Revisi Baru Proposal 3 April 2022
Revisi Baru Proposal 3 April 2022
PROPOSAL TESIS
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Anestesi pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Oleh :
HUZAIVAL
NPM : 1807701080002
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebgai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Anestesi
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Oleh :
HUZAIVAL
NPM : 1807701080002
DR. dr. Zafrullah Khany Jasa. Sp.An. KNA dr. Mujahidin. Sp.An. KAKV.MSc, FIPM
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skematis Rancangan Penelitian........................................................ 20
Tabel 3.2 Definisi Operasional......................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Trauma Ektremitas
2.1.1. Pengertian
Trauma merupakan suatu cedera atau rupadaksa yang dapat mencederai fisik
maupun psikis. Trauma jaringan lunak muskuloskeletal dapat berupa vulnus (luka),
perdarahan, memar (kontusio), regangan atau robekan parsial (sprain), putus atau
robekan (avulsi atau rupture), gangguan pembuluh darah dan gangguan saraf. Cedera
dari trauma muskuloskeletal biasanya memberikan disfungsi struktur disekitarnya dan
struktur pada bagian yang dilindungi atau disangganya. Gangguan muskuloskeletal
yang paling sering terjadi akibat suatu trauma adalah kontusio, strain, sprain,
dislokasi dan subluksasi.8
2.1.2. Anatomi Ekstremitas Bawah8
1. Pelvis terdiri dari sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang
pipih. Tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan
ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan
vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis
terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai
puncak iliac (iliac crest).
2. Femur yaitu bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal
berartikulasi dengan tibia melalui condyles.
3. Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding
dengan fibula.
4. Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding
dengan tibia.
5. Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal
dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari)
terdapat 2 tulang sesamoid.
6. Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat dua tulang phalangs di ibu
jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi
pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari
tangan.
Tindakan anestesi
Fentanyl
Ketamin
Menekan respon stres dengan Stimulasi sistem saraf Efek simpatomimetik pelepasan
mengurangi pelepasan katekolamin
simpatis
katekolamin
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan post-test
only control group design menggunakan mencit (Musmusculus) sebagai hewan coba.
Desain ini melibatkan dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok I adalah mencit
yang diperlakuan dengan anestesi ketamin dan kelompok II mencit yang diberi
anestesi Fentanyl. Masing-masing kelompok diamati kadar gula darahnya sebanyak
2 kali yaitu 15 menit sebelum perlakuan dan 15 menit setelah perlakuan. Adapun
skematis rancangan penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Skematis Rancangan Penelitian
K1 Trauma GD Anestesi GD 2 A
1 Ketamin
S R Extremitass N
A A A
LI
M N K2 Trauma GD 1 Anestesi GD 2
Extremitass Fentanyln SI
P D S
E O
L M Tabel 3.1 Skematis Rancangan Penelitian
Keterangan :
S : Jumlah sampel mencit (Musmusculus)
R : Randomisasi sampel menjadi 2 kelompok
K1 : Kelompok 1 mencit trauma extremitas bawah yang diberi Anestesi Ketamin
K2 : Kelompok 2 mencit trauma extremitas bawah yang diberi Anestesi Fentanyl
GD1 : Pengamatan gula darah mencit trauma extremitas sebelum pemberian Ketamin atau Fentanyl (Pre-test)
GD2 : Pengamatan gula darah mencit trauma extremitas sebelum pemberian Ketamin atau Fentanyl (Post-
test)
Pemberian Anestesi
Ketamin Pemeriksaan Kadar
Glukosa darah sebelum
dan setelah perlakuan
anestesi
Mencit yang
mengalami
trauma bagian
extremitas Pemberian anestesi
bawahki Fentanyl
3.10.2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk penelitian meliputi :
a. Obat-obatan induksi anestesi umum: ketamin dan fentanyl
b. Aquabidest pro injeksi, Cairan:ringer laktat, ringer asering, NaCl 0.9%
c. Alkohol 70 %
d. Sabun pencuci
Persiapan Mencit
(n = 36 ekor)
DAFTAR PUSTAKA
1. Azlar, Karakteristik Gambaran X-RAY Konvensiona Pada Penderita Fraktur
Ektremitas Atas Di RSUP DR. Wahidin SudirohusodoO Makasar, 2017.
2. Arphad T. General Anasthesia. Fac Pharm Univ Debreem. 2014;14–7.
3. Luzio et.all. Stress Hyperglycemia and Complications Following Traumatic
Injuries in Individuals With/Without Diabetes: The Case of Orthopedic
Surgery.2020. Journal List Diabetes Metab Syndr Obes v.13; 2020 PMC6954837
4. Morgan GE, Mikhail MS, Murry MJ, Larson CP. Clinical Anesthesiology. 3 th
ed.New York : Lange Medical Books/McGrew-Hill Medical Publishing Edition,
2002 : 127 – 51.
5. Brown EN, Lydic R, Schiff ND. General Anesthesia, Sleep, and Coma. Schwartz
RS, editor. N Engl J Med. 2010 Dec;363(27):2638–50.
6. Stevenson C. (2015) A Review Update in Anaesthesia.
7. Andila, Pengaruh Pemberian Ketamin Intravena Dosis Bertingkat Terhadap
Kadar Gula Darah Tikus Wistar,2014.Jurnal
8. Helmi ZN. Buku ajar gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
2011. p411-55
9. Triplitt CL. Examining the mechanisms of glucose regulation. Am J Manag Care
[Internet]. 2012 Jan [cited 2019 Mar 16];18(1 Suppl):S4-10. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22559855
10. Güemes M, Rahman SA, Hussain K. What is a normal blood glucose? Arch Dis
Child [Internet]. 2016 Jun [cited 2019 Mar 16];101(6):569–74. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26369574
11. Iswantoro. Perubahan kadar Gula darah Pasien pediatric yang di induksi anestesi
umum.2009. Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro Semarang
12. Rochman. 2014. PEengaruh Induksi Ketamin Dosis 2 MG/KgBB Dan
Deksametason DOosis 0,2 MG/KgBB Intravena Terhadap Kadar Glukosa darah
Tikus Wistar.
13. Senapathi. Pharmacology of Drug in Management Airway. Department
Anesthesiology and Intensive Care, Sanglah General Hospital, University of
Udayana, Denpasar.2016
14. De Kock M, Loix S, Lavand’homme P. Ketamin and Peripheral Inflammation.
CNS Neurosci Ther. 2013 Jun;19(6):403–10.
15. Sanri E, Karacabey S, Akoglu H, Kaya B, Guneysel O. Comparison of
ketamin/propofol (ketofol) and etomidate/fentanyl (etofen) combinations for
procedural sedation and analgesia in the emergency department: An
observational study. Turkish J Emerg Med. 2017 Sep;17(3):89–94.
16. Musizza B, Ribaric S. Monitoring the Depth of Anaesthesia. Sensors. 2010 Dec
3;10(12):10896–935.
17. Flood P, P. Rathmell J, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology and Physiology in
Anesthetic Practice. 5th ed. Vol. 115. New York: Wolters Kluwer Health; 2015.
18. Tolia G., Kumar A., Jain A., Pandey M. (2008). Low dose intrathecal
bupivacaine with fentanyl for secarean delivery. Journal of Anesthesia and
Clinical Pharmacology; 24(1):201-4.
19. Torabi, et all. Blood sugar changes and hospital mortality in multiple trauma.
National Library Of medicine. 2020
20. Paul, et.all. Correlation between serum glucose profiles and injury severity
among admitted trauma patients at Mulago hospital. Makeree University
Institutional Repository. 2019. http://hdl.handle.net/10570/7088
21. Pogatschnik C, Steiger E. Review of Preoperative Carbohydrate Loading. Nutr
Clin Pract [Internet]. 2015 Oct 21 [cited 2018 Oct 29];30(5):660–4. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26197803
22. Sudhakaran S, Surani SR. Guidelines for Perioperative Management of the Diabetic
Patient. Surg Res Pract [Internet]. 2015 [cited 2019 Mar 16] ; 2015:284063. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26078998
23. Reddy M, Jugnee N, El Laboudi A, Spanudakis E, Anantharaja S, Oliver N. A
randomized controlled pilot study of continuous glucose monitoring and flash
glucose monitoring in people with Type 1 diabetes and impaired awareness of
hypoglycaemia. Diabet Med [Internet]. 2018 Apr [cited 2019 Mar 16];35(4):483–
90. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29230878