Anda di halaman 1dari 7

BAB 8

PERTUMBUHAN EKONOMI II : TEKNOLOGI, EMPIRIS DAN KEBIJAKAN

A. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow


Model Sollow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara input modal dan
tenaga kerja serta output barang dan jasa. Tetapi model Sollow ini dapat dimodifikasi untuk
mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variable eksogen, yang meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.
1. Efisiensi Tenaga Kerja
Untuk memasukkan kemajuan teknologi, maka harus kembali ke fungdi produksi yang
mengkaitkan modal total K dan tenaga kerja total L dengan output total Y. jadi fungsi
produksi itu dapat ditulis:
Y = F(K,L)
Kini dapat ditulis fungsi produksi sebagai
Y = F(K,L x E)
E disini adalah variable baru (dan abstrak) yang disebut efisiensi tenaga kerja. Efisiensi
tenaga kerja mencerminkan pengetahuan masyarakat tentang metode-metode produksi,
ketika teknologi mengalami kemajuan, efisiensi tenaga kerja meningkat.
Asumsi yang paling sederhana tentang kemajuan teknologi adalah bahwa kemajuan
teknologi menyebabkan efisiensi tenaga kerja E tumbuh pada tingkat konstan g. Bentuk
kemajuan teknologi disebut pengoptimalan tenaga kerja, dan g disebut tingkat kemajuan
teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja (labor-augmenting technological progress).
Karena angkatan kerja L tumbuh pada tingkat n, dan efisiensi dari setiap unit tenaga kerja E
tumbuh pada tingkat g, maka jumlah pekerja efektif LxE tumbuh pada tingkat n+g .
2. Kondisi Mapan dengan Kemajuan Teknologi
Mengekspresikan kemajuan teknologi sebagai pengoptimalan tenaga kerja
membuatnya analog dengan pertumbuhan populasi. Pada pertumbuhan ekonomi II
menganalisis perekonomian dalam kaidah jumlah per pekerja efektif dan membiarkan
jumlah pekerja efektif meningkat.
Untuk melakukan hal tersebut, maka perlu mempertimbangkan kembali notasi. Yaitu :
k = KI (L x E)
Menunjukkan modal per pekerja efektif, dan y = YI (L x E) menunjukkan output per
pekerja efektif. Dengan demikian dapat ditulis y = f(k). Notasi tersebut sebenarnya tidak
baru. Efisiensi tenaga kerja E konstan pada nilai arbitrer 1, sebagaimana dilakukan secara
emplisit, maka definisi k dan y akan mengganti definisi lama. Namun, ketika efisiensi tenaga
kerja meningkat maka harus diingat bahwa k dan y sekarang mengacu pada jumlah per
pekerja efektif (bukan per pekerja aktual).
Analisis tentang perekonomian membuahkan hasil ketika mengkaji pertumbuhan
populasi. Persamaan yang menunjukkan evolusi k sepanjang waktu berubah menjadi :
∆k = sf (k) – (∂ + n + g )k.
Persediaan modal ∆k sama dengan investasi sf (k) dikurangi investasi pulang-pokok (∂ +
n + g)k. Namun demikian, karena k = KI EL, maka investasi pulang-pokok menjadi tiga
kaidah untuk menjaga k tetap konstan, yaitu :
 ∂k dibutuhkan untuk mengganti modal yang terdepresiasi
 Nk dibutuhkan untuk memberi modal bagi para pekerja baru
 gk dibutuhkan untuk memberi modal bagi para pekerja efektif baru yang
diciptakan oleh kemajuan teknologi.

Dampak Kemajuan Teknologi


Dengan adanya kemajuan teknologi , model Sollow akhirnya menjelaskan kenaikan yang
berkelanjutan dalam standar kehidupan yang di amati, yaitu menunjukkan bahwa kemajuan
teknologi bisa mengarah ke pertumbuhan yang berkelanjutan dalam output per pekerja.
Sebaliknya, tingkat tabungan yang tinggi mengarah ke tingkat pertumbuhan yang tinggi
hanya jika kondisi mapan dicapai. Sekali perekonomian berada pada kondisi mapan, tingkat
pertumbuhan output per pekerja hanya bergantung pada tingkat kemajuan teknologi.
Mengacu pada model Sollow, hanya kemajuan teknologi yang bisa menjelaskan peningkatan
standar kehidupan yang berkelanjutan.
Kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk Kaidan Emas. Tingkat modal
Kaidah Emas didefinisikan sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan konsumsi per
pekerja efektif. Dengan mengikuti argument yang sama, dapat menunjukkan bahwa konsumsi
per pekerja efektif pada kondisi mapan adalah :
c* = f(k*) – (∂ + n + g)k*
Konsumsi pada kondisi mapan dimaksimalkan jika
MPK = ∂ + n + g
Atau
MPK - ∂ = n + g
Yaitu , pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marginal modal neto, MPK - ∂ , sama
dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g . Karena perekonomian aktual mengalami
pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, maka harus menggunakan kriteria ini untuk
mengevaluasi apakah hal itu memiliki modal yang lebih besar atau lebih kecil dari kondisi
mapan Kaidah Emas.

A. Dari Teori Pertumbuhan ke Bukti Nyata Pertumbuhan


Sejauh ini kita telah memperkenalkan kemajuan teknologi ke dalam model Solow
untuk menjelaskan pertumbuhan berkelanjutan pada standar kehidupan. Mari kita sekarang
mendiskusikan apa yang terjadi ketika teori menemui kenyataan.
Pertumbuhan Berimbang
Menurut model Solow, kemajuan teknologi menyebabkan nilai banyak variabel untuk naik
bersama-sama pada kondisi mapan. Sifat ini disebut pertumbuhan berimbang (balanced
growth). Pada kondisi mapan, output per pekerja, Y/L, dan persediaan modal per pekerja,
K/L, keduanya tumbuh pada tingkat g, yang adalah tingkat kemajuan teknologi. Ini konsisten
dengan data AS di mana g bernilai sekitar 2 persen secara konsisten sejak 50 tahun lalu.
Kemajuan teknologi juga mempengaruhi harga-harga faktor. Pertumbuhan upah riil pada
tingkat kemajuan teknologi, tapi harga sewa modal riil tetap konstan setiap saat. Lagi, selama
50 tahun terakhir, upah riil telah meningkat 2 persen dan telah meningkat hampir sama
dengan GDP riil. Namun, harga sewa modal riil (pendapatan modal riil dibagi persediaan
modal) telah sekitar sama.
Konvergensi
Sifat mengejar ketertinggalan disebut konvergensi. Jika tidak ada konvergensi, negara yang
awalnya miskin akan tetap miskin. Model Solow membuat prediksi tentang kapan
konvergensi akan terjadi. Menurut model, apakah dua perekonomian akan bertemu
bergantung pada mengapa mereka berbeda pada awalnya (yaitu, tingkat tabungan, tingkat
pertumbuhan populasi, dan akumulasi human capital).
Akumulasi Faktor Vs Efisiensi Produksi
Perbedaan pendapatan adalah hasil dari :
1) Faktor-faktor produksi seperti kuantitas modal fisik dan human capital
2) Efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi
Secara sederhana, pekerja di negara miskin tidak memiliki alat dan keterampilan, atau mereka
tidak memanfaatkan alat dan keterampilannya secara optimal. Dalam model Solow,
pertanyaan sentralnya adalah apakah kesenjangan besar antara kaya dan miskin disebabkan
oleh perbedaan akumulasi modal, atau perbedaan fungsi produksi. Tingkat tabungan
menentukan tingkat modal dan output kondisi-mapan. Suatu tingkat tabungan tertentu
menghasilkan kondisi mapan Kaidah Emas, yang memaksimumkan konsumsi per pekerja.
Mari kita gunakan Kaidah Emas untuk menganalisis tingkat tabungan AS.
Membandingkan Produk marjinal modal neto dari depresiasi (MPK –α) dan Tingkat
pertumbuhan output total (n + g).
Ingat bahwa pada kondisi mapan Kaidah Emas, (MPK – d) = (n + g) Jumlah modal pada
kondisi mapan Kaidah Emas
Jika perekonomian beroperasi dengan modal lebih banyak daripada kondisi mapan Kaidah
Emas, maka (MPK – d < n + g)
Jika perekonomian beroperasi dengan modal lebih sedikit daripada kondisi mapan Kaidah
Emas, maka (MPK – d > n + g)
Untuk membuat perbandingan ini di perekonomian AS, kita perlu menaksir tingkat
pertumbuhan output (n + g) dan produk marjinal modal neto (MPK – d). GDP AS tumbuh
sekitar 3 persen per tahun, jadi, n + g= 0.03. Kita dapat menaksir produk marjinal modal neto
dari fakta-fakta berikut :
1) Persediaan modal sekitar 2,5 kali GDP satu tahun, atau k = 2.5y
2) Depresiasi modal sekitar 10 persen GDP, atau dk= 0.1y
3) Pendapatan modal sekitar 30 persen GDP, atau MPK x k= 0.3y
Kita menyelesaikan tingkat depresiasi d dengan membagi persamaan 2 dengan persamaan 1:

Dan kita menyelesaikan produk marjinal modal (MPK) dengan membagi persamaan 3
dengan persamaan 1:

Jadi, sekitar 4 persen persediaan modal terdepresiasi tiap tahun, dan produk marjinal modal
sekitar 12 persen per tahun. Produk marjinal modal neto, MPK – d, sekitar 8 persen per
tahun. Kita sekarang dapat melihat bahwa pengembalian modal (MPK– d = 8 persen per
tahun) jauh di atas tingkat pertumbuhan perekonomian (n + g= 3 persen per tahun).
Ini mengindikasikan bahwa persediaan modal pada perekonomian AS jauh di bawah tingkat
Kaidah Emas. Dengan kata lain, jika AS menabung dan menginvestasikan bagian yang lebih
banyak dari pendapatannya, ia akan tumbuh lebih cepat dan akhirnya mencapai kondisi
mapan dengan konsumsi lebih tinggi.

B. Kebijakan Untuk Mendorong Pertumbuhan


1. Mengevaluasi Tingkat Tabungan
Tabungan masyarakat adalah selisih antara apa yang pemerintah terima dalam pendapatan
pajak dikurangi apa yang dibelanjakannya. Ketika pengeluaran > pendapatan, terjadi defisit
anggran Ketika pengeluaran < pendapatan, terjadi surplus anggaran Tabungan swasta adalah
tabungan yang dilakukan rumah tangga dan perusahaan.
2. Mengubah Tingkat Tabungan
Cara langsung pemerintah mempengaruhi tingkat tabungan adalah melalui tabungan publik,
yaitu perbedaan antara penerimaan pemerintah dari pajak dan belanja yang dilakukan. Jika
belanja melebihi penerimaan, maka pemerintah akan mengalami defisit belanja, yang
kemudian menaikkan suku bunga dan investasi akan turun. Penurunan persediaan modal akan
menjadi bagian dari beban hutang nasional. Sebaliknya jika belanja lebih sedikit dari
pendapatan pajak, maka pemerintah akan surplus, sehingga bisa digunakan untuk melunasi
hutang dan mendorong investasi. Pemerintah juga dapat mempengaruhi tingkat tabungan
melalui tabungan swasta, yaitu tabungan rumah tangga dan perusahaan. Fakta di lapangan,
tingkat tabungan swasta sering dipengaruhi oleh berapa bunga yang akan mereka peroleh,
dan tingkat bunga ini bisa dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Kebijakan menaikkan
pajak akan mengurangi tingkat tabungan swasta karena tingkat bunga akan turun. Sebaliknya
perlakuan khusus kantor pajak terhadap tabungan dapat meningkatkan animo masyarakat
untuk menabung.
3. Mengalokasikan Investasi Perekonomian
Pemerintah hendaknya menginvestasikan modalnya untuk membangun infrastruktur pada
bidang yang menghasilkan MPK terbesar. Beberapa ekonom mendesak pemerintah agar
menciptakan tingkat perlakuan pajak yang adil bagi tiap bidang investasi. Sementara ekonom
lain berpendapat pemerintah hendaknya secara aktif mendorong bentuk penanaman modal
tertentu, seperti investasi pada teknologi terbaru yang membuat proses produksi lebih efisien
sehingga produksi bisa meningkat.
Namun sebagian besar ekonom skeptis terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang
teknologi, karena :
 Mengukur eksternalitas (akibat positif dan negatif dari penggunaan teknologi) dari
sektor yang berbeda adalah mustahil
 Proses politik yang tidak sempurna, terutama ketika pemerintah mendukung proses
teknologi pada bidang tertentu, maka akan ada reward dari pihak investor sebagai
bagian dari pengaruh kekuasaan legislatif.
4. Membangun Institusi Yang Tepat
Negara-negara mungkin memiliki berbagai tingkat produktivitas sebagian karena mereka
memiliki berbagai institusi yang mengatur alokasi sumber daya mereka yang langka. Sebagai
contoh, tradisi legal suatu negara adalah institusi. Contoh lain adalah kualitas pemerintah
sendiri dan tingkat korupsi yang ada dalam infrastruktur politik.
5. Mendorong Kemajuan Teknologi
Model Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan dalam pendapatan per pekerja
harus berasal dari kemajuan teknologi. Model Solow, namun, menganggap kemajuan
teknologi sebagai variabel eksogen, dan karenanya tidak menjelaskannya.

C. Di Luar Model Solow :


Tujuan adanya teori pertumbuhan ekonomi adalah menjelaskan bagaimana peningkatan
standar hidup di suatu negara bisa berjalan sangat cepat. Dalam Model Solow ditunjukkan
bahwa peningkatan ekonomi yang sangat pesat adalah karena faktor teknologi. Solow
mengasumsikan bahwa perubahan teknologi terjadi karena pengaruh dari luar (eksogen).
Lalu lahirlah teori Pertumbuhan Endogen yang menolak asumsi dasar Solow tentang
perubahan teknologi eksogen (yang berasal dari luar).
Model Sederhana
Persamaan pertama yang sederhana :
Y = AK
di mana:
 Y : output
 K : persediaan modal
 A : konstanta yang mengukur jumlah output yang dihasilkan tiap unit modal
catatan : Fungsi produksi ini tidak memiliki pengembalian modal yang kian menurun. Satu
unit modal tambahan menghasilkan A unit output tambahan berapapun modal yang ada.
Ketiadaan pengembalian modal yang kian menurun ini merupakan perbedaan kunci antara
model pertumbuhan endogen ini dan model Solow.
Persamaan kedua tentang akumulasi modal
Dimana :
 ∆K : perubahan persediaan modal
 sY : investasi
 αK: depresiasi
Penelitian dan Pengembangan Mikro ekonomi
Teori endogen membantu kita memahami bagaimana proses teknologi berjalan yaitu melalui
pertambahan pengetahuan. Namun teori ini hanya menjelaskan secara mendasar penciptaan
sebuah pengetahuan. Padahal kalau kita berfikir sejenak, maka ada hal lain yang perlu
dipertimbangkan :
 Walaupun pengetahuan secara garis besar adalah barang publik, tapi banyak penelitian
dilakukan oleh perusahaan dengan motif mencari keuntungan.
 Penelitian sangat menguntungkan karena penemuan dapat memberikan perusahaan
sebuah monopoli sementara, akibat sistem paten maupun keuntungan karena menjadi
perusahaan pertama dengan produk terbaru.
 Ketika perusahaan yang satu menemukan sesuatu, maka perusahaan yang lain akan
berusaha membangun inovasi generasi selanjutnya yang lebih sempurna.
Proses Penghancuran Kreatif
Dalam bukunya Capitalism, Socialism, and Democracy, ekonom Joseph Schumpeter
menyatakan bahwa kemajuan ekonomi berasal dari proses penghancuran kreatif. Penggerak
kemajuan adalah pengusaha dengan ide untuk produk baru, cara baru menhasilkan produk
lama atau beberapa inovasi lain. Dengan penemuan baru, seorang enterpreneur ketika
melempar produk ke pasar mereka akan memperoleh tingkat monopoli tertentu. Tingkat
monopoli inilah yang menjadi motivasi enterpreneur, karena monopoli berarti profit yang
besar. Adanya pemain baru dalam pasar adalah hal yang bagus bagi konsumen, karena
mereka akan mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Akan tetapi keadaan ini akan
menjadi sulit bagi pemain lama yang sulit bersaing dengan pemain baru. Jika mereka tidak
siap, mereka akan tersingkir dari persaingan. Seiring berjalannya waktu proses ini akan
terulang kembali. Pemain baru telah menjadi pemain yang telah lama menguasai pasar
dengan keuntungan yang melimpah sampai datang pemain yang lebih baru dengan inovasi
generasi selanjutnya. Tersingkirnya pemain lama dalam industri oleh pemain baru karena
adanya inovasi inilah yang dinamakan dengan penghancuran kreatif

Anda mungkin juga menyukai