yang memadai meskipun
memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan kegawadaruratan.

Tabel 4. Kondisi Sarana dan Prasana di UPT Puskesmas Malausma


Tahun 2020
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 3 1 2

3 Gedung Poskesdes 6 6
4 Mobil Operasional 0
1
5 Pusling 1
1
6 Ambulans 1
0
7 Mobil Jenazah
8 Motor Operasional 5 4 1

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 16


C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS MALAUSMA
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja cukup, komponen kegiatan Upaya kesehatan
masyarakat essensial (74,81%) dan pengembangan baik (91,46%).

Tabel 5. Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas


UPT Puskesmas MalausmaTahun 2020

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 100 Baik
2. Gizi 81,73 Cukup
3. Promkes 82,01 Cukup
4. Kesehatan lingkungan 20,8 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 71,53 Kurang
- Penyakit tidak menular 69,24 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 98,42 Baik
Jumlah 74,81 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 67 Kurang
Kesehatan Olahraga 93,30 Baik
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 97,19 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 96,21 Baik
Kesehatan Gigi 95,06 Baik
Jumlah 83,13 Cukup

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Malausma Kecamatan Malausma cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru
juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten terutama di Desa
Cikalong (Perum BCA). Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan
pasien di Puskesmas Malausmadan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Malausma makin meningkat setiap tahun. Hal ini karena
Puskesmas Malausma lokasinya berada di pinggir jalan utama sehingga memudahkan akses
masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Malausmasetiap tahun :

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 17


Tabel 2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu
di UPT Puskesmas Malausma
Tahun 2016-2020
Jumlah
No Unit Pelayanan
2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Malausma 24844 22806 22290 21641

2 Pustu Cimuncang 560 601 541 499


3 Pustu Werasari 301 297 276 254
4 Pustu Sukadana 435 354 453 369
5 Poskesdes Girimukti 103 132 122 121
6 Poskesdes Buninagara 124 115 92 132
7 Poskesdes Kramatjaya 105 122 106 100
8 Poskesdes Jagamulya 129 133 99 133
9 Poskesdes Banyusari 114 134 89 104
10 Poskesdes Ciranca 112 132 103 99
Jumlah 26930 24953 24280 23573

Kunjungan rawat jalan mengalami penurunan di awal masa Pandemi sehubungan adanya himbauan
yang datang ke puskesmas yang benar-benar mempunyai kegawatdaruratan dan pemenuhan obat yang tidak
bisa ditunda secara medis. Kunjungan pada rawat gigi hanya bersifat konsultasi tidak melakukan tindakan,
hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir resiko penularan covid 19.
Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


700

600

500

400

300

200

100

0
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 18


Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Malausma Tahun 2017-
2020

Grafik Kunjungan MTBS


4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
2017 2018 2019 2020

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Malausma Tahun 2017-
2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


700

600

500

400

300

200

100

0
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 19


Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Malausma
Tahun 2017-2020

Grafik Kunjungan Laboratorium


4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
2017 2018 2019 2020

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Malausma Tahun 2017-2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB


700

600

500

400

300

200

100

0
2017 2018 2019 2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 20


Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Malausma Tahun 2017-
2020

Grafik Kunjungan PONED


700

600

500

400

300

200

100

0
2017 2018 2019 2020

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Malausma


Tahun 2017-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen

Puskesmas Malausma melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk melihat tingkat


kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di
Puskesmas Malausma cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 75%.

2021
10
9
8
7
6
5 2021
4
3
2
1
0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 21


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
Wilayah kerja Puskesmas Malausma yang berada di kawasan perdesaaan dengan tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga
peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas Malausmapada
tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:
Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih mengalami beberapa
masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi masalah di
wilayah kerja Puskesmas Malausmaadalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free) kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 22


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Rendahnya tingkat pendidikan 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Malausmadiantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Malausma dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu serta 6 (enam) Poskesdes
bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang
menjadi jejaring Puskesmas Malausma Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan
wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Malausma seperti Puskesmas Bantarujeg dan
Puskesmas Sukamantri.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan kesehatan sangat
tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Malausma bertekad untuk terus meningkatkan mutu
pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan
dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 23


- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas dan
Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Malausmatelah
membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan
implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung
tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Malausmadilaksanakan melalui: persiapan
SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan
pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana
dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di Puskesmas
Malausmayang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses perencanaan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 24


d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah menggunakan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak berjalan lama dikarenakan ada kendala
pada jaringan dan belum terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan
pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas Malausmasudah
terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas
tahun 2020.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem pelaporan
berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu
PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh Puskesmas
Malausmaseperti unit Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit
Hematology Analizer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign
untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave
untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut akan di
usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi yang signifikan baik
berupa perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang telah masuk
dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan
genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii usulkan dari anggaran
Kapitasi JKN Puskesmas.
C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas Malausmaadalah sebagai
berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Malausmadapat dilihat dari berbagai macam jenis
layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan profesional
dan kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 25


kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi,
dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi
layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai pelayanan loket,
pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS,
pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi
santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga bidan profesional
menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi keutuhan konsumen
yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.
2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Malausmaadalah dengan menjangkau
konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan
ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi
dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri, dikembangkan melalui
Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one stop service dimana lansia dilayani secara
terpadu dalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan raya yang
dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-
tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Malausmasebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas Malausmamemiliki
rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat
ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas,
kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Malausma.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan di wilayah
Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan
pasar.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Malausmadengan
memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik
masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan pemeriksaan HIV.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 26


b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah sederhana, pengiriman
spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan modelling dan
special services seperti: layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).
4. Vertical Integration (integrasi vertikal)
Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan dengan
meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi
perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila diikuti dengan
perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan untuk
mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga
beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Malausmasampai
dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang
kesehatan sehingga rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Malausmasetiap tahun mengharuskan
Puskesmas Malausmauntuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada
pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena
itu, Puskesmas Malausmaakan mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas Malausmajuga
akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum dan pengobatan
tradisonal/akupresure
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di Puskesmas
Malausmayaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 27


6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan pemenuhan standar
akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika tingkat
kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas santun lansia.
Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun
Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas menyebabkan
Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Poli lansia, sebagai implementasi layanan puskesmas santun lansia
c. Ruang tunggu khusus pasien lansia
d. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
e. Ruang tunggu laboratorium yang refresentativ
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2
g. Tempat olah raga untuk menunjang kegiatan prolanis
7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC (Universal
Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas
Malausmaperlu melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan jumlah dokter umum.
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
d. Penyedian tenaga IT
e. Penyediaan tenaga rekam medik

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 28


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin
dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota
Majalengka pada dokumen RPJMD Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi
Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai
dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Malausma Tahun 2019 – 2023 :
“Mewujudkan Puskesmas Malausma Siaga Berkualitas Menuju Masyarakat Sehat
Mandiri”
Menuju masyarakat Malausma mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud adalah dengan
pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga menyadari kebutuhan
akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya
sendiri.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka yaitu:
“Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Majalengka Yang Religius Adil
Harmonis dan Sejahtera Pada Tahun 2023”.
Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-2 yaitu: “Mewujudkan Keadilan Fungsional,
Keadilan Teritorial dan pemerataan Hasil-Hasil Pembangunan Berdasarkan Pada Potensinya
Masing-Masing”.
Visi Puskesmas Malausma sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka
mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan,
layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk
menjadi lebih sehat.
B. MISI PUSKESMAS MALAUSMA
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi Puskesmas.
Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan:
1. Memberikan Pelayanan Yang Bermutu, Inovatif dan Terjangkau Terhadap Masyarakat
2. Memberdayakan Masyarakat untuk Menuju Kemandirian dalam Bidang Kesehatan
3. Menjalin Komunikasi Koordinasi dengan Lintas Sektor
4. Menggali Potensi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 29


Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas Malausma
membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan
melalaui penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.
C. TUJUAN PUSKESMAS MALAUSMA
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi
yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun terakhir
renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai
tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi berupa
kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Malausma adalah sebagai berikut:

“Meningkatkan Kesadran Kemauan dan Kemampuan Hidup sehat Di Wilayah Puskesmas Malausma
Agar Terwujud Derajat Kesehatan Yang Setinggi-tingginya”
D. SASARAN PUSKESMAS MALAUSMA
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Malausma berdasarkan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan Meningkatkan derajat Umur Harapan Hidup


masyarakat yang kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan 2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
berdaya saing
3. Angka Kematian Balita
4. Angka Kematian Neonatal
5. Angka Kematian Ibu (AKI)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 30


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi dirumuskan
dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat, bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum
pimpinan dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
USG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
laboratorium canggih) (pelatihan) petugas
4. Adanya sarana yang yang sudah terpenuhi
memadai (gedung, 3. Keterbatasan anggaran
kendaraan pusling, sarana operasional (listrik,
IPAL) air, internet,
5. Adanya jenis ketenagaan kebersihan, dll)
yang mencukupi (dokter, 4. Keterbatasan anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan sarana
perekam medis, perawat, (gedung, alat
bidan, ahli gizi, perawat kesehatana,
gigi, sanitarian, analis kendaraan, IPAL, dll)
medis, kesehatan 5. Rendahnya gaji/jasa
masyarakat dan pelayanan pegawai
administrasi) non PNS
6. Adanya akses yang mudah 6. Rendahnya
terjangkau masyarakat kemampuan
7. Adanya tarif pelayanan Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 31


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
yang terjangkau dengan menjangkau peserta
subsidi dan non subsidi JKN di luar wilayah
8. Adanya layanan program Puskesmas
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll)

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan anggaran
layanan yang dapat operasional melalui
dipenuhi (S3,O1) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan kondisi pendapatan
sarana pelayanan melalui Puskesmas (W3,O1)
pemeliharaan dan 3. Mengatasi
perawatan yang baik (S4, keterbatasan anggaran
O1) pemeliharaan sarana
4. Mengoptimalkan tenaga melalui peluang
pelayanan dengan peningkatan
panduan SOP Pelayanan pendapatan
(S5, O1) Puskesmas (W4,O1)
5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi rendahnya
informasi tarif pelayanan gaji/jasa pelayanan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 32


Peluang ( O ) SO WO
yang terjangkau kepada pegawai Non PNS
masyarakat luas (S7, O1) melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
1. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan kapasitas
perawatan yang baik (S4, petugas kesehatan
O3) melaui peluang
3. Mengoptimalkan tenaga peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan keterbatasan anggaran
informasi keberadaan, operasional melalui
layanan JKN dan peluang peningkatan
keunggulan Puskesmas pendapatan kapitasi
melalui berbagai sarana JKN (W3,O3)
informasi (S6, O3) 4. Mengatasi
5. Mengoptimalkan keterbatasan anggaran
informasi layanan pemeliharaan melalui
program yang dapat peluang peningkatan
diperoleh masyarakat di pendapatan kapitasi
Puskesmas (S8, O3) JKN (W4,O3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 33


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai differensiasi Puskesmas
layanan Puskesmas (S8, T1) menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, panduan pegawai Non PNS untuk
SOP pelayanan dan mengatasi kesadaran
pelaksanaan akreditasi masyarakat tentang
Puskesmas sebagai dasar hukum (W5,T2)
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
pelayanan JKN yang pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan manajemen mutu, panduan pegawai non PNS untuk
tidak menguntungkan SOP pelayanan dan mengatasi kebijakan
pelaksanaan akreditasi pelayanan yang berubah-
Puskesmas sebagai ubah dan tidak
kebijakan pelayanan JKN di menguntungkan (W2.T2)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 34


Ancaman ( T ) ST WT
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan tentang
kebijakan pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan Meningkatkan 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


masyarakat derajat pelayanan Stop Service untuk lansia
yang cerdas, kesehatan. kesehatan ibu, dan posyandu lansia dengan
sehat dan anak, remaja, dan pemenuhan alkes dan
berdaya saing lansia Bahan Habis Pakai
posyandu lansia
2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS,
menyusui KB pasca salin, skrining
risti pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas kader
kesehatan dan setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 35


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

kesehatan
lingkungan

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan,
kecukupan dan mencukupi kebutuhan jenis
kualitas SDM, SDM sesuai standar
sarana prasarana akreditasi Puskesmas dan
dan perbekalan pengadaan obat serta
kesehatan. perbekalan kesehatan
melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Malausma 36


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di bawah ini sesuai dengan Visi Misi pada
masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Malausmapada tahun 2022 s.d 2023
adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru berdasarkan rencana
pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha misalnya
membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran.
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Malausma pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 260.932.916


Layanan Promotif dan preventif 100% 51.700.000
Kesehatan untuk
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
100% 1.337.355.343
Rujukan Kapitasi ( Jaspel)
Tingkat Daerah Obat dan bahan medis habis pakai &
100% 242.419.311 BLUD
Kabupaten/ bahan kimia
Kota Belanja Modal 100% 328.348.000
Pelayanan
Jasa pelayanan kebidanan dan neonatal
Kesehatan JKN 278.771.530
yang dilakukan oleh bidan atau dokter, 100%
FKTP Non
sesuai kompetensi dan kewenangannya
Kapitasi

Rencana Strategis Puskesmas 37


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup
56.884.700
Sehat 100%

Penurunan Aki Dan Akb


100% 82.405.600
Kegiatan Penanggulangan Stunting
100%
Penyediaan 79.071.200
Layanan Penyelenggaraan Fungsi Manajemen
Kesehatan Puskesmas 100% 10.620.000
APBD
Untuk UKM
dan UKP Surveilans dan Respon Kejadian Luar
Rujukan Biasa (KLB) 100%
11.250.000
Tingkat Daerah
Kabupaten Deteksi Dini dan Penemuan Kasus
100% 7.496.400
Kota
Pencegahan Penyakitdan Pengendalian
Faktor Resiko 100%
83.074.800
Pengendalian Penyakit
100% 500.000
Pemberdayaan Masyarakat
100% 2.634.500

Rencana Strategis Puskesmas 38


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD
pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola
Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif
maupun politis.
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana yang
tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas.
Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan
oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 39


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS MALAUSMATAHUN 2020-2023
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI TARGE TARGET TARGE


NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN
TAHUN 2020 T 2021 2022 T 2023
Berdasarkan angka kematian menurut
umur (Age Spesific Date Rate/ASDR)
yang diperoleh dari catatan registrasi
1 UHH 73,28 73,37 73,45 73,53
mortalitas secara time series atau secara
tidak langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Program
Jumlah kematian ibu pada 1. Peningkatan Pengelolaan
Angka Kematian Ibu tahap kehamilan dan kelahiran / pelayanan kesehatan Kesehatan
1 0 0 0 0
(AKI) Jumlah Kelahiran Hidup x ibu, anak, remaja, Masyarakat
100.000 KH dan lansia Puskesmas
Malausma(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi kurang
Angka Kematian pada usia 0-1 tahun / Jumlah
2 2,17 4,04 4,03 4,02 dan buruk pada bayi,
Bayi (AKB) Kelahiran Hidup pada tahun
balita, ibu hamil dan
tertentu x 1.000 KH
ibu menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
Persentase balita gizi upaya promkes dan
3 sangat kurang / jumlah balita 0 0 0,32 0,3
buruk pemberdayaan
yang ditimbang ) x 100%
masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah anak dan remaja usia
4. Peningkatan
7-15 tahun di sekolah dan luar
Pengendalian
Pelayanan kesehatan sekolah yang mendapatkan
penyakit menular
4 usia sekolah dan pelayanan kesehatan sesuai 92,41 100 100 100
dan tidak menular
remaja standar / jumlah seluruh anak
serta kesehatan
dan remaja usia 7-15 tahun di
lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pembinaan dan
kesehatan sesuai standar /
5 pada usia lanjut >60 100 100 100 100 kerjasama jejaring
jumlah seluruh lansia di
tahun dan jaringan
wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa siaga (Jumlah desa siaga aktif
6 aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 43,48 46 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 18,18 10 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%

8 Persentase desa yang (Jumlah desa UCI / jumlah 81,82 100 100 100

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
mencapai UCI seluruh desa yang ada) x 100%

Persentase KLB yang (Jumlah KLB yang


9 ditanggulangi < 24 ditanggulangi < 24 jam / 100 100 88 90
jam jumlah KLB yang ada) x 100%
(Jumlah semua kasus TB yang
Persentase sembuh dan pengobatan
10 keberhasilan lengkap / jumlah semua kasus 100 100 100 100
pengobatan TB TB yang diobati dan
dilaporkan) x 100%
(Jumlah penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
11 RFT penderita kusta 50 65 100 100
jumlah penderita baru PB satu
tahun sebelumnya dan MB dua
tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan) x 100%
(Jumlah penderita DBD
Case Fatality Rate meninggal / jumlah semua
12 0 0 0 0
DBD penderita DBD yang ditemukan
dan ditangani) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
Orang berisiko mendapatkan pemeriksaan HIV
terinfeksi HIV sesuai standar di Puskesmas
13 100 100 100 100
mendapatkan dan jaringannya dalam kurun
pemeriksaan HIV waktu 1 tahun / Jumlah orang
yang beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 100 0 0 0
dalam periode waktu tertentu) x
pada ODGJ berat
100
Persentase desa yang (Jumlah desa yang memiliki
15 memiliki Posbindu Posbindu PTM/ jumlah seluruh 100 100 100 100
PTM desa yang ada) x 100%
(Jumlah TPM dilakukan IKL /
Penyehatan makanan
16 Jumlah seluruh TPM di 29,63 75 76 80
dan minuman
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan
kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes dan 0 100 75 80
fasyankestrad fasyankestrad di wil kerja
memiliki ijin Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana dan
Sukomulyo (BLUD
perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2. Pengembangan
layanan sesuai
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu dan kebutuhan
19 78 80 85 90
Pustu dan Poskesdes Poskesdes / 80%) x 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MALAUSMA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
1 Cakupan pelayanan nifas pelayanan nifas sesuai standar / jumlah seluruh 100 100% 94% 95%
sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh remaja di 91,42 100 100 100
kesehatan remaja
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
3 Pelayanan KN Lengkap pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar / 100 100 100 100
jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun) 100%
Persentase Balita Gizi (Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan BB
4 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah setingkat (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
SD, SMP dan SMA yang melaksanakan penjaringan kesehatan / jumlah
5 100 100 100 100
melaksanakan pemeriksaan seluruh sekolah setingkat SD, SMP, SMA di
penjaringan kesehatan wilayah kerja) x 100%
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun
Pelayanan kesehatan pada yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
6 100 100 100 100
pra lansia standar / Jumlah semua penduduk usia 45 tahun
sampai 59 tahun di wilayah kerja ) x 100 %.

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


(Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa di
7 Pencapaian desa siaga aktif 81,82 100 100 100
wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar STBM /
Persentase rumah tangga
8 jumlah seluruh rumah tangga di wilayah kerja 66,7 70% 75% 85%
STBM
Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU bersanitasi
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 21,70 75% 90% 95%
dasar
100%
Persentase rumah tangga ber (Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah seluruh
10 83,63 65 100 100
PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
Persentase bayi mendapatkan Jumlah bayi umur 0-11 bulan mendapatkan IDL /
11 100 100 100 100
IDL jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%
(Jumlah penyakit potensi wabah yang dilakukan
Persentase penyakit potensi
12 penylidikan epidemiologi / jumlah penyakit 100% 100% 100% 100%
wabah yang dilakukan PE
potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang
13 dilaporkan selama periode satu tahun / jumlah 100 100 170 175
diobati (CNR)
penduduk di wilayah kerja Puskesmas) x 100.000

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


(Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan
pengobatan / jumlah kasus baru PB/MB yang
14 Kasus defaulter kusta 76,92% 65% 0% 0%
mulai pengobatan pada periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam kurun
Insiden / angka kesakitan
15 waktu tertentu / jumlah populasi dalam kurun 0 0 10 9,5
DBD
tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100 100 100 100
mendapatkan penyuluhan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di wilayah
HIV/AIDS) kerja) x 100%
KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 100 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59 tahun
Pelayanan kesehatan usia mendapat skrining kesehan / jumlah warga usia
18 41,45 100 100 100
produktif 15-59 tahun yang ada dis wilayah kerja dalam
kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi kesling (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah TPM
19 29,63 71 75 80
di TPM yang ada)100 %

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang memiliki operasional berlaku / jumlah seluruh klinik dan RS 100 100 100 100
ijin operasional di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan memiliki
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian di 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga penyehat tradisional yang memiliki
Persentase penyehat
23 ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga penyehat 0 100 60 65
tradisional berijin / terdaftar
tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS MALAUSMA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 Kepuasan Masyarakat sesuai metodologi 77,30 80 80 80
Masyarakat
penelitian deskriptif kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya Ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah seluruh 9,08 15 15 15
peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM yang
4 Persentase SDM terpenuhi dibutuhkan sesuai Rencana Kebutuhan 67 60 65 70
Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes terpenuhi
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 / jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan 64 60 60 65
terpenuhi
sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi / jumlah


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi obat dan BMHP yang dibutuhkan sesuai 80 83 85 87
perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar / jumlah


7 Persentase Poskesdes sesuai standar 44 62 64 66
Poskesdes di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah seluruh
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


U. RENSTRA PUSKESMAS KERTAJATI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang


menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Majalengka. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja
dan target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk
oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Kertajati.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-
2023 dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi,
psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kertajati.

Rencana Strategis Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis
pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi
sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan
3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahapa selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan

Rencana Strategis Puskesmas 2


Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
8. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
9. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
10. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan
dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas
serta perubahan lingkungan.

Rencana Strategis Puskesmas 3


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KERTAJATI


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Kertajati merupakan satu dari dua Puskesmas yang
berada di Kecamatan Kertajati dan UPT Puskesmas Kertajati berada di
wilayah desa Kertajati.
Puskesmas Kertajati pada awalnya merupakan puskesmas non
perawatan, kemuadian pada tahun 2019 dibangun Pelayanan Obstetri
Neonatal dan Emergensi Dasar (PONED) sehingga mengalami
peningkatan status dari Puskesmas Rawat Jalan Non DTP menjadi
Puskesmas Non Rawat Inap Mampu PONED berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.746-Dinkes tahun 2019,
dengan ijin operasional Puskesmas Nomor 449/02.SIOP/DPMPTSP/V/.
Secara geografis Kecamatan Kertajati terletak di Utara Kota
Majalengka yaitu antara 108003’ - 108015’ Bujur Timur dan 6037’ -
6046’ Lintang Selatan, ketinggian 30 m dpl, dengan batas-batas
wilayahnya : Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kec. Kadipaten Sebelah
Barat, berbatasan dengan Kec. Ujung Jaya Kabupaten Sumedang dan Kec.
Terisi Kabupaten Indramayu Sebelah Utara, berbatasan dengan Kec.
Jatitujuh Sebelah Timur, berbatasan dengan Kec. Dawuan.
Luas Wilayah Kecamatan Kertajati adalah 138,36 Km2, yang
berarti Kecamatan Kertajati meliputi sekitar 14,86% dari luas Wilayah
Kabupaten Majalengka (yaitu kurang lebih 1.204,24 Km2). Diihat dari
topografinya Kecamatan Kertajati merupakan daerah dataran rendah
dengan ketinggian kurang dari 30 m diatas permukaan laut. Jarak tempuh
dari puskesmas ke desa yaitu 1 km, sedangkan jarak tempuh puskesmas ke
kabupaten 25 km. Secara administratif meliputi 7 desa, yaitu:
1. Desa Babakan
2. Desa Bantarjati

Rencana Strategis Puskesmas 5


3. Desa Kertajati
4. Desa Kertawinangun
5. Desa Pakubeureum
6. Desa Palasah
7. Desa Sukawana
Puskesmas Kertajati merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kertajati
Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Kertajati merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.
Puskesmas Kertajati sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi
sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerja.
UPT Puskesmas Kertajati Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.
Raya Kertajati Blok Upuk Puyuh Desa Kertajati Kecamatan Kertajati
Kabupaten Majalengka. Dalam pelayanannya didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 4 Pustu, 2 Polindes, dan 23 Posyandu Balita, 7
Posyandu Lansia, 2 Klinik Swasta, 1 Praktek Dokter Swasta, dan 15
Praktek Bidan Swasta. Tahun 2019 Puskesmas Kertajati meraih sertifikat
akreditasi Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Kertajati meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

Rencana Strategis Puskesmas 6


a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pencegahan Pendalian Penyakit Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Surveilans
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata,
Pendengaran, Penglihatan) dan Gangguan Fungsional
d) Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan
Penyalahgunaan Napza
e) Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelayanan Kesehatan Olah Raga

Rencana Strategis Puskesmas 7


i) Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
Upaya Kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan Laboratorium
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Kertajati
meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pelayanan pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
- Pelayanan Ibu Hamil
- Pelayanan KB
- Pelayanan Imunisasi
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Pemeriksaan Balita
f) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
g) Pelayanan Persalinan Poned
h) Pelayanan Kefarmasian
i) Pelayanan Gudang dan Obat
j) Pelayanan Laboratorium
k) Pelayanan Pendaftaran
l) Pelayanan Konseling
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED
Selain pelayanan tersebut diatas jika atas indikasi medis
diperlukan rujukan, Puskesmas Kertajati juga melaksanakan pelayanan
rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat ke tingkat yang lebih atas
/ Rumah Sakit dalam wilayah Kabupaten Majalengka. Pelayanan gawat
darurat PONED tersedia dalam layanan 24 jam.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kertajati
telah dikembangkan melalui inovasi untuk menjangkau seluruh

Rencana Strategis Puskesmas 8


masyarakat di wilayah kerja. Inovasi UKM yang telah dikembangkan
yaitu Pro ASIK yang merupakan program ASI Eksklusif pada bayi usia 0-
2 tahun.
Pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan
kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan
pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain :
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payudara Klinis)
Layanan tersebut ditunjang dengan tersedianya laboratorium
sederhana dan USG sebagai sarana penegakan diagnosis dan
treatmen/pengobatan pada pasien dengan tersedianya farmasi.

B. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Kertajati Kabupaten Majalengka
terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam Pejabat Pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan :
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP

Rencana Strategis Puskesmas 9


- Pengelola BOK
(SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor :
900/KEP 221/SEKR/221)
2) Pelaksana Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Rumah Tangga
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengurus Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
4) Pelaksana Sistim Imformasi Puskesmas
- Pelaksana Sistem pencataan dan pelaporan
- Pelaksana sistem pengarsipan/dokumentasi laporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan
kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pelaksana Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah
Dengue

Rencana Strategis Puskesmas 10


- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pelaksana Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Pelaksana Surveilans
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan
Indra (Mata, Pendengaran, Penglihatan) dan Gangguan
Fungsional
d) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan
Penyalahgunaan Napza
e) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelaskana Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelaksana Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),


Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia

Rencana Strategis Puskesmas 11


4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Babakan
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kertawinangun
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Palasah
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sukawana
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan
organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas 12


– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM

Rencana Strategis Puskesmas 13


– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas 14


g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM

Rencana Strategis Puskesmas 15


– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan
kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan
dan membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja

Rencana Strategis Puskesmas 16


– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kertajati meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Tenaga yang ada belum
dapat memenuhi ketersediaan tenaga yang seharusnya baik nakes
maupun non nakes. Tenaga kesehatan yang ada statusnya meliputi
ASN, PTT dan beberapa diantaranya dengan status magang yang
sebagian besar merupakan tenaga bidan dengan lulusan D3 dan D4
dengan masa kerja yang cukup lama, sehingga hal ini memerlukan
perhatian yang serius untuk bagaimana menjadikan sebagai tenaga
dengan status ASN atau tenaga P3K.

Rencana Strategis Puskesmas 17


Tabel 2.1 Jumlah Ketenagaan berdasarkan Status, Standar Kebutuhan dan
Analisis Beban Kerja di Puskesmas Kertajati
Tahun 2021

Perhitungan
Standar Analisis
No Jenis Tenaga Jumlah Status Kekurangan
Kebutuhan Beban
Kerja

1 Dokter 2 2 PNS 2 2 0

2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0

3 Apoteker 0 0 1 1 1

4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 1 1 0

Administrasi
5 1 1 PNS 1 1 1
Kepegawaian
6 Bendahara 1 1 PNS 1 1 0
Pengadministrasi 2 PNS,
7 3 1 1 0
Umum 1 PHL
Sistem Informasi
8 0 0 1 1 1
Kesehatan

Pengelola Barang
9 0 0 1 1 1
Aset Negara

Pengelola
10 Program dan 0 0 1 1 1
Pelaporan
11 Kasir 0 0 1 1 1
12 Perekam Medis 0 0 1 1 1
13 Kebersihan 1 1 PHL 2 2 1
14 Sopir Ambulan 0 0 1 1 1
Penjaga
15 1 1 PHL 1 1 0
keamanan
5 PNS,
16 Perawat 9 5 5 0
4 TKS

Rencana Strategis Puskesmas 18


Perhitungan
Standar Analisis
No Jenis Tenaga Jumlah Status Kekurangan
Kebutuhan Beban
Kerja

Perawat desa
17 3 3 PNS 4 4 1
(pustu/poskesdes)
18 Perawat gigi 1 1 PNS 1 1 0
6 PNS,
19 Bidan 20 3 PTT, 7 7 0
11 TKS
Bidan
20 1 1 PNS 4 4 4
pustu/kesdes
21 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 1 1
Ahli Tenaga
22 Laboratorium 0 0 1 1 1
Medis
Sanitarian/
23 Tenaga kesehatan 3 3 PNS 1 1 1
lingkungan
Tenaga kesehatan
24 0 0 1 1 1
masyarakat
Epidemologi
25 1 1 PHL 1 1 0
Kesehatan
Promosi
26 1 1 PHL 1 1 0
Kesehatan
28 PNS,
3 PTT,
JUMLAH 51 43 43 13
15 TKS,
5 PHL

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Kertajati berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang
didapatkan dari APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun
2021 sehingga tidak bisa mengakomodir biaya operasioal puskesmas
Rencana Strategis Puskesmas 19
secara keseluruhan, tidak ada operasional APBD dikarenakan semua
retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Kertajati dari berbagai
sumber dana:
Tabel 2.2 Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Waktu
Di UPT Puskesmas Kertajati
Tahun 2018-2021
Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi Tahun
No Sumber Dana
2018 2019 2020 2021

1 Operasional APBD Rp 42.491.810 Rp 15.244.931 Rp 19.341.000 Rp 43.175.000

Bantuan
2 Operasional Rp 305.501.000 Rp 411.902.000 Rp 493.926.760 Rp 292.964.900
Kesehatan
3 Kapitasi JKN Rp 443.683.119 Rp 745.358.110 Rp 567.236.316 Rp 642.409.167
Jumlah Rp 791.675.929 Rp 1.172.505.041 Rp 1.080.504.076 Rp 978.549.067

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Secara umum sarana dan prasarana Puskesmas Kertajati
sudah cukup, pada tanggal 11 Januari 2021 Puskesmas Kertajati
menempati gedung baru. Meskipun baru tetapi masih banyak
kekurangan, seperti gudang penyimpanan alkes, tempat parkir dan
pemagaran serta akses jalan yang belum memenuhi standar.
Puskesmas Kertajati belum memiliki mobil jenazah dan
ambulance yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawatdaruratan PONED.

Rencana Strategis Puskesmas 20


Tabel 2.3 Kondisi Sarana dan Prasana di UPT Puskesmas Kertajati
Tahun 2021
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 4 2 2
3 Gedung Polindes 2 2
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 0 0
6 Ambulans 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 5 2 1 2
9 Alat kesehatan 614 67

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS KERTAJATI


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja Puskesmas dinilai setiap tahun pada akhir bulan
Desember pada tahun berjalan yang meliputi Capaian UKM Esensial dan
Pengembangan, Manajemen Mutu. Dengan melakukan upaya kesehatan
masyarakat berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas pada tahun
2020 Tingkat kinerja kurang, komponen kegiatan Upaya kesehatan
masyarakat essensial 86,31 % ,tetapi upaya kesehatan pengembangan
sudah cukup baik 94,99 %.

Rencana Strategis Puskesmas 21


Tabel 2.4 Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas
UPT Puskesmas Kertajati Tahun 2021

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja

I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial


KIA dan KB 103,42 100
Gizi 87,7 89,92
Promkes 82,27 98,81
Kesehatan lingkungan 90,88 98,02
Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 79 90,47
- Penyakit tidak menular 97,18 98,48
- Imunisasi 91,13 100
- Survailans 112,04 100
Jumlah 92,95 96,96
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
Kesehatan Tradisional 100 100
Kesehatan Olahraga 100 100
Kesehatan Kerja 100 100
Kesehatan Lansia 119,02 100
Upaya Kesehatan Sekolah 99,88 99,88
Kesehatan Gigi dan mulut 88,73 90,72
Jumlah 101,27 98,43

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kertajati Kecamatan
Kertajati cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dengan dibukanya
Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, maka hal ini

Rencana Strategis Puskesmas 22


dapat meningkatkan mobilitas masyarakat yang dapat berpengaruh pada
meningkatnya pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Kertajati makin meningkat setiap
tahun. Hal ini karena Puskesmas Kertajati lokasinya berada di pinggir
jalan utama sehingga memudahkan akses masyarakat untuk berkunjung
ke puskesmas.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Kertajati setiap tahun :
Tabel 2.5 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu
di UPT Puskesmas Kertajati Tahun 2018-2021

No Unit Pelayanan Jumlah


2018 2019 2020 2021
1 Puskesmas Kertajati 15749 15675 15246 14372
2 Pustu Babakan 3504 1851 1608 1137
3 Pustu Kertawinangun 8196 7856 8296 8493
4 Pustu Palasah 2274 2236 2155 1808
5 Pustu Sukawana 2649 2528 1741 1073
Jumlah 32372 30146 29046 26883

Kunjungan rawat jalan mengalami penurunan di awal masa


Pandemi sehubungan adanya himbauan yang datang ke puskesmas yang
benar-benar mempunyai kegawatdaruratan dan pemenuhan obat yang tidak
bisa ditunda secara medis. Kunjungan pada rawat gigi hanya bersifat
konsultasi tidak melakukan tindakan, hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisir resiko penularan covid 19.

Rencana Strategis Puskesmas 23


Grafik 2.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu
di UPT Puskesmas Kertajati Tahun 2018-2021

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu


di UPT Puskesmas Kertajati
Tahun 2018-2021

20000 18677
15749 15675 15246
15000

10000

5000

0
2018 2019 2020 2021

Puskesmas Kertajati Pustu Babakan Pustu Kertawinangun


Pustu Palasah Pustu Sukawana

Berdasarkan grafik diatas, kunjungan rawat jalan di UPT


Puskesmas Kertajati mengalami penurunan dari tahun 2018 yaitu sebesar
15749 kunjungan, tahun 2019 15675 kunjungan, dan tahun 2020 15246
kunjungan, sedangkan pada tahun 2021 mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 18677 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 24


Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:
Grafik 2.2 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas
Kertajati Tahun 2018-2021

Pelayanan Lansia
14000
12771
12000

10000 10444

8661
8000

6000
5063
4000

2000

0
2018 2019 2020 2021

Pelayanan Lansia

Berdasarkan grafik di atas, kunjungan pasien ruang pelayanan


lansia Puskesmas Kertajati mengalami pengingkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2018 sebanyak 5063 kunjungan, kemudian mengalami
kenaikan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 8661 kunjungan, dan
mengalami peningkatan lagi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 12771
kunjungan. Tetapi pada tahun 2021 mengalami penurunan lagi yaitu
sebanyak 10444 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 25


Grafik 2.3 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas
Kertajati Tahun 2018 – 2021

BP UMUM
16000
15749
15500

15000

14500
14372
14257
14155
14000

13500

13000
2018 2019 2020 2021

BP UMUM

Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien ruang pelayanan


umum Puskesmas Kertajati mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2018 ruang pelayanan umum terdapat 15749 kunjungan,
kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 14257
kunjungan, dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2020 yaitu 1455
kunjungan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2019 terjadi pandemi
COVID-19 yang berpengaruh pada jumlah kunjungan pasien ke fasilitas
kesehatan, karena pelayanan kesehatan dibatasi hanya untuk
kegawatdaruratn saja. Tetapi pada tahun 2021 kunjungan pelayanan
umum mulai mengalami peningkatan yaitu sebanyak 14372 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 26


Grafik 2.4 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas
Kertajati Tahun 2018-2021.

MTBS
900
800 785
700 700
600
500
400
300 283
246
200
100
0
2018 2019 2020 2021

MTBS

Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien ruang pelayanan


MTBS Puskesmas Kertajati mengalami penuruan dari tahun 2018
sebanyak 785 kunjungan, 700 kunjungan pada tahun 2019, 283
kunjungan pada tahun 2020 dan 246 kunjungan pada tahun 2021.

Rencana Strategis Puskesmas 27


Grafik 2.5 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas
Kertajati Tahun 2018-2021.

POLI GIGI
3000
2678
2500 2450
2301
2000
1821
1500

1000

500

0
2018 2019 2020 2021

POLI GIGI

Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien ruang pelayanan gigi


Puskesmas Kertajati mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2018 terdapat 2301 kunjungan, meningkat pada tahun 2019
sebanyak 2450 kunjungan, dan terjadi lagi peningkatan pada tahun 2020
sebanyak 2678 kunjungan. Tetapi pada tahun 2021 terjadi penurunan yaitu
sebanyak 1821 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 28


Grafik 2.6 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Kertajati Tahun 2018-2021.

LABORATORIUM
4000

3500 3452
3000
2765
2500

2000

1500 1498 1402


1000

500

0
2018 2019 2020 2021

LABORATORIUM

Berdasarkan grafik diatas, kunjungan pasien ruang pelayanan


laboratorium mengalami penurunan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 1408
kunjungan dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai 2765 kunjungan.
Pada tahun 2020 mengalami penurunan yaitu sebanyak 1402 kunjungan
dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan yang sangat drastis yaitu
sebanyak 3452 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 29


Grafik 2.7 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas
Kertajati Tahun 2018-2021.

KIA/KB
300

250 245

200

150 143
121
100 109

50

0
2018 2019 2020 2021

KIA/KB

Berdasarkan grafik diatas kunjungan pasien ruang pelayanan


KIA/KB Puskesmas Kertajati mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2018 sebanyak 143 kunjungan, lalu mengalami penuruan
pada tahun 2019 yaitu sebanyak 121 kunjungan, dan terjadi penurunan
lagi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 109 kunjungan. Tetapi pada tahun
2021 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebanyak 245
kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 30


Grafik 2.8 Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS
Puskesmas Kertajati Tahun 2018-2021.

PELAYANAN IVA DAN IMS


12

10 10
9 9
8 8

0
2018 2019 2020 2021

PELAYANAN IVA DAN IMS

Berdasarkan grafik kunjungan ruang pelayanan IVA dan IMS


Puskesmas Kertajati pada tahun 2018 sebanyak 8 kunjungan, kemudian
mengalami pengingkatan pada tahun 2019 sebanyak 10 kunjungan, dan
mengalami penurunan lagi pada tahun 2020 sebanyak 9 kunjungan. Pada
tahun 2021 kunjungan relatif stabil yaitu sebanyak 9 kunjungan.

Rencana Strategis Puskesmas 31


Grafik 2.9 Kunjungan UGD & PONED Puskesmas Kertajati Tahun
2018-2021.

Kunjungan UGD & PONED Puskesmas Kertajati Tahun 2018-


2021
180
160 155
140 135
120 120
100 100
80 77
60 60
40 45
30
20
0
2018 2019 2020 2021

PELAYANAN UGD PELAYANAN PONED

Berdasarkan grafik diatas kunjungan pelayanan UGD mengalami


peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2018 sebanyak 120 kunjungan,
meningkat menjadi 135 kunjungan pada tahun 2019 dan mengalami
peningkatan lagi pada tahun 2020 sebanyak 155 kunjungan tetapi pada
tahun 2021 mengalami penurunan lagi sebanyak 100 kunjungan.
Sedangkan pelayanan PONED pada tahun 2019 mengalami peningkatan
dari 45 kunjungan pada tahun 2018 menjadi 77 kunjungan. Tetapi pada
tahun 2020 mengalami penurunan yaitu sebanyak 60 kunjungan dan pada
tahun 2021 mengalami penurunan lagi sebanyak 30 kunjungan.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Kertajati melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Puskesmas. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Kertajati
cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai
lebih dari 80%.

Rencana Strategis Puskesmas 32


Grafik 2.10 Hasil Survei Kepuasan Masyarakat
pada tahun 2018-2020.

Hasil survei kepuasan masyarakat


4

3,5

2,5

1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis Puskesmas 33


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Kertajati yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Kertajati pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin
masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk 1. Tingkat pendapatan penduduk
yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang transportasi
tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
wilayah lain

Rencana Strategis Puskesmas 34


Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang
masih menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Kertajati adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) /ODF (Open
Defecation Free) kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Rendahnya tingkat pendidikan 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
UKM masyarakat miskin
3. Populasi berisiko yang tersembunyi
dan belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Kertajati
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

Rencana Strategis Puskesmas 35


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Kertajati dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas Pembantu
serta 7 (tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring, jarak
puskesmas yang berdekatan satu sama lain dalam satu wilayah kecamatan
menjadikan tingkat persaingan pelayanan kesehatan sangat tinggi. Atas dasar
hal tersebut menjadikan Puskesmas Kertajati bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

Rencana Strategis Puskesmas 36


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
fasyankes swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang fasyankes
masih rendah dibanding jumlah
penduduk

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Kertajati telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD
akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung
tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta
meningkatkan kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan
kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Kertajati
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan
pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia
di Puskesmas Kertajati yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas

Rencana Strategis Puskesmas 37


dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui
pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi
dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun
tidak berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan
belum terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan
pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari
BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas Kertajati sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2020.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM,
HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK), kepegawaian dan
keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Kertajati seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung,
unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit
nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses
sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis Puskesmas 38


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN
Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Kertajati adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Kertajati dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya
seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten
apoteker), perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis
tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan
rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi,
pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan

Rencana Strategis Puskesmas 39


ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan
kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan
yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Kertajati
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam
layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di
khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep
one stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu
ruangan dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi
berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum
lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
Puskesmas Kertajati sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Kertajati memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas
petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu

Rencana Strategis Puskesmas 40


alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih
Puskesmas Kertajati.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Kertajati dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis
dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan
anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas
ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu
khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi
prioritas di Kabupaten Majalengka.

Rencana Strategis Puskesmas 41


Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang
baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Kertajati sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga
rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Kertajati
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Kertajati untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien
lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Kertajati akan
mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Kertajati juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Kertajati yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

Rencana Strategis Puskesmas 42


6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan
Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat
yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di
lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Poli lansia, sebagai implementasi layanan puskesmas santun lansia
c. Ruang tunggu khusus pasien lansia
d. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
e. Ruang tunggu laboratorium yang representatif
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2
g. Tempat olah raga untuk menunjang kegiatan prolanis

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Kertajati perlu
melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan jumlah dokter umum.
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis Puskesmas 43


d. Penyedian tenaga IT
e. Penyediaan tenaga rekam medik

Rencana Strategis Puskesmas 44


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan Visi Kabupaten Majalengka pada dokumen
RPJMD Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi
Pemerintah Kabupaten Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan
dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Kertajati Tahun 2019 – 2023 :

“Menuju masyarakat Kertajati mandiri untuk hidup sehat”

Mewujudkan masyarakat Kertajati sehat yang dimaksud adalah dengan


pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga
menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah
dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota
Majalengka yaitu: “Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan
Masyrakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL , HARMONIS dan
SEJAHTERA pada tahun 2023.”
Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke- 2 yaitu: “Meningkatkan
kualitas layanan public terutama sector pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, pertanian, pariwisata, periizinan, penanaman modal dan
sector-sktor unggulan dengan didukung oleh sumber daya aparatur yang
bersinergitas, professional, humanis dan melayani”.
Visi Puskesmas Kertajati sejalan dengan cita-cita Pemerintah
Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui

Rencana Strategis Puskesmas 45


pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan
yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk
berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS KERTAJATI


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas
adalah dengan:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Meningkatkan Sistem Manajemen yang Akuntabel.
3. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk
hidup sehat.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,
Puskesmas Kertajati membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan
melalaui penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program
dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS KERTAJATI


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi

Rencana Strategis Puskesmas 46


- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan
pokok organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Kertajati adalah sebagai


berikut : “Mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat dan
berada dalam lingkungan yang sehat, menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu dalam upaya peningkatan derajat kesehatana
msyarakat yang optimal.”

Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian
penyakit dengan pelayanan kesehatan yang bermutu

D. SASARAN PUSKESMAS KERTAJATI


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Kertajati berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan Meningkatkan derajat Umur Harapan Hidup


masyarakat yang kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan 2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
berdaya saing 3. Angka Kematian Balita
4. Angka Kematian Neonatal
5. Angka Kematian Ibu (AKI)

Rencana Strategis Puskesmas 47


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang tenaga dokter,
berlaku (akreditasi tenaga perawat,
FKTP) bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum
pimpinan dan pelaksana
3. Adanya Alat program dibanding
Kesehatan yang beban kerja
mencukupi untuk pelayanan UKP dan
beragam jenis layanan program UKM
(alat pemeriksaan 2. Kurangnya jenis
umum, pemeriksaan peningkatan
penunjang USG, kapasitas (pelatihan)
pemeriksaan petugas yang sudah
laboratorium canggih) terpenuhi
4. Adanya sarana 3. Keterbatasan
yang memadai (gedung, anggaran
kendaraan pusling, operasional (listrik,
sarana IPAL) air, internet,
5. Adanya jenis kebersihan, dll)

Rencana Strategis Puskesmas 48


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
ketenagaan yang 4. Keterbatasan
mencukupi (dokter, anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan sarana
perekam medis, (gedung, alat
perawat, bidan, ahli gizi, kesehatana,
perawat gigi, sanitarian, kendaraan, IPAL,
analis medis, kesehatan dll)
masyarakat dan 5. Rendahnya gaji/jasa
administrasi) pelayanan pegawai
6. Adanya akses non PNS
yang mudah terjangkau 6. Rendahnya
masyarakat kemampuan
7. Adanya tarif Puskesmas
pelayanan yang menjangkau peserta
terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis,
dll)

Rencana Strategis Puskesmas 49


Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan sistem manajemen tenaga kesehatan
mutu yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi Puskesmas pendapatan
(S1,O1) Puskesmas (W1,O1)
2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
ketersediaan alat keterbatasan
kesehatan dan jenis anggaran
layanan yang dapat operasional melalui
dipenuhi (S3,O1) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan
kondisi sarana Puskesmas (W3,O1)
pelayanan melalui 3. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik anggaran
(S4, O1) pemeliharaan sarana
4. Mengoptimalkan melalui peluang
tenaga pelayanan peningkatan
dengan panduan SOP pendapatan
Pelayanan (S5, O1) Puskesmas (W4,O1)
5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi
informasi tarif rendahnya gaji/jasa
pelayanan yang pelayanan pegawai
terjangkau kepada Non PNS melalui
masyarakat luas (S7, peluang peningkatan
O1) pendapatan
Puskesmas (W5,O1)

Rencana Strategis Puskesmas 50


Peluang ( O ) SO WO
1. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
Nasional tahun 2. Mengoptimalkan JKN (W1,O3)
2020 kondisi sarana 2. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan
pemeliharaan dan kapasitas petugas
perawatan yang baik kesehatan melaui
(S4, O3) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan JKN (W2,O3)
dengan panduan SOP 3. Mengatasi
Pelayanan (S5, O3) keterbatasan
4. Mengoptimalkan anggaran
informasi keberadaan, operasional melalui
layanan JKN dan peluang peningkatan
keunggulan Puskesmas pendapatan kapitasi
melalui berbagai sarana JKN (W3,O3)
informasi (S6, O3) 4. Mengatasi
5. Mengoptimalkan keterbatasan
informasi layanan anggaran
program yang dapat pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Rencana Strategis Puskesmas 51


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1,
4. Mengoptimalkan layanan T1)
program dan kegiatan 2. Mengatasi
luar gedung sebagai keterbatasan
differensiasi layanan Puskesmas
Puskesmas (S8, T1) menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang mutu pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum sistem manajemen mutu, pegawai Non PNS
panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
dan pelaksanaan kesadaran masyarakat
akreditasi Puskesmas tentang hukum
sebagai dasar hukum (W5,T2)
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan

Rencana Strategis Puskesmas 52


Ancaman ( T ) ST WT
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya


pelayanan JKN yang mutu pelayanan melalui gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan sistem manajemen mutu, pegawai non PNS
tidak panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
menguntungkan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
akreditasi Puskesmas yang berubah-ubah dan
sebagai kebijakan tidak menguntungkan
pelayanan JKN di (W2.T2)
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan Meningkatkan 1 Peningkatan 1 Menetapkan


masyarakat derajat pelayanan Layanan One
yang cerdas, kesehatan. kesehatan ibu, Stop Service
sehat dan anak, remaja, untuk lansia dan
berdaya saing dan lansia posyandu lansia
dengan

Rencana Strategis Puskesmas 53


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

pemenuhan alkes
dan Bahan Habis
Pakai posyandu
lansia
2 Penanganan 2 Menetapkan
masalah gizi layanan untuk ibu
kurang dan dan anak seperti
buruk pada ANC terpadu,
bayi, balita, ibu persalinan 24
hamil dan ibu jam, konseling
menyusui laktasi, konseling
gizi, pemeriksaan
MTBS, KB pasca
salin, skrining
risti pre
eklampsia
3 Peningkatan 3 Menetapkan
upaya promosi anggaran
kesehatan dan peningkatan
pemberdayaan kapasitas kader
masyarakat setiap tahun dan
meningkatkan
promosi
kesehatan
melalui media
sosial

Rencana Strategis Puskesmas 54


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

4 Peningkatan 4 Menetapkan
Pengendalian layanan
penyakit pemeriksaan
menular dan infeksi menular
tidak menular seksual dan HIV,
serta kesehatan layanan IVA,
lingkungan Posbindu
5 Peningkatan 5 Membentuk
pembinaan dan jejaring
kerjasama kerjasama
jejaring dan dengan BPM,
jaringan klinik dan RS
Puskesmas melalui supervisi
dan pembinaan
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan,
kecukupan dan mencukupi
kualitas SDM, kebutuhan jenis
sarana SDM sesuai
prasarana dan standar akreditasi
perbekalan Puskesmas dan
kesehatan. pengadaan obat
serta perbekalan
kesehatan
melalui kapitasi
JKN

Rencana Strategis Puskesmas 55


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

7 Pengembangan 8 Menetapkan
layanan sesuai layanan klinik
kebutuhan IMS-HIV dan
masyarakat dan UGD dan
kebijakan persalinan 24 jam
bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 56


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA
PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di
bawah ini sesuai dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Kertajati pada
tahun 2022 s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan
Non Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan
Usaha misalnya membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran)

Rencana Strategis Puskesmas 57


Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Kertajati pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan Masyarakat Tahun 2022
TAHUN 2022
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Operasional Pelayanan
100 % 968,770,921.00
Puskesmas
Pengelolaan Pelayanan
100 % 44,530,400.00
Kesehatan Ibu Hamil
Pengelolaan Pelayanan
100 % 8,400,000.00
Kesehatan Ibu Bersalin
Pengelolaan Pelayanan
100 % 2,160,000.00
Kesehatan Bayi Baru Lahir
Penyediaan Pengelolaan Pelayanan
100 % 600,000.00
Layanan Kesehatan Balita
Kesehatan untuk Pengelolaan Pelayanan 100 % 26,675,000.00
UKM dan UKP Kesehatan pada Usia BLUD
Rujukan Tingkat Pendidikan Dasar
Daerah Pengelolaan Pelayanan 100 % 1,400,000.00
Kabupaten/ Kota Kesehatan pada Usia
Produktif
Pengelolaan Pelayanan
100 % 9,266,900.00
Kesehatan pada Usia Lanjut
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 2,000,000.00
Hipertensi
Pengelolaan Pelayanan
100 % 6,300,000.00
Kesehatan Penderita

Rencana Strategis Puskesmas 58


Diabetus Melitus
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan 100 % 5,082,000.00
Gangguan Jiwa
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Terduga 100 % 1,900,000.00
Tuberculosis
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang dengan 100 % 13,660,500.00
Resiko Terinfeksi HIV
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk
100 % 187,935,000.00
Pada Kondisi Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Pengelolaan Pelayanan
100 % 54,646,000.00
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Kerja dan 450,000.00
Olahraga
Pengelolaan Pelayanan
100 % 36,613,800.00
Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan
100 % 41,415,000.00
Promosi Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Penyakit Menular dan Tidak 100 % 42,265,000.00
Menular
Investigasi Awal Kejadian
Tidak Diharapkan (Kejadian
100 % 1,200,000.00
Ikutan Pasca Imunisasi dan
Pemberian Obat Masal)

Rencana Strategis Puskesmas 59


Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan Pemenuhan Kebutuhan
64,800,000.00
SDMK untuk Sumber Daya Manusia 100%
UKP dan UKM sesuai Standar
di wilayah
Kecamatan
Program
Bimbingan Teknis dan
Pemberdayaan
Supervisi Pengembangan
Masyarakat 100 % 8,854,900.00
Upaya Kesehatan Bersumber
Bidang
Daya Masyarakat (UKBM)
Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 60


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi
pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik
bersifat materiil, administratif maupun politis.
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 61


V. RENSTRA PUSKESMAS SUKAHAJI
S

RENCANA STRATEGIS
UPT PUSKESMAS SUKAHAJI
TAHUN 2018-2023

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS KESEHATAN
UPTPUSKESMAS SUKAHAJI
Jln. Pangeran Muhamad No. 31 Telp (0233) 282887 Sukahaji Pos 45471
Email. puskesmas.skhj@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang


menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Majalengka. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja
dan target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk
oleh kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Sukahaji.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis
Puskesmas mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-
2023 dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi,
psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Sukahaji.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis
pada BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi
sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan
3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahapa selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana
Strategis diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber
dayaPuskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
8. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
9. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
10. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
12. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan
dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas
serta perubahan lingkungan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SUKAHAJI


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Sukahajimerupakan satu-satunya Puskesmas induk di
KecamatanSukahajidan Puskesmas Sukahaji berada di wilayah desa Sukahaji.
Puskesmas Sukahajiawal dibangun sesuai standar Puskesmas non DTP satu
lantai pada tahun 1982 (1 Februari1982) selanjutnya ada penambahan bangunan
PONED pada tahun2014.
Puskesmas Sukahajiditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP PONED yang
berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 440/KPTS. 243 – Dinkes/2017
tahun 2017.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas
SukahajiSecarageografisKecamatanSukahaji terletak di sebelah timur
Kabupaten Majalengka yaitu antara 108015’ – 108012’BujurTimur,6048’
– 6056’ lintang selatan denganbatas-batas.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- SebelahSelatan,berbatasandenganKecamatan Sindang dan
Kecamatan Maja.
- SebelahBarat,berbatasandenganKecamatanCigasong.
- SebelahUtara,berbatasandenganKecamatan Palasah
danKecamatan Jatiwangi.
- SebelahTimur, berbatasan dengan Kecamatan Rajagaluh
LuasWilayahKecamatanSukahajiadalah32,52km2,sedangkan total
luas wilayah kabupaten Majalengka mencapai 1204,24 km2 sehingga jika
dibandingkan dengan luas wilayah kecamatan Sukahaji sekitar 4,69% dari
luas wilayah Kabupaten Majalengka. Ketinggian tempat anatara 147 –
835 m diatas permukaan laut.Jarak tempuh dari puskesmas ke desa antara 0,1 –
90 km, sedangkan jarak tempuh puskesmas ke kabupaten 8 km. Secara administratif
meliputi 8 desa, yaitu:
1. Desa Candarajaya
2. Desa Ciomas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


3. Desa Padahanten
4. Desa Cikalong
5. Desa Sukahaji
6. Desa Cikoneng
7. Desa Palabuan
8. Desa Babakan Manjeti

Puskesmas Sukahaji merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas SukahajiKecamatan Sukahaji Kabupaten
Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Sukahaji merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.
Puskesmas Sukahaji sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerja.

UPT Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Pangeran


Muhammad no 1 Desa Cikalong Kecamatan SukahajiKabupaten Majalengka. Dalam
pelayanannya didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 7 Poskesdes, dan
31Posyandu Balita,11 Posyandu Lansia dan 8 Pos PTM.Tahun 2019 Puskesmas
Sukahajimeraih sertifikat akreditasi Puskesmas dengan predikat Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas Sukahajimeliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6


- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Surveilans
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata, Pendengaran,
Penglihatan) dan Gangguan Fungsional
d) Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Napza
e) Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

Upaya Kesehatan Perseorangan Kefarmasian dan Laboratorium tingkat


pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Sukahajimeliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pelayanan pemeriksaan Umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7


b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
- Pelayanan Ibu Hamil
- Pelayanan KB
- Pelayanan Imunisasi
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Pemeriksaan Balita
f) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
g) Pelayanan Persalinan Poned
h) Pelayanan Kefarmasian
i) Pelayanan Gudang dan Obat
j) Pelayanan Laboratorium
k) Pelayanan Pendaftaran
l) Pelayanan Konseling
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain pelayanan tersebut diatas jika atas indikasi medis diperlukan rujukan,
Puskesmas Sukahaji juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan
Gawat Darurat ke tingkat yang lebih atas/Rumah Sakit dalam wialyah Kabupaten
Majalengka. Pelayanan gawat darurat PONED tersedua dalam layanan 24 jam.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sukahajitelah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
- SARASA ( Sukahaji Ramah dan Sayang Anak )
- NgaDeres ( Ngahaja Diajar Nyiar Ilmu Sehat )

Pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan kesehatan dasar


non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi,
serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara
lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8


- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, dan ibu menyusui.
- Pelayanan IVA Test dan Sadanis (Periksa Payu Dara Klinis)
Layanan tersebut ditunjang dengan tersedianya laboratorium sederhana dan USG
sebagai saranan penegakan diagnosis dan treatmen/pengobatan pada pasien dengan
tersedianya farmasi.

B. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas SukahajiKabupatenMajalengkaterdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam Pejabat Pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Bendahara JKN
- Pemungut Retribusi
- Pengelola BOP
- Pengelola BOK
(SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor : 900/KEP
231-SEKR/2021)
2) Pelaksana Kepegawaian
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Rumah Tangga
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengurus Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan

4) Pelaksana Sistim Imformasi Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


- Pelaksana Sistem pencataan dan pelaporan
- Pelaksana sistem pengarsipan/dokumentasi laporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian ISPA
- Pelaksana Pencegahan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diare
- Pelaksana Pencegahan Pendalian nyakit Kusta
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Malaria
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Filca
- Pelaksana Surveilans
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
b) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolah
c) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gangguan Indra (Mata,
Pendengaran, Penglihatan) dan Gangguan Fungsional

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


d) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa dan
Penyalahgunaan Napza
e) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Haji
f) Pelaskana Pelayanan Kesehatan Kerja
g) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
h) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olah Raga
i) Pelaksana Pelayanan Lanjut Usia
j) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan


Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab JaringanPuskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas PembantuCiomas
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti
diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan
petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan
sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata
Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur
dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan
kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap
jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan
pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat
rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Sukahaji meliputi tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. Tenaga yang ada belum dapat memenuhi ketersediaan
tenaga yang seharusnya baik nakes maupun non nakes. Tenaga kesehatan yang
ada statusnya meliputi ASN, PTT dan beberapa diantaranya dengan status
magang yang sebagian besar merupakan tenaga bidan dengan lulusan D3 dan D4
dengan masa kerja yang cukup lama, sehingga hal ini memerlukan perhatian
yang serius untuk bagaimana menjadikan sebagai tenaga dengan status ASN
atau tenaga P3K.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Tabel 1. Jumlah Ketenagaan berdasarkan Status, Standar Kebutuhan dan Analisis Beban
Kerja di Puskesmas Sukahaji
Tahun 2020.

Perhitungan
Standar Keku
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Beban
Kebutuhan rangan
Kerja

1 Dokter Umum 2 2 ASN 2 2 0


2 Dokter gigi 1 1 ASN 1 1 0
3 Apoteker 0 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 ASN 1 1 0
5 Administrasi Kepegawaian 1 ASN 3 3 2
6 Bendahara 1 ASN 3 3 2
7 Pengadministarasi Umum 1 ASN 3 3 2
Sistem Informasi
8 1 ASN 2 2 1
Kesehatan
Pengelola Barang Aset
9 1 ASN 2 2 1
Negara
Pengelola Program dan
10 0 0 2 2 2
Pelaporam
11 Kasir 1 ASN 1 1 0
12 Perekam Medis 0 ASN 2 2 2
13 Kebersihan 0 ASN 4 1 1
14 Sopir Ambulan 0 ASN 2 1 1
15 Penjaga keamanan 1 ASN 3 3 2
16 Perawat 10 ASN 10 10 0
17 Perawat Gigi 1 ASN 1 1 0
10 honor
18 Bidan 18 7 6 1
8 ASN
Bidan Desa 8 ASN 8 8 0
19 Tenaga Gizi 0 ASN 1 1 1
Ahli Tenaga Laboratorium
20 0 ASN 1 1 1
Medis
Sanitarian/ Tenaga
21 1 ASN 1 1 0
kesehatan lingkungan
Tenaga kesehatan
22 1 ASN 1 1 0
masyarakat
23 Epidemologi Kesehatan 0 ASN 1 1 1
JUMLAH 35 0 63 58 21

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Sukahaji berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil bahkan pada tahun 2021 sehingga tidak bisa mengakomodir
biaya operasioal puskesmas secara keseluruhan, tidak ada operasional APBD
dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Sukahaji dari berbagai sumber dana:

Tabel 3. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Waktu


Di UPT Puskesmas Sukahaji
Tahun 2017-2020
Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi Tahun
No Sumber Dana
2017 2018 2019 2020
Operasional
1 75.947.100 76.970.173 28.712.434 58.911.800
APBD
Bantuan
324.882.000 286.685.700,00 524.680.300 574.201.800
2 Operasional
(96,67%) (80 %) (89,36%) (97,80%)
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 934.829.400 953.750.152 931.646.652


1.218.066.750

Jumlah 1.335.658.500 1.317.406.025 1.485.039.386 1.851.180.350

a) Sumber Daya SaranaPrasarana


Secara umum sarana dan prasarana Puskesmas Sukahajisudah cukup,
tetapi gedung pelayanan umum perlu untuk dilakukan renovasi, dibangun sejak
tahun 1982 sehinggamemungkin untuk dilakukan perombakan secara total.
Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan
sedang dan berat.
Puskesmas Sukahaji belum memiliki mobil jenazah dan ambulans yang
memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawatdaruratan PONED.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Tabel 4. Kondisi Sarana dan Prasana di UPT Puskesmas Sukahaji
Tahun 2020

Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung 1 0 0 1
Puskesmas
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung 7 0 6 0
Poskesdes
4 Mobil 2 2 0 0
Operasional
5 Pusling 1 0 0 1
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor 4 0 3 1
Operasional
9 Alat kesehatan 432 426 2 4

C. KINERJA PELAYANANPUSKESMAS SUKAHAJI


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja Puskesmas dinilai setiap tahun pada akhir bulan Desember pada
tahun berjalan yang meliputi Capaian UKM Esensial dan Pengembangan,
Manajemen Mutu. Dengan melakuka upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil
penilaian kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial 87,64 % dan pengembangan masih
kurang 76,23 %.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Tabel 5. Capaian Penilaian Kinerja Puskesmas
UPT Puskesmas Sukahaji Tahun 2020

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 112,05 % 100
2. Gizi 98,99 % 100
3. Promkes 60,82 % 75,89
4. Kesehatan lingkungan 79,40 % 66,09
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 94,90 27,83
- Penyakit tidak menular 36,20 36,55
- Imunisasi 92,87 80,07
- Survailans 73,08 100
Jumlah 87,64 79,24

II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Kesehatan Tradisional 67 100
Kesehatan Olahraga 50 100
Kesehatan Kerja 71 44
Kesehatan Lansia 90 29
Upaya Kesehatan Sekolah 98,58 98,58
Kesehatan Gigi dan mulut 80,79 80,79
Jumlah 76,23 75,4

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas SukahajiKecamatan Sukahajicenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
hingga luar Kabupaten terutama di Desa Cikalong (Perum BCA). Hal tersebut

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Sukahaji dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Sukahaji makin meningkat setiap tahun. Hal
ini karena Puskesmas Sukahajilokasinya berada di pinggir jalan utama sehingga
memudahkan akses masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Sukahaji
setiap tahun :

Tabel 2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Waktu


di UPT Puskesmas Sukahaji
Tahun 2016-2020
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Puskesmas Sukahaji 33516 33902 28616 28229 19966
2. Poskesdes Candarajaya 2113 1982 1545 107 1542
3. Poskesdes Palabuan 3241 2563 1643 209 1687
4. Poskesdes Padahanten 2156 1784 1545 231 1652
5. Poskesdes Cikalong 2789 1152 1545 193 1452
6. Poskesdes Sukahaji 2490 2432 1545 187 1134
7. Poskesdes Babakan
2674 2456 1545 201 1023
Manjeti
8. Pustu Ciomas 2995 2708 2322 273 1115
Jumlah 36511 36610 30938 28502 21081

Kunjungan rawat jalan mengalami penurunan di awal masa Pandemi sehubungan


adanya himbauan yang datang ke puskesmas yang benar-benar mempunyai
kegawatdaruratan dan pemenuhan obat yang tidak bisa ditunda secara medis.
Kunjungan pada rawat gigi hanya bersifat konsultasi tidak melakukan tindakan, hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir resiko penularan covid 19.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


Grafik 1. Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas dan Jaringan UPT
Puskesmas Sukahaji Tahun 2020

35000
30000
25000
20000
15000
10000
2016
5000
0 2017
Puskes Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Poskesd Pustu
2018
mas es es es es es es Ciomas
Candara Palabua Padaha Cikalon Sukahaj Babaka 2019
jaya n nten g i n
2020
Manjeti
2016 2156 2113 3241 2156 2789 2490 2674 2995
2017 33902 1982 2563 1784 1152 2432 2456 2708
2018 28616 1545 1643 1545 1545 1545 1545 2322
2019 28229 107 209 231 193 187 201 273
2020 19966 1542 1687 1652 1452 1134 1023 1115

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Tabel 3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Poli
di UPT Puskesmas Sukahaji
Tahun 2018-2020

BULAN
NO UNIT PELAYANAN TAHUN JUMLAH
JAN FEB MART APRIL MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
2018 1729 2042 1861 2258 2057 1444 2222 2031 2227 2020 1717 2115 23723
LOKET
1 2019 1535 1985 1924 2018 1666 1594 1943 1711 2030 1727 1779 2011 21923
PENDAFTARAN
2020 1606 2112 1950 974 598 1405 1541 1143 1431 1225 1077 1088 16150
2018 1760 1497 1827 2165 1974 1402 1774 1599 1765 1620 1176 1673 20232
2 BP UMUM 2019 1288 1634 1548 1629 1571 1337 1673 1443 1661 1478 1287 1699 18248
2020 1312 1841 1682 874 517 1253 1378 1036 1325 969 872 839 13898
2018 188 206 200 194 161 107 240 212 274 175 178 200 2335
3 POLI GIGI 2019 158 168 170 177 120 130 177 168 160 148 173 148 1897
2020 166 143 134 47 43 75 92 82 72 53 34 33 974
2018 147 146 172 168 201 102 197 181 200 207 206 209 2136
4 POLI MTBS 2019 183 156 218 197 159 130 165 182 145 160 107 119 1921
2020 119 120 139 33 19 41 44 41 51 42 73 27 749
2018 128 105 119 150 104 60 106 84 85 82 62 61 1146
5 POLI KIA 2019 92 74 85 72 95 69 81 60 92 98 86 99 1003
2020 108 96 98 38 40 44 44 42 58 54 36 75 733
2018 1218 1472 1398 1579 1313 979 1405 1389 1451 1436 1227 1427 16294
6 LOKET OBAT 2019 1073 1386 1336 1445 1160 1050 1137 1296 1474 1188 1225 1440 15210
2020 1154 1520 1448 767 437 683 1008 784 922 820 779 630 10952

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


2018 280 275 312 155 314 165 389 278 239 293 247 247 3194
7 POLI LAB 2019 328 313 360 270 212 259 337 291 336 302 323 361 3692
2020 372 423 391 172 216 318 312 381 428 278 218 298 3807
2018 19 23 27 19 25 19 23 20 24 18 12 17 246
8 PONED 2019 14 10 18 15 17 10 9 19 22 13 18 13 178
2020 22 18 21 23 30 14 9 15 16 13 9 14 204

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24


Tabel 4. Data 10 Besar Penyakit
di UPT Puskesmas Sukahaji
Tahun 2018-2020

BULAN
NO NAMA PENYAKIT TAHUN JUMLAH
JAN FEB MART APRIL MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
2018 422 567 413 457 550 495 316 308 331 306 - 399 4564
1 ISPA 2019 330 - - 500 - - - - - - - - 830
2020 243 - - - - - - - - - - - 243
2018 336 291 313 347 277 312 292 308 315 280 - 305 3376
2 COMMON COLD 2019 306 334 321 310 307 308 - - - - - - 1886
2020 266 312 314 289 269 - 282 324 302 332 327 348 3365
2018 239 240 235 209 142 177 250 203 257 209 - 185 2346
3 MYALGIA 2019 272 252 222 224 219 225 - - - - - - 1414
2020 237 208 256 196 144 - 170 220 200 199 209 217 2256
2018 315 238 265 226 237 227 221 245 237 185 - 230 2626
4 GASTRITIS 2019 228 237 216 238 243 270 - - - - - - 1432
2020 248 284 247 192 181 - 199 170 232 175 199 197 2324
2018 255 220 279 324 237 237 215 211 217 202 - 220 2617
5 DERMATITIS 2019 288 258 231 283 239 235 - - - - - - 1534
2020 185 268 279 183 168 - 135 166 186 162 233 251 2216
2018 229 194 162 203 197 141 173 140 124 131 - 133 1827
6 HYPERTENSI 2019 186 183 162 168 166 158 - - - - - - 1023
2020 166 197 212 124 74 - 188 148 164 176 98 186 1733

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25


2018 135 184 216 195 237 134 150 168 144 244 - 231 2038
7 ATRITIS 2019 - 232 174 210 100 201 - - - - - - 917
2020 196 213 213 180 126 - 145 143 198 192 168 189 1963
2018 55 62 46 45 24 44 114 67 57 50 - 43 607
8 DIARE 2019 - - - - - - - - - - - - 0
2020 - - - - - - - - - - - - 0
2018 33 47 55 43 63 33 57 58 58 21 - 34 502
9 DM 2019 - - - 42 32 35 - - - - - - 109
2020 - - 30 25 15 - - 25 31 24 18 32 200
2018 22 7 19 36 21 28 30 2 27 41 - 23 256
10 CONJUNGTIVITIAS 2019 - - - - - - - - - - - - 0
2020 43 52 - - - - - - - - - - 95
2018 - - - - - - - - - - - - 0
11 SCABIES 2019 62 - 81 - 59 55 - - - - - - 257
2020 89 78 59 55 33 - 39 36 106 70 140 705
2018 - - - - - - - - - - - - 0
12 FARINGITIS 2019 - 48 - - 56 - - - - - - - 104
2020 - - - - - - 18 19 19 21 16 - 93
2018 - - - - - - - - - - - - 0
13 LARYNGITIS 2019 - 29 - - - - - - - - - - 29
2020 - - - - - - - - - - - - 0
2018 - - - - - - - - - - - - 0
14 PSIKOSOMATIS 2019 - - 45 - - - - - - - - - 45
2020 - - - 17 - - - - - - - - 17

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


2018 - - - - - - - - - - - - 0
15 INFEKSI VIRUS 2019 - - - - - - - - - - - - 0
2020 - - - - - - 27 - - - 18 - 45

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Sukahajimelaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk melihat
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat
kepuasan masyarakat di Puskesmas Sukahajibaik dengan nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) 79,4 %.

Grafik Tingkat Kepuasan Masyarakat Berdasarakan Unsur


Pelayanan di UPT Puskesmas Sukahaji Tahun 2019-2020

3.3

3.3

3.2

3.2
2019
3.1 2020

3.1

3.0

3.0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Sukahajiyang berada di kawasan perdesaaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan.
Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Sukahaji pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk 1. Tingkat pendapatan penduduk
yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang transportasi
tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
wilayah lain

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi
masalah di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Rendahnya tingkat pendidikan 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
UKM masyarakat miskin
3. Populasi berisiko yang tersembunyi
dan belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skriningkesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


Puskesmas Sukahaji dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas Pembantu serta 7(tujuh)
Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan
Praktik Swasta yang menjadi jejaring, jarak puskesmas yang berdekatan satu sama lain
dalam satu wilayah kecamatan menjadikan tingkat persaingan pelayanan kesehatan sangat
tinggi. Atas dasar hal tersebut menjadikan Puskesmas Sukahaji bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan layanan
dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang fasyankes
masih rendah dibanding jumlah
penduduk

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmasdan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas
Sukahaji telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan
yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan,
menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Sukahaji dilaksanakan melalui:
persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan sistem
akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Sukahaji yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas
sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal maupun non
formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaMajalengka,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran
pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi(SIP) di Puskesmaspernahmenggunakan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak berjalan lama
dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum terkoneksi dengan aplikasi P-
care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-
Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Sukahaji sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun anggaran
Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2020.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa
program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK),
kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh Puskesmas
Sukahaji seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan laboratorium kimia klinik,
unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit
USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk
tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut
akan di usulkandari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmastelah mengalami beberapa renovasi yang
signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan, penambahan sarana
bangunan, pengecatan maupun penambahan dan penggantian perabot dan
peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang
telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang Pelayanan
Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii usulkan dari
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas Sukahaji
adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Sukahaji dapat dilihat dari berbagai macam
jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga
kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8
(delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan
kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit
menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit
menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan
pelayanan farmasi.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga bidan
profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi keutuhan
konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Sukahaji adalah dengan
menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan
misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu
lansia, Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one stop
service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan
raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat
dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi
konsumen untuk memilih Puskesmas Sukahajisebagai tempat mendapatkan layanan
kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Sukahajimemiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi kurang,
menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang
pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk
menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Sukahaji.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan di
wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sukahaji
dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan
antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah sederhana,
pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC
Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu
Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/KotaMajalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan
dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di
KabupatenMajalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila
diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan
menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki
pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Sukahaji sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 35


5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Sukahaji setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Sukahaji untuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam
memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran
maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Sukahaji
akan mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Sukahaji juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum dan
pengobatan tradisonal/akupresure
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Sukahaji yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparanakan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas
santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat
pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas
menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana
meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Poli lansia, sebagai implementasi layanan puskesmas santun lansia
c. Ruang tunggu khusus pasien lansia
d. Ruang tunggu pasienpenyakit menular (TB)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 36


e. Ruang tunggu laboratorium yang refresentativ
f. Tempat Parkir kendaraan roda 2
g. Tempat olah raga untuk menunjang kegiatan prolanis

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Sukahaji perlu melakukan rencana pengembangan SDM
pelayanan meliputi:
a. Penambahan jumlah dokter umum.
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
d. Penyedian tenaga IT
e. Penyediaan tenaga rekam medik

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 37


BABIV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISIPUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan Visi KabupatenMajalengka pada dokumen RPJMD Majalengka Tahun 2019-
2023.Jika terjadi perubahan visi Pemerintah KabupatenMajalengka, maka visi Puskesmas
juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Sukahaji Tahun 2019–2023:

”Mewujudkan Masyarakat Sehat Menuju Majalengka RAHARJA Tahun 2023”

Mewujudkan masyarakatSukahajisehat yang dimaksud adalah dengan pelayanan


Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat sehingga menyadari kebutuhan
akan kesehatan, mau dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan
kesehatannya sendiri sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah
Kabupaten/KotaMajalengkayaitu: “Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan
Masyrakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL , HARMONIS dan SEJAHTERA
pada tahun 2023.”

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke- 2 yaitu: “Meningkatkan kualitas
layanan public terutama sector pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian,
pariwisata, periizinan, penanaman modal dan sector-sktor unggulan dengan didukung
oleh sumber daya aparatur yang bersinergitas, professional, humanis dan melayani”.
Visi Puskesmas Sukahajisejalan dengan cita-cita Pemerintah
KabupatenMajalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu sehingga
masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat
lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 38


B. MISI PUSKESMAS SUKAHAJI
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan
visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

2. Meningkatkan Sistem Manajemen yang Akuntabel.

3. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat.

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat


Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas
Sukahaji membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi
kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan
kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS SUKAHAJI


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Sukahajiadalah sebagai berikut :


“Mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat dan berada dalam
lingkungan yang sehat, menjangkau pelayanan kesehatan bermutu dalam upaya
peningkatan derajat kesehatana msyarakat yang optimal.”

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 39


Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian penyakit
dengan pelayanan kesehatan yang bermutu

D. SASARAN PUSKESMAS SUKAHAJI


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Sukahajiberdasarkan tujuan sebagai
berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan Meningkatkan derajat Umur Harapan Hidup


masyarakat yang kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
cerdas, sehat dan 2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
berdaya saing 3. Angka Kematian Balita
4. Angka Kematian Neonatal
5. Angka Kematian Ibu (AKI)

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 40


Adapuninteraksidanhasilinteraksidapatdiikutipadatabelberikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang tenaga dokter,
berlaku (akreditasi tenaga
FKTP) perawat,bidan,
2. Adanya tenaga adminisitrasi
Komitmenpimpinan umum dan
3. Adanya Alat pelaksana program
Kesehatan yang dibanding beban
mencukupi untuk kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan UKM
umum, pemeriksaan 2. Kurangnya jenis
penunjang USG, peningkatan
pemeriksaan kapasitas (pelatihan)
laboratorium canggih) petugas yang sudah
4. Adanya sarana terpenuhi
yang memadai (gedung, 3. Keterbatasan
kendaraan pusling, anggaran
sarana IPAL) operasional (listrik,
5. Adanya jenis air, internet,
ketenagaan yang kebersihan, dll)
mencukupi (dokter, 4. Keterbatasan
apoteker, dokter gigi, anggaran
perekam medis, pemeliharaan sarana
perawat, bidan, ahli gizi, (gedung, alat
perawat gigi, sanitarian, kesehatana,
analis medis, kesehatan kendaraan, IPAL,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 41


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
masyarakat dan dll)
administrasi) 5. Rendahnya gaji/jasa
6. Adanya akses pelayanan pegawai
yang mudah terjangkau non PNS
masyarakat 6. Rendahnya
7. Adanya tarif kemampuan
pelayanan yang Puskesmas
terjangkau dengan menjangkau peserta
subsidi dan non subsidi JKN di luar wilayah
8. Adanya layanan Puskesmas
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis,
dll)

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan sistem manajemen tenaga kesehatan
mutu yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi Puskesmas pendapatan
(S1,O1) Puskesmas (W1,O1)
2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
ketersediaan alat keterbatasan
kesehatan dan jenis anggaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 42


Peluang ( O ) SO WO
layanan yang dapat operasional melalui
dipenuhi (S3,O1) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan
kondisi sarana Puskesmas (W3,O1)
pelayanan melalui 3. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik anggaran
(S4, O1) pemeliharaan sarana
4. Mengoptimalkan melalui peluang
tenaga pelayanan peningkatan
dengan panduan SOP pendapatan
Pelayanan (S5, O1) Puskesmas (W4,O1)
5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi
informasi tarif rendahnya gaji/jasa
pelayanan yang pelayanan pegawai
terjangkau kepada Non PNS melalui
masyarakat luas (S7, peluang peningkatan
O1) pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
1. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
Nasional tahun 2. Mengoptimalkan JKN (W1,O3)
2020 kondisi sarana 2. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan
pemeliharaan dan kapasitas petugas
perawatan yang baik kesehatan melaui
(S4, O3) peluang peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan JKN (W2,O3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 43


Peluang ( O ) SO WO
dengan panduan SOP 3. Mengatasi
Pelayanan (S5, O3) keterbatasan
4. Mengoptimalkan anggaran
informasi keberadaan, operasional melalui
layanan JKN dan peluang peningkatan
keunggulan Puskesmas pendapatan kapitasi
melalui berbagai sarana JKN (W3,O3)
informasi (S6, O3) 4. Mengatasi
5. Mengoptimalkan keterbatasan
informasi layanan anggaran
program yang dapat pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas(S6, T1) terlalu dekat (W1,
4. Mengoptimalkan layanan T1)
program dan kegiatan 2. Mengatasi
luar gedung sebagai keterbatasan
differensiasi layanan Puskesmas
Puskesmas (S8, T1) menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 44


Ancaman ( T ) ST WT
komunikasi untuk
mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang mutu pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum sistem manajemen mutu, pegawai Non PNS
panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
dan pelaksanaan kesadaran masyarakat
akreditasi Puskesmas tentang hukum
sebagai dasar hukum (W5,T2)
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
pelayanan JKN yang mutu pelayanan melalui gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan sistem manajemen mutu, pegawai non PNS
tidak panduan SOP pelayanan untuk mengatasi
menguntungkan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan
akreditasi Puskesmas yang berubah-ubah dan
sebagai kebijakan tidak menguntungkan
pelayanan JKN di (W2.T2)
Puskesmas (S1, T3)
2. 2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 45


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan Meningkatkan 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan


masyarakat derajat pelayanan One Stop Service untuk
yang cerdas, kesehatan. kesehatan ibu, lansia dan posyandu
sehat dan anak, remaja, lansia dengan pemenuhan
berdaya saing dan lansia alkes dan Bahan Habis
Pakai posyandu lansia
2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
masalah gizi untuk ibu dan anak
kurang dan seperti ANC terpadu,
buruk pada persalinan 24 jam,
bayi, balita, ibu konseling laktasi,
hamil dan ibu konseling gizi,
menyusui pemeriksaan MTBS, KB
pasca salin, skrining risti
pre eklampsia
3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran
upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan
menular dan HIV, layanan IVA,
tidak menular Posbindu
serta kesehatan
lingkungan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 46


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM
kualitas SDM, sesuai standar akreditasi
sarana Puskesmas dan
prasarana dan pengadaan obat serta
perbekalan perbekalan kesehatan
kesehatan. melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan
layanan sesuai klinik IMS-HIV dan
kebutuhan UGD dan persalinan 24
masyarakat dan jam
kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 47


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di bawah inisesuai
dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Sukahaji pada tahun 2022 s.d
2023 adalah sebagai berikut:
1. PendapatanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru berdasarkan
rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non Kapitasi)
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha misalnya
membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Sukahaji pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat


Tahun 2022
TAHUN 2022
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Operasional Pelayanan
100 % 1,547,072,186.00
Penyediaan Puskesmas
Layanan Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,400,000.00
Kesehatan untuk Kesehatan Ibu Hamil
UKM dan UKP Pengelolaan Pelayanan BLUD
100 % 4,800,000.00
Rujukan Tingkat Kesehatan Ibu Bersalin
Daerah Pengelolaan Pelayanan
100 % 4,800,000.00
Kabupaten/ Kota Kesehatan Bayi Baru Lahir
Pengelolaan Pelayanan 100 % 12,800,000.00

Rencana Strategis Puskesmas 48


Kesehatan Balita
Pengelolaan Pelayanan 100 % 11,210,000.00
Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan pada Usia 100 % 2,080,000.00
Profuktif
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Hipertensi
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 % 17,260,000.00
Diabetus Melitus
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan 100 % 2,600,000.00
Gangguan Jiwa
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Terduga 100 % 800,000.00
Tuberculosis
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang dengan 100 % 1,600,000.00
Resiko Terinveksi HIV
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk
100 % 5,480.000.00
Pada Kondisi Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Pengelolaan Pelayanan
100 % 30,640,000.00
Kesehatan Gigi Masyarakat
Pengelolaan Pelayanan
100 % 13,765,000.00
Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan
100 % 53,896,050.00
Promosi Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas 49


Pelayanan Kesehatan
Penyakit Menular dan Tidak 100 % 800,000.00
Menular
Investigasi Awal Kejadian
Tidak Diharapkan (Kejadian
100 % 17,080,000.00
Ikutan Pasca Imunisasi dan
Pemberian Obat Masal)
Pelaksanaan Kewaspadaan
100 % 262,060,000.00
Dini dan Respon Wabah

Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan Pemenuhan Kebutuhan
125,100,000.00
SDMK untuk Sumber Daya Manusia 100%
UKP dan UKM sesuai Standar
di wilayah
Kecamatan
Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Pelaksanaan Upaya
Masyarakat Kesehatan Bersumber Daya 100 % 2,370,000.00
Bidang Masyarakat (UKBM) tingkat
Kesehatan daerah/kecamatan
Bimbingan Teknis dan
Supervisi Pengembangan
100 % 2,370,000.00
Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM)

Rencana Strategis Puskesmas 50


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum Daerah
digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Penerapan
BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung
adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola
Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil,
administratif maupun politis.
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana
yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai
upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 51


LAMPIRAN

Rencana Strategis Puskesmas 52


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS SUKAHAJI TAHUN2020-2023
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI
TARGE TARGET TARGE
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
T 2021 2022 T 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 68,44 68,45 68,46 68,47
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 53


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Program
Jumlah kematian ibu pada 1. Peningkatan
Pengelolaan
tahap kehamilan dan pelayanan
Angka Kematian Kesehatan
1 kelahiran / Jumlah 1 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) Masyarakat
Kelahiran Hidup x 100.000 anak, remaja, dan
Puskesmas Sukahaji
KH lansia
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi masalah gizi
Angka Kematian pada usia 0-1 tahun / Jumlah kurang dan buruk
2 1 0 0 0
Bayi (AKB) Kelahiran Hidup pada tahun pada bayi, balita,
tertentu x 1.000 KH ibu hamil dan ibu
menyusui
(Jumlah balita dengan BB 3. Peningkatan
Persentase balita sangat kurang / jumlah upaya promkes dan
3
gizi buruk balita yang ditimbang ) x pemberdayaan
100% masyarakat

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 54


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
mendapatkan pelayanan
Pelayanan pembinaan dan
kesehatan sesuai standar /
5 kesehatan pada usia 13,90 100 100 100 kerjasama jejaring
jumlah seluruh lansia di
lanjut >60 tahun dan jaringan
wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 60 70 80 90
Mandiri seluruh desa) x 100%
Persentase desa (jumlah desa yang
7 50 70 75 85
STBM dan PHBS melaksanakan STBM dan

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 55


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 100 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 100 100 100
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 100 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 56


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
Orang berisiko
terinfeksi HIV yang
terinfeksi HIV
13 mendapatkan pemeriksaan 100 100 100 100
mendapatkan
HIV sesuai standar di
pemeriksaan HIV
Puskesmas dan jaringannya

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 57


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
dalam kurun waktu 1 tahun /
Jumlah orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 100 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan
16 makanan dan IKL / Jumlah seluruh TPM 65,30 75 76 80
minuman di wilayah kerja) x 100%
Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan
kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wil
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 58


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
(Rata-rata nilai IKM dan kecukupan dan
Mutu Pelayanan pelayanan BLUD
18 PKP Puskesmas / 80%) x 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas
100% sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 59


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SUKAHAJI

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 100 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 100 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA
setingkat SD, SMP dan
yang melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan Rencana Strategis PuskesmasLampiran 60
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan pada
6 sesuai standar / Jumlah semua penduduk usia 75,2 100 100 100
pra lansia
45 tahun sampai 59 tahun di wilayah kerja ) x
100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh desa
7 60 100 100 100
aktif di wilayah kerja) x 100%

INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN


NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 64,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 98 100 100 100
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
Persentase bayi Jumlah bayi umur 0-11 bulan mendapatkan
11 100 100 100 100
mendapatkan IDL IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 bulan) x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 61


Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun / jumlah
13 160 165 170 175
diobati (CNR) penduduk di wilayah kerja Puskesmas) x
100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus baru
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
PB/MB yang mulai pengobatan pada periode
yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 52 < 49 < 49 < 49
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%
INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN
NO FORMULASI
PROGRAM AWAL 2020 2021 2022 2023

Cakupan pelayanan ( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


17 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 62


penderita ODGJ berat) x 100%.

(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59


Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian di 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
wilayah kerja) x 100%
Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 63


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SUKAHAJI

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 79,4 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 70 80 90
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana yang 64 60 60 65
terpenuhi
dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%
(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /
6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 64


(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 45 60 65 70
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 45 60 70 80
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis PuskesmasLampiran 65


W. RENSTRA PUSKESMAS BALIDA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Balida.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Balida.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
i. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 41 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
j. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V PROMRAM KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BALIDA


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Balida merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Dawuan dan UPT Puskesmas Balida berada di wilayah desa
Balida.
Puskesmas Balida awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non
DTP satu lantai pada tahun 2013 yang kemudian ada penambahan bangunan
PONED pada tahun 2015.
Puskesmas Ciwaru ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP PONED
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor 445 /Kep.746 –
Dinkes/2019 tahun 2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Balida berada di Kecamatan
Dawuan Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan (koordinat
6040’60LU – 15’15” LS dan 1080 10 16 BT).

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Jatitujuh
Sebelah Timur : Kecamatan Jatiwangi
Sebelah Selatan : Kecamatan Kasokandel
Sebelah Barat : Kecamatan Kadipaten

Adapun Luas Wilayah : 23,80 Km², yang terdiri dari


Sawah : 5 Ha
Bukan Sawah : 1,3 Ha

Puskesmas Ciwaru secara administratif meliputi 11 desa, yaitu:


1. Desa Balida
2. Desa Baturuyuk
3. Desa Bojong Cideres
4. Desa Dawuan
5. Desa Gandu
6. Desa Genteng
7. Desa Mandapa
8. Desa Karanganyar
9. Desa Pasirmalati
10. Desa Sinarjati
11. Desa Salawana

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 500 m – 7 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 20,2 km
Puskesmas Balida merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4
upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Balida di Kecamatan Balida
Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Balida
merupakan Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan
kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non
rawat inap PONED.

Puskesmas Balida sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.


Margasopana No. 1, Desa Balida, Kec. Dawuan Kabupaten Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 11 desa di wilayah kecamatan Dawauan. UPT
Puskesmas Balida didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 11
Poskesdes, dan 46 Posyandu Balita serta 11 Posyandu Lansia.

Tahun 2018 Puskesmas Balida meraih sertifikat akreditasi Puskesmas


dengan predikat Madya

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Balida meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Balida meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Balida juga melaksanakan


pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Balida telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja.

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Balida juga melakukan pelayanan gawat darurat PONED
24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Ciwaru Kabupaten Kuningan terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Karanganyar
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11
a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Balida meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Balida sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan, akuntan dan nutrisonis.
Tetapi masih ada kekurangan jumlah Jumlah Perawat, jumlah bidan,
tenaga ahli teknologi laboratorium medik, Farmasi, perekam medik,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan, sopir dan security. Sebagian
tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Balida :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 3 1 (Kapus) 2 2 0
2 ASN
2 Dokter gigi 1 PNS 1 1 0
3 Apoteker 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 PNS 2 1 1

5 Administrasi 1 ASN 2 2 1
Kepegawaian

6 Bendahara (1 1 1 THL 2 2 1
orang akuntan)

7 Pengadministarasi 2 PNS 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola 1 THL 1 1 0
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 1 1 1

13 Kebersihan 2 THL 1 1 1

14 Sopir Ambulan 0 1 1 1

15 Penjaga
keamanan 1 THL 1 1 1

16 Perawat 6 1 Kontrak JKN 6 6 0


6 ASN
1 Honorer
Perawat desa 3 2 2 2
(pustu/poskedes) 1 ASN
17 Perawat gigi 1 ASN 1 1 0
18 Bidan 9 8 ASN 15 15 0
1 PTT Prov. 6
Honorer
Bidan 11 11 11 2
pustu/Poskesdes
9 ASN
2 Honorer

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
19 Tenaga Gizi 1 Kontrak BOK 1 1 0
20 Ahli Tenaga 0 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 THL 1 1 0
Tenaga
kesehatan
lingkungan
22 Tenaga 0 1 1 1
kesehatan
masyarakat
23 Epidemologi 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 44 61 61 20

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Balida berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Balida dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 0 0 27.890.500 4.617.450
APBD
Bantuan
2 Operasional 392.682.200 398.698.200
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.610.950.971 1.181.353.416 1.112.858.300 919.312.961

4 Non Kapitasi 103.310.500 62.462.000 212.394.500 133.800.000

Jumlah 2.028.933.300 1.810.343.931

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Balida cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang cukup baik. Beberapa sarana masih perlu perhatian
karena mengalami kerusakan sedang dan berat.

Puskesmas Balida belum memiliki mobil jenazah dan ambulans

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani
rujukan kegawatdaruratan PONED.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung Poskesdes 11 11 0 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 0 0 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 1 0 1 0
9 Alat kesehatan 338 317 0 19

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS BALIDA


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (65,09%) dan
pengembangan masih kurang (69,83%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 71,22 Kurang
2. Gizi 87,23 Cukup
3. Promkes 55,88 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 63,29 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 38,43 Kurang
- Penyakit tidak menular 55,06 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 84,54 Cukup
Jumlah 65,09 Kurang
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 50,79 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 98,36 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi 61,06 Kurang
Jumlah 69,83 Kurang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Balida Kecamatan Dawuan
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Balida dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Balida makin meningkat setiap tahun.
Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada siang hari. Hal ini
karena Puskesmas Balida berada di wilayah Pedesaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas Balida
setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Balida 14.367 18.138 18.168 16.203 15.368
2 Poskesdes Balida 873 423 426 585 463
3 Poskesdes Baturuyuk 559 867 885 827 526
4 Poskesdes Bojong
543 513 514 570 451
Cideres
5 Poskesdes Dawuan 463 396 398 536 320
6 Poskesdes Gandu 780 521 523 801 412
7 Poskesdes Genteng 987 652 660 804 578
8 Pustu Karanganyar 2986 3013 3082 2900 1432
9 Poskesdes Salawana 679 612 628 635 463
12 Poskesdes Sinarjati 389 418 420 383 288
13 Poskesdes Pasirmalati 350 345 320 250 215
Jumlah 25.762 25.762 28.001 28.162 26.801

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


16000
14000 13580 13695
12495 13000
12000
10775
10000
8000
6000
4000
2000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas Balida


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Grafik Kunjungan Poli MTBS
6000
5432 5463
5000 4998 5200
4363
4000

3000

2000

1000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas Balida


Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


900
840 845
800 773 804
700
666
600
500
400
300
200
100
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Balida


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Grafik Kunjungan Laboratorium
3500
3000 2956
2500
2000
1756
1500
1000
500
128 235
0 3
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Balida Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB


9000
8000 8148 8195
7497 7800
7000
6465
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Balida


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Grafik Kunjungan PONED
300
285
260 265
250
200 214
200
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan…

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Balida


Tahun 2016-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Balida melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Balida cukup tinggi dengan
nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 78%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

BAB III

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Balida yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Balida pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Balida adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Penyakit Tidak Menular

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Balida diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Balida dengan jaringan 1 (Satu) Puskesmas Pembantu serta 11
(sebelas) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Balida Selain
itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Balida seperti Puskesmas kasokandel.Panongan

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Balida bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Balida telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Balida dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Ciwaru yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Kuningan, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Ciwaru sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Ciwaru seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Balida adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Balida dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker),
perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Balida adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23
Akses terhadap Puskesmas yang sulit karena berada di lokasi kurang
strategis, jalan raya yang tidak dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan jauh dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Balida
sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Balida memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah
atas memilih Puskesmas Balida
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Balida dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi
kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang
menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Kuningan melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Kuningan.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24


Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Balida sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Balida setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Balida untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Ciwaru akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Balida juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter
umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Balida yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Balida perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS (contoh)


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten
Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan
perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Balida Tahun 2019 – 2023 :

“ Mewujudkan masyarakat Kecamatan Dawuan yang sehat


mandiri”
Menuju masyarakat Balida mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud
adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “MAJALENGKA RAHARJATAHUN ”. yaitu mewujudkan tata kehidupan
dan penghidupan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS
DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2023

Visi Puskesmas Balida sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS BALIDA


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman,
nyaman, transfaran, akuntabel dan profesional
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya kesehatan

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Balida membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS BALIDA


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Balida adalah sebagai


berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS BALIDA


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Balida berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS


Persentase desa yang mencapai
8
UCI
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Persentase KLB yang


9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


Peluang ( O ) SO WO
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)

2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi


kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Balida pada tahun
2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendaptaran Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Balida pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 1,043,739,070.00


Layanan Administrasi Pelayanan 100% 138,162,240.00
Kesehatan untuk Promotif dan preventif 100% 3,600,000.00
UKM dan UKP Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
Rujukan Tingkat 100% 901,976,830.00
Kapitasi
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% 182,754,515.00 BLUD
Kabupaten/ Pemeriksaan, pengobatan, dan
Kota 100% 719,222,315.00
konsultasi medis
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan 134,866,500.00
FKTP Non 100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 34


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Sub Kegiatan Pengelolaan


100%
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 67,500,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
7,020,000.00
Bersalin
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 100%
2,160,000.00
Lahir
Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
Pelayanan Kesehatan Balita 39,720,000.00 APBN
Sub Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
5,280,000.00
Penyediaan Dengan Gangguan Jiwa Berat
Layanan Sub Kegiatan Pengelolaan
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Untuk UKM Dengan Gangguan Jiwa Berat 6,925,000.00
dan UKP
Rujukan Sub Kegiatan Pengelolaan
Tingkat Pelayanan Kesehatan Gizi 100%
2,700,000.00
Daerah Masyarakat
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan
Kota Pelayanan Kesehatan Kerja dan 100%
9,440,000.00
Olahraga
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100% 30,900,000.00
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 53,057,000.00
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 4,420,000.00
Surveilans Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
3,240,000.00
Pelayanan Kesehatan Jiwa dan 100%
NAPZA

Rencana Strategis Puskesmas 35


Sub Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Penyakit Menular 100% 69,425,000.00
dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal
100% 52,298,275.00
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan 100% 3,240,000.00
(KIPI) dan POPM
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 67,775,112.00
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 900,000.00
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi 100% 276,366,925.00
Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid
19

Rencana Strategis Puskesmas 36


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 37


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS BALIDA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 38


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas Balida
lansia
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,59 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 39


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 41,18 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 85,42 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
mutu pelayanan, 2. Program
kecukupan dan pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 78 80 85 90 kualitas SDM, pelayanan BLUD
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
sarana prasarana Puskesmas Balida
dan perbekalan (BLUD Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS BALIDA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS BALIDA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


X. RENSTRA PUSKESMAS LEMAHSUGIH
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang


menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas Lemahsugih dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Majalengka. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan
target yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,
dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Lemahsugih.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Lemahsugih.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah
perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan
BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis
BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk
maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS
Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 ayat 1 tentang: hak untuk hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
yang baik dan sehat dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan.
b. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
c. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
j. Peraturan Daerah kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
k. Peraturan Bupati Majalengka (PERBUP) Nomor 26 Tahun 2019 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2020.
l. Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Majalengka Nomor 73 Tahun 2020
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2021.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor : 4442
Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Kesehatan Kabupaten Majalengka
Tahun 2018 – 2023.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V RENCANA STRATEGIS

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS LEMAHSUGIH


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Lemahsugih merupakan salah satu Puskesmas yang ada di
Wilayah Kecamatan Lemahsugih dan berada di Desa Lemahputih Kabupaten
Majalengka.
Puskesmas Lemahsugih awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non
DTP satu lantai pada tahun 1980 yang kemudian ada penambahan bangunan
PONED pada tahun 2012.
Puskesmas Lemahsugih ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP PONED
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.746 – Dinkes
/ 2019 .
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Lemahsugih berada di
Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat 108,45-108,35 BT dan 614-724 lintang selatan).

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Margajaya
Sebelah Timur : Kabupaten Ciamis
Sebelah Selatan : Kabupaten Tasikmalaya
Sebelah Barat : Kabupaten Sumedang

Adapun Luas Wilayah Kecamatan Lemahsugih mencakup area seluas 57,66 Km².

Puskesmas Lemahsugih secara administratif meliputi 9 desa, yaitu:


1. Desa Mekarmulya
2. Desa Cigaleuh
3. Desa Kalapadua
4. Desa Bangbayang
5. Desa Borogojol
6. Desa Cipasung
7. Desa Cibulan
8. Desa Lemahputih

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6


9. Desa Lemahsugih
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa berkisar antara 1 – 20 Km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 60 km
Puskesmas Lemahsugih merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lemahsugih di
Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Lemahsugih merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam kategori
Puskesmas Non rawat inap PONED.
Puskesmas Lemahsugih sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Lemahsugih Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.


Kesehatan Nomor 45 Desa Lemahputih Kec. Lemahsugih Kabupaten Majalengka,
dengan wilayah kerja sebanyak 9 desa di wilayah kecamatan Lemahsugih. UPT
Puskesmas Lemahsugih didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu, 4
Poskesdes, dan 32 Posyandu Balita serta 9 Posyandu Lansia.
Tahun 2019 Puskesmas Lemahsugih meraih sertifikat akreditasi
Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Lemahsugih meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7


d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi


tanggung jawab Puskesmas Lemahsugih meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8


m) Pelayanan Laboratorium
n) Pelayanan Pemeriksaan Elektrokardiograf (EKG)
o) Pelayanan Pemeriksaan USG bagi Ibu Hamil

b. Pelayanan Tindakan gawat darurat


c. Pelayanan PONED
Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Lemahsugih juga
melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Lemahsugih telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat
di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, dan ibu menyusui
- Pelayanan pemeriksaan EKG
- Pelayanan pemeriksaan USG bagi ibu hamil
Puskesmas Lemahsugih juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Lemahsugih Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdaran
Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan


Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kalapadua
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Cipasung
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Borogojol
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman
dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian
Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Lemahsugih meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Lemahsugih sudah
memenuhi tenaga dokter, tenaga dokter gigi, apoteker, perawat, perawat
gigi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga epidemiolog dan nutrisonis.
Tetapi masih ada kekurangan pada tenaga Kesehatan Lingkungan, analis,
akuntan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, perekam medik, tenaga
administrasi. Sebagian tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Lemahsugih :
Tabel 1.1
Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 2 ASN 2 2 0

2 Dokter gigi 1 Sukwan 1 1 0


3 Apoteker 1 Kontrak BOK 1 1 0
4 Asisten Apoteker 0 2 2 2

5 Administrasi 1 Sukwan 3 3 2
Kepegawaian

6 Bendahara (1 0 3 3 3
orang akuntan)

7 Pengadministarasi 1 Kontrak BOK 2 2 2


Umum

8 Sistem Informasi 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 1 1 1

13 Kebersihan 1 Sukwan 1 1 0

14 Sopir Ambulan 1 Sukwan 1 1 0

15 Penjaga
keamanan 1 PHL 1 1 0

16 Perawat 5 5 ASN 6 6 0
1 THL

Perawat desa 0 3 3 3
(pustu/poskedes)
17 Perawat gigi 1 ASN 1 1 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
18 Bidan 9 9 ASN 12 12 0
19 Sukwan.

Bidan 9 12 12 3
pustu/Poskesdes 5 ASN
4 Sukwan

19 Tenaga Gizi 1 PTT Prov. 1 1 0


20 Ahli Tenaga 0 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 ASN 1 1 0
Tenaga
kesehatan
lingkungan
22 Tenaga 1 Kontrak BOK 1 1 0
kesehatan
masyarakat
23 Epidemologi 2 2 ASN 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 38 61 61 23

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Lemahsugih berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari APBD masih
tergolong kecil untuk pemenuhan kebutuhan Puskesmas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Lemahsugih dari berbagai sumber
dana:
Tabel 1.2
Realisasi Realisasi
No Sumber Dana
Tahun 2019 Tahun 2020

1 Operasional APBD 15.174.592 36.820.402

Bantuan Operasional
2 500.860.000 557.770.000
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.305.546.063 1.371.214.048

4 Non Kapitasi 94.775.000 65.295.000

Jumlah 1.916.355.655 2.031.099.450

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Lemahsugih cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2012 untuk gedung
PONED dan Gedung Pelayanan Rawat Jalan serta Pembangunan Gedung
Puskesmas untuk Aula dan ruangan programer pada tahun 2019. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan
berat.
Puskesmas Lemahsugih belum memiliki mobil jenazah dan ambulans
yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani rujukan
kegawatdaruratan PONED.

Sumber Daya Sarana dan Prasarana di Puskesmas Lemahsugih


Tabel 1.3
Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 3 2 1 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
3 Gedung Poskesdes 4 4 0 0
4 Mobil Operasional 1 0 1 0
5 Pusling 0 0 0 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 11 11 0 0

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS LEMAHSUGIH


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja cukup untuk komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (81,55%) dan pengembangan
masih kurang (51,74%).

Tabel 1.4
Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 119,90 Baik
2. Gizi 85,43 Cukup
3. Promkes 75,65 Cukup
4. Kesehatan lingkungan 90,61 Baik
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 74,45 Cukup
- Penyakit tidak menular 37,71 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 87,11 Cukup
Jumlah 81,55 Cukup
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 34 Kurang
Kesehatan Olahraga 50 Kurang
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 85 Cukup
Upaya Kesehatan Sekolah 95,48 Baik
Kesehatan Gigi 80 cukup
Jumlah 51,74 Kurang

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lemahsugih Kecamatan Lemahsugih
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap
peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Lemahsugih dan
jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Lemahsugih makin meningkat setiap
tahun.
Berikut gambaran kunjungan Puskesmas Lemahsugih 2 tahun terakhir:
Tabel 1.5
Jumlah
No Unit Pelayanan
2019 2020
1 Puskesmas Lemahsugih 6.854 5.206
2 Pustu Kalapadua 1.322 956
3 Pustu Borogojol 453 357
4 Pustu Cipasung 334 331
Jumlah 8.963 6.850

Grafik Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini :

Grafik Kunjungan Poli Umum


6000 5899

5800

5600

5400
5206
5200

5000

4800
2019 2020

Grafik Kunjungan Poli


Umum

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Lemahsugih Tahun 2019-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


Grafik Kunjungan Poli MTBS
350 315
300
250 218
200
150
100
50
0
2019 2020

Grafik Kunjungan Poli


MTBS

Grafik 2 : Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Lemahsugih Tahun 2019-2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


1140 1124
1120
1100
1080
1060
1040
1014
1020
1000
980
960
940
2019 2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi

Grafik 3 :Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Lemahsugih


Tahun 2019-2020

Grafik Kunjungan Laboratorium


2350 2288
2300
2250
2200
2150
2100
2050 1989
2000
1950
1900
1850
1800
2019 2020

Grafik…

Grafik 4 : Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Lemahsugih Tahun 2019-2020
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21
Grafik Kunjungan Poli KIA/KB
2250 2214
2200
2150
2100
2050 2012
2000
1950
1900
2019 2020

Grafik Kunjungan Poli


KIA/KB

Grafik 5 : Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas Lemahsugih


Tahun 2019-2020

Grafik Kunjungan PONED


1540 1521
1520
1500
1480
1460
1440 1420
1420
1400
1380
1360
2019 2020

Grafik Kunjungan PONED

Grafik 6 : Kunjungan PONED Puskesmas Lemahsugih


Tahun 2019-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen

Puskesmas Lemahsugih melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk


melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Pada
tahun 2020 rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Lemahsugih
cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 72,50. Sample
dalam survei ini adalah penduduk yang berada disekitar wilayah kerja Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Kecamatan Lemahsugih dengan jumlah sampel sebanyak 369 sampel. Sampel
diambil dari 9 desa binaan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
lemahsugih. Dari hasil survei kepuasan pelanggan yang dilakukan pada tahun
2020 apat diambil kesimpulan hasil sebagai berikut :
1. Nilai konversi IKM UPT Puskesmas Lemahsugih adalah 72,75
2. Mutu pelayanan adalah B
3. Kinerja unit pelayanan BAIK
4. Proporsi jumlah jenis kelamin yang disurvei lebih banyak perempuan
dibandingkan laki-laki
5. Proporsi jumlah pekerjaan yang disurvei lebih banyak ibu rumah tangga,
petani dan berkebun dibandingkan dengan PNS, swasta dan pelajar.
6. Proporsi jumlah usia yang disurvei paling banyak usia 31 – 40 tahun

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Lemahsugih yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah
kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Secara umum capaian kinerja kesehatan di Puskesmas Lemahsugih pada tahun 2020
cukup baik dengan angka kumulatif 81,55 % untuk UKM esensial, sedangkan untuk
UKM pengembangan masih memerlukan pembenahan di sana sini karena cakupan
masih sangat rendah 51,74%
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Lemahsugih pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak menular

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


Cakupan dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular masih sangat
rendah yaitu 37,71% hal kemungkinan diakibatkan oleh bebarapa fktor dibawah :
- Tingginya angka target sasaran penyakit tidak menular
- Ada sabagian kegiatan PTM yang tidak dilaksanakan
- Rendahnya cakupan pemeriksaan kasus hipertensi dan diabetes mellitus
- Sumber daya manusia

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Lemahsugih dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu serta 4
(empat) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri
dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Lemahsugih Selain itu
terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan
wilayah kerja Puskesmas Lemahsugih seperti Puskesmas Margajaya yang berjarak
hanya beberapa kilometer dari Puskesmas Lemahsugih.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Lemahsugih bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Demografis wilayah Puskesmas Lemahsugih berupa dataran tinggi dengan
persebaran pendududuk yang tidak merata
- Jarak tempuh ke Puskesmas lemahsugih untuk desa desa tertentu sangat jauh.
- Belum tersedianya armada Pusling darat baik kendaraan roda dua ataupun roda 4
- Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Akses menuju puskesmas lemahsugih 1. Kultur masyarakat pedesaan yang
untuk desa desa terluar masih sulit. terbuka terhadap petugas kesehatan
2. Kondisi geografis Puskesmas Lemahsugih
merupakan dataran tinggi.
3. Persebaran penduduk yang tidak merata
4. Tingkat kesejahteraan masyarakat
cenderung rendah

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas
Lemahsugih telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme
kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan
kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Lemahsugih dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Lemahsugih yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25


Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan
anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum terkoneksi
dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Lemahsugih sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Lemahsugih seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung,
unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer
untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi
peralatan medis.

Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi


tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi yang
signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan, penambahan
sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan penggantian
perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi
yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang
Pelayanan Lansia dan penambahan genset.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan diusulkan
dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Lemahsugih adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Lemahsugih dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh
tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, dan.
Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit
menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan
penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan
laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Lemahsugih adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan
antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis,
jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman
dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Lemahsugih sebagai tempat
mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Lemahsugih memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan
kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Lemahsugih.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus berjalan
di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi Puskesmas untuk
meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Lemahsugih dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan
yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah sederhana,
pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi
penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu
(ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan
penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan
pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota
Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki
pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Lemahsugih sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana pengembangan
program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Lemahsugih setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Lemahsugih untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di
unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat.
Oleh karena itu, Puskesmas Lemahsugih akan mengembangkan electronic
medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Lemahsugih juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum
dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Lemahsugih yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan
Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan
untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus
meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


d. Pengaspalan tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Lemahsugih perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD Majalengka
Tahun 2019-2023 yaitu “MEWUJUDKAN MAJALENGKA RAHARJA. Jika terjadi
perubahan visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga
akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Lemahsugih Tahun 2019 – 2023 :

“Terwujudnya Masyarakat yang Sehat dan Mandiri menuju


Kecamatan Lemahsugih Sehat Tahun 2023”

Menuju masyarakat Lemahsugih mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat
sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengka yaitu: “Tatanan kehidupan masyarakat Majalengka yang
Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera”.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: “Tercapainya


kondisi masyarakat majalengka yang berkecukupan, bahagia secara lahir
batin dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup”.

Visi Puskesmas Lemahsugih sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan
layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih
bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS LEMAHSUGIH

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman, nyaman,
transfaran, akuntabel dan profesional
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya kesehatan

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas


Lemahsugih membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring
dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui penilaian kinerja
Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS LEMAHSUGIH


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi
selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Lemahsugih adalah sebagai


berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian
dengan pelayanan kesehatan bermutu”

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


D. SASARAN PUSKESMAS LEMAHSUGIH
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Lemahsugih berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
status gizi dan kesehatan lingkungan, 3 Persentase balita gizi buruk
pengendalian dengan pengendalian penyakit Pelayanan kesehatan usia
4
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular sekolah dan remaja
bermutu. serta kualitas pelayanan Pelayanan kesehatan pada usia
kesehatan 5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular
serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling, kebersihan, dll)
sarana) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 35


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 36


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 37


Ancaman ( T ) ST WT

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 38


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 39


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Lemahsugih pada tahun
2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:
i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Lemahsugih pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis Puskesmas 40


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET DANA
(Rp) TARGET (Rp) TARGET (Rp)

Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 1.734.470.100 100% 2.139.650.670 100% 2.350.242.500 JKN
Layanan Administrasi Pelayanan 100% 125.936.113,- 100% 123.896.500 100% 144.750.245 JKN
Kesehatan Promotif dan preventif 100% 22.000.000 100% 71.000.000 100% 85.000.000 JKN
untuk UKM Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
100% 83.931.000 100% 285.835.062 100% 305.500.750 JKN
dan UKP Kapitasi
Rujukan Obat dan bahan medis habis pakai 100% 243.577.040 100% 326.940.460 100% 335.225.500 JKN
Tingkat
Daerah Pemeriksaan, pengobatan, dan
100% 1.250.025.947 100% 1.182.007.118 100% 1.203.800.250 BOP
Kabupaten/ konsultasi medis
Kota
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan neonatal yang dilakukan oleh JKN Non
100% 46.899.000 100% 149.971.530 100% 166.900.500
JKN FKTP bidan atau dokter, sesuai Kapiitasi
Non Kapitasi kompetensi dan kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 41


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023


KEGIATAN SUB KEGIATAN SUMBER DANA
TARGET (Rp) TARGET (Rp) TARGET (Rp)
Kegiatan Pengeloaan Pelayanan
100 22.400.000 100 66.710.000 100 45.500.000 DAK/APBD
Penyediaan Kesehatan Ibu Hamil
Layanan Pengelolaan Pelayanan
100 1.600.000 100 1.900.000 100 25.500.000 DAK/APBD
Kesehatan Untuk Kesehatan Ibu Bersalain
UKM dan UKP Pengelolaan Pelayanan
100 900.000 100 1.800.000 100 12.000.000 DAK/APBD
Rujukan Tingkat Kesehatan Bayi Baru Lahir
Daerah Pengelolaan Pelayanan
100 3.000.000 100 17.100.000 100 35.000.000 DAK/APBD
Kabupaten Kota Kesehatan Balita
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Pada Usia 100 5.000.000 100 26.980.000 100 30.000.000 DAK/APBD
Pendidikan Dasar
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Pada Usia 100 3.000.000 100 8.500.000 100 15.000.000 DAK/APBD
Produktif
Pengelolaaan Pelayanan
100 4.000.000 100 10.000.000 100 18.000.000 DAK/APBD
Kesehatan Usia Lanjut
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 2.100.000 100 4.500.000 100 8.000.000 DAK/APBD
Hipertensi

Rencana Strategis Puskesmas 42


Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penderita 100 2.100.000 100 3.000.000 100 5.000.000 DAK/APBD
Diabetes Mielitus
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan 100 1.800.000 100 4.000.000 100 3.000.000 DAK/APBD
Gangguan Jiwa Berat
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Terduga 100 3.300.000 100 7.500.000 100 2.000.000 DAK/APBD
Tuberkulosis
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penduduk
100 50.000.000 100 198.850.000 100 10.000.000 DAK/APBD
Pada Kondisi Kejadian Luar
Biasa (KLB)
Pemenuhan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia 100 76.800.000 100 64.800.000 100 64.800.000 DAK/APBD
Sesuai Standar
Pengelolaan Pelayanan
100 66.680.000 100 79.430.000 100 95.000.000 DAK/APBD
Kesehatan Gizi Masyarakat
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan 100 13.101.000 100 6.070.000 100 50.000.000 DAK/APBD

Pengelolaan Pelayanan
Promosi Kesehatan 100 97.990.000 100 44.000.000 100 80.000.000 DAK/APBD

Rencana Strategis Puskesmas 43


Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Penyakit 100 93.100.00 100 18.450.000 100 125.000.000 DAK/APBD
Menular dan Tidak Menular
Investigasi Awal Kejadian
Tidak Diharapkan (Kejadian
100 226.298.000 100 25.500.000 100 20.000.000 DAK/APBD
Ikutan Pasca Imunisasi dan
Pemberian Obat Massal)
Pelaksanaan Kewaspadaan
100 6.000.000 100 57.559.000 100 25.000.000 DAK/APBD
Dini dan Respon Wabah
Pengelolaan pelayanan
Kesehatan Orang dengan 100 900.000 100 4.500.000 100 15.000.000 DAK/APBD
Resiko Terinfeksi HIV
Intervensi PIS PK 100 10.000.00 100 36.600.000 100 85.000.000 DAK/APBD
Manajemen Puskesmas 100 15.500.000 100 50.660.000 100 75.000.000 DAK/APBD
JUMLAH 602.469.000 738.409.000 843.000.000

Rencana Strategis Puskesmas 44


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi
pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 46


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS LEMAHSUGIH TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Lemahsugih (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,59 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 49


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
RFT penderita menyelesaikan pengobatan /
11 41,18 100 100 100
kusta jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 50


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
100%

(Jumlah penderita DBD


meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 85,42 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 51


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%
Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan
kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan 2. Program
mutu pelayanan, pengelolaan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP
18 78 80 85 90 kecukupan dan pelayanan BLUD
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100%
kualitas SDM, Puskesmas
sarana prasarana Sukomulyo (BLUD

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 52


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
dan perbekalan Puskesmas)
kesehatan.

2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 53


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS LEMAHSUGIH

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 54


(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 55


Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%
KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 56


(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%
Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 57


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LEMAHSUGIH

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar 44 62 64 66
jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


100%

(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah


8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 59


Y. RENSTRA PUSKESMAS SUKAMULYA
RENSTRA
PUSKESMAS
SUKAMULYA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Sukamulya.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sukamulya.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 2


B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 3
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
i. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
j. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 4


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V RENCANA STRATEGIS

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 5


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS SUKAMULYA


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Sukamulya merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Kertajati dan BLUD Puskesmas Sukamulya berada di wilayah desa
Mekarmulya.
Puskesmas Sukamulya awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non DTP satu lantai pada tahun 1984 yang kemudian ada penambahan
bangunan PONED pada tahun 2012, lalu mengalami renovasi menjadi dua
lantai pada tahun 2019.
Puskesmas Sukamulya ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP PONED
yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep. 746 –
Dinkes/2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Sukamulya berada di
Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat 6̊ 36’15” LS dan 108°7’30” BT).

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Jatitujuh
Sebelah Timur : Wilayah kerja BLUD Puskesmas Kertajati
Sebelah Selatan : Kabupaten Sumedang
Sebelah Barat : Kabupaten Indramayu

Adapun Luas Wilayah : 45.39 Km², yang terdiri dari


Sawah : 27.34. Ha
Tambak : 0.16 Ha
Tegal : 5.95 Ha
Tanah pekarangan : 3.64 Ha
Lain-lain : 0.35 Ha

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 6


Puskesmas Sukamulya secara administratif meliputi 7 desa, yaitu:
1. Desa Pasiripis
2. Desa Sukakerta
3. Desa Sukamulya
4. Desa Kertasari
5. Desa Mekarmulya
6. Desa Mekarjaya
7. Desa Sahbandar

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 1 – 10 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 40 km

Puskesmas Sukamulya merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya di
Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Sukamulya merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.

Puskesmas Sukamulya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun


2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

BLUD Puskesmas Sukamulya Kabupaten/Kota Majalengka berlokasi di


Jl. Raya Sukajaya No. 311 , Desa Mekarmulya, Kec. Kertajati Kabupaten/Kota
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 7 desa di wilayah kecamatan
Kertajati BLUD Puskesmas Sukamulya didukung jejaring dibawahnya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 7


sebanyak 3 Pustu, 7 Poskesdes, dan 28 Posyandu Balita serta 7 Posyandu
Lansia.

Tahun 2019 Puskesmas Sukamulya meraih sertifikat akreditasi


Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Sukamulya meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 8


b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Sukamulya meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Lansia
c) Pemeriksaan Anak/MTBS
d) Pemeriksaan Ibu dan Anak
e) Pelayanan Keluarga Berencana
f) Pelayanan Imunisasi Balita
g) Konseling Gizi dan Sanitasi
h) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
i) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
j) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
k) Pelayanan Obat
l) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 9


Selain itu jika diperlukan, BLUD Puskesmas Sukamulya juga
melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sukamulya telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- PELANGI SENJA ( Pemeriksaan Usia Lanjut )
- RONDA BATUK

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Sukamulya juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 10


B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS
1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi BLUD Puskemas Sukamulya Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 11


- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 12


d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Pasiripis
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kertasari
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Mekarjaya
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sahbandar

2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 13


a. Kepala BLUD Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan BLUD
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan BLUD
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
BLUD
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen BLUD
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan BLUD

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 14


– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM BLUD Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP BLUD Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan BLUD Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 15
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas

h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 16


i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 17


– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Sukamulya meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Sukamulya sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
dokter, dokter gigi, jumlah bidan, tenaga ahli teknologi laboratorium
medik, perekam medik, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, sopir
dan security. Sebagian tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 18


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Sukamulya :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 2 0
1 1 PNS ,
2 Dokter gigi 0 0 1 1 1
3 Apoteker 0 0 1 1 0
4 Asisten Apoteker 0 0 2 2 0

5 Administrasi 0 0 3 3 2
Kepegawaian

6 Bendahara (1 0 0 PNS 3 3 2
orang akuntan)

7 Pengadministarasi 0 0 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 1 1 Honorer 1 1 1


Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 1 PNS 1 1 1


Aset Negara

10 Pengelola 1 1 PNS 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 0 1 1 1

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 19


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
13 Kebersihan 1 1 honorer 1 1 1

14 Sopir Ambulan 1 1 THL 1 1 1

15 Penjaga
keamanan 1 1 THL 1 1 1

16 Perawat 7 4 PNS, 3 6 6 0
honorer

Perawat desa 0 0 3 3 0
(pustu/poskedes)
17 Perawat gigi 0 0 1 1 0

18 Bidan 14 4 PNS, 12 12 3
10honorer

Bidan 0 0 12 12 2
pustu/Poskesdes
19 Tenaga Gizi 0 0 1 1 0

20 Ahli Tenaga 0 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 0 1 1 0
Tenaga
kesehatan
lingkungan
22 Tenaga 0 1 1 0
kesehatan
masyarakat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 20


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
23 Epidemologi 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 41 61 61 20

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Sukamulya berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada
operasional APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak
dipungut biaya (gratis).

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Sukamulya dari berbagai


sumber dana:

Realisasi Realisasi
Sumber Realisasi Realisasi
No Tahun Tahun
Dana Tahun 2018 Tahun 2020
2017 2019
Operasional
1 65.000.000
APBD
Bantuan
2 Operasional 420.000.000
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 750.000.000

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 21


Realisasi Realisasi
Sumber Realisasi Realisasi
No Tahun Tahun
Dana Tahun 2018 Tahun 2020
2017 2019

4 Non Kapitasi 100.000.000

Jumlah 1.355.000.000

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Sukamulya cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2019. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan
berat.

Puskesmas Sukamulya belum memiliki mobil jenazah dan


ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawatdaruratan PONED.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung 1 1 0
Puskesmas
2 Gedung Pustu 3 2 1 0
3 Gedung 9 7 4
Poskesdes
4 Mobil Operasional 0 0
5 Pusling 1 0
6 Ambulans 0 1 1 0
7 Mobil Jenazah 0 0
8 Motor Operasional 6 6 4
9 Alat kesehatan 304 200 70 34

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 22


C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS SUKAMULYA
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (67,26%) dan
pengembangan masih kurang (71,48%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
essensial
1. KIA dan KB 57,64 Kurang
2. Gizi 73,51 Kurang
3. Promkes 53,79 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 83,98 Cukup
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 22,55 Kurang
- Penyakit tidak menular 59,92 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 119,46 Baik
Jumlah 67,26 Kurang

II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Pengembangan
Kesehatan Tradisional 43,00 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 52,56 Kurang
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi 33,33 Kurang
Jumlah 71,48 Kurang

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 23


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya Kecamatan Kertajati
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Sukamulya dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Sukamulya makin meningkat setiap
tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena Puskesmas Sukamulya berada di wilayah perkotaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Sukamulya setiap tahun:
No Jumlah
Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas
11.062 14.221 18.168 16.203 15.368
Sukamulya
2 Pustu Mekarjaya 553 711 426 585 463
3 Pustu Pasiripis 0 0 0 0 0
4 Pustu Kertasari 0 0 0 0 0
5 Pustu Sahbandar 0 0 0 0 0
7 Poskesdes
229 372 406 351
Sukamulya 335
8 Poskesdes
193 342 354 301
Sukakerta 349
9 Poskesdes Pasiripis
385 374 354 301
348
10 Poskesdes Kertasari
385 373 354 301
348
11 Poskesdes
193 370 356 303
Mekarmulya 315
12 Poskesdes 263 395 890

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 24


No Jumlah
Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
Mekarjaya 1.059 754
13 Poskesdes
194 362 348 294
Sahbandar 346
Jumlah 13.457 17.520 21.825 19.529 18.626

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


16000
14221 14778
14000
13012
12000
11062 11101
10000
8000
6000
4000
2000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Sukamulya Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 25


Grafik Kunjungan Poli MTBS
6000
5432 5463
5000 4998

4000

3000

2000

1000 1079
664
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Sukamulya Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Laboratorium


1300
1267 1274
1250

1200

1150 1152
1121
1100 1104

1050

1000
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Sukamulya Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 26


Grafik Kunjungan Poli KIA/KB
400
377
350 348
300 306
250
200 194 194
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Sukamulya Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan PONED


30
27 28
25
20
15
10 9
5
0 0
2018 2019 2020

Grafik Kunjungan…

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Sukamulya


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 27


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Sukamulya melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Sukamulya cukup tinggi
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 83,61%.

3,5

2,5

2
2019
1,5 2020

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 28


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Sukamlya yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk sedang, memilki potensi berbagai masalah
kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Sukamulya pada tahun 2018 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya cakupan kunjungan ibu hamil K4
- Rendahnya cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
- Rendahnya cakupan ibu hamil mendapatkan Tablet penambah darah
- Rendahnya cakupan Remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun mendapatkan
TTD
- Rendahnya cakupan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil 1. Tingkat pendapatan penduduk
2. Pelaksanaan kelas ibu balita 2. Kemudahan mengakses sarana
3. Keadaan ekonomi yang cukup rendah pelayanan kesehatan dengan
dukungan infrastruktur dan sarana
transportasi

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya adalah
- Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
- Cakupan Pengawasan Jamban

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 29


- Cakupan pelayana orang terduga TB
- Cakupan pelayanan orang dengan resiko terinfeksi HIV
- Cakupan penemuan Pneumoni pada balita
- Cakupan pelayanan Diare pada semua umur
- Cakupan Lelayanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
- Cakupan Pelayanan deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil
- Cakupan Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ)
Cakupan Angka Bebas Jentik
- Cakupan case fatality rate (CFR) DBD
- Cakupan Incidence Rate (IR) DBD
- Cakupan Tatalaksana Gigitan Hewan Penular Rabies

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Keterbatasan waktu 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Kurangnya tenaga sanitrasi Puskesmas
3. Tidak sebanding dengan luas wilayah 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
4. Target terlalu tinggi masyarakat miskin

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya
diantaranya:
- Cakupan rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
- Cakupan kegiatan skirining gangguan penglihatan pada anak sekolah kelas VI
- IX
- Cakupan penanganan kasus kelainan penglihatan pada anak sekolah kelas VI
- IX

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 30


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Sukamulya dengan jaringan 4 (Empat) Puskesmas Pembantu
serta 7 (tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Sukamulya Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Sukamulya seperti Puskesmas
Kertajati.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Sukamulya
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.

Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai


berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat
-

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 31


FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
fasyankes swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang fasyankes
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
dan tenaga Nakes lainnya

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh BLUD
Puskesmas Sukamulya telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Sukamulya dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 32


c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Sukamulya yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Sukamulya sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Sukamulya seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 33


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 34


C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Sukamulya adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada BLUD Puskesmas Sukamulya dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya
seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten
apoteker), perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga
kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat
jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Sukamulya adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 35


Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Sukamulya sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Sukamulya memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Sukamulya.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Sukamulya dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 36


Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di BLUD
Puskesmas Sukamulya sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Sukamulya setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Sukamulya untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 37


meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Sukamulya akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Sukamulya juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Sukamulya yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Pembuangan sampah medis sementara

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 38


7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Sukamulya perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 39


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS (contoh)


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Sukamulya Tahun 2019 – 2023 :

“Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat Mandiri di wilayah kerja


BLUD Puskesmas Sukamulya Menuju Kabupaten Majalengka Religius,
Adil, Harmonis, dan Sejahtera

Menuju masyarakat Sukamulya mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas Sukamulya dengan Visi Pemerintah Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: : “TERWUJUDNYA
MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK
HIDUP SEHAT”.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-3 yaitu: “Meningkatkan


kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan,
mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya”.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 40


Visi Puskesmas Sukamulya sejalan dengan cita-cita Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS SUKAMULYA


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkualitas, merata dan
berkeadilan.
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individe, keluarga, masyarakat beserta
lingkungannya
3. Memperdayakan dan mendorong untuk hidup dalam lingkungan yang sehat
4. Meningkatkan kemitraan lintas sektor Bidang Kesehatan

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Sukamulya membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 41


C. TUJUAN PUSKESMAS SUKAMULYA
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Sukamulya adalah sebagai
berikut:
“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan
pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS SUKAMULYA


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Sukamulya berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

th SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan kesehatan keluarga, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
anak, status gizi dan perbaikan gizi, 3 Persentase balita gizi buruk
pengendalian dengan kesehatan lingkungan, Pelayanan kesehatan usia
4
pelayanan kesehatan pengendalian penyakit sekolah dan remaja
bermutu. menular dan tidak Pelayanan kesehatan pada
5
menular serta kualitas usia lanjut >60 tahun
pelayanan kesehatan Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 42


th SASARAN INDIKATOR SASARAN

Persentase desa STBM dan


7
PHBS
Persentase desa yang
8
mencapai UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13 mendapatkan pemeriksaan
HIV
Cakupan temuan kasus
14 pemasungan pada ODGJ
berat
Persentase desa yang
15
memiliki Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan
17
dan fasyankestrad memiliki
ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 43


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:

Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan


gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah tenaga
manajemen yang berlaku dokter, tenaga perawat
(akreditasi FKTP) ,bidan, tenaga adminisitrasi
2. Adanya Komitmen umum dan pelaksana
pimpinan program dibanding beban
3. Adanya Alat kerja pelayanan UKP dan
Kesehatan yang program UKM
mencukupi untuk 2. Kurangnya jenis
beragam jenis layanan peningkatan kapasitas
(alat pemeriksaan umum, (pelatihan) petugas yang
pemeriksaan penunjang sudah terpenuhi
EKG, pemeriksaan 3. Keterbatasan anggaran
penunjang USG, operasional (listrik, air,
pemeriksaan laboratorium internet, kebersihan, dll)
canggih) 4. Keterbatasan anggaran
4. Adanya sarana yang pemeliharaan sarana
memadai (gedung, (gedung, alat kesehatana,
kendaraan pusling, sarana kendaraan, IPAL, dll)
IPAL) 5. Rendahnya gaji/jasa
pelayanan pegawai non PNS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 44


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
5. Adanya jenis 6. Rendahnya kemampuan
ketenagaan yang Puskesmas menjangkau
mencukupi (dokter, peserta JKN di luar wilayah
apoteker, dokter gigi, Puskesmas
perekam medis, perawat,
bidan, ahli gizi, perawat
gigi, sanitarian, analis
medis, kesehatan
masyarakat dan
administrasi)
6. Adanya akses yang
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif
pelayanan yang
terjangkau dengan subsidi
dan non subsidi
8. Adanya layanan
program yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 45


Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
beli masyarakat pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
terhadap kesehatan manajemen mutu yang melalui peluang
baik dan peningkatan peningkatan pendapatan
strata akreditasi Puskesmas (W1,O1)
Puskesmas (S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat melalui peluang
kesehatan dan jenis peningkatan pendapatan
layanan yang dapat Puskesmas (W3,O1)
dipenuhi (S3,O1) 3. Mengatasi keterbatasan
3. Mengoptimalkan kondisi anggaran pemeliharaan
sarana pelayanan melalui sarana melalui peluang
pemeliharaan dan peningkatan pendapatan
perawatan yang baik (S4, Puskesmas (W4,O1)
O1) 4. Mengatasi rendahnya
4. Mengoptimalkan tenaga gaji/jasa pelayanan
pelayanan dengan pegawai Non PNS melalui
panduan SOP Pelayanan peluang peningkatan
(S5, O1) pendapatan Puskesmas
5. Mengoptimalkan (W5,O1)
informasi tarif pelayanan
yang terjangkau kepada
masyarakat luas (S7, O1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 46


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya melalui perencanaan
sarana dan dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
operasional melalui perencanaan dan (W3,O2)
Puskesmas manajemen yang baik 2. Mengatasi keterbatasan
(S2,O2) anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health ketersediaan alat jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis peluang peningkatan
sistem Jaminan layanan yang dapat pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan dipenuhi (S3, O3) (W1,O3)
Nasional tahun 2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi keterbatasan
2020 kondisi sarana pelayanan kapasitas petugas
melalui pemeliharaan dan kesehatan melaui peluang
perawatan yang baik (S4, peningkatan pendapatan
O3) kapitasi JKN (W2,O3)
3. Mengoptimalkan 3. Mengatasi keterbatasan
tenaga pelayanan dengan anggaran operasional
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O3) peningkatan pendapatan
4. Mengoptimalkan kapitasi JKN (W3,O3)
informasi keberadaan, 4. Mengatasi keterbatasan
layanan JKN dan anggaran pemeliharaan
keunggulan Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai sarana peningkatan pendapatan
informasi (S6, O3) kapitasi JKN (W4,O3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 47


Peluang ( O ) SO WO
5. Mengoptimalkan
informasi layanan
program yang dapat
diperoleh masyarakat di
Puskesmas (S8, O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas mengatasi Jarak Fasilitas
kompetitor dan jarak (S1,T1) Kesehatan Kompetitor
yang terlalu dekat antar 3. Mengoptimalkan jenis yang terlalu dekat (W1,
FKTP layanan dan keunggulan T1)
Puskesmas (S6, T1) 2. Mengatasi keterbatasan
4. Mengoptimalkan layanan Puskesmas menjangkau
program dan kegiatan peserta JKN di luar
luar gedung sebagai wilayah dengan
differensiasi layanan tekhnologi komunikasi
Puskesmas (S8, T1) untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
tentang hukum mutu pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan pegawai
sistem manajemen Non PNS untuk mengatasi
mutu, panduan SOP kesadaran masyarakat
pelayanan dan tentang hukum (W5,T2)
pelaksanaan akreditasi
Puskesmas sebagai
dasar hukum kinerja
pelayanan Puskesmas
(S1, T2)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 48


Ancaman ( T ) ST WT
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya gaji/
JKN yang berubah-ubah mutu pelayanan melalui jasa pelayanan pegawai non
dan tidak sistem manajemen PNS untuk mengatasi
menguntungkan mutu, panduan SOP kebijakan pelayanan yang
pelayanan dan berubah-ubah dan tidak
pelaksanaan akreditasi menguntungkan (W2.T2)
Puskesmas sebagai
kebijakan pelayanan JKN
di Puskesmas (S1, T3).

2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 49


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatka Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


n derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
ibu dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
dan lingkungan, posyandu lansia
pengendalian pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
dengan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
pelayanan menular dan kurang dan terpadu, persalinan 24 jam,
kesehatan tidak menular buruk pada konseling laktasi, konseling
bermutu. serta kualitas bayi, balita, ibu gizi, pemeriksaan MTBS,
pelayanan hamil dan ibu KB pasca salin, skrining
kesehatan menyusui risti pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan HIV,
menular dan layanan IVA, Posbindu
tidak menular
serta kesehatan
lingkungan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 50


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring


pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu SDM kesehatan,
pelayanan, mencukupi kebutuhan jenis
kecukupan dan SDM sesuai standar
kualitas SDM, akreditasi Puskesmas dan
sarana pengadaan obat serta
prasarana dan perbekalan kesehatan
perbekalan melalui kapitasi JKN
kesehatan.
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Sukamulya 51


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Sukamulya pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. PendaptanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan
Non Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan
Usaha misalnya membuat kantin dan parkiran)
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Sukamulya pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 52


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
TAHUN 2020
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN
TARGET (Rp) DANA

Operasional Pelayanan
100% 1,043,739,070.00
Puskesmas

Penyediaan Layanan Kesehatan Administrasi Pelayanan 100% 138,162,240.00


untuk UKM dan UKP Rujukan Promotif dan preventif 100% 3,600,000.00
Tingkat Daerah Kabupaten/ Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
100% 901,976,830.00
Kota Kapitasi
BLUD
Obat dan bahan medis habis pakai 100% 182,754,515.00
Pemeriksaan, pengobatan, dan
100% 719,222,315.00
konsultasi medis
Pelayanan Kesehatan JKN FKTP Jasa pelayanan kebidanan dan
Non Kapitasi neonatal yang dilakukan oleh bidan 134,866,500.00
100%
atau dokter, sesuai kompetensi dan
kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 53


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Kegiatan Penyediaan Layanan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan


100%
Kesehatan Untuk UKM dan UKP Kesehatan Ibu Hamil 51,970,000.00
Rujukan Tingkat Daerah Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kabupaten Kota Kesehatan Ibu Bersalin 7,020,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Bayi Baru Lahir 2,160,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Balita 39,720,000.00 APBD
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan Gangguan 100%
5,280,000.00
Jiwa Berat
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan Gangguan 6,925,000.00
100%
Jiwa Berat

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 54


Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Gizi Masyarakat 2,700,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100%
Kesehatan Kerja dan Olahraga 9,440,000.00
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100% 30,900,000.00
Kesehatan Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
100% 53,057,000.00
Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan Surveilans
100% 4,420,000.00
Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan 3,240,000.00
100%
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
Sub Kegiatan Pelayanan Kesehatan
100% 69,425,000.00
Penyakit Menular dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasioanal Pelayanan
100% 52,298,275.00
Puskesmas
Sub Kegiatan Investigasi Awal
Kejadian Tidak Diharapkan (KIPI) dan
100% 3,240,000.00
POPM

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 55


Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber Manusia Kesehatan Sesuai 100% 67,775,112.00
Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber Manusia Kesehatan Sesuai 100% 900,000.00
Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan bagi Penduduk pada
100% 276,366,925.00
Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Covid 19

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 56


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas Sukamulya 57


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS SUKAMULYA TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 58


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 0 0 0 0 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Sukamulya (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
(Jumlah balita dengan BB 3. Peningkatan
Persentase balita sangat kurang / jumlah upaya promosi
3 0,59 0,35 0,32 0,3
gizi buruk balita yang ditimbang ) x kesehatan dan
100% pemberdayaan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 59


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
masyarakat

(Jumlah anak dan remaja


usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 40 40 40 55
siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 60


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Mandiri seluruh desa) x 100%

(jumlah desa yang


Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 61


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 41,18 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
Orang berisiko
terinfeksi HIV yang
terinfeksi HIV
13 mendapatkan pemeriksaan 85,42 100 100 100
mendapatkan
HIV sesuai standar di
pemeriksaan HIV
Puskesmas dan jaringannya

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 62


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
dalam kurun waktu 1 tahun
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%

(Jumlah pasien pasung yang


Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 63


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan
kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 64


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SUKAMULYA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 65


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 30 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11
11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL bulan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 66


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
16 (SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%
( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat
17 Cakupan pelayanan
pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 67


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%
Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 68


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS SUKAMULYA

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 69


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 70


Z. RENSTRA PUSKESMAS MUNJUL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan rencana pembangunan 5 tahun Daerah. RPJMD harus
harus mengacu pada RPJM Nasional dan Provinsi serta
menyesuaikan dengan kearifan serta kondisi lokal daerah. Dalam
sistem pembangunan tahunan, kepala daerah terpilih harus
menyusun dan menetapkan RPJMD paling lama 6 bulan setelah
dilantik. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2010. Oleh karena itu RPJMD penting untuk disusun
guna mendukung kinerja kepala daerah terpilih.
Kabupaten Majalengka akan melakukan pemilihan kepada
daerah pada tahun 2018. Dengan demikian kepala daerah terpilih
perlu meyusun RPJMD yang merupakan penjabaran Visi Misi dari
kepala daerah terpilih. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian
dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan dan bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan
sangat terkait dengan indeks Pembangungan Manusia dan faktor
esensial untuk meningkatkan IPM. Penduduk yang sehat akan
memiliki produktifitas dan kognitif yang baik selain itu salah satu
komponenn dalam IPM adalah Usai Harapan Hidup (UHH) dimana
Angka Kematian Bayi dari mengurangi UHH.
Dalam rangka merencanakan dan melaksanakan
pembangunan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Majalengka
membutuhkan sebuah Renstra yang akan menjadi acuan bagi dinas
dan stakeholder terkait kesehatan untuk melaksanakan
pembangunan kesehatan secara komprehensif, berkelanjutan dan
terkoordinasi.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 1


Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Munjul
tahun 2018-2023 ini selaras dengan kebijakan pembangunan yang
tercantum pada RPMD kabupaten Majalengka tahun 2018-2023,
selain itu dihadapkan juga kepada berbagai isu strategis yang
tengah berkembang, baik ditingkat global, nasional, regional
maupun lokal. Isu-isu strategis tersebut diantaranya menyangkut
pendukungan percepatan kinerja pemerintah yang telah ditentukan
dalam 9 agenda prioritas pembangunan Nawacita dan Sustainable
development goals (SDGs), serta dihadapkan dengan fenomena
khusus yang berada didaerah, diantaranya pembangunan sejumlah
infrastruktur strategis seperti BIJB dan Aerocity Kertajati,
peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pelayanan
publik serta penumbuhkembangan daya saing daerah.
Penyusunan Renstra juga dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan yang dinamis terkait Undang-Undang Pemerintahan
Daerah, Undang-undang Desa, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan
perundang-undangan lain yang terkait. Keseluruhannya itu
merupakan tuntunan dan tantangan dalam melaksanakan
pembangunan 5 (lima) tahun kedepan yang dirumuskan dalam Visi
dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan arah
pembangunan yang mencerminkan keberhasilan dalam
mengembangkan potensi daerah dan pengelolaan isu maupun
permasalahan yang ada melalui penciptaan solusi sehingga mampu
meningkatkan pembangunan di Kabupaten Majalengka.
Dari uraian diatas dan untuk menghasilkan sebuah
perencanaan jangka menengah daerah yang membumi dan
implementatif, selain memiliki keselarasan dengan dokumen
perencanaan nasional dan provinsi, maka penyusunan Rencana
Strategi Dinas Kesehatan kabupaten Majalengka Tahun 2018-2023
dilakukan melalui beberapa pendekatan sebagai berikut :

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 2


1. Politik, pendekatan ini menitikberatkan pada program-
program pembangunan yang ditawarkan kepala daerahnsaat
kampanye ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah;
2. Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan
menggunakan kerangka berpikir, asumsi, dan metode ilmiah
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
3. Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan
konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting
pengambilan keputusan;
4. Atas-bawah (top down) dan bawah-atas (botton-up), kedua
pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan
yang dilaksanakan melalui musyawarah baik ditingkat
nasional, provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, setta
desa dan kelurahan, sehingga tercipta sinkronisasi dan
sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional
dan rencana pembangunan daerah.
Berdasarkan dari 5 pendekatan tersebut, maka secara
substansi Rencana Strategi ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang arah dan target pembangunan
kesehatan di Kabupaten Majalengka. Selain itu, penyusunan
Rencana Strategi Puskesmas Munjul Tahun 2018-2023 ini pun
berpedoman pada Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi RPJPD dan
RPJMD, serta Tata Cara Perubaham RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 3


1.2 Landasan Hukum
Landasan idiil dari Renstra Puskesmas Munjul adalah
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, sedangkan landasan
operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peundang-undangan
yang berkaitan lansgung dengan pembangunan nasional dan
daerah, atara lain :
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286)
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Re[ublik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 4


5. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Ttanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintaha
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Penggantu Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor (4493) yang
telah ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia
Nomor 4438);
9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan jangka Oanjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
Rencana Strategis Puskesmas Munjul 5
10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
11. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
12. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Ligkungan Hidup;
13. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
14. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparaturt Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
15. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495)’
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun205 tentang
Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 6


20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Pemeri tah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kepda Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693)
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republim Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 207 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indinesia Nomor 4741);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 4815);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang
Dekinsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 7


26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapn,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lemabaran negara Republik Indonesia Nomor 4817);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tamabahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyeleggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Thun 2010 Nomor 21, Tambahan Lemabaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
29. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007
tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan
Peraturan Perundang-undangan;
30. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Naisonal
(RPJMN) Tahun 2010-2014;
31. Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011
tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011-2025;
32. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daeah sebagaimana
telah diubah dngan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peratuan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
33. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 44 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Pemilihan Umum Kepala daeha
dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 57 tentang Perubahan
Rencana Strategis Puskesmas Munjul 8
Atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007
Tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009
tentang Pedoman Koordinasi Penataan ruang daerah;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2009 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan daerah (Berita Negara Republik Indonesia
tahun 2010 Nomor 517);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam
Negeri2 Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia tahun 201 Nomor 540);
37. Peraturan Daerah Provindi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah Provinsi Jawa Baraat Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa barat tahun 2008 Nomor 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);
38. Peraturan Daerah Provinsi Jawa barat Nomor 6 Tahun 2009
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat (Lembaran daerah Tahun 2009 Nomor 6 Deri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 9


39. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayan Jawa barat (Lembaran
daerah Tahun 2010 Nomor 21);
40. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi jawa Barat tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Tahun 2013, Seri E Nomor 10);
41. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Majalengka (Lembaran daerah Kabupaten Majalengka Tahun
2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Majalengka Nomor 1);
42. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2);
43. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 tahun
2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah
Kabupaten Majalengka (Lembaran daerah Kabupaten
Majalengka tahun 2009 Nomor 2);
44. Peraturan Daerah Kabupaten Majalegka Nomor 10 Tahun
2009 tentang Organisasi Perangkat daerah Kabupaten
Majalengka;
45. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nmor 11 Tahun
2011 tentang Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031;
46. Peraturan Daetah Kabupaten Majalengk Nomor 3 Tahun 201
tentang Sistem Perencanaan Pembangunana daerah
Kabupaten Majalengka;

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 10


47. Peraturan Daerah Kabupaten majalengka Nomor 12 tahun
2008 tentang Rencanan Pembangunan jangka Panjamh
Daerah Kabupaten Majalengka tahun 2005-2025 (Lembaran
daerah tahun 2008 Nomor 12).

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Renstra Puskesmas Munjul adalah
sebagai penjabaran visi, misi, dan program dalam bidang kesehatan
yang tercantum dalam RPJMD serta penjabaran RPJMD bidang
kesehatan secara nasional, yang memuatarah kebijakan
pembangunan kesehatan dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Puskesmas Munjul adalah:
1. Adanya arah dan tujuan Pembangunan Bidang Kesehatan
selama 5 Tahun kedepan;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas, baik
antar wilayah, antar ruang, antar fungsi Pemerintah maupun
antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Untuk memudahkan penilaian terhadap hasil capaian kinerja
pembangunan bidang kesehatan, baik tahunan maupun lima
tahunan.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 11


1.4 Sistematika Penyusunan
Sitematika penyusunan Renstra Puskesmas Munjul Tahun
2018-2023 adalah sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V RENCANA STRATEGIS

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 12


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

Kondisi fisik geografis wilayah kerja Puskesmas Munjul terdiri


dari daerah pegunungan, dataran tinggi dan daerah perkotaan. Luas
wilayah kerja Puskesmas Munjul ± 2.669.301 Ha.
Aspek hidrologis wilayah kerja Puskesmas Munjul mempunyai
beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut
meliputi air pemukiman seperti mata air, sungai (cijurey, cilutung) dan
air tanah seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan. Selain
sumber-sumber air diatas, terdapat pula jaringan irigasi yang
menunjang pertanian dan fungsinya untuk mendistribusikan,
mengalirkan dan mengatur aliran air untuk keperluan pertanian di
sawah-sawah, kolam dan lain-lain.
Wilayah kerja Puskesmas Munjul secara administratif terdiri atas
6 kelurahan dan 1 desa. Sedangkan menurut sosiologis, dan akar
budaya wilayah kerja Puskesmas Munjul merupakan rumpun budaya
sunda/priangan.

Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Munjul dapat dilihat


pada tabel berikut ini :

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 13


Tabel 2.1
Kondisi Geografi Wilayah Kerja Puskesmas Munjul
Kecamatan Majalengka
Kelurahan/ Tipologi Luas Wil Jumlah. Jarak
Ke
No. Rw. Rt.
Desa Kec. (Ha.) PKM
(KM.)
Majalengka
1. Perkotaan 514.073 13 43 6
Kulon
2. Cijati Agraria 224.529 10 26 7
3.
Munjul Perkotaan 446.010 7 17 4

4. Sidamukti Bukit 319.454 15 32 6


5. Cikasarung Agraria 272.590 6 18 7
6. Tarikolot Agraria 108.405 6 17 6.5
7. Babakan Jawa Bukit 784.240 9 27 9
Wilayah kerja Puskesmas Munjul 2669.301 66 180 45.5

Dari tabel diatas dapat dilihat lingkungan fisik/keadaan geografi


pada wilayah kerja Puskesmas Munjul sebagai berikut :
Daerah yang menjadi pembatas pada wilayah kerja Puskesmas
Munjul adalah :
Sebelah Utara : Kecamatan Dawuan dan Wilayah kerja Puskesmas
Cigasong
Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Majalengka
Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Maja
Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 14


Tipologi diwilayah kerja Puskesmas Munjul terdiri dari 70% dataran
dan 30% perbukitan sehingga pada daerah perbukitan sangatlah susah
untuk menjangkau sarana kesehatan dalam hal ini Puskesmas wilayah.
Daerah yang termasuk perbukitan yaitu ada diwilayah Kelurahan
Babakan Jawa dan Desa Sidamukti. Hal ini merupakan perhatian untuk
Puskesmas Munjul sehingga pelayanan kesehatan masyarakat
khususnya daerah tersebut dapat terjangkau.
Iklim di wilayah kerja Puskesmas Munjul yaitu kemarau dan
penghujan. Dimana pada musim kemarau angin sangatlah kencang,
sehingga pada bulan-bulan tersebut dapat diwaspadai adanya kenaikan
jumlah pasien dengan kasus ISPA ataupun Pneumonia.
Dengan keadaan iklim di wilayah kerja Puskesmas Munjul sebagai
tersebut diatas, sehingga perlu adanya peningkatan kewaspadaan
terhadap timbulnya berbagai penyakit diantaranya DBD, Chikungunya,
Diare dan ISPA pada bulan-bulan tertentu (Pancaroba).
Tata guna lokasi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Munjul dapat
dirata-ratakan sebagai berikut :
- Ladang = 48 %
- Sawah = 42 %
- Pegunungan = 10 %

1. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Munjul meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 15


d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 16


Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Munjul meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED
Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Munjul juga
melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat
Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Munjul telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah
dikembangkan antara lain:
- GINCU ( Gerakan Inovasi Cegah TB Paru)
- PIRING BATIK ( Program Aksi Lingkungan Sekolah Bebas Jentik)
- GARPU TALA ( Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Terpadu
dan Berkala)
- BOSEH SAPEDA (Boneka Sehat Sarana Penyuluhan Cerdas)
- ORIGAMI (Olahraga Rutin Gaya Hidup Sehat Masa Kini)
- PITA DERESTI ( Pita Deteksi Resiko Tinggi pada Ibu Hamil)
Rencana Strategis Puskesmas Munjul 17
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan
kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka
ragam layanan yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara
lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta
dengan mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelaksanaan pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Munjul juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang
dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium
sederhana dan farmasi.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Puskesmas


Struktur organisasi Puskemas Munjul Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 18


2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit
Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 19


- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP),


Kefarmasian dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan
rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
Rencana Strategis Puskesmas Munjul 20
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan
organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
BLUD
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan BLUD
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat
pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
BLUD
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 21


– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
BLUD
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan BLUD
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM BLUD Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP BLUD Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 22


e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan BLUD
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 23


– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan
Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana
tindak lanjut

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 24


– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur
kerja setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan
dan membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan
Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala BLUD Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 25


m.Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2.2 Sumber Daya Puskesmas


Sumber Daya Manusia di Puskesmas Munjul meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Munjul
sudah memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi,
tenaga teknis kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada
kekurangan jumlah dokter, dokter gigi, jumlah bidan, tenaga ahli
teknologi laboratorium medik, perekam medik, tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, sopir dan security. Sebagian
tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 26


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Munjul :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 ASN 2 2 0

2 Dokter gigi 1 ASN 1 1 1


3 Apoteker 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 2 1 ASN 2 2 0
1 Non
ASN
5 Administrasi 1 ASN 3 3 2
Kepegawaian

6 Bendahara (1 0 3 3 3
orang akuntan)

7 Pengadministarasi 1 ASN 2 2 1
Umum

8 Sistem Informasi 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola Program 0 1 1 1
dan Pelaporan

Kasir

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 27


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
11 0 1 1 1
Perekam Medis
12 0 1 1 1
Kebersihan
13 1 NON 1 1 1
Sopir Ambulan ASN
14 0 1 1 1
Penjaga
15 keamanan
1 1 1 0
NON
ASN

16 Perawat 10 9 ASN 6 6 0
1 Non
ASN
Perawat desa 0 3 3 0
(pustu/poskedes)

17 Perawat gigi 1 ASN 1 1 0

18 Bidan 11 6 ASN 12 12 1
5 Non
ASN

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 28


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
Bidan 8 12 12 4
pustu/Poskesdes 7 ASN
1 Non
ASN

19 Tenaga Gizi 0 1 1 1
20 Ahli Tenaga 0 1 1 1
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 ASN 1 1 0
Tenaga kesehatan
lingkungan
22 Tenaga kesehatan 1 Kontrak 1 1 0
masyarakat BOK
23 Epidemologi 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 41 30 ASN 61 61 23
11 Non
ASN

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 29


a) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Munjul berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang
didapatkan dari APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun
2017 dan 2018 tidak ada operasional APBD dikarenakan semua
retribusi dan tindakan tidak dipungut biaya (gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Munjul dari
berbagai sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 54.789.525 77.821.200 41.865.500 20.981.700
APBD
Bantuan
2 Operasional 367.911.600 422.212.300 579.926.500 616.086.300
Kesehatan
Kapitasi
3 996.000.00 997.567.800 862.355.340 831.086.948
JKN

Jumlah 1.418.701.125 1.497.601.300 1.484.147.340 1.468.154.948

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Munjul kurang lengkap/
belum sesuai dengan standar. Beberapa sarana masih perlu
perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan berat.
Puskesmas Munjul sudah memiliki ambulans yang memadai
untuk pelayanan rujukan kegawatdaruratan PONED 24 jam.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 30


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung 1 1 0 0
Puskesmas
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung 7 1 6 0
Poskesdes
4 Mobil 1 1 0 0
Operasional
5 Pusling 1 1 0 0
6 Ambulans 0 0 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor 3 2 1 0
Operasional
9 Alat kesehatan 304 200 70 34

2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas


Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil
penilaian kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang,
komponen kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (83,42%)
dan pengembangan masih kurang (69,83%).

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 31


Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
essensial
1. KIA dan KB 112,21 Baik
2. Gizi 73,15 Cukup
3. Promkes 73,72 Cukup
4. Kesehatan lingkungan 80,98 Cukup
5. Pencegahan dan pengendalian
penyakit
- Penyakit menular 79,20 Cukup
- Penyakit tidak menular 67,70 Cukup
- Surveilans dan imunisasi 97,02 Baik
Jumlah 83,42 Cukup
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 66,67 Cukup
Kesehatan Olahraga 48,57 Kurang
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 87,42 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi 61,06 Kurang
Jumlah 69,83 Kurang

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Munjul Kecamatan
Majalengka cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena
adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena
banyak pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota.
Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah
kunjungan pasien di Puskesmas Munjul dan jaringannya.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 32


Tingkat kunjungan di Puskesmas Munjul makin meningkat setiap
tahun.. Hal ini karena Puskesmas Munjul berada di wilayah perkotaan
dan meningkatnya jumlah penduduk.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Munjul setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas
Majalengka 884 894 903 925 502
kulon
2 Poskesdes Cijati 364 361 371 386 195
3 Poskesdes
752 775 803 814 421
Munjul
4 Poskesdes
486 495 507 523 231
Sidamukti
5 Poskesdes
425 439 443 465 238
Cikasarung
6 Poskesdes
416 447 467 481 224
Tarikolot
7 Poskesdes
694 743 776 784 374
Babakan jawa

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 33


Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5
Series2 26965 27197 27446 25192 18002
Series1 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum


Puskesmas Munjul Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5
Series2 2187 2276 2565 2498 1501
Series1 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi


Puskesmas Munjul Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 34


Grafik Kunjungan Poli KIA
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5
Series2 1886 1979 5357 7089 5256
Series1 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA Puskesmas


Munjul Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli KB


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5
Series2 2011 2123 1969 1957 1501
Series1 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KB Puskesmas


Munjul Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 35


Grafik Kunjungan PONED
100%
99%
98%
97%
96%
95%
94%
93%
92%
91%
1 2 3 4 5
Series2 114 82 66 70 82
Series1 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 5. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Munjul


Tahun 2016-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Munjul melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Puskesmas. Hasil dari surver tersebut diperoleh Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) yaitu 78,7% dengan kategori baik.

3,35
3,3
3,3
3,25 3,22
3,2
3,2 3,18

3,15
3,1 3,1
3,1 3,06 3,06
3,04
3,05
3
2,95
2,9
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Series1

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 36


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS PUSKESMAS

3.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat


Wilayah kerja Puskesmas Munjul yang berada di kawasan perkotaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Munjul pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin
masih mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah 1. Tingkat pendapatan
penduduk yang tinggi penduduk
2. Banyak penduduk 2. Kemudahan mengakses
pendatang/urban dengan sarana pelayanan kesehatan
mobilisasi tinggi dengan dukungan
3. Tingkat persaingan ekonomi infrastruktur dan sarana
yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang
tidak memiliki jaminan
kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah
lain

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 37


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Munjul
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes
Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan 1. Tingkat kesejahteraan
yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses
pemikiran paradigma sakit saryankes
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Munjul dengan jaringan 1 (Satu) Puskesmas Pembantu
serta 7 (Tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring
Puskesmas Munjul Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang
berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Munjul
seperti Puskesmas Majalengka dan Puskesmas Panyingkiran.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan


pelayanan kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas
Munjul bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan
menangkap peluang potensi pengembangan layanan dan peningkatan
kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behaviour) masyarakat.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 38


Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas
sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tingg masyarakat
2. Pemenuhan distribusi obat 2. Kemudahan akses terhadap
sesuai LPLO masih tidak fasyankes
sesuai harapan dari dinas
kesehatan

A. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar
Akreditasi Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh
Puskesmas Munjul telah membentuk suatu budaya organisasi
baru. Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi
BLUD akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya
menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi
kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Munjul
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan
keuangan, persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 39


pengelolaan keuangan BLUD, persiapan data dan dokumen
pendukung serta persiapan sarana dan prasarana.

c) Sumber Daya Manusia


Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya
manusia di Puskesmas Munjul yang disebabkan oleh peningkatan
kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum
baik melalui pendidikan formal maupun non formal berupa
pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan
melalui proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
serta perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun
tidak berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan
belum terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan
pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari
BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
Puskesmas Munjul sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas
Kesehatan maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun
2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh
Puskesmas, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM,
HIV, Pengelolaan barang daerah (ASPAK), kepegawaian dan
keuangan.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 40


e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Munjul seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk
pemeriksaan ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien,
unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave
untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis
teknologi tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN
Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa
renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan
ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan
dii usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 41


B. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di
Puskesmas Munjul adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Munjul dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di
bidangnya seperti dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, dan. Dengan
demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong
lengkap mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi,
pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS,
pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual,
konsultasi gizi, konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan
pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh
tenaga bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan
rujukan kegawat daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk
memenuhi keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan
kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Munjul
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui
pendekatan akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam
layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu
di khusus di instansi dan sebagainya.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 42


Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang
mandiri, dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang
mengambil konsep one stop service dimana lansia dilayani secara
terpadu dalam satu ruangan dengan antrian khusus tanpa harus
melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum
lainnya merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
Puskesmas Munjul sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
Puskesmas Munjul memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas
petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah
satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas Munjul.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih
terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar
bagi Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Munjul dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat.
Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore,
Sifilis dan pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 43


Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan
anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),
Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi
perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi
kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan
pemukiman apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan
yang baik maka Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
Puskesmas Munjul sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga
rencana pengembangan program pelayanan kesehatan.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 44


5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Munjul
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Munjul untuk mencari
inovasi agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu,
Puskesmas Munjul akan mengembangkan electronic medical record (E-
medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Munjul juga akan membuka layanan pemeriksaan USG
oleh dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Munjul yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan
peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan
dibutuhkan jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai
perwujudan Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu
pasien menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat
maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas
yang terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat
parkir di lantai atas.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 45


Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun
pengembangan sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi
program UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan
jumlah peserta BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Munjul perlu
melakukan rencana pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 46


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada
dokumen RPJMD Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan
visi Pemerintah Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga
akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Munjul Tahun 2019 – 2023 :

“Puskesmas dengan Layanan yang Berkualitas Menuju


Kecamatan Majalengka RAHARJA”

Puskesmas dengan Layanan yang Berkualitas Menuju Kecamatan


Majalengka Raharja yang dimaksud adalah menjadi puskesmas yang
memberikan layanan yang berkualitas sesuai dengan visi kecamatan dan
kabupaten

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka yaitu: “RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan
SEJAHTERA (RAHARJA)”.

Visi Puskesmas Munjul sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan
kesehatan harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik
dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih
sehat.
Rencana Strategis Puskesmas Munjul 47
B. MISI PUSKESMAS MUNJUL
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi
Puskesmas adalah dengan:
1. Memelihara dan Meningkatkan Status Individu Keluarga dan
Masyarakat Beserta Lingkungan
2. Mengupayakan Pelayanan Kesehatan yang Terukur dan Bermutu
3. Membangun Koordinasi Lintas sector dan Lintas Program dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Peningkatan
Pengetahuan, Keterampilan dan Kesejahteraan

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Munjul membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan
tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas
dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS MUNJUL


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 48


- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan
kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Munjul adalah


sebagai berikut:

“Memberikan Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat dan Meningkatkan


Derajat Kesehatan”

D. SASARAN PUSKESMAS MUNJUL


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Munjul berdasarkan
tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan Meningkatnya Angka Kematian Ibu


1
derajat kesehatan kesehatan (AKI)
ibu dan anak keluarga, Angka Kematian Bayi
2
pengendalian (AKB)
penyakit menular Persentase balita gizi
3
dan tidak menular buruk
serta kualitas Pelayanan kesehatan
4
pelayanan usia sekolah dan remaja
kesehatan Pelayanan kesehatan
5 pada usia lanjut >60
tahun

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 49


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Persentase desa siaga


6
aktif Purnama Mandiri
Persentase desa STBM
7
dan PHBS
Persentase desa yang
8
mencapai UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi
13 HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14 pemasungan pada
ODGJ berat
Persentase desa yang
15
memiliki Posbindu PTM
Penyehatan makanan
16
dan minuman
Fasilitas pelayanan
kesehatan, tenaga
17 kesehatan dan
fasyankestrad memiliki
ijin
Mutu Pelayanan
18
Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 50


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mutu Pelayanan Pustu


19
dan Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan
sasaran. Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang
tepat melalui analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Kurangnya jenis
manajemen yang peningkatan
berlaku (akreditasi kapasitas
FKTP) (pelatihan)
petugas yang
sudah terpenuhi
2. Adanya 2. Keterbatasan
Komitmen anggaran
pimpinan operasional
(listrik, air,
internet,
kebersihan, dll)
3. Adanya Alat 3. Rendahnya
Kesehatan yang gaji/jasa
mencukupi untuk pelayanan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 51


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
beragam jenis pegawai non
layanan (alat PNS
pemeriksaan
umum,
pemeriksaan
penunjang EKG,
4. Adanya jenis
ketenagaan yang
mencukupi (dokter,
apoteker, dokter
gigi, perekam
medis, perawat,
bidan, ahli gizi,
perawat gigi,
sanitarian, analis
medis, kesehatan
masyarakat dan
administrasi)
5. Adanya akses
yang mudah
terjangkau
masyarakat
6. Adanya tarif
pelayanan yang
terjangkau dengan
subsidi dan non
subsidi
7. Adanya
layanan program
yang mendukung

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 52


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
promotif, preventif,
kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan
daya beli mutu pelayanan 1. Mengatasi
masyarakat melalui sistem keterbatasan
terhadap manajemen mutu anggaran
kesehatan yang baik dan operasional
peningkatan strata melalui peluang
akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas
ketersediaan alat (W3,O1)
kesehatan dan 2. Mengatasi
jenis layanan yang keterbatasan
dapat dipenuhi anggaran
(S3,O1) pemeliharaan
3. Mengoptimalkan sarana melalui
kondisi sarana peluang
pelayanan melalui peningkatan
pemeliharaan dan pendapatan
perawatan yang Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 53


Peluang ( O ) SO WO
baik (S4, O1) (W4,O1)
4. Mengoptimalkan 3. Mengatasi
tenaga pelayanan rendahnya
dengan panduan gaji/jasa
SOP Pelayanan pelayanan
(S5, O1) pegawai Non
5. Mengoptimalkan PNS melalui
informasi tarif peluang
pelayanan yang peningkatan
terjangkau kepada pendapatan
masyarakat luas Puskesmas
(S7, O1) (W5,O1)
2. Adanya Mengoptimalkan 1. Mengatasi
dukungan adanya komitmen keterbatasan
kebijakan pimpinan dengan anggaran
daerah tentang memanfaatkan operasional
pemenuhan adanya dukungan melalui
sarana dan kebijakan daerah perencanaan
operasional melalui perencanaan sesuai kebijakan
Puskesmas dan manajemen yang daerah (W3,O2)
baik (S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 54


Peluang ( O ) SO WO
3. Adanya 1. Mengoptimalka 1. Mengatasi
Kebijakan n ketersediaan alat keterbatasan
Universal kesehatan dan jenis jumlah tenaga
Health layanan yang dapat melalui peluang
Coverage (UHC) dipenuhi (S3, O3) peningkatan
sistem 2. Mengoptimalka pendapatan
Jaminan n kondisi sarana kapitasi JKN
Kesehatan pelayanan melalui (W1,O3)
Nasional tahun pemeliharaan dan 2. Mengatasi
2020 perawatan yang keterbatasan
baik (S4, O3) kapasitas
3. Mengoptimalka petugas
n tenaga pelayanan kesehatan
dengan panduan melaui peluang
SOP Pelayanan (S5, peningkatan
O3) pendapatan
4. Mengoptimalka kapitasi JKN
n informasi (W2,O3)
keberadaan, 3. Mengatasi
layanan JKN dan keterbatasan
keunggulan anggaran
Puskesmas melalui operasional
berbagai sarana melalui peluang
informasi (S6, O3) peningkatan
5. Mengoptimalka pendapatan
n informasi layanan kapitasi JKN
program yang dapat (W3,O3)
diperoleh 4. Mengatasi
masyarakat di keterbatasan
Puskesmas (S8, O3) anggaran

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 55


Peluang ( O ) SO WO
pemeliharaan
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
kapitasi JKN
(W4,O3)
Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya 2. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
jumlah Fasilitas adanya sistem keterbatasan
Kesehatan manajemen mutu tenaga
Tingkat Pertama akreditasi kesehatan untuk
(FKTP) Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak
kompetitor dan 3. Mengoptimalkan Fasilitas
jarak yang jenis layanan dan Kesehatan
terlalu dekat keunggulan Kompetitor yang
antar FKTP Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat
4. Mengoptimalkan (W1, T1)
layanan program 2. Mengatasi
dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi menjangkau
layanan Puskesmas peserta JKN di
(S8, T1) luar wilayah
dengan
tekhnologi
komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP
(W6, T1)

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 56


Peluang ( O ) SO WO
2. Kesadaran 1. Mengoptimalka Mengatasi
masyarakat n mutu pelayanan rendahnya
tentang hukum melalui sistem gaji/jasa
manajemen mutu, pelayanan pegawai
panduan SOP Non PNS untuk
pelayanan dan mengatasi
pelaksanaan kesadaran
akreditasi masyarakat
Puskesmas sebagai tentang hukum
dasar hukum (W5,T2)
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalka
n komitmen
pimpinan tentang
masalah
perlindungan
hukum (S2,T2)
3. Kebijakan 1. Mengoptimalka Mengatasi
pelayanan JKN n mutu pelayanan rendahnya gaji/
yang berubah- melalui sistem jasa pelayanan
ubah dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS
menguntungkan panduan SOP untuk mengatasi
pelayanan dan kebijakan
pelaksanaan pelayanan yang
akreditasi berubah-ubah dan
Puskesmas sebagai tidak
kebijakan menguntungkan
pelayanan JKN di (W2.T2)
Puskesmas (S1, T3)

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 57


Peluang ( O ) SO WO
2. Mengoptimalka
n komitmen
pimpinan tentang
kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkat Meningkatn 1 Peningkatan 1 Menetapkan


kan ya pelayanan Layanan One Stop
derajat kesehatan kesehatan Service untuk lansia
kesehatan keluarga, ibu, anak, dan posyandu lansia
ibu dan perbaikan remaja, dan dengan pemenuhan
anak, gizi, lansia alkes dan Bahan
status gizi kesehatan Habis Pakai
dan lingkungan, posyandu lansia
pengendali pengendalia 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
an dengan n penyakit masalah gizi untuk ibu dan anak
pelayanan menular kurang dan seperti ANC terpadu,
kesehatan dan tidak buruk pada persalinan 24 jam,
bermutu. menular bayi, balita, konseling laktasi,
serta ibu hamil konseling gizi,
kualitas dan ibu pemeriksaan MTBS,
pelayanan menyusui KB pasca salin,
kesehatan skrining risti pre
eklampsia

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 58


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

3 Peningkatan 3 Menetapkan
upaya anggaran
promosi peningkatan
kesehatan kapasitas kader
dan setiap tahun dan
pemberdayaa meningkatkan
n promosi kesehatan
masyarakat melalui media sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual
menular dan dan HIV, layanan
tidak IVA, Posbindu
menular
serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan kerjasama dengan
dan BPM, klinik dan RS
kerjasama melalui supervisi
jejaring dan dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan,
kecukupan mencukupi
dan kualitas kebutuhan jenis

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 59


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

SDM, sarana SDM sesuai standar


prasarana akreditasi
dan Puskesmas dan
perbekalan pengadaan obat
kesehatan. serta perbekalan
kesehatan melalui
kapitasi JKN
7 Pengembang 8 Menetapkan layanan
an layanan klinik IMS-HIV dan
sesuai UGD dan persalinan
kebutuhan 24 jam
masyarakat
dan
kebijakan
bidang
Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 60


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan,


Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat
dalam Lampiran (contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Munjul pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. PendaptanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan


baru berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN
Kapitasi dan Non Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit
Pengembangan Usaha misalnya membuat kantin dan parkiran)

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 61


Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Puskesmas Munjul pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
SUMBER
TAHUN 2021
DANA
KEGIATAN SUB KEGIATAN
TARGET
(Rp)

Operasional Pelayanan
100% 1,600,739,070.00
Penyediaan Puskesmas
Layanan Administrasi Pelayanan 100% 31,000,000.00
Kesehatan 136.836.000
untuk UKM Promotif dan preventif 100%
dan UKP
Rujukan Pelayanan Kesehatan JKN
100% 1.088.422.081
Tingkat FKTP Kapitasi BLUD
Kabupaten Obat dan bahan medis habis
100% 98.921.399
pakai
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan
Kesehatan dan neonatal yang dilakukan
19.443.424
JKN FKTP oleh bidan atau dokter, sesuai 100%
Non kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 62


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Sub Kegiatan Pengelolaan


Pelayanan Kesehatan Ibu 100% 15.120.000
Hamil
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
Kegiatan 18.700.000
Bersalin APBD
Penyediaan
Sub Kegiatan Pengelolaan 100%
Layanan Pelayanan Kesehatan Balita 3,800,000.00
Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
Untuk Pelayanan Kesehatan Gizi 100%
74.550.000
UKM dan Masyarakat
Sub Kegiatan Pengelolaan
UKP 100%
Pelayanan Kesehatan Kerja
Rujukan 8.000.000
dan Olahraga
Tingkat Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100% 40.600.000
Kabupaten
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan 100% 167.275.000
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan 100% 104.480.000
Surveilans Kesehatan
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 62.400.000
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi 100% 104.480.000
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Covid 19

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 63


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan
dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan


partisipasi pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan
diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan
oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya
mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang
berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas Munjul 64


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS MUNJUL TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan
kesehatan bermutu.

KONDISI
TARGE TARGET TARGE
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
T 2021 2022 T 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific
Date Rate/ASDR) yang
diperoleh dari catatan
1 UHH 73,28 73,37 73,45 73,53
registrasi mortalitas secara
time series atau secara tidak
langsung denga program
Mortpak Lite

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 65


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Jumlah kematian ibu 1. Program
1. Peningkatan
pada tahap Pengelolaan
Angka pelayanan
kehamilan dan Kesehatan
1 Kematian Ibu 0 0 0 0 kesehatan ibu,
kelahiran / Jumlah Masyarakat
(AKI) anak, remaja,
Kelahiran Hidup x Puskesmas
dan lansia
100.000 KH Munjul (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus
masalah gizi
kematian bayi pada
Angka kurang dan
usia 0-1 tahun /
2 Kematian Bayi 1,24 3,04 3,03 3,02 buruk pada bayi,
Jumlah Kelahiran
(AKB) balita, ibu hamil
Hidup pada tahun
dan ibu
tertentu x 1.000 KH
menyusui
Persentase (Jumlah balita 3. Peningkatan
3 balita gizi dengan BB sangat 0,30 0,25 0,2 0,1 upaya promosi
buruk kurang / jumlah kesehatan dan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 66


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
balita yang pemberdayaan
ditimbang ) x 100% masyarakat

(Jumlah anak dan


remaja usia 7-15
tahun di sekolah dan 4. Peningkatan
luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan penyakit menular
kesehatan usia
4 pelayanan kesehatan 100 100 100 100 dan tidak
sekolah dan
sesuai standar / menular serta
remaja
jumlah seluruh anak kesehatan
dan remaja usia 7-15 lingkungan
tahun di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah seluruh
Pelayanan 5. Peningkatan
lansia yang
kesehatan pada pembinaan dan
5 mendapatkan 96,71 100 100 100
usia lanjut >60 kerjasama
pelayanan kesehatan
tahun jejaring dan
sesuai standar /

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 67


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
jumlah seluruh jaringan
lansia di wilayah Puskesmas
kerja Puskesmas)
x100%
Persentase (Jumlah desa siaga
desa siaga aktif aktif purnama
6 40 40 40 55
Purnama mandiri / jumlah
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase melaksanakan STBM
7 desa STBM dan dan PHBS / jumlah 59 70 75 85
PHBS seluruh desa yang
ada) x 100%
Persentase (Jumlah desa UCI /
8 desa yang jumlah seluruh desa 94,98 100 100 100
mencapai UCI yang ada) x 100%
Persentase KLB (Jumlah KLB yang
9 100 86 88 90
yang ditanggulangi < 24

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 68


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
ditanggulangi < jam / jumlah KLB
24 jam yang ada) x 100%
(Jumlah semua
kasus TB yang
sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
/ jumlah semua
pengobatan TB
kasus TB yang
diobati dan
dilaporkan) x 100%
(Jumlah penderita
baru PB satu tahun
sebelumnya dan MB
RFT penderita dua tahun
11 41,18 100 100 100
kusta sebelumnya
menyelesaikan
pengobatan / jumlah
penderita baru PB

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 69


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
satu tahun
sebelumnya dan MB
dua tahun
sebelumnya yang
mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita
DBD meninggal /
Case Fatality jumlah semua
12 0 0 0 0
Rate DBD penderita DBD yang
ditemukan dan
ditangani) x 100%
(Jumlah orang
Orang berisiko
beresiko terinfeksi
terinfeksi HIV
HIV yang
13 mendapatkan 85,42 100 100 100
mendapatkan
pemeriksaan
pemeriksaan HIV
HIV
sesuai standar di

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 70


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Puskesmas dan
jaringannya dalam
kurun waktu 1
tahun / Jumlah
orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien
Cakupan
pasung yang
temuan kasus
ditemukan / jumlah
14 pemasungan 0 0 0 0
ODGJ dalam periode
pada ODGJ
waktu tertentu) x
berat
100
(Jumlah desa yang
Persentase
memiliki Posbindu
desa yang
15 PTM/ jumlah 100 100 100 100
memiliki
seluruh desa yang
Posbindu PTM
ada) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 71


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah TPM
Penyehatan dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM 65,30 75 76 80
minuman di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah Fasyankes
Fasilitas dan fasyankestrad
pelayanan memiliki ijin /
kesehatan, jumlah seluruh
17 66,67 70 75 80
tenaga fasyankes dan
kesehatan dan fasyankestrad di
fasyankestrad wilayah kerja
memiliki ijin Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan 2. Program
Mutu (Rata-rata nilai IKM mutu pelayanan, pengelolaan
18 Pelayanan dan PKP Puskesmas 78 80 85 90 kecukupan dan pelayanan
Puskesmas / 80%) x 100% kualitas SDM, BLUD
sarana prasarana Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 72


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
dan perbekalan Sukomulyo
kesehatan. (BLUD
Puskesmas)

2.
Pengembangan
Mutu
(Rata-rata nilai strata layanan sesuai
Pelayanan
19 pustu dan Poskesdes 78 80 85 90 kebutuhan
Pustu dan
/ 80%) x 100% masyarakat dan
Poskesdes
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 73


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS MUNJUL

KONDISI TARGET PER


INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL TAHUN
PROGRAM
2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas
Cakupan pelayanan
1 sesuai standar / jumlah seluruh 83,98 93% 94% 95%
nifas
sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar
2 100 100 100 100
kesehatan remaja / jumlah seluruh remaja di wilayah
kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan
Pelayanan KN
3 kunjungan neonatal sesuai standar / 78,87 100 100 100
Lengkap
jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 74


2. (Jumlah balita dengan BB sangat
Persentase Balita Gizi
4 kurang dan BB kurang / jumlah 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
balita yang ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah
setingkat SD, SMP (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP,
dan SMA yang SMA yang melaksanakan penjaringan
5 melaksanakan kesehatan / jumlah seluruh sekolah 100 100 100 100
pemeriksaan setingkat SD, SMP, SMA di wilayah
penjaringan kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun
sampai 59 tahun yang mendapatkan
Pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standar
6 96,71 100 100 100
pada pra lansia / Jumlah semua penduduk usia 45
tahun sampai 59 tahun di wilayah
kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa (Jumlah desa siaga aktif / jumlah
7 30 100 100 100
siaga aktif seluruh desa di wilayah kerja) x 100%

PROGRAM PENGELOLAAN PUSKESMAS MUNJUL

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 75


KONDISI TARGET PER
INDIKATOR KONDISI TARGET PER TAHUN
NO FORMULASI AWAL TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM
PROGRAM FORMULASI AWAL
2020 2021
2021 2022
2022 2023
2023
2020
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5
Nilai IKM Puskesmas dalam
Persentase rumah pilar STBM / jumlah seluruh rumah
Survey
8 Kepuasan Masyarakat Nilai IKM dalam Survey Kepuasan 66,7 70% 75% 85%
1 tangga STBM tangga di wilayah kerja Puskesmas) x 77,30 80 80 80
sesuai metodologi penelitian Masyarakat
100%
deskriptif kualitatif
(Jumlah TTU yang diperiksa
Persentase TTU Adanya program pencegahan dan
Adanya
9 Program Pencegahan penyehatan lingkungan / jumlah 65,30 85% 90% 95%
2 bersanitasi dasar pengendalian infeksi di Ya ya ya ya
dan Pengendalian Infeksi seluruh TTU yang ada) x 100%
Puskesmas
(Jumlah rumah tangga ber PHBS /
Persentase rumah (Jumlah peserta JKN Puskesmas
10 jumlah seluruh rumah tangga di 42,86 100 100 100
Utilisasi peserta
tangga berJKN
PHBSdi yang berkunjung ke Puskesmas /
3 wilayah kerja Puskesmas) x 100% 59 15 15 15
Puskesmas jumlah seluruh peserta JKN
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi Puskesmas) x 100%
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL (Jumlah SDM terpenuhi / jumlah
bayi 0-11 bulan) x 100%
SDM yang dibutuhkan sesuai
4 Persentase SDM terpenuhi (Jumlah penyakit potensi wabah yang 67 60 65 70
Persentase penyakit Rencana Kebutuhan Puskesmas)
dilakukan penylidikan epidemiologi /
12 potensi wabah yang x 100% 100% 100% 100% 100%
jumlah penyakit potensi wabah) X
dilakukan
Persentase saranaPE prasarana (Jumlah sarana prasarana dan
5 100% 64 60 60 65
dan alkes terpenuhi alkes terpenuhi / jumlah sarana

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 76


(Jumlah
prasarana
semua
yangkasus
dibutuhkan
TB yang
diobati
sesuai ASPAK)
dan dilaporkan
x 100% selama
Notifikasi kasus TB
13 periode satu tahun / jumlah 160 165 170 175
yang diobati (CNR) (Jumlah obat dan BMHP
penduduk di wilayah kerja
Persentase obat dan BMHP terpenuhi / jumlah obat dan
6 Puskesmas) x 100.000 80 83 85 87
terpenuhi BMHP yang dibutuhkan sesuai
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
perencanaan kebutuhan) x 100%
menyelesaikan pengobatan / jumlah
(Jumlah Poskesdes sesuai
Persentase
14 Kasus Poskesdes
defaulter sesuai
kusta kasus baru PB/MB yang mulai 0% 0% 0% 0%
7 standar / jumlah Poskesdes di 44 62 64 66
standar pengobatan pada periode yang sama)
wilayah kerja) x 100%
x 100%
(Jumlah pustu sesuai standar /
(Jumlah kasus baru penderita DBD
8 Persentase Pustu sesuai standar jumlah seluruh pustu di wilayah 33,3 66,7 66,7 66,7
Insiden / angka dalam kurun waktu tertentu /
15 kerja) x 100% 11,4 11 10 9,5
kesakitan DBD jumlah populasi dalam kurun
tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA
(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-
16 yang mendapatkan AIDS / jumlah seluruh sekolah 17,45 100 100 100
penyuluhan setingkat SMP, SMA di wilayah kerja)
HIV/AIDS) x 100%
KONDISI TARGET PER
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL TAHUN
PROGRAM
2020 2021 2022 2023

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 77


( Jumlah penderita ODGJ berat yg
Cakupan pelayanan
mendapat pelayanan kesehatan jiwa
17 kesehatan ODGJ 66,28 100 100 100
/ estimasi jumlah penderita ODGJ
Berat
berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia
15-59 tahun mendapat skrining
Pelayanan kesehatan
18 kesehan / jumlah warga usia 15-59 58,21 100 100 100
usia produktif
tahun yang ada dis wilayah kerja
dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL /
19 65,30 71 75 80
kesling di TPM jumlah TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki
Rumah Sakit yang ijin operasional berlaku / jumlah
20 100 100 100 100
memiliki ijin seluruh klinik dan RS di wilayah
operasional kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang
Tenaga kesehatan memiliki ijin berlaku / jumlah
21 100 100 100 100
memiliki ijin seluruh tenaga kesehatan di wilayah
kerja) x 100%
Persentase sarana
(Jumlah sarana kefarmasian yang
22 kefarmasian yang 100 100 100 100
memiliki ijin berlaku / jumlah
berijin

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 78


seluruh sarana kefarmasian di
wilayah kerja) x 100%

(Jumlah tenaga penyehat tradisional


Persentase penyehat
yang memiliki ijin berlaku / jumlah
23 tradisional berijin / 0 55 60 65
seluruh tenaga penyehat tradisional
terdaftar
di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Munjul  Lampiran 79


AA. RENSTRA PUSKESMAS BANJARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Banjaran.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Banjaran.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Banjaran.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 1


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah No 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2019 No 12)
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2019 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Majalengka, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Majalengka Nomor 110 Tahun 2020 tentang perubahan asas
Peraturan Bupati No 42 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah di Lingkungan Kabupaten
Majalengka.
i. Peraturan Bupati No 128 tahun 2020 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
j. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.746-Dinkes/2019 Tentang
Penetapan Pusat Kesehatan Masyarakat Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar di Kabupaten Majalengka.
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 2
k. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor
440/Kep 56 -Yankes/2021 tanggal 03 Agustus 2021 tentang Struktur.
l. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V PROGRAM KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANJARAN


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Banjaran merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Banjaran dan UPT Puskesmas Banjaran berada di wilayah desa
Banjaran.
Puskesmas Banjaran awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non
DTP dua lantai pada tahun 2015 sedangkan bangunan PONED dibangun pada
tahun 2013. Puskesmas Banjaran ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP
PONED yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor
445/Kep.746-Dinkes/2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Banjaran berada di
Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat 108°161 - 108°211 LS dan 6°581 - 7°031 BT).

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Argapura
Sebelah Timur : Kabupaten Kuningan
Sebelah Selatan : Kecamatan Talaga
Sebelah Barat : Kecamatan Bantarujeg

Adapun Luas Wilayah : 41,98 Km², yang terdiri dari


Sawah : 103,495 Ha
Bukan Sawah : 2.537,39 Ha

Puskesmas Banjaran secara administratif meliputi 13 desa, yaitu:


1. Desa Sunia
2. Desa Sunia Baru
3. Desa Darmalarang
4. Desa Genteng
5. Desa Sangiang
6. Desa Girimulya
7. Desa Cimeong
8. Desa Panyindangan
9. Desa Kareo
10. Desa Sindangpala
11. Desa Hegarmanah
12. Desa Kagok
13. Desa Banjaran

Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa terjauh : 12 km


Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 22 km

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 4


Puskesmas Banjaran merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjaran yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjaran di
Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Banjaran merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.

Puskesmas Banjaran sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun


2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Banjaran Kabupaten Banjaran berlokasi di Jl Raya


Banjaran No 2, Desa Banjaran, Kec. Banjaran Kabupaten Majalengka, dengan
wilayah kerja sebanyak 13 desa di wilayah kecamatan Banjaran. UPT
Puskesmas Banjaran didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu, 7
Poskesdes, dan 48 Posyandu Balita serta 8 Posyandu Lansia.

Tahun 2017 Puskesmas Banjaran meraih sertifikat akreditasi


Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Banjaran meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 5


b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Banjaran meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Banjaran juga


melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Banjaran telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- NGADERES (Ngajak Kader Pinter Kesehatan)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 6
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Banjaran juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Banjaran Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 7
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sunia
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 8
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sangiang
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Kareo

2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 9


d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 10
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 11
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Banjaran meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Banjaran sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
dokter, dokter gigi, tenaga ahli teknologi laboratorium medik,tenaga
teknis kefarmasian,akuntan , nutrisionis tenaga administrasi, tenaga
kebersihan, sopir dan security. Sebagian tenaga masih berstatus non
ASN.

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Banjaran :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 2 ASN 3 3 1

2 Dokter gigi 0 1 1 1
3 Apoteker 1 1 ASN 1 1 0
4 Asisten Apoteker 0 1 1 1

5 Administrasi 1 1 ASN 2 2 1
Kepegawaian

6 Bendahara (1 0 3 3 3
orang akuntan)

7 Pengadministrasi 2 1 ASN,1 Honor 3 3 1


Umum Puskesmas

8 Sistem Informasi 1 1 ASN 1 1 0


Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 Kontrak BOK 1 1 0

12 Perekam Medis 0 1 1 1

13 Kebersihan 2 1 PHL,1 Honor 2 2 0


Puskesmas
14 Sopir Ambulan 2 1 PHL,1 Honor 2 2 0
Puskesmas
15 Penjaga 2 1 PHL,1 Honor 2 2 0
keamanan Puskesmas

16 Perawat 5 2 ASN 6 6 1
3 Honor
Puskesmas
Perawat desa 2 2 ASN 3 3 1
(pustu/poskedes)
17 Perawat gigi 2 1 ASN, 1 Honor 2 2 0
Puskesmas
18 Bidan 11 6 ASN 11 11 0
5 Honor
Puskesmas
Bidan 13 6 ASN,7 Honor 16 16 3
pustu/Poskesdes Puskesmas
19 Tenaga Gizi 0 1 1 0
20 Ahli Tenaga 1 Kontrak BOK 1 1 0

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 13


Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 Kontrak BOK 2 1 1
Tenaga
kesehatan
lingkungan
22 Promkes 1 1 ASN 1 1 0
23 Epidemologi 1 1 ASN 1 1 0
Kesehatan

69 69 18
JUMLAH 51

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Banjaran berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Banjaran dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 92.632.135 53.579.058 21.330.764 15.360.000
APBD
Bantuan
2 Operasional 333.353.500 352.427.000 467.445.000 505.845.450
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 506.364.429,4 559.140.896 526.649.333 582.991.238

4 Non Kapitasi 51.305.000 59.245.000 47.440.000

Jumlah 932.350.064,4 1.016.451.954 1.074.670.097 1.151.636.688

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Banjaran cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2015. Beberapa sarana
masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan berat.

Puskesmas Banjaran belum memiliki mobil jenazah dan ambulans


yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan melayani
rujukan kegawatdaruratan PONED.

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 14


Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 3 3 0 0
3 Gedung Poskesdes 7 7 0 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 1 0 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 3 2 1 0
9 Alat kesehatan 624

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS BANJARAN


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (80,98%) dan
pengembangan masih kurang (47,46%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 100,33 Baik
2. Gizi 85,73 Cukup
3. Promkes 96,59 Baik
4. Kesehatan lingkungan 83,83 Sedang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 46,64 Kurang
- Penyakit tidak menular 57,61 Kurang
- Surveilans dan imunisasi 96,17 Baik
Jumlah 80,98 Cukup
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 55 Kurang
Kesehatan Olahraga 50 Kurang
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 32,89 Kurang
Upaya Kesehatan Sekolah 97,13 Baik
Kesehatan Gigi 49.75 Kurang
Jumlah 47,46 Kurang

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banjaran Kecamatan Banjaran
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 15
dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki
pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas
Banjaran dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Banjaran makin meningkat setiap
tahun. Walaupun Puskesmas Banjaran berada di wilayah pedesaan karena
akses jalan yang mudah dan bagus sehingga tidak menghambat baik waktu
maupun biaya untuk berkunjung ke Puskesmas. Tetapi pada tahun 2020
mengalami penurunan dikarenakan pandemi (covid 19).
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Banjaran setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Banjaran 12.767 22.562 22.704 27.032 25.891
2 Pustu Sunia 1.202 1.173 1.673 2.386 1.982
3 Pustu Kareo 425 329 225
4 Pustu Sangiang 1.158 1.031 990 1.205 895
5 Poskesdes
56 246 451 480
Hegarmanah
6 Poskesdes
25 29 33
Sindangpala
7 Poskesdes Genteng 115 110 115 120 120
8 Poskesdes Cimeong 97 94 82 93 85
9 Poskesdes
66 90
Panyindangan
10 Poskesdes Girimulya 261 170 128 157 127
Jumlah 15.600 25.196 26.388 31.868 29.928

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


9000
7675 7675
8000 7196
7000
5732
6000
4624
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Banjaran Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 16


Grafik Kunjungan MTBS
900
786
800 719 743 739

700
600
462
500
400
300
200
100
0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Banjaran Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Gigi


1400
1247
1200
1014
968
1000
795
800 657

600

400

200

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas Banjaran


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 17


Grafik Kunjungan Laboratorium
1800
1521 1544
1600
1400 1297

1200
1000 856
800
600
400
200
0
2017 2018 2019 2020

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Banjaran Tahun 2017-2020

Grafik Kunjungan KIA KB


400 359 358
346
350 325
281
300

250

200

150

100

50

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Banjaran Tahun 2016-2020

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 18


Grafik Kunjungan Poned
250
218
198
200
167 171 168

150

100

50

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Banjaran


Tahun 2016-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Banjaran melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Banjaran cukup tinggi
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 79%.

Grafik Tingkat Kepuasan


4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2019 2020

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 19


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Banjaran yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Banjaran pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Cakupan kunjungan ibu hamil K4
- Masih adanya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Banjaran adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Fasyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 20


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Banjaran
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya pelayanan skrining Kesehatan pada usia produktif
- Tingginya prevalensi dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Banjaran dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu serta 7
(tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Banjaran
Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Banjaran seperti Puskesmas Talaga dan Maja.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Banjaran bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
masih rendah dibanding jumlah
penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 21
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Banjaran telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Banjaran dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Banjaran yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Banjaran sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2020.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Banjaran seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 22


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Banjaran adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Banjaran dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker),
perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Banjaran adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 23
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Banjaran sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Banjaran memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Banjaran.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Banjaran dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 24


Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Banjaran sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Banjaran setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Banjaran untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Banjaran akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Banjaran juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Banjaran yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2
7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Banjaran perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 25
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023 . Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Banjaran Tahun 2019 – 2023 :

“Terwujudnya Kecamatan Sehat yang Mandiri Menuju Majalengka


Raharja 2023”

Menuju masyarakat Banjaran mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud


adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyarakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota


Majalengka yaitu: “KECAMATAN SEHAT YANG MANDIRI MENUJU
MAJALENGKA RAHARJA TAHUN 2023”.

Visi tersebut akan diwujudkan dengan Misi ke-3 yaitu: “Memberdayakan


Kemandirian,Kesehatan,Perorangan,Keluarga dan Masyarakat Dalam
Lingkungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.”

Visi Puskesmas Banjaran sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS BANJARAN


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Memberikan pelayanan yang prima, merata dan terjangkau
3. Memberdayakan kemandirian,kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat dalam lingkungan perilaku hidup bersih dan sehat

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 26


4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya promotif
dan preventif
5. Meningkatkan kemitraan dengan lintas program dan lintas sektor

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Banjaran membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS BANJARAN


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Banjaran adalah sebagai


berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS BANJARAN


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Banjaran berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 27


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

kesehatan Pelayanan kesehatan pada usia


5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
7 Persentase desa STBM dan PHBS
Persentase desa yang mencapai
8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 28


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang
lainnya)
4. Adanya sarana yang
memadai (gedung,
kendaraan pusling) 2. Kurangnya jenis
5. Adanya jenis ketenagaan peningkatan kapasitas
yang mencukupi (dokter, (pelatihan) petugas
apoteker, perawat, bidan, yang sudah terpenuhi
perawat gigi, sanitarian, 3. Keterbatasan
analis medis, kesehatan anggaran operasional
masyarakat dan (listrik, air, internet,
administrasi) kebersihan, dll)
6. Adanya akses yang mudah 4. Keterbatasan
terjangkau masyarakat anggaran
7. Adanya tarif pelayanan pemeliharaan sarana
yang terjangkau dengan (gedung, alat
subsidi dan non subsidi kesehatan, kendaraan
8. Adanya layanan program 5. Rendahnya gaji/jasa
yang mendukung pelayanan pegawai
promotif, preventif, kuratif non PNS
dan rehabilitatif 6. Rendahnya
(pencegahan HIV, kanker kemampuan
leher rahim, hepatitis, Puskesmas
tuberkulosis, dll menjangkau peserta
JKN di luar wilayah
Puskesmas

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 29


Peluang ( O ) SO WO
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 30


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 31


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklamsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
Kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 32


BAB V
PROGRAM KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Banjaran pada tahun
2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & BOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang dilaksanakan oleh


Puskesmas Banjaran pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan


Masyarakat
TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA
Penyediaan Operasional Pelayanan Puskesmas 100% 592.289.749,19
Layanan Pelayanan Kesehatan JKN FKTP
100% 485.980.968,9
Kesehatan untuk Kapitasi
UKM dan UKP
Rujukan Tingkat
Daerah Obat dan bahan medis habis pakai 100% 13.750.000
APBD
Kabupaten/
Kota
Pelayanan Jasa pelayanan kebidanan dan
Kesehatan JKN neonatal yang dilakukan oleh bidan
FKTP Non 100% 92.558.780,29
atau dokter, sesuai kompetensi dan
Kapitasi kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 33


2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Kegiatan Sub Kegiatan Pengelolaan


100% 95.195.300
Penyediaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Layanan Sub Kegiatan Pengelolaan APBD
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Gizi 100% 57.607.000
Untuk UKM Masyarakat
dan UKP Sub Kegiatan Pengelolaan
Rujukan Pelayanan Kesehatan 100% 10.800.000
Tingkat Lingkungan
Daerah
Sub Kegiatan Pengelolaan
Kabupaten 100% 58.773.400
Pelayanan Promosi Kesehatan
Kota
Sub Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Penyakit Menular 100% 98.750.000
dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Operasional
100% 30.242.575
Pelayanan Puskesmas
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 57.600.000
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pemenuhan
Kebutuhan Sumber Manusia 100% 66.300.000
Kesehatan Sesuai Standar
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
Penduduk pada Kondisi 100% 300.000.000
Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid
19

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 34


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran 35


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS BANJARAN TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung dengan program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 36


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
1 Jumlah Kelahiran Hidup 1,28 2 2 2
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
2. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,05 0,04 0,03 0,03 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 3. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah seluruh lansia yang
4. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 70,02 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 40 40 40 55
siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 37


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Mandiri seluruh desa) x 100%

(jumlah desa yang


Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 92,31 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 100 100 100
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 58,82 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 38


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 80,89 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 100 100 100 100
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 75,33 77 78 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 39


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 79 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Banjaran (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 40


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS BANJARAN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 97,23 % 98 % 100% 100%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 100 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 3,6 3,4 3,2 3
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 75 % 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 91,25 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 100 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 17 18 20 25
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 13 11 10 9
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 100 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 62,13 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 75,33 77 78 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 43


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS BANJARAN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 79 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya Ya Ya Ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 12,97 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 54 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Banjaran  Lampiran 44


BB. RENSTRA PUSKESMAS LEUWIMUNDING
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
PUSKESMAS LEUWIMUNDING
TAHUN 2018 - 2023

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LEUWIMUNDING

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Leuwimunding.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
tahun 2019-2023 dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan
(biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
g. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
i. Keputusan Kepala Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 4442
Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023;
j. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Majalengka Tahun 2018-2023
k. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 30 Tahun 2019 tentang Rencana
Strategis Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka
Tahun 2018-2023

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2021;
n. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2022;
o. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 027/Kep.611-Ekbang/2020 tentang
Standar Satuan Harga Barang di Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran
2021;
p. Keputusan Bupati Majalengka Nomor 900/Kep.776A-Ekbang/2020 tentang
Standar Belanja Daerah di Kabupaten Majalengka untuk Tahun Anggaran
2021;
q. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/KEP.56-YANKES/2021 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Majalengka;

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab V RENCANA STRATEGIS
Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS LEUWIMUNDING


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Leuwimunding merupakan satu-satunya Puskesmas induk
di Kecamatan Leuwimunding dan Puskesmas Leuwimunding berada di
wilayah desa Leuwimunding.
Puskesmas Leuwimunding awalnya dibangun sesuai standar
Puskesmas non DTP satu lantai pada tahun 1984 yang kemudian ada
penambahan bangunan PONED pada tahun 2012, lalu mengalami renovasi
menjadi dua lantai pada tahun 2020.
Puskesmas Leuwimunding ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP
tanpa perawatan dan PONED yang berdasar Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka Nomor 824/17.1/Dinkes/2021.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding berada di
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, terletak di daerah
pedesaan (koordinat 6072’17” – 60.76’89” LS dan 108014’33” – 108035’31”
BT).

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Sumberjaya
Sebelah Timur : Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon
Sebelah Selatan : Kecamatan Rajagaluh
Sebelah Barat : Kecamatan Palasah

Adapun Luas Wilayah : 32,46 Km²

Puskesmas Leuwimunding secara administratif meliputi 14 desa, yaitu:


1. Desa Parakan
2. Desa Lame
3. Desa Mindi
4. Desa Rajawangi
5. Desa Leuwikujang
6. Desa Nanggerang
7. Desa Patuanan
8. Desa Tanjungsari
9. Desa Karangasem
10. Desa Heuleut
11. Desa Ciparay
12. Desa Leuwimunding
13. Desa Mirat
14. Desa Parungjaya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5


Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 2 – 10 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 22 km
Puskesmas Leuwimunding merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding
di Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka. Berdasarkan
karakterisistik wilayah, Puskesmas Leuwimunding merupakan Puskesmas
kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.

Puskesmas Leuwimunding sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43


Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Puskesmas Leuwimunding Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya


Utara Leuwimunding No. 54, Desa Leuwimunding, Kec. Leuwimunding
Kabupaten Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 14 desa di wilayah
kecamatan Leuwimunding. Puskesmas Leuwimunding didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 13 Poskesdes, dan 88 Posyandu Balita serta 8
Posyandu Lansia.

Tahun 2017 Puskesmas Leuwimunding meraih sertifikat akreditasi


Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Leuwimunding meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Leuwimunding meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Leuwimunding juga


melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Leuwimunding


telah dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Puspita (Puskesmas Peduli Balita)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7


umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Leuwimunding juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Leuwimunding Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Filariasis

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9
e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Lame
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Patuanan

2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan Puskesmas
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Leuwimunding meliputi
tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Leuwimunding
sudah memenuhi tenaga dokter, asisten apoteker, perawat, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, dan nutrisonis.
Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, perawat, bidan, apoteker,
sanitarian, terapis gigi dan mulut, pengelola keuangan, epidemiolog
kesehatan, penyuluh kesehatan masyarakat, perekam medik, tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, sopir dan security. Sebagian tenaga
masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Leuwimunding :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 2 ASN 3 2 1

2 Dokter gigi 1 1 ASN 1 1 0


3 Apoteker 0 - 1 1 1
4 Asisten Apoteker 2 1 ASN 1 1 0
1 THL
5 Administrasi 1 1 ASN 1 1 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 2 2 2

Pengadministarasi 0 1 1 1
7 Umum

Sistem Informasi 0 1 1 1
8 Kesehatan

Pengelola Barang 0 1 1 1
9 Aset Negara

Pengelola 0 1 1 1
10 Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 2 2 2

13 Kebersihan 2 2 THL 2 2 0

14 Sopir Ambulan 1 1 THL 1 1 0

15 Penjaga
keamanan 1 2 THL 1 1 1

16 Perawat 6 6 ASN 5 6 0

Perawat desa 2 2 ASN 2 2 0


(pustu/poskedes)
17 Perawat gigi 0 1 1 1
18 Bidan 13 4 ASN 4 4 0
3 PTT Prov.
6 THL

Bidan 14 12 ASN 14 14 0
pustu/Poskesdes 2 THL

19 Tenaga Gizi 2 2 ASN 1 1 0

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
20 Ahli Tenaga 1 1 ASN 1 1 0
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ 1 1 ASN 1 1 0
Tenaga
kesehatan
lingkungan
22 Tenaga 1 1 1 1
kesehatan
masyarakat
23 Epidemologi 1 1 1 1
Kesehatan

33 ASN
JUMLAH 51 3 PTT 51 51 15
14 THL

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Leuwimunding berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada
operasional APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak
dipungut biaya (gratis).

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Leuwimunding dari


berbagai sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 - - - 23.728.000
APBD
Bantuan
2 Operasional - - - 528.992.765
Kesehatan

3 Kapitasi JKN - - - 1.816.767.300

4 Non Kapitasi - - - 63.190.000

Jumlah - - - 2.432.678.065

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Leuwimunding cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2020. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang dan
berat.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


Puskesmas Leuwimunding belum memiliki mobil jenazah dan
ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawatdaruratan PONED.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 2 1 1 0
3 Gedung Poskesdes 13 13 0 0
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 0 0 0 0
8 Motor Operasional 3 3 0 0
9 Alat kesehatan 86 86 0 0

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS LEUWIMUNDING


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja baik, komponen kegiatan
Upaya kesehatan masyarakat essensial (82,46 %) dan pengembangan
(81,59%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 102,4 Baik
2. Gizi 84,04 Sedang
3. Promkes 68,46 Kurang
4. Kesehatan lingkungan 40.89 Kurang
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 79,79 Kurang
- Penyakit tidak menular 82,34 Sedang
- Surveilans dan imunisasi 84,17 Sedang
Jumlah 82,46 Baik
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 66,67 Kurang
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 64,76 Kurang
Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik
Kesehatan Gigi & Mulut 44,99 Kurang
Upaya Perawatan Kes. Masyarakat 68,48 Kurang
Upaya Kesehatan Jiwa 64,20 Kurang
Upaya Kesehatan Indera 45,68 Kurang
Jumlah 81,59 Baik

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding Kecamatan
Leuwimunding cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena
adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak
pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut
memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di
Puskesmas Leuwimunding dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Leuwimunding makin meningkat setiap
tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena Puskesmas Leuwimunding berada di wilayah perkotaan dimana
banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Leuwimunding setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas
57.656 58.020 58.192 71.288 31.822
Leuwimunding
2 Poskesdes Parakan 627 688 694 700 680
3 Pustu Lame 431 492 495 500 461
4 Poskesdes Mindi 369 412 413 417 389
5 Poskesdes Rajawangi 454 554 549 554 541
6 Poskeseds
266 276 264 266 243
Nanggerang
7 Poskesdes Patuanan 257 270 273 274 251
8 Pustu Patuanan 269 274 276 281 192
9 Poskesdes
540 539 541 547 483
Tanjungsari
10 Poskesdes
691 761 767 774 621
Karangasem
11 Poskesdes Heuleut 593 686 696 703 678
12 Poskesdes Ciparay 797 854 853 861 789
13 Poskesdes
698 768 782 790 692
Leuwimunding
14 Poskesdes Mirat 787 790 816 823 799
15 Poskesdes Parungjaya 394 451 462 467 311
16 Poskesdes
702 736 719 726 728
Leuwikujang
Jumlah 65.531 66.571 66.792 79.969 39.680

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


35000
30000 31026
27659 28999 28782
25000
20000
15000 15513
10000
5000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Leuwimunding Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli MTBS


12000
11026
10000 9672
8999 8782
8000

6000
5513
4000

2000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Leuwimunding Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Grafik Kunjungan Poli Gigi
3500
3000 3001 3098
2835
2500 2538
2000
1500 1417
1000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas


Leuwimunding
Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Laboratorium


4000
3500 3450
3000 3115 3023 2956
2500 2450
2000
1500
1000
500
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Leuwimunding Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


Grafik Kunjungan Poli KIA/KB
3000

2500 2478
2393
2000 2013 1909
1500

1000 954
500

0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli…

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Leuwimunding Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan PONED


140
120 125
110 109 111
100 98
80
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan…

Gambar 6. Grafik Kunjungan PONED Puskesmas Leuwimunding


Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Leuwimunding melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Leuwimunding cukup
tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 80,25%.

3,5

2,5

2
2019
1,5 2020

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding yang berada di kawasan
perdesaaan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi
berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Leuwimunding pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin sudah
menunjukan kinerja dengan kategori baik namun masih ada beberapa masalah
yaitu:
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Promosi Kesehatan
Capaian kinerja promosi kesehatan di Puskesmas Leuwimunding masih
dalam kategori kurang hal ini dikarenakan:
- Kurangnya ketersediaan SDM, maupun sumber daya yang lain yang berasal
dari tenaga ahli
- Petugas Promkes yang merangkap dengan tupoksi lain
- Komunikasi dan advokasi kembali ke pemangku kepentingan (steakholder)
terkait masalah peningkatan strata desi.
- Belum sepenuhnya kader mengerti tentang cara pengisian inventaris
posyandu.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Komunikasi dan advokasi dengan 1. Tingkat jumlah penduduk
lintas sektor 2. Tersedianya sarana prasarana
2. Masih ada kader yang belum penyuluhan dalam gedung dan luar
mendapat pelatihan gedung

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya penemuan kasus Covid-19 dan adanya kematian kasus covid-19
- Adanya kasus HIV dan Hepatitis
- Masih adanya temuan kasus baru TBC

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Populasi berisiko yang tersembunyi dan Puskesmas
belum terjangkau 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Lingkungan dan paparan pencemaran masyarakat miskin
dengan adanya Daerah Aliran sungai 3. Kemudahan akses fasyankes
hampir di seluruh Desa
4. Rendahnya minat masyarakat untuk
melakukan test secara dini
5. Kesadaran skrining kesehatan yang
masih rendah

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Leuwimunding dengan jaringan 2 (Dua) Puskesmas Pembantu
serta 13 (Tiga Belas) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas
Leuwimunding Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan
wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding seperti
Puskesmas Sumberjaya.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Leuwimunding
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah Bidan, Perawat dan tenaga lain belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan
3. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat
tentang Prosedur dan kriteria Rujukan
4.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23


B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Leuwimunding telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Leuwimunding
dilaksanakan melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan,
persiapan perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan
BLUD, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana
dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Leuwimunding yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui
pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Leuwimunding sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Leuwimunding seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Leuwimunding adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Leuwimunding dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker),
perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Leuwimunding
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Leuwimunding sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Leuwimunding memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat
ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan
fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan
prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Leuwimunding.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Leuwimunding dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di Puskesmas
Leuwimunding sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Leuwimunding
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Leuwimunding untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Leuwimunding akan
mengembangkan electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Leuwimunding juga akan membuka layanan pemeriksaan USG
oleh dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Leuwimunding yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Leuwimunding perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten/Kota Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.

Visi Puskesmas Leuwimunding Tahun 2019 – 2023 :

“Mewujudkan Keluarga Sehat Menuju Majalengka RAHARJA 2023”

Mewujudkan keluarga sehat menuju Majalengka Raharja dimaksud adalah


dengan Pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat memfasilitasi masyakat
sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten Majalengka


yaitu: “Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan Majalengka yang
RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA pada Tahun 2023”.

Visi Puskesmas Leuwimunding sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan
layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih
bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS LEUWIMUNDING


Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah
dengan:
1. Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan masyarakat yang merata
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang berkesinambungan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektor yang sinergis

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Leuwimunding membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 29


Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS LEUWIMUNDING


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Leuwimunding adalah


sebagai berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS LEUWIMUNDING


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Leuwimunding berdasarkan
tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri

7 Persentase desa STBM dan PHBS


Persentase desa yang mencapai
8
UCI
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 30
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Persentase KLB yang


9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 31


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
kendaraan pusling, sarana kebersihan, dll)
IPAL) 4. Keterbatasan
5. Adanya jenis ketenagaan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, dokter gigi, (gedung, alat
perekam medis, perawat, kesehatana,
bidan, ahli gizi, perawat kendaraan, IPAL, dll)
gigi, sanitarian, analis 5. Rendahnya gaji/jasa
medis, kesehatan pelayanan pegawai
masyarakat dan non PNS
administrasi) 6. Rendahnya
6. Adanya akses yang mudah kemampuan
terjangkau masyarakat Puskesmas
7. Adanya tarif pelayanan menjangkau peserta
yang terjangkau dengan JKN di luar wilayah
subsidi dan non subsidi Puskesmas
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas (S1,O1) pendapatan
2. Mengoptimalkan Puskesmas (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas (W3,O1)
perawatan yang baik (S4, 3. Mengatasi
O1) keterbatasan
4. Mengoptimalkan tenaga anggaran
pelayanan dengan pemeliharaan sarana
panduan SOP Pelayanan melalui peluang
(S5, O1) peningkatan
5. Mengoptimalkan pendapatan
informasi tarif pelayanan Puskesmas (W4,O1)
yang terjangkau kepada 4. Mengatasi rendahnya
masyarakat luas (S7, O1) gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 32


Peluang ( O ) SO WO
pendapatan
Puskesmas (W5,O1)

2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi


kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi


Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas melalui peningkatan
berbagai sarana informasi pendapatan kapitasi
(S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
(S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 33


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas (S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 34


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas dan pengadaan
dan perbekalan obat serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui kapitasi
JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 35


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Leuwimunding pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendaptan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Rencana Strategis Puskesmas 36


Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas Leuwimunding pada tahun 2021
adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN


SUB 2018 2019 2020 2021 2022 2023
KEGIATAN SUMBER DANA
KEGIATAN TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
GET GET GET GET GET GET
Penyediaan
Layanan
Operasional
Kesehatan
Layanan

2.258.375.095

1.020.893.100

1.122.982.410
651.500.000

653.990.000

653.990.000
untuk UKM
Kesehatan untuk
100 %

100 %

100 %

100%

100%

100%
dan UKP
UKM dan UKP BLUD
Rujukan
Rujukan Tingkat
Tingkat
Daerah
Daerah
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/
Kota
Pelayanan Jasa pelayanan
Kesehatan JKN kebidanan dan

2.246.874.164

2.471.561.580
2.279.535.578

2.075.632.800

2.169.600.000

111.550.000
FKTP Non neonatal yang
100 %

100 %

100 %

100%

100%

100%
Kapitasi dilakukan oleh
bidan atau
dokter, sesuai
kompetensi dan
kewenangannya

Rencana Strategis Puskesmas 37


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN


SUB 2018 2019 2020 2021 2022 2023
KEGIATAN SUMBER DANA
KEGIATAN TAR TAR TAR TAR TAR TAR
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
GET GET GET GET GET GET

Kegiatan
Penyediaan Pelayanan
Layanan Kegiatan

685.082.000

688.045.000
Kesehatan Penyediaan

727.345.600

632.385.950

147.163.000

161.879.300
100 %

100 %
Untuk UKM Layanan
100 %

100%

100%

100%
dan UKP Kesehatan Untuk
APBD
Rujukan UKM dan UKP
Tingkat Rujukan Tingkat
Daerah Daerah
Kabupaten Kabupaten Kota
Kota

Rencana Strategis Puskesmas 38


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 39


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS LEUWIMUNDING TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan Pengelolaan
Jumlah kematian ibu pada
pelayanan Kesehatan
Angka Kematian tahap kehamilan dan
1 2,29 1,148 1,14 1,1 kesehatan ibu, Masyarakat
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran
anak, remaja, dan Puskesmas
Hidup x 100.000 KH
lansia Leuwimunding
(BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 5,74 3,442 3,44 3,4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,05 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 95,61 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 6.07 6.07 6.07 6.07
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 57 57 57 57
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 64,28 64,28 64,28 64,28
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 100 100 100
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 71,69 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 80 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 100 100 100 100
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 100 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 28,3 100 100 100
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
Persentase desa (Jumlah desa yang memiliki
15 57,14 57,14 57,14 57,14
yang memiliki Posbindu PTM/ jumlah

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
Posbindu PTM seluruh desa yang ada) x
100%

Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /


16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 100 100 100 100
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 88 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 80,25 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 44


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS LEUWIMUNDING

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 103,89 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 10 9 8 7
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 42,18 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 45


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70 75 85
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 100 100 100 100
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 52,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 57 63 69 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100 100 100 100
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 100 100 100 100
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0 0 0 0
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 10 10 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 46


Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 100 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 100 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 36,76 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 100 100 100 100
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 100 100 100
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 47


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS LEUWIMUNDING

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80,25 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 70 80 90 100
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 73,21 80,2 84,5 88,2
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 92,85 92,85 92,85 92,85
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 50 50 50 50
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 48


CC. RENSTRA PUSKESMAS KADIPATEN
RENCANA STRATEGIS UPT PUSKESMAS KADIPATEN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021-2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana


yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Kadipaten.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kadipaten.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 1
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala


Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka tentang Unit Pelaksana Teknis Pada
Dinas dan Badan di Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2018.
h. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
i. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 6 tahun 2015 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas di Lingkungan Kabupaten
Majalengka
j. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka
k. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 110 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Majalengka Nomor 42 Tahun 2019 Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Daerah di
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 2
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka
l. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pembentukan dan
Penyesuaian Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pada Dinas di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Majalengka

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab V PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KADIPATEN


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Kadipaten merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Kadipaten dan UPT Puskesmas Kadipaten berada di wilayah Desa
Liangjulang.

Puskesmas Kadipaten memiliki Izin Operasional berdasarkan Surat


Keputusan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Majalengka Nomor 449/005.SIOP/DPMTPSP/X/2018.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Kadipaten terletak dibagian
utara Kota Kabupaten Majalengka, yaitu sebelah barat 1080 07’ Bujur Timur,
sebelah Timur 108012’ Bujur Timur sebelah utara 60 45’ Lintang Selatan,
dan sebelah Selatan 6052’ Lintang Selatan dengan ketinggian tempat dari
permukaan laut (DPL) 51 meter.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Kertajati
Sebelah Timur : Kecamatan Dawuan
Sebelah Selatan : Kecamatan Panyingkiran
Sebelah Barat : Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang

Adapun Luas Wilayah : 20,662 Km²,


Puskesmas Kadipaten secara administratif meliputi 7 desa, yaitu:
1. Desa Kadipaten
2. Desa Liangjulang
3. Desa Karangsambung
4. Desa Heuleut
5. Desa Pagandon
6. Desa Babakan Anyar
7. Desa Cipaku

Jarak desa terdekat adalah Desa Liangjulang karena lokasi Puskesmas


berada di Desa Liangjulang dan jarak terjauh dari puskesmas Kadipaten yaitu
desa Karangsambung Blok Leuweung bata berjarak kurang lebih 9 KM
dengan waktu tempuh ± 15-20 menit dari Puskesmas.

Puskesmas Kadipaten merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kadipaten di
Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Kadipaten merupakan Puskesmas kawasan perkotaan,

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 4


sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.

Puskesmas Kadipaten sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun


2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka berlokasi di Jalan


Siliwangi No.11 Kamun Liangjulang Kadipaten Desa Liangjulang Kecamatan
Kadipaten Kabupaten Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 7 desa di
wilayah kecamatan Kadipaten. UPT Puskesmas Kadipaten didukung jejaring
dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 7 Poskesdes, dan 48 Posyandu.

Tahun 2018 Puskesmas Kadipaten meraih sertifikat akreditasi


Puskesmas dengan predikat Utama.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Kadipaten meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 5
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Kadipaten meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED

Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas Kadipaten juga


melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kadipaten telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- STMJ (Stop TB melalui Jejaring)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 6
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Kadipaten juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Kadipaten Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 7
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa

f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian


dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Lapang Sedar
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 8
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:

a. Kepala UPT Puskesmas mempunyai tugas:


– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT

b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:


– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha

c. Penanggung Jawab UKM


– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 9


d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring


– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan


– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas/Perencanaan
Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 10


– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut

j. Penanggung Jawab UKP


– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan

k. Pelaksana Pelayanan UKP


– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut

l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes


– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 11


– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling


– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kadipaten meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Kadipaten sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
dokter gigi, Tenaga Gizi Sebagian tenaga masih berstatus non ASN.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 12


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Kadipaten :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
1 Dokter 2 2 ASN 6 6 Kurang 4

2 Dokter gigi 0 0 2 2 Kurang 2


3 Apoteker 1 1 ASN 2 2 1
4 Asisten Apoteker 1 1 THL 2 2 1

5 Administrasi 1 1 ASN 1 1 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 2 2 ASN 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 1 ASN 2 2 2


Aset Negara

10 Pengelola 0 1 1 1
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 1 1 1

12 Perekam Medis 0 1 1 1

13 Kebersihan 2 2 THL 4 4 2

14 Sopir Ambulan 1 1 THL 2 2 2

15 Penjaga
keamanan 0 3 3 3

16 Perawat 13 10 ASN 23 11 10
3 honorer

Perawat desa 0 0 21 16 21
(pustu/poskesdes)

17 Perawat gigi 1 1 ASN 1 1 0


18 Bidan 33 12 ASN, 19 19 Lebih 14
21 Honorer

Bidan 1 1 ASN 7 7 0
Pustu/Poskesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 13


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

19 Nutsionis 1 1 THL 1 2 1
20 Pranata Lab 1 1 ASN 4 4 3
21 Sanitarian/ 3 ASN 2 2 0
Tenaga kesehatan
lingkungan
22 Promkes 0 0 1 1 1
23 Epidemologi 1 ASN 1 1 0
Kesehatan

JUMLAH 68 36 ASN, 5 THL 117 101 16


24 Honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Kadipaten berasal dari Kapitasi
JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK).

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Kadipaten dari berbagai


sumber dana:

Sumber Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi


No
Dana Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Operasional
1 37.673.560 30.598.500 16.805.000 6.955.500
APBD
Bantuan
2 Operasional 375.593000 508.160.000 475.809.950 529.797.625
Kesehatan

3 Kapitasi JKN 1.272.972.708 1.473.617.900 1.331.497.542 1.319.347.675

4 Non Kapitasi 6.041.250 1.473.617.900 90.220.000 55.035.000

Jumlah 1.692.280.518 3.485.994.300 1.914.332.492 1.911.135.800

a) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana UPT Puskesmas Kadipaten cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru direnovasi pada tahun 2020.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 14


Puskesmas Kadipaten sudah memiliki ambulans yang memadai
dan melayani rujukan kegawatdaruratan PONED.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung Poskesdes 7 7 0 0
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 0 0 0 0
6 Ambulans 1 1 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 3 3 0 0
9 Alat kesehatan 86 86 0 0

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS KADIPATEN


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja Baik, komponen kegiatan
Upaya kesehatan masyarakat essensial (98,56%) dan pengembangan Cukup
(77,81%).

Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 102,51 Baik
2. Gizi 84,53 Cukup
3. Promkes 91,28 Baik
4. Kesehatan lingkungan 92,69 Baik
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 157,67 Baik
- Penyakit tidak menular 69,78 Baik
- Surveilans dan imunisasi 91,51 Baik
Jumlah 98,56 Baik
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Kesehatan Tradisional 100 Baik
Kesehatan Olahraga 100 Baik
Kesehatan Kerja 100 Baik
Kesehatan Lansia 87,24 Cukup
Upaya Kesehatan Sekolah 96,66 Baik
Kesehatan Gigi 60,77 Kurang
Jumlah 77,81 Cukup

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 15


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kadipaten Kecamatan Kadipaten
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut memiliki pengaruh
terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kadipaten dan
jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Kadipaten makin meningkat setiap
tahun.
Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Kadipaten setiap tahun:
Jumlah
No Unit Pelayanan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas Kadipaten 33.586 30.769 16.739 14.798 15.779
2 Poskesdes Kadipaten 132 168 216 204 227
3 Poskesdes Liangjulang 156 126 120 228 174
4 Poskesdes Karangsambung 180 204 192 218 210
5 Poskesdes Heuleut 120 180 200 220 200
6 Poskesdes Pagandon 198 186 222 162 150
7 Poskesdes Babakananyar 202 222 187 281 201
8 Poskesdes Cipaku 120 138 202 234 221
9 Pustu Lapang Sedar 9008 7905 6960 7013 3743
Jumlah

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Grafik Kunjungan Poli Umum


40000
35000
33586
30000 30769
25000
20000
15000 16739 15779
14798
10000
5000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli Umum

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas


Kadipaten Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 16


Grafik Kunjungan Poli MTBS
2500
2358
2000
1820
1500

1000 1095
941

500 569

0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli MTBS

Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas


Kadipaten Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi


3500
3171
3000
2500
2000
1854 1869
1500
1000 909
500 502
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli Gigi

Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas


Kadipaten
Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 17


Grafik Kunjungan Laboratorium
3300
3259
3235
3200 3202

3100
3058
3000

2900 2913

2800

2700
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Laboratorium

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium


Puskesmas Kadipaten Tahun 2016-2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB


1600
1400 1377
1293 1286
1200
1142
1000 1058

800
600
400
200
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan Poli KIA/KB

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas


Kadipaten Tahun 2016-2020

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 18


Grafik Kunjungan PONED
180
160 166
140
120 127
100 95 100
90
80
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020

Grafik Kunjungan PONED

Gambar 6. Grafik Kunjungan Poned Puskesmas Kadipaten


Tahun 2016-2020

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Kadipaten melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-
rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Kadipaten cukup tinggi
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 79,60%.

3,5

2,5
2019
2
2020
1,5

0,5

0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 19


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Kadipaten yang berada di kawasan perkotaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Kadiaten pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Kadipaten adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 20


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Kadipaten
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Kadipaten dengan jaringan 1 (Satu) Puskesmas Pembantu serta
7 (tujuh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Kadipaten
Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat
dengan wilayah kerja Puskesmas Kadipaten seperti Puskesmas Panyingkiran.

Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan


kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Kadipaten bertekad
untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi
pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Keterbatasan jumlah tenaga perawat

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 21


5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Kadipaten telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Kadipaten dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Kadipaten yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Kadipaten sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
Puskesmas Kadipaten seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 22


Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkan dari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.

f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Sarana bangunan Puskesmas telah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Kadipaten adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Kadipaten dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga kefarmasian (apoteker), perawat gigi. Dengan demikian
ada 7 (tujuh) jenis tenaga kesehatan yang dapat memberikan diversifikasi
layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Kadipaten adalah
dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses
layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 23
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Kadipaten sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Kadipaten memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas,
kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur
dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas Kadipaten.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Kadipaten dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/Kota Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Kadipaten sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas 24
5. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Kadipaten setiap
tahun mengharuskan Puskesmas Kadipaten untuk mencari inovasi agar lebih
efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu
di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Kadipaten akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Kadipaten juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Kadipaten yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang ada
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Ruang tunggu khusus pasien lansia
b. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
c. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Kadipaten perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 25


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS
Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Kadipaten yang Sehat Mandiri
B. MISI PUSKESMAS KADIPATEN
1. Menyelenggarakan administrasi dan managemen Puskesmas yang efektif dan
efisien
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
berkualitas
3. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama yang
berkualitas

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Kadipaten membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS KADIPATEN


1. Terwujudnya penyelenggaraan administrasi dan manajemen Puskesmas
yang efektif dan efisien
2. Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
yang berkualitas
3. Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
yang berkualitas

D. SASARAN PUSKESMAS KADIPATEN


1. Tujuan 1: Terwujudnya penyelenggaraan administrasi dan manajemen
Puskesmas yang efektif dan efisien dengan sasaran:
a. Meningkatnya penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
b. Meningkatnya kepemimpinan dan manajemen Puskesmas
c. Meningkatnya mutu layanan Puskesmas

2. Tujuan 2: Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama yang berkualitas dengan sasaran:
a. Meningkatnya penyelenggaraan UKM
b. Meningkatnya kepemimpinan dan manajemen UKM
c. Meningkatnya pencapaian sasaran kinerja UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 26


3. Tujuan 3: Terwujudnya penyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
tingkat pertama yang berkualitas dengan sasaran:
a. Meningkatnya layanan klinis di Puskesmas
b. Meningkatnya manajemen penunjang layanan klinis
c. Meningkatnya perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


1. Sasaran 1.a
a. Pelayanan Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan kesehatan
masyarakat dan Perencanaan
b. Peningkatan Akses Masyarakat terhadap kegiatan pelayanan Puskesmas
c. Perbaikan pelayanan melalui evaluasi kinerja yang berkesinambungan
2. Sasaran 1.b
a. Peningkatan Fasilitas Pelayanan Puskesmas
b. Peningkatan/Pemenuhan kompetensi ketenagaan Puskesmas
c. Peningkatan Pengelolaan Puskesmas
d. Peningkatan pemenuhan hak dan kewajiban pengguna
e. Kerjasama dengan Pihak Ketiga
f. Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana
3. Sasaran 1.c
a. Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas yang berkesinambungan
4. Sasaran 2.a
a. Pelenggaraan UKM sesuai kebutuhan masyarakat
b. Peningkatan Akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap kegiatan
UKM
c. Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan UKM yang berkesinambungan
5. Sasaran 2.b
a. Penetapan Pengelola UKM Puskesmas yang kompeten/sesuai persyaratan
b. Perencanaan Kegiatan UKM Puskesmas sesuai/mengacu pada perencanaan
Puskesmas
c. Penetapan Tupoksi yang jelas semua penanggungjawab/pelaksana UKM
d. Membina hubungan Komunikasi dan Koordinasi dengan lintas program dan
lintas sektor dalam pelaksanaan UKM
e. Penetapan Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan UKM
f. Melaksanakan akuntabilitas pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas
g. Penetapan hak dan kewajiban sasaran UKM

6. Sasaran 2.c
a. Melaksanakan perbaikan kinerja masing-masing UKM Puskesmas

7. Sasaran 3.a
a. Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan
b. Pengkajian secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan
pelayanan.
c. Penyusunan keputusan Layanan Klinis
d. Pembuatan rencana Layanan Klinis yang terpadu

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 27


e. Pemberian rujukan sesuai dengan kebutuhan pasien
f. Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan
yang berlaku.
g. Pelayanan anestesi sesuai kebutuhan pasien
h. Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga.

8. Sasaran 3.b
a. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu
b. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan
pasien
c. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola
sarana, dan pihak terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui proses
yang baku
d. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan
perizinan yang berlaku.
e. Peralatan dikelola dengan tepat
f. Proses rekrutmen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan
tenaga klinis yang baku
9. Sasaran 3.c
a. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan
keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan
klinis
b. Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan
baik oleh semua pihak yang berkepentingan
c. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan
dan dievaluasi dengan tepat
d. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan,
dievaluasi dan dikomunikasikan dengan baik

Rencana Strategis BLUD Puskesmas 28


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Kadipaten pada


tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:

i. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru


berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non
Kapitasi)
ii. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
iii. Pendapatan Kerjasama
iv. Pendapatan APBD (BOK & BOP)
v. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Kadipaten pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan


Masyarakat

TAHUN 2021
SUMBER
KEGIATAN SUB KEGIATAN TARGET
(Rp) DANA

Sub Kegiatan Pengelolaan


100%
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 11,930,000.00
Penyediaan Sub Kegiatan Pengelolaan
Layanan Pelayanan Kesehatan Ibu 100%
350,000.00
Kesehatan Bersalin
Untuk UKM Sub Kegiatan Pengelolaan
100%
dan UKP Pelayanan Kesehatan Balita 10,080,000.00 BOK
Rujukan Sub Kegiatan Pengelolaan
Tingkat Pelayanan Kesehatan pada Usia 100%
32,027,800.00
Daerah Pendidikan Dasar
Kabupaten Sub Kegiatan Pengelolaan
Kota Pelayanan Kesehatan pada Usia 100%
3,000,000.00
Produktif

Rencana Strategis Puskesmas 29


Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan pada Usia 100%
4,200,000.00
Lanjut
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Dengan Gangguan Jiwa Berat 3,850,000.00

Sub Kegiatan Pengelolaan


Pelayanan Kesehatan Orang 100%
4,200,000.00
Terduga Tuberkulosis
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Orang 100%
600,000.00
dengan Resiko Terinfeksi HIV
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan bagi
100%
Penduduk pada Kondisi 264,800,000.00
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi 100%
53,100,000.00
Masyarakat
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan 100% 7,050,000.00
Lingkungan
Sub Kegiatan Pengelolaan
100% 80,875,000.00
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Penyakit 100% 19,200,000.00
Menular dan Tidak Menular
Sub Kegiatan Insvestigasi awal
kejadian Tidak diharapkan
3,800,000.00
(Kejadian Ikutan Pasca 100%
Imunisasi dan Pemberian Obat
Masal
Sub Kegiatan Pelaksanaan
Kewaspadaan Dini dan Respon 100% 5,250,000.00
wabah

Rencana Strategis Puskesmas 30


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas 31


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS KADIPATEN TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2021 2022 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 73,28 73,37 73,45 73,53
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 32


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 182,48 102 100 95 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Kadipaten (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 2,17 4,04 4,03 4,02
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,59 0,35 0,32 0,3 kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 33


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah seluruh lansia yang
5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar /
5 96,71 100 100 100 kerjasama jejaring
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di
dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas)
Puskesmas
x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40 40 40 55
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59 70 75 85
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 94,98 100 100 100
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100 86 88 90
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 34


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 41,18 100 100 100
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0 0 0 0
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas dan jaringannya 85,42 100 100 100
mendapatkan
dalam kurun waktu 1 tahun
pemeriksaan HIV
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi HIV) x
100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 0 0 0 0
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
Persentase desa (Jumlah desa yang memiliki
15 yang memiliki Posbindu PTM/ jumlah 100 100 100 100
Posbindu PTM seluruh desa yang ada) x

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 35


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2020 2021 2022 2023
100%

Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /


16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 65,30 75 76 80
minuman wilayah kerja) x 100%

Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes dan


kesehatan, tenaga fasyankestrad memiliki ijin /
17 kesehatan dan jumlah seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
fasyankestrad dan fasyankestrad di wilayah
memiliki ijin kerja Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
2. Program
mutu pelayanan,
pengelolaan
kecukupan dan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP pelayanan BLUD
18 78 80 85 90 kualitas SDM,
Puskesmas Puskesmas / 80%) x 100% Puskesmas
sarana prasarana
Kadipaten (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 36


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KADIPATEN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 83,98 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan
2 kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh 100 100 100 100
kesehatan remaja
remaja di wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 78,87 100 100 100
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 100 100 100 100
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 96,71 100 100 100
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 80 100 100 100
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 37


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 66,7 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 84,09 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 42,86 100 100 100
ber PHBS
Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas)
x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45 100 100 100
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 38


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 66 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 58,21 100 100 100
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 58 71 75 80
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100 100 100 100
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100 100 100 100
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100 100 100 100
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0 55 60 65
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 39


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS KADIPATEN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022 2023
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x 100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes


Persentase sarana prasarana dan alkes
5 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64 60 60 65
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


6 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80 83 85 87
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


7 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
100%
(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
8 Persentase Pustu sesuai standar 33,3 66,7 66,7 66,7
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas  Lampiran 40


DD. RENSTRA PUSKESMAS CINGAMBUL
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Cingambul merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan
dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas Cingambul) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas Cingambul dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah


dan rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas Cingambul dalam rangka


penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas
Cingambul yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas Cingambul melalui SK Kepala
Puskesmas Cingambul.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas


Cingambul mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Cingambul.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cingambul Cingambul 1
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cingambul ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah,
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cingambul tersebut disusun dan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Cingambul untuk maju dalam tahap
selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas Cingambul untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas Cingambul, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan
standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas Cingambul
adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah.
h. Peraturan Kepala Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan.
i. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan
Badan.
j. Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Puskesmas Cingambul
Pembantu Menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan.
l. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Kepala Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Cingambul Dinas Kesehatan.
Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cingambul Cingambul 2
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Cingambul Dinas Kesehatan.
n. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Puskesmas Cingambul ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
rencana strategis Puskesmas Cingambul sebagaimana disebutkan di atas, serta
disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi
Puskesmas Cingambul serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS CINGAMBUL
A. Gambaran Umum Puskesmas Cingambul
B. Gambaran Organisasi Puskesmas Cingambul
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas Cingambul

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS CINGAMBUL


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS CINGAMBUL
B. MISI PUSKESMAS CINGAMBUL
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Cingambul Cingambul 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS CINGAMBUL

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CINGAMBUL


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Cingambul merupakan satu-satunya Puskesmas Cingambul
induk di Kecamatan Cingambul dan UPT Puskesmas Cingambul berada di
wilayah Desa Cingambul
Puskesmas Cingambul awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
Cingambul non rawat satu lantai pada tahun 2016 yang kemudian mengalami
renovasi tetapi masih tetap non rawat inap serta PONED pada tahun 2007
Puskesmas Puskesmas Cingambul mampu menyelenggarakan PONED
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor : 445/Kep.746-
Dinkes/2019, tahun 2019, dengan ijin operasional Puskesmas Cingambul
Nomor .
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Cingambul berada di
Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka , terletak di daerah pedesaan
(koordinat LU, 7 derajat LS, 108 derajat)

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Kecamatan Cikijing
Sebelah Timur : Kabupaten Kuningan
Sebelah Selatan : Kebupaten Ciamis
Sebelah Barat : Kecamatan Talaga

Adapun Luas Wilayah : 40,87 Km², yang terdiri dari


Sawah : 1.529.12 Ha
Perkebunan : 1.828,13 Ha
Tegal : 163.05 Ha
Tanah pekarangan : 351.03 Ha
Lain-lain : 215.71 Ha

Puskesmas Cingambul secara administratif meliputi 13 desa, yaitu:


1. Desa Cingambul
2. Desa Cimanggugirang
3. Desa Wangkelang
4. Desa Nagara Kembang
5. Desa Maniis
6. Desa Cinta Asih
7. Desa Cidadap
8. Desa Sedaraja
9. Desa Rawa
10. Desa Ciranjeng
11. Desa Muktisari
12. Desa Cikondang
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 4
13. Desa Kondang Mekar
Jarak tempuh dari Puskesmas Cingambul ke desa : 1-6 km
Jarak Puskesmas Cingambul ke Kabupaten Majalengka : 40 km

Puskesmas Cingambul merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cingambul di
Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Cingambul merupakan Puskesmas Cingambul kawasan
pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk
dalam kategori Puskesmas Cingambul non Rawat Inap.

Puskesmas Cingambul sesuai dengan Permenkes RI Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.

UPT Puskesmas Cingambul Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya


Bojong No. 40, Desa Cingambul, Kecamatan Cingambul Kabupaten
Majalengka, dengan wilayah kerja sebanyak 13 desa di wilayah Kecamatan
Cingambul UPT Puskesmas Cingambul didukung jejaring dibawahnya
sebanyak 5 Pustu, 2 Poskesdes, dan 41 Posyandu Balita serta 13 Posyandu
Lansia.

Wilayah k1rja Puskesmas Cingambul merupakan kawasan perdesaan


dengan jumlah penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak
pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang
terutama di wilayah Desa Rawa, Desa maiis dan Desa Wangkelang.

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Cingambul,


terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Desa Rawa dan Desa
Nagarakembang.

Tahun 2020 Puskesmas Cingambul meraih sertifikat ISO 9001:2005


dilanjutkan dengan sertifikat akreditasi Puskesmas Cingambul pada tahun
2018

2. Pelayanan Puskesmas Cingambul


Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Cingambul meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 5
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang


menjadi tanggung jawab Puskesmas Cingambul meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat belum 24 jam
c. Pelayanan PONED

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 6


Pelayanan Rawat Inap Selain itu jika diperlukan, UPT Puskesmas
Cingambul juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan
Gawat Darurat.

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Cingambul telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Pos Kakadu yaitu di Desa Rawa dan Desa Nagarakembang

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas Cingambul antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit
berbasis lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Cingambul juga melakukan pelayanan gawat darurat 24


jam, rawat inap tingkat pertama dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cingambul juga


ditunjang dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium
yang dilengkapi pemeriksaan dengan alat canggih dan farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS CINGAMBUL


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi UPT Puskemas Cingambul Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas Cingambul
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas Cingambul dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
-
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 7
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas Cingambul dalam mengkoordinasikan
kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 8


d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab Rawat Inap
15) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas Cingambul dan Jejaring


Puskesmas Cingambul
1) Puskesmas Cingambul Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Cikondang
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Kondang Mekar
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Nagarakembang
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Maniis
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Desa Sedaraja

2) Puskesmas Cingambul Keliling (Puskesling)


3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi


seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala UPT Puskesmas Cingambul mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT Puskesmas
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas Cingambul

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 9


– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas Cingambul
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
Puskesmas
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT Puskesmas
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas Cingambul
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas Cingambul
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 10


– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas
Cingambul/Perencanaan Tingkat Puskesmas Cingambul
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas Cingambul
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 11
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cingambul
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Cingambul Pembantu dan Puskesmas
Cingambul Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas Cingambul


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Cingambul meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Cingambul belum
memenuhi tenaga dokter umum hanya 1 (satu) orang, belum ada dokter
gigi, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli Teknologi Laboratorium
Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 12


nutrisonis. Jadi masih ada kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan,
tenaga administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga
masih berstatus non PNS.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 13


Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Cingambul :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 1 1 PNS 3 3 Kurang 2


2 Dokter gigi 0 0 1 1 Kurang 1
3 Apoteker 2 2 Honorer 1 1 Kelebihan 1
4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 2 2 Kurang

5 Administrasi 0 0 1 1 Kurang !
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 Kurang 3

7 Pengadministarasi 1 1 PNS 2 2 Kurang 1


Umum

8 Sistem Informasi 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1


Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 2 2 Kurang 2


Aset Negara

10 Pengelola 1 1 Honorer 1 1 0
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 1 1 Honorer 1 1 0

12 Perekam Medis 0 0 2 2 Kurang 2

13 Kebersihan 2 2 honorer 2 2 0

14 Sopir Ambulan 1 1 Honorer 2 2 Kurang 1

15 Penjaga 1 1 THL 2 2 Kurang 1


keamanan

16 Perawat 20 10 PNS, 10 15 15 Kelebihan 5


honorer

Perawat desa 4 3 PNS, 1 THL 5 5 1


(pustu/poskesdes)
17 Perawat gigi 2 2 PNS 2 2 0
18 Bidan 19 6 PNS, 2 PTT 19 19 0
11 honorer

Bidan 13 7 PNS,6 13 13 0
pustu/kesdes honorer
19 Tenaga Gizi 1 1 THL 1 2 1
20 Ahli Tenaga 0 1 THL 2 2 2
Laboratorium
Medis
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 14
Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
21 Sanitarian/ 1 1 honorer 2 2 1
Tenaga kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 1 1 honorer 1 1 0


masyarakat
23 Epidemologi 1 1 PNS 1 1 0
Kesehatan

JUMLAH 74 32 PNS, 4 THL, 87 92 Kurang 18


2 PTT, 36
honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Cingambul berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas Cingambul, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan. Dana operasional yang didapatkan dari APBD
masih tergolong kecil dan hanya mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini rencana kebutuhan keuangan Puskesmas Cingambul


dari berbagai sumber dana:

Sumber
No Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023
Dana
Operasional 172.000.000 289.000.000 323.457.280 323.457.280
1
APBD
Bantuan 356.609.750 503.949.766 641.386.738 641.386.738
2 Operasional
Kesehatan
1.600.332.590 1.856.519.953 2.407.659.720 2.407.659.720
3 Kapitasi JKN

78.232.000 78.232.000 78.232.000 78.232.000


4 Non Kapitasi

0 0 0 0
5 Subsidi

0 0 0 0
6 Non Subsidi

7 Jumlah 2.207.174.340 2.727.701.719 3.450.735.738 3.450.735.738

c) Sumber Daya Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana Puskesmas Cingambul cukup lengkap
dengan kondisi gedung yang baru dibangun pada tahun 2016. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 15


Puskesmas Cingambul belum memiliki mobil jenazah dan
ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawadaruratan.

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
Cingambul
2 Gedung Pustu 5 5
3 Gedeng Posnkesdes 2 2
4 Mobil Operasional 0
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 2 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 6 6
9 Alat kesehatan 310 70

Puskesmas Cingambul tidak memiliki sarana pemeriksaan


laboratorium canggih antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA),
dan Rotator.

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS CINGAMBUL


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
d) Upaya Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cingambul Kecamatan Cingambul
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya
perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang
dari luar Kecamatan Cingambul hingga luar Kabupaten Majalengka. Hal
tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien
di Puskesmas Cingambul dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Cingambul makin meningkat setiap


tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena Puskesmas Cingambul berada di wilayah perkotaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.

Berikut gambaran kenaikan kunjungan rawat jalan di Puskesmas


Cingambul setiap tahun:

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 16


Jumlah
Unit Pelayanan
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Puskesmas 15.105 15.301 15.356 15.155 15.210 15.126
Cingambul
2 Pustu Cikondang 4.114 4.156 4.198 4.240 4.283 4.326
3 Pustu 2.925 2.955 2.985 3.015 3.045 3.076
Nagarakembang
4 Pustu Maniis 6.387 6.452 6.517 6.583 6.649 6.716
5 Pustu Kondang 3.387 3.452 3.517 3.583 3.649 3.716
Mekar
6. Pustu Sedaraja 2.920 2.855 2.785 2.015 2.045 2.076
Jumlah 34.838 35.171 35.358 34.591 34.881 35.035

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:

Gambar 1. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Lansia Puskesmas


Cingambul Tahun 2015-2020.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 17


Gambar 2. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Umum Puskesmas
Cingambul Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 18


Gambar 3. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan MTBS Puskesmas
Cingambul Tahun 2013-2017.

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Gigi Puskesmas


Cingambul Tahun 2013-2017.

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Puskesmas


Cingambul Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 19


Gambar 6. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan KIA/KB Puskesmas
Cingambul Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 20


Gambar 7. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan IVA dan IMS Puskesmas
Cingambul Tahun 2013-2017.

Gambar 8. Grafik Kunjungan UGD, rawat inap & PONED Puskesmas Cingambul
Tahun 2014-2017.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Cingambul melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas
Cingambul. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Cingambul
cukup tinggi dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai lebih
dari 80%.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 21


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS CINGAMBUL

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Cingambul yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Cingambul pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang 1. Tingkat pendapatan penduduk
tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pendatang/urban pelayanan kesehatan dengan
dengan mobilisasi tinggi dukungan infrastruktur dan sarana
3. Tingkat persaingan ekonomi yang tinggi transportasi
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan
kesehatan terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Cingambul adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. SFarsyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas Cingambul
yang tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 22


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Cingambul
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
masih rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih
rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Cingambul dengan jaringan 5 (lima) Puskesmas Pembantu serta
2 (dua) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek
Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Cingambul
Selain itu terdapat juga beberapa Puskesmas Cingambul yang berbatasan wilayah
atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas Cingambul seperti : Puskesmas
Cingambul, Puskesmas Cingambul dan Puskesmas Cingambul.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas Cingambul
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas Cingambul
sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
swasta tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas
Cingambul yang masih rendah dibanding
jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter,
perawat dan bidan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 23


B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas Cingambul dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Cingambul telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Cingambul dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Cingambul yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas Cingambul sudah
dilaksanakan sejak tahun 2018 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
Kabupaten Majalengka Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah
menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Cingambul sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun
anggaran Kapitasi JKN Puskesmas Cingambul.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas
Cingambul, sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV,
Pengelolaan barang daerah dan kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar
dimiliki oleh Puskesmas Cingambul seperti unit Fotometer untuk
pemeriksaan laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk
pemeriksaan laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 24
ibu hamil, unit ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik
vital sign untuk pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan
gawat darurat serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Cingambul telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas Cingambul.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas Cingambul sejak tahun 2014 telah
mengalami beberapa renovasi yang signifikan baik berupa perbaikan,
penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan
maupun penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas Cingambul
yaitu penambahan ruang rekam medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas Cingambul.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas
Cingambul adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPT Puskesmas Cingambul dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian (apoteker,asisten apoteker), perawat gigi, analis kesehatan,
dan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang dapat
memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan, dan IGD.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan
gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan
ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi,
konsultasi santasi, pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
perawat dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat
darurat, rujukan, persalinan dan rawat inap.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 25


2. Market Development (pengembangan pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Cingambul
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Cingambul Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di
instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak
didominasi petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Cingambul membuka
layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan
pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas Cingambul yang mudah karena berada di
lokasi strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih Puskesmas
Cingambul sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas Cingambul menjadikan
Puskesmas Cingambul memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas,
kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan
masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih Puskesmas
Cingambul.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas Cingambul, masih menyimpan potensi besar
bagi Puskesmas Cingambul untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Cingambul dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia
klinik menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen
pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit
Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas Cingambul juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: Layanan lansia one
stop service, layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan
pemeriksaan anak dengan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 26
Sakit), Kelas ibu hamil, program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan
Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan
dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas di
Kabupaten Majalengka.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas Cingambul akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas Cingambul yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Cingambul sampai dengan tahun yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Cingambul
setiap tahun mengharuskan Puskesmas Cingambul untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Cingambul akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
Puskesmas Cingambul juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di Puskesmas Cingambul yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
c. Pojok herbal

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas Cingambul meningkat
seiring dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas Cingambul dan
peningkatan kunjungan Puskesmas Cingambul.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas Cingambul santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 27


menular digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten
Obat yang harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas
Cingambul yang terbatas menyebabkan Puskesmas Cingambul dapat
mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka Puskesmas Cingambul perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 28


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS CINGAMBUL


Visi Puskesmas Cingambul adalah gambaran arah pembangunan atau
kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas Cingambul disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2018 -
2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Majalengka yang dalam
hal ini diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, maka visi
Puskesmas Cingambul juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan
tesebut.

Visi Puskesmas Cingambul Tahun 2021 – 2023 :

Visi “Terwujudnya Masyarakat Cingambul Sehat Yang Mandiri dan Berkualitas”.


Upaya untuk mewujudkan Visi dijabarkan melalui Misi:
1. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2. Menggerakan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan yang
berwawasan kesehatan.

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkesinambungan

Menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat yang dimaksud adalah


dengan pelayanan Puskesmas Cingambul UKM dan UKP dapat memfasilitasi
masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau dan mampu
mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri.

Visi Puskesmas Cingambul memiliki keterkaitan dengan Visi Dinas


Kesehatan Kabupaten Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KABUPATEN MAJALENGKA YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT”.
Puskesmas Cingambul mendukung visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka
dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu.

Keterkaitan visi Puskesmas Cingambul dengan Visi Pemerintah Kabupaten


Majalengka yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG AGAMIS, ADIL,
SEJAHTERA DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS”. Visi tersebut
akan diwujudkan dengan Misi ke-4 yaitu: “Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 29


pendidikan yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan dasar
lainnya”.

Visi Puskesmas Cingambul sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten


Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri
untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS CINGAMBUL


Misi Puskesmas Cingambul adalah langkah-langkah yang akan diambil
untuk mewujudkan visi Puskesmas Cingambul. Adapun misi untuk mencapai visi
Puskesmas Cingambul adalah dengan:
1. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas demi kepuasan pelanggan
2. Melayani pelanggan dengan 5 S (senyum, sapa, sopan, santun, sabar)
3. Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,


Puskesmas Cingambul membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas Cingambul. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas Cingambul
dilaksanakan melalaui penilaian kinerja Puskesmas Cingambul.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan


perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS CINGAMBUL


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Cingambul adalah sebagai
berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 30


D. SASARAN PUSKESMAS CINGAMBUL
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Cingambul berdasarkan tujuan
sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1 Angka Kematian Ibu (AKI)


kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi,
status gizi dan kesehatan lingkungan, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)
pengendalian dengan pengendalian penyakit 3 Persentase balita gizi buruk
pelayanan kesehatan menular dan tidak menular
Pelayanan kesehatan usia
bermutu. serta kualitas pelayanan 4
sekolah dan remaja
kesehatan
Pelayanan kesehatan pada usia
5
lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
7 Persentase desa STBM dan PHBS

Persentase desa yang mencapai


8
UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi HIV
13
mendapatkan pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14
pemasungan pada ODGJ berat
Persentase desa yang memiliki
15
Posbindu PTM
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas pelayanan kesehatan,
17 tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
Mutu Pelayanan Puskesmas
18
Cingambul
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 31


E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS CINGAMBUL
Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP) perawat ,bidan,
2. Adanya Komitmen tenaga adminisitrasi
pimpinan umum dan pelaksana
3. Adanya Alat Kesehatan program dibanding
yang mencukupi untuk beban kerja pelayanan
beragam jenis layanan UKP dan program
(alat pemeriksaan umum, UKM
pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
EKG, pemeriksaan peningkatan kapasitas
penunjang USG, (pelatihan) petugas
pemeriksaan laboratorium yang sudah terpenuhi
canggih) 3. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran operasional
memadai (gedung, (listrik, air, internet,
kendaraan pusling) kebersihan, dll)
5. Adanya jenis ketenagaan 4. Keterbatasan
yang mencukupi (dokter, anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan sarana
perekam medis, perawat, (gedung, alat
bidan, ahli gizi, perawat kesehatana,
gigi, sanitarian, analis kendaraan, IPAL, dll)
medis, kesehatan 5. Rendahnya gaji/jasa
masyarakat dan pelayanan pegawai
administrasi) non PNS
6. Adanya akses yang mudah 6. Rendahnya
terjangkau masyarakat kemampuan
7. Adanya tarif pelayanan Puskesmas Cingambul
yang terjangkau dengan menjangkau peserta
subsidi dan non subsidi JKN di luar wilayah
8. Adanya layanan program Puskesmas Cingambul
yang mendukung
promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 32


Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
beli masyarakat pelayanan melalui sistem keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan manajemen mutu yang tenaga kesehatan
baik dan peningkatan melalui peluang
strata akreditasi peningkatan
Puskesmas Cingambul pendapatan
(S1,O1) Puskesmas Cingambul
2. Mengoptimalkan (W1,O1)
ketersediaan alat 2. Mengatasi
kesehatan dan jenis keterbatasan
layanan yang dapat anggaran operasional
dipenuhi (S3,O1) melalui peluang
3. Mengoptimalkan kondisi peningkatan
sarana pelayanan melalui pendapatan
pemeliharaan dan Puskesmas Cingambul
perawatan yang baik (S4, (W3,O1)
O1) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan tenaga keterbatasan
pelayanan dengan anggaran
panduan SOP Pelayanan pemeliharaan sarana
(S5, O1) melalui peluang
5. Mengoptimalkan peningkatan
informasi tarif pelayanan pendapatan
yang terjangkau kepada Puskesmas Cingambul
masyarakat luas (S7, O1) (W4,O1)
4. Mengatasi rendahnya
gaji/jasa pelayanan
pegawai Non PNS
melalui peluang
peningkatan
pendapatan
Puskesmas Cingambul
(W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan
tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran operasional
sarana dan dukungan kebijakan daerah melalui perencanaan
operasional melalui perencanaan dan sesuai kebijakan
Puskesmas Cingambul manajemen yang baik daerah (W3,O2)
(S2,O2) 2. Mengatasi
keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 33


Peluang ( O ) SO WO
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
sistem Jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2020 2. Mengoptimalkan kondisi JKN (W1,O3)
sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi
pemeliharaan dan keterbatasan
perawatan yang baik (S4, kapasitas petugas
O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan pendapatan kapitasi
panduan SOP Pelayanan JKN (W2,O3)
(S5, O3) 3. Mengatasi
4. Mengoptimalkan informasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas Cingambul peningkatan
melalui berbagai sarana pendapatan kapitasi
informasi (S6, O3) JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi
layanan program yang keterbatasan
dapat diperoleh anggaran
masyarakat di Puskesmas pemeliharaan melalui
Cingambul (S8, O3) peluang peningkatan
pendapatan kapitasi
JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan Cingambul (S1,T1) mengatasi Jarak
jarak yang terlalu 3. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP layanan dan keunggulan Kompetitor yang
Puskesmas Cingambul terlalu dekat (W1, T1)
(S6, T1) 2. Mengatasi
4. Mengoptimalkan layanan keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas Cingambul
gedung sebagai menjangkau peserta
differensiasi layanan JKN di luar wilayah
Puskesmas Cingambul dengan tekhnologi
(S8, T1) komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
Cingambul sebagai dasar
hukum kinerja pelayanan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 34


Ancaman ( T ) ST WT
Puskesmas Cingambul
(S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
dan tidak manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
Cingambul sebagai menguntungkan (W2.T2)
kebijakan pelayanan JKN
di Puskesmas Cingambul
(S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas Cingambul
(S2,T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan One


derajat kesehatan pelayanan Stop Service untuk lansia
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, dan posyandu lansia
dan anak, perbaikan gizi, anak, remaja, dengan pemenuhan alkes
status gizi dan kesehatan dan lansia dan Bahan Habis Pakai
pengendalian lingkungan, posyandu lansia
dengan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan untuk
pelayanan penyakit masalah gizi ibu dan anak seperti ANC
kesehatan menular dan kurang dan buruk terpadu, persalinan 24 jam,
bermutu. tidak menular pada bayi, balita, konseling laktasi, konseling
serta kualitas ibu hamil dan ibu gizi, pemeriksaan MTBS, KB
pelayanan menyusui pasca salin, skrining risti
kesehatan pre eklampsia

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 35


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran


upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui media
sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular menular seksual dan HIV,
dan tidak layanan IVA, Posbindu
menular serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan dan kerjasama dengan BPM,
kerjasama klinik dan RS melalui
jejaring dan supervisi dan pembinaan
jaringan
Puskesmas
Cingambul
6 Peningkatan 6 Menganggarkan pelatihan
mutu pelayanan, SDM kesehatan, mencukupi
kecukupan dan kebutuhan jenis SDM sesuai
kualitas SDM, standar akreditasi
sarana prasarana Puskesmas Cingambul dan
dan perbekalan pengadaan obat serta
kesehatan. perbekalan kesehatan
melalui kapitasi JKN
7 Pengembangan 8 Menetapkan layanan klinik
layanan sesuai IMS-HIV dan UGD dan
kebutuhan persalinan 24 jam
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis BLUD UPT Puskesmas Cingambul 36


BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas Cingambul yang menerapkan Badan


Layanan Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Cingambul. Penerapan BLUD pada Puskesmas Cingambul
diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas
pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi


pengelola Puskesmas Cingambul serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah
baik bersifat materiil, administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas


Cingambul sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas Cingambul. Rencana strategis akan
diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh
Puskesmas Cingambul di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya
mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas Cingambul yang
berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul 37


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran,
disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Penutup 38


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS CINGAMBUL TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.

KONDISI
TARGET TARGET TARGET
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
2019 2020 2021
2018
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas secara 70 72,6 72,7 73,0
time series atau secara tidak
langsung denga program Mortpak
Lite

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 39


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
1. Program
1. Peningkatan
Jumlah kematian ibu pada Pengelolaan
pelayanan
Angka Kematian tahap kehamilan dan Kesehatan
1 182,48 102 100 95 kesehatan ibu,
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah Kelahiran Masyarakat
anak, remaja, dan
Hidup x 100.000 KH Puskesmas
lansia
Cingambul (BOK)
2. Penanganan
Jumlah kasus kematian bayi
masalah gizi
pada usia 0-1 tahun /
Angka Kematian kurang dan buruk
2 Jumlah Kelahiran Hidup 3,64 4 4 4
Bayi (AKB) pada bayi, balita,
pada tahun tertentu x 1.000
ibu hamil dan ibu
KH
menyusui
3. Peningkatan
(Jumlah balita dengan BB
upaya promosi
Persentase balita sangat kurang / jumlah
3 0,37% 0,35% 0,32% 0,3% kesehatan dan
gizi buruk balita yang ditimbang ) x
pemberdayaan
100%
masyarakat
(Jumlah anak dan remaja
usia 7-15 tahun di sekolah 4. Peningkatan
dan luar sekolah yang Pengendalian
Pelayanan
mendapatkan pelayanan penyakit menular
4 kesehatan usia 63,73% 65% 70% 75%
kesehatan sesuai standar / dan tidak menular
sekolah dan remaja
jumlah seluruh anak dan serta kesehatan
remaja usia 7-15 tahun di lingkungan
wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 40


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah seluruh lansia yang 5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pelayanan pembinaan dan
kesehatan pada kesehatan sesuai standar / kerjasama jejaring
5 69,2% 70% 75% 75%
usia lanjut >60 jumlah seluruh lansia di dan jaringan
tahun wilayah kerja Puskesmas Puskesmas
Cingambul) x100% Cingambul
Persentase desa (Jumlah desa siaga aktif
6 siaga aktif Purnama purnama mandiri / jumlah 40% 40% 40% 55%
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
Persentase desa melaksanakan STBM dan
7 59% 70% 75% 85%
STBM dan PHBS PHBS / jumlah seluruh desa
yang ada) x 100%
(Jumlah desa UCI / jumlah
Persentase desa
8 seluruh desa yang ada) x 95% 100% 100% 100%
yang mencapai UCI
100%
(Jumlah KLB yang
Persentase KLB
ditanggulangi < 24 jam /
9 yang ditanggulangi 100% 86% 88% 90%
jumlah KLB yang ada) x
< 24 jam
100%
(Jumlah semua kasus TB
yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 90% 89% 90% 90%
jumlah semua kasus TB
pengobatan TB
yang diobati dan dilaporkan)
x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
(Jumlah penderita baru PB
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
menyelesaikan pengobatan /
RFT penderita
11 jumlah penderita baru PB 100% 100% 100% 100%
kusta
satu tahun sebelumnya dan
MB dua tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan) x
100%
(Jumlah penderita DBD
meninggal / jumlah semua
Case Fatality Rate
12 penderita DBD yang 0% 0% 0% 0%
DBD
ditemukan dan ditangani) x
100%
(Jumlah orang beresiko
terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan
Orang berisiko
HIV sesuai standar di
terinfeksi HIV
13 Puskesmas Cingambul dan 100% 100% 100% 100%
mendapatkan
jaringannya dalam kurun
pemeriksaan HIV
waktu 1 tahun / Jumlah
orang yang beresiko
terinfeksi HIV) x 100%
(Jumlah pasien pasung yang
Cakupan temuan
ditemukan / jumlah ODGJ
14 kasus pemasungan 4% 2,50% 2,50% 2,50%
dalam periode waktu
pada ODGJ berat
tertentu) x 100
(Jumlah desa yang memiliki
Persentase desa
Posbindu PTM/ jumlah
15 yang memiliki 63,60% 90% 95% 100%
seluruh desa yang ada) x
Posbindu PTM
100%
Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 42
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN KEBIJAKAN
2018 2019 2020 2021
Penyehatan (Jumlah TPM dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM di 80% 85% 90% 100%
minuman wilayah kerja) x 100%
(Jumlah Fasyankes dan
Fasilitas pelayanan fasyankestrad memiliki ijin /
kesehatan, tenaga jumlah seluruh fasyankes
17 66% 70% 75% 80%
kesehatan dan dan fasyankestrad di wilayah
fasyankestrad kerja Puskesmas Cingambul)
memiliki ijin x 100%
2. Program
1. Peningkatan
pengelolaan
mutu pelayanan,
pelayanan BLUD
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai IKM dan PKP kecukupan dan
Puskesmas
18 Puskesmas Puskesmas Cingambul / 80% 85% 90% 95% kualitas SDM,
Cingambul
Cingambul 80%) x 100% sarana prasarana
Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan
Puskesmas
kesehatan.
Cingambul)
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata pustu layanan sesuai
19 Pustu dan dan Poskesdes / 80%) x 80% 85% 90% 95% kebutuhan
Poskesdes 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 43


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CINGAMBUL (BOK)

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3
kali pelayanan nifas sesuai standar / jumlah
1 Cakupan pelayanan nifas 91% 93% 94% 95%
seluruh sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan pelayanan
Cakupan pelayanan kesehatan sesuai standar / jumlah seluruh
2 63,73% 85% 88% 90%
kesehatan remaja remaja di wilayah kerja Puskesmas
Cingambul) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3
kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai
3 Pelayanan KN Lengkap 96% 96% 97% 98%
standar / jumlah seluruh sasaran bayi dalam 1
tahun) 100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang dan
Persentase Balita Gizi
4 BB kurang / jumlah balita yang ditimbang) x 0,37% 0,35% 0,32% 0,3%
Kurang
100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA yang
setingkat SD, SMP dan
melaksanakan penjaringan kesehatan /
5 SMA yang melaksanakan 86,70% 90% 95% 100%
jumlah seluruh sekolah setingkat SD, SMP,
pemeriksaan penjaringan
SMA di wilayah kerja) x 100%
kesehatan
(Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59
tahun yang mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan pada
6 kesehatan sesuai standar / Jumlah semua 69,00% 75% 80% 85%
pra lansia
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun di
wilayah kerja ) x 100 %.
Pencapaian desa siaga (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh
7 100% 100% 100% 100%
aktif desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar
Persentase rumah tangga
8 STBM / jumlah seluruh rumah tangga di 59% 70% 75% 85%
STBM
wilayah kerja Puskesmas Cingambul) x 100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
9 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada) x 82,35% 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah
Persentase rumah tangga
10 seluruh rumah tangga di wilayah kerja 75,50% 83% 84% 85%
ber PHBS
Puskesmas Cingambul) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
11 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-11 100% 100% 100% 100%
mendapatkan IDL
bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
12 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / jumlah 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati dan
Notifikasi kasus TB yang dilaporkan selama periode satu tahun /
13 160 165 170 175
diobati (CNR) jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Cingambul) x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
14 Kasus defaulter kusta 0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
(Jumlah kasus baru penderita DBD dalam
Insiden / angka kesakitan
15 kurun waktu tertentu / jumlah populasi dalam 11,4 11 10 9,5
DBD
kurun tertentu) x 100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang
(SMP/SMA/sederajat) mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS / jumlah
16 17,45% 100% 100% 100%
yang mendapatkan seluruh sekolah setingkat SMP, SMA di
penyuluhan HIV/AIDS) wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 45


KONDISI TARGET PER TAHUN
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021

( Jumlah penderita ODGJ berat yg mendapat


Cakupan pelayanan
17 pelayanan kesehatan jiwa / estimasi jumlah 71% 75% 75% 75%
kesehatan ODGJ Berat
penderita ODGJ berat) x 100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59
Pelayanan kesehatan usia tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
18 34% 35% 36% 37%
produktif warga usia 15-59 tahun yang ada dis wilayah
kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x 100%

Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah


19 80% 82% 85% 87%
kesling di TPM TPM yang ada)100 %

Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin


20 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh klinik 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki ijin
Tenaga kesehatan
21 berlaku / jumlah seluruh tenaga kesehatan di 100% 100% 100% 100%
memiliki ijin
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki ijin
Persentase sarana
22 berlaku / jumlah seluruh sarana kefarmasian 100% 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin
di wilayah kerja) x 100%

Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang


23 tradisional berijin / memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga 0% 55% 60% 65%
terdaftar penyehat tradisional di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 46


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS CINGAMBUL

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas Cingambul dalam
Survey Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 80% 80% 80% 80%
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya program pencegahan dan
Adanya Program Pencegahan dan
2 pengendalian infeksi di Puskesmas ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi
Cingambul
(Jumlah peserta JKN Puskesmas
Cingambul yang berkunjung ke
Utilisasi peserta JKN di Puskesmas
3 Puskesmas Cingambul / jumlah seluruh 59% 15% 15% 15%
Cingambul
peserta JKN Puskesmas Cingambul) x
100%
Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat
4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat inap 70% 80% 80% 80%
inap
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
yang dibutuhkan sesuai Rencana
5 Persentase SDM terpenuhi 60% 80% 80% 80%
Kebutuhan Puskesmas Cingambul) x
100%
(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan alkes
6 terpenuhi / jumlah sarana prasarana 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi jumlah obat dan BMHP yang dibutuhkan 80% 60% 60% 60%
sesuai perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar /


8 Persentase Poskesdes sesuai standar jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44% 62% 64% 66%
100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 47


(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah
9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
seluruh pustu di wilayah kerja) x 100%

a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CINGAMBUL


(UKM)

TARGET KINERJA KEGIATAN


KONDISI SUMBER
PENANGG-
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN ANGGA-
UNG JAWAB
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN RAN

(Jumlah ibu hamil dengan


Persentase ibu hamil LILA < 23,5 / jumlah ibu
1 6,53% Rp28.975.000 25% Rp29.075.000 25% Rp29.075.000 95% Rp29.075.000 PJ KIA BOK
KEK ditemukan hamil yang diukur LILA) x
100%

(Jumlah ibu hamil yang


memperoleh pelayanan
2 Persentase Ibu Hamil K4 96% Rp27.050.000 92% Rp27.900.000 93% Rp29.075.000 95% Rp32.000.000 PJ KIA BOK
antenatal K4 / Jumlah
sasaran ibu hamil) x 100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase ibu hamil
mendapatkan TTD 90 hari
3 mendapatkan TTD 90 96,82% Rp27.050.000 98% Rp27.050.000 98% Rp29.075.000 98% Rp32.000.000 PJ Gizi BOK
/ jumlah ibu hamil yang
hari
ada) x 100%
(Jumlah ibu hamil KEK
Persentase ibu hamil mendapat makanan
4 KEK mendapatkan tambahan / jumlah 92,12% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 95% Rp102.600.000 PJ Gizi BOK
makanan tambahan sasaran ibu hamil KEK) x
100%

(Jumlah komplikasi
kebidanan yang mendapat
Cakupan komplikasi
penanganan definitif /
5 kebidanan yang 93,67% Rp5.800.000 98% Rp5.825.000 97% Rp5.825.000 98% Rp6.500.000 PJ KIA BOK
jumlah ibu dengan
ditangani
komplikasi kebidanan
dalam 1 tahun) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 48


(jumlah ibu bersalin yang
Cakupan pertolongan
ditolong oleh tenaga
persalinan oleh tenaga
6 kesehatan/jumlah seluruh 98,65% Rp47.520.000 93% Rp23.232.000 94% Rp26.400.000 95% Rp30.000.000 PJ KIA BOK
kesehatan yang memiliki
sasaran ibu bersalin dalam
kompetensi kebidanan
satu tahun) x 100%

(Jumlah PUS yang


Cakupan peserta KB menggunakan kontrasepsi
7 72% Rp8.000.000 72% Rp10.744.000 72% Rp12.330.000 75% Rp12.330.000 PJ KIA BOK
Aktif / jumlah seluruh PUS
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja putri
mendapat TTD 1 tablet
Persentase remaja putri
setiap minggu selama 1
8 mendapat TTD setiap 44,9% Rp0 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 5% Rp3.600.000 PJ Gizi BOK
tahun / jumlah remaja
minggu selama 1 tahun
putri umur 12-18 tahun ) x
100%
(Jumlah bayi baru lahir
Persentase bayi baru mendapat IMD / jumlah
9 6,53% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 50% Rp0 PJ Gizi BOK
lahir mendapat IMD seluruh bayi baru lahir) x
100%

(Jumlah neonatus dengan


Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
10 dengan komplikasi yang / jumlah seluruh neonatus 85% Rp3.975.000 88% Rp3.975.000 90% Rp3.975.000 90% Rp4.500.000 PJ KIA BOK
ditangani dengan komplikasi yang
ada) x 100%
(Jumlah anak yang
Cakupan pelayanan memperoleh pelayanan
11 kesehatan balita (0-59 pemantauan 8 kali / 6,53% Rp113.250.000 83% Rp109.150.000 84% Rp113.100.000 85% Rp115.000.000 PJ KIA BOK
bulan) sesuai standar jumlah seluruh anak balita
dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah balita gizi buruk
Persentase balita gizi yang mendapatkan
12 buruk yang perawatan / jumlah balita 100% Rp21.600.000 100% Rp21.600.000 100% Rp27.000.000 100% Rp31.050.000 PJ Gizi BOK
mendapatkan perawatan gizi buruk yang
ditemukan) x 100%
(Jumlah balita 6-11 bulan
Persentase balita 6-59 dan balita 12-59 bulan
13 bulan mendapatkan mendapatkan kapsul 100% Rp3.300.000 96% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 97% Rp3.300.000 PJ Gizi BOK
vitamin A vitamin A / jumlah balita
6-59 bulan) x 100%
(Jumlah siswa kelas 1 SD,
Cakupan penjaringan
SMP dan SMA sederajat
14 kesehatan siswa SD, 46% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 100% Rp8.300.000 PJ UKS BOK
yang diperiksa
SMP, SMA sederajat
kesehatannya oleh tenaga

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 49


kesehatan atau tenaga
terlatih / jumlah seluruh
siswa kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat pada tahun
yang sama) 100%
(Jumlah kader UKS /
15 Persentase kader UKS jumlah seluruh siswa) x 9,90% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 10% Rp2.420.000 PJ UKS BOK
100%
(Jumlah posyandu lansia
Persentase jumlah
16 PURI / jumlah seluruh 62,9% Rp68.235.000 25% Rp89.827.000 30% Rp59.830.000 35% Rp69.185.000 PJ Lansia BOK
posyandu lansia PURI
posyandu lansia) x100%

(Jumlah posyandu PURI /


Peningkatan Posyandu
17 jumlah seluruh posyandu) 100% Rp4.530.000 92% Rp2.225.000 93% Rp2.225.000 94% Rp2.225.000 PJ Promkes BOK
PURI
x100%
(Jumlah desa yang
Pelaksanaan MMD di melaksanakan MMD /
18 40% Rp0 100% Rp1.287.000 100% Rp23.612.000 100% Rp23.312.000 PJ Promkes BOK
desa jumlah seluruh desa di
wilayah kerja) x100%
(Jumlah poskesdes PURI /
Peningkatan jumlah
19 jumlah seluruh poskesdes) 100% Rp0 53% Rp2.050.000 54% Rp2.050.000 55% Rp2.050.000 PJ Promkes BOK
poskesdes PURI
x100%

Peningkatan (Jumlah poskestren PURI /


20 pembentukan jumlah seluruh 100% Rp3.400.000 33% 34% Rp825.000 35% Rp825.000 PJ Promkes BOK
poskestren poskestren) x100%
(Jumlah desa ODF /
21 Persentase desa ODF jumlah seluruh desa di 59% Rp49.250.000 100% Rp10.900.000 100% Rp6.265.000 100% Rp3.600.000 PJ Kesling BOK
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan CTPS/
22 tangga yang jumlah seluruh rumah 94,88% Rp46.350.000 30% Rp9.595.000 35% Rp0 40% Rp3.000.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan CTPS tangga di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah SAB yang
Persentase SAB memenuhi syarat
23 memenuhi syarat kesehatan / jumlah 100% Rp200.000 79% Rp1.425.000 80% Rp300.000 81% Rp300.000 PJ Kesling BOK
kesehatan seluruh SAB di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah yang melaksanakan
tangga yang pengelolaan sampah /
24 74,12% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 81% Rp3.450.000 PJ Kesling BOK
melaksanakan jumlah seluruh rumah
pengelolaan sampah tangga di wilayah kerja) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 50


(Jumlah rumah tangga
Persentase rumah
yang melaksanakan
tangga yang
pengelolaan limbah cair
25 melaksanakan 80,92% Rp0 79% Rp0 80% Rp0 95% Rp0 PJ Kesling BOK
rumah tangga / jumlah
pengelolaan limbah cair
seluruh rumah tangga di
rumah tangga
wilayah kerja) x 100%
(Jumlah rumah tangga
Persentase TTU yang yang melaksanakan CTPS/
26 memenuhi syarat jumlah seluruh rumah 81,6% Rp475.000 69% Rp475.000 70% Rp475.000 71% Rp475.000 PJ Kesling BOK
kesehatan lingkungan tangga di wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di institusi
Cakupan PHBS di
27 pendidikan / jumlah 100% Rp1.000.000 58% Rp1.650.000 60% Rp1.100.000 62% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi pendidikan
seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di institusi
28 100% Rp1.000.000 88% Rp1.650.000 90% Rp1.100.000 92% Rp1.100.000 PJ Promkes BOK
institusi kesehatan kesehatan / jumlah
seluruh institusi kesehatan
di wilayah kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di intervensi di tempat kerja
29 100% Rp1.000.000 56% Rp1.650.000 58% Rp550.000 60% Rp550.000 PJ Promkes BOK
institusi tempat kerja / jumlah seluruh institusi
pendidikan di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
30 Cakupan PHBS di TTU intervensi di TTU / jumlah 100% Rp1.000.000 68% Rp1.650.000 70% Rp550.000 72% Rp550.000 PJ Promkes BOK
seluruh TTU di wilayah
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
Cakupan PHBS di
31 intervensi di pesantren / 100% Rp1.000.000 38% Rp1.650.000 40% Rp550.000 42% Rp550.000 PJ Promkes BOK
pesantren
jumlah seluruh pesantren
di wilayah kerja) x 100%
(Jumlah bayi usia 0-11
Persentase bayi usia 0- bulan mendapatkan
32 11 bulan mendapatkan imunisasi campak / jumlah 100% Rp38.920.000 93% Rp84.981.000 94% Rp101.124.600 95% Rp113.054.500 PJ Imunisasi BOK
imunisasi campak sasaran bayi usia 0-11
bulan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 51


(Jumlah krisis kesehatan
Persentase
dan bencana yang
terlaksananya
ditanggulangi / jumlah
33 penanggulangan krisis 100% Rp0 86% Rp7.080.000 88% Rp7.080.000 90% Rp7.080.000 PJ Surveilans BOK
seluruh krisis kesehatan
kesehatan dan bencana
dan bencana di wilayah
di wilayah kondisi matra
kondisi matra) x 100%
(Jumlah jamaah haji dibina
Persentase pembinaan
34 / jumlah seluruh jamaah 90% Rp8.000.000 86% Rp11.300.000 88% Rp11.300.000 90% Rp11.300.000 PJ Surveilans BOK
kesehatan jamaah haji
haji) x 100%
(Jumlah orang terduga
Pelayanan kesehatan
TBC yang dilakukan
orang terduga
35 pemeriksaan penunjang / 45,60% Rp3.795.000 100% Rp8.110.000 100% Rp10.750.000 100% Rp14.000.000 PJ TB BOK
Tuberkulosis (TB) sesuai
Jumlah orang yang
standar
terduga TBC ) x 100%
(Jumlah seluruh kasus
baru kusta yang
menyelesaikan
pengobatan sesuai dosis
Pemeriksaan kontak
36 waktu / jumlah seluruh 100% Rp3.000.000 88% Rp3.000.000 89% Rp3.000.000 90% Rp3.000.000 PJ P2 Kusta BOK
kasus kusta baru
kasus baru kusta yang
mulai pengobatan pada
periode yang sama) x
100%
(Jumlah kasus DBD yang
Penyelidikan dilakukan PE / Jumlah
37 44,4% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 100% Rp1.500.000 PJ DBD BOK
Epidemiologi DBD seluruh kasus DBD yang
ditemukan) x 100%
APBD
Terlaksananya fogging (Jumlah kasus DBD sesuai
Dinkes,
pada kasus DBD sesuai hasil PE yang dilakukan
Dana
38 hasil PE (Perlu SE fogging / jumlah seluruh 100% Rp2.000.000 100% Rp2.350.000 100% Rp2.450.000 100% Rp90 PJ DBD
Desa, BOK
bupati dan kasus DBD sesuai hasil PE)
Puskesmas
rekomendasi DPRD) x 100%
Cingambul
(Jumlah ibu hamil yang
Ibu Hamil yang diperiksa diperiksa HIV / jumlah
39 83,5% Rp3.910.000 40% Rp9.440.000 43% Rp9.620.000 45% Rp9.628.000 PJ P2 HIV BOK
HIV sasaran ibu hamil yang
ada) x 100%
(Jumlah pasien TB yang
Pasien TB yang mempunyai hasil tes HIV /
40 100% Rp3.810.000 35% Rp3.810.000 40% Rp3.810.000 45% Rp3.810.000 PJ P2 HIV BOK
mengetahui status HIV jumlah seluruh pasien TB
terdaftar) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 52


(Jumlah penderit100%a
Kunjungan rumah ODGJ ODGJ berat yang
41 63% Rp3.000.000 100% Rp3.000.000 100% Rp3.600.000 100% Rp4.200.000 PJ Keswa BOK
Berat dikunjungi / jumlah
seluruh penderita ODGJ) x
(Jumlah kelompok
masyarakat yg sudah
Pemberdayaan mendapat sosialisasi
kelompok masyarakat program keswa / jumlah
42 25% Rp5.000.000 35% Rp6.050.000 35% Rp6.700.000 35% Rp6.700.000 PJ Keswa BOK
terkait program Kelompok masyarakat yg
kesehatan jiwa ada di wilayah kerja
Puskesmas Cingambul ) x
100%

Proporsi kelompok (Jumlah kelompok khusus


khusus yang yang melaksanakan
43 0% Rp14.558.000 10% Rp15.290.000 12% Rp23.225.000 14% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM / jumlah
Posbindu PTM posbindu PTM) x 100%

(Jumlah penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan
44 sesuai standar / jumlah 21% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
penderita Hipertensi
estimasi penderita
hipertensi usia ≥ 15
tahun ) x 100%.

(Jumlah penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
45 Cakupan pelayanan DM sesuai standar/Jumlah 98% Rp14.558.000 15% Rp15.290.000 20% Rp23.225.000 20% Rp42.515.000 PJ PTM BOK
estimasi penderita
diabetes mellitus usia ≥15
tahun ) x 100%

(Jumlah TPM jasa boga


yang dilakukan IKL /
Monitoring / inspeksi
46 jumlah seluruh TPM jasa 100% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 60% Rp0 PJ Kesling BOK
jasa boga/katering
boga di wilayah kerja ) x
100%
(Jumlah TPM rumah
makan yang dilakukan IKL
Monitoring / inspeksi
47 / jumlah seluruh TPM 75% Rp0 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 60% Rp1.680.000 PJ Kesling BOK
rumah makan/restoran
rumah makan di wilayah
kerja ) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 53


(Jumlah inspeksi DAM
Monitoring / inspeksi yang dilakukan IKL /
48 100% Rp1.725.000 60% Rp1.725.000 60% 60% Rp1.725.000 PJ Kesling BOK
DAM jumlah seluruh DAM di
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah TPM jajanan yang
Monitoring / inspeksi
dilakukan IKL / jumlah
49 kantin/sentra makanan 85,71% Rp0 60% Rp425.000 60% Rp2.935.000 60% Rp2.935.000 PJ Kesling BOK
seluruh TPM jajanan di
jajan
wilayah kerja ) x 100%
(Jumlah klinik, DPS dan
Pembinaan RS, klinik,
BPS yang dibina / jumlah PJ Jaringan
50 DPM dan BPM jejaring 95% Rp8.700.000 100% Rp9.135.000 100% Rp9.591.750 100% Rp10.071.337 BOK
klinik, DPS dan BPS yang dan Jejaring
Puskesmas Cingambul
ada) x 100%
Pendataan tenaga Pendataan tenaga
PJ Jaringan
51 kesehatan di wilayah kesehatan di wilayah kerja 100% Rp1.450.000 100% Rp1.522.500 100% Rp1.522.500 100% Rp1.598.625 BOK
dan Jejaring
kerja 1 tahun sekali
(Jumlah sarana
kefarmasian apotek dan
toko obat yang berijin/
Pembinaan sarana PJ Jaringan
52 jumlah seluruh sarana 100% Rp200.000 100% Rp210.000 100% Rp220.500 100% Rp231.525 BOK
kefarmasian dan Jejaring
kefarmasian apotek dan
toko obat di wilayah kerja)
x 100%
(Jumlah penyehat
tradisional yang dibina /
Pembinaan penyehat
53 jumlah seluruh penyehat 0% Rp0 70% Rp2.471.500 75% Rp2.471.500 80% Rp2.471.500 PJ Batra BOK
tradisional
tradisional yang ada) x
100%
Rp705.964.000 Rp708.465.000 Rp744.537.850 Rp847.477.577

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 54


b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS CINGAMBUL ...
(UKP)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah kunjungan pasien


maskin yang tidak memiliki
Pelayanan
jaminan kesehatan yang
kesehatan BLUD
terlayani / jumlah seluruh
54 masyarakat 10% Rp46.800.000 100% Rp49.140.000 100% Rp51.597.000 100% Rp54.176.850 PJ UKP Puskesmas
maskin yang tidak meiliki
miskin non JKN Cingambul
jaminan kesehatan
dan non subsidi
berkunjung di Puskesmas
Cingambul) x 100
Terlaksananya pelayanan BLUD
Pelayanan 24
55 gawat darurat 24 jam di 100% Rp72.000.000 100% Rp75.600.000 100% Rp79.380.000 100% Rp83.349.000 PJ UKP Puskesmas
jam
Puskesmas Cingambul Cingambul

Kejelasan Terpasangnya informasi


BLUD
informasi jenis jenis pelayanan dan tarif
56 100% Rp16.000.000 100% Rp16.800.000 100% Rp17.640.000 100% Rp18.522.000 PJ UKP Puskesmas
pelayanan dan pelayanan sesuai Perbup
Cingambul
tarif pelayanan secara representatif

(Jumlah responden yang


Kewajaran
menjawab wajar dan BLUD
biaya
57 sangat wajar terhadap 97,7% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP Puskesmas
pelayanan (SPP
biaya pelayanan / jumlah Cingambul
No 4)
seluruh responden) x 100%
(Jumlah responde yang
Perilaku menjawab puas dan sangat BLUD
58 petugas puas terhadap perilaku 96,6% Rp500.000 80% Rp525.000 82% Rp552.000 83% Rp579.000 PJ UKP Puskesmas
pelayanan petugas / jumlah seluruh Cingambul
responden) x 100%
(Jumlah responden yang
Penanganan menjawab baik dan sangat BLUD
59 Pengaduan baik terhadap penanganan 100% Rp4.000.000 80% Rp4.200.000 82% Rp4.410.000 83% Rp4.630.500 PJ UKP Puskesmas
(SPP no 6) pengaduan / jumlah Cingambul
seluruh responden) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 55


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN JAWAB ANGGARAN
2018

(Jumlah pasien rujukan


gawat darurat yang
Cakupan BLUD
didampingi petugas /
60 rujukan pasien 87,95% Rp172.800.000 100% Rp177.660.000 100% Rp186.543.000 100% Rp195.870.150 PJ UKP Puskesmas
jumlah semua pasien
gawat darurat Cingambul
gawat darurat yang
dirujuk) x 100%

(Jumlah petugas yang


Kepatuhan
patuh menggunakan APD / BLUD
petugas
61 jumlah seluruh petugas 91% Rp28.310.000 100% Rp29.725.500 100% Rp31.211.775 100% Rp31.211.775 PJ UKP Puskesmas
menggunakan
yang dilakukan sampling Cingambul
APD
penggungaan APD) x 100%

(Jumlah rujukan non BLUD


Ratio Rujukan
62 spesialistik / jumlah seluruh 2,4% Rp3.000.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.150.000 <5% Rp3.307.500 PJ UKP Puskesmas
Non Spesialistik
rujukan) x 100% Cingambul

(Jumlah kunjungan pasien BLUD


63 Prolanis prolanis / jumlah peserta 92,7% Rp14.500.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.225.000 50% Rp15.986.250 PJ UKP Puskesmas
prolanis terdaftar) x 100% Cingambul

(Jumlah Peserta terdaftar


yang melakukan kontak
komunikasi dengan BLUD
Angka Kontak
64 Puskesmas Cingambul x 158% Rp28.350.000 150 Rp29.767.500 150 Rp31.255.875 150 Rp32.818.668 PJ UKP Puskesmas
Komunikasi
1000 ) / jumlah peserta Cingambul
terdaftar di Puskesmas
Cingambul.
( Jumlah hari perawatan
dalam satu bulan) /( BLUD
Bed Occupation
65 jumlah TT x jumlah hari 25% Rp100.000.000 30% Rp105.000.000 40% Rp110.250.000 50% Rp115.762.500 PJ Rawat Inap Puskesmas
Rate (BOR)
dalam satu bulan) Cingambul

Rp486.760.000 Rp507.318.000 Rp531.766.650 Rp556.793.193

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 56


c. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS CINGAMBUL
(admen)

KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN


INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

Rasio dokter Jumlah dokter / jumlah BLUD


1/500 1/500 1/500
66 terhadap peserta JKN di 1/11000 Rp149.600.401 Rp179.520.481 Rp215.424.578 Rp258.509.493 Kasubag TU Puskesmas
0 0 0
peserta JKN Puskesmas Cingambul Cingambul

Adanya dokter
Jumlah dokter gigi BLUD
gigi di
67 minimal 1 orang di 100% Rp55.746.613 100% Rp66.895.936 100% Rp80.275.123 100% Rp96.330.147 Kasubag TU Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas Cingambul Cingambul
Cingambul

Adanya apoteker Jumlah apoteker BLUD


68 di Puskesmas minimal 1 orang di 100% Rp18.965.240 100% Rp22.758.288 100% Rp27.309.946 100% Rp32.771.935 Kasubag TU Puskesmas
Cingambul Puskesmas Cingambul Cingambul

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat terpenuhi / jumlah alat BLUD
69 kesehatan kesehatan yang 27% Rp104.943.800 80% Rp131.179.750 80% Rp170.533.675 80% Rp221.693.775 Kasubag TU Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai Cingambul
standar) x 100%

(Jumlah sarana
Persentase
prasarana terpenuhi / BLUD
sarana
70 jumlah sarana prasarana 80% Rp83.136.000 80% Rp103.920.000 80% Rp135.096.000 80% Rp175.624.800 Kasubag TU Puskesmas
prasarana
yang dibutuhkan sesuai Cingambul
terpenuhi
standar) x 100%

(Jumlah obat terpenuhi /


jumlah obat yang BLUD
Persentase obat
71 dibutuhkan sesuai 80% Rp761.721.088 80% Rp990.237.410 80% Rp1.287.308.630 80% Rp1.673.501.210 PJ Kefarmasian Puskesmas
terpenuhi
Perencanaan Cingambul
Kebutuhan) x 100%

(Jumlah BMHP terpenuhi


/ jumlah BMHP yang BLUD
Persentase
72 dibutuhkan sesuai 80% Rp543.617.986 80% Rp646.710.384 80% Rp702.433.459 80% Rp782.068.170 PJ Kefarmasian Puskesmas
BMHP terpenuhi
Perencanaan Cingambul
Kebutuhan) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 57


KONDISI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR PENANGGUNG SUMBER
FORMULASI AWAL ANGGARAN
KEGIATAN JAWAB ANGGARAN
(2018) 2019 ANGGARAN 2020 ANGGARAN 2021 ANGGARAN

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat Poskesdes terpenuhi /
BLUD
kesehatan jumlah alat kesehatan
73 80% Rp815.360.000 85% Rp1.164.800.000 100% Rp1.514.240.000 100% Rp1.968.512.000 Kasubag TU Puskesmas
Poskesdes yang dibutuhkan sesuai
Cingambul
terpenuhi standar Poskesdes) x
100%

(Jumlah alat kesehatan


Persentase alat pustu terpenuhi / jumlah BLUD
74 kesehatan Pustu alat kesehatan yang 80% Rp172.882.500 100% Rp364.975.000 100% Rp479.467.500 100% Rp616.807.000 Kasubag TU Puskesmas
terpenuhi dibutuhkan sesuai Cingambul
standar Pustu) x 100%

Rp2.705.973.628 Rp3.670.997.249 Rp4.612.088.911 Rp5.825.818.530

Rencana Strategis Puskesmas Cingambul  Lampiran 58


EE. RENSTRA PUSKESMAS PANYINGKIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana
yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Majalengka.
Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang
akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,
dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas Panyingkiran.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2019-2023 dan
menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial,
budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Panyingkiran.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada
BLUD adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan
strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan
kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:
- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan
Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah. Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana
Strategis BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 1


C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya
Puskesmas untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar
mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka.
h. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian tugas serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
i. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 93 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas dan Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 2


F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:

Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. Visi Puskesmas
B. Misi Puskesmas
C. Tujuan (Rencanan Pengembangan Layanan)
D. Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
E. Strategi dan Arah Kebijakan

Bab V RENCANA STRATEGIS

Bab VI PENUTUP

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PANYINGKIRAN


1. Wilayah Kerja
Puskesmas Panyingkiran merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Panyingkiran berada di wilayah desa Karyamukti.
Puskesmas Panyingkiran awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas
non DTP satu lantai pada tahun 1986 yang kemudian ada penambahan
bangunan PONED pada tahun 2014, lalu mengalami renovasi menjadi dua
lantai pada tahun 2014.
Puskesmas Panyingkiran ditetapkan menjadi Puskesmas Non DTP
PONED yang berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka tahun 2019.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran berada di
Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan
(koordinat -6,803336 LS dan 108,185051 BT).
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Kecamatan Kasokandel
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sumedang
c. Sebelah Timur : Kecamatan Majalengka
d. Sebelah Barat : Kecamatan Kadipaten

Adapun Luas Wilayah : 2.161.609 HA


Puskesmas Panyingkiran secara administratif meliputi 9 desa, yaitu:
1. Desa Karyamukti
2. Desa Leuwiseeng
3. Desa Panyingkiran
4. Desa Jatiserang
5. Desa Jatipamor
6. Desa Pasirmuncang
7. Desa Bonang
8. Desa Cijurey
9. Desa Bantrangsana
Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa : 3-7 km
Jarak Puskesmas ke Kabupaten/Kota : 4 km
Puskesmas Panyingkiran merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran
di Kecamatan PanyingkiranKabupaten Majalengka. Berdasarkan karakterisistik
wilayah, Puskesmas Panyingkiran merupakan Puskesmas kawasan pedesaan,
sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan termasuk dalam
kategori Puskesmas Non rawat inap PONED.
Puskesmas Panyingkiran sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja.

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 4


2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.
Puskesmas Panyingkiran Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl.
Siliwangi Nomor 62 Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, dengan
wilayah kerja sebanyak 9 desa di wilayah kecamatan Panyingkiran.
Puskesmas Panyingkiran didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 6
Polindes, Poskestren9, Posyandu Lansia 9, Pos UKK 9, Desa Siaga 9, dan
Saka Bhakti Husada 2.
Pada tahun 2017 Puskesmas Panyingkiran meraih sertifikat akreditasi
Puskesmas dengan predikat Madya.

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Panyingkiran meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra/Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 5


Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Panyingkiran meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Tindakan gawat darurat
c. Pelayanan PONED
Selain itu jika diperlukan, Puskesmas Panyingkiran juga
melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Panyingkiran telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan
antara lain:
- Berceting (Bersama Cegah Stunting)
Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat
pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang
ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada
balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Puskesmas Panyingkiran juga melakukan pelayanan gawat darurat
PONED 24 jam.
Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan
kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium sederhana dan
farmasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Panyingkiran Kabupaten Majalengka terdiri
dari:
a. Kepala Puskesmas
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 6
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan
Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 7
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam
medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang Tindakan
14) Penanggung Jawab PONED
e. Penanggung Jawab JaringanPuskesmas dan Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Garajati
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Lebakherang
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Sumberjaya
2) Puskesmas Keliling
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi
seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 8
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan
UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring
pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam
penyusunan perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat
Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 9
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 10
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil
kegiatan pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan
membuat rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan
dan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Panyingkiran meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Panyingkiran sudah
memenuhi tenaga dokter, apoteker, perawat, perawat gigi, tenaga teknis
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, akuntan dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah
dokter, dokter gigi, Perawat, bidan, tenaga ahli teknologi laboratorium
medik, perekam medik, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, sopir
dan security. Sebagian tenaga masih berstatus non ASN (PHL).

Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Panyingkiran :


PANYINGKIRAN
No Jabatan Jenjang Eksisting Kebut
Kesen
Non uhan/ Ket
PNS jangan
PNS ABK
1 SANITARIAN Ahli Madya 1 0 1 0 S

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 11


SANITARIAN Ahli
0 0 1 -1 K
Pertama
2 PSIKOLOGI KLINIS Ahli
0 0 1 -1 K
Pertama
3 PRANATA Pelaksana
LABORATORIUM 0 0 1 -1 K
KESEHATAN
4 BIDAN Terampil 2 10 6 -4 K
BIDAN Penyelia 1 0 1 0 S
BIDAN Ahli
2 0 3 -1 K
Pertama
BIDAN Ahli Muda 6 0 4 2 L
BIDAN Ahli Madya 1 0 1 0 S
BIDAN Mahir 3 0 3 0 S
5 PERAWAT Ahli
2 0 3 -2 K
Pertama
PERAWAT Terampil 0 1 6 -6 K
PERAWAT Mahir 3 0 3 0 S
PERAWAT Penyelia 1 0 1 0 S
PERAWAT Ahli Muda 4 0 2 2 L
6 EPIDEMIOLOG Pelaksana
0 0 1 -1 K
KESEHATAN
7 TERAPIS GIGI DAN Penyelia
0 0 1 0 S
MULUT
TERAPIS GIGI DAN Mahir
1 0 0 1 L
MULUT
8 PENYULUH KESEHATAN Pelaksana
0 0 1 -1 K
MASYARAKAT
9 ADMINISTRATOR Ahli
0 0 1 -1 K
KESEHATAN Pertama
10 ASISTEN APOTEKER Pelaksana
1 0 1 0 S
Lanjutan
11 DOKTER Ahli Muda 1 0 1 0 S
DOKTER Ahli Madya 1 0 1 0 S
12 DOKTER GIGI Ahli
1 0 1 0 S
Pertama
13 PEREKAM MEDIS Pelaksana 0 0 1 -1 K
14 APOTEKER Ahli
0 0 1 -1 K
Pertama
15 NUTRISIONIS Ahli Muda 1 0 1 0 S
1 PENGADMINISTRASI Jabatan
0 0 1 -1 K
KEUANGAN Pelaksana
2 PENGEMUDI AMBULAN Jabatan
0 0 1 -1 K
Pelaksana

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 12


3 PENGELOLA KEUANGAN Jabatan
0 0 1 -1 K
Pelaksana
4 PETUGAS KEAMANAN Jabatan
0 0 2 -2 K
Pelaksana
5 PENGADMINISTRASI Jabatan
0 0 3 -3 K
UMUM Pelaksana
6 PENGELOLA DATA Jabatan
0 1 2 -2 K
Pelaksana
7 PRAMU KEBERSIHAN Jabatan
0 0 2 -2 K
Pelaksana
JUMLAH 32 12 60 -28
Keterangan *K= Kurang
S= Sesuai
L= Lebih
b) Sumber Daya Keuangan
Sumber daya keuangan Puskesmas Panyingkiran berasal dari
Kapitasi JKN Puskesmas, Non Kapitasi, Operasional APBD dan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana operasional yang didapatkan dari
APBD masih tergolong kecil bahkan pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada
operasional APBD dikarenakan semua retribusi dan tindakan tidak
dipungut biaya (gratis).
Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Panyingkiran tahun 2021
dari berbagai sumber dana:
NO. PROGRAM PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5
1. Peningkatan Pelayanan 883.065.731,- 882.933.505,- 99,98
K e sehatan
Masyarakat Puskesmas
Panyingkiran ( JKN )
2. Peningkatan Pelayanan 17.924.175,- 16.967.440,- 94,66
kesehatan Masyarakat
Puskesmas
Panyingkiran ( BOP )
3. Peningkatan Pelayanan 345.523.700,- 316.165.000,- 91.50
kesehatan Masyarakat
Puskesmas
Panyingkiran ( DAK )
Jumlah 1.246.513.606, 1.216.065.945,- 100,00
-

No URAIAN ANGGARAN

1. BELANJA
1.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 0,-

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 13


1.2 BELANJA LANGSUNG 662.000.000,-
1.2.1 Belanja Pegawai 198.500.000,-
1.2.2 Belanja Barang Jasa 463.500.000,-
a) Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana Puskesmas Panyingkiran dalam data
Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan dengan nilai kelengkapan
masih dibawah 50% dengan dengan kondisi gedung yang baru
direnovasi pada tahun 2014. Beberapa sarana masih perlu perhatian
karena mengalami kerusakan sedang dan berat.
Puskesmas Panyingkiran belum memiliki mobil jenazah dan
ambulans yang memadai meskipun memiliki pelayanan 24 jam dan
melayani rujukan kegawatdaruratan PONED.
Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
Sedang Berat
1 Gedung Puskesmas 1 1 0 0
2 Gedung Pustu 1 1 0 0
3 Gedung Poskesdes 6 0 0 4
4 Mobil Operasional 0 0 0 0
5 Pusling 1 0 1 0
6 Ambulans 0 0 0 0
7 Mobil Jenazah 0 0 0 0
8 Motor Operasional 2 2 0 4

C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS PANYINGKIRAN


1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja upaya kesehatan masyarakat berdasarkan hasil penilaian
kinerja puskesmas pada tahun 2020 Tingkat kinerja kurang, komponen
kegiatan Upaya kesehatan masyarakat essensial (62,13%) dan
pengembangan (64,83%).
Cakupan Tingkat
No Komponen Kegiatan
(%) Kinerja
I Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial
1. KIA dan KB 96,53 Baik
2. Gizi 88,53 Baik
3. Promkes 48,06 Baik
4. Kesehatan lingkungan 73,21 Baik
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit
- Penyakit menular 51,54 Baik
- Penyakit tidak menular 50,57 Baik
- Surveilans dan imunisasi 93,20 Baik
Jumlah 501,64
II Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 14
Kesehatan Tradisional 45 Kurang
Kesehatan Olahraga 99,97 Baik
Kesehatan Kerja 0 Kurang
Kesehatan Lansia 64,56 Baik
Upaya Kesehatan Sekolah 99,08 Baik
Kesehatan Gigi 100 Baik
Jumlah 408,61
2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran Kecamatan
Panyingkiran cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena
adanya perkembangan perumahan/pemukiman baru juga karena banyak
pendatang dari luar kecamatan hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut
memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan pasien di
Puskesmas Panyingkiran dan jaringannya.
Tingkat kunjungan di Puskesmas Panyingkiran makin meningkat setiap
tahun. Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal
ini karena Puskesmas Panyingkiran berada di wilayah perkotaan dimana
banyak penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Jumlah Rekapitulasi Peserta yang terdaftar di Puskesmas Panyingkiran
sebanyak 13.161 orang.
Berikut gambaran kunjungan rawat jalan di Puskesmas Panyingkiran
setiap tahun:

JUMLAH KUNJUNGAN
NO BULAN
TAHUN 2021 TAHUN 2020
1 JANUARI 964 2100
2 FEBRUARI 821 2025
3 MARET 798 1688
4 APRIL 870 921
5 MEI 831 608
6 JUNI 932 1604
7 JULI 814 1219
8 AGUSTUS 924 1192
9 SEPTEMBER 969 1104
10 OKTOBER 1145 1170
11 NOPEMBER 1091
12 DESEMBER 861
JUMLAH 9068 15583

Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:


JENIS PELAYANAN
BULAN PUSTU/
BP GIGI KIA KB MTBS LANSIA
PUSLING
Januari 1152 117 321 54 211 457 128
Februari 1166 84 332 35 259 522 130

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 15


Maret 1116 128 414 39 310 519 133
April 1218 78 382 37 235 498 108
Mei 1162 112 289 54 194 518 332
Juni 931 86 48 43 182 325 160
Juli 557 80 218 35 193 343 139
Agustus 1022 153 364 19 220 434 214
September 845 116 272 29 213 389 171
Oktober 980 102 318 31 258 437 230
November 890 117 337 25 257 452 233
Desember 870 95 337 19 208 448 241
JUMLAH 11909 1268 3632 420 2740 5342 2219

Dari beberapa Kunjungan yang datang ke puskemas paling banyak berkunjung


ke bp yaitu sebesar 11.909 kunjungan.

Tabel Kunjungan 10 Besar penyakit Puskesmas Panyingkiran Tahun 2020


JENIS PENYAKIT
BULAN KONJ
DYSPEP RHEUM HYPERT PENY.K OBS.FE
ISPA UNGTI PAL DM DIARE
SI ATIK ENSI ULIT BRIS
PITIS
Januari 205 61 77 142 240 186 40 34 96 88
Februari 224 37 125 127 211 305 38 24 87 23
Maret 359 36 138 130 212 263 38 20 72 23
April 369 56 125 127 203 238 66 29 72 25
Mei 224 118 88 128 190 245 67 24 65 38
Juni 279 237 60 142 81 265 38 24 93 86
Juli 215 178 75 164 155 155 66 20 107 45
Agustus 281 102 136 162 182 138 91 20 116 62
September 251 245 124 174 231 268 69 33 131 39
Oktober 495 245 192 174 282 107 116 38 167 58
November 296 61 109 162 282 199 54 26 116 36
Desember 324 158 191 102 155 164 54 19 145 68
JUMLAH 3522 1534 1440 1734 2424 2533 737 311 1267 591
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 10 besar penyakit yang
datang tersebut diagnosa ISPA yang paling banyak yaitu 5.522 kasus dan diagnosa
Diare yaitu 591 kasus.

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 16


Tabel Kunjungan Pasien Pelayanan Gigi Puskesmas Panyingkiran Tahun 2020
PENGO PEMBE
PENCA PENCA BATAN RSIHA PENGO JUMLA
BUTAN BUTAN PENGO PERIO N BATAN H
BULAN GIGI GIGI BATAN DONTA KARAN LAIN- RUJUK
TETAP SULUN PULPA L G GIGI LAIN AN TOTAL

NO L P L P L P L P L P L P L P L P

1 Januari 7 2 30 14 33 38 20 23 4 2 5 5 99 84

2 Februari 6 10 13 20 22 53 6 21 2 3 1 3 50 110

3 Maret 6 10 20 29 32 49 13 30 4 12 9 75 139

4 April 6 4 22 27 9 33 12 15 2 1 1 51 81

5 Mei 11 14 28 33 13 28 21 32 5 4 1 78 112

6 Juni 5 4 23 25 9 15 16 42 10 1 1 54 97

7 Juli 12 10 14 31 10 14 17 33 10 2 2 1 55 101

8 Agustus 9 20 35 36 27 50 11 31 2 6 4 84 147

9 September 11 14 30 28 15 27 14 27 4 2 3 2 77 100

10 Oktober 13 17 38 42 13 30 10 16 4 4 3 5 78 117

11 Nopember 7 15 25 35 13 41 12 34 16 5 8 2 3 64 152

12 Desember 4 26 26 26 16 29 13 24 6 2 1 4 2 65 114
14 30 34 21 40 16 32
JUMLAH 97 6 4 6 2 7 5 8 0 46 35 45 17 36 830 1354
Dari tabel diatas dapat di jelaskan secara singkat bahwa jumlah total
kunjungan poli gigi sebanyak 1.354 kunjungan.

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Janua Febru Agust Septe Oktob Nope Dese JUML
Maret April Mei Juni Juli
ri ari us mber er mber mber AH
AU 14 2 6 4 3 5 9 8 8 59
Protein 3 5 1 1 2 1 9 4 0 3 2 31
Glukosa 3 5 1 1 2 1 9 4 3 2 31
PP Test 4 5 2 11
Gol.Dar 13 10 8 19 28 45 37 8 5 9 7 2 191
Hb 6 5 3 0 4 7 13 5 2 8 6 2 61
BTA 34 9 8 20 0 10 9 4 9 10 9 9 131
Kolesterol 1 1 2
GDS 3 36 33 38 39 47 37 40 66 50 389

Gambar 4. Grafik Kunjungan Pasien Ruang Pelayanan Laboratorium Sederhana


Puskesmas Panyingkiran Tahun 2020
Dari grafik kunjungan lepayanan Laboratorium dapat disimpulkan bawha jumlah
kunjungan paling sedikit yaitu pemeriksaan Kolesterol dan paling banyak yaotu GDS.

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 17


1119
1511

873
438
770

Hipertensi osteoartritis myalgia ISPA Penyakit lainnya

Gambar 5. Grafik Kunjungan Pasien Kunjungan Lansia Puskesmas Panyingkiran


Tahun 2020
Kunjungan pasien lansia dengan jumlah paling banyak mengeluhkan darah
tinggi (HT).

10
9
8
7
Axis Title

6
5
4
3
2
1
0
JAN FEB AGU SEP OKT NOP DES
MA APRI
UAR RUA MEI JUNI JULI STU TEM OBE EMB EMB
RET L
I RI S BER R ER ER
PERSALINAN NORMAL 4 9 6 7 6 6 6 9 6 1 7 5
UMUM 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
JAMKESMAS / BPJS 4 9 5 7 6 6 5 8 6 1 6 4

Gambar6. Grafik Kunjungan Persalinan Puskesmas Panyingkiran


Tahun 2020
Untuk kunjungan persalinan yang datang sebanyak 72 persalinan yang
ditangani di Puskesmas Panyingkiran.

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Panyingkiran melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat
untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas.
Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat di Puskesmas Panyingkiran Baik
dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 79,02% yang berada dalam
interval 62,51-81,25% dengan masuk kedalam Kriteria Baik.

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 18


Nilai rata- NRR
Nilai unsur
No. Unsur Pelayanan rata (NRR) tertimbang
(N)
(N:370) (NRR:011)
U1 Prosedur 310 3,10 0,310
U2 Persyaratan 307 3,07 0,307
U3 Kedisiplinan 312 3,12 0,312
U4 Tanggungjawab 318 3,18 0,318
U5 Kompetensi 320 3,20 0,32
U6 Kecepatan 306 3,06 0,306
U7 Perilaku pelaksana 305 3,05 0,305
U8 Biaya Pelayanan 341 3,41 0,341
U9 Kecepatan dan ketepatan 326 3,26 0,32
pelayanan
U10 Kenyamanan 316 3,16 0,316
Nilai SKM 3,161
Nilai indeks kepuasan adalah nilai SKM dikali 25 (3,161 x 25). Sehingga
dihasilkan angka 79,02.
Berdasarkan hasil pengukuran indeks kepuasan masyarakat di
Puskesmas Panyingkiran, maka dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan
Puskesmas Panyingkiran masuk kedalam kategori B, yaitu “Baik.

Nilai unsur (N)


Nilai unsur (N)

341
326
318 320 316
310 312
307 306 305

Grafik IKM Puskesmas Panyingkiran tahun 2021

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 19


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT


Wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran yang berada di kawasan perdesaaan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai
masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja
Puskesmas Panyingkiran pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:
Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin
- Kematian Ibu dan Bayi masih ada

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah 1. Tingkat pendapatan penduduk
penduduk yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk pelayanan kesehatan dengan
pendatang/urban dengan dukungan infrastruktur dan
mobilisasi tinggi sarana transportasi
3. Tingkat persaingan ekonomi yang
tinggi
4. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih
menjadi masalah di wilayah kerja PuskesmasPanyingkiran adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat
2. SFarsyankes swasta di wilayah jalan Puskesmas
kerja yang tidak melaksanakan 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
program UKM masyarakat miskin
3. Populasi berisiko yang
tersembunyi dan belum
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 20
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
terjangkau
4. Lingkungan dan paparan
pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Panyingkiran
diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Kesadaran skrining kesehatan 1. Tingkat kesejahteraan
yang masih rendah penduduk
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses saryankes
pemikiran paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat
masih rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Panyingkiran dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu
serta 9 (sembilan) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter
Praktek Mandiri dan Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring
PuskesmasPanyingkiranSelain itu terdapat juga beberapa Puskesmas yang
berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja PuskesmasPanyingkiran
sepertiPuskesmasLuragung.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan PuskesmasPanyingkiran
bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang
potensi pengembangan layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan
mempelajari perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour)
masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai
berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat
FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG
1. Tingkat persaingan dengan 1. Tingkat kesejahteraan
fasyankes swasta tinggi masyarakat
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas 2. Kemudahan akses terhadap
yang masih rendah dibanding fasyankes
jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 21


dokter, perawat dan bidan

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmasdan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Panyingkiran telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme
kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan
kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Panyingkiran dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan pengelolaan keuangan BLUD,
persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Panyingkiran yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui
pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/KotaMajalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas pernah
menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) namun tidak
berjalan lama dikarenakan ada kendala pada jaringan dan belum
terkoneksi dengan aplikasi P-care BPJS. Sedangkan pelayanan pasien
JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Panyingkiran sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas tahun 2019.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas,
sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh
beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang
daerah (ASPAK), kepegawaian dan keuangan.

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 22


e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih belum dimiliki oleh
PuskesmasPanyingkiran seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat
serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut akan di usulkandari anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmastelah mengalami beberapa renovasi
yang signifikan baik berupa perbaikan, penambahan ruangan,
penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun penambahan dan
penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu
penambahan ruang Pelayanan Lansia dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana akan dii
usulkan dari anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di
PuskesmasPanyingkiran adalah sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Panyingkiran dapat dilihat dari berbagai
macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung
oleh tenaga kesehatan profesional dan kompeten di bidangnya seperti
dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian (apoteker,asisten apoteker),
perawat gigi, dan. Dengan demikian ada 8 (delapan) jenis tenaga kesehatan
yang dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap
mulai pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga
bidan profesional menyediakan layanan persalinan dan rujukan kegawat
daruratan PONED.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
keutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang
lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh PuskesmasPanyingkiran
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 23
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas
Pembantu, layanan Posyandu lansia, Posbindu di khusus di instansi dan
sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one
stop service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih
PuskesmasPanyingkiran sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan
PuskesmasPanyingkiran memiliki rentang karakteristik konsumen dengan
tingkat ekonomi kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.
Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang pelayanan, profesionalitas petugas,
kejelasan prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan
masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas memilih
PuskesmasPanyingkiran.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh
PuskesmasPanyingkiran dengan memperhatikan kebutuhan konsumen
melalui hasil identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa
produk layanan yang menjadi unggulan antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan Darah
sederhana, pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga
mengembangkan modelling dan special services seperti: layanan pemeriksaan
ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil,
program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di
instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/KotaMajalengka melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten/KotaMajalengka.
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 24
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
apabila diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka
Puskesmas akan menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang
menguntungkan untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan kesehatan di
PuskesmasPanyingkiran sampai dengan tahun 2023 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan PuskesmasPanyingkiran
setiap tahun mengharuskan PuskesmasPanyingkiran untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pendaftaran maupun di poli merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih
meningkat. Oleh karena itu, PuskesmasPanyingkiran akan mengembangkan
electronic medical record (E-medical record).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien,
PuskesmasPanyingkiran juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh
dokter umum dan pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan
dikembangkan di PuskesmasPanyingkiran yaitu:
a. E-medical record
b. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring
dengan pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan
kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparanakan dibutuhkan
jika tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan
Puskesmas santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular
digunakan untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang
harus meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang
terbatas menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai
atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan mesin antrian
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasienpenyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2
Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 25
7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program
UHC (Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta
BPJS Kesehatan, maka PuskesmasPanyingkiran perlu melakukan rencana
pengembangan SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter gigi
b. Penambahan tenaga ahli teknik laboratorium medik (ATLM)
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 26


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS PANYINGKIRAN


Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Kabupaten Majalengka pada dokumen RPJMD
Majalengka Tahun 2019-2023. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah
Kabupaten/Kota Majalengka, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi
sesuai dengan perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Panyingkiran Tahun 2019–2023:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT MAKMUR YANG MANDIRI MENUJU
KECAMATAN YANG SEHAT (Sejahtera, Elok, Harmonis, Aman Dan
Takwa)”.
Menuju masyarakat Panyingkiran mandiri untuk hidup sehat yang
dimaksud adalah dengan pelayanan Puskesmas UKM dan UKP dapat
memfasilitasi masyakat sehingga menyadari kebutuhan akan kesehatan, mau
dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatannya
sendiri.
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintah Kabupaten/Kota
Majalengka yaitu: MAJALENGKA RAHARJA.
Makna Epistomologi RAHARJA merupakan penggalan kata dari kalimat
Majalengka Bagja Raharja. Adapun makna Operasional RAHARJA merupakan
kata sifat yang menggambarkan suatu kondisi tata kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera. Dalam arti :

Religius : Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka


dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan mampu menjalankan dan mengamalkan ajaran
agama dengan didukung sarana dan prasarana keagamaan yang memadai; Draf
Rencana Strategis (RENSTRA) Sekkretariat Daerah 2019-2023.
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau golongan
tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang tentram, tertib, bebas
dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan konflik sosial;
Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan
keserasian antara seluruh pemanggku kepentingan (stakeholders)
pembangunan;
Sejahtera : Terciptanya kondisi masyarakat majalengka yang
berkecukupan, bahagia secara lahir dan batin dengan terpenuhinya kebutuhan –
kebutuhan hidup mereka.
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi
sebagai berikut :

a. Memantapkan kualitas kehidupan beragama yang didukung dengan


pemenuhansarana dan prasarana keagamaan serta memberdayakan tokoh-
tokoh agama;

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 27


b. Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan dan menciptakan rasa adil aman tentram
dan tertib di masyaraakat;
c. Membangun sinergi dan hubungan yang harmonis dengan seluruh mitra kerja
dan pemangku kebijakan baik dengan unsur legislatif, pemerintah desa,
pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat serta para pemangku kepentingan
lainnya;
d. Meningkatkan kualitas layanan publik terutama di sektor pendidikan kesehatan
insfratuktur pertanian perizinan penanaman modal dan sektor sektor unggulan
dengan di dukung oleh sumberdaya aparatut yang berintegritas profesional
umanis dan melayani;
e. Membangun desa menuju pada kemandirian dengan berbasis potensi lokal
untuk mewujudkan penigkatan daya beli dan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan.

Visi Puskesmas Panyingkiran sejalan dengan cita-cita Pemerintah


Kabupaten/Kota Majalengka mewujudkan kehidupan berkualitas melalui
pemerataan layanan kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan
harus lebih bermutu sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif
dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS PANYINGKIRAN


Dalam rangka mewujudkan Visi Masyarakat Sehat Yang Mandiri Menuju
Kecamatan Yang Agamis, maka Puskesmas Panyingkiran memberikan beberapa
Misi yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah.
3. Menjalin kemitraan lintas sektoral maupun lintas program.
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka,
Puskesmas Panyingkiran membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalaui
penilaian kinerja Puskesmas.
Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan
kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektor.

C. TUJUAN PUSKESMAS PANYINGKIRAN


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 28


- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Panyingkiran adalah
sebagai berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan


pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

D. SASARAN PUSKESMAS PANYINGKIRAN


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran PuskesmasPanyingkiran berdasarkan
tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN


Meningkatkan Meningkatnya 1 Angka Kematian Ibu (AKI)
derajat kesehatan kesehatan keluarga,
2 Angka Kematian Bayi (AKB)
ibu dan anak, status perbaikan gizi,
3 Persentase balita gizi buruk
gizi dan kesehatan lingkungan,
pengendalian pengendalian penyakit Pelayanan kesehatan usia
4
dengan pelayanan menular dan tidak sekolah dan remaja
kesehatan bermutu. menular serta kualitas Pelayanan kesehatan pada
5
pelayanan kesehatan usia lanjut >60 tahun
Persentase desa siaga aktif
6
Purnama Mandiri
Persentase desa STBM dan
7
PHBS
Persentase desa yang
8
mencapai UCI
Persentase KLB yang
9
ditanggulangi < 24 jam
Persentase keberhasilan
10
pengobatan TB
11 RFT penderita kusta
12 Case Fatality Rate DBD
Orang berisiko terinfeksi
13 HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV
Cakupan temuan kasus
14 pemasungan pada ODGJ
berat
Persentase desa yang
15
memiliki Posbindu PTM

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 29


TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Penyehatan makanan dan
16
minuman
Fasilitas
pelayanankesehatan,
17
tenaga kesehatan dan
fasyankestrad memiliki ijin
18 Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Pustu dan
19
Poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Strategi dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui
analisis metode SWOT.
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan
gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )


1. Adanya Sistem 1. Keterbatasan jumlah
manajemen yang berlaku tenaga dokter, tenaga
(akreditasi FKTP). perawat ,bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum dan
pimpinan pelaksana program
3. Adanya Alat Kesehatan dibanding beban kerja
yang mencukupi untuk pelayanan UKP dan
beragam jenis layanan program UKM
(alat pemeriksaan umum, 2. Kurangnya jenis
pemeriksaan penunjang peningkatan kapasitas
EKG, pemeriksaan (pelatihan) petugas
penunjang USG, yang sudah terpenuhi
pemeriksaan 3. Keterbatasan anggaran
laboratorium canggih) operasional (listrik, air,
4. Adanya sarana yang internet, kebersihan,
memadai (gedung, dll)
kendaraan pusling, 4. Keterbatasan anggaran
sarana IPAL) pemeliharaan sarana
5. Adanya jenis ketenagaan (gedung, alat
yang mencukupi (dokter, kesehatana, kendaraan,
apoteker, dokter gigi, IPAL, dll)
perekam medis, perawat, 5. Rendahnya gaji/jasa
bidan, ahli gizi, perawat pelayanan pegawai non
gigi, sanitarian, analis PNS

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 30


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
medis, kesehatan 6. Rendahnya kemampuan
masyarakat dan Puskesmas menjangkau
administrasi) peserta JKN di luar
6. Adanya akses yang wilayah Puskesmas
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif pelayanan
yang terjangkau dengan
subsidi dan non subsidi
8. Adanya layanan program
yang mendukung
promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
(pencegahan HIV, kanker
leher rahim, hepatitis,
tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
daya beli pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
masyarakat manajemen mutu yang melalui peluang
terhadap kesehatan baik dan peningkatan peningkatan pendapatan
strata akreditasi Puskesmas (W1,O1)
Puskesmas (S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat melalui peluang
kesehatan dan jenis peningkatan pendapatan
layanan yang dapat Puskesmas (W3,O1)
dipenuhi (S3,O1) 3. Mengatasi keterbatasan
3. Mengoptimalkan kondisi anggaran pemeliharaan
sarana pelayanan melalui sarana melalui peluang
pemeliharaan dan peningkatan pendapatan
perawatan yang baik (S4, Puskesmas (W4,O1)
O1) 4. Mengatasi rendahnya
4. Mengoptimalkan tenaga gaji/jasa pelayanan
pelayanan dengan pegawai Non PNS melalui
panduan SOP Pelayanan peluang peningkatan
(S5, O1) pendapatan Puskesmas
5. Mengoptimalkan (W5,O1)
informasi tarif pelayanan
yang terjangkau kepada
masyarakat luas (S7, O1)

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 31


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
tentang memanfaatkan adanya melalui perencanaan
pemenuhan dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
sarana dan melalui perencanaan dan (W3,O2)
operasional manajemen yang baik 2. Mengatasi keterbatasan
Puskesmas (S2,O2) anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Kebijakan ketersediaan alat jumlah tenaga melalui
Universal Health kesehatan dan jenis peluang peningkatan
Coverage (UHC) layanan yang dapat pendapatan kapitasi JKN
sistem Jaminan dipenuhi (S3, O3) (W1,O3)
Kesehatan 2. Mengoptimalkan kondisi 2. Mengatasi keterbatasan
Nasional tahun sarana pelayanan melalui kapasitas petugas
2020 pemeliharaan dan kesehatan melaui
perawatan yang baik peluang peningkatan
(S4, O3) pendapatan kapitasi JKN
3. Mengoptimalkan tenaga (W2,O3)
pelayanan dengan 3. Mengatasi keterbatasan
panduan SOP Pelayanan anggaran operasional
(S5, O3) melalui peluang
4. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan
informasi keberadaan, kapitasi JKN (W3,O3)
layanan JKN dan 4. Mengatasi keterbatasan
keunggulan Puskesmas anggaran pemeliharaan
melalui berbagai sarana melalui peluang
informasi (S6, O3) peningkatan pendapatan
5. Mengoptimalkan kapitasi JKN (W4,O3)
informasi layanan
program yang dapat
diperoleh masyarakat di
Puskesmas (S8, O3)

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 32


Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu keterbatasan tenaga
Tingkat Pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 2. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas(S6, T1) terlalu dekat (W1, T1)
3. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi
program dan kegiatan luar keterbatasan
gedung sebagai Puskesmas
differensiasi layanan menjangkau peserta
Puskesmas (S8, T1) JKN di luar wilayah
dengan tekhnologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan
hukum manajemen mutu, pegawai Non PNS untuk
panduan SOP pelayanan mengatasi kesadaran
dan pelaksanaan masyarakat tentang
akreditasi Puskesmas hukum (W5,T2)
sebagai dasar hukum
kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya


pelayanan JKN yang pelayanan melalui sistem gaji/ jasa pelayanan
berubah-ubah dan manajemen mutu, pegawai non PNS untuk
tidak menguntungkan panduan SOP pelayanan mengatasi kebijakan
dan pelaksanaan pelayanan yang berubah-
akreditasi Puskesmas ubah dan tidak
sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 33


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan Meningkatnya 1 Peningkatan 1 Menetapkan Layanan
derajat kesehatan pelayanan One Stop Service
kesehatan ibu keluarga, kesehatan ibu, untuk lansia dan
dan anak, perbaikan anak, remaja, posyandu lansia
status gizi dan gizi, dan lansia dengan pemenuhan
pengendalian kesehatan alkes dan Bahan Habis
dengan lingkungan, Pakai posyandu lansia
pelayanan pengendalian 2 Penanganan 2 Menetapkan layanan
kesehatan penyakit masalah gizi untuk ibu dan anak
bermutu. menular dan kurang dan seperti ANC terpadu,
tidak menular buruk pada persalinan 24 jam,
serta kualitas bayi, balita, konseling laktasi,
pelayanan ibu hamil dan konseling gizi,
kesehatan ibu menyusui pemeriksaan MTBS, KB
pasca salin, skrining
risti pre eklampsia
3 Peningkatan 3 Menetapkan anggaran
upaya promosi peningkatan kapasitas
kesehatan dan kader setiap tahun dan
pemberdayaan meningkatkan promosi
masyarakat kesehatan melalui
media sosial
4 Peningkatan 4 Menetapkan layanan
Pengendalian pemeriksaan infeksi
penyakit menular seksual dan
menular dan HIV, layanan IVA,
tidak menular Posbindu
serta
kesehatan
lingkungan
5 Peningkatan 5 Membentuk jejaring
pembinaan kerjasama dengan
dan kerjasama BPM, klinik dan RS
jejaring dan melalui supervisi dan
jaringan pembinaan
Puskesmas
6 Peningkatan 6 Menganggarkan
mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan, mencukupi
kecukupan kebutuhan jenis SDM
dan kualitas sesuai standar
SDM, sarana akreditasi Puskesmas
prasarana dan dan pengadaan obat

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 34


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
perbekalan serta perbekalan
kesehatan. kesehatan melalui
kapitasi JKN

7 Pengembanga 8 Menetapkan layanan


n layanan klinik IMS-HIV dan
sesuai UGD dan persalinan 24
kebutuhan jam
masyarakat
dan kebijakan
bidang
kesehatan

Rencana Strategi Puskesmas Panyingkiran 35


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator


Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Panyingkiran pada
tahun 2021 s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. PendaptanLayanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru
berdasarkan rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan
Non Kapitasi).
2. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
3. Pendapatan Kerjasama
4. Pendapatan APBD (BOK & SOP)
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan
Usaha misalnya membuat kantin dan parkiran)
Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Panyingkiran pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
KEGIATAN SUB KEGIATAN % % %
(Rp) (Rp) (Rp)
Operasional
100% 49.520.000 100% 126.360.000 100% 145.314.000
Pelayanan Puskesmas
Penyediaan
Administrasi
Layanan 100% 256.934.269 100% 256.934.269 100% 301.255.430
Pelayanan
Kesehatan
Promotif dan
untuk UKM 100% 353.013.750 100% 410.965.813 100% 517.619.938
preventif
dan UKP
Pelayanan Kesehatan
Rujukan 100% 883.065.731 100% 1.263.706.285 100% 1.167.854.429
JKN FKTP Kapitasi
Tingkat
Obat dan bahan
Daerah 100% 60.000.000 100% 69.000.000 100% 79.350.000
medis habis pakai
Kabupaten/
Kota Pemeriksaan,
pengobatan, dan 100% 7.000.000 100% 8.050.000 100% 9.257.500
konsultasi medis
Jasa pelayanan
kebidanan dan
Pelayanan
neonatal yang
Kesehatan JKN
dilakukan oleh bidan 100% 144.000.000 100% 165.600.000 100% 190.440.000
FKTP Non
atau dokter, sesuai
Kapitasi
kompetensi dan
kewenangannya
2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023
KEGIATAN SUB KEGIATAN TRGT TRGT TRGT
(Rp) (Rp) (Rp)
Kegiatan Sub Kegiatan
Penyediaan Pengelolaan
38.532.000
Layanan Pelayanan 100% 21.757.000.00 100% 100% 44.311.800
Kesehatan Kesehatan Ibu
Untuk UKM Hamil

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 36


dan UKP Sub Kegiatan
Rujukan Pengelolaan
Tingkat Pelayanan 100% 0 100% 3.150.000 100% 3.662.500
Daerah Kesehatan Ibu
Kabupaten Bersalin
Kota Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 1.350.000 100% 0 100% 1.552.500
Kesehatan Bayi
Baru Lahir
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 13.060.000 100% 8.914.000 100% 10.251.000
Kesehatan
Balita
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan 100% 0 100% 5.982.000 100% 6.879.300
Orang Dengan
Gangguan Jiwa
Berat
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan
100% 0 100% 0 100% 0
Orang Dengan
Gangguan Jiwa
Berat

Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 62.698.700 100% 64.809.800 100% 74.531.270
Kesehatan Gizi
Masyarakat
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 0 100% 5.314.000 100% 6.111.100
Kesehatan Kerja
dan Olahraga
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 6.750.000 100% 15.000.000 100% 17.250.000
Kesehatan
Lingkungan
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan 100% 41.100.000 100% 59.478.800 100% 68.400.620
Promosi
Kesehatan
Sub Kegiatan
Pengelolaan
100% 0 100% 0 100% 0
Surveilans
Kesehatan
Sub Kegiatan
100% 100% 100%
Pengelolaan 0 0 11.320.000

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 37


Pelayanan
Kesehatan Jiwa
dan NAPZA
Sub Kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
100% 108.396.000 100% 108.068.000 100% 124.278.200
Penyakit
Menular dan
Tidak Menular
Sub Kegiatan
Operasioanal
100% 49.520.000 100% 126.360.000 100% 124.278.200
Pelayanan
Puskesmas
Sub Kegiatan
Investigasi Awal
Kejadian Tidak
100% 0 100% 3.375.000 100% 3.881.250
Diharapkan
(KIPI) dan
POPM
Sub Kegiatan
Pemenuhan
Kebutuhan
Sumber 100% 67,775,112.00 100% 77.941.379 100% 89.632.586
Manusia
Kesehatan
Sesuai Standar
Sub Kegiatan
Pemenuhan
Kebutuhan
Sumber 100% 19.200.000 100% 21.600.000 100% 24.840.000
Manusia
Kesehatan
Sesuai Standar
Sub Kegiatan
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan bagi
100% 277.164.300 100% 210.038.500 100% 241.544.275
Penduduk pada
Kondisi Kejadian
Luar Biasa
(KLB) Covid 19

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 38


BAB VI
PENUTUP

Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum


Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
kinerja layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi
pengelola Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat
materiil, administratif maupun politis
Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun
2016 tentang Manajemen Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam
dokumen Rencana Bisnis Anggaran BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencapai target kinerja
pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana Strategis Puskesmas Panyingkiran 39


RENCANA STRATEGIS
PUSKESMASPANYINGKIRAN TAHUN N+1–N+3
TUJUAN: Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan
bermutu.
KONDISI
TARGE TARGET TARGE
NO INDIKATOR TUJUAN PENGERTIAN TAHUN
T 2021 2022 T 2023
2020
Berdasarkan angka kematian
menurut umur (Age Spesific Date
Rate/ASDR) yang diperoleh dari
1 UHH catatan registrasi mortalitas 73,28 73,37 73,45 73,53
secara time series atau secara
tidak langsung denga program
Mortpak Lite

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 40


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan kesehatan

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Jumlah kematian ibu 1.
1. Program
pada tahap Peningkatan
Pengelolaan Kesehatan
Angka Kematian kehamilan dan pelayanan
1 0 0 0 0 Masyarakat
Ibu (AKI) kelahiran / Jumlah kesehatan ibu,
PuskesmasPanyingkiran
Kelahiran Hidup x anak, remaja,
(BOK)
100.000 KH dan lansia
2.
Jumlah kasus
Penanganan
kematian bayi pada
masalah gizi
Angka Kematian usia 0-1 tahun /
2 2,17 4,04 4,03 4,02 kurang dan buruk
Bayi (AKB) Jumlah Kelahiran
pada bayi, balita,
Hidup pada tahun
ibu hamil dan ibu
tertentu x 1.000 KH
menyusui
3.
(Jumlah balita
Peningkatan
dengan BB sangat
Persentase upaya promosi
3 kurang / jumlah 0,59 0,35 0,32 0,3
balita gizi buruk kesehatan dan
balita yang ditimbang
pemberdayaan
) x 100%
masyarakat

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 41


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah anak dan
remaja usia 7-15
4.
tahun di sekolah dan
Peningkatan
luar sekolah yang
Pelayanan Pengendalian
mendapatkan
kesehatan usia penyakit menular
4 pelayanan kesehatan 100 100 100 100
sekolah dan dan tidak
sesuai standar /
remaja menular serta
jumlah seluruh anak
kesehatan
dan remaja usia 7-15
lingkungan
tahun di wilayah
kerja) x 100%
(Jumlah seluruh
lansia yang 5. Peningkatan
Pelayanan mendapatkan pembinaan dan
kesehatan pada pelayanan kesehatan kerjasama
5 96,71 100 100 100
usia lanjut >60 sesuai standar / jejaring dan
tahun jumlah seluruh lansia jaringan
di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas) x100%
Persentase desa (Jumlah desa siaga
siaga aktif aktif purnama
6 40 40 40 55
Purnama mandiri / jumlah
Mandiri seluruh desa) x 100%
(jumlah desa yang
melaksanakan STBM
Persentase desa
7 dan PHBS / jumlah 59 70 75 85
STBM dan PHBS
seluruh desa yang
ada) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 42


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
Persentase desa (Jumlah desa UCI /
8 yang mencapai jumlah seluruh desa 94,98 100 100 100
UCI yang ada) x 100%
Persentase KLB (Jumlah KLB yang
yang ditanggulangi < 24
9 100 86 88 90
ditanggulangi < jam / jumlah KLB
24 jam yang ada) x 100%
(Jumlah semua kasus
TB yang sembuh dan
Persentase
pengobatan lengkap /
10 keberhasilan 70,20 100 100 100
jumlah semua kasus
pengobatan TB
TB yang diobati dan
dilaporkan) x 100%
(Jumlah penderita
baru PB satu tahun
sebelumnya dan MB
dua tahun
sebelumnya
menyelesaikan
RFT penderita pengobatan / jumlah
11 41,18 100 100 100
kusta penderita baru PB
satu tahun
sebelumnya dan MB
dua tahun
sebelumnya yang
mulai pengobatan) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 43


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah penderita
DBD meninggal /
Case Fatality jumlah semua
12 0 0 0 0
Rate DBD penderita DBD yang
ditemukan dan
ditangani) x 100%
(Jumlah orang
beresiko terinfeksi
HIV yang
mendapatkan
Orang berisiko
pemeriksaan HIV
terinfeksi HIV
sesuai standar di
13 mendapatkan 85,42 100 100 100
Puskesmas dan
pemeriksaan
jaringannya dalam
HIV
kurun waktu 1 tahun
/ Jumlah orang yang
beresiko terinfeksi
HIV) x 100%
Cakupan (Jumlah pasien
temuan kasus pasung yang
14 pemasungan ditemukan / jumlah 0 0 0 0
pada ODGJ ODGJ dalam periode
berat waktu tertentu) x 100
(Jumlah desa yang
Persentase desa memiliki Posbindu
15 yang memiliki PTM/ jumlah seluruh 100 100 100 100
Posbindu PTM desa yang ada) x
100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 44


KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR STRATEGI
NO FORMULASI AWAL PROGRAM
SASARAN 2021 2022 2023 KEBIJAKAN
2020
(Jumlah TPM
Penyehatan dilakukan IKL /
16 makanan dan Jumlah seluruh TPM 65,30 75 76 80
minuman di wilayah kerja) x
100%
Fasilitas (Jumlah Fasyankes
pelayanan dan fasyankestrad
kesehatan, memiliki ijin / jumlah
17 tenaga seluruh fasyankes 66,67 70 75 80
kesehatan dan dan fasyankestrad di
fasyankestrad wilayah kerja
memiliki ijin Puskesmas) x 100%
1. Peningkatan
mutu pelayanan, 2. Program
(Rata-rata nilai IKM kecukupan dan pengelolaan pelayanan
Mutu Pelayanan
18 dan PKP Puskesmas / 78 80 85 90 kualitas SDM, BLUD Puskesmas
Puskesmas
80%) x 100% sarana prasarana Sukomulyo (BLUD
dan perbekalan Puskesmas)
kesehatan.
2.
Pengembangan
Mutu Pelayanan (Rata-rata nilai strata layanan sesuai
19 Pustu dan pustu dan Poskesdes 78 80 85 90 kebutuhan
Poskesdes / 80%) x 100% masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 45


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS PANYINGKIRAN

KONDISI TARGET PER TAHUN


INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL
PROGRAM 2021 2022 2023
2020
(Jumlah ibu nifas yang telah
Cakupan pelayanan memperoleh 3 kali pelayanan nifas
1 83,98 93% 94% 95%
nifas sesuai standar / jumlah seluruh sasaran
ibu nifas dalam 1 tahun) x 100%
(Jumlah remaja yang mendapatkan
Cakupan pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar /
2 100 100 100 100
kesehatan remaja jumlah seluruh remaja di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
(Jumlah neonatus yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan
3 Pelayanan KN Lengkap neonatal sesuai standar / jumlah 78,87 100 100 100
seluruh sasaran bayi dalam 1 tahun)
100%
(Jumlah balita dengan BB sangat kurang
Persentase Balita Gizi
4 dan BB kurang / jumlah balita yang 0,37 0,35 0,32 0,30
Kurang
ditimbang) x 100%
Persentase Sekolah
(Jumlah sekolah setingkat SD, SMP,
setingkat SD, SMP dan
SMA yang melaksanakan penjaringan
SMA yang
5 kesehatan / jumlah seluruh sekolah 100 100 100 100
melaksanakan
setingkat SD, SMP, SMA di wilayah
pemeriksaan
kerja) x 100%
penjaringan kesehatan

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 46


6 Pelayanan kesehatan (Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 96,71 100 100 100
pada pra lansia 59 tahun yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar / Jumlah
semua penduduk usia 45 tahun sampai
59 tahun di wilayah kerja ) x 100 %.
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL
PROGRAM
2020 2021 2022 2023
(Jumlah rumah tangga yang dipicu 5
Persentase rumah pilar STBM / jumlah seluruh rumah
7 66,7 70% 75% 85%
tangga STBM tangga di wilayah kerja Puskesmas) x
100%
(Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan
Persentase TTU
8 lingkungan / jumlah seluruh TTU yang 65,30 85% 90% 95%
bersanitasi dasar
ada) x 100%
(Jumlah rumah tangga ber PHBS /
Persentase rumah
9 jumlah seluruh rumah tangga di wilayah 42,86 100 100 100
tangga ber PHBS
kerja Puskesmas) x 100%
(Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang
Persentase bayi
10 mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 94.98 100 100 100
mendapatkan IDL
0-11 bulan) x 100%
Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi wabah yang
11 potensi wabah yang dilakukan penylidikan epidemiologi / 100% 100% 100% 100%
dilakukan PE jumlah penyakit potensi wabah) X 100%
(Jumlah semua kasus TB yang diobati
Notifikasi kasus TB yang dan dilaporkan selama periode satu
12 160 165 170 175
diobati (CNR) tahun / jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas) x 100.000
(Jumlah kasus PB / MB yang tidak
13 Kasus defaulter kusta menyelesaikan pengobatan / jumlah 0% 0% 0% 0%
kasus baru PB/MB yang mulai

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 47


pengobatan pada periode yang sama) x
100%

(Jumlah kasus baru penderita DBD


Insiden / angka dalam kurun waktu tertentu / jumlah
14 11,4 11 10 9,5
kesakitan DBD populasi dalam kurun tertentu) x
100.000
Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA
(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-
15 17,45 100 100 100
yang mendapatkan AIDS / jumlah seluruh sekolah setingkat
penyuluhan HIV/AIDS) SMP, SMA di wilayah kerja) x 100%
KONDISI TARGET PER TAHUN
INDIKATOR
NO FORMULASI AWAL
PROGRAM 2021 2022 2023
2020
( Jumlah penderita ODGJ berat yg
Cakupan pelayanan mendapat pelayanan kesehatan jiwa /
16 66,28 100 100 100
kesehatan ODGJ Berat estimasi jumlah penderita ODGJ berat) x
100%.
(Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-
59 tahun mendapat skrining kesehan /
Pelayanan kesehatan
17 jumlah warga usia 15-59 tahun yang 58,21 100 100 100
usia produktif
ada dis wilayah kerja dalam kurunwaktu
1 tahun) x 100%
Monitoring/ inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan IKL /
18 65,30 71 75 80
kesling di TPM jumlah TPM yang ada)100 %
Persentase Klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin
19 Rumah Sakit yang operasional berlaku / jumlah seluruh 100 100 100 100
memiliki ijin operasional klinik dan RS di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 48


(Jumlah tenaga kesehatan yang
Tenaga kesehatan memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
20 100 100 100 100
memiliki ijin tenaga kesehatan di wilayah kerja) x
100%
(Jumlah sarana kefarmasian yang
Persentase sarana
memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
21 kefarmasian yang 100 100 100 100
sarana kefarmasian di wilayah kerja) x
berijin
100%
(Jumlah tenaga penyehat tradisional
Persentase penyehat
yang memiliki ijin berlaku / jumlah
22 tradisional berijin / 0 55 60 65
seluruh tenaga penyehat tradisional di
terdaftar
wilayah kerja) x 100%

2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS PANYINGKIRAN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI AWAL
2021 2022 2023
2020
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey
Kepuasan Masyarakat sesuai Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 77,30 80 80 80
metodologi penelitian deskriptif Masyarakat
kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 Ya Ya ya Ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
berkunjung ke Puskesmas / jumlah
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas 59 15 15 15
seluruh peserta JKN Puskesmas) x
100%
(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM
4 Persentase SDM terpenuhi yang dibutuhkan sesuai Rencana 67 60 65 70
Kebutuhan Puskesmas) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 49


(Jumlah sarana prasarana dan alkes
Persentase sarana prasarana dan terpenuhi / jumlah sarana prasarana
5 64 60 60 65
alkes terpenuhi yang dibutuhkan sesuai ASPAK) x
100%
(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi /
Persentase obat dan BMHP jumlah obat dan BMHP yang
6 80 83 85 87
terpenuhi dibutuhkan sesuai perencanaan
kebutuhan) x 100%
(Jumlah Poskesdes sesuai standar /
Persentase Poskesdes sesuai
7 jumlah Poskesdes di wilayah kerja) x 44 62 64 66
standar
100%
(Jumlah pustu sesuai standar /
8 Persentase Pustu sesuai standar jumlah seluruh pustu di wilayah 33,3 66,7 66,7 66,7
kerja) x 100%

Rencana Strategis Puskesmas PanyingkiranLampiran 50


FF. RENSTRA PUSKESMAS WARINGIN
RENCANA STRATEGIS PUSKESMAS WARINGIN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018 - 2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai
fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perseorangan tingkat pertama.

Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana yang
jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana tersebut
dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu.

Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan monitoring
dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu dilakukan juga
perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.

Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan BLUD,


dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala
Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.

Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas mengacu


kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan kondisi sumber
daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN RENCANA STRATEGIS


Berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rencana strategis pada BLUD adalah
perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan
BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Puskesmas memuat antara lain:


- Rencana pengembangan layanan
- Strategi dan arah kebijakan
- Rencana program dan kegiatan
- Rencana keuangan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023 1


Rencana Strategis BLUD Puskesmas ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah, Rencana Strategis BLUD
Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju
dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.

C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya Puskesmas
untuk pencapaian visi dan misi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf Puskesmas,
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

D. DASAR HUKUM RENCANA STRATEGIS


Dasar Hukum untuk menyusun Rencana Strategis Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri
Nomor 21 Tahun 2011.
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
g. Peraturan Kepala 18.Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Majalengka tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008
Nomor 2);
h. 19.Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2012 Nomor 3);
i. 20.Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah
Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 2);
j. 21.Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031 (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 Nomor 11);
k. 22.Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran
Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Nomor 14).Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);Daerah tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan.
l. Peraturan Kepala Daerah tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023 2


m. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
n. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepala
Daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
o. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan.
p. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia usaha.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


Rencana Strategis puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana strategis puskesmas
sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab,
dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas

Bab 3 : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan

Bab 4 : VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN


A. VISI PUSKESMAS
B. MISI PUSKESMAS
C. TUJUAN (Rencanan pengembangan layanan)
D. SASARAN (Sasaran pengembangan layanan)
E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 5 RENCANA STRATEGIS

Bab 6 PENUTUP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023 3


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Wilayah Kerja Puskesmas Waringin
Puskesmas Waringin yang merupakan satu-satunya Puskesmas induk di
Kecamatan Palasah dimana Luas wilayah Kecamatan palasah adalah 48,754 km2yang
terbagi atas 13 Desa dan Kecamatan Palasah hanya sekitar 3,21 % dari luas wilayah
Kabupaten Majalengka (1.204,24 km2) , Kecamatan Palasah termasuk zona daerah
dataran rendah karena ketinggian dari permukaan laut (DPL) rata-rata 80 m dpl. Jarak
dari Ibukota Desa/Kelurahan ke Ibukota Kecamatan berkisar 1,2 – 9 km,
Desa/Kelurahan Enggalwangi merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari
Ibukota Kecamatan, sedangkan jarak dari Ibukota Kecamatan Palasah ke Kabupaten
Majalengka berkisar 18,7 – 30 km (sumber BPS Kab. Majalengka).

Puskesmas Waringin dibangun pada Tahun 1985 kemudian awal renovasi


untuk pemenuhan sesuai standar Puskesmas non rawat adalah pada tahun 2007
diawali dengan pembangunan PONED dengan Dana Bantuan Gubernur pada tahun
2012
Puskesmas Waringin ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Jalan yang
berdasar Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.106-Dinkes/2019 tentang
Penetapan Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Di Lingkungan Dlnas
Kesehatan Kabupaten Majalengka. Sedangkan Puskesmas mampu menyelenggarakan
PONED berdasarkan Surat Keputusan Bupati Majalengka Nomor 445/Kep.746-
Dinkes/2019 tentang Penetapan Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat Mampu
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Kabupaten Majalengka, dengan ijin
operasional Puskesmas Waringin Nomor 449//02.SIOP/DPMPTSP/XI/

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Waringin berada di Kecamatan


Palasah Kabupaten Majalengka, terletak di daerah pedesaan 108 16 – 17 Bujur Barat
dan antara 6 – 40 Lintang Selatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 4


Gambar 2.1
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARINGIN

Dengan batas-batas wilayahnya :


 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Sukahaji dan Kecamatan
Rajagaluh
 Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Jatiwangi
 Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Ligung
 Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sumberjaya dan Kecamatan
Leuwimunding

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 5


Tabel 2.1
Luas Lahan / Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Waringin
Kecamatan Palasah Tahun 2018

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 6


Adapun Luas Wilayah untuk Tanaman Pangan adalah sebagai berikut :

Puskesmas Waringin secara administratif meliputi 13 desa, yaitu:


1. Desa Weragati
2. Desa Trajaya
3. Desa Tarikolot
4. Desa Sindanghaji
5. Desa Enggalwangi
6. Desa Buniwangi
7. Desa Palasah
8. Desa Pasir
9. Desa Waringin
10. Desa Karamat
11. Desa Sindangwasa
12. Desa Cisambeng
13. Desa Majasuka

Puskesmas Waringin merupakan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Kesehatan


Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Waringin di Kecamatan Palasah Kabupaten

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 7


Majalengka. Berdasarkan karakterisistik wilayah, Puskesmas Waringin merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan penyelenggaraan
termasuk dalam kategori Puskesmas Non Rawat Inap.

Puskesmas Waringin sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pada pasal 5 menyatakan bahwa fungsi
Puskesmas adalah sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerja.

Puskesmas Waringin Kabupaten Majalengka berlokasi di Jl. Raya Waringin


No. 189 Blok Tajurwangi Desa Waringin Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka
dengan wilayah kerja sebanyak 13 desa didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3
Pustu, 10 Polindes, dan 79 Posyandu Balita serta 15 Posyandu Lansia.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan kawasan perdesaan dengan jumlah


penduduk yang padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan perumahan yang
hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah Desa Waringin dan
Trajaya

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Wwaringin terdapat


juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Palasah

2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas Waringin meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pencegahan Penyakit Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 8


b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Kesehatan Usia Lanjut
b) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Usaha Kesehatan Sekolah
d) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
e) Pengobatan Tradisional Komplementer
f) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
g) Kesehatan Indera
h) Kesehatan Matra/Haji
i) Tim Reaksi Cepat
j) Pengawasan Obat & Makmin

Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi


tanggung jawab Puskesmas Warigin meliputi:
a. Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Gigi
c) Pemeriksaan Lansia
d) Pemeriksaan Anak/MTBS
e) Pemeriksaan Ibu dan Anak
f) Pelayanan Keluarga Berencana
g) Pelayanan Imunisasi Balita
h) Konseling Terpadu Gizi dan Sanitasi
i) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
j) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
k) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan Tes HIV
l) Pelayanan Obat
m) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan PONED

UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Waringin telah


dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
 Inovasi Sehati
 Inovasi Presti
 Aplikasi Ibun
 PONED Kersa Bagja
 Inovasi Serat Kawat
 Inovasi PAUD Pantas
 Penyediaan Mobil Simantap
 Kegiatan Botol Kanyaah
 Kegiatan Lintas sektor Terpadu “Gebyar Jawara”

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perseorangan, terdapat pelayanan


kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan umum dan
pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan yang ditawarkan kepada
pelanggan Puskesmas antara lain:
- Layanan kesehatan Lanjut Usia Satu Pintu Terlayani (Santun)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 9


- Layanan kesehatan anak (MTBS)
- Layanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui inovasi Presti yang memantau
setiap ibu Hamil yang beresiko tinggi.
- Layanan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dan Kusta dengan
mengakomodasi pelayanan terhadap pasien TB-MDR
- Layanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pelaksanaan
pemeriksaan HIV
- Layanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan penyakit berbasis
lingkungan
- Layanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi pada balita,
ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut usia

Puskesmas Waringin juga melakukan pelayanan gawat darurat dan PONED.

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang dengan


kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi pemeriksaan
ditunjang oleh alat senantiasa di lakukan Kalibarasi.

B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS


1. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi Puskemas Waringin Kabupaten Majalengka terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan Kepegawaian serta
Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:
1) Pelaksana Keuangan:
- Pelaksana Bendahara Pembantu JKN
- Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
- Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
2) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
- Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan/Bangunan
- Pelaksana Pengelolaan Barang
- Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
- Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
3) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan

c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana
Upaya yang terbagi dalam:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
a) Pelaksana Promosi Kesehatan
b) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
c) Pelaksana Gizi
d) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 10


e) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana pencegahan penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdaran
Dengue (DBD)
- Pelaksana pencegahan penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian kasus HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
f) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


a) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
b) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
c) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
d) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
e) Pelaksana Kesehatan Indera
f) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
h) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
i) Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
j) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
k) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian dan


Laboratorium
1) Penanggung jawab ruang pendaftaran, administrasi dan rekam medis
2) Penanggung jawab ruang pemeriksaan umum
3) Penanggung jawab ruang pemeriksaan lanjut usia
4) Penanggung jawab ruang pelayanan kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
5) Penanggung Jawab Konseling Gizi dan Sanitasi
6) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
7) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
8) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13) Penanggung Jawab Ruang UGD 24 Jam
14) Penanggung Jawab PONED

e. Penanggung Jawab Jaringan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Buniwangi
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Palasah
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Weragati

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 11


2) Puskesmas Keliling dan Mobil UKM
3) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti
diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan
petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan
masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT
b. Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
– Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan,
administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana
serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan UPT
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata
Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur
dan analisis kegiatan UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
d. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 12


– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
e. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan
kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
f. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
g. Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
h. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 13


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melakukan pencatatan dan pelaporan
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
– Melaksanakan rencana tindak lanjut
j. Penanggung Jawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyiapan bahan, dokumen dnan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Bertanggung jawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja setiap
jenis pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan
pelayanan
k. Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab pelayanan dan membuat
rencana tindak lanjut
l. Penanggung Jawab Pustu dan Poskesdes
– Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu dan Poskesdes
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan, Rencana
Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
– Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
– Melakukan evaluasi hasil kegiatan
– Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
m. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
– Membuat rencana tindak lanjut

2. Sumber Daya Puskesmas Waringin


a) Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas Waringin meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan. Puskesmas Waringin sudah memenuhi
tenaga dokter, dokter gigi, tenaga kefarmasian, perekam medis, Ahli Teknologi

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 14


Laboratorium Medik, Tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan
nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan jumlah dokter, jumlah bidan, tenaga
administrasi, tenaga kebersihan dan sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus
non PNS.

Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Waringin :

Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja

1 Dokter 3 3 PNS 4 4 3
2 Dokter gigi 1 1 PNS 2 2
3 Apoteker 1 1THL 2 2 1
4 Asisten Apoteker 1 honorer 2 2 2

5 Administrasi 1 1 PNS 1 1 0
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 3 3 3

7 Pengadministarasi 2 2 PNS 2 2 0
Umum

8 Sistem Informasi 1 1 Honorer 2 2 1


Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 2 2 2
Aset Negara

10 Pengelola Program 1 1 Honorer 1 1 0


dan Pelaporan

Kasir
11 1 1 Honorer 1 1 0
Perekam Medis
12 0 0 2 2 2
Kebersihan
13 2 2 honorer 4 4 2
Sopir Ambulan
14 1 1 Honorer 2 2 1
Penjaga keamanan
15 2 1 THL,1 Honorer 3 3 1

16 Perawat 23 15 PNS,4 THL, 4 23 11 0


honorer

Perawat desa 16 15 PTT,1 THL 21 16 5


(pustu/poskesdes)
17 Perawat gigi 1 PNS 1 1 0
18 Bidan 11 6 PNS, 5 honorer 19 19 8

18PNS,2 PTT ,1
Bidan 21 THL 21 21 0
pustu/kesdes

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 15


Perhitungan
Standar
No Jenis Tenaga Jumlah Status Analisis Kekurangan
Kebutuhan
Beban Kerja
19 Tenaga Gizi 1 1 PNS 1 2 1
20 Ahli Tenaga 2 1PNS, 1 THL 4 4 2
Laboratorium
Medis
21 Sanitarian/ Tenaga 1 1 PNS 2 2 1
kesehatan
lingkungan

22 Tenaga kesehatan 0 0 1 1 1
masyarakat
23 Epidemologi 0 0 1 1 1
Kesehatan

JUMLAH 95 51PNS, 18 THL, 117 101 16


17 PTT, 9
honorer

b) Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan Puskesmas Waringin berasal dari Kapitasi JKN
Puskesmas, Operasional APBD dan Bantuan Operasional Kesehatan. Dana
operasional yang didapatkan dari APBD masih tergolong kecil dan hanya
mencukupi kebutuhan air dan listrik.

Berikut ini realisasi keuangan Puskesmas Waringin Tahun 2020 dari


berbagai sumber dana:

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 16


Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana Puskesmas Waringin cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang baru di lakukan rehabilitasi pada tahun 2012. Beberapa
sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan sedang.

Puskesmas Waringin belum memiliki mobil jenazah dan ambulans


hanya tersedia Puskesmas Keliling dengan kondisi Rusak sedang.
Tabel
Sarana Penunjang Layanan Kesehatan di Wilayah UPT Puskesmas Waringin
Kecamatan Palasah Tahun 2021

Kondisi
Jumlah /
No Sarana Rusak
Kecukupan Baik Rusak Berat
Sedang
1 Gedung Puskesmas 1 1
2 Gedung Pustu 3 2
3 Gedeng Posnkesdes 10 7 3
4 Mobil Operasional 1 0 1
5 Pusling 1 1
6 Ambulans 0 1 1
7 Mobil Jenazah 0
8 Motor Operasional 3 1 1 1
9 Alat kesehatan 332 332

Puskesmas Waringik memiliki sarana pemeriksaan laboratorium canggih


antara lain Fotometer, Hematology Analyzer (HA), dan Rotator.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 17


C. KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS
1. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Upaya Promosi Kesehatan
TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan PHBS
1) Penyuluhan PHBS keluarga 100 % 1.692 980 57,92 42,08 57,92
2) Penyuluhan PHBS di Sekolah 100 % 39 30 76,92 23,08 76,92
3) Penyuluhan PHBS Tempat-Tempat Umum 100 % 331 198 59,82 40,18 59,82
4) Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan 96 Kali 90 90 100,00 0,00 100,00
b. Komunikasi Interpersonal dan Konseling 5 % 20.128 1.008 5,01 -0,01 100,00
c. Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam 100 % 83 83 100,00 0,00 100,00
gedung Puskesmas
d. Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan 100 % 17 17 100,00 0,00 100,00
(Puskesmas dan jaringanya : Puskesmas Pembantu,
Polindes, Poskesdes. dll).
e. Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui Kunjungan 50 % 1.128 685 60,73 -10,73 100,00
rumah
f. Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga 65 % 11.300 1.340 11,86 53,14 18,24
g. Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat 60 % 13 8 61,54 -1,54 100,00
melalui presentase (%) Desa/Kelurahan Siaga Aktif
h. Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase 65 % 59 53 89,83 -24,83 100,00
(%) Posyandu strata Purnama dan Mandiri (Prosentase
Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Strata
Purnama dan Mandiri)
i. Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, 12 Kali 12 12 100,00 0,00 100,00
Camat dan Lintas Sektor
j. Penggalangan Kemitraan 1 Kali 5 5 100,00 0,00 100,00
k. Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes) bagi Kader 1 Kali 12 5 41,67 58,33 100,00
l. Penggunaan Media KIE (menyebarluasan informasi) 5 Media 26 15 57,69 42,31 100,00
m. Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang 100 % 13 5 38,46 61,54 38,46
Kesehatan
JUMLAH 66,34 84,46

b) Upaya Kesehatan Lingkungan


TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Kesehatan Lingkungan
a. Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak 100 % 11.280 8.834 78,32 21,68 78,32
(jamban sehat)
b. Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang 100 % 9.557 7.117 74,47 25,53 74,47
berkualitas (memenuhi syarat)
c. Jumlah desa yang melaksanakan STBM 10 % 13 - 0,00 10,00 0,00
d. Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap 80 % 1.471 885 60,16 19,84 75,20
sarana air bersih
e. Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap 3 % 3 2 66,67 -63,67 100,00
pasar sehat
f. Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap TTU 75 % 128 126 98,44 -23,44 100,00

g. Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap TPM 75 % 620 395 63,71 11,29 84,95

JUMLAH 63,11 73,28

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 18


c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penilaian Cakupan Kegiatan :
A. UKM Esensial :
1. Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
a. Kesehatan Ibu
1) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 97 % 794 778 97,98 -0,98 100,00
2) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga 97 % 758 766 101,06 -4,06 100,00
Kesehatan
3) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100 % 158 164 103,80 -3,80 100,00
4) Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap 97 % 758 765 100,92 -3,92 100,00
5) Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas 90 % 758 766 101,06 -11,06 100,00
Kesehatan
b. Kesehatan Anak
1) Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) 97 % 722 763 105,68 -8,68 100,00
2) Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN 97 % 722 761 105,40 -8,40 100,00
Lengkap)
3) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang 100 % 108 109 100,93 -0,93 100,00
ditangani
4) Cakupan Kunjungan Bayi 97 % 704 741 105,26 -8,26 100,00
5) Cakupan Pelayanan Anak Balita 97 % 2.879 2.848 98,92 -1,92 100,00
c. Keluarga Berencana
1) Cakupan Peserta KB Aktif 75 % 11.256 10.728 95,31 -20,31 100,00
JUMLAH 101,48 100,00

d) Upaya Gizi Masyarakat


TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah 97 % 794 779 98,11 -1,11 100,00
b. Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi 50 % 774 772 99,74 -49,74 100,00
c. Persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif 51,80 % 564 422 74,82 -23,02 100,00
d. Persentase Balita Ditimbang (D) 87,50 % 3.583 3.097 86,44 1,06 98,78
e. Persentase Balita Naik Timbangan (N) 72,50 % 1.954 1.663 85,11 -12,61 100,00
f. Persentase Balita mempunyai KMS/ buku KIA 100 % 3.583 3.552 99,13 0,87 99,13
g. Persentase Balita 6-59 bulan mendapatkan Kapsul 87,50 % 2.846 2.757 96,87 -9,37 100,00
h. Persentase Remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun 20 % 974 950 97,54 -77,54 100,00
i. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 80 % 38 14 36,84 43,16 46,05
j. Persentase Balita Kurus mendapat Makanan Tambahan 85 % 87 27 31,03 53,97 36,51
JUMLAH 80,56 88,05

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 19


e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Penyakit Menular
1) Pelayanan kesehatan orang terduga TB 100 % 469 329 70,15 29,85 70,15
2) Cakupan Pengobatan semua kasus TB 100 % 87 47 54,02 45,98 54,02
3) Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien Semua 90 % 47 30 63,83 26,17 70,92
Kasus TB
4) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi 100 % 794 622 78,34 21,66 78,34
HIV
5) Cakupan penemuan penderita pneumonia balita 100 % 370 127 34,32 65,68 34,32
6) Cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur 100 % 2.336 1.324 56,68 43,32 56,68
7) Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) 100 % 1.324 1.324 100,00 0,00 100,00
8) Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada 100 % 794 666 83,88 16,12 83,88
Ibu Hamil
9) Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta 65 % 4 6 150,00 -85,00 100,00

10) Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada >90 % 6 6 100,00 -10,00 100,00
penderita kusta
11) Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka 95 % 249 154 61,85 33,15 65,10
Bebas Jentik (ABJ) Cakupan Angka Bebas Jentik
12) Cakupan Tatalaksana kasus Filariasis 100 % 1 1 100,00 0,00 100,00
13) Cakupan Sekolah Bebas Jentik 1 Sekolah 1 1 100,00 0,00 100,00
14) Cakupan case fatality rate (CFR) DBD <1 % 0 - 0,00 1,00 100,00
15) Cakupan Incidence Rate (IR) DBD <49 % 23 22 95,65 -46,65 8,53
16) Cakupan pemberian obat dan pencegahan massal 90 % 9.532 9.532 100,00 -10,00 100,00
(POPM) Kecacingan
17) Cakupan Tatalaksana Gigitan Hewan Penular 100 % 1 1 100,00 0,00 100,00
Rabies
JUMLAH 79,34 77,76
b. Penyakit Tidak Menular
1) Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia 100 % 31.988 1.081 3,38 96,62 3,38
Produktif
2) Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos 50 % 20 13 65,00 -15,00 100,00
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
3) Cakupan Pelayanan kesehatan pada penderita 100 % 7.181 657 9,15 90,85 9,15
Diabetes Melitus
4) Cakupan Pelayanan kesehatan pada penderita 100 % 14.144 1.099 7,77 92,23 7,77
Hipertensi
5) Cakupan Pelayanan kesehatan pada Orang dengan 100 % 66 41 62,12 37,88 62,12
Gangguan Jiwa Berat
6) Cakupan penderita pasung yang dibebaskan dan 100 % 66 - 0,00 100,00 0,00
mendapatkan pelayanan kesehatan
7) Cakupan kegiatan skirining gangguan penglihatan 100 % 1.683 1.415 84,08 15,92 84,08
pada anak sekolah kelas VI - IX
8) Cakupan penanganan kasus kelainan penglihatan 100 % 307 307 100,00 0,00 100,00
pada anak sekolah kelas VI - IX
9) Cakupan penanganan penderita katarak 100 % 176 176 100,00 0,00 100,00
JUMLAH 47,94 51,83
6. Imunisasi dan Surveilans
a. Pelayanan Imunisasi Dasar
1) Cakupan BCG 95 % 704 777 110,37 -15,37 100,00
2) Cakupan DPT-HB-Hib1 95 % 704 757 107,53 -12,53 100,00
3) Cakupan DPT-HB-Hib3 95 % 704 729 103,55 -8,55 100,00
4) Cakupan Polio 4 95 % 704 730 103,69 -8,69 100,00
5) Cakupan Campak -Rubella (MR) 95 % 704 684 97,16 -2,16 100,00
6) Cakupan BIAS DT 95 % 816 809 99,14 -4,14 100,00
7) Cakupan BIAS Td 95 % 1.577 1.564 99,18 -4,18 100,00
8) Cakupan BIAS MR 95 % 816 809 99,14 -4,14 100,00
9) Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+ 95 % 794 714 89,92 5,08 94,66
10) Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child 100 % 13 12 92,31 7,69 92,31
Immunization (UCI)
11) Cakupan IDL 93 % 704 680 96,59 -3,59 100,00
12) Cakupan Booster MR 70 % 716 635 88,69 -18,69 100,00
13) Cakupan DPT-Hb-Hib 70 % 716 660 92,18 -22,18 100,00
14) Cakupan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) 90 % 704 373 52,98 37,02 58,87
JUMLAH 95,17 96,13
b. Surveilans
1) Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon 100 % 53 53 100,00 0,00 100,00
(SKDR)
2) Cakupan ketepatan surveilans terpadu penyakit 80 % 12 9 75,00 5,00 93,75
3) Cakupan kelengkapan surveilans terpadu penyakit 90 % 12 12 100,00 -10,00 100,00
4) Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) 100 % 1 1 100,00 0,00 100,00
JUMLAH 93,75 98,44

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 20


2. Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Waringin Kecamatan Palasah cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Selain karena adanya perkembangan
perumahan/pemukiman baru juga karena banyak pendatang dari luar kecamatan
hingga luar Kabupaten/Kota. Hal tersebut memiliki pengaruh terhadap peningkatan
jumlah kunjungan pasien Puskesmas Waringin dan jaringannya.

Tingkat kunjungan di Puskesmas Waringin makin meningkat setiap tahun.


Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari. Hal ini karena
Puskesmas Waringin berada di wilayah perkotaan dimana banyak penduduknya yang
bekerja pada pagi hari.

Tabel
Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
di Puskesmas Waringin Tahun 2020
TAHUN2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100%)
1. Puskesmas NonRanap
a. Rawat Jalan
1) Cakupanangka kontakpeserta JKN 150 ‰/Bln 22.301 2.021 9,06 140,94 6,04
2) RasioRujukanRawat JalanKasus NonSpesialistik <15 % 126 10 7,94 -2,94 100,00

3) CakupankelengkapanpengisianRekamMedis pada 100 % 15.989 12.791 80,00 20,00 80,00


pasienkunjunganrawat jalandi Puskesmas
4) Cakupankunjunganrawat jalangigi 4 % 1.896 1.473 77,69 -73,69 100,00
5) CakupankunjunganUGD 15 % 1.080 213 19,72 -4,72 100,00
6) CakupanPeserta prolanis rutinberkunjungke 50 %/Bln 39 23 58,97 -8,97 100,00
puskesmas
JUMLAH 42,23 81,01

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 21


Tabel
Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
di Puskesmas Waringin Tahun 2020
TAHUN 2020
TARGET
NO KEGIATAN SATUAN TARGET CAKUPAN
(1 Tahun) PENCAPAIAN KESENJANGAN KINERJA
SASARAN (6/5x100% )
D Pelayanan Perkesmas :
. 1. Dalam Gedung
a. Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep 100 % 10.636 8.438 79,33 20,67 79,33
2. Luar Gedung
a. Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep 80 % 333 444 133,33 -53,33 100,00
b. Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus 100 % 444 444 100,00 0,00 100,00
c. Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III 100 % 47 26 55,32 44,68 55,32
dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
d. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada 100 % 114 114 100,00 0,00 100,00
keluarga dengan Hipertensi yang mendapat askep
e. Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada 100 % 41 15 36,59 63,41 36,59
keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep
f. Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep 25 % 6 6 100,00 -75,00 100,00
g. Cakupan masyarakat mendapat Askep Komunitas 25 % 1 - 0,00 25,00 0,00
h. Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan 10 % 1 - 0,00 10,00 0,00
aktif
JUMLAH 75,57 71,40

3. Capaian Kinerja Administrasi dan Manajemen


Puskesmas Waringin melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat untuk
melhat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas. Rata-rata tingkat
kepuasan masyarakat di P Puskesmas Waringin cukup tinggi dengan nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM)pada Tahun 2021 mencapai lebih dari 79,08 %.

Nilai IKM Pelayanan Publik di Puskesmas Waringin = NRR tertimbang X 25


= 79,08 Untuk lebih jelasnya hasil pengolahan pendapat dan penilaian masyarakat
pada pelayanan publik di Puskesmas Waringin dapat dipaparkan dibawah pengukuran
indeks kepuasan masyarakat di Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka
menggunakan 9 Unsur kepuasan dalam mengukur pelayanan umum yang dierikan
terhadap masyarakat yang meliputi semua jenis pelayanan yang diberikan oleh unit
Pelayanan Puskesmas Waringin Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka adalah
Indikator Kepuasan Masyarakat terdiri dari :

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 22


1) Persyaratan Pelayanan, Nilai statistik dari unsur persyaratan pelayanan untuk
Pelayanan di Kecamatan Palasah dengan nilai rata rata : 3,18 artinya rata rata
masyarakat menyatakan bahwa semua pelayanan di Puskesmas Waringin
persyaratannya mudah.
2) Prosedur Pelayanan Nilai statistik dari unsur presudur pelayanan untuk Pelayanan di
Kecamatan Palasah dengan Nilai rata rata : 3,19 artinya rata rata masyarakat
meyatakan bahwa semua pelayanan di Puskesmas Waringin prosedurnya mudah.
3) Kepastian Waktu Pelayanan, nilai statistik mean dari unsur Kepastian waktu
pelayanan dengan nilai rata rata 3,19 artinya rata rata masyarakat mendapatkan
kepastian waktu pelayanan.
4) Kewajaran biaya pelayanan ; Nilai statistik mean dari unsur kewajaran biaya
mendapatkan pelayanan untuk semua pelayanan di Puskesmas Waringin dengan
nilai rata rata 3,19 artinya rata rata masyarakat menyatakan bahwa biaya pelayanan
di Puskesmas Waringin masyarakat mendapat pelayanan yang wajar, untuk layanan
rawat jalan masyarakat tidak dipungut biaya/gratis.
5) Produk Layanan ; Nilai statistik mean dari unsur produk layanan untuk semua
pelayanan di Puskesmas Waringin dengan nilai rata rata 3,20 rata rata masyarakat
menyatakan bahwa semua petugas pelayanan di Puskesmas Waringin jelas dan
pasti dalam melayani masyarakat.
6) Kompetensi/Kemampuan Petugas Pelayanan. ; Nilai statistik mean dari unsur
kemapuan petugas pelayanan untuk semua pelayanan di Puskesmas Waringin Nilai
Rata Rata 3,20 artinya rata rata masyarakat menyatakan bahwa petugas pelayanan di
Puskesmas Waringin mampu memberikan pelayanan
7) Prilaku / Kesopanan dan keramahan pelayanan ; Nilai statistik mean dari unsur ini
semua pelayanan di Puskesmas Waringin dengan nilai rata rata 3,19 artinya rata
rata masyarakat menyatakan bahwa masyarakat mendapatkan pelayanan yang cukup
ramah dan sopan
8) Penangan Pengaduan ; Nilai Statistik mean dari unsur penanganan pengaduan
untuk semua pelayanan di Puskesmas Waringin dengan nilai rata rata 3,21 artinya
rata rata masyarakat menyakan bahwa semua petugas pelayanan di Puskesmas
Waringin jelas dan pasti petugas yang menilainya.
9) Sarana Prasarana ; Nilai statistik mean dari unsur sarana prasarana dan kenyamanan
lingkungan pelayanan semua layanaan di Puskesmas Waringin pada item ini drngsn
nilsi rata rata 3,19 artinya tempat pelayanan dirasakan nyaman namun ada
kelemahan dalam perangkat jaringan internet yang relatif sering mengalami
gangguan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 23


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
Wilayah kerja Puskesmas Waringn yang berada di kawasan perdesaaan dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memilki potensi berbagai masalah kesehatan.
Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk penyelesaiannya.
Berapa masalah kesehatan masyarakat berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Waringin pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana


Capaian beberapa kegiatan Kesehatan Ibu, Anak dan KB pasca salin masih
mengalami beberapa masalah yaitu:
- Penanganan komplikasi kebidanan belum mencapai target yg di tentukan
- Tingginya penemuan bumil risiko tinggi
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonatus
- Rendahnya capaian KB pasca salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Banyak penduduk yang bekerja di luar 1. Tingkat kesadaran penduduk terhadap
kabupaten dengan mobilisasi tinggi kesehatan baik
2. Tidak adanya angkutan umum sehingga 2. Kemudahan mengakses sarana pelayanan
masyarakat malas ke Puskesmas. kesehatan dengan dukungan infrastruktur
3. Terlambat dalam pengambilan keputusan yg dan sarana transportasi
disebabkan suami tidak ada saat persalinan
karena bekerja di luar wilauan.
4. Penduduk pendatang yang tidak memiliki
jaminan kesehatan atau jaminan kesehatan
terdaftar di wilayah lain

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang masih menjadi
masalah di wilayah kerja P Puskesmas Waringin adalah:
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)/ODF (Open Defecation Free)
kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kepadatan penduduk yang tinggi 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
2. Farsyankes swasta di wilayah kerja yang Puskesmas
tidak melaksanakan program UKM 2. Adanya jaminan kesehatan bagi
3. Populasi berisiko yang tersembunyi dan masyarakat miskin
belum terjangkau
4. Lingkungan dan paparan pencemaran

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 24


Penyakit Tidak Menular
Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Waringin diantaranya:
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan risiko penyakit tidak menular lainnya.

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Kesadaran skrining kesehatan yang masih 1. Tingkat kesejahteraan penduduk
rendah 2. Kemudahan akses saryankes
2. Masyarakat masih berpola pemikiran
paradigma sakit
3. Kesadaran gaya hidup sehat masih rendah
4. Keterbatasan petugas

Kualitas Pelayanan dan Upaya Kesehatan Perorangan


Puskesmas Waringin dengan jaringan 3 (Tiga) Puskesmas Pembantu serta 10
(Sepuluh) Poskesdes bersaing dengan beberapa klinik swasta, Dokter Praktek Mandiri dan
Bidan Praktik Swasta yang menjadi jejaring Puskesmas Waringin Selain itu terdapat juga
beberapa Puskesmas yang berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja Puskesmas
Sumberjaya seperti: Puskesmas Leuwimunding, Puskesmas Rajagaluh, Puskesmas
Salagedang dan Puskesmas Loji.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi. Hal tersebut menjadikan Puskesmas ... bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan layanan
dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behaviour) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan kesehatan pada UKP di Puskesmas sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alkes dan BMHP masih belum mencukupi
- Jumlah dokter belum sesuai Analisis Beban Kerja
- Angka Kontak Komunikasi yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Tingkat persaingan dengan fasyankes swasta 1. Tingkat kesejahteraan masyarakat
tinggi 2. Kemudahan akses terhadap fasyankes
2. Jumlah peserta JKN Puskesmas yang masih
rendah dibanding jumlah penduduk
3. Keterbatasan jumlah tenaga dokter, perawat
dan bidan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 25


B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi Puskesmas
dan Perkembangan Tekhnologi Informasi
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Waringin telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan
yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan kualitas
pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum kesehatan,
menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan pelanggan,
profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Waringin dilaksanakan melalui:
persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan perubahan sistem
akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung serta persiapan sarana dan
prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Waringin yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan formal
maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta perencanaan anggaran
pendidikan dan pelatihan.
d) Sumber Daya Informasi
Implementasi Sistem Informasi (SIP) di Puskesmas sudah dilaksanakan
sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh Kabupaten Majalengka
Sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan aplikasi P-Care dari
BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskesmas
Waringin sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan maupun anggaran
Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain Sistem Informasi yang dikembangkan sendiri oleh Puskesmas, sistem
pelaporan berbasis teknologi informasi sudah dilaksanakan oleh beberapa
program seperti TB, Posbindu PTM, HIV, Pengelolaan barang daerah dan
kepegawaian.
e) Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar dimiliki
oleh Puskesmas Waringin seperti unit Fotometer untuk pemeriksaan
laboratorium kimia klinik, unit Hematology Analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit ECG
untuk pemeriksaan rekam jantung, unit diagnostik vital sign untuk pemeriksaan
fisik pasien, unit nebulizer untuk tindakan gawat darurat serta autoclave untuk
proses sterilisasi peralatan medis.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 26


Selain peralatan kedokteran canggih, Puskesmas Waringin telah memiliki
perangkat penunjang berbasis teknologi seperti perangkat komunikasi internal
dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi tersebut
berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dan anggaran
kapitasi JKN Puskesmas.
f) Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 1985 telah mengalami beberapa
renovasi yang terakhir pada Tahun 2013 yang signifikan baik berupa perbaikan,
penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan, pengecatan maupun
penambahan dan penggantian perabot dan peralatan kantor.
Meskipun demikian, masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi yang
telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yaitu penambahan ruang rekam
medis dan pengadaan genset.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari anggaran
Dinas Kesehatan dan Kapitasi JKN Puskesmas.

C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di Puskesmas ... adalah
sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada Puskesmas Waringin dapat dilihat dari berbagai macam jenis
layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh tenaga kesehatan
profesional dan kompeten di bidangnya seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi
laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, Asisten Apoteker, perawat gigi,
analis kesehatan. Dengan demikian ada 11 (sebelas) jenis tenaga kesehatan yang
dapat memberikan diversifikasi layanan kesehatan rawat jalan dan Layanan PONED
24 jam.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pagi hari tergolong lengkap mulai
pelayanan loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia, pemeriksaan gigi,
pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS, pemeriksaan ibu dan anak,
pemeriksaan penyakit menular seksual, konsultasi gizi, konsultasi santasi,
pemeriksaan laboratorium dan pelayanan farmasi.
Sedangkan keanekaragam layanan 24 jam yang ditunjang oleh tenaga perawat
dan bidan profesional menyediakan layanan rawat jalan sore, gawat darurat, rujukan
dan persalinan.
Semua keanekaragamanlayanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi keutuhan
konsumen yaitu masyarakat akan layanan kesehatan yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Waringin adalah dengan
menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan akses layanan kesehatan
misalnya peningkatan ragam layanan di Puskesmas Pembantu, layanan Posyandu
lansia, Posbindu di khusus di instansi dan sebagainya.
Jangkauan konsumen lanjut usia dengan karakteristik yang mandiri,
dikembangkan melalui Ruang Pelayanan Lansia yang mengambil konsep one stop
service dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan dengan antrian
khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 27


Selain itu dengan karakteristik masyarakat perdesaan yang banyak didominasi
petani dan buruh pabrik maka Puskesmas Waringin membuka layanan Persalinan 24
jam meskipun belum lengkap seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi strategis, jalan
raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat dengan pemukiman dan dekat
dengan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alasan tersendiri bagi
konsumen untuk memilih Puskesmas Waringin sebagai tempat mendapatkan
layanan kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Waringin memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi kurang,
menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan ruang
pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan kelengkapan produk
menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah atas
memilih Puskesmas WaringinPerkembangan pemukiman dan kawasan industri yang
masih terus berjalan di wilayah Puskesmas, masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.

3. Product Development (pengembangan produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Waringin
dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan
dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan
antara lain:
a. Layanan pemeriksaan infeksi menular seksual seperti Gonore, Sifilis dan
pemeriksaan HIV.
b. Layanan pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi pemeriksaan Darah
Lengkap menggunakan alat Hematology Analizer, Urin analyzer, kimia klinik
menggunakan alat fotometer dan pengiriman spesimen pemeriksaan Tes Cepat
Molekuler (TCM) untuk deteksi penyakit Tuberkulosis.
c. Layanan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Selain mengembangkan produk khusus, Puskesmas juga mengembangkan
modelling dan special services seperti: Layanan lansia one stop service, layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu), layanan pemeriksaan anak dengan
pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Kelas ibu hamil, program
pengelolaan penyakit kronis (prolanis) dan Posbindu khusus di instansi (sekolah).

4. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi
kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Majalengka
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila
diikuti dengan perilaku pencarian pengobatan yang baik maka Puskesmas akan
menjadi salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lokasi Puskesmas yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman pelayanan kesehatan karena memiliki
pangsa pasar yang juga beraneka ragam. Rencana pengembangan program pelayanan
kesehatan di Puskesmas Waringin sampai dengan tahun 2020 yang bertujuan untuk

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 28


meningkatkan kualitas pelayanan publik bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.

5. Pengembangan Jenis Pelayanan


Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Waringin setiap tahun
mengharuskan Puskesmas Waringin untuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam
memberikan pelayanan pada pasien. Mengurangi waktu tunggu di unit pendaftaran
maupun di poli merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. Oleh karena itu, Puskesmas Waringin
akan mengembangkan Integtrated Electronik medical Service (I Emas).
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien, Puskesmas
Waringin juga akan membuka layanan pemeriksaan USG oleh dokter umum dan
pengobatan tradisonal.
Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan di
Puskesmas Waringin yaitu:
a. tegtrated Electronik medical Service (I Emas)
b. Pemeriksaan ECG oleh dokter umum terlatih
c. Pemeriksaan USG Abdomen oleh dokter umum
d. Layanan Pengobatan Tradisional, herbal dan Akupuntur

6. Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan


Kebutuhan sarana dan prasarana di Puskesmas meningkat seiring dengan
pemenuhan standar akreditasi Puskesmas dan peningkatan kunjungan Puskesmas.
Sistem antrian loket yang lebih mudah dan transparan akan dibutuhkan jika
tingkat kunjungan makin meningkat.
Ruang tunggu khusus pasien lansia diperlukan sebagai perwujudan Puskesmas
santun lansia. Sedangkan ruang tunggu pasien menular digunakan untuk tempat
pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus meminum obat di bawah
pengawasan petugas.
Kebutuhan akan lahan parkir roda 2 (dua) di lahan Puskesmas yang terbatas
menyebabkan Puskesmas dapat mendesain tempat parkir di lantai atas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan sarana
meliputi:
a. Sistem pendaftaran loket menggunakan sidik jari
b. Ruang tunggu khusus pasien lansia
c. Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
d. Tempat Parkir kendaraan roda 2

7. Peningkatan Mutu SDM Pelayanan


Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, maka Puskesmas Waringin perlu melakukan rencana pengembangan
SDM pelayanan meliputi:
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga analis medis
c. Pelatihan tenaga medis dan paramedis
d. Penambahan Tenaga Akutansi
e. Penambahan Tenaga Terampil Komputer

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 29


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS WARINGIN

Pembangunan kesehatan di UPTD Puskesmas Waringin diselenggarakan dalam


upaya mencapai visi Kabupaten “MAJALENGKA RAHARJA”. Sebagai salah satu
pelaku pembangunan kesehatan, maka dalam penyelenggaraaan pembangunan kesehatan
UPTD Puskesmas Waringin harus memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut, dan untuk
mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2018 seperti telah ditetapkan
dalam RPJMD tahun 2019 – 2023, dan juga mempertimbangkan perkembangan masalah,
serta berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan maka ditetapkan Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka :
“Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas di Puskesmas
menuju Majalengka RAHARJA”

Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan Mewujudkan


Pelayanan Kesehatan yang berkualitas di Puskesmas adalah menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya sesuai dengan memenuhi
standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan
mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan. Sedangkan MAJALENGKA
RAHARJA adalah : “terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan, dan
pembangunan Majalengka yang Religius, Adil, HARmonis dan seJAhtra” dalam arti :

Religius: : Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka


dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, mampu menjalankan dan
mengamalkan ajaran agama dengan didukung sarana dan
prasarana keagamaan yang memadai;
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau golongan
tanpa adanya diskriminasi sehingga tercipta suasana yang
tentram, tertib, bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan
konflik sosial;

Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan keserasian


antara seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
pembangunan;

Sejahtera : Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang berkecukupan,


bahagia secara lahir dan batin dengan terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan hidup.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 30


B. MISI PUSKESMAS WARINGIN

Misi yang akan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Waringin dalam mencapai Visi
adalah sebagai berikut:
1. Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan
pemberdayaan masyarakat melalui Keluarga Sehat
2. Peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis risiko.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat melalui pengembangan potensi bersumber
masyarakat serta peningkatan cakupan pelayanan jaminan kesehatan.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan dengan lintas sektor di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Waringin

Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif


dan pemberdayaan masyarakat melalui Keluarga Sehat ; mengarahkan semua
kebijakan dan upaya pembangunan senantiasa mempertimbankan dampaknya terhadap
kesehatan, dengan memperkuat layanan promotif dan preventif yang bertujuan untuk
menjaga dan meningkatkan kondisi masyarakan yang sehat agar selalu produktif dan
berdaya guna, sehingga pelayanan puskesmas tidak terjebak dalam pola sicknes care
(merawat orang sakit). Dalam upaya pelaksanaan Pelayanan promotif dan preventif
dititik beratkan pada pemberdayaan masyarakat agar dapat mandiri untuk hidup sehat
serta aktif, dalam hal perbaikan perilaku kesehatan dan perbaikan sanitasi lingkungan
dan keamanan makanan. Selama 5 tahun mendatang, upaya promotif dan preventif ini
ditingkatkan intensitasnya

Peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan


peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis risiko ; Peningkatan mutu pelayanan kesehatan (kuratif)
yang diselenggarakan oleh pelayanan puskesmas diusahakan untuk memenuhi standar
mutu medis yang berlaku. melalui pendekatan Siklus Kehidupan (continuum of care)
yang dimulai sejak masa prahamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, remaja, usia
produktif, pra lansia, lansia, keluarga miskin, kelompok-kelompok berisiko, serta
masyarakat di daerah yang bermasalah dengan kesehatan.

Mendorong kemandirian hidup sehat melalui pengembangan potensi bersumber


masyarakat serta pengingkatan cakupan pelayanan jaminan kesehatan ; Salah satu
aspek kunci untuk memastikan akses universal warga masyarakat terhadap layanan
kesehatan yang layak adalah aspek pembiayaan kesehatan yang dapat memastikan
ketersediaan dana untuk pelayanan kesehatan bagi semua warga negara. Drouin (2007)
menyatakan bahwa cakupan universal dari suatu sistem kesehatan sangat ditentukan oleh
pilihan cara pembiayaan yang meliputi bagaimana memobilisasi sumber daya keuangan,
memusatkan secara kolektif risiko, menyediakan layanan kesehatan dan memberikan
insentif bagi penyedia layanan kesehatan.

Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan dengan lintas sektor di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Waringin ; Kerja sama lintas sektor sangat penting,
karena banyak masalah-masalah kesehatan seperti disampaikan dalam bab sebelumya

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 31


memerlukan intervensi sektor lain. Bahkan ada pula masalah kesehatan yang timbul
karena kegiatan sektor lain, seperti pencemaran/polusi, kecelakaan lalu lintas, konversi
lahan tak sesuai tata ruang, dll.

C. TUJUAN PUSKESMAS WARINGIN


Tujuan merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik
urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk
mewujudkan visi Puskesmas Waringin selama 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan dan
sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi, sehingga menggambarkan
tahapan pencapaian target tiap tahun.

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi


organisasi yang mengandung makna:
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi orgaisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Waringin adalah sebagai berikut:

“Meningkatkan derajat kesehatan dasar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Waringin dan pengendalian dengan pelayanan kesehatan bermutu”

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 32


D. SASARAN PUSKESMAS WARINGIN
Program UPTD Puskesmas Waringin dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan mengarahkan sasaran dan kebijakan sebagai berikut :
Sasaran: Meningkatnya mutu sumberdaya manusia, sarana dan prasarana
kesehatan, melalui strategi : Pelatihan bagi sumberdaya manusia, pembuatan E AdiPus,
pemenuhan sarana gedung dan prasaran penunjang lainnya.
Sasaran : Meningkatnya mutu layanan kesehatan tingkat dasar, melalui
strategi :Strategi ; Menjamin terlaksananya siklus akreditasi di Puskesmas Waringin
mengacu pada peraturan Pemerintah yang berlaku.
Sasaran : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Waringin: Strategi Pertama, meningkatkan pelayanan promotif, preventif
dan kuratif kepada masyarakat dengan melibatkan secara aktif masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Sasaran : Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan dengan
lintas sektor, dengan strategi : Senantiasa melibatkan secara aktif peran lintas sektor
dalam setian perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta evaluasi kesehatan dengan
memberikan delegasi kewenangan dalam upaya intervensi permasalahan kesehatan
dengan mengacu pada peraturan pemerintah.

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN


1 2 3
Meningkatkan derajat Meningkatkan 1 Kesehatan Ibu
kesehatan ibu dan anak, derajat kesehatan 2 Kesehatan Bayi, Balita dan
status gizi dan masyarakat di Anak
pengendalian dengan wilayah kerja 3 Kesehatan Keluarga Berencana
pelayanan kesehatan Puskesmas 4 Kesehatan Remaja
bermutu. Waringin 5 Perbaikan Gizi
6 Promosi Kesehatan
7 Kesehatan Lingkungan
8 Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
9 Immunisasi dan Surveilans
10 Kesehatan Tradisional
11 Kesehatan Olahraga
12 Kesehatan Kerja
13 Kesehatan Usia Lanjut
14 Upaya Kesehatan Sekolah
15 Kesehatan Gigi Mulut
16 Peningkagtan Cakupan Layanan
Kesehatan Perorangan
17 Peningkatan Cakupan layanan
Labolatorium
18 Layanan Kefarmasian
Meningkatnya mutu 19 Manajemen Data dan informasi
sumberdaya 20 Fasilitas pelayanan kesehatan,
manusia, sarana dan tenaga kesehatan dan
prasarana kesehatan fasyankestrad memiliki ijin

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 33


21 Rencana peningkatan
kompetensi pegawai
22 Sistem Informasi Puskesmas
Berbasis Teknologi yang
terintegrasi.
Meningkatnya mutu 23 Mutu Pelayanan Puskesmas
layanan kesehatan 24 Mutu Pelayanan Pustu dan
tingkat dasar Poskesdes
25 Akreditasi Puskesmas
26 Menetapkan pedoman atau
manual mutu
27 Pemeriksaan Mutu Internal
Meningkatkan 28 Pelaksanaan Lokakarya
sinergitas upaya Tribulanan secara berkala
pembangunan 29 Desa Siaga
kesehatan dengan 30 Manajemen Pemberdayaan
lintas sektor Masyarakat
31 Menyusun Rencana Kerja
Bersama Upaya Pembangunan
Kesehatan Tk. Kecamatan

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS WARINGIN


Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas
pelayanan kesehatan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 34


Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )
1. Adanya Sistem manajemen 1. Keterbatasan jumlah
yang berlaku (akreditasi tenaga dokter, tenaga
FKTP) perawat ,bidan, tenaga
2. Adanya Komitmen adminisitrasi umum dan
pimpinan pelaksana program
3. Adanya Alat Kesehatan yang dibanding beban kerja
mencukupi untuk beragam pelayanan UKP dan
jenis layanan (alat program UKM
pemeriksaan umum, 2. Kurangnya jenis
pemeriksaan penunjang peningkatan kapasitas
EKG, pemeriksaan (pelatihan) petugas yang
penunjang USG, sudah terpenuhi
pemeriksaan laboratorium 3. Keterbatasan anggaran
canggih) operasional (listrik, air,
4. Adanya jenis ketenagaan internet, kebersihan, dll)
yang mencukupi (dokter, 4. Keterbatasan anggaran
apoteker, dokter gigi, pemeliharaan sarana
perekam medis, perawat, (gedung, alat kesehatan,
bidan, ahli gizi, perawat gigi, kendaraan, IPAL, dll)
sanitarian, analis medis, 5. Rendahnya gaji/jasa
kesehatan masyarakat dan pelayanan pegawai non
administrasi) PNS
5. Adanya akses yang mudah 6. Rendahnya kemampuan
1. Manajemen Puskesmas terjangkau masyarakat Puskesmas menjangkau
6. Adanya layanan program peserta JKN di luar
yang mendukung promotif, wilayah Puskesmas
preventif, kuratif dan 7. Adanya Tarif Gratis
rehabilitatif (pencegahan
HIV, kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis, dll

Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
masyarakat terhadap pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
kesehatan manajemen mutu yang baik melalui peluang
dan peningkatan strata peningkatan pendapatan
akreditasi Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat kesehatan melalui peluang
dan jenis layanan yang peningkatan pendapatan
dapat dipenuhi (S3,O1) Puskesmas (W3,O1)
3. Mengoptimalkan kondisi 3. Mengatasi keterbatasan
sarana pelayanan melalui anggaran pemeliharaan
pemeliharaan dan perawatan sarana melalui peluang
yang baik (S4, O1) peningkatan pendapatan
4. Mengoptimalkan tenaga Puskesmas (W4,O1)
pelayanan dengan panduan 4. Mengatasi rendahnya
SOP Pelayanan (S5, O1) gaji/jasa pelayanan
5. Mengoptimalkan informasi pegawai Non PNS
tarif pelayanan yang melalui peluang
terjangkau kepada peningkatan pendapatan
masyarakat luas (S7, O1) Puskesmas (W5,O1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 35


Peluang ( O ) SO WO
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah tentang komitmen pimpinan dengan anggaran operasional
pemenuhan sarana dan memanfaatkan adanya melalui perencanaan
operasional Puskesmas dukungan kebijakan daerah sesuai kebijakan daerah
melalui perencanaan dan (W3,O2)
manajemen yang baik (S2,O2) 2. Mengatasi keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah
(W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan


Universal Health ketersediaan alat kesehatan jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) dan jenis layanan yang dapat peluang peningkatan
sistem Jaminan dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan Nasional 2. Mengoptimalkan kondisi (W1,O3)
tahun 2020 sarana pelayanan melalui 2. Mengatasi keterbatasan
pemeliharaan dan perawatan kapasitas petugas
yang baik (S4, O3) kesehatan melaui
3. Mengoptimalkan tenaga peluang peningkatan
pelayanan dengan panduan pendapatan kapitasi JKN
SOP Pelayanan (S5, O3) (W2,O3)
4. Mengoptimalkan informasi 3. Mengatasi keterbatasan
keberadaan, layanan JKN anggaran operasional
dan keunggulan Puskesmas melalui peluang
melalui berbagai sarana peningkatan pendapatan
informasi (S6, O3) kapitasi JKN (W3,O3)
5. Mengoptimalkan informasi 4. Mengatasi keterbatasan
layanan program yang dapat anggaran pemeliharaan
diperoleh masyarakat di melalui peluang
Puskesmas (S8, O3) peningkatan pendapatan
kapitasi JKN (W4,O3)

Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 2. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas (S1,T1) mengatasi Jarak Fasilitas
kompetitor dan jarak 3. Mengoptimalkan jenis Kesehatan Kompetitor
yang terlalu dekat antar layanan dan keunggulan yang terlalu dekat (W1,
FKTP Puskesmas (S6, T1) T1)
4. Mengoptimalkan layanan 2. Mengatasi keterbatasan
program dan kegiatan luar Puskesmas menjangkau
gedung sebagai differensiasi peserta JKN di luar
layanan Puskesmas (S8, T1) wilayah dengan
tekhnologi komunikasi
untuk mengatasi
kompetitor FKTP (W6,
T1)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 36


Ancaman ( T ) ST WT
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan pegawai
manajemen mutu, panduan Non PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kesadaran masyarakat
pelaksanaan akreditasi tentang hukum (W5,T2)
Puskesmas sebagai dasar
hukum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum (S2,T2)

3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/


JKN yang berubah-ubah pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai non
dan tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan PNS untuk mengatasi
SOP pelayanan dan kebijakan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai kebijakan menguntungkan (W2.T2)
pelayanan JKN di Puskesmas
(S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2,T3)

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 37


Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


1 2
Meningkatkan derajat Meningkatkan Peningkatan Pengendalian Optimalisasi STBM dan Desa
kesehatan ibu dan anak, derajat kesehatan penyakit menular dan tidak ODF dalam upaya peningkatan
status gizi dan masyarakat di menular serta kesehatan kualitas lingkungan serta
pengendalian dengan wilayah kerja lingkungan menetapkan layanan
pelayanan kesehatan Puskesmas pemeriksaan infeksi menular
bermutu. Waringin seksual dan HIV, layanan IVA,
Pos terpadu Remaja
Peningkatan pelayanan Optimalisasi layanan untuk ibu
kesehatan ibu, anak, remaja, terutama Ibu Hamil beresiko
dan lansia Tinggi melalui pengawasan
intensif dan anak seperti ANC
terpadu, Layanan PONED 24
jam, konseling laktasi,
konseling gizi, pemeriksaan
MTBS, KB pasca salin, skrining
risti pre eklampsia dengan
mengoptimalkan layanan Pos
Yandu dan Pos Bindu
Penanganan masalah gizi Peningkatan pemantauan
kurang dan buruk pada bayi, status Gizi Ibu Hamil, Bayi dan
balita, ibu hamil dan ibu Anak melalui konseling Gizi,
menyusui pemberian Suplemen/Vitamin/
Obat Cacing bagi anak degan
Optimalisasi peran Kader Pos
Yandu
Mengoptimalkan Upaya Merevitalisasi kegiatan inovasi
Kesehatan Pengembangan dengan memmnuhi kebutuhan
sesuia dengan kebutuhan Obat serta sarana penunjang
masyarakat pelaksanaan kegiatan.
Meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan, Melaksanakan Analisis Jabatan
mutu sumberdaya kecukupan dan kualitas SDM, dan menyusun kebutuhan
manusia, sarana sarana prasarana dan Aganggaran pelatihan SDM
dan prasarana perbekalan kesehatan. kesehatan, mencukupi
kesehatan kebutuhan jenis SDM sesuai
standar akreditasi Puskesmas
dan pengadaan obat serta
perbekalan kesehatan melalui
kapitasi JKN
Meningkatnya Peningkatan Kualitas Mutu Menyelenggarakan Akreditasi/
mutu layanan Layanan Puskesmas Manajemen Puskesmas sesuati
kesehatan tingkat Penetapan Tata Kelola Mutu dengan amanat Permenkes 43
dasar Tahun 2019.
Meningkatkan Peningkatan upaya promosi Optimalisasi pelaksanaan
sinergitas upaya kesehatan dan pemberdayaan kegiatan Team Kecamatan
pembangunan masyarakat Sehat, serta membetuk
kesehatan dengan komitmen berama dalam
lintas sektor upaya peningkatan kualitas
mutu layanan kesehatan;
Bekerjasama dengan jejaring
Kesehatan, BPM, klinik dan RS
melalui supervisi dan
pembinaan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 38


BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN

Rencana Strategis pada Puskesmas Waringin yang menerapkan Badan Layanan


Umum Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja layanan dengan
didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.

Terlaksananya Rencana Strategis perlu mendapat dukungan dan partisipasi pengelola


Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil,
administratif maupun politis

Rencana strategis BLUD merupakan rencana lima tahunan Puskesmas sebagaimana


yang tertuang pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas. Rencana strategis akan diuraikan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
BLUD dan digunakan oleh Puskesmas di dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagai
upaya mencapai target kinerja pelayanan dan manajemen Puskesmas yang berkualitas.

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada uraian di bawah ini sesuai
dengan Visi Misi pada masa jabatan Kepala Daerah.
Rencana pendapatan yang akan dicapai oleh Puskesmas Waringin pada tahun 2022
s.d 2023 adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Layanan (Retribusi yang biasa ditarik puskesmas, layanan baru berdasarkan
rencana pengembangan layanan, Pendapatan JKN Kapitasi dan Non Kapitasi)]
2. Pendapatan Bantuan Pusat dan atau Propinsi
3. Pendapatan Hibah (terikat dan tidak terikat)
4. Pendapatan Kerjasama
5. Lain-lain Pendapatan BLUD yang Sah (Jasa Giro dan Unit Pengembangan Usaha
misalnya membuat kantin sehat, fotocopy dan parkiran)

Belanja program, kegiatan, dan sub kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Waringin pada tahun 2022 adalah sebagai berikut:

KONDISI
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL
(2018)
Persentase Puskesmas yang
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan melaksanakan Sistem
bagi Penduduk Pada Kondisi Kewaspadaan Dini Kejadian 100 persen
Kejadian Luar Biasa (KLB) Luar Biasa (SKD KLB)/
EWARS
Peningkatan tata kelola BOK
Pengelolaan Pelayanan Stunting 100 persen
Kesehatan Gizi Masyarakat Terselenggaranya pelayanan gizi 100 persen
masyarakat

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 39


Persentase puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan 100 persen
kerja dasar Presentase
Kerja dan Olahraga 100 persen
pembinaan dan pelayanan
kesehatan olah raga
Pengelolaan Pelayanan Presentase TTU yang memenuhi
100 persen
Kesehatan Lingkungan syarat Kesehatan Lingkungan
Penduduk mendapatkan
Pengelolaan Pelayanan
Pelayanan Promkes sesuai
Promosi Kesehatan
standar
pengelolaan Sistem
Kewaspadaan dini (EWARS)
Pengelolaan Surveilans kejadian wabah dan KLB 52 minggu
Kesehatan terselenggaranya Upaya 100 persen
kesehatan Masyarakat /BOP
Puskesmas
Fasilitasi pelayanan
kesehatan khusus (Gigimulut,
Pengelolaan Upaya 85 persen
kesehatan tradisional) Persentase
Kesehatan Khusus 85 persen
kunjungan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
Cakupan balita pneumonia
yang ditangani, Cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD,
Penderita diare yang ditangani,
Angka kejadian Malaria, 100 persen
Pelayanan Kesehatan Penyakit
Penemuan kasus Kusta 100 persen
Menular dan Tidak Menular
Persentase desa / kelurahan yang 100 persen
melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM
Upaya Deteksi Dini dan
Penanggulangan Penyakit tk
Puskesmas
Terselenggaranya Pengambilan
Pengambilan dan Pengiriman
hasil tes dan Pengiriman 52 Minggu
Spesimen Penyakit Potensial KLB ke
Spesimen penyakit potensial 100 persen
Laboratorium Rujukan/Nasional
KLB

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 40


Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat
miskin, Cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat
miskin Manajemen Pengelolaan
dana JKN,
Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas
85 persen
bersumber dana Kapitasi JKN
32
Pengelolaan Pelayanan
Puskesmas
Kesehatan Puskesmas
32
Pengelolaan Jaminan bersumber dana Non
Puskesmas
Kesehatan Masyarakat Kapitasi JKN Persentase
100 persen
kunjungan paelayanan kesehatan
100 persen
dasar dan rujukan
100 persen
Realisasi penduduk yang
100 persen
menjadi peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)/ Kartu Indonesia Sehat
Tersedianya Jaminan kesehatan
bagi PBI Daerah
Terselenggaranya penguatan
JKN
Biaya Operasional Puskesmas
Operasional Pelayanan dan Labkesda 33 UPT
Puskesmas Penguatan Bantuan 100 persen
Operasional Kesehatan
Persentase anak usia 1 tahun
Investigasi Awal Kejadian Tidak
yang diimunisasi campak,
Diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca
Cakupan Desa/kelurahan
Imunisasi dan Pemberian Obat
Universal Child Immunization
Massal)
(UCI)
Cakupan Desa/ Kelurahan
mengalami KLB yang
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan dilakukan penyelidikan
Respon Wabah epidemiologi < 24 jam, Non
Polio AFP rate per 100000
penduduk
Penyelenggaraan Sistem Informasi
Kesehatan secara Terintegrasi
Pengelolaan Data dan terselenggaranya pemeliharaan
1 paket
Informasi Kesehatan website Dinas Kesehatan
Koordinasi Satu data
terselenggaranya
Pengelolaan Sistem
pemeliharaan sistem 2 paket
Informasi Kesehatan
informasi kesehatan yang
tersedia

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 41


Pengadaan Alat/Perangkat Penyediaan sarana sarana
Sistem Informasi Kesehatan dan informasi kesehatan dan 3 paket
Jaringan Internet jaringan internet
Pengembangan dan Pelaksanaan
Upaya Kesehatan Bersumber daya Rasio posyandu per satuan
Masyarakat (UKBM) Tingkat balita
Daerah Kabupaten/Kota
Bimbingan Teknis Dan Supervisi Cakupan Upaya Kesehatan
Pengembangan Dan Pelaksanaan Berbasis Masyarakat (UKBM) 100 persen
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Jumlah Desa/ Kel Yang 100 persen
Masyarakat (UKBM) melaksanakan STBM
Terpenuhinya Sarana dan
1 Dokumen
Administrasi Umum prasarana kerja di lingkup
100 persen
perangkat daerah
Penyediaan Komponen Instalasi
Tersedianya Komponen
Listrik/Penerangan Bangunan
instalasi listrik dan Penerangan
Kantor
Penyediaan Peralatan Tersedianya Peralatan dan
1 paket
dan Perlengkapan Kantor perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Tersedianya Peralatan dan
1 paket
Rumah Tangga Perlengkapan rumah tangga
Penyediaan Bahan
Tersedianya alat Tulis Kantor 1 paket
Logistik Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Tersedianya barang Cetakan
1 paket
Penggandaan dan Penggandaan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 42


BAB VI
RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat dalam Lampiran, disesuaikan
dengan masa jabatan Kepala Daerah.

RENCANA STRATEGIS
PUSKESMAS WARINGIN TAHUN N+1 – N+3
TUJUAN: Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat dan pengendalian dengan
pelayanan kesehatan bermutu.

KONDISI
INDIKATOR TARGET TARGET
NO PENGERTIAN TAHUN
TUJUAN 2021 2022
2020
Standar Pelayanan
Minimal bidang
Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM
Kesehatan merupakan
SPM
ketentuan mengenai Jenis
(Standar Pelayanan
1 dan Mutu Pelayanan 80 100 100
Minimal Bidang
Dasar
Kesehatan)
yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara
minimal.

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Penutup 43


SASARAN : Meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta kualitas pelayanan kesehatan
1 Kesehatan Ibu Jumlah ibu Hamil yang mendapat 100% 100% 100% Optimalisasi layanan untuk ibu 1. Program Pengelolaan
layanan Kesehatan/ Total Ibu Hamil terutama Ibu Hamil beresiko Kesehatan Masyarakat
Nonatus Tinggi melalui pengawasan Puskesmas ... (BOK)
intensif dan anak seperti ANC
2 Kesehatan Bayi, Anak Balita Prosentase Jumlah Bayi, Balita yang 100% 100% 100% terpadu, Layanan PONED 24
mendapat Layanan Kesehatan jam, konseling laktasi,
konseling gizi, pemeriksaan
3 Keluarga Berencana Cakupan Peserta KB Aktif 100% 100% 100% MTBS, KB pasca salin, skrining
4 Kesehatan Remaja (Jumlah anak dan remaja usia 7-15 92,18% 100% 100% risti pre eklampsia
Peningkatan dengan
pemantauan
tahun di sekolah dan luar sekolah status Gizi Ibu Hamil, Bayi dan
yang mendapatkan pelayanan Anak melalui konseling Gizi,
kesehatan sesuai standar / jumlah pemberian Suplemen/Vitamin/
seluruh anak dan remaja usia 7-15 Obat Cacing bagi anak degan
tahun di wilayah kerja) x 100% Optimalisasi peran Kader Pos
Yandu

5 Perbaikan Gizi (Jumlah balita dengan BB sangat 88.05% 90% 100%


kurang / jumlah balita yang
ditimbang ) x 100%

6 Promosi Kesehatan (Jumlah desa siaga aktif purnama 84,46% 90% 100%
mandiri / jumlah seluruh desa) x
100%
7 Kesehatan Lingkungan (jumlah desa yang melaksanakan 73,28% 80% 90% Optimalisasi STBM dan Desa
STBM dan PHBS / jumlah seluruh ODF dalam upaya peningkatan
desa yang ada) x 100% kualitas lingkungan serta
menetapkan layanan
8 Pencegahan dan (Jumlah KLB yang ditanggulangi < 77,76% 80% 90%
Pengendalian Penyakit 24 jam / jumlah KLB yang ada) x
100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 44


KONDISI
NO INDIKATOR SASARAN FORMULASI STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
AWAL 2020 2021 2022
9 Immunisasi dan Surveilans (Jumlah desa UCI / jumlah seluruh 96,13% 100% 100%
desa yang ada) x 100%
10 Kesehatan TRadisional 76,92% 100% 100%
(Jumlah tenaga penyehat tradisional
yang memiliki ijin berlaku / jumlah
seluruh tenaga penyehat tradisional
di wilayah kerja) x 100%
11 Kesehatan Olahraga Persentase masyarakat yang 50,00% 100% 100%
diperiksa kebugaran jasmani
12 Kesehatan Kerja Cakupan Pos UKK yang aktif 100,00% 100% 100%
13 Kesehatan Usia Lanjut 69,47% 80% 90%
(Jumlah seluruh lansia yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar / jumlah seluruh
lansia di wilayah kerja Puskesmas)
x100%
14 Upaya Kesehatan Sekolah 92,18% 80% 90% Merevitalisasi kegiatan inovasi
dengan memmnuhi kebutuhan
(Jumlah anak dan remaja usia 7-15 Obat serta sarana penunjang
tahun di sekolah dan luar sekolah pelaksanaan kegiatan.
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar / jumlah
seluruh anak dan remaja usia 7-15
tahun di wilayah kerja) x 100%
15 Kesehatan Gigi Mulut Jumlah Kunjungan Kesehatan Gigi 43,87% 60% 75%
Mulut
16 Peningkagtan Cakupan Jumlah Layanan Kesehatan 81.01% 100% 100%
Layanan Kesehatan Perorangan
Perorangan
17 Peningkatan Cakupan layanan Jumlah Pemeriksaan laboratorium 100% 100% 100%
Labolatorium
18 Layanan Kefarmasian Cakupan Penggunaan Obat Rasional 100% 100% 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 45


KONDISI
NO INDIKATOR SASARAN FORMULASI STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
AWAL 2020 2021 2022
19 Manajemen Data dan Memiliki dokumen perencanaan 100% 100% 100,00% Melaksanakan Analisis Jabatan 2. Program pengelolaan
informasi pengembangan sistem informasi dan menyusun kebutuhan pelayanan BLUD
kesehatan yang lengkap, termasuk Aganggaran pelatihan SDM Puskesmas
rencana lima tahunan dan rencana kesehatan, mencukupi
pengembangan SDM Pengelola Data kebutuhan jenis SDM sesuai
dan Informa standar akreditasi Puskesmas
20 Fasilitas pelayanan (Jumlah Fasyankes yang memiliki 100% 100% 100% dan pengadaan obat serta
kesehatan, tenaga kesehatan ijin operasional berlaku / jumlah perbekalan kesehatan melalui
dan fasyankestrad memiliki seluruh Fasyankes di wilayah kerja) kapitasi JKN
ijin x 100%
21 Rencana peningkatan Tersedia Dokumen Analisis Jabatan 100% 100% 100%
kompetensi pegawai dan kebuthan Sumber Daya
22 Sistem Informasi Puskesmas Memiliki Pengelola Data dan 100% 100% 100%
Berbasis Teknologi yang Informasi yang lengkap dengan
terintegrasi. susunan meliputi Penanggung
Jawab, Koordinator dan Anggota
23 Mutu Pelayanan Puskesmas (Rata-rata nilai IKM dan PKP 100% 100% 100% Menyelenggarakan Akreditasi/
Puskesmas / 80%) x 100% Manajemen Puskesmas sesuati
24 Mutu Pelayanan Pustu dan (Rata-rata nilai IKM dan PKP 100% 100% 100% dengan amanat Permenkes 43
Poskesdes Puskesmas / 80%) x 100% Tahun 2019.
25 Akreditasi Puskesmas Puskesmas Terakreditasi 100% 100% 100%
26 Menetapkan pedoman atau 100% 100% 100%
manual mutu Tersedia Dokumen Mutu
27 Pemeriksaan Mutu Internal Tersedia Dokumen Mutu 100% 100% 100%
28 Pelaksanaan Lokakarya 100% 100% 100%
Tribulanan secara berkala Tersedia Dokkumen Kegiatan
29 Desa Siaga Cakupan Desa Siaga 30% 50% 100% Optimalisasi pelaksanaan
30 Manajemen Pemberdayaan Terlaksananya pembinaan UKBM di 100% 100% 100% kegiatan Team Kecamatan
Masyarakat setiap sektor Sehat, serta membetuk
31 Menyusun Rencana Kerja 100% 100% 100% komitmen berama dalam
Bersama Upaya upaya peningkatan kualitas
Pembangunan Kesehatan Tk. mutu layanan kesehatan;
Kecamatan Tersedia Dokumen Rencana Kerja Bekerjasama dengan jejaring
Kesehatan, BPM, klinik dan RS

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 46


1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS WARINGIN (BOK)
KONDISI TARGET PER
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022
1 Cakupan pelayanan nifas (Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 100% 100% 100%
kali pelayanan nifas sesuai standar /
jumlah seluruh sasaran ibu nifas dalam 1
tahun) x 100%
2 Cakupan pelayanan (Jumlah remaja yang mendapatkan 92.18% 95% 97%
kesehatan remaja pelayanan kesehatan sesuai standar /
jumlah seluruh remaja di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
3 Pelayanan KN Lengkap (Jumlah neonatus yang telah memperoleh 100% 100% 100%
3 kali pelayanan kunjungan neonatal
sesuai standar / jumlah seluruh sasaran
bayi dalam 1 tahun) 100%
4 Persentase Balita Gizi Kurang (Jumlah balita dengan BB sangat kurang 0,37% 0,35% 0,32%
dan BB kurang / jumlah balita yang
ditimbang) x 100%
5 Persentase Sekolah setingkat (Jumlah sekolah setingkat SD, SMP, SMA 92,18% 95% 100%
SD, SMP dan SMA yang yang melaksanakan penjaringan kesehatan
melaksanakan pemeriksaan / jumlah seluruh sekolah setingkat SD,
penjaringan kesehatan SMP, SMA di wilayah kerja) x 100%
6 Pelayanan kesehatan pada (Jumlah penduduk usia 45 tahun sampai 59 69,47% 75% 80%
pra lansia tahun yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar / Jumlah semua
penduduk usia 45 tahun sampai 59 tahun
di wilayah kerja ) x 100 %.
7 Pencapaian desa siaga aktif (Jumlah desa siaga aktif / jumlah seluruh 30% 50% 100%
desa di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 47


KONDISI TARGET PER
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022
8 Persentase rumah tangga (Jumlah rumah tangga yang dipicu 5 pilar 45% 60% 70%
STBM STBM / jumlah seluruh rumah tangga di
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
9 Persentase TTU bersanitasi (Jumlah TTU yang diperiksa penyehatan 59.82% 60% 70%
dasar lingkungan / jumlah seluruh TTU yang ada)
x 100%
10 Persentase rumah tangga (Jumlah rumah tangga ber PHBS / jumlah 57,92% 60% 70%
ber PHBS seluruh rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
11 Persentase bayi (Jumlah bayi umur 0-11 bulan yang 100% 100% 100%
mendapatkan IDL mendapatkan IDL / jumlah sasaran bayi 0-
11 bulan) x 100%
12 Persentase penyakit potensi (Jumlah penyakit potensi wabah yang 100% 100% 100%
wabah yang dilakukan PE dilakukan penylidikan epidemiologi /
jumlah penyakit potensi wabah) X 100%
13 Notifikasi kasus TB yang (Jumlah semua kasus TB yang diobati dan 54,02 54,02 54,02
diobati (CNR) dilaporkan selama periode satu tahun /
jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas) x 100.000
14 Kasus defaulter kusta (Jumlah kasus PB / MB yang tidak 0% 0% 0%
menyelesaikan pengobatan / jumlah kasus
baru PB/MB yang mulai pengobatan pada
periode yang sama) x 100%
15 Insiden / angka kesakitan (Jumlah kasus baru penderita DBD dalam 11,4 11 10
DBD kurun waktu tertentu / jumlah populasi
dalam kurun tertentu) x 100.000
16 Persentase sekolah (Jumlah sekolah setingkat SMP, SMA yang 100,00% 100% 100%
(SMP/SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV-AIDS /
mendapatkan penyuluhan jumlah seluruh sekolah setingkat SMP,
HIV/AIDS) SMA di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 48


KONDISI TARGET PER
NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2020 2021 2022
17 Cakupan pelayanan ( Jumlah penderita ODGJ berat yg 36,59 50% 75%
kesehatan ODGJ Berat mendapat pelayanan kesehatan jiwa /
estimasi jumlah penderita ODGJ berat) x
100%.
18 Pelayanan kesehatan usia (Jumlah pengunjung Posbindu usia 15-59 30% 35% 40%
produktif tahun mendapat skrining kesehan / jumlah
warga usia 15-59 tahun yang ada dis
wilayah kerja dalam kurunwaktu 1 tahun) x
100%
19 Monitoring/ inspeksi kesling (Jumlah TPM yang dilakukan IKL / jumlah 85% 90% 90%
di TPM TPM yang ada)100 %
20 Persentase Klinik dan Rumah (Jumlah klinik dan RS yang memiliki ijin 100% 100% 100%
Sakit yang memiliki ijin operasional berlaku / jumlah seluruh klinik
operasional dan RS di wilayah kerja) x 100%
21 Tenaga kesehatan memiliki (Jumlah tenaga kesehatan yang memiliki 100% 100% 100%
ijin ijin berlaku / jumlah seluruh tenaga
kesehatan di wilayah kerja) x 100%
22 Persentase sarana (Jumlah sarana kefarmasian yang memiliki 100% 100% 100%
kefarmasian yang berijin ijin berlaku / jumlah seluruh sarana
kefarmasian di wilayah kerja) x 100%
23 Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat tradisional yang 0% 25% 50%
tradisional berijin / terdaftar memiliki ijin berlaku / jumlah seluruh
tenaga penyehat tradisional di wilayah
kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 49


2. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD PUSKESMAS WARINGIN

KONDISI TARGET PER TAHUN


NO INDIKATOR PROGRAM FORMULASI
AWAL 2018 2019 2020 2021
Nilai IKM Puskesmas dalam Survey Kepuasan
Nilai IKM dalam Survey Kepuasan
1 Masyarakat sesuai metodologi penelitian 80% 80% 80% 80%
Masyarakat
deskriptif kualitatif
Adanya Program Pencegahan dan Adanya program pencegahan dan
2 ya ya ya ya
Pengendalian Infeksi pengendalian infeksi di Puskesmas
(Jumlah peserta JKN Puskesmas yang
3 Utilisasi peserta JKN di Puskesmas berkunjung ke Puskesmas / jumlah seluruh 59% 15% 15% 15%
peserta JKN Puskesmas) x 100%

4 Nilai Survey Kepuasan Pasien rawat Jalan Nilai Survey Kepuasan rawat Jalan 70% 80% 80% 80%

(Jumlah SDM terpenuhi / jumlah SDM yang


5 Persentase SDM terpenuhi dibutuhkan sesuai Rencana Kebutuhan 60% 80% 80% 80%
Puskesmas) x 100%

(Jumlah sarana prasarana dan alkes terpenuhi


Persentase sarana prasarana dan alkes
6 / jumlah sarana prasarana yang dibutuhkan 64% 60% 60% 60%
terpenuhi
sesuai ASPAK) x 100%

(Jumlah obat dan BMHP terpenuhi / jumlah


7 Persentase obat dan BMHP terpenuhi obat dan BMHP yang dibutuhkan sesuai 80% 60% 60% 60%
perencanaan kebutuhan) x 100%

(Jumlah Poskesdes sesuai standar / jumlah


8 Persentase Poskesdes sesuai standar 44% 62% 64% 66%
Poskesdes di wilayah kerja) x 100%

(Jumlah pustu sesuai standar / jumlah seluruh


9 Persentase Pustu sesuai standar 0% 60% 67% 74%
pustu di wilayah kerja) x 100%

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 50


RENCAN BELANJA TAHUN 2022 - 2023
KONDISI
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN TARGET KINERJA KEGIATAN
(2018)
2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN

Persentase Puskesmas yang 2.500.000 2.625.000 2.756.250


Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk melaksanakan Sistem
100 persen
Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Kewaspadaan Dini Kejadian Luar
Biasa (SKD KLB)/ EWARS
Peningkatan tata kelola BOK 9.750.000 10.237.500 10.749.375
Pengelolaan Pelayanan Stunting 100 persen
Kesehatan Gizi Masyarakat Terselenggaranya pelayanan gizi 100 persen
masyarakat
Persentase puskesmas yang 2.000.000 2.100.000 2.205.000
menyelenggarakan kesehatan kerja 100 persen
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
dasar Presentase pembinaan dan 100 persen
pelayanan kesehatan olah raga
Pengelolaan Pelayanan Presentase TTU yang memenuhi 7.500.000 7.875.000 8.268.750
100 persen
Kesehatan Lingkungan syarat Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Pelayanan Penduduk mendapatkan Pelayanan - - -
Promosi Kesehatan Promkes sesuai standar
pengelolaan Sistem Kewaspadaan 1.950.000 2.047.500 2.149.875
dini (EWARS) kejadian wabah dan
Pengelolaan Surveilans 52 minggu
KLB terselenggaranya Upaya
Kesehatan 100 persen
kesehatan Masyarakat /BOP
Puskesmas
Fasilitasi pelayanan 4.550.000 4.777.500 5.016.375
kesehatan khusus (Gigimulut,
Pengelolaan Upaya 85 persen
kesehatan tradisional) Persentase
Kesehatan Khusus 85 persen
kunjungan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
Cakupan balita pneumonia 2.600.000 2.730.000 2.866.500
yang ditangani, Cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD,
Penderita diare yang ditangani,
Angka kejadian Malaria, 100 persen
Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak
Penemuan kasus Kusta Persentase 100 persen
Menular
desa / kelurahan yang 100 persen
melaksanakan kegiatan Posbindu
PTM
Upaya Deteksi Dini dan
Penanggulangan Penyakit tk
Puskesmas

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 51


KONDISI
PENANGGUNG SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN TARGET KINERJA KEGIATAN ANGGARAN
JAWAB
(2018)
2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN
Terselenggaranya Pengambilan 7.800.000 8.190.000 8.599.500 UKP
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen Penyakit 52 Minggu
hasil tes dan Pengiriman Spesimen
Potensial KLB ke Laboratorium Rujukan/Nasional 100 persen
penyakit potensial KLB
Cakupan pelayanan kesehatan 1.350.000.000 1.417.500.000 1.488.375.000 ADMIN
rujukan pasien masyarakat miskin,
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
Manajemen Pengelolaan dana JKN,
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan
85 persen
Puskesmas bersumber dana
32
Kapitasi JKN Pengelolaan Pelayanan
Puskesmas
Kesehatan Puskesmas bersumber
32
Pengelolaan Jaminan dana Non
Puskesmas
Kesehatan Masyarakat Kapitasi JKN Persentase kunjungan
100 persen
paelayanan kesehatan dasar dan
100 persen
rujukan
100 persen
Realisasi penduduk yang menjadi
100 persen
peserta Penerima Bantuan Iuran
(PBI) melalui Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia
Sehat Tersedianya Jaminan
kesehatan bagi PBI Daerah
Terselenggaranya penguatan JKN
Biaya Operasional Puskesmas dan 150.000.000 157.500.000 165.375.000 ADMIN
Operasional Pelayanan Labkesda 33 UPT
Puskesmas Penguatan Bantuan 100 persen
Operasional Kesehatan
Persentase anak usia 1 tahun 3.250.000 3.412.500 3.583.125
yang diimunisasi campak,
Investigasi Awal Kejadian Tidak Diharapkan (Kejadian
Cakupan Desa/kelurahan
Ikutan Pasca Imunisasi dan Pemberian Obat Massal)
Universal Child Immunization
(UCI)
Cakupan Desa/ Kelurahan 6.500.000 6.825.000 7.166.250
mengalami KLB yang dilakukan
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan Respon Wabah penyelidikan epidemiologi < 24
jam, Non Polio AFP rate per
100000 penduduk
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan 83.000.000 87.150.000 91.507.500
secara Terintegrasi
Pengelolaan Data dan terselenggaranya pemeliharaan
1 paket
24.000.000 25.200.000 26.460.000
Informasi Kesehatan website Dinas Kesehatan
Koordinasi Satu data 24.000.000 25.200.000 26.460.000
Pengelolaan Sistem terselenggaranya
2 paket
Informasi Kesehatan pemeliharaan sistem
informasi kesehatan yang tersedia

Pengadaan Alat/Perangkat
Penyediaan sarana sarana 35.000.000 36.750.000 38.587.500
informasi kesehatan dan jaringan 3 paket
Sistem Informasi Kesehatan dan Jaringan Internet
internet

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 52


KONDISI
PENANGGUNG SUMBER
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI AWAL ANGGARAN TARGET KINERJA KEGIATAN ANGGARAN
JAWAB
(2018)
2021 ANGGARAN 2022 ANGGARAN 2023 ANGGARAN
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya 5.850.000 6.142.500 6.449.625
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) Rasio posyandu per satuan balita
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Bimbingan Teknis Dan Supervisi Pengembangan Dan Cakupan Upaya Kesehatan Berbasis 5.850.000 6.142.500 6.449.625
100 persen
Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Jumlah Desa/
100 persen
Masyarakat (UKBM) Kel Yang melaksanakan STBM
Terpenuhinya Sarana dan 1 Dokumen 205.670.500 215.954.025 226.751.726
Administrasi Umum prasarana kerja di lingkup 100 persen
perangkat daerah
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Tersedianya Komponen instalasi 26.400.000 27.720.000 29.106.000
Bangunan Kantor listrik dan Penerangan
Penyediaan Peralatan Tersedianya Peralatan dan 45.000.000 47.250.000 49.612.500
1 paket
dan Perlengkapan Kantor perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Tersedianya Peralatan dan 54.270.500 56.984.025 59.833.226
1 paket
Rumah Tangga Perlengkapan rumah tangga
Penyediaan Bahan 45.000.000 47.250.000 49.612.500
Tersedianya alat Tulis Kantor 1 paket
Logistik Kantor
Tersedianya barang Cetakan dan 35.000.000 36.750.000 38.587.500
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 1 paket
Penggandaan

Rencana Strategis BLUD Puskesmas Waringin 2018 - 2023  Lampiran 53


GG. RENSTRA LABKESDA.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, dan pengobatan, serta pemulihan kesehatan.
UPT Laboratorium Kesehatan Daerah merupakan laboratorium Dinas
Kesehatan kabupaten yang berada di Kabupaten/Kota yang berperan dalam
pelayanan pembangunan kesehatan sebagai upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) , berupa pencegahan dan
pemberantasan penyakit, penyediaan dan pengolahan air bersih dan
penyehatan lingkungan pemukiman serta kegiatan lain yang ada di
wilayahnya.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, dan sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No 1267/Menkes/SK/XII/2004 tentang standar Pelayanan
Minimal Laboratorium Kesehatan Kabupaten/Kota, diharapkan setiap
Kabupaten/Kota mempunyai laboratorium Kesehatan yang mampu
melakukan pemeriksaan laboratorium kimia lingkungan, toksikologi,
mikrobiologi, serta pemeriksaan laboratorium klinik untuk menunjang
diagnosa penyakit sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat maupun perorangan di wilayahnya.
Agar pembangunan bidang kesehatan ini dapat berhasil serta tugas
dan fungsi kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan pemberdayaan
sarana dan prasarana laboratorium penunjangnya, yang merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan
akan mempengaruhi pula efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.
UPT Labkesda Majalengka mengemban fungsi yang demikian berat
untuk mempertanggung jawabkan hasil pemeriksaan kepada pasien, klien
ataupun tenaga kesehatan lainya sebagai penentu tindakan selanjutnya,
maka pengelolaannya harus benar-benar optimal untuk dapat memuaskan
masyarakat, pelanggan sekaligus mensukseskan program-program

Rencana Strategi BLUD Labkesda 1


pemerintah yang dibebankan kepada UPT Labkesda. Salah satu bagian dari
pengelolaan yang cukup strategis yaitu pengelolaan keuangan.

Proses pengelolaan keuangan yang selama ini telah dilaksanakan


oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka dengan
berpedoman pada Peraturan Kemeterian Dalam Negeri No 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Permendagri No 59 Tahun 2007 dan Peraturan Kemeterian Dalam
Negeri No 21 Tahun 2011 masih banyak mengalami kendala terutama
menyangkut regulasi antara lain :

a. Setor pendapatan cash flow, sehingga tidak boleh digunakan langsung


dan menghambat operasional UPT Labkesda pada saat APBD belum
ditetapkan.
b. Anggaran kaku, dilarang melakukan pinjaman, belanja tidak boleh
melebihi baku pagu, APBD tidak boleh untuk membayar gaji non pns,
dilarang melakukan investasi dan kerjasama langsung.
c. Pengadaan barang/ Jasa High cost, harus mengikuti Peraturan Presiden
54 Tahun 2010, tidak boleh menghapus asset tetap/tidak tetap
d. Tarif belum mencerminkan unit cost yang dapat berpengaruh kepada
mutu pelayanan.
e. Perubahan tarif tidak mudah karena semua pembebanan pada
masyarakat harus melalui PERDA
Memperhatikan kendala-kendala tersebut UPT Labkesda Majalengka
akan segera menerapkan solusi model pengelolaan keuangan yang lebih
tepat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yaitu dengan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( Lembaran Negara Republik
Indonesia No 4502) serta Peraturan Kemeterian Dalam Negeri No 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum. Hal ini juga supaya adanya transparansi, akuntabilitas, good
goverment serta kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 2


Untuk dapat menerapkan PPK BLUD ada persyaratan yang harus
dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantif dan administratif. Salah satu
persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh Laboratorium Kesehatan
Daerah yaitu adanya Rencana Strategi.

Perencanaan strategi merupakan suatu proses yang berorientasi


pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau mungkin timbul.

Dalam rangka peningkatan efisien dan efektivitas serta agar mampu


eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat di lingkungan yang
berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka suatu instansi pemerintah
harus terus-menerus melakukan perubahan kearah perbaikan.

Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang


konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan
kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.

Perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara


mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan
yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Rencana strategi UPT Labkesda Majalengka 2019-2023 mengacu


pada rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka 2019-2023
dengan memperhatikan RPJMD Kabupaten Majalengka tahun 2019-2023
yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program yang akan
dilaksanakan.

Dalam Rencana Strategi ini disampaikan pencapaian kinerja UPT


Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka selama 5 tahun
terakhir sebagai acuan dalam pencapaian tujuan sehingga UPT Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka mampu menjadi lembaga yang
beroperasi secara efisien, transparan, akuntabel dan profesional.

Rencana Strategi Bisnis ini disusun dengan maksud dan tujuan


adalah sebagai berikut :

Rencana Strategi BLUD Labkesda 3


1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai
dokumen 5 tahun dari unit kerja yang akan menerapkan PPK BLUD
2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi UPT Labkesda Majalengka dan
sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan visi dan misi UPT Labkesda Majalengka yang mengacu
kepada RENSTRA Dinas Kesehatan dan RPJMD Kabupaten Majalengka
3. Tersedianya acuan bagi UPT Labkesda Majalengka untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian program dan kegiatan tahunan yang
terkait dengan pembiayaan baik yang bersumber dari pendapatan UPT
Labkesda, APBD II, APBD I, APBN ataupun sumber lain yang sah.
4. Tersedianya satu tolak ukur pengukur pencapaian kinerja tahunan UPT
Labkesda Majalengka, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD

1.2 VISI DAN MISI


Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Penetapan visi sebagai bagian
dari rencana strategis merupakan suatu langkah penting dalam pelayanan
laboratorium, dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari
kenyataan hari esok suatu instansi

1.2.1 VISI

Visi Dinas Kesehatan Kab. Majalengka :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT


MENUJU KABUPATEN MAJALENGKA MAKMUR”
Visi UPT Labkesda Majalengka :

” MENJADI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH YANG BERKUALITAS”

1.2.2 MISI
Untuk mewujudkan visi yang telah di tetapkan, maka ditetapkan misi
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu 5
tahun ke depan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 4


Misi Dinas Kesehatan Kab. Majalengka:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang
terjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat.
2. Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan yang proporsional dan
profesional.
3. Mengembangkan managemen pelayanan kesehatan untuk peningkatan
akuntabilitas publik.
4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan di antara sektor
terkait.
5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu
hidup sehat.

Misi UPT Labkesda Majalengka


1. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau
2. Menjamin kualitas reagen dan alat untuk pemeriksaan laboratorium
3. Mengembangkan kemampuan tenaga laboratorium
4. Menjalin kemitraan dengan laboratorium klinik pemerintah dan
laboratorium klinik swasta.

1.3 TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
Misi, dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun yang merupakan
hasil dari penyelesaian Misi untuk memfokuskan arah semua program dan
aktifitas dalam melaksanakan Misi. Maka dalam rangka pencapaian Visi dan
Misi UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka, ditetapkan
tujuan sebagai berikut :

a. Peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium yang berkualitas.


b. Peningkatan pelayanan dari segi parameter, mutu, metode dan kecepatan
yaitu dengan terwujudnya jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium yang
cepat, tepat dan bermutu serta terciptanya berbagai jenis pelayanan yang
mendukung pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kesehatan.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 5


c. Pengembangan kerjasama lintas sektoral dalam IPTEK maupun pelayanan
masyarakat yaitu dengan terwujudnya profesionalisme melalui
pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam bidang laboratorium.
d. Pengembangan profesionalisme dan manajemen sumber daya secara
periodik yaitu dengan terwujudnya institusi dengan fungsi manajemen
yang baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan
manajemen keuangan yang akuntabel.

1.4 LANDASAN HUKUM

Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra Bisnis


adalah sebagai berikut :

1. Undang Undang No 1 Tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No 5 tambahan
Lembaran Negara

Republik Indonesia No 4355)


2. Undang Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pengembangan Nasional
3. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah
4. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2004 tentang Penyususnan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga
5. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia No 4502)
6. Instruksi Presiden No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Keuangan No 119/ PMK/05/2007 tanggal 27
September 2007 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka
Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
8. Peraturan Menteri Keuangan No 08/PMK.02/2006 tanggal 16 Februari
2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang /Jasa pada Badan
Pelayanan Umum

Rencana Strategi BLUD Labkesda 6


9. Peraturan Menteri Keuangan No 44/PMK.05/2009 tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan
Umum
10. Peraturan Menteri Keuangan No 73/PMK.05/2007 tanggal 28 Juni 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Keuangan No
10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum
11. Peraturan Menteri Keuangan No 109/PMK.05/2007tanggal 6 September
2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Tekis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
13. Peraturan Menteri Keuangan No 76/ PMK.05/ 2008 tanggal 23 Mei 2008
tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan
Umum
14. Keputusan menteri kesehatan No 364/MENKES/SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan
15. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor 1267/menkes/SK/XII/2004
tentang Standar pelayanan Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten
/Kota
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1457 /MENKES/SK/X/2003,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 298/Menkes
/SK/III/2008 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN


Sistematika Penulisan Rencana Strategis UPT Labkesda Kabupaten
Majalengka tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Visi dan Misi
1.3 Tujuan
1.4 Strategi

Rencana Strategi BLUD Labkesda 7


1.5 Landasan Hukum
1.6 Sistematika Penulisan
Bab II ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

2.1 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal


2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Internal
2.3 Analisis SWOT
Bab III INDIKATOR TARGET KINERJA DAN STRATEGI

3.1 Indikator Kinerja dan target


3.2 Strategi
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V TARGET KINERJA PELAYANAN
BAB VI PENUTUP

Rencana Strategi BLUD Labkesda 8


BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

Analisis lingkungan Bisnis UPT Labkesda Majalengka terhadap


lingkungan internal dan eksternal meliputi bidang pelayanan, sumber daya
manusia dan organisasi, keuangan serta sarana/prasarana. Analisis
lingkungan atau disebut juga analisis SWOT merupakan salah satu metode
analisis yang sering digunakan di dalam ilmu manajemen untuk mencapai
tujuan strategik organisasi. Instrumen analisis ini mampu mengidentifikasi
faktor-faktor internal yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses), juga identifikasi faktor-faktor eksternal yaitu peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) yang secara sistematis menentukan
posisi UPT Labkesda Majalengka saat ini. Adapun hasil dari analisis SWOT
akan dijadikan acuan dalam pengelolaan UPT Labkesda Majalengka untuk
menentukan langkah-langkah dalam upaya memaksimalkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang, serta berusaha untuk meminimalkan kelemahan
dan mengatasi ancaman.
2.1 ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL
Analisis lingkungan bisnis eksternal mencakup berbagai faktor
di luar UPT Labkesda Majalengka yang mengarah pada munculnya
kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi keberlangsungan
pelaksanaan BLUD Labkesda. Di dalam analisis lingkungan eksternal
berupaya memilah permasalahan umum yang dihadapi UPT Labkesda
dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Analisis ini di
butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan
ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa
hasil analisis itu di pergunakan.
Dengan adanya fleksibilitas, penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD (PPK-BLUD) menjadi salah satu alternatif dalam
pengelolaan keuangan yang menarik bagi beberapa daerah. Namun
demikian, dalam perjalanannya untuk menerapkan PPK - BLUD tidak

Rencana Strategi BLUD Labkesda 9


mudah. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
SKPD atau Unit Kerja tersebut, yaitu persyaratan substantif, teknis,
dan administratif.
UPT Labkesda Majalengka juga memiliki kesempatan untuk
memperoleh pendapatan langsung dari masyarakat dan captive
market yaitu :
a. Bekerjasama dengan Puskesmas untuk rujukan pemeriksaan
Mikrobiologi Air Depot Air minum
b. Institusi Pendidikan : Pemeriksaan keterangan sehat tingkat SMP
dan SMA/SMK, Akademi Keperawatan dan Sekolah Tinggi
Kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka

Kondisi Pesaing
1. Banyaknya Laboratorium-Laboratorium Klinik Swasta di sekitar
wilayah kerja UPT Labkesda Kabupaten Majalengka.
2. Laboratorium Puskesmas yang jaraknya dekat dengan Labkesda.
3. Adanya pemeriksaan Laboratorium yang bersifat rapid dan mudah
dikerjakan oleh siapa saja
2.2 ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL
Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi
ke empat faktor yaitu Pelayanan, Keuangan, Organisasi dan SDM,
serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat ditemukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi
2.2.1 Perspektif Pelayanan Laboratorium
Dalam rangka melihat kinerja layanan yang telah
dilaksanakan oleh UPT Labkesda Majalengka, salah satu aspek
yang perlu diketahui adalah dengan mengukur capaian kinerja
untuk layanan usaha pokok yaitu layanan pemeriksaan
laboratorium
UPT Labkesda Majalengka sebagai Unit pelaksana Teknis
Daerah (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka memberikan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 10


pelayanan untuk pemeriksaan sampel klinik maupun sampel
kesehatan masyarakat.
Sebagai layanan utama yang diberikan UPT labkesda
Majalengka adalah pelayanan pemeriksaan laboratorium. Layanan
ini tidak hanya diberikan kepada pasien atau sampel lingkungan
yang datang, tetapi juga layanan konsultasi hasil pemeriksaan
laboratorium maupun rujukan sampel
Kinerja pelayanan laboratorium dapat dilihat dari bidang
pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan serta
pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat.
Jenis Pelayanan Laboratorium :
Jenis pelayanan laboratorium UPT Labkesda Majalengka
sebagai berikut :
A. Pelayanan Patologi
1) Kimia klinik
Jenis pemeriksaan kimia klinik yang dapat dilaksanakan di
UPT Labkesda Majalengka adalah :
 Glukosa
 Cholesterol Total
 HDL Cholesterol
 LDL Cholesterol
 Asam Urat
 Trigliseroda
 SGOT
 SGPT
 Ureum
 Creatinine
2) Hematologi
Jenis pemeriksaan hematologi yang dapat dilaksanakan di
UPT Labkesda Majalengka adalah :
 Haemoglobin

Rencana Strategi BLUD Labkesda 11


 Hitung Jumlah Leukosit
 Hitung Jenis Leukosit
 Hitung Jumlah Trombosit
 Hitung Jumlah Eritrosit
 Hitung Jumlah Hematokrit
 Laju Endap Darah (LED)
 Golongan Darah
3) Mikrobiologi/mikroskopis
 Kroschek BTA
4) Urinalisis
Jenis pemeriksaan urinalisis yang dapat dilaksanakan di UPT
Labkesda Majalengka adalah :
 Pemeriksaan fisik yang meliputi warna, kejernihan, pH,
Berat jenis
 Albumin
 Reduksi
 Urobilin
 Bilirubin
 Sedimen
 Test Kehamilan
 Pemeriksaan NAPZA
5) Immunologi dan Serologi
Jenis pemeriksaan serologi yang dapat dilaksanakan di UPT
Labkesda Majalengka adalah :
 IgG dan IgM Salmonella Thypi
 HbsAg
 Anti HbsAg
 Pemeriksaan Syphilis
B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1) Mikrobiologi air

Rencana Strategi BLUD Labkesda 12


Pemeriksaan mikrobiologi air bertujuan untuk mengetahui
kandungan bakteri/zat patogen yang ada pada air bersih dan air
minum.
Jenis pemeriksaan mikrobiologi air yang dapat dilaksanakan
di UPT Labkesda Majalengka adalah :
1. Total Coliform
2. E.Coli
2) Toksikologi
Pemeriksaan toksikologi bertujuan untuk memeriksa kandungan
napza dalam urine. Parameter yang bisa diperiksa di UPT
Labkesda Majalengka.
 Amphetamin (AMP)
 Tetrahydrocannabinol (THC)
 Morfin (MOP)
 Benzodiazepine (BZO)
 Methampetamine (MET)
 Cocaine (COC)
Tabel 2.1
Jumlah kunjungan tahun 2019-2021

No Tahun Jumlah Kunjungan


1. 2019 5148
2. 2020 4974
3. 2021 5299

Grafik 2.1
Kunjungan Tahun 2019-2021

Jumlah Kunjungan
5400
5200 Jml
5000 Kunjung
an
4800
4600
2019 2020 2021

Rencana Strategi BLUD Labkesda 13


Tabel 2.2
Rekapitulasi Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Tahun 2017-2021 UPT
laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
JUMLAH
NO0
2000 JENIS PEMERIKSAAN SATUAN
2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6
A. HEMATOLOGI
1 Hemoglobin pemeriksaan 845 89 132
2 Leukosit pemeriksaan 845 89 132
3 BSE pemeriksaan 445 55 68
4 Differensial count pemeriksaan 845 89 132
5 Thrombosit pemeriksaan 845 89 132
6 Hematokrit pemeriksaan 845 89 132
9 Eritrosit pemeriksaan 845 89 132
B. URINE
a. URINE RUTIN
1 pH pemeriksaan 2375 1387 1437
2 Warna pemeriksaan 2375 1387 1437
3 Kejernihan pemeriksaan 2375 1387 1437
4 Protein pemeriksaan 2375 1387 1437
5 Reduksi pemeriksaan 2375 1387 1437
6 Urobilin pemeriksaan 74 250 251
7 Bilirubin pemeriksaan 74 250 251
8 Sedimen pemeriksaan 74 250 251
b. NARKOBA
1. Amphetamin (AMP) pemeriksaan 265 384 209
2. Benzodiaephine (BZO) pemeriksaan 265 384 209
3. Cocaine (COC) pemeriksaan 219 384 209
4. Methamphetamine (MET) pemeriksaan 219 384 209
5. Morfin (MOP) pemeriksaan 219 384 209
6. THC (Marijuana) pemeriksaan 265 384 209
C. FESES
1. Faeces rutin pemeriksaan 30 0 0
D. KIMIA DARAH
1. Gula darah pemeriksaan 1619 3379 312
2. Cholesterol pemeriksaan 1403 1158 180
3. HDL cholesterol pemeriksaan 67 0 84
4. LDL cholesterol pemeriksaan 67 0 84
5. Trigliserida pemeriksaan 1458 1158 179
6. Asam urat pemeriksaan 1459 1158 178

Rencana Strategi BLUD Labkesda 14


JUMLAH
NO
2000
0 JENIS PEMERIKSAAN SATUAN
2019 2020 2021
7. Kreatinin pemeriksaan 67 0 85
8. SGOT pemeriksaan 67 0 84
9. SGPT pemeriksaan 67 0 84
10. Ureum pemeriksaan 67 0 85

E. SEROLOGI
1. Widal pemeriksaan 50 10 27
2. HbsAg pemeriksaan 50 78 57
3. VDRL/ Sifilis pemeriksaan 50 0 28
4. Golongan darah pemeriksaan 1000 43 17
5. Test kehamilan pemeriksaan 500 270 68
6. Anti HbsAg pemeriksaan 50 50
7. HIV pemeriksaan 25 0 0
F. MIKROBIOLOGI AIR pemeriksaan
1. E. Coli pemeriksaan 601 350 639
2. Coliform pemeriksaan 601 350 639

Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam Tabel di atas,


dapat dilihat bahwa dari hampir seluruh jumlah pemeriksaan
terjadi penurunan pemeriksaan pada tahun 2020 sampai dengan
tahun 2021, hal ini disebabkan :
1. Pandemi covid sehingga jumlah kunjungan menurun
2. Karyawan banyak yang terpapar covid-19 secara berbarengan.

c. Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka berperan


juga sebagai Laboratorium Rujukan Uji Silang 1(RUS 1)
pemeriksaan Mikroskopis TB dari seluruh Puskesmas yang ada di
Majalengka, sekaligus juga bekerjasama dengan bidang P2P
Dinas Kesehatan Majalengka melakukan kegiatan supervisi ke
laboratorium Puskesmas.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 15


d. Pemeriksaan yang dilakukan bekerjasama dengan
bidang/sektor lain
 Pemeriksaan jemaan calon haji bekerja sama dengan bidang
P2P Dinkes Majalengka
 Pemeriksaan calon mahasiswa bekerjasama dengan STIKES
YPIB
 Pemeriksaan kualitas air Bersih dan air minum bekerjasama
dengan bidang Kesling dan Puskesmas
 Pemeriksaan narkoba bekerjasama dengan bidang yankes
dan kepolisian

2.2.2 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran, dibutuhkan upaya manajemen
dalam penyediaan sumber daya pelayanan utamanya dari
aspek sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam perspektif
ini terdapat empat aspek yang dinilai, yaitu:
1) Penyediaan Sumber Daya Manusia
UPT Labkesda Majalengka senantiasa menempatkan
sumber daya manusia pada posisi sentral dalam
pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM
merupakan salah satu kunci sukses dalam upaya memberikan
pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat. Oleh karenanya,
seluruh aspek terkait dengan sumber daya manusia, baik
kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh.
Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya
penyempurnaan fungsi manajemen; Penyempurnaan Sistem
pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan pembinaan
karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment;
Pengembangan SDM diprioritaskan pada pendidikan SDM yang

Rencana Strategi BLUD Labkesda 16


mempunyai daya ungkit yang signifikan terhadap kemajuan
UPT Labkesda Majalengka berdasarkan prestasi, kompetensi &
kontribusi terhadap Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Majalengka serta pengembangan/pendidikan yang
mengutamakan pelayanan, maka berbagai kegiatan
manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja
manajemen operasional dengan mewujudkan indikator kinerja
serta menyempurnakan sistem informasi manajemen; sistem
pengelolaan keuangan dan akuntansi serta mengembangkan
sistem monitoring dan evaluasi.
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang
pendidikan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Majalengka tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Ketenagaan di UPT Labkesda Majalengka
No Status
Nama Pendidikan
Kepegawaian
1 Sarjana Kesehatan
Tuti Hastuti, SKM PNS Masyarakat

2 Endang Heryana PNS D1 SPPH

3 dr. Melvayetti Sitorus PNS Sarjana Kedokteran

4 Aryanti Permatasari,S.ST PNS D IV Analis Kesehatan

5 Silvi Fauziah, S.ST PNS D IV Analis Kesehatan

6 Erviena Nurdiansari,
Amd.AK PNS D III Analis Kesehatan

7 Eneng Yeti, S.Kep PNS Sarjana Keperawatan

8 Heni Indrayani, S.Kep


Ners PNS Sarjana Keperawatan

9 Sarjana Kesehatan
Isti Meilita, AmKep, SKM PNS Masyarakat

Rencana Strategi BLUD Labkesda 17


10 Ayu Rahayu, Amd Kep PNS D III Keperawatan

11 Asri Khoerul Latifah, Amd


Rad PNS D III Radiografer

12 Mamah Rohimah, AMKL PNS D III Kesling

13 Ari Sadikin Kontrak SMA

14 Heldi Sukmaedi Kontrak SMA

Lulusan S1 = 5 orang
Lulusan D4 = 2 orang
Lulusan D3 = 4 orang
Lulusan D1 = 1 orang
Lulusan SMA = 2 orang
Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan
saat ini 85 % tenaga di Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Majalengka adalah PNS dan 15 % tenaga kontrak.
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan
pada peningkatan kualitas SDM sesuai standar kompetensi,
kebutuhan UPT Labkesda Majalengka sehingga memiliki daya
ungkit yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam pengembangan SDM, sampai akhir tahun
2021 UPT Labkesda Majalengka telah memberikan kesempatan
peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya
jenjang S1, perkembangan ini tentunya diharapkan akan
mampu meningkatkan kinerja pelayanan UPT Labkesda
Majalengka pada tahun-tahun selanjutnya

2) Pengembangan Infrastruktur
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran lainnya adalah kondisi infrastruktur UPT
Labkesda Majalengka

Rencana Strategi BLUD Labkesda 18


Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan dua
indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan.
Ketersediaan peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1)
kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan.
Sedangkan ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan
standar minimum luas ruangan.
Bangunan UPT Labkesda Majalengka mempunyai 2
(dua) lantai dengan luas 494 m², beralamat di jalan KH Abdul
Halim No.504 Cigasong Majalengka.
Ruangan yang dimiliki adalah :
1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang tunggu pasien
3. Ruang pengambilan sampel darah
4. Ruang Dokter
5. Ruang Rontgen
6. Ruang pemeriksaan Kesehatan
7. Ruang pemeriksaan Urinalisis
8. Ruang Pemriksaan Hematologi dan Kimia Klinik
9. Ruang pemeriksaan mikrobiologi air
10. Ruang Kepala UPT
11. Ruang tata usaha dan keuangan
12. Ruang Staf
13. Aula
14. Toilet Karyawan
15. Toilet Pasien
Pada tahun anggaran 2019 UPT Labkesda Majalengka telah
melakukan pembangunan gedung baru dengan anggaran dari
DAK FISIK 2019.
Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2021 dibandingkan
dengan standar minimum sarana dan prasarana berdasarkan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 19


kepmenkes No 1267/Menkes/SK/XII/2004 digambarkan dalam
tabel berikut:
Tabel 2.4
Sarana dan prasarana UPT Labkesda Majalengka
No Jenis Kelengkapan Persyaratan Keadaan Keterangan
Minimal Labkesda
1 Gedung Permanen Permanen
2 Tata Ruang:
a. Ruang Tunggu 6 m² 16 m² sesuai
b. Ruang Penerimaan/ 12 m² 12 m² sesuai
Pengambilan sampel
c. Ruang Pemeriksaan I * 20 m² 16 m² Sesuai
d. Ruang Pemeriksaan II ** 20 m² 14 m² sesuai
e. Ruang Lab.Lingkungan 20 m² 16 m² sesuai
f. Ruang Sterilisasi Media 20 m² 20 m² sesuai
g. Ruang Administrasi & 40 m² 20 m² Sesuai
Staf 12 m² 6 m² Sesuai
h. Ruang Pimpinan 4 m² 4 m² sesuai
i. Ruang Cuci 5 m² 5 m² sesuai
j. Ruang WC (3 buah @ 5
m²)
3 Penerangan/Lampu 5 watt/m² 5 watt/m² Cukup
4 Daya listrik 5,5 kva 16,5 kva Cukup
5 Ventilasi 1/3 luas lantai 1/3 luas Cukup
lantai
6 Air Mengalir/Limbah 50 lt/orang/ 50 lt/orang/ Cukup
hari hari
7 Tempat penampungan Ada Ada Dlm proses
dan pengolahan limbah perbaikan
cair

Rencana Strategi BLUD Labkesda 20


8 Tempat penampungan Ada Ada Bekejasama
dan pengolahan limbah dengan pihak
padat k3
9 Generator Ada Ada 12 kva

Keterangan:
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penyediaan sumber daya pelayanan berupa infrastruktur sudah
memadai dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Dalam rangka peningkatan kinerja UPT Laboratorium
Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka , aspek sarana dan
prasarana merupakan bagian yang perlu mendapat perhatian..
Perkembangan perolehan sarana dan prasarana UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah kabupaten Majalengka dalam
5 (empat) tahun terakhir dapat dilihat dari Tabel berikut ini :
Tabel 2.5
Rekapitulasi pengadaan alat laboratorium baru

Tahun
No Nama barang Satuan
2019 2020 2021
Peralatan Lab

1. Autoclave Unit 1 - -
2. Mikroskop Binokuler Unit 1 - -
3. Urine Analizer Unit 1 - -
4. Blood Roller Unit 1 - -
5. Centrifuge Unit 1 - -
6. Timbangan Analitik Unit 1 - -
7. pH Meter Unit 1 - -
8. Light Meter Unit 1 - -
9. ESR Analizer Unit 1 - -
10. UV Water Sterilizer Unit 1 - -
11. Sterilisator Kering Unit 1 - -
12. Micropipet Unit 5 - -

Rencana Strategi BLUD Labkesda 21


13. Biosafety Cabinet Unit - 1 -
14. Vacum Filtratiom System Set - 1 -
15. Colony Counter Unit - 1 -
Peralatan Non lab
1. Genset Unit 1 - -
2. Kursi Tunggu Unit 1 - -
3. File Cabinet Sliding Shelf Unit 1 - -
4. File Cabinet 4 Shelf Glass Sliding Unit 1 - -
5. File Cabinet 4 Shelf Swing Blue Unit 1 - -
6. Meja Kerja Unit 1 - -
7. Meja Meeting Unit 1 - -
8. Instrument Trolley Unit 1 - -
9. Digital Tensimeter Unit 2 - -
10. Tensimeter Mobile Unit 1 - -
11. Tensimeter Unit 1 - -
12. AC 1/2 PK Unit - 1 -
13. AC 1 PK Unit - 1 -
14. UPS/Stabilizer Unit - 1 -

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa pengadaan


sarana dan prasana UPT Labkesda Majalengka terakhir tahun
2019 sebanyak Rp 300.000.000 bersumber APBD dan
tahun 2020 bersumber dari DAK FISIK.

2.2.3 Perspektif Pemantapan Mutu Eksternal (PME)


UPT labkesda Majalengka berperan juga sebagai
peserta dalam kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal (PME),
yaitu penilaian yang diselenggarakan oleh pihak luar secara
periodik untuk memantau ketepatan hasil pemeriksaan dan
menilai kemampuan laboratorium dalam bidang pemeriksaan
yang ditentukan baik nasional maupun yang regional.
UPT Labkesda Majalengka mengikuti kegiatan PME
yang diselenggarakan oleh Depkes RI, BBLK Surabaya dan
BLK Jabar. Dan kegiatan PME ini sudah dilakukan sejak
tahun 2014 hingga sekarang, meliputi kegiatan PME bidang

Rencana Strategi BLUD Labkesda 22


Kimia Air, Mikroskopis (BTA, telur cacing, malaria) dan
pemeriksaan Klinik berupa analisis Hematologi, kimia klinik
dan urinalisis.
Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari
pemantauan mutu eksternal (PME) menunjukkan kinerja
yang baik, yaitu sesuai dengan standar nasional. Dengan
demikian UPT Labkesda Majalengka dapat memberikan
mutu pelayanan seperti harapan masyarakat.

Tabel 2.6
Kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) UPT Labkesda Majalengka
beberapa tahun terakhir
Bidang Penyelenggara Kriteria
No Tahun Siklus
/Parameter PME hasil
1 2 3 4 5 7
1 Hematologi Dirjen Bina UPK 2014 Siklus I Baik
Kes. Depkes RI Siklus II Baik
2015 Siklus I Baik
Siklus II Baik
Labkesprov 2018 Siklus I Baik
Jabar Siklus II Baik
2019 Siklus I Baik
Siklus II Baik
2020 Siklus I Memuaskan
Siklus II Memuaskan
2021 Siklus I Memuaskan
Siklus II Memuaskan
2 Kimia Klinik Labkesprov 2018 Siklus I Baik
Jabar Siklus II Baik
2019 Siklus I Baik
Siklus II Baik
2020- Siklus I Memuaskan
2021 Siklus II Memuaskan
3 Urinalisis Labkesprov 2018 Siklus I Sangat baik
Jabar Siklus II Sangat baik
2019 Siklus I Sangat baik

Rencana Strategi BLUD Labkesda 23


Siklus II Sangat baik
2020- Siklus I Baik
2021 Siklus II Baik
4 Mikroskopis Labkesprov 2018 Periode I Baik
BTA Jabar Periode II Baik
2019 Periode I Baik
Periode II Baik
2020 Baik
5 Telur Cacing Labkesprov 2020 Periode I Cukup
Jabar Periode II Kurang
8 Anti HIV BBLK Jakarta 2019 Periode II Baik

2.2.4 Perspektif Keuangan


Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan UPT
labkesda Majalengka baik dari sumber pendanaan maupun
pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan
3 indikator yaitu :
a. Sales Growth Rate (SGR) : Indikator ini digunakan
untuk mengukur kemampuan Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Majalengka menggali pendapatan fungsional dari
jasa layanan kesehatan. Rata-rata pertumbuhan pendapatan
fungsional Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Majalengka Kabupaten dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.7
Realisasi pendapatan UPT Labkesda Majalengka tahun 2019-2023

Realisasi Pendapatan
Tahun
(Rp)
2019 260.971.000

2020 210.033.500

2021 109.230.000

Rata-rata 193.411.500

Rencana Strategi BLUD Labkesda 24


Berdasarkan data 3 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan
pendapatan UPT Labkesda Majalengka (dengan dasar pengukuran
pendapatan tahun 2019 s.d tahun 2021) menunjukkan
kecenderungan turun,dikarenakan Pandemi covid-19
b. Cost Recovery Rate (CRR) dan Tingkat Kemadirian :
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
kontribusi pendapatan fungsional Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Majalengka mampu menutup belanja operasional
pelayanan. Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional
UPT Labkesda Majalengka dari 2019-2023 dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 2.8
Tahun Realisasi Realisasi Belanja Belanja
Pendapatan operasional Bahan Kimia
Fungsional Langsung
2019 536.731.601 447.665.041 89.066.560

2020 203.638.397 154.057.167 49.581.230

2021 268.946.272 172.785.872 96.160.400

Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan biaya


langsung UPT Labkesda Majalengka sebenarnya dapat ditutupi oleh
pendapatan fungsional tetapi terdapat kekurangan anggaran untuk
pengadaan bahan kimia dan alat kesehatan sehingga untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan
yang bersumber dari dana APBD.
Pencapaian realisasi belanja operasional terhadap
anggarannya mencapai 95,34 % atau dapat dikatakan bahwa untuk
melaksanakan kegiatan selama tahun 2021 telah terdapat efisiensi
pembiayaan.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 25


Dari gambaran dua indikator kinerja perspektif keuangan
dapat disimpulkan bahwa satu sisi pendapatan fungsional terdapat
kecenderungan pluktuatif, dan sisi lain UPT Labkesda Majalengka
masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi
pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.

2.3 Analisis SWOT


Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi
perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal.
Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun
multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength
(S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana
yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi
faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan
W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu
rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini
didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal,
yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu
peluang dan ancaman.
Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :
1. Memanfaatkan peluang dan kekuatan (O dan S). Analisis ini
diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini
lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana
perbaikan (short-term improvement plan).
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir
kekuatan, kelemahan, Peluang, dan ancaman yang dimiliki organisasi.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 26


Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut
pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi
dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan
dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi
yang sedang berjalan.
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui
daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha,
mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala
kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor
internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha
yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor
eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan
yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau
hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha
yang dilakaukan.
Gambaran posisi perusahaan berdasarkan analisis SWOT dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Peluang
II I
Stabil Growth

kelemahan
kekuatan

III IV
Defensif Diverensifikasi
Ancaman

Rencana Strategi BLUD Labkesda 27


Anatomi Kuadran
a. Kuadran I (Pengembangan dan Pertumbuhan)
Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara
agresif sangat dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan
untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pengembangan
dan Pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan salah satu atau
kombinasi dari alternatif-alternatif berikut ini :
1. Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan
usaha pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang ada;
2. Pengembangan Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan
meluaskan pasar;
3. Pengembangan Produk, yaitu meningkatkan volume usaha
dengan mengembangkan produk-produk baru (antara lain
parameter pemeriksaan) yang berhubungan atau
menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
b. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)
Organisasi pada kuadran ini tetap masih dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk
bersaing atas dasar kekuatan yang di milikinya.
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin
dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan
distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah
satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan
perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar
tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar
dapat memanfaatkan kesempatan.
c. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)
Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk
tumbuh / berkembang sudah sangat kecil karena banyak
kelemahannya. Dalam kondisi demikian satu-satunya pilihan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 28


adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa yang sudah
ada tidak hilang.
d. Kuadran IV (Diversifikasi)
Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin
perlu dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih
lanjut dalam usaha yang sekarang kurang menarik / terbatas.
Analisis kinerja UPT laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Majalengka dilakukan dengan cara analisis SWOT terhadap
keempat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu bidang
pelayanan, Keuangan, Organisasi dan SDM, serta Sarana dan
Prasarana.

2.3.1 Faktor Internal


Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara
mengidentifikasi ke empat faktor yaitu Pelayanan, Keuangan,
Organisasi dan SDM, serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat
ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi
Tabel 2.10.
Hasil Analisis faktor internal
Faktor kelemahan
Faktor Kekuatan (Strength)
(Weakness)
1 Pelayanan a. Mempunyai sistem jaminan a. Belum memiliki
mutu , dengan melakukan sistem informasi
PMI dan PME beberapa yang terintegrasi
tahun terakhir bernilai baik b. Marketing belum
s.d sangat baik berjalan dengan baik
b. Tarif terjangkau oleh c. Tarif Perda sudah
masyarakat umum tidak sesuai
c. Sebagai lab rujukan e. Koordinasi dengan
Croschek BTA (RUS 1) lintas sektoral belum
d. Mampu melakukan berjalan dengan baik
pemeriksaan beberapa f. Jumlah pelayanan
parameter narkoba, dan masih sedikit
permintaan terus meningkat
2 Keuangan a. Masih mendapat subsidi a. Anggaran
pemerintah pembangunan,
b. Fleksibilitas dalam sarana dan prasarana
pengelolaan anggaran terbatas;

Rencana Strategi BLUD Labkesda 29


Pengelolaan dan pelaporan
keuangan secara transparan
dan akuntabel

3 Organisasi dan a. Memiliki SDM yang a. Distribusi jumlah dan


Sumber daya kompeten kompetensi SDM
Manusia b. Komitmen SDM dalam kurang proposional
melaksanakan tugas b. Terbatasnya
c. Kualifikasi SDM sesuai anggaran untuk
dengan job description pendidikan dan
d. Motivasi kerja dan pelatihan
kedisiplinan cukup tinggi c. Belum ada tenaga
administrasi

4 Sarana dan a. Fasilitas ruangan dan a. Biaya pemeliharaan


Prasarana gedung Baru tinggi
b. Lokasi strategis dan mudah b. Biaya perawatan alat
dijangkau dan kalibrasi cukup
tinggi
c. Pemanfaatan sarana
untuk pelayanan
publik belum optimal;

2.3.2 Faktor Eksternal


Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu
peluang dan ancaman terhadap Laboratorium. Daftar peluang yang
teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada
saat ini, maupun kemungkinan usaha baru. Sedangkan ancaman memuat
keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang bersifat potensial.
Tabel 2.11
Hasil analisis faktor ekternal
No Faktor Peluang (opportunity) Ancaman (Threat)
1 Pelayanan a. Kebutuhan a. Globalisasi bidang
masyarakat atas kesehatan
pelayanan b. Pesaing lebih kreatif dan
laboratorium inovatif
meningkat ditandai c. Tuntutan pelayanan
meningkatnya pasien yang berkualitas
baru d. Menjamurnya
b. Peran positif Laboratorium swasta
organisasi dalam pemeriksa covid
jejaring pelayanan dikarenakan pandemi
laboratorium

Rencana Strategi BLUD Labkesda 30


c. Pengembangan
labkesda menjadi
BLUD

2 Keuangan a. Adanya subsidi dari a. Persaingan tarif antar


pemerintah lembaga dan instansi
b. Pertumbuhan terkait
ekonomi semakin b. Berkurangnya subsidi
baik pemerintah
3 Organisasi dan a. Adanya kepercayaan a. Kemajuan IPTEK
Sumber Daya instansi lain untuk terhadap SDM
Manusia (SDM) melatih SDM nya profesional
b. Pembentukan b. Tuntutan pengelolaan
struktur organisasi manajemen yang
sesuai kebutuhan profesional
c. Rekrutmen SDM c. Permasalahan SDM
profesional sesuai makin kompleks (beban
kebutuhan kerja, stres kerja, dll.)

4 Sarana dan a. Pengembangan dan a. Sarana & prasarana


Prasarana pemanfaatan potensi laboratorium yang ada
sarana dan prasarana menjadi tertinggal akibat
b. Pengembangan cepatnya perkembangan
kerjasama teknologi
operasional dengan b. Tersediannya fasilitas
pihak ketiga kompetitor yang lebih
baik untuk pelanggan

a. Posisi UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten


Majalengka
Dengan melihat hasil di atas, maka dapat diketahui posisi UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka yaitu berada
pada kuadran I (strategi pertumbuhan) dengan koordinat ( 0.69 :
0,34) dan digambarkan pada analisis kuadran berikut ini :
Strategi UPT Laboratorium Kesehatan Daerah kabupaten
Majalengka adalah strategi bertumbuh (Growth Strategy), dengan
posisi ini UPT Laboratorium kesehatan Daerah kabupaten Majalengka
memiliki kekuatan yang ada pada faktor internal untuk meraih

Rencana Strategi BLUD Labkesda 31


peluang yang ada dan pada faktor eksternal untuk mewujudkan
visinya, sehingga UPT Laboratorium Kesehatan Daerah kabupaten
Majalengka lebih fokus untuk mengurangi masalah – masalah internal
(minimizing internal problem)
Berbagai sasaran strategis yang akan dilakukan UPT
Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka, Sasaran
Strategis yang diidentifikasi diperoleh melalui analisa SWOT. Sasaran
strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh
UPT Laboratorium kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka dalam
rangka merealisasikan Visi dan Misi. Untuk dapat merumuskan upaya
strategis tersebut, analisa dilakukan dengan mendasarkan pada
masing-masing kondisi sebagai berikut, yaitu dengan cara
mempertemukan :
a. Hasil identifikasi kekuatan dan Peluang UPT Laboratorium
kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
b. Hasil identifikasi kekuatan dan Ancaman UPT Laboratorium
kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
c. Hasil identifikasi kelemahan dan peluang UPT Laboratorium
kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
d. Hasil identifikasi kelemahan dan ancaman UPT Laboratorium
kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka
Tabel 2.17 Hasil Identifikasi
Kekuatan Kelemahan
- Mempunyai sistem - Belum meiliki sistem
jaminan mutu informasi yang
- Hasil PME 4 tahun terintegrasi
terakhit bernilai - Biaya perawatan dan
baik & sangat baik kalibrasi cukup tinggi
- Memiliki SDM yang - Terbatasnya dana
kompeten pelatihan tenaga
- Tarif terjangkau SDM
oleh masyarakat - Marketing belum
umum berjalan dengan baik
- Sebagai lab rujukan - Koordinasi dengan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 32


croschek BTA lintas sektoral belum
(RUS1) berjalan dengan baik
- Masih mendapat - Anggaran
subsidi pemerintah pembangunan sarana
- Komitmen SDM dan prasarana
dalam terbatas
melaksanakan - Distribusi jumlah dan
tugas kompetensi SDM
- Kualifikasi SDM kurang proporsionan
sesuai dengan job - Pemanfaatan sarana
description untuk pelayanan
- Motivasi dan dak publik belum optimal
kedisipinan cukup - Jumlah Pelayanan
tinggi masih sedikit
- Fasilitas ruangan - Tarif Perda sudah
baru tidak sesuai
- Lokasi strategis dan
mudah dijangkau
Peluang Peran Positif organisasi  Terwujudnya
- Kebutuhan masyarakat dalam jejaring peningkatan
atas pelayanan pelayanan kompetensi SDM
laboratorium meningkat laboratorium  Terwujudnya sistem
- Peran positif organisasi informasi yang
dalam jejaring terintegrasi
pelayanan laboratorium  Menigkatknya
- Adanya subsidi dari kerjasama dengan
pemerintah lintas sektoral
- Pertumbuhan ekonomi
cukup tinggi
- Pembentukan struktur
organisasi sesuai
kebutuhan
- Rekrutmen SDM
profesional sesuai
kebutuhan
- Pengembangan dan
pemanfaatan potensi
sarana
- Pengembangan
labkesda menjadi BLUD
Ancaman Meningkatnya  Ada Kepastian regulasi
- Globalisasi bidang kepercayaan pada (anggaran, SOTK,
kesehatan laboratorium instansi peraturan, dll)

Rencana Strategi BLUD Labkesda 33


- Pesaing lebih kreatif pemerintah  Terwujudnya
dan inovatif marketing yang baik.
- Tuntutan pelayanan
yang berkualitas
- Persaingan tarif antar
lembaga dn instansi
terkait
- Berkurangnya subsidi
pemerintah
- Tuntutan pengelolaan
manajemen yang
berkualitas
- Permasalahan SDM
makin
- kompleks( beban kerja,
stress)
- Sarana dan prasarana
laboratorium yang ada
menjadi tertinggal
akibat perkembangan
teknologi
- Tersedianya fasilitas
kompetitor yang lebih
baik untuk pelanggan

Atas dasar hasil analisis SWOT, menggambarkan bahwa


Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Majalengka memiliki
peluang cukup besar untuk meraih pangsa pasar yang sangat
potensial di Kabupaten Majalengka. Peluang tersebut akan dapat
dicapai apabila Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten
Majalengka mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan
mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan
sarana dan prasarana, serta promosi/ pemasaran.
Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan
pelaksanaannya secara konsisten, Laboratorium Kesehatan Daerah
Kabupaten Majalengka mampu untuk mengoptimalkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memuaskan harapan
masyarakat dan stakeholders.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 34


C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN
UPT Labkesda Majalengka memiliki rencana Penambahan Ruang Lingkup
Pemeriksaan Laboratorium sebagai berikut :
 Kimia Klinik
1. Hba1c
 Immunuserologi
1. NS1
2. Rhematoid Faktor
3. ASTO
4. CRP
5. DENGUE IgG IgM
6. Pemeriksaan Antigen Sars cov-2
 Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
1. Mikrobiologi Lingkungan
2. Makanan dan Minuman
3. Udara
4. Usap Alat Makan
5. Kimia Kesehatan

D. Isue-Isue Strategi/Pengembangan
1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
berorientasi pada kepuasan pasien.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan.
4. Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan
akuntable.
6. Menyelenggarakan Laboratorium BSL-2 sebagai kewaspadaan
adanya KLB
7. Pemerintah Daerah mendorong kepada Perusahaan untuk
melaksanakan MCU Rutin Tahunan ke UPT Labkesda Majalengka

Rencana Strategi BLUD Labkesda 35


BAB III
INDIKATOR ,TARGET KINERJA DAN STARTEGI

3.1 INDIKATOR DAN TARGET KINERJA


Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan UPT
Labkesda Majalengka untuk mencapai sasaran strategis yang
ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun
indikator, target dan strategi yang direncanakan dengan
memperhatikan kekuatan sumber dana yang dimiliki. Indikator,
target dan strategis dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1.1 Perspektif Sarana dan prasarana


Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan
kesehatan Labkesda, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
A. Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan 100%
- Prosentase peralatan dikalibrasi 100%
- Kondisi Peralatan Baik 100%
B. Ketersediaan ruangan 100%
C. Pembangunan Gedung baru Tahun 2019

3.1.2 Perspektif Sumber Daya Manusia


Perspektif ini adalah yang berkaitan dengan
penyediaan dan pengembangan SDM dan komitmen SDM
UPT Labkesda Majalengka . Indikator kinerja dan target yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan,
dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai
berikut:

Rencana Strategi BLUD Labkesda 36


Indikator Kinerja Target Kinerja
Jenis tenaga kesehatan:
- Tenaga Analis 6
- Tenaga Keperawatan 3
- Tenaga Kesling/sanitarian 2
- Tenaga Dokter 1

b. Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM sesuai


kompetensinya, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti 100%
diklat teknis dan tugas belajar:
- Tenaga Analis 100%
- Tenaga Keperawatan 100%
- Tenaga Kesling 100%
- Tenaga Non Medis 100%
- Manajemen 100%

3.1.3 Perspektif Pelayanan Laboratorium


Untuk meningkatkan customer acquisition dan
mempertahankan customer loyality dan mempertimbangkan
peluang yang ada, UPT Labkesda Majalengka menetapkan
beberapa indikator kinerja dan target sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
 Peningkatan Kunjungan laboratorium 5%
pertahun
 Prosentase pemilik Depot Air Minum 80 %
yang dilayani

Rencana Strategi BLUD Labkesda 37


 Prosentase masyarakat calon jemaah 80 %
haji yang dilayani:
 Hasil evaluasi Indeks Kepuasan Sangat baik (> 81 %)
Masyarakat
 Laboratorium Rujukan (RUS I) 90 %
Mikroskopis BTA
 Penambahan ruang Lingkup 2 lingkup baru
pemeriksaan
 Kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal 2 kali setahun dan Hasil
pemeriksaan bernilai Baik
 Kegiatan Verifikasi dan Validasi hasil 100 %
 Penetapan UPT Labkesda Majalengka Tahun 2023
sebagai BLUD
 Reakreditasi oleh KALK Tahun 2024

3.1.4 Perspektif Keuangan


Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya tingkat kemandirian keuangan
Labkesda, dengan indikator beserta target kinerjanya
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Jumlah pencapaian Pendapatan 90 %
BLUD
Persentase ketepatan waktu 100 %
penyampaian laporan keuangan

Sales Growth Rate (SGR) 50% per tahun


Cost Recovery Rate (CRR) 80%
Tingkat kemandirian Labkesda 75%

Rencana Strategi BLUD Labkesda 38


3.2 STRATEGI

Strategi merupakan cara untuk mencapai dan merealisasikan


tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta merupakan rencana
yang menyeluruh dan terpadu dalam upaya-upaya yang dilakukan
suatu laboratorium yaitu meliputi pendapatan kebijakan, program
operasional dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan
sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi.
Strategi hendaknya telah membahas mengenai masalah yang
diperkirakan akan timbul diwaktu yang akan datang serta mungkin
dapat berubah-ubah. Maka disusunlah strategi sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan
pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan.
b. Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi.
c. Melaksanakan fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta
pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan
yang akuntabel.
d. Menyediakan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai.
e. Melaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal (Uji Profisiensi) sebagai
peserta untuk menilai kualitas hasil pemeriksaan lanoratorium

3.2.1 Strategi Memasuki Pasar


1. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Perusahaan
2. Menjalin komunikasi yang intensif Sekolah Kejuruan maupun
Umum
3. Menjalin komunikasi yang intensif dengan PDAM Kabupaten
Majalengka
4. Menjalin komunikasi yang intensif dengan OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) mempromosikan pemeriksaan Medical chek
Up Karyawan

Rencana Strategi BLUD Labkesda 39


5. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Sekolah Menengah
Kesehatan dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Majalengka
6. Menjalin komunikasi yang intensif dengan KBIH di Kabupaten
Majalengka
7. Menjalin komunikasi yang intensif dengan klinik atau dokter
praktek swasta
8. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Laboratorium
Puskesmas Kabupaten Majalengka
9. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Rumah Makan dan
Hotel untuk pemeriksaan Makanan Minuman

3.2.2 Strategi Pemasaran


1. Bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Majalengka
2. Bekerja sama dengan Sekolah Menengah dan Perguruan
Tinggi di Kabupaten Majalengka
3. Bekerja sama dengan KBIH di Kabupaten Majalengka
4. Bekerja sama dengan klinik atau dokter praktek swasta
5. Bekerja sama dengan Laboratorium Puskesmas Kabupaten
Majalengka
6. Bekerja Sama dengan OPD se Kab. Majalengka

Rencana Strategi BLUD Labkesda 40


BAB IV
TARGET KINERJA PELAYANAN

Penentuan sasaran/target yang akan dicapai pada tahun 2022-


2023, mengacu pada laporan capaian kinerja tahun sebelumnya, yaitu :

Tabel 5.1
Target Pencapaian kinerja pelayanan tahun 2019-2023

Jenis Realisasi TARGET


No Satuan
Pemeriksaan 2019 2020 2021 2022 2023
I. KIMIA KLINIK
1 Gula darah Pemeriksaan 1.619 3.379 312 1000 1050
2 Cholesterol Pemeriksaan 1.403 1.158 180 1000 1050
3 HDL cholesterol Pemeriksaan 67 0 84 1000 1050
4 LDL cholesterol Pemeriksaan 67 0 84 1000 1050
5 Trigliserida Pemeriksaan 1.458 1.158 179 1000 1050
6 Asam urat Pemeriksaan 1.159 1.158 178 1000 1050
7 Kreatinin Pemeriksaan 67 0 85 1000 1050
8 Bilirubin Pemeriksaan 0 0 1000 1050
9 SGOT Pemeriksaan 67 0 84 1000 1050
10 SGPT Pemeriksaan 67 0 84 1000 1050
11 RF Pemeriksaan 0 0 1000 1050
Ureum Pemeriksaan
12 67 0 85 1000 1050

II. HEMATOLOGI
1 Hemoglobin Pemeriksaan 1.290 89 132 1000 1050
2 Leukosit Pemeriksaan 1.290 89 132 1000 1050
3 BSE Pemeriksaan 445 55 68 1000 1050
Differensial count Pemeriksaan
4 1.290 89 132 1000 1050

Rencana Strategi BLUD Labkesda 41


5 Thrombosit Pemeriksaan 1.290 89 132 1000 1050
6 Hematokrit Pemeriksaan 1.290 89 132 1000 1050
7 Blooding Time Pemeriksaan 0 0 0 1000 1050
8 Clooting Time Pemeriksaan 0 0 0 1000 1050
9 Eritrosit Pemeriksaan 1.290 89 132 1000 1050

III. URINALISIS
1 pH Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
2 Warna Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
3 Kejernihan Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
4 Protein Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
5 Reduksi Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
6 Urobilin Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
7 Bilirubin Pemeriksaan 2.372 1.137 1186 1000 1050
8 Sedimen Pemeriksaan 74 250 251 1000 1050

IV. TINJA
1 Feses Lengkap Pemeriksaan 30 0 0 50 55
V. TOKSIKOLOGI
Amphetamine Pemeriksaan
1 (AMP) 265 384 209 2000 2100
2 Canabinoid (THC) Pemeriksaan 265 384 209 2000 2100
3 Coccain (COC) Pemeriksaan 219 384 209 2000 2100
Morphine/Opiat Pemeriksaan
4 (MOP) 219 384 209 2000 2100
Benzodiazepine Pemeriksaan
5 (BZO) 265 384 209 2000 2100
Methamphetamine Pemeriksaan
6 (MET) 219 384 209 2000 2100
VI. MIKROBIOLOGI

Rencana Strategi BLUD Labkesda 42


1 BTA sputum Pemeriksaan 0 0 0 0 0
2 BTA lepra Pemeriksaan 0 0 0 0 0
3 Malaria Pemeriksaan 0 0 0 0 0
4 Filiria Pemeriksaan 0 0 0 0 0
VII. IMUNOLOGI
1 Widal Pemeriksaan 50 10 27 60 66
2 Golongan darah Pemeriksaan 1000 43 17 1000 1050
3 Test kehamilan Pemeriksaan 500 270 68 300 330
4 VDRL Pemeriksaan 50 0 0 60 66
5 HbSag Pemeriksaan 50 78 57 60 66
6 Anti Hbs Pemeriksaan 50 50 50 60 66
VIII. MIKROBIOLOGI
AIR
1 E. Coli Pemeriksaan 601 350 620 1200 1260
2 MPN coliform Pemeriksaan 601 350 620 1200 1260
IX UJI KESEHATAN
1 EKG Pemeriksaan 57 0 0 100 105

Rencana Strategi BLUD Labkesda 43


BAB V
RENCANA STRATEGI MANAJEMEN

5.1 KONDISI MANAJEMEN DAN STAF


Manajemen pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
dipimpin oleh Kepala UPT yang bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka dalam memberikan
pelayanan dilengkapi oleh 1 (satu) orang kepala Tata Usaha,
rinciannya sebagai berikut :
Tabel 6.1
Kondisi ketenagaan di UPT Labkesda Majalengka
No Status
Nama Pendidikan
Kepegawaian
1 Sarjana Kesehatan
Tuti Hastuti, SKM PNS Masyarakat

2 Endang Heryana PNS D1 SPPH

3 dr. Melvayetti Sitorus PNS Sarjana Kedokteran

4 Aryanti
Permatasari,S.ST PNS D IV Analis Kesehatan

5 Silvi Fauziah, S.ST PNS D IV Analis Kesehatan

6 Erviena Nurdiansari,
Amd.AK PNS D III Analis Kesehatan

7 Eneng Yeti, S.Kep PNS Sarjana Keperawatan

8 Heni Indrayani, S.Kep


Ners PNS Sarjana Keperawatan

9 Isti Meilita, AmKep, Sarjana Kesehatan


SKM PNS Masyarakat

10 Ayu Rahayu, Amd Kep PNS D III Keperawatan

11 Asri Khoerul Latifah,


Amd Rad PNS D III Radiografer

Rencana Strategi BLUD Labkesda 44


12 Mamah Rohimah, AMKL PNS D III Kesling

13 Ari Sadikin Kontrak SMA

14 Heldi Sukmaedi Kontrak SMA

A. PROYEKSI KEBUTUHAN SDM


Proyeksi kebutuhan SDM Labkesda dapat terlihat pada tabel
berikut ini :

Rencana Strategi BLUD Labkesda 45


Tabel 6.2
Proyeksi Kebutuhan SDM UPT Labkesda
Kondisi Proyeksi pemenuhan
No STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
existing SDM
kekura
Kebutuhan
Jenis ngan
Kompetensi Satuan Standar
Tenaga ( tahun)
2021 2021 2022 2023
1 Penanggung Sarjana/Kedokteran orang 1 1 - -
Jawab
Farmasi/Biologi/
Kesehatan Mayarakat
Kimia
Tenaga orang
2 Teknis Analis Kesehatan 4 3 3 3 1
Analis Kimia 2 - 2
Sanitarian orang 1 1 - -
Dokter orang 1 1 - -
Perawat orang 1 4 - -
Tenaga orang
3 Administrasi D3 Akutansi/Adminkes 2 - 2 2 1
Jumlah 12 10 5 5 2 2

Rencana Strategi BLUD Labkesda 46


B. PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUB SISTEM
Proyeksi kebutuhan pengembangan Sub Sistem Labkesda
adalah penambahan jumlah pelayanan pemeriksaan terutama untuk
pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat yaitu penambahan
pelayanan pemeriksaan kualitas lingkungan, makanan dan minumam.

C. STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM DAN SUB SISTEM


1. Strategi untuk memenuhi kebutuhan SDM
a. Merekrut para lulusan baru analis, minimal berpendidikan D3
Analis Kesehatan atau D3 Analis Kimia
b. Merekrut lulusan D3 melalui RENBUT Perencanaan SDMK .
2. Strategi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Sub Sistem
a. Bekerja sama dengan perusahaan/produsen reagen dan alat
laboratorium
b. Melatih tenaga analis dengan cara mengikuti pelatihan dan
magang pemeriksaan kualitas makanan dan minuman ke Labkes
Provinsi Jawa Barat.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 47


BAB VI
PENUTUP

UPT labkesda Majalengka memiliki aset dan potensi yang cukup


besar serta telah member arti tersendiri dalam pelayanan laboratorium,
khususnya bagi masyarakat di Majalengka dan sekitarnya. Sebagaimana
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa UPT
Labkesda Majalengka mempunyai peluang yang cukup potensial untuk
membantu pemerintah dalam mengembangkan berbagai pelayanan
laboratorium sehingga dapat mencapai visinya yaitu menjadi laboratorium
kesehatan terkemuka untuk mendukung tercapainya masyarakat yang
mandiri dan berkeadilan.
Dalam implementasi Rencana Strategis ditemukan kendala-kendala
sehingga menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan program kegiatan
dan juga ada perkembangan IPTEK yang baru sehingga perlu dilakukan
perbaikan substansi dari Rencana Strategis yang tertuang dalam Revisi
Rencana Strategis.
Rencana strategis ini disusun sebagai sebagai panduan
pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka upaya mencapai visi dan
misi UPT Labkesda Majalengka dan untuk antisipasi menghadapi
tantangan persaingan di tingkat nasional maupun regional serta tantangan
global dalam pengembangan pelayanan kesehatan yang makin kompleks
dengan dinamika yang berlangsung cepat dan tidak menentu.
Untuk menunjang tercapainya visi misinya, seluruh jajaran UPT
Labkesda Majalengka harus bekerja keras terus-menerus untuk
meningkatkan efisiensi dan produktifitas, khususnya dalam pelayanan
laboratorium. Guna mencapai hal tersebut, diperlukan komitmen dan
integritas yang tinggi dari berbagai pihak terkait melalui berbagai
perubahan yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten,
sistematis, terencana dan berkesinambungan.

Rencana Strategi BLUD Labkesda 48


Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk
dan hidayah-Nya pada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja
Labkesda Majalengka demi tercapainya Visi dan Misi yang telah
ditetapkan.

Majalengka, Januari 2022


KEPALA UPT LABKESDA

Hj. TUTI HASTUTI, SKM


NIP 19651201 198703 2 003

Rencana Strategi BLUD Labkesda 49


Matriks Keterkaitan Antara Kegiatan, Indikator,dan Target Pencapaian
Target pencapaian Output
Kegiatan Sub kegiatan Output satuan
2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Lab. 1. Pem. Lab. Klinik Peningkatan jumlah % 5 5 5
Rutin 2.Pem. Lab. Kesmas pemeriksaan sebesar 5%
3. pemeriksaan uji kesehatan dari tahun sebelumnya
4.Pemeriksaan kualitas Depot Air Minum Terlayaninya pemeriksaan kualitas % 80 % 80 % 80 %
Depot Air Minum
1. Pemeriksaan calon Jemaah haji % 80 % 80 % 80 %
Pemasaran - marketing ke instansi instansi - minimal 1 kali/semester kali 2 2 2
- sosialisasi ke masyarakat
Survey kepuasan Indeks kepuasan masyarakat Dilaksanakan 1 kali setahun Sangat Sangat Sangat baik Sangat baik
pelanggan baik baik (>81%) (>81%)
(>81%) (>81%)
Persiapan - Melengkapi dokumen-dokumen Penetapan Labkesda menjadi terakreditasi
Akreditasi KALK - Melengkapi fasilitas laboratorium yang terakreditasi
- Bimbingan oleh Dinkes Kabupaten
dan Propinsi
- SELF assesment

Rencana Strategi BLUD Labkesda 50


Peningkatan - Petugas mengikuti kegiatan seminar Minimal 1 orang setahun orang 2 2 1
kualitas SDM atau diklat
Hak dan kewajiban - Gaji Diperolehnya jasa pemeriksan tiap kegiatan 12 12 12
Pegawai - jasa bulan
Pertemuan - Pertemuan rutin Dilaksanakan minimal kegiatan 12 12 12
- Pertemuan edukasi 1 kegiatan per bulan
Reward dan - Jasa Diperolehnya jasa pemeriksan tiap kegiatan 12 12 12
Punishment - punishment bulan
Kesehatan Medical chek up pegawai Dilaksanakan 1X per tahun kegiatan 1 1 1
Petugas Lab
Kaji Ulang Dilaksanakan minimal 1 tahun 1 kali paket 1 1 1
Manjemen
Rehab gedung Mengajukan proposal rehab gedung Semua gedung sudah direhab paket 1
lanjutan
Pengadaan alat Lab Kebutuhan alat terpenuhi 100 % 100 % 100 %
Penambahan % 100 %
ruangan baru
Pengadaan alat Minimal 1 tahun 1 kali paket 1 1 1
non lab
Pemeliharaan Pemeliharaan gedung,inventaris kantor, 100 % % 100 % 100 % 100 %

Rencana Strategi BLUD Labkesda 51


gedung, inventaris kalibrasi
kantor, kalibrasidan dan kendaraan roda 2
kendaraan roda 2
Pemeliharaan Pemeliharaan instalasi, alat 100 % % 100 % 100 % 100 %
instalasi, alat laboratorium, pengolahan
laboratorium,pengo limbah, jaringan limbah
lahan limbah,
jaringan limbah
Penunjang sarana Pengadaan ATK, ART,langganan daya 12 bulan paket 12 12 12
dan jasa
Uji ketepatan dan 1. Uji ketepatan Dilaksanakan minimal 1 kegiatan per kegiatan 1 1 1
ketelitian 2. Uji Ketelitian pemeriksaan
Uji kualitas bahan 1. Uji Kualitas reagen Dilaksanakan minimal 1 kegiatan 1 1 1
laboratorium 2. Uji kualitas sediaan Kegiatan setiap memulai
3. Uji kualitas media pemeriksaan penggunaan batch baru,
Validasi Validasi metode Dilaksanakan di awal metode % 100 100 100
Desinfeksi, 1. Desinfeksi Dilaksanakan minimal 1 kegiatan 1 1 1
dekontaminasi dan 2. Dekontaminasi kegiatan per hari kerja
strerilisasi 3. sterilisasi
Mengikuti kegiatan 1. PME Hematologi Minimal 1 kali pertahun dan hasil baik Kegiatan 2 2 2
PME 2. PME Kimia Klinik / Hasil baik Hasil baik Hasil baik

Rencana Strategi BLUD Labkesda 52


3. PME Urinalisa Hasil
4. PME toksikolog Narkoba baik
5. PME Mikrobiologi
Pengelolaan 1. Jumlah pencapaian pendapatan Tercapainya target pendapatan % 80 80 80
keuangan yang BLUD
akuntabel
2. Prosentase ketepatan % 100 100 100
penyampaian laporan keuangan
3. Cost Recovery Rate (CRR) 0,8 0,8 0,8
4. Tingkat kemandirian labkesda % 75 75 75

Rencana Strategi BLUD Labkesda 53


Tabel 18
Indicator kinerja, tujuan dan target
No Indikator Kinerja Tujuan Target
KINERJA SARANA PRASARANA
1 KINERJA SARANA Tersedianya sarana 100 %
PRASARANA dan
prasarana
laboratorium
yang memadai
B. Ketersediaan
peralatan:
- Kelengkapan peralatan 100 %
- Prosentase peralatan 100 %
dikalibrasi
- Kondisi Peralatan Baik 100 %
C. Ketersediaan ruangan Tersedianya ruangan 100 %
untuk pemeriksaan kualitas baik
KINERJA SDM
1 Meningkatnya kecukupan Jernis Tenaga
tenaga kesehatan kesehatan 6
- Analis 1
- Dokter 1
- Sanitarian 1
- Keuangan
2 Pendidikan dan Meningkatkan 100 %
Pelatihan bagi tenaga profesionalisme SDM
laboratorium teknis sesuai standar
dan non teknis kompetensi melalui
kegiatan pendidikan
dan pelatihan
KINERJA PELAYANAN
1 Kunjungan laboratorium Meningkatkan kualitas Kuantitas :5 %
dan per tahun

Rencana Strategi BLUD Labkesda 54


kuantitas berbagai
jasa
pelayanan
pemeriksaan
laboratorium dan
pemantauan
kesehatan
2 Prosentase pemilik Depot Air Melayani pemeriksaan 80 %
Minum yang dilayani: kualitas Depot Air
mInum
3 Prosentase masyarakat calon Melayani pemeriksaan 80 %
jemaah haji yang dilayani: laboratorium seluruh
calon jemaah haji
4 Hasil evaluasi Indeks Terlaksananya Sangat baik (> 81
Kepuasan Masyarakat kegiatan survey %)
kepuasan pelanggan
5 Penambahan ruang Mampu menambah 2 lingkup baru
Lingkup pemeriksaan ruang lingkup
pemeriksaan
6 Kegiatan Pemantapan Mutu Mengikuti kegiatan 2 kali setahun
Eksternal Pemantapan Mutu dan Hasil
Eksternal (PME) pemeriksaan
secara berkala bernilai bagus
7 Kegiatan Verifikasi dan Terselenggaranya 100 %
Validasi hasil kegiatan Verifikasi dan
validasi hasil oleh
petugas yang
kompeten
8 Peningkatan labkesda Meningkatnya status Menjadi BLUD
menjadi BLUD Laboratorium
Kesehatan Daerah
Kabupaten
9 laboratorium yang Menjadikan Labkesda Laboroarirum

Rencana Strategi BLUD Labkesda 55


terakreditasi KALK menjadi lab. Yang terakreditasi yang terakreditasi KALK
KINERJA KEUANGAN
Jumlah pencapaian Terlaksananya fungsi Rp 616.410.700
pendapatan BLU manajemen secara baik dan
konsisten serta pengelolaan
keuangan yang mandiri dan
manajemen keuangan yang
akuntabel
Persentase ketepatan Terlaksananya laporan
waktu penyampaian keuangan dengan tepat waktu
laporan keuangan
Sales Growth Rate Meningkatkan tingkat 50 %
(SGR) kemandirian keuangan
Labkesda
Cost Recovery Rate Belanja operasional dapat 50 %
(CRR) tertutupi oleh pendapatan
fungsional
Tingkat kemandirian UPT labkesda menjadi lab yang 75 %
Labkesda mandiri dari segi pengelolaan
keuangan

BUPATI MAJALENGKA,

ttd

KARNA SOBAHI

Salinan sesuai dengan aslinya,


KEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA,

DEDE SUPENA NURBAHAR


NIP 19651225 198503 1 003

Rencana Strategi BLUD Labkesda 56

Anda mungkin juga menyukai