Anda di halaman 1dari 10

DETEKSI DINI KOMPLIKASI

MASA NIFAS
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan nifas primer yang terjadi dalam kurun waktu selama 24 jam
setelah persalinan yang di sebabkan oleh:
A. Atonia Uteri
 Akibat anastesi,distensi berlebihan (kehamilan
gamely),partus lama,pernah atonia uteri sebelumnya,partus
presipitatus
 Sisa placenta yaitu kotiledon atau selaput placenta tersisa di
dalam rahim,dan placenta akreta,inkreta,dan perkreta
B. Perdarahan karena robekan
 Karena di sebabkan oleh episiotomi yang melebar,ruptum
uteri,dan robekan pada varineum,vagina dan serviks
C. Gangguan koagulasi
Yang si sebabkan karena perdarahan nifas skunder yang terjadi
lebih dari 24 jam pasca persalinan
Penanganan
A. Atonia Uteri
Untuk penanganan atonia uteri bisa lakukan masase dan
rangsangan pada puting susu,pemberian obat oxitosin secara IV dan
egometri secara IM,kompresi bimanual eksterna (KBE)/interna (KBI) dan
kompresi aorta abdominalis
B. Robekan Jalan Lahir
Semua sumber perdarahan harus di iket atau di tutup menggunakan
benang cutgut secara berlapis sampai perdarahan berhenti
C. Sisa Placenta
Harus melakukan eksplorasi mau dengan cara manual atau digital
tahu dengan cara kuret dan pemberian uterotonika
D. Gangguan Pembekuan Darah
Terapi yang di lakukan bisa dengan cara tranfusi darah atau dan
produknya seperti plasma beku.
2. Demam Nifas
A.Radang Infeksi Nifas
 Color
 Dolor
 Rubor
 Palor
 Functio lesa
B. Kuman Kuman penyebab infeksi nifas
 Streptokokus haemolytikus aerobicus
 Staphylococcus aureus
 Escherica coli
 Clostridium welchii
C. Faktor predisposisi
 Kurang gizi atau mal nutrisi
 Anemia
 Hygiene
 Kelelahan
 Proses persalinan bermasalah

Gejala dan tanda Gejala lain yang mungkin Kemungkinan diagnosis


yang selalu didapat di dapat
Nyeri perut bagian Perdarahan pervaginam Metritis
bawah lochea syok (endometrioritis/endomiometritis)
purulen dan berbau Peningkatan sel darah
uterus tegang dan putih terutama
subinvolusi polimorfonuklear
Nyeri perut bagian Dengan antibiotik tidak Abses pelvik
bawah pembesaran membaik pembengkakan
perut bawah demam pada adneksa atau kovum
terus menerus douglas
nyeri perut bagian Perut yang tegang Periotenitis
bawah bising usus (rebound tenderness)
tidak ada Anoreksia/muntah
nyeri payudara dan Payudara yang mengeras Bendungan pada payudara
tegang dan membesar (pada kedua
payudara)biasanya terjadi
antara 3-5 hari pasca
persalinan
Nyeri payudara Ada inflamasi yang di Mastitis
tegang /bengkak dahului bendungan
Kemerahan yag batasnya
jelas pada payudara
Biasanya hanya satu
payudara dan biasanya
terjadi antara usia 3-4
minggu pasca persalinan
Payudara tegang dan Pembengkakan dengan Abses payudara
padat kemerahan adanya fluktuasi,mengalir
nanah
Nyeri pada luka Luka/irisan pada perut dan Selulitis pada luka(palineal
/irisan dan tegang parineal yang mengeras /abdominal)
/indurasi /indurasi keluar pus
Luka mengeras Tidak ada /sedikit erithema Abses atau hematoma pada luka
disertai pengeluaran dekat luka insisi insisi
cairan serous atau
kemerahan dari luka
Disuria Nyeri dan tegang pada Infeksi pada traktus urinarius
daerah pinggang
Nyeri sprapublik
Uterus tidak
mengeras,menggigil
Demam yang tinggi Ketegangan pada otot Trombosis vena
walau mendapat kaki,komplikasi pada dalam,tromboflebitis:pelviotrombo
antibiotika paru,ginjal,persediaan,mata Flebitis,femoralis
menggigil dan jaringan subkutan

3. Metritis
 Metritis adalah adalah infeksi uterus setelah persalinan,merupakan salah
satu penyebab terbesar kematian ibu
 Dapat menjadi abses pelviks,periotenitis,syok septik,trombosis vena yang
dalam.
Penanganan
 Berikan tranfusi bila dibutuhkan (packed red cell)
 Berikan antibiotika spektrum luas dosis tinggi seperti
Ampisilin 2g IV,kemudian 1g setiap 6 jam
Gentamisin 5mg/kg BB IV dosis tunggal hari
Metrodinazol 500 mg IV setiap 8jam
Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam
 Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis
 Bila dicurigai adanya sis placenta,lakukan pengeluaran (dengan cara
digital atau dengan kuret tumpul besar)
 Bila ada pus lakukan drainase,ibu dalam posisi flawler
 Bila tidak ada membaiknya dengan pengobatan konservatif dan ada tanda
tanda peritonitis generalisata lakukan laporotomi dan keluarkan pus
 Bila ada evaluasi uterus nekrotik dan septik lakukan histerektomi subtotal
4. Abses pelvis
 Bila pelviks abses ada tanda tanda cairan fluktuasi pada daerah cul-de-
sac,lakukan kolpotomi atau dengan laparotomi,ibu posisi fowler.
 Antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi seperti:
Ampisilin 2g IV kemudian 1g setiap 6 jam,ditambah gentamisin 5mg/kg
BB IV dosis tunggal/hari dan metrdinazol 500mg IV setiap
8jam\,lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam.
5. Peritonitis
 Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila perut kembung akibat ileus
 Berikan infus (NaCL atau Ringer Laktat) sebanyaj 3000 ml
 Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama 24 jam seperti:
Ampisilin 2g IV,kemudian 1g setiap 6jam,gentamisin 5mg/kg BB IV
dosis tunggal /hari,dan metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
 Laprotomi diperlukan untuk pembersihan perut bila erdapat kantong
abses
6. Bendungan ASI
 Pengeritan
Adalah peningkatkan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangk
mempersipkan air susu utuk laktasi
9pelayanan maternal dan neonatal,2002 hal:262)
 Etiologi
Karena bayi belum dapat menyusu dengan sempurna,kelenjar kelenjar
belum dikosongkan dengan sempurna sehingga membuat aliran asi
terhambat,teknik menyusui yang kurang tepat,kelainan puting susu ibu
 Gejala
Mamae panas,keras dan bengkak pada perabaan,terjadi pada usia 3-5 hari
pasca persalinan,timbul rasa nyeri jika diraba,suhu tubuh ibu mengalami
kenaikan
 Penata laksanaan
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Pada ibu menyusui:
 Anjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin
 Ajarkan ibu mengenai teknik menyusui yang benar
 Susukan bayi dengan kedua payudara secara bergantian
 Kompres dengan air hangaat terlebih dahulu sebelum disusui
 Lakukn pemijatan untuk pemulaan menyusui
 Pergunakan bra untuk menyangga payudara
 Kompres air dingin pada payudara diantara waktu menyusui
 Bila diperlukan berikan paracetamol 500mg per oral etiap 4 jam
 Lakukan evaluasi oleh bidan selama 3 hari untuk mengetahui
hasilnya
2. Pada ibu tidak menyusui
 Anjurkan ibu untuk tetap menggunakan bra yang menyungkong
payudara
 Kompres dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan dan
rasa sakit
 Bila diperlakukan beri paracetamol dan analgesic
 Jangan memijat atau memakai kompres air hangat pada payudara
 Perencanaan
Lakukan pemeriksaan payudara
Berikan informasi penyuluhan tentang:
 Teknik pemijatan dan penyiraman payudara
 Teknik menyusui dengan baik dan benar
 Pentingny istirahat yang cukup
 Perhatikan nutrisi dan gizi ibu dalam masa nifas
Berikan antipiretik jika diperlukan
Beri penyuluhan tentang cara memeras ASI yang benar
 Implemetasi
 Melakukan pemeriksaan payudara dengan palpasi atau masase
 Memberikan penyuluhan tentang gizi ibu menyusui,untuk
mengonsumsi gizi seimbang
 Memberikan penyuluhan dan informasi yang tepat,lengkap,dan
jelas kepada ibu mengenai personal hygine
 Memberikan penyuluhan mengenai cara mengompres pyudara
dengan menggunakan waslap selama 10-15 menit
 Memberikan contoh posisi menyusui yang benar
 Memberikan penyuluhan mengenai pola istirahat yang cukup
 Memberikan penyuluhan mengenai cara memeras ASI yang benar
 Evaluasi
 Setelah dilakukan pemeriksaan dan asuhan oleh bidan ibu
merasakan nyerinya berkurang
 Ibu mengerti mengenai hal hal yang telah di informasikan,dengan
di tandai ibu dapat menjawab pertanyaaan yang di tanyakan bidan
 Ibu mengatakan akan melakukan hal halyang telah di sampaikan
oleh bidan
 Untuk keberhasilan evaluasi 3 hari
7. Infeksi Payudara
a. Mastitis
 Payudara tegang/indurasi dan kemerahan
 Kloksasilin 500mg/6jam selama 10 hari
 Sangga payudara
 Kompres dingin
 Bila diperlakukan paracetamol 500mg per oral setiap 4 jam
 Ibu harus di dorong menyusui bayinya walau ada pus
 Evaluasi 3 hari setelah pemberian obat
b. Abse payudara
 Terdapat masa padat,mengeras di bawah kulit yang kemerahan
 Diperlakukan anestesi umum (ketamin)
 Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari tangan
 Pasang tampon dan drain,diangkat setelah 24 jam
 Berikan kloskasilin 500mg setipa 6jam selama 10 hari
 Sangga payudara
 Kompres dingin
 Berikan paracetamol 500mg setiap 4jam sekali jika di perlukan
 Ibu dianjurkan tetap memberikan asi pada bayi
 Lakukan follow up setelah pemberian obat selama 3 hari
8.Infeksi Luka Parineal dan Luka Abdominal
 Disebabkan keadaan yang kursng bersih dan tindakan pencegahan infeksi
yang kurang baik
 Wound abcess,wound seroma dan wound hematoma pengerasan yang
tidak biasa dengan mengeluarkan cairan serous atau kemerahan dan tidak
ada eirthma sekitar luka insisi
 Wound cellulits di dapatkan erithema dan edema meluas mulai tempat
insisi
 Bila didapat pus dan cairan pada luka,buka jahitan dan lakukan
pengeluaran serta kompres antiseptik
 Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan dilakukan debridemen
 Bila infkesi sedikit tidak perlu antibiotika
 Bila infeksi relatif superfisial,berikan ampilsilin 500mg per oral selama
6jam dan metronidazol 500mg per oral 3kali/hari selalam 5 hari
 Bila ifeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis,beri
penisilin G2 juta U IV setiap 4 jam,ditambah gentamisin 5mg/kg BB
perhari IV sekali ditambah dengan metronidazol 500mg IV setiap 8jam
sampai bebas panas selama 24 jam,bila ada jaringan nekrotik harus
dibuang,lakukan jahitan sekunder 2-4 minggu setelah infeksi membaik
 Berikan naswhat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan
sering ganti
9.Trombofebilitas
 Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau irvasi
mikroorganisme patgen yang mengikuti aliran daerah di sepanjang vena
dan cabang cabangnya sehingga terjadi tromboflebitis
 Klasifikasi
 Pelvotromboflebitis
 Tromboflebitis femoralis
 Pelviotromboflebitis
 Nyeri perut, bagian bawah atau perut samping timbul pada hari ke
2-3 masa nifas tanpa panas
 Penderita tampak sakit berat dengan gambaran seperti
Mengigil berulang kali yang sangat berat selama 30-40 menit
dengan intervalhanya beberapa jam dan kadang 3 hari,dan
penderita saat menggil tidak panas
Suhu badan naik turun secara tajam dari 36-40 `C diikuti
penurunan suhu dalam 1 jam
 Penyakit dapat erlangsung selama 1-3 bulan
 Cenderung berbentuk PUS,yang menjalar ke mana mana,terutama
keparu paru
 Gambaran darah
Leukositosis (setelah endotoksin menyebar kesirkulasi)
Kultur darah diambil pada waktu yang tepat sebelum mulainya
menggigil
 Pada periksa dalam hampir tidak ditemukan apa apa karena paling
banyak karena ialah vena ovarika yang sukardicapai pada
pemeriksaan
 Penanganan
 Rawat inap
 Terapi medik
 Terapi operatif
10.Tromboflebitis femoralis
 Keadaan umum tetap baik,suhu badan sufebris selama 7-10 hari,kemudia
suhu mendadak naik kira kira pada hari ke 10-20 yng disertai mengigil
dan nyeri
 Kaki terkena biasanya pada kaki kiri,dengan tanda tanda seperti:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar
bergerak,lebih panas dengan kaki lainnya
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras
pada paha bagian atas
 Nyeri hebat pada lipatan paha dan paha
 Refletorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi
bengkak,tegang,putih, nyeri dan dingin
 Edema kadang kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri,pada umumnya
terdapat pada paha bagian atas
 Nyeri pada betis,terjadi spontan atau dengan memijit betis atau dengan
merenggakan endo akhiles (tanda homan)
 Penanganan
 Perawatan
Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema
Lakukan kompres pada kaki
Setelah mobilisasi,kaki tetap dibalut elastik/menggunakan kaos
kaki
 Sebaiknya jangan menyusui
 Terapi medik :antibiotika dan analgetik
PERUBAHAN PADA SISTEM GINJAL IBU POSTPARTUM :
 PADA POSTPARTUM PELVIS GINJAL DAN URETER
TEREGANG DAN BERDILATASI MENYEBABKAN
KESULITAN UNTUK KENCING , OVERDISTENSI DARI
KANDUNG KEMIH.
 Definisi gangguan adalah Halangan,rintangan atau sesuatu yang
menyebabkan ketidak lancaran (jiwa,kesehatan,pikiran)
 Gangguan perkemihan pd post partum adalah dimana wanita
mengalami sulit kencing,karena sfingter uretra ditekan oleh kepala
janin dan spasme oleh iritasi M.sfingter ani selama persalinan,juga
oleh karena adanya oedem kandung kemih yang terjadi slm
persalinan.
GANGUAN KANDUNG KEMIH
 PADA MASA NIFAS
1.sistitis “ Peradangan kandung kemih < vesika urinaria > disebabkan
oleh bakteri / kuman dan sering di jumpai dalam kehamilan dan nifas
kuman penyebab utama adalah e.coli”
2.Pielonefritis akuta. Bisa terjadi pd kehamilan dan permulaan masa
nifas.Penyakit ini disebabkan oleh escherichia coli,statolokokus
auresus,basillus proteus,pseudomonas.
3.Inkontinensia urine. Wanita yang baru pertama kali melahirkan
dapat mengalami inkontinensia khususnya jika persalinan
menggunakan forsep/alat-alat istimewa dalam proses bersalin.untuk
mengurangi inkontinesia dorong ibu untuk melakukan latihan kagel.
4.diuresis/diaphoresis. Selama kehamilan tubuh menyimpan cairan
tambahan yang banyak untuk membantu tubuh meningkatkan
pertumbuhan badan janin.segara setelah kelahiran tubuh tidak lagi
memerlukan cairan tambahan tsb.ada 2 cara untuk menghilangkan
cairan yaitu melalui air seni dan keringat.biasa pd minggu pertama ibu
akan sering buang air seni dan sering berkeringat ini adalah suatu
proses yang normal dan tubuh berfungsi dgn baik dan mencoba
kembali kekeadaan sebelum hamil.

Asuhan yang diberikan pada masa nifas dgn gangguan perkemihan


adalah :
- Anjurkan berkemih dalam 6 jam setelah melahirkan .
- Anjurkan cairan setiap hari sampai 3000 ml
- Hindari distensi kandung kemih
- Berikan teknik untuk membantu berkemih sesuai kebutuhan.
- Sebaiknya dilakukan kateterisasi bila kandung kemih penuh.
- Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan karena akan
menyebabkan terjadinya bendungan air seni.

Anda mungkin juga menyukai